TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Tanaman Durian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik Tanaman Durian"

Transkripsi

1 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Tanaman Durian Tanaman durian (Durio zibenthinus Murr.) termasuk dalam famili Bombaceae yang dikenal sebagai buah tropis basah asli Indonesia. Durian dengan kerabatnya banyak dijumpai di hutan tropis Kalimantan (Sobir dan Napitupuluh RM 2010). Tanaman durian merupakan buah asli Indonesia yang menempati posisi ke-4 buah nasional dengan produksi yang tidak merata sepanjang tahun, lebih kurang 700 ribu ton per tahun. Secara nasional, tanaman durian mengalami musim panen yang tidak serentak yang berlangsung dari bulan September sampai Pebruari serta mengalami masa paceklik bulan April sampai Juli (Sinar Tani 2010). Di habitat aslinya, tanaman durian dapat berumur sampai kurang lebih 200 tahun. Tinggi pohon durian berkisar antara meter, bahkan dapat mencapai 50 meter (Wiryanta 2001). Durian merupakan pohon yang berukuran sedang hingga besar dengan tinggi dapat mencapai 50 m serta umurnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Kulit batang durian berwarna merah coklat gelap, kasar dan kadang terkelupas dengan bentuk pohon (tajuk) mirip segitiga. Bunga durian tumbuh pada karangan bunga berbentuk malai. Malai tersebut tumbuh pada pangkal cabang sampai tengah cabang, dan jarang tumbuh pada ujung cabang. Bunga durian tergolong bunga sempurna, memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu bunga serta berbau menyengat dan biasanya mekar pada senja hari. Buahnya berduri dan bila dibelah di dalam buahnya terdapat ruang-ruang yang biasanya berjumlah lima. Setiap ruangnya berisi biji (pongge) yang dilapisi daging buah yang lembut, manis dan berbau merangsang, yang jumlahnya juga beragam tetapi rata-rata 2-5 buah. Warna buahnya bervariasi dari putih, krem, kuning sampai kemerahan (Widyastuti et al. 1993). Tanaman durian dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah sampai ketinggian maksimal 800 m diatas permukaan laut (DPL) dengan curah hujan antara mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Diperlukan musim kering (kemarau) untuk merangsang pembungaan dan hujan yang lebat 4

2 5 terus-menerus pada waktu pembungaan dapat menggagalkan pembuahan. Menurut Soedarya (2009) pohon durian tumbuh dengan baik pada ketinggian meter diatas permukaan laut (dpl) dan dapat tumbuh optimal pada ketinggian meter diatas permukaan laut (dpl). Setiap tanaman memiliki lingkungan tumbuh yang sesuai untuk dapat tumbuh optimal. Tanaman durian dapat tumbuh subur pada tanah yang netral. Derajat kemasaman tanah (ph tanah) yang sesuai untuk tanaman durian berkisar antara 3,5-6,5. Tanaman durian cocok ditanam di daerah terbuak dengan intensitas cahaya 60-80% (Setiadi 1999). B. Klasifikasi Tanaman Durian Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman durian menurut Wiryanta (2008), diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan) Divisio : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) Subdivisio : Angiospermae (berbiji tertutup) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua) Ordo : Bombacales Famili : Bombaceae Genus : Durio Spesies : Durio zibenthinus Murr. Durian (Durio zibenthinus Murr.) merupakan tanaman tahunan dengan tinggi pohon dapat mencapai m. Memiliki banir (akar papan), pegagan (kulit batang) yang berwarna coklat kemerahan mengelupas tak beraturan, tajangnya rendah dan renggang (Sobir et al. 2010). Bentuk batang durian berdasarkan penampang melintang adalah bulat (teres), warna batang tanaman durian didominasi coklat tua, tipe pertumbuhan batang monopodial (Yuniarti 2011). Durian memiliki daun tunggal (folium simplex), berbentuk memanjang, melonjong, bundar telur dan lanset. Pangkal daun membulat dengan ujung meruncing, agak tebal, permukaannya licin, bertangkai, sedangkan ukuran panjang daun antara 9-19 cm dan lebar 3-6 cm. Panjang tangkai daunnya antara

3 6 1,2-2,3 cm. Permukaan daun berwarna hijau muda sampai hijau tua dan permukaan bawah berwarna kuning (Irawan et al. 2007). Bunga durian adalah bunga sempurna, yang memiliki benang sari dan putik. Jumlah benang sari bunga durian adalah 40 benang sari. Bunga durian tersusun pada ranting yang tidak berdaun atau pada cabang tua. Panjang kelopaknya 3 cm, berbentuk lonceng, berwarna putih hingga coklat keemasan, pada umumnya bunga durian mekar pada sore hari yaitu jam WIB. Bunganya menyebarkan aroma wangi, untuk menarik pehatian kelalawar sebagai penyerbuk utamanya (Ashari dan wahyuni 2010). Ukuran dan bentuk buah durian bervariasi, buahnya berbentuk bulat atau bulat telur, panjang buah cm dan berduri tajam. Warna buah ketika masih muda hijau dan setelah tua berwarna kuning. Buah durian mempunyai biji bulat telur atau lonjong berwarna kuning kecoklatan, berdiameter lebih kurang 3 cm, dilapisi selaput biji dan berwarna kuning (Setiadi 2008). Menurut Irawan et al. (2007) karakteristik tanaman durian pada umumnya sangat berbeda-beda mulai dari bentuk daunnya, bagian terlebar daun, bentuk pangkal daun, panjang ujung daun, permukaan atas daun, tonjolan urat daun, pada permukaan atas lipatan daun, panjang kelopak tambahan, jumlah benang sari, bentuk buah, alur ruang buah, tonjolan tangkai, pangkal putik, jumlah salut buah dan tebal salut biji. C. Budidaya Tanaman Durian Pada umumnya budidaya tanaman durian dilakukan dengan dua cara yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Budidaya secara generatif dilakukan dengan menggunakan biji, sedangkan budidaya secara vegetatif dilakukan dengan cara sambung pucuk dan okulasi. Setiap cara mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Budidaya secara generatif mempunyai keunggulan perakaran yang lebih kuat dan jangka waktu berbuah yang lebih panjang. Budidaya secara vegetatif mempunyai keunggulan sifat induk dapat diturunkan dan lebih cepat berbuah (Purnomosidhi et al. 2002). Saat ini perkembangbiakan tanaman durian dilakukan oleh petani secara generatif (melalui biji), sehingga menyebabkan fase

4 7 vegetatif tanaman lebih panjang (sekitar 7-10 tahun lebih). Hal tersebut merupakan salah satu kendala dalam usaha meningkatkan produktivitas dan mutu durian yang dihasilkan. Oleh karena itu, saat ini kendala tersebut dapat diatasi dengan metode mini grafting atau sambung pucuk (Rusdi 2010). Bibit varietas unggul merupakan syarat utama dalam menunjang pertumbuhan tanaman durian. Cara pengembangan tanaman durian secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara okulasi, sambung, dan susuan. Pengembangan secara vegetatif yang paling efektif adalah okulasi. Hal ini karena beberapa alasan antara lain bibit yang dihasilkan lebih banyak dan berkualitas, lebih menghemat biaya, tenaga, dan bahan dibandingkan dengan cara yang lain (Sumarsono et al. 2002). Perbanyakan tanaman durian secara vegetatif baik secara okulasi maupun sambung, entres harus segera digunakan karena penundaan okulasi dan penyambungan lebih dari satu hari sejak pengambilan entres akan menurunkan persentase bibit jadi. Selain itu, dampak negatif lain yaitu memperlambat pertumbuhan tanaman (Mahfudin 2000). Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyambungan anatara lain adalah keterampilan pelakasana, iklim mikro di sekitar tempat pembenihan, serta kondisi batang bawah dan batang atas. Batang bawah yang diharapkan adalah pertumbuhannya optimal, sehat, bebas hama/penyakit, dan mempunyai daya kompatibilitas dengan batang atas yang serasi. Umur batang bawah yang optimal untuk disambung dini berkisar antara 1,5-2 bulan. Kondisi entres atau batang atas yang baik untuk disambung adalah umur tunas 2-4 bulan setelah flushing atau tumbuh tunas baru, mata tunas gemuk dan sedikit agak menonjol, dorman, dan bernas (Sukarmin dan Wahyudi 2008). D. Kriteria Durian Unggul Salah satu komoditas hortikultura yaitu buah-buahan yang mempunyai nilai komoditi tinggi diantaranya yaitu durian. Buah durian banyak terdapat di seluruh penjuru Indonesia dengan berbagai macam. Buah berukuran besar dan berduri dan sering dikatakan sebagai king of fruit. Tuntutan konsumen terhadap buah durian semakin bertambah, yaitu menginginkan buah durian dengan kualitas

5 8 baik, sehingga mendorong petani untuk meningkatkan kualitas buah yang ditanamnya. Kualitas buah durian yang baik adalah yang memenuhi 10 kriteria sebagai buah unggul nasional antara lain yaitu rasa daging buah manis berlemak diutamakan dengan rasa khas, daging buah tebal, ukuran biji kecil atau sekurangkurangnya kempes, warna daging kuning sampai jingga, kadar air daging sedikit (kering), tekstur daging halus dan sedikit berserat, ukuran buah besar, aroma kuat merangsang, kulit buah tipis dan mudah dibuka bila buah sudah masak dan jumlah juring 5-6 juring sempurna. Selain itu juga struktur pohon kokoh, percabangan merata/simetris, tajuk bulat. Produksi buah tinggi dan stabil setiap tahun, diutamakan yang panen buahnya pada awal atau akhir musim. Tahan terhadap hama penggerek dan beberapa jenis cendawan. Mudah diperbanyak secara vegetatif dan pertumbuhan cepat dan responif terhadap kultur teknis budidaya (pemupukan, pengairan) (Prastowo, 2006). Menurut Setiadi (2003), kriteria buah durian unggul adalah sebagai berikut: 1. Buah durian unggul mempunyai penampilan menarik. 2. Durinya besar dan berbentuk piramida. 3. Bentuk buah elips dan beraturan serta tidak memiliki belimbingan, walaupun ada hanya samar-samar. 4. Tangkai buahnya relatif pendek. 5. Daging buahnya berserat halus, pulen, kering, dan warnanya kuning madu (warna tembaga), tebal dan manis. 6. Pohon durian unggul biasanya bertajuk teratur atau indah, seperti piramida atau payung. 7. Cabangnya banyak dan tumbuh beraturan. 8. Produktivitas pohon tinggi dan tahan terhadap gangguan hama dan penyakit. Karakter unggul buah durian dicirikan dari bobot buah 1,5-2,0 kg, porsi buah yang dapat dimakan cukup tinggi yaitu 30-46% dan jumlah biji sedikit (Haryanto dan Royaningsih 2003). Selain itu, letak pongge (biji) pada juring teratur, aromanya kurang tajam dan buah durian harus dipetik dengan tangkai sekitar 2 cm.

6 9 Selain mempunyai aroma yang khas dan berasa lezat, buah durian juga mempunyai kandungan gizi yang relatif lengkap dibandingkan buah-buahan lainnya. Setiap 100 g buah durian mengandung energi 150 kkal, protein (2,9 g), lemak (3,8 g), Ca (49 mg), Fe (2,0 mg), vitamin A (8,0 mg), β-karoten (46 IU), vitamin C (25-62 mg bergantung varietas), dan 8 jenis asam amino termasuk metionin dan lisin. Karakter biofisik dominan penentu responden memilih durian yang menggambarkan idiotipe durian nasional saat ini adalah ukuran buah sedang, aroma kuat, daging tebal bertekstur lembut kering, dan rasanya manis legit. Karakter lain yang juga cukup penting untuk diperhatikan adalah bentuk buah lonjong, warna kulit hijau coklat, panjang duri sedang, warna daging kuning, serta biji berukuran kecil (Santoso et al. 2008). Biji durian berbentuk bulat telur, berkeping dua (dikotil), bewarna kekuning-kuningan atau coklat muda (BKT 2008). E. Varietas Durian Menurut Sobir et al. (2010) varietas durian di Indonesia sangat banyak, tanaman durian ini menyebar hampir di setiap Provinsi di Indonesia. Bernard (2008) menyatakan ada beberapa durian unggul dikenal masyarakat yaitu : 1. Kani Durian Kani dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Buah ini mampu berproduksi buah per musim. Pembuahan dimulai pada umur 5-8 tahun. Durian introduksi dari Thailand yang berasal dari varietas Chanee memiliki buah yang berbentuk bulat, beralur 4-5, dan kulitnya berwarna kuning kecoklatan, durinya berbentuk kerucut dan susunannya agak rapat. Durian ini susah untuk dibelah. Bobot buah durian kani rata-rata 1,5 kg. Jumlah juringnya 4-6. Jumlah biji 5-18 buah dengan bentuk lonjong kecil. Daging buah cukup tebal, kering berlemak, bertekstur halus, dan berwarna kekuningan. Durian kani mempunyai rasa yang manis dengan aroma yang sedang. 2. Sunan Durian Sunan berasal dari Gendol, Boyolali dilepas sebagai varietas unggul pada tahun Durian ini dapat berproduksi hingga buah per tahun.

7 10 Mempunyai bobot buah 1,5-2,5 kg per buah. Daging buah sangat tebal, kering, berlemak, bertekstur halus, berbau sangat harum dan berwarna krem. 3. Sukun Durian Sukun berasal dari Gempolan, Karanganyar, durian ini dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Tanaman ini mampu berproduksi buah per pohon. Kualitas buah durian sukun lebih baik dari pada durian-durian lainnya. bentuk buahnya bulat panjang dengan bobot sekitar 2 kg dan warna kekuningan. Kulit buah agak tebal dan mudah dibelah. Daging buahnya sangat tebal, berwarna putih kekuningan, berlemak, kering, manis dan beraroma harum. 4. Petruk Durian Petruk berasal dari Jepara dan Semarang. Durian Petruk dilepas sebagai buah unggul pada tahun Tanaman ini mampu memproduksi buah per pohon. Bobot buahnya 1-2,5 kg. Bentuknya bulat telur terbalik dengan warna hijau kekuningan. Durinya berbentuk kerucut kecil dan rapat. Jumlah biji per buah mencapai 5-10 butir dengan bentuk lonjong dan berukuran kecil. Daging buah agak tebal, berlemak, bertekstur lembek, berserat halus dan aromanya sedang. 5. Sitokong Durian Sitokong berasal dari Ragunan, Pasar Minggu, durian ini dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Durian ini mampu berproduksi buah per pohon. Bentuk buahnya bulat panjang dengan ketebalan 5 mm. Warna kulit hijau kekuning-kuningan. Durinya berbentuk kerucut dan tersusun rapat. Bobot buah mencapai 2-2,5 kg. Daging buah tebal, bertekstur halus, berwarna kuning, kering, berlemak, berasa manis, dan beraroma harum. 6. Mas Durian Mas berasal dari Bogor, durian ini dilepas menjadi varietas buah unggul pada tahun Produknya dapat mencapai butir dan mempunyai ketahanan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah. Bentuk buahnya lonjong dengan pangkal runcing dengan warna kuning kemerahan. Bentuk durinya runcing rapat. Durian ini susah dibelah. Bobot buah mencapai 1,5-2 kg. ketebalan kulitnya sedang. Jumlah juring per buah lima dengan jumlah biji

8 butir. Bentuk biji lonjong sedang. Daging buah tebal, kering berlemak, bertekstur halus, berwarna kuning menyala, dan beraroma sedang. 7. Otong Durian Otong merupakan introduksi dari Thailand yang berasal dari varietas Mothong. Dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Bentuk buahnya panjang dengan pangkal dan ujung buah meruncing. Kulitnya berwarna hijau kekuningan dengan ketebalan sedang. Bobot buah rata-rata 1,5 kg. dalam setiap buah terdapat 4-6 juring dengan biji sebanyak Daging buah sangat tebal, kurang berlemak, berwarna kuning, bertekstur halus, beraroma tidak begitu tajam, dan berasa manis. 8. Sihijau Durian ini berasal dari Karang Intan, Kalimantan Selatan. Buahnya berbentuk bulat panjang dan berwarna hijau. Durinya panjang dan berbentuk kerucut rapat. Berat buah 2-2,5 kg dengan kulit tebal (12 mm). Daging buah agak lembek dengan tekstur halus sampai berserat. Warnanya kuning menyala dengan aroma harum dan rasa manis bercampur gurih. 9. Sijapang Durian ini berasal dari Karang Intan, Kalimantan selatan, dan dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Pohon durian ini mampu berproduksi butir per pohon pada usia 100 tahun. Bentuk buah bulat panjang dengan warna kulit kuning kehijauan. Durinya agak jarang. Berat buah 1,5-2,5 kg. Kulitnya tebal dengan jumlah juring lima. Dagingnya berwarna kuning gading, ketebalan 1,5-2,5 cm, bertekstur halus, kering, berasa manis gurih, dan beraroma harum. 10. Sidodol Durian ini berasal dari Karang Intan, Kalimantan selatan. Dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Mampu memproduksi buah per pohon pada umur 100 tahun. Bentuk buahnya bulat dengan warna kulit hijau kekuningan. Kulit buah mempunyai ketebalan 1 cm. Berat buah 1,5-2,5 cm. Mempunyai biji butir dengan bentuk lonjong dan ukuran kecil. Daging

9 12 buah berwarna kuning mengkilap, ketebalan sekitar 1,2 cm, bertekstur halus, agak lembek, dan beraroma harum gurih. 11. Bokor Durian Bokor berasal dari Sukahaji, Jawa Barat. Dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Mampu memproduksi buah butir per pohon. Bentuk buahnya bulat panjang dengan duri besar yang tersusun jarang. Berat buah bisa mencapai 3,9 kg dengan warna kulit hijau kekuningan. Warna dagingnya kuning muda, ketebalan 3-5 mm, berasa manis, bertekstur halus, dan beraroma harum. 12. Perwira Durian ini berasal dari Sinapeul, Jawa Barat. Bentuk buahnya bulat dengan warna kulit hijau. Kulitnya tipis dan mudah dibelah. Durinya besar dan tersusun rapat. Berat buah 2-3 kg, bijinya berbentuk bulat telur. Daging buah berwarna kuning, tebal, berasa manis, bertekstur halus, kering, dan berbau harum menyengat. 13. Petaling namlung Salah satu varietas buah unggul terbaru ini dikembangkan IP2PT Pataling, namlung dan dinyatakan sebagai varietas buah unggul oleh Menteri Pertanian RI pada tahun Daging buah berwarna kuning muda mengkilap. Ketebalan 1,9-2,2 cm dengan biji kecil dan kempis. Rasa buahnya manis, gurih, dan legit dengan aroma alkoholik tidak begitu kuat. Tingkat kemanisannya 44,5 briks. 14. Siriwig Durian ini berasal dari Rajagaluh, Jawa Barat. Dilepas sebagai varietas buah unggul pada tahun Bentuk buahnya bulat telur dengan kulit warna hijau kekuningan. Durinya besar dan jarang. Warna daging putih susu dengan ketebalan sedang, rasanya manis, bertekstur halus, dan beraroma harum menyengat. F. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Durian Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, interaksi genetik, dan interaksi genetik dengan lingkungan. Faktor genetik tanaman dikendalikan oleh DNA (deoxyribose nucleic acid) atau gen-gen yang

10 13 diturunkan dari induknya, sedangkan faktor lingkungan adalah faktor-faktor eksternal yang ada di sekitar tanaman itu hidup. Berikut ini faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu iklim, intensitas sinar matahari, dan jenis dan topografi tanah. 1. Iklim Tanaman durian umumnya membutuhkan ketersediaan air yang cukup sehingga banyak tumbuh di daerah dengan tipe A dan B. Kedua tipe iklim ini memiliki 7-10 bulan basah, 2-4 bulan kering, curah hujan mm/tahun atau merata sepanjang tahun, dan suhu udara O C. Ketinggian tempat yang optimum untuk pertumbuhan dan produktivitas durian berkisar meter diatas permukaan air (Sobir et al. 2010). 2. Intensitas matahari Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman durian dalam pertumbuhannya. Air dan karbodioksida dengan bantuan sinar matahari akan di ubah menjadi energi dan oksigen di dalam daun. Untuk mampu melakukan dengan baik, daun membutuhkan penyinaran yang tepat. Pada tanaman durian, intensitas cahaya matahari yang tepat untuk proses fotosintensis sekitar 40-50% (Sobir et al. 2010). 3. Jenis dan topografi tanah Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang lempung berpasir, subur, gembur dan tidak bercadas. Pertumbuhan durian tidak bagus jika ditanam di tanah yang liat karena pengeringannya sulit, terutama pada musim hujan. Sementara pada musim kemarau, tanah liat menjadi keras dan susah mempertahankan air di sekitar perakaran. Keasaman (ph) tanah yang baik untuk tanaman durian adalah netral, yaitu berkisar 6,0-7,0 (Sobir et al. 2010). G. Analsis Cluster Karakterisasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui deskripsi suatu tanaman. Kegiatan ini dilakukan terhadap sifat morfologi pada fase pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan vegetatif dan komponen hasil tanaman. Pertumbuhan vegetatif dapat meliputi tipe

11 14 pertumbuhan dan tinggi tanaman. Komponen hasil dapat meliputi umur panen, diameter buah, dan panjang buah (Suryadi et al. 2004). Sifat genotip dipengaruhi oleh gen-gen yang ada pada suatu tanaman. Penampilan bentuk tanaman dikendalikan oleh sifat genetik tanaman dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan. Faktor lingkungan dan faktor genetik tetua khusunya kisaran variabilitas genetik sangat menentukan keberhasilan upaya mendapatkan varietas unggul. Semakin luas kisaran variabilitas genetik antar tetua, semakin besar peluang genotip potensial terbentuk (Arifin 2012) Sifat fenotip suatu mahluk hidup ditentukan oleh faktor genetis dan lingkungan. Banyak faktor genetis yang dapat mempengaruhi suatu sifat fenotip terbentuk, salah satunya adalah hibridisasi. Dari proses hibridisasi didapatkan individu baru disebut hybrid, yang pada umumnya mempunyai sifat ciri yang merupakan campuran antara induk jantan dengan induk betina. Dari perpaduan dua sifat ciri induk tersebut dapat diperoleh suatu sifat ciri baru yang bias jadi lebih unggul dari kedua induk. Pada tanaman hibridisasi dapat terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia (Pudjiono dan Septina 2008). Pada program seleksi untuk memperoleh peluang mendapatkan genotip yang unggul, kriteria seleksi yang tepat merupakan hal yang penting dalam upaya pemanfaatan plasma nutfah untuk program pemuliaan tanaman. Beberapa parameter yang digunakan untuk tolak ukur dalam program seleksi tanaman antara lain heritabilitas, kemajuan genetik, dan koefisien variasi genetik. Pengertian heritabilitas dalam arti luas adalah nisbah antara besaran varians genetik total dengan varians fenotip karakter yang bersangkutan (Becker 1992). Karakter morfologis merupakan penanda yang sudah lama digunakan dalam melakukan deskripsi terhadap suatu tanaman karena lebih mudah, cepat, sederhana, dan ralatif lebih murah. Karakter morfologi yang diamati di lapangan terdiri atas karakter morfologis yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Karakter morfologis dapat digunakan untuk mengidentifikasi variasi sifat yang selanjutnya diseleksi sebagai materi perbaikan sifat suatu tanaman pada program pemuliaan tanaman (Aktrinisia 2010). Setelah mengetahui karakter morfologi suatu tanaman maka diperlukan analisis cluster untuk mengetahui keragaman dan

12 15 mengklasifikasikan tanaman berdasarkan data yang telah diperoleh. Klasifikasi tanaman tersebut akan dibagi kedalam beberapa kelompok tertentu berdasarkan kemiripan morfologi. Analisis cluster juga penting untuk melihat kedekatan hubungan kekerabatan antar spesies. Analisis ini banyak dipakai untuk mengklasifikasikan tanaman berdasarkan survei untuk mendapatkan data keragaman tanaman di suatu tempat untuk menyusun pohon dendogram (Plotkin et al. 2002). Penyusunan pohon filogenetik dan dendogram dapat dimulai dengan pembuatan matrik. Matrik tersebut akan digunakan sebagai penanda untuk masing-masing sampel. Kemudian matrik tersebut dapat digambarkan dan diilustrasikan dengan pohon filogenetik atau dendogram (Santoso et al. 2005).

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Durian yang dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Durian yang dapat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Durian Durian merupakan salah satu anggota genus Durio. Durian yang dapat dikonsumsi ada sembilan spesies, yaitu D. zibethinus, D. kutejensis (lai), D. excelsus

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sobir et al. (2010) durian diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sobir et al. (2010) durian diklasifikasikan sebagai berikut: II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Botani dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Sobir et al. (2010) durian diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae; Divisi: spermatophyta; Classis: Dikotil; Ordo: Malvales;

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Durian 2.2. Karakterisasi Morfologi Tanaman Durian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Durian 2.2. Karakterisasi Morfologi Tanaman Durian II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Durian Para ahli berpendapat bahwa pada mulanya tanaman durian tumbuh liar di daerah hutan Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Kemudian, tanaman durian tersebut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data 16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,

Lebih terperinci

Durian Durian Enak. Nusantara

Durian Durian Enak. Nusantara Durian Enak Nusantara Durian bangkok mendominasi rak-rak buah di pasar swalayan. Langka sekali menyaksikan durian unggul lokal kita dijual di sana. Padahal, dari segi rasa banyak yang kualitasnya setara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

PERAKITAN VARIETAS SALAK : PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau

I. PENDAHULUAN. unggulan, baik untuk tujuan ekspor mau pun kebutuhan dalam negeri. Ditinjau I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Durian ( Durio zibethinus, Murr.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki prospek cukup cerah untuk menjadi komoditas unggulan, baik untuk tujuan ekspor

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji ) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

PENGARUH BATANG BAWAH DAN CARA SAMBUNG TERHADAP. KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK DURIAN (Durio zibethinus Murray) SKRIPSI

PENGARUH BATANG BAWAH DAN CARA SAMBUNG TERHADAP. KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK DURIAN (Durio zibethinus Murray) SKRIPSI PENGARUH BATANG BAWAH DAN CARA SAMBUNG TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG PUCUK DURIAN (Durio zibethinus Murray) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persaratan Guna Mencapai Derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Tanaman buah naga yang awalnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Buah naga masuk ke Indonesia dan menjadi populer sekitar tahun 2000

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar xii TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar Jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang sering disebut pamelo berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, India, Cina Selatan dan beberapa jenis berasal dari Florida,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Sukun (Artocarpus communis Frost) Dalam sistematika tumbuh-tumbuhan tanaman sukun dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Dephut, 1998): Kingdom : Plantae Divisio : Spematophyta

Lebih terperinci

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales, famili liliaceae, genus Allium,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) 4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Setelah perkecambahan, akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Kelapa sawit termasuk tanaman keras (tahunan) yang mulai menghasilkan pada umur 3 tahun dengan

Lebih terperinci

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Agri Gardina 45 merupakan mangga hibrid yang terdaftar sebagai varietas unggul baru melalui SK Mentan No: 125/Kpts /SR.120/D.2.7/3/2014. Mangga ini dihasilkan

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Identifikasi Morfologi Tanaman Buah Rambutan merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Identifikasi Morfologi Tanaman Buah Rambutan merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Identifikasi Morfologi Tanaman Buah Rambutan merupakan tanaman buah hortikultural berupa pohon dengan famili Sapindacaeae. Tanaman buah tropis ini dalam bahasa Inggrisnya disebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kopi Liberika (Coffea liberica) Kopi tergolong pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tumbuhan ini tumbuhnya tegak, bercabang dan bila dibiarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan salah satu tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia (Ashari, 1995). Durian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Hingga saat ini varietas unggul mangga di Indonesia yang telah dilepas sebanyak 32 varietas. Dari 32 varietas unggul tersebut, 14 varietas berasal dari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) 1. Karakteristik Tanaman Durian Durian (Durio zibethinus Murray) merupakan buah-buahan tropika asli Asia Tenggara, terutama Indonesia. Sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Jagung Jagung (Zea mays L) termasuk dalam keluarga rumput rumputan. tanaman jagung (Zea mays L) dalam sistematika ( Taksonomi ) tumbuhan, kedudukan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris yang terletak didaerah tropis, merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris yang terletak didaerah tropis, merupakan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris yang terletak didaerah tropis, merupakan negara yang kaya akan buah-buahan. Salah satu buah tropis yang mempunyai nilai jual yang tinggi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Taksonomi tanaman iles-iles menurut Jansen et al. (1996) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotiledone Ordo :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 DESKRIPSI VARIETAS LADA LADA VAR. NATAR 1 SK Menteri Pertanian nomor : 274/Kpts/KB.230/4/1988 Bentuk Tangkai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L. Jagung merupakan tanaman semusim, sama seperti jenis rumput-rumputan yang lain, akar tanaman

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili: I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Tanaman Gandum Tanaman gandum (Triticum aestivum L) merupakan jenis dari tanaman serealia yang mempunyai tektur biji yang keras dan bijinya terdiri dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Secara umum kerabat durian (Durio spp.) merupakan tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia. Jangkauan pasarnya sangat luas dan beragam mulai dari pasar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sharma (1993), tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta Angiospermae : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae;

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae; TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malvales; Famili: Bombacaceae; Genus: Durio; Spesies:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Tanaman Teh 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Tanaman Teh Klasifikasi tanaman teh yang dikutip dari Nazaruddin dan Paimin (1993) adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci