Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha"

Transkripsi

1 Yayasan Spiritia No. 24, November 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Kunjungan ke Afrika Selatan (bagian II) Oleh Babe Kunjungan ke MSF Khayelitsha Pada 13 Oktober, saya mengunjungi township Khayelitsha di luar Cape Town, terutama untuk bertemu dengan Marta Darder, seorang apoteker yang sudah bekerja selama tiga tahun di program MSF-Belgia yang mengobati Odha dari township itu. Saya tidak tahu luasnya daerah komunitas itu, tetapi tampaknya lebih besar daripada Kebayoran Baru, dengan sebagian besar tempat tinggal serupa dengan gubug di pinggir kali atau rel kereta api di Jakarta. Khayelitsha baru mulai dibangun pada 1994, setelah peraturan apartheid (pemisahan penduduk berdasarkan warna kulitnya) dicabut. Prevalensi HIV di Khayelitsha, disurvei di klinik kehamilan, meningkat dari 20 persen pada 2000 menjadi 28 persen pada Diperkirakan ada lebih dari Odha di kota itu, dengan lebih dari di antaranya yang membutuhkan ART. MSF-B mulai programnya bekerja sama dengan pemerintah Afsel dan Universitas Cape Town (UCT) pada 2000, dengan tujuan untuk membuktikan bahwa ART dapat diberikan dalam rangkaian sumber daya terbatas. Pasien pertama dimulai dengan ART pada Mei Ada tiga klinik MSF di Khayelitsha yang menyediakan ART. Dua di antaranya masing-masing ada dua dokter, dua perawat dan dua konselor; yang ketiga (yang saya kunjungi) memadukan klinik HIV dengan klinik TB, dan untuk itu disiapkan tiga dokter dan tiga perawat. Kecuali satu dokter dan satu perawat, semuanya staf lokal. Dengan ini, Odha baru mulai ART pada kliniknya setiap bulan. Saat ini, kurang lebih Odha menerima ART di situ. Jadi masih banyak yang menunggu! Kombinasi bakunya adalah d4t+3tc+nevirapine; dengan ini, bila kombinasi yang pertama gagal, pilihan kedua dapat berdasarkan AZT+ddI, menghindari kombinasi d4t+ddi yang sangat mungkin menimbulkan efek samping yang parah (neuropati perifer). Efavirenz juga tersedia. Setiap klinik menjalankan kelompok dukungan untuk mendorong kepatuhan dan pasien wajib mengikutinya. Namun diakui bahwa kelompok ini seharusnya berdasarkan komunitas, bukan klinik, dan ada upaya untuk mendorong pemindahan kelompok ini ke luar klinik. Selalu ada daftar tunggu untuk mulai ART. Karena itu, harus ada kriteria seleksi (selain yang klinis), dan MSF sudah membentuk sistem transparan untuk memilih penerima. Proses ini termasuk ramalan kepatuhan, berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan kepatuhan terhadap terapi TB atau kunjungan klinik. Anggota keluarga diberikan prioritas, tapi status sosioekonomi bukan faktornya. Seperti dilaporkan di atas, ada satu klinik yang memadukan layanan HIV dan TB. Kebetulan sebelumnya klinik HIV dan klinik TB terpisah di satu gedung, masing-masing dengan pintunya sendiri. Baru ini, tembok di antaranya dibongkar, dan keduanya dapat dipadukan dengan satu ruang tunggu sebelumnya pasien harus tunggu lama Daftar Isi Laporan Kegiatan 1 Kunjungan ke Afrika Selatan (bagian II) 1 AZT/3TC Mengurangi Risiko Resistansi terhadap Nevirapine untuk MTCT 2 Pengetahuan adalah Kekuatan 2 Flukonazol Menggandakan Tingkat Nevirapine, Meningkatkan Risiko Toksisitas Hati 4 Pojok Info 5 Lembaran Informasi Baru 5 Tanya-Jawab 5 Tanya jawab 5 Tips... 6 Tips orang dengan HIV 6 Positif Fund 6 Laporan Keuangan Positif Fund 6 Semua informasi di dalam Sahabat Senandika sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.

2 untuk satu klinik dan, bila dirujuk ke klinik lain, harus kembali besok dan tunggu lagi. Tampaknya hal ini sangat mengingkatkan mutu layanan yang diberikan pada pasien, tetapi masih ada banyak pihak yang belum menyetujui pendekatan ini. Dari hasil pembicaraan, saya dapat beberapa masukan yang menarik: Dosis efavirenz tidak ditingkatkan bila dipakai bersama dengan rifampin (obat untuk TB) Namun MSF cenderung tetap pakai nevirapine dengan rifampin, walaupun ini belum dibenarkan MSF sebentar lagi akan mulai penelitian tentang ini dengan UCT Jarang ada masalah efek samping yang parah dengan nevirapine. Tes fungsi hati dilakukan pada awal, kemudian setiap bulan untuk tiga bulan pertama ART, atau selama terapi TB, diikuti dengan setiap enam bulan. Ruam jarang terjadi, hanya dilaporkan satu-dua kasus Sindrom Stevens- Johnson (SJS). Sebaliknya ada beberapa kasus SJS akibat kotrimoksazol, tampaknya karena dosis terlalu tinggi dipakai untuk profilaksis, tidak jelas mengapa. Program TB berdasarkan tes dahak positif. Namun hanya 50 persen Odha dengan TB mempunyai dahak positif, jadi dengan klinik terpadu, kasus ini (termasuk TB luar paru) lebih baik ditangani. Dengan seribu pasien di klinik yang memakai terapi TB, tidak mungkin dipakai sistem DOT-S bayangkan seribu pasien antri setiap hari untuk diberikan dosisnya! Sebagian diberikan dengan pengawas komunitas, tetapi belum ada program serupa dengan yang dilakukan di Haiti. Profilaksis primer dengan INH adalah bagian dari protap nasional, tetapi belum diterapkan. Saat ini, klinik masih tergantung pada tes PPD, tetapi ada rencana untuk mulai penelitian bersama UCT dengan diagnostik lain. Diharapkan ini akan menunjukkan kerentanan terhadap munculnya TB aktif. Mengenai ART untuk pasien TB, klinik mengikuti pedoman WHO, kecuali tidak memberi ART pada pasien dengan CD4 di atas 200. Jumlah CD4 sering naik lagi setelah TB ditangani. Kesimpulan Kunjungan ini sangat menarik dan bermanfaat. Walaupun keadaan epidemi HIV/AIDS di Afsel jauh berbeda dengan di Indonesia, tentu epidemi di beberapa daerah Nusantara akan meningkat. Adalah penting untuk kita siap belajar dari keadaan di Afrika, terutama dalam peningkatan ketersediaan ART pada Odha di sana. Pengetahuan adalah Kekuatan AZT/3TC Mengurangi Risiko Resistansi terhadap Nevirapine untuk MTCT Oleh Keith Alcorn, 16 Juli 2004 Pemberian AZT dan 3TC selama empat hari setelah melahirkan pada ibu yang diberi nevirapine dosis tunggal saat melahirkan mengurangi secara bermakna risiko mereka akan mengembangkan resistansi terhadap nevirapine. Dengan ini, pengobatan tersebut dapat menahan pilihan terapinya ke depan. Ini menurut penelitian di Afrika Selatan. Ada keprihatinan semakin besar bahwa resistansi terhadap nevirapine yang disebabkan oleh pengobatan dosis tunggal yang tujuannya untuk mencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi (MTCT) dapat membentuk resistansi jangka panjang terhadap semua obat dalam golongan NNRTI. Di negara berkembang, regimen pengobatan HIV untuk orang dewasa tergantung pada NNRTI, karena obat ini lebih murah dan lebih mudah dipakai dibandingkan protease inhibitor. Data baru dari Thailand menimbulkan keprihatinan khusus: sebuah penelitian yang diterbitkan minggu ini di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa para ibu yang memakai nevirapine saat melahirkan, dan kemudian mulai pengobatan dengan NNRTI untuk kesehatannya sendiri, mendapatkan tanggapan virologis yang lebih buruk secara bermakna terhadap pengobatan. James Macintyre mempresentasikan hasil penelitian TOPS (Treatments Options Preservation Study) pada Konferensi AIDS Internasional baru ini di Bangkok. Para peneliti melakukan penelitian prospektif yang melibatkan 300 pasangan ibu-bayi. Peserta tersebut dibagi secara acak menjadi tiga kelompok, yang menerima dosis tunggal nevirapine, atau dosis tunggal nevirapine serta AZT/3TC selama empat hari, atau dosis tunggal nevirapine serta AZT/3TC selama tujuh hari. 2 Sahabat Senandika No. 24

3 Nevirapine diberikan pada para ibu saat melahirkan dan pada bayi dalam jam setelah lahir. AZT/3TC dua kali sehari dimulai oleh ibu saat melahirkan dan pada bayinya secepatnya setelah lahir. Resistansi virus ibu terhadap NNRTI dan, untuk mereka yang memakai AZT/3TC terhadap analog nukleosida, dinilai dua dan enam minggu setelah melahirkan dengan memakai tes resistansi genotipe. Penularan HIV dari ibu-ke-bayi ditentukan dengan tes HIV DNA atau RNA yang dilakukan dua dan enam minggu setelah lahir. Para peneliti mempresentasikan data untuk 61 ibu yang pertama mengikuti pemantauan enam minggu dan hasil tes resistansi. Pada awal penelitian jumlah CD4 rata-rata adalah 318 dan viral load rata-rata kopi. Virus di semua ibu tersebut adalah sub-tipe C. Tes resistansi pada minggu dua dan enam menunjukkan bahwa sembilan dari 18 ibu (50 persen) yang menerima dosis tunggal nevirapine saja menimbulkan resistansi terhadap NNRTI dibandingkan hanya satu dari 20 ibu (5 persen) yang menerima nevirapine dosis tunggal serta AZT/3TC selama empat hari, dan tiga dari 23 ibu (13 persen) yang menerima dosis tunggal nevirapine serta AZT/3TC selama tujuh hari. Tidak ditemukan resistansi terhadap analog nukleosida oleh para ibu yang memakainya. Regimen AZT/3TC empat hari mengurangi risiko resistansi lima kali lipat dibandingkan dengan nevirapine sendiri. Namun Prof. Hoosen Coovadia mengingatkan, dengan jawaban pada seorang pendengar, kita harus hati-hati tentang mengutarakan data awal dengan angka persentase bila hanya 20 pasien diamati, terutama dengan adanya risiko data ini akan disalahgunakan oleh surat kabar [untuk mengambil kesimpulan yang tidak sesuai]. Jumlah bayi hidup yang dilahirkan adalah 68, dengan empat bayi tersebut terinfeksi HIV dalam kandungan. Tambahannya, satu bayi terinfeksi saat atau setelah lahir. Tidak ditemukan efek samping yang parah akibat pengobatan, baik pada ibu maupun bayinya. Dr. Macintyre mengharapkan hasil ini tidak dianggap sebagai bukti - penelitian ini tidak boleh dianggap menutupi program nevirapine tunggal, katanya. Kita harus sangat hati-hati dan bertanggung jawab dengan apa yang kita bicarakan mengenai nevirapine sebelum kita mendapatkan informasi tambahan dari penelitian lanjut, karena pilihan kita masih sangat terbatas. Dia menyerahkan secara khusus pada keputusan oleh South African Medicines Control Council untuk mengubah etiket nevirapine di Afrika Selatan dengan mengingatkan bahwa nevirapine tidak lagi disarankan digunakan secara tunggal untuk pencegahan MTCT karena risiko resistansi. Keputusan ini menyebabkan kontroversi besar pada konferensi AIDS. Tim Farley dari WHO menyampaikan pada konferensi bahwa WHO akan mengeluarkan pedoman teknis mengenai implikasi data baru secepat mungkin, tetapi adalah salah bila dianggap masalah sebagai darurat, seperti ditegaskan oleh beberapa peserta. Namun penelitian Afrika Selatan lain yang dilakukan oleh Dr. Lynn Morris dan rekannya dari National Institute for Communicable Diseases di Johannesburg dan dipresentasikan dalam bentuk lebih awal pada Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections ke-11 di San Francisco pada Februari 2004 menunjukkan bahwa 14 persen ibu masih mempunyai resistansi terhadap nevirapine enam bulan setelah melahirkan (dibandingkan dengan 38 persen pada enam minggu). Penelitian prospektif ini, yang melibatkan 623 perempuan di dua pusat kesehatan besar di Afrika Selatan, melaporkan data dari 157 tes resistansi dilakukan pada bulan enam, dan akan terus mengumpulkan data selama 24 bulan pemantauan. Penelitian ini akan menyelidiki dampak pengobatan dengan nevirapine pada tanggapan terhadap pengobatan, tanggapan pada nevirapine saat kehamilan berikutnya, dan penularan virus yang resistan kepada pasangan seksual. Referensi: McIntyre J et al. Addition of short course Combivir to single dose Viramune for prevention of mother-to-child transmission of HIV-1 can significantly decrease the subsequent development of maternal NNRTI-resistant virus. Fifteenth International AIDS Conference, Bangkok, late breaker abstract LbOrB09, URL: A68A-45BE5ABBF2A9.asp November

4 Flukonazol Menggandakan Tingkat Nevirapine, Meningkatkan Risiko Toksisitas Hati Oleh Edwin J. Bernard, 16 Juli 2004 Para peneliti dari Afrika Selatan menemukan bahwa obat antijamur flukonazol meningkatkan tingkat nevirapine dalam darah dua kali lipat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan secara bermakna pada kejadian efek samping obat, termasuk toksisitas hati terkait nevirapine. Penemuan ini dipresentasikan pada sesi oral di Konferensi AIDS baru-baru ini di Bangkok. Pitt dan rekan dari Desmond Tutu HIV Centre di University of Cape Town melakukan penelitian satu tempat, satu kelompok, open label untuk menyelidiki parameter farmakokinetik (PK) flukonazol sendiri dan dalam kombinasi dengan nevirapine pada 24 laki-laki dan perempuan yang memakai regimen tetap tiga analog nukleosida. Sebagian besar berkulit hitam (76 persen) dan perempuan (68 persen pada penelitian PK, 71 persen pada penelitian keamanan). Nevirapine diminum dengan cara biasa: 200mg sekali sehari untuk dua minggu pertama agar menghindari ruam terkait nevirapine, kemudian 200mg dua kali sehari. Mereka menemukan bahwa efek nevirapine terhadap parameter PK flukonazol adalah kecil. Namun, penguraian nevirapine dipotong 50 persen bila ditambah dengan flukonazol, dengan akibat tingkat Cmin, Cmax dan AUC (ukuran tingkat obat dalam darah) dikaliduakan dibandingkan dengan data dari penelitian asli Boehringer-Ingelheim (B-I) sendiri [B-I adalah pemegang paten nevirapine]. Tingkat puncak nevirapine (Cmax = 12,9ng/ml; kisaran 3,0-17,9) dilihat sebagai penyebab tingginya toksisitas hati terkait nevirapine yang mengherankan, dibandingkan dengan data asli (2,5 persen). 95 persen dari efek samping ini hanya terjadi setelah dosis ditingkatkan menjadi penuh (hari 39 penelitian). Selama fase ini, 25 persen (CI 7-43 persen) pasien mengembangkan toksisitas parah termasuk dua kasus hepatitis klinis (8,3 persen) dan enam kasus peningkatan transaminase grade 4 yang sementara (25 persen). Tiga kasus ruam dilihat, dua (8,3 persen) makular-papular, dan satu (4,2 persen) vesikular. Ada keterbatasan pada penelitian ini. Penelitian adalah kecil yang dilibatkan mayoritas perempuan asal Afrika, yang mungkin terutama rentan terhadap toksisitas hati terkait nevirapine. Tingkat nevirapine mungkin juga lebih tinggi dibanding kontrol asli akibat berat badan yang lebih rendah yang dilihat baik pada perempuan maupun pada orang Afrika dibanding dengan mayoritas orang berkulit putih yang terlibat dalam penelitian B-I. Tambahannya, watak genetik pada reaksi hipersensitivitas nevirapine tidak dapat dikesampingkan. Pada sesi tanya-jawab yang diikutinya, ada keprihatinan tentang kesimpulan dari penelitian ini, yaitu kombinasi flukonazol dan nevirapine harus dipakai secara hati-hati, tetapi belum disarankan perubahan dosis saat ini. Ketua bersama sesi, farmakolog terkemuka Professor David Back dari Liverpool University, mengatakan bahwa ini potensinya data yang sangat penting yang melawan dengan apa yang kami menganggap benar tentang flukonazol... Namun anggapan bahwa perubahan dosis tidak disarankan berarti penelitian ini harus ditindaklanjuti. Adalah penting menelitikan interaksi antara nevirapine - yang dipakai dalam dua dari empat kombinasi generik disarankan oleh WHO untuk program 3 pada 5 -nya - dan obat lain yang dipakai secara luas oleh Odha dalam rangkaian sumber daya terbatas. Bila tersedia dan mampu dibeli, antijamur dipakai baik untuk profilaksis maupun untuk pengobatan. Karena sudah diketahui bahwa nevirapine menurunkan tingkat antijamur lain, yaitu ketokonazol, sebesar 63 persen, flukonazol kemungkinan akan dipakai secara luas bersama dengan nevirapine. Sebuah penelitian baru ini di Thailand menemukan bahwa profilaksis primer dengan flukonazol menurunkan risiko kematian empat kali lipat pada orang dengan penyakit HIV lanjut. Di Uganda, meningitis kriptokokkal - infeksi oportunistik utama yang dicegah dan diobati oleh flukonazol - adalah 38 persen penyakit yang mendefinisikan AIDS di antara orang yang dirumahsakitkan dan 17 persen kematian. Referensi: Pitt J et al. The effect of fluconazole on nevirapine pharmacokinetics. XV International AIDS Conference, Bangkok, abstract WeOrB1239, URL: 403B-AE46-71C51E56BD59.asp 4 Sahabat Senandika No. 24

5 Pojok Info Lembaran Informasi Baru Pada November 2004, Yayasan Spiritia telah menerbitkan satu lagi lembaran informasi untuk Odha, sbb: Infeksi Oportunistik Lembaran Informasi 522 Histoplasmosis Dengan ini, sudah diterbitkan 90 lembaran informasi dalam seri ini. Juga ada sepuluh lembaran informasi yang direvisi: Informasi Dasar Lembaran Informasi 001 Daftar Lembaran Informasi Terapi Antiretroviral Lembaran Informasi 400 Penggunaan Obat Antiretroviral Lembaran Informasi 401 Nama Obat Antiretroviral Lembaran Informasi 410 Terapi Antiretroviral Lembaran Informasi 420 AZT Lembaran Informasi 424 3TC Infeksi Oportunistik Lembaran Informasi 500 Infeksi Oportunistik Lembaran Informasi 507 HPV, Kutil Kelamin & Displasia Efek Samping Lembaran Informasi 551 Kelelahan Referensi Lembaran Informasi 900 Daftar Istilah Untuk memperoleh lembaran baru/revisi ini atau seri Lembaran Informasi komplet, silakan hubungi Yayasan Spiritia dengan alamat di halaman belakang. Anggota milis WartaAIDS dapat akses file ini dengan browse ke: < groups.yahoo.com/group/wartaaids/files/ Lembaran%20Informasi/> Tanya-Jawab Tanya jawab T: Apakah yang disebut Infeksi Oportunistik? Bagaimana pencegahannya dan pengobatannya? J: Infeksi Oportunistik (IO) adalah infeksi yang mengambil manfaat dari kelemahan dalam pertahanan kekebalan. IO yang paling umum adalah: Kandidiasis (thrush) adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa atau bintik merah pada mulut. Penyakit ini menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual dan hilang nafsu makan. Gejala pada Vagina termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih. Dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi. PCP (Pneumonia Pneumocystis Carinii) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang berbahaya. Tanda pertama PCP adalah sesak napas, demam dan batuk tanpa dahak. Rentang CD4: dibawah 200. Kita dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman. Sekalipun kita terinfeksi beberapa IO, kita dapat memakai obat yang akan mencegah pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah memakai terapi anti-hiv yang manjur. Setiap IO, ada obat atau kombinasi obat tertentu yang tampak paling berhasil. Untuk keterangan lebih lanjut hubungi dokter. November

6 Tips... Tips orang dengan HIV Banyak diantara kita baik yang HIV positif maupun yang terpengaruh (keluarga, teman, pasangan atau pendamping lain) merasa bahwa kelompok dukungan sebaya dapat mengurangi masalah yang sulit dan pribadi, misalnya seputar kesehatan, hubungan dengan orang lain, keuangan, kematian atau perasaan mengenai seksualitas. Bekerja sama dan membagi ide dan masalah dapat banyak menolong orang dengan cara emosional dan praktis. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencari anggota kelompok dukungan sebaya untuk orang dengan HIV: Bertemu dengan konselor dan petugas kesehatan di pusat tes HIV, unit transfusi darah, klinik infeksi menular seksual (IMS) dan rumah sakit. Tinggalkan informasi mengenai cara menghubungi kelompok dukungan untuk disampaikan kepada orang HIV-positif. Tempelkan poster dan siapkan brosur untuk ditempatkan di ruang tunggu tempat orang mungkin dites HIV, seperti klinik ibu hamil. Hubungi organisasi layanan AIDS setempat. Umumkan pertemuan kelompok di koran lokal atau tempelkan poster di tempat yang mungkin dikunjungi oleh orang dengan HIV. Apabila kita bersedia, masukkan cerita kita dalam koran lokal atau di siaran radio lokal agar mendorong orang menghubungi kita. Bicara dengan orang secara tatap muka untuk mendorong mereka bergabung. Kunjungi calon anggota di rumahnya. Jelaskan bahwa kerahasiaan terjamin dan siapa yang biasanya hadir, misalnya laki-laki dan perempuan, pekerja seks atau mantan IDU. Positif Fund Laporan Keuangan Positive Fund Yayasan Spiritia Periode November 2004 Saldo awal 1 November ,188,800 Penerimaan di bulan November ,000 + Total penerimaan 6,488,800 Pengeluaran selama bulan November : Item Jumlah Pengobatan 960,000 Transportasi 68,000 Komunikasi 0 Peralatan / Pemeliharaan 0 Modal Usaha 0 + Total pengeluaran 1,028,000 - Saldo akhir Positive Fund per 30 November ,460,800 Sahabat Senandika Diterbitkan sekali sebulan oleh Yayasan Spiritia dengan dukungan THE FORD FOUNDATION Kantor Redaksi: Jl Radio IV/10 Kebayoran Baru Jakarta Telp: (021) Fax: (021) yayasan_spiritia@yahoo.com Editor: Hertin Setyowati Copyright 2002 Yayasan Spiritia. Izin dikeluarkan bukan untuk diperdagangkan, sehingga bila mengutip isinya Anda harus mencantumkan sumber (termasuk alamat dan nomor telepon). Semua informasi di dalam Sahabat Senandika sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. 6 Sahabat Senandika No. 24

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 27, Februari 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Odha se-jawa Oleh Siradj Okta Yayasan Spiritia baru saja menyelenggarakan

Lebih terperinci

HIV dan Anak. Prakata. Bagaimana bayi menjadi terinfeksi? Tes HIV untuk bayi. Tes antibodi

HIV dan Anak. Prakata. Bagaimana bayi menjadi terinfeksi? Tes HIV untuk bayi. Tes antibodi Prakata Dengan semakin banyak perempuan di Indonesia yang terinfeksi HIV, semakin banyak anak juga terlahir dengan HIV. Walaupun ada cara untuk mencegah penularan HIV dari ibu-ke-bayi (PMTCT), intervensi

Lebih terperinci

XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV

XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) XII. Pertimbangan untuk bayi dan anak koinfeksi TB dan HIV Tuberkulosis (TB) mewakili ancaman yang bermakna pada kesehatan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 5, April 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Pidato Suzana Murni pada 6th ICAAP Melbourne Memecah Penghalang Pada Oktober 2001, Suzana Murni memberi

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 16, Maret 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan UNOHCHR Expert Meeting di Bangkok Oleh Frika Tanggal 23-24 Maret 2004, UNOHCHR (United

Lebih terperinci

V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak

V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) V. Kapan mulai terapi antiretroviral pada bayi dan anak Proses pengambilan keputusan untuk mulai ART pada bayi dan anak

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 21, Agustus 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Pengalaman... Laporan Program ARV di Afrika Selatan Oleh Keith Alcorn, 27 April 2004 Para peneliti

Lebih terperinci

Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS

Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS Nama : Ella Khairatunnisa NIM : SR072010031 Kelas : SI Reguler IV B Asuhan Keperawatan Klien Dengan HIV/AIDS Asuhan Keperawatan Wanita Dan Anak Dengan HIV/AIDS 1. Pencegahan Penularan HIV pada Wanita dan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 28, Maret 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Pendidik Pengobatan Lampung, 14 20 Maret 2005 Oleh Odon Bayu Pradjanto Pertengahan

Lebih terperinci

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP

Pemberian ARV pada PMTCT. Dr. Janto G. Lingga,SpP Pemberian ARV pada PMTCT Dr. Janto G. Lingga,SpP Terapi & Profilaksis ARV Terapi ARV Penggunaan obat antiretroviral jangka panjang untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan mencegah MTCT Profilaksis

Lebih terperinci

X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi

X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) X. Perubahan rejimen ARV pada bayi dan anak: kegagalan terapi Kepatuhan yang kurang, tingkat obat yang tidak cukup, resistansi

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 26, Januari 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Diseminasi Hasil Proyek Dokumentasi Pelanggaran HAM terhadap Odha Fase 2 Jakarta,

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 33, Agustus 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan menjadi Fasilitator perempuan positif se-asia Tenggara Jakarta, 14-20 Agustus

Lebih terperinci

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia SERI BUKU KECIL HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan spiritia HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan Buku ini adalah terjemahan dan penyesuaian dari HIV, Pregnancy

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 18, Mei 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Akreditasi Fasilitas Layanan Kesehatan Oleh Babe Saya mengikuti WHO Consultation on Accreditation

Lebih terperinci

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV

Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) IV. Meyakinkan Diagnosis Infeksi HIV Bagian ini merangkum usulan WHO untuk menentukan adanya infeksi HIV (i) agar memastikan

Lebih terperinci

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan

HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan SERI BUKU KECIL HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168, Fax: (021) 4287 1866, E-mail: info@spiritia.or.id, Situs

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 38, Januari 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Laporan Singkat: Simposium Bangkok Pengobatan HIV ke-9 (1) Oleh Babe, 22 Januari

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 37, Desember 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Partisipasi Spiritia dalam workshop PMI Oleh: O. Baju. Bradjanto Pada tanggal 12

Lebih terperinci

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun

I. Identitas Informan No. Responden : Umur : tahun KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERSEPSI PENDERITA HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG TENTANG PENYAKIT AIDS DAN KLINIK VCT TERHADAP TINGKAT PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 14, Januari 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Mengikuti Konferensi Internasional Oleh Siradj Okta Salah satu program

Lebih terperinci

Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak:

Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak: Terapi antiretroviral untuk infeksi HIV pada bayi dan anak: Menuju akses universal Oleh: WHO, 10 Juni 2010 Ringkasan eksekutif usulan. Versi awal untuk perencanaan program, 2010 Ringkasan eksekutif Ada

Lebih terperinci

VI. Mulai dengan apa rejimen lini pertama yang diusulkan untuk bayi dan anak

VI. Mulai dengan apa rejimen lini pertama yang diusulkan untuk bayi dan anak ART untuk infeksi HIV pada bayi dan anak dalam rangkaian terbatas sumber daya (WHO) VI. Mulai dengan apa rejimen lini pertama yang diusulkan untuk bayi dan anak Pertimbangan untuk pengobatan dengan pendekatan

Lebih terperinci

Pengobatan Untuk AIDS: Ingin Mulai?

Pengobatan Untuk AIDS: Ingin Mulai? Spiritia seri buku kecil hiv-aids 2016 Pengobatan Untuk AIDS: Ingin Mulai? HEALTH Spiritia seri buku kecil hiv-aids 2016 Pengobatan Untuk AIDS: Ingin Mulai? Chris W Green Spiritia Jl. Kemiri No.10, Gondangdia,

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 6, Mei 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Kunjungan Penguatan Daerah Semarang Oleh Daniel Yayasan Spiritia melakukan Kunjungan Penguatan Daerah selama

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 9, Agustus 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Jalan-jalan Kunjungan ke Lampung Oleh Babe Dalam rangka kunjungan penguatan daerah, sebuah tim Spiritia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human immunodeficiency virus (HIV) adalah suatu jenis retrovirus yang memiliki envelope, yang mengandung RNA dan mengakibatkan gangguan sistem imun karena menginfeksi

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 45, Agustus 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Konferensi AIDS Internasional XVI, Toronto, 13-18 Agustus 2006 Oleh: Siradj Okta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+) yang tugasnya menjaga sistem kekebalan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha. Daftar Isi

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha. Daftar Isi Yayasan Spiritia No. 32, Juli 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Keterampilan Kelompok Dukungan Sebaya Oleh: Siradj Okta Pada tanggal 14 sampai

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 40, Maret 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Odha Wilayah Jawa (2006) Oleh: Siradj Okta Pada pertengahan bulan Maret tahun

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Pengobatan

Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia Pelatihan Pendidik Pengobatan Latar Belakang Kami di Spiritia sering diminta menjadi penyelenggara pelatihan Pendidik Pengobatan untuk kelompok dukungan sebaya atau organisasi lain. Walaupun

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 12, November 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Bangkitnya kepemimpinan positif baru Konferensi Internasional ke-11 untuk Odha dan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 54, Mei 2007 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Odha Wilayah Jawa II. Salatiga, 6-10 Mei 2007 Oleh: Dhayan Dirgantara Pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah HIV/AIDS. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS.

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 20, Juli 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan International AIDS Conference Bangkok 11-16 July 2004 Oleh Frika Konferensi AIDS International

Lebih terperinci

Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai?

Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? SERI BUKU KECIL Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai? Oleh Chris W. Green Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Johar Baru, Jakarta 10560 Telp: (021) 422 5163, 422 5168, Fax: (021) 4287 1866, E-mail: info@spiritia.or.id,

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 15, Februari 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan dengan Perusahaan Obat di San Francisco Oleh Babe Saya mengikuti pertemuan

Lebih terperinci

Pertemuan Koordinasi Kelompok Penggagas. Update pengobatan HIV. Penyembuhan. Perkembangan obat. Pertemuan Koordinasi Kelompok Penggagas

Pertemuan Koordinasi Kelompok Penggagas. Update pengobatan HIV. Penyembuhan. Perkembangan obat. Pertemuan Koordinasi Kelompok Penggagas Pertemuan Koordinasi Kelompok Penggagas Update tentang Pengobatan HIV 1. Perkenalkan diri serta pengalaman Anda. Perkenalkan sesi ini sebagai ringkasan yang sangat singkat mengenai perkembangan dalam perawatan,

Lebih terperinci

Oleh: Logan Cochrane

Oleh: Logan Cochrane Oleh: Logan Cochrane Pengenalan P. Kepanjangan dari apakah HIV itu? J.Human Immuno-deficiency Virus P. Kepanjangan dari apakah AIDS? J. Acquired Immune Deficiency Syndrome Keduanya memiliki hubungan sebab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan penyakit menular seksual termasuk Human Immunodeficiency Virus (HIV) semakin mengkhawatirkan secara kuantitatif dan kualitatif. HIV merupakan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 39, Februari 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Odha Wilayah se-kalimantan 12-15 Februari 2006 Oleh: Siradj Okta Pada

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No.10, September 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Jalan-jalan Kunjungan ke Thailand Bangkok, Thailand, 13-16 September 2003 Oleh Hertin Setelah selesai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. tertinggi dia Asia sejumlah kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAA 2.1 Epidemiologi HIV/AIDS Secara global Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan kasusa HIV tertinggi dia Asia sejumlah 380.000 kasus. Laporan UNAIDS, memperkirakan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang

BAB I. PENDAHULUAN. infeksi Human Immunodificiency Virus (HIV). HIV adalah suatu retrovirus yang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang AIDS (Accquired Immunodeficiency Syndrom) adalah stadium akhir pada serangkaian abnormalitas imunologis dan klinis yang dikenal sebagai spektrum infeksi Human Immunodificiency

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 43, Juni 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan United Nations General Assembly Special Session on HIV/AIDS. New York, 31 Mei - 2 Juni

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) telah menjadi masalah yang serius bagi dunia kesehatan. Menurut data World Health

Lebih terperinci

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4),

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI (4), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi dari virus HIV (Human Immunodeficiency

Lebih terperinci

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 56, Juli 2007 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Advokasi Oleh: Siradj Okta Pada bulan Mei 2007, Yayasan Spiritia menyelenggarakan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 49, Desember 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Pendidik Pengobatan Jogjakarta, 3-9 Desember 2006 Oleh: Caroline Thomas

Lebih terperinci

SERI BUKU KECIL HIV & TB

SERI BUKU KECIL HIV & TB SERI BUKU KECIL HIV & TB Jl. Radio IV No. 10 Kebayoran Baru, Jakarta 12130 Telp: (021) 7279 7007 Fax: (021) 726-9521 E-mail: yayasan_spiritia@yahoo.com Maret 2006 seri buku kecil HIV & TB Penyusun: Chris

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun Menurut BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009. Menurut data per 31 Desember 2008 dari Komisi Penanggulangan AIDS Pusat, di 10 Propinsi jumlah kasus

Lebih terperinci

Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular?

Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang. Bagaimana HIV menular? Apa itu HIV/AIDS? Apa itu HIV dan jenis jenis apa saja yang HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 29, April 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Peningkatan Pemahaman HIV/AIDS Se- Sumatera Oleh: Siradj Okta Pada bulan

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Infeksi Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang menimbulkan masalah besar di dunia.tb menjadi penyebab utama kematian

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 2, Januari 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Workshop Di Hotel Wisata Oleh Hertin Pada tanggal 6 januari 2003 ada workshop penyusunan penanggulangan

Lebih terperinci

CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV. Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi

CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV. Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi CURRENT DIAGNOSIS & THERAPY HIV Dhani Redhono Tim CST VCT RS dr. Moewardi Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada kelompok orang berperilaku risiko tinggi tertular HIV

Lebih terperinci

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Makalah Biologi Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Muhammad Mirza I.B Tahun Pelajaran 2013/2014 Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan pemilik semesta alam. Berkat rahmat-nya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV di Indonesia termasuk yang tercepat di Asia. (2) Meskipun ilmu. namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. Tidak ada negara yang terbebas dari HIV/AIDS. (1) Saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan. HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tahun 2013 menjelaskan HIV atau Human Immunodefisiensi Virus merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Menurut Center

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus RNA berpilin tunggal. HIV menginfeksi dan membunuh helper (CD4) T lymphocytes. Sel-sel lainnya yang mempunyai protein

Lebih terperinci

Laporan Singkat: Simposium Bangkok Pengobatan HIV ke-9

Laporan Singkat: Simposium Bangkok Pengobatan HIV ke-9 Saya menghadiri 9th Bangkok Symposium on HIV Medicine (Simposium Bangkok Pengobatan HIV ke-9), dilaksanakan oleh HIV-NAT 18-20 Januari, didanai oleh IHPCP. Pertemuan ini terutama membidik profesional medis

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 4, Maret 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Kunjungan ke Papua Maret ini, Yuni sama saya diminta oleh proyek AusAID untuk melanjutkan survei tentang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS). iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul

Lebih terperinci

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda

Buku Kesehatan dan Hak Seksual serta Reproduksi GWLmuda BAB 5. HIV Dan AIDS Apakah HIV itu? HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah Virus penyebab AIDS HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 19, Juni 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Laporan Penguatan Daerah ke Jambi Oleh: Hertin Setyowati Tim dalam kunjungan ini adalah

Lebih terperinci

HATIP 83: Tantangan menahan pasien dan kebutuhan terhadap tindak lanjut yang lebih giat

HATIP 83: Tantangan menahan pasien dan kebutuhan terhadap tindak lanjut yang lebih giat HATIP 83: Tantangan menahan pasien dan kebutuhan terhadap tindak lanjut yang lebih giat Oleh: Theo Smart, 22 Maret 2007 Peningkatan pada program pengobatan di rangkaian terbatas sumber daya sudah secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus ribonucleic acid (RNA) yang termasuk family retroviridae dan genus lentivirus yang menyebabkan penurunan imunitas tubuh.

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 8, Juli 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Pelatihan Keterampilan Tentang Berbicara di Depan Umum Ke-2 Bandung, 3-7 Juli 2003 Oleh Hertin S Yayasan

Lebih terperinci

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala. oleh adanya infeksi oleh virus yang disebut Human Immuno-deficiency Virus

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala. oleh adanya infeksi oleh virus yang disebut Human Immuno-deficiency Virus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh adanya infeksi

Lebih terperinci

Hidup Dengan HIV/AIDS

Hidup Dengan HIV/AIDS SERI BUKU KECIL Hidup Dengan HIV/AIDS Jl. Radio IV No. 10 Kebayoran Baru, Jakarta 12130 Telp: (021) 7279 7007 Fax: (021) 726-9521 E-mail: yayasan_spiritia@yahoo.com Maret 2003 Hidup dengan HIV/AIDS Penyusun:

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORM CONSENT) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan ODHA Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan Tahun 2012

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus

PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS. HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus PENGETAHUAN DASAR TENTANG HIV/ AIDS Apakah HIV itu? HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah Virus Penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala akibat penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus

Lebih terperinci

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 )

SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar Sarjana Farmasi ( S1 ) STUDI PENGGUNAAN ANTIRETROVIRAL PADA PENDERITA HIV(Human Immunodeficiency Virus) POSITIF DI KLINIK VOLUNTARY CONSELING AND TESTING RSUD dr. SOEBANDI JEMBER Periode 1 Agustus 2007-30 September 2008 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal dalam darah atau cairan tubuh, bisa merupakan virus, mikoplasma, bakteri, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan infeksi yang bisa didapat melalui kontak seksual. IMS adalah istilah umum dan organisme penyebabnya, yang tinggal dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat menyebabkan penderita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan retrovirus RNA yang dapat menyebabkan penyakit klinis, yang kita kenal sebagai Acquired Immunodeficiency

Lebih terperinci

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya Apakah diabetes tipe 1 itu? Pada orang dengan diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat membuat insulin. Hormon ini penting membantu sel-sel tubuh mengubah

Lebih terperinci

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di

BAB II PENDAHULUANN. Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di 1 BAB II PENDAHULUANN 1.1 Latar Belakangg Humann Immunodeficiencyy Viruss (HIV) / Acquired Immuno Deficiency Syndromem (AIDS) merupakan masalah global yang terjadi di setiap negara di dunia, dimana jumlah

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 31, Juni 2005 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Workshop Untuk Odha Perempuan Se-Indonesia Oleh Frika dan Tuti Pada bulan Mei 2004 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. dan faktor ekologi (Supariasa,2001 dalam Jauhari, 2012). untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status gizi merupakan gambaran atau ekspresi dimana terdapat keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu. Status gizi seseorang dapat diukur dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 17, April 2004 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Workshop on HIV Treatment Access: Building Policy & Advocacy Capacity in Southeast

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN PENGARUH STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA TERHADAP PEMANFAATAN VCT DI DISTRIK SORONG TIMUR KOTA SORONG Sariana Pangaribuan (STIKes Papua, Sorong) E-mail: sarianapangaribuan@yahoo.co.id ABSTRAK Voluntary Counselling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat

I. PENDAHULUAN. masing-masing. Pelayanan publik dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan publik merupakan tanggung jawab Negara dan pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus ini adalah virus yang diketahui sebagai penyebab AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV merusak sistem ketahanan tubuh,

Lebih terperinci

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1 Mengapa Kita Batuk? Batuk adalah refleks fisiologis. Artinya, ini adalah refleks yang normal. Sebenarnya batuk ini berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan saluran napas. Atau dengan kata lain refleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat di Indonesia dan hal ini sering timbul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) yang menyebabkan kematian penderitanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan AIDS sungguh mengejutkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah HIV merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia bahkan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV/AIDS dan menyebabkan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 48, November 2006 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pertemuan Konsultasi untuk Perpaduan Layanan Pencegahan dan Pengelolaan Infeksi

Lebih terperinci

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan

HIV AIDS. 1. Singkatan dan Arti Kata WINDOW PERIOD DISKRIMINASI. 2. Mulai Ditemukan HIV AIDS 1. Singkatan dan Arti Kata HIV WINDOW PERIOD AIDS STIGMA ODHA OHIDHA VCT DISKRIMINASI 2. Mulai Ditemukan 1981 1987 1993 3. Cara Infeksi - Sex yang tidak aman - Napza suntik 4. Cara Pencegahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquaired Immunodefeciency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefeciency Virus (HIV). AIDS telah dilaporkan oleh lebih dari 93 negara

Lebih terperinci

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus. CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang

Lebih terperinci

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Edy Bachrun (Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun) ABSTRAK Kepatuhan

Lebih terperinci

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha

Sahabat Senandika. Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Yayasan Spiritia No. 11, Oktober 2003 Sahabat Senandika Newsletter Bulanan tentang Dukungan untuk Odha Laporan Kegiatan Pelatihan Ketrampilan Pendidikan/Konseling Sebaya Batam, 1-5 Oktober 2003 Oleh :

Lebih terperinci