BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Simulasi Definisi Sistem Geoffrey Gordon (1987) mendefinisikan sistem sebagai suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Dengan penjelasan yang tidak jauh berbeda, Ludwig Von Bertalanffy (1940) memberikan pengertian sistem sebagai suatu set elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan. Schmidt dan Taylor (1970) memberikan definisi yang lebih umum, yaitu bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen-komponen yang berinteraksi dan bereaksi antar atribut komponen-komponen atau entiti-entiti untuk mencapai suatu akhir yang logis. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin yang dibahas oleh Jogiyanto H.M (1997, p1) Mendefinisikan sistem sebagai berikut: Suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan (goal) yang sama. Menurut Raymond Mc Leod Jr. (1995,p13) Sebuah sistem adalah kelompok elemen-elemen yang saling terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai sebuah hasil. Dari sejumlah definisi yang dikemukakan diatas terlihat adanya kesamaan

2 16 pengertian tentang sistem, seperti yang tercermin dari definisi yang diberikan oleh William A. Shrode dan Dan Von Voich Jr. (1947), yaitu: Sebuah sistem adalah suatu set bagian-bagian yang saling berhubungan, bekerja dengan cara kerja masing-masing, untuk mencapai tujuan yang sama secara keseluruhan dalam lingkungan yang kompleks. Dengan demikian, sistem dapat berupa kesatuan yang terdiri atas jaringan kerja kausal dari bagian-bagian yang saling bergnatungan. Singkatnya, sistem adalah kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Untuk mempelajari suatu sistem sebaiknya terlebih dahulu mengetahui apakah suatu sistem itu. Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya Definisi Model Model adalah representasi dari suatu sistem yang dikembangkan untuk tujuan pemecahan permasalahan dari sistem yang ada. (bonnet,2007,p9) Dalam kehidupan, model yang digunakan untuk mengenal suatu sistem (studi terhadap sistem) dibedakan berdasarkan data yang diperoleh dan hal tersebut dapat dibedakan menjadi : 1. Model Fisik Didasarkan pada analogi dari sistem dengan sistem. Dalam pemodelan yang seperti ini atribut atau field ( data ) dari sistem didapatkan dari pengukuran, seperti jarak yang ditempuh oleh truk dengan beban tertentu dan kecepatan tertentu yang mempengaruhi kemampuan mesin, dengan beban bervariasi dan

3 17 kecepatan tertentu seberapa jauh pesawat dapat meninggalkan landasan dan lain sebagainya. 2. Model Matematika Pada model ini simbol-simbol matematika dan persamaan-persamaan matematika digunakan untuk menggambarkan sistem. Atribut atau field dari sistem dipresentasikan oleh aktivitas-aktivitas setiap variabel yang dideklarasikan (diidentifikasi lebih awal) dan kemudian dengan fungsi-fungsi matematika maka dari seluruh variabel tersebut akan dihasilkan aktivitasaktivitas yang diharapkan. Model Matematika dibagi 2, yaitu : - Model Dinamis Sangat dipengaruhi oleh perubahan waktu. - Model Statis Menunjukkan prilaku sistem secara spesifik pada kondisi tertentu saja Definisi Simulasi Kakiay (2003, ppl-2) mengemukakan definisi simulasi sebagai suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian dengan tidak atau menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya. The Oxford American Dictionary (1980) mendefinisikan simulasi sebagai suatu cara untuk mereproduksi kondisi dari suatu situasi untuk mempelajari, meguji, melatih, dan lain-lain.

4 18 Sedangkan menurut Schriber (1987), simulasi adalah: model dari suatu proses atau sistem dimana dengan cara tertentu model tersebut melakukan respon yang sama dengan sistem yang sebenarnya terhadap suatu kejadian dengan waktu yang tidak dibatasi. Harrel et al. (2000,p5) mengemukakan bahwa simulasi adalah imitasi dari sistem dinamis dengan menggunakan model komputer untuk mengevaluasi dan meningkatkan performansi sistem. Secara garis besar simulasi dapat didefinisikan sebagai teknik untuk menggambarkan dan mempelajari perilaku sebuah sistem dengan bantuan suatu model dari sistem tersebut Keuntungan Metode Simulasi Perilaku sistem dalam simulasi sering dijadikan dasar yang kuat bagi pihak pengambil keputusan, karena dengan simulasi, dampak dari keputusan dapat dianalisa tanpa membuat perubahan pada sistem nyata yang bersangkutan sehingga sistem yang sudah ada tidak terganggu, keuntungan-keuntungan menggunakan simulasi secara singkat antara lain: Tidak mempengaruhi keadaan sistem aslinya sehingga dapat dilakukan trial and error. Dapat dilakukan dalam compressed times sehingga menghemat waktu percobaan. Simulasi adalah cost effective. Simulasi mendorong terciptanya solusi yang total dan kreatif.

5 19 Dalam simulasi, perilaku sistem dapat diamati secara menyeluruh. Kakiay (2003, pp3-5) menyebutkan terdapat berbagai keuntungan lain yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan simulasi dan simulasi komputer, yaitu sebagai berikut : 1. Menghemat waktu Kemampuan di dalam menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan dapat memakan waktu tahunan, namun dapat disimulasikan hanya dalam beberapa menit atau bahkan dalam hitungan detik. Kemampuan ini dipakai oleh para peneliti untuk melakukan berbagai pekerjaan desain operasional yang juga memperhatikan bagian terkecil dari waktu untuk kemudian dibandingkan dengan yang terdapat pada sistem yang sebenarnya. 2. Dapat melebar-luaskan waktu Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu sistem nyata (real system) yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (real time). Dengan demikian, simulasi dapat membantu mengubah sistem nyata dengan memasukkan sedikit data. 3. Dapat mengendalikan sumber-sumber variasi Kemampuan pengendalian dalam simulasi ini tampak apabila statistik digunakan untuk meninjau hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terkait (dependent) yang merupakan faktor-faktor yang akan dibentuk dalam percobaan Di dalam simulasi pengambilan data dan pengolahannya pada komputer, ada beberapa sumber yang dapat dihilangkan atau sengaja ditiadakan. Untuk memanfaatkan kemampuan ini, peneliti harus mengetahui dan mampu menguraikan sejumlah input dari sumber-sumber yang bervariasi yang dibutuhkan oleh simulasi tersebut.

6 20 4. Memperbaiki kesalahan perhitungan Dalam prakteknya pada suatu kegiatan ataupun percobaan dapat saja muncul kesalahan dalam memncatat hasil-hasilnya. Sebaliknya, dalam simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan perhitungan dengan akurat. 5. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali Simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percbaan tidak dapat dihentikan begitu saja, namun dalam simulasi komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dialankan kembali. 6. Mudah diperbanyak Dengan simulasi komputer, percobaan dapat dilakukan setiap saat dan dapat diulangulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti perubahan parameter, perubahan kondisi operasi, atau perubahan jumlah output Tahap-tahap Simulasi Seperti halnya proyek proyek lain, agar hasil dengan baik simulasi harus juga melalui tahapan perencanaan yang terstruktur, tahap tahap dalam melakukan simulasi suatu sistem adalah:

7 21 1. Planning the study, agar simulasi berhasil dengan baik, rencana simulasi harus dikembangkan secara realistis, jelas dan mudah diikuti meliputi antara lain: - Menentukan tujuan. - Mengidentifikasi pembatas pembatas. - Mempersiapkan spesifikasi simulasi. 2. Mendefinisikan sistem, dalam langkah ini, sistem yang akan disimulasikan akan didefinisikan dengan detail yang meliputi antara lain: Mengidentifikasikan hubungan sebab akibat. Mencari faktor kunci utama. Membedakan antara aktifitas yang bergantung pada waktu atau pada kondisi. Memisahkan variabel input dan variabel respon. Menyusun Model. 3. Melakukan Eksperimen, dalam langkah ini, dilakukan eksperimen pada model simulasi yang dibuat termasuk penentuan penentuan atribut simulasi seperti warm up period, steady state, replikasi, ataupun penggunaan motode-metode perancangan eksperimen. 4. Menganalisa Output, analisa output berkaitan dengan menarik kesimpulan mengenai sistem aktual berdasar model simulasi yang dibuat untuk sistem tersebut 5. Melaporkan Hasil, dalam langkah ini dibuatlah rekomendasi dan usulan perbaikan untuk sistem yang dimodelkan.

8 Jenis-jenis Simulasi Terdapat beberapa jenis simulasi yang biasa digunakan (menurut Kakiay, Pengantar Sistem Simulasi 2004). Yaitu : Simulasi Identitas ( Identity Simulation ) Simulasi Identitas ini digunakan secara langsung dan cukup sederhanda dalam penggunaannya. Dengan banyak meniadakan berbagai macam hal yang mendasar dari aturan permodelan. Kekurangan dari simulasi ini adalah cukup mahal dan tidak begitu layak, hanya sedikit memberikan kontrol atau mungkin tidak memberikan jawaban yang efektif. Simulasi Identitas Semu ( Ouasi Identity Simulation ) Simulasi ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang sebenarnya sehingga dapat mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap simulasi identitas tidak berfungsi dengan baik. Simulasi ini setingkat lebih maju dibandingkan dengan simulasi identitas. Simulasi Laboratorium ( Laboratory Simulation ) Simulasi laboratorium biasanya memerlukan berbagai komponen seperti operator, perangkat lunak dan keras, prosedur operasional, fungsi-fungsi matematis, distribusi probabilitas, dan lain sebagainya. Keuntungan dari simulasi ini adalah simulasi ini lebih murah dan lebih layak untuk memberikan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan dibandingkan dengan dua simulasi diatas. Terdapat dua jenis simulasi laboratorium, yaitu :

9 23 - Operating Planning Disini komputer berperan sangat penting sebagai pengumpul data dan sebagai pengolah informasi. - Man Machine Simulation Didalam simulasi ini, aturan-aturan dari simulasi tidak terlalu diperhatikan dan komputer hanya digunakan untuk mengolah dan menganalisis data. Simulasi Komputer ( Computer Simulational ) Untuk simulasi jenis ini, digunakan komputer untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan yang kemudian komputer tersebut diprogram sehingga nanti dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang sama lagi. Untuk saat sekarang ini, lebih condong untuk dilakukan simulasi komputer. Selain penggunaanya yang mudah juga karena hasil yang diperoleh untuk pemecahan masalah lebih cepat dan akurat Perangkat Lunak Simulasi Seiring dengan kemajuan teknologi, simulasi baik yang merupakan model matematis maupun model lainnya banyak menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu, simulasi dengan komputer memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga dapat diterapkan dalam berbagai bidang seperti industri, bisnis, kesehatan, dan bidang bidang lainnya, hal ini didukung survey oleh The Institute of Management (TIMS) dan Operation Research Society of America (ORSA) bahwa metode simulasi komputer menduduki urutan ketiga dalam frekuansi penggunaan dibanding metode analisa ilmiah lainnya. Adapun macam paket perangkat lunak untuk simulasi yang telah dikembangkan, diantaranya, SIMAN, SLAM, GPSS, ARENA, dan ProModel.

10 Simulasi dengan ProModel ProModel (Production Modeler) yang dikeluarkan oleh PROMODEL Corporation adalah alat simulasi untuk berbagai macam jenis model sistem manufaktur dan service system. ProModel merupakan tools yang sangat baik digunakan oleh engineer untuk tes desain altenatif, ide dan peta proses sebelum diterapkan. ProModel berfokus pada utilisasi resource, kapasitas produksi, produktifitas, inventory levels, bottleneck, waktu baku, dan lain sebagainya. ProModel menggunakan Graphic User Interface ( GUI ), bersifat multitasking, dan pengoperasiannya bersifat point and click sehingga mudah digunakan. Adapun jenis jenis model yang mampu dibuat dengan promodel antara lain : Manufacturing System : Assembly lines, transfer lines, jobshop, mass production Flexible Manufacturing System (FMS) JIT dan KANBAN system Service System : Rumah sakit Call Center Sistem transportasi Costumer Service Management, dan sebagainya.

11 Kelebihan dan Kekurangan ProModel Kelebihan ProModel dibanding dengan perangkat lunak simulasi lainnya adalah: Tingkat ketelitian promodel sangat baik sehingga hasil yang diperoleh sangat akurat. Promodel mempunyai berbagai macam kriteria-kriteria yang diperlukan dalam menjalankan dan memecahkan masalah simulasi. User friendly Pada akhir simulasi, ProModel membuat laporan dari data-data yang disimulasikan. Output dari ProModel adalah animasi, sehingga sangat mudah dimengerti dan dianalisa. Untuk Kekurangan ProModel adalah : Banyak menghabiskan memory dari komputer Elemen-elemen Dasar ProModel Untuk membuat model sebuah sistem, ProModel telah menyediakan beberapa elemen yang telah disesuaikan (Harrel, 2000, pp ). Elemen elemen tersebut antara lain: a. Location Location dalam ProModel merepresentasikan sebuah area tetap dimana entities mengalami proses, menunggu, disimpan, ataupun aktivitas lainnya.

12 26 b. Entities Segala sesuatu yang diproses dalam sistem disebut sebagai entities. Entities dapat berupa produk, bahan baku, barang setengah jadi, atau bahkan manusia. c. Arrivals Arrivals merupakan mekanisme untuk mendefinisikan bagaimana entities memasuki sistem. Jumlah entities yang tiba pada suatu waktu disebut batch size, tingkat kedatangan setiap entities disebut dengan frequency, jumlah total batch yang tiba disebut occourences, dan waktu pertama kali memulai pola kedatangan disebut first time. d. Processing Elemen proses menentukan rute yang dilalui oleh tiap-tiap enitities dan operasi yang dialami pada tiap lokasi yang dilaluinya. Proses menggambarkan apa yang dialami entities mulai dari saat pertama entities memasuki sistem sampai keluar dari sistem. e. Path Networks Path network digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh oleh entities ataupun resources yang mengiringi entities ketika bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya. f. Resources Resources adalah sumber daya yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu operasi tertentu dalam suatu sistem. Dengan kata lain, resources adalah peralatan, perlengkapan, kendaraan ataupun orang yang digunakan atau berfungsi untuk memindahkan entities, melakukan operasi, atau melakukan maintenance pada lokasi-lokasi.

13 Elemen-elemen dari General Statistic Report 1. Location - Scheduled Hours Merupakan jumlah jam tiap lokasi dijadwalkan untuk bekerja. - Capacity Merupakan kapasitas yang didefinisikan dalam lokasi. - Total Entries Merupakan banyaknya entity yang masuk ke dalam lokasi tertentu. - Average time per entry Merupakan waktu rata-rata setiap kedatangan di lokasi - Average Contents Merupakan rata-rata kedatangan barang di lokasi - Maximum Contents Merupakan jumlah maksimum dari kedatangan yang terjadi di lokasi selama simulasi berlangsung. - Minimum Contents Merupakan jumlah minimum dari kedatangan yang terjadi di lokasi selama simulasi berlangsung. 2. Resources - Units Merupakan sejumlah unit yang didefinisikan dalam resources - Scheduled Hours Merupakan jumlah jam dari resources yang dijadwalkan - Number of Times Used

14 28 Merupakan jumlah kejadian digunakannya resources untuk memindahkan barang atau memproses entities. - Average Time per Usage Merupakan waktu rata-rata dari resources untuk memindahkan atau memproses entities. - Average Time Travel to Use Merupakan waktu rata-rata dari resources untuk mengantarkan entities ke suatu lokasi. - Average Time Travel to Park Merupakan waktu rata-rata dari resources untuk mengantarkan entities baik pada saat berhenti di suatu lokasi atau pada saat downtime - % Blocked Merupakan presentase waktu dari resources pada saat tidak bisa bergerak ke tujuan karena masih dalam keadaan sibuk. - % Util Merupakan presentase waktu dari resources untuk mengnatarkan barang yang digunakan atau memproses entities. 3. Node Entries - Total Entries Menunjukkan berapa kali resource masuk ke jalur pada suatu lokasi. - Blocked Entries Menunjukkan beapa kali resource mencoba masuk ke dalam suatu lokasi namun terhalang oleh resource lain.

15 29 4. Failed Arrivals Menunjukkan berapa banyak enities yang gagal masuk ke lokasi yang didefinisikan karena tempat tersebut mempunyai keterbatasan kapasitas. 5. Entity Activity - Total Exits Merupakan jumlah entities yang keluar dari sistem - Current Quantity in System Merupakan jumlah entities yang masih ada dalam sistem pada saat waktu simulasi berakhir - Average Time in System Merupakan rata-rata waktu yang dihabiskan entities dalam sistem. - Average Time in Move Logic Merupakan rata-rata waktu entities selama berpindah di antara lokasi - Average Time Wait for Rest Merupakan rata-rata waktu dari entities selama menunggu resources atau entity lain untuk diproses - Average Time in Operation Merupakan rata-rata waktu dari entities selama proses di lokasi atau berpindah di dalam conveyor. - Average Time Blocked Merupakan rata-rata waktu dari entities selama menunggu di lokasi tujuan menerimanya.

16 30 6. Variables - Total changes Menunjukkan berapa kali nilai variabel berubah selama simulasi - Average Time per Change Merupakan rata-rata waktu yang diberikan pada variabel namun tetap pada satu nilai. - Minimum Value Menunjukkan nilai terendah dari variabel selama simlasi berlangsung. - Maximum Value Menunjukkan nilai tertinggi dari variabel selama simulasi berlangsung - Current Value Menunjukkan nilai terakhir dari variabel ketika simulasi berakhir - Average value Menunjukkan nilai rata-rata dari variabel selama simulasi berlangsung. 2.2 Sistem Informasi Pengertian Sistem Dalam Ruang Lingkup Informasi Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya seperti manusia, material, uang, mesin, dan informasi, dimana sumber daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemennya. Model dasar dari sistem ialah sebagai berikut : Input (masukan) Merupakan sekumpulan data baik dari luar organisasi maupun dari dalam organisasi yang akan digunakan dalam proses sistem informasi.

17 31 Process (proses) Merupakan kegiatan konversi, manipulasi, dan analisis dari data input menjadi lebih berarti bagi manusia. Output (keluaran) Merupakan proses menditribusikan informasi kepada orang atau kegiatan yang memerlukannya. Feedback (Umpan balik) Merupakan output yang dikembalikan kepada orang-orang dalam organisasi untuk membantu mengevaluasi input. Subsistem Merupakan sebagian dari sistem yang mempunyai fungsi khusus. Masing-masing subsistem itu sendiri memiliki komponen input, proses, output, dan feedback. Menurut pendapat McLeod (2001, p11-12), penjelasan hubungan elemen-elemen dalam sistem yaitu: sumber daya input diubah menjadi sumber daya output. Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik ke sasaran dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah. Jika elemen sistem menggambarkan suatu perusahaan manufaktur, sumber daya input adalah bahan mentah, yang diubah menjadi barang jadi atau jasa melalui proses

18 32 manufaktur. Mekanisme pengendaliannya adalah manajemen perusahaan, tujuannya adalah sasaran-sasaran yang ingin dicapai perusahaan, dan lingkaran umpan baliknya adalah arus informasi ke dan dari manajemen Pengertian Data dan Informasi Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Saat data diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Sedangkan pengertian informasi menurut McLeod (2001,p15) adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti dan siap dipakai. Informasi juga bisa diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi sangat dibutuhkan karena informasi merupakan suatu dasar dalam mengambil keputusan dalam perusahaan. Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer, atau kombinasi keduanya. Kualitas dari informasi ditentukan oleh 4 hal, yaitu Information quality Semakin akurat suatu informasi, maka semakin tinggi pula kualitas informasinya. Akurat berarti informasi tersebut harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat berarti pula suatu informasi harus jelas mencerminkan maksud dari sumber ke penerimanya. Sehingga pembuat keputusan akan semakin terbantu dan yakin akan informasi yang diterimanya ketika harus membuat keputusan.

19 33 Information timeless Informasi yang disediakan oleh sistem informasi dapat dipergunakan oleh orang yang tepat pada waktu yang tepat untuk mengambil keputusan, kebijakan, atau tindakan yang tepat. Information quantity Informasi yang diperoleh oleh pembuat keputusan harus sesuai dengan kebutuhan. Jika terlalu sedikit akan menyulitkan dalam membuat keputusan yang akurat dan tepat waktu. Jika terlalu banyak atau melebihi dari yang dibutuhkan atau dapat dipergunakan, pembuat keputusan seringkali mengabaikan informasi dari masalah yang serius. Information relevan Informasi yang didapat oleh pembuat keputusan harus mempunyai relevansi terhadap tanggung jawab dan tugas mereka Pengertian Sistem Informasi Menurut pendapat McLeod (2001, p4), sistem informasi adalah suatu kombinasi yang terorganisasi dari sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi ke dalam sebuah organisasi. Adapun komponen-komponen dari sistem informasi adalah metode kerja (work practices), informasi (information), manusia (people), teknologi informasi (information technologies). Sistem informasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi karena : Meningkatnya kompleksitas dari aktivitas bisnis / organisasi.

20 34 Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Untuk sinkronisasi aktivitas aktivitas dalam organisasi sehingga semua sumber daya dapat dimanfaatkan seefektif mungkin. Perkembangan teknologi yang semakin kompleks. Semakin pendeknya waktu untuk pengambilan keputusan. Dalam suatu organisasi, sistem informasi memiliki beberapa peranan dasar yaitu sistem informasi berusaha memberikan informasi aktual tentang lingkungan dari organisasi tersebut sehingga organisasi mendapat gambaran yang akurat tentang lingkungannya. Selain itu dengan aliran informasinya, sistem informasi berusaha agar elemen elemen di dalam organisasi selalu kompak dan harmonis dimana tidak terjadi duplikasi kerja dan lepas satu sama lain. Dengan demikian dapat dilihat bahwa manfaat dari sistem informasi ialah : Membantu pengambilan keputusan. Menjadikan organisasi lebih efisien dan lebih efektif. Melancarkan operasi organisasi. Menstabilkan beroperasinya organisasi. Mengelola kualitas output. Memudahkan melakukan fungsi control. Memprediksi masa depan. Lebih cepat tanggap dalam merespon perubahan Konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Terdapat tiga buah konsep atau teknik dasar dalam analisis dan desain berorientasi objek yaitu:

21 35 1. Encapsulation (Pemodulan) Encapsulation dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara sederhana berarti pengelompokkan data dan fungsi (yang disebut sebagai metode). Secara tradisional, data dan fungsi dalam sebuah program adalah independen. Seperti dalam pemrograman modular dan abstraksi data, pemrograman berorientasi objek mengelompokkan data dengan fungsi yang beroperasi pada data tersebut. Setiap objek kemudian mempunyai sebuah set data dan set fungsi secara logik. 2. Inheritance Inheritance dalam bahasa pemrograman berorientasi objek secara sederhana berarti menciptakan sebuah class baru yang memiliki sifat-sifat induknya, ditambah karakteristik khas individualnya. Jika kelas A menurunkan kelas B, maka operasi dan struktur informasi yang terdapat pada kelas A akan menjadi bagian dari kelas B. 3. Polymorphism Polimorphism adalah kemampuan dari tipe objek yang berbeda untuk menyediakan atribut dan operasi yang sama dalam hal yang berbeda. Polimorphism adalah hasil natural dari fakta bahwa objek dari tipe yang berbeda (bahkan dari subtipe yang berbeda) dapat menggunakan properti dan operasi yang sama dalam hal yang berbeda.

22 Aktivitas Utama Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek Mathiassen et al. (2000, pp14-15) menjelaskan empat buah aktivitas utama dalam analisa dan perancangan berorientasi objek yang digambarkan dalam Gambar 2.1 berikut ini. Gambar 2.1 Aktivitas Utama dalam OOAD Berikut ini merupakan penjelasan lebih rinci mengenai keempat aktivitas utama dalam melakukan analisa dan perancangan berorientasi objek menurut Mathiassen et al. (2000, pp14-15). 1. Analisis Problem Domain Problem domain merupakan bagian dari situasi yang diatur, diawasi, dan dikendalikan oleh sistem. Tujuan melakukan analisis problem domain adalah mengidentifikasi dan memodelkan problem domain.

23 37 Analisis problem domain terbagi menjadi tiga aktivitas yang digambarkan dalam Gambar 2.2, yaitu: a. Memilih objek, class, dan event yang akan menjadi elemen model problem domain. b. Membangun model dengan memusatkan perhatian pada relasi struktural antara class dan objek. c. Mendeskripsikan properti dinamis dan atribut untuk setiap class. Gambar 2.2 Aktivitas Analisis Problem Domain Pada aktivitas classes, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menentukan class. Langkah berikutnya adalah membuat sebuah event table yang dapat membantu menentukan event-event yang dimiliki oleh setiap class. Pada aktivitas structure, class-class yang telah ditentukan sebelumnya akan dihubungkan berdasarkan tiga jenis hubungan yaitu generalisasi, agregasi, atau asosiasi sehingga menjadi sebuah skema yang disebut class diagram. Dalam aktivitas behavior, definisi class dalam class diagram akan diperluas dengan menambahkan deskripsi pola perilaku dan atribut dari masingmasing class. Pola perilaku dari class terdiri dari tiga jenis, yaitu:

24 38 Sequence Merupakan event yang terjadi secara berurutan satu per satu. Selection Merupakan pemilihan salah satu dari beberapa event yang terjadi. Iteration Merupakan event yang terjadi berulang kali. Hasil dari aktivitas ini adalah sebuah statechart diagram yang menunjukkan perubahan status dari masing-masing class yang dikarenakan oleh event tertentu mulai dari initial state sampai dengan final state. 2. Analisis Application Domain Application domain merupakan organisasi yang mengatur, mengawasi, atau mengendalikan problem domain. Tujuan dilakukannya analisis application domain adalah untuk menentukan kebutuhan penggunaan sistem. Sama seperti analisis problem domain, analisis application domain juga terdiri dari beberapa aktivitas antara lain: a. Menentukan penggunaan sistem dan bagaimana sistem berinteraksi dengan user. b. Menentukan fungsi dan kemampuan sistem dalam mengolah informasi. c. Menentukan kebutuhan interface sistem dan merancang interface. Berikut ini merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada saat melakukan analisis application domain.

25 39 Gambar 2.3 Aktivitas Analisis Application Domain Dalam aktivitas usage, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat actor table yang dapat membantu menentukan actor dan use case yang berkaitan. Langkah selanjutnya adalah membuat use case diagram sehingga terlihat lebih jelas interaksi antara actor dengan masing-masing use case. Function merupakan fasilitas sistem yang menjadikan sistem tersebut berguna bagi actor. Terdapat empat jenis function, antara lain: 1. Update Fungsi update diaktifkan oleh event problem domain dan menghasilkan perubahan status model. 2. Signal Fungsi signal diaktifkan oleh perubahan status model dan menghasilkan reaksi di dalam context. 3. Read Fungsi read diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan menghasilkan tampilan model sistem yang relevan.

26 40 4. Compute Fungsi compute diaktifkan oleh kebutuhan actor akan informasi dan berisi perhitungan yang dilakukan baik oleh actor maupun oleh model. Hasilnya adalah tampilan dari hasil perhitungan yang dilakukan. Aktivitas interface mencakup pembuatan navigation diagram yang merupakan skema yang menunjukkan tampilan dari sistem dan relasi antar interface. 3. Architectural Design Architectural design berfungsi sebagai kerangka kerja dalam aktivitas pengembangan sistem dan menghasilkan struktur komponen dan proses sistem. Tujuannya adalah untuk menstrukturisasi sebuah sistem yang terkomputerisasi. Tahap architectural design terdiri dari tiga aktivitas yaitu criteria, component architecture, dan process architecture seperti yang digambarkan pada Gambar 2.4 Gambar 2.4 Aktivitas Architectural Design

27 41 Criterion merupakan properti yang diinginkan dari sebuah arsitektur. Tabel 2.1 menunjukkan criterion yang telah ditentukan oleh para peneliti untuk menentukan kualitas dari sebuah software. Tabel 2.1 Criteria untuk Menentukan Kualitas Software Criterion Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Testable Flexible Comprehensible Reusable Portable Interoperable Ukuran Kemampuan sistem beradaptasi dengan context organisasional dan teknikal. Pencegahan akses ilegal terhadap data dan fasilitas. Eksploitasi ekonomis dari fasilitas technical platform. Kesesuaian dengan kebutuhan. Fungsi yang dijalankan secara tepat. Biaya untuk mencari dan memperbaiki kerusakan sistem. Biaya untuk menjamin bahwa sistem melakukan fungsinya. Biaya memodifikasi sistem. Usaha yang diperlukan untuk memahami sistem. Penggunaan bagian dari sistem ke dalam sistem lain yang berkaitan. Biaya memindahkan sistem ke technical platform lain. Biaya pemasangan sistem dengan sistem lain. Mathiassen et al. (2000, pp ) menyebutkan bahwa kriteria usable, flexible, dan comprehensible tergolong sebagai kriteria umum yang harus dimiliki oleh sebuah sistem dan menentukan baik tidaknya suatu rancangan sistem. Component architecture adalah struktur sistem dari komponen-komponen yang berkaitan. Dalam aktivitas ini, perlu ditentukan pola arsitektural yang paling sesuai dengan model sistem. Pola-pola arsitektural tersebut antara lain:

28 42 Layered Architecture Pattern Generic Architecture Pattern Client-Server Architecture Pattern Hasil dari aktivitas ini adalah sebuah component diagram yang merupakan class diagram yang dilengkapi dengan spesifikasi komponen yang kompleks. Process architecture adalah sebuah struktur eksekusi sistem yang terdiri dari proses-proses yang saling tergantung satu sama lain. Dalam aktivitas ini juga perlu menentukan pola distribusi yang sesuai dengan model sistem. Pola-pola distribusi yang ada antara lain: Centralized Pattern Distributed Pattern Decentralized Pattern Hasil dari aktivitas ini adalah sebuah deployment diagram yang menunjukkan processor dengan komponen program dan active objects. 4. Component Design Component design bertujuan untuk menentukan implementasi kebutuhan di dalam kerangka kerja arsitektural. Hasilnya adalah deskripsi mengenai komponen-komponen sistem. (Mathiassen et al., 2000, p231). Component design terdiri dari tiga aktivitas, yaitu:

29 43 b. Model component Merupakan bagian sistem yang mengimplementasikan model problem domain. Dalam aktivitas ini dihasilkan sebuah class diagram yang telah direvisi. c. Function component Merupakan bagian sistem yang mengimplementasikan kebutuhan fungsional. Hasilnya adalah class diagram dengan operasi dan fungsifungsinya. Terdapat empat pola eksplorasi untuk merancang function component, yaitu: 1.Model-Class Placement 2.Function-Class Placement 3.Strategy 4.Active Function d. Connecting component Merupakan desain hubungan antar komponen untuk memperoleh rancangan yang fleksibel dan mudah dimengerti. Hasilnya adalah class diagram yang berhubungan dengan komponen-komponen sistem.

30 44 Gambar 2.5 berikut ini menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam component design. Gambar 2.5 Aktivitas Component Design Unified Modelling Language (UML) Definisi UML UML adalah sebuah modeling language, bukanlah sebuah method. Sebagian besar method, setidaknya dalam prinsipnya, terdiri dari sebuah modeling language dan sebuah proses. Modeling language adalah notasi (terutama grafikal) yang digunakan metode untuk mengekspresikan rancangan. Proses adalah nasihat atas langkah-langkah apa yang perlu diambil dalam menjalankan sebuah rancangan Sejarah UML Pendekatan analisa dan rancangan dengan menggunakan model OO mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai komplek. Sebelum tahun 1980 awal, dimana C dan C++ berkembang, developer software masih menggunakan sistem pemrograman struktural. Pemrograman yang umum digunakan adalah Cobol di tahun

31 dan berkembang dengan pesat di tahun Sejak penggunaan OOAD (Object Oriented Analysis and Design) pertama di bahasa pemrograman Smalltalk di awal tahun 1980, banyak metode OOAD yang mulai muncul, diantaranya seperti Shlaer/Mellor, Coad/Yourdon, Booch, Rumbaugh, dan lainnya. Pada tahun 1994, Booch dan Rumbaugh bergabung di Rational Software Corp dan membentuk sebuah standar yang baru. Pada awal tahun 1996, OMG (Object Management Group) mengajukan proposal untuk bertanggung jawab pada pengembangan dan penyatuan metode pengembangan berbasis objek, inilah yang terus dikembangkan menjadi UML. Jumlah yang menggunakan metoda OO mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara tahun 1989 hingga tahun 1994, seperti halnya oleh Grady Booch dari Rational Software Co. yang dikenal dengan OOSE (Object-Oriented Software Engineering) dan James Rumbaugh dari General Electric yang dikenal dengan OMT (Object Modelling Technique). Kelemahan saat itu mulai disadari oleh Booch maupun Rumbaugh, ketika mereka bertemu rekan lainnya, Ivar Jacobson dari Objectory. Kelemahan saat itu adalah tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis OO, sehingga mereka mulai mendiskusikan untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metoda OO untuk membuat suatu model bahasa yang seragam, yaitu UML (Unified Modeling Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia. Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994, ketika Rumbaugh bergabung dengan Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metoda yang seragam dari masing-masing metoda mereka. Saat itu baru dikembangkan draft metoda UML version 0.8 dan diselesaikan, serta di release pada bulan oktober Bersamaan dengan saat itu, Jacobson bergabung dan UML tersebut diperkaya ruang lingkupnya

32 46 dengan metode OOSE sehingga muncul release version 0.9 pada bulan Juni Hingga saat ini, sejak Juni 1998 UML version 1.3 telah diperkaya dan direspons oleh OMG (Object Management Group), Anderson Consulting, Ericsson, Platinum Technology, Object Time Limited, dan lain-lain, serta di pelihara oleh OMG yang dipimpin oleh Cris Kobryn. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component. Gambar 2.6 Terbentuknya Unified Modelling Language (UML) Sumber : Dharwiyanti, Wahono, Diagram UML Class Diagram Class Diagram menggambarkan struktur objek dari sistem. Class diagram menunjukkan sekumpulan class yang membentuk sistem dan hubungan struktural diantara class tersebut (Mathiassen et al., 2000, p336). Dalam Class Diagram ini dapat digambarkan hubungan berikut :

33 47 Generalization Mathiassen et al. (2000, p72). Class induk (Super Class) menjelaskan properties yang umum yang dimilikinya kepada class khusus dibawahnya (subclasses). Sumber : Mathiassen et al. ( 2000,p73 ) Gambar 2.7 Contoh Generalization Association Mathiassen et al. (2000, pp 76-77). Yaitu hubungan antar dua atau lebih objek. Dan hubungan komunikasi antara satu class dengan class lain. Hubungan ini menggambarkan apa yang perlu diketahui oleh sebuah class mengenai class lainnya. Sumber : Mathiassen et al. ( 2000,p77 ) Gambar 2.8 Contoh Association

34 48 Aggregation Mathiassen et al. (2000, pp 75-75). Merupakan hubungan antar dua atau lebih objek. Objek superior (the whole) terdiri dari beberapa objek inferior (the parts). Hubungan yang unik diman sebuah objek merupakan bagian dari objek lain. Sumber : Mathiassen et al. ( 2000,p76 ) Gambar 2.9 Contoh Aggregation Statechart Diagram Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari sebuah objek dalam sebuah class yang spesifik dan berisi state dan transition (Mathiassen et al., 2000, p341). Statechart diagram mendeskripsikan behavior dari sebuah sistem. Statechart Diagram menunjukkan state yang mungkin dijalankan oleh sebuah objek dan bagaimana

35 49 state objek tersebut menjalankannya berubah sebagai hasil dari event yang mencapai objek tersebut. Sumber: Mathiassen et al. (2000, p425) Gambar 2.10 Contoh StateChart Diagram Use Case Diagram Use case diagram mendeskripsikan hubungan antara actors dan use case (Mathiassen et al., 2000, p343). UseCase1 Actor1 Actor2 Gambar 2.11 Contoh Usecase Diagram

36 Sequence Diagram Bennet et al. (2006, p253) mengemukakan bahwa sequence diagram menunjukkan interaksi antar objek yang diatur berdasarkan urutan waktu. Sequence diagram dapat digambarkan dalam berbagai level of detail yang berbeda untuk memenuhi tujuan yang berbeda-beda pula dalam daur hidup pengembangan sistem. Aplikasi sequence diagram yang paling umum adalah untuk menggambarkan interaksi antar objek yang terjadi pada sebuah use case atau sebuah operation. Bennet et al. (2006, pp ) menyatakan bahwa setiap sequence diagram harus diberikan frame yang memiliki heading dengan menggunakan notasi sd yang merupakan kependekan dari sequence diagram. Bennet et al. (2006, p270) juga menyatakan bahwa terdapat beberapa notasi penulisan heading pada setiap frame yang terdapat dalam sequence diagram, antara lain: a. alt Notasi alt merupakan kependekan dari alternatives yang menyatakan bahwa terdapat beberapa buah alternatif jalur eksekusi untuk dijalankan. b.opt Notasi opt merupakan kependekan dari optional dimana frame yang memiliki heading ini memiliki status pilihan yang akan dijalankan jika syarat tertentu dipenuhi. c. loop Notasi loop menyatakan bahwa operation yang terdapat dalam frame tersebut dijalankan secara berulang selama kondisi tertentu.

37 51 d. break Notasi break mengindikasikan bahwa semua operation yang berada setelah frame tersebut tidak dijalankan. e. par Merupakan kependekan dari parallel yang mengindikasikan bahwa operation dalam frame tersebut dijalankan secara bersamaan. f. seq Notasi seq merupakan kependekan dari weak sequencing yang berarti operation yang berasal dari lifeline yang berbeda dapat terjadi pada urutan manapun. g. strict Notasi strict merupakan kependekan dari strict sequencing yang menyatakan bahwa operation harus dilakukan secara berurutan. h. neg Notasi neg merupakan kependekan dari negative yang mendeskripsikan operasi yang tidak valid. i. critical Frame yang memiliki heading critical menyatakan bahwa operasi-operasi yang terdapat di dalamnya tidak memiliki sela yang kosong. j. ignore Notasi ini mengindikasikan bahwa tipe pesan atau parameter yang dikirimkan dapat diabaikan dalam interaksi.

38 52 k. consider Consider menyatakan pesan mana yang harus dipertimbangkan dalam interaksi. l. assert Merupakan kependekan dari assertion yang menyatakan urutan pesan yang valid. m. ref Notasi ref merupakan kependekan dari refer yang menyatakan bahwa frame mereferensikan operation yang terdapat di dalamnya pada sebuah sequence diagram tertentu. Sumber: Bennet et al. (2006, p254) Gambar 2.12 Contoh Sequence Diagram

39 Navigation Diagram Navigation Diagram merupakan statechart diagram khusus yang berfokus pada user interface (Mathiassen et al., 2000, p344). Diagram ini menunjukkan windowwindow dan transisi diantara window-window tersebut. Sebuah window dapat digambarkan sebagai sebuah state. State ini memiliki nama dan berisi gambar miniatur window. Transisi antar state dipicu oleh ditekannya sebuah tombol yang menghubungkan dua window. Gambar 2.13 Contoh Navigation Diagram Component Diagram Menggambarkan organisasi dan dependensi diantara sekumpulan komponenkomponen. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen juga dapat berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

40 54 Sumber: Mathiassen et al. (2000, p201) Gambar 2.14 Contoh Component Diagram Deployment Diagram Menurut Mathiassen et al. (2000, p340), deployment diagram menunjukkan konfigurasi sistem dalam bentuk processor dan objek yang terhubung dengan processor tersebut. Menggambarkan node dalam membentuk topologi perangkat keras yang akan digunakan dan konfigurasi komponen-komponen yang ada di dalam sistem. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk mendeploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

41 55 :Client User Interface System Interface Function more clients Model :Server System Interface Sumber: Mathiassen et al. (2000, p217) Gambar 2.15 Contoh Deployment Diagram

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu buku-buku, jurnal, dan sebagainya. Berikut ini dijabarkan teori yang mendasari penelitian. 2.1.Pengertian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Uji Kecukupan Data Untuk menguji sekumpulan data, terlebih dahulu diperlukan untuk menguji kecukupan jumlah pengamatan yang telah dilakukan. Karena itu

Lebih terperinci

SEJARAH UML DAN JENISNYA

SEJARAH UML DAN JENISNYA SEJARAH UML DAN JENISNYA Elya Hestika Asiyah e.hestika@yahoo.com :: http://penulis.com Abstrak UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Contoh suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Manajemen 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod (2001, p11) system merupakan sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peta Proses Operasi Menurut Sritomo (2003,p100) Peta Proses Operasi atau dikenal dengan Operation Chart akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML

Pendahuluan. 1 Pengenalan UML Pendahuluan 1 Pengenalan UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (O OA&D) yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B)

PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH (KELAS 5 B) PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK MODUL KE - 2 PENGENALAN UML dengan RATIONAL ROSE OLEH: ANISA ISTIQOMAH 09560018 (KELAS 5 B) LABORATORIUM RPL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO

Oleh : RAHMADY LIYANTANTO Analisa Desain Berorientasi Objek Pengantar uml Oleh : RAHMADY LIYANTANTO TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011 Topik Bahasan Pengenalan Berorientasi Objek Pemodelan visual UML

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 78 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM

Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM Sistem Informasi OOAD dengan UML (1) Teknik Informatika UNIKOM OOAD dengan UML (1) 1. OOAD 2. Pengenalan UML 3. CRC cards 4. Tipe Diagram UML 5. Structural Diagram 6. Behavioral Diagram 7. Relasi pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Azhar Susanto dalam bukunya Sistem Informasi Management ( hal.18 bag.1 konsep dasar SIM ). Bahwa sistem adalah kumpulan dari subsistem/ komponen/ bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Dalam ISO 9000:2005, kualitas didefinisikan sebagai kumpulan dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Persediaan meliputi semua barang dan bahan yang dimiliki oleh perusahaan dan dipergunakan dalam proses produksi atau dalam memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas et al. (2005, p.15), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali semakin

Lebih terperinci

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil Kisi- kisi BINUS 2011 1. Jelaskan apa yg anda ketahui tentang Good Design? Desain yang baik memiliki sedikit kelemahan utama Sebuah desain yang baik bertujuan untuk mecapai properti yang bagus dan pada

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM SEMESTER: 4 KODE : KI091318 SKS: 4 JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA FTIF ITS PROGRAM : S1 DOSEN: KOMPETENSI UTAMA / TIU : untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 SOAL PRA UTS PSBO 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar (2000, p6), sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT KEBAYORAN

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Object Oriented Analysis and Design Pengenalan OOAD Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6281329571612 SILABUS MATA KULIAH

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kriteria dan Analisis Multikriteria Dalam proses pengambilan keputusan dibutuhkan adanya kriteria sebelum memutuskan suatu alternatif pilihan. Kriteria digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Syarat data:

Lebih terperinci

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang L8 Gambar Window Laporan Fisik Persediaan L9 Gambar Window Laporan Status Persediaan L10 Gambar Window Laporan Management by Exception L11 L12 Descriptions

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com REKAYASA PERANGKAT LUNAK 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com Referensi Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, Roger S. Pressman, Ph.D, Andi Jogyakarta, 2012 Buku 1 Rekayasa

Lebih terperinci

Apakah Diagram Itu? Diagram mengikuti aturan atau standar. Contoh Diagram sederhana:

Apakah Diagram Itu? Diagram mengikuti aturan atau standar. Contoh Diagram sederhana: KONSEP PEMODELAN Pada pengembangan sistem model digambarkan dalam bentuk fisik dan abstrak. Tim pengembangan sistem (software) membutuhkan model untuk mendapaat gambaran tentang sistem tersebut. Meskipun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Media Dalam kamus bahasa indonesia media disebut alat bantu, ditinjau dari segi bahasa kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

1. Penggunaan Pemodelan

1. Penggunaan Pemodelan 2. PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK A. Pemodelan sebagai Teknik Desain Teknik pemodelan objek menggunakan tiga macam model untuk menggambarkan sistem, yaitu model objek, model dinamik, dan model fungsional.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana 184 Entry nomor anggota Entry jumlah pembayaran print Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana dd print Gambar 4.78 Window Cetak Daftar Setoran Simpanan Sukarela print Gambar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

2. Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan bentuk tingkah laku kelas dinamakan dengan. c.operasi

2. Fungsi di dalam kelas yang dikombinasikan bentuk tingkah laku kelas dinamakan dengan. c.operasi Soal Kuis I PSBO 1. Konsep awal programming (Basic) dengan kekuatan GOTO statement dinamakan dengan a. Non Procedural Language b. Procedural Language c. Object Oriented Programming d. Visual Object Oriented

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah mempunyai peranan penting untuk membantu menyelesaikan masalah dengan mudah. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010

Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Jawaban Tugas Akhir Matrikulasi Semester Ganjil 2009/2010 Nama Mahasiswa : Susanto e-mail : ntbsanto@yahoo.com Mata Kuliah : Intro to Information Object Oriented SE (Pengantar SE Berorientasi Objek) Dosen

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian

LEMBARAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS Tahun 2014/ Komunikasi Paket Keahlian PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jl. Bhayangkara 12 Telp./ Fax. 321219/ 325073 Wonosobo 56300 website : www.smkn1-wnb.sch.id email : info@smkn1-

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

Tujuan 04/07/ :01

Tujuan 04/07/ :01 Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Diagram class sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yanag digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi Teknik Industri Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN AGREGAT PADA SPBU

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA 4.1. The Task 4.1.1. Purpose Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung kegiatan dari setiap pengguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek LAT UTS AMIK BSI 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalampengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

U M L. Unified Modeling Language

U M L. Unified Modeling Language U M L Unified Modeling Language FUNGSI Penggunaan UML itu sendiri tidak terbatas hanya pada dunia software modeling, bisa pula digunakan untuk modeling hardware (engineering systems) dan sering digunakan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK No. SIL/EKA/PTI 241/01 Revisi : 00 Tgl : 1 Mar 2009 Hal 1 dari 5 MATA KULIAH : PENGEMBANGAN SISTEM BERORIENTASI OBJEK KODE MATA KULIAH : PTI 241 SEMESTER : 6 PROGRAM STUDI : PTI DOSEN PENGAMPU : RATNA

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 64 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pengertian Sistem Aplikasi Sistem yang akan dibangun merupakan sistem aplikasi mobile web yang bernama Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit. Aplikasi tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatannya sehari-hari seperti melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Notasi dalam UML. Actor

Notasi dalam UML. Actor Notasi dalam UML Actor Gambar 1. Notasi Actor Actor menggambarkan segala pengguna software aplikasi (user). Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka sudah semestinya setiap organisasi perusahaan mempersiapkan sebuah sistem yang baik agar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Soendoro dan Haryanto (2005), definisi dari sistem dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian sangat berperan penting untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan memberikan solusi yang baik dan sesuai. Studi Pendahuluan Studi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : DIVISI INFORMATION SYSTEM AND TECHNOLOGY PT SERASI AUTORAYA

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : DIVISI INFORMATION SYSTEM AND TECHNOLOGY PT SERASI AUTORAYA BINUS UNIVERSITY Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DOCUMENT MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB ( STUDI KASUS : DIVISI INFORMATION

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Framework Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 sebanyak 92% pada incident bisnis kritis pada tahun 2003. Dari beberapa fakta di atas terbukti bahwa ITIL framework dapat memberikan solusi penanganan incident di perusahaan. Pada penelitian ini, ITIL

Lebih terperinci