KAJIAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN TERHADAP STABILITAS LERENG DAN PENENTUAN KEKUATAN JANGKA PANJANGNYA PADA OPERASI PENAMBANGAN BINUNGAN PT
|
|
- Yohanes Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KAJIAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN TERHADAP STABILITAS LERENG DAN PENENTUAN KEKUATAN JANGKA PANJANGNYA PADA OPERASI PENAMBANGAN BINUNGAN PT. BERAU COAL KALIMANTAN TIMUR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh TONNY LESMANA BASKARI NIM : BIDANG KHUSUS GEOMEKANIKA PROGRAM STUDI REKAYASA PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
2 KAJIAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN TERHADAP STABILITAS LERENG DAN PENENTUAN KEKUATAN JANGKA PANJANGNYA PADA OPERASI PENAMBANGAN BINUNGAN PT. BERAU COAL KALIMANTAN TIMUR Nama : Tonny Lesmana Baskari NIM : Disetujui Pembimbing I Pembimbing II Tanggal... Tanggal... (Dr. Ir. Suseno Kramadibrata MSc.) (Dr. Ir. Ridho K. Wattimena MT.)
3 To My parents and My lovely family Yani, Ira, and Isae
4 RINGKASAN Masalah kestabilan lereng pada suatu tambang terbuka merupakan masalah yang sangat penting karena menyangkut masalah keselamatan manusia, peralatan penambangan, dan infrastruktur lainnya yang berada disekitar lereng galian. PT. Berau Coal merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang menggunakan sistem tambang terbuka. Masalah kestabilan lereng di Operasi Penambangan Binungan PT. Berau Coal mulai teramati setelah pekerjaan galian berjalan 9 bulan. Berdasarkan pengalaman, hingga tahun 2007 telah terjadi satu kali longsoran dan empat kali retakan yang terjadi pada lereng galian. Untuk mengetahui hubungan antara klasifikasi massa batuan dan kestabilan lereng serta kekuatan jangka panjang material pembentuk lereng maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai hal tersebut. Lokasi penelitian terletak di Pit K. Hal ini dikarenakan Pit K merupakan daerah galian yang mempunyai variasi struktur geologi yang cukup komplek. Dari hasil pengamatan lapangan, secara geologi daerah penelitian dibagi menjadi 4 satuan lithologi, yaitu satuan batupasir, satuan batulempung, satuan batulanau, dan satuan batubara. Struktur geologi yang teramati berupa sesar naik dengan arah N80 o E. Berdasarkan klasifikasi massa batuan, daerah penelitian dibagi menjadi 4 tipe massa batuan, yaitu: massa batuan tipe 1 yang tersusun oleh batupasir agak lapuk (slightly weathered) dengan nilai RMR 69 (good rock), massa batuan tipe 2 yang tersusun oleh batupasir lapuk sedang (moderately weathered) dengan nilai RMR 59 (fair rock), massa batuan tipe 3 yang tersusun oleh batulempung dan batulanau lapuk tinggi (highly weathered) dengan nilai RMR 30 (poor rock), dan massa batuan tipe 4 yang merupakan zona patahan dengan nilai RMR 20 (very poor rock). Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan program Slide Ver. 5, dilakukan untuk mengetahui kestabilan lereng desain, lereng revisi desain, dan simulasi lereng yang dibentuk oleh suatu tipe massa batuan. Hasil analisis menunjukan bahwa lereng desain Pit K berada dalam keadaan tidak aman. Longsoran intensif terjadi pada massa batulempung dan zona patahan. Analisis kestabilan lereng revisi desain menunjukan bahwa zona patahan masih memperlihatkan faktor keamanan yang rendah sehingga perlu adanya revisi ulang di daerah tersebut. Geometri lereng stabil dapat dilihat pada grafik hasil simulasi kestabilan lereng berdasarkan tipe massa batuan. Hasil uji rayapan memperlihatkan bahwa perilaku rayapan batulempung yang merupakan material penyusun lereng dapat didekati dengan model rayapan Burger yang merupakan susunan seri model Kelvin dan Maxwell dengan persamaan: 2 τ τ τ η2 U ( t) = + t + (1 e K η K 1 1 Kuat geser jangka panjang batulempung adalah 46% dari kekuatan puncaknya. Hasil penelitian memperlihatkan juga bahwa kuat geser jangka panjang hasil uji rayapan relatif mendekati kuat geser sisa hasil uji laboratorium. 2 K t ) iv
5 ABSTRACT Slope stability in an open mine is an important matter as it is related to human s safety, mining equipment and another infrastructure located surrounding excavation area. PT. Berau Coal is one of coal mining company which applies an open mining system. Slope stability problem in Binungan Mining Operation of PT. Berau Coal was observed after 9 months excavation activity. Based on experience, up to the year of 2007, there has been one landslide and four times crack happened in the excavation area. In order to acknowledge relation between rock mass classification and slope stability, and long term strength of material that formed the slope, a research should be carried out. Research area is located in Pit K because it has a complex geological structure variation. From field observation result, research area is geologically divided into four lithology unit which are: sandstone, claystone, siltstone and coal unit. The observed geological structure is thrust fault with direction of N80 o E. Based on rock mass classification, research area is divided into four rock mass type, which are: rock mass type 1 consists of slightly weathered sandstone with RMR value of 69 (good rock), rock mass type 2 consists of moderately weathered sandstone with RMR value of 59 (fair rock), rock mass type 3 consists of highly weathered claystone and siltstone with RMR value of 30 (poor rock), and rock mass type 4 which is fault zone with RMR value of 20 (very poor rock). Slope stability analysis using Slide Ver. 5 Program is carried out to identify the design slope stability, revise design slope, and slope simulation formed by a rock mass type. The analysis result shows that slope design of Pit K is unstable. Intensive landslide occurs in claystone mass and fault zone. Analysis of slope stability in revise design slope shows that fault zone still presents low safety factor, so re-revise design in the area is necessary to carry out. Geometry of stable slope can be seen in the graph as result of slope stability simulation based on rock mass type. Creep test result illustrates that claystone creep behavior follows the Burger s creep model, which is Kelvin and Maxwell s model serial arrangement with the following equation: 2 τ τ τ η2 U ( t) = + t + (1 e K η K K t ) Long term shear strength of claystone is 46% from its peak strength. The observation result also shows that long term shear strength, which is the result of creep test, relatively close to residual shear strength from laboratory test. v
6 KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat Allah Swt., akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian akhir pada Program Pascasarjana, Program Studi Rekayasa Pertambangan, Bidang Khusus Geomekanika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung. Penyusunan Tesis ini berdasarkan penelitian lapangan yang dilakukan di Operasi Penambangan Binungan PT. Berau Coal Kalimantan Timur dan pengujian contoh batuan di Laboratorium Mekanika Batuan Teknik Pertambangan ITB. Penelitian dan penyusunan Tesis ini dilakukan dari Bulan Oktober 2007 hingga Bulan Mei Atas selesainya penyusunan Tesis ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Direksi PT. Berau Coal beserta staff, 2. Ketua Departemen Teknik Pertambangan ITB beserta staff 3. Bapak Dr. Ir. Suseno Kramadibrata dan Bapak Dr. Ir. Ridho K. Wattimena MT., selaku pembimbing pertama dan kedua, 4. Bapak Sudibyo dan Iwan, selaku teknisi Laboratorium Mekanika Batuan ITB, 5. Seluruh dosen, staff dan karyawan di Departemen Teknik Pertambangan ITB, 6. Bapak Ir. Setiawan MSc, dan rekan-rekan di PT. GeoACE Bandung, 7. Kedua Orangtua, Yani, Irae, dan Isae atas dukungan dan doanya, 8. Dan semua pihak yang telah membantu penulis hingga selesainya Tesis ini. Demikian dengan segala keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan Tesis ini, penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna dan bermanfaat. Bandung, Mei 2007 Penulis vi
7 DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Tujuan Penelitian Batasan Masalah Lokasi dan Waktu Penelitian Metodologi Penelitian BAB 2. TINJAUAN UMUM Sejarah PT. Berau Coal Lokasi Iklim dan Curah Hujan Kondisi Geologi Geologi Regional Geologi Daerah Binungan Struktur Geologi Struktur Lipatan Struktur Sesar Stratigrafi Formasi Birang Formasi Lati vii
8 Formasi Labanan Formasi Sinjin Sistem Hidrologi dan Hidrogeologi Sistem Hidrologi Sistem Hidrogeologi Keadaan Vegetasi Keadaan Endapan dan Kualitas Batubara Target Produksi Metode Penambangan Tahap Penambangan BAB 3. LATAR BELAKANG TEORI Kestabilan Lereng Jenis-jenis Longsoran Longsoran Busur Kondisi Umum Longsoran Busur Analisis Longsoran Busur (Bishop Simplified) Longsoran Bidang Kondisi Umum Longsoran Bidang Analisis Longsoran Bidang Longsoran Baji Kondisi Umum Longsoran Baji Analisis Longsoran Baji Longsoran Guling Kondisi Umum Longsoran Guling Analisis Longsoran Guling Klasifikasi Massa Batuan (Geomechanics Classification-RMR) Aplikasi RMR untuk Kemantapan Lereng (SMR, Romana 1985) Kekuatan Massa Batuan Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown (Edisi 2002) Geological Strength Index (GSI) dan Rock Mass Rating (RMR) viii
9 Parameter Mohr-Coulomb Faktor Kerusakan (Distubance Faktor, D) Karakteristik Geser Lapisan Pembawa Batubara Perilaku Terhadap Waktu (Time Dependent Behaviour) Model Rheologi Kekuatan Jangka Panjang BAB 4. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN Pemetaan Geologi dan Struktur Geologi Pemetaan Tipe Massa Batuan Inventarisasi Data Kekar Rock Quality Designation (RQD) Pengamatan Rembesan Klasifikasi Massa Batuan Geomekanika (RMR) Peledakan (Ground Vibration) Data Laboratorium Uji Rayapan Geser Langsung Uji Geser Langsung Hasil Uji Rayapan Geser langsung BAB 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penentuan Parameter Geomekanika Analisis Kestabilan Lereng Kestabilan Lereng Desain Kestabilan Lereng Revisi Desain Simulasi Kestabilan Lereng Berdasarkan Tipe Massa batuan Simulasi Kestabilan Lereng Massa batuan Tipe Simulasi Kestabilan Lereng Massa batuan Tipe Simulasi Kestabilan Lereng Massa batuan Tipe Simulasi Kestabilan Lereng Massa batuan Tipe Penentuan Geometri Lereng Stabil ix
10 Penentuan Geometri Lereng Stabil Berdasarkan Tipe Massa batuan Penentuan Geometri Lereng Stabil Berdasarkan Klasifikasi Massa Batuan Analisis Hasil Uji Rayapan Geser langsung Model Rheologi Laju Aliran Viscous (η 1 ) Kekakuan Geser Tertunda (K 2 ) Laju Elastisitas Tertunda (η 2 ) Kekakuan Geser (K 1 ) Persamaan Empiris Rayapan Kesalahan Relatif Penentuan Tingkat Kuat Geser Jangka Panjang Parameter Kuat Geser Jangka panjang Perubahan Parameter Kuat Geser Jangka Panjang terhadap Waktu Korelasi dengan Peneliti Terdahulu Kestabilan Lereng Jangka Panjang BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran LAMPIRAN x
11 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Longsoran yang terjadi di PIT K Gambar 1.2. Lokasi Penelitian Gambar 1.3. PIT K Operasi Penambangan Binungan Gambar 1.4. Bagan Alur Penelitian Gambar 2.1. Daerah Konsesi PT. Berau Coal Gambar 2.2. Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan Binungan Gambar 2.3. Cekungan Tarakan dan Fisiografi daerah sekitarnya Gambar 2.4. Tahap Penambangan pada Operasi Penambangan Binungan Gambar 3.1. Hubungan Bidang Diskontinuitas dan Jenis Longsoran (Hoek dan Bray, 1980) Gambar 3.2. Gaya-gaya yang Bekerja pada Irisan dengan Bishop Simplified Gambar 3.3. Kondisi Umum Longsoran Bidang Gambar 3.4. Posisi Rekahan Tarik pada Lereng Batuan Gambar 3.5. Gambar 3.5. Geometri Longsoran Baji Gambar 3.6. Geometri Baji untuk Kemantapan Lereng dengan Memperhitungkan Kohesi dan Air Gambar 3.7. Stereoplot Geometri Baji untuk Analisis Kestabilan Lereng Gambar 3.8. Model Longsoran Guling untuk Analisis Kesetimbangan Batas Gambar 3.9. Kondisi Keseimbangan Batas Blok ke-n yang akan terguling dan tergelincir Gambar Diagram Idealisasi Transisi dari Batuan Utuh ke Massa Batuan yang Terkekarkan Gambar Hubungan antara Hoek-Brown dan Mohr Coulomb xi
12 Gambar Kurva Rayapan Uniaaksial (Goodman, 1989) Gambar Penentuan Kekuatan Jangka Panjang Gambar 4.1. Kenampakan Lithologi Blok Gambar 4.2. Kenampakan Lithologi Blok Gambar 4.3. Kenampakan Lithologi Blok Gambar 4.4. Gores garis (Slicken Side) yang merupakan indikasi Keberadaan Patahan, teramati disekitar Blok Gambar 4.5. Anomali Arah Jurus dan Kemiringan Perlapisan yang Mengindikasikan Keberadaan Patahan, teramati di Blok Gambar 4.6. Peta Geologi Pit K Operasi Penambangan Binungan Gambar 4.7. Peta Tipe Massa Batuan Pit K Operasi Penambangan Binungan Gambar 4.8. Pengukuran kekar dengan Scanline Gambar 4.9. Hubungan Jenjang Gali, Pola Kekar, dan Sudut Geser Dalam Blok 1-5 pada Stereonet Gambar Hubungan Jenjang Gali, Pola Kekar, dan Sudut Geser Dalam Blok 7-9 pada Stereonet Gambar Hubungan Jenjang Gali, Pola Kekar, dan Sudut Geser Dalam Blok pada Stereonet Gambar Pengukuran RQD dari Contoh Inti Pemboran (Deere, 1988) Gambar Hubungan antara Spasi Bidang Kekar dan RQD (Bieniwski, 1989) Gambar Alat Uji Rayapan Geser Langsung Gambar Garik Kuat Geser Mohr-Coulomb Gambar Kurva Hasil Uji Rayapan Geser Langsung CR Gambar Kurva Hasil Uji Rayapan Geser Langsung CR Gambar Kurva Hasil Uji Rayapan Geser Langsung CR Gambar 5.1. Perkiraan Nilai GSI untuk Setiap Tipe Massa Batuan xii
13 Gambar 5.2. Nilai c dan φ sebagai Fungsi dari Ketinggian Lereng Gambar 5.3. Kestabilan Lereng Desain Blok Gambar 5.4. Lokasi dan Nilai Faktor Keamanan setiap Penampang Lereng Desain Gambar 5.5. Kestabilan Lereng Hasil Revisi Desain Blok Gambar 5.6. Lokasi dan Nilai Faktor Keamanan setiap Penampang Lereng Revisi Desain Gambar 5.7. Perbandingan Faktor Keamanan Lereng Desain dan Lereng Revisi Desain Gambar 5.8. Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe 1 (H=60, α=40 o ) Gambar 5.9. Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe 2 (H=60, α=40 o ) Gambar Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe 3 (H=60, α=40 o ) Gambar Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe 4 (H=60, α=40 o ) Gambar Grafik Stabilitas Lereng Berdasarkan Tipe Massa Batuan Gambar Kurva Tinggi Lereng Terhadap Faktor Keamanan Gambar Grafik Stabilitas Lereng Berdasarkan Klasifikasi Massa Batuan Gambar Regresi Linier pada Kurva Perpindahan Geser terhadap Waktu Gambar Kurva log q terhadap Waktu Gambar Kurva Rayapan Persamaan Rheologi CR Gambar Kurva Rayapan Persamaan Rheologi CR Gambar Kurva Rayapan Persamaan Rheologi CR Gambar Kurva Rayapan Rheologi seluruh Contoh Uji Gambar Kurva Rayapan dan Fungsi Empiris Setiap Contoh Uji xiii
14 Gambar Kurva Kuat Geser Jangka Panjang Gambar Kurva Mohr-Coulomb Kuat Geser Jangka Panjang Gambar Kurva Mohr-Coulomb Setiap Tingkat Kuat Geser Gambar Kurva Kohesi terhadap Waktu Gambar Kurva Sudut Geser Dalam terhadap Waktu Gambar Kurva Kuat Geser Rata-rata xiv
15 DAFTAR TABEL Halaman Tabel I.1. Jadual Penelitian Lapangan Tabel II.1. Curah Hujan Binungan Januari 1996 Desember Tabel II.2. Stratigrafi Regional Sub Basin Berau Tabel III.1. Faktor Keamanan yang Direkomendasikan oleh Dirjen Pertambangan Umum Indonesia Tabel III.2. Rock Mass Rating System (After Bieniawski, 1989) Tabel III.3. Slope Mass rating (Romana, 1985) Tabel III.4. Nilai GSI berdasarkan Deskripsi Kondisi Geologi Tabel III.5. Pedoman untuk Memperkirakan Faktor Kerusakan D Tabel III.6. Model Rheologi Tabel IV.1. Longsoran dan Retakan di Pit K pada Satuan Batulempung Tabel IV.2. Deskripsi Tipe Massa Batuan Pit K Operasi Penambangan Binungan Tabel IV.3. Lokasi Pengukuran Kekar Tabel IV.4. Pengamatan Bidang Kekar Blok Tabel IV.5. Nilai RQD berdasarkan Kerapatan Kekar Tabel IV.6. Debit Air Rembesan di Kaki Lereng Tabel IV.7. Kelas Massa Batuan setiap Tipe Massa batuan berdasarkan RMR (Bieniawski, 1989) Tabel IV.8. Getaran Peledakan Daerah Penambangan Binungan Tabel IV.9. Hasil Pengujian Sifat Fisik Batuan Tabel IV.10. Hasil Pengujian Kuat Tekan (UCS) Batuan Tabel IV.11. Hasil Pengujian Geser Langsung Batuan xv
16 Tabel IV.12. Hasil Uji Geser Langsung Tabel IV.13. Data Uji Rayapan Geser Langsung CR Tabel V.1. Parameter Geomekanika berdasarkan Hoek-Brown (2002) Tabel V.2. Perbandingan Parameter Geomekanika RMR (1989) Uji Laboratorium, Hoek Brown (2002) Tabel V.3. Parameter Geomekanika untuk Analisis Kestabilan Lereng Desain Tabel V.4. Hasil Analisis Kestabilan Lereng Desain Tabel V.5. Hasil Analisis Kestabilan Lereng Revisi Desain Tabel V.6. Parameter Geomekanika Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.7. Hasil Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.8. Parameter Geomekanika Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.9. Hasil Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.10. Parameter Geomekanika Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.11. Hasil Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.12. Parameter Geomekanika Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.13. Hasil Simulasi Kestabilan Lereng Massa Batuan Tipe Tabel V.14. Konstanta Rheologi Contoh Uji Tabel V.15. Persamaan Rheologi Hasil Uji Rayapan Geser Langsung Tabel V.16. Persamaan Rayapan Empiris Tabel V.17. Kesalahan Relatif Data Uji Laboratorium dan Rheologi Burger Tabel V.18. Penerapan Tingkat Tegangan Geser dan Waktu Runtuh Tabel V.19. Kuat Geser Jangka Panjang batulempung xvi
17 Tabel V.20. Parameter Kuat Geser Jangka Panjang Batulempung Tabel V.21. Kuat Geser untuk Setipa Tingkat Tegangan Geser Tabel V.22. Parameter Kuat Geser Batulempung setiap Tingkat Kuat Geser Tabel V.23. Hasil Uji Rayapan Penulis da Peneliti Terdahulu Tabel V.24. Persamaan Kuat Geser Jangka Panjan Penulis dan Peneliti Terdahulu Tabel V.25. Kestabilan Lereng Jangka Panjang DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Hasil Uji Laboratorium LAMPIRAN 2. Data Kekar LAMPIRAN 3. Parameter Geomekanika Massa Batuan LAMPIRAN 4. Hasi Uji Rayapan Geser Langsung LAMPIRAN 5. Kurva Rayapan Hasil Rheologi Burger dan Laboratorium LAMPIRAN 6. Kestabilan Lereng Desain LAMPIRAN 7. Kestabilan Lereng Revisi Desain LAMPIRAN 8. Kestabilan Lereng Tipe Massa Batuan xvii
18 DAFTAR PUSTAKA 1. Afrouz dan Harvey, Rheology Of Rock Within the Soft to Medium Strength Range, Int. Journal of Rock Mechanics Mineral, vol. 11, July Aksamulian, G., Uji Rayapan Geser Langsung Pit Ata, Tugas Akhir, ITB, Barton, N.R. dan Choubey, V, The Shear Strength of Rock Joints in Theory and Practice, Rock Mechanics, vol. 10, Bieniawski, ZT., Engineering Classification of Jointed Rock Mass, Transaction of the South African Institution of Civel Engineering, Bieniawski, ZT., The Geomechanics Classification in Rock Engineering Application, Proceeding 4 th International Congress of Rock Mechanics, ISRM, Momtreux, 2, 41-48, Bieniawski, ZT., Engineering Rock Mass Classification, John Willey & Sons, Bishop, AW., The Use of the SlipCircle in the Stability of Slopes, Geotechnique, 5, 7-17, Brady, BHG., Brown, ET., Rock Mechanics for Underground Mining, 2 nd Edition, Chapman & Hall, London, Cruden, D. M., The Form of the Creep Law of Rock Under Uniaxial Compression, Int. Journal of Rock Mechanics Mineral Science, vol. 8 no. 2, March, Damanik, B., Analisis Perilaku Rayapan Batulumpur Melalui Uji Rayapan Geser Langsung di Laboratorium, Tugas Akhir, ITB, Deere, DU., dan Deere, DW., The Rock Quality Index in Practice. Rock Classification System for Engineering Purposes, ASTM STP 984, L. Kirkaldie Edition, , Franklin, J. A. dan Dusseault, M. B., Rock Engineering, Mc Graw Hill Publishing Company, New York, Goodman, R. E., Introductions To Rock Mechanics, 2 nd Edition, John Willey & Sons, New York, Gunadi, Evaluasi Perilaku Rayapan Batulempung Dengan Uji Rayapan Geser Langsung Untuk Menentukan Kuat Geser Jangka Panjang, Tesis Magister, ITB, Bandung, 2001.
19 15. Hoek, E., dan Brown, ET., Practical Estimates of Rock Mass Strength, International Journal Rock Mechanics and Mining Science, 34(8), , Hoek, E., dan Brown, ET., Underground Excavation of Hard Rock, London: Institute of Mining and Metalurgy, Stephen Austin and sons, Hoek, E., dan Bray, JW., Rock Slope Engineering, 3 rd Edition, IMM, London, Hoek, E., dan Carranza-Torres, C., dan Corkum, B., Hoek-Brown Failure Criterion-2002 Edition, Hoek, E., Kaiser, PK., dan Bawden, WF., Suport of Underground Excavations in Hard Rock, AA Balkema, Rotterdam, Jaeger, JC., dan Cook, N. G. W., Fundamentals of Rock Mechanics, 2 nd Edition, Chapman & Hall, London, Jumikis, A. R., Rock Mechanics, The State University of New Jersey USA, 2 nd Edition, Klompe, Geology of Borneo, Kopa, Kajian Efek Skala Terhadap Hasil Uji Creep Tekan Uniaksial dengan Beban Bertahap di Laboratorium, Tesis Magister, ITB, Bandung, Kramadibrata, S., dan Jones, IO., Size Effect on Strength and Deformability of Brittle Intact Rock, A.A. Balkema, Kramadibrata, S., Wattimena, RK., Sulistianto, B., Simangunsong, GM., Study on Shear Strength Characteristic of Coal Bearing Strata, The 11 th Congress ISRM, Lisbon, Portugal, Lama, RD., dan Vutukury, VS., Handbook on Mechanical Properties of Rock, vol. 3, CSIRO, Division of Applied Geomechanics Australia, Laubscher, DH., A Geomechanics Classification System for the Rating of Rock Mass in Mine Design, Journal South Africa Institute of Mining and Metalurgy, Le Comte, P., Creep in Rock Salt, Journal Geology, vol. 73, Priest, SD., dan Hudson, JA., Estimation of Discontinuity Spacing and Trace Length Using Scanline Survey, International Journal of Rock Mechanics and Mineral Science and Geomechanics, vol. 18, , 1976.
20 30. Singh, DP., dan Bradford, WC., The Prediction and Measurement of the Long Term Strength of Rock, Proc 1 st Australia-New Zealand Conf. Geomechanics, Melbourne, vol. 1, Terzaghi, K., dan Peck, RB., Soil Mechanics in Engineering Practice, John Willey and Sons, Inc., New York, 729pp, Vutukury, VS. dan Katsuyama, K., Introduction to Rock Mechanics, Industrial Publishing & Consulting, Inc., Wawersik, WR, dan Brown, WS., Creep Fracture in Rock Under Uniaxial Compression, Report No. UTEC-ME , Mech. Eng. Dept. Univ. Utah, Salt Lake City, Utah, 1971.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJIAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN DAN ANALISIS STEREOGRAFIS TERHADAP STABILITAS LERENG PADA OPERASI PENAMBANGAN TAMBANG BATUBARA AIR LAYA DESA TANJUNG ENIM KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Parameter geomekanika yang dibutuhkan dalam analisis kestabilan lereng didasarkan
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1. Penentuan Parameter Geomekanika Parameter geomekanika yang dibutuhkan dalam analisis kestabilan lereng didasarkan pada kriteria keruntuhan Hoek-Brown edisi 00. Parameter-parameter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT. Berau Coal merupakan salah satu tambang batubara dengan sistim penambangan terbuka di Kalimantan Timur Indonesia yang resmi berdiri pada tanggal 5 April
Lebih terperinciJurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept. 2015 Feb. 2016 KARAKTERISASI MASSA BATUAN DAN ANALISIS KESTABILAN LERENG UNTUK EVALUASI RANCANGAN PADA PENAMBANGAN BIJIH EMAS DI DINDING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pendirian suatu konstruksi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia terhadap kegiatan tersebut yang terus meningkat. Lebih lanjut lagi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Adaro Indonesia merupakan satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia. PT. Adaro telah berproduksi sejak tahun 1992 yang meliputi 358 km 2 wilayah konsesi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Kestabilan Lereng Batuan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Kestabilan Lereng Batuan Kestabilan lereng batuan banyak dikaitkan dengan tingkat pelapukan dan struktur geologi yang hadir pada massa batuan tersebut, seperti sesar, kekar, lipatan
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Stabilitas Lereng untuk Mendukung Kegiatan Penambangan Batubara di Sektor X PT. Asmin Bara Bronang Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciOleh: Yasmina Amalia Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta
PENERAPAN METODE KRITERIA RUNTUH HOEK & BROWN DALAM MENENTUKAN FAKTOR KEAMANAN PADA ANALISIS KESTABILAN LERENG DI LOOP 2 PT. KALTIM BATU MANUNGGAL KALIMANTAN TIMUR Oleh: Yasmina Amalia Program Studi Teknik
Lebih terperinciStudi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar
Studi Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Rock Mass Rating (RMR) pada Lereng Bekas Penambangan di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar Rijal Askari*, Ibnu Rusydy, Febi Mutia Program Studi Teknik Pertambangan,
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN PADA LERENG SIDE WALL PIT A PT INDOMINING KECAMATAN SANGA-SANGA, KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciRANCANGAN GEOMETRI WEB PILAR DAN BARRIER PILAR PADA METODE PENAMBANGAN DENGAN SISTEM AUGER
RANCANGAN GEOMETRI WEB PILAR DAN BARRIER PILAR PADA METODE PENAMBANGAN DENGAN SISTEM AUGER Tommy Trides 1, Muhammad Fitra 1, Desi Anggriani 1 1 Program Studi S1 Teknik Pertambangan, Universitas Mulawarman,
Lebih terperinciDAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN Halaman 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 2 1.3 Tujuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SARI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DATA LAPANGAN. Pemetaan geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian
BAB 4 PENGUMPULAN DATA LAPANGAN 4.1. Pemetaan Geologi dan Struktur Geologi Pemetaan geologi dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian yang berupa jenis batuan, penyebarannya, stratigrafi,
Lebih terperinciRANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR
RANCANGAN GEOMETRI LERENG AREA IV PIT D_51_1 DI PT. SINGLURUS PRATAMA BLOK SUNGAI MERDEKA KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Oleh 1) Dafiq Akhmedia Amin 2) Dr. Ir. Barlian Dwinagara, MT, Ir. Hasywir Thaib
Lebih terperinciJl. Raya Palembang-Prabumulih Km.32 Inderalaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia Telp/fax. (0711) ;
ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE SLOPE MASS RATING DAN METODE STEREOGRAFIS PADA PIT BERENAI PT. DWINAD NUSA SEJAHTERA (SUMATERA COPPER AND GOLD) KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LERENG DI PIT PAJAJARAN PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA SULAWESI UTARA
ABSTRAK ANALISIS KESTABILAN LERENG DI PIT PAJAJARAN PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA SULAWESI UTARA Arin Chandra Kusuma, Bagus Wiyono, Sudaryanto Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, UPN
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Rancangan Teknis Penyanggaan Berdasarkan Kelas Massa Batuan Dengan Menggunakan Metode RMR dan Q-System di Terowongan Gudang Handak dan Pasir Jawa UBPE Pongkor PT. Aneka Tambang Persero Tbk Ambar Sutanti
Lebih terperinciStudi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai Kuat Tekan
Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Studi Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Butir batuan terhadap Sifat Fisik dan Nilai
Lebih terperinciPEMODELAN PARAMETER GEOTEKNIK DALAM MERESPON PERUBAHAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DENGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA
PEMODELAN PARAMETER GEOTEKNIK DALAM MERESPON PERUBAHAN DESAIN TAMBANG BATUBARA DENGAN SISTEM TAMBANG TERBUKA Supandi Jurusan Teknik Pertambangan, STTNAS Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman Email
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Yogyakarta, Februari 2012 Penulis. Yudha Prasetya. vii. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
RINGKASAN PT. Sebuku Tanjung Coal mempunyai Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi yang terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara dan Pulau laut Tengah Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan
Lebih terperinciREKAYASA LERENG STABIL DI KAWASAN TAMBANG TIMAH TERBUKA PEMALI, KABUPATEN BANGKA UTARA, KEPULAUAN BANGKA
REKAYASA LERENG STABIL DI KAWASAN TAMBANG TIMAH TERBUKA PEMALI, KABUPATEN BANGKA UTARA, KEPULAUAN BANGKA Kemala Wijayanti¹, Zufialdi Zakaria 2, Irvan Sophian 2 1 Student at Dept. of Geological Engineering,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. RINGKASAN... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN...... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR...... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN...... 1 1.1. Latar Belakang... 1
Lebih terperinciOleh : ARIS ENDARTYANTO SKRIPSI
ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN METODE KINEMATIK DAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN; STUDI KASUS DI AREA PENAMBANGAN ANDESIT, DESA JELEKONG, KECAMATAN BALE ENDAH, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT
Lebih terperinciAPLIKASI PENDEKATAN PROBABILISTIK DALAM ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA DAERAH KETIDAKSTABILAN DINDING UTARA DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
283 PROSIDING TPT XXII PERHAPI 2013 APLIKASI PENDEKATAN PROBABILISTIK DALAM ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA DAERAH KETIDAKSTABILAN DINDING UTARA DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA ABSTRAK Eko Santoso 1), Irwandy
Lebih terperinciKestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Kestabilan Geometri Lereng Bukaan Tambang Batubara di PT. Pasifik Global Utama Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan 1 Zulkifli Yadi 1 Prodi Pertambangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara menggunakan pendekatan Rock Mass Rating (RMR). RMR dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan struktur massa batuan di alam yang cenderung berbeda dikontrol oleh kenampakan struktur geologi, bidang diskontinuitas, bidang perlapisan atau kekar.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Analisis Kestabilan Lereng Batuan
BAB II DASAR TEORI Eskavasi terbuka adalah memindahkan suatu massa dari material tanah (soil) ataupun batuan (rocks) dengan tujuan untuk memudahkan pembuatan konstruksi yang telah direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciBAB V ANALISIS EMPIRIS KESTABILAN LERENG
BAB V ANALISIS EMPIRIS KESTABILAN LERENG Selain analisis kinematik, untuk menganalisis kestabilan suatu lereng digunakan sistem pengklasifikasian massa batuan. Analisis kinematik seperti yang telah dibahas
Lebih terperinciPenentuan kekuatan geser jangka panjang batupasir dengan pendekatan perilaku rayapan geser visko-elastik
Penentuan kekuatan geser jangka panjang batupasir dengan pendekatan perilaku rayapan geser visko-elastik Oleh: Singgih Saptono (Dosen Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta) Abstrak Pada kasus
Lebih terperinciSLOPE STABILITY ANALYSIS BASED ON ROCK MASS CHARACTERIZATION IN OPEN PIT MINE METHOD
ISSN 2085-5761 (Print) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 8, No. 1, Juni 2016 : 1-54 SLOPE STABILITY ANALYSIS BASED ON ROCK MASS CHARACTERIZATION IN OPEN PIT MINE METHOD Eko Santoso 1), Romla Noor Hakim 1), Adip
Lebih terperinciSTUDI KEKUATAN GESER TERHADAP PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN DIAKLAS BATU GAMPING
P1O-06 STUDI KEKUATAN GESER TERHADAP PENGARUH KEKASARAN PERMUKAAN DIAKLAS BATU GAMPING Singgih Saptono 1*, Sudarsono 1, Hartono 1, Karin Fiorettha 1 1 Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta,
Lebih terperinciPENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK
PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK Nikodemus Leomitro NRP: 1221043 Pembimbing: Ir. Herianto Wibowo, M.Sc. ABSTRAK Lereng merupakan sebidang tanah yang memiliki sudut kemiringan
Lebih terperinciGEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK. September 2011 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA.
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA. GEOTEKNIK TAMBANG DASAR DASAR ANALISIS GEOTEKNIK September 2011 SUPANDI, ST, MT supandisttnas@gmail.com GEOTEKNIK TAMBANG Jurusan : Teknik Geologi
Lebih terperinciProsiding Teknik Pertambangan ISSN:
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Balik Kemantapan Lereng Tambang dengan Integrasi Metode Rmr dan Smr pada Area Tambang Air Laya (TAL) Selatan Lokasi Suban, di PT Bukit Asam (Persero)
Lebih terperinciPENENTUAN PENGARUH AIR TERHADAP KOHESI DAN SUDUT GESEK DALAM PADA BATUGAMPING
PENENTUAN PENGARUH AIR TERHADAP KOHESI DAN SUDUT GESEK DALAM PADA BATUGAMPING Oleh: Singgih Saptono, Raden Hariyanto, Hasywir Thaib s dan M. Dadang Wahyudi Program Studi Teknik Pertambangan UPN Veteran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii ABSTRAK... v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciGambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR PERSAMAAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Beringin Jaya Abadi merupakan salah satu tambang terbuka batubara di Kalimantan Timur yang menggunakan metode penambangan strip mining. Optimalisasi produksi penambangan
Lebih terperinciEVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG TERBUKA DI TAMBANG BATUBARA ABSTRAK
EVALUASI KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG TERBUKA DI TAMBANG BATUBARA Robert Travolta Butar-butar NRP: 0621035 Pembimbing: Ir. Ibrahim Surya, M.Eng. Pembimbing Pendamping: Ir. Asriwiyanti Desiani, MT. ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geoteknik merupakan suatu ilmu terapan yang peranannya sangat penting, tidak hanya dalam dunia pertambangan akan tetapi dalam berbagai bidang seperti teknik sipil
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. SARI...iv. ABSTRACT...v. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...ix. DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.....i SARI.....iv ABSTRACT.....v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN.....xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan batuan samping berpotensi jatuh. Keruntuhan (failure) pada batuan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi ketidakstabilan yang terjadi pada batuan di sekitar lubang bukaan tambang bawah tanah membutuhkan penanganan khusus, terutama perancangan penyanggaan untuk
Lebih terperinciESTIMASI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) SYSTEM PADA LAPISAN BATUGAMPING BERONGGA DI TAMBANG KUARI BLOK SAWIR TUBAN JAWA TIMUR
ESTIMASI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) SYSTEM PADA LAPISAN BATUGAMPING BERONGGA DI TAMBANG KUARI BLOK SAWIR TUBAN JAWA TIMUR R. Andy Erwin Wijaya 1, Dwikorita Karnawati 2, Srijono 2, Wahyu Wilopo 2,
Lebih terperinciPAPER GEOLOGI TEKNIK
PAPER GEOLOGI TEKNIK 1. Apa maksud dari rock mass? apakah sama atau beda rock dengan rock mass? Massa batuan (rock mass) merupakan volume batuan yang terdiri dan material batuan berupa mineral, tekstur
Lebih terperinciPENGARUH BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS LERENG PB9S4 TAMBANG TERBUKA GRASBERG
PENGARUH BIDANG DISKONTINU TERHADAP KESTABILAN LERENG TAMBANG STUDI KASUS LERENG PB9S4 TAMBANG TERBUKA GRASBERG Habibie Anwar 1*, Made Astawa Rai 2, Ridho Kresna Wattimena 2 1. Teknik Pertambangan Universitas
Lebih terperinciKornelis Bria 1, Ag. Isjudarto 2. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Jogjakarta
ANALISIS KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG BATUBARA TERBUKA PIT D SELATAN PT. ARTHA NIAGA CAKRABUANA JOB SITE CV. PRIMA MANDIRI DESA DONDANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kornelis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia secara historis telah menggunakan tanah dan batuan sebagai bahan untuk pengendalian banjir, irigasi, tempat pemakaman, membangun pondasi, dan bahan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. SARI... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... xiv
DAFTAR ISI Halaman SARI... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan
Lebih terperinciAnalisis Baliklongsoran Lowwall Pit B3 di Tambang Batubara PT BJA menggunakan Metode Probabilistik Monte Carlo
Prosiding Teknik Pertambangan ISSN: 2460-6499 Analisis Baliklongsoran Lowwall Pit B3 di Tambang Batubara PT BJA menggunakan Metode Probabilistik Monte Carlo 1 Ginan Ginanjar Kosim, 2 Maryanto, 3 Dono Guntoro
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO
UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS PENGARUH GETARAN PELEDAKAN TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA TAMBANG BATUBARA PIT ROTO SELATAN SITE KIDECO, KECAMATAN BATU SOPANG, KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Lebih terperinciTINJAUAN KEEFEKTIFAN SISTEM GEOSINTETIK DIANGKUR SEBAGAI METODA PERKUATAN LERENG MELALUI UJI LAPANGAN DAN UJI MODEL LABORATORIUM TESIS MAGISTER
TINJAUAN KEEFEKTIFAN SISTEM GEOSINTETIK DIANGKUR SEBAGAI METODA PERKUATAN LERENG MELALUI UJI LAPANGAN DAN UJI MODEL LABORATORIUM TESIS MAGISTER Oleh Abdurrachman H, 250 97 010 BIDANG KHUSUS GEOTEKNIK PROGRAM
Lebih terperinciEVALUASI TEKNIS SISTEM PENYANGGAAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING
EVALUASI TEKNIS SISTEM PENYANGGAAN MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING (RMR) SYSTEM PADA DEVELOPMENT AREA (CKN_DC) TAMBANG EMAS BAWAH TANAH PT. CIBALIUNG SUMBERDAYA Frisky Alfathoni 1, Syamsul Komar 2,
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP:
ANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP: 0821058 Pembimbing: Ibrahim Surya Ir.,M.Eng. ABSTRAK Sulawesi salah satu pulau penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan sistem tambang terbuka, analisis kestabilan lereng, hidrologi dan hidrogeologi perlu dilakukan untuk mendapatkan desain tambang yang aman dan ekonomis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alami dan terdiri atas mineralmineral tertentu yang tersusun membentuk kulit bumi. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu
Lebih terperinciSujiman : Analisis Stabilitas Longsoran Berdasarkan Kondisi Tipe, Sifat Fisik dan Mekanik...
ANALISIS STABILITAS LONGSORAN BERDASARKAN KONDISI TIPE, SIFAT FISIK DAN MEKANIK BATUAN DI KECAMATAN TELUKPANDAN KABUPATEN KUTAI TIMUR, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Sujiman Staff Pengajar Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS KEMANTAPAN LERENG BERDASARKAN HASIL UJI KUAT GESER DENGAN METODE DIRECT SHEAR TEST DI PIT MUARA TIGA BESAR UTARA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK
ANALISIS KEMANTAPAN LERENG BERDASARKAN HASIL UJI KUAT GESER DENGAN METODE DIRECT SHEAR TEST DI PIT MUARA TIGA BESAR UTARA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK SLOPE STABILITY ANALYSIS BASED ON RESULTS OF SHEAR
Lebih terperinciSTUDI KASUS ANALISA KESTABILAN LERENG DISPOSAL DI DAERAH KARUH, KEC. KINTAP, KAB. TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN
STUDI KASUS ANALISA KESTABILAN LERENG DISPOSAL DI DAERAH KARUH, KEC. KINTAP, KAB. TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN A. Sodiek Imam Prasetyo 1, B. Ir. R. Hariyanto, MT 2, C. Tedy Agung Cahyadi, ST, MT 2 1
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Parameter sistem penelitian dan klasifikasi massa batuan (Bieniawski, 1989)... 13
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Parameter sistem penelitian dan klasifikasi massa batuan (Bieniawski, 1989)... 13 Tabel 2.2 Hubungan antara orientasi diskontinuitas dan orientasi lereng... 13 Tabel 2.3
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cara Analisis Kestabilan Lereng Cara analisis kestabilan lereng banyak dikenal, tetapi secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: cara pengamatan visual, cara
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN MOTTO
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO SARI...... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x xi BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciTeguh Samudera Paramesywara1,Budhi Setiawan2
ISSN 0125-9849, e-issn 2354-6638 Ris.Geo.Tam Vol...., No..., Bulan Tahub (Hal XX-XX) 2014 Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar yang dibangun di atas suatu tempat yang luasnya terbatas dengan tujuan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bendungan adalah suatu konstruksi atau massa material dalam jumlah besar yang dibangun di atas suatu tempat yang luasnya terbatas dengan tujuan untuk menahan laju
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK ANALISIS GETARAN TANAH AKIBAT PELEDAKAN
JTM Vol. XIX No. 2/2012 PERANGKAT LUNAK ANALISIS GETARAN TANAH AKIBAT PELEDAKAN Rendy Fahlevi 1, Budi Sulistianto 1*, dan Bustanil Husni 1 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan antara Tegangan Utama Mayor dan Minor pada Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown dan Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb (Wyllie & Mah, 2005)
Kekuatan Massa Batuan Sebagai alternatif dalam melakukan back analysis untuk menentukan kekuatan massa batuan, sebuahh metode empirik telah dikembangkan oleh Hoek and Brown (1980) dengan kekuatan geser
Lebih terperinciPENGARUH SKALA TERHADAP KUAT GESER PADA BATUAN TUFF
PENGARUH SKALA TERHADAP KUAT GESER PADA BATUAN TUFF Oleh: Nanu Karunia Wiguna Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta No.Hp : 082225751975, email : upilberantakan@yahoo.com Ringkasan Massa batuan
Lebih terperinciBAB 3 LATAR BELAKANG TEORI. Masalah kestabilan lereng di dalam suatu pekerjaan yang melibatkan kegiatan
BAB 3 LATAR BELAKANG TEORI 3.. Kestabilan Lereng Masalah kestabilan lereng di dalam suatu pekerjaan yang melibatkan kegiatan penggalian maupun penimbunan merupakan masalah penting, karena ini menyangkut
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data lapangan dilakukan pada lokasi terowongan Ciguha Utama level 500 sebagaimana dapat dilihat pada lampiran A. Metode pengumpulan
Lebih terperinciANALISIS POTENSI BREKSI NAPALAN DUSUN WONOSARI DESA JURANGJERO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
ANALISIS POTENSI BREKSI NAPALAN DUSUN WONOSARI DESA JURANGJERO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Geografi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT
BAB IV ANALISA BLASTING DESIGN & GROUND SUPPORT 4.1 ANALISA GROUND SUPPORT Ground support merupakan perkuatan dinding terowongan meliputi salah satu atau atau lebih yaitu Rib, wiremesh, bolting dan shotcrete
Lebih terperinciScan Line dan RQD. 1. Pengertian Scan Line
Scan Line dan RQD 1. Pengertian Scan Line Salah satu cara untuk menampilkan objek 3 dimensi agar terlihat nyata adalah dengan menggunakan shading. Shading adalah cara menampilkan objek 3 dimensi dengan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK
ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS Andrea Bertrand Steinmets Timisela NRP: 0421019 Pembimbing: Ir. Asriwiyanti
Lebih terperinciMahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2
Reka Racana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Juli 2015 Pengaruh Hujan Terhadap Perkuatan Lereng dengan Kondisi Partially Saturated Soil Menggunakan Metode Elemen
Lebih terperinciWORKSHOP PENANGANAN BENCANA GERAKAN TANAH
Usaha Pemahaman terhadap Stabilitas Lereng dan Longsoran sebagai Langkah Awal dalam Mitigasi Bencana Longsoran Imam A. Sadisun* * Departmen Teknik Geologi - Institut Teknologi Bandung * Pusat Mitigasi
Lebih terperinciBulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: 18-28
Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: 18-28!! Bulletin of Scientific Contribution, Edisi Khusus, Desember 2005: 18-28 Lereng Kupasan (cut slope) dan Manajemen Lingkungan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2014), kepadatan penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di Kabupaten Sleman mencapai 1.939 jiwa/km 2. Di
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. ( Untung Wachyudi ) vii
RINGKASAN PT. Putera Bara Mitra menggunakan sistem tambang terbuka dalam melakukan operasi penambangannya yang terletak di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pada tahun 2012
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. Longsoran Bidang (Hoek & Bray, 1981) Gambar 3.1
BAB III TEORI DASAR 3.1 Jenis-Jenis Longsoran Ada beberapa jenis longsoran yang umum dijumpai pada massa batuan di tambang terbuka, yaitu : Longsoran Bidang (Plane Failure) Longsoran Baji (Wedge Failure)
Lebih terperinciStudi Jarak Kekar Berdasarkan Pengukuran Singkapan Massa Batuan Sedimen di Lokasi Tambang Batubara
Studi Jarak Kekar Berdasarkan Pengukuran Singkapan Massa Batuan Sedimen di Lokasi Tambang Batubara Oleh: Saptono, S., Kramadibrata, S., Sulistianto, B., Irsyam, M. Ringkasan Perdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Bieniawski, Z. T., Rock Mechanics Design in Mining and Tunneling. A.A. Balkema, Amsterdam. 272 hal.
DAFTAR PUSTAKA Adu, A. dan Acheampong, 2003. Importance of geotechnical field mapping in acessing the stability of underground excavation. SME Annual Meeting. Cincinati, Ohio. 6 hal. Alzwar, M., Akbar,
Lebih terperinciPENENTUAN DESAIN LERENG FINAL PADA PIT DH DAERAH KONSESI PT. ARUTMIN INDONESIA TAMBANG ASAM ASAM
PENENTUAN DESAIN LERENG FINAL PADA PIT DH DAERAH KONSESI PT. ARUTMIN INDONESIA TAMBANG ASAM ASAM Galih Wiria Swana, Febri Hirnawan, dan R. Irvan Sophian Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciStudi Geolistrik Untuk Mengidentifikasi Kedudukan Lumpur dan Air Dalam Rangka Optimalisasi Timbunan Lowwall
Studi Geolistrik Untuk Mengidentifikasi Kedudukan Lumpur dan Air Dalam Rangka Optimalisasi Timbunan Lowwall Supandi 1 Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Jl. Babarsari,
Lebih terperinciGambar 4.1 Kompas Geologi Brunton 5008
4.1. Geoteknik Tambang Bawah Tanah Geoteknik adalah salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau design tambang. Data geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan asumsiasumsi
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kemantapan lereng G-6/PB-8 South berdasarkan penilaian kualitas massa batuan pembentuk lereng tersebut. Kualitas
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN TESIS 2013 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Proses-proses geologi yang terjadi selama dan setelah pembentukan batuan mempengaruhi sifat massanya (rock mass properties), termasuk sifat keteknikan (engineering
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 9 No. 2 Februari 2017
ANALISIS KESTABILAN LERENG PIT C4 DAN D2 ROTO SELATAN PT. PAMAPERSADA NUSANTARA DISTRIK KIDECO KALIMANTAN TIMUR Dedi Herawadi 1 1 Mahasiswa Magister Prodi Teknik Pertambangan, UPN Veteran Yogyakarta Masuk:
Lebih terperinciGeologi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
PERHITUNGAN SUDUT LERENG TAMBANG TERBUKA UNTUK PERHITUNGAN CADANGAN PT. MAXIMA KEC. LAWANG KIDUL, KAB. MUARAENIM, SUMATERA SELATAN Oleh : Nur Hamid*, Raymond Franco**, Rolis Junwandi**, Duddy Setiadi**
Lebih terperinciGEOLOGI DAN STUDI LONGSORAN DESA SIRNAJAYA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUNUNGHALU, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT
GEOLOGI DAN STUDI LONGSORAN DESA SIRNAJAYA DAN SEKITARNYA, KECAMATAN GUNUNGHALU, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT TUGAS AKHIR Diajukan sebagai syarat meraih gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN DAN PILLAR DALAM RENCANA PEMBUATAN TAMBANG BAWAH TANAH BATUGAMPING DENGAN METODE ROOM AND PILLAR
ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN DAN PILLAR DALAM RENCANA PEMBUATAN TAMBANG BAWAH TANAH BATUGAMPING DENGAN METODE ROOM AND PILLAR DI DESA SIDOREJO KECAMATAN LENDAH KAB. KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Lebih terperinciDAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian... 2 1.3.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KINEMATIK
BAB IV ANALISIS KINEMATIK Pada prinsipnya terdapat dua proses untuk melakukan evaluasi kestabilan suatu lereng batuan. Langkah pertama adalah menganalisis pola-pola atau orientasi diskontinuitas yang dapat
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
ANALISIS KESTABILAN LUBANG BUKAAN TAMBANG BAWAH TANAH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Muh. Fathin Firaz 1, Sarwo Edy Lewier, Yeremias K. L. Killo 3, Yusias Andrie 4 1,,3,4 Mahasiswa Program Magister Teknik
Lebih terperinciPengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KESTABILAN LERENG DI PIT SOUTH PINANG PANEL 1, PT. KALTIM PRIMA COAL, KABUPATEN KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR
UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS KESTABILAN LERENG DI PIT SOUTH PINANG PANEL 1, PT. KALTIM PRIMA COAL, KABUPATEN KUTAI TIMUR, KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR DENYS CANDRA HUTAMA 21100112130078 FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciANALISIS TIPE LONGSOR DAN KESTABILAN LERENG BERDASARKAN ORIENTASI STRUKTUR GEOLOGI DI DINDING UTARA TAMBANG BATU HIJAU, SUMBAWA BARAT
Seminar Nasional Kebumian Ke-7 dan Simposium Pendidikan Geologi Nasional. Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 30-31 Oktober 2014. ANALISIS TIPE LONGSOR DAN KESTABILAN
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 DATA Data yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah data-data yang dikumpulkan dari kegiatan Core Orienting di lokasi proyek Grasberg Contact Zone. Data
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS ILMU KEBUMIAN DAN TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
APLIKASI KLASIFIKASI MASSA BATUAN DALAM ANALISIS KEMANTAPAN LERENG G-6/PB-8 SOUTH GRASBERG OPET PIT MINE MENGGUNAKAN DATA KEKAR DARI KEGIATAN CORE ORIENTING TUGAS AKHIR Dibuat untuk memenuhi salah satu
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci : Nusa Penida, Tebing Pantai, Perda Klungkung, Kawasan Sempadan Jurang, RMR, Analisis Stabilias Tebing, Safety Factor
ABSTRAK Maraknya proyek pembangunan villa di Nusa Penida dengan pemilihan lokasi yang berpotensi mengalami kelongsoran serta dicanangkannya Perda Kabupaten Klungkung No. 1 Tahun 2013 tentang Tata Ruang
Lebih terperinci