PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FILTRASI, DESINFEKSI, DAN SOLAR DISINFECTION (SODIS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FILTRASI, DESINFEKSI, DAN SOLAR DISINFECTION (SODIS)"

Transkripsi

1 MODUL: PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FILTRASI, DESINFEKSI, DAN SOLAR DISINFECTION (SODIS) I. DESKRIPSI SINGKAT Air dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun social.permasalahan yang timbul dan sering dijumpai bahwa kualitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bisa dikatakan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radiologist. Sehingga dalam proses penyediaan air bersih ini perlu dilakukan suatu upaya mengurangi resiko negatif yang berdampak bagi kesehatan masyarakat. Air merupakan kebutuhan pokok dan penting dalam kehidupan, tanpa air manusia dan kehidupan di alam semesta ini tak mungkin bisa berjalan. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita 1 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

2 rasakan betapa pentingnya air itu bagi kita, mulai dari untuk minum, makan, mandi, cuci dan sampai ke urusan buang air besar kita tetap memerlukan air. Namun perlu diingat air yang bisa dipakai untuk kebutuhan segala urusan diatas, tentunya bukan sembarang air, tapi harus air yang memenuhi syarat kesehatan baik secara kuantitas dan kualitas. Fenomena saat ini yang terjadi, dari aspek kualitas mulai dikesampingkan oleh sebagian masyarakat, ini karena kebutuhan sarana dan sumber air yang tersedia, serta tidak didukung dengan adanya suatu pengetahuan yang komplek memahami air bersih itu sendiri dan cara memperlakukan air tersebut. Untuk itu menangani persoalan-persoalan diatas, setidaknya untuk mengurangi dampak negatif bagi kesehatan manusia, dibidang penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga dan pengelolaan sampah, Bapelkes Lemahabang sebagai Sentra Diklat Kesling berupaya memberikan solusi dengan menerapkan Teknologi Tepat Guna. II. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu mempraktikkan penjernihan air dengan metode filtrasi, desinfeksi, dan solar disinfection (sodis) B. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti materi pelatihan ini, peserta mampu 1. Menjelaskan metode Tabung Filtrasi, Desinfeksi, dan Solar Disinfection Water. 2. Mempraktikkan pembuatan alat Tabung Filtrasi, Desinfeksi, dan Solar Disinfection Water. 2 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

3 3. Mempraktikkan penggunaan Tabung Filtrasi, Desinfeksi, dan Solar Disinfection Water sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. 4. Melakukan Pemeliharaan Tabung Filtrasi, Desinfeksi, dan Solar Disinfection Water III. POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok bahasan, dengan uraian sebagai berikut : 1. Metode Tabung Filtrasi Desinfeksi Air a. Tabung Filtrasi 1) Tujuan pembuatan tabung filtrasi 2) Manfaat tabung filtrasi 3) Cara Pembuatan tabung filtrasi 4) Cara Pemakaian tabung filtrasi 5) Cara Perawatan tabung filtrasi. b. Tabung Desinfeksi 1) Tujuan pembuatan tabung desinfeksi 2) Manfaat tabung desinfeksi 3) Cara Pembuatan tabung desinfeksi 4) Cara Pemakaian tabung desinfeksi 5) Cara Perawatan tabung desinfeksi. 2. Water Solar Disinfection : a. Tujuan pembuatan tabung desinfeksi b. Manfaat tabung desinfeksi c. Cara Pembuatan tabung desinfeksi d. Cara Pemakaian tabung desinfeksi e. Cara Perawatan tabung desinfeksi. 3 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

4 IV. BAHAN BELAJAR 1. Kepmenkes Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syaratsyarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum 2. Powerpoint materi penjernihan air dengan metode filtrasi, desinfeksi, dan solar disinfection (sodis) 3. Alat peraga penjernihan air dengan metode filtrasi, desinfeksi, dan solar disinfection (sodis) 4. Modul penjernihan air dengan metode filtrasi, desinfeksi, dan solar disinfection (sodis) 5. Alat dan bahan praktik V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam proses pembelajaran materi ini. Langkah 1 Pengkondisian 1. Fasilitator menyapa peserta dengan ramah dan hanga. Apabila belum pernah menyampaikan sesi di kelas ini, mulailah dengan perkenalan. Perkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, instansi tempat bekerja, dan materi yang akan disampaikan. 2. Sampaikan tujuan pembelajaran materi ini dan pokok bahasan yang akan disampaikan, sebaiknya menggunakan bahan tayang. Langkah 2 Diskusi Singkat tentang Topik (brain storming) Fasilitator berusaha menggali pendapat/pemahaman peserta dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta terkait dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan. Sebaiknya tuliskan kata kunci pendapat mereka pada kertas flipchart atau metaplan. 4 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

5 Langkah 3 Penyampaian Materi 1. Fasilitator menyampaikan paparan materi sesuai urutan pokok bahasan dan sub pokok bahasan dengan menggunakan bahan tayang. Kaitkan juga dengan pendapat atau pemahaman yang dikemukakan oleh peserta agar mereka merasa dihargai. 2. Sebelum melanjutkan pokok bahasan berikutnya, fasilitator akan menanyakan apakah peserta memahami pokok bahasan yang baru saja disampaikan dan memberi kesempatan untuk tanya jawab. 3. Memberi demonstrasi peralatan dan bahan yang akan digunakan. Langkah 4 Praktek 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan praktek pembuatan alat penyaringan air secara sederhana di ruang workshop yang telah disediakan oleh Bapelkes Lemahabang. 2. Peserta akan dibimbing dalam melakukan praktek sesuai dengan materi yang di praktekkan di workshop. Langkah 5 Implementasi 1. Fasilitator atau Tim Pembimbing akan mengajak seluruh peserta ke Lapangan untuk mengimplementasikan alat yang sudah dibuat dan dipraktekkan dalam materi pelatihan. 2. Peserta akan dipandu oleh Tim dalam melakukan implementasi di lapangan sesuai dengan pengaturan jadwal dan lokasi oleh Tim Korlap. 5 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

6 Langkah 6 Refleksi dan Rangkuman 1. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan refleksi bersama tentang pembahasan materi ini. Apakah tujuan pembelajaran yang ditetapkan sudah tercapai? 2. Dilanjutkan dengan menutup sesi ini dengan memberikan apresiasi keterlibatan aktif seluruh peserta. 6 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

7 VI. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1. Metode Tabung Filtrasi dan Tabung Desinfeksi Air a. Tabung Filtrasi. 1. Tujuan Untuk menyaring atau memfilter air baku agar air menjadi lebih bersih dan layak untuk dikonsumsi. 2. Manfaat Dengan sistem filtrasi akan mengurangi kandungan zat-zat pencemar secara fisik dan kimia dan bakteriologis di dalam air bersih. 3. Alat dan Bahan a. Alat : - Gergaji besi - Gunting - Pisau/ Cutter - Meteran/penggaris - Kertas Pasir/Ampelas b. Bahan : - Pipa PVC Ф 4 ( 0,5 0,75) M - Elbow/ Knee Ф 4 ( 2 bh) - Dop PVC Ф 4 ( 2bh) - Pipa PVC Ф ¾ ( secukupnya ) - Water Mur Luar Ф ¾ ( 2 bh) - Water mur Dalam Ф ¾ (3 bh) - Stop Kran Ф ¾ ( 1 bh ) - Lem PVC ( 3 bh tube) - Batu zeolit ( 5 bungkus) - Pasir dengan Ф ( 0,5 1,5) mm 1 kg. - Water fill atau busa saringan air ( 5 bungkus) - Carbon aktif ( 3 bungkus bungjus ) atau 0,5 kg - Scren /saringan dari kasa plstik. 7 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

8 c. Cara pembuatan : - Ambil Dop Ф 4, lalu buat lubang dengan pisau atau cutter, lalu ratakan dengan gergaji besi pada ditengahnya sampai sesuai dengan besar diameter water mur, buat untuk 2 buah. - Sambungkan water mur luar dan dalam yang Ф ¾, pada tengah dop yang telah dilubangi tersebut, sebelum disambungkan harus di olesi lem pipa dahulu agar bisa terkancing dengan kuat. - Ambil Elbow atau knee Ф 4, bersihkan dahulu dan diampelas bibirnya, lalu sambungkan dengan dop yang telah ada water murnya tadi, dengan lem pipa hingga kuat, buatlah satu lagi untuk elbow dan dop yang belum tersambungkan tadi hingga 2 bh. - Ambil pipa Ф 4, ukur 0,5 M dan gergaji lalu ratakan dan bersihkan dengan ampelas. - Siapkan zeolit ( 5 bngks) yang sudah dibilas air. - Siapkan carbon aktif ( 0,5 kg) yang sudah bersih - Siapkan Water fill yang sudah dipotong melingkar sesuai ukuran pipa sebesar Ф 4, sesuai kebutuhan. - Buat juga saringan dari kasa plastik digunting melimgkar sebesar ukuran pipa. d. Cara penyusunan bahan : - Ambil salah satu dop dan elbow yang sudah tersambung, masukkan kasa plastik saringan, lalu isi busa water filter sebanyak 3 lapisan, lalu lanjutkan isi kasa plastik saringan lagi lalu isi carbon aktif sebanyak 2 bungkus. - Lalu diatas carbon beri kasa saringan lagi lalu isi dengan water fill 2 lapisan, lalu isi dengan batu zeolit sebanyak (2 bungkus) hingga batas sambungan elbow ke pipa. 8 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

9 - Berhenti isi lapisan bahan, bibir elbow di lap, lalu sambung dengan pipa Ф 4 dengan lem, tunggu kering lalu lanjutkan pengisian bahan. - Dilanjutkan isi lapisan diatas zeolit dengan water fill sebanyak 3 lapisan, lalu diisi lagi dengan zeolit sebangak 1 bungkus. - Selanjutnya isi lagi dengan water fill sebanyak 6 lapisan, lalu diatasnya beri lagi saringan kasa plastik. - Diatas kasa saringan isi dengan carbon aktif sebanyak 0,2 kg, lalu isi lagi dengan kasa plastik saringan diatasnya. - Lalu isi lagi dengan water fill sebanyak 6 lapisan, lalu isi kasa saringan plastik, lalu isi pasir sebanyak 1 kg dengan Ф (0,5 1,5) mm. - Diatas pasir isi dengan water fill sebanyak 3 lapis atau sampai ke batas sambungan pipa ke elbow, lalu beri lapisan kasa saringan plastik sebagai lapisan terahir. - Bersihkan bibir elbow dan pipa lau sambungkan dengan kuat dan lejat memakai lem pipa. - Pada elbow yang ada lapisan bahan disambung deng stop kran Ф ¾. - Tabung Filtrasi siap dicoba dan digunakan. 4. Pemakaian - Gunakan pada air yang tidak terlalu kotor. - Sambungkan pipa elbow bagian atas dengan air baku yang akan disaring. - Debit dan kapasitas air sesuaikan dengan alat yang ada - Bersihkan atau bilas dulu tabung saringan dengan air bersih yang ada - Biarkan kran terbuka dahulu, hingga air yang mengalir relatif bersih. - Lalu tutup kran, dan gunakan kran dengan baik agar tak mudah patah. 9 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

10 - Bila air baku yang masuk saringan terlalu kotor, sebaiknya air baku dikoagulasi dengan tawas agar saringan tak mudah mampat. 5. Perawatan : - Bila terjadi saringan macet atau mampat, berarti saringan sudah jenuh - Sebaiknya dicek dulu, bila mampat pada alat maka alat harus dibongkar dan dibersihkan. - Alat-alat saringan dikeringkan dan dipasang kembali seperti semula. b. Tabung Desinfeksi 1. Tujuan Untuk membunuh kuman-kuman patogen didalam air. 2. Manfaat Untuk meningkatkan kualitas bakteriologis air bersih yang akan dimanfaatkan sehingga relatif aman dan sehat. Alat ini dapat dipakai untuk: - Sarana Air Bersih (SAB) pada sumber air baku seperti Sumur Gali (SGL), Perlindungan Mata Air (PMA). - Hidran Umum, Bak air atau Tandon air. - Menentukan kadar dan jumlah kaporit yang dibutuhkan, harus diketahui besar kapasitas dan debit air serta direncanakan untuk berapa bulan ( max. aktif kurang lebih 3 bulan ) 3. Alat dan bahan a. Alat : - Bor listrik - Mistar/meteran - Pensil utawa spidol - Kertas pasir/ampelas - Pisau / cutter - Gunting 10 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

11 b. Bahan : - Pipa PVC Ф 3 ( 0,5 m) - Pipa PVC Ф 2 (0,45 m) - Pipa PVC Ф 1 ( 0,4 m) - Dop Pipa PVC Ф 3 ( 2 bh) - Dop Pipa PVC Ф 2 (2 bh) - Dop Pipa PVC Ф 1 ( 2 bh) - Water Fill ( 1 lmbar) - Pasir halus Ф ( 0,5 1) mm - Tali rafia atau nilon - Lidi dari bambu - Ember plastik 4. Pembuatan: a. Pembuatan saringan - Buat tanda dan bagilah titik-titik pada Pipa PVC Ф 3 untuk rencana lubang sebesar 3,5 mm, dengan jarak horizon 3 cm dan vertikal 2 cm. - Buat tanda dan bagilah titik-titik pada Pipa PVC Ф 2 untuk rencana lubang sebesar 2 mm, dengan jarak horizon 3 cm dan vertikal 5 cm. - Buat tanda dan bagilah titik-titik pada Pipa PVC Ф 1 untuk rencana lubang sebesar 1 mm, sebanyak 4 lubang bersilangan. - Lakukan pengeboran dengan bor listrik sesuai ukuran yang ditentukan. - Untuk Pipa PVC Ф 3, kurang lebih sebanyak 180 lubang - Untuk Pipa PVC Ф 2, kurang lebih sebanyak 50 lubang. - Dan Pipa PVC Ф 1, sebanyak 4 lubang saja. 11 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

12 b. Penyusunan tabung saringan: - Ambil Pipa PVC Ф 3 tadi lalu tutup dengan dop PVC Ф 3, dengan lem pipa hingga rapat betul ( bag. Bawah saja) - Lalu ambil pula Pipa PVC Ф 2 tadi lalu tutup dengan dop Pipa PVC Ф 2, dengan lem PVC pula sampai rapat (bag.bawah saja) - Juga ambil Pipa PVC Ф 1, tadi lalu tutup dengan dop pipa PVC Ф 1, dengan lem PVC sampai rapat (bag.bawah saja) - Ambil dan gunting water fill sesuai ukuran pipa Ф 2, dan ukur dengan cara membungkusnya sehingga menutupi pipa Ф 2 tersebut. - Coba masukkan pipa Ф 1, pada pipa Ф 2, lalu buat lubang untuk batang lidi penyangga antar pipa sebesar 4 mm, tepat di tengah kedua pipa, lalu lakukan pengeboran dan lidi dipakukan pada kedua pipa. - Lakukan pembungkusan dengan water fill pada pipa Ф 2, diikat dengan tali rafia secukupnya. - Ambil pipa Ф 3, masukkan water fill beberapa lapis untuk penahan pipa yang akan masuk di dalamnya. - Masukkan pipa Ф 2,yang berisi pipa Ф 1, dan sudah dibungkus dengan water fill ke dalam pipa Ф 3. - Pada batas antara pipa Ф 2,dan pipa Ф 1, ada rongga kosong, isikan pada rongga ini dengan pasir halus yang bersih dan secara perlahan agar bisa menyelimuti dengan rata dan padat. - Pada pipa Ф 1, isi dengan kaporit sesuai dengan takaran dan kadar yang diperlukan untuk desinfeksi. - Lakukan penutupan pada tabung pipa Ф 1, dengan ditutup biasa tanpa dilem agar sewaktu-waktu bisa dibuka lagi. 12 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

13 - Tutup juga pipa Ф 2, dengan ditutup biasa juga agar bisa dibuka lagi. - Buat tali pada sisi kiri kanan tabung yang luar, lalu lakukan penutupan - Tabung kaporit siap digunakan. 5. Cara perawatan : - Apabila kadar kaporit sudah diperkirakan habis, sebaiknya diangkat dan dijemur sampai kering dulu. - Lalu dibersihkan dan disusun kembali dan tambahkan pasir bila kurang. - Tabung siap diisi kaporit dan digunakan kembali. 6. Cara perhitungan kebutuhan kaporit : a. Sistem pembubuhan langsung : - Bila kita ingin melakukan chlorinasi secara langsung, tanpa alat ini debit dan kapasitas air harus diketahui telebih dahulu, dan air sebaiknya tidak digunakan langsung selama kurang lebih 2 jam, karena waktu kontak efektif chlorinasi secara langsung adalah 2 jam. - Misalkan kita punya bak penampungan air atau tandon air atu juga sumur gali, didapatkan debit air adalah 0,5 lt/det, sedang kita rencanakan kebutuhan kaporit 1 mg/lt dengan kaporit a.c 60% maka kita bisa masukkan pada rumus sebagai berikut : - Kebutuhan Chlor = Debit selama 24 jam x Rencana kebutuhan chlor x 1/ T x 1 / C. - Bila debitnya 0,5 lt/det maka kita bisa hitung volume air selama 24 jam adalah 0,5 lt/det x 24 jam x 60 mnt x 60 det = lt / hari. - Jadi kebutuhan kaporit bisa dihitung : - Kbthan Chlor = lt/hari x 1 mg/lt x 1/ 2 x 100/60 = mg 13 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

14 mg = 36 gram, dan 1 sendok makan setara dengan (10-15) gram, jadi 36 gram, kurang lebih 2,5 sendok makan. - Jadi bahan yang dibutuhkan sebanyak 36 gram atau 2,5 sendok kaporit. b. Sistem Tabung Saringan : - Bila kita memakai tabung sarigan ini, sebaiknya dipakai pada air yang debitnya mengalir secara kontinyu, misal pada brond captering, PMA, ataupun bak tampung lainnya. - Rumus perhitungan kebutuhan bahan kaporit adalah sebagai berikut : - Kebutuhan Chlor = Debit 24 jam x rencana kbthn x 1/C x Konstanta x lama waktu yang direncanakan. - Misal kita anggap debitnya sama seperti diatas, sebesar lt/hari dan direncanakan kebutuhan kaporit sebesar 1 mg/lt, dan diharapkan bertahan selama 3 bulan, dengan konstanta perlambatan sebesar 0, Konstanta ini didapat dari faktor perlambatan yaitu hasil perkalian dari perbandingan diameter pipa dan jumlah lubang saringan yaitu : ( 7,5/180) x ( 5/50 ) x ( 2,5/ 5 ) = 0, Maka kebutuhan kaporit bisa dihitung demikian : - Kebutuhan Chlor = lt/hr x 1 mg/lt x 100/60 x 0,002 x 90 hari, maka didapatkan sebesar mg atau 12,96 gram kaporit. - Bila 1 sendok setara dengan (10-15) gram, maka kebutuhan kaporit sebesar 1 sendok makan saja. 14 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

15 A. Gambar Model Tabung Filtrasi Water Fill Pasir halus Carbon Aktif Batu Zeolit Screen/Kasa 15 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

16 B. Gambar Model Tabung Desinfeksi Tabung Luar Tabung Selimut Tabung Kaporit 16 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

17 POKOK BAHASAN 2. SOLAR DISINFECTION WATER (SODIS) 1. Tinjauan mengenai SODIS a. Pengertian SODIS adalah cara pengolahan air mentah menjadi air minum yang aman dengan memanfaatkan sinar matahari dan sesuai untuk diterapkan pada tingkat rumah tangga, pemaparan air minum dengan sinar matahari terutama sinar UV-A akan merusak dan melumpuhkan mikroorganisme pathogen. Jika pada saat pemaparan suhu air mencapai 50 C maka proses disinfeksi hanya membutuhkan waktu 1 jam pemaparan. Didaerah tertentu di pelosok negeri, terkadang gas elpiji dan atau minyak tanah itu sulit didapat dan harganya tidk terjangkau. Keadaan itulah yang menjadikan masyarakat disana mengkonsumsi air mentah tanpa direbus atau disinfeksi terlebih dahulu yang menyebabkan meningkatnya kasus diare, dan water borne dissease lainnya. Untuk itulah perlu ditemukan terobosan baru dalam pensterilan air dan salah satunya adalah metode solar disinfection water. b. Hasil Uji Kualitas SODIS Pada dasarnya prinsip desinfeksi dengan SODIS adalah sinergi antara sinar UV-A dengan panas. Apabila temperatur mencapai di atas 50 ºC: radiasi yang dibutuhkan hanya sepertiganya saja.dengan SODIS E-Coli berkurang sampai 3-4 desimal (99,9%). Berikut tabelnya : 17 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

18 Hasil pengujian lab dengan beberapa rentang waktu: Original Quality After 1 hour After 2 hours After 3 hours Faecal coliforms FC/ 100ml Water Temperature C Radiation UV-A Wh/m / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

19 Jenis-jenis mikroorganisme yang dapat dimatikan oleh SODIS Patogen Penyakit Pengurangan yang terjadi setelah di SODIS ** Kondisi temperatu air 40 C dan lama penjemuran 6 jam Bakteria E.coli Indikator untuk kualitas air dan & Enteritis 3-4 log ( %) Vibrio cholera Cholera 3-4 log Salmonella spp. Thypus 3-4 log Shigella spp. Desentri 3-4 log Viruses Rotavirus Diare dan desentri 3-4 log Polio Virus Polio Dimatikan, hasilnya belum dipublikasikan Hepatitis Virus Hepatitis Penurunan kasus pada pengguna SODIS Protozoa Giardia spp Giardiasis 3-4 log (Infectivity of Cysts) Cryptosporidium spp. Cryptosporidiasis 2-3 log (Infectivity of Cysts) Entamoeba histolitica Desentri trophohzoid stage inactivated c. Keamanan botol plastik yang digunakan: 1) Studi yang dilakukan di EAWAG pada photooxidasi pada botol in 2000: a) Photoproducts hanya terdeteksi pada bagian luar botol. b) Tidak ada difusi zat formaldehyde ataupun Acetaldehyde yang masuk dalam air 2) Studi yang dilakukan di EMPA (Swiss Federal Institute for Materials Testing) thn 2003 untuk mendeteksi zat Phtalates dan Adipates: 3) Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi zat karsinogenik (DEHA dan DEHP) jauh lebih rendah dari yang dibolehkan oleh WHO. 19 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

20 2. Langkah-langkah pembuatan SODIS a. Siapkan botol plastic yang akan digunakan. Salah satu caranya menggunakan botol PET (Poly Ethylene Terephthalate), ukuran botol maksimal 1.5 liter. Cuci sampai bersih b. Wadah yang digunakan tidak selalu harus menggunakan botol PET, prinsipnya semua wadah yang tembus cahaya, bening dan bertutup c. Siapkan air bersih dan masukkan air bersih ke dalam botol plastic sampai penuh dan tutup dengan rapat d. Jemur di tempat terbuka dan dibawah terik matahari e. Bila matahari cerah, jemur selama 6 jam f. Bila berawan dan hujan jemur 2 hari berturut-turut g. Sinergi dari radiasi UV-A dan panas air akan membunuh mikroorganisme dalam air air aman untuk diminum. Berikut gambarnya: 20 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

21 3. Kelebihan dan kekurangan sodis Kelebihan Efektif mengurangi bakteri, virus dan protozoa Murah dan mudah dilakukan serta tidak banyak merubah rasa Potensi rekontaminasi kecil karena langsung dikonsumsi dari wadah pengolahan yang memiliki mulut sempit dan tertutup. Kelemahan Kurang efektif bila air baku sangat keruh Botol yang digunakan harus dibersihkan secara berkala dan setelah beberapa waktu harus diganti Volume air yang diolah sedikit sehingga dibutuhkan banyak botol - Tidak ada perlindungan paska pengolahan, potensi rekontaminasi sangat besar bila air tidak dikonsumsi langsung dari wadah/botol pengolahannya 4. Perawatan Wadah harus dicuci setelah pemakaian untuk penggunaan selanjutnya 5. Cara mengetahui kejernihan air: a. Siapkan botol plastik transparan ukuran 1.5 liter b. Isi dengan air yang akan di SODIS c. Letakan logo SODIS di bawah botol d. Lihat melalui mulut botol e. Bila tulisan SODIS dapat dibaca dengan jelas maka kekeruhan air biasanya kurang dari 30 NTU (Nephelometric turbidity unit) f. Apabila logo SODIS tidak terbaca atau kabur maka kekeruhan lebih tinggi dari 30 NTU berarti air tidak dapat di proses dengan cara SODIS 21 / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

22 VII. REFERENSI Anonymous (2009), Handout presentasi pelatihan PAM RT, Yayasan Dian Desa, Yogyakarta Betty, Sri Laksmi Jenie (1998), Sanitasi Dalam Industri Pangan, Lembaga SUmber Daya Informasi, IPB, Bogor Ditjen PPM-PLP (1990), Pedoman Teknis Perbaikan Kualitas Air Bagi Petugas Pembina Kesehatan Lingkungan, Depkes RI, Jakarta diakses pada tanggal 2 Agustus diakses pada tanggal 2 Agustus 2011 Sanropie, Djasio, et al. (1984), Pedoman Bidang Studi Penyehatan Air Bersih, APK-TS Jakarta diakses pada tanggal 2 Agustus diakses pada tanggal 2 Agustus diakses pada tanggal 2 Agustus / MI-7A Pelatihan Tepat Guna Kesehatan Lingkungan Materi Inti

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT MODUL: PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN

PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN MODUL: PENJERNIHAN AIR DENGAN MEDIA TUMBUHAN I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut belum tercukupi maka

Lebih terperinci

PEMBUATAN TOILET KERING

PEMBUATAN TOILET KERING MODUL: PEMBUATAN TOILET KERING I. DESKRIPSI SINGKAT S anitasi menunjukkan tingkat kebersihan dalam menangani limbah WC yaitu feces dan urin yang diproduksi semua orang setiap hari. Hal ini tercermin dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah dengan cara Solar Desinfection (SODIS). SODIS adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah dengan cara Solar Desinfection (SODIS). SODIS adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting yang sangat berperan dalam kehidupan dan untuk hidup manusia. Bukan saja karena sekitar 80% tubuh manusia adalah terdiri dari cairan, akan tetapi

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN MODUL: ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN I. DESKRIPSI SINGKAT U ntuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA MODUL: PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA I. DESKRIPSI SINGKAT J amban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA APLIKASI TEKNOLOGI FILTRASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DARI AIR HASIL OLAHAN IPAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA Damiyana Krismayasari**) dan Sugito*) Abstrak : Peningkatan jumlah pasien dan pelayanan

Lebih terperinci

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA 51 Nusa Idaman Said III.1 PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu

Lebih terperinci

MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Program sanitasi yang berbasis Kebijakan STBM Kementerian Kesehatan, menerapkan pemberdayaan masyarakat dengan metode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Hasil Uji Lab BBTKLPP Yogyakrta. Hasil

BAB V ANALISIS PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Hasil Uji Lab BBTKLPP Yogyakrta. Hasil BAB V ANALISIS PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Hasil pengujian sampel air yang berasal dari air di Masjid K.H.A. Dahlan UMY yang dilakukan oleh BBTKLPP Yogyakarta didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN BAB IV HASIL & PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Sampel Hasil pengujian sampel air yang berasal dari tandon Masjid K. H. Ahmad Dahlan UMY yang dilakukan oleh BBTKLPP Yogyakarta adalah sebagai berikut : Parameter

Lebih terperinci

PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA

PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA MODUL: KEBIJAKAN DIKLAT KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM PEMBUATAN SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH (SPAL) SEDERHANA I. DESKRIPSI SINGKAT S aluran air limbah sangat penting untuk direncanakan dalam utilitas

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air

Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air Peningkatan Kualitas Air Bersih Desa Makamhaji Dengan Alat Penjernih Air Ernawati Sri Sunarsih Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan JPTK FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Jend. Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air dari pada kekurangan makanan. Di dalam

Lebih terperinci

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip Siphon Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100% aman

Lebih terperinci

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE SEDIMENTASI

PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE SEDIMENTASI MODUL: PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE SEDIMENTASI I. DESKRIPSI SINGKAT A ir merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER) BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 2.500 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Keran Tanpa Kaki 3 Kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat air minum yang 100%

Lebih terperinci

PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN I

PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN I PENJERNIHAN AIR DENGAN CARA PENYARINGAN I 1. PENDAHULUAN Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak, mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER) BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 10.000 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat

Lebih terperinci

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat

Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat dibawah ini : Ide Studi Penurunan Fe total dan Mn dengan Saringan

Lebih terperinci

Mengapa Air Sangat Penting?

Mengapa Air Sangat Penting? Mengapa Air Sangat Penting? Kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung pada air. Kita banyak menggunakan air untuk keperluan sehari-hari seperti untuk minum, memasak, mencuci, 1 mandi

Lebih terperinci

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Nazava saringan air Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon Kami mengucapkan dan terima kasih atas kepercayaan anda membeli Saringan Air Nazava. Dengan Saringan Air Nazava anda bisa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah materi essensial didalam kehidupan. Tidak satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun

Lebih terperinci

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

PRAKARYA. by F. Denie Wahana PRAKARYA by F. Denie Wahana Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dengan perkembangan peradaban serta semakin bertambahnya jumlah penduduk di dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang sangat penting untuk menopang kelangsungan hidup bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air bersih memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER)

GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) GENTONG PENAMPUNGAN CARA CETAKAN (KAPASITAS 250 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya perkembangan sektor industri dan transportasi, baik industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar, industri jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan eksperimental ulang non random atau disebut juga non-randomized

Lebih terperinci

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia PENYEDIAAN AIR BERSIH 1. Pendahuluan Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit

Lebih terperinci

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA MODUL: UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan kesehatan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kualitas air yang dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat.

Lebih terperinci

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER

Promotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER 1) Arief Muliawan, 2) Finta Amalinda 1) Sekolah Tinggi Ilmu Teknologi Bontang 2) Bagian Biostatistik Dan kependudukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian air a. Pengertian air minum Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 8) b. Pengertian air bersih Air bersih

Lebih terperinci

DRUM AIR CARA KERANGKA KAWAT (KAPASITAS 300 LITER)

DRUM AIR CARA KERANGKA KAWAT (KAPASITAS 300 LITER) DRUM AIR CARA KERANGKA KAWAT (KAPASITAS 300 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Tuladenggi adalah salah satu Kelurahan dari lima Kelurahan yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan

Lebih terperinci

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012 Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012 Febriyani Bobihu, 811408025 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air adalah zat di alam yang dalam kondisi normal di atas permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol derajat celcius dan mendidih pada suhu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan zat paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Air yang dimaksud adalah air tawar atau air bersih yang akan secara langsung dapat dipakai di kehidupan.

Lebih terperinci

LOKAKARYA KESLING DESA

LOKAKARYA KESLING DESA MODUL: LOKAKARYA KESLING DESA I. DESKRIPSI SINGKAT U ntuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan, getaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu atom oksigen (O) yang berikatan secara kovalen yang sangat penting fungsinya. Dengan adanya penyediaan

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR

BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR BAK PENAMPUNGAN SUMBER AIR/ MATA AIR 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut, mencuci, dan memasak,

Lebih terperinci

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Latar Belakang Masalah DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki populasi penduduk yang sangat pesat. Pada tahun 2005,

Lebih terperinci

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEMBUATAN DAN PENYULUHAN BIOSAND FILTER UNTUK PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GIRITONTRO, KECAMATAN GIITONTRO, KABUPATEN WONOGIRI Diusul Oleh: Dyah Kurniawati Agustika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Depot Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Penyelenggara air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Fungsinya bagi kehidupan tidak akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diloniyohu Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo, dan untuk pengujian kandungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air 1. Pengertian Air Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga

Lebih terperinci

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sampah Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai jika dikelola

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Didukung oleh: Kata Pengantar Sanitasi Sekolah menjadi salah satu indikator dalam Sustainable Development Goals atau

Lebih terperinci

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013 Sejarah Biogas BIOGAS (1770) Ilmuwan di eropa menemukan gas di rawa-rawa. (1875) Avogadro biogas merupakan produk proses anaerobik atau proses fermentasi. (1884) Pasteur penelitian biogas menggunakan kotoran

Lebih terperinci

Saringan Rumah Tangga ( SARUT )

Saringan Rumah Tangga ( SARUT ) Modul Diseminasi Hasil Litbang Bidang Permukiman Saringan Rumah Tangga ( SARUT ) Tim Penyusun : Ir.Ida Yudiarti,M.Si Moh.Tohir,ST,MT Medawati,ST,MT Tim Penyunting : Ir.Rahim Siahaan,CES Lia Yulia Iriani,SH,MSi

Lebih terperinci

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah.

No. Kriteria Ya Tidak Keterangan 1 Terdapat kloset didalam atau diluar. Kloset bisa rumah. Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Gambaran Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Lolowua Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias Sumatera UtaraTahun 2014 Nama : Umur : Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di alam ini tidak dapat berlangsung, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Tubuh manusia sebagian

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi

PENGOLAHAN AIR BERSIH. PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN AIR BERSIH PENGOLAHAN UNTUK MENGURANGI KONSENTRASI ZAT Kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi PENGOLAHAN LENGKAP Dilaksanakan pada air permukaan, air sungai), Diperlukan unt menjernihkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan, dan kehidupan sosial budaya. Faktor yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BAKU DI PDAM NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BAKU DI PDAM NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BAKU DI PDAM NANGA PINOH KABUPATEN MELAWI Indri Sukma Dewi, Khayan dan Hajimi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak E-mail: indridri@gmail.com Abstrak: Gambaran

Lebih terperinci

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Es digunakan sebagai salah satu metode atau cara pengawetan bahan-bahan makanan, daging, ikan, makanan dalam kaleng, serta digunakan untuk pendingin minuman. Es yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Tahapan dalam simulasi Penelitian ini merupakan kegiatan monitoring pengembanganan digester biogas digunakan. Metode kegiatan yang telah dilakukan yaitu : a. Demontrasi yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Es batu merupakan air yang dibekukan dan biasanya dijadikan komponen pelengkap minuman (Hadi, 2014). Es batu termasuk produk yang penting dalam berbagai bidang usaha

Lebih terperinci

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang...

Seru sekali lomba lari itu! Siapa yang lebih dulu tiba di lapangan, dialah yang menjadi pemenang... SODIS BOTOL AJAIB Seru sekali lomba lari itu! Mereka berlari sekencang-kencangnya untuk memenangkan perlombaan. 4 5 Pada suatu pagi di hari Minggu, Ani dan Ayah berjalan-jalan. Sesampai di dekat lapangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup di dunia. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Air di bumi digolongkan menjadi 3 bagian pokok, yaitu air hujan,

Lebih terperinci

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT

AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT AIR BERSIH GEDUNG BERTINGKAT DIFINISI AIR BERSIH Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan buangan/bekas

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya Rekayasa Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga Prakarya 55 Peta Materi III Alat Penjernih Air Membuat Alat Penjernihan Air dengan Bahan Alami Membuat Alat Penjernihan Air dengan Bahan

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG Laksmi Handayani, Taufik Anwar dan Bambang Prayitno Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak E-mail: laksmihandayani6@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT IPALS (Instalasi Pengolahahan Air Laut Sederhana): Transformasi Air Laut Menjadi Air Tawar dengan Pemisahan Elektron Cl - Menggunakan Variasi Batu Zeolit sebagai Upaya Penyediaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam pasal 1, Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416 / MENKES / PER / 1990, tentang syarat-syarat kualitas air disebutkan bahwa air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pipa PVC 3 Digunakan sebagai tempat atau wadah spesimen

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR BERSIH

PENGOLAHAN AIR BERSIH MODUL: PRINSIP-PRINSIP PENGOLAHAN AIR BERSIH I. DESKRIPSI SINGKAT ir merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat pencemaran.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Fakultas Peternakan IPB untuk pembuatan alat dan pembuatan pelet pemurni. Contoh biogas yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA 3.1 Proses Perpindahan Kalor 3.1.1 Sumber Kalor Untuk melakukan perpindahan kalor dengan metode uap dan air diperlukan sumber destilasi untuk mendidihkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Vol 3 Nomor 1 Januari-Juni 2015 Jurnal Fropil PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA Endang Setyawati Hisyam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Nilam kering yang berasal dari Kabupaten Kuningan. Nilam segar yang terdiri dari bagian daun dan batang tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan suatu substansi yang membahayakan, karena air dapat membawa mikroorganisme patogen

Lebih terperinci

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA NAMA : KELAS : SOAL PENCEMARAN AIR NO : Pilihlah salah satu jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Air merupakan kebutuan yang sangat vital bagi manusia. Air yang layak diminum,

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA BAG- TKB.001.A-76 45 JAM 1 ¾ ¾ ½ ¾ ½ ¾ 45 0 Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN

PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN Junaidi, Ariefin 2, Indra Mawardi 2 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yaitu penelitian

Lebih terperinci

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI

PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI PEMBUATAN SALURAN AIR BEKAS MANDI DAN CUCI 1. PENDAHULUAN Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoranmanusia. Limbah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan terutama bagi makhluk hidup, makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa air, terutama

Lebih terperinci

kegiatan sehari-hari air digunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan kegiatan

kegiatan sehari-hari air digunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan pokok hidup manusia adalah air. Air merupakan unsur terpentine yang dibutuhkan oleh makhluk hidup, karena sekitar 60-70 % dari berat badan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan manusia yang mutlak harus dipenuhi dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa yang lain. Kandungan air dalam tubuh manusia rata-rata 65 %

Lebih terperinci

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI 1. PENGERINGAN Pengeringan adalah suatu proses pengawetan pangan yang sudah lama dilakukan oleh manusia. Metode pengeringan ada dua,

Lebih terperinci

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL

BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL BAB 5 TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH FASILITAS LAYANAN KESEHATAN SKALA KECIL 5.1 Masalah Air Limbah Layanan Kesehatan Air limbah yang berasal dari unit layanan kesehatan misalnya air limbah rumah sakit,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Umur : Jenis kelamin : Alamat : No.Telp./ HP : Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

Standard prosedur operasional untuk menyebarkan PUR Purifier of Water yang diproduksi oleh Procter & Gamble untuk Bantuan pada situasi emergensi

Standard prosedur operasional untuk menyebarkan PUR Purifier of Water yang diproduksi oleh Procter & Gamble untuk Bantuan pada situasi emergensi 1 Standard prosedur operasional untuk menyebarkan PUR Purifier of Water yang diproduksi oleh Procter & Gamble untuk Bantuan pada situasi emergensi Masalah: Air minum yang terkontaminasi Cara Mengatasi:

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH. Penulis ABSTRAK Akibat pengaruh manusia air mengalami penurunan kualitas, air limbah sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia sedangkan, air bersih banyak berkurang jumlahnya yang dapat diambil langsung dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA. Hilmy Pandu Oktapriana

ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA. Hilmy Pandu Oktapriana ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA Hilmy Pandu Oktapriana Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan, Bogor Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Air Air sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan, baik itu kehidupan manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah merupakan

Lebih terperinci

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan: SANITASI AIR BERSIH VIRGIA RINANDA ( 15714006 ) REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN PENGERTIAN SANITASI Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya,

Lebih terperinci