Analisis Kualitas Tes Ulangan Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MTs/SMP Islam Kota Malang 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Kualitas Tes Ulangan Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MTs/SMP Islam Kota Malang 1"

Transkripsi

1 Analisis Kualitas Tes Ulangan Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia MTs/SMP Islam Kota Malang 1 Mukaromah Sri Wahyuni ABSTRAK Agar tes dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, alat tes itu sendiri juga harus dapat dipertimbangkan sebagai alat penilaian yang baik, yang antara lain dapat dilihat dari validitas dan reliabilitas tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi objektif tentang validitas dan reliabilitas tes Ulangan Akhir Semester mata pelajaran Bahasa Indonesia MTs/SMP Islam Kota Malang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan penelitian deskriptif korelasional. Data berbentuk skor tes yang diperoleh dengan teknik dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik statistik deskriptif dan korelasional. Untuk menganalisis validitas tes, digunakan analisis validitas sejalan, sedangkan untuk menganalisis reliabilitas digunakan reliabillitas internal K-R 1. Hasil penelitian menunjukkan, (1) dilihat dari sisi validitas, tes yang memiliki validitas tinggi 5%, yang memiliki validitas cukup 50%, dan tidak valid 5%; () dilihat dari sisi reliabilitas tes, tes yang memiliki reliabilitas tinggi sebesar 37%, yang memiliki reliabilitas cukup 5%, yang memiliki validitas rendah 13%, dan yang tidak reliabel 5%. Kata-kata kunci: kualitas tes, UAS, bahasa Indonesia 1 Penelitian ini didanai Proyek I-MHIRE Unisma melalui program RESEARCH GRANT PDM Dra. Mukaromah, M.Pd dan Dra. Sri Wahyuni M.Pd adalah dosen FKIP Unisma Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 30

2 PENDAHULUAN Tes merupakan salah satu alat dan kegiatan dalam evaluasi. Evaluasi dapat digambarkan sebagai pengumpulan informasi yang sistematis untuk kepentingan pembuatan keputusan (Bachman, 1990:). Dari pengertian ini, evaluasi mengarah pada suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Termasuk dalam proses tersebut adalah kegiatan perencanaan mengenai apa yang akan dievaluasi, pengumpulan data, pengolahan data, dan berdasarkan informasi tersebut baru guru memberikan nilai dan arti terhadap sesuatu. Menurut Grounlund (1985: 5-6), evaluasi merupakan proses pengumpulan, penganalisisan, dan penafsiran informasi secara sistematik untuk menentukan sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dari pengertian ini, dalam evaluasi mengandung dua aspek yang penting, yaitu: (1) dalam evaluasi terdapat implikasi suatu proses yang sistematik yang berarti mengabaikan observasi yang dilakukan dengan tak terkendali atau dilakukan dengan sepintas lalu saja, dan () evaluasi selalu berasumsi bahwa tujuan pembelajaran telah dibuat terlebih dahulu; tanpa tujuan pembelajaran sangatlah sukar untuk menilai seberapa jauh siswa telah belajar. Dalam hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia, evaluasi adalah suatu kegiatan terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas; untuk mengetahui keadaan dan hasil pembelajaran bahasa Indonesia; dengan menggunakan alat ukur dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur/kriteria norma untuk memperoleh keputusan-keputusan/kesimpulankesimpulan. Menurut Bull (000), data evaluasi harus dikumpulkan dari berbagai sumber untuk memperoleh gambaran yang berimbang tentang aktivitas. Evaluasi harus berkenaan dengan produk (outcomes) dan proses. Data tersebut bisa dikumpulkan sebelum, selama, dan setelah kegiatan pembelajaran. Tes merupakan salah satu alat dan kegiatan dalam evaluasi. Carrol (dalam Bachman, 1990:0) mendefinisikan tes sebagai suatu prosedur yang dirancang untuk menimbulkan perilaku tertentu dari seseorang, yang dapat menyimpulkan tentang karakteristik tertentu dari individu. Tes adalah alat, prosedur, atau rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memperoleh contoh tingkah laku seseorang yang memberikan gambaran tentang kemampuannya dalam suatu bidang ajaran tertentu. Tes Bahasa Indonesia meliputi tes kompetensi bahasa Indonesia dan tes keterampilan berbahasa Indonesia. Kompetensi berbahasa mengacu kepada kemampuan yang bersifat abstrak, berupa potensi yang dimiliki seorang pemakai bahasa. Keterampilan berbahasa mengacu pada penggunaan bahasa senyatanya dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam bentuk tertulis yang dapat dibaca. Tes sebagai alat pengukur hasil belajar siswa, diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat tes dapat memberi informasi tentang siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Hal itu penting karena informasi tersebut akan dipergunakan untuk mempertimbangkan dan kemudian memutuskan berbagai kebijaksanaan baik yang berkenaan dengan siswa maupun kegiatan pengajaran secara umum. Agar tes dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan, alat tes itu sendiri juga harus dapat dipertimbangkan sebagai alat penilaian yang baik. Untuk keperluan itu, dibutuhkan informasi apakah alat tes yang telah disusun itu telah memenuhi kualitas tes yang baik. Kualitas alat ukur khususnya tes, dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain jenis dan bentuk tes yang digunakan, cara penyusunan butir tes, alat Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 31

3 tes tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi kesahihan (validity), keterpercayaan (reliability), tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, memiliki daya pembeda, dan syarat-syarat lain. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan ditelaah kualitas tes khususnya tes ulangan akhir semester yang disusun sekolah khususnya MTs/SMP Islam yang ada di kota Malang. Sejalan dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi objektif tentang kualitas tes Ulangan Akhir Semester Matapelajaran Bahasa Indonesia di MTs/SMP Islam di Kota Malang semester genap Tahun Pelajaran 006/007. Sedangkan secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan validitas tes yang digunakan dalam ulangan umum semester Matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di MTs/SMP Islam kota/kabupaten Malang semester genap Tahun Pelajaran 006/007 dan () mendeskripsikan reliabilitas tes yang digunakan dalam ulangan akhir semester Matapelajaran Bahasa Indonesia di MTs/SMP Islam di Kota Malang semester genap Tahun Pelajaran 006/007. delapan skor ulangan akhir semester di sejumlah MTs/SMP Islam Kota Malang. Skor tes sebagai data penelitian diperoleh dengan metode dokumentasi yaitu dokumen guru berupa skor ulangan akhir semester mata pelajaran bahasa Indonesia di sejumlah MTs/SMP Islam di Kota Malang pada semester genap Tahun Pelajaran 006/007. Pengolahan data dilakukan dengan teknik statistik, terutama teknik statistik deskriptif korelasional. Untuk menganalisis validitas tes, digunakan analisis validitas sejalan untuk mencari hubungan, apakah tingkat kemampuan seorang pada suatu bidang yang diteskan mencerminkan atau sesuai dengan skor bidang yang lain yang mempunyai persamaan karakteristik. Dalam hal ini, skor tes akan dikorelasikan dengan skor rata-rata ulangan harian. Tinggi rendahnya koefisien korelasi yang diperoleh dari penghitungan tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat validitas sejalan tes yang diuji. Rumus untuk mencari validitas sejalan dengan korelasi Product Moment: r XY { N X N ( XY ( X ) }{ N Y X )( Y) ( Y) } METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan rancangan penelitian deskriptif korelasional. Hal ini didasarkan data yang dikumpulkan diperoleh dengan menggunakan alat ukur. Hasil pengukuran diwujudkan dalam bentuk angka-angka atau skor. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistik, baik yang bersifat satu variabel maupun dua variabel. Data penelitian ini berupa skor ulangan akhir semester genap 006/007 di tingkat MTs/SMP Islam Kota Malang. Sebagai sampel penelitian ini diambil Untuk menganalisis reliabilitas tes, digunakan analisis reliabilitas rumus K-R 1. Rumus ini dilakukan cukup dengan mengetahui skor total dan varians dari skor total tersebut (SD dari skor total); jumlah butir soal dan mean skornya. Rumus K-R 1: r k M ( k M ) 1 k 1 ksdt 11 r 11 = reliabilitas tes k = banyaknya butir pertanyaan (soal) M = mean skor (skor total dibagi N) Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 3

4 Sebagai dasar penentuan tingkat validitas dan reliabilitas, digunakan tabel berikut ini. r hitung Interpretasi 0.00 r 0.0 Tidak ada korelasi (tidak valid/tidak reliable) 0.0 r 0.40 Ada korelasi yang lemah atau rendah (valid/reliabel pada tingkatan rendah) 0.40 r 0.70 Ada korelasi yang sedang atau cukup. (valid/reliabel pada tingkatan cukup) 0.70 r 0.90 Ada korelasi yang kuat atau tinggi (valid/reliabel pada tingkatan tinggi) 0.90 r 1.00 Ada korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi (valid/reliabel pada tingkatan sangat tinggi). PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Uji Validitas Tes Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji validitas sejalan (Concurrent Validity). Validitas sejalan atau validitas sama saat menunjuk pada pengertian apakah tingkat siswa dalam bidang yang diteskan mencerminkan atau sesuai dengan skor tes lain yang mempunyai persamaan karakteristik. Validitas sejalan diuji dengan mengorelasikan antara hasil tes yang diuji dengan hasil tes bidang lain yang sekarakteristik. Tinggi rendahnya koefisien korelasi yang diperoleh dari penghitungan tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat validitas sejalan tes yang diuji. Hasil uji validitas sejalan yang telah dilakukan pada kedelapan tes adalah sebagai berikut. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 1 dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan antara skor UAS dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = > 0.5 maka dapat semester berkorelasi sedang atau cukup dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, demikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut Valid (memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi sedang atau cukup dengan tes lain yang sama karakteristiknya (dalam hal ini digunakan tes ulangan harian). Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan antara skor UAS dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = > 0.5 maka dapat semester berkorelasi kuat dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, demikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut valid (memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi kuat dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 3 3 dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan antara skor UAS dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = > 0.5 maka dapat semester berkorelasi kuat dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS 3 akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, emikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut Valid (memiliki validitas sejalan). Hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi kuat dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 4 Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 33

5 4 dengan skor ulangan harian r = 0.49 dengan taraf signifikansi = Dengan demikian dapat disimpulkan, tidak terdapat korelasi antara skor UAS 4dengan skor ulangan harian karena p > Dengan melihat besar korelasi r = 0.49 < 0.5 maka dapat disimpulkan pula bahwa ulangan akhir semester berkorelasi rendah (dan dianggap tidak berkorelasi) dengan ulangan harian. Kesimpulan: tes UAS tersebut tidak valid (tidak memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut tidak memiliki korelasi dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 5 5 dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan demikian dapat disimpulkan, tidak terdapat korelasi antara skor UAS 5 dengan skor ulangan harian karena p > Dengan melihat besar korelasi r = < 0.5 maka dapat disimpulkan pula bahwa ulangan akhir semester tidak berkorelasi dengan ulangan harian. Kesimpulan: tes UAS tersebut tidak valid (tidak memiliki validitas sejalan). Hal ini terjadi karena tes UAS tersebut tidak memiliki korelasi dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 6 bahwa koefisien korelasi antara skor UA6 dengan skor ulangan harian r = 0.49 dengan taraf signifikansi = Dengan antara skor UAS 6 dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = 0.49 > 0.5 maka dapat semester berkorelasi sedang atau cukup dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, demikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut Valid (memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi sedang atau cukup dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 7 7 dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan antara skor UAS 7 dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = 0.475> 0.5 maka dapat semester berkorelasi sedang atau cukup dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, demikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut Valid (memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi sedang atau cukup dengan tes ulangan harian. Hasil Analisis Uji Validits Tes UAS 8 Berdasarkan hasil analisis diketahui, bahwa koefisien korelasi antara skor UAS 8 dengan skor ulangan harian r = dengan taraf signifikansi = Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara skor UAS 8 dengan skor ulangan harian karena p Dengan melihat besar korelasi r = > 0.5 maka dapat disimpulkan pula bahwa ulangan akhir semester berkorelasi sedang atau cukup dengan ulangan harian. Jadi, semakin tinggi skor UAS akan semakin tinggi pula skor ulangan harian, demikian pula sebaliknya. Kesimpulan: tes UAS tersebut Valid (memiliki validitas sejalan).hal ini terjadi karena tes UAS tersebut memiliki korelasi sedang atau cukup dengan tes ulangan harian. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 34

6 homogenitas dengan rumus K-R 1. Rumus ini dilakukan cukup dengan mengetahui skor total dan varians dari skor total tersebut (SD dari skor total); jumlah butir soal dan mean skornya. Rumus K-R 1 yang digunakan adalah sebagai berikut: r k M ( k M ) 1 k 1 ksdt 11 r 11 = reliabilitas tes k = banyaknya butir pertanyaan (soal) M = mean skor (skor total dibagi N) Hasil Uji Analisis Relibilitas Tes UAS 1 Dengan: k = 100, M = 75.70, dan SDt = ; pada UAS 1 ini detemukan r statistik K-R 1 = Karena harga r statistik = 0.85 > nilai r tabel = maka terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian, tes UAS 1 memiliki reliabilitas internal yang tinggi. Hasil Uji Analisis Relibilitas Tes UAS Dengan : k = 100, M = 7,34, dan SDt = 85,11; Pada UAS, r statistik yang ditemukan r statistik K-R 1 = Karena harga r statistik = 0.77 > nilai r tabel = maka terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian tes tersebut memiliki reliabilitas internal yang tinggi. Hasil Uji Analisis Relibilitas Tes UAS 3 Dengan k = 100, M = 70.40, dan SDt = ; pada UAS 3 ini ditemukan r statistik K-R 1 = Karena harga r statistik -0.1 < nilai r tabel = maka tidak terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian tes tersebut tidak reliabel (tidak memiliki reliabilitas internal). Hasil Uji Analisis Relibilitas Tes UAS 4 Dengan k = 100, M = 63.06, dan SDt = 54.85, pada UAS 4 ini ditemukan r hitung K-R 1 = Karena harga r statistik = 0.58 > nilai r tabel = maka tidak terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian, tes tersebut reliabel tetapi dalam tingkatan cukup. Hasil Uji Analisis Reliabilitas UAS 5 Dengan k = 100, M = 67.57, dan SDt = , pada UAS 5 ini ditemukan r hitung K-R 1 = Karena harga r statistik = 0.50 > nilai r tabel = 0,304 maka terdapat hubungan yang signifikan antara dua variabel. Dengan demikian, tes tersebut reliabel tapi pada tingkatan cukup. Hasil Uji Analisis Reliabilitas Tes UAS 6 Dengan k = 100, M = 73.48, dan SDt = 8.5, pada UAS 6 ini ditemuka r hitung 0.3. Karena harga r statistik = 0.3 > nilai r tabel Product Moment= 0.91 maka terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian, tes tersebut reliabel tapi pada tingkatan rendah. Hasil Uji Analisis Reliabilitas Tes UAS 7 Dengan k = 100, M = 66.90, dan SDt = 8.186; pada UAS 7 ini ditemukan r hitung K-R 1 = Karena harga r statistik = 0,74 > nilai r tabel = 0,304 maka terdapat hubungan yang signifikan dua variabel. Dengan demikian, tes tersebut reliabel pada tingkatan tinggi. Hasil Uji Analisis Relibilitas Tes UAS 8 Dengan k = 100, M = 69.91, dan SDt =.949; pada UAS 8 ini deitemukan r hitung K-R 1 = -6.. Karena harga r statistik = -6. < nilai r tabel = 0,88 maka tidak ada hubungan antara dua variabel. Dengan demikian, tes tersebut tidak reliabel. Tes sebagai alat pengukur hasil belajar siswa diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Artinya, alat tes dapat memberi informasi tentang siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Hal itu penting karena informasi tersebut akan dipergunakan untuk mempertimbang- Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 35

7 kan dan kemudian memutuskan berbagai kebijaksanaan baik yang berkenaan dengan siswa maupun kegiatan pengajaran secara umum. Tuntutan ini ternyata tidak sepenuhnya dapat dipenuhi dalam ulangan akhir semester MTs/SMP Islam yang merupakan sasaran penelitian ini. Agar dapat memberikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, tes seharusnya merupakan alat ukur yang baik. Untuk keperluan itu, dibutuhkan informasi apakah tes yang disusun itu telah memenuhi syarat tes yang baik atau belum. Baik buruknya suatu alat ukur khususnya tes, di antaranya dapat dilihat dari kesahihan validitas dan reliabilitasnya. Validitas merupakan suatu keadaan apabila suatu instrumen evaluasi termasuk tes dapat mengukur apa yang sebenarnya harus diukur secara tepat. Suatu tes hasil belajar bahasa dan sastra Indonesia dikatakan valid apabila tes tersebut benarbenar mengukur hasil belajar bahasa dan sastra Indonesia. Tuntutan kevalidan ini khususnya dari sisi validitas sejalan, ternyata belum semuanya terpenuhi dalam tes Ulangan Akhir Semester Matapelajaran Bahasa Indonesia di MTs/SMP Islam di Kota Malang semester genap Tahun Pelajaran 006/007. Hal ini dapat dilihat dari rangkuman hasil melalui grafik berikut ini. HASIL UJI VALIDITAS TES 3 5% 50% 1 5% = TINGGI = CUKUP 3 = TIDAK VALID validitas sejalan. Validitas sejalan atau validitas sama saat menunjuk pada pengertian apakah tingkat kemampuan seorang pada suatu bidang yang diteskan mencerminkan atau sesuai dengan skor bidang yang lain yang mempunyai persamaan karakteristik. Meskipun validitas yang diuji masih pada satu jenis yaitu validitas sejalan, tentunya tes yang tidak valid ini akan merugikan siswa. Berkaitan dengan hasil tersebut, seharusnya guru atau sekolah harus berhati-hati dalam menyusun tes agar benar-benar menjadi tes yang valid/tepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Grondlund (1985) yang mengatakan bahwa dari sisi Validitas, tes seharusnya memiliki ketepatan interpretasi hasil penggunaan suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan pengukurannya. Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu tes dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu. Dengan demikian, reliabilitas merujuk pada derajat keajegan (consistency) alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Reliabilitas dipengaruhi oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor dalam penggunaan alat pengukur secara berulang-ulang. Kesalahan acak timbul dari beberapa sumber. Kesalahan itu mungkin melekat (inheren) dalam alat itu sendiri, atau mungkin melekat dalam pelaksanaan penggunaan alat ukur tersebut. Hasil penelitian tentang reliabilitas tes juga masih menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Hal ini tampak dalam rangkuman hasil berikut ini. HASIL UJI RELIABILITAS TES Gambar 1: Rangkuman Hasil Uji Validitas tes Hasil tersebut menunjukkan, bahwa tes yang memiliki validitas tinggi 5%, yang memiliki validitas cukup 50%, dan tidak valid 5%. Uji validitas ini dilihat dari 4 5% 3 13% 5% 1 37% = TINGGI = CUKUP 3 = RENDAH 4 = TIDAK RELIABEL Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 36

8 Gambar : Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas tes Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tes yang memiliki validitas tinggi sebesar 37%, yang memiliki reliabilitas cukup 5%, yang memiliki validitas rendah 13%, dan yang tidak reliabel 5%. Dengan hasil ini tentunya bukan hasil yang baik karena tes seharusnya memiliki keajegan dan kestabilan. Dalam penelitian ini, dibatasi pada kestabilan tes. Reliabilitas diartikan dengan stabilitas bilamana tes itu diujikan dan hasilnya diadakan analisis reliabilitas dengan menggunakan kriteria internal dalam tes tersebut. Cara untuk mengetahui koefisien stabilitas ini adalah dengan beberapa rumus yang salah satunya adalah K-R 1, yang seluruhnya cukup menggunakan satu tes dengan sekali diujikan kepada siswa. Menurut Djiwandono (1996), tes seharusnya reliabel, artinya tes harus memiliki kemampuan untuk menghasilkan pengukuran yang ajeg, tidak berubah-ubah seandainya digunakan secara berulangulang pada sasaran yang sama. Dengan demikian reliabilitas dapat pula diartikan dengan keajegan atau stabilitas. Meskipun uji reliabilitas ini masih pada satu jenis yaitu reliabilitas internal, tetapi paling tidak sudah memberikan gambaran kualitas tes yang disusun oleh guru atau sekolah. Tes yang memiliki reliabilitas rendah atau bahkan tidak reliabel tentu akan merugikan siswa. Kemampuan siswa tidak akan terukur dengan yang sebenarnya karena adanya kesalahan pada alat atau pelaksanaan tes. Hasil uji validitas ternyata belum tentu sejala dengan reliabilitas. Hal ini tampak dalam penelitian ini. Tes yang valid belum tentu reliabel, dan sebaliknya tes yang reliabel belum tentu valid. Reliabilitas tes diperlukan tetapi bukan jaminan adanya validitas. Reliabilitas hanya memberikan jaminan adanya konsistensi saja. PENUTUPAN Simpulan Dilihat dari sisi validitas, tes yang memiliki validitas tinggi 5%, yang memiliki validitas cukup 50%, dan tidak valid 5%. Dengan demikian, 75% tes Ulangan Akhir Semester tersebut valid. Sedangkan 5% lainnya tidak valid. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa tidak semua tes akhir semester disusun dengan bagus. Dengan demikian, perlu kehatihatian dalam menyusun soal, sehingga tes tersebut valid. Dilihat dari sisi reliabilitas tes, tes yang memiliki validitas tinggi sebesar 37%, yang memiliki reliabilitas cukup 5%, yang memiliki validitas rendah 13%, dan yang tidak reliabel 5%. Dengan demikian, 6% tes sudah reliabel dan bagus, sedangkan 38% lagi masih belum reliabel dan belum bagus. Dengan demikian, perlu keajegan dan stabilitas yang baik dalam penyusunan dan proses pelaksanaan tes. Saran Penelitian ini masih mengambil sebagian data yang terbatas pada tes Ulangan Akhir Semester matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia MTs/SMP Islam di kota Malang. Oleh karena itu, untuk calon peneliti yang ingin mengkaji topik yang sama atau hampir sama, dapat mengembangkan dengan data yang lebih banyak, sehingga dapat diperoleh fakta yang luas dan lebih representatif. Untuk para guru matapelajaran Bahasa Indonesia Indonesia MTs/SMP Islam khususnya di kota Malang, hendaknya selalu meningkatkan diri khususnya dalam hal penyusunan dan pelaksanaan tes sehingga pada akhirnya akan diperoleh tes-tes yang benar-benar berkualitas. Kemandirian yang diberikan pada guru atau sekolah, seharusnya dimanfaatkan betul untuk bekerja lebih kreatif dan variatif, sehingga ada perbedaan antara sebelum dan sesudah kemandirian diberikan. Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 37

9 DAFTAR RUJUKAN Bachman, Lyle F Fundamental Consideration in Language Testing. Oxford: Oxford University Press. Bull, K.S., Montgomery, D., and Kimball, S.L Assessment, Evaluation, & Measurement. Oklahoma: Oklahoma State University. Djiwandono, M. Sunardi Tes Bahasa dalam Pengajaran Bahasa. Bandung: Penerbit ITB. Grondlund, Norman E Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Macmillan Publishing Comp Jurnal Penelitian Al-Buhuts Universitas Islam Malang 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010: 4) penelitian korelasi atau penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis instrumen, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna untuk memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

Pengantar Psikodianostik

Pengantar Psikodianostik Modul ke: Pengantar Psikodianostik Dasar dasar Tes Psikologi Validitas dan Reliabilitas Tes Psikologis Fakultas PSIKOLOGI Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi. Program Studi Psikologi Jenis Tes Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), yang hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang telah dirumuskan sebelumnya adalah menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan model reciprocal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dalam menyelesaikan soal. Namun setelah diprediksi lebih lanjut, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga kita membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang mendalam untuk bisa menguasainya. Di antara keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL BUATAN GURU PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 1 LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

ANALISIS BUTIR SOAL BUATAN GURU PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 1 LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW ANALISIS BUTIR SOAL BUATAN GURU PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 1 LOLAK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Eva Serly Lovihan Kaunang 1), Felma Tri Utami Lombu 2) 1,2) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen, yaitu metode yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian evaluatif. Penelitian evaluatif yaitu penelitian dengan mengumpulkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 12 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian quasi eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap suatu variabel. Perlakuan

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien

BAB III METODE PENELITIAN. berupa deskriptif dari gejala yang diamati, berupa angka-angka atau koefisien BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan hasil analisis berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: validitas, reliabilitas, ketercapaian tujuan pembelajaran.

Abstrak. Kata kunci: validitas, reliabilitas, ketercapaian tujuan pembelajaran. University Research Colloquium 2015 ISSN 2407-9189 VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL TENGAH SEMESTER GENAP KAITANNYA DENGAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANYUDONO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah 32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh : 0 VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL TENGAH SEMESTER GENAP KAITANNYA DENGAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Indramayu yang terletak di Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 3.2 Subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo 26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 4 kelas, terdiri dari kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode eksperimen yang berdesain posttest-only control design, karena tujuan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatam keterampilan proses matematis terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdistribusi ke dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian quasi eksperimen, dengan desain kelompok kontrol non-ekuivalen. Diagram desain penelitian adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Desa Gobah Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Lokasi ini dipilih karena melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (1994: 32) mengartikan bahwa penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya

III. METODE PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini hanya III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian 43 BAB III METODE PEELITIA Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif diartikan sebagai suatu penelitian yang menggunakan alat bantu statistik paling utama dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka dari mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar dari jalur

BAB III METODE PENELITIAN. agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar dari jalur BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian tentunya perlu disusun suatu rancangan penelitian, agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat 3 komponen utama yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas 2A dan 2B MI Daarul Ilmi jalan Raya Kresek, Kampung Jati Baru, Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan media buku WWP (Widya Wiyata Pertama) terhadap kemampuan anak dalam menyimak di Labschool UPI Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODE PENLITIAN BAB III METODE PENLITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Prosedur ini merupakan langkah kerja yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen maka digunakan metode quasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (1998) rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi (2008,19)

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Dalam implementasinya di lapangan, penelitian ini menggunakan dua kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Whitney (1960) dalam M. Natzir (2005:54) menyatakan bahwa metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang berisi lokasi,populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Devi Kusmarrifah devikusmarrifah@ymail.com LisensiDokumen: Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com Seluruhdokumen di StatistikaPendidikan.Com dapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial

Lebih terperinci