Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun"

Transkripsi

1 Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun JAM 14, 3 Diterima, Agustus 2016 Direvisi, September 2016 Disetujui, September 2016 I Wayan Sunarya Program Studi Teknik Informatika, STMIK STIKOM Indonesia Abstract: This study aimed to analyze: (1) the effect of Life Expectancy at Birth (LEB) to Human Development Index (HDI) in Bali from 2011 to 2014; (2) the effect of Adult Literacy Rate (ALR) to Human Development Index (HDI) in Bali from 2011 to 2014; (3) the effect Mean Years of Schooling (MYS) to Human Development Index (HDI) in Bali from 2011 to Secondary data, from article entitled Bali In Figures, which is published once a year, namely from the year by the Central Statistics Agency of Bali. This study implemented panel data with Fixed Effect Model (FEM) method of Generalized Least Square (GLS). The results showed that the Life Expectancy at Birth (LEB) and Mean Years of Schooling (MYS) has positive and significant effect to Human Development Index (HDI) in Bali from 2011 to However, Adult Literacy Rate (ALR) doesn t significantlyaffect the Human Development Index (HDI) in Bali from 2011 to Keywords: Human Resource Development, Life Expectancy at Birth, Adult Literacy Rate, Mean Years of Schooling. Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 14 No 3, 2016 Terindeks dalam Google Scholar Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh Angka Harapan Hidup (AHH) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun ; (2) menganalisis pengaruh Angka Melek Huruf (AMH) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun ; (3) menganalisis pengaruh Rata-rata Lama Sekolah (RLS) terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun Data penelitian ini yaitu data Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH) dan Ratarata Lama Sekolah (RLS) menggunakan data sekunder yang diperoleh dari artikel yang berjudul Bali dalam angka, yang diterbitkan setahun sekali yaitu dari tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Metode analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM) dengan metode Generalized Least Square (GLS). Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Angka Harapan Hidup (AHH) dan Ratarata Lama Sekolah (RLS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun Sedangkan variabel Angka Melek Huruf (AMH) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun Kata Kunci: pembangunan SDM, angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah Alamat Korespondensi: I Wayan Sunarya, Program Studi Teknik Informatika, STMIK STIKOM Indonesia, DOI: /jam Suatu bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi akan mampu untuk bersaing dalam segala hal seperti dalam menjual produk yang diproduksinya sehingga produknya akan terjual banyak di pasar. Salah satu komponen yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) adalah TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/ ISSN:

2 I Wayan Sunarya pendidikan. Untuk itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) agar selalu ditingkatkan dengan melalui pemberian pendidikan yang berkualitas, demi tercapainya pembangunan dalam suatu daerah maupun dalam suatu negara. Pembangunan sumber daya manusia yang unggul memiliki beberapa hubungan dalam segi penyediaan fasilitas pendidikan seperti gedung sekolah, fasilitas kegiatan belajar mengajar, tenaga pengajar yang berkualitas dan berbagai sarana prasarana di dalam penunjang pendidikan yang ada dalam suatu instansi pendidikan. Namun realitas yang ada dilapangan menunjukkan bahwa ada ketimpangan dalam pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan manusia hanya sebagai sebuah proses dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dengan struktur ekonomi yang maju dan sejenisnya. Hanya beberapa tahun belakangan ini pembangunan sumber daya manusia mulai berada dalam posisi yang strategis dalam suatu negara ataupun daerah. Tujuan pembangunan yang ada baik dalam suatu negara maupun dalam suatu daerah untuk memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada masyarakat. Jadi sudah sepantasnya manusia yang ada dalam suatu negara ataupun daerah menjadi sebuah subyek dari pembangunan itu sendiri. Namun disisi lain selain menjadi subyek dalam pembangunan, manusia juga menjadi obyek dari pembangunan tersebut sehingga kadangkala pembangunan yang sudah dibangun dalam suatu negara atupun dalam suatu daerah menciptakan manusia yang memiliki sumber daya yang baik, yang dilihat dari pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Kinerja yang ada dalam suatu negara ataupun dalam daerah jika dilihat dari sisi ekonomi maupun sosial, pembangunan sumber daya manusia juga memerlukan eberapa indikator yang dapat menilai kinerja pembangunan yang telah dilakukan. Indeks Pembangunan Manusia yang disingkat IPM menjadi salah satu indikator pembangunan yang sering digunakan oleh beberapa negara yang ada di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki beberapa provinsi juga memakai indikator ini didalam mengukur kemajuan yang telah dicapai dalam suatu provinsi. Berbeda dengan indikator Penghasilan Domestik regional Bruto yang lebih fokus apa yang dihasilkan dari dari hasil pembangunan sektornya yang ada didaerah, maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) digunakan sebagai alat pengukuran terhadap pembangunan yang sudah dicapai dan apakah hasilnya tersebut sudah dinikmati oleh masyarakat atau hanya sebagai kesuksesan dalam beberapa sektor semata. Jika dilihat secara konseptual IPM sendiri merupakan sebuah indikator komposit yang menggambarkan tiga aspek kualitas hidup manusia, yaitu: indeks harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks standar hidup layak. IPM merupakan suatu alat ukur suatu kinerja yang ada dalam suatu negara arau daerah yang dilihat dari segi pembangunannya sendiri. Adapun data tentang data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari tahun adalah sebagaimana tabel 1. Tabel 1. IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun No. Kabupaten/Kota Jembrana 73,18 73,62 74,29 68,67 2 Tabanan 75,24 75,55 76,19 72,68 3 Badung 75,35 75,69 76,37 77,98 4 Gianyar 73,43 74,49 75,02 74,29 5 Klungkung 71,02 71,76 72,25 68,30 6 Bangli 71,42 71,80 72,28 65,75 7 Karangasem 67,07 67,83 68,47 64,01 8 Buleleng 71,12 71,93 72,54 69,16 9 Denpasar 78,31 78,80 79,41 81,65 BALI 72,84 73,49 74,11 72,48 Sumber: Bali dalam Angka Tahun JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN VOLUME 14 NOMOR 3 SEPTEMBER 2016

3 Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun Dilihat dari tabel 1, perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bali dari tahun 2011 sampai tahun 2014 menunjukkan ada beberapa perubahan dari tahun ketahun seperti pada tahun 2011 ke tahun tahun 2014 mengalami penurunan IPM sebanyak 5,1 atau 1,1%. Sedangkan data penyusun dari Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari Tahun sebagai berikut: Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan suatu instrumen dalam mengukur produktivitas pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dan mengetahui gambaran tentang tingkat kesehatan di masyarakat pada khususnya. Jika dalam suatu masarakat menunjukkan Angka Harapan Hidup yang rendah maka umumnya harus selalu meningkatkan program pembangunan kesehatan termasuk program pemberantasan kemiskinan. Adapun data tentang Angka Harapan Hidup di Provinsi Bali untuk setiap kabupaten pada tahun sebagai berikut: Angka Melek Huruf Angka melek huruf merupakan tingkat persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Untuk data Angka Melek Huruf untuk setiap kabupaten/kota yang ada di provinsi Bali dari tahun adalah sebagaimana tabel 3. Dari data pada tabel 3, dapat dijelaskan bahwa di Provinsi Bali dari Tahun mengalami peningkatan dimana pada tahun 2011 sebesar 70,78 sampai pada tahun 2014 sebesar 71,20; dari angka ini dapat diukur bahwa peningkatannya sebesar 99,4%. Dari angka 99,4% ini maka dapat digambarkan bahwa di Provinsi Bali untuk kemampuan masyarakat Bali dalam hal membaca dan menulis terus mengalami petumbuhan yang sangat baik. Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah merupakan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia Tabel 2. Angka Harapan Hidup Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun No. Kabupaten/Kota Jembrana 71,88 71,95 72,31 71,39 2 Tabanan 74,49 74,55 74,91 72,64 3 Badung 71,85 71,91 72,24 74,30 4 Gianyar 72,17 72,22 72,56 72,78 5 Klungkung 69,15 69,20 69,52 69,91 6 Bangli 71,73 71,81 72,18 69,44 7 Karangasem 67,95 68,00 68,32 69,18 8 Buleleng 69,34 69,53 70,00 70,71 9 Denpasar 73,06 73,12 73,46 73,71 BALI 70,78 70,84 71,20 71,20 Sumber: Bali dalam Angka Tahun Di dalam tabel 2 diatas diketahui untuk setiap kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bali dari Tahun , Angka Harapan Hidup Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali dari Tahun mengalami peningkatan secara signifikan yaitu dari Tahun 2011 sebesar 70,78 menjadi 71,20 pada Tahun 2014, dari angka ini dapat diketahui terjadi peningkatan Angka Harapan Hidup sebanyak 99,4%. 15 tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Adapun data untuk rata-rata lama sekolah provinsi Bali per kabupaten/ kota dari tahun sebagaimana tabel 4. Dalam tabel 4, diketahui bahwa rata-rata lama sekolah di provinsi Bali dari tahun 2011 sampai tahun 2014 telah mengalami fluktuasi rata-rata lama sekolah yaitu pada tahun 2011 sebesar 8,35 dan pada tahun TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN:

4 I Wayan Sunarya Tabel 3. Angka Melek Huruf di Provinsi Bali per Kabupaten/Kota Tahun Sumber: Bali dalam Angka Tahun No. Kabupaten/Kota Jembrana 90,69 92,36 92,65 11,48 2 Tabanan 90,82 90,86 91,92 12,04 3 Badung 92,96 93,01 93,93 13,00 4 Gianyar 86,81 88,79 89,38 13,06 5 Klungkung 82,39 84,15 84,47 12,57 6 Bangli 85,64 85,83 85,91 11,15 7 Karangasem 74,12 76,03 76,94 11,81 8 Buleleng 88,63 89,94 90,53 12,01 9 Denpasar 97,49 97,52 97,95 13,46 BALI 89,17 90,17 91,03 12,64 Tabel 4. Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Bali per Kabupaten/Kota Tahun Sumber: Bali dalam Angka Tahun No. Kabupaten/Kota Jembrana 7,81 7,86 7,87 7,30 2 Tabanan 8,37 8,39 8,40 7,91 3 Badung 9,45 9,47 9,51 9,29 4 Gianyar 8,37 8,90 8,90 8,28 5 Klungkung 7,35 7,43 7,43 6,90 6 Bangli 6,66 6,68 6,70 6,38 7 Karangasem 5,82 5,88 5,90 5,39 8 Buleleng 7,36 7,54 7,55 6,66 9 Denpasar 10,70 10,94 11,05 10,96 BALI 8,35 8,57 8,58 8, sebesar 8,11; hal ini berarti terjadi penurunan tingkat persentase rata-rata lama sekolah yang ada di Provinsi Bali sekitar 97,1%. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan dalam tabel 1 sampai tabel 5, maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh Angka Harapan Hidup terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali pada tahun ; 2. Bagaimana pengaruh Angka Melek Huruf terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali pada tahun ; 3. Bagaimana pengaruh Rata-rata Lama Sekolah terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Bali pada tahun METODE Penelitian ini mengunakan data panel yaitu gabungan data crosssection 8 kabupaten dan 1 kota dan time series tahun yang bersumber dari laporan statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Adapun variabel dan definisi operasional variabel adalah sebagai berikut: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator capaian pembangunan sumber daya manusia (SDM) secara menyeluruh yang dibentuk atas tiga dimensi yaitu dimensi angka harapan hidup, angka melek huruf dan angka rata-rata lama sekolah dengan satuan (Skala 1-100). 580 JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN VOLUME 14 NOMOR 3 SEPTEMBER 2016

5 Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun Angka harapan hidup (AHH) merupakan suatu instrumen dalam mengukur produktivitas pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat dan mengetahui gambaran tentang tingkat kesehatan di masyarakat pada khususnya. Jika dalam suatu masarakat menunjukkan Angka Harapan Hidup yang rendah maka umumnya harus selalu meningkatkan program pembangunan kesehatan termasuk program pemberantasan kemiskinan. Angka melek huruf (AMH) merupakan tingkat persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-hari. Rata-rata lama sekolah (RLS) merupakan ratarata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun keatas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Metode Analisis Data Menurut Gujarati (2012:237), data panel merupakan gabungan data individu (cross section) dan data runtut waktu (time series). Berdasarkan kelebihankelebihan data panel maka memiliki implikasi pada tidak harus dilakukan pengujian asumsi klasik seperti multikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi, dan normalitas dalam model data panel. (Verbeek, 2000; Gujarati, 2003; Wibisino, 2005; Aulia 2004:27 dalam Ajija, 2011). Menurut Widarjono (2009:231) untuk mengestimasi model regresi dengan data panel menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan common effect, fixed effect, dan random effect. Common effect merupakan teknik mengestimasi data panel yang tidak memperhatikan dimensi antar individu maupun antar waktu. Fixed effect merupakan teknik mengestimasi data panel yang menggunakan variabel dummy untuk melihat adanya perbedaan intersep. Random effect merupakan teknik mengestimasi variabel gangguan v it yang terdiri dari variabel gangguan kombinasi time series dan cross section variabel gangguan secara individu. Berdasarkan dari kerangka pemikiran teoritis variabel dependen pada penelitian ini yaitu IPM. Sedangkan variabel independen yaitu Angka Harapan Hidup (LogAHH), Angka Melek Huruf (LogAMH), dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Maka persamaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: IPM it = o + 1 LogAHH it + 2 LogAMH it + 3 RLS it + it... (1) Keterangan : IP M = indeks pembangunan manusia (skala 1-100) LogAHH = Angka Harapan Hidup (%) LogAMH = Angka Melek Huruf (%) RLS = Rata-rata Lama Sekolah (%) = koefisien regresi = kabupaten/kota i (i = 1, 2, ); t = tahun ket ( ) it = nilai residual di luar model. Setelah mengestimasi ketiga model estimasi data panel langkah selajutnya menentukan model terbaik antara common effect, fixed effect, dan random effect yaitu dengan Redundant Fixed Effects Tests (Likelihood Fixed Effect) dan Correlated Random Effect (Hausman Test), dimana hipotesis dalam pemakaian modelnya sebagai berikut: H 0 = Common Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Jika chi-square > 0,05 = Terima H 0 Jika chi-square < 0,05 = Tolak H 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini terdapat tiga model estimasi data panel yaitu common effect model, fixed effect model, dan random effect model. Untuk hasil analisis dengan common effect model dapat dilihat sebagaimana tabel 5. Setelah mengestimasi tiga pemilihan model kemudian melakukan dua tahap pengujian statistik. 1. Pengujian dengan menggunakan analisis Redundant Fixed Effects Tests (Likelihood Fixed Effect) dari data model panel pada Fixed Effect Model hasilnya sebagaimana tabel 6. Dari data pada tabel 6, maka dapat dilakukan uji hipotesis dimana: = Common Effect Model H 0 H 1 = Fixed Effect Model Jika probability chi-square > 0,05 = Terima H 0 Jika probability chi-square < 0,05 = Tolak H 0 Karena probability chi-square sebesar 0,0038 lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak, maka untuk model yang terbaik digunakan dalam analisis data panel adalah Fixed Effect Model. 2. Pengujian dengan menggunakan analisis Correlated Random Effect (Hausman Test) dari data TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN:

6 I Wayan Sunarya Tabel 5. Hasil Estimasi Data Panel Model Estimasi Variabel Common Effect Fixed Effect Random Effect Konstanta 14, , ,25328 Str. Error 8, , , p-value 0,1202* 0,0063 0,0673* LOGAHH 0, , , Str. Error 0, , , p-value 0,0001 0,0000 0,0000 LOGAMH 0, , , Str. Error 0, , , p-value 0,0051 0,8537* 0,0012 RLS 1, , , Str. Error 0, , , p-value 0,0000 0,0001 0,0000 R 2 0, , , Adjusted R 2 0, , , Standar error 1, , , F-Statistik 137,2381 5, ,2381 Prob (F-Statistik) 0, , , Durbin-Watson Statistik 1, , , Sumber: Hasil output E-Views 7.0 Catatan: *) tidak signifikan pada = 5% Tabel 6. Hasil Estimasi Data Panel Redundant Fixed Effects Tests (Likelihood Fixed Effect) Sumber: Tabel 5 (data diolah) Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 2, (8,24) 0,0318 Cross-section Chi-square 22, ,0038 model panel pada Random Effect Model hasilnya sebagai berikut: Jika probability chi-square > 0,05 = Terima H 0 Jika probability chi-square < 0,05 = Tolak H 0 Tabel 7. Hasil Estimasi Data Panel dan Correlated Random Effect (Hausman Test) Test Summary Sumber: Tabel 5 (data diolah) Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 19, ,0002 Dari data pada tabel 7, maka dapat dilakukan uji hipotesis dimana: H 0 = Common Effect Model H 1 = Fixed Effect Model Karena probability chi-square sebesar 0,0002 lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak, maka untuk model yang terbaik digunakan dalam analisis data panel adalah Fixed Effect Model. 582 JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN VOLUME 14 NOMOR 3 SEPTEMBER 2016

7 Analisis Pembangunan Sumber Daya Manusia di Provinsi Bali Tahun Penentuan model terbaik selain berdasarkan pengujian statistik pada chowtest, houseman test juga didasarkan pada pertimbangan non statistik pada salah satu pertimbangan observasi Judge (Gujarati 2012: 255). Unit cross-section penelitian ini yaitu untuk 8 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Bali. Dengan adanya pengambilan unit cross-section penelitian yang tidak diambil secara acak, maka model data panel yang pantas digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Setelah menganalisis model yang terbaik dilanjutkan dengan mengukur ketepatan fungsi regresi dari goodness of fit. Nilai pada adjusted R 2 pada Fixed Effect Model di dalam tabel 5 sebesar 0, Hal ini berarti 92,1% variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dijelaskan oleh variasi model variabel Angka Harapan Hidup (logahh), Angka Melek Huruf (logamh), dan kepadatan penduduk (KP). Sedangkan sisanya 7,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Uji statistik F (F-test) merupakan pengujian statistik untuk mengetahui pengaruh simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan tabel 5 pada fixed effect model diperoleh F-hitung sebesar 5,45928 dan F-tabel (df numerator 3; denumerator 8) sebesar 4,07. Maka F hitung > F tabel (5,45928 > 4,07) dengan p-value sebesar 0, Maka pengaruh Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) secara simultan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali tahun Uji statistik t (t-test) merupakan pengujian statistik untuk mengetahui pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji statistik t (t-test) Angka Harapan Hidup (AHH) memiliki nilai t hitung > t tabel (4, > 2,447) dengan p-value sebesar 0,0000 maka Angka Harapan Hidup (AHH) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari tahun Angka Melek Huruf memiliki nilai t hitung < t tabel (-0, < 2,447) dengan p-value sebesar 0,8537 maka Angka Melek Huruf (AMH) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari tahun Sedangkan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) memiliki nilai t hitung > t tabel (4, < 2,447) dengan p-value sebesar 0,0001 maka Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari tahun Berdasarkan hasil estimasi penelitian ini menggunakan model terbaik yaitu Fixed Effect Model (FEM) dengan metode Generalized Least Square (GLS). Persamaan pada model Fixed Effect Model (FEM) adalah sebagai berikut: IPM it = o + 1 LogAHH it + 2 LogAMH it + 3 RLS it + it = -55, ,184635logAHH it 0, logamh it + 5,496224RLS it + ì it Std error = (18,54305) (0,240421) (0,007651) (1,133672) Prob = (0,0063) (0,0000) (0,8537) (0,0001) Nilai konstanta sebesar -55,48688 menunjukan bahwa apabila pemerintah provinsi Bali tidak melakukan tindakan untuk meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS), maka nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan mengalami penurunan sebesar 55,49. Hasil estimasi Fixed Effect Model (FEM) dapat menunjukan keunikan heterogenitas nilai intersep di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Efek individual diperoleh dari nilai konstanta kabupaten/kota ditambah dengan nilai konstanta pada Fixed Effect Model (FEM). Berdasarkan tabel 8 nilai koefisien yang berpengaruh besar apabila variabel independen nol atau konstan terhadap pembangunan sumber daya manusia yaitu Kota Denpasar karena jika dilihat dari nilai efek individualnya sangat besar sebesar -67,20393 dibandingkan dengan delapan kabupaten yang ada di Provinsi Bali dari tahun KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Angka Harapan Hidup (AHH) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 1, terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Hal tersebut diasumsikan bahwa apabila Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat sebesar 1% maka nilai IPM meningkat sebesar 1,18 di kabupaten/ kota di Provinsi Bali. Angka Melek Huruf (AMH) tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap TERAKREDITASI SK NO. 36a/E/KPT/2016 ISSN:

8 I Wayan Sunarya Tabel 8. Efek Individual Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Kab/Kota Koefisien Konstanta Kab. Jembrana 0, ,98799 Kab. Tabanan -2, ,26088 Kab. Badung -5, ,35231 Kab. Gianyar -3, ,73564 Kab. Klungkung 4, ,33924 Kab. Bangli 5, ,34691 Kab. Karangasem 9, ,64395 Kab. Buleleng 3, ,51107 Kota Denpasar -11, ,20393 Sumber: Hasil output E-Views 7.0 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/ Kota Provinsi Bali. Sedangkan untuk Angka Ratarata Lama Sekolah (RLS) berpengaruh positif dan signifikan sebesar 5, terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Saran Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Angka Harapan Hidup (AHH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Bali dari Tahun , maka diharapkan pemerintah Provinsi Bali didalam meningkatkan pembangunan sumber daya manusia kedepannya lebih mengutamakan produktivitas pemerintah di dalam mensejahterakan masyarakat yang ada di Provinsi Bali. Di samping itu juga pemerintah Provinsi Bali agar selalu membina dan mengarahkan masyarakat agar mampu menempuh pendidikan baik itu pendidikan dasar, menengah sampai pendidikan tinggi, sehingga diharapkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Provinsi Bali dapat bersaing dengan kualitas sumber daya manusia yang ada di luar Provinsi Bali dan di dalam dunia internasional. DAFTAR RUJUKAN Ajija, Shochrul, R, dkk Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Bali dalam angka (Bali in Figure) Bali: BPS Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Bali dalam angka (Bali in Figure) Bali: BPS Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Bali dalam angka (Bali in Figure) Bali: BPS Provinsi Bali. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Bali dalam angka (Bali in Figure) Bali: BPS Provinsi Bali. Gujarati, D.N., dan D.C. Porter Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi 5 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, A Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia. 584 JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN VOLUME 14 NOMOR 3 SEPTEMBER 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD Cross-section F Pemilihan model estimasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random 67 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Estimasi Model Data Panel Estimasi model yang digunakan adalah regresi data panel yang dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA Mita Pangestika 1 *Jurusan Statistika FIMIPA Universitas Islam Indonesia *mitapanges@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh kemiskinan, pengeluran pemerintah bidang pendidikan dan pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas. 81 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Penelitian ini menggunakan analisis model GLS (General Least Square). Metode GLS sudah memperhitungkan heteroskedastisitas pada variabel independen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Regresi 1. Uji Asumsi Klasik. Pengujian ini hanya akan menguji dua uji asumsi klasik karena menggunakan metode data panel, yaitu uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi terhadap Jumlah Penduduk Miskin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%. A. Uji Kualitas Data 1. Uji Heteroskedastisitas BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakstabilan varians dari residual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: HANDY NUGRAHA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh: HANDY NUGRAHA ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, KEMISKINAN DAN BELANJA DAERAH TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelian yang digunakan pada penelian ini adalah seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan Obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu, Satu kota madya kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Karesidenan adalah sebuah pembagian administratif dalam sebuah provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 15

DAFTAR ISI Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 15 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv vi viii ix x BAB I. BAB II. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) dan AMH (Angka Melek Huruf) pada kabupaten/ kota di Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 29 kabupaten dan 6 kota. Dan dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia tahun 005-008, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, pengeluaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh Belanja Pemerintah di Bidang Kesehatan, Belanja Pemerintah di Bidang Pendidikan, Indeks Pemberdayaan Gender, dan Infrastruktur Jalan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Data 1. UJI Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi imi terjadi heterokedastisitas atau tidak, untuk

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati

ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA. Febriana Nur Rahmawati ANALAISIS PENGARUH PDRB, UMK, DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI D.I YOGYAKARTA Febriana Nur Rahmawati 14313072 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian hipotesisnya yang meliputi uji serempak (uji-f), Uji signifikansi parameter individual (Uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( 2010-2015 ) JURNAL Oleh : Nama : Faza Ibnu Redha No. Mahasiswa : 13313262 Program Studi : Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada lokasi penelitian ini diambil pada Kabupaten/Kota yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa tengah dengan variabel penelitian pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang akan diukur serta mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data yang berupa laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji heteroskedastisitas Berdasarkan hasil Uji Park, nilai probabilitas dari semua variable independen tidak signifikan pada tingkat 5 %. Keadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terdiri : a. Jawa Barat b. Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITAN A. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini salah satunya karena Provinsi Jawa Timur menepati urutan pertama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL

PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2008 2013 DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL SKRIPSI Disusun oleh : MUHAMMAD RIZKI 24010210141014 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang hubungan atau pengaruh variabel pilihan terhadap tingkat kemiskinan dengan daerah penelitian

Lebih terperinci

Economics Development Analysis Journal

Economics Development Analysis Journal EDAJ 5 (3) (2016) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj DETERMINAN KUALITAS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH ERA OTONOMI DAERAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi 63 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan pengangguran. Alat

Lebih terperinci

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB Sementara itu, Kabupaten Supiori dan Kabupaten Teluk Wondama tercatat sebagai daerah dengan rata-rata angka kesempatan kerja terendah selama periode 2008-2010. Kabupaten Supiori hanya memiliki rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 55 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kedalam Jakarta Islamic Index pada tahun 2015. Jakarta Islamic Index melakukan penyaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Profil Responden Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu peneliti dapat memperoleh data secara tidak langsung dari perusahaan. Data dalam penelitian ini diperoleh

Lebih terperinci

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek / Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Tingkat Kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada 70 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Uji Kaulitas Data 1. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual atas observasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif. Data penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia tahun 2010-2014. Alat analisis yang digunakan adalah data panel dengan model

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang 50 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional Untuk mempermudah analisis dan memperjelas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini maka dilakukan variabel operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun , BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun 2003-2009, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Papua Barat adalah variabel angka melek huruf (AMH), rata-rata

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokedastisitas Heteroskedastisitas memberikan arti bahwa dalam suatu model terdapat perbedaan dari varian residual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh derajat desentralisasi fiskal penerimaan, variabel desentralisasi pengeluaran yaitu belanja tak langsung dan belanja langsung, Inflasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data diambil dari laporan terbitan BPS nasional periode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis pengaruh PDRB per kapita, pengeluaran pemerintah sektor kesehatan, dan pengeluaran pemerintah sektor pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian hipotesisnya yang meliputi uji srempak (uji-f), Uji signifikansi parameter individual (Uji

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional III. METODELOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarhi prosiklikalitas sektor perbankan di Indonesia.

Lebih terperinci

Fima Anggadini (Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako)

Fima Anggadini (Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako) ANALISIS PENGARUH ANGKA HARAPAN HIDUP, ANGKA MELEK HURUF, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN PENDAPATAN DOMESTIK REGIONAL BRUTO PERKAPITA TERHADAP KEMISKINAN PADA KABUPATEN/ KOTA DI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci