LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI TAHUN 2015 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2016

2 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar (Good Governance). Laporan ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor: 398/MPP/6/2003 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renkin), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) di lingkungan Kementerian Perindustrian. Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat selain sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi selama tahun 2015, juga kiranya dapat sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi seluruh pemangku kepentingan dan umpan balik bagi organisasi Direktorat Jenderal Industri Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi guna meningkatan kinerjanya di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa melimpahkan Rahmat dan HidayahNya kepada kita dalam membina serta memajukan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Jakarta, 8 Januari 2016 Sekretaris Direktorat Jenderal ttd Gati Wibawaningsih LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii BAB I PENDAHULUAN Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Peran Strategis Struktur Organisasi... 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Rencana Kinerja Tahun Rencana Anggaran Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Analisa Capaian Kinerja Tahun Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan Permasalahan dan Kendala Rekomendasi Perbaikan Kinerja LAMPIRAN LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 ii

4 DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Kinerja ( RENKIN ) Kegiatan Setditjen IUBTT Tahun Penetapan Kinerja ( TAPKIN ) Kegiatan Setditjen IUBTT Tahun Pengukuran Penetapan Kinerja Kegiatan Setditjen IUBTT Tahun 2015 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI 1. Tugas Pokok Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. 2. Fungsi Organisasi Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT menyelenggarakan fungsi: a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di bidang Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; b. Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di bidang Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; c. Koordinasi dan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standarisasi, dan teknologi di bidang Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; d. Koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerjasama di bidang Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; e. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; dan f. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal. 1.2 PERAN STRATEGIS Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi merupakan unit pendukung dari unit-unit kerja yang ada di dalam Direktorat Jenderal Industri Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi yang memiliki 4 (empat) Direktorat, yaitu Direktorat Industri Alat Transportasi Darat, Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan, dan Alat Pertahanan, Direktorat Industri LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

6 Elektronika dan Telematika, dan Direktorat Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian. Proses pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk memenuhi harapan dari stakeholder, yaitu: 1. Ketatalaksanaan a. Menyusun kebijakan Ditjen IUBTT b. Peningkatan kepatuhan terhadap kebijakan Ditjen IUBTT c. Koordinasi dan Sinkronisasi Ditjen IUBTT d. Melakukan Monitoring dan Evaluasi program dan kegiatan 2. Sumberdaya Manusia a. Meningkatkan profesionalisme dan produktifitas pegawai b. Menyusun kebutuhan SdM Ditjen IUBTT 3. Anggaran a. Menyusun program dan anggaran Ditjen IUBTT b. Mengoptimalkan pengelolaan anggaran c. Revisi POK dan DIPA Ditjen IUBTT 4. Sarana dan Prasarana a. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana b. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana 5. Layanan Publik a. Meningkatkan pelayanan yang berkualitas b. Mengoptimalkan sistem informasi c. Memfasilitasi kebijakan iklim usaha 1.3 STRUKTUR ORGANISASI Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi terdiri dari : 1. Bagian Program, EvaluasI dan Pelaporan; 2. Bagian Hukum dan Kerjasama; 3. Bagian Keuangan; 4. Bagian Kepegawaian dan Umum; LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

7 Berikut bagan struktur organisasi Sesditjen IUBTT : Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT 1. Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, pengumpulan dan pengolahn data, penyajian informasi serta evaluasi dan pelaporan di bidang Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan koordinasi dan Penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi; c. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan. 2. Bagian Hukum dan Kerjasama Bagian Hukum dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha, standarisasi dan teknologi, hak LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

8 kekayaan intelektual, dan industri hijau serta administrasi kerjasama di bidang industri unggulan berbasis teknologi tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya Bagian Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang industri unggulan berbasis teknologi tinggi; b. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai standarisasi; c. Penyiapan fasilitasi standardisasi dan teknologi di bidang industri alat transportasi dan telematika. 3. Bagian Keuangan Bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Pengelolaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai Direktorat Jenderal IUBTT; b. Pelaksanaan urusan akuntasi dan verifikasi keuangan Direktorat Jenderal IUBTT; c. Pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal IUBTT. 4. Bagian Kepegawaian dan Umum Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan urusan kepegawaian; b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS 1. Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi mempunyai visi, yaitu : Menjadi unit pelayanan prima dalam aspek koordinasi, fasilitasi dan dukungan administrasi yang efektif dan efisien dalam pengembangan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. 2. Misi Adapun misi Sekratariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi adalah a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana, program dan anggaran serta mengevaluasi Program Pengembangan subsektor Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi sebagai implementasi dari Kebijakan Industri Nasional; b. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme aparat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi untuk menyusun, merumuskan kebijakan subsektor Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi yang efektif; c. Mendorong terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah yang berdayaguna, bersih dan bertanggung jawab melalui pengembangan sinergi kelembagaan maupun individu baik internal maupun eksternal. 3. Tujuan a. Memberi kemudahan dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; b. Melaksanakan pencairan anggaran, laporan keuangan dan barang milik negara yang berkualitas serta menyiapkan kebutuhan perlengkapan Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi; c. Melaksanakan pelayanan adminsitrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan dan kerumah-tanggaan serta peningkatan kualitas LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

10 aparatur Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Sasaran dan Indikator Kinerja Sekertariat Direktorat Jenderal IUBTT Sasaran Strategis Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang kompeten Membangun organisasi yang profesional dan pro bisnis Membangun sistem informasi industri yang handal Meningkatkan kualitas perencaaan dan pelaporan Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang professional Indikator Kinerja 1. SDM aparatur yang kompeten 2. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 3. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai 1. Penerapan sistem manajemen mutu 1. Penyempurnaan sistem informasi online 2. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 2. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 3. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT 1. Tingkat penyerapan anggaran 5. Kondisi Yang Diharapkan Berdasarkan tujuan dan sasaran strategis yang telah diuraikan, kondisi yang harus dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT sampai dengan Tahun 2015 sebagai berikut: LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

11 a. Perencanaan 1) Terwujudnya sistem perencanaan dan pengendalian industri yang handal; 2) Terevaluasinya visi, misi, dan strategi Direktorat Jenderal IUBTT; 3) Terbangunnya sistem perencanaan industri yang handal; 4) Tersedianya data industri yang lengkap, akurat dan up to date; dan 5) Terwujudnya sistem informasi layanan publik yang handal. b. Sumber Daya Manusia 1) Terwujudnya data kepegawaian sebagai pedoman yang didukung dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang up to date; 2) Terwujudnya layanan kepegawaian dengan sistem yang baik, sehingga tepat waktu baik kepangkatan, pemberhentian, dan pemensiunan; 3) Terwujudnya SDM aparatur yang terampil dan profesional serta memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas; 4) Terciptanya Sistem Penilaian Kinerja yang obyektif dan transparan, serta Penilaian Disiplin dan Kinerja Pegawai; 5) Terwujudnya peningkatan produktivitas SDM industri; dan 6) Penyediaan sarana dan prasarana kerja bagi pegawai sesuai dengan kebutuhan serta kegiatan pemeliharaan, pengelolaan sarana prasarana kantor dalam rangka mempertahankan fungsi dan umur teknis sarana dan prasarana dimaksud. c. Keuangan 1) Tercapainya peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan; 2) Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan dan barang milik negara (BMN); 3) Tersedianya informasi keuangan yang cepat dan akurat; dan 4) Terbentuknya sistem tata kelola Barang Milik Negara yang baik. d. Hukum dan Kerjasama 1) Tersusunnya kebijakan/peraturan yang mengatur proses bisnis/tatalaksana dilingkungan Direktorat Jenderal IUBTT; LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

12 2) Tersedianya telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang industri unggulan berbasis teknologi tinggi; dan 3) Terfasilitasi standardisasi (SNI dan SKKNI) dan teknologi di bidang industri unggulan berbasis teknologi tinggi 2.2 RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tahun 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Mengembangkan Kemampuan SDM yang Kompeten Membangun Sistem Informasi Industri yang Handal Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional 1. SDM aparatur yang kompeten 2. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 3. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai 1. Penerapan sistem manajemen mutu 1. Penyempurnaan sistem informasi online 2. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 2. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 3. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT , Tingkat penyerapan anggaran 90 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

13 2.3 RENCANA ANGGARAN Guna mewujudkan rencana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tahun 2015 sesuai dengan arah dan kebijakan yang telah ditetapkan, maka telah disediakan dukungan anggaran yang jumlah nilainya mencapai Rp ,- (seratus empat puluh lima miliar lima ratus Sembilan puluh empat juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) yang terdiri dari : a. Belanja Pegawai sebesar Rp ,- b. Belanja Barang sebesar Rp ,- c. Belanja Modal sebesar Rp ,- Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, pada tahun 2015 memiliki program, kegiatan, output, dan anggaran sebagai berikut : Kegiatan Output Tabel 2.3 Kegiatan, Output dan Anggaran : Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. : 1. Dokumen Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (Rp ,-) 2. Laporan Kegiatan dan Pembinaan Bidang IUBTT (Rp ,-) 3. Rekomendasi Dukungan Kebijakan Teknis IUBTT (Rp ,-) 4. Layanan Perkantoran (Rp ,-) 5. Kendaraan Bermotor (Rp ) 6. Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran (Rp ) 2.4 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah wajib menyusun Perjanjian Kinerja berdasarkan alokasi anggaran yang dikelolanya. Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

14 pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja secara jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja adalah untuk: 1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 2. sebagai wujud nyata komitmen antar penerima amanah dengan pemberi amanah; 3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 4. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; 5. sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi; Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tetang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, dalam menyusun Perjanjian Kinerja harus diperhatikan hal-hal yang mencerminkan adanya pernyataan Perjanjian Kinerja yang merupakan tekad atau janji pimpinan unit kerja untuk melaksanakan rencana kerja tahun berjalan, program utama, sasaran strategis, indikator kinerja, target dan jumlah anggaran yang akan digunakan. Komponen Perjanjian Kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu: 1. Penyataan Perjanjian Kinerja Merupakan pernyataan kesanggupan dari pimpinan unit kerja penerima amanah kepada atasan langsung untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi amanah memberikan persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. 2. Sasaran Strategis Merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam waktu satu tahun. LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

15 3. Indikator Kinerja Merupakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan. 4. Target Kinerja Merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja yang akan dicapai dalam waktu suatu kurun waktu tertentu. 5. Program Merupakan program yang berada dalam lingkungan kebijakan tertentu sebagaimana dituangkan dalam strategi yang diuraikan pada dokumen rencana strategis. 6. Anggaran Anggaran tersebut diambil dari data anggaran yang telah disetujui oleh kementerian Keuangan. Perjanjian Kinerja Sekratariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Mengembangkan Kemampuan SDM yang Kompeten Terbangunnya Organisasi yang Profesional dan Pro Bisnis Membangun Sistem Informasi Industri yang Handal Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan 1. SDM aparatur yang kompeten 2. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 3. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai 90 % 120 orang 7,5 jam 1. Penerapan sistem manajemen mutu 1 Satker 1. Penyempurnaan sistem informasi online 2. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 2. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 1 paket % 85% LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

16 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional 3. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT Tingkat penyerapan anggaran 90% LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam memahami keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan apakah telah sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi maka diperlukan analisis capaian terhadap kinerja sasaran tahun Evaluasi kinerja kegiatan dilakukan dengan cara menghitung nilai capaian sasaran dari pelaksanaan kegiatan kemudian dilanjutkan dengan menghitung nilai capaian kinerja pelaksanaan program dari kebijaksanaan berdasarkan nilai capaian. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan Kemampuan SDM Yang Kompeten Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal IUBTT telah melakukan sebanyak 5 (lima) pelatihan dengan total peserta sebanyak 253 (dua ratus lima puluh tiga) peserta. Seluruh pelatihan yang dilaksanakan dirancang untuk menyiapkan aparatur dilingkungan Direktorat Jenderal IUBTT menjadi SDM yang handal, profesional, dan mampu melaksanakan tugas dengan baik, efektif, dan efisien. Pelatihan yang dilaksanakan merupakan pelengkap pelaksanaan Peraturan Menteri Perindustrian No. 91/M-IND/PER/11/2007 tentang Pedoman Mutasi Jabatan dan Pengembangan Karir Pegawai Kementerian Perindustrian. Jika dilihat dari jenis pelatihannya, pelaksanaan pelatihan di tahun 2015 ini menurun dari tahun sebelumnya,. Namun, jika dilihat dari jumlah peserta pada tahun ini cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, Direktorat Jenderal IUBTT telah melaksanakan 7 (tujuh) pelatihan dengan total peserta sebanyak 240 (dua ratus empat puluh) peserta. Penurunan jumlah pelatihan ini disebabkan adanya kegiatan prioritas lainnya yang perlu segera dilaksanakan. Dengan adanya pengembangan pelatihan diharapkan dapat mewujudkan aparatur yang profesional yang memiliki wawasan yang luas, cerdas, memiliki integritas, motivasi, loyal, LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

18 bertanggung jawab, dan bersikap/berperilaku yang santun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Pelaksanan Pelatihan SDM Ditjen IUBTT Tahun Peserta Pelatihan Grafik 3.1 Pelaksanaan Pelatihan SDM Direktorat Jenderal IUBTT Tahun Pelatihan dan workshop yang dilaksanakan pada tahun 2014 sebagai berikut: a. Diklat Kewirausahaan Masa Persiapan Pensiun Pegawai dilaksanakan pada tanggal Maret 2015 di Yogyakarta yang diikuti oleh 20 (dua puluh) peserta. b. Diklat Pengenalan Proses Produk IUBTT dilaksanakan pada tanggal 3 5 Juni 2015 di Bogor yang diikuti oleh 25 (dua puluh lima) peserta. c. Assessment Eselon IV dan Eselon III di lingkungan Ditjen IUBTT dilaksanakan pada tanggal Juni 2015 dan Juni 2015 di Jakarta yang diikuti oleh 54 (lima puluh empat) peserta. d. Diklat Peningkatan Kerjasama Aparatur Setditjen IUBTT melalui Management Building dilaksanakan pada tanggal November 2015 di Lido - Bogor yang diikuti oleh 45 (empat puluh lima) peserta. e. Diklat Peningkatan Kerjasama Aparatur dilaksanakan pada tanggal November 2015 di Lido - Bogor yang diikuti oleh 45 (empat puluh lima) peserta. LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

19 Selain melakukan pengembangan kemampuan aparatur untuk meningkatkan kinerja pegawai juga dilakukan peningkatan disiplin pegawai melalui tingkat kehadiran setiap pegawai. Dengan meningkatnya kedisiplinan pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal IUBTT maka setiap aparatur dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai yang diharapkan serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Tingkat kehadiran pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal IUBTT di tahun 2014 sebesar 8,07 jam/pegawai meningkat 0,07 jam/pegawai dari tahun Pada tahun 2015, tingkat kehadiran pegawai Direktorat Jenderal IUBTT sebesar 8,25 jam/pegawai. Berikut tingkat kehadiran masing-masing unit Eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal IUBTT Tabel 3.1 Tingkat Kehadiran Pegawai Direktorat Jenderal IUBTT Tahun Tahun Unit IATD 8,00 8,08 7,75 8,15 IMKAP 7,80 7,99 7,92 7,95 IET 8,00 8,35 8,37 8,60 IPAMP 8,10 8,35 8,22 8,28 Sekretariat 7,80 8,11 8,09 8,38 Ditjen IUBTT 7,49 8,00 8,07 8,25 Keterangan: dalam jam/pegawai Berdasarkan tabel 3.1, tingkat kehadiran tertinggi di tahun 2015 diperoleh Direktorat Industri Elektronika dan Telematika dengan tingkat kehadiran sebesar 8,60 jam/pegawai dan tingkat kehadiran terendah sebesar 7,95 jam/pegawai yaitu Direktorat Industri Maritim, Kedirgantaraan, dan Alat Pertahanan. 2. Membangun Sistem Informasi Industri yang Handal Organisasi pemerintah yang berbasis kepada Teknologi Informasi menjadi hal yang sangat penting dalam abad ke dua puluh satu di era milineum ketiga ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

20 untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Kekuatan suatu organisasi pemerintahan akan sangat tergantung kepada informasi atau pengetahuan yang dimilikinya, informasi akan menjadi perekat unsur-unsur yang ada dalam suatu organisasi. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal IUBTT dalam kerangka mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang cepat sangat mutlak diperlukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membuat suatu portal website. Dengan adanya website, informasi, komunikasi, dan transaksi antara masyarakat dan Direktorat Jenderal IUBTT dilakukan via internet. Fungsi ini disebut sebagai fungsi pelayanan pemberian informasi secara G2C (Government to Citizen). Fungsi lainnya adalah G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Pada tahun 2015, Direktorat Jenderal IUBTT melakukan kegiatan pengembangan sistem informasi: 1. Pembuatan Aplikasi Sistem Monitoring Pelaksanaan Kegiatan 2. Pembuatan Aplikasi Sistem Berkas 3. Pembuatan Aplikasi Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pada perkembangannya fungsi sistem informasi tersebut diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi yang bersifat pasif, namun diharapkan bisa bersifat dinamis, sehingga fungsi dan peran sistem informasi tersebut menjadi dua arah dan timbul efek timbal balik. Dengan terwujudnya sistem informasi yang bersifat dinamis, diharapkan akan diperoleh aliran informasi yang optimal antara pemerintah-masyarakat dan sebaliknya, sehingga masyarakat akan terbangun rasa memiliki dan rasa kebutuhan akan sistem informasi sebagai penyambung aspirasinya. Seiring dengan itu dengan adanya manfaat sistem informasi tersebut akan semakin meningkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan. Sistem informasi Direktorat Jenderal IUBTT dapat diakses melalui alamat untuk website Direktoral Jenderal IUBTT. LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

21 Pengunjung website IUBTT Tahun Grafik 3.2 Total pengunjung website IUBTT Tahun Pada tahun 2015, pengunjung website IUBTT sebanyak (tiga puluh tujuh ribu dua ratus delapan puluh satu) pengunjung, hal ini meningkat sangat signifikan sebesar (delapan ribu sembilan ratus lima belas) pengunjung dari tahun 2014 atau sebesar 31,43%. Website IUBTT dalam satu hari selama tahun 2015 rata-rata dibuka sebanya 104 hits. Pengunjung website IUBTT bukan hanya berasal dari Indonesia namun juga dari negara-negara maju yang ingin memperoleh data dan informasi tentang perkembangan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Grafik 3.3 Pengunjung website IUBTT tahun dari beberapa negara LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

22 Jepang, India, Amerika Serikat, Malaysia, China, dan Singapura merupakan 6 (enam) negara pengunjung website IUBTT yang memiliki peningkatan kunjungan ke halaman website IUBTT yang signifikan dari tahun 2014 sampai tahun Pengunjung yang berasal dari Jepang pada tahun 2014 sebanyak 409 (empat ratus sembilan) pengunjung dan meningkat di tahun 2015 menjadi 613 (enam ratus tiga belas) pengunjung. Sementara pengunjung yang berasal dari China pada tahun 2015 meningkat sebanyak 279 (dua ratus tujuh puluh sembilan) pengunjung dari tahun China dan Jepang adalah negara yang mempunyai kenaikan paling signifikan dalam mengakses website IUBTT. Tabel 3.2 Daftar Negara Pengunjung Website IUBTT Tahun Negara Tahun Indonesia Jepang India Amerika Serikat Malaysia Singapura Korea Selatan Hongkong Thailand Jerman Australia Taiwan Cina Belanda Lainnya Total Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pelaporan Untuk meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi disusun sesuai dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian dan Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang menetapkan strategi pembangunan industri melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu top down melalui penetapan 35 (tiga puluh lima) klaster LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

23 industri prioritas serta bottom up melalui penetapan Industri Unggulan Provinsi (IUP) dan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID). Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi dalam jangka panjang diarahkan pada penguatan, pendalaman dan penumbuhan Klaster Industri Prioritas. Klaster Industri Prioritas yang dikembangkan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi sebagai berikut: a. Kelompok Industri Alat Angkut; meliputi: (1) Industri Kendaraan Bermotor, (2) Industri Perkapalan, (3) Industri Kedirgantaraan, (4) Industri Perkeretaapian; b. Kelompok Industri Elektronika dan Telematika; meliputi: (1) Industri Elektronika, (2) Industri Perangkat Keras Telekomunikasi dan Pendukungnya, (3) Industri Perangkat Penyiaran dan Pendukungnya, (4) Industri Komputer dan Peralatannya, (5) Industri Perangkat Lunak dan Konten Multimedia, dan (6) Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi; c. Kelompok Industri Permesinan; meliputi: (1) Industri Peralatan Listrik dan Mesin Listrik, dan (2) Industri Mesin dan Peralatan Umum. d. Kelompok Industri Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif Tertentu; meliputi: Industri Perangkat Lunak dan Konten Multimedia. Gambar 3.1 Prioritas Pengembangan IUBTT LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

24 Fokus pengembangan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Tahun 2015 sebagai berikut: a. Industri Alat Transportasi Darat - Pengembangan Kendaraan angkutan Umum Murah Pedesaan melalui bantuan peralatan. - Peningkatan kapasitas produksi kereta penumpang dan pembuatan prototype kereta penumpang. - Penguatan lab uji dalam rangka pengembangan industri kereta api. - Pengembangan Industri Karoseri. b. Industri Maritim Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan - Pengembangan dan Penguatan SDM di bidang IMKAP melalui pelatihan dan sertifikasi. - Pengembangan Industri Komponen dalam negeri di bidang kedirgantaraan dan perkapalan. - Pemberdayaan Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional (PDRKN) c. Industri Elektronika dan Telematika - Pengembangan industri komponen elektronika dan telematika dalam negeri. - Pengembangan industri telepon seluler dalam negeri. - Pengembangan 5 Technopark di Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, dan Batam. d. Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian - Pembangunan gedung Pusat Pengembangan Teknologi Industri Mesin Perkakas dan Alat Kesehatan. - Pengembangan kelembagaan (Alsintan Center) di daerah - daerah potensial pertanian di Sumbar, Kalbar, Kaltim dan Sulsel. - Peningkatan kompetensi SDM dibidang pengelasan, pengecoran, metal working dan Alsintan. 4. Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional Sistem tata kelola keuangan dan Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan dan barang milik negara yang dikelola LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

25 Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi. Laporan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK - BMN). Penyusunan dan penyajian laporan ini telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 71 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Disamping itu, dalam penyusunannya telah ditetapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dilingkungan pemerintah. Tabel 3.5 Hasil Penetapan Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi % Berkembaangnya kemampuan SDM aparatur yang kompeten Terbangunnya organisasi yang profesional dan pro bisnis Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi & handal Meningkatkan kualitas perencanaan dan Pelaporan 1. SDM aparatur yang kompeten 2. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 3. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai 1. Penerapan sistem manajemen mutu 1. Penyempurnaan sistem informasi online 2. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 2. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan pegawai 7,5 jam pegawai 8,32 jam ,90 1 satker 1 satker paket 1 paket hits hits persen 90 persen persen 85 persen 100 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

26 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi % Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional kegiatan 3. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT 70 55,9 79,85 1. Tingkat penyerapan anggaran 90 persen 75,50 persen 83, AKUNTABILITAS KEUANGAN Direktorat Jenderal IUBTT Pagu anggaran Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 sebesar Rp ,- (tiga ratus delapan puluh enam milyar seratus delapan puluh satu juta lima ratus enam puluh delapan ribu rupiah), namun dari anggaran tersebut yang diblokir sebesar Rp ,- (sembilan belas milyar dua ratus juta rupiah) yang merupakan dana optimalisasi untuk kegiatan bantuan peralatan dan pelatihan jasa keteknikan di daerah potensial. Berikut realisasi anggaran Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 per unit Eselon II. Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 Per Unit Eselon II Unit Pagu Realisasi % Industri Alat Transportasi Darat ,95 Industri Maritim Kedirgantaraan dan ,67 Alat Pertahanan Industri Elektronika dan Telematika ,55 Industri Permesinan dan Alat Mesin ,62 Pertanian Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT ,47 Keterangan: dalam ribu rupiah LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

27 Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Pagu Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT pada tahun 2015 sebesar Rp ,- (seratus empat puluh lima milyar lima ratus sembilan puluh empat juta tujuh ratus enam puluh delapan ribu rupiah) dan penyerapan anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp ,- (seratus dua puluh milyar tujuh ratus sembilan puluh enam juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah) atau sebesar 78,47%. Dibandingkan dengan Tahun Anggaran 2014, Pagu Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT mengalami peningkatan sebesar Rp ,- (sembilan puluh milyar dua ratus sembilan puluh enam juta dua ratus delapan puluh dua ribu rupiah). Berdasarkan klasifikasi ekonomi, pagu anggaran dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori jenis belanja yaitu belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Realisasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 Per Jenis Belanja Jenis Belanja Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Pegawai Barang Modal Total LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

28 Tabel 3.8 Realisasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 Kegiatan Berdasarkan Kegiatan dan Output Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Output Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % Dokumen Perencanaan dan Penganggaran ,34 Laporan Kegiatan/Pembinaan dan Tindak Lanjut/Monev Bidang IUBTT Rekomendasi Dukungan Kebijakan Teknis IUBTT , ,00 Layanan Perkantoran ,98 Kendaraan Bermotor ,23 Peralatan dan Fasilitasi Perkantoran ,79 Total ,96 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

29 BAB IV PENUTUP 4.1. KESIMPULAN Secara keseluruhan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi pada tahun 2015 telah berhasil melaksanakan Tugas dan Fungsi dalam mencapai sasaran sesuai dengan Penetapan Kinerja. Hal tersebut tercermin dari nilai capaian akhir yang diperoleh untuk setiap sasaran strategis dan indikator capaian tahun Realisasi dari hasil penetapan kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Capaian Kinerja Tahun 2015 Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi % Berkembaangnya kemampuan SDM aparatur yang kompeten 1. SDM aparatur yang kompeten 2. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 3. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai pegawai 7,5 jam pegawai 8,32 jam 100,00 170,00 110,90 Terbangunnya organisasi yang profesional dan pro bisnis Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi & handal 1. Penerapan sistem manajemen mutu 1. Penyempurnaan sistem informasi online 2. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1 satker 1 satker 100,00 1 paket 1 paket 100, hits hits 532,58 Meningkatkan kualitas perencanaan dan Pelaporan 1. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 90 persen 90 persen 100,00 2. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 85 persen 85 persen 100,00 3. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT 70 55,9 79,85 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

30 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi % Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional 1. Tingkat penyerapan anggaran 90 persen 75,50 persen 83, PERMASALAHAN DAN KENDALA Permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi tahun 2015, antara lain: a. Koordinasi pelaksanaan kegiatan antar sektor dalam lingkup Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi baik lintas sektoral maupun Regional masih belum optimal. b. Adanya beberapa kegiatan yang dibintang oleh Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan. c. Pelaksanaan kegiatan banyak dilakukan pada triwulan keempat tahun 2015, sehingga terkesan perencaan kegiatan tidak berjalan dengan semestinya REKOMENDASI UNTUK PERBAIKAN KINERJA Rekomendasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi untuk perbaikan kinerja dalam melaksanakan program, yaitu: a. Pelaksanaan koordinasi / sinkronisasi / sinergi antar unit dalam lingkup Ditjen IUBTT perlu lebih ditingkatkan dan ditindaklanjuti guna mewujudkan sinkronisasi program. b. Meningkatkan penerapan anggaran yang berbasis kinerja. c. Meningkatkan kualitas dan produktifitas sumber daya manusia aparatur melalui pelaksanaan diklat, studi banding (dalam dan luar negeri), magang maupun benchmarking. d. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi terhadap bantuan peralatan dan pelatihan perlu dilakukan secara berkesinambungan agar diperoleh masukan bagi perbaikan penyusunan kegiatan tahun selanjutnya. e. Perlu dibuat jadwal perencanaan pelaksanaan kegiatan untuk jangka waktu satu tahun anggaran. LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun

31 f. LAMPIRAN LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 A

32 LAMPIRAN 1 RENCANA KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL IUBTT TAHUN 2015 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 B

33 RENCANA KINERJA TAHUN 2015 DIREKTORAT INDUSTRI UNGGULAN BERBASIS TEKNOLOGI TINGGI Unit Organisasi Eselon II Tahun Anggaran : 2015 : Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi SASARAN INDIKATOR KINERJA (1) (2) PERSPEKTIF PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN Satuan TARGET 2015 (3) (4) I Berkembaangnya kemampuan SDM aparatur yang kompeten 1 SDM aparatur yang kompeten Persen 90 2 Jumlah Pegawai yang mengikuti pelatihan 3 Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai Jumlah 120 Jam 7,5 II Terbangunnya organisasi yang profesional dan pro bisnis 1 Penerapan sistem manajemen mutu Satuan Kerja 1 III Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi & handal III Meningkatkan kualitas perencanaan dan Pelaporan IV Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional 1 Pengembangan sistem Paket 1 informasi online 2 Pengguna yang mengakses Jumlah Tingkat kesesuaian Persen 90 pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 2 Tingkat Ketepatan waktu Persen 85 pelaksanaan kegiatan 3 Nilai SAKIP Ditjen IUBTT Nilai 70 1 Tingkat penyerapan anggaran Persen 90 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 C

34 LAMPIRAN 2 PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL IUBTT TAHUN 2015 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 D

35 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 E

36 LAMPIRAN 3 PENGUKURAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL IUBTT TAHUN 2015 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 F

37 PENGUKURAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL IUBTT TAHUN 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi % Berkembaangnya kemampuan SDM aparatur yang kompeten 4. SDM aparatur yang kompeten 5. Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan 6. Rata-rata tingkat kehadiran setiap pegawai pegawai 7,5 jam pegawai 8,32 jam 100,00 170,00 110,90 Terbangunnya organisasi yang profesional dan pro bisnis Terbangunnya sistem informasi yang terintegrasi & handal 2. Penerapan sistem manajemen mutu 3. Penyempurnaan sistem informasi online 4. Jumlah pengguna yang mengakses website IUBTT 1 satker 1 satker 100,00 1 paket 1 paket 100, hits hits 532,58 Meningkatkan kualitas perencanaan dan Pelaporan 4. Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan dokumen perencanaan 90 persen 90 persen 100,00 5. Tingkat ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan 85 persen 85 persen 100,00 6. Nilai SAKIP Ditjen IUBTT 70 55,9 79,85 Meningkatkan sistem tata kelola keuangan dan BMN yang profesional 2. Tingkat penyerapan anggaran 90 persen 75,50 persen 83,88 LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal IUBTT Tahun 2015 G

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMTI BANDA ACEH JLN. TWK. HASYIM BANTA MUDA NO. 6 BANDA ACEH EMAIL : SMKSMTI.BANDAACEH@GMAIL.COM

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2017 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.02-0/2013 DS 2887-2051-5773-8818 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT Jalan Tamansari No. 55 Telepon (022) 2502898 Fax. (022) 2511505 http:// diskominfo.jabarprov.go.id/ e-mail

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2015 KATA PENGANTAR Upaya Peningkatan Kinerja Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum dilaksanakan melalui Penilaian Kinerja terhadap Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia telah dimulai tahun 2014 yang lalu.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73 C. Pengelolaan Keuangan... 67 BAB IV PENUTUP... 73 Kesimpulan... 73 LAMPIRAN : - Pernyataan Telah Direviu - Formulir Checklist Reviu - Reviu Matrik Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jakarta Tahun 2010-

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-22.11-/216 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

L A K I P (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

L A K I P (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 2016 L A K I P (LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH) Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TINGGI MANADO TAHUN 2016 Jln. Sam Ratulangi No. 20 Manado 95111 Telp. 0431-862491 Fax. 0431-862091 www.pt-manado.go.id pt_mdo_mari@yahoo.co.id Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM 1 Rencana Strategis Dinas Komunikasi dan Informatika KATA PENGANTAR Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) Kota Subulussalam periode 2015-2019 merupakan bagian integral

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.02-0/AG/2014 DS 9802-8163-0908-0385 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 Tanggal 30 November 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Abdur Rouf Syam KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 20 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM. 43 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

KATA PENGANTAR. Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi KATA PENGANTAR Dengan mempersembahkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 12/MEN/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN TENAGA

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI LAMPIRAN VII PERATURAN SEKRETARIS KABINET NOMOR : 1 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 JANUARI 2016 INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci