PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK. Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK. Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KINERJA GURU PAUD PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK Oleh: Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti Abstrak Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu. Kewajiban pendidik adalah (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis, dan dialigis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD yang digunakan sebagai acuan penilaian kinerja guru PAUD, adalah kompetensi pedagosik, kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dimiliki oleh setiap guru PAUD untuk menghasilkan kinerja yang maksimal. Penerapan indikator penilaian kinerja guru PAUD yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran guru PAUD PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat. Pendidikan PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam indikator kinerja guru PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar profesional sejak dini. Kata kunci: kinerja guru PAUD, pendidik, peserta didik A. PENDAHULUAN Pendidik pada hakikatnya terkait erat dengan istilah guru PAUD secara umum. Berhubungan dengan istilah pendidik pada Pendidikan Anak usia Dini, maka terdapat berbagai sebutan yang berbeda tetapi memiliki makna sama. Istilah tersebut antara lain: sebutan guru PAUD bagi mereka yang mengajar di TK dan SD, istilah pamong belajar bagi mereka yang mengajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang menyelenggarakan pendidikan Kelompok Bermian. Istilah lain sering terdengar adalah tutor, fasilitator, bunda, kader di BKB dan Posyandu atau bahkan ada yang memanggil dengan sapaan yang cukup akrab seperti tante atau kakak pengasuh. Kesemua istilah tersebut mengacu pada pengertian satu, yaitu sebagai pendidik anak usia dini. Pendidik merupakan tenaga profesional yang

2 bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguru PAUDan tinggi. Menurut Rogers dalam Catron dan Allen (1999:58), keberhasilan guru PAUD yang sebenarnya menekankan pada tiga kualitas dan sikap yang utama, yaitu : (1) guru PAUD yang memberikan fasilitas untuk perkembangan anak menajdi manusia seutuhnya, (2) membuat suatu pelajaran menjadi berharga dengan menerima perasaan anak-anak dan kepribadian dan percaya bahwa yang lain dasarnya layak dipercaya membantu menciptakan suasana selam belajar, (3) mengembangkan pemahaman empati bagi guru PAUD yang peka/sensitif untuk mengenal perasaan anak-anak di dunia. Peran guru PAUD di dalam kelas boleh jadi bagian yang paling penting dari rencana pelajaran yang tak terlihat. Kekritisan dalam menentukan keefektifan dan kualitas dari perawatan dan pendidikan utuk anak kecil. Guru PAUD mungkin merupakan faktor yang paling penting dalam mendidik dan berpengalaman merawat anak. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Pasal 40 ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik adalah (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis, dan dialigis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Guru PAUD yang baik untuk anak-anak memiliki banyak sifat dan ciri khas, yaitu : kehangatan hati, kepekaan, mudah beradaptasi, jujur, ketulusan hati, sifat yang bersahaja, sifat yang menghibur, menerima perbedaan individu, mampu mendukung pertumbuhan tanpa terlalu melindungi, badan yang sehat dan kuat, ketegaran hidup, perasaan kasihan/keharuan, menerima diri, emosi yang stabil, percaya diri, mampu untuk terus-menerus berprestasi dan dapat belajar dari pengalaman. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Pasal 40 Ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik adalah : (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. Agar dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, maka pendidik harus memiliki sejumlah kompetensi. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini meliputi ; kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

3 kompetensi sosial (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab IV). Kompetensi pedagogis yang harus dikembangkan oleh guru PAUD Pendidikan Anak Usia Dini mencakup kemampuan untuk dapat : (1) memahami karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan peserta didik; (2) menguasai konsep dan prinsip pendidikan; (3) menguasi konsep, prinsip dan prosedur pengembangan kurikulum; (4) menguasi teori, prinsip, dan strategi pembelajaran; (5) menciptakan situasi pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpastisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian; (6) menguasi konsep, prinsip, prosedur, dan strategi bimbingan belajar peserta didik; serta (7) menguasi media pembelajaran termasuk teknologi dan informasi; (8) menguasai prinsip, alat-alat, dan prosedur penilaian proses dan hasil belajar. Keberhasilan dalam suatu kinerja yang dilakukan oleh guru PAUD PAUD dapat dilihat dari perangkat pembelajaran yang telah disusun dan bagaimana cara menerapkannya di dalam proses pembelajaran. B. PEMBAHASAN 1. Kompetensi dan Indikator dalam Penilaian Kinerja Guru PAUD Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu (Gordon, 1991). Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh guru PAUD. Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru PAUD berkenaan dengan proses dan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu. Kompetensi dan indikator yang harus dimiliki oleh guru PAUD yang digunakan sebagai acuan penilaian kinerja guru PAUD, adalah sebagai berikut: a. Kompetensi Pedagogik 1) Menguasai karakteristik peserta didik a) Guru PAUD dapat mengidentifikasi karakterstik belajar setiap peserta didik di kelasnya. b) Guru PAUD memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

4 c) Guru PAUD dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan bbelajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. d) Guru PAUD mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. e) Guru PAUD membantu mengembangkan potensi dan menguasau kekurangan peserta didik. f) Guru PAUD mempehatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termaginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder,dst). 2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik a) Guru PAUD memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi. b) Guru PAUD selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. c) Guru PAUD dapat menjelaskan alasana pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. d) Guru PAUD menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik. e) Guru PAUD merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik. f) Guru PAUD memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk mempernbaiki rancangan pembelajaran berikutnya. 3) Pengembangan kurikulum a) Guru PAUD dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum. b) Guru PAUD merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

5 c) Guru PAUD mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. d) Guru PAUD memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; tepat dan mutakhir; sesuai dengan usia dan tingkatan belajar peserta didik; dapat dilaksanakan di kelas; dan sesuai dengan konteks kehidupan seharihari peserta didik. 4) Kegiatan Pembelajaran yang mendidik a) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan racangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengidentifikasikan bahwa guru PAUD mengerti tentang tujuannya. b) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. 5) Pengembangan potensi peserta didik a) Guru PAUD menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing. b) Guru PAUD merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing. c) Guru PAUD memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. d) Guru PAUD memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. 6) Komunikasi dengan peserta didik a) Guru PAUD memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut. b) Guru PAUD menanggapi pertanyaan peserta didik secara teat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya. c) Guru PAUD mendengarkan dan memberikan perhatian teerhadap semua jawaban peserta didik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. 7) Penilaian dan evaluasi a) Guru PAUD menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran.

6 b) Guru PAUD melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian. c) Guru PAUD menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. d) Guru PAUD memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya. e) Guru PAUD memanfaatkan hasil peilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. b. Kompetensi Kepribadian 1) Bertindak sesuai dengan norma hukum, sosial, dan kebudayaan nasional a) Guru PAUD menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga negara Indonesia. b) Guru PAUD mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misal: suku, agama dan gender). c) Guru PAUD saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing. d) Guru PAUD memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. e) Guru PAUD mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misal: budaya, suku, agama). 2) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan a) Guru PAUD bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat. b) Guru PAUD mau berbagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan. c) Guru PAUD mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru PAUD dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru PAUD dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. d) Guru PAUD bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran. e) Guru PAUD berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah. 3) Etos kerja, tanggungg jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru PAUD a) Guru PAUD mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.

7 b) Guru PAUD memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya. c) Guru PAUD memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah. d) Guru PAUD merasa bangga dengan profesinya sebagai guru PAUD. c. Kompetensi Sosial 1) Bersifat iklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif a) Guru PAUD memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal. b) Guru PAUD menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya. c) Guru PAUD sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru PAUD) 2) Komunikasi dengan sesama guru PAUD, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat. a) Guru PAUD menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun informal antara guru PAUD dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya. b) Guru PAUD ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya. c) Guru PAUD memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta bereran dalam kegiatan sosial di masyarakat. d. Kompetensi Pofesional 1) Penguasaan materi, strukur,konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik a) Guru PAUD melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi

8 pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. b) Guru PAUD menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. c) Guru PAUD menyusun materi, perencanaan dan pelasanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. 2) Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif a) Guru PAUD melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri. b) Guru PAUD memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya. c) Guru PAUD memanfaatkan bukti gambarankinerjanya untuk mengembangkan perenccanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program pengembangan keprofesian berkelanjutan. 2. Peranan Guru PAUD PAUD dalam Pengembangan Karakter Peserta Didik Guru PAUD memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potesi siswa. Kehadiran guru PAUD tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidemensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru PAUD sangat minim. Guru PAUD memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru PAUD yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionallisme guru PAUD sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdikkas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru PAUD mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru PAUD mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam elas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan di dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan peserta didik. Secara lebih terperinci tugas guru PAUD berpusat pada: a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

9 b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Begitu pentingnya peranan guru PAUD dalam keberhasilan peserta didik hendaknya guru PAUD mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru PAUD pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilaian hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru PAUD di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada peserta didik agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru PAUD mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru PAUD merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru PAUD harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru PAUD merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenanya guru PAUD harus mengusai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaiakan dengan kata lain guru PAUD harus menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru PAUD sebagai pengajar. Peran guru PAUD selain sebagai pengajar adalah berperan sebagai pembimbing, yang artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, seorang guru PAUD harus: a. Mengumpulkan data tentang siswa. b. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari. c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus. d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara indiviu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak.

10 e. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa. f. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik. g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu. h. Bekerja sama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memeccahkan masalah siswa. i. Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun luar sekolah. Peran guru PAUD sebagai pengajar dan sebagai pembimbing memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus berinterprestasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya. Penerapan indikator penilaian kinerja guru PAUD yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran guru PAUD PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat. Pendidikan PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam indikator kinerja guru PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar profesional sejak dini. C. KESIMPULAN Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh guru PAUD yang profesional. 2. Guru PAUD yang profesional adalah guru PAUD yang mampu mengaplikasikan setiap kompetensi guru PAUD dalam setiap proses pembelajaran agar diperoleh prestasi yang maksimal oleh peserta didik. 3. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAUD adalah kompetensi pedagogik, kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. 4. Guru PAUD beperan penting dalam pengembangan karakter bangsa, hal ini disebabkan karena guru PAUD memegang peranan yang strategis dalam pegembangkan potensi siswa/peserta didik. 5. Peran guru PAUD selain sebagai pendidik adalah sebagai pembimbing yang memberikan bantuan kepada peserta didik dalam pemahaman dan pengarahan diri. DAFTAR PUSTAKA

11 Buku pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru PAUD, 2010, Kementerian Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Peingkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jakarta. Oemar Hamalik, 2002, Belajar Mengajar, Jakarta: Rieneka Cipta. Nasution. S, 1995, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta. Suharsimi Arikunto, 1997, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta : Jakarta. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta : Bandung. Suryati & Tilaar, 1993, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya: Bandung.

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS A. KOMPETENSI PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik. a) Guru dapat mengidentifikasi karakteristik

Lebih terperinci

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14 Penilaian Kinerja Guru Kelas/ Mata Pelajaran 1. Menguasai karakteristik peserta didik 1 dari 14 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 2. Guru memastikan

Lebih terperinci

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN Lampiran 1B Nama Guru NIP/Nomor Seri Karpeg Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal NUPTK/NRG Nama sekolah dan alamat Tanggal

Lebih terperinci

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru) Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru) Nama Sekolah: MAN 10 JAKARTA Nomor Statistik Sekolah : 131131730002 Alamat : Jl. Joglo Baru No. 77 Kecamatan

Lebih terperinci

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan Nama Guru Nama Penilai 1 Tanggal Mengenal karakteristik peserta didik Tanggal Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan Tanggal Setelah Pengamatan Setelah Pengamatan hal 1 dari 17 hal

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN 41 LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Lampiran 1B Nama Guru NIP/Nomor Seri Karpeg Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai

Lebih terperinci

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 Nama Guru NUPTK :.. NIP( bagi PNS) Asal Sekolah NPSN :.. Pangkat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)

Lebih terperinci

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan & Pemantauan. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang Pengamatan

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Pengamatan & Pemantauan. 2. Menguasasi teori belajar dan prinsip- prinsip pembelajaran yang Pengamatan FORMAT 1 Format 1A (I) : Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai PK Guru Pembelajaran (Guru Kelas/Mata Pelajaran) Sumber : Peraturan Menteri Pendidikan nasional16/2007 tentang Standar

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN / KELAS PERMENNEGPAN dan RB No:16/2009 Dipersembahkan oleh: St. Rudi Muryanta, S.

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN / KELAS PERMENNEGPAN dan RB No:16/2009 Dipersembahkan oleh: St. Rudi Muryanta, S. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU MATA PELAJARAN / KELAS PERMENNEGPAN dan RB No:16/2009 Dipersembahkan oleh: St. Rudi Muryanta, S.Ag Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik FORMAT: 1A Jenis

Lebih terperinci

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan) Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan) Pernyataan : Guru mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik

Lebih terperinci

ATASAN PEJABAT PENILAI

ATASAN PEJABAT PENILAI DATA BASE Nama : SUHANTO N I P /NRK : 196508171991031000 Nomor Seri Karpeg : Tempat Tanggal Lahir : 17.08.1965 Pangkat/Golongan : I I I / C TMT sebagai guru : 1 Maret 1991 Tanggal mulai bekerja di Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 64 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (Context)

Lebih terperinci

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik. : Horale Tua Simanullang, S.Pd

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik. : Horale Tua Simanullang, S.Pd Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Nama Guru Nama Penilai : Horale Tua Simanullang, S.Pd : Drs. H. Edi Sumarto Sebelum Pengamatan Tanggal 15 Mei 013 Daftar nilai, Absensi Siswa, Catatan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS

INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS Form: PSKSPB 04 INSTRUMEN PENILAIAN KEPRIBADIAN DAN SOSIAL GURU MATA PELAJARAN/KELAS [Penilaian Kepribadian dan Sosial Guru Pemula] Page 1 Petunjuk pengisian instrumen penilaian Kepribadian dan Sosial

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PERANGKAT PKG

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PERANGKAT PKG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 2 PERANGKAT PKG KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2010 1 2 PERANGKAT PKG Perangkat yang

Lebih terperinci

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual MATERI UKG 2015 KOMPETENSI GURU 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi Pedagogik

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU LAMPIRAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016 28 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/GURU MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA

KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA KISI UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN PARIWISATA Kompetensi Keahlian: Usaha Perjalanan Wisata Akomodasi Perhotelan Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik peserta Memahami karakteristik

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI GURU MI*) (SEBELUM UJI VARLIDITAS DAN RELIABILITAS)

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI GURU MI*) (SEBELUM UJI VARLIDITAS DAN RELIABILITAS) Lampiran 1 : INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI GURU MI*) (SEBELUM UJI VARLIDITAS DAN RELIABILITAS) Nama :... Status Kepegawaian : PNS/Non PNS Tersertifikasi : Sudah / Belum Tahun :... TMT sebagai guru :...

Lebih terperinci

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru

EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU. Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru EDISI : 5. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Modul : Kompetensi Pedagogik Guru Soal-soal tentang Kompetensi Guru Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi

Lebih terperinci

Instrumen Penilaian Kinerja Guru

Instrumen Penilaian Kinerja Guru Instrumen Penilaian Kinerja Guru Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang t supaya setiap orang yang percaya kepada-nya tidak binasa, melainkan beroleh

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

Lebih terperinci

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya, Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada

Lebih terperinci

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik STANDAR KOMPETENSI GURU PAUD/TK/RA No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik Menguasai karakteristik peserta 1. Memahami karakteristik peserta didik usia didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU KELAS/MATA

FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU KELAS/MATA FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU KELAS/MATA a. Nama : Boidi, S.Pd NIP : 19857525123 Tempat /Tanggal Lahir : Malang, 5-7-1985 Pangkat/Jabatan/Golongan : Pembina Tk.I / IVb TMT Sebagai Guru : 1 Maret

Lebih terperinci

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL KUALIFIKASI AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Guru Berprestasi 1. Pengertian Guru Berprestasi Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Guru Berprestasi Pendidikan Dasar Tingkat Nasional Tahun 2013 yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI Disajikan pada kegiatan PPM Di UPTD BALEENDAH KAB BANDUNG Oleh BABANG ROBANDI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Makna Kompetensi

Lebih terperinci

UPAYA IDENTIFIKASI KREATIVITAS KADER-KADER PAUD DI KECAMATAN UNGARAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)

UPAYA IDENTIFIKASI KREATIVITAS KADER-KADER PAUD DI KECAMATAN UNGARAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Jurnal Penelitian PAUDIA, Volume 1 No. 1 2011 UPAYA IDENTIFIKASI KREATIVITAS KADER-KADER PAUD DI KECAMATAN UNGARAN MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Dwi Prasetiyawati D.H. M. Kristanto Ratna wahyu

Lebih terperinci

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar Profesi Keguruan Rulam Ahmadi BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar kompetensi guru yang meliputi guru PAUD/TK/RA, guru SD/MI,

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) STANDAR KOMPETENSI (Permendiknas No. 16 Tahun 2007) Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* KOMPETENSI INTI Kompetensi Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar Indikator Esensial

Kompetensi Dasar Indikator Esensial KISI-KISI UKG MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : Teknik Konstruksi Baja : SMK guru 1. Mengenal karakteristik peserta didik 1 Guru mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru

Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru AKHMAD SUDRAJAT: TENTANG PENDIDIKAN Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru Posted on 29 Januari 2012 Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi

Lebih terperinci

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI. Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK ANAK USIA DINI Indra Zultiar Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI indrazultiar@gmail.com Leonita Siwiyanti Dosen Pendidikan Guru PAUD FKIP UMMI leony23amr@gmail.com

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP)

KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) KRITERIA PENILAIAN KINERJA GURU PEMULA PADA PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA (PIGP) Kompetensi Elemen Kompetensi Deskripsi Kompetensi. Pedagogik. Memahami latar belakang siswa Guru memahami karakteristik siswa

Lebih terperinci

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP 19780710 200801 1 012 CAKUPAN KAJIAN Pengertian dan cakupan kompetensi guru Kebijakan pemerintah tentang kompetensi guru Analisis berbagai

Lebih terperinci

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER Pengertian Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 A. KUALIFIKASI PEMBIMBING STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN Standar kualifikasi pembimbing pada kursus

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

Abstract. Key Words: Tutor Early Childhood, Science, Simple Science Experiments for Kids. Abstrak

Abstract. Key Words: Tutor Early Childhood, Science, Simple Science Experiments for Kids. Abstrak MENCIPTAKAN PERAN TUTOR PAUD BERBASIS NATURAL SAINS DALAM MENCIPTAKAN KOTA LAYAK ANAK Oleh: Dwi Prasetiyawati D.H., Anita Chandra D.S., Ratna Wahyu Pusari, Purwadi IKIP PGRI Semarang duik_pdh@yahoo.com

Lebih terperinci

TEACHING MODELING UNTUK MENDUKUNG KINERJA PENDIDIK KB PAUD MELALUI PENDEKATAN MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP)

TEACHING MODELING UNTUK MENDUKUNG KINERJA PENDIDIK KB PAUD MELALUI PENDEKATAN MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP) TEACHING MODELING UNTUK MENDUKUNG KINERJA PENDIDIK KB PAUD MELALUI PENDEKATAN MULTIFACTOR EVALUATION PROCESS (MFEP) Rina Fiati 1* 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria

Lebih terperinci

13 Ratna Wahyu Pusari

13 Ratna Wahyu Pusari Peran Pendidik PAUD Untuk Peningkatan Mutu Pendidikan 13 Ratna Wahyu Pusari Abstrak Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2014 KEMENDIKBUD. Instruktur. Kursus Dan Pelatihan. Kompetensi. Kualifikasi. Standar. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK NO KOMPETENSI SUB KOMPETENSI INDIKATOR 1. Kompetensi a. Memahami wawasan dan landasan 1) Mengetahui wawasan kependidikan TK Pedagogik kependidikan. 2) Mengetahui landasan

Lebih terperinci

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR PADA KURSUS DAN PELATIHAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tersebut

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN. Oleh M. Djazari, M.Pd Drs. Pardiman Sukanti, M.Pd Siswanto, M.Pd Arga Lacopa

LAPORAN PENELITIAN. Oleh M. Djazari, M.Pd Drs. Pardiman Sukanti, M.Pd Siswanto, M.Pd Arga Lacopa 1 LAPORAN PENELITIAN ANALISIS KINERJA GURU AKUNTANSI SMK BISNIS DAN MANAJEMEN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA APLIKASI TEORI HIRARKHI KEBUTUHAN MENURUT MASLOW Oleh M. Djazari, M.Pd Drs. Pardiman Sukanti,

Lebih terperinci

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Kompetensi Guru Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

Lebih terperinci

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP)

Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) Standar Guru Penjas Standard Guru Penjas Nasional (Rumusan BSNP) 1. Kompetensi Pedagogik 2. Kompetensi Kepribadian 3. Kompetensi Sosial 4. Kompetensi Profesional Kompetensi Pedagogik Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU A. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu (Sugiyono, 202, hal. 3). Masalah yang penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlak mulia,kreatif, mandiri, berilmu, demokratis, bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang diharapkan, hal ini dikarenakan oleh banyak komponen yang mempengaruhi mutu tersebut. Komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Mata Pelajaran PAI, terhadap Prestasi Siswa di SMPN se Kabupaten Tulungagung. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 58 TAHUN 2009 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2009 STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI III. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pendidik anak usia dini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kompetensi atau competency adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA. NOVI IHWANNUDIN,S.Pd NIP

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA. NOVI IHWANNUDIN,S.Pd NIP LAPORAN HASIL PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PROGRAM INDUKSI GURU PEMULA NOVI IHWANNUDIN,S.Pd NIP 19811127 201406 1 004 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI. Udin S. Sa ud, Ph.D PENGEMBANGAN PROFESI GURU SD/MI Oleh: Udin S. Sa ud, Ph.D UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENGERTIAN PROFESI Suatu pekerjaan tertentu (a particular business) yang menuntut persyaratan khusus dan istimewa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, guru sebagai tenaga profesional memiliki peranan yang sangat penting. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Guru Guru memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pendapat Slameto (2012) bahwa kualitas pendidikan, terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori 1. Kompetensi Guru a. Hakikat Kompetensi Guru Kompetensi dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari bahasa inggris, competence yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan

Lebih terperinci

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERGUR 2012

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERGUR 2012 MATA PELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN : PARIWISATA : SMK/MAK KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL SERGUR 2012 A. PEDAGOGIK Kompetensi Inti Guru (Standar Kompetensi) Memiliki Kompetensi Pedagogik Kompetensi Guru Mata

Lebih terperinci

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar Sasaran dan Pengembangan Sikap Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu memahami Sasaran dan Pengembangan Sikap Indikator: Pengertian Sikap Guru Pengertian Kinerja Guru Sasaran Sikap Guru Pengembangan Sikap Kinerja

Lebih terperinci

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) MATA PELAJARAN JENJANG PENDIDIKAN : BIOLOGI : SMK Standar Guru Standar Isi Indikator Esensial Inti Guru Mapel Standar Pedagodik 1. Menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sumberdaya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian SD N 1 Kapung Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, berdiri dengan SK Pendirian Sekolah nomor 421.2/05739/1995 dan SK Izin Operasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Ronny Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL 1 OPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI SENTRA MAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL Oleh Vivit Risnawati NIM : 2009/51093 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran guru sangat strategis pada kegiatan pendidikan formal, non formal maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara pendidik dengan

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

Inilah yang perlu bapak/ibu guru persiapkan,tunjukkan bukti (jika ada) yang diperlukan untuk penilaian kinerja Guru pada assesor

Inilah yang perlu bapak/ibu guru persiapkan,tunjukkan bukti (jika ada) yang diperlukan untuk penilaian kinerja Guru pada assesor Inilah yang perlu bapak/ibu guru persiapkan,tunjukkan bukti (jika ada) yang diperlukan untuk penilaian kinerja Guru pada assesor Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di

Lebih terperinci

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA Hari Amanto, Amat Mukhadis & Mardji, Pemetaan Kompetensi... 49 PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK SE-MALANG RAYA

Lebih terperinci

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward)

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward) Lenny Nuraeni, M.Pd Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami (William Arthur Ward) Etika mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipisah antara unsur yang satu dengan yang lainnya dan juga tidak bisa dipisahkan dengan sistem-sistem kehidupan

Lebih terperinci

A. Identitas Program Studi

A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Teknik Informatika 2. Izin Pendirian : 163/DIKTI/Kep/2007 3. Status Akreditasi : B 4. Visi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Kompetensi Guru Istilah kompetensi merupakan istilah turunan dari bahasa inggris competence yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang.

Lebih terperinci

V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA. A. Identitas Program Studi

V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA. A. Identitas Program Studi V. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Fisika 2. Izin Pendirian : Tanggal 11 Juli 1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi program studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bersifat atau yang memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN No. 85 Kota Tengah yang akan dijelaskan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN No. 85 Kota Tengah yang akan dijelaskan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas I, III, VI maka diperoleh gambaran rill tentang otonomi guru dalam pengelolaan

Lebih terperinci

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

DEVELOPPING OF TEACHERS HP DEVELOPPING OF TEACHERS PROFESSIONALLITY By R. Gunawan S. Drs., S.E., M.M. M HP 08127922967 Tujuan Pembelajaran 1. Mengetahui pengertian guru, profesional, kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU

LAPORAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU LAPORAN HASIL PENILAIAN KINERJA GURU Nama Guru : Endah Nurcahyani, S.Pd. NIP : 98040406 005 Pangkat/Gol. : Penata Muda/IIIa TMT : 0 Juni 04 NUPTK : 755675866030003 Jenis Guru Sekolah Alamat Sekolah : Guru

Lebih terperinci

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 No Hari, tanggal Materi Bimbingan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Tanda tangan Pembimbing LEMBAR OBSERVASI

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang Analisis Kebutuhan Pelatihan Kompetensi Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang Aah Ahmad Syahid, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia Email: syahid@upi.edu ABSTRAK Analisis kebutuhan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

Contoh Pengisian Lembar Pengamatan dan Pemantauan PKG

Contoh Pengisian Lembar Pengamatan dan Pemantauan PKG Contoh Pengisian Lembar Pengamatan dan PKG Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Nama Guru : Sri Sugiyarti, S.Pd : Rudi Muryanta, S.Ag. Daftar nilai, absensi siswa, catatan kemampuan siswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna

I. PENDAHULUAN. seharusnya dicapai melalui proses pendidikan dan latihan. mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik guna I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi setiap bangsa, bahkan dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan pendidikan serta

Lebih terperinci

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

No Profil Lulusan Deskripsi Profil III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan sempurna sehingga ia dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan

I. PENDAHULUAN. Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fokus isu-isu strategis pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah permasalahan pembelajaran, antara lain tentang kualitas, relevansi, pemerataan, dan menajemen

Lebih terperinci

KEPERAWATAN GIGI (577)

KEPERAWATAN GIGI (577) KEPERAWATAN GIGI (577) Pedago gik Inti. Menguasai karakteristikpes erta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,emosio nal, dan intelektual. guru Guru.. Memahami karakteristik peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, guru merupakan sentral pelaksanaan kurikulum. Guru yang harus lebih mengenal, memahami,

Lebih terperinci