DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F17. Pelatihan Dasar 3. PJM Pronangkis. PNPM Mandiri Perkotaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F17. Pelatihan Dasar 3. PJM Pronangkis. PNPM Mandiri Perkotaan"

Transkripsi

1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 3 F17 PJM Pronangkis PNPM Mandiri Perkotaan

2 Modul 1 Memahami PJM Pronangkis 1 Kegiatan 1: Kaji Ulang Keterkaitan PS dengan PJM Pronangkis 2 Kegiatan 2 : Memahami Perencanaan Program 2 Kegiatan 3 : Diskusi Konsep PJM Pronangkis 3 Kegiatan 4 : Diskusi Hubungan PJM Pronangkis dengan RPJM Desa/Kelurahan 5 Modul 2 Simulasi Penyusunan PJM Pronangkis 29 Kegiatan 1 Persiapan Simulasi 30 Kegiatan 2 Simulasi Penggalian Ulang Visi Tingkat Komunitas 30 Kegiatan 3 Simulasi Lokakarya Penysunan PJM Pronangkis Tingkat Kelurahan/Desa 31 Modul 3 Sosialisasi Siklus Penyusunan PJM Pronangkis 34 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Sosialisi Kegiatan dan Hasil PJM Pronangkis 35 Kegiatan 2 Berlatih Menggunakan Media Sosialisasi PJM Pronangkis 37

3 Modul 1 Topik: Memahami PJM Pronangkis 1. Peserta merefleksikan pengalaman melakukan PS dan pembentukan BKM/LKM 2. Peserta memahami maksud dan tujuan PJM Pronangkis 3. Peserta memahami tahapan penyusunan PJM Pronangkis. 4. Peserta memahami kaitannya PJM Pronangkis dengan RPJM desa/kelurahan. Kegiatan 1: Kaji Ulang Keterkaitan PS dengan PJM Pronangkis Kegiatan 2: Memahami Perencanaan Program Kegiatan 3: Diskusi Konsep PJM Pronangkis Kegiatan 4: Diskusi Hubungan PJM Pronangkis dengan RPJM Desa/Kelurahan 6 Jpl (270 ) Media Bantu : Lembar Balik Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Pedoman Teknis Perencanaan Partisipatif PJM Pronangkis Training Kit: Panduan Fasilitasi Penyusunan PJM Pronangkis Media Bantu : Diagram Alir Perencanaan Partisipatif PJM Pronangkis Media Bantu : Perencanaan Pembangunan Desa Kertas Plano, Metaplan, kuda-kuda Flip-chart, spidol, selotip kertas dan jepitan besar Papan Tulis dengan perlengkapannya 1

4 Kaji Ulang Keterkaitan PS dengan PJM Pronangkis 1) Beri pengantar bahwa selama beberapa waktu ke depan kita akan belajar mengenai Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan atau biasa disingkat sebagai PJM Pronangkis. Kita akan belajar : Apa itu PJM Pronangkis?, Apa pentingnya PJM Pronangkis bagi kerja penanggulangan kemiskinan di kelurahan/desa?, Bagaimana cara menyusunnya?, dst. 2) Mintalah salah seorang peserta untuk menjelaskan rangkaian siklus PNPM Mandiri Perkotaan. Kemudian bahas bersama dimana posisi PJM dalam rangkaian siklus tersebut, bahas lebih mendalam keterkaitan siklus PS dan PJM Pronangkis. Memahami Perencanaan Program 1) Jelaskan kepada peserta bahwa saat ini kita akan membahas perencanaan program. 2) Ajaklah peserta untuk mengingat pentingnya perencanaan yang pernah dibahas dalam modul pembangunan partisipatif pelatihan dasar 1 fasilitator (permainan mengumpulkan barang), diskusikan bersama. 3) Mintalah kepada peserta untuk membaca Bahan Bacaan Perencanaan Program yang ada dalam modul ini, beri peserta waktu yang cukup untuk membaca. 4) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok, kemudian tugaskan masing masing kelompok : Kelompok 1 & 2 mendiskusikan langkah langkah perencanaan dan menyiapkan bahan presentasi yang akan dibahas dalam pleno kelas. Kelompok 3 & 4 mendiskuikan langkah langkah perencanaan, dan mempersiapkan pertanyaan pertanyaan kunci yang akan ditujukan kepada kelompok 1 & 2 sebagai presenter dalam pleno kelas. 5) Setelah diskusi kelompok selesai, mintalah kelompok 1 dan 2 duduk di barisan depan kelas, kelompok 3 dan 4 duduk berhadapan dengan kelompok satu dan 2. 2

5 6) Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil diskusinya dan ditambahkan oleh kelompok 2. setelah presentasi persilahkan kelompok 3 dan 4 untuk memberikan pertanyaan pertanyaan kepada kelompok 1 dan 2. Pemandu mencatat hal hal yang tidak bisa dipecahkan dalam diskusi pleno oleh peserta. 7) Bahas bersama isu isu yang tidak terpecahkan dalam diskusi di atas, kemudian berikan penegasan penegasan dari pemandu. Untuk mencapai suatu tujuan, harus selalu dimulai dari proses perencanaan, contohnya apabila mau mengadakan resepsi untuk pernikahan anak kita, akan dimulai menyusun, siapa yang akan diundang, tempat resepsinya dimana, siapa yang akan menjadi panitia, berapa biaya yang diperlukan, langkah langkah apa yang harus dilakukan, dll. Perencanaan peranannya sangat penting sekali. Kegiatan tanpa perencanaan akan lebih banyak berpeluang untuk gagal dibanding keberhasilannya. Sebaliknya kegiatan yang didasari dengan perencanaan yang matang, maka akan sedikit resiko kegagalannya. Perencaan program pembangunan dibuat berdasarkan kepada visi yang hendak dicapai yang sudah disusun bersama. Visi inilah yang menjadi arah tujuan dikembangkannya suatu program. Dalam konteks penanggulangan kemiskinan yang diintervensi oleh PNPM Mandiri Perkotaan, visi ini sudah mulai dirumuskan oleh warga dalam siklus refeleksi kemiskinan. Untuk melangkah mencapai visi, harus juga diketahui kondisi riil saat ini untuk mengetahui seberapa besar kesenjangan yang ada antara kenyataan sekarang dan visi yang hendak dicapai. Dengan demikian bisa diketahui tahapan tahapan kegiatan yang harus dilakukan dari titik awal yang ada saat ini dalam penyelasaian masalah, pemenuhan kebutuhan dan pencapaian visi. Dalam konteks penanggulangan kemiskinan yang diintervensi oleh PNPM Mandiri Perkotaan, identifikasi kondisi nyata saat ini dilakukan melalui siklus PS. Diskusi Konsep PJM Pronangkis 1) Jelaskan kepada peserta bahwa saat ini kita akan belajar konsep PJM Pronangkis. 2) Bagikan kepada peserta buku Pedoman Teknis Perencanaan Partisipatif PJM Pronangkis. Minta peserta untuk membacanya beberapa saat. 3) Diskusikan bersama seluruh peserta Apa yang di maksud dengan PJM Pronangkis? Mengapa perlu ada PJM pronangkis? Apa tujuan dan manfaat PJM pronangkis? 3

6 PJM Pronangkis adalah perencanaan partisipatif warga untuk mengembangkan program penanggulangan kemiskinan, baik jangka pendek selama satu tahun maupun jangka menengah selama 3 tahun, program dikembangkan berdasarkan kepada visi (cita cita) warga mengenai masa depan kelurahan / desa di masa yang akan datang sesuai dengan potensi yang ada serta memecahkan permasalahan yang sudah dikaji dalam siklus pemetaan swadaya. 4) Bagikan Kepada peserta Training Kit: Panduan Fasilitasi Penyusunan PJM Pronangkis. Minta peserta untuk membacanya beberapa saat. 5) Jelaskan alur penyusunan PJM Pronangkis dengan menggunakan Media Bantu : Diagram Alir Perencanaan Partisipatif PJM Pronangkis. Sampaikan bahwa untuk mempelajari lebih detail akan kita lakukan dalam diskusi kelompok. 6) Bagi peserta menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan satu tahap penyusunan PJM, mulai dari kode kegiatan 0801 hingga Sampaikan bahwa setelah diskusi kelompok memahami tahapan-nya, setiap kelompok akan membuka stan/pameran untuk memamerkan apa yang telah dipelajari kepada pengunjung (peserta lain). Oleh karena itu kemaslah hasil belajar sebaik mungkin, sevisual mungkin. Ingatkan peserta bahwa tujuan dari proses ini adalah semua peserta memahami semua tahapan penyusunan PJM Pronangkis. Untuk kavling stan pameran, apabila di dalam ruang kelas tidak mencukupi dapat juga menggunakan area di luar kelas. 7) Setelah diskusi kelompok dan persiapan pameran selesai, ajak peserta berbondong-bondong menuju stan pertama (kelompok 0801). Pertama, beri kesempatan kepada tuan rumah untuk presentasi. Lalu dorong pengunjung untuk bertanya. Pemandu dapat langsung memberikan masukan atau pencerahan sehingga semua peserta jelas proses penyusunan PJM. Satu stan selesai, beralihlah ke stan nomor urut berikutnya. 8) Sampaikan kembali pembelajaran yang diperoleh. Tutup sessi belajar. 4

7 Pada dasarnya perencanaan ini harus melibatkan sebanyak mungkin warga di desa/ kelurahan melalui suatu rembug. Untuk itu perlu dibentuk tim perencanaan partisipatif (PP) yang akan memfasilitasi kegiatan perencanaan partisipatif. Tim PP dapat terdiri dari : anggota BKM/LKM tim pemetaan swadaya aparat desa / kelurahan wakil lembaga tingkat desa / kelurahan relawan relawan khusus (bidan desa, PKK, guru, dll) untuk lebih memudahkan sebaiknya ada pembagian peran dari tim perencanaan partisipatif, misalnya : (1) tim kerja penggalian visi warga tingkat komunitas; (2) tim kerja lokakarya tingkat kelurahan; dan (3) tim kerja penyusunan PJM Pronangkis dan renta. Peranan BKM dalam hal ini adalah memfasilitasi proses penyusunan PJM Pronangkis agar berjalan dengan lancar; diantaranya pembentukan Tim PP hingga coaching sampai kegiatan kegiatan ke depannya. Dalam penyusunan rencana, sangat penting sekali bahwa masyarakat terlibat dalam proses secara langsung maupun tidak langsung. Masyarakat diajak diskusi mulai dari awal. Karena kalau tidak terlibat dalam proses dan masyarakat hanya tinggal beresnya, hal ini dapat menyebabkan kurangnya rasa tanggungjawab terhadap kegiatan dan tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan harapan atau kebutuhan masyarakat. Di dalam proses penyusunan PJM pronangkis harus banyak melibatkan aparat desa / kelurahan termasuk lembaga lembaga yang ada diwilayah desa / kelurahan. Ini penting karena PJM Pronangkis merupakan programnya masyarakat kelurahan/desa, bukan milik BKM. Karena itu PJM Pronangkis harus menjadi acuan di dalam proses musrenbang, sehingga sumber pendanaan dapat di perjuangkan melalui APBD atau sumberdaya lainnya. Diskusi Hubungan PJM Pronangkis & RPJM Desa/ Kelurahan 1) Beri pengantar bahwa proses penyusunan PJM Pronangkis harus melibatkan semua pihak yang ada di desa/kelurahan, mulai dari perangkat hingga masyarakat desa/kelurahan. Ini sangat penting agar PJM Pronangkis bisa dipahami oleh semua pihak dan menjadi acuan pembangunan desa/kelurahan. Di sisi lain, desa/kelurahan memiliki juga rencana pembangunan jangka menengah yang biasa disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) atau kalau di tingkat kelurahan disebut Rencana Strategis (Renstra) Kelurahan. Saat ini kita akan belajar mengenai keterkaitan kedua jenis dokumen perencanaan tersebut. 5

8 2) Presentasikan Media Bantu : Perencanaan Pembangunan Desa. 3) Diskusikan keterkaitan PJM Pronangkis dengan RPJM Desa/kelurahan. 4) Sampaikan kesimpulan pembelajaran yang diperoleh. RPJM Desa / kelurahan adalah program yang telah direncanakan untuk mencapai mimpi desa atau harapan yang ingin dicapai dari berbagai aspek pembangunan, seperti aspek: aspek kesehatan, pendidikan, sosial budaya, prasarana dan sarana sosial ekonomi, serta ekonomi produktif masyarakat desa. Mimpi Desa ini sesuai dengan sumberdaya desa yang ada serta potensi desa yang dapat dikembangkan sehingga dapat memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat desa. Mimpi desa ini di tuangkan dalam bentuk Visi pembangunan yang ada di RPJM Desa / kelurahan yang dirumuskan bersama masyarakat melalui proses musrenbang. RPJM Desa adalah rencana pembangunan jangka menengah desa yang disusun oleh masyarakat untuk jangka waktu pelaksanaan lima tahun. Rencana pembangunan ini dilaksanakan dengan memperhatikan kemampuan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya pembangunan yang ada guna menjawab permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Maksud penyusunan RPJM Desa adalah : a. Desa memiliki rencana induk pembangunan yang berkesinambungan dalam jangka waktu lima tahun. b. Merupakan masukan bagi penyusunan RPJM Kecamatan. c. Mengarahkan dan memudahkan desa dalam penyusunan RPT (rencana pembangunan tahunan ) desa. Tujuan Penyusunan RPJM Desa adalah : a. Adanya dokumen tertulis rencana pembangunan di desa. b. Pemanfaatan sumber daya pembangunan. c. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan secara bertahap. Dalam RPJM desa/kel dirumuskan prioritas prioritas pembangunan agar mimpi tersebut tercapai. Yang menjadi prioritas pembangunan desa. Dengan kondisi kemiskinan di Indonesia dan termuatnya penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas dalam RPJM Nasional, semestinya penanggulangan kemiskinan menjadi fokus utama dalam RPJM Des/kel. Pada kenyataannya RPJM Des/kel seringkali hanya memuat kegiatan kegiatan fisik pembangunan desa/kel. Pada sisi lain proses penyusunan RPJM des/kel yang semestinya partisipatif, pada kenyataannya maíz banyak terjadi hanya disusun oleh kaum elite desa/kelurahan tanpa melibatkan warga. PJM Pronangkis sebagai perencanaan masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan, diharapkan menjadi bagian dari RPJM Desa/kel fokus pada pemecahan masalah masalah kemiskinan dan mewujudkan visi kesejahteraan ke depan, sehingga penerima manfaat utama adalah kaum miskin yang harus ditingkatkan kesejahteraannya.dalam implementasinya PJM Pronangkis, harus dapat mendorong terwujudnya visi pembangunan yang ada didalam RPJM desa/kel. Sehingga visi di PJM Pronangkis harus sejalan dengan visi pembangunan yang ada di dokumen RPJM desa/kel. 6

9 Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Oleh : Marnia Nes Selokan di RT 01 Kelurahan Cisaat, pada musim hujan seringkali terjadi banjir. Hal ini sangat mengganggu warga setempat karena limpasan banjir dari selokan tersebut, apabila hujannya besar bisa sampai ke rumah rumah di sekitarnya. Bapak Sudi, tokoh masyarakat mengusulkan kepada Bu RT untuk mengatasi masalah tersebut. Bu RT kemudian mengundang beberapa pihak termasuk Pak Lurah untuk membicarakan masalah tersebut. Ternyata dari hasil pembicaraan tersebut diketahui bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh sampah yang banyak memenuhi selokan. Sampah sampah tersebut berasal dari sampah rumah tangga warga setempat. Kemudian mereka mengajak warga masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Akan tetapi warga masyarakat sulit sekali untuk diajak, karena mereka tidak mengerti bahwa penyebab banjir karena selokannya dipenuhi oleh sampah, dan mereka juga bingung mau membuang sampah kemana kalau tidak ke selokan. Proses yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Cisaat untuk mengatasi banjir sebetulnya adalah proses pembangunan dalam skala RT. Sebenarnya warga masyarakat mampu melakukan pemecahan masalah yang terjadi di wilayahnya. Inisiatif dari Bapak Sudi dan keterlibatan beberapa pihak dalam memecahkan masalah tadi yang biasa disebut dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah keterlibatan masyarakat dalam proses pemecahan masalah seluruh warga (kepentingan seluruh warga) di wilayahnya yang dilakukan secara sadar dan sukarela. Partisipasi bisa bermacam macam misalnya : terlibat dalam penyuluhan, menyumbang dana, ikut menyumbangkan pikiran dan sebagainya. Partisipasi yang paling baik adalah ikut terlibat di dalam proses pengambilan keputusan melalui musyawarah warga. Terlibat bukan hanya sekedar datang dalam pertemuan akan tetapi juga menyumbangkan saran, pendapat atau gagasan gagasan bagi topik topik yang sedang dibahas. Apabila dilihat dari kasus di Desa Cisaat, tidak semua warga terlibat dalam proses pemecahan masalah banjir tersebut. Ibu RT hanya mengundang beberapa tokoh masyarakat untuk membahas dan menyelesaikan masalah tersebut. Warga masyarakat biasa yang bukan tokoh, warga miskin, warga yang berpendidikan rendah, buta huruf, adalah kalangan yang seringkali tidak mendapat tempat dalam kegiatan kegiatan di lingkungannya. Banyak warga yang tidak mengetahui termasuk kaum perempuan, bahwa terlibat di dalam kegiatan masyarakat merupakan cara untuk berbuat bagi sesama (wujud dari kepedulian kita terhadap lingkungan) atau bisa juga dikatakan bahwa keterlibatan dalam pemecahan masalah di lingkungan adalah perwujudan dari rasa kemanusiaan. Artinya apabila kita ikut terlibat untuk memecahkan masalah lingkungan, kita sudah memberikan apa yang ada dalam diri kita untuk lingkungan, melakukan tanggungjawab kita sebagai manusia. Manusia yang mampu memunculkan kemanusiaannya inilah yang merupakan manusia sejati. Di sisi lain keterlibatan dalam proses pembangunan merupakan penghargaan terhadap kita sebagai manusia yang mempunyai hak untuk menentukan nasib sendiri. 7

10 Manfaat dari keterlibatan dalam proses pemecahan masalah tadi adalah : Masalah yang dirumuskan sendiri, akan lebih tepat karena tidak ditentukan oleh orang lain. Jadi masalah adalah yang dirasakan bersama bukan apa yang dihadapi oleh orang luar, oleh sebagian tokoh, hanya kaum laki laki dan sebagainya. Kegiatan akan lebih tepat sasaran, karena semua terlibat untuk menentukan untuk apa dan untuk siapa kegiatan ini dilakukan. Artinya yang merasakan hasilnya adalah masyarakat, bukan orang luar atau hanya untuk kepentingan orang orang tertentu saja. Kegiatan yang dibangun akan menjadi milik masyarakat sepenuhnya. Kepemilikan ini akan memunculkan semangat untuk memelihara hasil hasil pembangunan tersebut. Masyarakat bisa saling belajar, proses dialog baik dalam diskusi kecil yang dilakukan oleh beberapa orang maupun dalam musyawarah warga merupakan proses saling berbagi pengetahuan dan informasi. Kita dapat mempunyai pengetahuan atau informasi baru dari apa yang dikemukakan oleh warga lain yang sama sama terlibat dalam proses musyawarah. Dengan membicarakan masalah masalah bersama, kita juga dapat mengetahui masalah yang dialami oleh orang lain, atau masalah yang kita hadapi dibahas bersama warga yang lain sehingga akan terjadi saling memahami. Masalah yang dirasakan berat apabila dibicarakan dan dipecahkan bersama akan menjadi lebih ringan. Apa lagi menfaat yang lain? Silahkan diskusikan dengan teman teman yang lain. 8

11 Perencanaan Partisipatif Proses perencanaan dan pengambilan keputusan dalam program pembangunan seringkali dilakukan dari atas ke bawah (top down). Masyarakat seringkali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan untuk memberikan masukan atau peranan. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa terhadap masyarakat, masyarakat tidak mempunyai kemampuan untuk menganalisa kondisi dan merumuskan persoalan serta kebutuhan kebutuhannya. Dalam hal ini masyarakt ditempatkan pada posisi objek pembangunan, program yang dilakukan dengan pendekatan dari atas ke bawah (top down) seringkali tidak berhasil dan kurang memberi manfaat, karena masyarakat kurang terlibat, sehingga mereka merasa kurang bertanggungjawab terhadap program dan keberhasilannya. Dari kondisi ini, pendekatan dikembangkan dengan menempatkan masyarakat sebagai pihak utama atau subjek pembangunan. Pendekatan ini lebih bersifak memberdayakan masyarakat dimana pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta kemauan mereka untuk menjadi lebih baik. Proses ini bertitik tolak untuk memandirikan masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidupnya, menggunakan dan mengakses sumberdaya sebaik mungkin baik sumberdaya dari luar maupun sumber daya yang ada di wilayahnya sendiri. Apa itu perencanaan partisipatif? Perencanaan adalah suatu proses atau kegiatan menyusun rencana kegiatan, dengan demikian rencana adalah suatu hal yang belum dilakukan dan diharapkan akan dilakukan. Perencanaan partisipatif adalah suatu proses untuk menghasilkan rencana yang dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan bidang yang direncanakan secara bersama sama (partisipatif) dan terbuka yang dimulai dari penjajagan kebutuhan / permasalahan dan potensi sampai dengan penentuan dan perumusan tujuan kegiatan. Apa saja proses perencanaan partisipatif? Proses perencanaan partisipatif dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya : Pengumpulan informasi yang biasanya disebut sebagai analisis situasi, identifikasi kebutuhan dan permasalahan serta potensi. Penentuan masalah dan kebutuhan yang dianggap prioritas untuk ditangani. Perumusan tujuan tujuan program yang ingin dicapai : jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Penyusunan rencana program, yang terdiri dari target yang ingin dicapai, kapan, dengan cara apa, siapa yang bertanggung jawab, sumber daya yang dibutuhkan. Penyusunan rencana aksi / kegiatan jangka pendek yang merupakan rincian kegiatan, yang terdiri dari nama kegiatan, jadwal, anggaran, pendanaan, organisasi pelaksana. Dalam tahapan siklus PNPM Mandiri Perkotaan, refleksi kemiskinan dan pemetaan swadaya merupakan bagian dari perencanaan partisipatif, dimana di dalam kegiatan tersebut diidentifikasi penyebab, masalah, potensi serta dilakukan analisa masalah melalui pembuatan pohon masalah. Di lanjutkan dengan penyusunan PJM Pronangkis yang merupakan rencana tindak lanjut dari pemecahan permasalahan kemiskinan yang terjadi. 9

12 Dalam perencanaan partisipatif sangat penting bahwa masyarakat terlibat dalam proses baik secara langsung maupun secara tidak langsung diajak diskusi mulai awal. Karena kalau tidak terlibat dalam proses dan mereka masyarakat tinggal beres, hal ini dapat menyebabkan kurangnya rasa tanggungjawab terhadap kegiatan dan tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan harapan atau kebutuhan masyarakat. Dalam membuat suatu perencanaan program tentunya harus dirumuskan terlebih dahulu kondisi ideal yang diharapkan, hal ini disebut membangun Visi. Pengertian visi adalah gambaran masa depan yang ideal dan menjadi dasar dalam proses perencanaan, karena itu visi merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai atau direalisasikan pada akhir periode perencanaan. Visi sangat penting peranannya karena merupakan arah yang ingin dicapai. Sehingga harus dirumuskan langkah atau upaya upaya yang akan dilakukan agar visi tercapai. Hal ini disebut misi. 10

13 Perencanaan Program Oleh : Marnia Nes Pengertian Perencanaan Agar harapan atau tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil, tentuan suatu kegiatan harus selalu dimulai dari proses perencanaan. Contohnya apabila kita mau mengadakan resepsi untuk pernikahan anak kita, maka akan dimulai dengan menyusun : siapa yang akan kita undang, tempat resepsinya dimana, siapa yang akan jadi panitia, siapa perias pengantin berapa biaya yang diperlukan dan sebagainya. Bahkan untuk kegiatan yang kecil saja seperti mau membuat sayur lodeh, kita akan mempersiapkan terlebih dahulu bahan bahan apa yang diperlukan, dimana kita dapat mendapatkan bahan bahan tersebut, langkah langkah apa yang harus dilakukan dan sebagainya,. Berkaitan dengan penanggulangan masalah kemiskinan, perencanaan adalah proses pengambilan keputusan untuk menentukan tujuan program / kegiatan apa saja yang harus dikembangkan dalam menanggulangi kemiskinan. Dalam keseluruhan proses perencanaan meliputi : Langkah 1 : Menentukan Visi Visi adalah gambaran masa depan yang ideal yang menjadi dasar dalam suatu perencanaan, karena itu visi merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai dan direalisasikan. Dalam membangun visi, ada dua kata kunci yaitu kondisi ideal dan dapat direalisasikan, kondisi ideal dimaksud bersifat jauh kedepan namun dengan berbagai pertimbangan dan perhitungan yang akurat, maka hal tersebut memungkinkan dapat di capai (realistis). Untuk lebih mudah dalam menentukan visi, secara sederhana ini merupakan gambaran dari mimpi atau cita cita kita di masa yang akan datang. Kita bisa mencoba merumuskan mimpi kita masing masing, yang kemudian menjadi gambaran dari visi pribadi kita. Tetapi apabila kita berbicara visi masyarakat kelurahan, maka impian itu harus dirumuskan bersama sama oleh seluruh warga masyarakat. Apakah masyarakat di kelurahan/desa kita mempunyai harapan mengenai kondisi kelurahan/desa kita di masa yang akan datang. Membangun visi (pandangan ke depan) merupakan bagian yang penting dari menciptakan sesuatu yang lebih baik untuk masa yang akan datang, sehingga tujuan pembangunan bisa tercapai. Visi dalam penanggulangan kemiskinan, tentunya menggambarkan harapan masyarakat kelurahan akan kondisi ideal terhadap penanggulangan kemiskinan atau terciptanya kesejahteraan masyarakat. Mau seperti apa kondisi masyarakat kelurahan/desa kita di masa yang akan datang?, apakah kondisi dimana kemiskinan benar benar terhapuskan?, apakah masyarakat terlepas dari belenggu kemiskinan? Apakah turunnya angka kemiskinan? dan sebagainya. Contohnya : masyarakat desa segar bugar 2015 terbebas dari kemiskinan. Langkah 2 : Menentukan Misi. Visi di atas yang akan menuntun kita dalam melangkah agar suatu saat impian kita dapat tercapai. Contohnya : Paimin mempunyai cita cita anaknya bisa menjadi sarjana. Maka salah satu hal yang 11

14 akan dilakukan dalam hidupnya adalah melakukan upaya - upaya agar anaknya bisa menjadi sarjana, misalnya : meningkatkan penghasilan, menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan, mengusahakan agar anaknya mendapat beasiswa dan sebagainya. Upaya - upaya yang dilakukan agar visinya tercapai disebut dengan misi. Untuk penanggulangan kemiskinan tentu saja misi yang dikembangkan juga disesuaikan dengan visi yang ingin dicapai. Di bawah ini contoh visi dan misi di kelurahan X Visi : Misi : masyarakat desa segar bugar 2015 terbebas dari kemiskinan. Menggalang kepedulian dan kerjasama berbagai unsur masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan Meningkatkan pelayanan bidang kesehatan untuk masyarakat miskin Meningkatkan kualitas pendidikan untuk masyarakat miskin Meningkatkan kualitas bidang lingkungan untuk masyarakat miskin. Meningkatkan pendapatan bagi masyarakat miskin. Dll. Langkah 3 : Menentukan Tujuan Langkah selanjutnya dalam membuat visi menjadi nyata adalah menentukan tujuan yang jelas. Tujuan ini ditentukan apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, misalnya 5 tahun atau 3 tahun yang diperkirakan dalam waktu yang ditentukan tersebut tujuan dapat tercapai. Dalam kasus Paimin tadi misalnya tujuan yang ingin dicapai adalah : Pada tahun 2008, kedua anaknya sudah bisa bersekolah sampai SMP dan SMA. Pada tahun 2008, tabungannya harus sudah mencapai Rp Sampai pada tahun 2008, harus ada tambahan penghasilan sebesar Rp setiap bulan Dalam hal ini tujuan dari program penanggulangan kemiskinan mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah kemiskinan yang ditemukan dalam kegiatan pemetaan swadaya. Secara umum tujuan program adalah untuk menuju situasi ideal yang diharapkan oleh masyarakat seperti contoh di bawah ini : Pada tahun 2009, kesehatan ibu dan anak meningkat 60 % Pada tahun 2009, 70 % anak miskin dapat mengikuti pendidikan 9 tahun. Pada Tahun 2009, pendapatan warga miskin meningkat sebesar Rp per bulannya. Langkah 4 : Mengidentifikasi Sumber Daya Setelah menentukan tujuan, kita harus memperhatikan faktor sumberdaya yang tersedia dan yang diperlukan guna mencapai tujuan yang sudah kita tentukan. Sumberdaya tersebut bisa berbentuk : sumberdaya manusia misalnya, keterampilan, pengetahuan, jumlah, komitmen, kepedulian dan sebagainya. Sumberdaya alam seperti lahan, sumber air, batu, pasir,bambu, dan sebagainya Sumber dana Dalam kasus Paimin sumberdaya yang bisa diidentifikasi contohnya : Sumberdaya manusia : istrinya nempunyai keterampilan membuat kue Sumberdaya alam : rumahnya mempunyai pekarangan yang cukup untuk menanam sayuran untuk kebutuhan sendiri. Sumber dana : ada koperasi yang bisa memberikan kredit 12

15 Untuk penanggulangan kemiskinan di kelurahan/desa kita, contoh sumberdaya adalah sebagai berikut : Sumberdaya manusia misalnya ada petugas kesehatan, terdapat sejumlah 15 orang warga yang mempunyai keterampilan tukang, ada sejumlah 35 orang relawan yang aktif, ada beberapa orang yang mempunyai pengetahuan mengenai cara cara beternak ayam dan sebagainya. Sumberdaya alam, misalnya lahan untuk pembangunan jalan, mata air, dan sebagainya Sumber dana seperti dana BLM, dana swadaya masyarakat, dana dari Dinas terkait dan sebagainya. Dalam penanggulangan kemiskinan komitmen, kepedulian dan kerelawanan menjadi bagian yang paling penting. Sejarah membuktikan bahwa kemajuan dalam pembangunan masyarakat dapat tercapai melalui mereka yang bekerja secara sukarela bukan mereka yang bekerja karena dibayar. Sekelompok orang yang mempunyai komitmen dapat membuat perubahan di dalam masyarakat. Masyarakat yang mempunyai komitmen untuk bekerja bersama dalam menanggulangi kemiskinan merupakan kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan. Langkah 5 : Menyusun Program Program adalah instrumen yang dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik, di dalam program terdiri dapat terdiri dari beberapa kegiatan. Banyak proyek, walaupun mempunyai tujuan yang bagus tetapi memiliki rencana program yang kurang baik menjadi tidak berhasil dicapai. Dalam penyusunan program harus dikaitkan dengan faktor penyebab terjadinya suatu permasalahan serta bagaimana dampaknya. Sehingga permasalahan yang terjadi dapat diminimalisir melalui program tersebut. Cotoh : Program : Peningkatan kesehatan balita warga miskin Kegiatan : a. Penyuluhan pentingnya gizi bagi balita b. peningkatan kualitas pelayanan pos yandu c. pemberian makan tambahan bergizi bagi balita gakin d. pembangunan polindes e. pelaksanaan imunisasi bagi balita f. pelayanan pengobatan secara rutin. Langkah 6 : Menyusun Anggaran Anggaran menunjukkan seberapa besar sumberdana yang dimiliki yang akan dialokasikan agar program yang sudah dikembangkan dapat terlaksana. Menentukan anggaran didasarkan kepada kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan program. Penyusunan anggaran biasanya diberikan kepada pihak yang mempunyai kapasitas untuk itu. Dalam hal anggaran untuk penangulangan kemiskinan di BKM, penyusunan anggaran dilakukan oleh Tim Perencanaan Partisipatif yang hasilnya akan dikonsultasikan kepada masyrarakat. Langkah 7 : Menentukan Organisasi Pelaksana Langkah ini mencakup penjelasan yang lebih rinci mengenai siapa saja yang akan terlibat dan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan kegiatan yang dikembangkan di dalam program, kapan akan dilakukan dan dimana tempatnya. 13

16 Slide 1 Slide 2 Slide 3 Slide 4 14

17 Slide 5 Slide 6 Slide 7 Slide 8 Slide 9 Slide 10 15

18 Gambar 1. Diagram Alir Perencanaan Partisipatif PJM Pronangkis Konsultansi PJM Pronangkis Tingkat Kec 0809 Konsultansi PJM Pronangkis Tingkat Kota/Kabupaten 0804a Penggalian visi warga di tingkat kelompok komunitas Dokumen Hasil PS 0808 L-8 Sosialisasi PJM Pronangkis Sosialisasi PJM Pronangkis keseluruh Masyarakat keseluruh Kelurahan/Desa Masyarakat Kelurahan/Desa 0802 BKM mengadakan rembug warga dalam rangka pembentukan Tim PP (Tim Inti & Tim Teknis) b Bimbingan Perencanaan Partisipatif kepada Tim PP dan Penyusunan Rencana Aksi Lokakarya PP Kelurahan/Desa untuk penyusunan Visi, perumusan misi, tujuan, target, program dan kegiatan serta prioritas kegiatan di renta I 0807 Revisi & Pengesahan Dokumen PJM Pronangkis sebagai PJM Kelurahan/ Desa 0801 Bimbingan Fasilitator tentang PP PJM Pronangkis 0805 Penyusunan Draft Dokumen PJM Pronangkis oleh Tim PP Sosialisasi Draft PJM oleh wakil Tim PP di tiap RW 0806 Konsultansi & Sosialisasi PJM Pronangkis di Tingkat Kel./Desa (Pameran PJM Proanangkis dan Lelang Amal Penanggulangan Kemiskinan) 16

19 Slide 1 Slide 2 Slide 3 Slide 4 17

20 Slide 5 Slide 6 Slide 7 Slide 8 Slide 9 Slide 10 18

21 Slide 11 Slide 12 Slide 13 Slide 14 Slide 15 Slide 16 19

22 Slide 17 Slide 18 Slide 19 Slide 20 Slide 21 Slide 22 20

23 Slide 23 Slide 24 Slide 25 Slide 26 Slide 27 Slide 28 21

24 Slide 29 Slide 30 Slide 31 22

25 Mengembangkan dan Mengkomunikasikan Sebuah Visi Pada pidato pelantikannya tahun 1961, John F. Kennedy berkata, Biarkan kedua kubu mencari untuk meminta keajaiban ilmu pengetahuan daripada teror yang ditimbulkan ilmu pengetahuan. Bersama-sama kita dapat menjelajahi angkasa, menaklukkan padang pasir, membuka rahasia kedalaman laut, dan mendukung kesenian dan perdagangan. Tiap pemimpin mempunyai sebuah visi. Bagi Nelson Mandela, visinya adalah Afrika Selatan tanpa apartheid. Bagi Lech Walesa, visinya adalah Polandia dijalankan oleh para pekerja dan orang-orang sipil. Bagi Susan B. Anthony, visinya adalah wanita Amerika memiliki hak untuk memilih. Meskipun contoh tadi dari pemimpin-pemimpin terkenal, mereka tidak jauh berbeda dengan pemimpin masyarakat yang memiliki visi bagi masyarakat sekitar. Jika anda seorang pemimpin masyarakat, anda mungkin sudah memiliki visi. Mungkin anda menginginkan tetua masyarakat dapat hidup layak dan mandiri. Atau mungkin anda ingin sekolah di distrik anda memberikan anak-anak dari berbagai latar belakang sebuah kesempatan yang sama dalam peningkatan akademis. Atau mungkin anda menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki keahlian dan komitmen untuk membicarakan masalah yang sulit dan memecahkannya secara bekerjasama. Apapun visi anda bagi masyarakat, visi itu pasti penting. Mengapa? Karena tidak ada hal yang terjadi hingga hal itu berada dalam pikiran seseorang. Pada bagian ini, anda akan mempelajari bagaimana membawa impian anda dan membuatnya menjadi sebuah visi. Anda juga akan mempelajari bagaimana menggunakan visi anda untuk mendampingi memobilisasi dan memberikan inspirasi bagi orang lain agar ia ingin bergabung dengan anda untuk membuat visi anda menjadi nyata. Tapi pertama-tama kita akan melihat lebih dekat lagi beberapa langkah yang berbeda dalam mengembangkan dan mengkomunikasikan sebuah visi. Ada tiga langkah dalam proses visi: 1. Mengembangkan visi anda 2. Mengkomunikasikan visi anda pada orang lain 3. Mengembangkan visi kelompok, bersama-sama dengan kelompok Bagian ini akan difokuskan pada dua langkah pertama, bagaimana, sebagai pemimpin, anda mengembangkan visi anda dan mengkomunikasikan hal itu pada orang lain. Juga memfokuskan pada bagaimana menggunakan visi anda untuk menggerakkan orang lain menuju tujuan yang telah ditentukan. Apakah visi itu? Sebuah visi adalah sebuah gambaran anda tentang bagaimana hal-hal itu seharusnya terjadi. Visi merupakan gambaran image anda mengenai apa yang anda tuju. Contohnya: anda bisa memiliki gambaran semua cara yang berbeda tentang keinginan anda memiliki lingkungan yang lebih baik. Anda mungkin menginginkan memiliki lingkungan yang bersih. Anda mungkin ingin orang saling menjaga satu sama lain sehingga kejahatan berkurang. Anda mungkin menginginkan lingkungan dimana orang mengenal baik satu sama lain sehingga bisa memecahkan masalah bersama-sama. 23

26 Setiap hari, sejalan dengan kehidupan anda, anda mungkin menemukan diri anda memikirkan caranya agar keadaan bisa lebih baik lagi. Jika anda mengumpulkan seluruh potongan-potongan tentang bagaimana keadaan seharusnya terjadi, anda memiliki visi secara menyeluruh. Sekali anda mengumpulkan potongan-potongan itu, visi keseluruhan anda mungkin: sebuah lingkungan yang akrab, aman, dan bersih; dimana setiap orang saling mengenal, seperti saling mendukung, dan mengatasi perbedaan bersama-sama. Visi keseluruhan anda seperti sebuah papan iklan besar: merupakan gambaran tentang lingkungan atau masyarakat ideal anda yang mendapatkan ide anda secara kuat, akurat, dan cepat. Mengapa anda perlu mengkomunikasikan visi anda kepada orang lain? Karena tidak ada seorangpun yang bisa memutuskan untuk mengikuti anda hingga ia mengetahui arah mana yang anda ambil. Jika visi anda merupakan sesuatu yang menyentuh perasaan banyak orang dan jika anda bisa mengkomunikasikannya dengan baik, orang akan bergabung untuk mencapai tujuan anda. Seperti yang dinyatakan Syracuse Cultural Workers: Tidak penting apa usaha yang kita lakukan untuk memberitahu, merupakan kemampuan kita untuk memberikan inspirasi yang akan merubah keadaan. Membagi visi merupakan tugas inti seorang pemimpin sebuah visi memberi orang lain gambaran yang lebih besar tentang seperti apa keadaannya. Hal itu membantu orang meningkatkan harapan dan keinginan mereka; dan hal itu memberikan inspirasi. Ketika orang terinspirasi oleh sesuatu, mereka lebih ingin mengerjakan hal itu. Kapan anda butuh mengkomunikasikan visi anda? Setiap waktu. Kapanpun anda berbicara dengan orang lain mengenai kelompok atau organisasi anda, katakan pada orang itu apa yang anda tuju. Makin sering anda melakukan hal itu, makin banyak orang yang ingin memberikan dukungan bagi anda. Meskipun anda belum membentuk kelompok atau organisasi, penting bagi anda untuk membicarakan visi anda. Setelah anda mengkomunikasikan hal itu pada orang lain, anda membuat komunitas orang yang mengetahui ide anda dan siapa saja yang akan membantu anda. Bagaimana anda menciptakan sebuah visi? Pertama, Sering bermimpi Bermimpi merupakan langkah awal. Beranikan diri memimpikan apa yang ingin anda lakukan dan apa yang mungkin dicapai. Jangan takut sering bermimpi. Anda selalu dapat mengurangi proporsi untuk menyesuaikan dengan situasi yang nyata, tapi sering bermimpi akan membuat anda berfikir tentang ide-ide yang sepertinya tidak mungkin, tapi kenyataannya mungkin terjadi. Bermimpi juga mendorong anda untuk berfikir jangka panjang, hal yang berguna untuk dilakukan. Anda tidak rugi apapun, tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk bermimpi. Dapatkah anda mengingat kembali waktu ketika anda mendapatkan ide gila di kepala anda dan jantung anda berdetak lebih cepat dan anda berfikir apa yang terjadi jika anda dapat membuat ide ini jadi nyata? Mungkin anda berfikir sebentar, Itu hal yang mustahil, bagaimana bisa saya memikirkan hal bodoh seperti itu!. Bagaimanapun, ide-ide yang kelihatannya bodoh mungkin merupakan ide yang potensial. Sering ide itu merupakan ide yang sama sekali baru. Belajarlah untuk menghargai dan mempercayai naluri anda. Mari kita lihat bagaimana cara bermimpi. Kita mulai dengan contoh bayangan tentang bagaimana hal-hal yang sudah ada dalam masyarakat anda: 24

27 Bayangkan bahwa anda pada saat ini tinggal di lingkungan dimana orang-orangnya takut akan perbedaan yang ada pada mereka. Anak-anak selalu rewel. Orang yang pulang dari bekerja selalu langsung masuk ke rumah mereka tanpa memberi salam pada tetangganya. Beberapa orang berusaha sembuh dari alkohol, tanpa seorangpun yang mengetahui atau menolong mereka. Di beberapa rumah terjadi kekerasan keluarga. Ini adalah satu contoh mimpi tentang bagaimana keadaan bisa berbeda: Bayangkan bahwa anda pada saat ini tinggal di lingkungan dimana orang dari kebudayaan yang berbeda mengenal satu sama lain dan saling menyukai. Dalam lingkungan ini, orang saling mengunjungi. Mereka saling mengundang makan malam dan mengenal anak-anaknya. Orang cukup sering berkomunikasi hingga mereka mengetahui kapan tetangganya berada dalam kesulitan atau membutuhkan bantuan. Ketika seseorang ditimpa musibah, yang lain memberikan bantuan meski tanpa diminta. Jika anda mempunyai mimpi, jangan lepaskan. Buat menjadi sebuah visi dan rubah jadi kenyataan. Lili Fini Zanuck, seorang produser dan sutradara film, berkata: Tidak ada yang terjadi tanpa adanya mimpi. Dengan bermimpi, pikiran akan berkelana menuju sesuatu yang lebih besar daripada yang dapat dibayangkan oleh pikiran yang sadar. Makin anda bisa memvisualisasikan mimpi anda, anda makin mengerti hal itu. Itulah cara bagaimana memulainya. Secepatnya anda berada dalam perjalanan merealisasikan impian anda. Kedua, mengembangkan visi pribadi anda Tiap orang memiliki visi. Setiap orang memiliki gambaran di benak mereka tentang apa yang mereka inginkan untuk masa depan mereka. Mungkin anda menginginkan pekerjaan yang lebih baik, atau menjadi lebih berpengaruh dalam lingkungan anda. Latihan: Apa yang anda impikan bagi diri anda sendiri dalam lima tahun yang akan datang? Bagaimana anda ingin tumbuh? Apa yang anda impikan bagi pekerjaan anda? Apa yang anda impikan bagi kehidupan keluarga dan persahabatan anda? Apa yang anda impikan tentang dimana anda akan tinggal? Apa yang anda impikan tentang kesenangan dan rekreasi? Apa yang anda impikan untuk anda sendiri sebagai seorang pemimpin? Visi untuk kehidupan anda sendiri merupakan gambaran yang sederhana tentang dimana anda ingin berada pada masa depan. Dan visi untuk masyarakat, kelompok, atau organisasi anda merupakan gambaran yang sederhana dimana anda menginginkan kelompok itu berada pada masa mendatang. Ketiga, mengembangkan visi bagi masyarakat, kelompok, atau organisasi anda Anda telah melakukan latihan untuk menciptakan visi bagi diri anda sendiri, cobalah untuk menciptakan dan menyampaikan visi tersebut di masyarakat, kelompok, atau organisasi anda. Ingatlah, bagaimana cara anda melihat sesuatu merupakan langkah awal yang penting dalam mengembangkan visi anda. Jangan mencoba untuk berfikir seperti orang lain. Percayai visi anda tentang keadaan yang sebenarnya ada. Meskipun anda mungkin menciptakan visi bagi masyarakat anda, visi tersebut merupakan pandangan pribadi anda. 25

28 Semakin visi tersebut merefleksikan apa yang sebenarnya anda pikirkan dan anda pedulikan, makin kuatlah visi tersebut. Orang lebih suka merespon pesan anda jika mereka melihat anda peduli akan masalah tersebut, daripada melihat anda sebagai figur politik yang mebicarakan masalah yang abstrak. Latihan: Bayangkan masyarakat anda dengan cara yang anda inginkan. Tulis ide-ide anda. Jangan khawatir dengan pendapat mereka. Hal ini merupakan cara pintas seperti bagian dari menciptakan gagasan menuangkan segala yang ada dalam pikiran anda di atas kertas tanpa mengadili. Setelah itu anda dapat mengklarifikasi dan memfokuskannya. Gunakan beberapa pertanyaan dibawah ini untuk membantu anda memikirkan atau menentukan pertanyaan anda sendiri: Seperti apa masyarakat anda terlihat secara fisik? Seperti apa bangunan yang ada? Seperti apa lokasi-lokasi umum yang ada? Apakah aman berjalan di sekitar lingkungan itu pada malam atau siang hari? Pekerjaan apa yang orang-orang lakukan? Siapa yang mempunyai pekerjaan tersebut? Apakah mereka menyukai pekerjaannya? Mengapa? Bagaimana orang-orang bergaul satu dengan yang lain? Apakah mereka yang berasal dari kelompok yang berbeda berkomunikasi dan bergaul? Apakah orang tua dan remaja saling berhubungan satu dengan yang lain? Bagaimana keputusan dibuat? Apakah keputusan itu adil bagi kelompok yang berbeda? Apakah setiap kelompok mempunyai kesempatan yang sama? Apakah banyak orang yang terlibat untuk saling membagi ide dan memecahkan masalah? Seperti apa keluarga itu? Apakah orang dalam satu keluarga saling memiliki? Apakah ada tempat dimana wanita dan pria dapat memperoleh bantuan ketika membutuhkannya? Apakah anak-anak diasuh dengan baik? Apakah tetangga saling menolong? Apakah orang yang belum menikah mendapat tempat dalam masyarakat? Dimana orang dapat bermain? Apakah orang dalam masyarakat pergi keacara-acara rekreasi bersama-sama? Kemungkinan apa yang ada bagi remaja, orang lanjut usia, dan orang diantara usia itu? 26

29 Memindahkan Gunung Ada sebuah desa di atas bukit dilanda musim kering enam tahun beturut-turut. Suasana desa terasa sedih, putus asa, dan merana. Di tepi desa, tinggal seorang lelaki setengah baya yang punya tiga anak pria dewasa. Namun semuanya pemalas, tak pernah mau mencari pekerjaan. Alasannya, di mana-mana susah, karena musim kering itu. Semua nasihat sang ayah hilang begitu saja. Mereka lebih suka melamun dan tidur. Di belakang bukit yang mengelilingi desa itu, ada sebuah desa sangat subur. Di tengahnya mengalir sungai yang tak pernah kering. Andai kata ada yang mampu memindahkan gunung, dan mengubah aliran sungai, desa itu bakal memiliki air cukup, dan tak akan lagi kekeringan. Namun di desa itu tak ada seorang pun yang berani berpikir untuk memindahkan sang gunung. Sesuatu yang tak mungkin. Uniknya, lelaki setengah baya yang tinggal di tepi desa tadi akhirnya terpanggil untuk menyelesaikan tantangan yang tidak mungkin itu. Suatu hari, setelah fajar, sang lelaki membulatkan tekadnya. Ia mengambil pacul dan mulai berjalan ke gunung. Ia bekerja dari subuh hingga matahari tenggelam, tak kenal lelah. Mencangkul dan mencangkul. Setelah seminggu ia bekerja, akhirnya anak-anaknya pun mulai memperhatikan ulah sang ayah. Ketika diceritakan bahwa sang ayah ingin memindahkan gunung, ketiga anaknya terbahak-bahak. Mereka menganggap ayahnya gila, dan mau melakukan hal yang tak mungkin. Sang ayah terdiam saja. Ia terus melanjutkan pekerjaannya dari hari ke hari. Sebulan kemudian, cerita ini menyebar ke seluruh desa. Sang lelaki itu kini malah dijuluki gila oleh semua warga desa. Ketiga anak lelaki itu lama-lama malu dengan olokan warga desa. Hingga suatu hari mereka memutuskan membantu ayahnya. Sejak itu, keempat lelaki itu selalu berangkat subuh, dan mencangkul gunung hingga matahari tenggelam. Setelah beberapa bulan mereka bekerja, warga desa mulai melihat sebuah lubang besar di gunung. Tak lama kemudian, seluruh desa ikut bergabung. Setahun lebih, gunung itu bolong. Air mengalir lewat terowongan. Desa itu tak pernah lagi kering. 27

30 Modul 2 Topik: Simulasi Penyusunan PJM Pronangkis 1. Peserta mensimulasikan penggalian visi di tingkat komunitas. 2. Peserta mensimulasikan lokakarya penyusunan PJM Pronangkis tingkat desa/kelurahan. Kegiatan 1: Persiapan Simulasi Kegiatan 2: Simulasi Penggalian Visi Tingkat Komunitas Kegiatan 3: Simulasi Lokakarya Penyusunan PJM Pronangkis Tingkat Desa/Kelurahan 17 Jpl ( 765 ) Bahan Bacaan : Contoh dokumen PJM dan Renta Pronangkis Kelurahan/Desa Hasil RK dan Pemetaan Swadaya Kertas Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 28

31 Persiapan Simulasi 1) Berikan pengantar bahwa saat ini kita akan berlatih mensimulasikan beberapa proses fasilitasi dalam penyusunan PJM Pronangkis. Ada tiga simulasi yang akan kita lakukan yaitu simulasi memfasilitasi penggalian visi tingkat kelompok komunitas, simulasi memfasilitasi lokakarya tingkat desa/kelurahan dan simulasi memfasilitasi perumusan dokumen PJM Pronangkis dan rencana tahunan. 2) Bagi peserta menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diminta bersiap mensimulasikan satu proses fasilitasi penyusunan PJM Pronangkis. Acuan kita adalah buku Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis. Beri peserta waktu yang cukup untuk persiapan sekitar 270 menit. Ingatkan setiap kelompok untuk membagi tugas diantara anggota kelompok yang akan menjadi pemandu proses, pencatat proses, dsb. Catatan : Ingatkan kepada peserta untuk simulasi ini peserta harus mempersiapkan bahan bahan hasil RK dan dan PS berupa visi warga hasil RK, deskripsi masalah, gagasan awal yang diusulkan warga, potensi (SDM, SDA dan Dana), Daftar KK/Jiwa miskin, peta peta, bagan, grafik, dll. Simulasi Penggalian Ulang Visi Tingkat Komunitas 1) Sebelum simulasi dimulai, minta anggota kelompok lain untuk menjadi peserta dengan peran sebagai : Wakil kelompok perempuan Beberapa orang sebagai orang miskin Beberapa orang sebagai tokoh masyarakat Beberapa orang sebagai kelompok perempuan Beberapa orang sebagai kelompok pemuda. Minta dua orang peserta sebagai pengamat proses, menggunakan lembar pengamatan. 2) Lakukan simulasi, amati kelebihan dan kekurangan pada saat simulasi. Catatlah untuk bahan evaluasi. 3) Setelah simulasi selesai, mulailah melakukan refleksi dari kelompok yang memandu proses. Bagaimana perasaannya? Apa yang membuat senang dan apa yang tidak? Apa yang harus diperbaiki? 29

32 4) Kemudian lakukan refleksi bersama seluruh peserta dengan memeriksa hasil dan proses. Apakah tujuan dari penggalian ulang visi di tingkat kelompok komunitas masyarakat tercapai? Apakah visinya sudah mengambarkan sebuah harapan/cita- cita kondisi ideal yang dapat direalisasikan dalam kurun waktu tertentu? Apakah (misi) upaya yang dirumuskan berkaitan erat dengan visi yang ingin di capai? Apa yang dirasakan kurang dari simulasi tersebut? Bagaimana sikap fasilitator dalam memfasilitasi? Apa yang harus diperbaiki? Simulasi Lokakarya Penyusunan PJM Pronangkis Tingkat Desa/Kelurahan 1) Sebelum simulasi dimulai, kondisikan peserta untuk berperan sebagai: kepala desa / kelurahan Tim PP Beberapa orang sebagai orang miskin Beberapa orang sebagai tokoh masyarakat Beberapa orang sebagai kelompok perempuan Beberapa orang sebagai kelompok pemuda. 2) Dalam simulasi ini, ajaklah seluruh peserta untuk mempraktekan lokakarya tingkat desa / kelurahan (sesuai panduan fasilitasi penyusunan PJM Pronangkis) dengan pokok bahasan sebagai berikut : a. Menyusun Visi hasil rumusan ditingkat kelompok komunitas. b. Mengambarkan kodisi ideal yang diharapkan dari kondisi riil, sehingga menghasilkan upaya upaya yang akan dilakukan (misi) c. Merumuskan tujuan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap upaya yang akan dilakukan.. d. Menentukan target yang ingin divapai selama 3 tahun e. Merumuskan program program yang efektif untuk menanggulangi kemiskinan dari setiap tujuan yang telah ditetapkan. f. Menentukan prioritas program yang akan dilaksanakan selama 3 tahun. g. Merumuskan kegiatan kegiatan yang akan mendukung terlaksananya program dengan baik. h. Menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun I. i. Menentukan target yang ingin dicapai dalam setiap tahunnya, 3) Lakukan simulasi, amati kelebihan dan kekurangan pada saat simulasi. Catatlah untuk bahan evaluasi. 4) Setelah simulasi selesai, mulailah melakukan refleksi dari kelompok yang memandu proses. Bagaimana perasaannya? Apa yang membuat senang dan apa yang tidak? Apa yang harus diperbaiki? 5) Kemudian lakukan refleksi bersama seluruh peserta dengan memeriksa hasil dan proses Apakah tujuan dari lokakarya tercapai? 30

33 Apakah data data hasil PS sudah cukup memenuhi kebutuhan penyusunan PJM? Apakah Peta menjadi dasar dari penyusunan perrencanaan (PJM Pronangkis?) Apakah perumusan upaya upaya yang akan dilakukan tercapai? apakah perumusan tujuan mengacu kepada setiap upaya yang akan dilakukan? apakah program program yang dirumuskan efektif untuk penanggulangan kemiskinan dan didasarkan kepada setiap tujuan yang ingin dicapai? apakah perumusan kegiatan pokok didasarkan kepada setiap program? apa yang dirasakan kurang dari simulasi tersebut? bagaimana sikap relawan dalam memfasilitasi? apa yang harus diperbaiki? 6) Kaji ulang seluruh proses. Ajak peserta untuk melihat contoh PJM dan Renta Pronangkis. Diskusikan hal-hal yang masih diperlukan. Dalam menyusun PJM Pronangkis, peta peta yang dihasilkan dari proses PS harus dikaji dan menjadi dasar perencanaan. Peta kondisi ideal yang diharapkan yang dibuat dibandingkan dengan peta kondisi sekarang dengan cara disatukan bertumpuk (overlay). Dari kedua peta tersebut bias dilihat dengan mudah perbandingannya dan didiskusikan apa yang harus dilakukan agar kondisi ideal tercapai untuk masing masing masalah yang ada saat ini. Diskusikan bersama fasilitator, apakah data data hasil PS sudah mencukupi untuk penyusunan PJM Pronangkis? Apabila belum, apa tindakan yang harus dilakukan untuk melengkapi data data tersebut. 31

34 Lembar Pengamatan Simulasi No Uraian Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ( apakah jelas dan bias dipahami peserta) Sistematika penjelasan dalam mengantarkan pokok pokok bahasan Cara bertanya (apakah bersifat terbuka dan mendorong peserta untuk berpendapat) Memberikan kesempatan berbicara secara merata kepada peserta Mendorong peserta untuk mengajukan pendapat Cara mengatasi perbedaan pendapat / kepentingan 7 Cara merumuskan kesepakatan 8 9 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta Keterampilan dalam menggunakan alat / media bantu 10 Kesopanan pemandu (sikap tubuh) 11 Pengelolaan waktu yang tepat Nilai (1 5)* Keterangan : *) 1 sangat kurang. 2) kurang 3) sedang. 4) baik 5) sangat baik Penjelasan 32

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C16. Memahami PJM UPK. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C16. Memahami PJM UPK. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C16 Memahami PJM UPK PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami PJM Pronangkis 1 Kegiatan 1 Memahami Siklus Penanggulangan

Lebih terperinci

Penyusunan PJM Pronangkis

Penyusunan PJM Pronangkis DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C12 Penyusunan PJM Pronangkis PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami PJM Pronangkis 1 Kegiatan 1 Belajar dari Pengalaman

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis BUKU 6 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi PJM

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) BUKU 2 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4b SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP Oleh : Ayi Sugandhi Maret 2009 datanglah kepada masyarakat hiduplah bersama mereka belajarlah

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Pemetaan Wilayah, Sebaran Warga Miskin, Sarana dan Prasarana Lingkungan Perumahan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan Peserta memahami prasyarat dan ciri program Sosial berkelanjutan 1. Brainstorming Prasyarat dan Ciri Program Sosial Berkelanjutan 2. Diskusi Kelompok Lembar

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM BUKU 7 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM Perkotaan DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar Modul 1 Topik: Orientasi Belajar 1 Peserta Saling mengenal, saling memahami dan menghargai perbedaan 2 Peserta mampu menciptakan keakraban 3 Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana

Lebih terperinci

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS)

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitator

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya adalah suatu pendekatan parisipatif yang dilakukan masyarakat untuk menilai serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi

Lebih terperinci

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK)

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) BUKU 3 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi

Lebih terperinci

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) BUKU 5 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

Review Pelaksanaan Siklus

Review Pelaksanaan Siklus DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan dan BKM C48 Review Pelaksanaan Siklus Identifikasi Masalah 2 Pemetaan Swadaya 3 Membangun BKM KSM Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM

Lebih terperinci

Tahapan Pemetaan Swadaya

Tahapan Pemetaan Swadaya Langkah Satu : Persiapan Agar proses Pemetaan Swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu persiapan yang baik. Di bawah

Lebih terperinci

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN Non Pro Poor Policies Pro-Poor Policies Pro-Poor Program & Budgeting Good Local Governance PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Merubah cara pandang terhadap pendekatan pembangunan

Lebih terperinci

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir? Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP

Lebih terperinci

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif 1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)

Lebih terperinci

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa Pemilu BKM 3 Minta salah seorang warga menjelaskan tentang hasil FGD Kelembagaan dan FGD Kepemimpinan yang telah dilakukan pada siklus PS, terutama berkaitan dengan: (1) kriteria-kriteria lembaga komunitas

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.03 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 4 Modul

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya

Lebih terperinci

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN Belajar melakukan perbaikan sikap dan perilaku Belajar merubah cara pandang terhadap persoalan kemiskinan dan pemecahan

Lebih terperinci

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-Perkotaan 2 Pemetaan Swadaya PERKOTAAN Mengenali Kampung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan Pertanyaan Penelitian Siapakah yang menjadi relawan dan apa saja jenis kemampuan, kapasitas, dan komitmen

Lebih terperinci

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT

Lebih terperinci

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN PARTISIPATIF PJM PRONANGKIS DESA SINDANGLAYA

PERENCANAAN PARTISIPATIF PJM PRONANGKIS DESA SINDANGLAYA PERENCANAAN PARTISIPATIF PJM PRONANGKIS DESA SINDANGLAYA Pembentukkan Tim Perencanaan Partisipatif ( 3 Desember 2013 ) Lokakarya Partisipatif Perencanaan - Presentasi oleh Tim PS tentang hasil PS - Menetapkan

Lebih terperinci

Modul 7 Membangun KSM Harapan

Modul 7 Membangun KSM Harapan Modul 7 Membangun KSM Harapan Peserta memahami tahapan perkembangan KSM Peserta memahami tata cara membangun KSM harapan (yang mampu mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan) Peserta mampu membangun

Lebih terperinci

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI

Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F14. Pelatihan Dasar 2. Pengembangan KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F14. Pelatihan Dasar 2. Pengembangan KSM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F14 Pengembangan KSM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Kaji Ulang Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Identifikasi

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

Tata Cara Siklus PNPM MP

Tata Cara Siklus PNPM MP DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 1 F02 Tata Cara Siklus PNPM MP Identifikasi Masalah 2 Pemetaan Swadaya 3 Membangun BKM KSM 4 Tahap Perencanaan

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN Modul 1 Orientasi Belajar 1 Kegiatan 1 Perkenalan 3 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP 3 Modul 2 Perencanaan Partisipatif Review PS dan PJM Pronangkis 7 Kegiatan 1 Diskusi Kelompok Analisa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C06 Pembangunan BKM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT Membangun BKM/LKM 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan BUKU 4f SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA DESA

SAMBUTAN KEPALA DESA SAMBUTAN KEPALA DESA Bismillahirrokhmanirrokhim. Assalamualaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh. RPJMDes - Puji syukur mari kita panjatkan ke pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan rahmat

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F13. Pelatihan Dasar 2. Membangun BKM/LKM. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F13. Pelatihan Dasar 2. Membangun BKM/LKM. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F13 Membangun BKM/LKM PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Konsep BKM/LKM 1 Kegiatan 1: Curah Pendapat Konsep

Lebih terperinci

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat PB 5 Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat SPB 5.1 Peran Masyarakat Dalam Musyawarah Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan Musyawarah Desa sebagai bentuk

Lebih terperinci

Rembuk Kesiapan Masyarakat

Rembuk Kesiapan Masyarakat DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 1 F08 Rembuk Kesiapan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Mengelola Musyawarah dan RKM 1 Kegiatan

Lebih terperinci

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/p2b (sustainable livelihoods approach).

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA: PENDEKATAN COMMUNITY LEARNING AND PARTICIPATORY PROCESS (CLAPP) Oleh Utami Dewi 1

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA: PENDEKATAN COMMUNITY LEARNING AND PARTICIPATORY PROCESS (CLAPP) Oleh Utami Dewi 1 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA: PENDEKATAN COMMUNITY LEARNING AND PARTICIPATORY PROCESS (CLAPP) Oleh Utami Dewi 1 Desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional. Bukan hanya dikarenakan sebagian

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS)

Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS) Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS) 1. Peserta mampu mereview pelaksanaan kegiatan sosial (persiapan & pelaksanaan kegiatan) 2. Peserta mampu mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) 6 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Deskripsi Singkat Topik : Pokok Bahasan : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Waktu : 4 (empat) kali tatap muka pelatihan (selama 400

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Modul 10 POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Peserta memahami dan menyadari: 1. Semua warga belajar adalah narasumber 2. Pendiidkan orang dewasa sebagai metode pendekatan fasilitasi 3. Metode-metode

Lebih terperinci

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL PP MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL Topik Tujuan Kegiatan belajar Waktu Acuan Penguatan Pendampingan KSM dalam Kegiatan Sosial 1. Peserta memahami tentang pentingnya penguatan modal sosial di dalam KSM 2. PANCASUTRA,tanggung

Lebih terperinci

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI P E R K O TA A N KUMPULAN PANDUAN PEMANDU PELATIHAN PENGUATAN BKM/UP/RELAWAN/LURAH PP.02 LOKASI SIKLUS TAHUN KE 3 Modul

Lebih terperinci

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK APA PERENCANAAN PARTISIPATIF? Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda Proses penyelarasan perencanaan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Oktober 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAA N UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 31 BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH 4.1 Kondisi Kemiskinan Kemiskinan memiliki konsep yang beragam. Kemiskinan tidak sematamata didefinisikan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F24. Pelatihan Madya 1. Review Partisipatif. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F24. Pelatihan Madya 1. Review Partisipatif. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Madya 1 F24 Review Partisipatif PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Gambaran Umum Review Partisipatif BKM/LKM 1

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) 1 LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA (1) Gambaran Umum Wilayah Studi Kota Gorontalo terletak di kawasan Teluk

Lebih terperinci

LK Membangun KSM harapan 1 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan kegiatan Diskusi pengertian KSM dan alasan pembentukannya

LK Membangun KSM harapan 1 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan kegiatan Diskusi pengertian KSM dan alasan pembentukannya LK Membangun KSM harapan 1 Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan kegiatan Diskusi pengertian KSM dan alasan pembentukannya 1. Diskusi Kelompok Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan ingat kembali

Lebih terperinci

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan

BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO. selaku RW 01 Wonorejo. Pendamping memperkenalkan diri dan BAB VI PROSES PENDAMPINGAN PEREMPUAN WONOREJO A. Proses Pendampingan Awal mula pendamping datang ke Kampung Wonorejo ini yaitu bermaksud untuk bertemu dengan perangkat Kampung Wonorejo. Pada hari Sabtu

Lebih terperinci

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 2 Topik : Konsep Gender 7 Kegiatan 1 Curah Pendapat Perbedaan antara

Lebih terperinci

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN 7.1. Latar Belakang Rancangan Program Kemiskinan di Desa Mambalan merupakan kemiskinan yang lebih disebabkan oleh faktor struktural daripada faktor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian proses multidimensial yang berlangsung secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu terciptanya

Lebih terperinci

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need

Identifikasi Proyek. Menanggapi KebutuhanResponding to a need Bagian 1 Identifikasi Proyek TELAAH ALKITAB Penilaian Kebutuhan Menanggapi KebutuhanResponding to a need Baca Nehemia 1 Nehemia adalah seorang Yahudi dalam pembuangan di negeri asing. Sebagaian orang Yahudi

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA

Lebih terperinci

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

Oleh. Lely Kusumaningrum ( ) STUDI DESKRIPTIF TENTANG PROSES PERUMUSAN USULAN KEGIATAN BIDANG LINGKUNGAN PADA PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN 2007 (STUDI KASUS DI DESA KALISALAM KECAMATAN DRINGU KABUPATEN PROBOLINGGO) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN Saiapa Dia? RELAWAN 1 Arah Kebijakan Program PENDEKATAN PROJEK PENDEKATAN PROGRAM Realisasi BLM 3 Membangun BKM KSM PJM Nangkis BKM 2 Pemetaan Swadaya 4 BLM PJM Pronangkis

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 PERUBAHAN UMUM PERUBAHAN 1. Penyebutan Tahun 2012 Perwali dan Lampiran 2. Istilah stakeholder menjadi pemangku kepentingan pembangunan 3. Istilah Persiapan

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan 1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai

Lebih terperinci

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN digilib.uns.ac.id BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Menjawab Pertanyaan Kajian (Analisa Kajian Data Sekunder) PT. PRISMAITA CIPTA KREASI Metode

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan

Lebih terperinci

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok

Lebih terperinci

PROFIL BKM/LKM HARAPAN SEJAHTERA

PROFIL BKM/LKM HARAPAN SEJAHTERA PROFIL BKM/LKM HARAPAN SEJAHTERA BKM HARAPAN SEJAHTERA Nama BKM/LKM Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi : HARAPAN SEJAHTERA : Patumbak Dua : Patumbak : Deli Serdang : Sumatera Utara A. Kondisi Umum dan Geografis

Lebih terperinci

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009

newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 newsletter Terbitan No. 1, Mei 2009 Mengapa Kebudayaan? Tujuan, Komponen Utama Bagaimana cara kerjanya?, Tentang PNPM Mandiri Perdesaan, Kegiatan Kegiatan Mendatang Kegiatan Budaya Meramaikan Pertemuan

Lebih terperinci

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan Kata Pengantar Puji syukur dipanjatkan ke khadirat Alloh SWT, berkat ridha serta petunjuknya bahwa Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun 2015 telah selesai dan disajikan. Panduan Teknis Pra Musrenbang tahun

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang :

Lebih terperinci

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2012 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Juni 2012 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 827 Tahun : 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci