BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan ciri khas suatu bangsa, bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang tidak melupakan asal-usul keberadaannya. Pada saat ini budaya bangsa Indonesia semakin memprihatinkan. Satu persatu kekayaan bangsa Indonesia diakui dan di hak patenkan oleh negara lain, sangat ironis pemuda pemudi semakin menyukai budaya asing dan menjauhi kebudayaannya sendiri. Berbagai liputan baik di TV dan koran membuat para pemerhati pendidikan semakin prihatin, lunturnya rasa bangga terhadap budaya, rasa memiliki, dan mempertahankannya menjadi tolok ukur, sekaligus menjadi pijakan untuk mengenalkan dan mempertahankan budaya luhur bangsa Indonesia dimana pariwisata juga memiliki andil dalam penyebaran, pengenalan dan promosi budaya kepada khalayak, baik lokal maupun mancanegara. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dengan ratusan jumlah suku bangsa yang hidup di seluruh Indonesia baik secara sendiri-sendiri maupun sebagai kesatuan bangsa Indonesia. Keanekaragaman budaya yang dimiliki tersebut merupakan sumber daya tarik utama yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai ragam wisata yang berbasis pada sumberdaya warisan budaya. Berbagai warisan budaya dari masa Prasejarah, Hindu Budha, Islam maupun Kolonial merupakan objek dan daya tarik wisata yang menarik minat wisatawan mancanegara. Di banyak negara, objek budaya telah banyak dimanfaatkan dengan perolehan devisa yang besar. Sebagai perbandingan di beberapa lokasi, objekobjek wisata budaya seperti di Tetihuacan (Mexico), Persepolis (Iran) atau Williamsburgh (AS), melalui pengelolaan yang optimal menghasilkan ratusan juta dollar. Bahkan keberadaan museum sebagai salah satu objek wisata budaya di negara Amerika Serikat memberikan konstribusi yang cukup besar bagi 1

2 pendapatan negaranya. Pada tahun 1994 saja tercatat dari pengelolaan museum saja telah menghasilkan 36, 8 milyar dollar. 1 Adapun di Indonesia, perkembangan pariwisata telah menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini apabila dilihat dari data kunjungan wisatawan tahun 2008, tercatat sejumlah 6,429 juta wisatawan mancanegara mengunjungi objek wisata di Indonesia. Angka kunjungan wisman tersebut telah memberikan devisa negara sebesar 7,5 milyar dollar. Belum lagi angka kunjungan wisatawan domestik, tercatat sejumlah 223,4 juta perjalanan wisata dengan jumlah aktivitas pengeluaran 107,10 trilyun rupiah. 2 Dari seluruh jumlah angka kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, hampir separuhnya mengunjungi objek wisata yang terkait dengan seni budaya. Daerah Bali dan Yogyakarta sekitarnya merupakan obyek wisata budaya favorit yang dijadikan sasaran kunjungan para wisatawan. Jika dilihat dari segi potensi pemanfaatan, sebenarnya masih terdapat banyak daerah yang bisa diangkat dan dikembangkan sebagai lokasi wisata budaya. Puluhan lokasi objek wisata budaya masih menunggu untuk serius dibangun secara optimal. 3 Promosi merupakan salah satu langkah dalam dunia pemasaran atau marketing. Termasuk di antaranya, menggunakan media iklan baik dalam bentuk majalah, brosur, selebaran, papan petunjuk nama usaha, dsb. Mekanisme promosi adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk memperkenalkan produk maupun layanan yang akan diperjual-belikan. Sehingga, hasil akhirnya yakni publik mengenal produk atau layanan tersebut. 1 I. G. N Adyana Manfaat Arkeologi Dalam Pengembangan Pariwisata Budaya Di Sulawesi Utara. Pertemuan Ilmiah Arkeologi VII. Cipanas. 2 Ardika, I Wayan, 2008, Komodifikasi Warisan Budaya. Makalah Kongres Kebudayaan Indonesia. Bogor. 3 Wardiman Djojonegoro Mengembangkan Industri Budaya Untuk Pengembangan Yang Berkelanjutan. Makalah Kongres Kebudayaan. Bogor 2

3 Karena promosi bersifat berkelanjutan dalam sekumpulan kegiatan, maka dampak terhadap kenaikan penjualan tidak berlangsung dalam waktu singkat. Dalam hal ini, memerlukan waktu dan usaha ekstra. Sesuai dengan cerita yang bapak alami, melalui iklan di beberapa media lokal perlu diketahui promosi yang efektif yaitu mendekatkan diri kepada segmentasi sasaran konsumen yang dituju. Karena itu, perlu diperhatikan media tempat beriklan tersebut, bergantung pada segmen pembaca, Sebaran pembaca, dan oplahnya. Hal tersebut agar promosi yang dilakukan tepat sesuai sasaran. Selain itu, setelah promosi dilakukan, maka yang perlu dilaksanakan yakni penguatan jasa layanan, agar konsumen yang mulai mencoba produk atau layanan merasa terpuaskan. Hal ini penting, karena salah satu bentuk sistem pemasaran yang efektif ialah rekomendasi positif melalui "mouth to mouth" sebagai bentuk testimonial. Kabupaten Kediri sebagai salah satu destinasi pariwisata di Jawa Timur yang memiliki beragam potensi kepariwisataan, seni budaya, dan produk-produk unggulan daerah yang berkualitas, berdaya saing, dan layak jual serta diminati oleh wisatawan, dalam rangka pengembangan promosi kepariwisataan dan meningkatkan atau menguatkan citra destinasi pariwisata Kabupaten Kediri pada peta wisata nasional, maka Pemerintah Kabupaten Kediri menyelenggarakan event Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri Tahun 2012 dengan tema Kediri Bumi Panji Merajut Nusantara pada bulan Juni 2012 di Kawasan Simpang Lima Gumul Kediri. 3

4 Gambar 1.1 Banner Promosi Pekan Budaya & Pariwisata Kediri 2012 Sumber : kedirikab.go.id Parade Budaya dihelat sebagai wahana pengembangan, pemeliharaan, dan pelestarian seni budaya sebagai kasanah budaya Daerah dalam menunjang kebudayaan Nasional yang merupakan jati Bangsa Indonesia. Parade Budaya diikuti oleh beberapa organisasi kesenian, sanggar tari, seniman, budayawan, partisipan seni budaya dan duta-duta kesenian dari Pemerintah Kab/Kota di Jawa Timur dan luar Jatim antara lain Jogja dan Solo dengan memperagakan berbagai atraksi seni budaya tradisional maupun modern. Bupati Kediri dr.hj.haryanti Sutrisno pada sambutan pembukaan menyatakan bahwa penyelenggaraan Pameran Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dimaksudkan untuk secara konsisten menempatkan Kabupaten Kediri sebagai salah satu daerah tujuan wisata Jawa Timur, kegiatan ini merupakan agenda tetap tahunan Pemerintah Kabupaten Kediri yang akan dihelat setiap tahun dan diharapkan pameran Pekan Budaya dan Pariwisata akan berdampak pada peningkatan ekonomi yang lebih baik terhadap masyarakat dan memberikan kontribusi maksimal bagi para peserta. 4

5 Gambar 1.2 Pembukaan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 Event ini ini dikemas dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang meliputi: 1. Parade Budaya dan Pawai Seni Budaya Merupakan wahana pengembangan, pemeliharaan dan pelestarian seni budaya dalam menunjang pariwisata yang diikuti beberapa organisasi kesenian, sanggar tari, seniman, budayawan, partisipan seni budaya dari perwakilan kecamatan di Kabupaten Kediri dan duta-duta kesenian dari pemerintah Kab./Kota di Jawa Timur dan luar Jawa Timur di sepanjang jalan dari Pertigaan Paron Kecamatan Ngasem menuju Kawasan Simpang Lima Gumul Kediri. 5

6 Gambar 1.3 Rute Parade Budaya Tahun 2012 Sumber : kedirikab.go.id 2. Pameran Pariwisata, Aneka Industri, UKM, dan Pameran Seni Kriya dan Fotografi Diselenggarakan pameran pada bulan 2012 di kawasan Simpang Lima Gumul Kediri, dan diikuti oleh Dinas Pariwisata Kab./Kota di Jawa Timur dan provinsi lain, Dinas terkait Pemkab Kediri, pelaku industri pariwisata, perusahaan dan industri, pengrajin UKM, pelaku seni budaya, dan lain-lain. Disamping itu juga disajikan gelar seni kriya dan fotografi Kabupaten Kediri sebagai ajang apresiasi seni kriya dan fotografi. Gambar 1.4 Jalannya acara Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri

7 3. Pagelaran Kesenian Kreatif Tradisional dan Modern Pameran Pariwisata, Aneka Industri, UKM, dan Pameran Seni Kriya dan Fotografi juga dimeriahkan oleh sejumlah pagelaran kesenian kreatif baik tradisional maupun modern dari seniman-seniman Kabupaten Kediri maupun pendukung lainnya. Selain itu dilaksanakan sejumlah event hiburan di 3 (tiga) panggung untuk memeriahkan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri tahun Gambar 1.5 Salah Satu Tarian Saat Parade Budaya Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 Objek utama dari Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri adalah beragam seni dan budaya di Kediri sedangkan pendukungnya ialah kepariwisataan dan sentra Industri yang ada di Kediri. Sentra-sentra Industri Kediri seperti sentra kerajinan handicraft khas batok kelapa dengan market sampai Asia dan Eropa, batik sutra Esri yg menembus pasar Eropa dan Amerika, jajanan seperti gethuk pisang, tahu dan lain-lain yg berada di Jalan Patimura Yos Sudarso, Kediri, juga berpartisipasi sentra kerajinan dari kota tetangga. 7

8 Gambar 1.6 Kerajinan tas Dinas Porbudpar Kabupaten Blitar Begitu juga dalam hal kesenian, yang ditampilkan adalah keseniankesenian dan budaya dalam Kediri sendiri, juga kesenian dari daerah lain seperti reog Ponorogo, duta kesenian dari Lamongan, Pamekasan dan sebagainya ikut serta meramaikan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri tersebut. Gambar 1.7 Suasana Stand Pameran dan Panggung Kesenian Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 Karena selain diadakannya panggung untuk mempertontonkan keseniankesenian daerah seperti ludruk, ketoprak, tari-tari, wayang kulit, dan lain-lain, Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri melibatkan seluruh sentra-sentra industri 8

9 UKM yang ada di Kediri, dimana letak dari sentra-sentra industri UKM tidak berada dalam satu wilayah maka perlu adanya satu tempat yang dapat memfasilitasi dan mewakili dari seluruh sentra tersebut. Perajin batik tulis dan painting asal Kecamatan Pagu, bu Anik, mengatakan bahwa beliau sengaja melibatkan diri dalam Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 tersebut untuk memeriahkan dan mengenalkan batik khas Kabupaten Kediri.. Selain menampilkan kerajinan khas Kabupaten Kediri, juga untuk melestarikan budaya. Terlebih lagi, batik sudah disahkan oleh Unesco sebagai warisan Indonesia untuk dunia. Bu Anik menampilkan lima model untuk kesenian batik yang beliau usung ini. Gambar 1.8 Batik tulis dan painting Bu Anik di Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 Panggung, stand-stand pameran dan pasar malam adalah ikon dari event akbar Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri yang digelar dan merupakan wadah pamer produk-produk yang berada di tengah kota kabupaten Kediri yakni area komplek Simpang Lima Gumul Kediri. 9

10 Gambar 1.9 Parade Budaya dalam Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 Jumlah pengunjung Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 yang tercatat sebanyak dan yang paling banyak pada hari sabtu malam minggu 23 Juni tercatat sejumlah pengunjung. Hasil transaksi penjualan atau pemesanan yang dilaporkan kepada panitia selama sembilan hari Pekan Budaya dan Pariwisata, mulai tanggal Juni 2012 sampai pukul Wib senilai Rp ,-. Edi Purwanto Kabag Humas Pemkab Kediri mengatakan, angka tersebut meningkat apabila dibandingkan penyelenggaraan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri tahun 2011 yang hanya mencapai Rp 463 juta, akan tetapi jumlah pada tahun 2011 tersebut belum termasuk pedagang yang tidak ingin diketahui jumlah omzet yang didapat. Visi dari Kabupaten Kediri : Terwujudnya Kabupaten Kediri yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cerdas, mandiri, tentram dan sejahtera yang berbasis pada lima sektor utama, pembangunan pendidikan. kesehatan, pertanian, industri perdagangan dan pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan pemerintahan yang profesional. Maka dengan dirumuskannya visi kabupaten Kediri seperti disebut di atas, maka dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten Kediri merumuskan visi pembangunan kebudayaan dan pariwisata kabupaten Kediri tahun sebagai berikut : Terwujudnya Kabupaten Kediri sebagai daerah tujuan pariwisata dengan seni budaya lokal yang kokoh dan berkembang. Misi merupakan penjabaran langkah- langkah yang akan 10

11 dilaksanakan dalam pencapaian visi yang telah ditetapkan dimana hal ini yang mendukung diadakannya Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri yang telah ditetapkan setiap tahunnya pada tanggal 16 Juni hingga 25 Juni. Membangun keunggulan bersaing daerah menurut Michel Porter, seorang maha guru strategi pemasaran, tidak lain adalah upaya meningkatkan produktivitas (nilai output yang dihasilkan per unit input yang digunakan) yang pada gilirannya akan menaikkan kualitas dan standar hidup masyarakat dalam jangka panjang. Dasar pemikiran dari model ini adalah upaya menarik sumber daya terbaik, baik dari dalam maupun luar daerah ( nasional maupun global) sebagai landasan bagi daerah untuk memacu produktivitasnya. 4 Gambar 1.10 Masterplan Simpang Lima Gumul Sumber : kedirikab.go.id Dalam upaya mensukseskan program Sadar Wisata, Pemerintah Daerah kabupaten Kediri yang menyadari akan pentingnya sebuah event promotion untuk mewujudkan visi dan misi mereka sebagai daerah destinasi pariwisata dan bisnis, berharap dengan adanya event Pekan Budaya dan Pariwisata ini akan mendukung 4 Kartajaya, Hermawan. Yuswohadi Attracting Tourist Traders Investor Strategi Memasarkan Daerah di Era Otonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama hal.6 11

12 ambisi dan mengeksploitasi potensi mereka, akhirnya menyusun perencanaan untuk melakukan perancangan event Pekan Budaya dan Pariwisata kabupaten Kediri Melalui beberapa riset awal sederhana dan pertemuan dengan beberapa elemen stakeholder pelaksana Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri memiliki kesimpulan awal bahwa nantinya mereka akan menggunakan tema event berdasarkan Kediri Bumi Panji Merajut Nusantara. 6 Proses perancangan event pekan budaya Kabupaten Kediri meliputi identifikasi citra melalui riset, interview, konsultasi, dan fokus grup yang melibatkan seluruh stakeholder seperti kalangan Perguruan Tinggi, budayawan, seniman, kelompok media, organisasi masyarakat, birokrat, pengusaha dan lainlain. Promosi yang pernah dilakukan oleh pihak Kediri untuk Pekan Budaya dan Pariwisata tersebut adalah dengan melalui media brosur, banner digital, billboard dan baliho. Sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Kediri Terwujudnya Kabupaten Kediri sebagai daerah tujuan pariwisata dengan seni budaya lokal yang kokoh dan berkembang. maka dalam Pekan Budaya dan Pariwisata ini diperlukan adanya promosi yang di rangkum dalam beberapa media karena target audiens adalah penduduk termasuk pemerintah Kediri itu sendiri dan juga wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Bagian Promosi Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kediri telah memiliki perencanaan untuk menyusun kegiatan promosi Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 tersebut. Berdasar hasil kuesioner, awareness Masyarakat Kediri baik dalam kota maupun luar kota Kediri sendiri akan informasi tentang Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri masih rendah (68% responden belum mendapat informasi dengan baik dan detail), baik itu mengenai tanggal tetap dan waktu pelaksanaan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri hingga pendaftaran menjadi peserta parade budaya dalam even tersebut. 5 Wawancara dengan Bapak Rudy, Kabid Pemasaran Pariwisata Kediri 6 ibid 12

13 1.2 Identifikasi Masalah Dalam kasus Perancangan event Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 ini terdapat beberapa hal mendasar yang mendorong diperlukannya sebuah event Pekan Budaya dan Pariwisata yaitu : 1. Saat ini Pekan Budaya dan Pariwisata kabupaten Kediri telah memiliki sebuah media promosi beserta aplikasinya, akan tetapi yang seharusnya dapat menampung seluruh informasi secara lengkap dan mendukung event Pekan Budaya dan Pariwisata belum optimal, juga termasuk bagaimana pengaplikasiannya pada media promosi Pekan Budaya dan Pariwisata kabupaten Kediri yang sangat diperlukan dalam menghadapi persaingan dengan event-event daerah lain Peletakan Media Promosi yang kurang tepat sehingga terhalang oleh beberapa spanduk promosi lainnya. 3. Telah ditetapkan bahwa setiap tahun akan diadakan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri dan telah ditetapkan pula jadwalnya yaitu 16 juni hingga 25 juni sehingga mereka merasa perlu untuk merevitalisasi tampilan-tampilan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri ini. 4. Jumlah peserta dan omzet Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2012 berkurang dari tahun lalu. Dimana tahun 2011 lalu terdapat peserta penari dari luar negeri, yaitu dari Venezuela dan Jepang. Pada 2009 peserta yang berpartisipasi dalam parade budaya sebanyak 23 peserta, sedangkan 2010 sebanyak 28 peserta, 2011 mampu menggaet 26 peserta, akan tetapi 2012 sebanyak 23 peserta. 8 7 ibid 8 ibid 13

14 5. Kualitas event Pekan Budaya dan Pariwisata 2012 menurun dibanding tahun lalu, sajian parade dan pameran kurang variatif, karena masalah sepi sponsorship Awareness Masyarakat Kediri untuk mempromosikan Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 rendah dikarenakan rendahnya kadar informasi yang diterima oleh Masyarakat Kediri (68% responden menyatakan informasi tentang Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 masih kurang untuk dapat dipromosikan kepada wisatawan asing maupun lokal). 1.3 Batasan Masalah 1. Perancangan mengkaji permasalahan dari segi desain komunikasi visual. 2. Perancangan difokuskan pada perancangan media-media marketing dan promosi yang digunakan. 3. Perancangan tidak membahas secara detail mengenai hal-hal yang berkaitan dengan jadwal dan detail acara, hukum, politik, kebijakan, maupun perijinan yang mengatur jalannya event Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri. 1.4 Rumusan Masalah Bagaimana merancang Promosi Event Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2013 yang informatif dan persuasif? 9 Wawancara dengan Bapak Adi Hasto Utomo, Ketua Kediri Tourism Promotion Board 14

15 1.5 Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Studi Merancang Media Promosi Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri dimana perancangan ini akan dilakukan meliputi : a. Gaya visual Media Promosi yang sesuai, baik dari segi layout, desain, warna, bentuk, dan komposisi antara text dan gambar atau foto. b. Penataan pembabakan isi Media Promosi, bagaimana menyusun semua bagian isi secara urut dan menggunakan bahasa visual yang menarik dan dapat dipahami oleh audiens. c. Analisis Produksi, dimana studi ini berkaitan dengan proses penawaran proposal kepada Stakeholder dimana dalam hal ini adalah Pemerintahan Kediri dan pihak-pihak yang terkait dalam perancangan Promosi Event Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri. 2. Output a. Logo Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 b. Brosur Pekan Budaya dan pariwisata Kediri 2013 c. Iklan Media Cetak Pekan Budaya dan pariwisata Kediri 2013 d. Spanduk Pekan Budaya dan pariwisata Kediri 2013 e. Billboard Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 f. Baliho Pekan Budaya dan pariwisata Kediri 2013 g. Poster Pekan Budaya dan pariwisata Kediri 2013 h. Website Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri

16 1.6 Tujuan Penelitian Memberikan informasi dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu menciptakan media promosi yang dapat membangun awareness masyarakat terhadap Pekan Budaya dan pariwisata Kediri Manfaat Penelitian 1. Karya perancangan yang dihasilkan oleh peneliti diharapkan dapat menjadi inspirasi dan juga referensi para desainer atau pihak lain dalam perancangan Media Promosi Pekan Budaya dan Pariwisata. 2. Dapat menambah wawasan para pembaca maupun desainer yang membaca tentang perancangan dan tata cara dalam perancangan media promosi event Pekan Budaya dan Pariwisata yang dihasilkan oleh peneliti. 1.8 Sistem Penulisan BAB 1 Pendahuluan Membahas tentang latar belakang tentang budaya di Indonesia, Promosi secara singkat, Kabupaten Kediri sebagai salah satu destinasi pariwisata di Jawa Timur, lalu Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri itu sendiri sebagai subyek penelitian. Kemudian mengidentifikasi masalah yang ada pada penyelenggaraan promosi Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri, batasan masalah yang menjadi patokan yang dikerjakan penulis, rumusan masalah, tujuan penelitian ini diperuntukkan untuk siapa saja, manfaat penelitian kepada rekan sejawat, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan tentang Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri dalam penelitian ini. 16

17 BAB 2 Tinjauan Pustaka Membahas tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung penyelesaian masalah atau pencapaian tujuan dan studi eksisting, yaitu Teori-teori tentang promosi dan strategi bagaimana promosi itu seharusnya dilakukan, Teori-teori tentang event secara umum seperti pengertian event dan macam event yang pernah ada, Teori-teori Event Marketing yang menjadi acuan dalam penulisan penelitian yang menitikberatkan pada promosi event Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013, dan Teori-teori Komunikasi dan media yang dibutuhkan sebagai output penelitian Perancangan Promosi Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri 2013 ini. BAB 3 Metode Penelitian Menguraikan komponen-komponen penunjang penelitian yang berisi tahapan dan dan logika pikir. Mengembangkan definisi judul secara umum, menentukan teknik sampling dimana Populasi demografis : Profesional, praktisi, dan mahasiswa/pelajar. Berusia tahun. Sampel ini adalah event yang ditujukan untuk berbagai golongan. Segmen dipilih berdasarkan target yang disasar oleh stakeholder. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini, teknik pengambilan data, yaitu Wawancara dan Observasi yang dilakukan dengan mengamati dan mempelajari dokumentasi event, mengamati target audiens. Metode Penelitian yang digunakan adalah pada tahap pengumpulan data Yaitu Wawancara dengan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kediri selaku pelaksana acara. Meneliti permasalahan yang muncul, Melakukan recheck atau peninjauan kembali permasalahan dengan studi lapangan, yaitu melakukan kuesioner dan observasi langsung pada target yang dituju hingga kemudian menyusun permasalahan kembali. Dalam tahap perencanaan yang dilakukan adalah analisa hasil wawancara, kuesioner dan literatur teori yang berhubungan dengan subyek desain. Hasil analisa disimpulkan menjadi konsep desain, lalu konsep 17

18 desain tersebut dipecah menjadi beberapa definisi hingga disimpulkan menjadi keyword. Sampai pada tahap perancangan, Keyword dianalisa kembali sesuai dengan konsep awal sehingga menjadi konsep perancangan. Lalu konsep perancangan menjadi acuan saat tahap desain sehingga rancangan desain dapat dibuat beberapa alternatif desain. Setelah dipilih dari beberapa alternatif desain tersebut, desain final nantinya yang akan diterapkan kedalam media-media yang akan digunakan dalam Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri BAB 4 Konsep Desain Pembahasan konsep desain berdasarkan masalah yang terdapat pada bab satu, tujuan, dan USP, disesuaikan dengan target audience, termasuk strategi komunikasi dan strategi visual yang akan digunakan beserta alternatif desain yang akan digunakan pada promosi event Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri BAB 5 Implementasi Desain Menjelaskan hasil desain yang terpilih dari beberapa alternatif desain serta implementasinya pada tiap-tiap media yang telah ditentukan, disertai dengan strategi dan perincian karakter media masing-masing. BAB 6 Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan keseluruhan hasil penelitian serta saran yang diperlukan dalam penelitian ini. 18

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum BAB 4 Konsep Desain Gambaran Umum Kabupaten Kediri memiliki potensi yang sangat luas untuk dikembangkan lebih jauh lagi, selain itu Kabupaten Kediri juga adalah Kabupaten yang memiliki ambisi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Keunikan yang dimiliki Indonesia tak hanya merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, namun juga

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia tersebar di hampir semua aspek kehidupan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kaya akan karya seni budaya. Setiap wilayah mempunyai pengaruh terhadap timbulnya berbagai macam karya seni budaya Indonesia sendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY adalah kota kecil yang terletak di bagian selatan pulau Jawa, DIY merupakan provinsi yang berdasarkan wilayah Kasultanan Ngayogyakarta

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Konsep Komunikasi 3.1.1. Target market Target market adalah para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang sedang mencari informasi mengenai alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak kekayaan dan keindahan, letak geografis yang strategis dan membentang hijau digaris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan obyek wisata baik wisata alamnya yang sangat menarik, wisata budaya, peninggalan sejarah maupun sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan Ring of Fire, dimana banyak gunung berapi yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan beragamnya keadaan wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan

Lebih terperinci

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014 LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki segudang kesenian dan kebudayaan yang sangat menarik untuk kita gali. Banyak sekali kebudayaan serta kesenian Indonesia yang sudah mulai punah karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu dimensi baru, yaitu Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu dimensi baru, yaitu Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.2 Latar belakang Pada masa sekarang, seluruh predikat Yogyakarta itu luluh dan berkembang menjadi satu dimensi baru, yaitu Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata. Peranannya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau dan merupakan Negara yang kaya akan keindahan alam, seni, maupun budaya. Tak sedikit wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi yang semakin pesat membuat pariwisata tidak hanya dapat diketahui melalui surat kabar, brosur ataupun majalah, namun dapat diketahui melalui

Lebih terperinci

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY

PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY Bab 1 Pendahuluan 1.1. Judul Skripsi PERANCANGAN MEDIA PROMOSI PARIWISATA KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN GAYA DESAIN NEW SIMPLICITY 1.2. Latar Belakang Pariwisata di Indonesia dewasa ini semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat besar, yang dihuni oleh bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Keadaan Museum di Indonesia Keberadaan museum di dunia dari zaman ke zaman telah melalui banyak perubahan. Hal ini disebabkan oleh berubahnya fungsi dan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pekalongan adalah salah satu kota yang terletak di pesisir utara Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari empat kecamatan, yakni: Pekalongan Utara, Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kondisi geografis Indonesia menyebabkan adanya keanekaragaman, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang sangat luas, terdiri dari sekitar 500 kota atau kabupaten yang tersebar di seluruh pulau pulau yang ada di Indonesia.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROMOSI EVENT PEKAN BUDAYA DAN PARIWISATA KEDIRI 2013

PERANCANGAN PROMOSI EVENT PEKAN BUDAYA DAN PARIWISATA KEDIRI 2013 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-1 1 PERANCANGAN PROMOSI EVENT PEKAN BUDAYA DAN PARIWISATA KEDIRI 2013 Andry Budie Laksana, dan R. Eka Rizkiantono, SSn, MDs Desain Produk Industri, Fakultas

Lebih terperinci

TUJUAN LATAR BELAKANG

TUJUAN LATAR BELAKANG TABLE OF CONTENT Latar Belakang Tujuan Waktu, Tema Kegiatan Rangkaian Kegiatan - Pembukaan Bulan Pesona Lombok Sumbawa - Lombok Sumbawa Night Exhibition - Festival Pesona Mandalika - Parade Nasional Kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada masa sekarang kepariwisataan menjadi topik utama di seluruh dunia. Isu-isu mengenai pariwisata sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat luas baik di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumber daya alam laut di Indonesia memiliki kualitas dan keindahan alami yang berpotensi menjadi tujuan wisata. Sayangnya potensi wisata ini belum ditangani

Lebih terperinci

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kebudayaan

Lebih terperinci

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta beberapa orang menyebutnya Jogja, Jogjakarta, atau Yogya adalah kota yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandung merupakan kota wisata yang banyak diminati oleh para wisatawan baik domestik, maupun internasional. Banyaknya tempat wisata dan hiburan yang ditawarkan kota

Lebih terperinci

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

2015 PERANAN MEDIA VISUAL TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daya tarik wisata berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 merupakan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1 1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Aktivitas wisata dalam hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan tersier untuk menghilangkan kepenatan yang diakibatkan oleh rutinitas. Umumnya orang berlibur ketempat-tempat

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Kasus Kebudayaan memiliki unsur budi dan akal yang digunakan dalam penciptaan sekaligus pelestariannya. Keluhuran dan kemajuan suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab

BAB V KESIMPULAN. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta akan menjabarkan mengenai keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kota yang terkenal sebagai Kota Batik tersebut mengalami peningkatan dari tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di bidang kepariwisataan Indonesia, ini terbukti dari jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota yang terkenal

Lebih terperinci

Yusmaini Eriawati, M.Hum. Dra. Vita Lutfi Yondri, M.Hum. Sugeng Riyanto, M.Hum. Muhammad Chawari, M.Hum.

Yusmaini Eriawati, M.Hum. Dra. Vita Lutfi Yondri, M.Hum. Sugeng Riyanto, M.Hum. Muhammad Chawari, M.Hum. STRATEGI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI POTENSI SUMBERDAYA ARKEOLOGI DAN BUDAYA LOKAL, SERTA SPESIFIKASI GEOGRAFIS KAWASAN PANTAI UTARA BALI KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI Yusmaini Eriawati, M.Hum.

Lebih terperinci

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018 BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran keberhasilan yang ingin dicapai pada kurun waktu tertentu. Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Bandung, ibukota Jawa Barat yang terletak sekitar 180 km ke arah timur dari Jakarta. Terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, Bandung memiliki

Lebih terperinci

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre

Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Desain Grafis Untuk Media Promosi Pada Nusantara English Centre Maimunah 1), Yusuf Hadi 2), Sartim 3) STMIK Raharja Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, untuk sebagian negara industri ini merupakan pengatur dari roda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara pada saat ini lebih fokus berorientasi kepada industri non migas seperti industri jasa yang didalamnya termasuk industri pariwisata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lokasi wisata di kota Bandung semakin lama semakin pesat dan meluas. Bandung memiliki banyak jenis wisata unik dan menarik yang ditawarkan, mulai dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Interior Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu maupun kelompok di tempat dan waktu tertentu, biasanya memiliki

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. 1. Dalam rangka menyambut melestarikan budaya Betawi

LATAR BELAKANG. 1. Dalam rangka menyambut melestarikan budaya Betawi LATAR BELAKANG 1. Dalam rangka menyambut melestarikan budaya Betawi 2. CIPETE VAGANZA telah menjadi icon event Jakarta Selatan satu-satunya event di jakarta yang memiliki Tugu Prasasti yang langsung di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan industri jasa yang memiliki pertumbuhan paling pesat dan merupakan salah satu industri terbesar di dunia. Pariwisata merupakan ujung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi industri yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Berkembangnya sektor pariwisata terlihat dari munculnya atraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam perekonomian Indonesia. Terlebih dengan telah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata sebagai salah satu kebutuhan yang bersifat rekreatif masyarakat, perlu mendapat perhatian sebagai peluang bisnis yang cukup menjanjikan dalam perekonomian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, alam dan sejarah peninggalan dari nenek moyang sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya ditemukan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI

PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PROGRAM KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA CIREBON TAHUN 2013 GEMAH RIPAH LOH JINAWI PEMERINTAH KOTA CIREBON KATA PENGANTAR Menindaklanjuti Peraturan Walikota Cirebon Nomor: 16

Lebih terperinci

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : AFIF WIDODOAJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ludruk merupakan seni kesenian tradisional khas daerah Jawa Timur. Ludruk digolongkan sebagai kesenian rakyat setengah lisan yang diekspresikan dalam bentuk gerak dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbetuk dari banyak unsur

Lebih terperinci

PAMERAN. A. Desain Final

PAMERAN. A. Desain Final V PAMERAN A. Desain Final 1. Media Utama (Company Profile) Gambar 1.7. Halaman depan buku company profile Deskripsi : Pada layout buku halaman depan menggunakan latar belakang warna cream sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005

LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005 LAPORAN EXECUTIVE KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN SENI DAN BUDAYA DAERAH KOTA BANDUNG (Kerjasama Kantor Litbang dengan PT. BELAPUTERA INTERPLAN) Tahun 2005 1.1 Latar Belakang Seni dan budaya daerah mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surakarta, atau yang akrab kita kenal dengan nama kota Solo atau Sala, merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Secara geografis dan administratif

Lebih terperinci

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki 17.504 pulau dengan luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2, dan panjang pantai 95.181 Km. Juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda KONSERVASI PARTISIPASI KOMUNITAS SUNDA TAMAN BUDAYA SUNDA METODE

Lebih terperinci

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hasil karya rakyat bangsa yang sampai saat ini masih membuat dunia terkagum-kagum dan bahkan terpesona adalah Batik. Batik merupakan produk budaya Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tasikmalaya merupakan salah satu kota industri kreatif di provinsi Jawa Barat. Berbagai produk kerajinan dihasilkan setiap harinya dalam volume yang sangat besar. Produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan penting dalam perkembangan secara regional dan nasional. Solo dikenal sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Sumber : id.techinasia.com (4 Mei 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Grafik Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Sumber : id.techinasia.com (4 Mei 2016) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern, teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Telepon genggam merupakan salah satu teknologi yang perkembangannya dapat dirasakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini memiliki efek multiplier pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Liburan menjadi salah satu kebutuhan penting dan gaya hidup baru bagi manusia masa kini yang manfaatnya dapat dirasakan bagi psikologis manusia. Liburan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Museum merupakan tempat dimana berbagai informasi yang berkaitan dengan sejarah dan budaya dikumpulkan dan disimpan. Pengertian tersebut sesuai dengan arti dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah. Salah satunya adalah Makam Bung Karno. Makam Bung Karno

BAB I PENDAHULUAN. sejarah. Salah satunya adalah Makam Bung Karno. Makam Bung Karno BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blitar adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi wisata sejarah. Salah satunya adalah Makam Bung Karno. Makam Bung Karno merupakan makam Proklamator

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia saat ini. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia saat ini. Data dan informasi yang diperlukan tentu harus mudah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini berlangsung sangat cepat. Teknologi informasi sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan sebuah keharusan dalam segala

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta Ke-45, Jakarta, 14 Juni 2012 Kamis, 14 Juni 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA DI JIEXPO KEMAYORAN,

Lebih terperinci

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh :

promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : 1 Perancangan desain komunikasi visual sebagai media promosi batik genes bagi remaja di Surakarta Oleh : Amelia Pitra Rizki Khoirunnisa NIM. C.0702002 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Batik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sudah diakui masyarakat internasional sebagai warisan budaya Indonesia. Selain sebagai karya kreatif yang sudah berkembang sejak jaman dahulu serta sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang memiliki kekayaan sumberdaya alam dan lingkungan yang melimpah dengan jumlah total pulau mencapai 17.508 pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata dan merupakan kota tujuan wisata yang paling diminati oleh wisatawan, dilihat dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA 1501204956 SCHOOL OF DESIGN INTERIOR DESIGN DEPARTMENT UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015 2 BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pernyataan Mari Elka Pengestu selaku Menteri Pariwisata Indonesia, selama beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan perekonomian dari sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan Wisatawan Segmen. Umum Pelajar Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan Wisatawan Segmen. Umum Pelajar Anak-anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai kekayaan alam dan budaya yang sangat indah. Banyak tempattempat yang berpotensi untuk menjadi objek wisata di Indonesia. Salah satu objek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu industri strategis jika ditinjau dari segi pengembangan ekonomi dan sosial budaya karena kepariwisataan mendorong terciptanya

Lebih terperinci

23. URUSAN KEBUDAYAAN

23. URUSAN KEBUDAYAAN 23. URUSAN KEBUDAYAAN Pemerintah daerah memiliki peran yang cukup strategis dalam melestarikan dan mengembangkan nilai- nilai budaya yang ada di masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan

Lebih terperinci

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna JURNAL Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah yang berpotensi khususnya di sektor pariwisata. Salah satunya adalah kawasan wisata Guci. menurut website resmi Dinas Budaya dan pariwisata Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs Sindonews.com dijelaskan bahwa Usaha Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan sebutan UKM merupakan tumpuan ekonomi rakyat di Indonesia dan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini menjadi bagian yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut didasarkan pada perkembangan jaman menuju arah yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini produk tradisional mulai terlupakan. Terutama pada generasi muda yang terlalu dimanjakan oleh kecangihan teknologi, sehingga budaya dari tempat kelahirannya

Lebih terperinci