Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Aplikasi Mobile Analisa Olahraga Sepak Bola Alfa Radito Prihartianto 1) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya radito.alfa@gmail.com Abstract: Sports Football is the most popular sport in Indonesia and even around the world. There are so many clubs that have a great coach, however there are still obstacles faced each coach one of them is the selection of players to fill the team. Selection of player who tends to be subjective is often a composition of players rarely change. So it is not uncommon potential player did not get a chance to show his skills. Application will be made using statistics and profile matching as a method for determining the core players and game reserves in the game as well as generate an analysis that can assist coaches in analyzing the game and can also provide a solution to solve the problems faced by the team. Keywords: Football, Coach, Statistic, Profile Matching, Mobile Sepak bola adalah cabang olahraga yang menampilkan dua tim dimana masing-masing tim terdapat 11 pemain inti, minimal 3 sampai maksimal 7 pemain cadangan, 1 pelatih, dan staf lain seperti : assisten pelatih dan tim medis. (FIFA 2011:17) Olahraga ini sangat digemari banyak orang, baik dari Indonesia maupun seluruh dunia. Dalam olahraga sepak bola dibutuhkan suatu strategi matang juga analisa yang mendalam, dan hal itu pun juga dilakukan ketika pertandingan sedang berlangsung. Dimulai dari melihat kondisi tim dan permainan tiap pemain, mempelajari strategi lawan, hingga bagaimana menentukan strategi bermain. Seluruh aktifitas di atas masih dilakukan secara manual dengan dicatat pada suatu buku catatan baik oleh pelatih maupun assisten pelatih dan tidak semua aspek dapat tercatat dengan baik, sehingga pelatih kerap salah menentukan strategi atau strategi tidak berjalan dengan baik karena kurangnya informasi yang didapat saat latihan maupun saat pertandingan berlangsung. Menurut Jozef Sneyers (1989:18) ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan pelatih untuk menentukan apakah seorang pemain harus diganti atau tidak dalam suatu pertandingan, apakah pemain tersebut pantas dalam starting line-up atau hanya 1

2 berada di bangku cadangan. Dimana beberapa aspek tersebut adalah : passing, positioning, ball control, shooting, tackling, heading, dan goalkeeping (khusus penjaga gawang), selain itu aspek mental dan aspek fisik juga mempengaruhi kriteria pemilihan. Selama masa latihan, pelatih akan menilai pemain berdasarkan dari aspek di atas, sehingga hasil akhirnya adalah pelatih dapat menentukan posisi yang cocok untuk seorang pemain dan strategi apa yang cocok untuk pemain tersebut. Sedangkan saat pertandingan, pelatih tidak bisa memantau dengan baik seperti pada saat latihan, hal ini dikarenakan pelatih sibuk mengarahkan pemainnya atau disebabkan hal lainnya yang di luar teknis. Sehingga selama pertandingan pelatih hanya mendapat sedikit informasi tentang pertandingan yang seharusnya dapat membantu untuk melakukan rotasi pemain, merubah strategi, atau membaca pola permainan. Dan apabila saat pertandingan pelatih melakukan kesalahan strategi akibat kurangnya informasi, maka hal ini bisa merugikan tim dan juga merugikan pelatih itu sendiri. Permasalahan muncul ketika banyak pemain yang harus dipilih, sehingga sulit bagi pelatih untuk menentukan pemain mana yang pantas masuk tim inti dan pemain mana saja yang pantas masuk tim cadangan. Masalah lain yang muncul adalah ketika pelatih harus menentukan pemain mana yang harus diganti pada saat pertandingan sedang berlangsung dan pemain cadangan mana yang tepat untuk menggantikan pemain tersebut. Pada saat pelatih melakukan evaluasi juga terdapat permasalahan, pelatih kurang mendapat catatan data faktual tentang performa tim pada saat pertandingan. Oleh sebab itu diperlukan suatu aplikasi pencatatan dan pendukung keputusan agar pelatih dapat mengevaluasi performa tim dan mengambil keputusan yang tepat sehingga bisa menerapkan strategi yang sesuai. Seperti dijelaskan di atas terdapat aspek-aspek yang menjadi bahan pertimbangan seorang pelatih untuk menilai seorang pemain. Dari analisis terhadap aspek-aspek tersebut dapat menghasilkan suatu gambaran tentang kondisi tim, karakter bermain perindividu, dan pola permainan tim. Ketika berada pada suatu pertandingan pelatih tidak bisa menganalisa sebaik saat sedang berlatih dikarenakan kondisi 2

3 yang sangat berbeda dengan saat latihan. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan strategi karena apa yang terjadi di lapangan saat sedang bertanding sangat jauh berbeda pada saat latihan. Untuk itu diperlukan suatu catatan tentang informasi yang mencakup seluruh tim pada saat pertandingan berlangsung. Catatan tersebut harusnya berisi tentang data dan fakta yang terjadi di lapangan. Untuk membuat catatan tersebut diperlukan suatu metode statistika sehingga menghasilkan informasi yang terukur dan nyata. Aplikasi analisa sepak bola ini pernah dibuat oleh saudara Abdul Mujib, Sarjana Sistem Informasi STIKOM Surabaya, tahun Aplikasi tersebut membahas tentang penentuan strating line-up. Dimana penentuannya berdasarkan dari tiga faktor yaitu skill, mental, dan non-teknis (wasit, kondisi lapangan, dll). Permasalahan muncul ketika pemain yang terpilih tidak menampilkan performa terbaik saat pertandingan, sehingga membuat pelatih kerepotan untuk mencari penggantinya. Dengan adanya aplikasi analisa olahraga sepak bola ini diharapkan dapat membantu pelatih mengambil suatu keputusan dalam penentuan pemain inti, penentuan pemain cadangan, penentuan pergantian pemain saat pertandingan, dan hasil statistik pertandingan yang dapat menjadi bahan evaluasi bagi pelatih kepada para pemain. LANDASAN TEORI 1. Statistika Deskriptif Adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran 3

4 pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data. Dibutuhkan suatu data statistik agar dapat melakukan perhitungan statistika. Menurut Afgani pada untuk dapat dikatakan data statistik, angka tersebut haruslah menunjukkan dari suatu penelitian yang bersifat agretatif serta mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang atau lapangan tertentu. Pengertian agretatif ada dua, yaitu : 1. Penelitian boleh hanya satu individu saja tetapi pencatatannya harus dilakukan lebih dari satu kali. 2. Penelitian hanya dilakukan satu kali saja tetapi individunya lebih dari satu. Seperti yang dijelaskan oleh Budi Murtiyasa (dalam Matematika dan Statistika, 2006:20) data statistik dapat digolongkan berdasarkan sifat, cara penyusunan,dan waktu pengumpulannya. 2. Profile Matching Profile matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), dimana terlebih dahulu ditentukan kemampuan yang diperlukan oleh suatu posisi. Kemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi oleh pemain. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kemampuan individu ke dalam kemampuan posisi sehingga dapat diketahui perbedaan kemampuannya (disebut juga gap), semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pemain menempati posisi tersebut. Adapun aplikasi yang akan dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi (soft kemampuan posisi) dengan profil pemain (soft kemampuan pemain) sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, seperti untuk mengetahui gap kemampuan antara posisi dengan pemain yang bermain dalam posisi tersebut.dalam permasalahan kali ini, terdapat 3 aspek yang menentukan dalam proses profile matching Aspek Teknikal Adalah aspek yang menggambarkan semua kemampuan teknik individu dalam sepak bola, menurut Paul Buckle 4

5 (1989:9) aspek teknikal (ketrampilan) terbentuk dari beberapa aspek dan aspek aspek tersebut dapat dilihat dalam Table 2.1. Aspek Short Passing Dribbling Tackling Control Shooting Accuracy Heading Set Pieces Table 2.1 Aspek Teknikal Keterangan pemain untuk membagi/mengoper bola kepada teman satu tim. pemain untuk membawa bola dan melewati hadangan lawan. pemain untuk memotong/menghentikan pergerakan lawan. pemain dalam penerimaan bola yang menuju padanya. pemain dalam melakukan tendangan ke gawang lawan. pemain dalam melakukan pertarungan udara, kontrol, operan, atau mencetak gol dengan menggunakan kepala. pemain untuk melakukan tendangan bebas atau sepak pojok. Block Long Passing Ball Possession Turn Over Through Passing Grab Crossing pemain untuk mencetak gol ke gawang lawan. Ketangkasan seorang pemain dalam menggagalkan tembakan lawan atau memotong umpan. pemain untuk melakukan umpan jauh. pemain menguasai bola pada saat mendapat tekanan Aspek Mental Kerja pemain untuk merebut bola dari lawan. pemain dalam memberikan umpan terobosan. pemain dalam menangkap/merebut bola. pemain dalam melakukan umpan silang pada daerah pertahanan lawan. Menggambarkan daya tahan, ketekunan, dan ketelitian kerja yang merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan, dimana menurut Robert L. Mathil (2006:87) pada mental kerja Finishing 5

6 memiliki aspek seperti terlihat pada Table 2.2. Table 2.2 Aspek Mental Kerja Aspek Energi Psikis Ketelitian dan Tanggung Jawab Kehati-hatian Pengendalian Perasaan Konsentrasi Kestabilan Keterangan Mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada. Menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan, dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan. Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egois. Merupakan kemantapan dalam memahami sesuatu persoalan. Menunjukkan kemampuan individu untuk mengerjakan tugas dengan irama kerja yang stabil. Keberanian Kerja Tim Antisipasi 2.3. Aspek Fisik Menggambarkan Merupakan energi positif yang dimiliki individu yang muncul dari keberaniannya terhadap kapasitas pribadi. Menunjukkan kemampuan individu untuk bekerja sama secara berkelompok dengan individu yang lain untuk satu tujuan yang sama. Merupakan kecakapan dalam memprediksi suatu kejadian (akibat) dan mampu mengenali akan adanya gejalagejala perubahan. kemampuan fisik pemain, aspek fisik terdiri dari beberapa aspek yang dapat dilihat pada Table 2.3. Aspek Speed Jumping Agility Table 2.3 Aspek Fisik Keterangan Merupakan kelincahan berlari pemain pada saat menggiring bola maupun mengejar pergerakan lawan. Merupakan kemampuan melompat saat bola berada di udara. Merupakan kelincahan membaca pergerakan 6

7 Stamina pemain lawan dan membaca arah bola. 2.4 Langkah Perhitungan Mengungkap besarnya potensi stamina pemain, terutama ketika bermain di lapangan. Kemudian aspek-aspek ini, dibagi menjadi 2 bagian untuk proses perhitungannya dengan memilahnya ke dalam dua kelompok, yaitu: a. Core Factor (Faktor Utama) Merupakan aspek yang paling menonjol/paling dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja optimal. Untuk menghitung Core factor digunakan rumus: NCT = Keterangan : NCT : Nilai rata-rata core factor teknikal NC : Jumlah total nilai core factor teknikal NC IC IC : Jumlah item core factor b. Secondary Factor (Faktor Pendukung) Secondary factor adalah itemitem selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus: NS NST = IS Keterangan: NST : Nilai rata-rata secondary factor teknikal NS : Jumlah total nilai secondary factor teknikal IS : Jumlah item secondary factor Rumus di atas adalah rumus untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek teknikal. Rumus di atas juga digunakan untuk menghitung core factor dan secondary factor dari aspek mental kerja dan aspek fisik. Berdasarkan hasil dari 2 proses perhitungan diatas nantinya akan dihitung lagi nilai totalnya yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profile. Untuk menghitung nilai total dari masingmasing aspek, digunakan rumus: 60%NCT + 40%NST = NT (Nilai Total Aspek Teknikal) Hal yang sama juga dilakukan terhadap aspek mental kerja dan aspek fisik. Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan rangking 7

8 mengacu pada hasil perhitungan yang ditunjukkan pada rumus di bawah ini: NF + 50% NT Keterangan: Rangking = 20% NMK + 30% NMK : Nilai Mental Kerja NF NT : Nilai Fisik : Nilai Teknikal Setelah setiap kandidat mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan peringkat atau rangking dari tiap kandidat dimana semakin besar nilai akhir, maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati posisi yang diinginkan, dan begitu pula sebaliknya. Adapun tabel sebagai patokan bobot nilai untuk perhitungan dari selisih gap. Patokan bobot nilai dapat dilihat pada Table 2.4 Table 2.4 Tabel Bobot Nilai NO Selisih Gap Bobot Nilai , , , , , Selain tabel patokan bobot nilai, ada patokan range persentase untuk menentukan bobot nilai. Range persentase ini ditentukan oleh pelatih, sehingga range persentase akan tidak sama tiap pelatih. Sedangkan untuk nilai presentase didapat dari perhitungan hasil observasi selama di lapangan. Patokan range presentase secara standar dapat dilihat pada Table 2.5. Table 2.5 Tabel Bobot Nilai Presentase NO Range Presentase Bobot Nilai 1 100% - 86% % - 76% % - 66% % - 56% %- 46% % - 0% 1 DESAIN SISTEM Pada perancangan proses sistem ini pertama akan dijabarkan arsitektur aplikasi yaitu gambaran umum bagaimana sistem berjalan dan selanjutnya akan dijelaskan urutan proses yang terjadi pada aplikasi. 1. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi dari aplikasi Analisis dan Statistik Sepak Bola dapat dilihat pada gambar

9 INPUT PROSES OUTPUT Manajemen Pemain System <<extend>> - Data Pemain - Aktivitas - Value Aktivitas - Data Area - Aspek Mental - Aspek Fisik Menghitung performa pemain pada saat latihan List Pemain Inti List Pemain Cadangan Pengguna Memetakan area aktifitas Manajemen Nilai Pemain <<include>> <<include>> Melihat Pemain Inti Dengan Performa Buruk Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat latihan <<include>> Melihat Pemain Alternatif Pengganti Pemain Inti Menentukan Bobot Nilai Prosentase Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat latihan Peta Area Aktivitas saat latihan Melihat Daftar Pemain Inti Menentukan Core Factor dan Secondary Factor Menentukan Standar Nilai Profil Posisi Admin Menghitung performa pemain pada saat pertandingan Statistik Akurasi Passing, Akurasi Shooting, Dribbling, Penguasaan Bola, Finishing, Heading, Control, Turn Over, Tackling, Goalkeeping. Saat pertandingan Melihat Statistik Pemain Melihat Daftar Pemain Cadangan Gambar 3.2. Use Case Diagram Pemain Inti dengan performa buruk Perhitungan pemilihan pemain cadangan untuk mengganti pemain inti. Proses pemetaan Area Aktivitas pemain saat pertandingan Pemain alternatif untuk menggantikan pemain inti Peta Area Aktivitas saat pertandingan Gambar 3.1. Arsitektur Aplikasi HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen Pemain Hasil tampilan untuk manajemen pemain diantaranya tambah, hapus, dan ubah. Dapat dilihat pada gambar Use Case Diagram Kemampuan system untuk berinteraksi dengan pengguna dan admin dapat digambarkan dalam use case diagram pada gambar 3.2. Pada gambar tersebut, terdapat dua aktor, yaitu pengguna dan admin. Gambar 4.1. Manajemen Pemain 9

10 Penilaian Pemain Sebelum menilai pemain pengguna menentukan formasi, pemain, dan aspek yang dinilai. Penilaian pemain dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.3. Penilaian Teknik Gambar 4.2. Penilaian Pemain 2. Penilaian Mental Selanjutnya pengguna dapat menilai mental dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar Penilaian Teknik Pengguna dapat menilai teknik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.4. Penilaian Mental 10

11 3. Penilaian Fisik Selanjutnya pengguna dapat menilai fisik dari pemain yang telah dipilih. Penilaian teknik dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.6. Detil Nilai Gambar 4.5. Penilaian Fisik Hasil Penilaian 1. Detil Nilai Setelah melakukan penilaian, pengguna dapat melihat detil nilai pemain dari hasil penilaian sebelumnya. Hasil detil nilai dapat dilihat pada gambar Statistik Grafik Nilai Selain pengguna dapat melihat detil nilai pemain, pengguna juga dapat melihat statistik grafik nilai pemain. Hasil statistik grafik nilai dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 4.7. Statistik Grafik Nilai 11

12 3. Penentuan Tim Dari penentuan tim, pengguna akan mendapat hasil perhitungan profile matching yang menentukan anggota tim inti dan tim cadangan. Hasil penentuan tim dapat dilihat pada gambar Berdasarkan hasil uji coba, dengan menggunakan metode profile matching terbentuk suatu aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat menyeleksi pemain yang sesuai untuk ditempatkan pada posisi tertentu. Gambar 4.8. Penentuan Tim KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi analisis sepak bola ini sesuai uji coba adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji coba, didapatkan bahwa Aplikasi Analisis Sepak Bola yang telah dibuat, mampu berjalan pada sistem operasi Android versi 2.2. SARAN Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut antara lain: 1. Mengembangkan aplikasi dengan membuat database server yang digunakan untuk keperluan menyimpan dan mengambil data. Sehingga apabila pengguna mengganti device atau memasang ulang aplikasi, maka tidak perlu takut kehilangan data yang sudah tersimpan. 2. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan modul yang dapat melakukan observasi pada pihak lawan. Sehingga pengguna juga dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan lawan. 3. Mengembangkan aplikasi dengan menambahkan desain interaksi yang lebih baik dan menarik. Sehingga pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi. 12

13 DAFTAR PUSTAKA Android Developers Android SDK Docs. diakses tanggal 18 April 2012 Blackduck Android Opporunity, Complexity, and Abundance. com/~whitepapers/wp-and UL-AC-W.pdf diakses tanggal 19 April 2012 Buckle, Paul. 1982, SEPAKBOLA : Keterampilan, Taktik, Fakta. London: WHSMITH DiMarzio, Jerome Android A Programmer s Guide. USA America: The McGraw-Hill Companies. FIFA Laws Of The Game deration/generic/81/42/36/lawso fthegame_2011_12_en.pdf diakses tanggal 6 Maret 2012 Johnson, Chris Assigning Positions. ccertips/id1215.aspx diakses tanggal 29 Mei 2012 Mathil, Robert L., 2006, Human Resource Management, Singapore: Cangage Learning. Martiningtyas, Nining, 2004, Buku Materi Kuliah STIKOM Statistika, STIKOM Surabaya, Surabaya. Murtiyasa, Budi. 2006, Matematika dan Statistika. Bandung: Alfabeta Scheunemann, Timo. 2008, Dasar Sepakbola Modern. Malang: Dioma Media. Sholiq, Muhammad. 2006, Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.Yogyakarta: Graha Ilmu. Sneyers, Jozef. 1989, Petunjuk dan Latihan Kesebelasan Sepakbola. Jakarta: Rosda Jaya Putra. Suryadi, Kadarsah. & Ramdhani, Ali Sistem Pendukung Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 13

BAB II LANDASAN TEORI. yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

BAB II LANDASAN TEORI. yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah sistem integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Instalasi Program Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses harus sudah

Lebih terperinci

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING POSITION PLACEMENT STRATEGY IN FORMATION BASKETBALL PLAYERS USING PROFILE MATCHING Oleh: Bagus Kriswantoro

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI SPESIALISASI PEMAIN PADA OLAHRAGA BOLA VOLI MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

Aplikasi Pemilihan Pemain Sepak Bola Pada Putera Tanta Fc

Aplikasi Pemilihan Pemain Sepak Bola Pada Putera Tanta Fc ISSN: 0216-3284 1095 Aplikasi Pemilihan Pemain Sepak Bola Pada Putera Tanta Fc Erwin Adi Saputera, Hugo Aprilianto STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru erwinadisaputera@gmail.com, hugo.aprilianto@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PEMILIHAN ATLET SEPAK BOLA DALAM MENGIKUTI KEJUARAN POPNAS Moh. Taufik Akuba¹, Moh. Hidayat Koniyo², Sitti Suhada³ ¹ Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Dari latar belakang masalah yang telah diberikan serta dari hasil

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Dari latar belakang masalah yang telah diberikan serta dari hasil BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Dari latar belakang masalah yang telah diberikan serta dari hasil pengamatan, permasalahan yang terjadi pada Persebaya Surabaya yaitu pemilihan

Lebih terperinci

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL Maksud dari pencocokan profil (profile matching) adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan mengasumsikan bahwa terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta P10 Model Pencocokan Profil A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan mengenai Model Pencocokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepakbola adalah permainan yang menekankan kerjasama antar anggota tim yang terdiri dari penjaga gawang, striker, defender, gelandang. Permainan sepakbola

Lebih terperinci

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA

BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA BAB II MEDIA DAN TIM NASIONAL SEPAK BOLA INDONESIA II.1. Tim Nasional Sepak Bola Indonesia. Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim yang mewakili Indonesia di kompetisi sepak bola Internasional. Tim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu elemen yang terpenting dalam sebuah klub sepak bola adalah peran serta seluruh pemain sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjalankan segala macam aktifitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat banyak unsur-unsur yang harus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI. KATA PENGANTAR... iv v DAFTAR ISI.. vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain. Sepakbola adalah permainan yang sangat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) Maintenance, (2)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) Maintenance, (2) 58 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada form utama terdapat menu-menu yang dapat mengarahkan pada form-form yang ada, menu-menu tersebut, antara lain (1) Maintenance, (2) Seleksi, (3)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

FUTSAL - 3. Penjaskes FUTSAL Kelas XII 1. Design Bramasto

FUTSAL - 3. Penjaskes FUTSAL Kelas XII 1. Design Bramasto FUTSAL - 3 Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan.

Lebih terperinci

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN

Prosiding SENATEK 2015 Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Purwokerto, 28 November 2015, ISBN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BIDANG MINAT PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Aminudin Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hockey adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang setiap pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk menggerakkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu permainan yang sangat digemari oleh hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo, sepakbola dapat dikatakan

Lebih terperinci

JURNAL PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING JURNAL PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING PADA SELEKSI ATLET UNTUK MASUK DALAM KEJUARAAN PENCAK SILAT (Studi Kasus pada UKM Pencak Silat PSHT ) APPLICATION OF MATCHING PROFILE METHOD TO THE ATHLETE SELECTION

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas gerak yang tidak dapat terpisahkan dari segala aktivitas yang dijalani oleh seorang manusia. Awalnya manusia berolahraga dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang populer di seluruh penjuru dunia. Sebagai salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia saat ini permainan sepakbola telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat terkenal dan digemari oleh berbagai kalangan di hampir seluruh pelosok dunia yang dimainkan oleh berbagai jenis

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KOMPETISI SEPAK BOLA BERBASIS WEB Yudho Yudhanto Fakultas MIPA, Program Studi D3 Teknik Informatika Universitas Negeri Sebelas Maret Email: yuda@mipa.uns.ac.id Andesta

Lebih terperinci

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI

JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI JURNAL SURVEI KETERAMPILAN PASSING, SHOOTING, DAN DRIBBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SSB SISWA TAMA U-12 KEDIRI Survey Passing, Shooting, and Dribbling Skills in The Game of Football in SSB Siswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Haikal Millah Universitas Siliwangi

PENGEMBANGAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Haikal Millah Universitas Siliwangi PENEMBANAN MODEL-MODEL LATIHAN PERTAHANAN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Haikal Millah Universitas Siliwangi Email : haikal.millah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkanmodel latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan

Lebih terperinci

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING RIANA ASRI ARVITASARI Program Studi Teknik Informatika S1, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan sepak bola mutlak diperlukan beberapa teknik dasar yang antara satu dengan yang lain sangat erat kaitannya. Adapun teknik dasar yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan sepakbola adalah cabang olahraga yang sangat terkenal dan digemari masyarakat, meskipun persepakbolaan Indonesia belum menunjukkan prestasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola memiliki daya tarik tersendiri, selain salah satu cabang olahraga yang digemari atau disukai masyarakat, juga mengandung berbagai unsur antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah menjadi bagian hidup yang tidak pernah terlepas dari kebudayaan masyarakat. Dari berbagai macam olahraga yang berkembang, sepak bola menjadi salah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Keputusan dalam Menentukan Posisi Terbaik Pemain Sepak Bola Berdasarkan Kemampuan Dasar

Penggunaan Pohon Keputusan dalam Menentukan Posisi Terbaik Pemain Sepak Bola Berdasarkan Kemampuan Dasar Penggunaan Pohon Keputusan dalam Menentukan Posisi Terbaik Pemain Sepak Bola Berdasarkan Kemampuan Dasar Faiz Ghifari Haznitrama 13515010 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING Intan Nur Farida 1), Rina Firliana 2) 1) Teknik Informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam kegiatan belajar mengajar agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data yang ada, pendidikan jasmani kesehatan dan rekrereasi (Penjaskesrek) fakultas keguruan ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Lampung adalah salah

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEREKRUTAN PEMAIN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING RECRUITMENT DECISION SUPPORT SYSTEM PLAYERS SOCCER USING PROFILE MATCHING Oleh: BAGUS FEBRIANTO 12.1.03.02.0263

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika diamati kegiatan-kegiatan olahraga yang ada di lingkungan masyarakat sekarang ini, telah cukup tumbuh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GAP DALAM MENENTUKAN PEMAIN TERBAIK DI TIM SEPAKBOLA

PENERAPAN METODE GAP DALAM MENENTUKAN PEMAIN TERBAIK DI TIM SEPAKBOLA PENERAPAN METODE GAP DALAM MENENTUKAN PEMAIN TERBAIK DI TIM SEPAKBOLA Agam Saka Jati 1 1) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB Kunjung Wahyudi Jurusan T. Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM OLAHRAGA FUTSAL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM OLAHRAGA FUTSAL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM OLAHRAGA FUTSAL MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DECISION SUPPORT SYSTEM PLACEMENT POSITION IN THE SPORT OF FUTSAL PLAYERS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Banyaknya jenis beras yang berasal dari varietas padi unggulan membuat konsumen bisa memilih jenis, sifat dan mutu beras sesuai yang di kehendaki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN

METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA TAHUN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK MENENDANG BOLA (SHOOTING) DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA USIA 13-14 TAHUN Robi Syuhada Istofian Fahrial Amiq Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang e-mail:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani seringkali tersampingkan oleh pendidikan akademis lainnya, padahal aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari oleh semua kalangan, dari kalangan anak-anak, dewasa, hingga orang tua hampir di seluruh negara di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan olahraga yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba ingin menjadikan dirinya popular

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anakanak. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak lama. Dikatakan sebagai olahraga rakyat karena sudah dimainkan oleh segenap lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin baik pendidikan suatu bangsa, maka semakin baik pula kualitas bangsa tersebut. Hal itulah yang merupakan asumsi secara umum terhadap program pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sangat populer. Olahraga permainan ini merupakan gabungan dari beberapa teknik individu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Sugeng Purwanto * Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah terdapat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PERBEDAAN KETEPATAN PASSING SHORT PASS DAN PASSING LONG PASS MENGGUNAKAN KAKI KANAN DAN KAKI KIRI PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SISWA SMP NEGERI 2 WATES Oleh : Watak Putra Wijaya Kusuma, Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berdasarkan metodologi penelitian dan perancangan sistem sebelumnya dalam penelitian ini menghasilkan suatu Sistem Pengambilan Keputusan mengunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan olahraga harus diupayakan dikarenakan tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah proses terus menerus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan ini merupakan analisa masalah dan menerangkan mengenai sistem yang akan dirancang, Dalam memproses budidaya penanaman tanaman Pohon

Lebih terperinci

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING THE SYSTEM SUPPORTERS OF THE DECISION SELECTION CANDIDATES EMPLOYEE AT PT.ARINA MULTIKARYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di Indonesia apalagi di dunia Internasional. Setiap orang, baik wanita maupun pria, tua maupun muda mengetahui

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Ketika akan mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Sepakbola di indonesia sekarang sudah banyak mengalami kemajuan prestasi di bandingkan beberapa tahun lalu, banyak pemain sepakbola Indonesia yang sudah mulai membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepak bola adalah permainan invasi yaitu permainan yang memperbolehkan setiap pemain dalam sebuah tim atau regu yang bertanding menyerang memasuki daerah

Lebih terperinci

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto

FUTSAL - 2. Futsal Kelas XI 1 design by Bramasto FUTSAL - 2 Perlu anda ketahui sebelum kita menerapkan Penerapan Program Latihan Fisik Futsal ada baiknya para pemain kita diberikan dulu pemahaman tentang 5 Prisnsip dalam Bermain Futsal. Kita yakin setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN 1 PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sepakbola adalah olahraga yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga sepak bolatelah menjadi olahraga terpopuler didunia, tak terkecuali di Indonesia. Sepak bola merupakan sesuatu yang umum diantara orang-orang dengan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap cabang olahraga memiliki sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga dengan sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE Didik Warasto Magister Fakultas Teknik Informatika - UII Jl. Kaliurang Km. 14.5, Kec. Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta 55184

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SNMPTN Bagi Siswa SMAN 7 Purworejo Yohanes Setyo Prabowo 1), Kusrini 2),

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU 1 PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU Rahmat Septia Putra 1,Slamet, Yuherdi 3 Email : putrarameg@yahoo.com 085767737740 PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG 62 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG fernandoricky@edu.uir.ac.id Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN

ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN ANALISIS KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 16 TAHUN Martha Wira Utama marthawirutama@gmail.com Bayu Insanistyo Syafrial Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Uji Validitas Dan Reabilitas Tes Keterampilan Teknik Sepakbola Usia Remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang paling populer di berbagai negara, baik itu di negara berkembang maupun negara maju. Permainan sepakbola tergolong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang menuntut aktivitas tinggi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan olahraga untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar aktivitas dapat terus berjalan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sepakbola di Indonesia yang semakin berkembang hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan sekolah-sekolah sepak bola yang semakin banyak membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL Siswa di drill sampai KO Berasumsi bahwa keterampilan akan ditransfer ke suatu permainan Membosankan, pengulangan, peraturan ketat Mengalami kegagalan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dewasa ini sangat digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak diadakan turnamen antar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA

Lebih terperinci