PENGGUNAAN MEDIA DAN KEPUASAN KHALAYAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MEDIA DAN KEPUASAN KHALAYAK"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MEDIA DAN KEPUASAN KHALAYAK ( Studi Tentang Motif dan Penggunaan Media Info Sukowati Terhadap Kepuasan Dalam Membaca Berita di Media Internal Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Kalangan Karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen) Di susun oleh: CHRISTIN MAHARANI D SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

2 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi yang baik memerlukan saluran untuk menyampaikan informasi. Salah satu cara untuk menyampaikan informasi diantaranya adalah penggunaan media massa. Media massa merupakan sarana untuk menjawab kebutuhan informasi yang terus berkembang di masyarakat. Dampak dari banyaknya kebutuhan informasi terlihat dari beragamnya media massa yang ada baik cetak maupun media elektronik. Meskipun banyak sekali media baru yang bermunculan, namun media cetak tidak pernah lekang oleh waktu sejak kemunculannya yang pertama kali pada abad ke tujuh belas 1, Media cetak sampai saat ini masih tetap bertahan dan terus berkembang. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya media cetak yang bermunculan sesuai dengan segmentasi pembaca yang berbeda-beda. Salah satu fungsi dari media cetak adalah sebagai sarana penyampaian informasi bagi khalayak. Dewasa ini media cetak juga diterbitkan dalam bentuk media internal pada suatu lembaga. Media internal bukan hanya menjadi alat sosialisasi manajemen atas berbagai kebijakannya, tapi juga menampung aspirasi karyawan. Media internal, dalam segi kemasan maupun pengemasan beritanya relatif lebih standar dibandingkan dengan media cetak lain yang 1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1996, Hal 9 1

3 3 dipasarkan secara massal (media cetak komersial). Sedangkan pemberitaan melalui media cetak komersial mampu menghasilkan publisitas yang sukup tinggi dalam waktu yang relatif singkat. 2 Salah satu lembaga yang menggunakan media cetak sebagai sarana penyampaian informasi adalah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sragen. Sragen sebagai kota yang dapat dikatakan mengalami perkembangan cukup pesat dalam bidang pemerintahan dan informasi, sehingga Kabupaten Sragen melalui Pemerintah Daerahnya memerlukan media yang dapat mendukung terciptanya suasana pemerintahan yang solid, serta untuk mendukung terciptanya internal relations dan internal communications yang baik pula. Salah satunya adalah pengembangan media cetak internal yaitu media Info Sukowati. Info Sukowati adalah sebuah media cetak internal dalam bentuk tabloid yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen, melalui bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen setiap sebulan sekali. Info Sukowati merupakan media non-komersial dan tidak memiliki pengaruh yang sangat besar seperti layaknya media komersial atau umum. Pembaca Info Sukowati hanya ditujukan kepada publik internal instansi tersebut seperti karyawan dan top manajemen di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Info Sukowati berisi tentang beragam informasi yang disertai dengan foto-foto tentang berbagai aktivitas pemerintahan, baik yang dilakukan oleh pimpinan maupun karyawan. Mulai dari kegiatan yang 2 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Presada, Jakarta, 2005, hal. 196

4 4 berhubungan dengan kedinasan sampai dengan kegiatan lain seperti kegiatan pariwisata dan profil seseorang. Rubrik atau artikel yang ada pun bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan instansi. Info Sukowati dapat dianggap penting karena karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen membutuhkan informasi mengenai apa yang terjadi di lingkungan Sragen dan lingkungan kedinasannya. Karyawan membutuhkan informasi mengenai kebijakan-kebijakan serta perkembangan yang ada di lingkungannya. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai motif dan penggunaan media Info Sukowati terhadap kepuasan dalam membaca berita di media internal dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi di kalangan karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen di Kabupaten Sragen. B. Perumusan Masalah Dari rangkaian latar belakang diatas dapat dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana motif dalam menggunakan media yang dilakukan oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita di media internal Info Sukowati?

5 5 Bagaimana pola penggunaan media yang dilakukan oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita media internal Info Sukowati? Bagaimana kepuasan yang dialami oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita media internal Info Sukowati? Apakah ada hubungan yang signifikan antara motif dalam menggunakan media Info Sukowati dan penggunaan media Info Sukowati serta hubungan yang signifikan antara penggunaan media Info sukowati dan kepuasan dalam menggunakan media Info Sukowati di kalangan karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen? C. Tujuan Penelitian yaitu : Dari rumusan masalah diatas dapat dikemukakan tujuan penelitian ini Untuk mengetahui motif dalam menggunakan media yang dilakukan oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita di media internal Info Sukowati? Untuk mengetahui pola penggunaan media yang dilakukan oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita media internal Info Sukowati.

6 6 Untuk mengetahui kepuasan yang dialami oleh karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen dalam membaca berita media internal Info Sukowati. Untuk memberikan gambaran mengenai hubungan antara motif dalam menggunakan media Info Sukowati dan penggunaan media Info Sukowati serta hubungan yang signifikan antara penggunaan media Info sukowati dan kepuasan dalam menggunakan media Info Sukowati di kalangan karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan seperti tersebut diatas, maka penelitian diharapkan memberikan manfaat berupa : 1. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai motif, penggunaan media, kepuasan dalam menggunakan media internal serta hubungan antara motif dalam menggunakan media Info Sukowati dan penggunaan media Info Sukowati serta hubungan yang signifikan antara penggunaan media Info sukowati dan kepuasan dalam menggunakan media Info Sukowati di kalangan karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen. 2. Secara praktis penelitian ini diharapkan memberi kontribusi (kegunaan) berupa saran tentang penggunaan media internal dalam memperoleh

7 7 informasi sehingga dapat memberi manfaat untuk melakukan kegiatan penelitian yang serupa dalam ruang lingkup yang lebih luas dan lebih mendalam lagi. E. Kerangka Pemikiran dan Teori Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan dengan komunikasi. Dengan melakukan komunikasi, manusia bisa saling bertukar informasi, gagasan, ide, dan pengalaman. Komunikasi dapat dilakukan baik secara verbal maupun non verbal. Adanya komunikasi akan membentuk suatu jaringan interaksi yang kompleks bagi manusia. Carl Hovland menyatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana komunikator menyampaikan stimuli (biasanya berupa lambang dan kata-kata untuk membentuk tingkah laku). 3 Pendapat lainnya yaitu menurut harold Lasswell, komunikasi dapat diartikan sebagai: Who Says What In Which Channels To Whom With What Effect. Dari paradigma diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai berikut: Komunikator (Communicator, source, sender) Pesan (Message) Media (Channel) Komunikan (Communicant, receiver, recipient) Efek (effect, impact, influence) 4 3 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal Ibid, Hal 10

8 8 Dari penjelasan Lassswell diatas maka dapat dilihat unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam penelitian ini adalah: Komunikator : Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen Pesan : Informasi yang ada dalam media Info Sukowati Media : Media internal Info Sukowati Komunikan : Karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen Efek : Kepuasan Khalayak Kemudian Rogers menjelaskan bahwa dalam komunikasi, pesan dapat disampaikan dari komunikator kepada komunikan melalui dua macam saluran, yaitu media massa dan saluran antar personal. Selanjutnya menurut Rogers yang dimaksud dengan media massa meliputi surat kabar, majalah, film, radio, dan televisi. 5 Media massa digunakan oleh manusia sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Menurut Bitner komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada sejumlah orang. 6 Untuk memperjelas pengertian mengenai komunikasi massa maka Jalaludin Rakhmat merangkumnya dalam suatu pengertian: Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat 7 5 Evereet M Rogers, Comunication Tehnology The New Media In Society, The Free Pers, New York, 1986, hal 13 6 Jalaludin Rakhmat (A), Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hal Ibid, hal 189

9 9 Untuk itu komunikasi massa hanya dapat berlangsung melalui media massa baik media cetak maupun media elektronik. Media massa dalam artian luas adalah alat untuk menolong manusia dari keterbelakangan, membantu pesan manusia sehingga bisa disampaikan secara serentak, cepat dan menjangkau khalayak luas dimanapun mereka berada. Penggunaan media dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai media exposure atau terpaan media yaitu perilaku penggunaan media komunikasi. Penggunaan media akan berlangsung secara terus menerus apabila media mampu memenuhi kebutuhan individu. Dalam teory law effect perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, artinya kita tidak akan menggunakan media apabila media tidak memberikan kepuasan pada kebutuhan kita. 8 Adapun kebutuhan manusia dikategorikan berupa kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial dan pelarian. Sedangkan berkaitan dengan penggunaan media, berbagai jenis kebutuhan tersebut oleh Katz dan kawan kawan didefinisikan sebagai berikut : 1. Kebutuhan Kognitif (cognitive needs) adalah kebutuhan yang bertalian dengan penambahan informasi, pengetahuan dan pemahaman atas lingkungan khalayak. Kebutuhan ini pada hakikatnya berdasarkan dorongan untuk memahami dan menguasai lingkungan, di samping itu juga untuk memuaskan dorongan keingintahuan (curiousity) dan dorongan menjelajah (exploratory), 8 Jalaludin Rakhmat (B), Metode Penelitian Komunikasi, Remajda Karya, Bandung, 1984, hal 87

10 10 2. Kebutuhan Afektif (affective needs) yaitu kebutuhan yang bertalian dengan keinginan menambah pengalaman estetika, kesenangan, dan emosional, 3. Kebutuhan Integrasi Personal (personal integrative needs) merupakan kebutuhan yang bertalian dengan keinginan menambah kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu. Kebutuhan tersebut berasal dari dorongan akan harga diri (self esteem) individu, 4. Kebutuhan Integratif Sosial (social integrative needs) adalah kebutuhan yang berkaitan dengan penambahan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Kebutuhan ini berdasarkan akan dorongan afiliasi individu. 5. Kebutuhan Pelarian (escapist needs) yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan pelarian diri, mengurangi ketegangan dan dorongan untuk memperoleh hiburan. 9 Kebutuhan informasi bagi masing masing individu tidaklah sama. Jalaluddin Rakhmat mengatakan, Latar belakang, kebutuhan, pengalaman dan pendidikan menentukan informasi apa yang diperlukan atau menarik perhatian seseorang. 10 Ia juga mengatakan bahwa setiap orang mencari informasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pengertian informasi menurut Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm diartikan sebagai Setiap hal yang membantu kita menyusun pengetahuan dan menukar pandangan kita tentang alam kehidupan atau dengan kata lain 9 Ibid, hal Jalaluddin Rakhmat (A), Op cit, hal. 54

11 11 informasi akan dapat mengurangi keragu raguan kita dalam situasi tertentu. 11 Motif adalah faktor pendorong seseorang utk menggunakan media. 12 Daftar motif tidak terbatas dan bermacam-macam. Salah satunya yang disampaikan oleh Dennis McQuail yang membagi kepuasan khlayak berdasarkan empat motif kebutuhan yaitu adalah sebagai berikut: 1. Information Seeking (Informasi) Yaitu penggunaan isi media untuk mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum. 2. Entertainment (Hiburan) Yaitu menggunakan isi media unuk mendapatkan hiburan. 3. Personal Identity (Identitas pribadi) Yaitu menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi. 4. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan. 13 Penggunaan media akan berlangsung secara terus menerus apabila media mampu memenuhi kebutuhan individu. Model Uses and Gratifications yang mendasari penelitian ini merupakan koreksi atas model jarum hipodermik yang berasumsi bahwa komponen komponen komunikasi (komunikator, pesan, media) sangat kuat dalam mempengaruhi khalayak. Jika model jarum hipodermik pada intinya tertarik pada apa yang dilakukan pada media pada khalayak maka model Uses and Gratifications bersifat sebaliknya, yaitu tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Menurut model ini, khalayak 11 Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm, Asas-asas Komunikasi antar Umat Manusia, LP3ES, Jakarta, 1981, hal Jalaludin Rakhmat (A), Op Cit hal Denis McQuail, Op cit, hal 72

12 12 dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. 14 Hal ini juga diungkapkan oleh para ahli pada tahun 1940an yaitu Herzog, Lazarsfeld & Stanton yang mengemukakan instead of consuming media messages passively, their audiences sought gratifications actively (Selain mengkonsumsi pesan dari media secara pasif tetapi khalayak juga secara aktif mengharapkan kepuasan dalam mengkonsumsi media). 15 Sedangkan menurut Tan, persoalan utama dalam model ini bukan bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, melainkan bagaiamana media memenuhi kebutuhan sosial dan individual khalayak. Adapun soal berikutnya menurut model ini adalah mengapa khalayak menggunakan media? Kebutuhan individual apakah yang menyebabkan seseorang menggunakan media tertentu dari media yang lain? Dan sejauh manakah media berhasil memenuhi kebutuhan tersebut. 16 Para pendiri uses and gratifications yaitu Elihu Katz, Jay G. Blumer dan Michael Gurevitch meneliti asal mula kebutuhan psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber lain yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain. Selain itu mereka juga merumuskan asumsi-asumsi dasar dari teori ini, yaitu: 1. Khalayak dianggap aktif ; artinya, sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 14 Jalaluddin Rakhmat (B), Op cit, hal Uses and Gratifications of Chinese Online Gamer, didownload tanggal 5 Juni 2009, Pukul Hamidi, Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. UMM Press, Malang, hal 51

13 13 2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang terpenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat tergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. 17 Asumsi tersebut juga diperkuat oleh pernyataan dari Xueming Luo dalam jurnalnya, yaitu: A basic assumption of U&G theory is that users are actively involved in media usage and interact highly with the communication media (Asumsi dasar dari teori U&G adalah khalayak terlibat secara aktif dalam penggunaan media dan mempunyai interaksi yang tinggi terhadap media tersebut). 18 Pada teori Uses and Grafitications dimana khalayak aktif dalam menggunakan media yang diinginkan dan berhak untuk menilai kelebihan ataupun kekurangan yang dipunyai oleh media.. Dalam menilai suatu media inilah kepuasan khalayak dapat diketahui. Petunjuk mengenai suatu 17 Jalaluddin Rakhmat (A), Op cit, hal Xueming Luo, Uses and Gratifications Theory and E- ConsumerBehaviours: A structural Modeling Study, didownload tanggal 5 Juni 2009, Pukul 15.30

14 14 kepuasan terhadap suatu media bisa dilihat dari karakteristik-karakteristik yang dikemukakan oleh Kanz, Gurevitch dan Haas yaitu: 1. Isi-isi media, misalnya : berita-berita, cerita bersambung, drama di televisi. 2. Sifat-sifat media massa, misalnya : media cetak melawan media elektronik, media yang cara penerimaannya dibaca melawan media pandang dengar. 3. Ciri-ciri terpaan media, contoh : situasi dalam rumah melawan diluar rumah, situasi orang lain secara bersama-sama. Penggunaan media menurut Rosengreen dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Jumlah waktu yang digunakan dalam mengkonsumsi media 2. Jenis isi media yang dikonsumsi 3. Berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan Jalaludin Rakhmat (B), Op Cit Hal. 66

15 15 Model Uses and Gratification anteseden motif Penggunaan efek media Variable individual Variable lingkungan Personal diversi Personal identity Hubungan Macam isi Hubungan dengan isi Kepuasan Pengetahuan kepuasan Data demografis responden (usia, jenis kelamin dll) Organisasi, system social, struktur Mencari pengetahuan Interaksi social Melepas lelah Diukur dari: Frekuensi Intenstas Konsentrasi penggunaan media Curahan waktu Kepemilika n media Peran aktif Diukur dari: Terpenuhi kebutuhan Kemampuan sesuai motif Pengaruh dalam kehidupan sehari-hari Model tersebut menyatakan bahwa tindakan pencarian kepuasan itu dipengaruhi oleh keyakinan atau kepercayaan disamping penilaianpenilaian. Tindakan pencarian kepuasan tersebut dipenuhi oleh penggunaan media. Kemudian penggunaan media tersebut menghasilkan perasaan memperoleh kepuasan. 20 Diperkuat lagi oleh pendapat Baran dan Davis yang mengemukakan bahwa: Audience activity postulates a voluntaristic and selective selection by audiences toward communication 20 Hamidi, Op Cit Hal 166

16 16 process. In brief, it suggest that media use is motivated by need and goals that are difined by audience members themselves, and that active participation in the communication process may facilitate, limit or otherwise influence the gratifications and effects associated with exposure (Audiens menetapkan pilihannya secara sukarela dan selektif terhadap suatu peristiwa komunikasi. Dengan ungkapan lain bahwa penggunaan media dimotivasi (dipengaruhi) oleh kebutuhan dan tujuan, dalam bentuk pencarian kepuasan. Keterlibatan audiens dalam proses komunikasi (yakni ketika pengguna menerima pesan) akan mempengaruhi tingkat kepuasannya). 21 Adapun kategori kepuasan yang disampaikan oleh McQuail berdasarkan empat motif kebutuhan yaitu adalah sebagai berikut: 1. Information Seeking (Informasi) Yaitu penggunaan isi media untuk mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum. 2. Entertainment (Hiburan) Yaitu menggunakan isi media untuk mendapatkan hiburan. 3. Personal Identity (Identitas pribadi) Yaitu menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi. 4. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan Ibid Hal Denis McQuail, Op cit, hal 72

17 17 F. Hipotesis Dari kerangka teori dan pemikiran diatas, peneliti merumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu: Ada hubungan antara motif dalam menggunakan media dan media use (penggunaan media) Ada hubungan antara media use (penggunaan media) dan kepuasan dalam menggunakan media G. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional a. Definisi Konsepsional Untuk menjembatani perbedaan penafsiran antara peneliti dan pembaca mengenai variabel-variabel penelitian maka harus ditetapkan suatu definisi konsepsional. Menurut Hamidi definisi konsepsional adalah: Batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variable-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti dan digali datanya. 23 Definisi konsepsional digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian dari ilmu sosial Hamidi, Op Cit. hal Masri Singarimbun dan Sofian Effendy, Metode Penelitian survey, Gramedia, Jakarta, 1989, Hal 33

18 18 1. Motif Motif adalah faktor pendorong seseorang utk menggunakan media. 25 Adapun indikator dari motif adalah seperti di bawah ini: 1. Information Seeking (Informasi) Yaitu penggunaan isi media untuk mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum. 2. Entertainment (Hiburan) Yaitu menggunakan isi media untuk mendapatkan hiburan. 3. Personal Identity (Identitas pribadi) Yaitu menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi. 4. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan Penggunaan Media (Media Use) Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media yang dikonsumsi, dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. 27 Penggunaan media berdasarkan dari frekuensi, intensitas, durasi dll. Adapun indikatornya adalah: 25 Jalaludin Rakhmat (A), Op Cit hal Denis McQuail, Op cit, hal Jalaluddin Rakhmat (B), Op. Cit, hal. 56

19 19 1. Frekuensi Frekuensi adalah tingkat keseringan dalam menggunakan suatu media. 2. Intensitas Intensitas adalah tingkat pemahaman isi-isi media dalam menggunakan suatu media yang terjadi sebelum terkena terpaan media, saat terkena terpaan media dan sesudah terkena terpaan media. Intensitas terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: a. Before Adalah pemahaman mengenai suatu media sebelum terkena terpaan media. b. During Adalah pemahaman terhadap media saat terkena terpaan media c. After Adalah pemahaman terhadap media saat terkena terpaan media 3. Durasi Durasi adalah curahan waktu yang dibutuhkan dalam mmengkonsumsi suatu media Ibid, hal. 57

20 20 3. Kepuasan dalam menggunakan Media Merupakan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi media. 29 Tingkat kepuasan diukur berdasarkan empat motif kebutuhan menurut McQuail yaitu: 1. Information Seeking (Informasi) Yaitu penggunaan isi media untuk mengetahui atau mencari informasi-informasi yang bersifat umum. 2. Entertainment (Hiburan) Yaitu menggunakan isi media untuk mendapatkan hiburan. 3. Personal Identity (Identitas pribadi) Yaitu menggunakan isi media untuk memenuhi kebutuhan identitas pribadi. 4. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Yaitu menggunakan isi media untuk memperkuat hubungan sosial dan kegiatan kemasyarakatan Media Internal Media internal adalah media yang diterbitkan oleh instansi atau perusaahan yang bersifat internal, yaitu dikhususkan bagi para staf dan karyawan saja. Media ini tidak memiliki pengaruh seperti media yang bermassa atau umum lainnya. Namun media internal ini cukup efektif untuk menunjang upaya proses publikasi, penyampaian 29 Ibid, hal Denis McQuail, Op cit, hal 72

21 21 pesan-pesan dan penyebaran informasi, umumnya hanya terbatas pada publik internal sebagai sasarannya. 31 b. Definisi Operasional Definisi operasional adalah petunjuk tentang langkah-langkah mengukur variabel dari menetapkan variabel yang hendak diukur, mendefinisikan arti variabel (definisi konseptual, menetapkan jenis dan jumlah indikator (atribut), membuat sejumlah kuesioner dari setiap indikator, menetapkan skala pengukuran, menetapkan jumlah pilihan jawabandan skor tiap pilihan jawaban. Singarimbun menegaskan bahwa definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur. 32 Kerlinger memberi arti definisi operasional sebagai aktivitasaktivitas atau melakukan operasi yng diperlukan untuk mengukur variabel Motif Motif adalah faktor pendorong seseorang utk menggunakan media. 34 Variabel motif dalam menggunakan media diukur dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dioperasionalkan dari 9 item pertanyaan dan diberikan 3 alternatif jawaban yang menggunakan tiga skala pengukuran yaitu untuk jawaban pilihan dengan skala SP (Sangat Penting) diberi skor 3, P (Penting) diberi skor 2, dan TP (Tidak Penting) diberi skor 1. Maka kategori kelas 31 Rosady Ruslan, Op Cit hal Masri Singarimbun, Op Cit hal Hamidi, Op. Cit, hal Jalaludin Rakhmat (A), Op Cit hal 207

22 22 Motif yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan penentuan skor tersebut diatas diperoleh nilai tertinggi dari 9 item pertanyaan, yaitu 9 x 3 = 27 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 9 x 1 = 9 (sebagai batas bawah), maka interval kelasnya adalah : i = range Jumlah kelas i = = 6 Kategorisasi ke 3 kelas tingkat kepuasan yang diharapkan responden tersebut adalah : Tinggi : artinya responden sangat puas dengan program tersebut. Sedang : artinya responden cukup puas dengan program tersebut. Rendah : 9 15 artinya responden tidak puas dengan program tersebut. Penghitungan motif berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada 4 kelompok kebutuhan yang diajukan seperti berikut, yaitu: Information Seeking (Informasi) Membaca Info Sukowati karena ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi disekitar wilayah.

23 23 Membaca Info Sukowati untuk memperoleh berita terbaru tentang kejadian yang dialami orang lain ditempat lain. Personal Identity (Hiburan) Membaca Info Sukowati untuk menemukan penunjang nilai pribadi Membaca Info Sukowati untuk mendapatkan bukti/fakta bagi diri sendiri untuk memperkuat dan mengeluarkan opini untuk mempengaruhi orang lain. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Membaca Info Sukowati untuk mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain. Membaca Info Sukowati sebagai sarana berkumpul bersama teman sekerja. Membaca Info Sukowati sebagai sarana untuk memperbincangkan peristiwa yang ada dengan orang lain. Entertainment (Hiburan) Membaca Info Sukowati sebagai sarana mengisi waktu luang dan semata-mata untuk hiburan. Membaca Info Sukowati untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja. 2. Media Use (Penggunaan Media) Penggunaan media adalah jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis media yang dikonsumsi, dan berbagai

24 24 hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Tingkat penggunaan media dalam penelitian ini dihitung berdasarkan frekuensi, durasi dan intensitas. Adapun indikatornya adalah: Frekuensi Frekuensi adalah tingkat keseringan dalam menggunakan suatu media. Intensitas Intensitas adalah tingkat pemahaman isi-isi media dalam menggunakan suatu media yang terjadi sebelum terkena terpaan media, saat terkena terpaan media dan sesudah terkena terpaan media. Intensitas terbagi menjadi 3 kategori, yaitu: a. Before Adalah pemahaman mengenai suatu media sebelum terkena terpaan media. b. During Adalah pemahaman terhadap media saat terkena terpaan media c. After Adalah pemahaman terhadap media saat terkena terpaan media

25 25 Durasi Durasi adalah curahan waktu yang dibutuhkan dalam mmengkonsumsi suatu media. 35 Sehingga dari penjelasan mengenai penggunaan media diatas dapat diaplikasikan dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut: 1. Seberapa sering anda menggunakan/ membaca media Info Sukowati dalam satu bulan? a. Sangat Sering b. Sering c. Kadang-kadang 2. Berapa lama waktu yang anda butuhkan setiap kali menggunakan/ membaca media Info Sukowati? a. Sangat lama b. Lama c. Tidak lama 3. Informasi pengetahuan apakah yang paling ingin anda peroleh dengan membaca media Info Sukowati : a. Berita terbaru b. Artikel c. Hiburan 4. Jenis informasi apakah yang anda anggap paling mudah/sering anda peroleh melalui media Info Sukowati? 35 Jalaludin Rakhmat (B) Op Cit, hal. 57

26 26 a. Berita terbaru b. Artikel c. Hiburan 5. Apakah anda mempunyai waktu khusus tersendiri untuk membaca media Info Sukowati? a. Ya b. Kadang c. Tidak 6. Apakah anda melakukan aktivitas lain saat menggunakan/ membaca media Info Sukowati? a. Ya b. Kadang c. Tidak 7. Apakah anda selalu membicarakan informasi yang anda peroleh melalui media Info Sukowati dengan orang lain? a. Ya b. Kadang c. Tidak 8. Seberapa besar media Info Sukowati dapat mendukung pekerjaan anda dalam melaksanakan tugas kedinasan? a. Sangat mendukung b. Cukup mendukung c. Tidak mendukung

27 27 9. Apakah selama ini informasi atau artikel artikel yang anda butuhkan tersedia pada media Info Sukowati? a. Sangat tersedia b. Cukup tersedia c. Tidak tersedia Pertanyaan tersebut masing-masing diberikan alternatif jawaban, dioperasikan dengan jalan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang diberikan 3 alternatif jawaban yang menggunakan tiga skala pengukuran yaitu untuk jawaban pilihan (a) diberi skor 3, (b) diberi skor 2, dan (c) diberi skor Kepuasan dalam Menggunakan Media Variabel kepuasan yang diperoleh dalam menggunakan media Info Sukowati diukur dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dioperasionalkan dari 9 item pertanyaan dan diberikan 3 alternatif jawaban yang menggunakan tiga skala pengukuran yaitu untuk jawaban pilihan dengan skala SM (Sangat Memenuhi) diberi skor 3, M (Memenuhi) diberi skor 2, dan TM (Tidak Memenuhi) diberi skor 1. Maka kategori kelas tingkat GO yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan penentuan skor tersebut diatas diperoleh nilai tertinggi dari 9 item pertanyaan, yaitu 9 x 3 = 27 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 9 x 1 = 9 (sebagai batas bawah), maka interval kelasnya adalah :

28 28 i = range Jumlah kelas i = = 6 Kategorisasi ke 3 kelas tingkat kepuasan yang diharapkan responden tersebut adalah : Tinggi : artinya responden sangat puas dengan program tersebut. Sedang : artinya responden cukup puas dengan program tersebut. Rendah : 9 15 artinya responden tidak puas dengan program tersebut. Penghitungan tingkat kepuasan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan yang mengacu pada 4 kelompok kebutuhan yang diajukan seperti berikut ini: Information Seeking (Informasi) Membaca Info Sukowati karena ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi disekitar wilayah. Membaca Info Sukowati untuk memperoleh berita terbaru tentang kejadian yang dialami orang lain ditempat lain.

29 29 Personal Identity (Hiburan) Membaca Info Sukowati untuk menemukan penunjang nilai pribadi Membaca Info Sukowati untuk mendapatkan bukti/fakta bagi diri sendiri untuk memperkuat dan mengeluarkan opini untuk mempengaruhi orang lain. Social Integration and Interaction (Integrasi dan interaksi sosial) Membaca Info Sukowati untuk mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain. Membaca Info Sukowati sebagai sarana berkumpul bersama teman sekerja. Membaca Info Sukowati sebagai sarana untuk memperbincangkan peristiwa yang ada dengan orang lain. Entertainment (Hiburan) Membaca Info Sukowati sebagai sarana mengisi waktu luang dan semata-mata untuk hiburan. Membaca Info Sukowati untuk menghilangkan stress dan kepenatan kerja. H. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian deskritif. Penelitian deskritif bermaksud untuk

30 30 memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan suatu gejala berdasarkan pada indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini deskripsi yang dimaksud adalah deskripsi kuantitatif karena menggunakan ukuran kuantitatif. 2. Teknik Penelitian Teknik yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah survei. Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk meperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili responden tertentu Lokasi Penelitian Lokasi dimana penulis melakukan penelitian adalah kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen. Alasan dipilihnya Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut: Karena Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen yang berkantor di Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen adalah salah satu kabupaten yang maju dalam bidang informasi serta yang terutama adalah mempunyai media internal bagi karyawannya. Media tersebut adalah tabloid info sukowati. Hal ini memunculkan minat penulis untuk meneliti bagaimana kepuasan khalayak yaitu karyawan Setda Kabupaten Sragen dalam menggunakan media Info Sukowati ini. 36 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2007, hal. 60

31 31 4. Teknik Pengambilan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto, Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil sampel 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. 37. Selain itu Surakhmad (1982: 99) menyatakan bahwa: Secara umum untuk populasi yang homogen dengan ukuran 100 atau kurang dapat diambil 50%, untuk ukuran sampai lebih besar dari 100 sampai dengan 1000 dapat ditarik sebesar 15% 38. Jadi dari keseluruhan populasi dari karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen sebesar diambil sampel sebesar 15% adalah 57,15 dibulatkan menjadi 57 orang karyawan. 5. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari responden dengan cara menyebarkan kuesioner. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau dengan cara mengutip dari sumber lainnya guna melengkapi data primer. 37 Suharsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Jaya, Jakarta, 2002, hal Hamidi, Op Cit, hal Data dari bagian Organisasi dan Kepegawaian Setda Sragen, diambil tanggal 15 Juni 2002, Pkl WIB

32 32 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Kuesioner Yaitu dengan menyebarkan angket yang berisi seperangkat daftar pertanyaan tertentu dimana tanggapan dan jawabannya dapat digolongkan menurut kategori tertentu sehingga memungkinkan adanya perbandingan secara kuantitatif, tetapi juga dapat jawaban terbuka yang nantinya akan diklisifikasikan Kepustakaan dan Dokumentasi Yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada, biasanya diperoleh melalui perpustakaan maupun laporan penelitian terdahulu. 7. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik analisis korelasi tata jenjang spearman dimana pengukuran tingkat penggunaan media dan tingkat kepuasan terhadap media Info Sukowati di ukur dari questioner yang di berikan pada responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan korelasi Spearman untuk nilai kembar maka rumus yang digunakan adalah menentukan rangking sementara dari tiap-tiap variabel yang memiliki nilai kembar. Nilai kembar yang akan di hitung rangking 40 Y. Slamet, Metode Penelitian Sosial, Sebelas Maret University Press, Surakarta, 2006, hal. 94

33 33 sementaranya di peroleh dari jumlah nilai questioner yang di jawab tiap responden. Untuk perhitungan akhir agar dapat melihat hubungan tingkat penggunaan media terhadap kepuasan yang diperoleh maka perhitungan data statistiknya peneliti memakai rumus : r s = x 2 + y 2 - di 2 2 x 2 y 2 Dimana : r s x 2 y 2 = Koefisien korelasi Spearman = Jumlah keseluruhan rangking tingkat penggunaan media = Jumlah keseluruhan rangking tingkat kepuasan terhadap media Info Sukowati di 2 = Jumlah keseluruhan rangking antara tingkat penggunaan media dan tingkat kepuasan terhadap media Info Sukowati Kredibilitas Data Agar penelitian ini dapat dipercaya dan dapat diterima kebenaranya, maka dilakukan beberapa cara untuk meningkatkan kredibilitas data : 41 Sidney Siegel, Statistik Non Parametik Untuk Ilmu-ilmu Sosial, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal. 256

34 34 a) Lama Penelitian Penulis melakukan penelitian selama satu bulan antara tanggal 15 Juni sampai dengan 15 Juli. Rentang waktu yang diambil oleh penulis ini mengingat penelitian dan observasi hanya pada satu tempat saja, sehingga selama rentang waktu tersebut keberadaan penulis sudah dapat diterima oleh responden dangan baik. b) Menggunakan Bahan Referensi Penelitian ini juga menggunakan arsip-arsip dan dokumen yang berasal dari sekretariat daerah Kabupaten Sragen dan juga menggunakan hasil rekaman wawancara dengan responden. c) Membicarakan Dengan Orang Lain Dalam hal ini penulis selalu berkonsultasi dengan pembimbing untuk membicarakan data-data hasil penemuan-penemuan dilapangan.

35 35 BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Sekilas Tentang Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen Pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebenarnya memberikan ruang, keleluasaan dan wewenang bagi Pemerintah Daerah yang lebih besar untuk penyelenggaraan Pemerintahan dengan mengindahkan prinsip - prinsip Good Governance. Otonomi juga memberikan paradigma baru bagi daerah, bahwa pembangunan partisipasi yang mengakomodasi potensi - potensi dan kebutuhan - kebutuhan riil masyarakat daerah lebih tepat dijalankan untuk mencapai tujuan - tujuan pembangunan. Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen adalah unsur Staf Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 12 Tahun Sebagai Lembaga Sekretariat Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati Sragen, maka Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan Pemerintahan, administrasi, organisasi, dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrative kepada seluruh Perangkat Daerah. Sehingga keberadaan Sekretariat Daerah mempunyai arti yang sangat penting bagi Unit Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sragen, sebagai lembaga yang bereselon II a yang berfungsi sebagai pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah, penyelenggaraan administrasi 34

36 36 pemerintahan, pengelolaan Sumber Daya Aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintahan Daerah. B. Tugas Dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen, serta Peraturan Bupati Sragen Nomor 1 Tahun 2004 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen. a. Sekretaris Daerah Tugas Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Sekretariat Daerah mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah ; b. pembinaan penyelenggaraan administrasi pemerintahan ; c. pembinaan pelaksanaan pembangunan dan perekonomian dalam arti mengumpulkan dan menganalisa data, merumuskan program dan petunjuk teknis serta memantau perkembangan penyelenggaraan pembangunan dan perekonomian ;

37 37 d. pembinaan kemasyarakatan dalam arti mengumpulkan dan menganalisa data, merumuskan program dan petunjuk teknis serta memantau perkembangan penyelenggaraan pembinaan kemasyarakatan ; e. pembinaan administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh Perangkat Daerah ; f. pelaksanaan koordinasi perumusan Peraturan Perundang-undangan dan pembinaan hukum yang menyangkut tugas pokok pemerintahan di daerah dan penyusunan anggaran; g. pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga perangkat daerah dengan instansi vertikal. h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dan Wakil Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Asisten Pemerintahan dan Tata Praja Tugas Asisten Pemerintahan dan Tata Praja mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan pembinaan, penyusunan program dan petunjuk teknis di bidang peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, otonomi daerah, pemerintahan desa, ketatalaksanaan dan kelembagaan, perumusan produk hukum dan peraturan perundang - undangan Fungsi

38 38 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Asisten Pemerintahan mempunyai fungsi : 1. perumusan bahan kebijakan penyusunan program dan petunjuk teknis serta memantau penyelenggaraan pemerintahan ; 2. pelaksanaan koordinasi kegiatan penyelenggaraan pemerintahan ; 3. penyusunan bahan kebijakan dan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan ; 4. pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga perangkat daerah dengan instansi vertikal ; 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. b.1. Bagian Pemerintahan. Tugas Bagian Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta memonitor perkembangan penyelenggaraan tata pemerintahan umum dan desa serta otonomi daerah, administrasi perangkat desa / kelurahan dan lembaga desa / kelurahan. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi :

39 39 1. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum, prasarana fisik pemerintahan serta pemerintahan desa / kelurahan ; 2. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan perangkat daerah dan perangkat desa / kelurahan ; 3. pengumpulan bahan laporan pertanggungjawaban Bupati dan pelantikan Bupati ; 4. pengumpulan bahan dan petunjuk teknis dalam rangka pembinaan otonomi daerah dan pengembangan desa serta pembinaan lembaga desa ; 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Tata Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya. b.2. Bagian Hukum dan Pertanahan Tugas Bagian Hukum dan Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan peraturan perundang - undangan, memberikan bantuan hukum dan pengkajian produk hukum daerah, mendokumentasikan dan mempublikasikan produk hukum serta menyiapkan dan melakukan penyelesaian masalah pertanahan

40 40 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Hukum dan Pertanahan mempunyai fungsi : 1. pengkoordinasian perumusan peraturan daerah dan peraturan Bupati; 2. penelaahan dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan perundang - undangan dan menyiapkan bahan rancangan Peraturan Daerah ; 3. penyiapan dan pertimbangan dan bantuan hukum kepada semua unsur Perangkat Daerah atas masalah hukum yang timbul dalam pelaksanaan tugas ; 4. penghimpunan peraturan perundang - undangan ; 5. pengkajian dan pendokumentasian produk - produk hukum yang dikeluarkan oleh daerah ; 6. penelaahan, pengkoordinasian dan merumuskan kebijakan dibidang pertanahan ; 7. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Tata Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya. b.3. Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Tugas Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kelembagaan,

41 41 ketatalaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah serta analisis jabatan dan kepegawaian Sekretariat Daerah Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Organisasi dan Tata Laksana mempunyai fungsi : 1. pengumpulan dan pengolahan data serta penyiapan bahan pembinaan dan penataan kelembagaan ; 2. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan ketatalaksanaan dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang meliputi tata kerja, metode kerja dan prosedur kerja; 3. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan analisis jabatan dan kepegawaian Sekretariat Daerah ; 4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Tata Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya b.4. Bagian Humas. Tugas Bagian Humas mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan pembinaan dibidang informasi dan kehumasan yang meliputi pengumpulan informasi dan pemberitaan serta mengkoordinir pembinaan radio siaran.

42 42 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Humas mempunyai fungsi : 1. pengumpulan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dibidang informasi dan kehumasan ; 2. pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang informasi dan kehumasan ; 3. pelayanan umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang informasi dan kehumasan ; 4. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengembangan serta pengendalian / evaluasi dalam rangka kegiatan pengumpulan informasi dan komunikasi / pemberitaan serta pembinaan radio siaran; 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Tata Praja sesuai dengan tugas dan fungsinya c. Asisten Ekonomi Pembangunan. Tugas Asisten Ekonomi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan pembinaan, penyusunan program, dan petunjuk teknis dibidang pengembangan dan peningkatan kegiatan perekonomian dan pembangunan daerah, badan usaha milik daerah serta litbang dan data elektronik.

43 43 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Asisten Ekonomi Pembangunan mempunyai fungsi : 1. pengkoordinasian penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan dibidang peningkatan produksi pertanian, industri, pertambangan dan energi, pariwisata, perusahaan dan perbankan daerah dan transportasi ; 2. pengkoordinasian penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan pembangunan daerah, pembangunan antar daerah dan antar sektor ; 3. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya c.1. Bagian Perekonomian. Tugas Bagian perekonomian mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan dan penyusunan program, petunjuk teknis, memonitor perkembangan dan peningkatan produksi daerah, perekonomian rakyat serta monitoring dan evaluasi dana - dana bantuan. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Perekonomian mempunyai fungsi :

44 44 1. pengkoordinasian perumusan kebijakan dan pembinaan dibidang perekonomian daerah yang meliputi produksi daerah, perekonomian rakyat serta monitoring dan evaluasi dana - dana bantuan ; 2. pengolahan dan pengkoordinasian administrasi pemerintahan dibidang perekonomian ; 3. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c.2. Bagian Pembangunan Tugas Bagian Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan program, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan serta pengendalian pembangunan, monitoring dan evaluasi administrasi pelaksanaan pembangunan. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Pembangunan mempunyai fungsi : 1. pengumpulan bahan koordinasi dan penyusunan program tahunan pembangunan daerah ;

45 45 2. pelaksanaan pengendalian administrasi pembangunan yang dibiayai APBD, bantuan pembangunan dan dana pembangunan lainnya ; 3. pengumpulan bahan dan administrasi program bantuan pembangunan dari pemerintah propinsi, pemerintah pusat dan bantuan pihak ketiga ; 4. pelaksanaan analisa, monitoring dan evaluasi pembangunan; 5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c.3. Bagian Badan Usaha Milik Daerah. Tugas Bagian Badan Usaha Milik Daerah mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan pembinaan, penyusunan program dan petunjuk teknis dibidang pembangunan dan peningkatan perbankan daerah, perusahaan daerah, pilot proyek usaha daerah serta pembangunan unit - unit usaha daerah baru dan aset - aset daerah yang potensial Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Badan Usaha Milik Daerah mempunyai fungsi : 1. penyusunan program dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan perbankan milik Pemerintah Kabupaten Sragen ;

46 46 2. penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dan pelaksana pembinaan serta pengembangan Badan Usaha milik Pemerintah Kabupaten Sragen dan pilot proyek usaha milik Pemerintah Kabupaten Sragen ; 3. pengumpulan bahan - bahan penyusunan pedoman petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan unit - unit usaha Pemerintah Kabupaten Sragen dan aset- aset Pemerintah Kabupaten Sragen yang potensial ; 4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c.4. Bagian Litbang dan Data Elektronik Tugas Bagian Litbang dan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta pengolahan data elektronik. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Bagian Litbang dan Data Elektronik mempunyai fungsi : 1. perumusan kebijaksanaan teknis dibidang penelitian dan pengembangan ;

47 47 2. pembentukan pola hubungan yang saling memperkuat antara unsur penguasaan, pemanfaatan dan pemajuan bidang penelitian dan pengembangan; 3. perumusan rencana, pengorganisasian, pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pengolahan data elektronik dalam rangka kegiatan manajemen sistem informasi, telematika dan pendayagunaan sistem informasi ; 4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Ekonomi Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya. d. Asisten Administrasi dan Sosial. Tugas Asisten Administrasi dan Sosial mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan pembinan, penyusunan proram dan petunjuk teknis serta memantau perkembangan dibidang pengembangan dan peningkatan kegiatan pemberdayaan perempuan bidang umum, pengelola barang dan kesejahteraan rakyat serta pelayanan sosial. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, maka Asisten Administrasi dan Sosial mempunyai fungsi : 1. pelaksanaan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dibidang pemberdayaan perempuan ;

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Teori Uses and Gratification Salah satu dari teori komunikasi massa yang populer dan sering digunakan sebagai kerangka teori dalam mengkaji realitas komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah hal terpenting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial, komunikasi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang harus

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik

Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku. Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Pengaruh Terpaan Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hidup Sehat Remaja (Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Pengaruh Rubrik Body di Majalah Gogirl! Terhadap Perilaku Hiidup Sehat Remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak menuju dewasa yang memiliki berbagai kebutuhan. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak menuju dewasa yang memiliki berbagai kebutuhan. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan individu yang berada dalam masa transisi antara anak-anak menuju dewasa yang memiliki berbagai kebutuhan. Kebutuhan yang beragam tersebut telah

Lebih terperinci

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) JUDUL SKRIPSI : KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7) OLEH : CHRISTINE, PEMBIMBING : BIROWO PROGRAM

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Modul ke: 11 Modul Perkuliahan XI Komunikasi Massa Teori Penggunaan dan Gratifikasi dan Teori Pencarian Informasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang dipergunakannya. Semua digunakan

Lebih terperinci

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh

BAB II URAIAN TEORITIS. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

Lebih terperinci

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Menurut McQuail (2002:388) motif adalah penggerak maupun alasan dalam diri manusia untuk melakukan suatu tindakan. Motif ini memberikan arah tujuan pada tingkah

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. kesimpulan dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Media (Surat Kabar

BAB IV PENUTUP. kesimpulan dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Media (Surat Kabar BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Media (Surat Kabar Harian Radar Banyumas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat cepat. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kehidupan masyarakat termasuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 15 TAHUN 2007 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Begitu banyak kebutuhan manusia yang secara tidak langsung media turut serta untuk memenuhinya. Secara umum, kebutuhan manusia BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Penelitian ini berfokus pada motif pendengar di Surabaya dalam mendengarkan program dari colors radio 87,7 FM Casual and Fun. Motif merupakan penggerak untuk melakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA

HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA HUBUNGAN KEBUTUHAN INFORMASI DENGAN PEMANFAATAN INTRANET OLEH KARYAWAN PT. PLN PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA Ria Purnama Sembiring Staf Peneliti FIKOM Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta ria_ps@plasa.com

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh

BAB IV PENUTUP. terhadap informasi rubrik Aktual Berita di Majalah CHIP Foto-Video Digital. Oleh BAB IV PEUTUP IV.A Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti berhasil mengumpulkan 86 responden sebagai anggota dari komunitas Fotografer.et untuk melihat bagaimana kepuasan mereka terhadap informasi rubrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification sangat menonjolkan sisi audiens sebagai pihak yang paling aktif menentukan pilihan media mana yang hendak digunakan. Teori Uses and Gratification

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BUPUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 8 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Teori DeFleur dan Ball-Rokeach Tentang Pertemuan Dengan Media Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan penedekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini, untuk melihat suatu gambaran

Lebih terperinci

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura

Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Apresiasi Dosen Fisip Universitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Studi Deskriptif Mengenai Apresiasi Dosen Fisip Unversitas Singaperbangsa Karawang Terhadap Koran Kabar Gapura Reddy

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini secara umum membahas terkait motif serta kepuasan followers twitter Kuis Kebangsaan yang juga menjadi peserta dari Kuis Kebangsaan di RCTI. Hipotesis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak gerakan reformasi tahun 1998, media massa khususnya televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik fungsi maupun tujuan pembentukannya. Sejak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI (PAPER) Studi Tingkat Kepuasan Penggunaan Situs Pasoepati.net di Kalangan Suporter Sepak Bola (Pasoepati) di Kota Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kelengkapan Sidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif. Pengertian dari metode kuantitatif sendiri adalah penelitian yang sifatnya dapat dihitung jumlahnya dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita. Perkembangan jaman dan teknologi ini juga berimbas kepada proses berkembangnya

Lebih terperinci

Perda Kab. Belitung No. 30 Tahun

Perda Kab. Belitung No. 30 Tahun PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 30 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI PEMERINTAH KOTA DUMAI PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha mengembangkan potensi dan memimpin seluruh tim (karyawan) dalam organisasi dalam satu kesatuan,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012 WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 62 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2002 NOMOR : 52 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV Tayangan Berita Liputan 6 Siang merupakan salah satu program berita di SCTV. Liputan 6 Siang tayang pada pukul 12.00 12.30 WIB,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep 2.1.1 Kebutuhan Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas (dalam Effendi, 2003 : 296) mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Lebih terperinci

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)

ejurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012) Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial Twitter @coffeecombi dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers Mengenai Produk Gita Arnida Dewi Rustiaputri 1, Susie Perbawasari 2, Diah Fatma Sjoraida 3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 34 Penelitian deskriptif adalah jenis

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 14 Tahun 2008 Seri : D Nomor 07 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, STAF AHLI DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini menggunakan sifat penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya

Lebih terperinci

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA

6/13/2012 KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA KOMUNIKASI MASSA (DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI KOMUNIKASI) Diyah Ayu Amalia Avina M.Si Fitri Hariana Oktaviani M.Commun SEJARAH SINGKAT ANEKA ALIRAN DALAM PENELITIAN MEDIA MASSA Bullet Theory Limited Effect

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting karena masyarakat dapat mengakses berbagai hal baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, informasi berkembang dengan pesat dan semakin aktual sehingga membuat masyarakat ingin selalu mengakses perkembangan informasi. Dalam proses

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAHAT DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi

I. PENDAHULUAN. Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perdagangan bebas yang terjadi, menyebabkan persaingan yang cukup ketat bagi para produsen produk sejenis. Perubahan gaya hidup, kemajuan pemikiran, membuat konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif adalah bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Teori Uses and Gratifications menjelaskan bahwa bukanlah media yang mengubah sikap dan perilaku khalayak, namun bagaimana media tersebut dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa

Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Modul ke: 7 Modul Perkuliahan VII Komunikasi Massa Khalayak / Audiens Komunikasi Massa Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., Ph.D Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu dimana si peneliti ingin mengetahui gambaran suatu hal, tidak menghubunghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 13 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BONE DISUSUN OLEH

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Pengertian Komunikasi Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB II RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI 2 SETDA

BAB II RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI 2 SETDA SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 06 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 23 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat evaluatif dimana riset penelitian ini mengkaji efektivitas atau keberhasilan suatu program. 23 Peneliti ingin mengetahui sejauh

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Hasilnya nanti diharapkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Setiap usaha dan tindakan manusia selalu berlandaskan motif. Motif menjadi alasan untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu, seperti kegiatan belajar, bekerja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI PEMERINTAH KOTA DUMAI PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 09 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD 37 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan manusia pasti tak bisa terhindarkan dari media massa, mulai dari televisi, buku, surat kabar, maupun jaringan internet. Semua informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016 -1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang)

PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN. (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) PENGARUH MOTIVASI KERJA KARYAWAN TERHADAP INTENSITAS KOMUNIKASI VERTIKAL DALAM PERUSAHAAN (Studi Pada Karyawan PT Indomarco Prismatama Malang) SKRIPSI Heni Tri Novianti 08220374 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

1 of 8 02/09/09 12:08

1 of 8 02/09/09 12:08 Home Galeri Foto Galeri Video klip Peraturan Daerah Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung

Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung Prosiding Jurnalistik ISSN: 2460-6529 Hubungan antara Motif Menonton Tayangan Olimpiade Indonesia Cerdas dengan Pengetahuan Siswa SMA di Kota Bandung 1 Budi Setiawan, 2 Yenni Yuniati 1,2 Prodi Jurnalistik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam era informasi sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari peran media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci