KOMPLIKASI PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA MUDA DAN PRIMIPARA TUA DI RSUD BANGIL PASURUAN TAHUN 2013
|
|
- Handoko Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KOMPLIKASI PERSALINAN PADA IBU PRIMIPARA MUDA DAN PRIMIPARA TUA DI RSUD BANGIL PASURUAN TAHUN 2013 Masfufah Istighfarningtyas Subject : Komplikasi Persalinan, Primipara, Muda, Tua, Ibu Bersalin Description Komplikasi persalinan dapat menyebabkan kematian pada ibu. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi komplikasi persalinan, salah satu penyebabnya adalah usia ibu primipara kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di negara-negara berkembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui komplikasi persalinan pada ibu primipara muda dan primipara tua di RSUD Bangil Pasuruan tahun Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah komplikasi persalinan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 165 responden, yaitu seluruh ibu primipara muda dan primipara tua yang bersalin spontan dengan komplikasi di RSUD Bangil Pasuruan tahun 2013 dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data diperoleh dari data sekunder di rekam medik RSUD Bangil Pasuruan tahun Instrumen pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Teknik analisa data adalah secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan komplikasi yang terjadi pada ibu primipara muda yang bersalin spontan di RSUD Bangil Pasuruan tahun 2013 adalah Ketuban Pecah Dini (43,7%) dari 158 responden. Komplikasi yang terjadi pada ibu primipara tua yang bersalin spontan di RSUD Bangil Pasuruan tahun 2013 adalah prolaps tali pusat (42,8%) dari 7 responden. Ibu primipara usia kurang dari 20 tahun memiliki organ reproduksi yang belum siap seutuhnya untuk melahirkan, sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun, mengalami kemunduran dalam kuantitas maupun kualitas sistem reproduksinya sehingga mengakibatkan terjadinya beberapa masalah dalam proses melahirkan. Maka disarankan bagi tenaga bidan untuk meningkatkan upaya pencegahan komplikasi persalinan pada ibu usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, serta dilakukan penanganan yang tepat. ABSTRACT Childbirth complications can cause death to mother. Many factors can affect childbirth complications, one reason is primiparous mothers aged less than 20 years and more than 35 years. According to WHO data, as many as 99% of maternal deaths occur due to childbirth problems in developing countries. The purpose of the study was to know the complication of childbirth in young primiparous mothers and old primiparous in RSUD Bangil Pasuruan in This research used descriptive research. The variable in this study was childbirth complications. The population in this study was 165 respondents, namely whole young primiparous mothers and old primiparous spontaneous childbirth with
2 complication in RSUD Bangil Pasuruan in 2013 by using the total sampling technique. The data collection was obtained from secondary data at medical records RSUD Bangil Pasuruan in Instrument data collection used documentation. Data analysis technique was descriptive. The results showed that complications occured in young primiparous mothers who had spontaneous childbirth in RSUD Bangil Pasuruan in 2013 was premature rupture of fetal membranes (43,7%) of 158 respondents. Complications that occured in older primiparous mothers with spontaneous childbirth in RSUD Bangil Pasuruan in 2013 was cord prolapse (42,8%) of the 7 respondents. Primiparous mothers aged less than 20 years have reproductive organs are not fully ready to give birth, whereas at aged more than 35 years, suffered a decline in quantity and quality of the reproductive system, which caused some problems in childbirth. It is advisable for midwives to improve the prevention of childbirth complications in women aged less than 20 years and more than 35 years, and do proper treatment. Keywords : Childbirth complications, primiparous, young, old Contributor : 1. Ika Yuni Susanti, SKM 2. Elyana Mafticha, SKM Date : 7 Juni 2014 Type Material : Laporan Penelitian Edentifier : - Right : Open Document Summary : - LATAR BELAKANG Saat ini cenderung wanita yang hamil atau melahirkan pertama kali pada usia 35 tahun atau lebih. Peningkatan ini kemungkinan oleh karena semakin berkembangnya bidang pendidikan dan lapangan kerja bagi kaum wanita sehingga lebih banyak wanita yang terlambat berkeluarga. Namun dengan seiring berkembangnya zaman kehamilan pada usia muda pun menunjukkan peningkatan. Hal ini terutama disebabkan adanya perubahan sosial sehingga memberikan dampak terhadap perubahan perilaku seksual dengan konsekuensinya terjadi kehamilan (Waspodo, 2005). Usia ibu yang relatif masih muda, cenderung memiliki sedikit sekali pengetahuan. Pada usia yang lebih muda ibu cenderung melahirkan bayi dengan berat yang rendah dan kemungkinan terjadi kelahiran preterm yang lebih tinggi (Ginting, 2012). Kehamilan dan persalinan pada primigravida dan atau wanita dengan umur 35 tahun atau lebih, diberi prioritas bersalin di Rumah Sakit dan diberlakukan pelayanan sama dengan wanita yang mengalami komplikasi obstetri (panggul sempit, preeklamsia, eklamsi, kelainan letak, kehamilan ganda), wanita dengan riwayat obstetri jelek (perdarahan post partum) (Prawirohardjo dan Wiknjosastro, 2007).
3 Pada 2005, perempuan meninggal dunia akibat masalah persalinan. Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Menurut SDKI 2007 penyebab langsung kematian ibu terkait persalinan terutama adalah perdarahan (27,87%), infeksi (5,2%), persalinan lama (37%), demam (7%), komplikasi kejang (2%), KPD (17%) dan lain-lain sebesar (43,18%) (Depkes RI, 2009). Hasil studi pendahuluan tanggal 10 Maret 2014 di RSUD Bangil Pasuruan diperoleh data komplikasi persalinan yang terjadi pada tahun 2013 dari 1839 persalinan spontan yaitu Ketuban Pecah Dini 78 kasus, abortus 305 kasus, persalinan prematur 156 kasus, dan Perdarahan postpartum 152 kasus. Primigravida muda merupakan kehamilan untuk pertama kalinya dan terjadi diusia muda yaitu usia kurang dari 20 tahun. Pada kehamilan ini selain organ reproduksi yang belum siap seutuhnya untuk hamil dan melahirkan, primigravida muda juga menjadi resiko didalam kehamilan karena merupakan kehamilan untuk pertama kalinya dan proses peralihan menjadi seorang ibu pada usia remaja (Ginting, 2012). Pada usia diatas 35 tahun sel telur biasanya mengalami kemunduran dalam kuantitas maupun kualitas dan wanita cenderung mengalami kondisi-kondisi medis yang berkaitan dengan sistem reproduksi juga dapat terjadi beberapa masalah seperti pada saat kehamilan berupa nyeri otot, nyeri punggung dan juga proses melahirkan lebih lama dan panjang (Kristina, 2009). Peran petugas kesehatan dalam mencegah terjadinya komplikasi pada ibu hamil primigravida baik primi muda ataupun tua diharapkan untuk meningkatkan pemberitahuan informasi atau pendidikan kesehatan. Meliputi kemungkinan adanya resiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan atau persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara dini pada ibu saat melakukan kunjungan antenatal care. Ibu akan lebih mengerti tentang keadaan yang dialami dan kondisi saat ini. Jika ibu telah mengalami komplikasi lanjut pada kehamilan atau persalinan,segera rujuk ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengetahui komplikasi persalinan pada ibu primipara muda dan primipara tua di RSUD Bangil Pasuruan Tahun METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah komplikasi persalinan. Populasinya adalah seluruh ibu primipara muda dan tua yang bersalin spontan dengan komplikasi pada tahun 2013 sebanyak 165 responden di RSUD Bangil Pasuruan.Sampel diambil dengan menggunakan total sampling. Lokasi Penelitian : Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Umum Bangil Pasuruan dan Waktu Penelitian : pengumpulan data dilaksankan pada tanggal Mei Teknik Pengumpulan data : dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi untuk mendapatkan data sekunder. a. Usia, kriteria: 1) 20 tahun 2) 35 tahun
4 b. Paritas, kriteria: 1) Primipara Muda 2) Primipara Tua c. Komplikasi, kriteria: 1) Partus lama 2) Prolaps tali pusat 3) Persalinan prematur 4) Laserasi perineum 5) Ketuban Pecah Dini 6) Laserasi dinding vagina 7) Kelainan letak 8) Inversio uteri 9) Perdarahan postpartum Analisa data menggunakan teknik analisa univariate yakni distribusi frekuensi. HASIL PENELITIAN Berdasarkan usia menunjukkan bahwa hampir seluruhnya usia responden berada pada usia 20 tahun, yaitu sebanyak 158 responden dari 165 responden (95,8%). Berdasarkan paritas menunjukkan bahwa hampir seluruhnya paritas responden primipara muda, yaitu sebanyak 158 responden dari 165 responden (95,8%). Berdasarkan komplikasi persalinan pada ibu primipara muda menunjukkan bahwa hampir setengah komplikasi persalinan yang terjadi pada ibu primipara muda yaitu, Ketuban Pecah Dini sebanyak 69 kasus (43,7%) dari 158 responden. Berdasarkan komplikasi persalinan pada ibu primipara tua menunjukkan bahwa hampir seluruh komplikasi persalinan yang terjadi pada ibu primipara tua yaitu, prolaps tali pusat sebanyak 3 kasus (42,8%), dari 7 responden. Komplikasi yang terjadi pada ibu primipara muda yaitu Ketuban Pecah Dini sebanyak 69 kasus dari 158 responden (43,7%) yang bersalin spontan. Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh karena kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan kerena seluruh selaput ketuban rapuh. Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Ketuban Pecah Dini prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta. Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini tergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesaria, atau gagalnya persalinan normal (Prawirohardjo, 2009). Usia ibu yang 20 tahun, termasuk usia yang terlalu muda dengan keadaan uterus yang kurang matur untuk melahirkan sehingga rentan mengalami ketuban pecah dini. Usia dan fisik wanita sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan. Kehamilan dan persalinan di usia kurang dari 20 tahun dapat menimbulkan masalah karena kondisi fisik belum 100% siap (Nugroho, 2010).
5 Ketuban Pecah Dini sering terjadi pada ibu primipara muda. Mengingat usia dan fisik usia dan fisik ibu primipara muda dapat berpengaruh terhadap proses kehamilan sehingga akan mempengaruhi kehamilan yang dikandung serta kurangnya pengetahuan ibu terhadap komplikasi persalinan yang mungkin bisa terjadi pada ibu. Pada trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah. Pada waktu ini sangat rawan bagi ibu untuk terjadinya berbagai komplikasi sehingga deteksi dini ibu pada trimester ini sangat perlu diperhatikan. Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Terjadinya ketupan pecah dini juga tergantung pada usia kehamilan ibu. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban pecah dini pada ibu usia 20 tahun pada kehamilan preterm disebabkan oleh adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari vagina. Pada penelitian ini hampir setengah responden ibu primipara muda mengalami partus lama, yaitu terdapat 34 kasus dari 158 responden (21,5%). Partus yang berlangsung lebih lama dari 24 jam digolongkan sebagai partus lama. Namun demikian, kalau kemajuan persalinan tidak terjadi secara memadai selama periode itu, situasi tersebut harus segera dinilai. Permasalahannya harus dikenali dan diatasi sebelum batas waktu 24 jam tercapai. Sebagian besar partus lama menunjukkan pemanjangan kala satu. Adapun yang menjadi penyebabnya, cervix gagal membuka penuh dalam jangka waktu yang layak. Sebab-sebab utama pada partus lama yaitu, disproporsi fetopelvik, malpresentasi dan malposisi, kerja uterus yang tidak efisien, termasuk cervix yang kaku. Faktor tambahan lainnya yaitu primigraviditas, ketuban pecah dini ketika cervix masih menutup, keras dan mudah mendatar. Pada primigravida lama maksimal kala satu persalinan yang normal (fase laten dan aktif digabungkan) adalah 28,5 jam (rata-rata 13,3), dengan kala dua maksimum pada 2,5 jam (rata-rata 57 menit) (Oxorn, 2010). Pada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Usia, mental dan kondisi fisik ibu sangat mempengaruhi keadaan ibu dan janin pada saat melakukan persalinan. Pada primigravida muda kemungkinan terjadinya partus lama dikarenakan ibu cemas, ketakutan karena belum adanya kesiapan ibu untuk melakukan proses persalinan dan organ reproduksi yang belum siap seutuhnya untuk melahirkan dikarenakan usia ibu yang terlalu muda yaitu dibawah 20 tahun. Jika ibu primipara muda mengalami partus lama, harus segera ditangani agar janin yang dikandungnya dapat segera dilahirkan dan infeksi tidak segera menyebar. Partus lama pada ibu primipara muda dapat menyebabkan janin dalam kandungan mengalami stress. Upaya agar tidak terjadinya partus lama pada ibu primipara muda, sebaiknya dapat dilakukan dengan cara rutin melakukan kunjungan ulang, memberikan stimulasi pada janin dengan baik dan sesering mungkin serta mengupayakan keadaan agar tetap baik. Kelainan letak juga terjadi pada ibu primipara muda, namun hanya sebagian kecil yaitu 18 kasus dari 158 responden (11,4%). Kelainan letak yang terjadi diantaranya, presentasi Bokong, letak lintang dan letak sungsang. Presentasi bokong adalah letak memanjang dengan kelainan dengan polaritas. Panggul janin merupakan katub bawah. Penunjuknya adalah sacrum. Presentasi bokong dalam persalinan terdapat pada 3 sampai 4 persen kehamilan. Insidennya
6 berkurang mendekati cukup bulan, dan bertambah pada persalinan prematur. Faktorfaktor etiologi presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan, kehamilan ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibromyoma, hydrocephalus, dan janin besar. Letak lintang terjadi bila sumbu memanjang ibu membentuk sudut tegak lurus dengan sumbu memanjang janin. Oleh karena sering bahu terletak di atas PAP, malposisi ini disebut juga presentasi bahu. Bayi dapat benar-benar melintang terhadap perut ibu atau miring dengan kepala atau bokong ada di fossa iliaca.keadaan ini merupakan malposisi yang gawat dan tidak dapat dibiarkan begitu saja.faktor-faktor etiologi meliputi plasenta previa, tumor yang menyebabkan obstruksi, kehamilan ganda, anomali janin, hydramnion, prematuritas, disproporsi kepala panggul, kelainan-kelainan uterus, dan panggul sempit (Oxorn, 2010). Presentasi sungsang dapat didiagnosis pada periode antenatal atau saat persalinan. Pada kasus presentasi sungsang yang didiagnosis pada periode antenatal, metode pelahiran harus dinyatakan dengan jelas dalamm rekam medis antenatal. Pelahiran pervagina harus dilakukan hanya oleh pemimpin persalinan yang terampil (Edozien, 2014). Pada penelitian ini tidak terdapat kelainan letak pada ibu primipara tua. Sebagian besar kelainan letak terjadi pada ibu primipara muda. Diusia ibu yang masih muda dan tergolong masih remaja, menyebabkan ibu mengalami kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan deteksi dini janin pada waktu kehamilan. Jika terdeteksi dini kelainan letak pada janin, ibu dapat melakukan upaya senam hamil dan banyak melakukan aktivitas dan tidak mengganggu kondisi ibu. Ibu primipara muda dengan usia kehamilannya yang masih sangat muda memang dapat mengalami kelainan letak janin dikarenakan janin masih dapat melakukan gerakan memutar. Apabila ibu jarang melakukan aktivitas, janin yang dikandungnya juga jarang untuk bergerak. Maka dari itu bisa terjadi kelainan letak pada janin. Komplikasi yang terjadi pada ibu primipara tua yaitu prolaps tali pusatsebanyak 3 kasus dari 7 responden (42,8%) yang bersalin spontan. Prolaps tali pusat terjadi saat tali pusat umbilikus menjulur lebih rendah dari bagian presentasi, saat ketuban sudah pecah (Edozien, 2014). Letak lintang, letak sungsangterutama presentase bokong, hidramnion, KPD, danplasenta previa dapat menyebabkan prolaps tali pusat. Dimana tali pusat berada dibagian terendah janin didalam jalan lahir atau berada diantara bagian yang disiapkan untuk janin dan tulang pelvis ibu, sehingga tali pusat keluar dari uterus mendahului bagian persentase pada setiap kontraksi. Dengan demikian tali pusat akan kelihatan menonjol keluar dari vagina. Ibu dengan usia 35 tahun tergolong usia yang terlalu tua dengan kualitas dan kondisi uterus yang sudah menurun, untuk melahirkan khususnya pada ibu primi (tua) dan beresiko tinggi mengalami ketuban pecah dini. Usia dan fisik wanita sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan (Nugroho, 2010). Bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim untuk menerima bakal janin. Penurunan kemampuan rahim ini terutama terjadi pada wanita di atas 35 tahun. Kondisi ini bisa menyebabkan keguguran, atau memunculkan kecenderungan terjadinya plasenta tidak menempel ditempat semestinya melainkan menempel mendekati serviks maka bisa terjadi prolaps tali pusat (Detiana, 2010). Kontraksi
7 uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu, jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primipara tua maka keadaan ini harus benar-benar diwaspadai (Sulistyawati, 2009). Pada penelitian ini, prolaps tali pusat tidak terjadi pada ibu primipara muda. Prolaps tali pusat hanya terjadi pada ibu primipara tua. Akan tetapi komplikasi ini jarang terjadi dan jika terjadi dapat berpengaruh penting terhadap janin. Biasanya dapat menyebabkan kematian pada janin. Prolaps tali pusat terjadi pada ibu primipara usia 35 tahun dikarenakan adanya beberapa faktor salah satunya yaitu tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin, sehingga tali pusat keluar melalui ketuban yang sudah pecah ke serviks, dan turun ke vagina. Jika prolaps tali pusat terjadi pada ibu primipara tua, harus segera dilakukan tindakan untuk mencegah tidak terjadinya penanganan dengan tindakan secsio sesaria. Prolaps tali pusat dapat dideteksi dini pada waktu melakukan pemeriksaan dalam rahim. Biasanya kemampuan rahim akan mengalami penuruanan terutama pada ibu berusia diatas 35 tahun atau pada ibu primipara tua. Dengan demikian, bertambahnya usia juga mempengaruhi kemampuan rahim untuk menerima bakal janin. Sehingga kemungkinan dapat terjadi keguguran. Pada saat ibu melakukan kunjungan ANC mengalami penurunan kondisi khususnya pada ibu primipara tua, maka harus segera cepat diwaspadai. Pada penelitian ini hanya terdapat 1 kasus partus lama pada ibu primipara tua dari 7 responden (14,3%). Partus yang berlangsung lebih lama dari 24 jam digolongkan sebagai partus lama. Namun demikian, kalau kemajuan persalinan tidak terjadi secara memadai selama periode itu, situasi tersebut harus segera dinilai. Permasalahannya harus dikenali dan diatasi sebelum batas waktu 24 jam tercapai. Sebagian besar partus lama menunjukkan pemanjangan kala satu. Adapun yang menjadi penyebabnya, cervix gagal membuka penuh dalam jangka waktu yang layak. Sebab-sebab utama pada partus lama yaitu, disproporsi fetopelvik, malpresentasi dan malposisi, kerja uterus yang tidak efisien, termasuk cervix yang kaku. Faktor tambahan lainnya yaitu primigraviditas, ketuban pecah dini ketika cervix masih menutup, keras dan mudah mendatar. Pada primigravida lama maksimal kala satu persalinan yang normal (fase laten dan aktif digabungkan) adalah 28,5 jam (rata-rata 13,3), dengan kala dua maksimum pada 2,5 jam (rata-rata 57 menit) (Oxorn, 2010). Pada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Partus lama juga terjadi pada ibu primipara tua, dilihat dari faktor usia ibu yang dapat mempengaruhi proses persalinan. Disamping itu kondisi dan keadaan ibu yang cukup baik dapat membantu mengatasi terjadinya partus lama. Dalam menghadapi proses persalinan diperlukan mental dan kondisi ibu serta janin yang sehat. Karena ibu dapat mengalami kecemasan, tauma, ketakutan dan organ reproduksinya sudah mengalami kelemahan atau kemunduran, kesehatan ibu sudah mulai menurun dan jalan lahir kaku dikarenakan oleh faktor usia ibu lebih dari 35 tahun. Partus lama pada ibu primipara tua harus segera ditindaklanjuti agar tidak membahayakan kondisi ibu dan janinnya, serta agar tidak terjadi penanganan dengan tidakan seksio sesaria. Partus prematur juga terjadi pada ibu primipara tua namun hanya 1 kasus dari 7 responden (14,3%). Partus prematurus atau persalinan prematur dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai pendataran dan atau
8 dilatasi cervix serta turunnya bayi pada wanita hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari 259 hari) sejak hari pertama haid terakhir (Oxorn, 2010). Penyebab persalinan prematur sering dapat dikenali dengan jelas. Namun, pada banyak kasus penyebab pasti tidak dapat diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor ibu, faktor janin dan plasenta (Prawirohardjo, 2009). Banyak wanita yang mengalami robekan perineum pada saat melahirkan anak pertama. Laserasi harus diperbaiki secara cermat. Perineum harus selalu diinspeksi setelah setiap pelahiran dan ada atau tidak adanya setiap robekan perineum harus didokumentasikan. Penyebab maternal diantaranya, partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak ditolong, pasien tidak mampu berhenti mengejan, partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang berlebihan, edema dan kerapuhan pada perineum, arcus pubis sempit dengan pintu bawah panggul yang sempit pula sehingga menekan kepala bayi ke arah posterior, perluasan episiotomi (Oxorn, 2010). Usia ibu sangat berpengaruh terhadap proses persalinan, terutama pada ibu primipara tua. Disamping karena organ reproduksinya yang sudah mulai melemah dan keadaan perineum yang masih kaku karena belum pernah melahirkan, dapat menyebabkan laserasi perineum pada ibu primipara tua. Jika bayi tidak segera lahir karena tenaga ibu yang kurang dan usia ibu yang sudah tua. Sehingga dapat dibantu dengan dorongan fundus pada ibu. Apabilan dorongan fundus berlebihan, maka dapat menyebabkan laserasi pada perineum. Upaya yang dapat dilakukan agar tidak terjadi laserasi perineum pada ibu primipara tua, ditinjau dari usia dapat dilakukan deteksi dini segera pada saat ibu melakukan kunjungan ulang atau kontrol dengan cara ibu rutin melakukan kontrol dan sesering mungkin untuk melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan agar proses persalinan yang akan dihadapi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada penelitian ini juga terdapat kasus Ketuban Pecah Dini pada ibu primipara tua, namun hanya terdapat 1 kasus dari 7 responden (14,3%). Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh karena kontraksi uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan kerena seluruh selaput ketuban rapuh.selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Ketuban Pecah Dini prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta. Komplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini tergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesaria, atau gagalnya persalinan normal (Prawirohardjo, 2009). Ketuban pecah dini pada ibu primipara tua memang jarang terjadi. Tetapi dapat berpengaruh penting dalam kondisi ibu dan janin yng dikandungnya. Ibu dengan usia 35 tahun tergolong usia yang terlalu tua dengan kualitas dan kondisi uterus yang sudah menurun, untuk melahirkan khususnya pada ibu primi (tua) dapat beresiko tinggi mengalami ketuban pecah dini. Usia dan fisik ibu sangat berpengaruh terhadap proses kehamilan pertama, sehingga sangat diperlukan upaya deteksi dini
9 untuk memperhatikan kondisi ibu dan janin pada saat ibu melakukan kunjungan ulang atau kontrol pada kehamilan. Sebaiknya ibu tidak banyak melakukan aktifitas agar tidak berpengaruh berat terhadap kondisi janin yang dikandungnya. Pada usia kehamilan ibu yang cukup matur dapat mempengaruhi perubahan pada selaput ketuban, sehingga dapat menyebabkan komplikasi ketuban pecah dini. KESIMPULAN 1. Komplikasi persalinan yang terjadi pada ibu primipara muda di RSUD Bangil Pasuruan tahun 2013 yaitu, ketuban pecah dini sebanyak 69 kasus (43,7%) dari 158 responden. 2. Komplikasi persalinan pada ibu primipara tua di RSUD Bangil Pasuruan tahun 2013 yaitu, prolaps tali pusat sebanyak 3 kasus (42,9%), dari 7 responden. REKOMENDASI 1. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya Diharapkan untuk peneliti lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang penelitian sehingga pada penelitian berikutnya akan lebih mengembangkan permasalahan sedangkan bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat menggunakan metode penelitian yang lain atau judul yang lebih bervariatif sehingga hasil penelitian akan membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan terutama dengan tema faktor usia ibu dapat mempengaruhi komplikasi persalinan yang lebih berkembang dan menarik. 2. Bagi instansi pendidikan Hendaknya dapat memberikan tambahan materi dalam pembelajaran antenatal care dan persalinan sehingga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang komplikasi persalinan pada ibu primipara muda dan tua, serta dapat dijadikan data awal bagi penelitian selanjutnya dalam permasalahan yang sama. 3. Bagi instansi kesehatan Hendaknya lebih meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan yang bekerja di instansi agar mampu memberikan pelayanan terutama saat antenatal care dan persalinan dengan lebih baik dan terampil seperti mengikuti seminar atau pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan tugas pelayanan. 4. Bagi masyarakat Diharapkan pada masyarakat untuk lebih meningkatkan informasi tentang komplikasi persalinan pada primipara muda dan tua untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan ibu. 5. Bagi tenaga bidan Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kebidanan diharapkan bagi tenaga bidan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki terutama tentang komplikasi persalinan pada ibu primipara muda dan tua melalui seminar maupun pelatihan sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi dan dapat memberikan pelayanan yang lebih untuk memantau kondisi ibu yang beresiko dalam persalinan.
10 6. Bagi tempat penelitian Hendaknya instansi pelayanan kesehatan lebih intensif lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan terutama tentang komplikasi persalinan pada ibu primipara muda dan tua sehingga pengetahuan ibu dapat lebih ditingkatkan dan dapat mencegah terjadinya komplikasi persalinan pada ibu. Alamat Korespondensi : - Alamat rumah : Jl. Jolotundo Desa Kedungudi No.20 RT 01 RW 01 Kec. Trawas Kab. Mojokerto - masfufahistighfarningtyas@gmail.com - No.HP :
Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011
Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011 Factor on occurrence of premature rupture of membranes at Mother Maternity General Hospital Rokan Hulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara 750-1000 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan Negara maju,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas referat yang berjudul Persalinan Sungsang dengan lancar. Dalam pembuatan referat ini, penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu indikator terpenting untuk menilai keberhasilan kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi dapat tercermin dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indikator kesejahteraan suatu bangsa menurut World Health Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Pada tahun 2006 WHO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya tanda tanda persalinan, yang ditandai dengan pembukaan serviks 3 cm pada primipara atau 5 cm pada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Persalinan Sectio caesaria Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi).(william,
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plasenta Previa Plasenta merupakan bagian dari kehamilan yang penting, mempunyai bentuk bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500 gram. Plasenta
Lebih terperinciKEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN
KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN Sugiarti* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : admin@akbid-griyahusada.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO
KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO Enny Yuliaswati STIKES Aisyiyah Surakarta e-mail: qis_yuliaswati@yahoo.co.id ABSTRAK Latar belakang: Data WHO menunjukan 25% kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. Kejadian letak sungsang berkisar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui. Suami dan istri berperan penting dalam menjaga dan merawat bayinya mulai dari janin agar
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH
KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH DINI DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA THE CHARACTERISTICS OF MOTHER IN REFERENCE WITH CASE PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES AT H.ABDUL MANAP
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PERSALINAN PRESENTASI BOKONG DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT KABUPATEN LAMPUNG UTARA Yeyen Putriana* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Pada persalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggutunggu setiap pasangan suami istri. Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015 Heriani STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII Kebidanan Email: herianibiomedik@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada dinding perut dan rahim bagian depan untuk melahirkan janin. Indikasi medis dilakukannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016 di RSUD dr. Iskak Tulungagung. Data hasil penelitian didapatkan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015 Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Kholidah Ziah** *Dosen Program Studi Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kesejahteraan suatu bangsa salah satu indikatornya adalah angka kematian maternal dan angka kematian neonatal. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
176 STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Mariana 1, Ika Fitria Ayuningtyas 1 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ABSTRACT Background: The premature
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37
24 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Usia Responden Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa primigravida terbanyak mempunyai kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 37 responden (92,5%).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laserasi perineum merupakan robekan yang terjadi pada perineum sewaktu proses persalinan. Persalinan dengan tindakan seperti ekstraksi forsep, ekstraksi vakum, versi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan cenderung mengalami robekan. BAK dan aktivitas seksual ibu pasca melahirkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perineum merupakan bagian penting pada saat proses persalinan yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan cenderung mengalami robekan pada saat proses persalinan secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dikatakan normal apabila terjadi pada usia kehamilan aterm (setelah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuhan kebidanan meliputi Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah
Lebih terperinciHUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI BPS BENIS JAYANTO TAHUN 2012
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PRIMIPARA DI BPS BENIS JAYANTO TAHUN 2012 Susi Sutarmi, Sri Kustiyati, Lely Firrahmawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melahirkan merupakan puncak peristiwa dari serangkaian proses kehamilan, sehingga banyak wanita hamil khawatir, cemas dan gelisah menanti saat kelahiran tiba. Setiap
Lebih terperinciPERSALINAN NORMAL ( KALA IV )
PERSALINAN NORMAL ( KALA IV ) Pengertian Bagian kebidanan dan kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo masih mengenal kala IV, yaitu satu jam setelah placenta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan batang berada di bagian bawah kavum uteri. Kejadian letak sungsang berkisar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Section Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea juga dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.
BAB IV METODELOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan keluarga dan masyarakat ditentukan oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan berdasarkan angka kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan SDKI 2007 mencapai 228 per 100.000 KH, tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 359 per 100.000 KH. 1 Sedangkan jumlah kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di mulai dari kehamilan, persalinan bayi baru lahir dan nifas yaang secara berurutan berlangsung secara fisisologis dan diharapkan ibu pasca melahirkan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KOMPLIKASI PASSENGER PADA IBU BERSALIN DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK Yayuk Norazizah, Ristitiati, Ummu Latifah INTISARI Penyebab langsung AKI adalah perdarahan 45%,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu yang berasal dari kegiatan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) merupakan angka nasional. SDKI terakhir
Lebih terperinciHUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Dwi Rahmawati* 1, Susanti Suhartati 1,Ema Sulistiani 1, 1 STIKES Sari
Lebih terperinciYulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
1 Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Factors of The
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008
HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008 The correlation between parity status with premature rupture of membranes on dr.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Ketuban Pecah Dini 2.1.1 Definisi Ketuban Pecah Dini didefinisikan sebagai pecahnya ketuban pada saat pembukaan kurang dari 3-4 cm. Ketuban pecah disebut sebagai Ketuban Pecah
Lebih terperinciDistosia. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Distosia Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Distosia adalah Waktu persalinan yang memanjang karena kemajuan persalinan yang terhambat. Persalinan lama memiliki definisi
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* Arissa Fitriani** *Dosen Program Studi Diploma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Persalinan 1.1 Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar janin dan placenta dari dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal
Lebih terperinciPARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO LINDA FITRIANTI
PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO LINDA FITRIANTI 1212020014 Subject : Paritas, Ibu Bersalin, Ketuban Pecah Dini DESCRIPTION Berbagai
Lebih terperinciLUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age
LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE Outcome Maternal Labor In Menopousal Age Tri Budiarti 1*, Dwi Maryanti 2, Dewi Endah Wigati 2 1,2 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap * (tribudiarti01@gmail.com) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal merupakan yang paling penting untuk menilai keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Penyebab (AKI) Angka
Lebih terperinciPROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA
PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA Sri Hartatik*, Henny Juaria* *Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post partum merupakan suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagian besar mengganggapnya antara 4 sampai 6 minggu.
Lebih terperinciDeteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas SELAMA KEHAMILAN Ada 6 (enam) tanda bahaya dalam masa periode antenatal 1. Perdarahan pervagina 2. Sakit kepala
Lebih terperinciBAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tinggi rendahnya kematian ibu dan perinatal menjadi ukuran kemampuan pelayanan obstetri suatu negara. Di Indonesia, pada tahun 2008 penyebab langsung kematian
Lebih terperinciHUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION
HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI 11002056 Subject : Ibu bersalin, usia, resiko tinggi, persalinan premature DESCRIPTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan saat yang dinantikan oleh setiap pasangan yang telah menikah. Upaya peningkatan kesehatan ibu telah dilakukan, baik ditingkat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL
HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SOESELO KABUPATEN TEGAL Relationship Between Labor Premature Rupture of Membranes Asphyxia Neonatorum In Incident
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN LETAK SUNGSANG. Oleh : Emi Sutrisminah Staf Pengajar Prodi D III Kebidanan FK Unissula Semarang ABSTRAK
PENATALAKSANAAN LETAK SUNGSANG Oleh : Emi Sutrisminah Staf Pengajar Prodi D III Kebidanan FK Unissula Semarang ABSTRAK Setiap ibu hamil mengharapkan kehamilan yang sehat dan normal, begitu juga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida atau lebih dari 18 jam pada multigravida. (Syaifuddin, 2002). Penyebab dari partus
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013
HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013 Erlinawati 1, Nurdal Putri 2 ¹Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ² Alumni Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015
HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015 Lina Oktavia STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi
Lebih terperinciHubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang
Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang 1) Elli Yafit Viviawati 2) Luvi Dian Afriyani 3) Yunita Galih Yudanari 1) Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat terjadi dalam masa reproduksi perempuan berumur 15 46 tahun. Proses penting ini diperlukan perhatian khusus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post partum adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagaian besar menganggapnya antara 4 sampai 6 minggu.
Lebih terperinciPENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST
PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST. DESA BKALAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO YENI WIDAYANTI 1211010140 Subject : Pengaruh,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2010
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN PARITAS DENGAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RSIA BUNDA ARIF PURWOKERTO TAHUN 2010 Oleh: Lysa Destiati 1 dan Fitria Prabandari 2, 1,2 Akademi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka terendah yang dapat dicapai sesuai
Lebih terperinciFAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG
FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG NIA LAFINIA 1211010072 Subject: Faktor,BBLR, Ibu hamil DESCRIPTION Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) pada saat ini masih banyak di jumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang disebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :
21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,
Lebih terperinciPANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf
PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di Indonesia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan persalinan mengakibatkan ancaman, baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG Sri Sudarsih*) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, melalui jalan lahir atau melalui jalan buatan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Persalinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) maupun masih rendahnya jumlah ibu yang melakukan persalinan di fasilitasi kesehatan disebabkan kendala biaya sehingga diperlukan
Lebih terperinciKOMPLIKASI PERSALINAN USIA DI ATAS 35 TAHUN PADA IBI DAN BAYI D RSD SIDOARJO TAHUN 2013 NOVIA ANGGUN SAFITRI
KOMPLIKASI PERSALINAN USIA DI ATAS 35 TAHUN PADA IBI DAN BAYI D RSD SIDOARJO TAHUN 2013 NOVIA ANGGUN SAFITRI 11001035 Subject : Komplikasi Persalinan, Usia Di Atas 35 Tahun, Ibu, Bayi DESCRIPTION Salah
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009
HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009 Wiwin Rohmawati 1), Aisyiana Sari Karlita 2) Abstrak : Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, terutama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health Organisation (WHO) karena angka kematian ibu dan anak merupakan bahagian dari negara Asean yang
Lebih terperinciPERBEDAAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI ANTARA PRIMIPARA DAN MULTIPARA. Siti Aisyah
PERBEDAAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI ANTARA PRIMIPARA DAN MULTIPARA Siti Aisyah Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Ketuban pecah dini (KPD) merupakan salah satu
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN EKSTRAKSI VAKUM DI CAMAR II RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN EKSTRAKSI VAKUM DI CAMAR II RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU Siti Qomariah Program Studi D III Kebidanan Universitas Abdurrab, Kota Pekanbaru, Riau Indonesia siti.qomariah@univrab.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat. Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan persalinan mengakibatkan ancaman, baik bagi jiwa
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016
Midwifery Journal Kebidanan ISSN 2503-4340 e-issn 2614-3364 Vol. 3 No. 1 Januari 2018, hal. 63-68 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin Stella Pasiowan 1, Anita Lontaan 2, Maria Rantung 3 1. RSJ.Prof.Dr.V.L.Ratumbuysang Manado 2,3, Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar bealakang Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna, tetapi terdapat beberapa wanita yang mempunyai masalah dalam kehamilan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA INTERVAL KEHAMILAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD BANGIL PASURUAN FELYANUARI FEF FIRDAUS
HUBUNGAN ANTARA INTERVAL KEHAMILAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD BANGIL PASURUAN FELYANUARI FEF FIRDAUS 11002197 Subject : Interval Kehamilan, Persalinan Preterm DESCRIPTION Mortalitas dan morbiditas
Lebih terperinciANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA DESCRIPTION
ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA 11002155 Subject : Anemia, BBLR, Ibu Hamil Trimester III DESCRIPTION Anemia gizi pada
Lebih terperinciPersalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
Persalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu Persalinan normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu prioritas utama dalam pembangunan sektor kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan juga dengan ketidak adanya kegawat daruratan (Kasdu, 2005, hal.2).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini persalinan dengan seksio sesarea bukan hal yang baru. Tindakan seksio sesarea merupakan pilihan yang harus dijalani karena keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Adapun 99 persennya terjadi di negara berkembang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Anemia Ibu Bersalin a. Definisi Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya hemoglobin sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
Lebih terperinci