Oleh: Parmi Lestari SDN 2 Gemaharjo Kecamatan Watulimo, Trenggalek
|
|
- Sucianty Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Parmi Lestari, Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LEMPAR TANGKAP BOLA LAMBUNG DALAM PERMAINAN ROUNDERS PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SDN 2 GEMAHARJO KECAMATAN WATULIMO TRENGGALEK Oleh: Parmi Lestari SDN 2 Gemaharjo Kecamatan Watulimo, Trenggalek Abstrak. Penerapan model pembelajaran lebih banyak dilakukan pada mata pelajaran selain penjasorkes, padahal dalam mata pelajaran penjasorkes juga dapat menggunakan model pembelajaran seperti model drill. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, banyak didapatkan keluhan dari para guru penjasorkes tentang fasilitas kurang mencukupi dibanding jumlah murid dan lapangan olahraga. Namun penambahan kelengkapan dan fasilitas belum pasti bisa menjamin peningkatan hasil belajar tanpa dibarengi dengan profesionalisme dari kinerja guru itu sendiri. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penerapan model drill terhadap perubahan paradigma dari kinerja seorang guru penjasorkes dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan bisa mengembangkan potensi yang ada pada diri anak khususnya pada keterampilan lempar tangkap bola lambung dalam permainan Rounders. Hasil penelitian terhadap siswa kelas V SDN 2 Gemaharjo menunjukkan bahwa dengan penerapan model drill berdampak positif pada pembelajaran materi lempar tangkap bola lambung dalam permainan rounders, didasari pada hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Kata Kunci: Metode Drill, Keterampilan Lempar Tangkap bola lambung, Permainan Rounders Permainan Rounders berasal dari Negara Inggris. Rounders pertama kali dimainkan di Tudor. Rounders mulai populer di Indonesia pada tahun 1950 yang dikembangkan oleh seorang berkebangsaan Belanda. Dalam Pendidikan jasmani kesehatan dan Olahraga juga terdapat materi permainan bola kecil termasuk permainan rounders. Dalam permainan itu sangat dibutuhkan ketangkasan untuk menangkap dan melempar bola antar pemain, selain memukul bola. Jika lemparan dan tangkapan bola sangat mahir, maka permainan akan menjadi lebih seru jika kedua team mempunyai kecakapan yang sama (Dimas, 2009). Permainan rounders adalah salah satu permainan bola kecil yang paling disukai anak-anak, demikian Edi menceritakan (Wawancara tgl.15 Agustus 2014). Tetapi, biasanya anak-anak melakukan hanya untuk kesenangan saja tanpa ada keterampilan lemparan dan cara menangkap bola dengan benar, sehingga dalam permainan banyak sekali lemparan dan tangkapan yang tidak bisa terselesaikan dengan baik, sehingga sering terjadi salah sasaran sehingga bola tidak bisa tertangkap dengan baik dikarenakan teknik lemparan yang tidak baik. Dalam permainan Rounders sangat dibutuhkan keterampilan melempar dan menangkap bola dengan wajar, sehinga dalam
2 138 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 permainan itu bisa berlangsung dengan baik dan permainan ini bisa dinikmati bagi yang melihat /penonton dan pemain itu sendiri. Apalagi jika para pemain dapat memperlihatkan keterampilan optimalnya, sehingga permainan menjadi hidup tanpa ada pemain yang merasa tidak mendapatkan lemparan/tangkapan bola dalam permainan (Laurens, 2005). Fenomena yang terjadi di sekolah yang sebagaimana diungkapkan oleh Edi bahwa siswa kurang latihan dalam permainan rounders serta kurang suka mengikuti pelajaran olah raga (Wawancara tgl.15 Agustus 2014). Kondisi tersebut menimbulkan persoalan sendiri diantaranya, kapasitas latihan kurang terpenuhi, pembentukan kebiasaan untuk terampil bermain rounders tidak terbentuk. Hal itu dikuatkan oleh Edi yang menyatakan bahwa keterampilan siswa di sekolah ini dalam bermain rounders sangat rendah (Wawancara.15 Agustus 2014). Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin memilih judul penelitian, Penerapan Metode Drill untuk meningkatkan keterampilan lempar tangkap bola lambung dalam permaianan Rounders di Siswa Kelas V semester I SDN 2 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang akan diinginkan dapat tercapai penelitian tindakan bisa dipahami dari dua sisi,yaitu dari sisi guru dan kepala sekolah dari sisi guru lazim dikenal dengan penelitian tindakan kelas.untuk melakukan penelitian tindakan kelas, Oja dan Sumarjan dalam Titik Sugiarti (1997:8), menyatakan ada 4 macam bentuk penelitian tindakan kelas, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simulatife terinteratif, dan (4) penelitian tindakan social eksperimental. Pelaksana tindakan Observasi Pelaksana tindakan Observasi Refleksi Awal Rencana tindakan Tidak berhasil Refleksi Berhasil Rencana tindakan Tidak berhasil Refleksi Berhasil, dst. Gambar 1 Diagram alur PTK Kemmis dan Mc.Taggat (Sumber: Suharsini Arikunto, 2007) Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif dengan guru Dikjasorkes dan di dalam proses belajar mengajar di lapangan yang bertindak sebagai pengajar adalah guru Dikjasorkes sedang kan peneliti bertindak sebagai pengamat, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah pengamat (peneliti).
3 Parmi Lestari, Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas yang mana peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi untuk lebih memberikan gambaran kongkrit pelaksanaan siklus dalam PTK ini digambarkan pada Gambar Refleksi Awal Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan dengan memfokuskan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian. 2. Penyusunan perencanaan Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada. 3. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal. 4. Observasi (pengamatan) Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. 5. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahanpermasalahan yang perlu dipecahkan, yang
4 140 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang. Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru Dikjas, kehadiran peneliti sebagai guru di tengah-tengah proses belajar mengajar sebagai pengamat diberitahukan kepada siswa. Dengan cara ini diharapkan adanya kerja sama dari seluruh siswa dan bisa mendapatkan data seobyektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan. B. Sasaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada materi pembelajaran rounders khususnya pada keterampilan lempar tangkap bola lambung. Dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 17 orang. C. Subyek penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Gemaharjo Kecamatan Watulimo-Trenggalek. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Semester ganjil pada bulan Agustus-September 2014/ D. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar. (a) Lembar observasi pengelolaan Metode Drill, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. (b) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. 2. Pedoman Tes praktek Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman materi yang diajarkan. Tes praktek ini diberikan setiap akhir putaran (Sanjaya, 2009). E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, tes dan wawancara (Moleong, 2007). Observasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data pembelajaran tentang penerapan Metode Drill dalam mengajarkan lempar tangkap bola lambung dalam permainan rounders. Wawancara dimaksudkan mengumpulkan data pembelajaran tentang fenomena perilaku guru maupun siswa yang tidak dapat ditangkap melalui pengamatan. Tes dimaksudkan untuk mengumpulkan data keterampilan siswa dalam melakukan lempar tangkap bola lambung pada permainan rounders. F. Teknik Pengolahan data Dalam penelitian ini data yang terkumpul diolah dengan tahapan berikut. 1. Klasifikasi data. Mengelompokkan data yang sejenis maupun yang berbeda. 2. Reduksi data. Menyisihkan data yang terkumpul tetapi tidak diperlukan dalam penelitian ini. 3. Analisis data. Data yang terkumpul dari penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif dan dipaparkan secara naratif. 4. Kesimpulan. Menarik kesimpulan dari semua kesimpulan penelitian berdasarkan analisis data. (Kriswanto. 2008).
5 Parmi Lestari, Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan G. Kriteria keberhasilan penelitian Penelitian ini dinyatakan berhasil, jika: (1) Seluruh perlakuan pelaksanaan metode drill telah dilakukan secara sistematis dan utuh. (2) Terdapat 75 % dari jumlah siswa telah mencapai nilai keterampilan lempar tangkap bola lambung dalam permainan rounders minimal sama dengan ketentuan KKM yang diberlakukan, yaitu 75. HASIL PENELITIAN 1. Penerapan metode drill Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa penerapan metode drill dilaksanakan dengan tahapan-tahapan: a) Memberi model/ contoh melempar dan menangkap bola lambung, b) Melatih setiap siswa untuk melempar bola. c) Melatih setiap siswa untuk menangkap bola, d) Mengoreksi gerakan menangkap dan melempar bola lambung, e) Melatih siswa melempar dan menangkap bola sesuai hasil koreksi, dan f) Membiasakan gerakan lempar dan tangkap bola secara berulang terus menerus. Hal itu, sesuai dengan yang dinyatakan oleh Winarno (1994), melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran metode drill memiliki dampak positif dalam meningkatkan keterampilan lempar tangkap bola lambung pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keterampilan siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II) untuk ranah psikomotor yaitu 71 pada siklus I dan 78 Siklus II, sedangkan untuk ranah afektif yaitu 71,8 dan 78,2 pada siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Hasil tersebut dapat dibenarkan, karena penggunaan metode drill memiliki kelebihan-kelebihan, diantaranya: a. Bahan yang diberikan secara teratur, tidak loncat-loncat dan step by step akan lebih melekat pada diri anak dan benarbenar menjadi miliknya. b. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya. Dengan demikian juga akan menghemat waktu latihan. a. Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup di masyarakat kelak. b. Untuk memperoleh kecakapan motorik, atau terampil menggunakan peralatan olah raga. c. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan. d. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya. e. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis. f. Metode ini memungkinkan kesempatan untuk lebih memperdalam kemampuan secara spesifik. g. Dapat menambah minat siswa terhadap pelajaran mereka. h. Metode difokuskan kepada satu komponen yang spesifik sehingga siswa dapat konsentrasi pada suatu kemampuan dalam waktu singkat. i. Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat. Misalnya, dapat menangkap bola dengan reflek/gerak cepat) Dapat membangkitkan perasaan sukses bagi siswa
6 142 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 yang dapat menguasai lebih dari satu kemampuan yang spesifik. j. Memungkinkan tiap individu untuk mengaplikasikan, mengembangkan, dan mengkaitkan beberapa situasi atau problema yang ada. k. Berbagai macam strategi dapat menambah dan meningkatkan kemampuan. l. Kedua unsur guru dan siswa dapat mengena lebih jauh kegunaan dari keterampilan yang sedang dikembangkan itu. m. Berlatih sudah merupakan teknik yang tidak asing lagi dan digunakan di berbagai lingkungan masyarakat sebagai strategi pembelajaran yang valid 2. Hasil belajar a. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan metode drill dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. b. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran metode drill paling dominan adalah belajar dengan dilakukan secara berulang-ulang akibatnya keterampilan siswa tentang lempar tangkap bola semakin meningkat. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode drill dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mempraktikkan hasil pembelajaran, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi umpan balik dalam prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. c. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran metode drill Berdasarkan tanya jawab dengan siswa dapat diketahui bahwa tanggapan siswa termasuk positif. Ini ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan model pembelajaran metode drill. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran metode drill, sehingga siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode drill dapat meningkatkan keterampilan siswa. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan Kelas bagaimana dipaparkan sebelumnya, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan metode drill dilakukan dengan tahapan-tahapan: (a) Memberi model/ contoh melempar dan menangkap bola lambung, (b) Melatih setiap siswa untuk melempar bola, (c) Melatih setiap siswa untuk menangkap bola, (d) Mengoreksi gerakan menangkap dan melempar bola lambung, (e) Melatih siswa melempar dan menangkap bola sesuai hasil koreksi, dan f) Membiasakan gerakan-gerakan lempar dan tangkap bola secara berulang terus menerus. 2. Melalui penerapan metode drill, hasil belajar yang dicapai siswa mengalami peningkatan dilukiskan dengan hasil capaian nilai pada refleksi awal = 67, siklus I = 70, dan siklus II = 78.
7 Parmi Lestari, Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Saran Berdasarkan simpulan hasil di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: (1) Bagi pengajar yang sedang membelajarkan lempar tangkap bola dalam permainan rounders, hendaknya dalam melakukan pembentukan kelompok dilakukan dengan pengaturan tertentu, misalnya: anak yang tinggi dipasangkan dengan anak yang posturnya tinggi. (2) Untuk menanggulangi pasifnya sebagian besar siswa hendaknya disediakan jumlah bola yang cukup jika dimungkinkan disediakan bola sejumlah anak. (3) Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan pijakan untuk penelitian lebih lanjut dengan mengembangkan wilayah populasinya desain penelitiannya maupun penerapan metode dan atau model pembelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Ginanjar, Dimas A Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Skripsi. Laurens, S. dan Hendrayana, Y Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FOPK UPI. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada. Sugiarti, Titik Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disampaikan pada Pelatihan Peningkatan Kualifikasi Guru S1 PGSD. Universitas Jember. Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar. Bandung: Teknik Tarsito.
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa:
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Kemmis (Atmadja, 2008:12) menjelaskan bahwa: Penelitian
Lebih terperinciOleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas dengan model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang disebut juga dengan Classroom Action Research,
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Bab ini mengaitkan tentang masalah dan prosedur yang akan di gunakan yaitu tentang penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode Cooperative Script untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang di lakukan oleh guru di kelas secara
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
34 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research yang disingkat CAR atau penelitian tindakan kelas (PTK). B. Prosedur Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode BAB III METODE PENELITIAN Jenis-jenis metode penelitian tergantung pada bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi dan waktu. Dalam pembahasan ini, penelitian yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc Taggart (1989). Penelitian tindakan kelas ini berfokus pada upaya untuk
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Muh Tasor
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAKBOLA MELALUI METODE DEMONSTRASI SD Negeri 02 Yosorejo,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode ini dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas (ActionResearch). Sebagai prosedur pelaksanaan penelitian digunakan metode kualitatif
Lebih terperinciBab III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini berupa fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Fenomena sosial
Bab III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Fenomena sosial berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research. Kemmis (1983,
Lebih terperinciFirman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (2008:30) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencerminan terhadap kegiatan belajar berupa suatu tindakan yang sengaja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metoda Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Keputusan mengenai metode yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada kajian ini, akan diuraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup uraian mengenai metode penelitian,
Lebih terperinciModel-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas
Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas Beberapa model dan Bentuk PTK yang sering digunakan di dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan Mc Taggart, (3)
Lebih terperinciMENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET
91 S p o R T I V E, V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 7 MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET Tomi Ripandi ( tomi.ripandi@student.upi.edu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP
Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP SD Negeri Kutamendala 02, Kecamatan Tonjong, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga termasuk penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang
Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains (JEPS) Jurnal Ekonomi, Pendidikan dan Sains, 1(1), 2017,69-76 Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kualitatif karena penelitian ini bermaksud memahami berubahan yang dialami oleh subjek penelitian, Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Alasan peneliti memilih menggunakan penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian PTK (penelitian tindakan kelas) adalah proses pengkajian masalah pembelajaran
Lebih terperinciOleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok
Upaya Membantu Siswa Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika Lewat Metode Belajar Aktif Model Kelompok Pada Siswa Kelas XII IPA 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. ABSTRAK Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi
Lebih terperinciOleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
52 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BAGI SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciMasdiyo SDN Batokerbuy 5 Kabupaten Pamekasan Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN BATOKERBUY 5 KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciOleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
216 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Tada Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Asfian, Lestari, dan Jamaluddin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD Sunarti SDN 3 Depok Kec. Bendungan Kab. Trenggalek Email: ssunarti7@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian, secara umum diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganaisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Hermawan, dkk,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini
Lebih terperinciMahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Sdn Pipilogot Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Ahas Weros Popatoon, Dasa Ismaimusa, dan
Lebih terperinciDidi Suhaedi Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Jagara Kabupaten Kuningan ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN ALAT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI JAGARA KECAMATAN DARMA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciRICO RASMARA NIM : A54 A100158
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Salah satu tugas pokok guru adalah melakukan pembelajaran (mulai dari merancang, menyajikan, sampai kepada evaluasi proses dan hasil pembelajaran) agar
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan mixemethod,
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu
Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan olahraga SMA Al Islam 1 Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri Yusna Mutakim, Sahrudin Barasandji, dan Sudarkam R. Mertosono Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.
Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS Nela Rofisian PGSD Universitas Widya Dharma Klaten rofisian@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciSRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri
MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MENERAPKAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADA SISWA KELAS 2 SDN KANDAT 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SRI WINARNI SDN Kandat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yang dilakukan guru bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam
Lebih terperinciOleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BUNGA DAN FUNGSINYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI BUAHKAPAS KECAMATAN SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE KARTU BERGAMBAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN
PENGGUNAAN METODE KARTU BERGAMBAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA KELAS VI PADA MATA PELAJARAN PKn SDN BORO KECAMATAN KEDUNGWARU KABUPATEN TULUNGAGUNG SUYONO SDN Boro Tulungagung dhanaunair@gmail.com
Lebih terperinciOleh: Katriani SD Negeri 3 Margomulyo Trenggalek
50 Katriani, Peningkatan Hasil Belajar Menyelesaikan Soal Cerita... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tahun 2015
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP N 1 Randublatung Blora, Jl. Diponegoro No. 19, Blora. 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciMutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas
Lebih terperinciPamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TURNAMENT) KELAS IV SEKOLAH DASAR GENTASARI KABUPATEN CILACAP 1 Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas
Lebih terperinciBAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,
37 BAB III RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif, Menurut Kasihani Kasbolah (1998:13), penelitian tindakan kelas merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK sendiri memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo 63 Abstrak : Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA AL-IKHWAN MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017 ADE EVRIANSYAH LUBIS Pendidikan jasmani kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan pengembangan metode dan strategi pembelajaran. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan
Lebih terperinciYANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri
PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KUTAMENDALA 02.
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP PADA SISWA KELAS V SD
Lebih terperinciLINA PUTRI NANDA SARI A.510
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: LINA PUTRI NANDA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan keseluruhan yang melibatkan aktivitas jasmani serta pembinaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permainan bola kasti salah satu permainan yang didalamnya terdapat unsurunsur pendidikan keseluruhan yang melibatkan aktivitas jasmani serta pembinaan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu
Lebih terperinciOleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek
168 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME KELAS IV SD NEGERI 2 KRANDEGAN KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action research yang dilakukan
Lebih terperinciIkmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin
Lebih terperinciPENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA
PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA SYAFRIMAR Guru SMP Negeri 2 Pangkalan Kuras syafmar1@gmail.com ABSTRAK Keberhasilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu
BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tindakan kelas ini telah dilaksanakan di Sekolah Dasar Karangasem IV kecamatan Laweyan, kota Surakarta 2. Waktu Penelitian
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), yaitu suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Metode adalah cara yang teratur dan terorganisir dengan baik yang hendak ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara yang ditempuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
26 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITAN
BAB III METODELOGI PENELITAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Elliot (1991) (dalam Kunandar, 2009:
Lebih terperinciOleh: Nyamini SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
Nyamini, Penggunaan Alat Peraga Biji-Bijian untuk... 223 PENGGUNAAN ALAT PERAGA BIJI-BIJIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN SEBAGAI PENJUMLAHAN BERULANG SISWA KELAS III SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiri Tentang Perubahan Sifat Benda Dalam Pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Siniu Sarni Djasa, Achmad Ramadhan, dan Ratman Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK marupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Action research merupakan penelitian
Lebih terperinciHasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran, oleh karena itu metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action Research
Lebih terperinci