Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tema :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tema :"

Transkripsi

1 PANDUAN UMUM BHINNEKA TUNGGAL IKA Rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2014 Tema : Memantapkan Perekonomian Nasional untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS) 2013

2

3 KATA PENGANTAR Sesuai amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN), salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan adalah melalui penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Dalam Pasal 20 Ayat 1 UU-SPPN diatur bahwa Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyiapkan Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya. Rancangan Awal RKP tersebut memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro dan pendanaan, indikasi program Kementerian/Lembaga (K/L), program lintas K/L dan program lintas wilayah serta kaidah pelaksanaan. K/L menyusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) masing-masing sebagai bahan penyempurnaan Rancangan Awal RKP Untuk penyempurnaan Rancangan Awal RKP 2014 tersebut, diselenggarakan rangkaian Musrenbang 2013 untuk mewujudkan sinergi RKP dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pembangunan nasional. Guna mendukung kelancaran pelaksanaan rangkaian Musrenbang Tahun 2013 ini, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyiapkan Panduan Umum yang memuat mekanisme pelaksanaan dan informasi umum yang berkaitan dengan rangkaian penyelenggaraan Musrenbang 2013 di tingkat nasional dimulai dari Pra Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Prarakorbangpus) sampai dengan Pasca Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Pascamusrenbangnas). Dalam rangkaian ini juga berlangsung Musrenbang di tingkat daerah. Selamat mengikuti rangkaian Musrenbang Tahun Jakarta, Maret 2013 Sekretaris Kementerian PPN/ Sekretaris Utama Bappenas Slamet Seno Adji Rangkaian Musrenbang Tahun

4 DAFTAR ISTILAH Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Biro Humas dan TUP : Biro Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan, Kementerian PPN/Bappenas Biro Renortala : Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana, Kementerian PPN/Bappenas D/TP : Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan DAK : Dana Alokasi Khusus DAU : Dana Alokasi Umum Dit. APP : Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Dit. KKDT : Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Kementerian PPN/Bappenas Dit. Otda : Direktorat Otonomi Daerah, Kementerian PPN/Bappenas Dit. PP :Direktorat Perkotaan dan Perdesaan, Kementerian PPN/Bappenas Dit. PW :Direktorat Pengembangan Wilayah, Kementerian PPN/Bappenas Dit. TRP : Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan, Kementerian PPN/Bappenas F1 : Daftar kegiatan prioritas yang dipilih dari F2 untuk dibahas dalam Pramusrenbangnas F2 : Hasil persandingan antara UPPD (F3) dan Renja K/L (F4) FKP : Forum Konsultasi Publik Kab. : Kabupaten K/L : Kementerian/Lembaga LO : Liaison Officer (Pendamping Provinsi) Menteri PPN : Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Musrenbangnas : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Musrenbangprov : Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Pusdatinrenbang : Pusat Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan P4B : Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat Rakernis : Rapat Kerja Teknis Rakorbangpus : Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat Ratek : Rapat Teknis Renja K/L : Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (F4) Renstra K/L : Rencana Strategis Kementerian/Lembaga RKA K/L : Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga RKT-P4B : Rencana Kerja Tahunan Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat RKP : Rencana Kerja Pemerintah RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah SB : Surat Bersama SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah UKPPD : Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pemerintah Daerah (F3) UP4B : Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat 2 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

5 DAFTAR ISI Kata Pengantar... 1 Daftar Istilah... 2 Daftar Isi... 3 Daftar Tabel... 5 Daftar Gambar... 5 Daftar Lampiran... 6 UMUM 7 1 Latar Belakang Tujuan Masukan Keluaran Mekanisme Penyelenggaraan... 8 PRARAKORBANGPUS 1 Tujuan Masukan Mekanisme Keluaran Teknis Penyelenggaraan RAKORBANGPUS 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Tindak Lanjut Teknis Penyelenggaraan FORUM KONSULTASI PUBLIK 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Teknis Pelaksanaan RATEK/ RAKERNIS 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Tindak Lanjut Teknis Penyelenggaraan Rangkaian Musrenbang Tahun

6 MUSRENBANGPROV 1 Tujuan dan Lingkup Kegiatan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Teknis Penyelenggaraan PRAMUSRENBANGNAS 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Tindak Lanjut Teknis Penyelenggaraan MUSRENBANGNAS 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Tindak Lanjut Teknis Penyelenggaraan PASCA MUSRENBANGNAS 1 Tujuan Masukan Peserta Mekanisme Penyelenggaraan Keluaran Teknis Penyelenggaraan Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Pembagian Peran untuk Tahap Prarakorbangpus Tabel 2. Jadwal Acara Rakorbangpus Tahun Tabel 3. Pembagian Peran untuk Tahap Rakorbangpus Tahun Tabel 4. Pembagian Peran untuk Tahap Ratek/Rakernis Tahun Tabel 5. Matriks Pembagian Peran untuk Tahap Persiapan Pramusrenbangnas Tabel 6. Matriks Pembagian Peran untuk Tahap Pelaksanaan Tabel 7. Pembagian Provinsi untuk Trilateral Desks Pramusrenbangnas Tabel 8. Acara Hari 1 Pramusrenbangnas Tabel 9. Acara Hari 2 5: Jadwal Harian Trilateral Desks Pramusrenbangnas Tabel 10. Acara Hari 6: Penutupan Pramusrenbangnas (Pleno) Tabel 11. Pembagian Peran dalam Pelaksanaan Musrenbangnas Tahun Tabel 12. Susunan Acara Musrenbangnas Tahun Tabel 13. Susunan Acara Pasca Musrenbangnas Tahun Tabel 14. Pembagian Peran dalam Pasca Musrenbangnas Tahun DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Mekanisme Musrenbang Gambar 2. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Musrenbang Tahun Gambar 3. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Prarakorbangpus Tahun Gambar 4 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran dalam Rakorbangpus Tahun Gambar 5 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Ratek/Rakernis Tahun Gambar 7. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Pramusrenbangnas Tahu Gambar 8 Alur tahapan Musrenbangnas Tahun Gambar 9 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Pasca Musrenbangnas Tahun Rangkaian Musrenbang Tahun

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Dokumen dan Keterkaitan Materi Pramusrenbangnas, Musrenbangnas dan Pascamusrenbangnas Lampiran 2. Jadwal dan Peserta Musrenbang Lampiran 3. Daftar Notulis Lampiran 4. Susunan Acara Triwulanan I Lampiran 5. Daftar OMS dan Pembagian Ruang dalam FKP Lampiran 6. Kriteria untuk Seleksi UKPPD yang akan Dibahas pada Forum Pramusrenbangnas Tahun Lampiran 7. Daftar Panitia Musrenbang Tahun Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

9 UMUM 1 Latar Belakang Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan penyelenggaraan Musrenbang dalam penyusunan RKP. Musrenbang adalah wahana untuk mempertemukan hasil perencanaan teknokratispartisipatif yang dilakukan K/L dengan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan lainnya dalam rangka menyerasikan perencanaan nasional dan daerah. Upaya-upaya penyempurnaan dari setiap penyelenggaraan musrenbang telah dilakukan. Hasil penyempurnaan dalam penyelenggaraan Musrenbang, yaitu: (1) Mempertajam tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Rencana yang baik dimulai dengan tujuan yang jelas (spesifik), sasaran yang terukur dan dapat dicapai dalam tenggat waktu tertentu; (2) Memperjelas kriteria penetapan prioritas program dan kegiatan K/L yang akan dilaksanakan di setiap provinsi; (3) Memperjelas arahan kebijakan nasional oleh Pemerintah Pusat. Dalam rangka penguatan sinergi nasional, arahan dari Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan dapat lebih konsisten, memiliki kepastian, dan tidak lagi bersifat normatif (4) Mengevaluasi dan pendampingan lanjut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja K/L dan RKA K/L sebagai tindaklanjut hasil pelaksanaan Musrenbang. 2 Tujuan Tujuan penyelenggaraan rangkaian Musrenbang Tahun 2013 dalam rangka penyusunan RKP 2014 adalah: 1 Melakukan penyempurnaan Rancangan Awal RKP 2014 menjadi Rancangan Akhir RKP 2014; 2 Melakukan penyerasian dan penyempurnaan Rancangan Renja K/L 2014; 3 Melakukan penyerasian program, kegiatan, indikator serta lokasi kegiatan dan pagu anggaran yang disusun oleh K/L dan pemerintah provinsi sesuai dengan Tema dan Prioritas Pembangunan Tahun 2014; 4 Memperkuat koordinasi dan sinergi pembangunan baik melalui kerangka regulasi (peraturan perundang-undangan) maupun kerangka anggaran agar terwujud penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan; dan 5 Menyediakan arahan bagi penyempurnaan rancangan akhir RKPD Rangkaian Musrenbang Tahun

10 3 Masukan Masukan bagi pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013 terutama adalah: 1 Buku I, II, dan III Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ; 2 Renstra K/L yang disusun oleh masing-masing K/L; 3 Rancangan Renja K/L Tahun 2014 yang disusun dengan rinci sampai tingkat provinsi (D/TP) dengan memperhatikan hasil Rakorbangpus dan Rancangan RKP 2014; 4 Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pemerintah Daerah (UKPPD); 5 SEB Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif Tahun 2014; 6 Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 yang telah disiapkan oleh Kementerian PPN/Bappenas dengan memperhatikan hasil Rakorbangpus 2013; dan musrenbang provinsi; 7 RKA K/L tahun 2012 dan 2013; dan 4 Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan melalui pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013 adalah: 1 Masukan bahan penyempurnaan Rancangan Akhir RKP 2014; 2 Masukan bahan penyempurnaan Renja K/L 2014; dan 3 Masukan bahan penyempurnaan RKPD Mekanisme Penyelenggaraan Revitalisasi penyelenggaraan Musrenbang meliputi 7 tahapan utama dan tahapan penting lainnya sebagaimana tahapan sebagai berikut : 1 Prarakorbangpus terdiri dari Penelaahan Buku I, II, dan III RPJMN , Rakor Triwulanan I Pusat-Daerah untuk menjaring aspirasi pemprov dalam penyusunan Rancangan Awal RKP; 2 Rakorbangpus untuk menyampaikan Rancangan Awal RKP 2014 dan SEB Pagu Indikatif 2014; 3 Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk menghimpun masukan dari berbagai pemangku kepentingan di luar birokrasi; 4 Ratek/Rakernis K/L sebagai forum untuk pembahasan Rancangan Renja K/L antara K/L dan SKPD; 5 Musrenbangprov merupakan forum untuk menyepakati program dan kegiatan prioritas dan indikator dalam RKPD 2014 serta UKPPD sebagai bahan pembahasan Pramusrenbangnas; 6 Pramusrenbangnas merupakan forum untuk menyepakati draf sinergi program, kegiatan, indikator dan pendanaan antara Kementerian PPN/Bappenas, K/L dan Pemprov dalam bentuk trilateral desks. Pokok bahasan Pramusrenbangnas dihasilkan melalui persandingan Rancangan Renja K/L dan UKPPD; 7 Musrenbangnas merupakan forum pelaporan hasil pembahasan Pramusrenbangnas kepada Presiden sekaligus penyampaian arahan umum Presiden kepada seluruh K/L dan pemerintah daerah; dan 8 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

11 8 Pascamusrenbangnas merupakan pertemuan bilateral antara Kementerian PPN/Bappenas dengan K/L untuk mengawal kesepakatan Musrenbangnas dalam RKP dan Renja K/L Secara ilustrasi tahapan mekanisme musrenbang tahun 2013 sebagaimana Gambar 1. Sedangkan keterkaitan input-output antara Musrenbang provinsi dan Musrenbangnas, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar 2. Rangkaian Musrenbang Tahun

12 Gambar 1. Mekanisme Musrenbang 2013 Ketujuh tahap Musrenbang Tahun 2013 dijelaskan secara detail dalam panduan pelaksanaan yang disusun untuk setiap tahap pelaksanaan yang merupakan bagian dari buku panduan ini. 10 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

13 Gambar 2. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Musrenbang Tahun 201 Rangkaian Musrenbang Tahun

14 PRARAKORBANGPUS ( Januari April 2013) 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah proses untuk menghasilkan bahan yang mencakup: 1 Usulan Tema RKP 2014; 2 Usulan sasaran pokok, prioritas dan fokus prioritas RKP 2014; 3 Rancangan pagu indikatif K/L; dan 4 Rancangan Isu Strategis Nasional dan Isu Strategis Provinsi yang diturunkan dari tema RKP Masukan Masukan bagi pelaksanaan Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah: 1 Buku I, II, dan III RPJMN ; 2 Buku I, II dan III RKP 2013; 3 Hasil Evaluasi RKP 2012 dan perkiraan hasil kegiatan RKP 2013; 4 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ; 5 Hasil evaluasi kebijakan yang berjalan; 6 Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; 7 Direktif dan arahan Presiden RI; 8 Usulan inisiatif baru; dan 9 Berbagai rencana induk dan rencana aksi. 3 Mekanisme Pelaksanaan Prarakorbangpus Tahun 2013 mencakup kegiatan sebagai berikut: 1 Kick off meeting penyusunan RKP 2014; 2 Penelaahan Buku I, II, dan III RPJMN yang dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: a. Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian PPN/Bappenas menyusun Rancangan Tema RKP 2014 untuk ditetapkan oleh Presiden; b. Raker I Pembahasan Format Buku I, II dan III RKP 2014 dan Pembahasan Bahan Rangkaian Musrenbang Tahun 2013; c. Raker II Paparan Prioritas, Fokus Prioritas dan Isu Strategis beserta Pendanaan dan Usulan Inisiatif Baru; 12 Rangkaian MusrenbangTahun2013

15 d. Raker III Penyampaian Exercise dan Penetapan Rancangan Pagu Indikatif; dan e. Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan rancangan Isu Strategis Provinsi untuk dibahas pada forum Temu Konsultasi Triwulanan Kementerian PPN/Bappenas-Bappeda Provinsi (susunan acara lihat Lampiran 4); 3 Penyiapan dan penyusunan aplikasi UKPPD. Adapun rincian pembagian peran pada tahap Prarakorbangpus Tahun 2013 diuraikan pada matriks berikut. Tabel 1 Pelaksana Ketua Tim Penyusunan RKP 2014 Eselon I Kementerian PPN/Bappenas Direktorat Pengembangan Wilayah Staf Ahli Bidang Kelembagaan Direktorat Politik dan Komunikasi Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal K/L Pembagian Peran untuk Tahap Prarakorbangpus Kegiatan Menyelenggarakan kick off meeting penyusunan RKP 2014 Menyiapkan Rancangan Tema RKP 2014 untuk ditetapkan dalam Sidang Kabinet; Mengkoordinasikan penyusunan rancangan Isu Strategis Provinsi sebagai masukan bagi penyusunan Buku III RKP 2014; Mengkoordinasikan penyelenggaraan forum Temu Konsultasi Triwulanan I Kementerian PPN/Bappenas- Bappeda Provinsi dalam rangka membahas masukan isu-isu strategis dari daerah; dan Mengkoordinasikan penyiapan dan penyusunan aplikasi UKPPD, termasuk melakukan sosialisasi dan pelatihan, baik kepada staf Bappeda Provinsi maupun Penghubung Provinsi. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) untuk menjaring masukan bagi penyusunan Rancangan Awal RKP 2014 dari pemangku kepentingan di luar birokrasi; Membantu Staf Ahli Bidang Kelembagaan dalam penyelenggaraan forum Konsultasi Publik. Menyiapkan dan menyampaikan informasi Pagu Definitif Tahun 2013 per provinsi (baseline) kepada panitia Musrenbang 2013; dan Mendorong penyusunan Rancangan Renja K/L per provinsi. Mengkoordinasikan penyusunan desain dan buku panduan Musrenbang 2013; dan Mengkoordinasikan persiapan pelaksanaan rangkaian Musrenbang, termasuk penyusunan SK Tim Penyelenggara Musrenbang 2013, pembentukan Sekretariat Musrenbang 2013 dan persiapan lainnya. Mulai melakukan koordinasi awal dengan SKPD dalam Rangkaian Musrenbang Tahun

16 Pelaksana Bappeda Provinsi Kegiatan rangka mencari masukan bagi penyusunan Rancangan Renja K/L (Pra Rakernis). Mengikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan aplikasi UKPPD yang diselenggarakan oleh Panitia Musrenbang 2013; dan Menyampaikan masukan dan tanggapan terhadap rancangan isu strategis untuk provinsinya masing-masing pada forum Temu Konsultasi Triwulanan I Kementerian PPN/Bappenas- Bappeda Provinsi. 4 Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah: 1 Rancangan Awal RKP 2014 yang mencakup tema, sasaran pokok, prioritas dan fokus prioritas; 2 Panduan penyusunan Rancangan Isu Strategis Provinsi; dan 3 Rancangan Surat Bersama Pagu Indikatif 2014 sebagai bahan untuk disampaikan di Rakorbangpus Tahun Keterkaitan antara masukan, mekanisme pelaksanaan dan keluaran dapat dilihat pada Gambar 4. 5 Teknis Penyelenggaraan PELAKSANA Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah Kementerian PPN/Bappenas. WAKTU DAN TEMPAT. Untuk Penelaahan Buku I, II, dan III RPJMN dilaksanakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta sampai dengan tanggal 8 April PEMBIAYAAN. Kegiatan Prarakorbangpus Tahun 2013 diselenggarakan dengan sumber pendanaan APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas, K/L terkait, serta APBD 2013 provinsi. PENGARAH penyelenggaraan Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. PENANGGUNG JAWAB penyelenggaraan Prarakorbangpus Tahun 2013 adalah Wakil Menteri PPN/ Wakil Kepala Bappenas. 14 Rangkaian MusrenbangTahun2013

17 Gambar 3. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Prarakorbangpus Tahun 2013 Pertemuan Pendahuluan Penyusunan RKP 2014 RPJMN Buku I, II, III RKP 2013 Buku I, II, III Evaluasi RKP 2012 dan Prakiraan hasil RKP 2013 RTRWN MP3EI Evaluasi Kebijakan Berjalan Direktif dan Arahan Presiden Usulan Inisiatif Baru Berbagai Rencana Induk dan Rencana Aksi Usulan daerah (Temu Konsultasi Triwulanan) Isu strategis Provinsi Konsultasi Publik (FGD) Usulan awal UKPPD Ranc. awal RKPD 2014 Ranc. awal RKP 2014 SB pagu indikatif KL Rakorbangpus Buku Rangkaian Musrenbang Tahun

18 RAKORBANGPUS ( 8 April 2013) 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan Rakorbangpus Tahun 2013 adalah menyampaikan Surat Bersama (SB) Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif K/L Tahun Forum ini dihadiri oleh perwakilan K/L dan provinsi. 2 Masukan Materi masukan yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan Rakorbangpus Tahun 2013 adalah: 1 Rancangan Awal RKP 2014 yang mencakup tema, sasaran pokok, prioritas dan fokus prioritas; 2 SB Menteri PPN/Kepala Kementerian PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif K/L Tahun Buku I, II, dan III RPJMN ; 4 Draft Buku I, II dan III RKP 2014; 5 Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; 6 Direktif dan arahan presiden; dan 7 Usulan inisiatif baru; 3 Peserta PESERTA Rakorbangpus Tahun 2013 adalah: (1) Kementerian PPN/Bappenas; (2) Kementerian Keuangan; (3) Sekjen dan Sestama K/L; (4) Kepala Biro Perencanaan K/L; dan (5) Kepala Bappeda Provinsi. 4 Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme pelaksanaan Rakorbangpus adalah sidang pleno yang dihadiri seluruh K/L dengan Kementerian PPN/Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai narasumber utama dan Bappeda provinsi. 16 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

19 Tabel 2 Jadwal Acara Rakorbangpus Tahun 2013 Waktu Acara Pembicara/Pelaksana Pimpinan Rapat Registrasi Panitia Menyanyikan Lagu Panitia Indonesia Raya; Laporan Ketua Panitia (Sesmen PPN/Sestama Bappenas); dan Pembacaan doa Rancangan Awal RKP 2014 Menteri PPN/Kepala Bappenas Kebijakan Fiskal dan Menteri Keuangan Resource Envelope TA Pemihakan Pusat dan Menteri Dalam Negeri Daerah dalam selaku Kepala Badan Pembangunan Kawasan Nasional Pengelola Perbatasan dan Perbatasan Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Pemihakan Pusat dan Daerah dalam Pembangunan Daerah Tertinggal Rehat Penjelasan Rancangan Awal RKP dan Pagu Indikatif Pagu Indikatif K/L dan Inisiatif Baru Tahun Tata Cara Pelaksanaan Anggaran dan Resource Envelope Diskusi Kesimpulan dan Arahan Penutupan Rakorbangkpus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Wamen PPN/Kepala Kementerian PPN/Bappenas Rincian pembagian peran pada tahap Rakorbangpus diuraikan pada Tabel 3. Wamen PPN/ Wakil Kepala Bappenas Peserta : - Kementerian /Lembaga - Bappeda Provinsi (sebagai peninjau) Deputi Ekonomi Bappenas Peserta: - Kementerian/Le mbaga - Bappeda Provinsi (sebagai peninjau) - Rangkaian Musrenbang Tahun

20 Tabel 3 Pembagian Peran untuk Tahap Rakorbangpus Tahun 2013 Pelaksana Ketua Tim Penyusunan RKP 2014 Deputi Bidang Evaluasi Kinerja Pembangunan Koordinator Penulisan Buku I, II, dan III RKP 2013 Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas dan TUP Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Kegiatan Mengkoordinasikan penyusunan Rancangan Awal RKP 2014 dan SB Pagu Indikatif 2014 yang akan disampaikan pada Rakorbangpus 2013 oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas. Mengkoordinasikan penyiapan materi Rakorbangpus; dan Mengkoordinasikan notulis pada Rakorbangpus. Mengkoordinasikan penulisan Buku I, II dan III Rancangan Awal RKP 2014; dan Menyiapkan bahan paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai Tema, Prioritas dan Fokus Prioritas RKP 2014, dikoordinasikan oleh Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Mengkoordinasikan tata laksana acara dan dukungan logistik. Mengkoordinasikan protokoler acara. Menyiapkan paparan mengenai pagu indikatif 2014 dan new initiatives. Menyiapkan kisi-kisi paparan Menteri Keuangan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Ditrektorat Pengembangan Wilayah Pendamping Provinsi (LO) Staf Penghubung Provinsi K/L Bappeda Provinsi Memfasilitasi Pelaksanaan Musrenbang Tahun Menyiapkan bahan analisis tentang Prioritas Pembangunan Daerah dalam RKP 2014 (Isu Strategis Provinsi). Memastikan pagu indikatif K/L diketahui oleh Kepala Bappeda Provinsi. Memastikan pagu indikatif K/L diketahui oleh Kepala Bappeda Provinsi. Menghadiri, mengikuti secara aktif seluruh acara Rakorbangpus. Menghadiri Rakorbangpus sebagai peninjau. 5 Keluaran Materi keluaran yang akan dihasilkan Rakorbangpus Tahun 2013 adalah catatan rapat mengenai tema dan prioritas RKP 2014 dan pagu indikatif 2014 sebagai bahan masukan bagi K/L untuk menyusun Rancangan Renja K/L per provinsi. 18 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

21 6 Tindak Lanjut Tindak lanjut dari forum Rakorbangpus Tahun 2013 adalah: 1. K/L akan melakukan penyusunan Rancangan Renja K/L 2014 berdasarkan Rancangan Awal RKP 2014, Pagu Indikatif 2014 dan Pagu Definitif 2013 yang dirinci per provinsi. Rancangan Renja K/L ini kemudian akan dibahas pada Forum Trilateral antara K/L, Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian Keuangan dan dikonsultasikan dengan SKPD dalam Ratek/Rakernis; dan 2. Bappeda Provinsi akan melakukan penyempurnaan Isu strategis Provinsi dan Rancangan RKPD 2014 dan Rancangan UKPPD untuk menjadi masukan bagi Ratek/Rakernis dengan K/L dan Musrenbangprov. Keterkaitan antara masukan, mekanisme dan keluaran untuk Rakorbangpus Tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 4. 7 Teknis Penyelenggaraan WAKTU DAN TEMPAT. Pelaksanaan Rakorbangpus akan diselenggarakan pada tanggal 8 April 2013 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas. PEMBIAYAAN. Kegiatan Rakorbangpus Tahun 2013 untuk penyusunan RKP 2014 diselenggarakan dengan sumber pendanaan APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas. PENANGGUNG JAWAB penyelenggaraan Rakorbangpus Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pelaksana teknis kegiatan adalah Sesmen PPN/Sestama Bappenas dan Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Kementerian PPN/Bappenas. Rangkaian Musrenbang Tahun

22 Gambar 4 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran dalam Rakorbangpus Tahun 2013 Hasil PraRakorbangpus : Rancangan Awal RKP 2014 SB Pagu Indikatif 2014 Rakorbangpus: Penyampaian Tema dan Prioritas RKP 2014 Distribusi Ranc. Awal RKP 2014 dan Surat Bersama Pagu Indikatif 2014 Penjelasan new initiative Penjelasan kebijakan fiskal dan arahan anggaran (Kemenkeu) 2014 Ranc. Awal Renja K/L per Provinsi Ranc. Awal RKPD 2014 Rancangan UKPPD Ratek/Rakernis Musrenbangprov Buku 20 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

23 Rangkaian Musrenbang Tahun

24 FORUM KONSULTASI PUBLIK (2 4 April 2013) 1 Tujuan Tujuan Forum Konsultasi Publik dalam penyusunan RKP 2014 ini adalah: 1. Melaksanakan UU-SPPN Pasal 2 ayat (4); 2. Meningkatkan transparansi proses perencanaan dan akuntabilitas dokumen perencanaan pembangunan tahunan; 3. Menciptakan dan menumbuhkan rasa kepemilikan (ownership) Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) terhadap setiap program dan kegiatan di dalam dokumen perencanaan karena mereka telah berkontribusi penuh terhadap proses penyusuannya. Hal ini sejalan dengan prinsip subsidiarity yaitu dengan melibatkan atau mengembalikan kewenangan dan fungsi pengambilan kebijakan kepada masyarakat yang diwaliki oleh OMS; 4. Menjadikan OMS memegang peranan sebagai alat kontrol dan membantu pemerintah dalam mengimplementasikan rencana pembangunan yang telah disusun; 5. Meningkatkan pemahaman masalah dan kendala pembangunan baik pemerintah maupun OMS; 6. Menciptakan dan menumbuhkan rasa kepedulian OMS terhadap berjalannya program dan kegiatan pemerintahan; 7. Meningkatkan jejaring penjaga pelaksanaan pembangunan sekaligus menjaga proses pengendalian pembangunan swadaya masyarakat; dan 8. Meningkatkan kepercayaan dan pemahaman antara OMS dan Kementerian PPN/Bappenas, Hal ini menjadi modal Kementerian PPN/Bappenas (social capital) untuk mendukung penguatan peran Kementerian PPN/Bappenas dalam menjalankan tugas pengedalian pembangunan. 2 Masukan Materi masukan yang dibutuhkan bagi penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik Tahun 2013 adalah Isu Strategis setiap Prioritas Nasional RKP Peserta Peserta kegiatan FKP berasal dari beberapa unit Eselon I Kementerian PPN/Bappenas, Akademisi dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). 4 Mekanisme Penyelenggaraan Format pelaksanaan FKP dibagi dalam 2 bagian, yaitu : (1) Pertemuan Pertama: Pertemuan Pendahuluan OMS (internal), akan dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 2 April 2013 di Hotel Grand Sahid Jakarta. Pada acara ini Kementerian PPN/Bappenas memberikan paparan singkat atas Isu Strategis setiap Prioritas Nasional RKP 2014 untuk selanjutnya akan dibahas oleh 22 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

25 para peserta dalam 3 (tiga) kelompok dengan dibantu oleh fasilitator yang berasal dari akademisi/pihak lainnya yang independen. Hasil akhir dari konsolidasi ini, para OMS menyusun masukan atas Isu-isu strategis pembangunan yang akan disusun dalam RKP 2014, dan selanjutnya didiskusikan dengan Kementerian PPN/Bappenas pada pertemuan kedua. Hasil dari diskusi internal ini akan disirkulasikan pada tanggal 3 April (2) Pertemuan Kedua: Pertemuan/diskusi OMS dengan Kementerian PPN/Bappenas, dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 4 April 2013 di Hotel Grand Sahid Jakarta. Format pertemuan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : Pada sesi pagi, forum dibagi ke dalam 8 (delapan) fokus Tema Pokok yang telah ditentukan dengan pembagian ruang yang dijelaskan pada Bab pembagian ruangan. Para Deputi atau Direktur terkait diharapkan dapat mendiskusikan atas masukan OMS terhadap isu-isu strategis yang dilakukan pada pertemuan tanggal 2 April Masing-masing Deputi atau Direktur diminta untuk merespon masukan/tanggapan OMS tersebut disertai keterangan (sudah/dapat diakomodasi atau belum dapat diakomodasi yang disertai penjelasannya. Pada sesi siang dilakukan pleno, dimana perwakilan OMS dari setiap kelompok memberikan ulasannya (rekomendasi) sebagai masukan bagi pihak Kementerian PPN/Bappenas dalam penyempurnaan Isu Strategis penyusunan RKP Keluaran Keluaran yang diharapkan dari kegiatan pelibatan Organisasi Masyarakat Sipil dalam penyusunan rencana pembangunan ini adalah: 1. Terselenggaranya forum komunikasi dan konsultasi Bappenas dan OMS guna memberikan masukan terhadap penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2014 untuk 3 (tiga) sub tema Pokok yaitu: a. Pemantapan Perekonomian Nasional; b. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat; dan c. Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik. 2. Untuk mempertajam pembahasan maka dibuat 8 (delapan) fokus sub tema yaitu : (1) Infrastruktur, Energi, dan Iklim Usaha, (2) Ketahanan Pangan, (3) Pendidikan, (4) Kesehatan, dan (5) Lingkungan Hidup, (6) Kemiskinan dan Daerah Tertinggal, (7) Reformasi Birokrasi dan Otonomi Daerah, (8) Polhukhankam. 3. Untuk mempermudah proses pelibatan OMS dalam penyusunan rencana pembangunan, akan dibuat sistem berbasis web yang memberikan informasi terkini terkait progress penyusunan RKP 2014, sistem management complaint dan juga sebagai media komunikasi dan pembelajaran antar OMS. Rangkaian Musrenbang Tahun

26 6 Teknis Pelaksanaan WAKTU DAN TEMPAT. Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik akan diselenggarakan pada tanggal 2 dan 4 April 2013 di Hotel Grand Sahid Jakarta. PEMBIAYAAN. Kegiatan Forum Konsultasi Publik Tahun 2013 untuk penyusunan RKP 2014 diselenggarakan dengan sumber pendanaan APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas. PENANGGUNG JAWAB penyelenggaraan Rakorbangpus Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pelaksana teknis kegiatan adalah Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan, Kementerian PPN/Bappenas. 24 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

27 RATEK/ RAKERNIS 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan Rakor/Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 adalah melakukan penyerasian program, kegiatan, indikator, lokasi dan pagu anggaran (Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Kegiatan Pusat, dan APBD) yang disusun oleh K/L dan SKPD sesuai dengan tema dan prioritas nasional serta Isu Strategis Provinsi yang telah ditetapkan dalam Rancangan Awal RKP Masukan Masukan bagi pelaksanaan Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 antara lain adalah: 1 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ; 2 Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; 3 Buku I, II, dan III RPJMN dan Midterm Review RPJMN Renstra K/L ; 5 Hasil evaluasi pelaksanaan RKA K/L 2012 dan review RKA K/L tahun berjalan (2013); 6 Rancangan Renja K/L 2014 yang disusun dengan rinci sampai tingkat provinsi (D/TP) termasuk telaah isu strategis sektor dengan memperhatikan hasil Rakorbangpus Tahun 2013 dan Rancangan Awal RKP 2014; dan 7 Berbagai rencana induk dan rencana aksi yang terkait sektor K/L terkait 8 Rancangan Isu Strategis Provinsi. 3 Peserta PESERTA Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 adalah Sekjen/Sestama K/L, Kepala Biro Perencanaan K/L, SKPD, Bappeda Provinsi dan Kementerian PPN/Bappenas. 4 Mekanisme Penyelenggaraan Dalam tahap ini, K/L melakukan kegiatan Ratek/Rakernis berdasarkan Pagu Indikatif K/L Tahun 2014, yang harus melibatkan Kementerian PPN/Bappenas (c.q. Direktorat Bappenas mitra kerja K/L), Bappeda dan SKPD. Proses penyelenggaraan Ratek/Rakernis K/L meliputi: 1. Kementerian PPN/Bappenas (c.q.direktorat sektor Bappenas mitra kerja K/L) menyampaikan Rancangan Awal RKP 2014, termasuk di dalamnya tema dan prioritas RKP 2014 dan Isu Strategis Provinsi; 2. K/L menyampaikan Rancangan Renja K/L 2014 (isu strategis sektor dan alokasi D/TP per provinsi) dan Pagu Indikatif K/L Tahun 2014; 3. Bappeda menyampaikan informasi rencana pembangunan daerah secara umum dan keterkaitannya dengan sektor (K/L) tersebut; dan Rangkaian Musrenbang Tahun

28 4. SKPD memberikan masukan berupa isu strategis sektor, sasaran sektor, program dan kegiatan prioritas daerah pada tahun 2014, dengan penajaman pada lokus Provinsi/Kabupaten/Kota, untuk penyempurnaan Rancangan Renja K/L Adapun rincian pembagian peran pada tahap Ratek/Rakernis Tahun 2013 diuraikan pada tabel berikut. Tabel 4 Pembagian Peran untuk Tahap Ratek/Rakernis Tahun 2013 Pelaksana K/L Direktorat Bappenas mitra kerja K/L Kegiatan Menyiapkan Rancangan Renja K/L per provinsi; isu strategis sektor secara nasional dan isu strategis sektor spesifik provinsi. Menyelenggarakan Ratek/Rakernis; dan Menyusun Renja K/L dan menyampaikannya kepada Kementerian PPN/Bappenas sebelum pelaksanaan forum Pramusrenbangnas. Menyampaikan arahan mengenai tema dan prioritas RKP 2014 dalam Ratek/Rakernis. Mengawal usulan Renja K/L 2014 agar sesuai dengan tema dan prioritas Rancangan Awal RKP 2014 Bappeda Provinsi SKPD Pasca Ratek/Rakernis, terus mengawal finalisasi Renja K/L dan konsistensi dokumen RKA K/L dengan Renja K/L 2014 dan RKP 2014 Menyampaikan informasi rencana pembangunan daerah secara umum dan keterkaitannya dengan sektor (K/L) tersebut. Mengikuti dan melakukan pembahasan dalam Ratek/Rakernis; dan Membuat daftar kegiatan strategis nasional-daerah yang belum dapat disepakati dengan K/L sebagai bahan penyusunan UKPPD. 5 Keluaran Keluaran yang dihasilkan pelaksanaan Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 adalah: 1 Bahan masukan yang telah disepakati untuk penyempurnaan Rancangan Renja K/L 2014 dan Rancangan Awal RKPD 2014 berdasarkan isu strategis sektor (nasional/spesifik provinsi), sasaran sektor, dan fokus sektor di tiap provinsi; dan 2 Bahan penyusunan UKPPD yang memuat daftar kegiatan yang dianggap strategis oleh daerah namun belum disepakati untuk diakomodir dalam Renja K/L. Keterkaitan antara masukan, mekanisme penyelenggaraan, dan keluaran pada Ratek/Rakernis dapat dilihat pada Gambar Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

29 6 Tindak Lanjut K/L akan melakukan penyempurnaan Rancangan Renja K/L 2014 berdasarkan bahan masukan yang telah disepakati di dalam Ratek/Rakernis Tahun 2013 untuk kemudian disampaikan kepada Kementerian PPN/Bappenas (c.q.dit. APP) sebelum pelaksanaan Pramusrenbangnas Tahun Provinsi akan melakukan penyempurnaan UKPPD berdasarkan hasil pembahasan di Ratek/Rakernis sebagai salah satu bahan pembahasan dalam Musrenbangprov dan/atau Pramusrenbangnas Tahun Teknis Penyelenggaraan PEMBIAYAAN Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 adalah APBN 2013 K/L. WAKTU Sesuai alur penyusunan RKP, maka Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 dilaksanakan sebelum pelaksanaan Rakorbangpus (8 April 2013). PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN penyelenggaraan Ratek/Rakernis K/L Tahun 2013 adalah K/L masing-masing. Rangkaian Musrenbang Tahun

30 Gambar 5 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Ratek/Rakernis Tahun 2013 Rakorbangpus Penyampaian tema, prioritas daerah oleh Bappeda Penyampaian tema, prioritas nasional dan Isu Strategis Provinsi oleh Bappenas Pembahasanteknis K/L dan SKPD Prov/Kab /Kotatentang sinergi pembiayaan dengan menggunakan instrumen UKPPD Tidak Sepakat Rancangan Awal alokasid/tp per provinsi Pagu definitif 2013 per provinsi ( baseline ) Catatan kesepakatan untuk diakomodir Renja K/L Sepakat Catatan kesepakatan untuk diakomodir RKPD UKPPD (jika tidak sepakat) Pramusrenbangnas atau Musrenbangprov 28 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

31 MUSRENBANGPROV ( 21 Maret - 15 April 2013) 1 Tujuan dan Lingkup Kegiatan Tujuan penyelenggaraan Musrenbangprov Tahun 2013 adalah harmonisasi dan sinkronisasi program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dalam rangka penyusunan RKP Tahun 2014 yang meliputi: 1 Penyampaian kebijakan nasional tahun 2014 oleh Pemerintah Pusat (Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri); 2 Pembahasan program dan kegiatan RKPD 2014; 3 Pembahasan kerangka pembiayaan isu strategis provinsi; 4 Pembahasan dan pengisian UKPPD antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota. 2 Masukan Masukan yang dibutuhkan bagi pelaksanaan Musrenbangprov Tahun 2013 antara lain: 1 Rancangan awal RKP 2014, yang meliputi Tema RKP 2014, prioritas, arah kebijakan, dan sasaran nasional. Setiap provinsi diharapkan memiliki sandingan prioritas, arah kebijakan, dan sasaran nasional dengan prioritas, arah, kebijakan, dan sasaran provinsi (RKPD 2014), sehingga dapat dilihat peran dan kinerja provinsi tersebut untuk mendukung pelaksanaan prioritas nasional; 2 Isu Strategis Provinsi; 3 Indikasi Renja K/L 2014 per provinsi; 4 Kerangka investasi wilayah (pemerintah, swasta, dan perbankan) yang tercantum dalam rencana induk dan rencana aksi termasuk dalam pengertian tersebut antara lain: MP3EI, RPJM, RAN-GRK, pencapaian Sasaran Pembangunan Millenium (MDGs); 5 Aplikasi UKPPD dalam format yang telah didiseminasikan kepada Bappeda Provinsi; 6 Usulan kegiatan pemerintah kabupaten/kota, yang meliputi kegiatan yang akan dibiayai melalui pendanaan D/TP, maupun kegiatan pendukung yang bersumber dari pendanaan pemerintah provinsi sendiri; dan 7 Kebijakan prioritas bidang DAK. 3 Peserta PESERTA Musrenbangprov Tahun 2013 diantaranya adalah: 1 Pemerintahan Daerah: (a) Muspida Provinsi; (b) DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota; (c) Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota; dan (d) SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota;. Rangkaian Musrenbang Tahun

32 2 Pemerintah Pusat: (a) Kementerian PPN/Bappenas; (b) Kementerian Dalam Negeri; (c) Kementerian Keuangan; (d) Perwakilan K/L sektoral; dan (e) Pendamping dan Penghubung Provinsi; 3 Pemangku Kepentingan Lainnya: (a) BUMN/BUMD/Swasta; (b) Akademisi; (c) Tokoh masyarakat; dan (d) Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). 4 Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme pelaksanaan Musrenbangprov Tahun 2013 pada dasarnya mengacu kepada Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, khususnya Pasal 101 mengenai penyusunan RKPD. Musrenbangprov Tahun 2013 dilaksanakan sebagai forum penyaring dalam mengakomodir masukan dan usulan Pemerintah Daerah sebelum masuk ke dalam forum Pra Musrenbangnas. K/L dapat menjadikan forum ini sebagai forum koordinasi dengan daerah sebagai substitusi atau komplementer dari forum koordinasi sektoral K/L (Ratek/Rakernis). Perwakilan K/L yang kompeten dalam menangani usulan daerah maupun alokasi pendanaan kegiatan diminta untuk hadir dalam forum Musrenbangprov untuk mengawal Isu Strategis Nasional di masing-masing provinsi yang sesuai dengan tanggung jawab K/L tersebut. Musrenbangprov diarahkan untuk membahas program/kegiatan prioritas provinsi mengacu pada tema dan prioritas Rancangan Awal RKP 2013, Isu Strategis Provinsi, serta kerangka investasi wilayah untuk mendukung pelaksanaan prioritas nasional. Adapun mekanisme Musrenbangprov Tahun 2013 dilaksanakan sebagai berikut: 1. Pemerintah kabupaten/kota menyampaikan usulan kegiatan yang akan dicantumkan dalam RKPD Provinsi dan Renja SKPD yang sumber pendanaannya berasal dari APBD Pemerintah Provinsi; 2. Pemerintah Provinsi bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan pembahasan program, kegiatan dan indikator dengan mengacu tema dan prioritas Rancangan Awal RKP 2014 serta kesesuaiannya dengan Isu Strategis Provinsi dan kerangka investasi wilayah sehingga menghasilkan program/kegiatan tiap sektor yang diperlukan untuk mengatasi isu strategis tersebut; 3. Pemerintah provinsi bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota mengidentifikasi program/kegiatan yang potensial untuk bekerjasama dengan swasta/bumn/bumd dalam skema Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS/PPP); dan 4. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, menyiapkan daftar usulan prioritas (F3) sebagai usulan bagi penyempurnaan Renja K/L dengan memperhatikan alokasi pagu definitif D/TP tahun 2013 per provinsi 1 sebagai baseline. 1 Informasi mengenai alokasi pagu definitif 2013 dapat menghubungi sekretariat Musrenbang 2013 di Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Bappenas. 30 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

33 Adapun rincian pembagian tugas pada tahap Musrenbangprov Tahun 2013 diuraikan pada tabel berikut. Peran Bappenas, K/L, dan Pemerintah Provinsi untuk Tahap Musrenbangprov Tahun 2013 Pelaksana Eselon I Bappenas Direktorat Pengembangan Wilayah, Bappenas Biro Humas dan TUP, Bappenas Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Bappenas Unit Kerja terkait pada Kementerian/ Lembaga Bappeda Provinsi Biro Perencanaan Organisasi dan Tata Laksana dan Biro Umum, Bappenas Pendamping Provinsi Kegiatan Memeriksa kembali naskah pidato kebijakan nasional 2014 dan bahan paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai Rancangan Awal RKP 2013 dan Isu Strategis Provinsi; dan Menyampaikan arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas pada Musrenbangprov jika Menteri berhalangan. Menyiapkan naskah pidato dan bahan paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai Rancangan Awal RKP 2013 dan Isu Strategis Provinsi; dan Mengkoordinasikan pengumpulan dan pengolahan UKPPD dari LO/Penghubung Provinsi. Penyusunan Pedoman Penyusunan Isu Strategis Provinsi sebagai pedoman bagi LO dan pemprov. Melakukan koreksi redaksional atas naskah pidato dan bahan paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai Rancangan Awal RKP 2014 dan Isu Strategis Provinsi. Mengkoordinasikan Pendamping dan Penghubung Provinsi; Mengkoordinasikan teknis keberangkatan menghadiri Musrenbangprov (distribusi dan jadwal pejabat); dan Mengkompilasi notulensi pembahasan Musrenbangprov yang disampaikan oleh penghubung provinsi. Ikut dalam pembahasan kegiatan terkait prioritas nasional yang menjadi tanggung jawabnya. Menyelenggarakan Musrenbangprov; dan Menyampaikan UKPPD kepada Bappenas paling lambat 10 April Mempersiapkan akomodasi dan menyediakan dukungan logistik untuk pejabat Bappenas yang akan menghadiri Musrenbangprov Mengikuti keseluruhan pelaksanaan Musrenbang Provinsi; Memberikan arahan dan penjelasan mengenai Isu Strategis- Nasional-Daerah; Mendampingi Bappeda Provinsi dalam menyusun isu strategis provinsi; dan Menyampaikan laporan pelaksanaan yang penyusunannya dibantu oleh Penghubung Provinsi. Rangkaian Musrenbang Tahun

34 Pelaksana Staf Penghubung Provinsi Kegiatan Membantu Pendamping Provinsi/LO dalam menyusun laporan kunjungan pendahuluan (format memorandum laporan terlampir). Soft copy laporan pelaksanaan kunjungan pendahuluan dikirim kepada Melakukan konfirmasi ulang jadwal pelaksanaan Musrenbangprov yang menjadi tanggung jawabnya; Melakukan konfirmasi ulang kesediaan Menteri, Wakil Menteri dan/atau Pejabat Eselon I dan II (Pendamping Provinsi) Bappenas untuk menjadi narasumber pada waktu dan tempat sesuai jadwal yang telah dikonfirmasi; Melakukan kontak dengan panitia penyelenggara Musrenbangprov perihal detail pelaksanaan Musrenbangprov dan menginformasikan kepada Menteri, Wakil Menteri dan/atau Pejabat Eselon I dan II (Pendamping Provinsi) yang terkait; Melakukan koordinasi dengan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal (c.q. Sudira, Ext.: 3027, Hp: ) perihal surat penugasan dan SPPD untuk keberangkatan; o Kunjungan Pendahuluan untuk 1 orang (Pendamping Provinsi/LO) o Kunjungan Musrenbangprov untuk 3 orang ( Eselon 1, Pendamping Provinsi/LO, Penghubung Provinsi) Mempersiapkan teknis keberangkatan, yaitu pemesanan tiket ke Koperasi Bappenas bagi Pejabat Eselon I dan II (LO) yang akan berangkat ke provinsi minimal 3 (tiga) hari sebelum keberangkatan (cq. Galuh, Ext.: 3555, Hp: ); Memantau penyampaian lumpsum, tiket, dan akomodasi kepada Pejabat Eselon I dan II (Pendamping Provinsi); Melakukan koordinasi dengan protokoler Menteri dan/atau Wakil Menteri (cq. Budi Cahyono, Joko, Ikin; Ext.: 2408/2201) bagi provinsi yang akan dikunjungi oleh Menteri dan/atau Wakil Menteri; Melakukan koordinasi dengan Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal terkait substansi teknis yang akan dibawa pada saat pelaksanaan Musrenbangprov, antara lain: naskah pidato dan bahan paparan Menteri, draft RKP 2014, dan bahan terkait lainnya(cq. Ayu, Ext: 3206, Hp: ); Membantu Pendamping Provinsi (LO) dalam melakukan penyempurnaan terhadap bahan pidato dasar yang disusun oleh Direktorat Pengembangan Wilayah dengan tetap mengkomunikasikan kepada Pejabat Eselon I yang telah ditugaskan; dan Mengikuti keseluruhan pelaksanaan Musrenbang Provinsi; Memastikan pemerintah provinsi dapat mengoperasikan aplikasi UKPPD; 32 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

35 Pelaksana Kegiatan Membantu pemerintah provinsi dalam menyusun : (i) UKPPD lengkap/(f3), (ii) Memilih kegiatan dalam UKPPD berdasarkan isu strategis nasional-daerah untuk dibahas dalam Pra Musrenbangnas (F1), (iii) memilih isu strategis provinsi/f0; Mendapatkan keseluruhan hasil kesepakatan yang dicapai dalam Musrenbang Provinsi; Meminta buku dan CD Provinsi Dalam Angka tahun 2012, serta RPJMD dan RPJPD terbaru kepada Bappeda Provinsi yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal (cq. Raga, ext. 3206, Hp: ); dan Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan Musrenbangprov terutama terkait dengan isu dan permasalahan strategis provinsi, program dan kegiatan prioritas pembangunan provinsi, serta kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam format yang akan ditentukan dan diserahkan maksimal 3 (tiga) hari pasca pelaksanaan Musrenbangprov kepada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal (format memorandum laporan terlampir). Soft copy laporan pelaksanaan Musrenbang Provinsi dikirim kepada kkdt@bappenas.go.id. Menyampaikan surat penugasan, SPPD, tiket dan boarding pass, dan bukti pembayaran akomodasi hotel untuk Pejabat Eselon I, Pendamping Provinsi/LO dan Penghubung Provinsi ke Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal (c.q Sudira ext.3207 HP: ). Memastikan pemerintah provinsi telah menyerahkan hasil persandingan Renja K/L dan UKPPD kepada Direktorat Pengembangan Wilayah (Cq. Yudianto, Ext.: 3308, Hp: ) dan ditembuskan kepada K/L terkait paling lambat 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan Pra Musrenbangnas, yang meliputi: a. Daftar usulan Isu Strategis Provinsi (F0); b. Daftar kegiatan yang diusulkan untuk dibahas (kandidat F1); c. UKPPD atau F3 Memberikan informasi terbaru mengenai pelaksanaan Musrenbang Nasional kepada pemerintah provinsi yang menjadi tanggung jawabnya. 5 Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan melalui pelaksanaan Musrenbangprov Tahun 2013 antara lain adalah: Rangkaian Musrenbang Tahun

36 1. Program/kegiatan prioritas yang akan didanai oleh APBD; 2. Program/kegiatan yang akan diusulkan untuk didanai oleh APBN melalui: a. UKPPD lengkap (F3) yang akan menjadi masukan bagi penyempurnaan Renja K/L; b. Kegiatan UKPPD terpilih yang akan menjadi prioritas pembahasan format F1 UKPPD untuk dibahas dalam Pramusrenbangnas 3. Rancangan RKPD Provinsi dan Rancangan Renja SKPD yang telah disempurnakan berdasarkan hasil Musrenbangprov; 4. Kesepakatan usulan kegiatan dan kerangka pembiayaan isu strategis (maksimal 5 kegiatan). Keterkaitan antara masukan, mekanisme dan keluaran pada Musrenbangprov Tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 7. 6 Teknis Penyelenggaraan WAKTU DAN TEMPAT. Musrenbangprov Tahun 2013 dilaksanakan antara 21 Maret-12 April 2013 di Ibukota Provinsi. PEMBIAYAAN. Kegiatan Musrenbangprov Tahun 2013 diselenggarakan dengan sumber pendanaan APBD Provinsi Tahun PELAKSANA KEGIATAN. Koordinator pelaksanaan Musrenbangprov adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi. 34 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

37 Gambar 6. Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme, dan Keluaran pada Musrenbangprov 2013 Rakorbangpus Penyampaian tema, prioritas nasional dan isu strategis provinsi oleh Bappenas Hasil Rakernis (Jika ada) Pembahasan teknis antar SKPD prov/kab/kota tentang sinergi pendanaan menggunakan UKPPD Pagu definitif RKA K/L 2013 per provinsi Tidak Sepakat Sepakat Kegiatan UKPPD terpilih dalam F1 Catatan kesepakatan untuk diakomodir Renja K/L Catatan kesepakatan untuk diakomodir RKPD Pramusrenbangnas Rangkaian Musrenbang Tahun

38 36 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

39 PRAMUSRENBANGNAS ( April 2013, 29 April 2013) 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan Pramusrenbangnas Tahun 2013 dalam rangka Penyusunan RKP 2014 adalah membahas secara teknis sinergi perencanaan pusat dan daerah, meliputi: 1 Penyelarasan Usulan Kegiatan dan Pendanaan Pemerintah Daerah (UKPPD) dan Rancangan Renja K/L dalam RKP 2014 terkait: a. Isu Strategis Provinsi (sampai level kegiatan) yang tidak terbatas untuk D/TP. b. Aspek lokasi, target, dan anggaran untuk Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan dalam bentuk F1 (Daftar persandingan UKPPD-Renja K/L short list) serta F2 (Daftar persandingan UKPPD-Renja K/L panjang); 2 Kesepakatan kegiatan pendukung dan partisipasi (sharing) APBD Provinsi terhadap program/kegiatan yang disinergikan; dan 3 Kesepakatan program dan kegiatan prioritas dalam RKP Masukan Masukan yang diperlukan bagi pelaksanaan Pramusrenbangnas Tahun 2013 adalah: 1 Rancangan Awal RKP 2014 yang telah disiapkan oleh Kementerian PPN/Bappenas; 2 Rancangan Renja K/L 2014 yang disusun dengan rinci sampai tingkat provinsi; 3 RKA K/L 2012 dan 2013 yang disusun dengan rinci sampai tingkat provinsi; 4 Isu Strategis Provinsi yang dihasilkan dari Temu Konsultasi Triwulanan I dan II antara Kementerian PPN/Bappenas-Bappeda dan disempurnakan dalam Musrenbangprov; 5 UKPPD berdasarkan hasil Musrenbangprov; 6 Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2013 untuk provinsi/kabupaten/kota berdasarkan PMK Nomor 201/PMK.07/ Peserta PESERTA yang akan mengikuti pelaksanaan Pramusrenbangnas Tahun 2013 adalah: (1) Kementerian PPN/Bappenas; (2) K/L terkait; dan (3) Kepala Bappeda Provinsi serta SKPD terkait. Rangkaian Musrenbang Tahun

40 4 Mekanisme Penyelenggaraan Kegiatan Pramusrenbangnas Tahun 2013 pada dasarnya merupakan kegiatan pembahasan dalam bentuk trilateral desks, yaitu antara Kementerian PPN/Bappenas (c.q.direktorat mitra K/L), K/L, dan Pemerintah Provinsi (c.q.bappeda Provinsi) untuk menyepakati usulan kegiatan antara pemerintah provinsi dan K/L. Mekanisme pembahasan trilateral desks dibagi ke dalam 2 tahap: Tahap I: Persiapan 1 Bappeda Provinsi menyampaikan UKPPD 2014 kepada Kementerian PPN/Bappenas. 2 K/L menyampaikan Rancangan Renja K/L 2014 kepada Kementerian PPN/Bappenas. 3 Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan dokumen RKA K/L 2013 untuk disampaikan kepada pemprov sebagai salah satu referensi dalam menyusun RKPD dan menyiapkan UKPPD. 4 Kementerian PPN/Bappenas melakukan persandingan antara UKPPD 2014 dengan Rancangan Renja K/L 2014 atau RKA K/L 2013 paling lambat 5 hari sebelum Pramusrenbangnas. 5 Dari hasil persandingan Kementerian PPN/Bappenas menyusun: a. F1 serta F2; dan b. Usulan kegiatan di luar D/TP (dan kegiatan pendukungnya) sesuai Isu Strategis Provinsi untuk disepakati di trilateral desks (F0). 6 Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan F1 kepada K/L dan Bappeda Provinsi satu hari sebelum pembahasan Pramusrenbangnas Kementerian PPN/Bappenas menyiapkan rancangan berita acara kesepakatan/keputusan yang akan dibahas dalam Pramusrenbangnas. 8 Staf Ahli Bidang Kelembagaan menyiapkan Risalah hasil forum Konsultasi Publik (daftar OMS dalam FKP lihat Lampiran 4). Tabel 5 Pelaksana Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Sekretariat Materi Musrenbangnas Matriks Pembagian Peran untuk Tahap Persiapan Pramusrenbangnas 2013 Kegiatan Menyampaikan Rancangan Renja K/L 2014 yang terkumpul kepada Direktorat Pengembangan Wilayah untuk disandingkan dengan UKPPD; dan Menyampaikan RKA K/L 2013 per provinsi kepada Direktorat Pengembangan Wilayah untuk diolah menjadi bahan pembahasan. Menyiapkan kuesioner evaluasi untuk peserta; Melakukan persandingan antara Renja K/L 2014 atau RKA K/L 2013 dengan UKPPD; 38 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

41 Pelaksana Kegiatan (Direktorat. Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal dan Direktorat Pengembangan Wilayah) Pusdatinrenbang Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas dan TUP K/L Direktorat Bappenas mitra kerja K/L Menyampaikan hasil persandingan UKPPD (F2 dan F1) dan usulan kegiatan strategis kepada K/L dan Direktorat Bappenas mitra kerja K/L untuk dianalisis; Menyiapkan draf berita acara kesepakatan berkoordinasi dengan Staf Penghubung Provinsi; Menyiapkan bahan untuk setiap meja pembahasan; Mengkoordinasikan penyelenggaraan acara Pramusrenbangnas; Mengkoordinasikan notulen pembahasan; Menetapkan mekanisme dan jadwal pembahasan trilateral desks; dan Menyiapkan help desks. Menyiapkan sistem dan mekanisme alur informasi di pembahasan trilateral desks; dan Menyiapkan teknisi untuk mengoperasikan fasilitas IT. Mempersiapkan tata laksana acara dan dukungan logistik. Menyiapkan surat undangan serta mendistribusikannya Konfirmasi kehadiran peserta dari K/L dan daerah. Mempersiapkan protokoler acara. Menyiapkan Rancangan Renja K/L 2014 per provinsi; Menyampaikan Rancangan Renja K/L 2014 per provinsi (indikasi pagu K/L per provinsi) kepada Kementerian PPN/Bappenas c.q.dit. APP paling lambat 7 hari sebelum Pramusrenbangnas; Menelaah F2 dan F1; Menelaah usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi; dan Menyiapkan rekomendasi untuk disampaikan dalam meja pembahasan. Menganalisis F2 dan F1; Menelaah usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi; dan Menganalisis hasil persandingan prioritas nasional dan daerah. Bappeda Provinsi Menyiapkan UKPPD dengan memperhatikan RKA K/L 2013 serta hasil Musrebangprov ; Menyiapkan usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi dan hasil Musrenbangprov; dan Menyampaikan UKPPD ke Kementerian PPN/Bappenas paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Pramusrenbangnas Pendamping Provinsi Staf Penghubung Memantau kesiapan materi dan tim Pemerintah Provinsi yang akan hadir pada Pra Musrenbangnas. Melakukan koordinasi dengan tim Bappeda Provinsi yang akan hadir pada Pra Musrenbangnas. Rangkaian Musrenbang Tahun

42 Pelaksana Pengatur Waktu (Time Keeper) Kegiatan Mempersiapkan format untuk pegangan Pengatur Waktu. Tahap II: Pembahasan Penjelasan Umum 1 K/L yang diundang ke trilateral desks adalah K/L yang mempunyai kegiatan dengan dana D/TP dan K/L lain bila dipandang perlu. 2 Direktur Bappenas mitra kerja K/L terkait memimpin trilateral desks. 3 Yang terlibat dalam pembahasan di trilateral desks adalah perwakilan K/L, Direktorat Bappenas mitra kerja K/L, Bappeda provinsi, beserta notulis. 4 Pembahasan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Persandingan usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi: i. Membahas sasaran nasional program K/L di provinsi yang bersangkutan; ii. iii. iv. Membahas sinergi lokus antara K/L dan daerah terhadap program/kegiatan; Membahas besarnya anggaran program/kegiatan K/L di provinsi yang bersangkutan; dan Membahas partisipasi (sharing) kegiatan dan dana daerah terhadap program/kegiatan K/L yang bersangkutan. b. Membahas persandingan F1 berdasarkan prioritas dan sasaran nasional dengan prioritas dan sasaran daerah: i. Membahas sasaran nasional program K/L di provinsi yang bersangkutan; ii. iii. Membahas sinergi lokus antara K/L dan daerah terhadap program/kegiatan; Membahas besarnya anggaran program/kegiatan K/L di provinsi yang bersangkutan; dan iv. Membahas partisipasi (sharing) daerah terhadap program/kegiatan K/L yang bersangkutan. c. Bila memungkinkan dilanjutkan dengan membahas F2; 7 Kesepakatan pembahasan berdasarkan indikasi pagu K/L 2014 per provinsi sebagai acuan penganggaran kegiatan per provinsi; 8 Notulis mencatat hasil kesepakatan dalam format berita acara kesepakatan (yang disediakan panitia) untuk setiap provinsi dan menyerahkan kepada panitia untuk dikompilasi; 40 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

43 9 Pihak-pihak yang terlibat dalam trilateral desks menandatangani berita acara kesepakatan; 10 Pembahasan dilakukan selama 5 hari dengan pembagian sebagai berikut: a. Hari I, Senin 22 April 2013 (7 provinsi): Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali; b. Hari II, Selasa 23 April (7 provinsi): Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung; c. Hari III, Rabu 24 April 2013 (7 provinsi): Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah; d. Hari IV, Kamis 25 April 2013 (6 provinsi): Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara; dan e. Hari V, Jumat 26 April 2013 (6 provinsi): Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Penjelasan Teknis 1. Waktu pembahasan Setiap Provinsi telah diberikan jadwal pembahasan dengan setiap K/L dan wajib untuk mengikuti jadwal pembahasan yang telah diberikan. Waktu pembahasan yang tersedia bagi peserta daerah dengan satu K/L tertentu adalah maksimum 50 menit untuk K/L sepangjang hari dan maksimum 30 menit untuk K/L setengah hari. Provinsi yang sudah selesai melakukan pembahasan di sebuah K/L, akan diberi tanda cek ( ) pada meja K/L tersebut oleh pimpinan meja. Contoh: gambar berikut menunjukkan Provinsi Banten sudah melakukan pembahasan di meja Kemendikbud. MEJA KEMENDIKBUD (maks.50 ) Provinsi Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Status Rangkaian Musrenbang Tahun

44 2. Jadwal K/L K/L yang hadir mempunyai jadwal berbeda. Terdapat 10 K/L akan hadir sepanjang hari ( ), 14 K/L hadir di sesi pagi-siang ( ), dan 12 K/L hadir di sesi siang-sore ( ), dengan rincian sebagai berikut. Daftar K/L yang Hadir Sepanjang Hari ( ) No. Nama K/L Jadwal 1 Pertanian (2 Desk) Sepanjang hari 2 Kesehatan Sepanjang hari 3 Pendidikan dan Kebudayaan Sepanjang hari (4 Desk) 4 PU ( 4 Desk) Sepanjang hari 5 Kelautan dan Perikanan Sepanjang hari (2 Desk) 6 Perhubungan (2 Desk) Sepanjang hari 7 Sosial (2 Desk) Sepanjang hari 8 Dalam Negeri (3 Desk) Sepanjang hari 9 Tenaga Kerja dan Sepanjang hari Transmigrasi (2 Desk) 10 Perumahan Rakyat Sepanjang hari Daftar K/L yang Hadir Sesi Pagi-Siang ( ) No. Nama K/L Jadwal 11 ESDM (2 Desk) Perpustakaan Nasional Perindustrian Pemuda dan Olah Raga PDT PPDT 17 Perdagangan Keuangan Agama (2 Desk) KUKM BPN Kominfo (2 Desk) Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

45 Daftar K/L yang Hadir Sesi Siang-Sore ( ) No. Nama K/L Jadwal 23 BKPM PAN ANRI/BPKP/LKPP BIG BKKBN Pemberdayaan Perempuan BNP2TKI BNPB Hukum & HAM/Kejaksaan/MA Lingkungan Hidup BPOM Kehutanan BNPP Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Peserta Daerah Peserta daerah akan diberi nametag khusus yang berbeda untuk setiap provinsi; Tiap daerah hanya memperoleh 6 (enam) nametag. Peserta daerah boleh bergantian masuk ke ruang pembahasan selama menggunakan nametag; Peserta tanpa nametag tidak akan dilayani dalam meja pembahasan; Peserta daerah mengikuti jadwal pembahasan trilateral desk yang telah disusun oleh sekretariat; dan Setiap peserta daerah diberi 1 (satu) kali kesempatan pembahasan untuk setiap meja K/L yang dikunjungi. Disediakan buffer time diakhir sesi untuk membahas F0 yang belum sempat terbahas, sesuai kesepakatan dengan Koordinator Desk. Peserta daerah dapat melakukan pembahasan secara paralel di beberapa meja K/L, dengan maksimum 6 (enam) meja. Tabel 6 Matriks Pembagian Peran untuk Tahap Pelaksanaan Pelaksana Sekretariat Materi Musrenbangnas Kegiatan Mendistribusikan bahan ke meja pembahasan melalui Notulis Bidang; Menerima kembali materi dari meja pembahasan yang sudah ditandatangani oleh perwakilan K/L, perwakilan provinsi dan direktorat Bappenas mitra kerja K/L; Merekapitulasi berita acara kesepakatan yang disampaikan oleh Notulis. Mendistribusikan hasil pembahasan kepada Dit APP, Dit PW, K/L, Penanggung jawab PN, Provinsi, mitra K/L di Kementerian PPN/Bappenas. Rangkaian Musrenbang Tahun

46 Pelaksana Notulis Bidang K/L Pendamping Provinsi Staf Penghubung Direktorat Bappenas mitra kerja K/L (Pimpinan meja pembahasan) Bappeda Provinsi Kegiatan Mengambil materi dari Tim Materi; Mencatat kesepakatan di trilateral desks; Menyerahkan materi kepada Tim Materi sebelum pembahasan berikutnya dimulai. Melakukan pembahasan dan memberikan penjelasan kepada pemerintah provinsi apabila diperlukan; Memberikan masukan dalam pengisian F1, F2 dan usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi; Menandatangani berita acara kesepakatan. Sebagai Penanggungjawab Sektor. Memantau dan mengumpulkan hasil kesepakatan (Berita Acara) (lembar copy) antara K/L dengan Pemerintah Provinsi pada forum trilateral desks, dan memastikan Bappeda Provinsi telah menerima hasil kesepakatan (Berita Acara) tersebut; Menyusun laporan pelaksanaan Pra Musrenbangnas mengenai program dan kegiatan provinsi (UKPPD) apa saja yang telah disepakati bersama antara K/L dengan pemerintah provinsi untuk disampaikan kepada Pendamping Provinsi (LO) maksimal 1 (satu) hari pasca forum trilateral desks untuk provinsinya; Menyerahkan hasil kesepakatan (Berita Acara) dan laporan pelaksanaan Pra Musrenbangnas kepada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal maksimal 1 (satu) hari pasca pelaksanaan Pra Musrenbangnas untuk provinsinya (kecuali untuk Provinsi yang berada dalam Wilayah Kepulauan Timur, harus menyerahkannya pada hari yang sama). Soft copy laporan pelaksanaan Pra Musrenbangnas dikirim kepada kkdt@bappenas.go.id Membatasi waktu pembahasan agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan (maks. 50 menit per provinsi untuk desk sepanjang hari dan 30 menit per provinsi untuk desk setengah hari); Memfasilitasi pembahasan dan mengisi F1, F2 dan usulan kegiatan sesuai Isu Strategis Provinsi serta berita acara kesepakatan dibantu oleh Notulis Bidang; Melengkapi berita acara kesepakatan dibantu oleh Notulis Bidang; Memimpin penandatanganan berita acara kesepakatan. Mengikuti prosedur pembahasan dalam meja pembahasan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan panitia; Menyampaikan tingkat kepentingan UKPPD dan usulan kegiatan sesuai dengan Isu Strategis Provinsi untuk masuk ke dalam Renja K/L sesuai dengan Prioritas Nasional; Menyediakan data dukung yang diperlukan sesuai dengan kegiatan yang diusulkan dalam UKPPD khususnya F0; 44 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

47 Pelaksana Pusdatinrenbang Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas dan TUP Tim Perumus PN Tim UKPPD Tim Anugerah Pangripta Nusantara Pengatur Waktu (Time Keeper) Kegiatan Menandatangani berita acara kesepakatan. Menjalankan sistem dan mekanisme alur informasi di pembahasan trilateral desks. Mengkoordinasikan pengoperasian fasilitas IT. Memberikan informasi mengenai perkembangan pembahasan di setiap desks berkoordinasi dengan time keeper. Mengkoordinasikan tata laksana acara dan dukungan logistik. Mengkoordinasikan protokoler acara Dokumentasi pelaksanaan acara Pramusrenbangnas 2013 Membuat buletin harian Pramusrenbangnas 2013 Merumuskan hasil pembahasan trilateral desks berdasarkan Prioritas Nasional untuk disampaikan oleh penanggungjawab PN dalam penutupan Pramusrenbangnas. Merumuskan hasil pembahasan Trilateral deask berdasarkan provinsi untuk disampaikan kepada Bappeda Provinsi dalam penutupan Pra Musrenbangnas. Menyampaikan Anugerah Pangripta Nusantara kepada provinsi dan kabupaten/kota terbaik. Menjamin kelancaran informasi dan menata arus pembahasan. 5 Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan dari pelaksanaan Pramusrenbangnas Tahun 2013 antara lain: Hasil kesepakatan lokasi, target, dan anggaran antara pemerintah provinsi dan K/L yang disaksikan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan disepakati dalam bentuk berita acara kesepakatan; Untuk forum konsultasi publik, keluaran yang dihasilkan berupa isu-isu strategis hasil Forum Konsultasi Publik yang telah dilakukan; dan 6 Tindak Lanjut Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah penyusunan rekapitulasi berita acara kesepakatan untuk dilaporkan dalam Musrenbangnas Tahun Keterkaitan antara masukan, mekanisme dan keluaran pada Pramusrenbangnas Tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 8. 7 Teknis Penyelenggaraan WAKTU Pramusrenbangnas Tahun 2013 diselenggarakan selama 6 (enam) hari kerja dan dimulai dengan pembukaan dalam bentuk sidang pleno untuk mengawali seluruh rangkaian kegiatan Pramusrenbangnas Tahun Penyelenggaraan pembukaan Pramusrenbangnas Tahun 2013 akan dilaksanakan pada tanggal 22 April Rangkaian Musrenbang Tahun

48 Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dalam bentuk trilateral desks antara K/L, Direktorat Bappenas mitra kerja K/L dan Bappeda Provinsi pada tanggal 22 sampai 26 April Seluruh provinsi akan dibagi menjadi 5 (lima) kelompok dengan jadwal pembahasan seperti pada Tabel 7 - Tabel 10. Pada hari Senin, 29 April 2013 dilaksanakan penutupan Pramusrenbangnas Tahun 2013 sekaligus untuk penyampaian kesimpulan hasil pembahasan trilateral desks. TEMPAT Acara pembukaan Pramusrenbangnas Tahun 2013 akan diselenggarakan di kantor Kementerian PPN/Bappenas sementara untuk penutupan akan diselenggarakan di Hotel Bidakara, Jakarta. Untuk pembahasan trilateral desks akan diadakan di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta. Tabel 7 Pembagian Provinsi untuk Trilateral Desks Pramusrenbangnas Hari Tanggal Nama Provinsi 1 Senin 22 April 2013 (7 provinsi) Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur 2 Selasa 23 April 2013 (7 provinsi) 3 Rabu 24 April 2013 (7 provinsi) 4 Kamis 25 April 2013 (6 provinsi) 5 Jumat 26 April 2013 (6 provinsi) Bali Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Kepulauan Bangka Belitung Lampung Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara NTB NTT Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat 46 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

49 Tabel 8 Acara Hari 1 Pramusrenbangnas (22 April 2013) Waktu Acara Pelaksana Registrasi Panitia Pembukaan Menteri PPN/ Wamen PPN Istirahat I Sesi Pembahasan I Pemprov, K/L, Kementerian PPN/Bappenas Istirahat makan siang Sesi Pembahasan II Pemprov, K/L, Kementerian PPN/Bappenas Tabel 9 Acara Hari 2 5: Jadwal Harian Trilateral Desks Pramusrenbangnas (23 26 April 2013) Waktu Acara Pelaksana Tempat Registrasi Panitia SG Sesi Pembahasan I Pemprov, K/L, SG 1-5 Kementerian PPN/Bappenas Istirahat Panitia SS Sesi Pembahasan II Pemprov, K/L, Kementerian PPN/Bappenas SG 1-5 Tabel 10 Acara Hari 6: Penutupan Pramusrenbangnas (Pleno) (29 April 2013) Waktu Acara Pelaksana Registrasi Panitia Laporan Penyelenggaraan Mengenai Penjelasan Umum Hasil Kesepakatan Pra Musrenbangnas Pembukaan Sambutan Menteri PPN/Kepala Bappenas Pemberian Buku Pegangan / Hand Book Pemberian Penghargaan Pangripta Nusantara 2013 Pembukaan Pameran Perencanaan Pembangunan 2013 Sesmen PPN/Sestama Bappenas Menteri PPN/Kepala Bappenas Rangkaian Musrenbang Tahun

50 Waktu Acara Pelaksana Rehat Pleno 1: Pimpinan Rapat: Wamen PPN/ Wakil Kepala Bappenas 20 PN 1 dan PNL 1 Deputi Bidang Polhukam 20 PN 2, 3, 11 dan PNL 3 Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan 20 PN 4 Deputi Bidang Kemiskinan, 60 Diskusi Istirahat, Shalat, Makan Siang Tenaga Kerja dan UKM Pleno 2: (lanjutan) Pimpinan Rapat: Wamen PPN 20 PN 5 dan 9 Deputi Bidang SDA dan LH 20 PN 6 dan 8 Deputi Bidang Sarana dan Prasarana 20 PN 7 dan PNL 2 Deputi Bidang Ekonomi 20 PN 10 Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah 60 Diskusi Penutupan Pra Musrenbangnas 2013 sekaligus menyerahkan Hasil Kesepakatan Isu Strategis Provinsi dalam Trilateral Desk Pra Musrenbangnas secara simbolis Wamen PPN/Wakil Kepala Bappenas Keterangan: PN : Prioritas Nasional PNL : Prioritas Nasional Lainnya *) Para Deputi Penanggungjawab PN menyiapkan bahan paparan hasil kesepakatan Pramusrenbang : Merespon Isu Strategis provinsi yang akan ditangani dengan Program/Kegiatan Prioritas Nasional (masing-masing PN). Mensinergikan Isu Strategis Nasional dengan Isu Strategis Provinsi dalam masingmasing PN. PEMBIAYAAN Kegiatan Pramusrenbangnas Tahun 2013 diselenggarakan dengan sumber pendanaan APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas. 48 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

51 PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Pramusrenbangnas Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pelaksana teknis kegiatan adalah Sesmen PPN/Sestama Bappenas dan Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah. Rangkaian Musrenbang Tahun

52 Gambar 7.Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Pramusrenbangnas Tahu 2013 Trilateral Desk Menyiapkan draft BA keputusan Pembukaan Kementerian PPN/Bappenas Verifikasi K/L Verifikasi Bappeda Sepakat TidakSepakat Diputuskan oleh Deputi Kementerian PPN/Bappenas Penanggungjawab PN Kementerian PPN/Bappenas Renja K/L Penandatanganan BA Penandatanganan BA dengan catatan UKPPD Rekap Kesepakatan Musrenbangprov Musrenbangnas Buku 50 Rangkaian Musrenbang Tahun 2012

53 Rangkaian Musrenbang Tahun

54 MUSRENBANGNAS ( 30 April 2013) 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan Musrenbangnas Tahun 2013 dalam rangka Penyusunan RKP 2014 adalah untuk: 1 Pelaporan hasil sinkronisasi perencanaan pembangunan pusat dan daerah termasuk isu dan kegiatan strategis masing-masing provinsi kepada Presiden RI; dan 2 Penyampaian arahan Presiden dan Wakil Presiden RI serta 3 (tiga) Menteri Koordinator bagi pelaksanaan pembangunan tahun Masukan Masukan bagi pelaksanaan Musrenbangnas Tahun 2013 antara lain adalah berita acara kesepakatan meliputi sinergi: (i) program, (ii) kegiatan strategis, (iii) lokus, dan (iv pendanaan hasil pembahasan Pramusrenbangnas Tahun Peserta Pimpinan lembaga negara, Unsur legislatif (DPR dan DPD), Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Sekjen dan Sestama Kementerian/Lembaga serta Gubernur, Walikota/Bupati, dan Kepala Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. 4 Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbangnas Tahun 2013 diselenggarakan selama 1 hari dibagi menjadi 2 (dua) sidang pleno, dengan agenda acara sebagai berikut: (i) Sidang Pleno I: Paparan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan; (ii) Sidang Pleno II : Forum Talkshow oleh 3 (tiga) Menko, Ketua KEN dan Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia; (iii) Laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada Presiden RI tentang pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013; dan (iv) Arahan penutupan Wakil Presiden RI. Selain rangkaian acara di atas, secara paralel juga digelar acara Pameran Perencanaan Pembangunan Nasional Pameran ini menurut rencana akan ditinjau oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Tema pameran tahun ini adalah Pengentasan Kemiskinan dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Tujuan pameran adalah untuk: (i) mensosialiasikan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan; dan (ii) membangun jejaring bagi para pihak yang berperan aktif dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Adapun peserta pameran meliputi: 1. Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Departemen: Pengentasan kemiskinan: PU, Kemendagri, KPDT, Kemenparekraf, Kemsos, KKP KLH, Kemenko Kesra, Kementan, Kemhut, BPN. 52 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

55 Peningkatan sumberdaya manusia: Kemendikbud, Kemenag. 2. Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota: Pemda yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dilihat dari trend 10 tahun; atau Pemda yang memiliki Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKraR) tertinggi; atau Pemda yang memiliki best practice dalam menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 3. Organisasi Masyarakat Sipil (OMS); 4. Donor dan lembaga internasional; dan Bappenas Tabel 11 Pembagian Peran dalam Pelaksanaan Musrenbangnas Tahun 2013 Pelaksana Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas dan TUP Sekretariat Materi Musrenbang K/L Pemerintah Provinsi Pendamping Provinsi dan Staf Penghubung Provinsi Pusdatinrenbang Donor dan lembaga internasional Kegiatan Mengkoordinasikan tata laksana acara dan dukungan logistik; Menyiapkan ruangan seminar beserta perlengkapannya; Penyediaan seminar kit dan penggandaan bahan; dan Menjamin kelancaran susunan acara Musrenbangnas. Mengkoordinasikan protokoler pimpinan (Presiden, Wakil Presiden, Menteri); Menyusun dan mendistribusikan surat undangan; Konfirmasi kehadiran peserta daerah dalam Musrenbangnas; Menyiapkan help desks; dan Dokumentasi acara Musrenbangnas. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Musrenbangnas Tahun 2013, termasuk desain acara; Mengkoordinasikan pelaksanaan pameran; Merangkum kesepakatan Pramusrenbangnas Tahun 2013 untuk dilaporkan kepada Presiden RI; dan Mengkoordinasikan notulis. Menghadiri dan mengikuti seluruh acara Musrenbangnas Tahun 2013; dan Berpartisipasi sebagai peserta dalam pameran. Menghadiri Musrenbangnas Tahun 2013; dan Berpartisipasi sebagai peserta dalam pameran. Memantau kesiapan tim Pemerintah Provinsi yang akan hadir pada Musrenbangnas 2013; dan Memantau pembacaan laporan ringkas terkait provinsi yang menjadi tanggung jawabnya. Membuat desain backdrop, seminar kit, id card; dan Mengkoordinasikan pengoperasian fasilitas IT Berpartisipasi sebagai peserta dalam pameran. Rangkaian Musrenbang Tahun

56 Adapun susunan acara Musrenbangnas Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan melalui pelaksanaan forum Musrenbangnas Tahun 2013 adalah: 1 Laporan kesepakatan mengenai program, kegiatan strategis dan pendanaan pusat dan daerah kepada Presiden RI; 2 Arahan Presiden dan Wakil Presiden RI; 3 Paparan Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan; dan 4 Paparan 3 Menteri Koordinator, Ketua Komite Nasional (KEN) dan Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). 6 Tindak Lanjut Berdasarkan kesepakatan mengenai program, kegiatan strategis dan pendanaan pusat dan daerah yang telah ditetapkan dan arahan Presiden dan Wakil Presiden RI, maka: 1 K/L menyempurnakan Rancangan Renja K/L 2013 untuk diverifikasi pada Pascamusrenbangnas Tahun 2013; dan 2 Kementerian PPN/Bappenas menyempurnakan Rancangan RKP Keterkaitan antara masukan, mekanisme penyelenggaraan dan keluaran untuk Musrenbangnas 2013 dapat dilihat pada Gambar 8. 7 Teknis Penyelenggaraan PEMBIAYAAN kegiatan Musrenbangnas Tahun 2013 adalah APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas. WAKTU DAN TEMPAT Musrenbangnas Tahun 2013 diselenggarakan pada hari Selasa, 30 April 2013 di Ruang Birawa, Komplek Bidakara, Jakarta. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Musrenbangnas Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pelaksana teknis kegiatan adalah Sesmen PPN/Sestama Bappenas dan Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Kementerian PPN/Bappenas. 54 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

57 Gambar 8 Alur tahapan Musrenbangnas Tahun 2013 Pra Musrenbangnas Laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada Presiden RI hasil sinkronisasi perencanaan pembangunan pusat dan daerah Arahan Presiden RI Paparan - Menteri PPN/Kepala Bappenas - Menteri Dalam Negeri - Menteri Keuangan Paparan - 3 Menteri Koordinator - KEN -APPSI Penutupan Musrenbangnas oleh Wapres Buku Rangkaian Musrenbang Tahun

58 Tabel 12. Susunan Acara Musrenbangnas Tahun 2013 WAKTU ACARA UTAMA PELAKSANA/PEMBICARA KETERANGAN Registrasi Panitia Persiapan Kedatangan Presiden Panitia Pembukaan dan Arahan Presiden Pembukaan dan Arahan Presiden RI: 05 Presiden tiba di Ruang Birawa, Hotel Bidakara 05 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 20 Laporan Rancangan RKP Pengarahan Presiden RI sekaligus membuka secara resmi Musrenbangnas Tahun Penyerahan Buku Pembangunan Indonesia Dalam Angka oleh Presiden RI 05 Pemberian Penghargaan Pencapaian Sasaran Tujuan Pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2013 bagi Provinsi oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas 05 Pembacaan Do a 25 Peninjauan Pameran Pembangunan oleh Presiden RI Rehat dan Makan Siang Sidang Pleno I Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun Peran Pemerintah Daerah dalam Mendukung RKP Tahun 2014 Paduan Suara Menteri PPN/Kepala Bappenas Presiden RI Presiden RI Menteri PPN/Kepala Bappenas Panitia Presiden RI 1. Menteri PPN/Kepala Bappenas 2. Menteri Dalam Negeri Di Ruang Birawa Moderator: Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas 3. Kebijakan Fiskal dan Kualitas Pelaksanaan Anggaran Tahun Menteri Keuangan Buku 56 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

59 Sidang Pleno II PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN: 1. Menjaga Momentum Pertumbuhan dan Stabilitas Ekonomi 2. Memperkuat dan Memperluas Program-program Penanggulangan Kemiskinan 3. Stabilitas Sosial Politik bagi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 4. Optimalisasi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan 5. Sinergi Program-Program Penanggulangan Kemiskinan Pusat dan Daerah Dialog dengan Peserta 1. Menko Perekonomian 2. Menko Kesra 3. Menko Polhukam 4. Ketua Komite Ekonomi Nasional 5. Ketua Asosiasi Pemerintah ProvinsiSeluruh Indonesia Moderator: Menteri PPN/Kepala Bappenas Di Ruang Birawa Persiapan kedatangan Wakil Presiden RI Panitia Laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas tentang Hasil Musrenbangnas Tahun 2013 untuk RKP Pengarahan oleh Wakil Presiden RI sekaligus menutup secara resmi Musrenbanganas Tahun 2014 Menteri PPN/Kepala Bappenas Wakil Presiden RI Wakil Presiden RI meninggalkan ruangan Wakil Presiden RI Di Ruang Birawa Rangkaian Musrenbang Tahun

60 58 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

61 PASCAMUSRENBANGNAS ( 3 Mei 2013) 1 Tujuan Tujuan penyelenggaraan kegiatan Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 adalah: 1 Menyempurnakan Rancangan Akhir RKP 2014 dengan mengacu pada RPJM Nasional dan hasil Musrenbangnas Tahun 2013; 2 Menyempurnakan Rancangan Akhir Renja K/L 2014 dengan mengadopsi hasil Musrenbangnas Tahun 2013; 3 Memastikan bahwa seluruh kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun 2013 diakomodir dalam Renja K/L dan RKP Masukan Masukan bagi pelaksanaan Musrenbangnas Tahun 2013 antara lain adalah: 1 Rekapitulasi kesepakatan sinergi program, kegiatan strategis, lokasi dan pendanaan hasil Musrenbangnas Tahun 2013; 2 Rancangan Renja K/L 2014 yang telah disempurnakan berdasarkan hasil kesepakatan/keputusan Musrenbangnas Tahun 2013 dan arahan presiden. 3 Peserta PESERTA Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 adalah K/L dan perwakilan direktorat Bappenas mitra kerja K/L. 4 Mekanisme Penyelenggaraan Mekanisme Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 terbagi menjadi 2 (dua) tahapan yaitu: Tahap I: Persiapan Pasca Musrenbangnas Bappenas menyiapkan rekapitulasi seluruh kesepakatan/keputusan Hasil Musrenbangnas Tahun 2013 per K/L dan melakukan perbaikan Rancangan Akhir RKP 2014 berdasarkan kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun Memastikan KL membawa hardcopy Renja KL yang sudah mengaklomodir kesepakatan pra Musrenbang untuk disepakati dalam desk Pasca Musrenbang. K/L melakukan perbaikan Renja K/L masing-masing berdasarkan kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun Tahap II: Pelaksanaan Pasca Musrenbangnas yang merupakan pertemuan bilateral antara Bappenas dan K/L dalam bentuk meja bilateral untuk memastikan bahwa kesepakatan hasil Musrenbangnas Tahun 2013 telah diakomodir dalam dokumen perencanaan tahun 2014 dengan cara: Rangkaian Musrenbang Tahun

62 K/L terkait menunjukkan kepada Bappenas (c.q. direktorat Bappenas mitra kerja K/L) bahwa kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun 2013 telah tercantum dalam dokumen Renja K/L Direktorat Bappenas mitra kerja K/L memastikan apa yang tertuang dalam Renja K/L 2014 sudah sesuai dengan kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun 2013 dengan memberikan paraf pada kegiatan/indikator/dana dalam Renja K/L 2014 tersebut. Jika Renja K/L 2014 belum mengakomodir kesepakatan/keputusan hasil Musrenbangnas Tahun 2013, Bappenas akan meminta K/L tersebut untuk segera melakukan perbaikan, dan menyampaikan Renja K/L 2014 yang sudah di-update ke Bappenas dalam tenggat waktu tidak boleh lebih dari 3 (tiga) hari kerja untuk kemudian diparaf oleh Bappenas. K/L yang tidak melakukan perbaikan berdasarkan kesepakatan /keputusan hasil Musrenbangnas Tahun 2013 akan diangkat ke dalam forum pengambilan keputusan yang lebih tinggi (sidang kabinet). Renja K/L yang sudah diparaf oleh Bappenas akan dikirim ke Kementerian Keuangan sebagai rujukan dalam penyusunan RKA K/L. Adapun susunan acara dan rincian pembagian peran pada tahap Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 diuraikan pada Tabel 13 dan Tabel 14 berikut. Tabel 13 Susunan Acara Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 Waktu Acara Pelaksana Registrasi direktorat Bappenas mitra kerja K/L di meja masing-masing Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Proses verifikasi Renja K/L 2013 Direktorat Bappenas mitra kerja K/L Tabel 14 Pembagian Peran dalam Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 Pelaksana Sekretariat Materi Musrenbangnas K/L Direktorat Kegiatan PERSIAPAN Menyampaikan berita acara kesepakatan Musrenbangnas Tahun 2013 kepada Direktorat Bappenas mitra kerja K/L; Mengkoordinasikan penyelenggaraan Pasca Musrenbangnas. Melakukan penyempurnaan Renja K/L 2014 berdasarkan hasil kesepakatan Musrenbangnas; Menjelaskan kepada Bappenas hasil kesepakatan Musrenbangnas yang telah diakomodir dalam Renja K/L Mengumpulkan dan mempelajari semua berita acara 60 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

63 Pelaksana Bappenas mitra kerja K/L Bappeda Provinsi Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas Sekretariat Materi Musrenbang Notulen Bidang LO dan Penghubung Provinsi K/L Direktorat Bappenas mitra kerja K/L Biro Renortala dan Biro Umum Biro Humas Pusdatin Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Kegiatan kesepakatan yang menjadi tanggung jawab unit kerjanya. Melakukan penyempurnaan RKPD 2014 berdasarkan hasil kesepakatan Musrenbangnas Tahun Mempersiapkan tata laksana acara dan dukungan logistik. Mempersiapkan protokoler acara Membuat dan mendistribusikan surat undangan Konfirmasi kehadiran peserta daerah dalam Musrenbangnas PELAKSANAAN Memantau pelaksanaan bilateral desks; Mengkompilasi salinan (copy) Renja K/L 2014 yang telah disetujui dan diparaf. Mencatat hasil pengecekan Renja K/L 2014, terutama hasil kesepakatan Musrenbangnas Tahun 2013 yang belum diakomodir; Menyampaikan hasil pengecekan kepada Tim Materi Memantau hasil musrenbangnas sesuai provinsi yang menjadi tanggung jawabnya dalam Renja K/L sejak Pasca Musrenbangnas s.d. pagu definitif ditetapkan. Memberikan konfirmasi bahwa hasil kesepakatan Musrenbangnas 2013 sudah diakomodir dalam Renja K/L 2014; Jika belum diakomodir, K/L wajib menyampaikan alasan mengapa tidak bisa diakomodir. Melakukan pengecekan kesesuaian Renja K/L 2014 dengan hasil kesepakatan Musrenbangnas Tahun 2013; Memberikan paraf pada Renja K/L 2014 yang sudah mengakomodir hasil kesepakatan Musrenbangnas Tahun Mengkoordinasikan tata laksana acara dan dukungan logistik. Mengkoordinasikan protokoler acara Menyiapkan help desk Dokumentasi acara Musrenbangnas Mengkoordinasikan pengoperasian fasilitas IT. Menerima hasil kompilasi kesepakatan Renja K/L dan menyediakan informasi sesuai keperluan (PN/Provinsi/KL) Menyampaikan hasil kesepakatan Musrenbangnas Tahun 2013 kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran Rangkaian Musrenbang Tahun

64 5 Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan melalui pelaksanaan Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 adalah: 1 Rancangan Akhir RKP 2014; 2 Rancangan Renja K/L 2014 yang telah disempurnakan. Keterkaitan antara masukan, mekanisme dan keluaran Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 dapat dilihat pada Gambar 9. 6 Teknis Penyelenggaraan PEMBIAYAAN KEGIATAN Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 melalui APBN 2013 Kementerian PPN/Bappenas. WAKTU DAN TEMPAT. Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 diselenggarakan selama 1 (satu) hari, yaitu pada hari Jumat, 3 Mei 2013 bertempat di Kantor Kementerian PPN/Bappenas di Jalan Taman Suropati No. 2, Jakarta. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas. Pelaksana teknis kegiatan adalah Sesmen PPN/Sestama Bappenas dan Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Kementerian PPN/Bappenas. 62 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

65 Gambar 9 Keterkaitan antara Masukan, Mekanisme dan Keluaran pada Pasca Musrenbangnas Tahun 2013 Renja K/L hasil musrenbangnas Verifikasi Renja K/L melalui Bilateral Desk Tidak Paraf Revisi Renja K/L Bappenas Revisi Renja K/L K/L Paraf Renja K/L Final Renja K/L Final BA kesepakatan Musrenbangnas Kirim ke Kemenkeu untuk acuan telaah RKA K/L Buku Panduan Rangkaian Musrenbang Tahun

66 LAMPIRAN 64 Rangkaian Musrenbang Tahun 2013

67 Lampiran 1 Alur Dokumen dan Keterkaitan Materi Pramusrenbangnas, Musrenbangnas dan Pascamusrenbangnas Rangkaian Musrenbang Tahun

PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS PROSES PELAKSANAAN PENYUSUNAN RKP DAN PAGU INDIKATIF DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan 25 November 2013 Dasar Hukum UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Lebih terperinci

Musrenbang 2011 untuk penyusunan RKP Bappenas, 10 Maret 2011

Musrenbang 2011 untuk penyusunan RKP Bappenas, 10 Maret 2011 Musrenbang 2011 untuk penyusunan RKP 2012, 10 Maret 2011 1 Tujuh Titik Kritis Musrenbangnas 2 Solusi Tujuh Titik Kritis No Titik Kritis Solusi 1 Tujuan dan sasaran kurang tajam 2 Hanya membahas dana Dekonsentrasi/

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL KERANGKA PROSES DAN MEKANISME REVITALISASI MUSRENBANG 2011

RANCANGAN AWAL KERANGKA PROSES DAN MEKANISME REVITALISASI MUSRENBANG 2011 1 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL KERANGKA PROSES DAN MEKANISME REVITALISASI MUSRENBANG 2011 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011

Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS Proses dan Mekanisme Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2010 dalam rangka Penyusunan RKP 2011 Kedeputian Bidang Pengembangan Regional

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. b. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Sambutan Pembukaan KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Sambutan Pembukaan RAPAT KOORDINASI PEMBANGUNAN PUSAT (RAKORBANGPUS) KE-II PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 DALAM RANGKA PENYUSUNAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH. Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri TINDAK LANJUT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri KERANGKA UMUM RAKORTEK GAMBARAN HASIL RAKORTEK PROVINSI JAMBI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu PERATURAN

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH Evaluasi Terhadap Peraturan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor 8/M.PPN/11/2007 tentang Pedoman Penyusunan RKP Di Lingkungan Kementerian PPN/Bappenas Reghi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemerintahan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEDOMAN SERIAL MULTILATERAL MEETING II Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL, KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR KEP.3/M.PPN/HK/01/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut

Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut REPUBLIK INDONESIA Laporan Kesepakatan dan Tindak Lanjut Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2010 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Banjarbaru, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Sdr. Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di - tempat SURAT EDARAN NOMOR: 050/ 350 /PMP/Bappeda/2016. TENTANG

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi

Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B. Ikwanuddin Mawardi Deputi Bidang Koordinasi, dan Sinkronisasi Perencanaan, Pendanaan Program, UP4B Ikwanuddin Mawardi Jakarta, 17 April 2013 Diagram Alur Rakorsus P4B dengan Musrenbang Rakorsus P4B Musrenbang RPJM 2010-2014

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Page 1 of 12 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN TATA CARA KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ANTAR KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10

HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS 10 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS HASIL KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2010 DAN HASIL BILATERAL PASCA-MUSRENBANGNAS 2010 ANTARA K/L DAN BAPPEDA PROVINSI KELOMPOK IV: PRIORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PETUNJUK PELAKSANAAN NOMOR 4/JUKLAK/SESMEN/12/2014 TENTANG PEDOMAN TRILATERAL MEETING (PERTEMUAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

Lebih terperinci

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN LAMPIRAN V : PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : 60 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI RKP 2016 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2015

PENGEMBANGAN APLIKASI RKP 2016 KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2015 e-musrenbang DALAM PENYUSUNAN RKP 2016 TIM SEKRETARIAT e-musrenbang KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 2015 PRA-MUSRENBANG NASIONAL 1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) merupakan perwujudan

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 2012, No.821 18 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT PERENCANAAN TAHUNAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa salah satu

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT LD. 15 2012 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR

KABUPATEN CIANJUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR LEMBARAN DAERAH NOMOR 36 KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAANN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR DENGANN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Jakarta, 10 Maret 2011

Jakarta, 10 Maret 2011 SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM ACARA TEMU KONSULTASI TRIWULANAN KE-1 TAHUN 2011 BAPPENAS-BAPPEDA PROVINSI SELURUH INDONESIA Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat 1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.470, 2014 KEMENDAGRI. Rencana Kerja Pembangunan Daerah. 2015. Evaluasi. Pengendalian. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PERANGKAT KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 207-2022 I. PENGANTAR Pedoman Penyusnan Rencana Strategis (Renstra) SKPK Lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah disusun

Lebih terperinci

L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 L AP O R A N PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DAN PENYAMPAIAN RANCANGAN RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 PEMANTAPAN INDUSTRI HILIR UNTUK MEWUJUDKAN STRUKTUR EKONOMI YANG BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH

Lebih terperinci

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, RENCANA STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah senantiasa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009 NOMOR 3 [ PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 3 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/ BADANPERENCANAAN PEMBANGUNANNASIONAL. MenteriPPN/KepalaBappenas

KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/ BADANPERENCANAAN PEMBANGUNANNASIONAL. MenteriPPN/KepalaBappenas KEMENTERIAN PERENCANAANPEMBANGUNANNASIONAL/ BADANPERENCANAAN PEMBANGUNANNASIONAL MenteriPPN/KepalaBappenas Jakarta, 21 Januari 2011 1 2 3 2 3 PP 90/2010 diterbitkan sebagai Revisi terhadap PP 21/2004tentang

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD), RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 87 TAHUN : 2012 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1312, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJP Daerah dan RPJM Daerah serta Perubahan RPJP

Lebih terperinci

Dalam Rangka Penyusunan RKP

Dalam Rangka Penyusunan RKP KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pertemuan Tiga Pihak Dalam Rangka Penyusunan RKP dan Renja K/L Tahun 2013 Direktorat Jenderal Anggaran, Jakarta, April 2012 Pokok Bahasan 1. Tujuan Pelaksanaan;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016-2021 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 15 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN MENGHARAP

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016

Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Panduan Panduan Pelaksanaan Pelaksanaan Konsultasi Regional Kementerian PUPR Tahun 2016 Draft #4 Jakarta, 19 April 2016 HASIL PRA KONREG 2016 Satminkal Baseline

Lebih terperinci

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan

Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Oleh: Staf Ahli Menteri PPN Bidang Hubungan Kelembagaan Disampaikan pada Focus Group Disscussion (FGD) Perspektif Stakeholder terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Jakarta, 5 Juni 2013 1 1 Analisis

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 WILAYAH BARAT

LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 WILAYAH BARAT LAPORAN KETUA PANITIA PENYELENGGARA KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU TAHUN 2012 WILAYAH BARAT Jakarta, 7-8 Maret 2012 K E M E N T E RIAN P E K E R JAAN U M U M S E K R E T AR I AT J E N D E R AL LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN

BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN BAB IV KAIDAH PELAKSANAAN Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012 Kementerian,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 40 TAHUN 2006 (40/2006) TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 40 TAHUN 2006 (40/2006) TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 40 TAHUN 2006 (40/2006) TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Rapat Koordinasi Teknis Pembangunan Tahun 2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Lebih terperinci