TATA LAKSANA KERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS (BOARD MANUAL)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TATA LAKSANA KERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS (BOARD MANUAL)"

Transkripsi

1 2012 TATA LAKSANA KERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS (BOARD MANUAL)

2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 KESEPAKATAN TATA LAKSANA KERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS (BOARD MANUAL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO)... 8 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja Direksi Dengan Dasar Hukum Daftar Istilah BAB II DEWAN KOMISARIS Ketentuan Umum Jabatan Anggota Masa Jabatan Anggota Rangkap Jabatan Pengisian Anggota yang Lowong Keadaan Seluruh Anggota Lowong Pemberhentian Anggota Sewaktu-waktu oleh RUPS Pemberhentian Sementara Waktu Anggota oleh RUPS Pengunduran Diri Anggota Program Pengenalan Anggota yang Baru Tugas Dan Wewenang Tugas Wewenang Kewajiban Pembagian Tugas Anggota Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Rapat Jadwal Rapat Tempat Pelaksanaan Rapat Penyelenggaraan Rapat melalui Sarana Elektronik Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 2

3 6.4. Panggilan Rapat Agenda Rapat Susulan Pimpinan Rapat Pengambilan Keputusan dalam Rapat Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) Risalah Rapat Materi Risalah Rapat Risalah untuk Rapat yang Diadakan melalui Sarana Elektronik Dokumen Elektronik sebagai Media Risalah Rapat Komite-Komite Komite Audit Komite Lainnya Sekretaris BAB III DIREKSI Ketentuan Umum Jabatan Anggota Direksi Masa Jabatan Direksi Rangkap Jabatan Pelaksana Tugas Anggota Direksi yang Lowong Pengurusan Perseroan dalam Hal Seluruh Anggota Direksi Lowong Pemberhentian Anggota Direksi Sewaktu-waktu oleh RUPS Pemberhentian Sementara Waktu Anggota Direksi oleh Pengunduran Diri Anggota Direksi Pemberitahuan Mengenai Perubahan Susunan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM Program Pengenalan Anggota Direksi yang Baru Tugas Dan Wewenang Direksi Tugas Direksi Wewenang Direksi Wewenang Mewakili Direksi dan Perseroan Wewenang Direktur Utama dan Pendelegasiannya Anggota Direksi yang Tidak Berwenang Mewakili Perseroan Pendelegasian Wewenang di antara Anggota Direksi Pemberian Kuasa untuk Perbuatan Tertentu Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 3

4 Penyampaian Informasi Perusahaan yang Material Kepada Publik Wewenang Melakukan Tindakan Mengenai Pengurusan dan Pemilikan serta Mengikat Perseroan dengan Pihak Lain dan/atau Pihak Lain dengan Perseroan Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Harus Mendapat persetujuan Tertulis dari Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Harus Mendapatkan Persetujuan dari RUPS Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Dilakukan Setelah Mendapat Tanggapan Tertulis dari dan Persetujuan RUPS Kewajiban Direksi Pembagian Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi Penetapan Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi Pembagian Tugas dan Wewenang dalam Penetapan Keputusan Direksi Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perseroan Oleh Direksi Penyusunan dan Penyampaian Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Susunan Materi RJPP Perubahan RJPP Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Penyusunan dan Penyampaian Laporan Tahunan, Laporan Semesteran dan Laporan Triwulanan Penyampaian Laporan Tahunan kepada RUPS Anggota Direksi dan Anggota Tidak Menandatangani Laporan Tahunan Pengelolaan Dokumen Perusahaan Kebijakan Pengelolaan Dokumen Perusahaan Dokumen Elektronik Daftar Pemegang Saham Daftar Khusus Keterbukaan Informasi Publik Manajemen Risiko Sistem Pengendalian Internal Hubungan dengan Stakeholders Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Direksi Rapat Direksi Hal-Hal yang Memerlukan Pengambilan Keputusan Melalui Rapat Direksi Jadwal Rapat Tempat Pelaksanaan Rapat Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 4

5 7.4. Penyelenggaraan Rapat Melalui Sarana Elektronik Panggilan Rapat Agenda Rapat Proses Penetapan Agenda Rapat Agenda Rapat Susulan Pimpinan Rapat Kuorum Rapat Pengambilan Keputusan dalam Rapat Keterlibatan dalam Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) Risalah Rapat Materi Risalah Rapat Risalah untuk Rapat Direksi yang Diadakan melalui Sarana Elektronik Dokumen Elektronik sebagai Media Risalah Rapat Sekretaris Perusahaan Hubungan Dengan Anak Perusahaan Mekanisme Pengawasan Transaksi dengan Anak Perusahaan Hubungan dengan Anak Perusahaan Pengambilan Keputusan dalam RUPS Anak Perusahaan Keterwakilan dalam RUPS Anak Perusahaan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 5

6 BAB IV TATA LAKSANA KEWENANGAN DIREKSI YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN TERTULIS DARI DEWAN KOMISARIS Menggunakan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi Bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan perseroan Dilaporkan kepada Menghapuskan dari Pembukuan Piutang Macet dan Persediaan Barang Mati Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Mengangkat dan memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan BAB V TATA LAKSANA KEWENANGAN DIREKSI YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN RUPS SETELAH MENDAPAT TANGGAPAN TERTULIS DARI DEWAN KOMISARIS Menggunakan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan Patungan Mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 6

7 10. Menetapkan Blue Print organisasi perseroan Menetapkan dan merubah logo perusahaan Meakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP Membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan perseroan yang dapat berdampak bagi perseroan Pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan perseroan Pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon Anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak Perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perseroan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI LAMPIRAN 2 SURAT KUASA TERTULIS DIREKSI BERHALANGAN TIDAK TETAP LAMPIRAN 3 SURAT KUASA TERTULIS DIREKSI TIDAK MENGIKUTI RAPAT DIREKSI LAMPIRAN 4 KETENTUAN MENGENAI PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) LAMPIRAN 5 KETENTUAN MENGENAI PIAGAM KOMITE AUDIT Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 7

8 KESEPAKATAN TATA LAKSANA KERJA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS (BOARD MANUAL) PT LEN INDUSTRI (PERSERO) Tata Laksana Kerja Direksi dan adalah panduan dalam hubungan kerja Direksi dan dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien. Melalui kebijakan perubahan Anggaran Dasar PT Len Industri (Persero) maka Direksi dan PT Len Industri (Persero) sepakat untuk menyusun Board Manual PT Len Industri (Persero). KOMISARIS UTAMA Bandung, Desember 2012 DIREKTUR UTAMA Dedi Darmawan Abraham Mose KOMISARIS DIREKTUR TEKNOLOGI & PRODUKSI Eris Herrianto Darman Mappangara Alex SW Retraubun DIREKTUR PEMASARAN Gumilang Hardjakoesoema DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN Adi Sufiadi Yusuf Abdurrajak Timbul Tambunan Andra Yastrialsyah Agussalam Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 8

9 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Tata Laksana Kerja Direksi dan (Board Manual) adalah panduan bagi Direksi dan yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Direksi dan dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perseroan. Tata Laksana Kerja Direksi dan disusun berdasarkan Prinsip-prinsip hukum korporasi, peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan Anggaran Dasar, keputusan-keputusan serta arahan Rapat Umum Pemegang Saham, dan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas (Tanggung Jawab), Independensi (Kemandirian), dan Fairness (Kewajaran). b. Semakin mudahnya bagi organ-organ di bawah Direksi dan organorgan di bawah untuk memahami tugas dan tanggung jawab Direksi dan maupun hubungan tugas antara organ-organ tersebut. Pelaksanaan Tata Laksana Kerja Direksi dan merupakan salah satu bentuk komitmen dari Direksi dan dalam rangka mengimplementasikan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance, sekaligus sebagai upaya penjabaran lebih lanjut hal-hal yang telah diamanahkan oleh Pedoman Good Corporate Governance (Good Corporate Governance Code). Panduan Tata Laksana Kerja Direksi dan mendukung terciptanya suatu pola hubungan kerja yang baku dan saling menghormati untuk selanjutnya dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan Direksi dan. Tata Laksana Kerja Direksi dan ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja Direksi dan dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien. Tujuan dari Tata Laksana Kerja Direksi dan ini adalah: a. Semakin jelasnya tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris maupun hubungan kerja di antara kedua organ Perseroan tersebut. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 9

10 Tata Laksana Kerja Direksi dan bersifat dinamis dan selalu berkembang. Penyempurnaannya sangat tergantung kepada kebutuhan Direksi dan dalam pengelolaan Perseroan. Ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Tata Laksana Kerja Direksi dan ini harus selalu sesuai dengan peraturan perundangundangan dan keputusan RUPS sebagai ketentuan yang lebih tinggi. Apabila terdapat ketentuan dalam Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris yang bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi, maka ketentuan dalam Tata Laksana Kerja Direksi dan tidak berlaku dan yang berlaku adalah ketentuan yang lebih tinggi. 2. Prinsip-Prinsip Hubungan Kerja Direksi Dengan Dewan Komisaris Direksi dan menerapkan Prinsip-prinsip hubungan kerja sebagai berikut: a. menghormati tugas dan wewenang Direksi dalam mengelola Perseroan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. 1 b. Direksi menghormati tugas dan wewenang untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat terhadap kebijakan pengelolaan Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 2 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU PT) khususnya tentang definisi Direksi pada Pasal 1 angka 5 dan Kewajiban serta Wewenang Direksi pada Pasal UU PT tentang definisi pada Pasal 1 angka 6 dan Kewajiban serta Wewenang pada Pasal 108. c. Setiap hubungan kerja antara Direksi dengan merupakan hubungan yang bersifat formal kelembagaan, dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan. 3 d. Hubungan kerja yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masingmasing Anggota Direksi dan Anggota, namun tidak dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebijakan yang dapat dipertanggungjawabkan. e. Direksi wajib memastikan agar informasi mengenai BUMN dapat diperoleh / Dewan Pengawas secara tepat waktu, terukur dan lengkap 4. f. Direksi dan menyepakati hubungan kerja antara organ-organ di bawah Direksi dan organ-organ di bawah Dewan Komisaris. 3. Dasar Hukum Penyusunan Tata Laksana Kerja Direksi dan dewan Komisaris ini mengacu pada : a. Undang-Undang 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas; 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara; 3 UU PT Pasal 1 angka 5 dan 6, Pasal 92 dan Pasal Peraturan Menteri Negara BUMN No : PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN (selanjutnya disebut Permen 01/MBU/2011 tentang GCG) Pasal 16. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 10

11 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan; 4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik; dan 5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik. b. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN. c. Peraturan/Keputusan Menteri 1. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- 101/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; 2. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep- 102/MBU/2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang; 3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 05/MBU/2006 tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara; 4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI/Kepala Badan Pembina BUMN Nomor Kep-211/M-PBUMN/1999 tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara; 5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 05/MBU/2006 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; 6. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 01/MBU/2006 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 03/MBU/2006; 7. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor 22/KEP-22/MBU/2010 tentang Penegasan Fungsi Menteri BUMN selaku Penyelenggaraan Pemerintahan dan Selaku Pemegang Saham/Pemilik Modal BUMN; 8. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara; 9. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; d. Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Len Industri (Persero) e. Keputusan-keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Len Industri (Persero) Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 11

12 4. Daftar Istilah Istilah-istilah yang digunakan dalam Tata Laksana Kerja Direksi dan Dewan Komisaris ini, kecuali disebutkan lain, mengandung pengertian sebagai berikut: 1. Perseroan, adalah PT Len Industri (Persero). 2. Organ Perseroan, adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Len Industri (Persero). 3. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan. 4. Direksi, adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama sebagai pimpinan dengan beberapa Direktur sebagai anggota, dalam batasan yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan /atau Anggaran Dasar Perseroan. 5., adalah Organ Perseroan yang bertanggung jawab atas pengawasan pengelolaan Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi, yang terdiri dari beberapa Anggota, dengan dikoordinasikan oleh seorang Komisaris Utama. 6. Anggota Direksi, adalah anggota dari direksi yang merujuk kepada individu. 7. Anggota, adalah anggota dari dewan komisaris yang merujuk kepada individu. 8. Laporan Tahunan, adalah laporan manajemen tahunan. 9. Sekretaris Perusahaan, adalah satuan fungsi struktural dalam organisasi Perseroan yang bertugas untuk memberikan dukungan kepada direksi dalam melaksanakan tugasnya. 10. Sekretaris, adalah satuan yang mempunyai fungsi untuk memberikan dukungan kepada guna memperlancar pelaksanaan tugas-tugas. 11. Fungsi Manajemen Risiko, adalah fungsi di lingkungan Perseroan yang bertugas untuk memastukan terlaksananya manajemen risiko berdasarkan kaidah yang benar pada seluruh kegiatan Perseroan dan tersedianya informasi pengelolaan risiko bagi Direksi sebagai referensi dalam pengambilan keputusan. 12. Satuan Pengawasan Internal, adalah unit kerja di lingkungan Perseroan yang bertugas melaksanakan kegiatan audit internal. 13. Audit Internal, adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 12

13 cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. 14. Auditor Eksternal, adalah auditor independen yang memberikan jasa atestasi untuk memberikan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 15. Komite Audit, adalah komite yang dibentuk oleh untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dengan memberikan pendapat profesional dan independen kepada terkait dengan laporan dan informasi keuangan yang disampaikan oleh Direksi kepada dan para pemangku kepentingan lainnya serta tentang efektivitas dari pengendalian internal perseroan. 16. Komite Good Corporate Governance, adalah komite yang dibentuk oleh untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan praktek-praktek Good Corporate di Perseroan. 17. Komite Manajemen Risiko, adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap terselenggaranya manajemen risiko secara efisien dan efektif di Perseroan. 18. Komite Nominasi dan Remunerasi, adalah komite yang dibentuk oleh untk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi khususnya dalam menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi serta sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi anggota dewan komisaris, direksi serta pejabat satu level di bawah direksi. 19. Daftar Khusus, adalah daftar yang berisi kepemilikan saham direksi dan dewan komisaris beserta keluarganya (istri/suami dan anakanaknya) pada Perseroan maupun Perusahaan lain serta tanggal saham diperoleh. 20. Anak perusahaan, adalah badan usaha dimana PT Len Industri (Persero) memiliki kepemilikan langsung atau tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) dan/atau memiliki kendali atas kebijakan finansial dan operasional atas perusahaan tersebut. 21. Perusahaan Afiliasi, adalah: a. Perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama dengan anggota dewan komisaris dan/atau anggota direksi perseroan dan/atau; b. Perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan baik langsung maupun tidak langsung yang tidak bersifat mayoritas 22. Strategis adalah suatu hal, kondisi atau keadaan yang dapat mempengaruhi nilai Perseroan dan/atau mempengaruhi investor untuk melakukan investasi pada Perseroan, maupun mempengaruhi Perseroan kepada Anak Perusahaan. 23. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Anak Perusahaan, adalah organ Perseroan pada Anak Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi pada Anak Perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada direksi anak perusahaan atau dewan komisaris anak perusahaan. 24. Good Corporate Governance, adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh RUPS,, dan Direksi untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai (value) pemegang saham dalam jangka panjang Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 13

14 dengan tetap memperhatikan stakeholders lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai etika. 25. Stakeholders, adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan perseroan. 26. Hari, adalah hari kalender. 27. Hari kerja, adalah hari senin sampai dengan jumat, di luar libur nasional yang diakui pemerintah. 28. Transaksi Material, adalah setiap pembelian, penjualan atau penyertaan saham, dan /atau pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar aktiva atau segmen usaha, yang nilainya ditetapkan oleh anggaran dasar dimana transaksi yang dilakukan perseroan yang wajib memperoleh persetujuan RUPS terlebih dahulu. 29. Blue Print, adalah kerangka kerja terperinci (arsitektur) sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja. 30. Pakta Integritas, adalah pernyataan tertulis yang berisi penegasan bahwa pengambilan keputusan senantiasa berdasarkan prinsip kemandirian (independency), penuh kehati-hatian (duty of care and loyalty), profesional dan berdasarkan pada kepentingan perusahaan semata (prudent person role), bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), dan mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku (duty abiding laws). 31. Komite Direktur, adalah komite yang dibentuk oleh Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas direksi agar lebih efisien dan efektif, yang terdiri dari beberapa direktur yang diberi wewenang untuk dan atas nama direksi mengambil keputusan di bidang-bidang tertentu. 32. Tenaga Ahli Komisaris, adalah orang-perorangan yang karena keahliannya diangkat untuk membantu tugas pengawasan dengan memberikan saran dan/atau rekomendasi, melakukan kajian dan hal-hal lain yang diminta oleh Dewan Kkomisaris dalam koridor yang diperkenankan. 33. Perlakuan Istimewa adalah hubungan transaksional yang diprioritaskan antara perusahaan dengan anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasi, dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah bisnis yang wajar dan aturan hukum yang berlaku. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 14

15 BAB III DEWAN KOMISARIS 1. Ketentuan Umum Jabatan Anggota terdiri atas 1 (satu) orang anggota atau lebih. Dalam hal terdiri lebih dari 1 (satu) orang anggota maka salah seorang anggota diangkat sebagai Komisaris Utama. 5 Susunan, persyaratan, nominasi dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Masa Jabatan Anggota Masa jabatan Anggota ditetapkan 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham, dapat diberhentikan sewaktu-waktu. Setelah masa jabatannya berakhir Anggota dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. 6 Jabatan Anggota berakhir apabila: 7 a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan RUPS; dan/atau d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundangundangan lainnya. Ketentuan sebagaimana dinyatakan dalam huruf d) termasuk tetapi tidak terbatas pada rangkap jabatan yang dilarang dan pengunduran diri Rangkap Jabatan Anggota dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: 9 a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; b. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan/atau; c. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan Pengisian Anggota yang Lowong Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota lowong, maka : 10 a. RUPS harus diselenggarakan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk mengisi lowongan tersebut; b. Dalam hal lowongan jabatan disebabkan oleh berakhirnya masa jabatan anggota, maka anggota 5 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (1) dan (3). 6 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (12). 7 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (29). 8 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (30). 9 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (32). 10 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (25). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 15

16 yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditunjuk oleh RUPS untuk sementara tetap melaksanakan tugas sebagai anggota Dewan Komisaris dengan tugas, kewenangan dan kewajiban yang sama. c. Kepada Pelaksana Tugas anggota sebagaimana dimaksud pada huruf b, diberikan honorarium dan tunjangan/fasilitas sebagai anggota. Pemegang Saham atau pihak lain untuk sementara melaksanakan tugas ; c. Dalam hal lowongan jabatan disebabkan oleh karena berakhirnya masa jabatan, maka anggota yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPS untuk sementara tetap melaksanakan tugas sebagai anggota dengan tugas, kewenangan dan kewajiban yang sama; d. Kepada Pelaksana Tugas anggota-anggota sebagaimana dimaksud pada huruf b dan c ayat ini, diberikan honorarium dan tunjangan/fasilitas sebagai anggota Dewan Komisaris Keadaan Seluruh Anggota Lowong Apabila karena sebab apapun juga Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota, maka : 11 a. Dalam waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu; b. Selama jabatan lowong selain karena berakhirnya masa jabatan, maka RUPS menunjuk seorang atau beberapa orang 1.5. Pemberhentian Anggota Sewaktu-waktu oleh RUPS RUPS dapat memberhentikan jabatan Anggota sewaktuwaktu dengan menyebutkan alasannya. 12 Keputusan pemberhentian sewaktu-waktu Anggota oleh RUPS diambil setelah yang bersangkutan diberikan kesempatan membela diri dalam RUPS. 13 Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diisyaratkan sepanjang Anggota yang diberhentikan sewaktu-waktu tersebut tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. Dalam hal pemberhentian dilakukan di luar forum RUPS, maka pembelaan diri disampaikan secara tertulis kepada Pemegang Saham 11 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (26). 12 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (13). 13 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (17). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 16

17 dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberitahu Pemberhentian Sementara Waktu Anggota Dewan Komisaris oleh RUPS Seorang atau lebih dapat diberhentikan sementara waktu oleh RUPS dengan prosedur sebagai berikut: a. Diberitahukan secara tertulis kepada Anggota yang diberhentikan disertai sesuai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut; b. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara tersebut harus diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan memutuskan apakah Anggota yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula; c. Diberikan kesempatan untuk hadir dan membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dipimpin kepada kedudukannya semula; d. Jika Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tidak dilaksanakan dalam waktu 30 hari setelah pemberhentian sementara tersebut, maka pemberhentiam sementara itu batal demi hukum Pengunduran Diri Anggota Seorang anggota berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, 14 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (18). anggota lainnya dan Direksi paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri. 15 Apabila sampai dengan tanggal yang diminta oleh anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri diterima dalam hal tidak disebutkan tanggal efektif pengunduran diri, tidak ada keputusan dari RUPS, maka anggota tersebut berhenti dengan sendirinya pada tanggal yang diminta tersebut di atas atau dengan lewatnya waktu 30 (tigapuluh) hari sejak tanggal surat permohonan pengunduran diri diterima tanpa memerlukan persetujuan RUPS. 16 Bagi anggota yang berhenti sebelum maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya yang belum diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS Program Pengenalan Anggota yang Baru Anggota yang baru diangkat wajib mengikuti Program Pengenalan 18 agar dapat memahami tugas dan tanggung jawab sebagai 15 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (27). 16 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (28). 17 Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (31). 18 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (1). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 17

18 Anggota, proses bisnis Perseroan dan pengawasannya, serta dapat bekerja selaras dengan organ Perseroan lainnya. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan atau siapa pun yang menjalankan fungsi sebagai sekretaris perusahaan. 19 Program Pengenalan bagi Anggota yang baru diangkat sekurang-kurangnya mencakup: 20 a. Pelaksanaan Prinsip-prinsip GCG oleh Perseroan; b. Gambaran mengenai Perseroan berkatan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko, dan berbagai masalah strategis lainnya; c. keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab / Dewan Pengawas dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Program Pengenalan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai kebutuhan; 21 Program Pengenalan ini dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah pengangkatan Komisaris tersebut. 19 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (2). 20 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (3). 21 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (4). 2. Tugas Dan Wewenang 2.1. Tugas Dewan komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pengurus Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuanketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku Wewenang Dalam melaksanakan tugas dan pengawasan, berwenang untuk: Anggaran Dasar Pasal 15 Ayat (1). 23 Anggaran Dasar Pasal 15 Ayat (2) huruf a. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 18

19 a. melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; b. memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; d. mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi e. meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat ; f. mengangkat dan memberhentikan sekretaris, jika dianggap perlu; g. memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini; h. membentuk komite lain selain Komite Audit (Komite Audit wajib dibentuk 24 ), jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan kebijakan yang ditetapkan oleh RUPS; i. menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; j. melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; k. menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; l. melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Kewajiban berkewajiban: 25 a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan mengenai alasan menandatangani RJP dan RKAP; d. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; e. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnnya kinerja Perseroan; f. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; g. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta; h. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukkan dalam RKAP; 24 Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit BUMN. 25 Anggaran Dasar Pasal 15 Ayat (2) huruf b. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 19

20 i. Membentuk Komite Audit; j. Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat Umum Pemegang Saham; k. Membuat risalah rapat dan menyimpan salinannya; l. melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; m. memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada Rapat Umum Pemegang Saham; n. melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Pembagian Tugas Anggota Pembagian kerja diantara para anggota diatur oleh mereka sendiri, dan untuk kelancaran tugasnya dapat dibantu oleh Sekretaris yang diangkat dan diberhentikan oleh atas beban Perseroan Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi adalah sebagai berikut: a. Setiap Anggita bertanggung jawab atas keputusan ; b. Setiap Anggota terlibat dalam proses pengambilan keputusan ; c. Setiap kebijakang di lingkungan internal yang belum memiliki standar baku, harus diatur dalam suatu kebijakan khusus yang ditetapkan oleh ; d. Dalam menetapkan keputusan terhadap suatu permasalahan, setiap Anggota wajib mempertimbangkan Prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Itikad baik; 2. Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup; 3. Investigasi terhadap permasalahan serta berbagai kemungkinan pemecahan; 4. Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perseroan; dan 5. Kesinambungan Perusahaan (Going Concern). 6. Rapat Segala keputusan diambil dalam rapat Dewan Komisaris. Keputusan dapat pula diambil di luar rapat sepanjang seluruh anggota setuju tentang cara dan materi yang diputuskan. Dalam setiap rapat harus dibuat risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pendapat berbeda/dissenting opinion anggota, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. Risalah rapat tersebut ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat Anggaran Dasar Pasal 14 Ayat (24). 27 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (1), (2), (3), (4). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 20

21 6.2. Tempat Pelaksanaan Rapat Rapat dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia Penyelenggaraan Rapat melalui Sarana Elektronik Rapat Dewan komisaris dapat diselenggarakan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat Jadwal Rapat Rapat diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan. 28 dapat mengundang Direksi untuk hadir dalam Rapat sekali dalam 1 (satu) bulan. 29 dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan Panggilan Rapat Panggilan rapat diatur sebagai berikut: a. Panggilan Rapat disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota yang ditunjuk oleh Komisaris Utama dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 33 b. Panggilan rapat dan penyelenggaraan rapat dapat didelegasikan kepada Sekretaris, kecuali diatur lain menurut Rapat ; 28 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (7). 29 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (7). 30 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (8). 31 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (6). 32 UU PT Pasal Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (9). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 21

22 c. Panggilan rapat sebagaimana dimaksud pada butir a harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 34 d. Panggilan Rapat dapat dilakukan melalui sarana elektronik (SMS, surel, dan sarana elektronik lainnya) agar pemberitahuan mengenai agenda rapat dapat lebih cepat disampaikan, tanpa mengenyampingkan ketentuan Anggaran Dasar mengenai tata cara panggilan rapat secara tertulis. Panggilan rapat tersebut tidak disyaratkan apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam rapat Agenda Rapat Susulan Dalam hal terdapat usulan penambahan agenda rapat pada saat rapat akan segera berlangsung, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Usulan agenda rapat tersebut harus dilengkapi dengan materi yang memadai; b. Agenda rapat susulan harus disetujui oleh seluruh Anggota Dewan Komisaris, baik yang hadir dalam rapat maupun yang tidak hadir dalam rapat. Untuk itu, Anggota yang tidak hadir harus dihubungi untuk mendapatkan persetujuan atau penolakan atas agenda susulan tersebut; dan c. Apabila Anggota Direksi yang tidak hadir tidak dapat dihubungi dalam waktu yang wajar, maka persetujuan agenda susulan tersebut diserahkan pada keputusan peserta rapat Pimpinan Rapat Semua rapat dipimpin oleh Komisaris Utama. 36 Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. 37 Dalam hal Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota yang paling lama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris bertindak sebagai pimpinan rapat. 38 Dalam hal anggota yang paling lama menjabat sebagai anggota lebih dari satu orang, maka anggota Dewan Komisaris yang tertua dalam usia bertindak sebagai pimpinan rapat Pengambilan Keputusan dalam Rapat Setiap peserta Rapat wajib terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam rapat. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak menghadiri rapat, anggota tersebut wajib memberikan pendapat (setuju atau tidak setuju) terhadap keputusan rapat dimaksud, dan apabila tidak memberikan pendapat dianggap menyetujui keputusan rapat. Untuk itu peserta rapat yang tidak hadir pada saat pengambilan keputusan dilaksanakan harus dihubungi untuk segera kembali mengikuti proses rapat. Jika tidak berhasil dihubungi, maka peserta rapat tersebut dianggap menyetujui keputusan rapat yang diambil. 34 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (10). 35 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (11). 36 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (16). 37 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (17). 38 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (18). 39 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (19). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 22

23 Keputusan Rapat ditetapkan dengan musyawarah untuk mufakat 40, apabila tidak tercapat kesepakatan maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak biasa. 41 Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara ditambah 1 (satu) suara untuk anggota yang diwakilinya. 42 Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan rapat adalah yang sama dengan pendapat pimpinan rapat, dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban, kecuali mengenai diri orang, pengambilan keputusan rapat dilakukan dengan pemilihan secara tertutup. 43 Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui hasil keputusan rapat Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) Perbedaan pendapat diatur sebagai berikut: a. Perbedaan pendapat yang terjadi harus dimasukkan dalam Keputusan Rapat dan Anggota yang berbeda pendapat harus mengungkapkan alasan atas terjadinya perbedaan pendapat terhadap hasil keputusan tersebut; b. Perbedaan pendapat tidak berarti memberikan hak kepada anggota yang bersangkutan untuk tidak melaksanakan hasil keputusan rapat. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun seluruh Anggota tetap berkewajiban untuk mengikuti dan melaksanakan hasil keputusan rapat; c. secara tanggung renteng bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila terbukti bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan, kecuali Anggota yang melakukan dissenting opinion dapat membuktikan bahwa ia telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut; dan d. Perbedaan pendapat yang dicantumkan di dalam keputusan dan risalah rapat dapat menjadi bukti bahwa Anggota yang bersangkutan telah melakukan tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut dengan tidak menyetujui hasil keputusan rapat. Hal itu berarti bahwa Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat terbebas dari tuntutan atas timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut sebagai hasil pelaksanaan keputusan rapat Risalah Rapat Dalam setiap rapat harus dibuat risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pendapat berbeda/dissenting opinion anggota, jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. 45 Risalah rapat ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat. 46 Asli Risalah rapat Dewan 40 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (20). 41 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (21). 42 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (22). 43 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (23). 44 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (24). 45 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (3). 46 Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (4). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 23

24 Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk disimpan dan dipelihara, sedangkan menyimpan salinannya. 47 Risalah Rapat dibuat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh. Setiap Anggota berhak mendapatkan salinan Risalah Rapat, terlepas apakah yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat tersebut Materi Risalah Rapat Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat, meliputi: a. Acara, tempat, tanggal, dan waktu rapat ditiadakan; b. Daftar hadir; c. Permasalahan dibahas; d. Berbagai pendapat yang terdapatdalam rapat, khusunya dalam membahas permasalahan yang strategis atau material, termasuk yang mengemukakan pendapat; e. Proses pengambilan keputusan; f. Keputusan yang ditetapkan; dan g. Dissenting opinion, jika ada. Risalah Rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan khusus oleh Anggota yang tidak hadir kepada Anggota Dewan Komisaris lainnya (jika ada) Risalah untuk Rapat yang Diadakan melalui Sarana Elektronik Setiap penyelenggaraan Rapat melalui sarana elektronik harus dibuatkan Risalah Rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Dokumen Elektronik sebagai Media Risalah Rapat. Dokumen elektronik dapat dipakai sebagai bukti sah Risalah Rapat selain dari Risalah Rapat yang tertulis. 48 Kebijakan penggunaan dokumen elektronik sebagai dokumen perusahaan ditetapkan Direksi dengan memenuhi persyaratan minimum penyelenggaraan sistem elektronik di Perseroan sesuai ketentuan perundang-undangan tentang informasi dan transaksi elektronik Anggaran Dasar Pasal 16 Ayat (5) UU ITE Pasal 5 Ayat (1) dan Ayat (2). UU ITE Pasal 5 Ayat (3). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 24

25 7. Komite-Komite berwenang untuk membentuk komite-komite yang berfungsi sebagai penunjang tugas pengawasan. Komite yang wajib dibentuk adalah Komite Audit. 50 Keanggotaan komite tersebut terdiri dari seorang atau lebih Anggota dan bertanggung jawab kepada. 51 Anggota-anggota komite-komite diangkat dan diberhentikan oleh. Ketentuan-ketentuan lebih lanjut mengenai Komite-Komite ditetapkan oleh Dewan Komisaris dalam piagam Komite-Komite. Berikut tugas-tugas pokok Komite-Komite : Komite Audit Komite Audit bertugas membantu untuk: 53 a. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti Laporan Keuangan, Rencana Kerja dan Anggaran, Laporan Manajemen dan informasi keuangan lainnya; b. Melakukan pemilihan Kantor Akuntan Publik yang akan melaksankan audit atas Laporan Keuangan Perseroan dan melakukan telaah untuk meyakinkan efektifitas kegiatan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik; c. Melakukan telaah untuk meyakinkan efektivitas sistem pengendalian internal Perseroan; d. Melakukan telaah untuk meyakinkan efektivitas pelaksanaan kegiatan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) perseroan; e. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhaap peraturan perundan-undangan khususnya yang berhubungan dengan penyampaian informasi kepada para pemangku kepentingan; f. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan dan melaporkan hasil telaahan tersebut kepada Dewan Komisaris disertai dengan rekomendasi yang diperlukan untuk menangani pengaduan; g. Melakukan koordinasi dalam setiap kegiatan dan/atau hasil kajian kepada Sekretaris ; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit BUMN, Pasal 3 Ayat (1). UU PT Pasal 121. Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit BUMN, Pasal 3 Ayat (1). Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/2006 tentang Komite Audit BUMN dan Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif Komite Nasional Kebijakan Governance. Komite Audit wajib memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Isi dari Piagam Komite Audit tercantum dalam Lampiran 5 Tata Laksana Kerja Direksi dan ini. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 25

26 7.2. Komite Lainnya 54 Komite lainnya (jika diperlukan) merupakan komite yang tidak terbatas pada Komite Pemantau Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Komite Pengembangan Usaha. Seorang atau lebih anggota komite lainnya berasal dari anggota. f. Mengadministrasikan Risalah Rapat dan dokumen lainnya serta mengirimkan hasil-hasil keputusan rapat kepada pihakpihak yang berkepentingan. 8. Sekretaris Untuk kelancaran tugasnya dapat dibantu oleh Sekretaris yang diangkat oleh atau beban Perseroan. Sekretaris menjalankan tugas-tugas sebagai berikut: a. Menyelenggarakan kegiatan di bidang kesekretariatan dalam lingkungan yang rincian tugasnnya diatur lebih lanjut oleh ; b. Mengkoordinir penyediaan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris, seperti laporan berkala dari Direksi (Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, Laporan Tahunan, Laporan Hasil Pemeriksaan SPI) serta laporan/informasi lainnya mengenai Perseroan; c. Memfinalisasi laporan-laporan yang menjadi kewajiban Dewan Komisaris, antara lain Laporan Hasil Pengawasan ; d. Menyelenggarakan Rapat, penyiapan dan pengiriman undangan, penyampaian materi rapat serta pembuatan Risalah Rapat, serta tugas-tugas lain yang terkait; e. Memfasilitasikan kegiatan Komite Komisaris; dan 54 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 18 Ayat (2). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 26

27 BAB II DIREKSI 1. Ketentuan Umum Jabatan Anggota Direksi Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur atau lebih. Apabila diangkat lebih dari 1 (satu) orang Direktur, maka seseorang di antaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama. 55 Susunan, persyaratan, nominasi, dan pengangkatan Anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Masa Jabatan Direksi Masa jabatan Anggota Direksi adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan para Anggota Direksi sewaktu-waktu. Setelah masa jabatannya berakhir, para Anggota Direksi dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan oleh RUPS. 56 Jabatan Anggota Direksi berakhir apabila: 57 a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. Anggaran Dasar Pasal 10. UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 16 Ayat 4 jo. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 10. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat Rangkap Jabatan Para Anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai berikut: 58 a. Anggota Direksi pada BUMN, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Usaha Swasta b. Anggota /Dewan Pengawas pada BUMN; atau c. Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/lembaga pemerintahan pusat dan/atau daerah; d. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau; e. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan Pelaksana Tugas Anggota Direksi yang Lowong Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi lowong, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 59 a. Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus anggota Direksi yang lowong tersebut. diselenggarakan RUPS untuk mengisi jabatan b. Selama jabatan itu lowong dan RUPS belum mengisi jabatan anggota Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka menunjuk salah seorang anggota Direksi lainnya, atau RUPS menunjuk pihak lain selain anggota Direksi yang ada, Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 33. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 25. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 27

28 untuk sementara menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. c. Dalam hal jabatan itu lowong karena berakhirnya masa jabatan dan RUPS belum mengisi jabatan anggota Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka anggota Direksi yang berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPS, untuk sementara menjalankan pekerjaan anggota Direksi yang lowong tersebut dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. d. Bagi pelaksana tugas anggota Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c selain anggota Direksi yang masih menjabat, memperoleh gaji dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan anggota Direksi yang lowong tersebut, tidak termasuk santunan purna jabatan. c. Dalam hal jabatan Direksi lowong karena berakhirnya masa jabatan dan RUPS belum menetapkan penggantinya, maka anggota-anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya tersebut dapat ditetapkan oleh RUPS untuk menjalankan pekerjaannya sebagai anggota Direksi dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. d. Bagi pelaksana tugas anggota Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c, selain, memperoleh gaji dan tunjangan/fasilitas yang sama dengan anggota Direksi yang lowong tersebut, tidak termasuk santunan purna jabatan Pengurusan Perseroan dalam Hal Seluruh Anggota Direksi Lowong Apabila pada suatu waktu oleh sebab apapun seluruh jabatan anggota Direksi Perseroan lowong, maka berlaku ketentuan sebagai berikut. 60 a. Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan jabatan Direksi tersebut. b. Selama jabatan itu lowong dan RUPS belum mengisi jabatan Direksi yang lowong sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini, maka untuk sementara Perseroan diurus oleh, atau RUPS dapat menunjuk pihak lain untuk sementara mengurus Perseroan, dengan kekuasaan dan wewenang yang sama. 60 Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 26. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 28

29 1.5. Pemberhentian Anggota Direksi Sewaktu-waktu oleh RUPS RUPS dapat memberhentikan jabatan Anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya. 61 Keputusan pemberhentian sewaktu-waktu Anggota Direksi oleh RUPS diambil setelah yang bersangkutan diberikan kesempatan membela diri dalam RUPS. 62 Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diisyaratkan sepanjang Anggota Direksi yang diberhentikan sewaktuwaktu tersebut tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut. 63 Dalam hal pemberhentian sewaktu-waktu Anggota Direksi dilakukan dengan keputusan di luar forum RUPS, maka Anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan terlebih dahulu tentang rencana pemberhentian dan diberikan kesempatan untuk membela diri secara tertulis kepada Pemegang Saham dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak anggota Direksi yang bersangkutan diberitahu Pemberhentian Sementara Waktu Anggota Direksi oleh Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris apabila bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan kerugian Perseroan atau melalaikan UUT PT Pasal 105 Ayat (1). Permen BUMN No PER-01/MBU/2012 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN Pasal 26 ayat 1. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 12. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 15. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 18. Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 17. kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak/kepentingan Perseroan yang tidak dapat ditunda, dengan ketentuan: 65 a. Keputusan mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan. b. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Pemegang Saham dan Direksi. c. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut. d. Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan. e. Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari setelah pemberhentian sementara dimaksud harus diselenggarakan RUPS yang akan memutuskan apakah mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut. Penyelenggaraan RUPS dilakukan oleh. f. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada hurut e, anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri. g. Rapat sebagaimana dimaksud pada huruf e dipimpin oleh salah 65 seorang Pemegang Saham yang dipilih oleh dan dari antara Pemegang Saham yang hadir. UUT PT Pasal 106 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (8) dan Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 32. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 29

30 h. Dalam hal jangka waktu 30 (tigapuluh) hari telah lewat, RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e tidak diselenggarakan atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal. i. Keputusan untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara anggota Direksi, dapat pula dilakukan oleh Pemegang Saham di luar RUPS dengan syarat semua Pemegang Saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani keputusan yang bersangkutan dengan tetap memperhatikan ketentuan waktu sebagaimana dimaksud pada huruf e. j. Dalam hal keputusan untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan di luar RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf i, maka anggota Direksi yang bersangkutan diberitahukan secara lisan atau tertulis, dengan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pembelaan diri secara tertulis dalam waktu 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan. k. Apabila RUPS atau Pemegang Saham membatalkan pemberhentian sementara atau terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada huruf h, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib melaksanakan tugasnya kembali sebagaimana mestinya Pengunduran Diri Anggota Direksi Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Apabila dalam surat pengunduran diri disebutkan tanggal efektif kurang dari 30 (tiga puluh) hari dari tanggal surat diterima, maka dianggap tidak menyebutkan tanggal efektif pengunduran diri Pemberitahuan Mengenai Perubahan Susunan Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM Apabila terjadi perubahan susunan Direksi karena pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian Anggota Direksi, maka Direksi wajib memberitahukan perubahan Anggota Direksi kepada Menteri Hukum dan HAM untuk dicatat dalam daftar Perseroan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS tersebut. 67 JIka pemberitahuan tersebut belum dilakukan, maka dapat berakibat pada penolakan dari Menteri Hukum dan HAM terhadap setiap permohonan yang diajukan atau pemberitahuan yang disampaikan dari Perseroan yang belum tercatat dalam daftar Perseroan Program Pengenalan Anggota Direksi yang Baru Anggota Direksi yang baru diangkat wajib mengikuti Program Pengenalan agar dapat memahami tugas dan tangung jawab sebagai Anggota Direksi, proses bisnis Perseroan, serta dapat bekerja selaras dengan organ Perseroan lainnya Anggaran Dasar Pasal 10 Ayat 27. UU PT Pasal 94 Ayat (7). UU PT Pasal 94 Ayat (8). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 30

31 Kepada anggota / Dewan Pengawas dan anggota Direksi yang diangkat pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai BUMN yang bersangkutan. 69 Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada pada Sekretaris Perusahaan atau siapa pun yang menjalankan fungsi sebagai Sekretaris Perusahaan. 70 yang dianggap sesuai dengan BUMN di mana program tersebut dilaksanakan. 72 Program Pengenalan ini dilaksanakan selambar-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah pengangkatan Direktur tersebut. Program Pengenalan bagi Anggota Direksi yang baru diangkat sekurangkurangnya mencakup: 71 a. Pelaksanaan Prinsip-prinsip GCG oleh Perseroan; b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya; c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komita Audit; dan d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab / Dewan Pengawas dan Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Program Pengenalan BUMN dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke perusahaan dan pengkajian dokumen atau program lainnya 2. Tugas Dan Wewenang Direksi 2.1. Tugas Direksi Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (1). Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (2). Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (3) Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 43 Ayat (4). UU PT Pasal 1 angka 5. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 31

32 Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. 74 Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan mengindahkan perundangundangan yang berlaku. 75 Setiap Anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkuran bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan, kecuali apabila Anggota Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa: 76 a. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. Telah melakkan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 1. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 6. c. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut Wewenang Direksi Wewenang Mewakili Direksi dan Perseroan Direksi berwenang untuk 77 : a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; b. Untuk melakukan pembagian tugas diantara anggota direksi dalam hal RUPS tidak melakukan pembagian tugas dengan berkonsultasi kepada Dewan komisaris. c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan e. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja 77 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2(a). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 32

33 yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundangundangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris. f. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku; g. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan; h. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. RUPS dapat mengurangi pembatasan terhadap tindakan Direksi yang diatur dalam Anggaran Dasar atau menentukan pembatasan lain kepada Direksi selain yang diatur dalam Anggaran Dasar. 78 Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi Wewenang Direktur Utama dan Pendelegasiannya Dalam rangka melaksanakan kebijakan kepengurusan Perseroan, apabila tidak ditetapkan lain oleh Direksi, Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama dimaksud telah disetujui oleh rapat Direksi. 80 Apabila Direktur Utama tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama. 81 Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama. 82 Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu) orang anggota Direksi yang terlama dalam jabatan, maka anggota Direksi yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam usia yang berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 19. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 19. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 20. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 21. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 22. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 33

34 Anggota Direksi yang Tidak Berwenang Mewakili Perseroan Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: 84 a. Terjadi perkara di depan Pengadilan antara Perseroan dengan Anggota Direksi yang bersangkutan; atau b. Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. kepada pihak ketiga, maka Anggota Direksi lainnya menunjuk salah seorang Anggota Direksi untuk melaksanakan tugas-tugas Anggota Direksi yang berhalangan tersebut. 87 Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana disebutkan di atas, yang berhak mewakili Perseroan adalah: 85 a. Anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan yang ditunjuk oleh Anggota Direksi lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan; atau b. dalam hal seluruh Anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; atau c. Pihak lain yang ditunjuk RUPS dalam hal seluruh Anggota Direksi atau mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. Dalam hal seluruh Anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan dan tidak ada satu pun Anggota, maka Perseroan diwakili oleh pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS Pendelegasian Wewenang di antara Anggota Direksi Dalam hal salah seorang Anggota Direksi selain Direktur Utama berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan UU PT Pasal 99 ayat (1) jo. Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat 1. UU PT Pasal 99 ayat (2) jo. Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat 2. Anggaran Dasar Pasal 13 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 23. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 34

35 Pemberian Kuasa untuk Perbuatan Tertentu Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa. 88 c. Anggota Direksi tidak dapat diminta pertanggungjawaban secara sendiri-sendiri maupun tanggung renteng atas ketentuan ini, apabila Anggota Direksi yang bersangkutan telah cukup berhati-hati dalam menentukan bahwa pernyataan tersebut adalah benar dan tidak menyesatkan Penyampaian Informasi Perusahaan yang Material Kepada Publik Penyampaian Informasi Perusahaan yang Material Kepada Publik termasuk tetapi tidak terbatas kepada pernyataan yang memuat prediksi mengenai pendapatan, laba atau rugi, pengeluaran modal, dividen, struktur permodalan, dan pernyataan tentang rencana dan tujuan manajemen untuk kegiatan masa yang akan datang, serta kondisi keuangan di masa mendatang yang dipengaruhi oleh kegiatan Perseroan. Dalam hal ini, Direksi menetapkan protokol pengungkapan informasi perusahaan sebagai berikut: a. Anggota Direksi dilarang baik langsung maupun tidak langsung membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan Perseroan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat; b. Anggota Direksi bertanggung jawab secara sendiri-sendiri maupun tanggung renteng atas kerugian pihak lain sebagai akibat pelanggaran terhadap ketentuan ini; dan Wewenang Melakukan Tindakan Mengenai Pengurusan dan Pemilikan serta Mengikat Perseroan dengan Pihak Lain dan/atau Pihak Lain dengan Perseroan Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Harus Mendapat persetujuan Tertulis dari Perbuatan-perbuatan Direksi di bawah ini harus mendapat persetujuan tertulis dari untuk : 89 a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek; b. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS; c. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan Perseroan dilaporkan kepada ; 88 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 35

36 d. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati; e. Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun; f. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi. g. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal. 90 h. Menetapkan Piagam satuan Pengawasan Internal. 91 i. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan. 92 Persetujuan tertulis dari diberikan dengan ketentuan sebagi berikut: a. Persetujuan atas rencana Direksi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas diberikan setelah Direksi menyampaikan permohonan persetujuan usulan kegiatan kepada yang disertai dokumen dan penjelasan secara lengkap; b. Jika kelengkapan dokumen yang disertakan dalam permohonan Direksi tidak lengkap, maka dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja Dewan Komisaris harus membuat surat kepada Direksi untuk meminta melengkapi dokumen dengan menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi; c. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris harus memberikan Keputusan; 93 dan d. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi, tidak memberikan keputusan, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi. Prosedur serta alur pelaksanaan wewenang Direksi yang harus mendapatkan persetujuan tertulis disampaikan pada Bab IV Dokumen Tata Laksana Hubungan Kerja ini Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Harus Mendapatkan Persetujuan dari RUPS Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk: 94 a. mengalihkan kekayaan Perseroan; atau b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan; yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. Transaksi ini adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku UU No 19 Tahun 2003 tentang BUMN Pasal 67 Ayat 1 dan 2. ibid. Peraturan Menteri BUMN No PER-01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 29 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 9. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 13. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 14. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 36

37 Pelaksanaan Wewenang Direksi yang Dilakukan Setelah Mendapat Tanggapan Tertulis dari dan Persetujuan RUPS Direksi dapat melakukan perbuatan-perbuatan di bawah ini setelah mendapat tanggapan tertulis dari dan persetujuan tertulis RUPS untuk tindakan-tindakan sebagai berikut: 96 a. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang; b. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain; c. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan; d. Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan; e. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan; f. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist); g. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 8 huruf b Pasal ini; h. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan; i. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap Perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun; j. menetapkan blue print organisasi Perseroan; k. menetapkan dan merubah logo Perseroan; l. melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP; m. membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan; n. pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan; o. pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada Perseroan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS. Tanggapan tertulis dari diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tanggapan tertulis atas rencana Direksi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas diberikan setelah Direksi menyampaikan permohonan pemberian tanggapan tertulis atas usulan kegiatan kepada yang disertai dokumen dan penjelasan secara lengkap; b. Jika kelengkapan dokumen yang disertakan dalam permohonan Direksi tidak lengkap, maka dalam waktu 5 (lima) hari kerja Dewan Komisaris harus membuat surat kepada Direksi untuk meminta melengkapi dokumen dengan menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi; 96 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 37

38 c. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk tanggapan tertulis tersebut oleh Direksi. Dalam hal Dewan Komisaris memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan; dan d. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan/data tambahan dari Direksi, Dewan Komisaris tidak memberikan tanggapan tertulis, maka RUPS dapat memberikan keputusan tanpa adanya tanggapan tertulis dari Dewan Komisaris. 97 Prosedur serta alur pelaksanaan wewenang Direksi yang harus mendapatkan tanggapan tertulis disampaikan pada Bab V Dokumen Tata Laksana Hubungan Kerja ini. 3. Kewajiban Direksi Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Direksi berkewajiban: 98 a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud - dan tujuan serta kegiatan usahanya; b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham; 97 Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 2(b) Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 38

39 c. Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; d. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi; e. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undangundang tentang Dokumen Perusahaan; f. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit; g. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang; h. Memberikan penjelasan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan; i. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; j. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM; k. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar -- Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan dan dokumen perseroan lainnya; l. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan : Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan perseroan serta dokumen perseroan lainnya; m. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; n. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh dan/atau Pemegang Saham; o. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya; p. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota dan para Pemegang Saham; q. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan; Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 39

40 r. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan. 4. Pembagian Tugas Dan Wewenang Anggota Direksi Direksi bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas, maka dilakukan pembagian tugas di antara Anggota Direksi. 99 Namun demikian, sekalipun telah dilakukan pembagian tugas, tanggung jawab atas pengurusan Perseroan secara keseluruhan tetap berada pada Direksi secara kolektif (board) sebagai organ Perseroan. Surat Kuasa Tertulis Direksi berhalangan tidak tetap tercantum pada Lampiran Pembagian Tugas dan Wewenang dalam Penetapan Keputusan Direksi Direksi menetapkan pembagian tugas dan wewenang dalam hal penetapan dan penandatanganan Surat Keputusan Direksi dalam 2 (dua) kategori, sebagai berikut : a. Keputusan Direksi yang berkaitan dengan aksi korporasi harus ditandatangani oleh Direktur Utama atas nama Direksi; dan b. Keputusan Direksi yang bersifat operasional dalam direktorat masingmasing ditandatangani oleh Direktur terkait atas nama Direksi Penetapan Pembagian Tugas dan Wewenang Anggota Direksi Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan apabila RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah berkonsultasi dengan. 100 Pembagian tugas Direksi dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam hal Direktur berhalangan tidak tetap, maka Direktur yang bersangkutan dapat (dan hanya dapat) memberikan kuasa kepada Direktur lainnya terkait pelaksanaan tugas harian. Pemberian kuasa tersebut agar ditembuskan kepada Anggota Direksi yang lain. Contoh Merujuk kepada UU PT Pasal 1 angka 5, Pasal 92 Ayat (5) dan (6), serta Pasal 98. UU PT Pasal 92 Ayat (5) dan (6) jo. Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 25 Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 40

41 5. Pelaksanaan Tugas Pengurusan Perseroan Oleh Direksi 5.1. Penyusunan dan Penyampaian Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Direksi wajib menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), di mana pengesahan Rancangan RJPP dan perubahannya dilakukan oleh RUPS Susunan Materi RJPP RJPP merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, yang sekurang-kurangnya memuat : a. Evaluasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang sebelumnya; b. Posisi perusahaan pada saat penyusunan RJPP; c. Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJPP; d. Penetapan misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kerja RJPP. Format RJPP merujuk pada ketentuan penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan dari kementerian Negara BUMN 102 dan/atau berdasarkan Keputusan RUPS Perubahan RJPP Dalam hal perubahan RJPP perlu dilakukan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 103 a. Perubahan RJPP hanya dapat dilakukan bila terdapat perubahan materiil yang berada di luar kendali Direksi; b. Perubahan materiil tersebut adalah perubahan yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan pencapaian lebih dari 20% (dua puluh persen); c. Perubahan RJPP harus ditandatangani Direksi dan untuk selanjutnya disampaikan kepada RUPS untuk mendapat pengesahan; d. Pengesahan perubahan RJPP ditetapkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya Rancangan perubahan Rencana Jangka Panjang dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Jika dalam waktu 60 (enam puluh) hari belum disahkan, maka Rancangan perubahan Rencana Jangka Panjang Perusahaan tersebut dianggap telah mendapat persetujuan Penyusunan dan Penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan adalah penjabaran dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan. 104 Format RKAP merujuk pada ketentuan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dari Kementerian Negara BUMN 105 dan/atau berdasarkan Keputusan RUPS. RKAP sekurang-kurangnya memuat : Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 2. Kepmen BUMN No : 102/M-BUMN/2002 Pasal 3 dan Pasal 4 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang BUMN Kepmen BUMN No : 102/M-BUMN/2002 Pasal Keputusan Menteri No.Kep-101/MBU/2002 Pasal 1 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan BUMN (selanjutnya ditulis Kepmen No.Kep101/MBU/2002). Kepmen 101/2002 Pasal 3 Anggaran Dasar pasal 17 Ayat 1 Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 41

42 a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan, dan program kerja/kegiatan; b. Anggaran Perseroan yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan; c. Proyeksi keuangan Perseroan dan anak perusahaannya; d. Program Kerja Dewan ; e. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS. Direksi wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk setiap tahun buku yang selanjutnya disahkan dan ditetapkan oleh RUPS Tahunan. 107 Dalam hal tingkat kesehatan Perseroan dalam 2 (dua) tahun terakhir berturut-turut sehat (minimal AA), kewenangan RUPS untuk menyetujui RKAP dikuasakan kepada. Tata Laksana penyampaian RKAP kepada RUPS diatur sebagai berikut: a. Rancangan RKAP yang telah ditandatangani oleh semua Anggota Direksi, disampaikan oleh Direksi kepada paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku RKAP yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. b. Dalam hal RKAP disetujui oleh RUPS, Rancangan RKAP yang telah ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi disampaikan kepada 107 Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 1, Ayat 2, Ayat 3. untuk ditelaah dan ditandatangani oleh Dewan Komisaris sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. 108 c. Rancangan RKAP yang telah ditandatangani oleh semua Anggota Direksi dan semua Anggota sebagaimana dimaksud pada huruf b, disampaikan oleh Direksi kepada Pemegang Saham paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku RKAP yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan RUPS, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. 109 d. Rancangan RKAP disetujui oleh atau RUPS paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran berjalan. 110 e. Dalam hal Rancangan RKAP belum disampaikan oleh Direksi dan/atau RKAP belum disetujui dalam kurun waktu sebagaimana dimaksud pada huruf d, maka RKAP tahun sebelumnya yang diberlakukan. 111 f. Rancangan RKAP sebagaimana dimaksud pada huruf c harus disediakan di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS untuk kepentingan Pemegang Saham. 112 g. Dalam hal tingkat kesehatan Perseroan dalam 2 (dua) tahun terakhir berturut-turut sehat (minimal AA), kewenangan RUPS untuk menyetujui RKAP dikuasakan kepada dan wajib dilaporkan oleh kepada Pemegang Saham paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak disahkan. Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 2. Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 3. Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 4. Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 5. Anggaran Dasar Pasal 17 Ayat 6. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 42

43 5.3. Penyusunan dan Penyampaian Laporan Tahunan, Laporan Semesteran dan Laporan Triwulanan Direksi wajib menyiapkan laporan berkala yang memuat pelaksanaan RKAP. Laporan berkala sebagaimana dimaksud meliputi laporan triwulanan dan laporan tahunan. 113 Format Laporan Tahunan merujuk pada Anggaran Dasar Perseroan dan mencakup pula Laporan Keuangan, yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan diserahkan kepada Auditor Eksternal untuk diaudit yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham Penyampaian Laporan Tahunan kepada RUPS Tata Laksana peyampaian Laporan Tahunan kepada RUPS diatur sebagai berikut : 115 a. Laporan Tahunan yang telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan semua anggota disampaikan oleh Direksi kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) bulan setelah Tahun Buku berakhir dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. b. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan, dilakukan oleh RUPS paling lambat pada akhir bulan keenam setelah tahun buku berakhir. c. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan oleh RUPS, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut ternyata dalam laporan tahunan termasuk laporan keuangan serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan harus disediakan di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPS untuk kepentingan Pemegang Saham. e. Dalam hal laporan keuangan yang disediakan ternyata tidak benar dan/atau menyesatkan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan, kecuali apabila terbukti bahwa keadaan tersebut bukan karena kesalahannya Anggaran Dasar Pasal 19 Ayat 1 dan Ayat 2. Anggaran Dasar Pasal 18 Ayat 4. Anggaran Dasar Pasal Pasal 18 Ayat 5, Ayat 8, Ayat 9, Ayat 10, Ayat 11. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 43

44 Anggota Direksi dan Anggota Tidak Menandatangani Laporan Tahunan Dalam hal terdapat Anggota Direksi atau Anggota tidak menandatangani Laporan Tahunan, maka : a. Anggota Direksi dan Anggota yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi atau dalam Surat tersendiri yang dilekatkan dalam Laporan Tahunan; 116 dan b. Apabila Anggota Direksi atau Anggota tersebut tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi Laporan Tahunan. 117 Format Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Tahunan merujuk pada ketentuan penyusunan laporan manajemen dari Kementerian Negara BUMN. 118 Direksi wajib menyampaikan laporan triwulanan kepada dan/atau pemegang saham paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya periode triwulanan. 119 Dalam hal ada anggota Direksi tidak menandatangani Laporan Triwulanan dan Laporan Semesteran, maka harus disebutkan alasannya secara tertulis Pengelolaan Dokumen Perusahaan Kebijakan Pengelolaan Dokumen Perusahaan Direksi menetapkan kebijakan dalam pengelolaan Dokumen Perusahaan, sesuai ketentuan UU tentang Dokumen Perusahaan, mencakup : a. Klasifikasi dokumen perusahaan; 121 b. Pembuatan catatan dan penyimpanan dokumen perusahaan; 122 c. Ketentuan dan tata cara pengalihan bentuk dokumen (dari kertas ke bentuk mikrofilm atau media lainnya) dan legalisasinya; 123 serta d. Ketentuan dan tata cara pemindahan, penyerahan dan pemusnahan dokumen. 124 Dalam pengelolaan dokumen perusahaan, Direksi wajib : 125 a. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi, membuat Laporan Tahunan dan Dokumen Keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam UU tentang Dokumen Perusahaan; UU PT Pasal 67 Ayat (2). Anggaran Dasar Pasal 18 Ayat 6. UU PT Pasal 67 Ayat (3). Anggaran Dasar Pasal 18 Ayat 7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN RI/Kepala Badan Pembina BUMN No.Kep-211/M-PBUMN/1999 tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Anggaran Dasar Pasal 19 Ayat Anggaran Dasar Pasal 19 Ayat 7. UU No. 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan (selanjutnya disebut UU Dokumen Perusahaan) Pasal 2 sampai dengan Pasal 7. UU Dokumen Perusahaan Pasal 8 sampai Pasal 11. UU Dokumen Perusahaan Pasal 12 sampai 16. UU Dokumen Perusahaan Pasal 17 sampai 21. UU PT Pasal 100 Ayat (1) dan (2). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 44

45 b. Memelihara seluruh daftar, risalah, dan dokumen keuangan perusahaan, serta dokumen perusahaan lainnya; dan c. Menyimpan seluruh daftar, risalah, dan dokumen keuangan perusahaan, serta dokumen perusahaan lainnya di tempat kedudukan Perseroan. Atas permohonan tertulis dari Pemegang Saham, Direksi memberi izin kepada Pemegang Saham untuk memeriksa daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Laporan Tahunan, serta mendapatkan salinan Risalah RUPS dan salinan Laporan Tahunan Dokumen Elektronik Direksi menyusun kebijakan pengelolaan informasi dan/atau dokumen elektronik, serta memastikan keandalan sistem elektronik di Perusahaan dalam menunjang penyelenggaraan transaksi elektronik dan kegiatan Perusahaan pada umumnya. Berdasarkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik, informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya ditetapkan sebagai alat bukti hukum yang sah Daftar Pemegang Saham Direksi menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan dokumen-dokumen terkait dengan RUPS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Daftar Pemegang Saham tersebuat memuat : UU PT Pasal 100 Ayat (3). UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (selanjutnya disebut sebagai UU ITE) pasal 5 Ayat (1). UU PT Pasal 50 Ayat (1). a. Nama dan alamat Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor, dan tanggal perolehan saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham, apabila dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham; c. Nama dan alamat dari orang/perseorangan/badan hukum yang mempunyai hak gadai tersebut; dan d. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain. Dalam Daftar Pemegang Saham, dicatat pula setiap perubahan kepemilikan saham. 129 Daftar Pemegang Saham wajib disediakan di tempat kedudukan Perseroan agar dapat dilihat oleh Pemegang Saham Daftar Khusus Direksi wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Khusus. 131 Daftar Khusus adalah daftar yang berisikan kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi beserta keluarganya, baik di PT Len Industri (Persero) maupun di perusahaan lain, sebagai sebuah dokumen benturan kepentingan. 132 Dalam daftar khusus dicatat pula setiap perubahan kepemilikan saham. 133 Pengelolaan Daftar Khusus didelegasikan kepada Sekretaris Perusahaan. Untuk pengelolaan Daftar Khusus, Sekretaris Dewan UU PT Pasal 50 Ayat (3). UU PT Pasal 50 Ayat (4). UU PT Pasal 50 Ayat (2). UU PT Pasal 50 Ayat (2). UU PT Pasal 50 Ayat (3). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 45

46 Komisaris membantu Sekretaris Perusahaan dalam mendapatkan Daftar Khusus terkait Keterbukaan Informasi Publik Direksi wajib menyediakan Informasi Publik yang meliputi : 134 a. Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangka waktu pendirian dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar; b. Nama lengkap Pemegang Saham, Anggota Direksi dan Anggota Perseroan; c. Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Neraca dan Laporan Laba Rugi dan Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang telah diaudit; d. Hasil penilaian oleh auditor eksternal, lembaga pemeringkat kredit dan lembaga pemeringkat lainnya; e. Sistem dan alokasi dana remunerasi Anggota ; f. Mekanisme penetapan Direksi dan ; g. Kasus hukum yang berdasarkan Undang-Undang terbuka sebagai Informasi Publik serta tuntutan hukum yang penting terhadap Perseroan dan /atau Direktur dan Komisaris Perseroan; h. Pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran; i. Pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang; j. Penggantian akuntan yang mengaudit; k. Perubahan tahun fiskal perseroan; l. Kegiatan penugasan pemerintah dan/atau pelayanan umum atau subsidi; dan m. Mekanisme pengadaan barang dan jasa. Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja, Perusahaan harus menyampaikan informasi/keputusan/fakta material sebagaimana disebutkan di atas kepada Pemegang Saham dan ditembuskan kepada. 134 UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 14. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 46

47 5.5. Manajemen Risiko Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG. 135 Proses Manajemen Risiko Korporasi meliputi : a. Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengenali jenis-jenis risiko yang relevan dan berpotensi terjadi melalui pembuatan kajian risiko; b. Pengukuran Risiko, yaitu proses untuk mengukur besaran dampak, termasuk menetapkan kriteria dampak dan probabilitas dari hasil identifikasi risiko; c. Penanganan Risiko, yaitu proses untuk menetapkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menangani risiko potensial; d. Pemantauan Risiko, yaitu proses untuk melakukan pemantauan terhadap berbagai faktor yang diduga dapat mengarahkan kemunculan risiko; e. Evaluasi, yaitu proses kajian terhadap kecukupan keseluruhan aktivitas manajemen risiko yang dilakukan di dalam perusahaan; dan f. Pelaporan dan Pengungkapan, yaitu proses untuk melaporkan sistem manajemen risiko yang dilaksanakan oleh perusahaan beserta pengungkapannya pada pihak-pihak yang terkait sesuai ketentuan yang berlaku Sistem Pengendalian Internal 137 Direksi harus menetapkan kebijakan tentang Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk menjamin keyakinan yang memadai atas kehandalan Laporan Keuangan, pengamatan terhadap aset, tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, dan mendorong dipatuhinya kebijakan dan peraturan perusahaan. 138 Sistem pengendalian internal mencakup hal-hal berikut : a. Lingkungan pengendalian internal dalam perusahaan yang disiplin dan terstruktur b. Pengkajian dan pengelolaan risiko c. Aktivitas pengendalian d. Sistem informasi dan komunikasi e. Monitoring 5.7. Hubungan dengan Stakeholders Direksi mengembangakan hubungan dengan stakeholders Perseroan berdasarkan prinsip-prinsip : Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan : 136 a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau b. memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 25 Ayat (2). Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 25 Ayat (3) Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 26. Lingkup sistem pengendalian internal mengadopsi definisi internal control dalam laporan COSO, yaitu : Internal control is broadly defined as a process, effected by an entitys board of directors. Management and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories : 1. Effectiveness and efficiency of operations, 2. Reliability of financial reporting, 3. Compliance with applicable laws and regulations. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 47

48 a. Menghormati hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan stakeholders; 139 b. Memastikan perusahaan melakukan tangung jawab sosialnya; 140 Salah satu pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah melalui program kemitraan dan program bina lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 141 c. Memastikan bahwa aset-aset dan lokasi usaha serta fasilitas perusahaan lainnya memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku berkenaan dengan pelestarian lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja; 142 d. Dalam mempekerjakan, menetapkan besarnya gaji, memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya untuk karyawan, perusahaan tidak melakukan diskriminasi karena latar belakang etnik seseorang, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan; 143 dan e. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 38. Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 19 Ayat (1). Peraturan menteri negara badan usaha milik negara nomor PER- 05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan. Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 36. Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 37 ayat (1). Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 37 Ayat (2). 6. Prinsip-Prinsip Pengambilan Keputusan Direksi Prinsip-prinsip pengambilan keputusan direksi dalam pengurusan perseroan adalah sebagai berikut : a. Setiap anggota direksi bertanggung jawab atas keputusan direksi; b. Setiap anggota direksi terlibat dalam proses pengambilan keputusan direksi; c. Setiap kebijakan pengelolaan perusahaan yang belum memiliki standar baku, harus diatur dalam suatu kebijakan khusus yang ditetapkan pleh direksi; d. Dalam hal kebijakan yang telah ditetapkan oleh direksi secara kolegial merupakan sesuatu yang substansinya bersifat strategis maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan rapat direksi; e. Apabila anggota direksi tidak mencapai kuorum untuk mengadakan rapat direksi, namun harus mengambil keputusan yang bersifat strategis, dapat ditetapkan sebuah kebijakan yang bersifat sementara sampai diputuskan dalam rapat direksi selanjutnya; f. Dalam menetapkan kebijakan terhadap suatu permasalahan, setiap anggota direksi wajib mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Itikad baik; 2. Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup 3. Investigasi terhadap permasalahan serta berbagai kemungkinan pemecahan; 4. Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan perseroan; dan 5. Kesinambungan perusahaan (Going Concern) Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 48

49 Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan perseroan. 7. Rapat Direksi Rapat direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh direksi. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat juga ditetapkan tanpa diadakan rapat direksi, asal saja keputusan itu disetujui secara tertulis dan ditandatangani oleh seluruh anggota direksi Hal-Hal yang Memerlukan Pengambilan Keputusan Melalui Rapat Direksi Direksi menetapkan hal-hal yang memerlukan pengambilan keputusan melalui rapat direksi sebagai berikut : a. Tindakan-tindakan terkait dengan pelaksanaan wewenang sesuai ketentuan-ketentuan anggaran dasar, yaitu : 1) Kewenangan yang memerlukan persetujuan direksi 2) Kewenangan yang memerlukan persetujuan komisaris 3) Kewenangan yang memerlukan persetujuan RUPS b. Tindakan terkait pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan yang berlaku di perseroan. c. Tindakan strategis lainnya, denga batasan : 1) Bersifat strategis/signifikan mempengaruhi operasional perusahaan 2) Diluar rencana dakam RKAP 3) Bersifat mendesak 4) Menyangkut pegawai dalam jabatan strategis 7.2. Jadwal Rapat Rapat direksi diadakan setiap kali dianggap perlu, namun sekurangkurangnya sekali dalam satu bulan. 146 Rapat direksi dapat diadakan di luar jadwal rutin, jika 147 : a. dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Rapat direksi ini merupakan rapat yang bersifat segera dan strategis, dengan agenda hal-hal yang memerlukan pengambilan keputusan level direksi. 145 Anggaran Dasar pasal 12 Ayat (2). 146 Permen 01/MBU/2011 tentang GCG Pasal 24 Ayat (1). 147 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (4). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 49

50 senantiasa direkam dan dibuatkan risalahnya sebagai sarana tertib administrasi dan dokumentasi hukum Tempat Pelaksanaan Rapat Rapat Direksi dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia Penyelenggaraan Rapat Melalui Sarana Elektronik 149 Rapat direksi dapat diselenggarakan melalui media telekonferensi. Video konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta rapat direksi saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Rapat yang melalui sarana elektronik harus 7.5. Panggilan Rapat Panggilan rapat diatur sebagai berikut : a. Panggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Perseroan dan disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat jika dalam keadaan mendesak, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat; 150 b. Panggilan rapat dan penyelenggaraan rapat direksi dapat didelegasikan kepada sekretaris perusahaan, kecuali diatur lain oleh rapat direksi; c. Undangan rapat direksi harus mencantumkan acara, tanggal, waktu tempat rapat 151, agenda rapat dan melampirkan materi rapat tersebut; dan d. Panggilan rapat direksi dapat dilakukan melalui sarana elektronik (SMS, , dan sarana elektronik lainnya) agar pemberitahuan mengenai agenda rapat dapat lebih cepat disampaikan, tanpa mengenyampingkan ketentuan/anggaran dasar mengenai tata cara panggilan rapat secara tertulis. 148 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (5). 149 UU PT Pasal Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (6). 151 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (7). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 50

51 7.6. Agenda Rapat Proses Penetapan Agenda Rapat Agenda rapat direksi ditetapkan berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a. Setiap dan hanya anggota direksi yang berhak mengajukan usulan agenda rapat. Usulan agenda rapat dapat diajukan selain oleh direksi, namun tetap harus mendapat persetujuan dari direktur terkait. b. Usulan agenda rapat dikumpulkan oleh sekretaris perusahaan untuk diverifikasi kecukupan syarat-syarat untuk diajukan sebagai agenda rapat. c. Anggota direksi, yang usulan agendanya ditetapkan sebagai agenda rapat harus mempersiapkan materi yang memadai sesuai agenda yang diusulkannya Agenda Rapat Susulan Dalam hal terdapat usulan penambahan agenda rapat pada saat rapat akan segera berlangsung, maka berlaku ketentuan sebagai berikut : a. Usulan agenda rapat tersebut harus dilengkapi dengan materi yang memadai sesuai ketentuan pada butir b bagian b. Agenda rapat susulan harus disetujui oleh seluruh anggota direksi, baik yang hadir dalam rapat maupun yang tidak hadir dalam rapat. Untuk itu, anggota direksi yang tidak hadir harus dihubungi untuk mendapat persetujuan atau penolakan atas agenda susulan tersebut. c. Apabila anggota direksi yang tidak hadir tidak dapat dihubungi dalam waktu yang wajar, maka persetujuan agenda susulan tersebut diserahkan pada keputusan peserta rapat Pimpinan Rapat 152 Semua rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama yang memimpin rapat Direksi. Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan penunjukkan, maka salah seorang Direktur yang terlama dalam jabatan sebagai anggota Direksi yang memimpin rapat Direksi. Dalam hal Direktur yang paling lama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan lebih dari 1 (satu) orang, maka Direktur yang terlama dalam jabatan dan yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat Direksi Kuorum Rapat Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah. 153 Untuk memberikan suara dalam pengambilan keputusan, seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan kuasa tertulis yang diberikan khusus untuk keperluan itu. 154 Contoh surat kuasa tertulis tercantum pada Lampiran 3 Surat Kuasa tertulis Direksi tidak mengikuti Rapat Direksi. Seorang Anggota Direksi hanya dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (11), (12), (13) dan (14). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (9). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (15). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (16). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 51

52 Dalam hal Anggota Direksi tidak hadir dalam rapat rutin, maka Anggota Direksi tersebut dapat mewakilkan kepada Anggota Direksi lainnya dengan memberikan Surat Kuasa kehadiran dengan mencantumkan pernyataan persetujuan atau penolakan atas agenda rapat, dengan alasan-alasannya. Kehadiran dalam Rapat Direksi yang dilakukan melalui Sarana Elektronik 156 Anggota Direksi dapat turut serta dalam Rapat Direksi yang diadakan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat, dan keturut-sertaan tersebut menyatakan kehadiran yang bersangkutan dalam Rapat Direksi tersebut Pengambilan Keputusan dalam Rapat Keterlibatan dalam Proses Pengambilan Keputusan Direksi wajib terlibat dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam rapat. Untuk itu, Direktur yang tidak hadir pada saat pengambilan keputusan akan dilaksanakan harus dihubungi untuk segera kembali mengikuti proses rapat. Jika tidak berhasil dihubungi, maka peserta rapat tersebut dianggap menyetujui keputusan rapat yang diambil Pengambilan Keputusan Keputusan Rapat Direksi ditetapkan dengan musyawarah untuk mufakat, apabila tidak tercapai kesepakatan maka keputusan ditetapkan dengan suara terbanyak biasa, dengan ketentuan: 157 a. Setiap Anggota Direksi berhak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dan ditambah 1 (satu) suara untuk Anggota Direksi yang diwakilinya; 158 b. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan Rapat adalah yang sesuai dengan pendapat Pimpinan Rapat dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai pertanggungjawaban sebagai Anggota Direksi; 159 c. Apabila terdapat usulan lebih dari dua alternatif dan hasil pemungutan suara belum mendapatkan satu alternatif dengan suara lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap dua usulan yang memperolah suara terbanyak sehingga salah satu usulan memperoleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan; 160 d. Suara blanko (abstain) dianggap menyetujui usulan yang diajukan dalam rapat; 161 e. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat; 162 dan 156 UU PT Pasal Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (18). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (19). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (20). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (21). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (22). Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (23). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 52

53 f. Hasil keputusan rapat mengikat seluruh Direktur, baik yang hadir dalam rapat maupun yang tidak hadir dalam rapat, dengan dasar pertimbangan bahwa Direksi bersifat kolegial dan seluruh Direktur telah diberikan cukup kesempatan untuk mengetahui hasil rapat Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) diatur sebagai berikut: a. Perbedaan pendapat yang terjadi harus dimasukkan dalam Keputusan Rapat dan Direktur yang berbeda pendapat harus mengungkapkan alasan atas terjadinya perbedaan pendapat terhadap hasil keputusan tersebut; b. Perbedaan pendapat tidak berarti memberikan hak kepada Direktur yang bersangkutan untuk tidak melaksanakan hasil keputusan rapat. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun seluruh Direktur tetap berkewajiban untuk mengikuti dan melaksanakan hasil keputusan rapat; c. Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila terbukti bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan, kecuali bagi Direktur yang melakukan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) dapat membuktikan bahwa ia telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut; dan d. Perbedaan pandapat yang dicantumkan di dalam keputusan rapat dan risalah rapat dapat menjadi bukti bahwa Direktur yang bersangkutan telah melakukan tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut dengan tidak menyetujui hasil keputusan rapat. Hal ini berarti bahwa Direktur yang bersangkutan dapat terbebas dari tuntutan atas timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut sebagai hasil pelaksanaan keputusan rapat. e. Jika terdapat Direktur yang melakukan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) dan ternyata pendapat dari Direktur yang lain (Direktur yang setuju terhadap pendapat tersebut) terbukti benar, maka Direktur yang melakukan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) dikenakan sanksi secara proposional sesuai dengan kesepakatan Direksi sebelumnya, sebaliknya Direktur yang setuju terhadap pendapat tersebut mendapat penghargaan secara proposional sesuai dengan kesepakatan Direksi sebelumnya. f. Pandapat yang dicantumkan di dalam keputusan rapat dan risalah rapat dapat menjadi bukti bagi Direktur yang melakukan Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion) maupun Direktur yang setuju terhadap pendapat tersebut Risalah Rapat Dalam setiap rapat Direksi harus dibuat risalah Rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. Satu Salinan Risalah Rapat Direksi agar disampaikan kepada untuk diketahui. 163 Risalah Rapat dibuat dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Direksi. 163 Anggaran Dasar Pasal 12 Ayat (3). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 53

54 Setiap Anggota Direksi berhak mendapatkan salinan Risalah Rapat, terlepas apakah Anggota Direksi yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat tersebut. Apabila diminta, salinan Risalah Rapat dapat disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk diketahui. d. Berbagai pendapat yang terdapat dalam rapat, khususnya dalam membahas permasalahan yang strategis atau material, termasuk yang mengemukakan pendapat; e. Proses pengambilan keputusan; f. Keputusan yang ditetapkan; g. Perbedaan Pendapat (Dissenting Opinion), jika ada. Risalah Rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan khusus oleh Anggota Direksi yang tidak hadir kepada Anggota Direksi lainnya (jika ada). Risalah Rapat asli dari setiap Rapat Direksi dijilid dalam kumpulan tahunan dan disimpan serta harus tersedia apabila diminta oleh setiap Anggota Direksi atau Anggota Risalah untuk Rapat Direksi yang Diadakan melalui Sarana Elektronik Setiap penyelenggara Rapat Direksi melalui sarana elektronik harus dibuatkan Risalah Rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Direksi Materi Risalah Rapat Risalah Rapat harus menggambarkan jalannya rapat, meliputi: a. Acara, tempat, tanggal, dan waktu rapat diadakan; b. Daftar hadir dan salinan Surat Kuasa apabila ada; c. Permasalahan yang dibahas; Dokumen Elektronik sebagai Media Risalah Rapat Dokumen elektronik dapat dipakai sebagai bukti sah Risalah Rapat selain dari Risalah Rapat yang tertulis. 164 Kebijakan penggunaan dokumen elektronik sebagai dokumen perusahaan ditetapkan Direksi dengan memenuhi persyaratan minimum 164 UU ITE Pasal 5 Ayat (1) dan Ayat (2). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 54

55 penyelenggaraan sistem elektronik di Perseroan sesuai ketentuan perundang-undangan tentang informasi dan transaksi elektronik. 165 Sekretaris Perusahaan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Direksi. 8. Sekretaris Perusahaan Direksi mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan dengan tugas-tugas sebagai berikut: a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fungsi penatausahaan dan penyimpanan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Khusus, Daftar Pemegang Saham, serta Risalah Rapat Direksi maupun RUPS; b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan masyarakat (public relations) dan hubungan investor (investor relations); c. Bekerja sama dengan fungsi yang menangani pelayanan Hukum Korporat. Tugas dari fungsi tersebut untuk memberikan masukan kepada Direksi terkait kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Perusahaan; d. Melakukan pembinaan dan pengendalian tata kelola perusahaan; e. Menyiapkan Laporan Tahunan, Laporan Manajemen, dan Laporan Statistik; dan f. Dalam hubungan dengan RUPS dan, Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung antara Direksi dengan kedua Organ tersebut. 9. Hubungan Dengan Anak Perusahaan Anak Perusahaan merupakan badan hukum tersendiri yang tunduk pada ketentuan Anggaran Dasar Anak Perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku dalam hukum perseroan. Hubungan antar Perseroan dengan Anak Perusahaan dilakukan melalui mekanisme tata kelola perusahaan yang baik yang secara prinsip kepentingankepentingan Perseroan dijalankan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan. 165 UU ITE Pasal 5 Ayat (3). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 55

56 9.1. Mekanisme Pengawasan Mekanisme pengawasan Anak Perusahaan dilakukan dengan: a. Penempatan wakil Perseroan sebagai Anggota dan/atau Anggota Direksi Anak Perusahan. 166 b. Adanya fungsi yang melakukan pembinaan dan pengendalian tata kelola perusahaan, terkait pengendalian hubungan Perseroan dengan Anak Perusahaan Transaksi dengan Anak Perusahaan Transaksi dengan Anak Perusahaan dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: b. Transaksi dengan Anak Perusahaan harus dilakukan atas dasar persamaan kepentingan usaha sebagaimana layaknya transaksi dengan pihak yang tidak terafiliasi; c. Perlakuan istimewa hanya akan diberikan dengan kondisi dan batas waktu tertentu sepanjang sesuai dengan kepentingan Perseroan dalam jangka panjang berdasarkan persetujuan RUPS dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan d. Apabila terdapat benturan kepentingan antara Perseroan dengan Anak Perusahaan, maka kepentingan Perseroan harus didahulukan Hubungan dengan Anak Perusahaan Pengambilan Keputusan dalam RUPS Anak Perusahaan Pengambilan keputusan pada RUPS Anak Perusahaan ditetapkan sebagai berikut: a. Agenda dan bahan RUPS Anak Perusahaan yang telah dikirimkan ke Perseroan akan dibahas terlebih dahulu dalam sebuah Rapat Direksi; dan b. Hasil Rapat Direksi yang menetapkan Agenda dan sikap/keputusan Direksi selaku Pemegang Saham Anak Perusahaan harus dibawa dan dilaksanakan oleh Kuasa Pemegang Saham dalam RUPS Anak Perusahaan. 166 Pengangkatan Anggota dan/atau Anggota Direksi Anak Perusahaan dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2006 Tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 03/MBU/2006 Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 56

57 Keterwakilan dalam RUPS Anak Perusahaan Keterwakilan Perseroan pada RUPS Anak Perusahaan ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Rapat Direksi, sebagai berikut: a. Direktur Utama adalah Kuasa Pemegang Saham pada RUPS Anak Perusahaan. Dalam hal Direktur Utama berhalangan, maka ditunjuk dua Direktur melalui Rapat Direksi sebagai Kuasa Pemegang Saham; b. Sebelum pelaksanaan RUPS Anak Perusahaan, Direksi mengadakan Rapat Direksi untuk menetapkan Agenda RUPS dan keterwakilan Direksi oleh 2 (dua) Direktur sebagai Kuasa Pemegang Saham apabila Direktur Utama berhalangan; c. RUPS Anak Perusahaan dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS Anak Perusahaan dipimpin oleh seorang Anggota Direksi dari 2 Direktur yang ditetapkan sebagaimana ketentuan pada butir b di atas; d. Terhadap agenda tambahan dalam RUPS Anak Perusahaan yang belum disepakati dalam Rapat Direksi sebelumnya, maka harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi melalui Rapat Direksi untuk dapat masuk dalam Agenda RUPS; e. Hasil Keputusan RUPS Anak Perusahaan disusun dalam lembar Keputusan RUPS oleh Sekretaris Perusahaan induk/pejabat lain yang ditunjuk oleh induk perusahaan dan lembar keputusan tersebut harus ditandatangani sekurang-kurangnya oleh pimpinan rapat dengan salah seorang Anggota Direksi dan salah seorang Anggota Dewan Komisaris dari Anak Perusahan; dan f. Risalah RUPS Anak Perusahaan diaktakan oleh Notaris jika keputusan RUPS terkait dengan pihak ketiga. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 57

58 BAB IV TATA LAKSANA KEWENANGAN DIREKSI YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN TERTULIS DARI DEWAN KOMISARIS 1. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 58

59 Alur Kerja : Mengagunkan Aktiva Tetap Untuk Penarikan Kredit Jangka Pendek DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek Surat permohonan persetujuan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan dokumen pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek Mengajukan permohonan persetujuan untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek - Surat permohonan persetujuan untuk mengagunkan aktiva tetap dalam rangka penarikan kredit jangka pendek Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf a - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 59

60 2. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate /BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai dan jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate /BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai dan jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS, yang dilampiri dengan dokumendokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate /BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai dan jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS jika hasil keputusan Dewan Komisaris (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 60

61 Alur Kerja : Kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), dan Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate /BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh RUPS DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain - Surat permohonan persetujuan untuk melakukan Kajian kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf b - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 61

62 3. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang, kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan perseroan dilaporkan kepada dewan komisaris. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang kecuali Pinjaman (Utang Atau Piutang) Yang Timbul Karena Transaksi Bisnis, Dan Pinjaman Yang Diberikan Kepada Anak Perusahaan Perseroan Dengan Ketentuan Pinjaman Kepada Anak Perusahaan Perseroan Dilaporkan Kepada, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 62

63 Alur Kerja : Menerima pinjaman jangka menengah/panjang kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan dilaporkan kepada DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menerima pinjaman jangka menangah/ panjang Surat permohonan persetujuan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk menerima pinjaman jangka menengah/ panjang Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Daftar kekayaan yang dapat dijaminkan Mengajukan permohonan persetujuan untuk menerima pinjaman jangka menengah/ panjang Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Surat perjanjian peminjaman Menandatangani perjanjian pinjaman atas nama perusahaan Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menerima pinjaman jangka menangah/ panjang - Surat permohonan persetujuan untuk menerima pinjaman jangka menangah/ panjang - Daftar kekayaan yang dapat dijaminkan - Surat perjanjian peminjaman Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf c - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 63

64 Alur Kerja : Memberikan pinjaman jangka menengah/panjang kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan dilaporkan kepada DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung untuk memberikan pinjaman jangka menangah/ panjang Surat permohonan persetujuan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dukumen Pendukung untuk memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Daftar harta kekayaan debitur yang akan dijaminkan Mengajukan permohonan persetujuan untuk memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Surat perjanjian peminjaman Menandatangani perjanjian pemberian pinjaman Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk memberi pinjaman jangka menangah/ panjang - Surat permohonan persetujuan untuk memberikan pinjaman jangka menangah/ panjang - Daftar harta kekayaan debitur yang akan dijaminkan - Surat perjanjian peminjaman Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf c - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 64

65 4. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 65

66 Alur Kerja : Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati Surat permohonan persetujuan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dukumen Pendukung untuk menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati Mengajukan permohonan persetujuan untuk menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Daftar piutang macet dan monitoringnya Daftar persediaan barang mati Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Laporan pelaksanaan penghapusan piutang macet dan persediaan barang mati Melaksanakan penghapusan piutang macet dan persediaan barang mati Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk penghapusan piutang macet dan persediaan barang mati - Surat permohonan persetujuan penghapusan piutang macet dan persediaan barang mati - Daftar piutang macet dan monitoringnya - Daftar persediaan barang mati - Laporan pelaksanaan penghapusan piutang macet dan persediaan barang mati Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf d - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 66

67 5. Melepas aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk melepas Aktiva Tetap Bergerak Dengan Umur Ekonomis Yang Lazim Berlaku Dalam Industri Pada Umumnya Sampai Dengan 5 (Lima) Tahun, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak meneriman permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk melepas Aktiva Tetap Bergerak Dengan Umur Ekonomis Yang Lazim Berlaku Dalam Industri Pada Umumnya Sampai Dengan 5 (Lima) Tahun jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 67

68 Alur Kerja : Melepas Aktiva Tetap Bergerak Dengan Umur Ekonomis Yang Lazim Berlaku Dalam Industri Pada Umumnya Sampai Dengan 5 (Lima) Tahun DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan - Surat permohonan persetujuan untuk melepaskan aktiva tetap bergerak perseroan Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf e - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 68

69 6. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak meneriman permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 69

70 Alur Kerja : Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dukumen Pendukung untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Surat permohonan persetujuan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Mengajukan permohonan persetujuan untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi - Surat permohonan persetujuan untuk menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 8 huruf f - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 70

71 7. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk mengangkat atau memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak meneriman permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengangkat atau memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 71

72 Alur Kerja : Mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal DIREKSI DEWAN KOMISARIS Rekam jejak Calon Kepala SPI Kajian dan Dukumen Pendukung untuk mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Salinan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala SPI Pengangkatan Kepala SPI Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Rekam jejak Calon Kepala SPI - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal - Surat permohonan persetujuan untuk mengangkat Kepala Satuan Pengawasan Internal - Salinan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala SPI Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN, Pasal 28 Ayat 3 - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 72

73 Alur Kerja : Memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal DIREKSI DEWAN KOMISARIS Rekam jejak Kepala SPI Kajian dan Dukumen Pendukung untuk memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Salinan Surat Keputusan Pemberhentian Kepala SPI Pemberhentian Kepala SPI Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Rekam jejak Kepala SPI - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal - Surat permohonan persetujuan untuk memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal - Salinan Surat Keputusan Pemberhentian Kepala SPI Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN, Pasal 28 Ayat 3 - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 73

74 8. Menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak meneriman permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal jika hasil keputusan Dewan Komisaris (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 74

75 Alur Kerja : Menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal DIREKSI DEWAN KOMISARIS Kajian dan Dukumen Pendukung untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Internal Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Intern Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Piagam SPI Menetapkan Piagam SPI Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Intern - Surat permohonan persetujuan untuk menetapkan Piagam Satuan Pengawasan Intern - Piagam SPI Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN, Pasal 28 Ayat 2(b) - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 75

76 9. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan g. Atau Direksi tidak menindaklanjuti rancana tersebut jika hasil keputusan (point d) menghasilkan penolakan. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan persetujuan kepada untuk mengangkat atau memberhentikan Sekretaris Perusahaan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak meneriman permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan dokumen yang disertai Direksi dalam permohonan tersebut. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi. d. melakukan penelaahan untuk pengambilan keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan keputusan, makan dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi menindaklanjuti rencana untuk mengangkat atau memberhentikan Sekretaris Perusahaan jika hasil keputusan (point d) menghasilkan persetujuan atau terjadi kondisi pada point e. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 76

77 Alur Kerja : Mengangkat Sekretaris Perusahaan DIREKSI DEWAN KOMISARIS Rekam jejak Calon Sekretaris Perusahaan Kajian dan Dukumen Pendukung untuk mengangkat Sekretaris Perusahaan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk mengangkat Sekretaris Perusahaan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk mengangkat Sekretaris Perusahaan Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Salinan Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Rekam jejak Calon Sekretaris Perusahaan - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengangkat Sekretaris Perusahaan - Surat permohonan persetujuan untuk mengangkat Sekretaris Perusahaan - Salinan Surat Keputusan Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN, Pasal 29 Ayat 3 - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 77

78 Alur Kerja : Memberhentikan Sekretaris Perusahaan DIREKSI DEWAN KOMISARIS Rekam jejak Sekretaris Perusahaan Kajian dan Dukumen Pendukung untuk memberhentikan Sekretaris Perusahaan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk memberhentikan Sekretaris Perusahaan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan Mengajukan permohonan persetujuan untuk memberhentikan Sekretaris Perusahaan Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Melakukan penelaahan untuk mengambil keputusan atas permohonan Direksi (maksimal 30 hari) Hasil telaahan atas permohonan direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Salinan Surat Keputusan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan Persetujuan Memberikan persetujuan atau penolakan Surat persetujuan atau penolakan End Penolakan DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Rekam jejak Sekretaris Perusahaan - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk memberhentikan Sekretaris Perusahaan - Surat permohonan persetujuan untuk memberhentikan Sekretaris Perusahaan - Salinan Surat Keputusan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) Pada BUMN, Pasal 29 Ayat 3 - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan permohonan Direksi - Hasil telaahan atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 78

79 BAB V TATA LAKSANA KEWENANGAN DIREKSI YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN RUPS SETELAH MENDAPAT TANGGAPAN TERTULIS DARI DEWAN KOMISARIS 1. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait rencana mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan Dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 79

80 Alur Kerja : Mengagunkan Aktiva Tetap Untuk Penarikan Kredit Jangka Menengah/Panjang DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang Surat permohonan persetujuan tertulis dari Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Tidak meminta tambahan dokumen Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Menerima permohoanan Direksi Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi PROSES Tidak Keputusan < 30 hari Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/ dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang Tidak End DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka menengah/panjang - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf a - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 80

81 2. Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait rencana penyertaan modal pada perseroan lain, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan Dokumen yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana melakukan penyertaan modal pada perseroan lain, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 81

82 Alur Kerja : Melakukan penyertaan modal Pada perseroan lain DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan penyertaan modal pada perseroan lain Surat permohonan persetujuan tertulis dari Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melakukan penyertaan modal pada perseroan lain Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Tidak meminta tambahan dokumen Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melakukan penyertaan modal pada perseroan lain End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan penyertaan modal pada perseroan lain - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf b - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 82

83 3. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 83

84 Alur Kerja : Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf c - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 84

85 4. Melepasakan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait melepaskan penyertaan modak pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut oleh Direksi. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis(persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 85

86 Alur Kerja : Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/ atau perusahaan patungan Surat permohonan persetujuan tertulis dari Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan dan/ atau perusahaan patungan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf d - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 86

87 5. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 87

88 Alur Kerja : Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan. DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/ atau perusahaan patungan Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf e - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 88

89 6. Mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist). Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist), yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist), setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 89

90 Alur Kerja : Mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) Surat permohonan persetujuan tertulis dari Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk mengikat perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf f - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 90

91 7. Melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 91

92 Alur Kerja : Melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/ BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dan kerjasama lainnya dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa /dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain dengan nilai atau jangka waktu melebihi penetapan RUPS - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf g - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 92

93 8. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 93

94 Alur Kerja :Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan Surat permohonan persetujuan tertulis dari Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan Mengajukan permohonan perseujuan tertulis dari Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/denganmenyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf h - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 94

95 9. Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti rencana untuk melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 95

96 Alur Kerja : Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melepaskan dan menghapuskan aktiva tetap perseroan, kecuali aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf i - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 96

97 10. Menetapkan Blue Print organisasi perseroan Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait penetapan Blue Print organisasi perseroan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk menetapkan Blue Print organisasi perseroan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 97

98 Alur Kerja : Menetapkan Blue Print organisasi perseroan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menetapkan Blue Print organisasi perseroan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk menetapkan Blue Print organisasi perseroan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Menetapkan Blue Print organisasi perseroan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menetapkan Blue Print organisasi perseroan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf j - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 98

99 11. Menetapkan dan mengubah logo perseroan Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait menetapkan dan merubah logo perseroan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk menetapkan dan mengubah logo perseroan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 99

100 Alur Kerja : Menetapkan dan mengubah logo perusahaan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk menetapkan dan mengubah logo perusahaan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk menetapkan dan mengubah logo perusahaan Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa /dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Menetapkan dan merubah logo perusahaan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian untuk menetapkan dan merubah logo perusahaan - Surat permohonan rekomendasi tertulis dari - Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf k - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 100

101 12. Melakukan tindakan-indakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 101

102 Alur Kerja : Melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Dewan Komisaris Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk melakukan tindakan-tindakan lain yang belum ditetapkan dalam RKAP - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf l - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 102

103 13. Membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan, yang dilampiri dengan dokumendokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 103

104 Alur Kerja : Membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Membentuk yayasan, organisasi dan/ atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan yang dapat berdampak bagi Perseroan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf m - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 104

105 14. Pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 105

106 Alur Kerja : Pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Meminta dokumen yang belum lengkap Tidak meminta tambahan dokumen Menerima permohoanan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Keputusan < 30 hari Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk pembebanan biaya perseroan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf n - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 106

107 15. Pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS. Prosedur a. Direksi melakukan kajian dan mengajukan permohonan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari terkait pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen pendukung yang lengkap sesuai sifat dari rencana tersebut. b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak menerima permohonan Direksi, harus memberikan pernyataan mengenai kelengkapan yang disertakan Direksi dalam permohonan tersebut, yang apabila terlampaui maka dokumen dinyatakan lengkap. c. Dalam hal menyatakan tidak lengkap, maka Dewan Komisaris wajib menyebutkan dokumen atau informasi yang harus dilengkapi oleh Direksi dalam usulan rencana Direksi secara tertulis. d. Setelah dokumen dinyatakan lengkap oleh, maka akan memeriksa dokumen yang telah disertakan untuk rekomendasi tersebut. Dalam hal memerlukan tambahan dokumen dan/atau penjelasan, maka Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk melengkapi dan/atau memberikan penjelasan. dapat mendelegasikan wewenang kepada Komite dan/atau Staf Ahli Komisaris untuk memeriksa dokumen tersebut. memutuskan memberikan persetujuan atau penolakan (secara tertulis). e. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi tetapi tidak memberikan tanggapan tertulis (persetujuan/penolakan), maka dianggap menyetujui usulan Direksi. f. Direksi mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari atau terjadi kondisi pada point e. g. Atau Direksi tidak mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS apabila mendapat penolakan tertulis dari. h. Jika mendapat persetujuan tertulis dari, maka RUPS melakukan pengambilan keputusan atas permohonan Direksi. i. Direksi menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti rencana untuk pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, setelah mendapatkan keputusan dari RUPS (berupa persetujuan atau penolakan). Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 107

108 Alur Kerja : Pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS DIREKSI DEWAN KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Kajian dan Dokumen Pendukung untuk pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS Start Melakukan kajian dan mempersiapkan Dokumen Pendukung untuk pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS Meminta dokumen yang belum lengkap Menerima permohonan dan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang diperlukan (7 hari kerja) Dokumen lengkap? Tidak meminta tambahan dokumen Hasil pengecekan Sekretaris Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi Menerima permohonan & mempelajari untuk mengambil keputusan Menerima/ menolak permohonan Direksi Menerima permohoanan Direksi Surat permohonan persetujuan tertulis dari Mengajukan permohonan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Melakukan kajian dan pengambilan keputusan atas permohonan (30 hari kerja) Hasil kajian atas permohonan direksi Menolak permohonan Direksi PROSES Mempersiapkan dan memberikan dokumen tambahan yang diperlukan Tidak Keputusan < 30 hari Ya Surat Permohonan Persetujuan dari RUPS Mengajukan permohonan persetujuan dari RUPS tanpa/dengan menyertakan Surat Persetujuan dari Ya Memberikan persetujuan atau tidak? (tertulis) Surat persetujuan atau penolakan Pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS End Tidak DOKUMEN KONTROL HASIL ACUAN - Kajian dan Dokumen Pendukung untuk pengusulan wakil perseroan untuk menjadi calon anggota Direksi dan pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan RUPS - Surat permohonan persetujuan tertulis dari - Surat permohonan persetujuan dari RUPS Anggaran Dasar Pasal 11 Ayat 10 huruf o - Hasil pengecekan Sekretaris - Surat pernyataan kelengkapan dokumen permohonan Direksi - Hasil kajian atas permohonan direksi - Surat persetujuan atau penolakan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 108

109 LAMPIRAN Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 109

110 LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DIREKSI 1. Direktur utama Direktur Utama memiliki tugas sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok Direksi dalam pengelolaan Perseroan b. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya c. Memastikan bahwa pengelolaan Perseroan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan d. Memastikan bahwa pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG) e. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh f. Menetapkan road map pengembangan produk dan bisnis Perseroan g. Memantau pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Operasional (RKAO) h. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai kebijakan yang telah ditetapkan i. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPI) untuk masing-masing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan j. Membangun sistem pengendalian internal yang handal k. Memastikan tindak lanjut temuan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan l. Membangun platform sistem manajemen mutu Perseroan sesuai dengan standar yang berlaku umum m. Memastikan tindak lanjut laporan ketidaksesuaian Audit Mutu Internal (AMI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham o. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS 2. Direktur Teknologi dan Produksi Direktur Teknologi dan Produksi memiliki tugas pokok sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan manajemen proyek, pengembangan teknologi & inovasi serta kegiatan produksi Perseroan b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan manajemen proyek, pengembangan teknologi & inovasi serta kegiatan produksi sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan Direktur Teknologi dan Produksi memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut : a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik bidang manajemen proyek, pengembangan teknologi & inovasi serta kegiatan produksi b. Penyusunan dan penetapan kebijakan bidang manajemen proyek, pengembangan teknologi & inovasi serta kegiatan produksi c. Kegiatan manajemen proyek sesuai kualitas, biaya, waktu pengiriman (delivery) dan pelayanan (level of services) yang telah disepakati dalam kontrak kerja d. Pengembangan teknologi & inovasi sesuai dengan road map pengembangan bisnis dan produk Perseroan Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 110

111 e. Kerjasama teknologi & inovasi dengan mitra dalam dan luar negeri (departemen, lembaga penelitian, perusahaan pemilik teknologi dll.) f. Kelancaran kegiatan produksi g. Pengendalian mutu produk h. Pengembangan, investasi dan pemeliharaan mesin / fasilitas produksi i. Manajemen keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) j. Aplikasi teknologi informasi Perseroan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan (termasuk di dalamnya e-procurement) k. Pengembangan Supply Chain Management (SCM) terkait produkproduk yang dihasilkan Perseroan l. Sistem logistik (pengadaan barang dan jasa) yang efisien, tepat waktu, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan m. Kajian risiko dalam bidang pelaksanaan proyek, teknologi & inovasi serta produksi n. Penyusunan indikator kunci dalam bidang pelaksanaan proyek, teknologi & inovasi serta produksi 3. Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran memiliki tugas pokok sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan Perseroan b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan Direktur Pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut : a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik bidang pemasaran b. Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran c. Penyusunan rencana pengembangan bisnis / pasar (business plan) d. Pelaksanaan kegiatan promosi/road show produk yang dihasilkan Perseroan e. Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri f. Proses account management dalam rangka menjamin loyalitas customer g. Riset pasar dalam rangka mencari peluang pasar h. Menjalankan fungsi kesekretariatan perusahaan (corporate secretary) i. Kajian risiko bidang pemasaran j. Penyusunan indikator kunci bidang pemasaran 4. Direktur Administrasi & Keuangan Direktur Administrasi dan Keuangan memiliki tugas pokok sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pengelolaan keuangan, pendanaan, SDM & Organisasi, kegiatan administrasi umum dan pengelolaan aset Perseroan b. Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan, pendanaan, SDM & Organisasi, kegiatan administrasi umum dan pengelolaan aset Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan Direktur Administrasi dan Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut : Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 111

112 a. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik dalam bidang keuangan & pendanaan serta SDM & Organisasi b. Penyusunan dan penetapan kebijakan bidang keuangan & pendanaan serta SDM & Organisasi Perseroan c. Pendanaan proyek, program dan rutin Perseroan d. Pembukuan dan administrasi keuangan Perseroan didasarkan atas pengendalian internal yang handal e. Penerbitan laporan keuangan yang akurat, handal dan tepat waktu f. Sistem informasi akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan g. Siklus manajemen SDM (Recruitment & Staffing, Learning & Development, Performance Management, Compensation/Payment dan Succession Planning) sejalan dengan sasaran dan strategi perusahaan h. Pengembangan dan pembinaan budaya kerja Perseroan i. Penatausahaan, pengelolaan serta pengamanan asset perusahaan dikelola dengan baik j. Kajian risiko dalam bidang keuangan dan SDM k. Penyusunan indikator kunci dalam bidang keuangan, akuntansi dan SDM Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 112

113 LAMPIRAN 2 SURAT KUASA TERTULIS DIREKSI BERHALANGAN TIDAK TETAP Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan : : Direktur.. PT Len Industri (Persero) Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA Dengan ini memberikan kuasa kepada: Nama Jabatan :.. : Direktur..PT Len Industri (Persero) Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA KHUSUS Untuk dan atas nama serta mewakili PEMBERI KUASA sebagai Pelaksana Tugas saat PEMBERI KUASA berhalangan tidak tetap. Kuasa ini diberikan untuk:*) Bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA tanpa batasan apa pun, termasuk tidak terbatas kepada menyetujui, menandatangani dan melakukan tindak lanjut hal-hal yang terkait dengan kewenangan PEMBERI KUASA sebagai Direktur PT Len Industri (Persero); atau Bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA, dengan batasan sebagai berikut: Demikian untuk diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan. Dibuat di: Tanggal: PEMBERI KUASA PENERIMA KUASA *) Hal yang tidak dikuasakan mohon untuk dicoret. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 113

114 LAMPIRAN 3 SURAT KUASA TERTULIS DIREKSI TIDAK MENGIKUTI RAPAT DIREKSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan :.. : Direktur.. PT Len Industri (Persero) Selanjutnya disebut sebagai PEMBERI KUASA Dengan ini memberikan kuasa kepada Nama Jabatan :.. : Direktur.. PT Len Industri (Persero) Selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA KHUSUS Untuk dan atas nama serta mewakili PEMBERI KUASA dalam Rapat Direksi yang dilaksanakan pada: Hari/Tanggal Pukul Tempat :.. :.. : Kuasa ini diberikan untuk:*) -Menghadiri rapat tersebut -Mengadakan pembicaraan serta mengeluarkan suara dalam rapat tersebut -Mengambil keputusan-kepitusan -Menandatangani surat-surat berkaitan dengan rapat tersebut. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 114

115 Terhadap Agenda Rapat, dengan ini Pemberi Kuasa menyatakan sebagai berikut:**) - Menerima seluruh agenda rapat untuk dibahas - Mohon agenda yang saya sebut di bawah ini tidak dibahas dengan alasann-alasan sebagai berikut:..... Demikian untuk diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan Dibuat di : Tanggal: PEMBERI KUASA PENERIMA KUASA *)Hal yang tidak dikuasakan mohon dicoret **) Coret yang tidak dipilih Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 115

116 LAMPIRAN 4 KETENTUAN MENGENAI PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) 1. Isi Piagam Satuan Pengawasan Internal berisi sekurangkurangnya meliputi: a. Struktur dan kedudukan Unit Satuan Pengawasan Internal, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Unit Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal; 2) Kepala Satuan Pengawasan Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan ; 3) Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal, setelah mendapat persetujuan, jika Kepala Satuan Pengawasan Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai Auditor Satuan Pengawasan Internal sebagaiman adiatur dalam Piagam ini dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas; 4) Kepala Satuan Pengawasan Internal bertanggungjawab kepada Direktur Utama; dan 5) Auditor yang duduk dalam Unit Satuan Pengawasan Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal. b. Tugas dan Tanggung jawab Unit Satuan Pengawasan Internal, yang sedikitnya meliputi: 1) Menyusun dan melaksanakan rencana Satuan Pengawasan Internal tahunan; 2) Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijaksanaan Perseroan; 3) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; 4) Membuat laporan hasil audit dan menyamapikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 5) Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 6) Bekerja sama dengan Komite Audit; 7) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Satuan Pengawasan Internal yang dilakukannya; dan 8) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. c. Wewenang Unit Satuan Pengawasan Internal, yang sedikitnya meliputi : 1) Dapat Mengakses seluruh informasi yang relevam tentang perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya; 2) Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi,, dan/atau Komite Audit Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 116

117 serta anggota dari Direksi,, dan/atau Komite Audit; dan 3) Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. d. Kode Etik Unit Satuan Pengawasan Internal yang mengacu kepada kode etik yang ditetapkan oleh asolasi Satuan Pengawasan Internal yang ada di Indonesia atau kode etik Satuan Pengawasan Internal yang lazim berlaku secara internasional. e. Persyaratan Auditor yang duduk dalam Unit Satuan Pengawasan Intern, dengan minimal terdapat ketentuan bahwa Unit Satuan Pengawasan Internal wajib mengumumkan mengumumkan kepada Perseroan untuk pengangkatan calon anggota Unit Satuan Pengawasan Internal, terkait integritas calon anggota yang bersangkutan, dimana Unit Satuan Pengawasan Internal harus menyediakan kesempatan bagi laporan keberatan atau ketidakpatuhan (misconduct) terhadap Calon Anggota Satuan Pengawasan Intern. f. Pertanggungjawaban Unit Satuan Pengawasan Intern g. Larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit Satuan Pengawasan Intern dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik diperseroan maupun di Anak Perusahan. 2. Persyaratan Auditor yang duduk dalam Unit Satuan Pengawasan Internal paling sedikit meliputi : a. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam pelaksanaan tugasnya; b. Memeliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; c. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundangundangan yang berlaku bagi Perseroan; d. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulus secara efektif; e. Wajib memenuhi standar profesi yang dikeluarkan asosiasi Satuan Pengawasan Internal; f. Wajib mengetahui kode etik Satuan Pengawasan Intern; g. Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data Perseroan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Satuan Pengawasan Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan/putusan pengadilan; h. Memehami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko; dan i. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 117

118 LAMPIRAN 5 KETENTUAN MENGENAI PIAGAM KOMITE AUDIT Isi Piagam Komite Audit berisi sekurang-kurangnya meliputi : 1. Struktur Komite Audit, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh dan dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; b. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris Independen bertindak sebagai Ketua Komite Audit. Dalam hal Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Audit lebih dari satu orang, maka salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Audit; dan c. Anggota Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya berasal dari luar Perseroan. 2. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit, yang sedikitnya meliputi : a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya termasuk di dalamnya memastikan telah terdapat prosedur pengkajian (review) yang memuaskan terhadap informasi tersebut; b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan; c. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; d. Membantu Komisaris untuk memastikan efektivitas system pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor, termasuk di dalamnya melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; e. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya; f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; dan g. Tugas dan tanggung jawab lainnya yang diperkenankan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Wewenang Komite Audit, yang sedikitnya meliputi : a. Mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, asset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; dan b. Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal audit. 4. Rapat Komite Audit, dengan sekurang-kurangnya mengatur mengenai : a. Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal rapat yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan b. Membuat risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir. 5. Pelaporan, dengan mengatur sekurang-kurangnya meliputi : Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 118

119 a. Komite Audit membuat laporan kepada atas setiap penugasan yang diberikan; dan b. Komite Audit membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit kepada. 6. Masa Tugas, dengan ketentuan bahwa masa tugas anggota Komite Auidt tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. 7. Larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan pelaksana yang duduk dalam Unit auditor Internal dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di Perseroan maupun di anak Perusahaan. Persyaratan keanggotaan Komite Audit paling sedikit meliputi : 1. Memiliki integritas tinggi, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan latar belakang pendidikannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik; 2. Salah satu dari anggota Komite Audit memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan; 3. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan; 4. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan yang berkaitan dengan Perseroan; 5. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang member jasa audit, jasa non audit dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris. 6. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris, kecuali Komisaris Independen; dan 7. Tidak mempunyai : a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Pengendali Perseroan; dan/atau b. Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Board Manual PT.PT Len Industri (Persero) 119

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PERCETAKAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

infopelni162@pelni.co.id

infopelni162@pelni.co.id PELNI Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran Nasional Indonesia TATA LAKSANA KERJA DIREKSI dan DEWAN KOMISARIS [Board Manual] PELNI i PERNYATAAN KOMITMEN BERSAMA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KOMITE-KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KOMITE-KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN KOMITE-KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS Pedoman dan Tata Tertib Kerja Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA NOMOR : PER 01 /MBU/2011 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE)

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (CODE OF CORPORATE GOVERNANCE) BAB I, PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik/Good Corporate Governance (GCG), tetap memperhatikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 TENTANG PENERAPAN PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK. Strategic Governance Policy. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK. Strategic Governance Policy. Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bab 2 KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Kebijakan Strategik Tata Kelola Perusahaan Perum LKBN ANTARA Hal. 7 Bagian Kedua KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK II.1. Kebijakan GCG ANTARA ANTARA

Lebih terperinci

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Badan Usaha Milik Negara merupakan

Lebih terperinci

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001.

Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia 2006 ini merupakan penyempurnaan dari Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2001. Komite Nasional Kebijakan Governance Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I - Lt.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN. http://www.garuda-indonesia.com. CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN. http://www.garuda-indonesia.com. CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. Halaman ini sengaja dikosongkan Dalam KTKP ini yang dimaksud dengan : Terbitan : 2 Revisi 0 Daftar Istilah.. AMDAL

Lebih terperinci

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 3 /PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 3 /PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 3 /PBI/2009 TENTANG BANK UMUM SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam menghadapi perkembangan perekonomian nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH ANGGARAN DASAR KOPERASI KARYAWAN BISNIS INDONESIA MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Karyawan PT Jurnalindo Aksara Grafika, dengan penuh kesadaran, ikhlas serta didorong oleh semangat berkoperasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang terwujudnya perekonomian

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Tinjauan umum kebijakan dan pengarahan etika, memandu hubungan kerja di antara kita, dan hubungan bisnis dengan Pemangku Kepentingan. Edisi 2 10 Februari 2011 Daftar Isi 2 Sambutan Komisaris Utama 4 Sambutan

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk

PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT. PT Jasa Marga (Persero) Tbk PEDOMAN ETIKA DAN PERILAKU CODE OF CONDUCT 2011 0 Daftar Isi Bab I. 2 PENDAHULUAN 2 Latar Belakang 2 Landasan Penyusunan Code of Conduct... 3 Visi dan Misi Perusahaan... 3 Tata Nilai Perusahaan... 3 Maksud,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa informasi merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

PEDOMAN ETIKA USAHA & TATA PERILAKU. Bab Ib I Pendahuluan 1. Latar Belakang

PEDOMAN ETIKA USAHA & TATA PERILAKU. Bab Ib I Pendahuluan 1. Latar Belakang PEDOMAN ETIKA USAHA & TATA PERILAKU Bab Ib I Pendahuluan 1. Latar Belakang Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian dari pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) PT Sarana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Laporan Pelaksanaan. Good Corporate Governance. PT. Bank Panin Tbk. Tahun 2012

Laporan Pelaksanaan. Good Corporate Governance. PT. Bank Panin Tbk. Tahun 2012 Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT. Bank Panin Tbk. Tahun 2012 Laporan ini disusun dengan berpedoman pada: PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 perihal Pelaksanaan Good Corporate

Lebih terperinci

Untuk memperoleh manfaat dari penerapan

Untuk memperoleh manfaat dari penerapan Penerapan tata kelola perusahaan (corporate government) dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai salah satu proses untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang yang mengutamakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata No. ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BANK PERMATA Tbk Peraturan 1. Pasal 6 ayat (4) Surat saham dan surat kolektif saham

Lebih terperinci

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR PER-19/MBU/10/2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN

Lebih terperinci

DRAFT USULAN PERUBAHAN SELURUH ANGGARAN DASAR PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

DRAFT USULAN PERUBAHAN SELURUH ANGGARAN DASAR PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini bernama: PT Indofood Sukses Makmur Tbk (selanjutnya cukup disingkat dengan "Perseroan"), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN

Lebih terperinci

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA (MAPPI) ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan Nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur material dan spritual berdasarkan

Lebih terperinci