HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1"

Transkripsi

1 HAKIKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DAN ARAH KEBIJAKAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) DI STKIP PGRI JOMBANG 1 Oleh Asmuni 2 Pendahuluan Keberadaan Perguruan Tinggi, apalagi dengan predikatnya sebagai center of excellence, memberikan konsekuensi logis agar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Perlu diakui bahwa di tengah hiruk pikuk proses perkuliahan dan penelitian, dunia kampus seakan melupakan fungsinya dalam memberdayakan masyarakat. Padahal orang kampus, termasuk mahasiswa, adalah sebagai orang terdidik (educated people) yang secara moral harus dapat mengaplikasikan ilmunya bagi kemajuan masyarakat. Sejak tahun 1960-an, beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia mulai berinisiatif untuk berperan dalam pemberdayaan masyarakat perdesaan. Diawali oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merintis Bimbingan Massal (Bimas) dalam peningkatan produksi pangan (beras). Kemudian pada tahun 1971, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Andalas (Unand) Padang, dan Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar juga melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan istilah "Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat". Akhirnya, Dirjen Dikti memberikan istilah Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, yang hingga kini sebagian besar Perguruan Tinggi menjadikan KKN sebagai bagian dari kegiatan yang wajib ditempuh oleh para mahasiswanya. 3 Sayangnya belakangan ini animo sebagian besar mahasiswa dalam menjalankan KKN sangatlah rendah dan motivasinya pun sangat beragam. Sebagian besar dari mereka hanya melaksanakan KKN untuk melaksanakan tugas dan menyelesaikan beban SKS saja. Terkadang sebelum pergi ber-kkn, mahasiswa sudah diliputi kekhawatiran terhadap kehidupan berat yang akan dijalani di lokasi KKN. Bahkan tidak sedikit pula mahasiswa yang sedih karena akan menghadapi kondisi yang berbeda dengan kesehariannya. Kendatipun tidak sedikit yang beranggapan bahwa KKN ini sebagai arena pembelajaran yang penuh hikmah. Oleh karena itulah pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN, terutama mahasiswa dan dosen pembimbing (DPL), perlu adanya pemahaman dan penyadaran tentang filisofi KKN dan pengabdian pada masyarakat, agar melalui kegiatan KKN ini visi dan misi Perguruan Tinggi dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan. Dengan demikian kegiatan KKN, apapun bentuknya dan di manapun lokasinya, tidak boleh menyimpang dari hakikat pengabdian pada masyarakat, di samping arah kebijakan KKN perguruan tingginya. Hakikat Pengabdian Pada Masyarakat Pengertian Pengabdian pada Masyarakat Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah wujud pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi secara melembaga dan langsung kepada masyarakat 1 Disajikan pada kuliah pembekalan KKN mahasiswa STKIP PGRI Jombang tanggal 24 Juni Dosen Tetap/Pembantu Ketua III (Bidang Kemahasiswaan) STKIP PGRI Jombang. 3 M. Ihsan Shiddieqy dalam 1

2 dalam rangka ikut memajukan tingkat kecerdasan, mengembangkan kemampuan serta ikut mendorong proses pembaruan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. 4 Pengertian tersebut setidaknya menunjukkan lima unsur yang menjadi ciri khas Pengabdian pada Masyarakat, yaitu: 1. Pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (penerapan IPTEKS). Ini berarti bahwa kegiatan Pengabdian pada Masyarakat adalah tentang apa yang diamalkan oleh tenaga akademik atau mahasiswa yang mengkaji dan mengembangkan disiplin ilmu di kampus dapat memberi manfaat bagi masyarakat atau komunitas sasaran. 2. Dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Artinya, bahwa Pengabdian pada Masyarakat itu dilaksanakan oleh tenaga akademik atau mahasiswa atas nama Perguruan Tinggi yang bersangkutan. 3. Secara melembaga. Artinya, bahwa Pengabdian pada Masyarakat itu harus dilaksanakan secara resmi atas nama dan disetujui pimpinan Perguruan Tinggi yang bersangkutan. 4. Langsung pada masyarakat. Artinya, masyarakat atau komunitas di luar kampus. 5. Mempunyai tujuan berperanserta dalam pembangunan nasional. Tujuan dan Sasaran Pengabdian pada Masyarakat Adapun tujuan utama Pengabdian pada Masyarakat (PPM) adalah 5 : a. Mengembangkan sumber daya manusia ke arah tercapainya manusia pembangunan b. Mengembangkan masyarakat ke arah terciptanya masyarakat belajar c. Meningkatkan kepekaan sosial tenaga akademik dan mahasiswa terhadap masalah yang ada dalam masyarakat. d. Mengembangkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Sedangkan sasaran Pengabdian pada Masyarakat adalah masyarakat luar kampus yang memerlukan bantuan dan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah-masalah pembangunan, terutama untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Adapun yang dimaksud dengan masyarakat luar kampus adalah lembaga pendidikan tingkat SLTA ke bawah dan masyarakat pada umumnya. 6 Pendekatan dan Azas-azas Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat Pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat menggunakan tiga pendekatan 7, yaitu: 1. Bersifat mendidik, dengan berpedoman pada pengertian konsep pendidikan seumur hidup (life long education) melalui pendidikan formal, non formal maupun non klasikal yang sangat banyak macam ragamnya. 2. Bersifat kemanusiaan, melalui pemberian pelayanan terhadap masyarakat yang memerlukannya, misalnya dalam keadaan bencana alam, wabah, dan sebagainya. 3. Bersifat interdisipliner dan lintas sektoral Di samping itu pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat harus didasarkan pada azas-azas 8 sebagai berikut: 4 Lihat pula Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang 2005, hal Ibid. 6 Ibid. hal Lihat pula Kerangka Pengembangan Pengabdian pada Masyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, DP3M Ditjen Dikti, 1978 hal. 11, dan Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang, 2005 hal Ibid. 2

3 1. Melembaga, dalam arti oleh, untuk, dan atas nama Perguruan Tinggi (STKIP PGRI Jombang), sekalipun dilaksanakan secara perseorangan. 2. Ilmu amaliah dan amal ilmiah; artinya setiap kegiatan Pengabdian pada Masyarakat harus didasarkan pada kaidah-kaidah dan pemikiran ilmiah. Ilmu pengetahuan yang dimiliki harus diamalkan dan amal pengabdiannya didaarkan atas ilmu yang dimiliki. 3. Responsif; artinya bahwa kegiatan Pengabdian pada Masyarakat itu dilaksanakan sebagai tanggapan atau jawaban atas kebutuhan masyarakat. 4. Inisiatif, artinya bahwa kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dilakukan atas permintaan masyarakat maupun atas prakarsa sivitas kademika. 5. Kreatif dan Inovatif, artinya kegiatan Pengabdian pada Masyarakat harus mencerminkan adanya perubahan, pembaharuan, dan peningkatan dalam segi sikap, cara, waktu, kualitas dan kuantitas. 6. Kerjasama, dalam arti bahwa setiap kegiatan Pengabdian pada Masyarakat merupakan usaha bersama antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat luas yang dijiwai semangat kekeluargaan dan gotong royong dengan mengindahkan koordinasi, integrasi, singkronisasi dan simplifikasi. 7. Manfaat, yang berarti bahwa setiap hasil kegiatan Pengabdian pada Masyarakat harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 8. Edukatif, yang berarti bahwa setiap kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ditujukan untuk mengembangkan potensi masyarakat agar berdaya (mandiri) dalam menghadapi perubahab-perubahan. 9. Efektifitas dan Efisiensi, artinya setiap kegiatan Pengabdian pada Masyarakat harus dikelola dan dilaksanakan dengan cara-cara yang tepat guna dan berdaya guna. Bentuk dan Sifat Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dapat berbentuk: 9 1. Pendidikan pada Masyarakat ( community education), antara lain dapat berbentuk penataran, pelatihan, lokakarya, kursus, penyuluhan, publikasi, proyek percontohan, demonstrasi, pameran dan kegiatan lain yang bernuansa mendidik masyarakat. 2. Pelayanan pada masyarakat ( community service), antara lain dapat berbentuk layanan konsultasi, bimbingan, pendampingan, bantuan kemanusiaan dalam lainlain yang didasarkan pada kemampuan sumberdaya yang dimiliki Perguruan Tinggi 3. Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu sebagai bentuk Pengabdian pada Masyarakat oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. 4. Pengembangan hasil penelitian, yaitu sebagai tindak lanjut atau penerapan IPTEKS di masyarakat agar mereka ikut menikmati manfaat dari hasil penelitian. 5. Pembinaan wilayah secara terpadu, atau yang lebih popular dengan istilah Bina Desa, yang penanganannya secara lintas sektoral dan lintas disiplin (ilmu). 6. Pemberdayaan perempuan, yang pelaksanaannya di STKIP PGRI Jombang dikelola oleh Pusat Studi Wanita (PSW). Sedangkan sifat program Pengabdian pada Masyarakat dapat dibedakan menjadi dua kelompok, 10 yaitu: 9 Lihat pula Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang, 2005 hal Lihat pula Kerangka Pengembangan Pengabdian pada Masyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, DP3M Ditjen Dikti, 1978 hal. 18, dan Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang, 2005 hal

4 1. Kegiatan Perintisan (pioneering), yaitu kegiatan yang memperkenalkan hal-hal baru yang belum ada di masyarakat atau yang belum dilaksanakan oleh masyarakat, termasuk perintisan tumbuhnya suatu kesatuan pelaksana kegiatan yang baru dalam masyarakat ataupun penggunaan cara-cara baru. Karenanya kegiatan yang bersifat perintisan hendak dipertimbangkan dan diikuti dengan kegiatan lanjutan dan pengembangan, agar kegiatan tersebut tidak terhenti. 2. Kegiatan Penunjang, yaitu kegiatan yang bersifat mendukung kegiatan yang telah ada, baik yang bersifat komplementer (mengisi kekosongan) maupun s uplementer (memperkuat). Arah Kebijakan Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Pengertian KKN Sebagaimana pembahasan sebelumnya, bahwa KKN merupakan salah satu bentuk Pengabdian pada Masyarakat oleh mahasiswa, tetapi bentuknya yang khusus, karena dalam KKN dharma pendidikan dan penelitian dipadukan ke dalamnya, di samping melibatkan dosen sebagai pembimbingnya. Dengan demikian KKN tidak lagi sekadar Pengabdian pada Masyarakat melainkan lebih kompleks karena mengandung ketiga dharma secara terpadu. Bahkan pelaksanaannya boleh dikata unik, karena KKN berbeda dengan kuliah biasa dan berbeda pula dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat pada umumnya, tetapi tidak bisa disebut sebagai bakti sosial, sekalipun diakui terdapat pula kesamaannya. Kesamaan KKN dengan kuliah biasa terletak pada cirri-ciri esensialnya, yakni melibat pada kegiatan belajar (akademik) yang di dalamnya tentu melibatkan seluruh fungsi kejiwaan (intelektual, emosional, dan psikomotorik) dan bukan sekadar aktivitas fisik belaka. Sedangkan perbedaannya terletak pada ajang (setting) kegiatan belajarnya, bahan ajar, pendekatan kegiatan belajarnya, serta dampak pengiring instruksionalnya. Sebab, KKN mencakup ketiga dharma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat), meskipun yang dominan dharma ketiga. Sebagai kegiatan pendidikan, melalui KKN mahasiswa diperkenalkan secara langsung dengan masyarakat dan permasalahannya serta cara kerja lintas sektoral dan interdipliner. Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk menelaah dan merumuskan permasalahan yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan yang ada dalam masyarakat, dan sekaligus merumuskannya. Sedangkan disebut sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat, karena melalui KKN mahasiswa mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat secara praktis. Dengan demikian jelas bahwa KKN bukanlah sekadar kerja bakti atau bakti sosial yang dalam Pengabdian pada Masyarakat disebut sebagai Pelayanan Masyarakat ( community service), apalagi hanya kegiatan fisik saja. 11 Oleh karena itulah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dimaknai sebagai suatu kegiatan perkuliahan dan kerja lapangan yang merupakan pengintegrasian pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat oleh mahasiswa secara praktis, melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. KKN merupakan perwujudan dari salah satu dharma ketiga yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu, serta dapat dipisahkan dengan dua dharma yang lain. 12 Dengan demikian jelaslah bahwa di STKIP PGRI Jombang istilah atau sebutan KKN ini tidak akan diubah, meskipun dalam perkembangan politik ada istilah kontemporer KKN dengan arti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 11 Lihat pula M. Rosyidan. Pembimbingan Kuliah Kerja Nyata. LPM IKIP Malang, Lihat Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang, 2005, hal

5 Tujuan KKN Pada dasarnya tujuan umum KKN adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa (personality development) melalui pengembangan persepsi, kognisi dan sikap mahasiswa terhadap masyarakat lingkungannya. Selain itu tujuan KKN adalah mendekatkan lembaga perguruan tinggi pada masyarakat sehingga perguruan tinggi tidak dikatakan sebagai menara gading serta membantu pemerintah dalam upaya mempercepat gerak pembangunan. Sedangkan di STKIP PGRI Jombang, tujuan KKN dinyatakan secara rinci dalam Buku Pedoman 13 sebagai berikut: a. Bagi mahasiswa. 1) Memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatannya dalam masyarakat secara langsung untuk menemukan, merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara praktis dan interdisipliner. 2) Memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, teknologi dan seni dalam upaya untuk menumbuhkan, mempercepat gerak serta memperoleh kader pembangunan. 3) Memperoleh dan menularkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan secara pragmatis melalui pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. b. Bagi Perguruan Tinggi 1) Menghasilkan sarjana yang mampu mengisi teknostruktur dalam masyarakat yang lebih menghayati kondisi, gerak dan permasalahan komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. 2) Meningkatkan hubungan dengan Pemerintah, Instansi terkait dan masyarakat sehingga dapat berperan dalam menyelaraskan antara tujuan pendidikan dengan tuntutan masyarakat yang sedang membangun. Sasaran dan Manfaat KKN KKN mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat beserta Pemerintah, dan Perguruan Tinggi. Adapun manfaat KKN dinyatakan secara rinci dalam Buku Pedoman 14 sebagai berikut: a. Bagi mahasiswa 1) Memperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat menghayati keterkaitan dan kerjasama antar sektor. 2) Memperdalam pengertian dan penghayatan terhadap manfaat ilmu, teknologi dan seni yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan. 3) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap berbagai masalah pembangunan dan perkembangan masyarakat. 4) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. 5) Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis. 6) Memberi ketrampilan kepada mahasiswa dan berpartisipasi dalam pembangunan serta pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEK secara interdisipliner dan lintas sektoral. 13 Buku Pedoman STKIP PGRI Jombang, hal Ibid. hal

6 7) Membina mahasiswa untuk menjadi motivator, dinamisator dan problem solver. 8) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk kepedulian terhadap kemajuan masyarakat. 9) Menumbuhkan sifat profesional dalam diri mahasiswa dalam arti meningkatkan keahlian, tanggung jawab, kepedulian maupun rasa kesejawatan. b. Bagi Masyarakat dan Pemerintah 1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. 2) Memperoleh cara-cara yang baru yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan. 3) Memperoleh masukan dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan. 4) Terbentuknya kader-kader pembangunan dalam masyarakat sehingga terjamin adanya sumber tenaga yang bermutu demi kelangsungan pembangunan. 5) Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program dan proyek yang belum tersentuh di masyarakat. c. Bagi STKIP PGRI Jombang 1) Memperoleh umpan balik sebagai pengintegrasian mahasiswa dalam proses pembangunan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan. 2) Memperoleh berbagai kasus yang nyata dan berharga sehingga dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan untuk pengembangan penelitian. 3) Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa yang merupakan perpaduan antara teori dan praktek sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata. 4) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama dengan instansi lain melalui kerjasama oleh mahasiswa yang melakukan KKN. KKN di STKIP PGRI Jombang Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program sarjana di lingkungan STKIP PGRI Jombang dan merupakan salah satu mata kuliah dengan bobot 4 SKS. Prasyarat mengikuti KKN adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan sedikitnya 80 SKS, memenuhi ketentuan administrasi akademik dan administrasi keuangan. 15 Pelaksanaan KKN di STKIP PGRI Jombang Pelaksanaan KKN dikelola oleh Pusat Pengabdian pada Masyarakat (PPM) dengan membentuk Panitia Penyelenggara yang meliputi tugas administratif dan pembimbingan di lapangan. 16 Lokasi KKN ditetapkan di desa binaan dan sekolah/madrasah mitra STKIP PGRI Jombang. Adapun kegiatannya meliputi beberapa tahapan, yaitu: 1. Persiapan Antara lain meliputi kegiatan pembentukan panitia, pendaftaran peserta, penetapan dosen pembimbing, dan lain-lain. 2. Pembekalan 15 Ibid. hal Ibid 6

7 Kuliah pembekalan wajib diikuti oleh semua peserta KKN. Dengan demikian mahasiswa yang tidak mengikuti kuliah pembekalan secara penuh dinyatakan gugur sebagai peserta KKN. Adapun materi pembekalan meliputi tiga kelompok materi, yaitu materi dasar, materi penunjang dan materi teknis operasional. 3. Observasi dan Penyusunan Program Observasi lapangan sebelum pelaksanaan KKN, karenanya wajib diiikuti oleh dosen pembimbing dan mahasiswa peserta KKN. Pada tahapan ini dosen dan mahasiswa dapat melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang terkait di lokasi dan pengumpulan data. Program kerja harus disusun berdasarkan hasil observasi lapangan, dibimbing dan disetujui dosen pembimbing serta penanggungjawab lokasi (Kepala Desa/Kepala Sekolah). Agar semua pihak mengetahui program kerja KKN maka program juga harus ditulis di atas kertas plano dan ditempel di Posko. 4. Pelaksanaan Program di Lokasi Tahapan ini merupakan inti dari serangkaian kegiatan KKN, yaitu pelaksanaan program di lokasi, baik secara kelompok maupun individu, baik mahasiswa maupun dosen pembimbing, bahkan panitia maupun pimpinan perguruan tinggi ikut pula terjun di lokasi KKN. Perlu diketahui, bahwa terkadang tidak semua program kerja dapat dilaksanakan sesuai rencana, karena itu diperbolehkan munculnya program tambahan. 5. Pelaporan Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa harus membuat jurnal kegiatan (kelompok dan perorangan) untuk bahan penyusunan laporan, baik laporan berkala maupun laporan akhir. Pelaporan merupakan dokumen penting yang menjadi bukti otentik pelaksanaan KKN, karena itu wajib dipenuhi sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. 6. Evaluasi Evaluasi KKN meliputi dua hal yaitu: a. Evaluasi mahasiswa, yaitu untuk menentukan prestasi mahasiswa selama mengikuti kegiatan KKN (pembekalan, observasi, penyusunan program, pelaksanaan di lokasi, dan pelaporan). b. Evaluasi program, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan program secara menyeluruh, serta untuk menentukan tindak lanjut dan pengembangan KKN di waktu-waktu berikutnya. Pembiayaan Program KKN Pembiayaan program KKN di lokasi ditanggung oleh peserta dan dikelola sepenuhnya oleh pengurus kelompok tanpa campur tangan Dosen Pembimbing. Disamping itu terdapat dana subsidi dari lembaga/panitia yang besarnya ditentukan kemudian. Kelompok diperbolehkan mencari dana sponsor dari pihak ketiga, dengan catatan harus diketahui oleh Dosen Pembimbing, Kepala Desa/Kepala Sekolah, dan Pimpinan Perguruan Tinggi. Peranan Mahasiswa dalam KKN Ada empat ciri peranan yang dapat dilakukan mahasiswa selama menjalankan KKN, yaitu (1) peranan yang diperlukan untuk kelangsungan proses pembangunan, (2) peranan yang belum dilakukan oleh pihak lain, (3) kalaupun peranan yang akan dilakukan telah diketahui ada pihak lain yang melakukan tetapi belum dapat dilaksanakan, dan (4) peranan itu dapat dilakukan oleh mahasiswa Lihat pula Margono Slamet. Peranan Mahasiswa KKN dalam Pembangunan Perdesaan dan Perubahan Sosial, DP3M Ditjen Dikti,

8 Empat peranan tersebut kalau dihubungkan dengan tujuan dan sasaran KKN, maka mahasiswa dalam KKN dapat melakukan peranan sebagai berikut: 1. Pemberi informasi (informan) 2. Pemberi motivasi (motivator), dan sekali-kali bukan sebagai provokator. 3. Pelancar proses difusi dan inovasi, artinya pendukung terjadinya perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat atau komunitas setempat. 4. Penghubung antar sistem 5. Penggerak masyarakat kea rah pembangunan Peranan dan Tugas Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Banyak hal yang bisa diperankan oleh Dosen Pembimbingan Lapangan (DPL) antara lain sebagai manusia sumber (expert), fasilitator, motivator, mediator, evaluator, dan sebagainya. Adapun tugas DPL adalah: 1. Menguasai materi pembekalan 2. Mengadakan observasi bersama mahasiswa bimbingannya 3. Membimbing dan monitoring dalam penyusunan program kerja 4. Mewakili pimpinan STKIP untuk menyerahkan mahasiswa kepada penanggung jawab lokasi (Kepala Desa / Kepala Sekolah) 5. Membantu kelancaran proses pendekatan sosial dengan masyarakat atau komunitas di lokasi 6. Melakukan monitoring dan pengendalian perilaku mahasiswa, baik yang terkait langsung dengan program kerja maupun program KKN secara luas. 7. Membantu pemecahan masalah yang dihadapi mahasiswa bimbingannya. 8. Melaporkan kepada panitia/pimpinan STKIP bilamana terdapat masalah (kendala) yang menyangkut kebijakan KKN 9. Mewakili pimpinan STKIP untuk pamit kepada penanggung jawab lokasi (Kepala Desa / Kepala Sekolah) 10. Membimbing penyusunan laporan akhir KKN 11. Memberikan penilaian dan menyerahkan rekap nilai kepada Panitia. Kesimpulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan akademis yang memadukan ketiga Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat), meskipun yang dominan adalah dharma ketiga. Oleh karena itu penyelenggaraan maupun pelaksanaan KKN harus seirama dengan hakikat Pengabdian pada Masyarakat maupun arah kebijakan KKN yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. 8

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI 12 JULI 2017 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian integral dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Program pendayagunaan potensi mahasiswa di masyarakat yang dikenal dengan nama Kuliah Kerja Nyata (selanjutnya disingkat KKN) dan dilaksanakan oleh kalangan

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi.

FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Oleh Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., MSi. Disampaikan Pada: DIKLAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SILIWANGI PERIODE II TAHUN AKADEMIK 2011/2012 FILOSOFI KULIAH KERJA NYATA Bagian

Lebih terperinci

KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA

KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA KULIAH KERJA NYATA (KKN) APA MENGAPA BAGAIMANA PENGERTIAN KULIAH KERJA NYATA KKN merupakan suatu kegiatan perkuliahan intrakurikuler dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Bangsa yang kaya dengan budaya dan bahasa, lebih dari dua ratus juta penduduk Indonesia memiliki karakterisktik adat yang berbeda. Dari sensus Badan

Lebih terperinci

BAB. A. Pengantar. B. Tujuan. Misi dan Visi

BAB. A. Pengantar. B. Tujuan. Misi dan Visi Misi dan Visi A. Pengantar BAB 1 MISI DAN VISI Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai program wajib tempuh mahasiswa sebelum lulus telah berusia 19 tahun sejak pertama kali dilaksanakan secara wajib pada tanggal

Lebih terperinci

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA

SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH, DASAR FILOSOFIS, TUJUAN DAN MANFAAT KKN FX. SUMARJA SEJARAH KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) muncul dari konsep atas kesadaran mahasiswa sebagai calon sarjana untuk dapat memanfaatkan sebagian waktu

Lebih terperinci

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA

PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PERAN DPL TIM BP-KKN UNILA PEMBIMBING MAHASISWA KKN PENDAMPING PENDORONG PENGARAH PENUNTUN PANUTAN ARAH & TUJUAN KKN KKN Adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah aset nasional yang lahir dari saham mahasiswa dalam pembangunan. Konsep ini muncul dari kesadaran mahasiswa sebagai calon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata dapat disingkat menjadi KKN. KKN merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

Lebih terperinci

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

KKN PPM. KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat I NYOMAN WIJAYA KKN PPM KKN : Kuliah Kerja Nyata PPM : Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Suatu kegiatan intrakurikuler wajib, yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma PT dengan metode pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal 21-29 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *)

Kumpulan Makalah Pembekalan KKN UNY 2011, hal 21-29 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA. Oleh: Wawan S. Suherman *) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KULIAH KERJA NYATA Oleh: Wawan S. Suherman *) A. Pendahuluan Sebagai sebuah institusi perguruan tinggi, Universitas Negeri Yogyakarta memiliki tugas untuk menjalankan tridharma

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Menurut Slameto (2003:102), persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan KKN ditujukan untuk menumbuh kembangkan empati dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa S1 Universitas Ahmad Dahlan yang dikembangkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. tentang apa, bagaimana, serta untuk apa KKN itu dilaksanakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata KKN adalah bagian integral dari proses pendidikan yang memiliki ciri-ciri khusus. Oleh karena itu, sistem penyelenggaraannya memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat

Lebih terperinci

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003. tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR : 30/I/KEP/SA/2003 tentang KEBIJAKAN DASAR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SENAT AKADEMIK INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan. yang lebih besar pada perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan isi dan. yang lebih besar pada perguruan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan KKN KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah masyarakat di luar kampus dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun

BAB I PENDAHULUAN. Panduan Pengabdian kepada Masyarakat tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengabdian kepada masyarakat adalah suatu bentuk kegiatan institusi yang diadakan oleh dosen (baik dengan atau tanpa mahasiswa), yang ditujukan untuk masyarakat sebagai

Lebih terperinci

dan SISTEM PENYELENGGARAAN KKN

dan SISTEM PENYELENGGARAAN KKN WAWASAN dan SISTEM PENYELENGGARAAN KKN Oleh Dr. SUDI DUL AJI, M.Si Warek 1 UNIKAMA KULIAH KERJA NYATA merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar proses pengabdian kepada masyarakat merupakan kriteria minimal tentang kegiatan

Lebih terperinci

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb.

PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Pada prinsipnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya disingkat KKN di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa adalah pelaksanaan dharma pengabdian kepada masyarakat yang bersifat interdisipliner dan pelaksanaannya menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN

BAB I PENDAHULAUAN. A. Gambaran Umum Lokasi KKN BAB I PENDAHULAUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN Arah pembangunan sesuai dengan amanat GBHN 1999 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN KKN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN KKN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN KKN PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP/MP/05.03.36 REVISI KE : 1 TANGGAL : 01 September 2014 DIKAJI ULANG OLEH : Pembantu Dekan I

Lebih terperinci

Manual Mutu Pengabdian

Manual Mutu Pengabdian Manual Mutu Pengabdian MM 03 PJM Revisi Tanggal Dikaji Oleh Disetujui Oleh Pusat Jaminan Mutu Disetujui Oleh: Revisi ke 03 Tanggal 01 Juni 2011 KATA PENGANTAR Kehidupan dan perkembangan akademik di Perguruan

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan

Lebih terperinci

LANDASAN HUKUMDitjen

LANDASAN HUKUMDitjen 1 2 LANDASAN HUKUM 1. UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, pasal 20, ayat 2 menyatakan Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan

Lebih terperinci

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PELAKSANAAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

1. BAB I. PENDAHULUAN Sejarah Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

1. BAB I. PENDAHULUAN Sejarah Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan 1. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia diawali di Universitas Gadjah Mada dan dilaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN MAHASISWA KKN IKIP VETARAN SEMARANG TANGGAL 22 JANUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh :

Lebih terperinci

MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MM.PJM-UB.03 Manual Mutu Pengabdian kepada Masyarakat MM.PJM-UB.03 Revisi : Ke-1 Tanggal : 1 Oktober 2007 Dikaji ulang oleh : Pembantu Rektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP

BAB I PENDAHULUAN. A. Falsafah dan Pengertian KKP A. Falsafah dan Pengertian KKP BAB I PENDAHULUAN a. Falsafah Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan bagian integral dan proses pendidikan di Perguruan Tinggi yang mempunyai kekhususan dalam pelaksanaannya.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT OLEH PERGURUAN TINGGI Akhmad Riduwan *) Lektor Madya Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRAK Darma pengabdian kepada masyarakat

Lebih terperinci

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENGENDALIAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan pelajaran, pengelolaan program pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, mengukur

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MATA KULIAH UMUM PLSBT Disajikan pada Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Jurusan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU)

Lebih terperinci

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013 SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/2011 579/UN27/PP/2013 LANDASAN HUKUM KKN UNS 1. SE Rektor No.312/J27/KN/1998 Penangguhan pelaksanaan KKN UNS 2. SK Rektor No. 599/J27/PP/2004 KKN menjadi mata Kuliah Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA Menimbang

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016. KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung 1.2 LOKASI Desa Sulang, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali 1.3 BIDANG KEGIATAN KKN PPM a. Prasarana

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN

KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA. perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA. perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pendidikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016

Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat 2016-2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIE Kusuma Negara 2016 Kata Pengantar Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika.

KATA PENGANTAR. 2) Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh civitas akademika. KATA PENGANTAR Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat harus berperan dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pengabdian Masyarakat - LPPM Unjani 1

BAB I PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Pengabdian Masyarakat - LPPM Unjani 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu Dharma dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan dharma penelitian, dimana Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN 1 PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA TAHUN 2011 UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA JAKARTA DISUSUN OLEH: PANITIA PELAKSANA KKN 2011 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

2015 STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

2015 STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO DALAM MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia kerja semakin membutuhkan sumber daya manusia yang unggul, memiliki kompetensi dan mampu bekerjasama. Untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas harus

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENETAPAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH BANJARNEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010

PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010 PANDUAN PELAKSANAAN HIBAH KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) TAHUN 2010 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 DAFTAR ISI I. Latar Belakang...

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topic penelitian, dimana didalam tinjauan pustaka akan dicari teoriteori atau

Lebih terperinci

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta STD-SPM.Pol//26/26 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Visi : Misi : Menjadi Institusi pendidikan tinggi kesehatan yang unggul, kompetitif dan bertaraf internasional tahun

Lebih terperinci

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13.

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13. KETETAPAN No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN OTONOM, DAN BADAN SEMI OTONOM PERIODE 2013 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Perwakilan

Lebih terperinci

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA FPIK- UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA FPIK- UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014 PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA FPIK- UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2014 1 Latar Belakang Potensi daerah Sumber daya Pengelolaan Analisis Potensi (Dengan SWOT) Pemetaan sumberdaya Komponen pengelolaan

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang 1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, baik yang sedang berkembang maupun yang telah maju. Masalah pendidikan pada saat ini mendapat perhatian

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL

PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015-2016 PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL PROGRAM DOKTOR TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 PROGRAM KERJA (PROGKER) PERIODE 2015 2016

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

HAKEKAT KKN TEMATIK DAN KONSEPSI PEMBERDAYAAN LPPM-UTM 15 MEI 2016

HAKEKAT KKN TEMATIK DAN KONSEPSI PEMBERDAYAAN LPPM-UTM 15 MEI 2016 HAKEKAT KKN TEMATIK DAN KONSEPSI PEMBERDAYAAN LPPM-UTM 15 MEI 2016 Peserta : 1877 Mahasiswa DPL : 47 orang (30 Lk & 17 Pr) Fakultas : semua Fakultas di UTM Mhs / Desa : 20 mahasiswa Lokasi : 93 Desa 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada PP No 60 Tahun 1999 pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada PP No 60 Tahun 1999 pasal 3 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN KKN Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. KETENTUAN UMUM Keluarga besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah civitas akademika Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA FAKULTAS

PROGRAM KERJA FAKULTAS PROGRAM KERJA FAKULTAS STRATEGI 2030 Untuk mewujudkan tujuan, Fakultas Pertanian IPB menyusun strategi dengan mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Berkembangnya kompetensi dan komitmen staf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) merupakan salah satu fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mempunyai visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran akan mampu. menciptakan lingkungan akademis yang harmonis dan produktif, jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan manajemen pembelajaran atau pengelolaan pembelajaran dimulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penilaian. Suasana pembelajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang

I. PENDAHULUAN. menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pembangunan merupakan proses perubahan yang harus terus menerus menuju ke arah yang lebih baik. Sebagai negara berkembang Indonesiapun senantiasa

Lebih terperinci

STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT

STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT STANDAR PENGABDIAN MASYARAKAT Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi dan Tujuan FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2011 Visi, Misi dan Tujuan Kode Dokumen : 0040001000 Revisi : 4 Tanggal : 6 Juni 2011 Diajukan oleh : Dekan ttd Prof. Ir.Sumeru Ashari,M.Agr.Sc.,Ph.D Dikendalikan

Lebih terperinci

EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO

EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO EVALUASI KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL TAHUN 2003 Oleh : BASUKIYATNO PONOHARJO PURWO SUSONGKO DJOKO SUYONO ABSTRAK Keberadaan Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Perguruan Tinggi dipermasalahkan

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGABDIAN MASYARAKAT PEDOMAN PELAKSANAAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON TAHUN 2014 1 2 3 DAFTAR ISI Halaman Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2014 TANGGAL 7 JULI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamualaikum

Lebih terperinci

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG

MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG MANUAL PENINGKATAN STANDAR AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL AKADEMI KEBIDANAN WIJAYA KUSUMA MALANG TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I : PENDAHULUAN A. Visi...

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila 41 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila Lampung terdiri dari beraneka macam suku dan budaya. Keanekaragaman suku dan budaya di daerah Lampung

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.20 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 10 STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.20 No. Rev

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ke dalam organisasi dan mencintai kegiatan alam bebas. kepecintaalamandan lingkungan hidup lewat segala kegiatan yang dilakukan

BAB V PENUTUP. ke dalam organisasi dan mencintai kegiatan alam bebas. kepecintaalamandan lingkungan hidup lewat segala kegiatan yang dilakukan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Salah satu unit kegiatan mahasiswa di UGM yaitu organisasi pecinta alam merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bersifat otonom dan non politis sehingga tidak berafiliasi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KKN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Oleh : Dr. H. Ravik Karsidi, MS Drs. H. Trisno Martono, MM Drs. Partono Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret Makalah Disampaikan dalam Rapat Kerja

Lebih terperinci

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH B2-2 MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH FA Book 2 2.indd 1 10/26/10 1:59:35 PM FA Book 2 2.indd 2 10/26/10 1:59:35 PM DAFTAR ISI A. Alasan Perlunya Manajemen 03 Berbasis Sekolah B. Pilar MBS 04 C. Landasan Hukum 06

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KULIAH KERJA NYATA POSDAYA DAN VOKASI MAHASISWA UNDARIS UNGARAN TAHUN 2015 TANGGAL 28 JULI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok ini bertempat di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. BAB I DESKRIPSI KEGIATAN 1.1 Judul Melalui KKN PPM Periode XIII Kita Berdayakan Penduduk Desa Perancak Menjadi MARTABAK (Masyarakat Tangguh, Berbudaya, dan Kreatif). 1.2 Lokasi Lokasi KKN PPM kelompok

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa keberadaan Lembaga Kemasyarakatan Desa dalam

Lebih terperinci

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118 STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA I. VISI, MISI, DAN TUJUAN UNIVERSITAS A. VISI 1. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan

Lebih terperinci

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM

MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM MANUAL MUTU AKADEMIK MM.GJM-FE-UB.01 GJM Manual Mutu Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya MM.GJM FE-UB.01 Revisi : Ke - 3 Tanggal : 20 Mei 2009 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan Bidang Akademik

Lebih terperinci

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN 1 PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN A. Penilaian KKN yang ditetapkan sebagai mata kuliah wajib, memiliki kriteria penilaian yang meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective),

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar KUKERTA UMB Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Muara Bungo adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner

Lebih terperinci