BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI KOTA KEDIRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI KOTA KEDIRI"

Transkripsi

1 TERKAIT Pengembangan Pariwisata BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI Optimalisasi Perdagangan Dalam bab ini menguraikan secara singkat tentang potensi, masalah, hambatan dan tantangan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan kota dari penyusunan pekerjaan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) di Kota Kediri Tahun Kebijakan untuk mewujudkan SDM yang handal, berakhlak mulia dan berbudaya Pembangunan Pemuda dan Olahraga 2.1 Review Kebijakan Pembangunan Daerah Kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) ini tidak

2 TERKAIT Pembangunan Ketenagakerjaan Kebijakan misi Mengembangankan Infrastruktur Bernilai Tambah Tinggi, melalui: Perumahan dan Permukiman STRATEGI YANG TERKAIT PROGRAM YANG TERKAIT Pengembangan kualitas penduduk. Penciptaan kesempatan kerja Peningkatan kompetensi, daya saing dan sarana prasarana. Pelatihan tenaga kerja berbasis potensi kewirausahaan. Peningkatan produktifitas, kualitas dan kesejahteraan pekerja. Pelaksanaan hubungan industrial. Perlindungan hukum bagi tenaga kerja di daerah maupun di luar negeri. Pemantapan kompetensi tenaga kerja melalui kurikulum yang berdaya saing. Pengembangan kompetensi berbasis potensi lokal. Penanganan pengangguran melalui padat karya Peningkatan kawasan permukiman yang layak huni, sinergis, terintegrasi dan berkelanjutan. Penyediaan sarana prasarana dasar lingkungan permukiman. Pembangunan Rumah Sehat Sederhana (RSH) dan Rumah Susun Sederhana (RUSUNA). ARAH PEMBANGUNAN KOTA Penciptaan kesempatan kerja melalui padat karya Pengembanga perumahan dan permukiman dengan infrastruktur yang handal RPJM Provinsi Jawa Timur Tahun TERKAIT Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

3 TERKAIT Pembangunan, Pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur STRATEGI YANG TERKAIT manajemen produksi, yang memperhatikan kesinambungan lingkungan, dan teknik produksi yang ramah lingkungan. Fasilitasi peningkatan kompetensi dan keterampilan tenaga kerja industri untuk meningkatkan produktivitas dalam menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi. Prioritas pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur sosial pada infrastruktur sumber daya air. Meningkatkan dan percepatan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur yang menunjang pembangunan sektor pertanian dan wilayah pedesaan. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur yang menunjang pemerataan pembangunan antardaerah. Mendorong kerja sama dengan badan usaha PROGRAM YANG TERKAIT Program prioritas Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Program Pengendalian Banjir Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya Program Pemeliharaan dan Perbaikan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas Perkeretaapian Program Pengembangan, Pemerataan dan Peningkatan Kualitas ARAH PEMBANGUNAN KOTA Pengembangan Kota Kediri sebagai kota besar yang didukung oleh perkembangan infrastruktur yang memadai RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun TERKAIT Membentuk sistem perkotaan

4 TERKAIT karakter dan daya dukung yang dimiliki terutama untuk mendukung pemantapan sistem metropolitan dan sistem agropolitan dalam rangka peningkatan pertumbuhan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat STRATEGI YANG TERKAIT potensi sumberdaya Jawa Timur, melalui : Mengembangkan industri skala besar di sentrasentra utama di Jawa Timur; Mengembangkan industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan di kawasan perkotaan; Mengembangkan pembinaan industri kecil dan menengah; Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil; Mengembangkan industri yang mengolah hasil-hasil agro; Mengembangkan industri berteknologi tinggi dan ramah lingkungan di kawasan industri metropolitan; Menyediakan IPAL baik secara individual maupun komunal khususnya bagi industri berat dan/atau berpolusi; Mengembangkan industri petrokimia, industri besar dan/atau berpolusi di kawasan industri serta pengintegrasian kawasan industri dengan prasarana utama wilayah; Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung PROGRAM YANG TERKAIT ARAH PEMBANGUNAN KOTA RPJP Kota Kediri Tahun TERKAIT regional di Provinsi Jawa Timur Mewujudkan Kota Kediri Sebagai Pusat Industri, Jasa, Perdagangan dan Pariwisata yang Unggul

5 TERKAIT STRATEGI YANG TERKAIT industri, jasa, perdagangan, dan pariwisata agar dapat berkembang lebih pesat; Menciptakan iklim investasi yang kondusif khususnya untuk peluang-peluang penanaman modal di sektor industri, jasa, perdagangan dan pariwisata; Membangun sistem, kelembagaan, dan infrastruktur perekonomian yang maju dengan berbasis riset dan teknologi guna mempermudah proses perijinan, investasi serta dukungan insentif perpajakan dan retribusi daerah. Mengembangkan perekonomian berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi yang memperhatikan kepentingan stakeholder sehingga terjamin kesempatan berusaha dan bekerja. Mengaktualisasikan peranan pemerintah yang efektif dan optimal sebagai fasilitator, regulator, sekaligus sebagai katalisator pembangunan di PROGRAM YANG TERKAIT ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT

6 TERKAIT Mewujudkan Kota Kediri Menjadi Pusat Pendidikan yang Berkualitas. STRATEGI YANG TERKAIT Pengembangan UMKM secara nyata akan berlangsung terintegrasi dalam perkuatan basis produksi dan daya saing industri melalui pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi dalam iklim usaha yang sehat, pengembangan industri, percepatan alih teknologi, dan peningkatan kualitas SDM. Meningkatkan kualitas dan kuantitas obyek dan daya tarik wisata, sarana dan prasarana kepariwisataan yang ada di Kota Kediri. Pemerintah kota diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi pelaku wisata untuk bersamasama secara sinergis mengembangkan kepariwisataan dan memberikan kemudahan serta rasa aman bagi dunia kepariwisataan Kota Kediri. Menyediakan prasarana dan sarana pendidikan pada semua jenjang pendidikan yang memenuhi standar mutu minimal; Menyelaraskan dan melengkapi kurikulum - PROGRAM YANG TERKAIT ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT Mewujudkan Prasarana dan Sarana Umum, Ruang Publik yang Berkualitas Serta Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan

7 TERKAIT STRATEGI YANG TERKAIT prasarana dan sarana transportasi; (c) mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam penyediaan pelayanan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pengawasan; (d) menghilangkan segala macam bentuk monopoli agar dapat memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jasa transportasi serta; (e) mengembangkan fasilitas angkutan publik yang representatif. Pembangunan ruang terbuka hijau dan ruang publik diarahkan yang sesuai dengan peruntukannya secara proporsional serta berfungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan melibatkan peran aktif masyarakat termasuk dunia usaha. Pembangunan fasilitas umum diarahkan untuk meningkatkan pelayanan publik yang bisa dimanfaatkan dengan nyaman, aman dan indah oleh semua lapisan PROGRAM YANG TERKAIT ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan kebersihan dan keindahan kota Meningkatkan kapasitas sarana dan prasaran pengelolaan kelestarian SDA dan lingkungan hidup. Meningkatkan upaya pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan pembangunan/perin dustrian. Meningkatnya data kualitas lingkungan hidup Meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan penataan ruang Meningkatnya sarana dan prasarana daerah serta aksesibilitas kota melalui dukungan pelayanan prasarana jalan dan jembatan yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan transportasi baik dalam hal kecepatan maupun kenyamanan. Meningkatkan

8 TERKAIT transportasi serta pengelolaan energi yang mendukung kelancaran ekonomi daerah Meningkatkan sarana dan prasarana serta keselamatan lalu lintas angkutan jalan Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan transportasi darat. Tercukupinya sarana dan prasarana keselamatan dan ketertiban lalulintas. Meningkatkan standar uji kendaraan bermotor dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai. Meningkatkan kualitas perencanaan dan implementasi sistem angkutan orang dan barang yang aman, nyaman, efektif dan efisien. Meningkatkan keamanan, kenyamanan dan ketertiban pelayanan jukir dengan STRATEGI YANG TERKAIT PROGRAM YANG TERKAIT pelayanan transportasi darat Program peningkatan Sarana dan Prasarana keselamatan dan ketertiban lalu lintas Program peningkatan standar uji kelayakan kendaraan bermotor Program peningkatan pelayanan sistem transportasi angkutan orang dan barang. Program intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber pendapatan daerah Program pendataan layanan komunikasi dan informasi Program pembinaan terhadap penyedia jasa layanan komunikasi dan informasi Program penertiban penyelenggara jasa layanan komunikasi dan informasi Program sosialisasi peraturan Perundang- Undangan tehnis pengelolaan Air Bawah Tanah dan Pertambangan dan Kelistrikan.- ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT Usaha untuk mengajukan ijin ABT sesuai Perda no.9 Tahun 2003 Meningkatkan kesadaran penambang yang telah membentuk koperasi untuk mengajukan ijin sesuai Perda Gub No.1 Th.2005 Meningkatkan kesadaran perusahaan untuk memenuhi persyaratan teknis dalam operasional pembangkitnya. Terwujudnya peningkatan lingkungan permukiman pada kawasan kumuh dan pemberdayaan masyarakat miskin di kawasan perkotaan serta terlaksananya pengendalian pelaksanaan kebijakan pengembangan perumahan Meningkatkan fasilitas permukiman dan kawasan perkotaan Meningkatkan kulitas lingkungan hidup melalui penanggulangan

9 TERKAIT Penyehatan Lingkungan Permukiman-Sub Sektor Air Limbah Penyehatan Lingkungan Permukiman-Sub Sektor Persampahan STRATEGI YANG TERKAIT PROGRAM YANG TERKAIT undangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kegiatan Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kegiatan Penyusunan RAPERDA Bangunan Gedung Kegiatan Dukungan Sarana dan Prasarana Permukiman Kumuh Kegiatan Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Sarana Reklame Kegiatan Bantuan Teknis Pengelolaan Sarana PKL Kegiatan Bantuan Teknis Penataan Bis Transmisi System (BTS) Penataan dan perbaikan PSD Permukiman Kumuh Pengembangan dan pembangunan TPA di Kelurahan Pojok yang mendukung tercapainya orientasi bersih ARAH PEMBANGUNAN KOTA bangunan dan lingkungan Perbaikan kualitas permukiman kumuh Peningkatan pelayanan pengelolaan TPA RTRW Kota Kediri Tahun TERKAIT Pengembangan Air minum Kebijakan pengembangan Kota Kediri sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kebijakan pengembangan Kota Kediri sebagai Pusat Pelayanan Kawasan Andalan Kediri Tulungagung Blitar

10 TERKAIT Pemantapan kawasan hutan lindung Pemantapan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Pemantapan kawasan perlindungan setempat STRATEGI YANG TERKAIT meningkatkan aksesibilitas antara pusat pelayanan kota, sub pusat pelayanan kota dan pusat lingkungan; dan menyediakan RTH, prasarana pejalan kaki, sektor informal pada kawasan pusat pelayanan kota, sub pusat pelayanan kota dan pusat lingkungan. memulihkan fungsi kawasan yang mengalami kerusakan; mengembangkan vegetasi yang memiliki fungsi lindung; dan menjaga luasan dan fungsi dari kawasan hutan lindung. memulihkan fungsi kawasan yang mengalami kerusakan; mengembangkan vegetasi yang memiliki fungsi lindung;dan menjaga luasan dan fungsi dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan di bawahnya. membatasi perkembangan kawasan terbangun dengan mengembangkan RTH pada kawasan sempadan sungai; membatasi PROGRAM YANG TERKAIT Pengembangan fasilitas pelayanan pada masingmasing sub pusat pelayanan dan pusat lingkungan sesuai dengan fungsi yang ditentukan. Pembatasan kegiatan terbangun pada daerah resapan air. Pengembangan kegiatan yang dapat meningkatkan perekonomian kota (pariwisata dan sector informal). Pengembangan tanaman holtikultura seperti buahbuahan. Pembatasan kegiatan pada sempadan sungai dan mata air. Pemanfaatan daerah sempadan sungai dan mata air untuk ruang terbuka hijau. ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT Pemantapan ruang terbuka hijau minimal 30% dari luas kota Penetapan kawasan rawan bencana Pengembangan kawasan budidaya

11 TERKAIT STRATEGI YANG TERKAIT kawasan khusus perdagangan dan jasa di pusat pelayanan kota yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan wisata; menyediakan lokasi khusus untuk toko cinderamata dan wisata kuliner khas Kota Kediri; mengelola dan menata ruang untuk sektor informal di kawasan perdagangan; melengkapi setiap kawasan budidaya dengan prasarana pejalan kaki dan RTH; mengembangkan kawasan perkantoran baru dan perkantoran swasta; menetapkan kawasan peruntukan industri kecil atau industri rumah tangga sebagai kawasan sentra industri; melengkapi sistem pengolahan limbah pada sentra industri; menyediakan sentra pemasaran atau outlet industri kecil sekaligus sebagai toko cindramata; mengembangkan kawasan peruntukan industri secara khusus pada wilayah timur kota; mengembangkan galeri khusus untuk pariwisata PROGRAM YANG TERKAIT Pengembangan wisata belanja. Pengembangan wisata modern. Kawasan Peruntukan Pertanian Mempertahankan sawah irigasi teknis dan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Diversifikasi komoditi pertanian. Intensifikasi pertanian untuk mempertahankan hasil produksi. perwujudan kawasan perikanan melalui pengembangan kegiatan budidaya air tawar dan pengembangan industri perikanan; Kawasan Peruntukan Pertambangan Pembatasan penggalian pasir di sepanjang Sungai Brantas. Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum Pembangunan RSUD Gambiran II. Pengembangan Perguruan Tinggi (Poltek) di Kelurahan Pojok Sukorame dengan luas ± 8 Ha. Pengembangan pendidikan skala regional. Kawasan Peruntukan Militer ARAH PEMBANGUNAN KOTA TERKAIT Pengelolaan dan penataan sektor informal Pengembangan Ruang Terbuka non Hijau (RTnH) Pengembangan ruang evakuasi bencana Kebijakan pemantapan kawasan untuk kepentingan ekonomi

12 TERKAIT Sumber: Hasil Review, Potensi dan Masalah Kota Kediri Potensi Kota Kediri STRATEGI YANG TERKAIT suaka alam; dan melindungi dan melestarikan warisan budaya berupa cagar budaya. PROGRAM YANG TERKAIT informal). Pengembangan tanaman holtikultura seperti buahbuahan. Kawasan Sempadan Sungai Pembatasan kegiatan pada sempadan sungai, Pemanfaatan daerah sempadan sungai untuk ruang terbuka hijau. Penataan kawasan tepian sungai untuk pariwisata. ARAH PEMBANGUNAN KOTA Sesuai dengan pengertian perkotaan yang merupakan kawasan dengan fungsi sebagai penyedia pelayanan publik maka suatu perkotaan harus memenuhi kriteria yang dapat menjamin keberlangsungan hidup masyarakat perkotaan. Kriteria tersebut dapat didukung oleh potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu perkotaan. Potensi tersebut antara lain masih terdapatnya ruang perkotaan yang dapat digunakan untuk pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Oleh karena ruang yang terdapat di muka bumi ini terbatas maka diperlukan strategi yang handal dalam menangani perkembangan dan permasalahan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Adapun potensi yang dimiliki oleh Kota Kediri adalah: Kota Kediri termasuk dalam Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) Kediri dan sekitarnya, merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), serta Kawasan Andalan Kediri dan sekitarnya yang Perkembangan perkotaan dengan sub pusat pelayana Berbagai infrastruktur wilay Beberapa sub pusat pela diarahkan, dibagi lagi men kawasan perkotaan dengan Kota Kediri selain berfungs perdagangan jasa, pariwisa Setiap wilayah di Kota Ke perdagangan jasa, dan seba Masing-masing ibukota kec yang dapat mendorong per Beberapa kawasan sudah pusat pelayanan. Pengembangan pusat ke jangkauan pelayanan baik d Pengembangan pada mas sehingga dapat mendukun Potensi Kota Kediri dap Masalah Kota Ked Dalam perkembangann Permasalahan kota tersebut an

13 Peta 2.1 Peta Potensi Kota Kediri

14 Infrastruktur permukiman belum sepenuhnya menjangkau kawasan permukiman. Terjadinya pengelompokan atau pemusatan fasilitas pada kawasan perkotaan, sehingga timbul daerah-daerah rawan kemacetan misalnya di Jl. Dhoho, Jl. PK Bangsa, Jl. Patimura. Masih banyaknya pemanfaatan fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Kurangnya interaksi pada sebagian wilayah perkotaan yang mengindikasikan adanya kesenjangan Terdapat permukiman yan industri dan pariwisata. Masih banyak terdapatny konservasi untuk cagar bud Perbaikan lingkungan terut pembangunan wilayah. Terbatasnya fasilitas yang ada pada beberapa pusat pelayanan lingkungan sehingga kurang mampu melayani daerah hinterland-nya. Kurangnya modal untuk pengembangan industri baik untuk industri sedang ataupun kecil. Sumber mata air yang ada belum optimal dalam pemanfaatannya serta belum terlindungi dengan baik. Masalah Kota Kediri dapat dilihat pada Peta 2.2 Peta Masalah Kota Kediri. 2.3 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Permukiman di Kota Kediri Salah satu elemen penting perkotaan adalah permukiman. Pengembangan permukiman di suatu daerah pada hakekatnya untuk mewujudkan kondisi suatu daerah yang layak huni, aman, nyaman, damai dan sejahtera serta berkelanjutan. Dalam perkembangan permukiman selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan antara lain lahan yang terbatas dan kualitas permukiman yang tidak memadai sehingga sering timbulnya permukiman kumuh Potensi Pembangunan Permukiman Potensi pemukiman yang berkembang di Kota Kediri ini adalah : No perlunya perumahan ba developer berkembang yang sudah ada dan me utama kota cenderung pada lokasi ini memiliki kelengkapan fasilitas, d akan dikembangkan seb pendidikan yang mendo 1. Adanya perkembangan 2. Adanya pembangunan r 3. Perkembangan pemukim 4. Kawasan permukiman c 5. Untuk permukiman yan perdagangan dan jasa. 6. Masih banyaknya lahan 7. Terdapat permukiman ekonomi diantaranya pariwisata. 8. Masih banyak permu kampung lama yang budaya. 9. Perbaikan lingkungan dan wilayah pinggiran.

15 Peta 2.2 Peta Masalah Kota Kediri

16 Peta 2.3 Peta Potensi Permukiman

17 2.3.2 Masalah Pembangunan Permukiman Adapun masalah permukiman di Kota Kediri adalah: Perkembangan permukiman perkotaan di masing-masing kecamatan memiliki kesenjangan yang cukup tinggi dengan tingkat kepadatan tertinggi di pusat kota. Kepadatan yang tinggi tersebut tidak diimbangi dengan prasarana lingkungan yang memadai sehingga kemudian muncul masalah permukiman kumuh. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni di Kelurahan Dandangan dan kelurahan daerah pusat kota. Kepadatan kurang merata. Ada beberapa bangunan yang terbengkalai. Daerah timur sungai lebih berkembang daripada barat sungai. Terdapat kawasan pemukiman yang berada di sempadan sungai, sempadan SUTT dan sempadan kereta api. Tabel 2.3 Masalah Permukiman No Masalah Lokasi 1. Perkembangan permukiman perkotaan di masing-masing kecamatan memiliki kesenjangan yang cukup tinggi dengan tingkat kepadatan tertinggi di pusat kota. Kepadatan yang tinggi tersebut tidak diimbangi dengan prasarana lingkungan yang memadai sehingga kemudian muncul masalah permukiman kumuh. wilayah perkotaan dan daerah pinggiran kota. 2. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni di Kelurahan Dandangan dan kelurahan daerah pusat kota. Sekitar industri PR. Gudang Garam dan sepanjang rel KA di pusat kota 3. Kepadatan kurang merata. Kawasan perkotaan dan pinggiran 4. Ada beberapa bangunan yang terbengkalai. Kelurahan Pakelan, Pocanan 5. Daerah timur sungai lebih berkembang daripada barat Kecamatan Kota dan Kecamatan Masalah pembangunan Permukiman Tantangan Pemba Tantangan pembangunan p Masih adanya kebiasaan bu Perlu peningkatan kondisi u potensi permukiman untuk Angka kelahiran dan urban Terdapatnya regulasi dari d Relokasi permukiman yang Hambatan Pemban Hambatan pembangunan p Kepadatan yang cukup ti kumuh. Masyarakat berpikir bahw masih bisa menyelenggara Umumnya di permukiman sehingga mereka tidak ma Saling tumpang tindih k terintegrasi.

18 Peta 2.4 Peta Masalah Permukiman

19 Tabel 2.4 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Permukiman NO SEKTOR POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN 1 Permukiman Adanya perkembangan industri yang mengakibatkan perlunya perumahan bagi karyawannya. Adanya pembangunan rusunawa. Perkembangan Permukiman yang padat sehingga kesulitan dalam pengaturan ruang Status tanah Sumber: Hasil Analisa 2012 pemukiman oleh pihak swasta atau developer berkembang pesat. Kepadatan kurang merata Ada beberapa bangunan yang terbengkalai Daerah timur sungai lebih berkembang daripada barang sungai. Terdapat kawasan pemukiman yang berada di sempadan sungai, sempadan SUTT dan sempadan kereta api. 2.4 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Infrastruktur Perkotaan di Kota Kediri Potensi dan Masalah Jaringan Jalan Jaringan jalan memiliki arti penting dalam pengembangan infrastruktur perkotaan di Kota Kediri yaitu sebagai pendukung pengembangan wilayah antar pusat lingkungan dan keterkaitannya dengan pusat-pusat pertumbuhan. Selain itu dengan adanya berbagai macam potensi-potensi terkait dengan pola tata ruang wilayah Kota Kediri dalam wilayah pengembangan SWP Kediri dan sekitarnya, potensi tersebut antara lain: No. 2. Jalan di permukiman ataupun disemen seb 3. Prasarana transport lengkap dan memada kecamatan dan kelura jalan dengan akses kota. 4. Potensi pengembang Sumber: Hasil Analisa 2012 Potensi jaringan jalan K Masalah Jaringan Jala Masalah jaringan jalan y badan jalan sehingga m kenyamanan dalam ber jalan. Kemacetan ter simpul transportasi kar utama dan kepadatan Pada umumnya terjad No Masa 1. Kerusakan dan bergelo 2. Sering terjadi kemac T

20 Potensi jaringan jalan Kota Kediri dapat dilihat pada Peta 2.6 Peta Masalah Jaringan Jalan Tantangan Jaringan Jalan Pengembangan jaringan jalan di Kota Kediri juga mengalami tantangan, diantaranya adalah pengembangan kawasan pusat kota yang cukup padat yang menyebabkan seringnya terjadi kemacetan, serta pengembangan jalan lingkar yang untuk mengurangi beban jalan utama kota. Kediri memiliki saluran No Potens 2. Sebagian besar jalan-j kondisi baik Hambatan Jaringan Jalan Hambatan yang dialami Kota Kediri pada sektor jalan ini adalah masih banyaknya ruas jalan yang tidak memiliki ruwasja, sehingga sulit untuk dilakukan pelebaran jalan. Tabel 2.7 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Infrastruktur Jalan NO SEKTOR POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN 1. Jalan Semua wilayah sudah terdapat akses jalan Perlu peningkatan kualitas jalan pada beberapa titik Sumber: Hasil Analisa 2012 Kekhawatiran warga dimana apabila dilakukan perbaikan jalan akan mengambil lahan mereka Sebagian besar jalan lingkungan tidak memiliki ruwasja yang memadai sehingga sulit untuk memperlebar jalan 3. Terdapat sungai besar melintasi Kota Kediri 4. Saluran drainase sekund gorong dan selokan d utama berfungsi deng mampu menampung air air luapan hujan. Sumber: Hasil Analisa Drainase. Potensi Jaringan Drain Potensi dan Masalah Jaringan Drainase Jaringan drainase adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting bagi bangunan infrastruktur perkotaan, pengembangan drainase di Kota Kediri bertujuan untuk menanggulangi lingkungan yang bebas banjir dan genangan air, baik dikarenakan meluapnya air permukaan maupun

21 Peta 2.5 Peta Potensi Jaringan Jalan

22 Peta 2.6 Peta Masalah Jaringan Jalan

23 Peta 2.7 Peta Potensi Jaringan Drainase

24 Masalah Jaringan Drainase Masalah jaringan drainase di Kota Kediri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.9 Masalah Jaringan Drainase di Kota Kediri No. Masalah Lokasi 1. Elevasi permukaan tanah yang datar di beberapa daerah dan posisi badan jalan lebih rendah di bandingkan bahu jalan Jl. Betet Bawang Jl. Ngletih 2. Terbatasnya pendanaan, peningkatan, pembangunan, rehabilitasi & pengawasan jaringan irigasi & drainase 3. Perubahan fungsi tata guna lahan, sehingga berkurangnya daerah resapan 4. Kurangnya kesadaran untuk tidak membuang sampah pada badan sungai, 5. Masih ada ruas jalan yang belum memiliki drainse 6. Rumah yang tidak memiliki jaringan drainase sekitar 64,2% 7. Sistem drainase belum sepenuhnya berfungsi dengan baik sebagai sarana pembuang air hujan karena juga digunakan untuk saluran air limbah 8. Bila curah hujan tinggi dan terjadi dalam waktu lebih dari 1 jam terdapat genangan di beberapa jalan. Kelurahan Betet, Bawang, Ngletih, Ketami Jl. Stasiun Kelurahan Banaran (RS. Gambiran II) Kelurahan Bandar Kidul, Manisrenggo, Kaliombo, Mojoroto, Semampir Mrican Jl. Selomangleng Jl. Bandar Ngalim Utara Jembatan Kelurahan Bandar Kidul, Betet, Bawang Kelurahan Jagalan, Bandar Kidul, Bandar Lor, Setonopande, Kemasan Jl. Yos Sudarso Jl. Brawijaya Jl. Pemuda Hambatan Jaringan Dr Hambatan dalam pemb drainase yang tidak terhubun pemukiman padat di kawasan p limbah rumah tangga, tidak ter Untuk lebih jelas meng Kediri ini dapat dilihat pada tab Tabel 2.10 Potensi, Ma cukup ba NO SEKTOR POTEN 1. Drainase Arah alir Sumber: Hasil Analisa Tingkat sedimentasi yang tinggi, seperti umumnya pada daerah yang relatif datar mengakibatkan berkurangnya kapasitas Jl. Yos Sudarso Jl. Brawijaya Jl. Pemuda

25 Peta 2.8 Peta Masalah Jaringan Drainase

26 2.4.3 Potensi dan Masalah Sampah Pengelolaan sampah merupakan hal penting dalam suatu kota, karena itu Kota Kediri harus merencanakan pengelolaan jaringan sampah agar tidak berdampak buruk pada lingkungan Potensi Sampah Potensi persampahan yang terdapat di Kota Kediri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.11 Potensi Sampah di Kota Kediri No. Potensi Lokasi 1. Volume timbulan sebesar 858,22 m3/hari TPA Kota Kediri (Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri) 2. Terdapat Unit-unit Komposting UDPK Kaliombo dan UPT Banjaran 3. Terdapat Unit Pemusnahan Sampah Medis (incenerator) yang dikelola oleh pihak rumah RSUD Gambiran Kota Kediri sakit 4. Upaya bidang kebersihan dalam rangka pengelolaan, pemanfaatan dan pengurangan sampah kota adalah dengan mengadakan sosialisasi program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta memaksimalkan UDPK / Transfer Depo dalam mengelola sampah yang masuk untuk diolah menjadi kompos (komposting). Sumber: Hasil Analisa Pasar Banjaran Jl. IR. Sutami TPS Kaliombo TPS Pasar Grosir Rejomulyo Potensi Sampah Kota Kediri dapat dilihat pada Peta 2.9 Peta Potensi Sampah Masalah Sampah Masalah persampahan yang terdapat di Kota Kediri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.12 Masalah Sampah di Kota Kediri dibakar), dibuang k didaur ulang atau dibi perkotaan baik di kaw maupun di permukim sampah kering, basah instrumen dalam men sampah secara cepat No. M maupun sungai. 6. Kurang optimalnya p 7. Masih belum optima 8. Adanya kecenderun tanpa adanya pem pemilahan sampah Sumber: Hasil Analisa Masalah Sampah Kota K Tantangan Sampah Tantangan yang dihad karakter dan kebiasaan masy banyak masyarakat membuang Selain itu juga kurang optimalny Hambatan Sampah Hambatan yang di hada karena faktor terbiasa. Oleh k masyarakat untuk merubah keb Untuk lebih jelasnya m

27 Peta 2.9 Peta Potensi Sampah

28 Peta 2.10 Peta Masalah Sampah

29 2.4.4 Potensi dan Masalah Limbah Sistem pengelolaan air limbah permukiman di Kota Kediri dilakukan dengan sistem on site atau setempat, yaitu sistem penanganan air limbah domestik yang dilakukan secara indifidual. Dari pengolahan sistem on site air limbah akan di salurkan ke badan air atau saluran drainase. Hingga saat ini tersedia Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) uantuk kawasan industri kecil tetapi belum dimanfaatkan secara baik. Untuk memenuhi kebutuhan bagi penduduk yang belum mampu memiliki sarana prasarana penanganan air limbah sendiri telah dibangunkan septik tank komunal dan MCK umum Potensi Limbah Potensi pengolahan limbah di Kota Kediri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.14 Potensi Limbah dan Sanitasi di Kota Kediri No. Potensi Lokasi 1. Sebagian besar masyarakat memiliki MCK pribadi Hampir di tiap kelurahan 2. Terdapat MCK Umum bagi Kelurahan Dandangan masyarakat yang belum mampu Daerah Ngaglik Kelurahan Ngadirejo memiliki sarana prasarana Kelurahan Dermo penanganan air limbah sendiri 3. Sebagian besar masyarakat Kota Kediri memanfaatkan Tangki Septik untuk saluran pembuangan limbah cair domestik. 4. Beberapa industri telah dilengkapi oleh IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang merupakan program bantuan dari DTRKP dan KLH PR. Gudang Garam, PG. Mrican, PG. Pesantren, Home industry tahu di Banaran dan Setonopande 5. Di Kota Kediri terdapat kebijakan RS. Gambiran, RS. Baptis, RS. Bayangkara, RS DKT Tabe pembangunan MCK Um memiliki pengolahan lim masyarakat yang ma limbah cair domestik k No. Masala 1. Masih banyak pendud punya jamban pribadi 2. Keterbatasan la 3. Banyaknya industry maupun kecil yang b 4. Terbatasnya jumlah pembangunan IPAL permukiman 5. Di beberapa titik di Ko drainase Sumber: Hasil Analisa Sanitasi. Masalah Limbah dan Sa Tantangan Limbah Untuk sanitasi kota, t adalah bahwa masyarakat di p sungai masih terdapat masyar MCK Komunal Hambatan Limbah Hambatan yang dihada dengan pembuangan komunal

30 Peta 2.11 Peta Potensi Limbah dan Sanitasi

31 Peta 2.12 Peta Masalah Limbah dan Sanitasi

32 2.4.5 Potensi dan Masalah Jaringan Air Bersih Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi setiap orang. Oleh karena tersebut peningkatan pelayanan dalam penyediaan air bersih. Kebutuhan air bersih di Kota Kediri sebagian besar dipenuhi dengan perolehan air bersih yang berasal dari PDAM dan sebagian lainnya dipenuhi dengan air bersih yang berasal dari sumur gali dan sumur pompa yang diusahakan secara swadaya oleh masyarakat Potensi Jaringan Air Bersih Potensi jaringan air bersih di Kota Kediri dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.17 Potensi Jaringan Air Bersih di Kota Kediri No. Potensi Lokasi 1. Pada lokasi sekitar Kota Kediri terdapat Kelurahan Gayam, Rejomulyo, Blabak dan Betet sumber air yang siap dimanfaatkan untuk air bersih dengan biaya eksploitasi yang relatif murah. 2. Kebutuhan Air bersih Kota Kediri sebagian besar terlayani oleh jaringan PDAM, dan sebagian penduduk menggunakan sumur gali dan sumur pompa untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Setiap kelurahan 3. Untuk periode limatahun mendatang Sungai Brantas pemanfaatan potensi air permukaan (sungai Brantas) belum menjadi pilihan. 4. Pengoperasian sumur bor Kuwak 2 akan Kelurahan Banjaran menambah kapasitas produksi 40 Lt/dtk. 5. Operasional jam kerja sumur akan meningkat kapasitas produksi 60 Lt/dtk. Sumur bor Kuwak Kelurahan Banjaran 6. Masyarakat secara swadaya mengelola Kelurahan Darmo, Mrican, Gayam, Pojok, Tabe seluruh wilayah Kota Ked mengakibatkan ketersed No. M 1. Debit air dari PDAM m 2. Berkurangnya catcmen semakin menipis. 3. Keberadaan sumur p memungkinkan kecilny dengan sumur, sehingg oleh limbah. 4. Semakin bertambahnya semakin meningkat, se terbatas. 5. Debit air yang dihasilkan jam sibuk (peak hour) demikian masyarakat me air bersih sehingga har kebutuhan air bersih yang 6. Kebanyakan dari masyara air bersih dari PDAM men yang agak menyengat te yang melanda wilaya mendorong masayaraka menggunakan air ber pemenuhan kebutuhan air yang berasal dari sumu 7. Banyaknya keberadaan kawasan mata air. Sumber: Hasil Analisa

33 Peta 2.13 Peta Potensi Jaringan Air Bersih

34 Peta 2.14 Peta Masalah Jaringan Air Bersih

35 Tantangan Jaringan Air Bersih Tantangan untuk jaringan air bersih Kota Kediri adalah bahwa beberapa warga masih merasa belum membutuhkan air bersih PDAM karena tercukupi dengan sumur Hambatan Jaringan Air Bersih Hambatan jaringan air bersih Kota Kediri adalah biaya operasional yang cukup tinggi untuk sambungan baru. Tabel 2.19 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Jaringan Air Bersih di Kota Kediri NO SEKTOR POTENSI PERMASALAHAN TANTANGAN HAMBATAN 1 Air Bersih Air tanah dangkal Pada lokasi sekitar Kota Kediri terdapat sumber air yang siap dimanfaatkan untuk air bersih dengan biaya eksploitasi yang relatif murah. Pelayanan jaringan PDAM belum merata Beberapa warga masih merasa belum membutuhkan air bersih PDAM karena tercukupi dengan sumur Biaya operasional untuk sambungan baru Sumber : Hasil Analisa 2012

36 No Infrastruktur 1. Jaringan Jalan Jalan di permukiman mayoritas berkondisi baik sehingga memudahkan pergerakan masyarakat setempat. Prasarana transportasi di Kota Kediri relatif lengkap dan memadai, secara keseluruhan setiap kecamatan dan kelurahan telah dihubungkan oleh jalan dengan akses ke pusat pelayanan/pusat kota. 2. Jaringan Drainase Terdapatnya jaringan saluran drainase primer, sekunder & tersier akan sangat membantu pengaliran air hujan Sebagian besar jalan-jalan utama Kota Kediri memiliki saluran drainase dengan kondisi baik 3. Sampah Terdapat unit-unit komposting yang berfungsi sebagai pengolahan sampah organik Volume sampah yang dibuang dan dikelola di TPA mencapai 858,22 m3/hari Terdapat Unit Pemusnahan Sampah Medis (incenerator) yang dikelola oleh pihak rumah sakit 4. Limbah Terdapat MCK Umum bagi masyarakat yang belum mampu memiliki sarana prasarana penenganan air limbah sendiri. Sebagian Besar masyarakat Kota Kediri sudah memanfaatkan Tangki Septik untuk saluran Tabel 2.20 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Infrastruktur Kota Faktor Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan (weakness) Kesempatan (Op Kerusakan pada ruas/ badan jalan Jalan raya di Kota Kedir sehingga mengurangi kenyamanan dengan sistem Provinsi dalam berkendaraan dan secara internal seca Tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi mencapai ke semua wil di beberapa ruas jalan Penggunaan bahu jalan untuk area parkir Elevasi permukaan tanah yang datar di beberapa daerah dan posisi badan jalan lebih rendah di bandingkan bahu jalan Perubahan fungsi tata guna lahan, sehingga berkurangnya daerah resapan Masih ada ruas jalan yang belum memiliki drainase Minimnya jumlah rumah yang memiliki saluran drainase Sistem drainase belum sepenuhnya berfungsi dengan baik sebagai sarana pembuang air hujan karena sebagian besar salurannya masih menjadi satu dengan saluran pembuangan limbah Terbatasnya sarana prasarana pengelolaan sampah Masih banyak penduduk yang belum punya jamban pribadi Di beberapa titik di Kota Kediri, banyak masyarakat yang masih membuang limbah cair domestik ke dalam saluran Terdapat sungai besar s melintasi Kota Kediri (S sosialisasi program 3R ( Recycle) serta memaks Transfer Depo dalam m Terdapat peluang untu pengelolaan sampah or dalam skala besar yaitu bentuk industri pupuk. Kesadaran masyarakat Di Kota Kediri terdapat penanganan limbah me masing rumah sakit ses ketentuan KLH

37 2.5 Isu Strategis Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan di Kota Kediri Isu strategis di Kota Kediri terkait dengan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.21 Isu Strategis Kota Kediri No. Isu Strategis Lokasi 1. Pengembangan RTH dengan fungsi lindung Sepanjang Sungai Brantas 2. Wilayah pengembangan industri besar dan Kel. Mrican, Bangsal dan Pesantren berpolutan 3. Pengembangan wisata belanja, pengembangan Central Bussines District (CBD), pengembangan Civic Centre, pengembangan pusat perdagangan Kel. Pocanan, Setonogedong, Pakelan, Kemasan, Ringinanom, Jagalan, Setonopande skala besar, peningkatan pasar umum/induk, perlindungan terhadap bahaya banjir 4. Pengembangan perumahan bagi pekerja Kel. Dandangan (Rusunawa) 5. Pembangunan RSUD Gambiran II Kel. Pakunden 6. Perluasan lahan TPA Kel. Pojok 7. Pengembangan GOR Kel. Bandarkidul dan Banjarmlati 8. Pengembangan industri sedang dan kecil Kel. Banjarmlati, Betet, Ngletih, Bawang 9. Pengembangan home industri Kel. Banjar Mlati dan Bandar Kidul 10. Pengembangan kawasan perdagangan baru Kel. Pesantren 11. Pengembangan agriculture market Kel. Bandar Lor 12. Pengembangan pasar wisata Kel. Campurejo 13. Pengembangan pariwisata transit 14. Pengembangan jalan lingkar kota 15. Rencana pengembangan Perguruan Tinggi Kel. Sukorame dan Mrican Sumber : Hasil Analisa 2012

38 Peta 2.15 Peta Isu Strategis Kota Kediri

39 Tabel 2.1 Arah Pembangunan Kota Berdasarkan Kebijakan Yang Terkait dengan Kota Kediri Tabel 2.2 Potensi Permukiman Tabel 2.3 Masalah Permukiman Tabel 2.4 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Permukiman Tabel 2.5 Potensi Jaringan Jalan di Kota Kediri Tabel 2.6 Masalah Jaringan Jalan di Kota Kediri Tabel 2.7 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Infrastruktur Jalan Tabel 2.8 Potensi Jaringan Drainase di Kota Kediri Tabel 2.9 Masalah Jaringan Drainase di Kota Kediri Tabel 2.10 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Jaringan Drainase di Kota Kediri Tabel 2.11 Potensi Sampah di Kota Kediri Tabel 2.12 Masalah Sampah di Kota Kediri Tabel 2.13 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Sampah di Kota Kediri Tabel 2.14 Potensi Limbah dan Sanitasi di Kota Kediri Tabel 2.15 Masalah Limbah dan Sanitasi di Kota Kediri Tabel 2.16 Potensi, Masalah, Tantangan dan hambatan Limbah dan Sanitasi di Kota Kediri Tabel 2.17 Potensi Jaringan Air Bersih di Kota Kediri Tabel 2.18 Masalah Jaringan Air Bersih di Kota Kediri Tabel 2.19 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Jaringan Air Bersih di Kota Kediri Tabel 2.20 Potensi, Masalah, Tantangan dan Hambatan Pembangunan Infrastruktur Kota Kediri Tabel 2.21 Isu Strategis Kota Kediri Peta 2.1 Peta Potensi Kota Kediri Peta 2.2 Peta Masalah Kota Kediri Peta 2.3 Peta Potensi Permukiman Peta 2.4 Peta Masalah Permukiman Peta 2.5 Peta Potensi Jaringan Jalan Peta 2.6 Peta Masalah Jaringan Jalan Peta 2.7 Peta Potensi Jaringan Drainase Peta 2.8 Peta Masalah Jaringan Drainase Peta 2.9 Peta Potensi Sampah Peta 2.10 Peta Masalah Sampah Peta 2.11 Peta Potensi Limbah dan Sanitasi Peta 2.12 Peta Masalah Limbah dan Sanitasi Masalah Pembang Tantangan Pemba Hambatan Pemba 2.4 Potensi, Masalah, Tant Potensi dan Masa Potensi Jaringan Jala Masalah Jaringan Ja Tantangan Jaringan Hambatan Jaringan Potensi dan Masa Potensi Jaringan Dr Masalah Jaringan D Tantangan Jaringan Hambatan Jaringan Potensi dan Masa Potensi Sampah Masalah Sampah Tantangan Sampah Hambatan Sampah Potensi dan Masa Potensi Limbah Masalah Limbah Tantangan Limbah Hambatan Limbah.

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi

Lebih terperinci

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS

PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS BAB 4 PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS Kawasan prioritas yang terpilih selanju Permukiman Kumuh Bandar Kidul yang kawasan sentra industri Bandar Kidul (C Kawasan Prioritas Pakalan-Jagalan (Kaw Kawasan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun Laporan Akhir

Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun Laporan Akhir Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Kota Kediri Tahun 2012-2032 Laporan Akhir PENDAHULUAN Pertumbuhan Penduduk Peningkatan Akktivitas Ekonomi Perkembangan pusat kota Peningkatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI KOTA KEDIRI

BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI KOTA KEDIRI YANG TERKAIT Pengembangan Pariwisata STRATEGI KOT BAB 2 POTENSI, MASALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN & INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI Optimalisasi Perdagangan Dalam bab ini menguraikan secara

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2031 I. UMUM 1. Faktor yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan;

1.1 Latar Belakang. pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan; BAB 1 PENDAHULUAN pembangunan komponen-komponen permukiman seringkali tidak terselenggara secara terpadu dan berkelanjutan; belum terdapatnya strategi khusus infrastruktur perkotaan yang terintegrasi dengan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi II-1 BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi Pembangunan Tahun 2011-2015 adalah Melanjutkan Pembangunan Menuju Balangan yang Mandiri dan Sejahtera. Mandiri bermakna harus mampu

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN

INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT AIR LIMBAH Analisa SWOT sub sektor air limbah domestik Lingkungan Mendukung (+), O Internal Lemah (-) W Internal Kuat (+) S Diversifikasi Terpusat (+2, -5) Lingkungan tidak

Lebih terperinci

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional

Bab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI RINGKASAN EKSEKUTIF Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (Program PPSP) merupakan program yang dimaksudkan untuk mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pembangunan, sehingga sanitasi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 6.1 Dasar Perumusan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 6.1 Dasar Perumusan Strategi Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN Namun dalam peraturan yang menyangkut perencanaan pembangunan tata ruang di Indonesia, sesuai dengan UU No. 26/2007, Kebijakan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum merumuskan

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN Lampiran VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR TAHUN 2011 LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 2031 MATRIK

Lebih terperinci

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 RTRW KABUPATEN BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan

Lebih terperinci

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan KELOMPOK KERJA SANITASI TAHUN 2015 DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase. Program

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI 3.1 Tujuan, dan Pengembangan Air Limbah Domestik Tujuan : Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Wajo melalui pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR : 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah 2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG WI LAYAH KABUPATEN MAGELANG 2010 2030 BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan,

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi 3.1. Visi dan misi sanitasi Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi Dalam rangka merumuskan visi misi sanitasi Kabupaten Lampung Tengah perlu adanya gambaran Visi dan Misi Kabupaten Lampung Tengah sebagai

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab ini akan dibahas mengenai strategi pengembangan sanitasi di Kota Bandung, didasarkan pada analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) yang telah dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Berdasarkan Visi dan Misi yang telah dirumuskan, dan mengacu kepada arahan tehnis operasional dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarbaru

Lebih terperinci

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten Tabel 2.20 Kerangka Kerja Logis Air Limbah 1. Belum adanya Master Plan air limbah domestic Program penyusunan Masterplan 2. Belum ada regulasi yang mengatur limbah domestic 3. Belum adanya sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Dengan memperhatikan kondisi, potensi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Bogor, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart

Lebih terperinci

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan : VISI Terwujudnya kualitas layanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang memadai, peningkatan jumlah rumah layak huni, serta pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang ramah lingkungan 1.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010-2030 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan

Lebih terperinci

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah

Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah Matriks Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015 MISI 4 : Mengembangkan Interkoneksitas Wilayah No Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Kebijakan Umum Sasaran Indikator Sasaran Program Kegiatan

Lebih terperinci

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN Program dan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai kelembagaan terkait, baik

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya Visi Kabupaten Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Aceh

Lebih terperinci

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017 Sub Sektor Air Limbah Domestik A. Teknis a. User Interface Review Air Limbah Buang Air Besar Sembarangan (BABS), pencemaran septic tank septic tank tidak memenuhi syarat, Acuan utama Air Limbah untuk semua

Lebih terperinci

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 1.8. Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan Provinsi DKI Jakarta Pembangunan di DKI Jakarta adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara keseluruhan dan pembangunan pada hakekatnya

Lebih terperinci

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi 4.. Air limbah domestik Perencanaan pembangunan air limbah domestik di Kabupaten Pati didasarkan kepada permasalahan permasalahan mendesak dan posisi pengelolaan sanitasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT,

Lebih terperinci

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) Sub Bidang Sumber Daya Air 1. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan

Lebih terperinci

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan....

Bab II Bab III Bab IV Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Sijunjung Perumusan Tujuan Dasar Perumusan Tujuan.... DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Gambar Daftar Grafik i ii vii viii Bab I Pendahuluan. 1.1. Dasar Hukum..... 1.2. Profil Wilayah Kabupaten Sijunjung... 1.2.1 Kondisi Fisik

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH - 125 - BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan untuk mencapai Visi dan Misi selanjutnya dipertegas melalui strategi pembangunan daerah yang akan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI 4.1 Visi dan Misi AMPL Kabupaten Klaten A. VISI Visi Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kabupaten Klaten : Terpenuhinya air minum dan sanitasi

Lebih terperinci

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin 2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KONDISI SANITASI DI KAWASAN KUMUH Permukiman Kumuh adalah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Perumusan strategi dalam percepatan pembangunan sanitasi menggunakan SWOT sebagai alat bantu, dengan menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada tiap

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. VISI DAN MISI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI

VISI, MISI DAN PORGRAM VISI VISI, MISI DAN PORGRAM PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SORONG (ZETH KADAKOLO,SE,MM DAN H.IBRAHIM POKKO) VISI Terwujudnya Masyarakat yang Sejahtera, Mandiri, Berkarakter, Berahlaq dan Berkeadilan

Lebih terperinci

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab.

Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana. APBD Prov. APBD Kab. LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR : 3 TAHUN 2012 TANGGAL : 11 SEPTEMBER 2012 TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BOALEMO TAHUN 2011-2031 I. RENCANA STRUKTUR RUANG No Rencana

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI TRATEGI BAB 4 TRATEGI PENGEMBANGAN trategi pengembangan sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan abupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( )

LAMPIRAN A. Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia ( ) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) LAMPIRAN A Sejarah Program Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan di Indonesia (1970-2000) Bagian

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012- DINAS PUP-ESDM DIY VISI layanan pekerjaan umum yang memadai, jumlah rumah layak huni, serta sumber daya mineral yang ramah 1. Makna dari big pekerjaan umum yang andal memadai,

Lebih terperinci

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB 4 TRATEGI PENGEMBANGAN ANITAI trategi pengembangan sanitasi ditentukan berdasarkan tingkat kebutuhan abupaten untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sehingga diharapkan terjadi

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik III-1 BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI Pada bab strategi percepatan pembangunan sanitasi akan dijelaskan lebih detail mengenai tujuan sasaran dan tahapan pencapaian yang ingin dicapai dalam

Lebih terperinci

2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURAKARTA TAHUN

2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURAKARTA TAHUN BAB 2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011-2031 Bab ini berisi muatan RTRW Kota Surakarta Tahun 2011-2031 yang terdiri dari tujuan penataan ruang, kebijakan dan strategi, rencana struktur

Lebih terperinci

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

Lebih terperinci

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Visi dan Misi Kabupaten Grobogan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011 2016 sebagai berikut : V I S

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK

BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI SSK BAB IV STRATEGI KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI Bab ini merupakan inti dari Strategi Kabupaten Toba Samosir tahun 2011-2015 yang akan memaparkan tentang tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian serta trategi

Lebih terperinci

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1. Visi Misi Sanitasi Visi Kabupaten Pohuwato Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten/Kota Misi Kabupaten Pohuwato Visi Sanitasi Kabupaten Pohuwato Misi Sanitasi

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH -67- BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 Tujuan Rencana Jangka Panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas disusun rencana pengembangan sanitasi untuk tiga sektor yaitu air, persampahan dan drainase. Program pengembangan

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya keanekaragaman hayati, luasan hutan dan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH Bab IV tediri dari ; Konsep dan strategi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh sampai dengan pencapaian kota

Lebih terperinci

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu Subsektor Permasalahan Mendesak Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran dan Air Limbah Domestik 1 Pencemaran air tanah dan sungai Meningkatkan kinerja SKPD terkait memiliki

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan

Dinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan 1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program

Lebih terperinci

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013 BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG DIRENCANAKAN Program pengembangan sanitasi saat ini dan yang akan di rencanakan berdasar pada kajian yang telah dilakukan sebelumnya pada Buku Putih

Lebih terperinci

1.1 TUJUAN PENULISAN LAPORAN

1.1 TUJUAN PENULISAN LAPORAN 1.1 TUJUAN PENULISAN LAPORAN P-SLHD dimaksudkan untuk mendokumentasikan perubahan dan kecenderungan kondisi lingkungan. Pelaporan yang rutin akan menjamin akses informasi lingkungan yang terkini dan akurat

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci