BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN Pengolahan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1) Dengan membuat analisis soal (item analisis), 2) Dengan menghitung validitas dan keandalan tes (reliabilitas). Selanjutnya dalam skripsi ini akan meneliti tentang kualitas instrumen tes Pendidikan Agama Islam buatan guru MGMP Pendidikan Agama Islam pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005, untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dengan mencari: 1. Validitas butir soal tes PAI di SMPN 1 Demak 2. Reliabilitas tes PAI di SMPN 1 Demak 3. Tingkat Kesukaran butir tes PAI di SMPN 1 Demak 4. Daya Pembeda butir tes PAI di SMPN 1 Demak 5. Efektivitas fungsi pengecoh (distraktor) butir tes PAI di SMPN 1 Demak Adapun analisa yang digunakan untuk mengolah data yang peneliti peroleh yaitu dengan statistik deskriptif. Pada umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. 1 Tujuan dilakukan analisis deskriptif menggunakan teknik statistika dengan cara meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan dimengerti. 2 A. Deskripsi Data tentang Tes PAI Tes PAI kelas VII yang diselenggarakan di SMPN 1 Demak disusun oleh Tim MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) kota Demak yang kemudian dicetak sendiri oleh SMPN 1 Demak. Dalam penelitian ini sampel 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendakatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya), (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm

2 62 yang digunakan adalah dengan teknik sampling klaster, 3 yakni peneliti mengacak kelas VII dan peneliti memilih secara acak 3 (tiga) kelas dan selanjutnya seluruh peserta dari kelas terpilih tersebut dijadikan sebagai sampel yang semuanya berjumlah 113 siswa. Tes PAI ini terdiri dari tes bentuk objektif dan tes bentuk subjektif. Bentuk soal tes objektif ini terdiri dari dua model yaitu model bentuk multiple choice sebanyak 30 soal dan model bentuk fill-in sebanyak 20 soal dan bentuk soal pada tes subjektif adalah tes essay yang terdiri dari 5 soal. Fokus dalam penelitian ini adalah bentuk soal objektif yang bentuknya multiplechoice dan fill-in yang terdiri dari 50 soal. Selanjutnya hasil data yang peneliti peroleh yang berupa hasil jawaban tes siswa pada mata pelajaran PAI kelas VII tahun 2004/2005 di SMPN 1 Demak dapat dilihat pada lampiran 1. Kemudian dari lampiran 1 dapat dilakukan koreksi dan menghitung skornya sesuai dengan kunci jawaban yang telah ditentukan, akan diperoleh data hasil tes sebagaimana tertera pada lampiran 2. B. Analisis Tes Objektif Bentuk Multiple Choice Adapun pembahasan-pembahasan dalam pengolahan dan penganalisisan tes objektif bentuk multiple choice adalah sebagai berikut: 1. Analisis Validitas Butir Soal Validitas merupakan syarat terpenting dalam suatu alat evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur. Pada dasarnya analisis validitas butir soal ini digunakan untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal tersebut membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Dalam arti butir tersebut dapat menunjukkan kemampuannya di dalam membedakan antara testee yang 3 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 1999), hlm. 143.

3 termasuk dalam kategori berkemampuan tinggi yang pada umumnya dapat menjawab betul dengan testee yang termasuk dalam kategori berkemampuan rendah yang pada umumnya menjawab salah. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan uji validitas butir soal menggunakan langkah sebagai beirkut: Langkah I Menyiapkan tabel perhitungan dalam rangka analisis validitas butir soal nomor 1 sampai dengan nomor 30, perhatikan pada lampiran 2 Langkah II Mencari varian total (S 2 t ), dengan menggunakan rumus: M t X = N t 2628 = = 23, = 23, Langkah III Mencari deviasi standar total, yaitu SD t, dengan menggunakan rumus SD 2 X t t = N N X t 2 = = = = , ( 23, ) 2 554, , , = 3, = 3,67 Langkah IV Mencari (menghitung) M p untuk butir item nomor 1 sampai 30 dengan rumus: Jumlah skor total testee yang jawab benar M p = Jumlah testee yang menjawab benar Untuk perhitungan M p perhatikan tabel sebagai berikut:

4 64 No Butir Tabel 4.1 Perhitungan untuk Memperoleh M p Butir Soal Jumlah Testee yang menjawab Mean (Rata-rata hitung) = dengan jumlah skor totalnya Nilai Mp 102 dengan skor total / 102 = 23, dengan skor total / 26 = 23, dengan skor total / 42 = 24, dengan skor total / 78 = 25, dengan skor total / 80 = 24, dengan skor total / 88 = 24, dengan skor total / 95 = 23, dengan skor total / 109 = 23, dengan skor total / 65 = 24, dengan skor total / 111 = 23, dengan skor total / 99 = 23, dengan skor total / 92 = 24, dengan skor total / 80 = 23, dengan skor total / 77 = 24, dengan skor total / 84 = 24, dengan skor total / 88 = 24, dengan skor total / 84 = 23, dengan skor total / 81 = 24, dengan skor total / 63 = 24, dengan skor total / 101 = 23, dengan skor total / 108 = 23, dengan skor total / 107 = 23, dengan skor total / 56 = 24, dengan skor total / 98 = 23, dengan skor total / 91 = 24, dengan skor total / 108 = 23, dengan skor total / 87 = 23,678

5 dengan skor total dengan skor total dengan skor total / 84 = 24, / 99 = 23, / 95 = 23,895 Langkah V Mencari (menghitung) koefisien korelasi r pbis dari nomor 1 sampai nomor 30 Tabel 4.2 Perhitungan untuk Mengetahui Koefisien Korelasi Point Biserial (r pbis ) dalam Rangka Uji Validitas Butir Soal Nomoe 1 sampai 30 No. Butir M p M t SD t p Q r p bis M p M t = SD t p q r tabel (5%) Interpretasi 1. 23,500 23,26 3,67 0,90 0,10 (0,065)(3) = 0,195 0,195 Valid 2. 23,846 23,26 3,67 0,23 0,77 (0,160)(0,547) = 0,088 0,195 Drop 3. 24,054 23,26 3,67 0,81 0,19 (0,216)(2,065) = 0,446 0,195 Valid 4. 25,449 23,26 3,67 0,69 0,31 (0,596)(1,492) = 0,889 0,195 Valid 5. 24,113 23,26 3,67 0,71 0,29 (0,232)(1,565) = 0,363 0,195 Valid 6. 24,136 23,26 3,67 0,78 0,22 (0,239)(1,883) = 0,450 0,195 Valid 7. 23,789 23,26 3,67 0,84 0,16 (0,144)(2,291) = 0,330 0,195 Valid 8. 23,285 23,26 3,67 0,96 0,04 (0,034)(4,899) = 0,167 0,195 Drop 9. 24,785 23,26 3,67 0,58 0,42 (0,416)(1,175) = 0,489 0,195 Valid ,324 23,26 3,67 0,98 0,02 (0,017)(7) = 0,119 0,195 Drop ,404 23,26 3,67 0,88 0,12 (0,039)(2,708) = 0,106 0,195 Drop ,054 23,26 3,67 0,81 0,19 (0,216)(2,065) = 0,446 0,195 Valid ,650 23,26 3,67 0,71 0,29 (0,106)(1,565) = 0,166 0,195 Drop ,272 23,26 3,67 0,68 0,32 (0,276)(1,458) = 0,402 0,195 Valid ,024 23,26 3,67 0,74 0,26 (0,208)(1,687) = 0,351 0,195 Valid ,034 23,26 3,67 0,78 0,22 (0,211)(1,883) = 0,397 0,195 Valid ,679 23,26 3,67 0,74 0,26 (0,114)(1,687) = 0,192 0,195 Drop ,025 23,26 3,67 0,72 0,28 (0,208)(1,604) = 0,334 0,195 Valid ,571 23,26 3,67 0,56 0,44 (0,357)(1,128) = 0,403 0,195 Valid ,584 23,26 3,67 0,89 0,11 (0,088)(2,844) = 0,250 0,195 Valid ,556 23,26 3,67 0,96 0,04 (0,081)(4,899) = 0,397 0,195 Valid ,467 23,26 3,67 0,95 0,05 (0,056)(4,359) = 0,244 0,195 Valid ,446 23,26 3,67 0,50 0,50 (0,323)(1) = 0,323 0,195 Valid

6 ,214 23,26 3,67 0,87 0,13 (-0,013)(2,587) = -0,034 0,195 Drop ,066 23,26 3,67 0,81 0,19 (0,220)(2,065) = 0,454 0,195 Valid ,509 23,26 3,67 0,96 0,04 (0,068)(4,899) = 0,333 0,195 Valid ,678 23,26 3,67 0,77 0,23 (0,114)(1,830) = 0,209 0,195 Valid ,417 23,26 3,67 0,74 0,26 (0,315)(1,687) = 0,531 0,195 Valid ,606 23,26 3,67 0,88 0,12 (0,094)(2,708) = 0,255 0,195 Valid ,895 23,26 3,67 0,84 0,16 (0,173)(2,291) = 0,396 0,195 Valid Berdasarkan perhitungan dari soal-soal tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005, yang dapat dilihat pada lampiran II dan hasilnya pada tabel 4.2, maka bersumber dari data yang disajikan dapat diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Validitas Butir Soal pada Tes Objektif dalam Tes Sumatif Kelas VII Mata Pelajaran PAI pada SMPN 1 Demak No Validitas butir soal Jumlah Prosentase 1. Valid 23 76,7% 2. Drop (Invalid) 7 23,3% Hasil analisis terhadap butir-butir soal tes objektif dalam tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII semester genap pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 yang hasilnya dapat dicermati pada tabel 4.2 di atas, maka bersumber dari data tersebut penulis mendapatkan keterangan mengenai seberapa besar prosentase butir soal yang termasuk valid dan invalid (drop). Berdasarkan data pada tabel 4.3 di atas dan pada perhitungan yang juga tertera pada tabel 4.2, dapat diketahui bahwa sebanyak 23 butir soal atau sekitar 76,7% butir soal pada tes tersebut dinyatakan memiliki validitas, sedangkan 7 butir soal lainnya dinyatakan dalam kategori invalid (drop) yaitu sekitar 23,3%. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tes sumatif mata pelajaran PAI tersebut memiliki validitas sedang. Soal-soal

7 67 yang perlu direvisi adalah soal-soal yang drop atau invalid yaitu nomor 2, 8, 10, 11, 13, 17, 24 sedangkan yang perlu perhatian khusus yaitu nomor 24 karena hasilnya adalah negatif. 2. Analisis Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes atau alat evaluasi dikatakan andal jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Jadi yang dipentingkan di sini adalah ketelitiannya, yaitu sejauhmana tes tersebut dapat dipercaya kebenarannya. Suatu tes sebagai alat ukur dapat dikatakan memiliki reliabilitas sempurna apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan berulangkali kepada subjek yang sama/sejenis, senantiasa menunjukkan hasil (dalam hal ini skor/nilai) yang tetap sama (sifatnya ajeg atau stabil). Ajeg atau tetap di sini berarti tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan uji reliabilitas tes adalah sebagai berikut: Langkah I Menyiapkan tabel perhitungan dalam rangka uji reliabilitas tes dengan menampilkan 30 butir soal, perhatikan pada lampiran 3. Langkah II Mencari varian total (S 2 t ), dengan menggunakan rumus: S 2 t ΣX = 2 t ( ΣX t ) N N = ,44248 = ,55752 = = 13,

8 68 Langkah III Melakukan perhitungan untuk mengetahui reliabilitas tes dengan menggunakan rumus KR 20 2 n S t piq i r 11 = 2 n 1 St 30 13, ,4845 = , = ( 1, )( 0, ) = 0, = 0,691 Suatu tes sebagai alat ukur, dikatakan memiliki reliabilitas sempurna apabila hasil-hasil pengukuran yang dilakukan secara berulang kali kepada subjek yang sama/sejenis, senantiasa menunjukkan hasil (dalam hal ini adalah skor atau nilai) yang tetap sama (sifatnya ajeg atau stabil). Ajeg atau tetap di sini berarti tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Berdasarkan perhitungan di atas, yaitu pada uji reliabilitas tes dimana koefisien reliabilitas (r 11 ) sebesar 0,691, selanjutnya diinterpretasikan dengan melihat table 3.1, maka dapat disimpulkan bahwa tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII semester genap tahun 2004/2005 di SMPN 1 Demak memiliki reliabilitas cukup atau sedang. 3. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat kesulitan (item difficulty) merupakan suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau seberapa mudah sebuah butir soal bagi peserta uji. Sehingga dari analisis ini dapat diketahui bahwa suatu butir soal tes itu bermutu atau tidak. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan langkah sebagai berikut: Langkah I Menghimpun tes yang dikerjakan siswa, perhatikan pada lampiran 1

9 69 Langkah II Langkah III Menskor tes yang dikerjakan siswa dengan kunci yang telah ditentukan, yaitu benar nilai 1, salah nilai 0, kemudian menghitung jumlah jawaban betul untuk setiap butir soal, perhatikan pada lampiran 4. Menghitung indeks kesukaran untuk setiap butir soal dengan rumus: P = S m X N Keterangan: ΣX = Jumlah testee yang menjawab benar P = Indeks kesulitan N = Jumlah peserta testee Sm = Skor Maksimum Selanjutnya langkah ketiga dilakukan dan telah diketahui jumlah testee yang menjawab betul, selanjutnya melakukan perhitungan untuk memperoleh indeks kesukaran butir yang merupakan nilai dari setiap butir soal. Untuk itu perhitungan akan disajikan dalam tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Perhitungan untuk Mengetahui Tingkat Kesukaran Butir Soal Kelas VII Mata Pelajaran PAI pada SMPN 1 Demak No. (ΣX) X P = Interpretasi No. (ΣX) X P = Interpretasi Btr S m N Btr S m N ,903 Mudah ,779 Mudah ,230 Sukar ,743 Mudah ,814 Mudah ,717 Mudah ,690 Sedang ,558 Sedang ,708 Mudah ,894 Mudah ,779 Mudah ,956 Mudah ,841 Mudah ,947 Mudah ,965 Mudah ,496 Sedang ,575 Sedang ,867 Mudah ,982 Mudah ,805 Mudah ,876 Mudah ,956 Mudah ,814 Mudah ,770 Mudah ,708 Mudah ,743 Mudah ,681 Sedang ,876 Mudah

10 ,743 Mudah ,841 Mudah Berdasarkan hasil analisis soal-soal tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 yang hasilnya tertera pada tabel 4.4 di atas, maka diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Butir Soal Mata Pelajaran PAI Kelas VII pada SMPN 1 Demak No. Tingkat Kesukaran Jumlah Prosentase Butir Soal 1. Sukar 1 3,3 % 2. Sedang (cukup) 5 16,7 % 3. Mudah % Berdasarkan analisis terhadap perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang hasilnya dapat dicermati pada tabel 4.4 di atas, maka dapat diperoleh keterangan mengenai seberapa besar prosentase butir soal yang termasuk dalam kategori sukar, cukup/sedang dan mudah. Berdasarkan pada tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa soal-soal tes tersebut jika dilihat dari tingkat kesukarannya, yaitu 3,3% butir soal termasuk dalam kategori sukar, 16,7% termasuk butir soal yang sedang/cukup tingkat kesukarannya, dan 80% dari jumlah seluruh soal tersebut memiliki derajat kesukaran yang mudah. Jadi sebanyak 80% memiliki tingkat kesukaran yang mudah, sehingga pada tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII semester genap tahun 2004/2005 di SMPN 1 Demak dapat dikategorikan sebagai tes yang memiliki derajat kesukaran mudah. 4. Analisis Daya Pembeda Sebuah butir soal dikatakan baik apabila butir soal tersebut mempunyai daya untuk membedakan kemampuan antara testee yang

11 71 berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Analisis daya pembeda ini sangat penting sebab salah satu dasar yang dipegangi untuk menyusun butir-butir item tes hasil belajar adalah adanya anggapan bahwa kemampuan peserta didik itu berbeda-beda, dan butir-butir item tes hasil belajar itu haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya perbedaan-perbedaan kemampuan antara testee tersebut. Dengan melakukan analisis butir ini dapat diketahui butir mana yang baik dan yang tidak. Dalam arti butir tersebut dapat menunjukkan kemampuannya dalam membedakan antara testee yang termasuk dalam kategori pandai yang pada umumnya dapat menjawab betul dengan testee yang termasuk dalam kategori bodoh yang pada umumnya dalam menjawab salah. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis daya pembeda butir tersebut, sebagai berikut: Langkah I Setelah lembar soal dikoreksi, selanjutnya membagi testee menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah, perhatikan pada lampiran 5 Langkah II Menjumlahkan skor untuk testee kelompok atas dan kelompok bawah, kemudian mencari B A, B B, P A dan P B, perhatikan pada lampiran 5 Langkah III Menghitung Daya Pembeda untuk setiap butir soal dengan rumus: B D = J A A B J B B = P A P B Untuk melakukan langkah ketiga ini akan penulis tuangkan dalam tabel 4.6, untuk mempermudah membaca sehingga langsung diketahui indeks daya pembeda butir soal.

12 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Tes Kelas VII Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam No. B A B B J A J B P A = P B = D B = P A - P B Interpretasi Btr B A /J A B B /J B ,97 0,81 0,16 Lemah/jelek ,23 0,16 0,07 Lemah/jelek ,94 0,61 0,33 Cukup/sedang ,84 0,32 0,52 Baik ,77 0,42 0,35 Cukup/sedang ,97 0,52 0,45 Baik ,97 0,68 0,29 Cukup/sedang ,00 0,90 0,10 Lemah ,94 0,29 0,65 Baik ,00 0,97 0,03 Lemah/jelek ,97 0,90 0,07 Lemah/jelek ,00 0,61 0,39 Cukup/sedang ,77 0,61 0,16 Lemah/jelek ,87 0,39 0,48 Baik ,97 0,55 0,42 Baik ,97 0,58 0,39 Cukup/sedang ,84 0,61 0,23 Cukup/sedang ,94 0,48 0,46 Baik ,81 0,39 0,42 Baik ,94 0,74 0,20 Cukup/sedang ,00 0,84 0,16 Lemah/jelek ,00 0,87 0,13 Lemah/jelek ,81 0,32 0,49 Baik ,90 0,90 0,00 Lemah/jelek ,00 0,52 0,48 Baik ,00 0,87 0,13 Lemah/jelek ,90 0,71 0,19 Lemah/jelek ,97 0,35 0,62 Baik ,97 0,77 0,20 Cukup/sedang ,00 0,65 0,35 Cukup/sedang 72 Berdasarkan perhitungan tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005, dapat dilihat pada lampiran V dan hasilnya tertera pada tabel 4.6. bersumber dari data yang disajikan dapat diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.7 berikut di bawah ini:

13 73 Tabel 4.7 Daya Pembeda Butir Soal Tes dalam Tes Sumatif Kelas VII Mata Pelajaran PAI pada SMPN 1 Demak No. Daya Pembeda Soal Jumlah Prosentase 1. Lemah Sekali 0 0 % 2. Lemah / jelek 11 36,7 % 3. Cukup / sedang 9 30 % 4. Baik 10 33,3 % 5. Baik sekali 0 0 % Berdasarkan perhitungan dari tabel 4.6 yang kemudian diperoleh hasil pada tabel 4.7 di atas, dapat diketahui prosentase pembeda butir soal, 36,7% termasuk dalam kategori lemah/jelek, 30% mempunyai daya pembeda yang cukup atau sedang dan 33,3% mempunyai daya pembeda yang baik, sedangkan pembeda soal yang lemah sekali dan baik sekali tidak ditemukan dalam butir-butir soal tersebut. Berdasarkan dari hasil yang ada dapat diketahui bahwa butir-butir soal yang ada hanya 63,6% memiliki daya pembeda yang memadai, sehingga dapat dikatakan bahwa tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII semester genap tahun 2004/2005 pada SMPN 1 Demak memiliki daya pembeda sedang/cukup. 5. Analisis Fungsi Pengecoh (Distraktor) Tes objektif yang berbentuk multiplechoice dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban/option. Option dalam penelitian ini berjumlah empat buah, dan dari kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu salah satu di antaranya adalah merupakan jawaban benar, sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah (distraktor). Distraktor yang baik adalah mampu berperan sebagaimana fungsinya yaitu sebagai perusak, penjebak atau pengecoh terhadap sebagian testee. Distraktor dapat dikatakan efektif jika semua distraktor (opsi-salah) sekurang-kurangnya telah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes, karena

14 itu untuk mengetahui efektivitas fungsi pengecoh (distraktor) akan dilakukan analisis. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut: Langkah I Menghitung banyaknya testee yang menjawab option, berikut akan penulis tuangkan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Perhitungan Sebaran Frekuensi Jawaban Siswa Terhadap Alternatif-alternatif Jawaban No Option No Option Butir A B C D Butir A B C D 1 1 (102) (87) 2 21 (16) (84) (92) (81) (78) (63) 5 22 (80) (101) (88) (108) 7 3 (95) (107) (109) (56) (65) (98) (111) (91) (99) 26 (108) (92) (87) (80) (84) (77) (99) (84) 9 30 (95) Catatan : A, B, C, D : Alternatif jawaban (option) yang disediakan ( ) : Alternatif jawaban betul Langkah II Menghitung efektivitas fungsi pengecoh (distraktor) dengan rumus: Banyaknya testee yang menjawab option x100% Jumlah testee yang mengikuti tes Setelah langkah pertama dilakukan sehingga diketahui jumlah testee yang menjawab option, selanjutnya perhitungan akan disajikan dalam tabel 4.9, sebagai berikut:

15 Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Fungsi Distraktor Tes Sumatif Kelas VII Mata Pelajaran PAI pada SMPN 1 Demak No Option Jml Testee Perhit Jml Interpretasi Butir Jwb Option Distraktor (%) 1 A 1 0,9 Tidak berfungsi baik B* 102 C 9 8,0 Berfungsi baik D 1 0,9 Tidak berfungsi baik 2 A 21 18,6 Berfungsi baik B* 16 C 1 0,9 Tidak berfungsi baik D 75 66,4 Tidak berfungsi baik 3 A 10 8,8 Berfungsi baik B 4 3,5 Tidak berfungsi baik C 7 6,2 Berfungsi baik D* 92 4 A 14 12,4 Berfungsi baik B 9 8,0 Berfungsi baik C* 78 D 11 9,7 Berfungsi baik 5 A 22 19,5 Berfungsi baik B* 80 C 7 6,2 Berfungsi baik D 4 3,5 Tidak berfungsi baik 6 A 5 4,4 Tidak berfungsi baik B 8 7,1 Berfungsi baik C* 88 D 12 10,6 Berfungsi baik 7 A 3 2,7 Tidak berfungsi baik B* 95 C 11 9,7 Berfungsi baik D 4 3,5 Tidak berfungsi baik 8 A 3 2,7 Tidak berfungsi baik B* 109 C 1 0,9 Tidak berfungsi baik D 0 0 Tidak berfungsi baik 9 A 7 6,2 Berfungsi baik B* 65 C 23 20,4 Berfungsi baik D 17 15,0 Berfungsi baik 10 A*

16 B 1 0,9 Tidak berfungsi baik C 0 0 Tidak berfungsi baik D 1 0,9 Tidak berfungsi baik 11 A 13 11,5 Berfungsi baik B 1 0,9 Tidak berfungsi baik C* 99 D 0 0 Tidak berfungsi baik 12 A 0 0 Tidak berfungsi baik B 19 16,8 Berfungsi baik C* 92 D 2 1,8 Tidak berfungsi baik 13 A 6 5,3 Tidak berfungsi baik B* 80 C 14 12,4 Berfungsi baik D 9 8,0 Berfungsi baik 14 A 28 24,8 Berfungsi baik B* 77 C 1 0,9 Tidak berfungsi baik D 6 5,3 Tidak berfungsi baik 15 A 10 8,8 Berfungsi baik B 10 8,8 Berfungsi baik C* 84 D 9 0,9 Tidak berfungsi baik 16 A 8 7,1 Berfungsi baik B 10 8,8 Berfungsi baik C 7 6,2 Berfungsi baik D* A 18 15,9 Berfungsi baik B* 84 C 3 2,7 Tidak berfungsi baik D 8 7,1 Berfungsi baik 18 A 13 11,5 Berfungsi baik B 8 7,1 Berfungsi baik C 10 8,8 Berfungsi baik D* A 35 31,0 Berfungsi baik B 10 8,8 Berfungsi baik C 5 4,4 Tidak berfungsi baik D* A* 101 B 1 0,9 Tidak berfungsi baik C 11 9,7 Berfungsi baik D 0 0 Tidak berfungsi baik 76

17 21 A 5 4,4 Tidak berfungsi baik B 0 0 Tidak berfungsi baik C 0 0 Tidak berfungsi baik D* A 2 1,8 Tidak berfungsi baik B* 107 C 1 0,9 Tidak berfungsi baik D 3 2,7 Tidak berfungsi baik 23 A 11 9,7 Berfungsi baik B* 56 C 39 34,0 Berfungsi baik D 7 6,2 Berfungsi baik 24 A* 98 B 12 10,6 Berfungsi baik C 2 1,8 Tidak berfungsi baik D 1 0,9 Tidak berfungsi baik 25 A 14 12,4 Berfungsi baik B 0 0 Tidak berfungsi baik C* 91 D 8 7,1 Berfungsi baik 26 A* 108 B 2 1,8 Tidak berfungsi baik C 1 0,9 Tidak berfungsi baik D 2 1,8 Tidak berfungsi baik 27 A 3 2,7 Tidak berfungsi baik B 8 7,1 Berfungsi baik C* 87 D 15 13,3 Berfungsi baik 28 A 19 16,8 Berfungsi baik B 7 6,2 Berfungsi baik C* 84 D 3 2,7 Tidak berfungsi baik 29 A 10 8,8 Berfungsi baik B 4 3,5 Tidak berfungsi baik C 0 0 Tidak berfungsi baik D* A* 95 B 3 2,7 Tidak berfungsi baik C 11 9,7 Berfungsi baik D 4 3,5 Tidak berfungsi baik Keterangan: *) Tanda bintang pada option adalah jawaban benar. 77

18 78 Berdasarkan analisis terhadap perhitungan banyaknya testee yang menulis option/alternatif jawaban soal tes objektif yang berbentuk multiple choice dengan empat pilihan jawaban A, B, C, dan D pada tes sumatif semester genap kelas VII mata pelajaran PAI di SMPN 1 Demak tahun 2004/2005. penyebaran dapat dilihat pada tabel 4.9, maka dapat diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Perhitungan Sebaran Frekuensi Jawaban Siswa Terhadap Alternatif-alternatif Jawaban No Kondisi Distraktor Jumlah Prosentase 1 Telah berfungsi dengan baik % 2 Tidak berfungsi dengan baik % Hasil perhitungan analisis yang ada pada tabel 4.8 dan tabel 4.9 dapat diketahui kondisi distraktor, dimana pemasangan distraktor pada butir soal tersebut sebagian belum dapat berfungsi dengan baik, artinya distraktor yang ada belum dapat merangsang/mengecoh testee yang mengikuti tes tersebut untuk memilih yang bukan sebagai kunci jawaban atau pengecoh. Meskipun demikian terdapat 50% dari option distraktor yang dipasang sudah berfungsi dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas fungsi pengecoh (distraktor) yang ditampilkan dalam tes sumatif mata pelajaran PAI kelas VII semester genap tahun 2004/2005 pada SMPN 1 Demak sudah cukup efektif. C. Analisis Tes Objektif Bentuk Fill-In Tes objektif bentuk fill-in biasanya berbentuk cerita/karangan. Katakata penting dalam cerita/karangan itu beberapa di antaranya dikosongkan (tidak dinyatakan), sedangkan tugas testee adalah mengisi bagian-bagian yang telah dikosongkan. Tes objektif bentuk fill-in cenderung lebih banyak mengungkap aspek pengetahuan atau pengenalan saja.

19 79 Analisis yang dilakukan pada tes objektif bentuk fill-in dalam penelitian ini ialah mencari Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda. Penskoran yang digunakan pada tes objektif bentuk fill-in ini adalah jawaban betul diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor Analisis Tingkat Kesukaran Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes dapat diketahui dari derajat kesukaran/taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang/cukup. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan langkah sebagai berikut: Langkah I Menghimpun tes yang dikerjakan siswa, perhatikan pada lampiran 6 Langkah II Menskor tes yang dikerjakan siswa dengan kunci yang telah ditentukan, yaitu benar nilai 1, salah nilai 0, kemudian menghitung jumlah jawaban betul untuk setiap butir soal, perhatikan pada lampiran 7. Langkah III Menghitung indeks kesukaran untuk setiap butir soal dengan rumus: P = S m X N Keterangan: ΣX = Jumlah testee yang menjawab benar P = Indeks kesulitan N = Jumlah peserta testee Sm = Skor Maksimum Selanjutnya langkah ketiga dilakukan dan telah diketahui jumlah testee yang menjawab betul, selanjutnya melakukan perhitungan untuk

20 memperoleh indeks kesukaran butir yang merupakan nilai dari setiap butir soal. Untuk itu perhitungan akan disajikan dalam tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11 Perhitungan untuk Mengetahui Tingkat Kesukaran Butir Soal Bentuk Fill-In Kelas VII Mata Pelajaran PAI No X N Sm X P = Interpretasi Butir S m N ,690 Sedang ,965 Mudah ,655 Sedang ,717 Mudah ,673 Sedang ,894 Mudah ,956 Mudah ,451 Sedang ,973 Mudah ,929 Mudah ,947 Mudah ,841 Mudah ,381 Sedang ,655 Sedang ,788 Mudah ,929 Mudah ,708 Mudah ,850 Mudah ,850 Mudah ,699 Sedang 80 Berdasarkan hasil analisis soal-soal tes sumatif (tes objektif bentuk fill-in) mata pelajaran PAI kelas VII pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 yang dapat dilihat pada lampiran 7 dan hasilnya tertera pada tabel 4.11 di atas, dan dengan bersumber dari data tersebut, maka diperoleh informasi sebagai tertera pada tabel 4.11 item soal yang perlu direvisi yaitu soal-soal yang termasuk dalam kategori soal sukar dan soal mudah yaitu item nomor 32, 34, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 49. Bersumber dari data yang disajikan maka dapat diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.12 di bawah ini:

21 81 Tabel 4.12 Tingkat Kesukaran Butir Soal Bentuk Fill-In Mata Pelajaran PAI Kelas VII Semester 2 pada SMPN 1 Demak No Tingkat Kesukaran Soal Jumlah Prosentase 1. Sukar 0 0% 2. Cukup / Sedang 7 35% 3. Mudah 13 65% Berdasarkan analisis terhadap perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang hasilnya dapat dicermati pada tabel 4.11 di atas, maka dapat diperoleh keterangan mengenai seberapa besar prosentase butir soal yang termasuk dalam kategori sukar, cukup/sedang dan mudah. Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa soal-soal tes tersebut jika dilihat dari tingkat kesukarannya, yaitu 35% termasuk butir soal yang sedang/cukup tingkat kesukarannya, dan 65% dari jumlah seluruh soal tersebut memiliki derajat kesukaran yang mudah. Sedangkan yang termasuk dalam kategori sukar tidak ditemukan dalam butir soal tersebut. Jadi sebanyak 65% memiliki tingkat kesukaran yang mudah, sehingga pada tes sumatif bentuk fill-in mata pelajaran PAI kelas VII semester genap tahun 2004/2005 di SMPN 1 Demak dapat dikategorikan sebagai tes yang memiliki derajat kesukaran mudah. 2. Analisis Daya Beda Daya Pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi/pandai dengan testee yang kemampuannya rendah/bodoh, demikian rupa sehingga sebagian besar testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item tersebut dengan betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab item tersebut dengan salah. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan analisis daya pembeda butir tersebut, sebagai berikut:

22 82 Langkah I Setelah lembar soal dikoreksi, selanjutnya membagi testee menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah, perhatikan pada lampiran 8 Langkah II Menjumlahkan skor untuk testee kelompok atas dan kelompok bawah, kemudian mencari B A, B B, P A dan P B, perhatikan pada lampiran 8 Langkah III Menghitung Daya Pembeda untuk setiap butir soal dengan rumus: B D = J A A B J B B = P A P Untuk melakukan langkah ketiga ini akan penulis tuangkan dalam tabel 4.13, untuk mempermudah membaca sehingga langsung diketahui indeks daya pembeda butir soal. B Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Tes Bentuk Fill-In Kelas VII Semester Genap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam No. B A B B J A J B P A = P B = D B = P A - P B Interpretasi Btr B A /J A B B /J B ,97 0,39 0,58 Baik ,00 0,87 0,13 Lemah ,94 0,45 0,49 Baik ,90 0,48 0,42 Baik ,00 0,35 0,65 Baik ,97 0,71 0,26 Cukup/sedang ,00 0,90 0,10 Lemah ,84 0,26 0,58 Baik ,00 0,97 0,03 Lemah ,00 0,97 0,03 Lemah ,00 0,84 0,16 Lemah ,94 0,74 0,20 Cukup/sedang ,87 0,13 0,74 Baik Sekali ,00 0,35 0,65 Baik ,00 0,55 0,45 Baik ,00 0,84 0,16 Lemah ,94 0,45 0,49 Baik ,00 0,65 0,35 Cukup/sedang

23 ,00 0,61 0,39 Cukup/sedang ,84 0,48 0,36 Cukup/sedang Berdasarkan hasil analisis soal-soal tes sumatif (tes objektif bentuk fillin mata pelajaran PAI kelas VII pada SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 yang dapat dilihat pada lampiran 8 dan hasilnya tertera pada tabel Soal-soal yang perlu direvisi adalah soal-soal yang lemah daya pembedanya yaitu soal nomor 32, 37, 39, 40, 41, 46. Kemudian dapat diperoleh informasi sebagaimana tertera pada tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.14 Daya Pembeda Butir Soal Tes Bentuk Fill-In dalam Tes Sumatif Kelas VII Semester 2 Mata Pelajaran PAI pada SMPN 1 Demak No Daya Pembeda Soal Jumlah Prosentase 1. Lemah Sekali 0 0% 2. Lemah 6 30% 3. Cukup/sedang 5 25% 4. Baik 8 40% 5. Baik Sekali 1 5% 83 Berdasarkan perhitungan dari tabel 4.13 yang kemudian diperoleh hasil pada tabel 4.14 di atas, dapat diketahui prosentase pembeda butir soal, 30% termasuk dalam kategori lemah/jelek, 25% mempunyai daya pembeda yang cukup atau sedang dan 40% mempunyai daya pembeda yang baik, dan 5% mempunyai daya pembeda yang baik sekali. Sedangkan pembeda soal yang lemah sekali tidak ditemukan dalam butir-butir soal tersebut. Berdasarkan prosentase tersebut, maka dapat penulis simpulkan bahwa instrumen tes PAI buatan guru MGMP Pendidikan Agama Islam kelas VII semester genap di SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 memiliki Daya Pembeda yang baik. D. Pembahasan Hasil Penelitian Secara keseluruhan hasil analisis data menunjukkan bahwa kualitas instrumen tes Pendidikan Agama Islam buatan guru MGMP Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Demak tahun 2004/2005 yang berbentuk multiple

24 84 choice dan fill in sudah cukup memadai. Untuk lebih jelasnya, sesuai dengan masalah penelitian ini hasil analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebagian besar butir soal tes sumatif yang berbentuk multiple choice adalah valid, hanya sebagian kecil saja yang invalid. Dengan kata lain, sebagian besar butir dapat mengukur kemampuan testee secara terpercaya. 2. Secara keseluruhan tes sumatif yang berbentuk multiple choice cukup bisa diandalkan untuk mengukur kemampuan testee. Dengan kata lain, tes tersebut cukup memadai untuk dapat menghasilkan skor yang relatif stabil. 3. Secara rata-rata, butir-butir tes sumatif Pendidikan Agama Islam yang berbentuk multiple choice dan berbentuk fill in memiliki tingkat kesulitan yang mudah. Dengan kata lain, soal tersebut tidak begitu sulit bagi testee. 4. Secara rata-rata, daya pembeda butir-butir soal tes sumatif Pendidikan Agama Islam yang berbentuk multiple choice adalah cukup, sedangkan pada butir-butir soal yang berbentuk fill in rata-rata dapat diterima, bahkan dapat dikategorikan mempunyai daya pembeda yang baik. Dengan kata lain, butir-butir tes tersebut memiliki kemampuan yang terpercaya untuk membedakan testee berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 5. Secara rata-rata, instrumen tes sumatif Pendidikan Agama Islam yang berbentuk multiple choice memiliki fungsi distraktor yang cukup berfungsi dengan baik. Dengan kata lain, distraktor dalam tes tersebut cukup dapat mengecoh testee terutama testee yang mempuntai kemampuan rendah. Dengan kualitas yang cukup memadai pada instrumen tes Pendidikan Agama Islam buatan guru MGMP Pendidikan Agama Islam di Demak khususnya di SMPN 1 Demak yang berbentuk multiple choice dan berbentuk fill in (tes objektif) tersebut, kiranya pembuatan tes sumatif di masa mendatang perlu dirancang dengan lebih baik. Setidaknya, tes tersebut harus mempunyai muatan yang jelas tolok ukurnya dan dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembuatan tes yang ideal. Karena pembuatan tes tersebut dilakukan setiap semester, kemungkinan penyebab utama kurangnya kualitas instrumen tes tersebut adalah kurang penguasaan metode

25 85 pembuat tes oleh para pembuatnya yakni tim MGMP. Karena itu, dalam rangka menghasilkan tes yang baik perlu peningkatan ketrampilan para pembuat tes yakni tim MGMP dan guru Pendidikan Agama Islam pada umumnya. Dengan kemampuan dan ketrampilan yang baik diharapkan tes sumatif yang dibuat akan mampu melaksanakan fungsinya sebagai prediktor keberhasilan belajar yang baik bagi anak didiknya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA A IV ANALISIS ATA Pengolahan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: ) engan membuat analisis soal (item analisis), 2) engan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Tes Mata Pelajaran Biologi kelas XI yang disusun oleh MGMP Biologi Kendal terdiri atas 40 butir soal berbentuk multiple choice. Sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Empirik yang Meliputi Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Fungsi Distraktor. 1. Analisis Validitas Butir Soal Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu menggunakan perhitungan statistik yang hasilnya dapat dilihat berupa angka-angka. Sedangkan data dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Tes Al-Qur an Hadits kelas VIII yang disusun oleh MGMP LP Ma arif Kabupaten Kendal terdiri atas 45 butir dan menggunakan 2 jenis soal, yaitu berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. 1 Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (survei) dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1 Limboto dan SMP Negeri 2 Limboto, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan waktu penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA Insar Damopolii 1 Universitas Papua 1 i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang peneliti lakukan adalah jenis penelitian eksperimen. Penelitian eksperimental merupakan pendekatan penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati

ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati ANALISIS BUTIR SOAL MATEMATIKA PADA UKA PLPG LPTK FAKULTAS TARBIYAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN Oleh Rahmawati Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal matematika pada UKA PLPG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Margono (1997: 105) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi eksperimen merupakan salah satu dari jenis penelitian eksperimen. Dimana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran secara menyeluruh, menuntut adanya kemampuan yang memadai dari guru sebagai pelaksana pembelajaran

Lebih terperinci

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM : 431 409 057 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Eksperimen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen murni. Sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIN. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemandirian belajar siswa pada pembelajaran qidah khlak di kelas VIII MTs

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. 44

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara spesifik dan realis tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012

Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Analisis Butir Soal Matematika Buatan Guru Yang Digunakan Untuk Tes Semester II Kelas X SMA Negeri 8 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012 Ariandani a, Syofni b, Hj. Zetrisulita c a Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN Sampit. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2016 menggunakan soal UAS semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.1, Tahun 2015 Wika Sevi Oktanin & Sukirno 35-44 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI TEST ITEM ANALYSIS OF FINAL EXAMINATION IN ECONOMIC ACCOUNTING SUBJECT Oleh: Wika Sevi Oktanin Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER MAHASISWA BIOLOGI MATA KULIAH BIDANG PENDIDIKANSEMESTER GASAL PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih SMP ini sebagai tempat penelitian dengan alasan: a) PBM dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Dengan menggunakan model Kurt Lewin. Jenis penelitian ini melibatkan guru yang bersangkutan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi data hasil penelitian digunakan untuk menjelaskan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa tes penguasaan mufradat (multiple

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM 1 THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM Jenlifita Marla Putri 1, Muhammad Nasir 2, Azhar 3 Email:jenlifitamarlap.utie@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Secara umum metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1 Kampar

Lebih terperinci

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi,

Kata kunci: analisis butir soal, mata pelajaran geografi, 0 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA NEGERI 1 NATAR Rima Melati 1, Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. 2 Drs. Zulkarnain, M.Si. 3 The objective of the research was to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Field Research (penelitian lapangan) yaitu telaah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI 566 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 4, No.1, 2010, hlm 566-573 PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI Murbangun Nuswowati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul Kajian Penggunaan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam penelitian ini berupa soal dan seluruh lembar jawaban soal siswa peserta ujian akhir semester 2 dengan bentuk pilihan ganda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya. B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

Analisis Butir Soal UAM Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014

Analisis Butir Soal UAM Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014 Analisis Butir Soal UAM Mata Pelajaran Bahasa Jawa pada Kelas XII MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh: Hafidun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa hafidun09@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Peneliti memilih jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan 45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa istilah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif lapangan (field research). Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga. dengan grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. 39 A III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada : Waktu : Oktober 00 Tempat : MTs U 0 Cepiring

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Evaluasi a. Pengertian Evaluasi Zainal Arifin (2013:2) memaparkan bahwa evaluasi merupakan suatu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN SEKOLAH DASAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 20013/201 DI KABUPATEN PURBALINGGA Dwi Haryanto Guru SDN 1 Kutasari, Kabupaten Puralingga Email: dwiharyanto1968@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

Lebih terperinci

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 1 Tadrib Vol. II No. 2 Edisi Desember 2016 TES HASIL BELAJAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI MATA PELAJARAN FIQIH DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2014 Robi Awaludin Alumni UIN Raden Fatah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni metode yang memaparkan atau menggambarkan suatu hal secara empirik. Dalam hal ini,

Lebih terperinci