BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik berbeda dengan orang dewasa. Baik secara psikologis maupun secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan pada anak berlangung secara bertahap dan menyeluruh. Yang artinya bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu tidak pada aspek tertentu melainkan keseluruhan yang saling berkaitan satu sama lain yaitu aspek biologis, kognitif, dan psikososial Dalam perkembangannya anak memperoleh pendidikan dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal ini akan mempengaruhi tingkat perkembangan, intelektual, karakteristik, dan kebutuhan anak yang berbeda beda. Terutama dalam hal belajar Belajar dilakukan oleh setiap individu. Dari belajar kita akan mengenal kata gagal, berhasil, menang, kalah, bisa, maju dan lain lain. Belajar tidak memuat tentang satu ilmu. Belajar bisa tentang banyak ilmu. Belajar akan dilakukan sepanjang hayat dari bayi sampai mati. Dengan belajar pula kita akan menemukan sesuatu yang berarti bagi kita dan orang lain. Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi yang sangat pesat, menuntut dunia pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan.sedangkan tujuan dari pendidikan itu sendiri adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Dengan adanya peningkatan kemajuan jaman dan peningkatan mutu pendidikan diharapkan agar kehidupan bangsa Indonesia lebih baik dari sebelumnya. Namun dalam proses mencapai tujuan tersebut tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan. Karena belajar adalah suatu proses yang berkelanjutan bukan instan. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut ditemukanlah beberapa permasalahan. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) memuat gagasan gagasan pokok pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan. Sehingga belajar 1

2 2 merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna dan pemahaman. Dengan demikian, dalam praktiknya, guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Mengajar tidak hanya menceritakan tentang sesuatau atau menyampaikan sesuatu kepada siswa agar siswa mengikuti apa yang diajarkan. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Belajar memerlukan keterlibatan antar mental dan kerja siswa. Belajar tidak hanya tentang pengertian suatu konsep tetapi juga tentang bagaimana kita menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa kelas II SDN. Kenconorejo 01 tentang tema diri sendiri masih rendah. Dari 16 siswa, hanya 4 anak (25%) yang mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sebesar 63 selebihnya, 12 siswa (75%) hasil belajarnya masih di bawah KKM dengan nilai rata ratanya 59,38. Padahal keberhasilan pembelajaran telah tercapai apabila lebih dari 75% siswa mendapatkan hasil belajar yang baik. Jika hal ini tidak segera diatasi maka siswa tidak bisa menyelesaikan tema berikutnya. Dan akan berdampak buruk pada aplikasi kehidupan sehari hari siswa. Sebelum memilih model pembelajaran Take and Give peneliti telah berupaya memberikan tugas dan pekerjaan rumah kepada siswa, namun hal ini tidak membuahkan hasil. Karena beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan alasan lupa. Penyebab dari rendahnya hasil belajar ini antara lain motivasi belajar siswa belum optimal sehingga siswa tidak memperhatikan penejalasan guru, beberapa siswa asyik ngobrol dengan teman sebangkunya, dan sibuk dengan diri mereka sendiri. Selain itu guruhanya menggunakan metode ceramah tanya jawab namun belum bervariasi dan tidak menampilkan media yang menarik bagi anak. Sehingga anak cenderung bosan dan tertarik pada pembelajaran. Dari hasil belajar siswa yang rendah ini penulis melakukan refleksi dan mencoba untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan memanfaatkan model pembelajaran inovatif yaitu Take and Give. Dimana dalam pembelajaran ini siswa bekerjasama saling menerima dan memberi materi dari teman lain atau pasangannya.

3 3 Model Take and Give memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1) dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi pembelajaran; 2) melatih siswa untuk bekerjasama dan menghargai kemampuan orang lain; 3) melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelas; 4) memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan; dan 5) meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab masing masing siswa dibebani pertanggungjawaban atas kartunya masing masing. Melalui implementasi model pembelajaran inovatif ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 1.2 Identifikasi Masalah Pada kondisi awal peneliti menggunakan metode ceramah dan tanya jawab serta tidak menggunakan media yang menarik dan sesuai sehinggasiswa kurang memperhatikan dan cenderung pasif. Selama proses pembelajaran komunikasi antar siswa dengan guru sangat kurang. Bahkan beberapa siswa asyik dengan teman sebangkunnya. Pada kondisi akhir diharapkan peneliti sudah menggunakan metode Take anda Give sehingga pembelajaran lebih menarik perhatian dan mampu meningkatkan keaktifan siswa. Hasil belajar yang diperoleh relatif rendah, hanya ada 4 siswa (25 %) yang dapat mencapai KKM. Nilai rata - rata kelas 59,38 masih belum mencapai KKM,. Pada kondisi akhir diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar menjadi 16 siswa dapat mencapai KKM dan nilai rata rata kelas menjadi meningkat. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasi sebagai berikut: a) hasil belajar yang diperoleh siswa rendah karena siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, b) motivasi belajar siswa rendah, sehingga siswa tidak memperhatikan guru ketika dijelaskan, c) guru masih menggunakan metode ceramah dan monoton, d) rendahnya hasil belajar siswa terjadi karena siswa belum terlibat secara penuh dalam pembelajaran.

4 4 1.3 Cara Pemecahan Masalah Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, peneliti akan membatasi penelitian dengan dua variabel, yaitu satu variabel terikat dan satu variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar tema Diri sendiri pada siswa kelas II semester 1 di SDN Kenconorejo 01 tahun pelajaran Variabel bebasnya adalah metode Take and Give. Pembelajaran Tematik dengan metode Take and Give diharapkandapat meningkatkan hasil belajar dan melibatkan keaktifan siswa untuk memperoleh informasi langsung menggunakan kartu materi. Tindakan ini dilaksanakan pada saat dilakukan pembelajaran pada tahap siklus I dan siklus II. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar tema diri sendiri di kelas II SD Negeri Kenconorejo 01 Semester I / ? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: Meningkatkan hasil belajar tema diri sendiri melalui penggunaan metode Take and Give pada siswa kelas II semester 1 SDN Kenconorejo 01 tahun pelajaran Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh berdasarkan penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat teoritis Model pembelajaran Take and Give dapat dijadikan landasan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sudah terbukti pada penerapan tema diri sendiri.

5 Manfaat praktis Bagi Siswa a. Meningkatkan motivasi belajar. b. Meningkatkan hasil belajar. c. Memperoleh pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar Bagi Peneliti a. Memperoleh satu bentuk motivasi untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas II. b. Memperoleh pengalaman dalam penerapan model pembelajaran inovatif model pembelajaran Take and Give Bagi Sekolah a. Memperoleh suatu gambaran bahwa pembelajaran di kelas perlu variatif dan inovatif. b. Memperoleh bahan kajian sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru dan kompetensi siswa. c. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di sekolah.