BAB II LANDASAN TEORI. kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi kita menjadi tahu dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi kita menjadi tahu dan"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Komunikasi Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan manusia. Dengan adanya komunikasi kita menjadi tahu dan mengerti atas informasi mengenai semua hal yang terjadi di sekitar kita. Komunikasi pun bisa dilakukan antara orang perorang, orang ke instansi, instansi ke perorangan, serta antar instansi. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara pengirim pesan dan penerima pesan. Definisi mengenai komunikasi pun kian beragam. Bahasa Latin komunikasi yakni communis atau dalam bahasa inggris commun yang berarti pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Apabila kita berkomunikasi (to communicate), ini berarti bahwa terdapat unsur-unsur kesamaan agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian antara komunikator dan komunikan (Ruslan, 2010:81). Menurut Tren holm & Jensen, definisi dari komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. (Wiryanto, 2004:6) Sharon dan Weaver mendefinisikan bahwa komunikasi adalah sebagai berikut : Bentuk interaksi manusia yag saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, 12

2 13 tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Wiryanto, 2004:7) Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi yang berlangsung antara pengirim pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) melalui berbagai saluran yang ada untuk memperoleh kesamaan arti atau makna diantara mereka Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami ide tersebut sebagai suatu pesan yang akan dikomunikasikan, dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesanpesan (message) dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung dan berkelanjutan, menurut Joseph De Vito, komunikasi adalah transaksi. Hal tersebut dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, dimana komponen saling terkait, yakni dimana pelaku komunikasi beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan dan keseluruhan. (Suprapto, 2011:7-8) Dalam setiap transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen-elemen yang lainnya. Artinya, elemen-elemen komunikasi saling bergantung, tidak pernah independen, masing-masing komponen saling terkait dengan komponen yang lainnya.

3 14 IDE ENCODING PENGIRIMAN PESAN DECODING FEEDBACK Gambar Proses Komunikasi Dalam aplikasinya, langkah-langkah proses komunikasi adalah sebagai berikut : Langkah pertama, ide/ gagasan diciptakan oleh si pengirim pesan/ komunikator. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi suatu pesan/ informasi. Langkah ketiga, ide yang dikemas menjadi suatu pesan/ informasi tersebut kemudian dikirimkan melalui saluran/ media yang sesuai dengan karakteristik pesan/ informasi tersebut dari si pengirim pesan kepada penerima pesan (encoding).

4 15 Langkah keempat, penerima pesan menafsirkan pesan/ informasi sesuai dengan persepsinya sendiri akan maksud dari pesan/ informasi tersebut. Langkah kelima, yakni jika pesan/ informasi yang dikirimkan oleh si pengirim pesan telah sampai kepada si penerima pesan, dan penerima pesan memberikan respon akan pesan/ informasi tersebut (decoding) Public Relations Definisi Public Relations Menurut IPRA (International of Public Relation Asociation) Public Relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembagalembaga yang bersifat umum dan pribadinya berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungan dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan, sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien (Onong Uchjana,211). Definisi IPRA tersebut dapat dinilai sebagai definisi yang lengkap, yang menunjukan ciri khas dan meliputi faktor-faktor yang memang harus ada pada Humas. Definisi IPRA yang disepakati oleh para anggotanya dari seluruh dunia pada tahun 1960 itu, terus disepakati dan dikembangkan.

5 16 Definisi Public Relations menurut J.C.Seidel, PR Director, Devision of Housing, State of New York, adalah : Public Relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari para pelangganya, pegawainya dan pubik yang lebih luas. kedalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan. Berdasarkan definisi diatas maka Public Relations dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, pengharapan dari publik dan masyarakat umumnya. Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu hubungan suatu badan dengan publiknya. Usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan Tujuan Public Relations Untuk mengkaji tujuan Public Relations, berikut adalah kutipan dari beberapa ahli antara lain : (Yulianita, 2005: 42) 1. Charles S. Steinberg Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

6 17 2. Frank Jefkins Meningkatkan favorable image/ citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/ citra yang buruk terhadap organisasi tersebut. 3. Dimock Marshall Cs a. Secara positif : berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu organisasi atau badan. b. Secara defensif : berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau badan tidak salah. Dengan demikian tindakan ini adalah salah satu aspek pengamanan Tujuan Public Relations secara Universal Dari berbagai pendapat tersebut, maka dapat dirumuskan tentang tujuan Public Relations secara umum yang pada prisnsipnya adalah : Untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi daripada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra memburuk/ rusak. Dengan demikian, ada empat hal yang menjadi prinsip dari tujuan Public Relations, yaitu :

7 18 1. Menciptakan citra yang baik 2. Memelihara citra yang baik 3. Meningkatkan citra yang baik 4. Memperbaiki citra jika citra organisasi rusak/ buruk Dari serangkaian tujuan diatas, pada umumnya Public Relations menekankan tujuan pada aspek citra. Untuk menjelaskan hal tersebut, berikut akan dikaji tentang pengertian citra. Citra dalam bahasa komunikasi adalah : The Pictures In Ourhead, yakni gambar yang ada dalam kepala kita. Gambar yang dimaksud disini adalah mental pictures, yakni gambar mental yang mengandung positif dan negatif. (Yulianita, 2005: 44)

8 19 Tujuan Public Relations (Universal) Untuk menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan memperbaiki citra organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi daripada publik yang bersangkutan. 1. Menciptakan 2. Memelihara 3. Meningkatkan CITRA 4. memperbaiki CITRA Fungsi Public Relations Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut: 1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya sebagai khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

9 20 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya ata terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut : 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal. 3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum Manfaat Public Relations Dalam bukunya yang berjudul Public Relations, Frank Jeffkins menyebutkan manfaat khusus Public Relations yang meliputi kegunaan Public Relations dalam pengelolaan atau pelaksanaan, antara lain:

10 21 1. Manajemen krisis Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas krisis. Minimal mempunyai resiko mengalami krisis. Maka tim Public Relations yang ada di dalam struktur perusahaan bertugas untuk menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri. 2. Penerbitan Desk-top Public Relations bertanggung jawab atas jurnal internal komputer perusahaan. Oleh karena itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurusi hal tersebut. 3. Identitas perusahaan Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan perusahaan, para pemilik saham, para agen atau dealer, konsumen, lembaga-lembaga keuangan dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan organisasi. Tim Public Relations adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara identitas sebuah perusahaan. 4. Hubungan parlementer Public Relations wajib menjalin hubungan parlementer yang baik. Hubungan parlementer dalam konteks ini adalah hubungan-hubungan antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi

11 22 pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha suatu perusahaan. 5. Public Relations financial Sebagai sebuah perusahaan yang telah go public, maka perusahaan memerlukan tim Public Relations yang melakukan kegiatan-kegiatan Public Relations di seputar peristiwa keuangan atau bisnis dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan Citra (Image) Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi siapapun, dan dalam hal ini terutama oleh perusahaan. Pengertian citra itu sendiri abstrak dan tidak dapat diukur secara sistematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Penilaian atau tanggapa masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respect), kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra lembaga/ organisasi atau produk barang dan jasa pelayanannya yang diwakili oleh pihak humas/ public relation (Ruslan, 2003:68-69). Lebih lanjut Ruslan mengatakan Landasan citra itu berakar dari nilainilai kepercayaan yang konkritnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah

12 23 kepercayaan yang telah diberikan individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang luas, yaitu sering dinamakan citra. Definisi citra adalah kesan, pesan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi (Soemirat dan Ardianto, 2005:111). Sedangkan Kasali mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman atas suatu kenyataan (Kasali, 2003:30). Secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Adapun jenis-jenis citra antara lain : (Ruslan, 2003:70-72) a) Mirror image (citra bayangan), yaitu bagaimana dugaan (image) managemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. b) Current image (citra yang berlaku), yaitu citra yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut informasi dan pemahaman publik. c) Wish image (citra yang diinginkan), yaitu managemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan pada sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperolh informasi secara lengkap. d) Corporate image (citra perusahaan), yaitu citra yang berkaitan dengan suatu perusahaan sebagai tujuan utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta diterima oleh publiknya.

13 24 e) Multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang, atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan. f) Performance image (citra penampilan), yaitu lebih ditujukkan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri para profesional pada perusahaan Teori Khusus Strategi Public Relations Strategi merupakan bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen (Ruslan, 2005:123). Strategi juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan atau aksi dalam organisasi untuk mencapai performa terbaiknya. Mengacu kepada pola strategi Public Relations menurut Ahmad S. Adnanputra, batasan pengertian mengenai strategi Public Relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Ruslan, 2005:124). Dan berikut penjelasan secara detil mengenai 4 tahap/ proses Public Relations :

14 25 a) Analyze Situation Pada tahap ini muncul pertanyaan apakah yang terjadi sekarang? Ini menunjukkan bahwa praktisi Public Relations perlu untuk menganalisis situasi yang ada hubungan diantara perusahaan dan publik. Hal ini penting diketahui untuk mengetahui dan memahami situasi dari permasalahan yang ada. Data/ fakta bisa diperoleh melalui penelitian berupa observasi langsung, wawancara, serta metode-metode lainnya yang bisa digunakan untuk mengumpulkan data. b) Planning and Programming Setelah informasi tentang apa yang sedang terjadi sekarang? dikumpulkan, maka Public Relations akan mendapat gambaran mengenai permasalahan yang terjadi. Public Relations harus mampu untuk bisa menemukan solusi pemecahan atas permasalahan yang terjadi yakni dengan merencanakan strategi yang tepat. Adapun strategi tersebut bisa berupa strategi jangka pendek maupun strategi jangka panjang, sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Dalam usaha perencanaan ini, haruslah ditentukan objektif atau tidaknya tujuan yang ingin disampaikan, karena tanpa sisi objektifitas yang nyata, maka tujuan dari perencanaan itu dibuat tidak akan tercapai. Public Relations juga perlu menyiapkan alternatif pemecahan masalah lainnya. Selain itu dalam membuat perencanaan

15 26 juga perlu dipertimbangkan faktor-faktor lainnya seperti biaya, dampak, dan faktor pendukung lainnya. c) Taking Action and Communication Dalam upaya mengambil tindakan, Public Relations harus mengetahui setiap kategori publiknya. Ini dikarenakan dalam menjalankan strategi Public Relations, kategori publik mungkin memiliki asumsi masing-masing. Dan juga hal ini berpengaruh pada bagaimana komunikasi yang akan disampaikan nantinya. Apakah memerlukan media/ sarana lainnya yang bisa menunjang proses komunikasi, pesan seperti apa yang hendak disampaikan, dan lainlain. d) Evaluation Langkah terakhir adalah dengan mengevaluasi dari proses strategi Public Relations yang sudah dilaksanakan. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah strategi tersebut sudah tepat dalam upaya memcahkan permasalahan yang terjadi dan juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dari strategi yang telah dibuat tersebut. Dengan melakukan evaluasi, Public Relations akan mampu untuk bisa membuat strategi lainnya yang lebih baik. Tak terkecuali juga evaluasi bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji dampak yang terjadi dari pelaksanaan strategi Public Relations tersebut.

16 Corporate Social Responsibility Definisi Corporate Social Responsibility Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR), atau sering kali disebut sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan telah banyak disampaikan oleh para pakar maupun lembaga internasional. Menurut McWilliams dan Siegel mendefinisikan Corporate Social Responsibility sebagai serangkaian tindakan perusahaan yang muncul untuk meningkatkan produk sosialnya, memperluas jangkauannya melebihi kepentingan ekonomi eksplisit perusahaan, dengan pertimbangan tindakan semacam ini tidak disyaratkan oleh peraturan hukum. Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai komitmen usaha untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Wahyudi & Azheri, 20011:32). World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004:49). Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan

17 28 mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan (Kotler & Nancy, 2005:4) Corporate Social Responsibility Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007:8). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya : bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dan lain-lain. Di sini perlu dibedakan antara program Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity hanya berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Corporate Social Responsibility merupakan program yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menciptakan kemandirian publik. Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip etika bisnis dan manajemen pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan dapat menumbuhkan citra positif serta mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat (Wibisono, 2007:66). Philip Kotler dan Nancy Lee juga mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan

18 29 baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005). Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam membantu perusahaan menciptakan citra positifnya maka perusahaan seharusnya melihat Corporate Social Responsibility bukan sebagai sentra biaya (cost center) melainkan sebagai sentra laba (profit center) di masa mendatang. Logikanya sederhana, jika Corporate Social Responsibility diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin dihemat melalui peniadaan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya citra perusahaan di mata publiknya (Wibisono, 2007) Manfaat Corporate Social Responsibility Dalam buku, Membedah Konsep dan Aplikasi Corporate Social Responsibility, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika melakukan program Corporate Social Responsibility, yaitu:

19 30 1. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan. Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak image dan reputasi positif perusahaan. Image / citra yang positif ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan. 2. Layak Mendapatkan sosial licence to operate Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang diberika kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di kawasan tersebut. 3. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan merupakan hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melakukan program Corporate Social Responsibility. Oleh karena itu, pelaksanaan Corporate Social Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.

20 31 4. Melebarkan Akses Sumber Daya Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility merupakan keunggulan bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju sumber daya yang diperlukan perusahaan. 5. Membentangkan Akses Menuju Market Investasi yang ditanamkan untuk program Corporate Social Responsibility ini dapat menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. 6. Mereduksi Biaya Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan melakukan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan. 7. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder Implementasi Corporate Social Responsibility akan membantu menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.

21 32 8. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meringankan beban pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat. 9. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi positif yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka. 10. Peluang Mendapatkan Penghargaan. Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan award Prinsip-prinsip Social Responsibility Ranah tanggung jawab sosial (social responsibility) mengandung dimensi yang sangat luas dan kompleks. Di samping itu, tanggung jawab sosial juga mengandung interpretasi yang sangat berbeda, terutama dikaitkan dengan kepentingan pemangku kepentingan (stakeholder). Untuk itu dalam rangka memudahkan pemahaman dan penyederhanaan, banyak ahli mencoba

22 33 menggarisbawahi pronsip dasar yag terkandung dalam tanggung jawab sosial (Hadi, 2011:59). Crowther David mengurai prinsip-prinsip tanggung jawab sosial menjadi tiga, yaitu : (Hadi, 2011:60) 1. Sustainability Sustainability berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya di masa depan. Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana penggunaan sumber daya sekarang tetap memperhatikan dan memperhitungkan kemampuan generasi masa depan. Dengan demikian, sustainability berputar pada keberpihakan dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya agar tetap memperhatikan generasi masa depan. 2. Accountability Accountability merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan. Akuntabilitas dibutuhkan ketika aktivitas perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal. Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.

23 34 3. Transparency Transparency merupakan prinsip penting bagi pihak eksternal. Transparency bersinggungan dengan pelaporan aktivitas perusahaan dan juga dampak terhadap pihak eksternal. Post (2002) menyatakan bahwa ragam tanggung jawab perusahaan terdiri dari 3 dimensi, yaitu : (Hadi, 2011:61) 1. Economic responsibility Keberadaan perusahaan ditunjukkan untuk meningkatkan nilai bagi shareholder, seperti meningkatkan keuntungan (laba), harga saham, pembayaran dividen, dan jenis lainnya. Di samping itu, perusahaan juga perlu meningkatkan nilai bagi para kreditur, yaitu kepastian perusahaan dapat mengembalikan pinjaman interest yang dikenakan. 2. Legal responsibility Sebagai bagian anggota masyarakat, perusahaan memiliki tanggung jawab mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Termasuk ketika perusahaan sedang menjalankan aktivitas operasi, maka harus dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan perundangan. 3. Social responsibility Merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan para pemangku kepentingan. Social responsibility menjadi satu tuntutan ketika operasional perusahaan mempengaruhi pihak eksternal,

24 35 terutama ketika terjadi exrenalities dis-economic. Hal itu, memunculkan resistensi sosial dan dapat memunculkan konflik sosial. Economic Responsibility Legal Responsibility Social Responsibility Gambar Ragam Tanggung jawab [Sumber : Post, Lawrence, dan Weber dalam Sholihin Ismail (2008)] Strategi Corporate Social Responsibility Upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjamin pencapaian dari tujuan tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan dengan berbagai strategi. Strategi-strategi yang dilakukan oleh perusahaan sudah pasti harus bisa disesuaikan dengan visi, misi, tujuan, objek, dan kebutuhan riil stakeholder. Adapun strategi Corporate Social Responsibility antara lain : (Hadi, 2011:144) a) Program dengan sentralisasi Yakni program aplikasi tanggung jawab yang berpusat di perusahaan. Artinya, perusahaan merencanakan, menentukan jenis program, merumuskan strategi perusahaan, dan juga bertindak sebagai pelaksana dari program yang telah direncanakan tersebut.

25 36 b) Program dengan desentralisasi Yakni program aplikasi tanggung jawab dimana perusahaan berperan sebagai pendukung kegiatan (supporting media). Dalam program ini, hal-hal seperti perencanaan, strategi, tujuan, dan target termasuk pelaksanaan ditentukan oleh pihak lain selaku mitra. Perusahaan disini hanya memposisikan diri sebagai supporting, baik dana, sponsorship, maupun material. c) Mixed Type Yakni program aplikasi tanggung jawab dengan menggunakan pola memadukan antara program sentralisasi dengan disentralisasi. Yakni dimana program aplikasi tanggung jawab tidak dilakukan oleh perusahaan ataupun pihak pendukung saja, namun mereka bekerjasama dalam program aplikasi tanggung jawab yang direncanakan.

26 Kerangka Pemikiran Media Indonesia Strategi Public Relations : Menggunakan 4 proses Public Relations; Analyze Situation Planning and Programming Taking Action and Communication Evaluation F E E D B A C K Corporate Social Responsibility Program Green Concern : Menanam Pohon Talkshow Edukatif Aksi Peduli warga Corporate Social Responsibility Program Green Concern terhadap pengembangan citra perusahaan Berhasil Tidak Berhasil

27 38 Keterangan : Pada penelitian kali ini, peneliti merancang konsep pemikiran terkait dengan permasalahan yang dibahas. Adapun objek penelitian ini adalah di Media Indonesia, tempat dimana peneliti melakukan observasi secara langsung. Penelitian ini menekankan pada strategi Public Relations yang digunakan oleh Media Indonesia dalam kegiatan Corporate Social Responsibility program Green Concern, dimana hal tersebut dilakukan untuk melakukan pembuktian berhasil atau tidaknya strategi Public Relations untuk mengembangkan citra perusahaan. Adapun strategi Public Relations yang digunakan adalah dengan melakukan 4 langkah proses Public Relations yaitu dengan menganalisis situasi, merencanakan program, melakukan aksi dan komunikasi, serta melakukan evaluasi terhadap perencanaan tersebut. Strategi Public Relations ini digunakan untuk menjelaskan secara rinci mengenai kegiatan Corporate Social Responsibility Green Concern yang meliputi, aksi menanam pohon, melakukan talkshow edukatif, serta kegiatan kepedulian kepada warga. Dalam penelitian ini akan membuktikan apakah strategi Public Relations yang digunakan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility Green Concern tersebut bisa mengembangkan citra Media Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang memiliki wujud tanggung jawab sosial. Berhasil atau tidaknya strategi Public Relations ini juga akan memberikan feedback kepada Media Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Modul ke: Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) Bentuk Khusus Media Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Krisnomo Wisnu Trihatman S.Sos M.Si Program Studi Periklanan www.mercubuana.ac.id Marketing Public Relation

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1 Definisi J.H Wright mengemukakan Public Relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas

BAB 2 LANDASAN TEORI. analisa yang diteliti. Menurut Griffin mengatakan bahwa teori adalah paparan atas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan alam. Selain mengolah

BAB II LANDASAN TEORI. meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan alam. Selain mengolah BAB II LANDASAN TEORI II. Landasan Teori II.1. Pengertian Corporate Social Responsibility CSR merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan di dalam meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan. CSR merupakan

Lebih terperinci

Materi I. Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

Materi I. Bahan Ajar Produksi Media Public Relations Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si. Materi I Ada empat esensi Public Relations, yakni : Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik/masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha

Lebih terperinci

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis Corporate Social Responsibility Etika bisnis Perkembangan CSR Dalam perkembangan negara industri, terjadi pengelompokkan negaranegara terutama dalam golongan yang dikenal sebagai negara penghasil bahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini banyak sekali perusahaan yang terus berlomba melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan perhatian stakeholdersnya. Selain

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 7 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Public Relations (PR) 2.1.1.1 Pengertian PR Institute of Public Relations dalam Jefkins (2003) menyatakan definisi PR adalah keseluruhan upaya yang

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan suatu negara menjadi tanggung jawab semua insan yang berada di dalam negara tersebut, tidak terkecuali perusahaan ataupun industri, untuk mewujudkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan nilai perusahaan untuk eksistensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Sudah lama kita ketahui bahwa tujuan umum dari sebuah usaha didirikan adalah untuk mencari keuntungan atau laba, laba sendiri merupakan hasil yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1

BAB II PELAKSANAAN PKL. Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 BAB II PELAKSANAAN PKL 2.1. Kegiatan selama PKL Berikut ini merupakan daftar jadwal kegiatan selama PKL : Tabel 2.1 No Hari/Tgl Jam Datang 1 Senin, 09-08- 2 Selasa, 10-09- 3 Rabu, 11-08- 4 Kamis, 12-08-

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagian orang menganggap organisasi sebagai suatu objek yang menyenangkan dan menarik. Tujuan utama organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) semakin banyak dibahas di kalangan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Corporate social responsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan wujud tanggungjawab dan sikap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public

BAB 2 LANDASAN TEORI. Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis akan membagi 2 teori dalam penelitian yang berjudul Strategi Public Relations Dalam Menjalankan Program Go Green Di Hotel Le Meridien Jakarta melalui, yaitu teori dasar / umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan keuntungan atau laba. Hal ini dikarenakan karena laba merupakan syarat perusahaan dapat terus hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan jasa. Dalam setiap aktivitasnya, komunikasi adalah suatu instrumen yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya perusahaan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Dengan adanya perusahaan membuka lapangan pekerjaan dan menyediakan barang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat

BAB I PENDAHULUAN. adanya hubungan-hubungan dalam masyarakat yang lebih padat namun bersifat 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan hubungan masyarakat merupakan kebutuhan. Humas akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan adanya hubungan-hubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2.1Teori Dasar 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti sama, communico, communication, atau commmunicare yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang berdiri sendiri maupun melebur dengan bagian yang lain. Misalnya di Pemkot Batu, Humas dilebur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian media. Namun, tentunya media tidak bisa meliput setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu pemangku kepentingan dalam perusahaan. Keberadaan media tentu membawa dampak bagi perusahaan, baik yang bersifat positif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal Tahun 2016 telah berlaku ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan keluarga besar yang memiliki tujuan dan target yang hendak dicapai, perusahaan berada di tengah lingkungan masyarakat yang lebih besar (community).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan telah menjadi isu perkembangan utama perusahaan.

Lebih terperinci

17 BAB 1 PENDAHULUAN

17 BAB 1 PENDAHULUAN 17 BAB 1 PENDAHULUAN 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) akan terjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan dalam bisnis usaha di Indonesia mendorong banyak perusahaan untuk lebih berpikir ke depan guna menjalankan strategi yang terbaik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi adalah sesuatu hal yang pasti. Perkembangan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI

BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama kurun waktu 20-30 tahun terakhir ini, kesadaran masyarakat akan peran perusahaan dalam lingkungan sosial semakin meningkat. Banyak perusahaan besar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Public Relations atau Humas Pada dasarnya Public Relations atau disebut juga Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini komunikasi merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar dan sangat penting mengingat manusia tidak mungkin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

STAKEHOLDER RELATIONS

STAKEHOLDER RELATIONS Modul ke: STAKEHOLDER RELATIONS COMMUNITY RELATIONS Fakultas Ilmu Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id PROGRAM COMMUNTY RELATIONS Community Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis ini menjadi sangat tajam baik dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional. Untuk memenangkan persaingan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang sedang berkembang dewasa ini menuntut perubahan tatanan kehidupan baru dalam berbagai bidang politik, ekonomi dan sosial budaya. Kecenderungan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Gray et al., (1995) teori kecenderungan pengungkapan

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 11 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Public Relations (PR) DESKRIPSI Dalam pokok bahasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI Oleh: Lena Satlita Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan Pendidikan ( Perguruan Tinggi Negeri, Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai makhluk yang mutlak memerlukan aktifitas berkomunikasi demi terselenggaranya kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Profitabilitas

Lebih terperinci

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6

Materi Kuliah ETIKA BISNIS. Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6 Materi Kuliah ETIKA BISNIS Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) Pertemuan ke-6 Latar Belakang Munculnya isu pemanasan global, penipisan ozon, kerusakan hutan, kerusakan lokasi di pertambangan, pencemaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Perusahaan besar memiliki bagian Humas dan memiliki fungsi dan peran penugasannya dalam mensosialisasikan dan menginformasikan programprogram kebijakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan suatu wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana CSR tersebut digunakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan melihat pengungkapan CSR mampu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kinerja Keuangan Pada Nilai Perusahaan melihat pengungkapan CSR mampu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Berbagai peneliatan sudah dilakukan mengenai CSR dan penjelasan mengenai dampak dari CSR tersebut, seperti Trisna (2013) dengan judul penelitian Kemampuan Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh Howard R. Bowen pada tahun 1953. Setelah itu,csr

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing perusahaan beradu strategi dan inovasi untuk menarik konsumen. Persaingan ketat yang ini

Lebih terperinci

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

Human Relations. Public Relations dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat Human Relations Modul ke: Public Relations dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Public Relations dalam Manajemen Manusia adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu entitas yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, laporan keuangan digunakan sebagai salah satu sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai kinerja perusahaan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat luas. Cutlip dalam Effective Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat luas. Cutlip dalam Effective Public Relations 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran humas dalam pemerintahan sangatlah penting karena mereka memiliki tugas untuk mengkomunikasikan segala bentuk kebijakan baru pemerintah kepada masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi sangat maju dan dinamis, yang mengakibatkan persaingan di dunia bisnis juga semakin meningkat. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya di dunia bisnis, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan harmonisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.

BAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudy (2005: 1), komunkasi adalah proses penyampaian informasiinformasi,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudy (2005: 1), komunkasi adalah proses penyampaian informasiinformasi, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/umum 2.1.1 Teori Komunikasi Menurut Rudy (2005: 1), komunkasi adalah proses penyampaian informasiinformasi, pesan-pesan, gagasan-gagasan, atau pengertian-pengertian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada pemegang saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga kepada lingkungan dan

Lebih terperinci

MARKETING PUBLIC RELATIONS

MARKETING PUBLIC RELATIONS MARKETING PUBLIC RELATIONS Iman Mulyana Dwi Suwandi www.e iman.uni.cc Seri Manajemen Pemasaran Halaman 2 Istilah marketing public relations dikemukakan pertama kali oleh Thomas L. Harris yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus berusaha menuju globalisasi, sehingga rumah sakit selalu berupaya meningkatkan mutu dan daya saingnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan didirikannya perusahaan memiliki beberapa tujuan, tujuan pertama adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnnya, tujuan kedua adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan dampak positif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Corporate Social Responsibility (CSR) 2.1.1. Pengertian CSR Definisi Corporate Social Responsibility yang biasanya disingkat CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya membuat dunia usaha dijalankan secara profesional justru menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada sisi negatif yang tidak diharapkan dari perkembangan konsep-konsep manajemen sejak awal abad dua puluhan. Konsep pengelolaan korporasi yang seharusnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci