TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN OPERASIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN OPERASIONAL"

Transkripsi

1 TUGAS KELOMPOK MAJEMEN OPERASIOL PERAMALAN PERMINTAAN NO TOPIK IV APLIKASI PADA PT. KRIDA DIMIK AUTONOSA NTB KELOMPOK : ARYO DWIATMOJO RAKSA BUA ( I2A ) DEWI EKAWATI PARLI ( I2A ) MADE SUWANDA ( I2A009044) SITI YULIA M. YUSUF ( I2A009071) KEMENTRIAN PENDIDIKAN SIOL PROGRAM MAGISTER MAJEMEN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2010 BAB I 1

2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Krida Dinamik Autonosa merupakan salah satu Perusahaan besar yang telah lama berdiri, dan merupakan pelopor bisnis otomotif di daerah NTB saat ini. Dalam perjalanan dan perkembangannya PT Krida dinamik Autonosa NTB memperlihatkan suatu kondisi dimana Perusahaan mampu menjadi pemimpin Pasar diwilayah NTB. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 1. Penguasaan Pangsa Pasar (Market Share) Tahun No PERUSAHAAN PANGSA PASAR ( PP) % KRIDA 31,00 2 ASTRA HONDA 23,00 3 SPS 21,00 4 MPM 13,00 5 NSS 8,00 6 PADOLO MOTOR 2,00 7 SURYA UTAMA PERKASA 2,00 TOTAL 100,00 Sumber : PT. Krida Dinamik Autonosa NTB ,00 25,00 20,00 12,00 8,00 3,00 2,00 100, ,00 27,00 19,00 10,00 8,00 3,00 2,00 100,00 Berdasarkani tabel 1 diatas terlihat bahwa penguasaan pangsa pasar ( Market Share ) PT. KRIDA DIMIK AUTONUSA dari tahun cenderung berfluktuasi, dimana pada tahun 2006 market share yang diperoleh sebesar 31 persen, tahun 2007 sebesar 30 persen dan pada tahun 2008 sebesar 31 persen. Berdasarkan data tersebut kita dapat melihat bagaimana terjadinya fluktuasi dalam rentan waktu tiga tahun, fluktuasi ini sendiri terjadi disebabkan oleh 2

3 banyak faktor, terutama faktor dari lingkungan bisnis itu sendiri baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Walaupun terkadang terjadi fluktuasi, akan tetapi PT KDA masih mampu menjadi pemimpin pasar dibandingkan para kompetitornya yang lain. Walaupun data tersebut merefleksikan kondisi pangsa Pasar PT Krida Dinamik Autonosa yang masih kuat. Kondisi ini tentunya tidak dapat menjadi acuan yang konstan sepanjang waktu, karena pada dasarnya kompetitor akan terus mencari jalan untuk melakukan agresi bisnis, sehingga mampu menyingkirkan posisi PT KDA yang kuat tersebut. Untuk itu diperlukan suatu rencana strategis dalam menghadapi kondisi di masa yang akan datang. Disisi lain jika melihat trend penjualan produk-produknya ternyata permintaan pasar akan produk-produk yang dikeluarkan oleh PT Krida juga cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat pada grafik penjualan unit sepeda motor adalah sebagai berikut : Grafik 1. Data Penjualan Unit Tahunan Devisi sepeda Motor di PT Krida Dinamik Autonosa NTB Priode DATA PENJUALAN UNIT TAHUN DEVISI SEPEDA MOTOR PT KRIDA DIMIK AUTONOSA NTB JUMLAH PENJUALAN Series TAHUN S Sumber : Data Skunder Diolah Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat suatu kondisi permintaan konsumen akan produk sepeda motor berbagai merk 3

4 yang di sediakan oleh PT KDA di NTB dalam 11 tahun terakhir. Pada tahun 1998 jumlah penjualan adalah sebesar unit, kemudian tahun 1999 sebesar unit, tahun 2000 sebesar 5342 unit, tahun 2001 sebesar 8451 unit, hingga menyentuh penjualan tertinggi di tahun 2004 yaitu sebesar unit dan ini merupakan prestasi yang gemilang di tahun tersebut, akan tetapi di tahun 2005 penjualan mengalami kemerosotan dengan tingkat penjualan sebesar unit, ditahun 2006 terus mengalami kemerosotan penjualan sebesar unit kendaraan bermotor, hingga ditahun 2007 dan 2008 mulai mengalami peningkatan kembali masingmasing sebesar unit dan unit, akan tetapi tetap saja tidak bisa menyentuh penjualan tertinggi seperti di tahun Sementara untuk data penjualan unit mobil PT Krida Dinamik Autonosa NTB dapat di lihat pada grafik 2 dibawah ini : Grafik 2. Data Jumlah Penjualan Unit Tahunan Devisi Mobil di PT Krida Dinamik Autonosa NTB priode DATA JUMLAH PENJUALAN UNIT TAHUN DEVISI MOBIL PT KRIDA DIMIK AUTONOSA NTB JUMLAH PENJUALAN Series TAHUN S1 Sumber : Data Skunder diolah Berdasarkan data Penjualan unit tahunan Devisi Mobil di PT KDA NTB, maka dapat dilihat bahwa di tahun 2002 jumlah permintaan mobil adalah sebesar 257 unit, meningkat di tahun

5 menembus angka penjualan tertinggi sebesar 877 unit mobil, kemudian di tahun 2004 mengalami fluktuasi yang tajam sebesar 418 unit mobil, meningkat di tahun 2005 sebesar 483, dan mengalami kemerosotan di tahun 2006 sebesar 385 unit, dan terus mengalami fluktuasi hingga di tahun 2008 angka penjualan adalah sebesar 386 unit mobil. Fluktuasi ini tentunya disebabkan oleh banyak faktor baik faktor eksternal-maupun internal Perusahaan. Pihak Perusahaan mengakui belum pernah adanya proyeksi penjualan untuk dijadikan acuan sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan strategis dalam mencapai penjualan yang agresif. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan proyeksi Permintaan sepeda Motor dan Mobil pada tahun 2009 dan 2010 di PT Krida dinamik Autonosa NTB. Yang mana proyeksi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar permintaan konsumen ditahun 2009 dan 2010 akan produk sepeda motor dan mobil, yang di jual oleh PT Krida Dinamik Autonosa tersebut. Dengan adanya hasil proyeksi di harapkan pada manager PT Krida nantinya, mampu merumuskan Strategi Bisnis yang tepat dan efisien dalam menghadapi Kompetitornya di NTB serta mengantisipasi beberapa kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, sehingga kemerosotan penjualan dapat di tekan, akibat adanya informasi Estimasi (perkiraan) permintaan konsumen akan dua produk tersebut. 1.2 Masalah/ Perumusan Masalah 5

6 Berdasarkan latar belakang diatas, maka di temukan dua permasalahan mendasar yang menjadi kajian penelitian yaitu : 1. Seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk sepeda motor di PT Krida Dinamik Autonosa NTB di tahun 2009 dan 2010? 2. Seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk mobil di PT Krida Dinamik Autonosa NTB di tahun 2009 dan 2010? 1.3 Pemecahan Masalah Dalam memecahkan masalah tersebut diatas, maka Penulis mencoba menggunakan metode kuantitatif yaitu Model ARIMA ( Autoregressive Integrated Moving Average) atau disebut model BoxJenkins. Model Box jenkins merupakan salah satu tehnik peramalan model time series yang hanya berdasarkan prilaku data variabel yang diamati ( let the data speak for themselves). Teknik Box-Jenkin sebagai teknik peramalan berbeda dengan kebanyakan model peramalan yang ada. Didalam model ini tidak ada asumsi khusus tentang data historis dari runtut waktu tetapi menggunakan metode iteratifuntuk menentukan model terbaik. ( Widarjono, 2005 : 299). Metode Box-Jenkins dengan ARMA (Autoregressive-moving average) adalah metode yang menggabungkan banyak unsur dalam teori dan banyak dipakai untuk tujuan peramalan (forecasting). Metode Wold (1951) ini menggabungkan dua pola serial waktu yaitu AR (Autoregressive) oleh Yule (1926) dan MA (moving average) oleh Slutzky (1937). Metode Box-Jenkins ini merupakan metode yang sangat canggih untuk melakukan peramalan jangka pendek. Hasil peramalan akurat yang dihasilkan metode ini akan membantu 6

7 manajer dalam membuat perencanaan strategis ( Darmawan : 2007). Model ARIMA tidak mensyaratkan suatu pola data tertentu agar model dapat bekerja dengan baik. Artinya, model ini dapat dipakai untuk semua tipe pola data karena metode Box-Jenkins ini menggunakan asumsi bahwa data input adalah data stasioner (bukan data asli). Bila data tidak stasioner, perlu ditransformasi terlebih dahulu dengan metode pembedaan (differencing), yakni dengan cara mengurangkan data suatu periode tertentu dengan data periode sebelumnya. Pada umumnya, sebuah data bisnis akan menjadi stasioner setelah dilakukan proses pembedaan pertama (difference =1). Model ini akan bekerja lebih baik jika data time series yang digunakan bersifat dependen. Metode AR (Autoregressive) dapat diformulasikan sebagai berikut:... ( 1.0) Variabel-variabel ayt-1,byt-2,cyt-n, merupakan variabel yang sama, sehingga disebut auto atau periode yang lampau. Metode MA (Moving Average) dapat diformulasikan sebagai berikut:..... (1.1) di mana; Ut=kesalahan/ residu yang mewakili gangguan acak yang sukar untuk diprediksi. Penggabungan dari kedua metode di atas menghasilkan metode ARMA (autoregressivemoving average): 7

8 (1.2) Model di atas menggunakan variabel yang sama (variabel dependent dipengaruhi variabelnya sendiri, sehingga sifatnya sulit diprediksi) sehingga model ini dinamakan model random walk. Perbedaan intersept yang mungkin timbul disebut drift:. Model ARMA di atas bisa juga untuk memprediksi model yang ada, sehingga metode ARMA tersebut berbentuk: Gabungan antara model AR dan MA melahirkan model ARIMA atau Box Jenkins. Tahapan utama proses Box-Jenkins dirangkum dalam Gambar. Gambar Model bagan Proses peramalan Box-Jenkins Rumuskan model umum dan uji stationaritas data Identifikasi Model tentative (model ARIMA) Estimasi Parameter Atas model tentatif Uji diagnostik Apakah model sudah tepat 8

9 Tidak Ya Gunakan Model untuk Peramalan Sumber : Kuncoro ( 2004 :179) a. Uji Stationaritas sebelum melakukan identifikasi menentukan model terbaik, persyaratan stationaritas dat perlu dijamin terlebih dahulu. Hal ini diperlukan dalam memastikan adanya hubungan jangka panjang suatu variabel. Hal utama yang perlu dijawab dalam uji statinaritas data adalah pada drajat (diferensiasi) berapa variabel penjualan stasioner. Uji ini dapat dilakukan dengan metode unit roots test. Indikatornya adalah apabila nilai Augmented Dicky Fuller (ADF) lebih besar dari nilai kritisnya berarti data telah stasioner. Namun apabila tidak maka perlu dilakukan diferensi tingkat pertama. Pengujian dilakukan dengan menggunakn software Eviews versi 3.0. b. Penentuan model terbaik Penentuan model terbaik dalam metode ARIMA adalah dengan melakukan trial and error diantara ketiga model. Model terbaik setidaknya memiliki nilai Determinasi ( goodness of fit) dan F statistik paling tinggi, serta memiliki Akaike Info Criterion ( AIC) paling minimal diantara masing-masing model. c. Peramalan (Estimasi) Dalam melakukan peramalan tentunya akan diseleksi satu model terbaik dari tiga model yang di uji. Apakah AR(1), AR(1)AR(2), 9

10 atau AR(1)MA(1). Setelah salah satu diantara ketiga model tersebut telah ditentukan maka model yang terpilih dapat digunakan sebagai model yang akan memprediksi permintaan konsumen dimasa yang akan datang. BAB II ALISIS / PEMBAHASAN 2.1 Analisis Atas Dasar Teori Forecast adalah merupakan ramalan atau estimasi terhadap keadan dimasa depan ( Gitosudarmo, 2002 : 120). Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan metode kuantitatif. Pertama, pendekatan time series yaitu model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan kecendrungan dari data masa lalu yang tersedia. Dalam pendekatan itu akan dibahas tentang teknik peramalan dengan metode trend baik secara linear maupun kuadratik. Pendektan kedua, pendekatan yang memperhatikan hubungan caust and effect atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan oleh sebab-sebab tertentu. Teknik yang digunakan dengan pendekatan itu dikenal sebagai metode korelasi dan regresi ( Sugito dan Sumartono, 2004 : 67). Selain itu menurut Gitosudarmo (2002), adapun gambaran terhadap permintaan dimasa depan umumnya dapat digali dari penelitian dan analisis pasar. Beberapa sumber data dapat dipergunakan dalam melakukan analisa permintaan pasar tersebut yaitu : 10

11 a. Pendapat Konsumen Konsumen pemakai barang dan jasa yang kita pasarkan dapat dipergunakan sebagai sumber data atau informasi yang baik bagi analisis pasar. Menggali data mengeni pendapat konsumen ini tidaklah mudah, karena hal ini tidaklah sekedar menanyakan apa yang dibutuhkan, akan tetapi perlu diperhatikan pula bahwa dalam hal ini pertanyaan harus memiliki berbagai syarat agar data yang diperolah dapat dipergunakan untuk keperluan analisa selanjutnya. b. Pendapat langganan ( Customers ) Langganan adalah orang yang membeli barang atau jasa yang dipasarkan oleh perusahaan. Langganan dapat berbeda dengan pemakai, sebab pembeli belum tentu pemakai (konsumen). Seperti halnya dalam pembelian susu bayi, pakaian anak dan lain-lain. Langganan dapat dimintai keterangan tentang keputusan pembeliannya. Dengan demikian dapatlah diperoleh gambaran tentang motif-motif pembelian serta cara-cara atau kebiasaan pembelian mereka. c. Catatan dan Pendapat Distributor Distributor akan dapat mengetahui lebih lengkap dan terperinci tentang kondisi dan situasi langganan ataupun kondisi konsumen yang ada di daerahnya. Distributorlah yang selalu berhubungan langsung dengan konsumen atau pelanggan. Oleh karena itu studi terhadap distributor akan dapat memperoleh informasi tentang permintaan konsumen seta langganan. Distributor pulalah yang akan merasakan langsung dari adanya persaingan, 11

12 karena mereka merupakan bagian yang terdepan didalam berhubungan dengan konsumen, langganan serta pesaing. Oleh karena itu wawancara dengan distributor, lebih-lebih para salesman akan dapat memperoleh gambaran yang baik terhadap kondisi persaingan dan permintaan pasar. Distributor dapat berupa agen serta toko-toko pengecer. d. Catatan Penjualan dari Perusahaan sendiri Perkiraan terhadap kondisi penjualan dimasa depan dapat didasarkan pada data-data historis dari penjualan masa lampau. Data historis biasanay telah tersedia dalam perusahaan dan merupakan data kuantitatif yang obyektif. Disisi lain menurut Gitosudarmo ( 2002) adapun hal substansial yang tak dapat di abaikan yaitu, perubahan masa kini baik di bidang ekonomi, sosial, politik serta kebudayaan sebagian besar kalau tidak seluruhnya diakibatkan oleh adanay perkembangan di bidang teknologi, karena perkembangan teknolgi ini bersifat akseleratif dan kumulatif maka sering kali imaginasi kita tidak dapat mengikutinya. Sebagai konsekuensinya sudah barang tentu akan bertambah besar pula hasil-hasil perkembangan teknologi yang belum dapat kita bayangkan pada waktu kita membuat antisipasi tersebut hal ini tidak mengurangi pentingnya pembuatan gambaran atau skenario masa depan sebagai pedoman perencanaan. Masa depan ini dapat diramalkan dengan tiga macam cara : Dengan dasar pertumbuhan tetap, yaitu dengan menggunakan proyeksi sederhana ( linear regresion) dari 12

13 masa lampau dan masa datang tanpa mempertimbangkan adanaya akibat dari perubahan-perubahan yang sengaja dilakukan oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Dalam hal ini berarti kita menggunakan regresi linear tanpa menganggap adanaya usaha-usaha manusia itu sendiri untuk mengubah keadaan tersebut, dan kita hanya mengikuti arah perkembangan yang sudah terjadi itu seperti apa adanya, menurut keadaan itu sendiri. Dengan memperhatikan adanya perubahan yang dilaksanakan oleh organisasi sekarang serta generasi yang akan datang sebagai usaha mereka untuk menjawab tantangan-tantangan. Dengan memperhatikan kejadian-kejadian yang mungkin timbul seperti bencana alam, epidemis, gerakan/keadaan politik seperti nasionalisasi perusahaan asing dan sebagainya. Dalam hal ini terdapat tiga macam keadaan yaitu, ketdak pastian ( uncertainty ), resiko (risk), kepastian ( certainty ). Berdasarkan wacana diatas telah disebutkan beberapa acuan teoritis serta beberapa variabel-variabel yang mempengaruhi peramalan permintaan itu sendiri, akan tetapi disini peneliti hanya membatasi permasalahan pada penggunaan satu variabel, yaitu variabel catatan penjualan dari perusahaan itu sendiri, sementara variabel-variabel lainnya seperti, pendapat konsumen, pendapat customers, diasumsikan dan pendapat dalam keadaan distributor tidak digunakan, atau ceteris paribus. Walaupun pada hakikatnya tidak demikian, hal ini disebabkan oleh keterbatasan penelitian dalam mengakses data kepihak-pihak tersebut. Sehingga hanya data jumlah penjualan PT KDA NTB yang digunakan sebagai bahan proyeksi. Data historis yang digunakan mulai dari tahun

14 sampai 2008 untuk unit penjualan sepeda motor, dan dari tahun 2002 sampai 2008 untuk unit penjualan mobil. 2.2 Analisis Berdasarkan Hasil Adapun berdasarkan hasil olah data menggunkan software Eviews versi 3.0 menggunakan tehnik Box-Jenkins maka di peroleh hasil uji stationaritas data dengan metode Unit Roots Test adalah sebagai berikut : Tabel 2 hasil Uji Stationaritas penjualan sepeda Motor ADF Test Statistic data 1% Critical Value* pada devisi % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN,2) Method: Least Squares Date: 03/18/10 Time: 01:18 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 121 after adjusting endpoints Variable Coefficien Std. Error t-statistic Prob. t D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN( ),2) D(PENJUALAN( ),2) D(PENJUALAN( ),2) D(PENJUALAN( ),2) C R-squared Mean dependent var

15 Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) Sumber : data diolah Berdasarkan data diatas terlihat bahwa data penjualan sepeda motor stasioner pada drajat pertama setelah didiferensi. Hal ini dapat dilihat dari nilai ADF sebesar yang lebih besar dari nilai kritisnya pada alfa berapapun yaitu -3,485, -2,885, dan -2,579. kondisi ini memberikan gambaran bahwa data yang akan digunakan telah di stasionarkan. Sehingga secara metodologis pengujian selanjutnya dapat dilakukan. Karena data pada dasarnya tidak stasioner pada drjat (0) maka data yang stasiner pada drajat (I) sifatnya hanya dalam jangka pendek. Artinya peramalan akan efisien dalam jangka pendek untuk memproyeksi nilai penjualan ditahun 2009 dan Tabel 3 Perbandingan Model Terbaik dari Data Penjualan Sepeda Motor KONSTANT A AR(1) ARIMA (1,0,0) (0.0542) ( ) ARIMA (0,01) ARIM A (1,0,1 ) (0.1796) ( ) (2.3315) ( ) MODEL AR(2) MA(1) R2 F-STAT AIC (2.0642) (39.269) Sumber : data diolah 15

16 Berdasarkan estimasi model ARIMA diatas tampak bahwa dari tiga model yang diestimasi ternyata model ARIMA 1(1,0,1) adalah model yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai model proyeksi yang tepat, karena memiliki nilai F statistik terbesar, Rsquare terbesar, dan Akaike Information criterion (AIC) paling minimal. Karena model tersebut memenuhi kriteria model BoxJenkins yang tepat, maka pada tahap selanjutnya model tersebut dapat digunakan sebagai model peramalan yang paling akurat. Dengan proyeksi yang mendekati nilai aktual Grafik 3 Peramalan Penjualan Sepeda Motor di tahun dan PENJUALAN PENJUALANF Berdasarkan grafik diatas dapat terlihat bahwa proyeksi antara penjualan aktual dan penjualan yang diproyeksi terus mengalami peningkatan. Garis estimasi proyeksi terus mendekati garis aktual priode aktual, hal ini merefleksikan model proyeksi yang digunakan untuk memprediksi penjualan motor di tahun 2009 dan 2010 akurat. Dengan menggunakan model ARIMA (1,0,1). Hal yang menarik dari model ini adalah bahwa adanya pengujian stasionaritas data. Yang 16

17 artinya apabila data tersebut tidak stasionar pada drajat (0) maka dapat dideferensi pada drajat pertama sehingga data menjadi stasioner dan dapat dilanjutkan sebagi model yang akurat untuk meramalkan penjualan ditahun 2009 dan 2010 dalam priode bulanan Tabel 4 Hasil Estimasi (Proyeksi) Penjualan unit Sepeda Motor tahun 2009 dan 2010 dalam priode bulanan TAHUN BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBE R OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBE R OKTOBER NOVEMBER DESEMBER HASIL PROYEKSI Sumber : data diolah dengan software Eviews

18 Berdasarkan tabel proyeksi diatas, yang telah diolah menggunakan perangkat lunak statistik (eviews versi 3.0), maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 dalam proiode bulanan trend penjualan terus mengalami peningkatan penjualan sebesar 448 unit motor di bulan Desember tahun sementara ditahun 2010 hal yang serupa terjadi dimana trend penjualan terus mengalami peningkatan dam puncak peramalan mencapai angka 467 pada bulan desember tahun artinya pada kondisi ini prilaku data penjualan priode sebelumnya efektif untuk memproyeksi penjualan ditahun 2009 dan 2010 setiap bulannya Tabel 5 hasil Uji Stationaritas data pada devisi penjualan Mobil tahun 2009 dan 2010 dalam priode bulanan ADF Test Statistic % Critical Value* % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN,2) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:16 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 77 after adjusting endpoints Variable Coefficien Std. Error t-statistic t D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN( ),2) D(PENJUALAN( ),2) D(PENJUALAN( ),2) Prob

19 D(PENJUALAN(4),2) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood Durbin-Watson stat F-statistic Prob(F-statistic) Sumber : data diolah Berdasarkan data diatas terlihat bahwa data penjualan Mobil stasioner pada drajat pertama setelah didiferensi. Hal ini dapat dilihat dari nilai ADF sebesar yang lebih besar dari nilai kritisnya pada alfa berapapun yaitu , , dan kondisi ini memberikan gambaran bahwa data yang akan digunakan telah di stasionarkan. Sehingga secara metodologis pengujian selanjutnya dapat dilakukan Tabel 6 Perbandingan Model terbaik dari data Penjualan Mobil MODEL ARIM A (1,0,0 KONSTANT A ) ( ) ARIMA (0,01) ARIMA (1,0,1) (0.0208) ( ) AR(1) ( ) (6.6375) (3.7536) AR(2) MA(1) R2 F-STAT AIC ( ) (

20 1.1274) Sumber : data diolah Berdasarkan estimasi model ARIMA diatas, untuk mencari model yang terbaik ternyata pilihannya berbeda dengan estimasi yang dilakukan pada penjualan sepeda motor, pada estimasi penjualan mobil disini, ternyata model terbaik yaitu model ARIMA (1,0,0) model ini memenuhi syarat untuk digunakan sebagai model proyeksi yang tepat, karena memiliki nilai F statistik terbesar, dan Akaike Information criterion (AIC) paling minimal. Karena model tersebut memenuhi kriteria model Box-Jenkins yang tepat, maka pada tahap selanjutnya model tersebut dapat digunakan sebagai model peramalan yang paling efisien Grafik 4 Peramalan Penjualan Mobil di tahun 2009 dan PENJUALAN PENJUALANF Dari tabel diatas tampak suatu kondisi yang berbeda dalam proyeksi penjualan mobil dan sepeda motor dimana pada proyeksi penjualan mobil menunjukan trend yang cenderung menurun. Hal ini disebabkan volatilitas data yang cenderung memperlihatkan trend penurunan yang cukup signifikan. Sehingga model ARIMA 20

21 memproyeksi penjualan mobil pada tahun 2009 dan 2010, cenderung akan mengalami penurunan permintaan. Disisi lainnya jika kita melihat antara data aktual yang di notasikan dengan garis berwarna biru, ternyata model Box-Jenkins secara teoritis memenuhi kriteria, karena garis proyeksi selalu mengikuti garis aktual data. Dengan kata lain trend penurunan ini disebabkan gerakan data yang cenderung mengalami penurunan Tabel 7 Hasil Estimasi (Proyeksi) Penjualan unit Mobil tahun 2009 dan 2010 dalam priode bulanan TAHU N BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBE R OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBE R OKTOBER NOVEMBER DESEMBER HASIL PROYEKSI

22 Sumber : data diolah dengan Software eviews 3.0 Berdasarkan data proyeksi penjualan mobil diatas dapat dilihat suatu kondisi yang berbeda dengan peramalan yang dilakukan terhadap penjualan sepeda motor. Hal ini disebabkan metede ARIMA adalah metode yang membaca pergerakan (volatilitas) kecendrungan data, sehingga metode ini cenderung lebih akurat dalam memberikan hasil proyeksi, baik kecendrungan proyeksi peningkatan permintaan ataupun penurunan jumlah permintaan konsumen. Data proyeksi yang mengalami penurunan permintaan akan Mobil ini memberikan suatu informasi bagi PT Krida Dinamik Autonosa agar mampu membaca situasi, mengapa ada kecendrungan penurunan seperti kondisi diatas. Fluktuasi yang terjadi ini juga memberikan informasi agar Perusahaan perlu mempertimbangan perencanaan produksi, serta mengintensifkan pola pemasaran, agar jangan sampai kondisi ini benar-benar terjadi. 22

23 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas maka ada bebarapa hal mendasar yang dapat menjadi simpulan dalam kasus ini yaitu : 1. Kedua data baik data penjualan sepeda motor maupun data penjualan mobil, sama-sama tidak stasioner pada drajat (0), sehingga kedua data tersebut terlebih dahulu harus didiferensi pada drajat (I), dan hasilnya, kedua data penjualan tersebut stasioner pada drajat pertama sehingga estimasi Box-Jenkins dapat memenuhi kriteria. 2. Model yang terbaik pada hasil tentatif estimasi model penjualan sepeda motor adalah, ARIMA (1,0,1), sementra model terbaik pada hasil estimasi penjualan Mobil adalah ARIMA (1,0,0). 3. Hasil proyeksi penjualan 2009 dan 2010 sepeda motor dalam priode bulanan menunjukan ternd positif (meningkat). Di mana pada bulan januari 2009 penjualan sepeda motor adalah sebesar 431 unit, dan terus mengalami peningkatan setiap bulannya, hingga di bulan Desember 2009 penjualan 23

24 mencapai angka sebesar 448 unit. Sementara di bulan Januari 2010 penjualan sepeda motor adalah sebesar 449 unit, dan terus mengalami peningkatan penjualan hingga di akhir bulan Desember 2010, yaitu sebesar 467 unit sepeda motor. Ratarata peningkatan penjualan setiap bulannya adalah 1 sampai 2 unit kendaraan bermotor. 4. Sementara hasil proyeksi penjualan 2009 dan 2010 untuk devisi mobil menunjukan trend negatif (penurunan). Artinya ada kecendrungan kuat bahwa permintaan terhadap Mobil akan berkurang, hasil proyeksi menunjukan di bulan januari 2009 permintaan terhadap mobil adalah sebesar 13 unit, dan terus mengalami penurunan setiap bulannya, hingga di bulan Desember 2009, angka permintaan menurun sebesar 12 unit kendaraan. Ditahun 2010 pada bulan januari penjualan masih berada pada angka yang sama seperti di bulan januari 2009 yaitu sebesar 12 unit kendaraan, penurunan mulai terjadi di bulan Juni 2010 yaitu sebesar 11 unit mobil. Penurunan di bulan Juni ini kemungkinan akan berlangsung sampai di akhir bulan desember 2010 yaitu sebesar 11 unit kendaraan ( Mobil). 3.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan beberapa rekomendasi substansial bagi PT Krida Dinamik Autonosa NTB. 1. PT Krida Dinamik Autonosa sebaiknya mempersiapkan diri dengan kemungkinan terjadinya penurunan penjualan kendaraan (Mobil), untuk mengantisipasi kondisi ini maka 24

25 diperlukan perencaanaan kapasitas produksi yang optimal, sistem pemasaran yang efisien dengan lebih menkankan promosi terhadap dan advertensi untuk kendaraan. 2. Manajemen PT Krida Dinamik Autonosa perlu melakukan survei Konsumen, untuk mengekplorasi kebutuhan serta preferensi konsumen terhadap produk yang di inginkan, terutama terkait dengan desain kendaraan dan sebagainya. 3. Pendekatan scara kualitatifpun diperlukan untuk meramalkan keadaan di tahun 2009 dan 2010, tehnik Delphi dan pendekatan terhadap pelanggan adalah hal penting, hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil peramalan yang sifatnya kuantitatif tersebut. Oleh karena itu manajemen perlu mencari siapa pihak yang kompeten untuk melakukan peramalan penjualan, sehingga akan sangat membantu dalam membuat keputusan strategis. 4. Dengan diketahuinya jumlah permintaan sepeda motor dan Mobil di tahun 2009 dan 2010, maka PT krida Dinamik Autonosa NTB, perlu secara matang mempersiapkan, berapa inventori yang harus disediakan, sehingga tidak melebihi kapasitas permintaan konsumen. 25

26 DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia dan BP2FE, Laporan Penelitian Model Inflasi Nusa Tenggara Barat. BP2FE L: NTB Gitosudarmo Indriyo, Manajemen Operasi, edisi kedua. BPFE Yogyakarta : Yogyakarta. Kuncoro Mudrajad, Metode Kuantitatif, Teori danaplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. AMP YKPN : Yogyakarta. Kuncoro Mudrajad dan Kardoyo Hadi, Analisis Kurs Valas dengan Pendekatan Box-Jenkins : Jurnal. Sugito Pudjo dan Sumartono. Manajemen Operasional. Edisi pertama. Bayumedia Publishing : Jawa timur ( Malang). Widarjono Agus, Ekonometrika, Teori dan Aplikasi untuk ekonomi dan Bisnis. Ekonesia : Yogyakarta 26

27 LAMPIRAN 1. DATA PENJUALAN DEVISI SEPEDA MOTOR DAN MOBIL DI PT. KRIDA DIMIK AUTONOSA 27

28 LAMPIRAN 2. UNTUK PROYEKSI PENJUALAN UNI T MOTOR TAHUN 2009 DAN 2010 DALAM PRIODE BULAN 1. UJI STASIONERITAS DATA A. TAHAP LEVEL ADF Test Statistic % Critical Value* % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 01:50 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 126 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. PENJUALAN(-1) D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN(-2)) D(PENJUALAN(-3)) D(PENJUALAN(-4)) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var

29 S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) B. DEFERENSI (I) ADF Test Statistic % Critical Value* % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN,2) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 01:53 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 125 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN(-1),2) D(PENJUALAN(-2),2) D(PENJUALAN(-3),2) D(PENJUALAN(-4),2) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Prob C. HASIL ESTIMASI 3 MODEL MODEL I AR(1) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 01:51 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 129 after adjusting endpoints Convergence achieved after 3 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion

30 Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Inverted AR Roots Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) MODEL II AR(1) AR(2) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 01:52 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 128 after adjusting endpoints Convergence achieved after 3 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic C AR(1) AR(2) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots i i Prob MODEL 3 AR(1) MA(1) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 01:53 Sample(adjusted): 1998: :11 Included observations: 129 after adjusting endpoints Convergence achieved after 16 iterations Backcast: 1998:02 Variable Coefficient Std. Error t-statistic C AR(1) MA(1) Prob

31 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Inverted AR Roots Inverted MA Roots Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) KURVA ESTIMASI PENJUALAN MOTOR PENJUALAN PENJUALANF HASIL PROYEKSI/ FORECASTING PENJUALAN PENJUALANF

32

33

34 COLEOGRAM STATINERITAS DATA TRINGKAT LEVEL Date: 03/19/10 Time: 01:58 Sample: 1998: :12 Included observations: 131 Autocorrelation Partial Correlation.*******.*******.****** AC PAC Q-Stat Prob 34

35 .*****.*****.****.****.****.****.****.****.****.****.****.***.***.**.**.**.**.**.**.**.**.**.**.**.**.**.*.*.*.*.*.*.*.*.* *.*.* *... *... *....*.*.....*.. *..*.... *. *..* * COLEOGRAM STATINERITAS DATA DIFERENSI (I) Date: 03/19/10 Time: 01:59 Sample: 1998: :12 Included observations: 130 Autocorrelation Partial Correlation.... *. * *. *. *. *. *. * AC PAC Q-Stat Prob

36 ...*...*...*.... *. *......* *..*.** *......*.. *. *..... *....* * *..* *. *. *. *... *....* *......*.. *..... *. * RUMUS SYNTAX DI SOFTWARE EVIEWS UNTUK ESTIMASI PENJUALAN MOTOR WORKFILE M 1998:1 2008:11 DATA PENJUALAN EQUATION EQ1.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ1 EQUATION EQ2.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ2 EQUATION EQ3.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ3 EQUATION EQ3.LS D(PENJUALAN) EXPAND 1998:1 2010:12 SMPL 1998:1 2010:12 FORECAST PENJUALANF PLOT PENJUALAN PENJUALANF SHOW PENJUALAN PENJUALANF C AR(1) C AR(1) AR(2) C AR(1) MA(1) C AR(1) MA(1) 36

37 LAMPIRAN 3. UNTUK PROYEKSI PENJUALAN UNI T MOBIL TAHUN 2009 DAN 2010 DALAM PRIODE BULAN 1. UJI STASIONERITAS DATA A. TAHAP LEVEL ADF Test Statistic % Critical Value* % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:16 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 78 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic PENJUALAN(-1) D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN(-2)) D(PENJUALAN(-3)) D(PENJUALAN(-4)) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Prob B. DEFERENSI (I) ADF Test Statistic % Critical Value* % Critical Value % Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. 37

38 Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(PENJUALAN,2) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:16 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 77 after adjusting endpoints Variable Coefficient Std. Error t-statistic D(PENJUALAN(-1)) D(PENJUALAN(-1),2) D(PENJUALAN(-2),2) D(PENJUALAN(-3),2) D(PENJUALAN(-4),2) C R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Prob C. HASIL ESTIMASI 3 MODEL MODEL I AR(1) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:17 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 81 after adjusting endpoints Convergence achieved after 3 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic C AR(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots -.65 Prob MODEL II AR(1) AR(2) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:18 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 80 after adjusting endpoints 38

39 Convergence achieved after 3 iterations Variable Coefficient Std. Error t-statistic C AR(1) AR(2) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots i i Prob MODEL 3 AR(1) MA(1) Dependent Variable: D(PENJUALAN) Method: Least Squares Date: 03/19/10 Time: 02:19 Sample(adjusted): 2002: :11 Included observations: 81 after adjusting endpoints Convergence achieved after 8 iterations Backcast: 2002:02 Variable Coefficient Std. Error t-statistic C AR(1) MA(1) R-squared Mean dependent var Adjusted R-squared S.D. dependent var S.E. of regression Akaike info criterion Sum squared resid Schwarz criterion Log likelihood F-statistic Durbin-Watson stat Prob(F-statistic) Inverted AR Roots -.54 Inverted MA Roots.19 Prob KURVA ESTIMASI PENJUALAN MOBIL PENJUALAN PENJUALANF 39

40 HASIL PROYEKSI/ FORECASTING PENJUALAN PENJUALANF

41

42 COLEOGRAM STATINERITAS DATA TRINGKAT LEVEL DATA MOBIL Date: 03/19/10 Time: 02:24 Sample: 2002: :12 Included observations: 83 Autocorrelation Partial Correlation. ***. ***. ****. ****. **... **.*.. *..* *....*....*... **..*.... ** **..*..*..*..*....*....*....*....* * *.. *.. *....*....*..*..*......*....* AC PAC Q-Stat Prob

43 .*..*..*..*..*......*....*.... * COLEOGRAM STATINERITAS DATA DIFERENSI (I) Date: 03/19/10 Time: 02:25 Sample: 2002: :12 Included observations: 82 Autocorrelation Partial Correlation *****. *****.. ***.*..*.. * *....*....*......*..*.. *.. *. **. **.. ***.. **.... *..* *.. * *....* *..*.. **.. **.... *....*..* *.. *....*..*....*.. * AC PAC Q-Stat Prob 43

44 RUMUS SYNTAX WORKFILE M 2002:1 2008:11 DATA PENJUALAN EQUATION EQ1.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ1 EQUATION EQ2.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ2 EQUATION EQ3.LS D(PENJUALAN) SHOW EQ3 EQUATION EQ1.LS D(PENJUALAN) EXPAND 2002:1 2010:12 SMPL 2002:1 2010:12 FORECAST PENJUALANF PLOT PENJUALAN PENJUALANF SHOW PENJUALAN PENJUALANF C AR(1) C AR(1) AR(2) C AR(1) MA(1) C AR(1) 44

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE

MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE MODEL AUTOREGRESSIVE (AR) ATAU MODEL UNIVARIATE Data yang digunakan adalah data M2Trend.wf1 (buku rujukan pertama, bab-8). Model analisisnya adalah Xt = M2 diregresikan dengan t = waktu. Model yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pola sejumlah data, kemudian menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah

Lebih terperinci

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah)

Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun (juta rupiah) Lampiran I Penerimaan Pajak dan Pengeluaran Pemerintah kota Tebing Tinggi Tahun 1983-2007 (juta rupiah) Tahun Penerimaan Pajak Pengeluaran Pemerintah 1983 150.392 1.627.530 1984 155.699 1.842300 1985 149.670

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AS SELAMA EMPAT PERIODE PEMERINTAHAN DI INDONESIA METODE BOX-JENKINS (ARIMA) Oleh: Agus Arifin 1)

ANALISIS PERILAKU KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AS SELAMA EMPAT PERIODE PEMERINTAHAN DI INDONESIA METODE BOX-JENKINS (ARIMA) Oleh: Agus Arifin 1) ANALISIS PERILAKU KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AS SELAMA EMPAT PERIODE PEMERINTAHAN DI INDONESIA METODE BOX-JENKINS (ARIMA) Oleh: Agus Arifin 1) EKO-REGIONAL, Vol.4, No.1, Maret 2009 1) Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 69 Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun 2004-2010 Periode sbdepo Inflasi depo Jan-04 6.27 0.57 426.424 Feb-04 5.99-0.02 409.204 Mar-04 5.86 0.36 401.686 Apr-04

Lebih terperinci

BULAN

BULAN LAMPIRAN I Data Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Utara Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Utara Periode Januari 2002 - Desember 2013 TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 BULAN JANUARI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh negatif dan. terhadap besarnya impor beras Indonesia. 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dan uji dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa kesimpulan yaitu : 1) Dalam jangka pendek produksi beras Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS

TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS TIME SERIES DENGAN K-STAT &EVIEWS Oleh Prana Ugiana Gio Video Cara Mendownload Aplikasi Olah Data K-Stat : https://www.youtube.com/watch?v=cnywqjes6hq Menggunakan Aplikasi Olah Data K-Stat secara Online:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 149-159) ISSN : 2450 766X PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH 1 Y. Wigati, 2 Rais, 3 I.T.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series 44 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Data 4.1.1 Uji Stasioner Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series stasioner (tidak ada akar akar unit) atau tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 88 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Bursa Efek Jakarta (BEJ) merupakan salah satu dari dua bursa saham di Indonesia. Dikelola oleh PT. Bursa Efek Jakarta yang sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil. kesimpulan yaitu BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan beberapa temuan dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan yaitu 1) Dalam jangka pendek jumlah uang beredar tidak berpengaruh atau tidak signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

Bandung, 31 Desember Tim Peneliti

Bandung, 31 Desember Tim Peneliti Kegiatan penelitian ini merupakan kegiatan penelitian kerja sama antara Bursa Efek Jakarta dengan Fakultas Ekonomi Unpad dengan judul Kontribusi/Peranan Pasar Modal Terhadap Perekonomian Indonesia yang

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA

REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI LINIER SEDERHANA Model fungsi : Y = f (X) LAHIR = F (WUS) LAHIR, yaitu data jumlah kelahiran setahun lalu di sejumlah Kecamatan di Jateng WUS, yaitu data jumlah wanita usia subur di sejumlah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini alat analisis data yang digunakan adalah model regresi linear klasik (OLS). Untuk pembuktian kebenaran hipotesis dan untuk menguji setiap variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini, sampel yang dijadikan objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dari tahun 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum mengenai responden ini akan disajikan data yang telah diperolah dari penelitian yang telah dilakukan pada 100 orang

Lebih terperinci

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa) 81 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Rumahtangga, dan Rata-rata Anggota Rumahtangga Tahun Jumlah Penduduk (ribu jiwa) Jumlah Rumahtangga Rata-rata Anggota Rumahtangga (1) (2) (3) (4) 2000 205.132 52.008,3 3,9

Lebih terperinci

PERAMALAN LAJU INFLASI DENGAN METODE AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

PERAMALAN LAJU INFLASI DENGAN METODE AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) EKUITAS ISSN 1411-0393 Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009 PERAMALAN LAJU INFLASI DENGAN METODE AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Djawoto djawoto0706@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan hasil pengolahan data. Jenis data yang digunakan penulis adalah data time series dengan kurun waktu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan industri asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010-2013.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data 1.1 Analisis Deskripsi Data BAB IV HASIL DAN ANALISIS Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun 1996-2012. Data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang dapat diperoleh dari pasar uang atau bisa juga dari pasar valas. 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.Gambaran Umum Dalam perdagangan internasional kegiatan mengimpor barang dari suatu Negara ke Negara lain yang dilakukan para importir tidak mungkin membayarnya

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Yang memenuhi kriteria 1 dan 2 1 PT. BPD Aceh 2 PT. BPD Bali 3 PT. BPD Bengkulu - - 4 PT.

Lebih terperinci

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Rangga Handika Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah: Apakah berinvestasi pada saham bisa menutup penurunan pendapatan real kita yang tergerus inflasi? Untuk itu, marilah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Data Regresi I obs X1 X2 X3 X4 Y 1 5.000000 1.000000 2.000000 18.00000 20.00000 2 4.000000 1.000000 2.000000 20.00000 20.00000 3 4.000000 2.000000 3.000000 20.00000 20.00000 4 3.000000 5.000000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan datatime series atau data runtun waktu sebanyak 12 observasi, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS BAB 1V HASIL DAN ANALISIS 4.1 Diskripsi Data Penelitian 4.1.1 Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar adalah harga suatu mata uang suatu Negara dalam satuan mata uang asing, yang mana jumlah mata uang asing tersebut

Lebih terperinci

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari 76 Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun 2010 2014 (Ton) Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 570 1.277 1.091 1.264 511 Februari 880 1.058 1.486 1.254 447 Maret 1.095 1.078

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maupun variabel dependent. Persamaan regresi dengan variabel-variabel yang BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Uji Stasioneritas 5.1.1 Uji Akar Unit ( Unit Root Test ) Tahap pertama dalam metode VAR yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setipa masing-masing variabel,

Lebih terperinci

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan

Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan LAMPIRAN Lampiran 1. Data Penjualan dan Pasokan Bulan January 2005 2006 2007 Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan Penjualan Pasokan 293.57 291.82 325.64 546.955 359.88 762.063 February 297.05 291.82 341.45

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA Pendahuluan Intepretasi data adalah salah satu komponen penting dalam tahap akhir olah data. Ketika data telah diolah maka inilah kunci dari akhir tahap olah data sebelum

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Metode yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu desain kuantitatif, konklusif, eksperimental dan deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Secara individu variabel Jumlah Uang Beredar (M1) tidak

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI KOTA TERNATE

PEMBENTUKAN MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI KOTA TERNATE PEMBENTUKAN MODEL ARIMA UNTUK PERAMALAN INFLASI KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI KOTA TERNATE Rizal Rahman H. Teapon Fakultas EkonomiUniversitas Khairun Jl. Kampus II Gambesi Kota Ternate Selatan Kotak Pos 53

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data a. Indeks Pendidikan Indeks Pendidikan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Indikator angka melek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis dan Hasil Regresi Semua data yang digunakan dalam analisis ini merupakan data sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai Desember

Lebih terperinci

Surat Keterangan Perubahan Judul

Surat Keterangan Perubahan Judul LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Perubahan Judul [Type text] LAMPIRAN 2 Permohonan Izin Penelitian [Type text] LAMPIRAN 3 Pengantar Riset [Type text] LAMPIRAN 4 Surat Keterangan Penelitian [Type text] LAMPIRAN

Lebih terperinci

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata L A M P I R A N 95 96 Lampiran 1 (Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata TAHUN PAD Sektor Pariwisata Jumlah

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS Rais 1 1 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, email: rais76_untad@yahoo.co.id Abstrak Metode Box-Jenkins

Lebih terperinci

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia (ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Sampel yang dijadikan objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Perusahaan

Lebih terperinci

MODEL EARLY WARNING SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT FLUKTUASI HARGA PADA KOMODITAS PERTANIAN

MODEL EARLY WARNING SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT FLUKTUASI HARGA PADA KOMODITAS PERTANIAN MODEL EARLY WARNING SYSTEM UNTUK MEMPREDIKSI TINGKAT FLUKTUASI HARGA PADA KOMODITAS PERTANIAN Oleh: Lia Amalia 1), Rojuaniah 1), Jaka Suharna 1) E-mail: lia.amalia@esaunggul.ac.id 1) Universitas Esa Unggul

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas kebijakan pemerintah pada industri pemotongan hewan. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia tahun 1984-2009 adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data panel yang berbentuk dari tahun 2006 sampai tahun 2013 yang mencakup 33 propinsi di Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisisis regresi diperoleh nilai dari R 2 sebesar 0.669740, berarti penyebaran data

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Secara statistik variabel dana pihak ketiga mempengaruhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Total Fertility Rate (TFR) Provinsi di Indonesia

LAMPIRAN 1. Total Fertility Rate (TFR) Provinsi di Indonesia LAMPIRAN 1 Total Fertility Rate (TFR) Provinsi di Indonesia No Nama Provinsi TFR 1 N.A. Darussalam 3.1 2 Sumatera Utara 3.8 3 Sumatera Barat 3.4 4 Riau 2.7 5 Jambi 2.8 6 Sumatera Selatan 2.7 7 Bengkulu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima ini penulis mengambil suatu kesimpulan hasil penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Modal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Mandiri yang terletak di Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5. website bank

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Mandiri yang terletak di Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5. website bank BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga perbankan syariah PT. Bank Syariah Mandiri yang terletak di Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin

Lebih terperinci

ABSTRACT. Kata Kunci: Kurs, nilai tukar, ARIMA Model, Time Series Forecasting

ABSTRACT. Kata Kunci: Kurs, nilai tukar, ARIMA Model, Time Series Forecasting Aplikasi Peramalan Kurs Valuta Asing Rupiah per Dollar Amerika Serikat dengan Menggunakan Metode Box-Jenkins (ARIMA) ========================================================= Oleh: Herlina Helmy ABSTRACT

Lebih terperinci

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1 BAB VI ANALISA DATA 6.1. Deskripsi Data Data yai g dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, terutama bersumber dari Badan Pusat Statistik, Intenational Financial Statistic dan situs Badan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode , yang terjadi pada BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil uji kausalitas Granger ada hubungan satu arah antara inflasi dengan pengangguran di Indonesia periode 1991-2014, yang terjadi pada lag 3. Artinya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek sampel data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data deret waktu harga saham,

Lebih terperinci

BAB XI UJI HIPOTESIS

BAB XI UJI HIPOTESIS BAB XI UJI HIPOTESIS Pendahuluan Uji hipotesis merupakan suatu prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel. Dalam melakukan penelitian berdasarkan sampel, seorang peneliti

Lebih terperinci

LECTURE 12 Analisis Dekomposisi dan Model Runtut Waktu

LECTURE 12 Analisis Dekomposisi dan Model Runtut Waktu LECTURE 12 Analisis Dekomposisi dan Model Runtut Waktu DR. MUDRAJAD KUNCORO, M.Soc.Sc Fakultas Ekonomi & Pascasarjana UGM Outline: Akar Unit Exponential Smoothing Moving Average Trend Proyeksi Apa Arti

Lebih terperinci

ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT

ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT Mei Taripar Pardamean S.,SKom Jl. Makmur No.1 Ciracas Jakarta Timur mtp95@yahoo.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara No Kredit (Y) Pendapatan (x1) Modal Kerja (x2) Usia (x3) Jumlah Tanggungan (x4) 1 1000000 80000 80000 20 0 2 1000000 275000 500000 21 1 3 1500000 400000 550000 25 1 4 2000000 400000 1000000 25 1 5 2000000

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil regresi model nilai tukar riil rupiah (RER) jangka panjang dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), dan model nilai tukar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL ARCH KASUS TINGKAT INFLASI DI INDONESIA. Agus Widarjono. Abstract

APLIKASI MODEL ARCH KASUS TINGKAT INFLASI DI INDONESIA. Agus Widarjono. Abstract APLIKASI MODEL ARCH KASUS TINGKAT INFLASI DI INDONESIA Agus Widarjono Abstract Jurnal EKONOMI PEMBANGUNAN Kajian Ekonomi Negara Berkembang Hal 71 82 In forecasting financial time series such as inflation,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ardiansyah, Dany Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap PAD di Daerah Pemerintah Kota Blitar, Yogyakarta: UMM.

DAFTAR PUSTAKA. Ardiansyah, Dany Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah terhadap PAD di Daerah Pemerintah Kota Blitar, Yogyakarta: UMM. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, dan Halim, 2003. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Pemerintah Daerah: Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan Bali. Simposium

Lebih terperinci

ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT (MODEL FUNGSI TRANSFER) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana S-1

ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT (MODEL FUNGSI TRANSFER) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana S-1 ANALISIS DERET BERKALA MULTIVARIAT (MODEL FUNGSI TRANSFER) (Studi Kasus: Peramalan Kurs Dolar AS terhadap Rupiah terhadap Harga Saham Syariah Jakarta Islamic Index) Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pembahasan terhadap Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil regresi pada analisis

Lebih terperinci

Perhitungan Value at Risk (VaR) Berdasarkan Model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH)

Perhitungan Value at Risk (VaR) Berdasarkan Model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Perhitungan Value at Risk (VaR) Berdasarkan Model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH) 1 Wahyuni Fatma Mufti, 2 Sutawanir Darwis, 3 Nusar Hajarisman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. menghitung peramalan salah satunya adalah Metode Box Jenkins (ARIMA),

BAB V PEMBAHASAN. menghitung peramalan salah satunya adalah Metode Box Jenkins (ARIMA), BAB V PEMBAHASAN Banyak metode dalam ilmu statistika maupun ekonometrika untuk menghitung peramalan salah satunya adalah Metode Box Jenkins (ARIMA), Mudrajad Kuncoro mengutip dari kennedy, metode ini termasuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER LAMPIRAN 1 Kuisioner Penelitian No : KUISIONER ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMANFAATKAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS PT. BRI MEDAN) Oleh:

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL ILMIAH. Disusun oleh : Yolan Cahyani JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA DI SEKTOR INFORMAL KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI LAMPUNG JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Yolan Cahyani 125020101111021

Lebih terperinci

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan OLEH: NAMA : MULAZIMATUS SYAFA AH NRP : 13.11.030.021 DOSEN PEmbimbing: Dr.

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 72 Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun 2005-2010 Kode Kabupaten/Kota Tahun Bekerja PDRB Pengeluaran Pemerintah

Lebih terperinci

BAB IV STUDI KASUS. Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga

BAB IV STUDI KASUS. Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga BAB IV STUDI KASUS 4.1 Teori Inflasi Secara umum inflasi dapat didefinisikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus (Nasution,1998). Menurut Anwar Nasution (Ginting,

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Nama Perusahaan 1 PT. Colorpak Indonesia 2 PT. Gudang Garam 3 PT. Sumi Indo Kabel 4 PT. Multi Bintang Indonesia 5 PT. Metrodata Electronics

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan BEI dan perusahaan Manufaktur Sejarah Bursa Efek Indonesia yang didirikan oleh pemerintah Belanda di mulai sejak tahun 1912 namun kemudian

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta. Mattjik AS &M. Sumertajaya, (2000). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Nataludin. (2001). Potensi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU Kelas A Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins No Nama Praktikan Nomor Mahasiswa Tanggal Pengumpulan 1 29 Desember 2010 Tanda Tangan Praktikan

Lebih terperinci

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2000-2016 JURNAL Dosen Pembimbing : Suharto,S.E., M.Si. Disusun Oleh : Nama : Muhamad Syahru Romadhon NIM

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini didasari oleh gejolak/volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (valuta asing).pada nilai transaksi jual beli valuta asing yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%) Lampiran 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014 Kab. Asahan 18 13 20 69 9 Kab. Dairi 0 59 41 82-35 Kab. Deli Serdang 13 159 27 22 22 Kab.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SAAN. Berikut ini akan diuraikan secara rinci: terhadap IHSG pada periode Januari 2004 Desember 2008. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SAAN Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Dari hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab

Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab 1. Uji Stasioner Ragam Uji stasioner ragam dilakukan dengan menggunakan software minitab dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Copy data

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Harga CPO Fob MDEX Malaysia ( )

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Harga CPO Fob MDEX Malaysia ( ) LAMPIRAN 91 LAMPIRAN Lampiran 1. Data Harga CPO Fob MDEX Malaysia (2004-2009) Tahun Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 454 335 387 542 988 519 Februari 500 368 407 552 1.118 520 Maret 488 384

Lebih terperinci

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel Hasil Common Effect Method: Panel Least Squares Date: 12/06/11 Time: 18:16 C 12.40080 1.872750 6.621707 0.0000 LOG(PDRB) 0.145885 0.114857 1.270151

Lebih terperinci

Seasonal ARIMA adalah model ARIMA yang mengandung faktor musiman.

Seasonal ARIMA adalah model ARIMA yang mengandung faktor musiman. Definisi Seasonal ARIMA adalah model ARIMA yang mengandung faktor musiman. Musiman berarti kecenderungan mengulangi pola tingkah gerak dalam periode musim, biasanya satu tahun untuk data bulanan. Karena

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Desy Yuliana Dalimunthe Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN DAFTAR PUSTAKA Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia. Jakarta : Erlangga. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang, Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting, karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.

Lebih terperinci