BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI Hakekat Permainan Permainan merupakan suatu kegiatan yang menjadikan orang senang melakukannya, dan dilakukan oleh seseorang atau lebih. Ini dapat dilakukan oleh siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan. Permainan adalah suatu kegiatan menarik, menantang dan yang menimbulkan kesenangan yang unik, baik dilakukan oleh seorang ataupun lebih, yang dilakukan oleh anak-anak atau orang dewasa, tua atau muda, orang miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan (Azis Syamsir, 2000:2.0). Menurut Azis Syamsir (2000: ) permainan dikelompokan yaitu : a. Berdasarkan jumlah pemain 1. Permainan beregu 2. Permainan perorangan 3. Permainan pasangan/ganda b. Berdasarkan sifat permainan 1. Permainan untuk mengembangkan fantasi 2. Permainan untuk mengembangkan kemampuan berpikir 3. Permainan untuk mengembangkan rasa seni 4. Permainan untuk mengembangkan aspek fisik (kekuatan, ketahanan, kelincahan, ketangkasan, reaksi dan lain-lain) c. Berdasarkan alat yang dipakai 1. Tanpa alat 2. Dengan alat (bola dan selain bola) d. Besarnya bola yang dipakai 1. Permainan bola besar 2. Permainan bola kecil e. Permainan dengan alat selain bola 1. Permainan dengan alat balok 1

2 2. Permainan dengan alat tongkat 3. Permainan dengan alat tali pendek 4. Permainan dengan alat tali panjang 5. Permainan dengan alat simpai 6. Permainan dengan alat ganda 7. Permainan dengan alat saputangan/selendang 8. Permainan dengan alat balon dan lain-lain. Permainan sebagai mana yang kita ketahui merupakan suatu kegiatan atau aktivitas jasmani, dimana bila dilakukan secara teratur adalah mempunyai efek positif bagi kehidupan manusia, apalagi dilakukan oleh anak-anak yang pada saat ini sangat membutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Jadi, dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu jenis kegiatan olahraga yang dapat membuat anak-anak maupun orang dewasa bisa merasakan kegembiraan serta bisa menghilangkan beban yang ditimbulkan oleh banyaknya pekerjaan yang dilakukan sebelumnya Hakekat Permainan Rounders Permainan rounders pertama kali diciptakan oleh George Hanchock pada tahun 1887 di kota Chicago, Amerika Serikat. Teknik dasar permainan rounders hampir sama dengan permainan kasti, yaitu melempar, menangkap, dan memukul. Akan tetapi, dalam rounders ditambah dengan keterampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola, juga ditambah dengan keterampilan menjadi pelambung/pitcher dan catcher. (Juari, Wagino dan Sukiri,2010:4). Permainan rounders sama halnya dengan dengan permainan kecil lainnya seperti permainan bola bakar, permainan kasti, dan permainan kippers (Azis Syamsir, 2000:8.1). 2

3 Softball/rounders adalah olahraga bola kecil beregu yang terdiri atas 2 tim. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis, yaitu baseball. Dalam permainan ini terdapat sebuah regu yang berjaga dan regu yang memukul bola. Setiap regu berlomba mengumpulkan angka (run). (Tri Jaya S dan Marzuki,2010:3) Dalam permainan ini setelah memukul bola, pemain berlarmengelilingi lapangan yang ditandai dengan tiang sebagai "Rounders". Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih banyak, dinyatakan sebagai pemenang. Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan dengan softball (Dadan Heryana, 2010:67). Sarana dan Prasarana Permainan Rounders a) Lapangan Lapangan permainan rounders ini merupakan segi lima sama sisi yang setiap sisinya berjarak 15 meter, pada setiap sudutnya diberi base atau tiang hinggap, yang dibuat seperti kaset atau bidai sebanyak 5 buah. Sedangkan bidai pelambung atau pitcher plate ditempatkan denga jarak 8 meter ditempat memukul atau base (tiang hinggap) ke lima. Kalau pada titik utama atau tempat utama atau tempat memukul yang kita beri nama titik A maka base partai adalah dengan jarak 15 meter dan titik adalah titik B. Di luar perpanjang adalah termasuk garis salah, yang pada ujung garis diberi benciera. Begitu untuk base (tiang hinggap ke empat adalah titik A, maka di luar, perpanjang AE (15 meter) adalah juga termasuk garis salah, yang pada ujungnya diberi bendera. Sedangkan untuk titik C adalah dengan jarak 1 meter dan B, akan membuat garis CD sepanjang 15 meter juga berarak 15 dari titik E dengan titik D. 3

4 Gambar Lapangan Rounders (Azis Syamsir,2000:8.5) Keterangan : a. Segi lima ABCDE = lapangan rounders b. AB = BC = CD = DE = EA = 5 m sisi lapangan dengan masingmasingnya berjarak 15 m. c. FGHI = IJKL adalah dua buah ruangan bebas yang disediakan untuk pemain atau regu pemukul yang berukuran 5 x 10 m d. MNOP = bidai pelambung = 40 cm x 80 cm yang tempatnya ada 8 meter dari tempat base pemukul. e. Tiap sudut segi lima = bidai 1 5 = 40 x 50 cm. Sedangkan dalam membuat lapangan rounders adalah pertama dengan menyiapkan suatu papan atau sebangsanya yang mempunyai sudut 108 derajat dari titik A. dengan tali 75 meter terjadilah lapangan rounders dengan setiap base adalah berjarak 15 meter. b) Peralatan dan Perlengkapan Permainan Perlengkapan permainan adalah bidai atau keset (base) sebagai tiang hinggap. Banyaknya 5 buah yang dibuat dari ijuk atau sabut atau sebangsanya 4

5 dengan ukuran 40 x 40 cm yang dikatakan tiang hinggap satu sampai lima. Kelimanya ini dipakukan ditanah agar tidak lepas sewaktu pelari meluncur pada base tersebut. Sedangkan untuk pelambung atau pelempar bola yang disebut juga pitcher. Plate yaitu sebuah badai dengan ukuran 40 x 80 cm diletakan melintang didepan pemukul yang jaraknya ada 8 meter. Sebagai alat pemukul yang dibuat dari kayu (bat atau stick) adalah yang berukuran tidak melebihi satu meter yang berbentuk bulat panjang, sedangkan pada pegangannya boleh dibalut dengan kain atau sebangsanya agar tidak licin dan mudah lepas dan tangan si pemukul. Bola yang kelilingnya sekitar cm diisi dengan sabut kelapa atau ijuk dengan berat antara gram yang dibungkus dengan karet berwarna Gerak Dasar Lempar Tangkap a. Posisi Gerak 1) Posisi Gerak yang dilakukan oleh pelambung lemparan yang dilakukan pelambung atau catcher. Cara melakukannya adalah: a) Sikap awal berdiri di tempat pelambung. Kedua kaki terbuka dengan posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Pandangan ke arah pemukul. Kedua tangan di depan dada. Pegang bola dengan tangan kanan. b) Gerakan selanjutnya adalah ayun tangan yang memegang bola ke belakang. c) Langkahkan kaki kiri ke depan. Bersamaan dengan itu, ayunkan tangan kanan ke depan sambil melempar bola ke arah pemukul. 5

6 2) Posisi Gerak yang dilakukan oleh pelempar a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan c) Lemparkan bola ke arah sasaran d) Pandangan mata ke arah sasaran. 3) Posisi Gerak yang dilakukan oleh penangkap/penerima a) Sikap badan tegak, kaki sedikit terbuka b) Pandangan ke arah datangnya bola c) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan. d) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan. 4) Posisi Gerak yang dilakukan oleh Catcher a) Sikap badan jongkok dengan kedua tumit diangkat ke atas. Kedua lengan terjulur ke depan atas. Arah lengan menyesuaikan arah datangnya bola. b) Pandangan ke arah datangnya bola. c) Kedua telapak tangan terbuka, pergelangan kedua tangan dirapatkan. d) Saat bola sampai, pegang bola dengan kedua tangan. (Supardi dan Suroyo,2010:66-69) b. Ayunan Tangan 1) Ayunan Tangan pada saat melempar a) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan atas. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan c) Pandangan mata ke arah sasaran. (Supardi dan Suroyo,2010:66) 2) Ayunan Tangan pada saat menangkap a) Kedua lengan di depan siap menangkap bola. b) Merapatkan kedua tangan di depan dada. 6

7 c) Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan. (Supardi dan Suroyo,2010:66) c. Cara menangkap Menangkap bola merupakan faktor penentu keberhasilan sebuah regu. Teknik ini merupakan salah satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari datangnya bola, menangkap bola dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. (Dadan Heryana dan Giri Veriyanti,2010:68) 1) Teknik menangkap bola melambung Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Ikuti datangnya bola. b) Menangkap bola dapat dilakukan dengan merapatkan kedua tangan di depan dada. c) Pada saat bola tertangkap, jari-jari segera ditutup dan cepat ditarik ke arah badan. 2) Teknik menangkap bola mendatar Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Jika bola datang mendatar dan tepat di depan badan, bola dapat ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya melambung. b) Jika bola datang mendatar di samping kanan atau kiri badan, maka cara menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri badan. c) Jika sudah mahir, maka dapat dilakukan dengan satu tangan. 3) Teknik menangkap bola menyusur tanah Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) dengan sikap membungkuk, kedua lutut ditekuk, dan kedua lengan lurus ke bawah. b) Dengan sikap hampir berlutut, kemudian menangkap bola. 7

8 Jadi, dapat disimpulkan bahwa cara menangkap bola pada permainan rounders terdiri dari cara menangkap bola atas, bola datar dan bola bawah. d. Cara melempar Cara melempar bola disesuaikan dengan arah atau sasaranlemparannya. Bila sasarannya jauh maka bola dilempar melambung keatas. Agar, bola jatuh tepat pada sasarannya. Semakin jauh sasarannya,maka lemparannya harus semakin melambung dan bertenaga. Silakan perhatikan teknik melempar bola berikut. Sikap awal: - Berdiri dengan sikap kaki terbuka. Kaki kiri agak ke depan. - Tangan kanan memegang bola dan direntangkan ke belakang. - Pandangan ke depan atau arah sasaran. (Tri Minarsih dkk,2010:66) Ada beberapa cara melempar bola. cara ini dibedakan berdasarkan posisi tangan pada waktu melempar. cara melempar bola terdiri dari lemparan atas, lemparan samping, dan lemparan bawah.(supardi dan Suroyo,2010:66). 1) Lemparan atas Cara melakukan lemparan atas yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan atas. c) Lemparkan bola ke depan atas. d) Pandangan mata ke arah sasaran. 2) Lemparan samping Cara melakukan lemparan samping yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, sikap posisi badan menghadap ke samping. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan. 8

9 c) Lemparkan bola ke arah sasaran. d) Pandangan mata ke arah sasaran. 3) Lemparan bawah Cara melakukan lemparan bawah yaitu: a) Pegang bola dengan tangan kanan, posisi kaki depan belakang. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. b) Ayunkan lengan lurus dari belakang ke depan. c) Lemparkan bola menyusur tanah d) Pandangan mata ke arah sasaran. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cara melempar bola pada permainan rounders terdiri dari cara melempar bola atas, bola datar dan bola bawah Hakekat Lempar Tangkap pada Permainan Rounders Melempar dibutuhkan dapat melempar keras pada temannya dan teman tersebut dapat menangkap dengan baik, disamping itu melempar pada permainan ini merupakan senjata pertama bagi regu penjaga lapangan dalam memberikana lambungan atau lemparan pada pelari atau pemukul. Untuk mempermudah jalannya permainan rounders, kemampuan gerakan-gerakan dasar harus dikuasi oleh para siswa. Macam macam gerak dasar melempar yaitu : 1) Memegang bola dengan tiga atau empat jari 2) Berdiri lurus kedua tangan didepan, dengan melangkahkan kaki kiri kedepan ayun tangan kebelakang, secepatnya kuat ke depan. 3) Pada saat tangan sampai di depan lepaskan bola dengan sentakan pergelangan tangan. Gerakan ini ddapat diikuti dengan sedidkit memutarkan jari-jari sehingga bolanya akan pergi dengan berputar. Keterampilan ini tidak akan dapat bila hanya dilakukan beberapa kali saja, harus sebanyak mungkin, karena keterampilan ini termasuk koordinasi yang memebutuhkan kinestetik. (Aziz Syamsir:2000:8.8) 9

10 Gambar Teknik Melambungkan Bola Rounders (Aziz Syamsir:2000:8.9) Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola ialah arah bola yang datang. Kemampuan dasar menangkap adalah berbeda dengan permainan sebelumnya dimana si pemukul bola berusaha selalu dekat dengan bidai atau tiang hinggap setelah menerima bola dan langsung menempelkan kakinya pada bidai. Teknik ini dapat dilakukan dengan mempergunakan dinding tembok. Lemparkan bola dengan ayunan tangan dari bawah dan tangkap kembali dengan baiik. Akan lebih baik bila anda berlatih dengan teman anda sendiri. (Azis Syamsir,2000:8.9). Cara melempar bola pada permainan rounders ada teknik-tekniknya. Teknik ini perlu dikuasai dengan baik dan benar agar mendapatkan lemparan yang sempurna. Adapun jenis lemparan itu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (Juari, Wagino dan Sukiri,2010:4-6). 3) Lemparan melambung Lemparan melambung biasanya digunakan untuk lemparan yang berjarak jauh. Lemparan ini memerlukan tenaga yang cukup besar karena bola harus jauh dan tinggi. 10

11 Cara melakukan lemparan melambung, yaitu: a. Bola dipegang dengan posisi tangan atau jari-jari dengan benar. b. Ayunkan tangan yang memegang bola sambil kaki melangkah secara bersamaan. c. Berat badan bertumpu pada kaki depan. d. Saat mengambil awalan melempar, badan sedikit condong ke belakang. 4) Lemparan mendatar Lemparan bola mendatar adalah lemparan bola yang arah bolanya mendatar dan cepat. Lemparan ini dilakukan dengan mengayunkan tangan dari belakang ke depan sejajar dengan bahu. Gerakan melempar ini disertai dengan lecutan pergelangan tangan. 5) Lemparan bawah (menyusur tanah) Lemparan bawah ini arah atau jalannya bola menyusur tanah. Biasanya dilakukan dalam keadaan darurat dan dilakukan dengan cepat. Cara melakukan lemparan bawah, yaitu: a) Posisi badan sedikit membungkuk dan kedua kaki sedikit ditekuk. b) Ayunan tangan dilakukan dari samping atas ke depan bawah. c) Gerakan melempar bola bawah ini disertai dengan lecutan tangan. Cara menangkap bola ada beberapa macam, tergantung dari datangnya bola. Namun secara garis besar, datangnya bola dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) Bola yang datangnya langsung, cara menangkapnya, yaitu: a) Tangan diluruskan ke depan atau sedikit ditekuk pada pergelangan sikut. b) Sarung tangan (glove) menghadap ke arah datangnya bola dan tangan yang lain di samping glove. c) Apabila bola telah masuk glove, tangan yang lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. 11

12 2) Bola yang melambung, cara menangkapnya, yaitu: a) Bola ditangkap setinggi atau melebihi kepala. b) Pada waktu menangkap bola, pandangan harus ke tangan yang sedang menangkap. c) Setelah bola masuk ke glove, tangan yang lain segera menutup agar bola tidak terlepas lagi. d) Gerakan follow through adalah gerakan terakhir. 3) Bola yang datang bergulir di tanah, cara menangkapnya, yaitu: a) Kaki dilangkahkan ke depan. b) Kedua lutut ditekuk dan badan dibungkukkan. c) Tangan kiri di tanah (yang memakai glove) dan menghadap ke arah datangnya bola. d) Setelah bola masuk ke glove, tangan lain segera menutup dan mengambil bola yang ada di dalamnya. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga cara dalam melempar dan menangkap bola yaitu bola rendah, bola datar dan bola melambung Teknik Dan Taktik a) Teknik Lari Teknik lari pada permainan sebelumnya, mengenai lari cepat, lari dan menghindar, membungkuk, melompat dan sebagainya. Tetapi dalam permainan ini lari bagi regu pemukul dibutuhkan disamping untuk lari cepat dalam lari menuju tiang hinggap pertama, tetapi ada lari yang dilakukan dengan meluncur, yaitu lari menuju tiang hinggap yang lain disamping untuk menghindari dari ketukan regu penjaga, dengan meluncur merendahkan badan, sehingga sulit bagi penjaga untuk mengetuknya juga untuk lebih cepat mencapai base atau tiang hinggap. (Azis Syamsir,2000:8.7). 12

13 b) Teknik Dasar Melempar Melempar dibutuhkan dapat melempar keras pada temannya dan teman tersebut dapat menangkap dengan baik, disamping itu melempar pada permainan ini merupakan senjata pertama bagi regu penjaga lapangan dalam memberikana lambungan atau lemparan pada pelari atau pemukul. Untuk mempermudah jalannya permainan rounders, kemampuan gerakan-gerakan dasar harus dikuasi oleh para siswa. Dalam melakukan lemparan ini dengan memegang bola dengan tiga atau empat jari, berdiri lurus, kedua tangan didepan, dengan melangkahkan kaki kiri ke depan ayun tangan ke belakang, secepatnya kuat ke depan (Azis Syamsir, 2000:8.9). Ada beberapa teknik melempar bola. Teknik ini dibedakan berdasarkan posisi tangan pada waktu melempar. Teknik melempar bola terdiri dari lemparan atas, lemparan sampimg, dan lemparan bawah (Supardi dan Suryo,2010:66). c) Keterampilan Dasar Menangkap Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan, yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola ialah arah bola yang datang. Kemampuan dasar menangkap adalah berbeda dengan permainan sebelumnya dimana si pemukul bola berusaha selalu dekat dengan bidai atau tiang hinggap setelah menerima bola dan langsung menempelkan kakinya pada bidai. Teknik ini dapat dilakukan dengan mempergunakan dinding tembok. Lemparkan bola dengan ayunan tangan dari bawah dan tangkap kembali dengan 13

14 baiik. Akan lebih baik bila anda berlatih dengan teman anda sendiri (Azis Syamsir,2000:8.9). Di dalam permainan rounders, terdapat tiga cara menangkap bola yaitu, menangkap bola yang datangnya lurus dari depan, menangkap bola yang bergulir di atas tanah, dan menangkap bola melambung (Supardi dan Suroyo,2010:67-68). Keahlian menangkap bola menentukan pula keberhasilan dari sebuah regu. Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan yaitu Menangkap bola melambung, mendatar, dan menggelinding/menyusur ke tanah (Tri Minarsih, Acep Hadi dan Hanjaeli,2010:3) Peraturan dalam Permainan Rounders 1. Lapangan Permainan Lapangan permainan berbentuk segilima beraturang dengan panjang sisinya 15 meter. Setiap sudut lapangan disebut tiang hinggap sebanyak 5 buah yang dipakukan ke tanah dengan kuat sehingga tidak mudah bergeser sewaktu diadakan sledding oleh pelari. Tiang hinggap kelima merupakan tempat memukul dan seberangnya diletakan tempat pelambungnya dengan jarak 8 meter dan titik sudut tempat hinggap/tiang hinggap lima. 2. Garis Salah (Out line) Perpanjangan garis dari tiang/tempat hinggap lima dan satu, dan juga perpanjang garis tiang/tempat hinggap kelima dan empat merupakan garis salah atau disebut juga garis mati, sehingga bola yang keluar tidak jatuhnya dalam lapangan atau langsung diluar garis salah maka bola dikatakan mati. 14

15 3. Tempat Hinggap Tempat hinggap yang disebut juga base yang dinyatakan dengan keset/bidai yang berukuran 40 x 40 cm dan diberi nomor satu sampai lima yang jelas atau tebal, lain warnanya dari tanah dan mudah kelihatan dipancangkan dengan besi sehingga merapat kuat di lantai atau tanah. 4. Tempat pelambung Pitcher atau tempat pelambung segaris dengan pusat segilima yang jaraknya 8 meter dari tempat hingga kelima dengan luas 40 x 80 cm ditempatkan melintang menghadap tempat hinggap lima. 5. Tempat Pemukul Tempat pemukul tidak merupakan suatu ruangan dan tidak digaris, hanya berdiri pada tiang hinggap V pada jarak dan posisi yang tepat. 6. Bola Berat bola gram dan keliling cm yang diisi ijuk atau sebangsanya dan dibungkus dengan kulit. 7. Kayu Pemukul Dibuat dari kayu paling panjang 1 meter dan garis tengah paling tinggi 7 cm, pegangan paling panjang 46 cm dan dapat dibalut. 8. Pemain Pemain yang terdiri dari dua regu yang disebut regu lapangan dan regu pemukul dengan jumlah 12 orang, dipimpin oleh oleh seorang ketua regu. 15

16 9. Tempat pemain lapangan Pelambung (pitcher), penjaga belakang (catcher) mempunyai tempat tertentu. Sedangkan empat pemain lapangan lainnya berdiri dekat tiap tempat hinggap untuk menjaga dan bertugas mematikan dengan bola pemain yang menuju tempat hingga tersebut. Sedangkan yang lainnya menjaga bagian lapangan dalam dan lapangan luar. 10. Tempat Regu Pemukul Regu pemukul berada dalam ruangan bebas di samping lapangan, pemain lapangan sebelum dipanggil untuk melaksanakan pukulan tidak boleh keluar. 11. Penggantian Pemain Dengan persetujuan wasit pemain dapat diganti 12. Lambungan bola Dengan ayunan tangan dan melangkah satu langkah pelambung melambungkan bola ke arah pemukul setinggi antara bahu dan lutut di atas base kelima. Apabila menurut wasit lambungan itu betul maka wasit meneriakan trike pukul. Bila si pemukul tidak melakukan pukulan maka hak si pemukul sudah hilang satu. Bila lambungan salah maka si pemukul boleh tidak memukul, wasit akan mengatakan foult tetapi bila ia memukul lambungan salah dan tidak kena atau luncas, maka si pemukul sudah dinyatakan memukul satu kali. 13. Gerakan pura-pura Gerakan pura-pura dalam melambung bola dapat dihukum oleh wasit dengan kesempatan memukul satu kali lagi, tergantung pada pandangan wasit. 16

17 14. Urutan pemukul bola Urutan pemukul ditentukan harus berurutan yang tetap 15. Pukulan benar Pukulan benar bila bola yang dipukul berada antara kedua garis salah. 16. Pukulan salah Pukulan salah apabila bola dipukul kena dan - Jatuh di luar garis salah - Langsung mengenai wasit atau pemain yang berada di luar garis salah - Pemukul melemparkan kayu pemukul yang menurut wasit berbahaya 17. Pukulan tidak kena Pukulan tidak kena bila : - Bola pada waktu dipukul tidak menyentuh pemukul - Bola yang dilambungkan benar tetapi tidak dipukul 18. Bola hilang Bola dianggap hilang bila setelah pukulan benar tidak dapat diambil oleh regu lapangan. Sehingga pelari dapat lari sampai tempat hinggap ke tiga, sehingga pelari yang berada pada tempat hinggap dua, tiga dan empat dapat masuk ke ruangan bebas. 19. Melemparkan kayu pemukul Setelah memukul, pemukul melemparkan kayu atau stick pemukulnya, jika menurut wasit membahayakan maka pemukul dihukum dengan pukulannya salah. Bila pukulannya tidak kena/salah memukul dianggap mati satu, ia dapat berjalan ke tiang hinggap satu. 17

18 20. Pukulan Dihitung sebagai pukulan : - Setiap lambungan yang dipukul - Lambungan sah, tidak dipukul dan wasit berseru stike atau pukul. - Pukulan salah 21. Pelari pada tempat hinggap Pelari harus menyentuh tempat hinggap menurut nomor tempat hinggap. Pada tiap tempat hinggap hanya bolah ditempati oleh seorang pelari. Yang mendahului pelari di depan dianggap mati. 22. Lari kembali Pelari dapat kemabali lagi pada tiang hinggap yang ditinggalkan asal tiang hinggap yang dituju belum disentuh. 23. Pemukul harus lari Pemukul harus lari bila - Setelah pukulan pertama benar - Setelah pukulan kedua benar - Setelah pukulan ketiga diserukan pukul walaupun tidak dipukul dianggap kena. 24. Merintangi pelari Pelari yang dengan sengaja dihalangi oleh regu lapangan dengan tidak sah, pelari dapat melanjutkan larinya pada tempat hinggap yang dituju. 25. Bola hidup Pelari dapat lari kembali apabila bola hidup yaitu setelah bola lepas dari tangan pealmbung yang terlanjur lari pada lambungan salah maka ia harus kembali pada tempat asalnya. 18

19 26. Bola mati Bola dikatakan mati bila - Setelah dipukul salah - Selama bola hilang - Setelah pelambung siap melambungkan bola 27. Penggantian Penggantian diadakan apabila : - 6 kali mati - 5 kali bola tangkap 28. Pelari mati Pelari dikatakan mati apabila : - Pelari tidak menyentuh tempat hinggap yang dilaluinya - Hinggap pada tempat hinggap yang sudah dibakar - Disentuh dengan tangan yang berisi bola (diketik) - Melewati pelari yang didepan - Sengaja menghindar keluar garis supaya jangan dimatikan - Melemparkan kayu pemukul 29. Menyentuh Pelari Dengan Bola Pelari mengetik dengan bola selalu ditangan sebelum pelari sampai pada tempat hinggap (bila bola jatuh pelari tidak mati). Pelari dapat dimatikan (diketik) lebih dari satu kali selama berada antar dua tempat hinggap, dengan regu lapangan yang berbeda. 30. Membakar Tempat Hinggap Tempat hinggap dikatakan telah terbakar bila pemain lapangan menyentuhnya dengan bagian badnnya, sehingga pelari menuju tempat tersebut dikatakan mati, kecuali bila sudah ada gilirannya untuk memukul selanjutnya. 19

20 31. Lari Terlanjut Pelari boleh terlanjur lari asal lurus dan kalau ingin melanjutkan larinya harus menyentuh tempat hinggap itu kembali 32. Nilai Regu lapangan akan memperoleh nilai satu bila ia dapat menangkap bola pukulan ataupun bola pukulan salah. Regu pemukul mendapat nilai satu apabila : a. Dapat melewati setiap tempat hinggap dengan pukulannya sendiri atau tidak kena b. Dapat kembali dengan pukulan temanya dengan tidak mati c. Ia akan memperoleh enam bila dengan pukulannya sendiri dapat langsung kembali keruangan bebas. 33. Lamanya permainan Permainan dapat dilakukan dengan 3, 4, 5 dan 6 inning, satu inning adalah sekali menjaga dan sekali memukul Hakekat Metode Berpasangan Teknik latihan dengan metode berpasangan adalah suatu model pembelajaran kooperatif Investigasi Kelompok (Group Investigation) dengan pendekatan striktural kelompok. Hal di atas berdasarkan pada tabel 4.7 dalam bukunya Trianto Mendesain Model pembelajaran Inovatif-progresif yaitu dalam implementasi tipe investigasi kelompok guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota bervariasi berdua, bertiga, berkelompok dengan 4 6 orang anggota (Trianto, M.Pd, 2010:79). 20

21 Penggunaan model GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa sendiri dengan beranggotakan 2-6 orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi yang akan diajarkan, dan kemudian membuat laporan hasil kerja kelompok. Selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan di kelas. (Widiyatnolo,2011.Dalamhttp://pembelajaranpenjasberbasisict.blogspot.com/2011 /10/makalah-model-pembelajaran-kooperatif.html Dengan mengkomparasi pendapat dan teori para ahli di atas, maka peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa metode berpasangan adalah sebuah metode yang sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran yang mengarah pada permainan beregu, yang dapat diartikan pula sebagai sebuah metode yang melibatkan dua orang siswa atau lebih di dalam pelaksanaannya HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan uraian pada kajian teoritis sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut : jika metode berpasangan diterapkan maka keterampilan gerak dasar lempar tangkap pada permainan roubders akan meningkat 2.3. INDIKATOR KINERJA Apabila 85% dari jumlah subjek penelitian, keterampilannya dapat mencapai kategori Baik, maka penelitian ini dianggap berhasil, dan tindakan tidak harus dilanjutkan ke siklus berikutnya. 21

22 22

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PROGRAM STUDI S1 PENJASKES DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP BOLA SISWA KELAS V SDN 1 TITIDU KECAMATAN KWANDANG KABUPATEN GORONTALO UTARA PADA PERMAINAN ROUNDERS MELALUI METODE BERPASANGAN SUBAIDAH ISMAIL PROGRAM

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Sukrisno (2007: 2) menjelaskan bahwa permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil. Permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya. BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakekat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

Sejarah Singkat Tentang Softball

Sejarah Singkat Tentang Softball Sejarah Singkat Tentang Softball Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi

Lebih terperinci

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar

Lebih terperinci

(Hindra Maksum, Ruslan, Suriyadi Datau)

(Hindra Maksum, Ruslan, Suriyadi Datau) MENINGKATKAN KEMAMPUAN LEMPAR TANGKAP PADA PERMAINAN BOLA KASTI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN BERPASANGAN SISWA KELAS IV SDN 1 BOTUPINGGE KABUPATEN BONE BOLANGO (Hindra Maksum, Ruslan, Suriyadi Datau)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Materi Pokok : Permainan Bola Kecil Tema/Sub Tema : Permainan Tradisional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. BAB II KAJIAN TEORI A. DESKRIPSI TEORI 1. Hakikat Kemampuan Melempar Bola Kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan

Lebih terperinci

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan i Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas VI Penyusun Penelaah Editor Design Cover Setting/Lay Out

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO SAIRA N TAIB UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) A. Permainan Target (usia 10) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 10 TAHUN (16 model permainan) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini bertujuan untuk melatih ketepatan dan koordinassi mata/tangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat

Lebih terperinci

Suwandi Fendi Fengky Bamar Oktanto Masturi SD/MI

Suwandi Fendi Fengky Bamar Oktanto Masturi SD/MI Suwandi Fendi Fengky Bamar Oktanto Masturi SD/MI 2 Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi oleh Undang-undang. Untuk SD/MI Kelas II Penulis : Suwandi Fendi Fengky Bamar Oktanto

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Drs. Subagyo Irianto, M.Pd. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY Disampaikan

Lebih terperinci

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang memerlukan proses, waktu dan melibatkan banyak faktor serta

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat

Lebih terperinci

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball pada mahasiswa putra pembinaan prestasi softball JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Budi Aryanto,S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi PKO Jurusan PKL FIK UNY Disampaikan dengan hormat, sehubungan dengan

Lebih terperinci

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar berupa gerak. Dalam kehidupan sehari-hari kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA KASTI

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA KASTI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELEMPAR BOLA KASTI MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV C SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: FAJAR ARDYYANTO

Lebih terperinci

untuk SD/MI SD/MI kelas V Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2009, tanggal 12 Agustus 2009

untuk SD/MI SD/MI kelas V Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2009, tanggal 12 Agustus 2009 untuk SD/MI V kelas Supardi Suroyo Penjasorkes untuk SD/MI kelas V 5 Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Penjasorkes untuk SD/MI kelas V Penulis : Supardi

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas V Penyusun

Lebih terperinci

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi

Lebih terperinci

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah Tolak Peluru Presented By Suci Munasharah A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test.

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test. BAB II KAJIAN TEORI A. Diskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya) melakukan suatu perbuatan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejumlah permainan seperti rounders, kelelawar, theque, kriket, kasti, stoolball, dan lain-lain merupakan olahraga yang mirip dengan baseball, sampai saat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai Lampiran Petunjuk Pelaksanaan TKJI Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Petunjuk Pelaksanaan Tes 1. Lari 40 meter a. Tujuan Tes lari ini adalah untuk mengetahui atau mengukur kecepatan.

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu William G. Morgan yang berasal dari

Lebih terperinci

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

Modul 2 Permainan Anak dengan Alat

Modul 2 Permainan Anak dengan Alat Modul 2 Permainan Anak dengan Alat Pendahuluan Permainan Anak dengan Alat merupakan aktivitas bermain yang memerlukan hadirnya alat agar permainan itu bisa berlangsung. Ini tentu dipandang sebagai sebuah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan May Sumarya Eso Suwarso Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 4 Untuk Sekolah Dasar Kelas IV i Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK

METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK Oleh Drs. H.M.Husni Thamrin, M.Pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METHODIK ATHLETIK Mengajar Gerak Dasar Atletik 1. Atletik merupakan aktivitas jasmani

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se CARA MEMPELAJARI KETERAMPILAN MOTORIK PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun semua cara mampu

Lebih terperinci

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Alat permainan. 1. Lapangan permainan Bola voli Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masingmasing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masingmasing grup

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR

BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR BAB II HASIL BELAJAR LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI MEDIA BOLA BEREKOR A. Hakikat Lempar Lembing 1. Lempar Lembing Lempar lembing diikutsertakan dalam ajang Olimpiade sejak tahun 1908 sebagai nomor perorangan

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan May Sumarya Eso Suwarso Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 Untuk Sekolah Dasar Kelas II i Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai 2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif. Gambar 1.41 Menggiring bola zigzag f. Lomba

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Permainan Kippers A. Kajian Teori a. Pengertian Permainan Kippers Menurut Saputra (1999) yang dikutip oleh Dadan Heryana dan Giri Verianti (2010:3) bahwa, Nama permainan kippers

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

TINJAUAN PUSTAKA. hidupnya. Sedangkan menurut Suparno (2001 : 2) mengungkapkan Belajar. sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Ahmadi (2004 : 128) mengemukakan : Menurut pengertian secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis,

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester ----------Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester 5---------- Tenis Lapangan A. Pengertian dan Sejarah Tenis Lapangan Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket untuk memukul bola melewati

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 12) 1. Permainan melempar bola ke sasaran Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak karena pola permainannya

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Atletik Menurut Mukholid, (2004:100) bahwa istilah atletik berasal dari kata athlon (bahasa Yunani) yang artinya berlomba atau

Lebih terperinci

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Lampiran 4. TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam penelitian harus tepat sasaran dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah agar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDI Al - Munawwarah Kelas / semester : VI / 1 Tema / topik : 1 / Selamatkan mahluk hidup Sub Tema 1 : Tumbuhan sumber kehidupan Pertemuan ke :

Lebih terperinci

TINGKAT KECAKAPAN MELEMPAR, MENANGKAP, DAN MEMUKUL BOLA KASTI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI TEGALSARI KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT KECAKAPAN MELEMPAR, MENANGKAP, DAN MEMUKUL BOLA KASTI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI TEGALSARI KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TINGKAT KECAKAPAN MELEMPAR, MENANGKAP, DAN MEMUKUL BOLA KASTI SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI TEGALSARI KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

ISBN (No Jil. Lengkap) ISBN (Jil. 5.3)

ISBN (No Jil. Lengkap) ISBN (Jil. 5.3) i ii Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-Undang. Penyusun : Akhmad Olih Solihin Khairul Hadziq Editor : Arief Kurniawan Pewajah Isi : Rahmat Deedat Perancang Sampul

Lebih terperinci

Asyiknya Berolahraga V

Asyiknya Berolahraga V Asyiknya Berolahraga V i ii Asyiknya Berolahraga V Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Asyiknya Berolahraga 5 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi di

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :.. Kelas : 3 ( tiga ) Mapel : Semester : I ( satu ) Standar : 1. Memkan berbagai kombinasi gerak dasar melalui dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Dasar 1.1 Memprakti

Lebih terperinci