LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

Transkripsi

1 No. Urut: 04 LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTAN G PENDIRIAN YAYASAN BEASISWA MINANGKABAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang:a. bahwa untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia serta dalam upaya mewujudkan Sumatera Barat menjadi provinsi terkemuka yang berbasis keunggulan sumber daya manusia yang agamais, maka pemerintahan daerah merasa perlu mendirikan yayasan beasiswa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Pendirian Yayasan Beasiswa Minangkabau perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, 1646) Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979, tentang Pemindahan Ibu Kota Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat dari Bukittinggi ke Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 44, 3146); 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4132, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4430); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perudang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia 66 67

2 Tahun 2009 Nomor 10 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4965); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-undang tentang Yayasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 134, 4894); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 153 Tahun 2004 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Yang Dipisahkan; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 14. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Dan MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENDIRIAN YAYASAN BEASISWA MINANGKABAU. B A B I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Provinsi Sumatera Barat; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat; c. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat; d. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Barat; e. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat. f. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri dari atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota; g. Yayasan Beasiswa adalah yayasan yang didirikan Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dalam upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan agamais melalui pendidikan di Provinsi Sumatera Barat. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 Tujuan pendirian yayasan beasiswa adalah : a. Mendukung pelaksanaan program pemerintah daerah di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia; b. Memajukan pendidikan nasional di daerah dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pasal 3 Sasaran pendirian yayasan beasiswa adalah mewujudkan Sumatera Barat menjadi provinsi terkemuka yang berbasiskan keunggulan sumber daya manusia yang berkualitas dan agamais. BAB III PENDIRIAN, NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 4 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, pemerintahan daerah mendirikan yayasan dengan nama Yayasan Beasiswa Minangkabau (2) Yayasan beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Ibukota Provinsi Sumatera Barat; (3) Pelaksanaan pendirian yayasan beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 5 Pendiri Yayasan Beasiswa adalah : a. Gubernur, yang bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah. b. Ketua DPRD, yang bertindak untuk dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat

3 BAB IV KEKAYAAN AWAL DAN SUMBER DANA Pasal 6 (1) Kekayaan awal yayasan beasiswa pada saat pendirian ditetapkan sebesar Rp ,- ( Satu Milyar Rupiah); (2) Kekayaan awal yayasan beasiswa bersumber dari kekayaan daerah yang dipisahkan, yang berasal dari sumbangan pihak ketiga yang sudah ditampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Barat, yang pengaturannya disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 7 (1) Yayasan beasiswa memperoleh dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Barat yang bersumber dari produktifitas pengelolaan sumbangan pihak ketiga sebesar Rp (Lima Puluh Milyar Rupiah). (2) Besarnya dana hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan setiap tahun dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sumatera Barat, sampai yayasan mempunyai kemampuan untuk berdiri sendiri; (3) Dana hibah dari pemerintah daerah sebagaimana tercantum pada ayat (1) digunakan oleh yayasan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan yayasan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; (4) Pengaturan dan pelaksanaan ketentuan sebagaimana tercantum pada ayat (1) dan ayat (2) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; (5) Selain dari Pemerintah Daerah, Yayasan Beasiswa dapat memperoleh dana yang berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milim Daerah (BUMD) serta sumbangan atau bantuan pihak ketiga lainnya yang sah dan tidak mengikat. Pasal 8 Terhadap penggunaan dana hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), yayasan wajib: a. Menuangkan penggunaan dana hibah dalam Naskah Perjanjiian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemerintah Daerah dengan Yayasan. b. Menyampaikan laporan penggunaan dana hibah secara berkala kepada Pemerintah Daerah. Pasal 9 (1) Laporan penggunaan dana hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b meliputi laporan kinerja dan laporan keuangan; (2) Penggunaan dana hibah yang tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Naskah Perjanjiian Hibah Daerah (NPHD) menjadi tanggung-jawab pengurus yayasan secara tanggung renteng. BAB V SUSUNAN ORGANISASI YAYASAN Pasal 10 Susunan organisasi yayasan beasiswa terdiri dari : a. Pembina ; b. Pengawas; c. Pengurus. BAB VI RUANG LINGKUP Pasal 11 (1) Ruang lingkup kegiatan yayasan beasiswa adalah menghimpun dan mengelola dana yang ditujukan bagi pemberian beasiswa khusus untuk pendidikan di perguruan tinggi dalam dan luar negeri, baik untuk jenjang S1, S2, maupun S3 dengan syarat dan kriteria tertentu; (2) Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Beasiswa murni; b. Beasiswa kompetisi; c. Beasiswa pinjaman prestasi; d. Beasiswa Bapak angkat; e. Beasiswa lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; (3) Kriteria dan persyaratan pemberian beasiswa akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur. BAB VII PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN, DAN PEMISAHAN YAYASAN Pasal 12 (1) Pembubaran, penggabungan dan pemisahan yayasan ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (2) Dalam hal yayasan dibubarkan, maka hutang dan kewajiban keuangan dibayar dari harta kekayaan yayasan, dan sisa lebih dikembalikan menjadi milik pendiri; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, penggabungan dan pemisahan yayasan diatur dalam anggaran dasar

4 BAB VIII KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 13 Pembina, Pengawas dan Pengurus yayasan dalam pengambilan keputusan dan/atau melaksanakan kegiatan yayasan yang bersifat prinsip, terlebih dahulu harus berkonsultasi dan mendapat persetujuan dari pendiri. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 (1) Pengaturan lebih lanjut mengenai operasional yayasan beasiswa diatur dalam Anggaran Dasar; (2) Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Daerah ini; Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan; Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Barat. Diundangkan di Padang pada tanggal 26 Agustus 2009 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT dto H. FIRDAUS, K. SE, M.Si Pembina Utama Muda, Nip Ditetapkan di Padang pada tanggal 26 Agustus 2009 dto GAMAWAN FAUZI LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009 NOMOR: 04 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN YAYASAN BEASISWA MINANGKABAU I. PENJELASAN UMUM. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa visi pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistim pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sesuai dengan visi pendidikan nasional tersebut, strategi dalam pembangunan pendidikan nasional antara lain dilakukan dengan pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan dan pengawasan dalam sistim pendidikan nasional. Untuk mendukung terwujudnya visi pendidikan nasional dan pelaksanaan program Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, maka pemerintahan daerah perlu mendirikan Yayasan Beasiswa Minangkabau, dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan tentang yayasan serta Undang-undang tentang Badan Hukum Pendidikan, untuk maksud tersebut perlu ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat tentang Pendirian Yayasan Beasiswa Minangkabau II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 3 : Cukup Jelas Pasal 4 Ayat (1) : Cukup jelas Ayat (2) : Beasiswa Murni, adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi para lulusan/tamatan SLTA yang berprestasi dan berbakat, lemah secara ekonomi, dan lulus di perguruan tinggi dengan akreditasi tinggi (A), atau perguruan tinggi tertentu di dalam maupun di luar negeri yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia pada bidang tertentu dan 72 73

5 Ayat (3) : Cukup jelas Pasal 5 s/d 15 : Cukup jelas penerima beasiswa dimaksud diseleksi secara proporsional dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Beasiswa Kompetisi, adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi para sarjana (S1) lulusan terbaik untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 ke perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri dan penerima beasiswa dimaksud diseleksi secara ketat oleh Komite Beasiswa, dan harus memenuhi kriteria dan syarat-syarat tertentu. Beasiswa pinjaman prestasi, adalah beasiswa yang diperuntukkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) berprestasi di lingkungan perguruan tinggi (dosen) atau pemerintah daerah untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 secara swadaya. Beasiswa ini merupakan pinjaman tanpa bunga yang harus dikembalikan oleh penerimanya setelah selesai pendidikan, dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 tahun. Beasiswa Bapak Angkat, adalah merupakan program channeling yang diusahakan oleh yayasan kepada lembaga/individu yang bersedia menjadi penyumbang/donator berupa paket beasiswa bagi mahasiswa berprestasi baik untuk program pendidikan S1, S2 dan S3. Dalam hal ini, lembaga atau individu yang menjadi donator dapat menunjuk atau merekomendasikan penerima beasiswanya. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 37 TAHUN