BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Hendra Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 52 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tujuan pustaka yang di jelaskan pada bab II, maka dalam bab ini saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan mudharabah pada bank syariah. A. Perlakuan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah di Bank BNI Syariah 1. Sumber Daya Perhitungan Untuk keperluan perhitungan pembagian haasil bank syariah memiliki data-data sebagai berikut: Tabel 4.1 Sumber Dana Produk Sumber dana Wadiah Saldo rata-rata Harian Tabungan Wadiah 30,000,000,000 Giro Wadiah 40,000,000,000 Sub total sumber dana prinsip wadiah 70,000,000,000
2 53 a. Sumber Dana Produk Dana dan Mudharabah Saldo Rata-Rata Harian Tabungan mudharabah Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah 1 bulan Deposito Mudharabah 2 bulan Deposito Mudharabah 3 bulan Deposito Mudharabah 4 bulan Sub Total Prinsip Mudharabah Sumber Bank BNI Syariah b. Penyalur dana dan Pendapatan yang nyata-nyata diterima Tabel 4,2 Data Pengelola Dana dan Pendapatan Produk Penyaluran Dana Pendapatan Cash Basis Saldo Rata- Rata Cash Baasis Akrual Total Prinsip bagi halis Investasi Mudharabah Investasi Musyarakah Sub total Prinsip jual beli Murabahah ( ) Salam dan salam pararel Istisna dan Istisna Prl Sub Total Prinsip Ujroh Ijrah dan IMB Sub Total Prinsip Syariah Lainya Sertifikat IMA Sertifikat Wadiah BI Sub total TOTAL Sumber Bank BNI Syariah
3 54 Catatan; 1. Dari total pendapatan sebesar Rp ,- terdiri dari pendapatan akrual sebesar Rp ,- dan Rp ,- merupakan cash basis. 2. Jumlah riil infestasi (bagi hasil) adalah 30 hari. 2. Perhitungan Pembagian Hasil Usaha a. Sumber daya prinsip wadiah diikut sertakan dalam perhitungan (wadiah dan mudharabah) 1. PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION Tabel 4.3 Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Jenis Simpanan Saldo Rata- Rata Pendapatan Porsi Penyimpanan Dana Porsi Bank Harian Nisbah Pend. Rtu. Nisbsh Pend. A B C D % E F (B X C) (B X E) Prinsip Wadiah Tab. Mudharabah , Dep. Mudharabah 1 bulun Rp , bulun Rp , bulun Rp , bulun Rp , TOTAL Sumber : Bank bni Syariah Perhitungan dalam table dapat di jelaskan sebagai berikut;
4 55 1. Yang membedakan dengan perhitungan pembagian hasil usaha khusus sumber dana mudharabah adalah hanya besarnya pendapatan yang akan di bagikan yaitu; 2. Perhitungan kelompok dana dengan perinsip wadiah dilakukan dengan rumus Hasil yang di peroleh dari pengelola dana dengan prinsip wadiah merupakan pendapatan seluruhnya milik bank syariah sebagai pihak penerima titipan. Tujuan wadiah di ikut sertakan dalam perhitungan pembagian hasil usaha adalah untuk mengetahui pendapatan yang di peroleh dari pengelola dana tersebut. Jika bank syariah memberikan bonus kepada penitip dana wadiah di harapkan secara keseluruhan tidak lebih dari Rp ,-. Jika bank syariah memberikan bonus kepada penitip wadiah melebihi Rp ,- berarti ada
5 56 pendapatan lain yang di alokasikan oleh untuk bonus sehingga pada akhirnya akan mengurangi keuntungan bank syariah. 2. PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION a. Sumber dana prinsip wadiah tidak di ikut sertakan dalam perhitungan (wadiah dan mudharabah) Tabel 4.4 Penbagian Hasil Usaha (Dana Mudharabah) Jenis Simpanan Saldo Rata- Rata Pendapatan Porsi Penyimpanan Dana Porsi Bank Harian Nisbah Pend. Rtu. Nisbsh Pend. A B C D % E F (B X C) (B X E) Prinsip Wadiah Tab. Mudharabah , Dep. Mudharabah 1 bulun Rp , bulun Rp , bulun Rp , bulun Rp , TOTAL Dari perhitungan table profit distribusi tersebut di atas dapat di jelaskan sebagai berikut;
6 57 1. Menentukan besarnya porsi pendapatan yang akan di bagikan antara pemilik dana (nasabah) yang menggunakan prinsip mudharabah dengan bank syariah sebagai pengelola dana (total-b) adalah sebagai berikut. 2. Perhitungan kelompok dana (kelompok tabungan mudharabah, kelompok deposito mudharabah) a. Misi kelompok dana tabungan mudharabah kolom B 1 b. Misal kelompok dana deposito mudharabah satu bulan kolom B2 3. Porsi pendapatan untuk sekelompok pemilik dana - kolom D Rumusnya adalah : B x C a. Misalnya tabungan mudharabah - kolom D1 (B-1) x (C-1) = x 0, 45 = b. Misalnya-deposito mudharabah jangka waktu satu bulan - kolom D2 (B-2) x (C-1) = x 0,65 =
7 58 4. Persi pendapatan untuk pengelola dana (mudharabah) - kolom F Rumusnya: B x E a. Misalnya untuk tabungan mudharabah - kolom F (B-1) x (E-1) = x 0,55 = b. Misalnya untuk deposito mudharabah jangka waktu satu bulan - kolom F2 (B-2) x (E-2) = x 0,35 = Perhitungan return bagi hasil: Perhitungan return yang tercantum dalam tabel di atas adalah return untuk masing-masing produk, tujuanya untuk memberikan gambaran hasil yang di peroleh dari masing-masing produk di samping untuk kepentingan pelaporan ke Bank Indonesia untuk keperluan metode perkembangan bank syariah. Banyak cara menghitung return bagi hasil seperti misalnya. a. Perhitungan indikasi rate produk (hanya untuk kepentingan intern bank) Perhitungan indikasi rate ini hanya diperhitungkan untuk kepentingan intern bank, yaitu untuk kepentingan pembagian hasil yang di lakukan oleh komputer atau kepentingan laporan ke Bank Indonesia (selama belum menggunakan format Laporan Bulanan Bank Umum Syariah) dan indikasi rate ini tidak perlu di umumkan atau di sampaikan kepada nasabah. Perhitungan indikasi rate masing-masing produk dengan rumus sebagai berikut;
8 59 b. Perhitungan pembagian hasil usaha mempergunakan Return Total Pendapatan Yang Dibagikan. Cara lain perhitungan pembagian hasil usaha adalah dengan menentukan return total dari pendapatan yang dibagi hasilkan dibandingkan dengan sumber dana yang merupakan modal untuk memperoleh hasil usaha tersebut. Dengan return pendapatan yang akan dibagi dengan nisbah tertentu akan diperoleh pula return produk masingmasing. 1. Rumus Return (Indikasi Rate) Pendapatan Total: Perhitungan indikasi rate lain masing-masing produk atar pendapatan total (sebelum dibagi shahibul maal dan mudharib) dilakukan dengan rumus sebagai berikut; 2. Contoh perhitungan return pendapatan yang dibagi Dari data-data contoh di atas diketahui bahwa a. Saldo rata-rata sumber dana (mudharabah) sebesar Rp b. Pendapatan yang dibagikan (lihat perhitungan) sebesar Rp. 600 c. Hari Bagi Hasil bulan yang besangkutan 30 hari
9 60 Maka perhitungan indikasi rate untuk kelompok tabungan mudharabah adalah sebagai berikut; Perhitungan tersebut besarnya sama untuk masing-masing produk, misalnya tabungan mudharabah dimana: a. Saldo rata-rata simpanan (tabungan) mudharabah sebesar Rp b. Pendapatan yang akan dibagikan (untuk produk simpanan) sebesar Rp c. Hari Bagi Hasil bulan yang besangkutan selama 30 hari Maka return tabungan mudharabah sebelum dibagi (pendapatan total) adalah sebagai berikut: Jika nisbah umum untuk tabungan mudharabah adalah 45% untuk nasabah sebagai pemilik danadan 55% untuk Bank Syariah sebagai mudharib, maka return produk untuk pemilik dana adalah sebagai berikut 45% x 9,125 = 4,10625 Perhitungan ini sama dengan perhitungan apabila mempergunakan table. Dari perhitungan tersebut diatas jelas adanya perbedaan prosentase bunga dengan rosentase bagi hasil. Prosentase bunga besarnya ditetapkan di depan, sedangkan prosentase merupakan hasil akhir proses perhitungan.
10 61 Prosentase return tabungan mudharabah sebesar 4,10625% sebagai hasil perhitungan dari pendapatan milik sekelompok penabung mudharabah sebesar Rp ( D-1). Pendapatan tersebut merupakam bagian dari pendapatan produk tabungan mudharabah sebelum dibagi sebesar Rp (B-1). Pemdapatan produk sebesar Rp merupakan bagian dari total pendapatan yang akan dibagi antara bank dan seluruh nasabah (tot-1) sebesar Rp Pendapatan yang akan dibagi tersebut merupakan pendapatan nyata-nyata di terima (cash basis) dan ini di pengaruhi oleh pembayaran angsuran yang di terima. Catatan : Jika dalam pembiayaan mudharabah ternyata mengalami kerugian, maka kedua belah pihak akan berbagi rugi. Pembagian rugi dilakukan setelah diketahui, dari mana sumber kerugia metodean tersebut timbul. Jika diakibatkan karena risiko bisnis, maka kerugian atas modal ditanggung oleh pemilik modal. Sementara nasabah menderita kerigian dalam hal tenaga, waktu dan biaya. Jika kerugian diakibatkan karena risiko karakter nasabah maka nasabah yang menanggung kerugiannya. Pada karakteristik mudharabah menurut PSAK 105 pengakuan laba rugi sesuai dengan BNI Syariah yang menggunakan methode revenue sharing, yang di ketahui berdasarkan laba rugi dari pengelola dana yang diterima oleh bank secara barkala sesuai kesepakatan.
11 62 B. Perhitungan Bagi Hasil Untuk Individu Rekening Tabungan mudharabah Contoh kasus pada Bank BNI Syariah Kasus Pertama Tabungan mudharabah H. Amirullah dalam bulan Juli 2008 memiliki saldo rata-rata harian sebesar Rp Dalam akad pembukaan rekening tabungan mudharabah disepakati pembagian hasil usaha nisbah 45 untuk H. Amirullah dan 55 untuk Bank Syariah. 1) Perhitungan bagi hasil dengan mempergunakan prosentse return psoduk (catatan : sesuai perhitungan pembagian hasil usaha dalam tabel profit distribution di atas, seturn tabumgan mudharabah sebesar 4,10625%pa) Perhitungan bagi hasil yang di bayarkan kepada nasabah investasi mudharabah digunakan rumus a. Jika pemilik dana memperoleh bagi hasil dengan nisbah yang sama dengan nisbah pada tabel pembagian hasil usaha (45% untuk penabung dan 55% unttk Bank Syariah) Perhitungan bagi hasil yang di peroleh H. Amirullah adalah sebagai berikut: Catatan; Ada bank syariah mempergunakan;
12 63 Rumus ini hanya dapat di pergunakan jika seluruh indikatornya sama, seperti misalnya lama investasi, nisbah nasabah dan sebagai berikut. Jika ada indikator besbeda akan menghasilkan berbeda. b. Jika pemilik dana memperoleh bagi hasil dengan nisbah khusus (special nisbah) dan berbeda dengan nisbah dalam tabel profit distribution (Nisbah untuk H. Amirullah 80 dan untuk bank syariah 20) Perhitungan bagi hasil yang diperoleh H. Amirullah adalah sebagai berikut: a. Hasil nisbah normal b. Hasil nisbah tambahan Total bagi hasil = ) Perhitungan bagi hasil dengan menggunakan return total pendapatan sebelum dibagi (prosentase return total pendapatan) (catatan : sesuai perhitungan pembagian hasil usaha (profit distribution) di atas, return pendapatan sebelum dibagi / return total pendapatan adalah sebesar 9,125%)
13 64 Perhitungan bagi hasil yang di bayarkan kepada nasabah investasi mudharabah dilakukan dengan menggunakan rumus : 1. Investasi Mudharabah memiliki nisbah yang sama dengan nisbah dalam table (Nisbah untuk H. Amirullah 45 dan untuk Bank Syariah 55) 2. Investasi Mudharabah memiliki nisbah yang berbeda / special nisbah (Nisbah untuk H. Amirullah 80 dan untuk bank syriah 20) Kasus Kedua Pada tanggal 1 agustus 2009, BNI Syariah memberikan pembiayaan prodktif untuk proyek PT. Bumi Damai, yang akan di gunakan untuk tambahan pembiayaan modal kerja untuk proyek konstruksi. Kesepakatan pembiayaan musyarakah bersifat permanen. PT. Bumi Damai mengajukan pembiayan sebesar Rp 6 Miliyar, tetapi pembiayaan yang di cairkan oleh BNI Syariah sebesar Rp 1,5 Miliyar. Modal PT. Bumi Damai dari proyeksi pembayaran sebesar Rp nisbah bagi hasil untuk BNI Syariah : mudharib yaitu 0,353% : 99,647% dari pendapatan proyeksi PT. Bumi Damai yang sebesar Rp , dikarnakan BNI Syariah menggunakan prinsip bagi hasil dengan
14 65 sistim revenue sharing, maka bagi hasil dihitung dari pendapatan proyeksi mudharib. Jangka waktu pembiayaan selama 4 bulan sejak akad ditanda tangani, dengan pembayaran bagi hasil setiap. Dan pengembalian pokok pengembalian pada saat jatuh tempo. Bagi hasil yang diterima oleh bank syariah dengan nisbah dari revenue sharing yang disepakati sebagai berikut : 1. Nisbah untuk BNI Syariah : 0,353% di dapat dari : Keterangan : PP = Pokok Pembiayaan R = Expected Return Diketahui : a. Expendted return yang yang ditetapkan dalam perhitungan nisbah terlebih dahulu di konversi ke dalam rate efektif (berdasarkan perhitungan tabel konversi / minimal ekuivalint rate ) adalah 15% b. Pokok pembiayaan proyek : Rp c. Pendapatan proyek : Rp d. Jangka waktu 4 bulan Bagi hasil setahun = 15% x Rp = Rp /tahun Bagi hasil selama 4 bulan = Rp x 4 bulan = Rp
15 66 Jadi, jika dimasukkan ke dalam rumus : = 0,353% Sedangkan nisbah untuk madharib = 100% - 0,353% = 99,647% Jadi nisbah intuk BNI Syariah : Mudharib = 0,353% : 99,647% Perhitungan nisbah pada Bank BNI Syariah adalah di dasarkan pada tabel konversi bunga flat yang menunjukan minimal ekuivalent rate (nisbah minimal) untuk BNI Syariah, yang berdasarkan jangka waktu pembiayaan yang diberikan oleh bank, untuk PT. Bumi Damai flat pertahun untuk jangka waktu satu tahun adalah 8% dan 8,5% adalah 2. Modal proyek PT. Bumi Damai : Proyek pembayaran (65% x Rp ) Rp Dikurangi : plafond (Rp ) Maka dari itu, pendapatan bagi hasil yang di terima BNI Syariah sebagai berikut: Bagi hasil untuk : BNI Syariah : 0,353% x Rp = Rp Mudharib : 99,647% x Rp = Rp
16 67 Di karnakan BNI Syariah mempergunakan sistem revenue sharing untuk bagi hasil, maka dapat dilihat dari skedul pembayaran PT. Bumi Damai untuk mengetahui pendapatan proyek. Dapat diketahui pendapatan proyek PT. Bumi Damai sebesar Rp dan modal dari PT. Bumi Damai sebesar Rp dari proyeksi pembayaran. Pendapatan proyek tersebut sebagai dasar untuk menghitung bagi hasil. Pendapatan Proyek PT. Bumi Damai dapat dilihat di tabel sebagai berikut : C. Hasil Pembahasan 1. Pendapatan total bank syariah sebanyak Rp dipisahkan untuk sebesar Rp (pendapatan akrual tidak di perkenankan untuk di bagi kepada pemilik dana mudharabah). Dengan adanya pendapatan akrual sebesar 14,19% menunjukan adanya pendapatan yang hanya dalam pengakuan saja, antara lain dari akibat angsuran pembiayaan telah jatuh tempo tetapi nasabah belum melakukan pemaayaran. Semakin besar prosentase ini semakin besar pendapatan yang belum di terima. 2. Pendapatan sumber dana pihak ketiga di pisahkan pendapatan sumber dana mudharabah sebesar Rp dan sumber dana wadiah sebesar Rp , pendapatan wadiah sebesar Rp atau 33% pendapatan dana pihak ketiga cash basis ini sepenuhnya milik bank syariah. Semakin besar pendapatan wadiah di banding dengan pendapatan mudharabah menujukan bank syariah
17 68 semakin kecil dalam melakukan transaksi yang dengan prinsip bagi hasil yang merupakan keunikan bank syariah. 3. Pendapatan mudharabah ini merupakan pendapatan milik bersama antara dan syariah dengan pengela dana dan pemodal mudharabah sebagai pemilik dana. 4. Pendapatan dari masing-masing produk tersebut jg milik bersama antara bank syariah dan pemodal mudharabah. oleh karna itu pembagian bagi hasil sesuai kesepakatan pada awal akad. D. Penerapan pembaiayaan mudharabah metode bagi hasil revenue sharing pada PT. BNI Syariah Berikutr ini merupakan contoh kasus pembiayaan mudharabah pada PT. Textil adalah sebagai berikut: pada tanggal 15 januari 2009 Bank menyetujui pembiayaan mudharabah kepada Bakri seorang pengusaha Texti di kota pekalongan dengan data sebagai berikut: Plafond = Rp Jangka waktu Nisbah = 2 tahun = 30% untuk Bank 70% untuk Bakri Penyerahan modal mudharabah adalah sebagai berikut: a. Pada tanggal 25 januari 2009 bank memberikan uang tunai kapada Bakri sebesar Rp
18 69 b. Pada tanggal 27 januari 2009 bank menyerahkan 20 buah mesin taman dengan nilai pasar sebesar Rp (harga beli Rp ) c. Pada tanggal 28 januari 2009 bank menyerahkan 22 mesin pewarna dengan nilai pasar Rp (harga beli Rp ) Jurnal kasus pembayaran mudharabah adalah sebagai berikut: a. Tanggal 15 januari saat pembayaran mudharabah disetujui Kontra Komitnen Investasi Mudharabah Rp Kewajiban Komitnen Investasi Mudharabah Rp b. Tanggal 25 januari dilakukan penyerahan modal dalam bentuk uang tunai, sebesar Rp Pembiayaan mudharabah Rp Rekening nasabah Rp c. Tanggal 27 januari dilakukan penyerahan 20 mesin tenun kepada Bakri sebagai mudharib, dengan nilai pasar sebesar Rp (nilai tercatat Rp ) Pembayaran Mudharabah Rp Kerugian Mudharabah Rp Persediaan Aset Mudharabah Rp d. Tanggal 28 januari dilakukan penyerahan 20 buah mesin pewarna kepada bakri dengan nilai pasar Rp , (nilai tercatat Rp ) Pembiayaan mudharabah Rp
19 70 Keuntengan Tangguhan Mudharabah Rp Persediaan Aset Mudharabah Rp Akuntansi keuntungan mudharabah perbulan mulai tanggal 28 februari adalah: Amortisasi = Rp : 24 bulan = Rp perbulan Jurnalnya: Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp Keuntungan Peyerahan Aset Mudharabah Rp e. Tanggal 25 Februari atas pengelolaan investasi mudharabah diperoleh hasil usaha dari jumlah laba bruto sebesar Rp maka diterima bagi hasil dari Bakri yang menjadi hak bank sabesar Rp (30% X ) yang di bayar tunai Kas/Rekening Nasabah Rp Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp f. Bakri sesuain kesepakatan, membayar pembiayaan mudharabah sebesar Rp Rekening Nisbah Rp Penbiayaan mudharabah Rp Sesuai kesepakatan Bakri yang telah yang telah mengembalikan semua modal milik bank, dan bank menerima pengembalian modalnya dari Bakri maka selanjutnya usaha menjadi milik Bakri sepenuhnya.
20 71 g. Penyajian Laporan Keuangan NERACA Per 28 Januari 2009 Aset: Pembiayaan mudharabah Rp Penyisihan Kerugian 0 - Rp h. Mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi mudharabah di dalam catatan atas laporan keuangan yaitu: 1. Modal yang harus diserahkan kepada mudharib sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Modal dapat diberikan kepada bentuk kas maupun non-kas 2. Sesiai prinsip mudharabah adalah apabila mendapatkan hasil usaha maka pembagian hasil usaha antara madhrib dan shahibul maal dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah di sepakatidari awal. 3. Pengembalian modal oleh madhrib di lakukan sesuai kesepakatan. E. Kesesuaian Penerapan Akuntansi Pembiayaan Mudharabah dengan PSAK 105 pada tahun 2007 Berdasarkan pencatatan yang dilakukan bank atas kasus di atas berikut analisis tentang kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK No 105):
21 72 1. Pencatatan Pengakuan dan Pengukuran a. Bank mencatat penyerahan modal dalam bentuk uang tunai (kas) sebagai pembiayaan mudahabah kepada pemilik dana (di debet) dan diakui sebagai rekening nasabah (di kredit) dan diakui sebagai rekening nasabah. hal ini telah sesuai dengan PSSAK 105 bagian yang menyebutkan bagian yang menyebutkan bahwa pembiayaan mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah kas yang telah dibayarkan. b. Bank mencatat penyerahan investesi mudharabah dalam bentuk aset non-kas dalam hal ini nilai pasar lebih mudah dari nilai tercatat maka pembiayaan mudharabah kepada pemilik dana (di debit), kerugian kenyerahan aktiva (di dedit) dan di akui sebagai penyerahan aktiva (di kredit). Sedangkan jika penyerahan investasi mudharabah dalam bentuk aset non-kas dalam hal ini pasar atau wajar lebih tinggi tercatat maka pembiayaan mudharabah (di debit), persediaan aset mudharabah (di debit), dan di akui keuntungan mudharabah tangguhan (di kredit) kemudian keuntungan mudharabah tangguhan di amortisasi sesuai jangka waktu aset mudharabah. c. Bank ketika mencatat penerimaan bagi hasil maka pembagiannya disesuaikan dengan nisbah yang telah disepakati antara kedua belah pihak yaitu bank (pemilik modal) dan Bakri (pengelola dana). Pada saat pengelola dana membayar bagi hasil kepada bank maka dicatat sebagai kas atau rekening nasabah (didebit) pembagian hasil mudharabah (dikredit). Pencatatan yang dilakukan bank telah sesuai dengan PSAK 105 yang
22 73 dinyatakan bahwa pengakuan hasil usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdarsarkan laporan bagi hasil atas realisasi peghasilan dari pengelola dana. 2. Penyajian Penyajian yang dilakukan oleh bank terdapat dalam neraca disisi aset sebagai pembiayaan mudharabah sebesar Rp penyajian yang dilakukan bank telah sesuai dengan PSAK 105 yang berisikan tentang pemilik dana penyajian pembiayaan mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat. 3. Pengungkapan Bank mengungkapkan yang terkait dengan transaksi mudharabah, yaitu modal dapat diberikan berupa kas maupun non-kas, pembiayaan hasil usaha harus sesuai dengan nisbah, pengembalian modal dilakukan sekaligus. Pengungkapan yang dilakukan bank telah sesuai dengan PSAK No. 105 yang berisikan pemilik dana mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas: a. Isi kesepakatan utama usaha mudaharah, seperti porsi dana, pembagian hasil, dan lain-lain. b. Rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya. Dalam hal ini, Bank BNI Syariah mempergunakan prinsip bagi hasi (revenue sharing) sebagai mana telah dijelaskan oleh PSAK No. 105 paragraf 11, yang
23 74 menerangkan bahwa dalam pembagian hasil mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing). Jika berdasarkan prinsip bagi hasi, maka dasar pembagia hasil usaha adalah laba bruto (revenue sharing / gross profit) bukan total bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan dalam bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelola modal mudharabah
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini saya akan membahas perlakuan akuntansi pendapatan atas pembiayaan mudarabah pada bank
Lebih terperinciBAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan
BAB 1V PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Evaluasi ini dilaksanakan untuk menganalisis apakah seluruh rangkaian
Lebih terperinciPertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah
Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah Terdapat tiga jenis pembiayaan di bank syariah yaitu: a. pembiayaan berbasis bagi hasil. b. pembiayaan berbasis jual beli. c. pembiayaan berbasis sewa beli. Pembiayaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
72 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan PSAK No. 105 Tentang Sistem Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. 1. Penerapan sesuai dengan PSAK No. 105 Tabel
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Metode Bagi Hasil Mudharabah dalam PT. Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan IAI No. 59 Tentang Akuntansi Perbankan Syariah bahwa metode bagi hasil mudharabah
Lebih terperinciPERBANKAN SYARIAH MUDHARABAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.
PERBANKAN SYARIAH Modul ke: MUDHARABAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Investasi mudharabah adalah pembiayaan yang di salurkan oleh bank syariah kepada pihak lain untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya
36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan evaluasi terhadap bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya evaluasi ini untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Musyarakah adalah suatu perjanjian usaha antara dua pihak atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH DI KJKS BMT HUDATAMA SEMARANG
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH DI KJKS BMT HUDATAMA SEMARANG A. Analisis Kesesuaian Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ada berbagai jurnal yang telah meneliti tentang PSAK 105 dan kesesuaiannya dengan system yang ada di lembaga keuangan syariah diantaranya : Turrosifa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah : 1. Nasabah Melakukan Pengajuan
Lebih terperinciAKUNTANSI MUDHARABAH (psak 105)
Disampaikan oleh Wiroso AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MUDHARABAH (psak 105) This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi dan Bank Syariah 1. Pengertian Akuntansi Syariah Akuntansi syariah adalah teori yang menjalankan bagaimana mangalokasikan sumber-sumber yang ada secara adil bukan pelajaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum sistem ekonomi yang melakukan kegiatan perekonomian akan berakhir dengan transaksi. BNI Syariah sebagai bank yang menjalankan kegiatan perbankannya berdasarkan
Lebih terperinciBAGIAN IV AKAD BAGI HASIL
BAGIAN IV AKAD BAGI HASIL IV.1. PEMBIAYAAN MUDHARABAH A. Definisi 01. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Koperasi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Koperasi Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Ben Barokah Rowosari berdiri pada tahun 2003, saat itu berkantor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pengajuan Pembiayaan Musyarakah pada PT. Bank Muamalat Indonesia Dalam mengajukan pembiayaan dalam bank syariah, dalam hal ini pembiayaan musyarakah ada beberapa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh
Lebih terperinciIV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER
IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER A. Definisi 01. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank mempunyai hak untuk mengelola
Lebih terperinciBAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI
BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI XI.1. PENGERTIAN 01. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode yang menunjukkan komponen laba rugi.
Lebih terperinciPengertian. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Iman Pirman Hidayat. Pembiayaan Mudharabah
Pengertian Iman Pirman Hidayat Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan
Lebih terperinciAKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh
AKUNTANSI BANK SYARIAH Imam Subaweh Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan usaha
Lebih terperinciAKUNTANSI BANK SYARIAH
AKUNTANSI BANK SYARIAH Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan murabahah pesanan yang bersifat mengikat. PT. Bank Muamalat Indonesia,
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 9: Akuntansi Akad Mudharabah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Secara harfiah mudharabah berasal dari kata dharb di muka bumi yang artinya melakukan perjalanan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA
83 BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA A. Mekanisme Produk Simpanan Berjangka (deposito) di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal, reksa dana, dana pensiun dan lain-lain). Pengertian bank menurut UU No.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam kegiatan usaha dan lembaga keuangan (bank, asuransi, pasar modal, reksa
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Harta Insan Karimah 4.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah di Bank
Lebih terperinciKERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008
KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan
Lebih terperinciKonsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4)
Konsep dan Perhitungan Bagi Hasil Bank Syariah Tri Irawati 4) ISSN : 1693 1173 Abstrak Bagi hasil dalam perhitungan pendapatan di Bank Syariah berbeda konsep dengan bank konvensional. Dalam bank syariah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bagi hasil merupakan salah satu faktor pembeda antara bank syariah dengan bank konvensional. Seiring berkembangnya aset yang dimiliki perbankan syariah sekarang,
Lebih terperinciSoal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah 1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya!
Lebih terperinciAKUNTANSI BANK SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
AKUNTANSI BANK SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA Akuntansi Wadiah Dana wadiah diakui: sebesar jumlah dana yang dititipkan pada saat terjadinya; Penerimaan yang diperoleh
Lebih terperinciCreated by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Bunga Pada Bank Konvensional (Non Syariah) 1. Penerapan sistem bunga pada bank konvensional Operasional perbankan konvensional sebagian besar ditentukan oleh
Lebih terperinciAKUNTANSI MUSYARKAH (psak 106)
Disampaikan oleh Wiroso AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MUSYARKAH (psak 106) This training material is solely for the use of training participants. No part of it may be circulated, quoted, or reproduced
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Revenue Sharing 1. Pengertian Revenue Sharing Menurut Slamet Wiyono (2005 : 57) Revenue sharing berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua kata yaitu, revenue yang berarti:
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank Syariah Mega Indonesia, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. PT Bank Syariah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih Deposito mudharabah merupakan simpanan dana dengan akad mudharabah
Lebih terperinciPSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUDHARABAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PSAK No. Juni 00 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUDHARABAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA Akuntansi Mudharabah PSAK No. PSAK No. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.
Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.
Lebih terperinciIV.2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
IV.2. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH A. Definisi 01. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN 4.1 Pengakunan Pembiayaan Musyarakah Wal Ijarah Muntahiya Bittamlik di Bank Muamalat Indonesia Cabang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan pada Bab II, maka bab ini peneliti akan membahas mengenai Perlakuan Akuntansi Pendapatan atas Pembiayaan Murabahah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Tahap-Tahap Perhitungan Bagi Hasil Pada Bank Syariah Mandiri, Tbk Bank Syariah memperoleh pendapatan untuk dibagi-hasilkan kepada pemegang rekening simpanan giro wadiah
Lebih terperinciAKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA
PERBANKAN SYARIAH Modul ke: AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA SUMBER Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009).
Lebih terperinciAkuntansi Mudharabah ED PSAK 105 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED
Akuntansi Mudharabah ED PSAK 5 (Revisi 06) Hak Cipta 06 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 5.1 ED 56789 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 5 AKUNTANSI MUDHARABAH Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja keuangan Bank Muamalat Bank Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah.
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha Bank Perkreditan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dari analisa yang penulis lakukan di perusahaan, baik dengan cara observasi maupun wawancara, dapat diketahui bagaimana Penerapan cara perhitungan bagi hasil Deposito Mudharabah
Lebih terperinciPRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL
PRODUK PEMBIAYAAN BERBASIS BAGI HASIL Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Wadiah Mudharabah Equity Financing Debt Financing Giro
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17
ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI Ita Isnaini 23210675 4EB17 LATAR BELAKANG 2010 BNI SYARIAH Produk Unggulan Griya ib Hasanah IAI & DSN Standar Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra
47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra Sejahtera Subah-Batang Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Prosedur Pembiayaan Mudharabah pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di PT. Bank Muamalat Indonesia 1. Persyaratan Umum Pembiayan Mudharabah pada UKM (Pembiayaan
Lebih terperinciQuestion & Answer a T bu b nga g nku
Question & Answer TabunganKu 1. Apakah TabunganKu itu? Q & A TabunganKu atau TabunganKu ib adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah IV.1.1 Prinsip Bagi Hasil dan Risiko Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Mudharabah
Lebih terperinciPEMBIAYAAN MUSYARAKAH
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PENGERTIAN Agus Fajri Zam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Suci Lestari NPM : 26210706 Kelas : 3EB14 Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciAKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH
AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 3: Laporan Keuangan Entitas Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH KAREKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Karakteristik
Lebih terperinciPERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH
PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH Heny Kurniati dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Industri perbankan syariah di Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan
BAB II LANDASAN TEORI Tinjauan Umum Tentang Bagi Hasil Dan Bonus Simpanan A. Perbedaan Bank Konvensional Dengan Bank Syariah Bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan syariah atau prinsip agama
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI
BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI Syariah Ijarah adalah akad sewa menyewa atau akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan manfaat atau hak guna
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha
50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha BMT berdiri dalam rangka menumbuh dan mengembangkan sumberdaya ekonomi mikro yang bersumber pada syariat Islam.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito
BAB IV PEMBAHASAN A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%)
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH KODIFIKASI PRODUK DAN AKTIVITAS STANDAR BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan dunia perbankan. Hampir semua aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Bagi Hasil Bank Muamalat Indonesia sebagai bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung risiko usaha dan
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 2: Laporan Keuangan dan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Perbandingan LK Perbankan BANK KONVENSIONAL (PSAK 1) 1. Neraca 1. Neraca
Lebih terperinciPERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI MUSYARAKAH RESKINO. SUMBER Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat. Modul ke: Fakultas FEB
PERBANKAN SYARIAH Modul ke: 12 Fakultas FEB AKUNTANSI MUSYARAKAH RESKINO Program Studi Akuntansi SUMBER Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat PEMBAHASAN MATERI Definisi, Pengertian,
Lebih terperinciKODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH
KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN Deposito ib Hasanah Dollar adalah simpanan dari pihak ketiga kepada pihak bank yang penarikannya hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di dunia tetapi jauh tertinggal oleh Inggris dalam penerapan ekonomi syariahnya. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial intermediary, artinya lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran bank baik Bank umum syariah maupun Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) syariah adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Penghimpunan dana dilakukan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kelangsungan usaha Bank
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ahmed, Salman. (2011). Analysis Of Mudharabah and A New Approach to Equity
DAFTAR PUSTAKA Agustianto (2008). Pembatalan Mudharabah. PSTTI-UI : Jakarta Ahmed, Salman. (2011). Analysis Of Mudharabah and A New Approach to Equity Financing in Islamic Finance. Vol : 6, No. 5, 2011.
Lebih terperinciAKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH
AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH Ali Mauludi AC (Dosen Jurusan Ekonomi Islam IAIN Tulungagung, email: mauludiali954@yahoo.co.id) Abstraksi: Akuntansi pembiayaan mudharabah adalah penghitungan kas maupun
Lebih terperinciBAB II TI NJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, landasan hukum dan prinsip dasar perbankan syariah
BAB II TI NJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian, landasan hukum dan prinsip dasar perbankan syariah Pengertian Bank Syariah Ketentuan tentang kegiatan usaha bank berdasarkan prinsip syariah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan landasan teori yang telah dijelaskan pada bab II, maka dalam bab ini penulis akan membahas penerapan akuntansi untuk pembiayaan ijarah pada Bank DKI Syariah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam zaman modern sekarang ini, tentu sebagian besar orang sudah mengenal tentang bank dan menggunakan jasanya, baik itu sebagai tempat menabung atau
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107 Produk gadai syariah: 1. AMANAH (Pembiayaan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Bagi Karyawan) berdasarkan PSAK 102 : Akuntansi
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan
Lebih terperinciNo. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA
No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)
BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Simpanan Berjangka (SIJANGKA) Di KJKS BMT Walisongo Semarang 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA) a. Syarat syarat pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA), antara lain
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 5/ 7 /PBI/2003 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kinerja dan kelangsungan usaha bank yang melakukan kegiatan
Lebih terperinciFATWA DSN MUI. Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro. 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga.
FATWA DSN MUI Fatwa DSN 01/DSN-MUI/IV/2000: Giro Pertama: Giro ada dua jenis: 1. Giro yang tidak dibenarkan secara syari'ah, yaitu giro yang berdasarkan perhitungan bunga. 2. Giro yang dibenarkan secara
Lebih terperinci5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah :
CONTOH SOAL AKUNTANSI SYARIAH SOAL PILIHAN GANDA 1. Badan Internasional yang menerbitkan standar akuntansi syariah untuk institusi keuangan islam pada saat ini adalah: a. The Accounting and Auditing Organization
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN
52 BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBAGIAN HASIL USAHA ANTARA PIHAK BMT DENGAN PIHAK NASABAH DAN ANALISIS KESESUIAN TERSEBUT DENGAN FATWA DSN-MUI NO. 15/ DSN-MUI/ IX/ 2000 TENTANG PRINSIP DISTRIBUSI HASIL
Lebih terperinciLAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)
L1 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) ASET Kas dan setara kas 19,808.11 Tagihan kontribusi 0.00 Tagihan investasi 0.00 Tagihan hasil
Lebih terperinciBAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah
BAB IV Analisis Hasil Penelitian A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah Pekalongan KJKS BMT Nurussa adah merupakan lembaga keuangan syariah yang mempunyai fungsi dan peranan
Lebih terperinciBoks : Pembia KEBIJAKAN RESI GUDANG
Boks : Pembia embiayaan aan UMKM Sektor Pertanian KEBIJAKAN Secara umum kebijakan Pemerintah maupun Bank Indonesia yang terkait dengan pengembangan UMKM cukup banyak, namun belum terkomunikasikan secara
Lebih terperinciANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN PSAK 105 (Studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk)
ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH BERDASARKAN PSAK 105 (Studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) NAMA : SILPIA NAVITA SARI NPM : 21208165 JURUSAN : AKUNTANSI DOSEN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Pembiayaan Mudharabah berdasarkan PSAK No. 105 dan PAPSI 2003. 1. Kebijakan umum pembiayaan mudharabah PT Bank Syariah Mandiri menetapkan sektor-sektor
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO -2- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MENJALANKAN KEGIATAN
Lebih terperinciANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH
1 ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH Dian Pramana Universitas Negeri Surabaya Email: dianstark@gmail.com Abstract The
Lebih terperinciBank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari
Bank Konvensional dan Syariah Arum H. Primandari UU No. 10 tahun 1998: Pasal 1 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MUSYARAKAH TERHADAP PSAK 106 PADA BANK SYARIAH X
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MUSYARAKAH TERHADAP PSAK 106 PADA BANK SYARIAH X Muhammad Yusuf Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
Lebih terperinci