ANALISIS KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN PENGGUNA DAN NON PENGGUNA INTERNET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN PENGGUNA DAN NON PENGGUNA INTERNET"

Transkripsi

1 BAB 5 ANALISIS KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN PENGGUNA DAN NON PENGGUNA INTERNET 5.1 Uji Hipotesis Karakteristik Pola Perjalanan Uji hipotesis ini untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan karakterisitik perjalanan antara pengguna dan non pengguna internet. Karakteristik pola perjalanan yang akan dilakukan uji hipotesis terdiri dari, jarak tempuh perjalanan harian, waktu dalam melakukan perjalanan harian, biaya total yang dikeluarkan untuk perjalanan serta perjalanan multi tujuan. Pengujian hipotesis ini meliputi uji hipotesis dua arah, pihak kanan dan pihak kiri, sehingga akan diketahui perbedaan-perbedaan karakteristik perjalanan antara pengguna dan non pengguna internet. 1) Jarak Tempuh Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifkan pada rata-rata jarak tempuh pergerakan sehari-hari antara pengguna dan non pengguna internet dapat digunakan uji statistik perbedaan rata-rata antara sampel berkorelasi (hipotesisi komparatif). Uji hipotesis komparatif perbedaan jarak tempuh responden menggunakan uji t. Rumusan uji hipotesis jarak perjalanan adalah sebagai berikut: Dari tabel 5-1 dan 5- tersebut telah dapat dihitung rata-rata jarak tempuh perjalananan harian pengguna internet X pi = 0,968 km/hari, simpangan baku s pi = 11,75 serta varian sebesar s pi = 138,111. Sedangkan rata jarak tempuh perjalananan harian non pengguna internet X npi = 1,980 km/hari, simpangan baku s npi = 14,739 serta varian sebesar s npi = 17,31. Korelasi nilai antara jarak perjalanan harian pengguna dan non pengguna internet r x pi x npi ditemukan sebesar 0,

2 Tabel 5-1 Statistik Nilai Jarak Tempuh Harian Perjalanan Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) 1 1 7, ,38 48, ,14 7,76-14, ,14, , ,5 1, ,90 680, ,71 4 1,8 8,03 0 4,66 493, ,83 5 8,04 34, ,4 15, , ,8 41, ,18 305, , ,56 48, ,94 4, , ,3 55, ,70 06, ,60 Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik Tabel 5- Statistik Nilai Jarak Tempuh Harian Perjalanan Non Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik Dengan menggunakan persamaan uji t, maka nilai t test dapat dihitung dengan persamaan berikut ini: 66

3 t = S n 1 1 S + n X1 X r S1 n1 S n = 1175, , , , i 1175, 14, 739 ( ) = - 0, 615 Harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n - = 18. Dengan dk = 18 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5 % maka harga t tabel = 1,960. Uji Hipotesis Dua Pihak Rumusan uji hipotesis dua arah untuk mengetahui perbedaan rata-rata jarak tempuh antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi = μ Jjpni Tidak terdapat perbedaan jarak tempuh harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. - Hi : μ jpi μ Jjpni terdapat perbedaan jarak tempuh harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,615. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel sebesar 1,960. Daerah berada di antara daerah penerimaan yaitu di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,96) dan di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (+1,96). Nilai t hitung yang diperoleh (- 0,615) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata jarak tempuh pergerakan sehari-hari antara pengguna dan non pengguna internet. 67

4 Daerah Penolokan Daerah Penerimaan Daerah Penolokan -0,615 Gambar 5-1 Uji Hipotesis Dua Pihak Jarak Tempuh Uji Hipotesis Pihak Kiri Rumusan uji hipotesis pihak kiri untuk mengetahui perbedaan rata-rata jarak tempuh antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi μ Jjpni Jarak tempuh pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi < μ Jjpni Jarak tempuh pengguna internet lebih kecil dari non Pengguna internet Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,615. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotensi pihak kiri sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,615) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya jarak tempuh pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. 68

5 Daerah Penolokan Daerah Penerimaan -0,615 Gambar 5- Uji Hipotesis Pihak Kiri Jarak Tempuh Uji Hipotesis Pihak Kanan - : μ jpi # μ Jjpni Jarak tempuh pengguna internet paling besar sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi > μ Jjpni Jarak tempuh pengguna internet lebih besar dari non Pengguna internet Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,615. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotensi pihak kanan sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,615) terletak di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya jarak tempuh pengguna internet paling besar sama dengan non pengguna internet. 69

6 -0,615 1,645 Gambar 5-3 Uji Hipotesis Pihak Kanan Jarak Tempuh ) Waktu Tempuh Perhitungan waktu tempuh perjalanan antara responden pengguna dan non pengguna internet adalah dengan menambah seluruh waktu yang digunakan khusus untuk perjalanan selama sehari ( ). Dengan demikian didapat total waktu yang dipergunakan dalam seluruh perjalanan tiap responden baik pengguna internet maupun non pengguna internet. Untuk menguji hipotesis perbedaan waktu perjalanan antara pengguna dan non pengguna internet maka digunakan uji t yaitu uji hipotesis komparatif untuk sampel yang berkorelasi. Dari tabel 5-1 dan 5- tersebut telah dapat dihitung rata-rata waktu yang digunakan untuk menempuh perjalananan harian pengguna internet X pi = 1,879 km/hari, simpangan baku s pi = 0,995 serta varian sebesar s pi = 0,990. Sedangkan rata-rata waktu yang digunakan untuk menempuh perjalananan non pengguna internet X npi = 1,883 km/hari, simpangan baku s npi = 1,135 serta varian sebesar s npi = 1,887. Korelasi nilai antara jarak perjalanan harian pengguna dan non pengguna internet r x pi x npi ditemukan sebesar -0,9 70

7 Tabel 5-3 Statistik Nilai Waktu Tempuh Harian Perjalanan Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) 1 0 0, , , , , , , , Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik Tabel 5-4 Statistik Nilai Waktu Tempuh Harian Perjalanan Non Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik Dengan menggunakan persamaan uji t, maka nilai t test dapat dihitung dengan persamaan berikut ini: 71

8 t = S n 1 1 S + n X1 X r S1 n1 S n = 0, , , 1883, 0, , ( 0, 9) = - 0,04 Harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n - = 18. Dengan dk = 18 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5 % maka harga t tabel = 1,960. Uji Hipotesis Dua Pihak Rumusan uji hipotesis dua arah untuk mengetahui perbedaan waktu tempuh harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi = μ Jjpni tidak terdapat perbedaan waktu tempuh perjalanan harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. - Hi : μ jpi μ Jjpni terdapat perbedaan waktu tempuh perjalanan harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,04. Daerah berada di antara daerah penerimaan yaitu di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,96) dan di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (+1,96). Nilai t hitung yang diperoleh (- 0,04) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata waktu tempuh perjalanan sehari-hari antara pengguna dan non pengguna internet. 7

9 Daerah Penolokan Daerah Penerimaan Daerah Penolokan -0,04 Gambar 5-4 Uji Hipotesis Dua Pihak Waktu Tempuh Uji Hipotesis Pihak Kiri Rumusan uji hipotesis pihak kiri untuk mengetahui perbedaan rata-rata waktu tempuh perjalanan harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi μ Jjpni waktu tempuh perjalanan pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi < μ Jjpni waktu tempuh perjalanan pengguna internet lebih kecil dari non Pengguna internet Dari Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,04. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotesis pihak kiri sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,615) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya waktu tempuh perjalanan harian pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. 73

10 Daerah Penolokan Daerah Penerimaan -0,04 Gambar 5-5 Uji Hipotesis pihak Kiri Waktu Tempuh Uji Hipotesis Pihak Kanan Rumusan uji hipotesis pihak kanan untuk mengetahui perbedaan rata-rata waktu tempuh perjalanan harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi # μ Jjpni waktu tempuh perjalanan pengguna internet paling besar Sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi > μ Jjpni Waktu tempuh perjalanan pengguna internet lebih besar dari non Pengguna internet Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,04. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotesis pihak kanan sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,04) terletak di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya jarak tempuh pengguna internet paling besar sama dengan non pengguna internet. 74

11 -0,04 1,645 Gambar 5-6 Uji Hipotesis Pihak kanan Waktu Tempuh 3) Biaya Perjalanan Biaya transportasi merupakan salah satu variabel yang merupakan implikasi dari pergerakan yang dilakukan seseorang. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan pada biaya transportasi harian yang dikeluarkan anatara pengguna internet dan non pengguna dapat digunakan uji statistik perbedaan ratarata sampel berkorelasi. Berdasarkan tabel 5-5 dan tabel 5-6 didapat rata-rata biaya perjalanan harian pengguna internet sebesar Rp ,47 dengan simpangan baku sebesar 5377,735 dan variansi sebesar Sedangkan rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh responden non pengguna internet sebesar Rp.704, 164 dengan simpangan baku sebesar 6411,495 dan varian sebesar ,53. Dengan menggunakan persamaan uji t, maka nilai t test dapat dihitung dengan persamaan berikut ini: t = S n 1 1 S + n X1 X r S1 n1 S n = 5377, = - 0, , , , , 495 ( 015, )

12 Harga t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel dengan dk = n1 + n - = 18. Dengan dk = 18 dan bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5 % maka harga t tabel = 1,960. Tabel 5-5 Statistik Nilai Biaya Perjalanan Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik Tabel 5-6 Statistik Nilai Biaya Harian Perjalanan Non Pengguna No Klas Klas Interval fi Xi fixi (Xi-X) fi(xi-x) 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah (Σ) Rata-Rata (X) Simpangan Baku (S) Varian (S ) Sumber : Analisis Statistik 76

13 Uji Hipotesis Dua Pihak Rumusan uji hipotesis dua arah untuk mengetahui perbedaan biaya perjalanan harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi = μ Jjpni tidak terdapat perbedaan biaya perjalanan harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. - Hi : μ jpi μ Jjpni terdapat perbedaan biaya perjalanan harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,886. Daerah berada di antara daerah penerimaan yaitu di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,96) dan di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (+1,96). Nilai t hitung yang diperoleh (- 0,886) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata biaya perjalanan sehari-hari antara pengguna dan non pengguna internet. Daerah Penolokan Daerah Penerimaan Daerah Penolokan -0,886 Gambar 5-7 Uji Hipotesis Dua Pihak Biaya Perjalanan 77

14 Uji Hipotesis Pihak Kiri Rumusan uji hipotesis pihak kiri untuk mengetahui perbedaan rata-rata biaya perjalanan harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi μ Jjpni biaya perjalanan pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi < μ Jjpni biaya perjalanan pengguna internet lebih kecil dari non Pengguna internet Dari Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,886. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotesis pihak kiri sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif (-1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,615) terletak di sebelah kanan t tabel yang bernilai negatif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya biaya perjalanan harian pengguna internet paling kecil sama dengan non pengguna internet. Daerah Penolokan Daerah Penerimaan -0,886 Gambar 5-8 Uji Hipotesis pihak Kiri Biaya Perjalanan 78

15 Uji Hipotesis Pihak Kanan Rumusan uji hipotesis pihak kanan untuk mengetahui perbedaan biaya perjalanan harian antara pengguna dan non perngguna internet adalah sebagai berikut: - : μ jpi # μ Jjpni biaya perjalanan pengguna internet paling besar Sama dengan non pengguna internet. - Hi : μ jpi > μ Jjpni biaya perjalanan pengguna internet lebih besar dari non Pengguna internet Uji hipotesis yang dilakukan terhadap kedua alternatif tersebut menggunkan uji t dan diperoleh harga t hitung sebesar 0,086. Dengan tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh harga t tabel untuk uji hipotesis pihak kanan sebesar 1,645. Daerah berada di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif (1,645). Nilai t hitung yang diperoleh (-0,886) terletak di sebelah kiri t tabel yang bernilai positif, sehingga diterima dan Hi ditolak. Artinya jarak tempuh pengguna internet paling besar sama dengan non pengguna internet. -0,886 1,645 Gambar 5-9 Uji Hipotesis Pihak kanan Biaya Perjalanan 79

16 4) Pola Perjalanan Multi Tujuan (Trip Chaining) Untuk mengetahui apakah perbedaan pelaku trip chaining dalam pergerakan sehari-hari antara pengguna dan non pengguna internet cukup signifikan, dapat digunakan uji statistik Mc Nemar Test dengan hipotesis sebagai berikut: - : μ jpi = μ Jjpni tidak terdapat perbedaan perjalanan multi tujuan antara pengguna internet dan non pengguna internet. - Hi : μ jpi μ Jjpni terdapat perbedaan perjalanan multi tujuan harian antara pengguna internet dan non pengguna internet. untuk menguji hipotesis dengan menggunakan Mc Nemar Test maka data perlu disusun ke dalam tabel segi empat ABCD seperti dibawah ini: Non Pengguna Pengguna Melakukan Trip Chaining tetap, berubah Tidak Melakukan Trip Cahining tetap, berubah Tidak melakukan Trip Chaining Melakukan Trip Chaining Melakukan Trip Chaining Tidak melakukan Trip Chaining Dengan menggunakan rumus chi kuadrat (χ ) maka besarnya nilai hitung χ adalah sebagai berikut: ( χ A _ D 1 ) = = A + D ( _ 1) + = 0,5 80

17 Harga chi kuadrat (χ ) hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga chi kuadrat tabel. Bila dk = 1 dan taraf kesalahan sebesar 5 %, maka harga chi kuadrat tabel = 3,894. Dengan ketentuan apabila chi kuadrat hitung lebih kecil sama dengan (#)chi kuadrat tabel, maka diterima dan Hi di tolak. Berdasarkan perhitungan diatas yaitu chi kuadrat hitung(0,5) # chi kuadrat tabel (3,894) hal ini berarti di terima dan Hi ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tidak terdapat perbedaan perjalanan multi tujuan antara pengguna dan non pengguna internet. 5. Kajian Karakteristik Pola Perjalanan Kajian Karakteristik pola perjalanan antara pengguna dan non pengguna internet dapat dianalisis dari hasil uji hipotesis responden terhadap beberapa variabel yaitu jarak tempuh, waktu perjalanan, biaya transportasi dan pola perjalanan multi tujuan Jarak Tempuh Perjalanan Seperti yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya bahwa pergerakan akan terjadi jika terdapat perbedaan fungsi ruang dan aktivitas kegiatan. Dalam kaitannya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi di salah satu tempat tersebut maka seseorang akan bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga akan menempuh suatu jarak tertentu. Pada penelitian ini pemanfaatan teknologi internet dalam menunjang aktivitas kegiatan baik formal maupun non formal diharapkan dapat mempengaruhi jarak tempuh perjalanan. Interaksi yang terjadi antara pemanfaatan teknologi internet dengan jarak tempuh perjalanan dapat berupa penambahan atau pengurangan. Jarak tempuh akan berkurang jika teknologi internet mampu mensubsitusi kegiatan, sebaliknya jarak tempuh akan bertambah jika teknologi ini semakin memberikan informasi yang lebih banyak sehingga kemauan untuk bergerak akan semakin besar. 81

18 Rumah Aktivitas Informal Formal Dengan Teknologi Subsitusi Tidak Terjadi Pergerakan Subsitusi Dengan Teknologi Penambahan Penambahan Tanpa Teknologi Terjadi Pergerakan Tanpa Teknologi Kebutuhan Sarana dan Prasarana Transportasi Gambar 5-10 Model Interkasi Jarak Tempuh Dengan Teknologi Berdasarkan hasil analisis statistik, rata-rata total jarak tempuh pengguna internet sebesar km/hari, sedangkan non pengguna internet sebesar km/hari. Sedangkan berdasarkan hasil uji statistik terhadap perbedaan jarak tempuh antara pengguna dan non pengguna internet tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi internet belum bisa mensubsitusi pergerakan. Terdapat kemungkinan bahwa teknologi internet justru menambah jarak tempuh perjalanan semakin besar. Hal ini dikarenakan informasi yang didapat pengguna internet semakin banyak sehingga keinginan untuk melakukan pergerakan untuk mengetahui informasi tersebut samakin besar. (sebagai contoh informasi terhadap produk barang baru, dengan adanya informasi barang baru maka kemungkinan untuk melakukan pergerakan guna mendapatkan barang tersebut semakin besar). Dengan demikian maka jarak perjalanan yang ditempuh juga semakin panjang. Keinginan untuk tetap bertatap muka dalam berbagai aktivitas kegiatan juga menjadi penyebab jarak tempuh perjalanan tidak berbeda antara pengguna dan non pengguna internet. 8

19 5.. Waktu Tempuh Perjalanan Waktu tempuh perjalanan tergantung pada jenis moda yang digunakan, jarak tempuh serta tingkat aksesibilitas yang ada. Semakin baik moda yang digunakan serta tingkat aksesibilits yang tinggi maka waktu tempuh perjalanan akan semakin kecil. Waktu tempuh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata waktu total yang dipergunakan untuk melakukan perjalanan dalam berbagai aktivitas kegiatan. Berdasarkan analisis statistik yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang digunakan untuk perjalanan bagi pengguna internet sebesar 1,879 jam/hari, sedangkan non pengguna internet sebesar 1,883 jam/hari. Berdasarkan hasil uji statistik perbedaan rata-rata waktu tempuh perjalanan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara pengguna dan non pengguna internet dalam hal waktu tempuh. Tidak adanya perbedaan waktu tempuh perjalanan kemungkinan besar disebabkan oleh jarak tempuh yang antara pengguna dan non pengguna internet tidak jauh berbeda dengan tingkat aksesibilitas yang sama. Pada dasarnya dengan adanya teknologi internet seharusnya meningkatkan fungsi ruang secara optimal sehingga pergerakan antara ruang yang satu dengan lainnya tidak akan terjadi. Dengan tidak adanya pergerakan antar fungsi ruang tersebut maka waktu tempuh juga semakin berkurang Biaya Perjalanan Biaya tempuh perjalanan dalam penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan dengan moda tertentu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemanfaatan teknologi internet terhadap biaya tempuh perjalanan dapat dilihat dari perbandingan nilai utilitas ketika melakukan perjalanan secara nyata dan nilai utilitas ketika menggunakan internet. Jika teknologi internet mampu mensubsitusi pergerakan maka nilai utilitas perjalanan dapat diganti dengan nilai utilitas pemakaian internet. Akan tetapi jika yang terjadi adalah 83

20 tekologi internet justru menambah pergerakan maka nilai utilitas pergerakan akan semakin besar. Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan sebelumnya bahwa rata-rata biaya perjalanan pengguna internet dalam sehari sebesar Rp. 6550/hari, sedangkan non pengguna internet sebesar Rp. 700/hari. Uji statistik menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan terhadap biaya perjalanan antara pengguna dan non pengguna internet. Tidak adanya perbedaan biaya total perjalanan harian ini disebabkan oleh teknologi internet di kawasan studi penelitian belum mensubsitusi pergerakan sehingga pergerakan secara fisik tetap terjadi. Berikut model interaksi biaya tempuh perjalanan dengan teknologi internet dalam studi penelitian Rumah Non Pengguna Aktivitas Kegiatan Pengguna Tdk Subsitusi Pergerakan Melakukan Akitivitas Terjadi Pergerakan Fisik Utilitas Melakukan Pergerakan Nilai Dalam Kendaraan Nilai Diluar Kendaraan Nilai Operasional Kendaraan TOTAL UTILITAS PERGERAKAN Utilitas pengguna = Utilitas Non Pengguna Gambar 5-11 Model Interkasi Biaya Perjalnan Dengan Teknologi Pada Studi Penelitian 84

21 Jika teknologi internet mampu mesubsitusi beberapa pergerakan maka pergerakan akan berkurang sehingga biaya perjalanan juga semakin kecil. Hal ini dikarenakan biaya penggunaan internet lebih rendah dibandingkan dengan biaya perjalanan. Gambar 5-1 menunjukkan model interaksi antara biaya perjalanan dengan teknologi internet. Aktivitas Kegiatan Pemanfaatan Teknologi Pergerakan Melakukan Akitivitas Tidak Terjadi Pergerakan Fisik Utilitas Melakukan Pergerakan Pergerakan Bersifat Maya Nilai Dalam Kendaraan Nilai Diluar Kendaraan Nilai Operasional Kendaraan Utilitas Memanfaatkan TOTAL UTILITAS PERGERAKAN Nilai Menggunakan Nilai Operasional TOTAL UTILITAS INTERNET Perbandingan Utilitas U I <U p U I >U p TIDAK EFISIENSI EFISIENSI Gambar 5-1 Model Interkasi Biaya Perjalnan Dengan Teknologi Pada Studi Penelitian ( Subsitusi Pergerakan) 85

22 5..4 Perjalanan Multi Tujuan (Trip Chaining) Seringkali dalam melakukan perjalanan untuk melakukan berbagai aktivitas dalam sehari tidak hanya satu tujuan saja melainkan berbagai tujuan. Perjalanan yang demikian ini dikatakan sebagai perjalanan multi tujuan atau sering disebut sebagai trip chaining. Hasil uji statistik terhadap karakteristik perjalanan multi tujuan antara pengguna dan non pengguna internet dalam penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan. Bisa dikatakan bahwa pemanfaatan teknologi internet tidak merubah pola perjalanan multi tujuan. Tidak adanya perbedaan ini bisa disebabkan oleh pengaruh teknologi internet terhadap personal yang bersifat menambah berbagai informasi, sehinnga pelaku pergerakan justru menambah pergerakan untuk menemukan berbagai informasi tersebut. Berikut model interaksi antara teknologi internet dan perjalanan multi tujuan. Rumah Aktivitas Kerja Pengaruh Ke Ruang Pemanfaatan Teknologi Ruang Optimal Tidak Melakukan Trip Chaining Subsitusi Pengaruh Ke Personal Penambahan Melakukan Trip Chaining Satu Aktivitas Aktivitas 1 Aktivitas Aktivitas n Rumah Gambar 5-13 Model Interkasi Trip Chaining Dengan Teknologi Pada Studi Penelitian 86

23 5.3 Implikasi Terhadap Transportasi Pengaruh penggunaan teknologi internet dapat berimplikasi pada transportasi khususnya jika pengaruh tersebut terjadi pada personal. Ada dua hal penting implikasi penting teknologi ini terhadap terhadap personal yaitu: 1) Jika pengaruh teknologi internet berdampak pada pengurangan pergerakan maka implikasi yang terjadi terhadap transportasi adalah pengurangan jumlah pergerakan. Dengan pengurangan jumlah pergerakan maka berbagai masalah transportasi dapat dikurangi (misalnya kemacetan lalu-llintas). Hal ini dikarenakan pergerakan secara fisik dapat digantikan oleh pergerakan yang bersifat komunikasi (maya). ) Jika pengaruh teknologi berdampak pada penambahan pergerakan maka implikasi yang terjadi terhadap transportasi adalah penyediaan perangkat transportasi yang baik agar dapat menampung peningkatan jumlah pergerakan tersebut. PEMANFAATAN INTERNET PERSONAL RUANG Berkurang Bertambah Ruang Lebih Optimal RUANG AKTIVITAS POTENSI PERGERAKAN PERFOMANSI PERGERAKAN Berkurangnya Hambatan Ruang Aksesibilitas PERANGKAT TRANSPORTASI Kapasitas Gambar 5-14 Implikasi Teknologi Terhadap Transportasi 87

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetuan Populasi Penelitian Populasi penelitian dapat diartikan sebagai sekumpulan individu dengan karakteristik yang khas yang akan menjadi perhatian dalam suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam aktivitas kegiatan perkotaan telah didiskusikan sejak tahun 1970-an di negara maju sebagai strategi untuk

Lebih terperinci

KAJIAN KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN AKIBAT PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET LUTHFI

KAJIAN KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN AKIBAT PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET LUTHFI KAJIAN KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN AKIBAT PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET (Studi Kasus : Dosen Perguruan Tinggi Di Kota Bandung) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Awal. Kondisi Awal Penelitian Dari hasil observasi, siswa MTs Darul Huda Mlagen Rembang dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur an Hadits,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN 1. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada peserta didik kelas VII A, jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik Pendidik TK Data yang dikumpul dari hasil Test lisan, menunjukkan harga nilai ratarata

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd

PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd PENGUJIAN HIPOTESIS DESKRIPTIF (Satu sampel) Wahyu Hidayat, M.Pd Definisi Pengujian hipotesis deskriptif pada dasarnya merupakan proses pengujian generalisasi hasil penelitian yang didasarkan pada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 34

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Rawalo Kabupaten Banyumas pada siswa kelas XI IPA semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

5. Fungsi dari Peubah Acak

5. Fungsi dari Peubah Acak 5. Fungsi dari Peubah Acak EL2002-Probabilitas dan Statistik Dosen: Andriyan B. Suksmono Sebaran cuplikan (n-1)s 2 / σ 2 TEOREMA 5.16 Jika S 2 adalah variansi dari cuplikan acak berukuran n yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar antara metode ceramah dengan metode mind mapping pada materi pokok sistem pernapasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) Tes awal yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum peserta didik diajar dengan model

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Untuk mengetahui pengaruh strategi dan media yang digunakan peserta didik antara yang menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dan media audio

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Kelompok kontrol diperlukan untuk melihat sejauh mana peningkatan berpikir kritis dengan pembelajaran menggunakan multimedia animasi, yang selanjutnya dibandingkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan Posttest-only control group design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian terbatas dilakukan di SMK Negeri 6 Garut, yang beralamat di Jl. Raya Limbangan Km.01 Telp.(0262) 438962, Limbangan Garut 44186, Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis.

PENGUJIAN HIPOTESIS. Konsep: Dua macam kekeliruan. Pengujian hipotesis. Konsep: PENGUJIAN HIPOTESIS Agus Susworo Dwi Marhaendro Hipotesis: asumsi atau dugaan sementara mengenai sesuatu hal. Dituntut untuk dilakukan pengecekan kebenarannya. Jika asumsi atau dugaan dikhususkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain post test control group design yakni menempatkan subyek penelitian

Lebih terperinci

Contoh Solusi PR 5 Statistika & Probabilitas

Contoh Solusi PR 5 Statistika & Probabilitas Contoh Solusi PR 5 Statistika & Probabilitas 1. X = proporsi pelanggan yang menggunakan layanan penerbangan untuk keperluan bisnis. n = ukuran sampel, p = proporsi sampel yang menggunakan layanan penerbangan

Lebih terperinci

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning

Learning berbasis Moodle sebagai media pembelajaran. : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya E-Learning 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pre-experimental design yang merupakan salah satu bentuk desain eksperimen.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu

Lebih terperinci

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih UJI HOMOGENITAS Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas terbagi

Lebih terperinci

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation) DISPERSI DISPERSI DATA Ukuran penyebaran suatu kelompok data terhadap pusat data. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua macam,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang

Lebih terperinci

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI POKOK DAUR HIDUP BEBERAPA HEWAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Dalam bab ini dibahas mengenai hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai karena menyangkut langkah-langkah yang harus dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini yaitu seluruh seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Bandar Lampung tahun pelajaran 011/01 sebanyak 4 siswa yang terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian ini dimulai Desember dengan mendata namanama peserta didik dan nilai sebelum eksperimen,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER

ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER ANALISIS PERBANDINGAN KECEPATAN PENGIRIMAN PESAN PADA APLIKASI INSTAN MESSENGER Dyah Nur Prabawati 19110377 Dosen Pembimbing: Dr. Rudi Trisno Yuwono, S.Kom., MMSI. Latar Belakang Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan No.6 Buah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data Untuk mengetahui pengaruh pengguna media Audio Visual terhadap hasil belajar siswa materi haji, maka penulis melakukan analisa data secara kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg. yang diamati adalah sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg. yang diamati adalah sebagai berikut : BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian 1.1.1. Kemampuan Menendang (Shooting) Sebelum Latihan Leg Extension Sebelum diberikan latihan leg extension, kelompok siswa yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 selama kurang lebih 2 bulan terhitung sejak April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data penelitian ini diperoleh dari tes kemampuan awal (X 1 ) dan tes kemampuan akhir (X 2 ). Data X 1 merupakan data dari kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0-03 yang berjumlah 87 siswa dan tersebar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Untuk mengetahui efektif tidaknya model pembelajaran Probing Prompting dengan pendekatan Scientific dalam meningkatkan hasil belajar matematika materi Sifat-sifat Operasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun Ajaran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Atinggola Jalan Bintara No 7 Desa Pinontoyonga Kecamatan Atinggola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan open-ended terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik pada materi Persamaan Garis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah

BAB 2 LANDASAN TEORI. KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah BAB LANDASAN TEORI. Pengertian Keluarga Berencana KB (Keluarga Berencana) adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah kehamilan, baik secara tradisional dan modern yang tujuannya adalah meningkatkan

Lebih terperinci

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y

0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat. 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup. = Koefesien korelasi antara x dan y Besarnya r Interprestasi 0,75 < r < 0,99 Korelasi Sangat Kuat 0,5 < r < 0,75 Korelasi Kuat 0,25 < r < 0,5 Korelasi Cukup 0 < r < 0,25 Korelasi Sangat Lemah 0 Tidak Ada Korelasi Keterangan : r xy X Y x

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 43 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Untuk memberikan gambaran umum mengenai distribusi data yang diperoleh di lapangan, maka data yang dideskripsikan menggunakan teknik statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis penilaian performance dengan menggunakan media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemenfaatan laboratorium alam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemenfaatan laboratorium alam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemenfaatan laboratorium alam terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian di MTsN Krian berupa data

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian di MTsN Krian berupa data 66 BAB IV HASIL PENELITIAN Data yang diperoleh selama melakukan penelitian di MTsN Krian berupa data Kuantitatif, yaitu data tentang nilai tes akhir pada sub materi pokok aritmatika sosial. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad

Lebih terperinci

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi.

TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS. Fitri Yulianti, SP. MSi. TATAP MUKA IV UKURAN PENYIMPANGAN SKEWNESS DAN KURTOSIS Fitri Yulianti, SP. MSi. UKURAN PENYIMPANGAN Pengukuran penyimpangan adalah suatu ukuran yang menunjukkan tinggi rendahnya perbedaan data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan data nilai hasil belajar dari hasil tes. Kemudian setelah data terkumpul dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain eksperimen sejati (true experimental design), bentuk yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu dengan desain satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Futuhiyyah Mranggen merupakan sebuah lembaga pendidikan formal setingkat menengah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci