BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perdagangan Internasional Menurut Rugman dan Collinson (2012:166), Perdangangan internasional adalah cabang dari ekonomi yang berhubungan dengan pertukaran barang dan jasa dengan negara-negara asing. Perdagangan internasional merupakan perdagangan barang dan jasa yang dilakukan oleh suatu penduduk negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud ialah dapat berupa perorangan, individu dengan pemerintah, dan pemerintah dengan pemerintah Teori Perdagangan Internasional Hill (2012:178), menjelaskan faktor-faktor yang membuat negara-negara melakukan perdagangan internasional dengan teori-teori perdangangan internasional; o Merkantilisme Merkantilisme menjadi teori perdagangan internasional yang tertua, merkantilisme mulcul pada pertengahan abad ke 16 di inggris. Prinsip merkantilisme adalah negara harus menjaga surplus perdangan dimana nilai ekspor harus lebih tinggi dari pada nilai impor, dengan adanya surplus ekspor maka negara dapat menghasilkan dan memiliki emas dan perak yang lebih banyak. Karena pada zaman tersebut emas dan perak menjadi nilai tukar sebuah barang, dengan memiliki emas dan perak menjadi kekuatan penting negara dalam melakuakan perdangan. Cara yang wajar untuk meningkatan harta dan kekayaan negara adalah dengan 11

2 12 melakukan perdangan luar negri dimana negara harus menjual lebih banyak dari pada mengkonsumsi. o Keunggulan Absolut Kemampuan negara dalam melakuakan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain dan negara memiliki kemampuan untuk memproduksi jenis produk yang sama dan memproduksi lebih efisien dari pada negara lainnya. o Keunggulan Komparatif Keunggulan komperatif terjadi ketika adanya perbedaan dalam tingkat produktivitas antara dua negara, dimana negara dapat memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak dengan biaya produksi yang lebih murah dari negara lain dalam jenis produk yang sama. o Teori Heckscher-Ohlin (H-O) Heckscher-Ohlin menjelaskan negara akan mengekspor barang yang melimpah di dalam negri dan akan mengimpor barang yang langka di dalam negri. Perdagangan internasional terjadi karena adanya faktor endowments atau sumber daya melimpah yang di miliki oleh. Studi empiris oleh Wassily Leontief pada tahun 1953 mengenalkan Teori Paradoks Leontief yaitu faktor sumber daya yang melimpah dan perkembangan dalam teknologi yang dimiliki negara dalam memproduksi barang memungkinkan peningkatan tingkat produksi yang lebih timggi dari negara lain dan akan mempengaruhi tingkat ekspor dan impor negara. o Teori Siklus Hidup Produk Teori dimunculkan oleh Raymond Vernon pada tahun 1960, siklus hidup produk terbagi menjadi tiga tahap yaitu tahap produk baru, tahap kedewasaan produk dan tahap produk standar. Pada tahap produk baru, barang yang di produksi untuk konsumsi pada pasar domestik dan tidak adanya aktifitas ekspor. Pada tahap kedewasan produk, barang akan di produksi secara massal untuk memenuhi permintaan negara negara maju.

3 Dan pada tahap produk standar, barang tidak akan di produksi oleh negara asal melainkan negara asal akan mengimpor produk tersebut. 13 o Teori Perdagangan Baru Teori perdagangan baru mulai muncul pada tahun 1970, teori perdangan baru memiliki dua poin untuk menciptakan sekala ekonomi yaitu; Meningkatkan keragaman dan mengurangi biaya, negara dapat mengkhususkan untuk memproduksi sebuah barang dengan suatu jenis yang dapat membuat tingkat biaya produksi yang rendah atau untuk mendapatkan skala ekonomi kemudian melakukan ekspor. Sementara itu negara dapat mengimpor jenis barang yang tidak dapat di produksi secara massal untuk mendapatkan skala ekonomi karena volume permintaan yang kecil di dalam negri. Skala ekonomi sebagai pionir pertama, negara yang menciptakan dan menjual produk yang baru dan akan mendominasi pasar, negara akan mendapatkan skala ekonomi yang lebih baik sebagai pemimpin pasar pada produk tersebut negara dapat meningkatkan pendapatan dan negara dapat menciptakan hambatan bagi para pesaing yang akan datang, karena negara pesaing akan mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengambil pasar yang telah di dominasi oleh negara pionir. o Keunggulan Kompetitif Pada tahun 1990 Michael Porter menjelaskan teori keunggulan komperatif yaitu sebuah karakteristik industri yang dapat menciptakan keuntungan dari penjualan dalam memenuhi permintaan pasar dengan kualitas produk yang lebih baik dan harga yang lebih murah dari para intustri pesaing. Michael Porter menggambarkan pola perdagangan internasional yang di pengaruhi oleh empat faktor yaitu; Endowment factors yaitufaktor yang mengacu pada input yang di gunakan sebagai faktor produksi. Faktor produksi terbagi menjadi dua bagian faktor produksi biasa dan faktor produksi spesial,

4 14 faktor produksi biasa ialah sumber daya alam yang di miliki negara dan sumber daya manusia yang belum terlatih. Faktor produksi spesial adalah faktor produksi yang tidak di miliki secara alami melainkan harus di ciptakan, seperti teknologi, sumberdaya manusia yang terlatih. Negara dapat di katakan kompetitif ketika industri di negara tersebut memiliki banyak jumlah faktor produksi biasa dan faktor produksi spesial maka produk yang di hasilkan memiliki keunggulan yang kompetitif. demand conditionyaitu permintaan di dalam pasar domestik dengan kondisi yang menginginkan produk-produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan. Maka negara akan menjadi kompetitif ketika industri dari negara tersebut secara terus menerus mencipkatan produk berkualitas. related and supporting industriesyaitukompetitivitas dapat meningkat apabila industri-industri yang berkaitan dan mendukung memusatkan diri di dalam satu kawasan. Hal ini akan membuat penghematan biaya biaya yang akan di keluarkan, dengan biaya yang lebih efesien maka produk yang akan di tawarkan memiliki harga yang lebih rendah dan memiliki keunggulan kompetitif dalam harga. firm strategy, structure and rivalryyaitu strategi dan struktur yang diterapkan dalam perusahaan akan menentukan kompetitivitasnya, Porter memiliki dua poin; yang pertama nagara yang berbeda memiliki idiologi manajemen yang berbeda, poin kedua adanya hubungan yang kuat dalam persaingan industri domestik dalam membentuk keunggulan kompetitif. Selain dari empat faktor dalam pola kompetitif Porter memiliki dua unsur lain yaitu pemerintah dan kesempaatan. Pemerintah dapat mempengaruhi ke empat faktor pola kompetitif dengan kebijakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Pada unsur kedua yaitu kesempatan, sama dengan teori perdangan baru dimana industri yang pertama memproduksi barang dan mendominasi pasar pada produk

5 tersebut dapat membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan berjangka panjang. 15 Gambar 2. 1Michael Porter Diamon Competitive Advantage Sumber: Hill (2012:198) 2.2 Ekpor Hill (2012:674), ekspor adalah penjualan produk yang diproduksi di satu negara ke penduduk negara lain. Rugman dan Collinson (2012:8) menjelaskan ekspor adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu negara dan kemudian dikirim ke negara lain. Nilai ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Volume ekspor adalah besaran yang di hitung dengan satuan berat yang di kirim ke negara lain.

6 Impor Rugman dan Collinson (2012:8), menjelaskan impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di satu negara dan dibawa masuk oleh negara lain. Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk Impor BKP, tidak termasuk PPN yang dipungut menurut Undang-Undang PPN. Volume impor adalah besaran yang di hitung dengan satuan berat yang di kirim dari negara lain. 2.4 Teori Produksi Hill (2012:554), menjelaskan produksi adalah kegiatan yang terlibat dalam menciptakan produk. Rahardja dan Manurung (2008:95), menjelaskan produksi adalah aktifitas produsen mengubah berbagai faktor produksi menjadi barang dan jasa Fungsi Produksi Sukirno (2006:204), menjelaskan bahwa fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu hubungan di antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi. Definisi kedua yaitu suatu kurva yang menunjukan tinggkat produksi yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu; Q = f (K, L, R, T) Di mana Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi atau dapat disebut sebagai output. K adalah jumlah stok

7 17 modal, L adalah jumlah tenaga kerja yang meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. K, L, R dan T dapat disebut sebagai input atau sebagai faktor produksi Faktor Produksi Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi terhadap suatu barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variabel input). Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegaitan produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlah penggunaanya tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan. Sebaliknya jika tingkat produksi rendah maka faktor produksi variabel yang digunakan akan sedikit. 2.5 Permintaan Rahardja dan Manurung (2008:24), menjelaskan permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat haraga selama periode waktu tertentu Faktor Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Rahardja dan Manurung (2008:24), menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu; Harga barang itu sendiri Harga barang lain yang terkait (bersifat substitusi dan bersifat komplemen) Tingkat pendapatan perkapita

8 18 Selera atau kebiasaan Jumlah penduduk Perkiraan harga di masa mendatang Distribusi pendapatan Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan Fungsi Permintaan Rahardja dan Manurung (2008:26), menjelaskan fungsi permintaan adalah permintaan yang di nyatakan dalam hubungan metematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan dapat di ketahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel). Persamaan matimatika dalam menjelaskan hubungan antara tingkat permintaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. - +/ Dx=f (Px, Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom) Dx = permintaan barang X Px = harga X Py = harga Y (barang sibtitusi atau barang komplemen) Y/cap = pendapatan per kapita sel = selera atau kebiasaan pen = jumlah penduduk Pp = perkiraan harga X period mendatang Ydist = distribusi pendapatan prom = upaya produsen meningkatkan penjalan (promosi) Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap penawaran barang X. Tanda positif (+) menunjukkan

9 19 hubungan yang searah dan tanda negatif (-) menunjukkan hubungan berlawanan arah. Dx adalah variabel tidak bebas (dependent variabel), karena besar nilainya di tentukan oleh variabel-variabel lain, dan Px, Py, Y/cap, sel, pen, Pp, Ydist, prom sebagai variabel bebas (independent variabel) yang besaran nilainya idak tergantung oleh nilai variabel lain Hukum Permintaan Sukirno (2006:76), menjelaskan hukum permintaan adalah hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harga barang tersebut. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut Kurva Permintaan Menurut Pindyck dan Rubinfeld (2012:22), kurva permintaan adalah hubungan antara jumlah barang dan harga barang yang konsumen bersedia untuk membelinya. Persamaan antara jumlah permintaan dan harga Q D = Q D (P) Jumlah barang yang diminta akan mengalami perubahan apabila terjadi adanya perubahan harga. kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang diminta akan berkurang dan penurunan harga akan menyebabkan jumlah barang yang diminta akan naik. Kurva permintaan akan bergeser dari kiri ke kanan ketika ada perubahan harga yang mengalami penurunan.

10 20 Gambar 2. 2Kurva Permintaan Sumber: Pindyck dan Rubinfeld (2012:22) Kasus Pengecualian Permintaan Rahardja dan Manurung (2008:31), menjelaskan terdapat tiga kelompok barang dimana hukum permintaan tidak berlaku. Barang yang memiliki unsur spekulasi Barang prestise Barang giffen 2.6 Penawaran Rahardja dan Manurung (2008:32), menjelaskan, penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat harga selama satu periode tertentu.

11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Rahardja dan Manurung (2008:32), menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran suatu barang, yaitu; Harga barang itu sendiri Harga barang lain yang terkait Harga faktor produksi Biaya produksi Teknologi produksi Jumlah pedagang / penjual Tujuan perusahaan Kebijakan pemerintah Fungsi Penawaran Rahardja dan Manurung (2008:35), menjelaskan fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Persamaan matematis dalam menjelaskan hubungan antara tingkat penawaran dengan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. - +/ Sx=f (Px, Py, Pi, C, Tek, ped, tuj, kebij) Sx = penawaran barang X Px = harga X Py = harga Y (barang sibtitusi atau barang komplemen) Pi = harga imput C = biaya produksi tek = teknologi produksi ped = jumlah pedagang / penjual

12 22 tuj = tujuan perusahaan kebij = kebijakan pemerintah Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap penawaran barang X. Tanda positif (+) menunjukkan hubungan yang searah dan tanda negatif (-) menunjukkan hubungan berlawanan arah. Sx adalah variabel tidak bebas (dependent variabel), karena besar nilainya di tentukan oleh variabel-variabel lain, sedangkan Px, Py, Pi, C, Tek, ped, tuj dan kebij dalah variabel bebas (independent variabel) yang besaran nilainya idak tergantung oleh nilai variabel lain Hukum Penawaran Sukirno (2006:76), menjelaskan hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu banrang dan jumlah barang yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum penawaran dinyatakan bagaimana keinginan para penjual untukmenawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah. Hukum permintaan pada dasarnya adalah makin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan Kurva Penawaran Menurut Pindyck dan Rubinfeld (2012:24), kurva penawaran adalah hubungan antara jumlah barang dan kesediaan produsen menjual barang pada tingkat harga barang tertentu.

13 23 Jumlah barang yang ditawarkan akan mengalami perubahan apabila terjadi adanya perubahan harga. Penurunan harga akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dan kenaikan harga akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan akan naik. Kurva penwaran akan bergeser dari kiri ke kanan ketika ada perubahan harga yang mengalami peningkatan. Gambar 2. 3Kurva Penawaran Sumber: Pindyck dan Rubinfeld (2012:24) 2.7 Teori Konsumsi Menurut Blanchard dan Johnson (2011:46), menjelaskan konsumsi adalah barang dan jasa yang di beli oleh konsumen. Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi, tetapi faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi adalah pendapatan atau yang lebih tepatnya adalah pendapatan disposabel (pendapatan yang siap untuk di belanjakan untuk mendapatkan barang atau jasa).

14 24 Ketika pendapatan disposabel meningkat maka orang-orang akan membeli lebih banyak barang; dan ketika pendapatan disposabel menurun orang-orang akan membeli lebih sedikit barang. C = C (Y D ) Dimana C = konsumsi dan Y D pendapatan disposabel Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumtion) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (current disposable income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol (0). Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (autonomous consumption). Jika pendapatan meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel. C = C 0 + b Y d Dimana; C = konsumsi C 0 = konsumsi otonomus b = marginal propensity to consume (MPC) Y d = pendapatan disposable 0 < b > 1

15 25 Tabel 2. 1Hubungan Antara Pendapatan Disposabel Dan Konsumsi Pendapatan Disposabel Konsumsi Pendapatan Disposabel Konsumsi Catatan : = Perubahan Sumber: Rahardja dan Manurung (2008:259) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Rahardja dan Manurung (2008:265), menjelaskan banyak faktor yang mempengaruhi besarnya konsumsi. Yaitu: Faktor-faktor Ekonomi o Pendapatan rumah tangga o Kekayaan rumah tangga o Jumlah barang-barang konsumsi yang tahan lama dalam masyarakat o Tingkat bunga o Perkiraan tentang masa depan o Kebijakan pemerintah mengurangi ketimpangan distribusi pendapatan Faktor-faktor Demografi (Kependudukan) o Jumlah penduduk o Kompoisi penduduk Faktor-faktor Non-Ekonomi o Sosial-budaya masyarakat

16 Nilai Tukar Rahardja dan Manurung (2008:307), menjelaskan valuta asing adalah mata uang negara lain (foreign currency) dari suatu perekonomian. Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka matauang-mata uang yang dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata uang negara lain. Harga tersebut menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu unit mata uang lain. Istilah lain dari rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar (exchange rate). N. Gregory Mankiw (2009:135), menjelaskan nilai tukar terbagi menjadi dua bagian yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar rill. Nilai tukar nominal merupakan harga relatif mata uang dua negara. Nilai tukar riil berkaitan dengan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara, artinya nilai tukar riil menyatakan tingkat dimana barang-barang dapat diperdagangkan dari suatu negara untuk barang dari negara lain. Nilai tukar riil terkadang disebut juga sebagai terms of trade. Perhitungan nilai tukar riil untuk barang tunggal e* = e x (P/P*) dimana; e* = nilai tukar riil e = nilai tukar nominal P = tingkat harga barang domestik P* = tingkat harga barang luar negri

17 Kerangka Pikir Gambar 2. 4Kerangka Pikir Sumber: Peneliti (2016)

18 Hipotesis Penelitian Hipotesis 1: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara volume produksi kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume produksi kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 2: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 3: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 4: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 5: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara volume produksi kopi Indonesia terhadap volume ekspor kopi Indonesia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume produksi kopi Indonesia terhadap volume ekspor kopi Indonesia.

19 29 Hipotesis 6: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor kopi Indonesia terhadap volume ekspor kopi Indonesia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara nilai ekspor kopi Indonesia terhadap volume ekspor kopi Indonesia. Hipotesis 7: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap volume ekspor kopi Indonesia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap volume ekspor kopi Indonesia. Hipotesis 8: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antaravolume impor kopi Indonesia terhadap volume impor kopi Indonesia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume impor kopi Indonesia terhadap volume impor kopi Indonesia. Hipotesis 9: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap volume impor kopi Indonesia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara USD per IDR terhadap volume impor kopi Indonesia. Hipotesis 10: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara volume ekspor kopi Indonesiaterhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume ekspor kopi Indonesiaterhadap tingkat konsumsi kopi dunia.

20 30 Hipotesis 11: H0: Tidak ada pengaruh yang signifikanvolume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara volume impor kopi Indonesiaterhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 12: H0: Tidak ada pengaruh yang tidak langsung secara signifikan volume produksi kopi Indonesia melalui volume ekspor kopi Indonesia terhadap tinggkat konsumsi kopi dunia H1: Ada pengaruh yang tidak langsung secara signifikan volume produksi kopi Indonesia melalui volume ekspor kopi Indonesia terhadap tinggkat konsumsi kopi dunia Hipotesis 13: H0: Tidak ada pengaruh yang tidak langsung nilai ekspor kopi Indonesia melaluivolume ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang tidak langsung nilai ekspor kopi Indonesia melaluivolume ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 14: H0: Tidak ada pengaruh yang tidak langsung USD per IDR melalui volume ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang tidak langsung USD per IDR melalui volume ekspor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 15: H0: Tidak ada pengaruh yang tidak langsung nilai impor kopi Indonesia melaluivolume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang tidak langsung nilai impor kopi Indonesia melaluivolume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia.

21 31 Hipotesis 16: H0: Tidak ada pengaruh yang tidak langsung USD per IDR melalui volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh yang tidak langsung USD per IDR melalui volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. Hipotesis 17: H0: Tidak ada pengaruh volume produksi kopi Indonesia, nilai ekspor kopi Indonesia, nilai impor kopi Indonesia, USD per IDR, volume ekspor kopi Indonesia, dan volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia. H1: Ada pengaruh volume produksi kopi Indonesia, nilai ekspor kopi Indonesia, nilai impor kopi Indonesia, USD per IDR, volume ekspor kopi Indonesia, dan volume impor kopi Indonesia terhadap tingkat konsumsi kopi dunia.

22 32

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN KETIGA Outline Gambaran Tentang Teori Perdagangan Merkantilisme

Lebih terperinci

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN 1. Permintaan dan penawaran 2. biaya, produksi, dan keuntungan TIK : Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip ekonomi yang diterapkan dalam kegiatan pertanian PERMINTAAN

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN KONSEP PERMINTAAN Permintaan keinginan konsumen membeli barang pd berbagai tingkat harga selama periode tertentu. Faktor-faktor yg mempengaruhi permintaan : Harga

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI

RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI RUANG LINGKUP ILMU EKONOMI Dalam teori EKONOMI MIKRO yang dibahas adalah proses alokasi sumberdaya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri. EFISIENSI DITINGKAT MIKRO belum tentu baik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Oktaviani dan Novianti (2009) perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa dokumen-dokumen yang terkait dengan judul penelitian, diantaranya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perdagangan Antarnegara Tingkat perekonomian yang paling maju ialah perekonomian terbuka, di mana dalam perekonomian terbuka ini selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan,

Lebih terperinci

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. MEKANISME PASAR: PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Please purchase PDFcamp Printer on  to remove this watermark. MEKANISME PASAR: PERMINTAAN DAN PENAWARAN. MEKANISME PASAR: PERMINTAAN DAN PENAWARAN Hariyatno Meet - Permintaan keinginan konsumen mengkonsumsi suatu barang pada betbagai tingkat haraga selama periode waktu tertentu (PR : ) barang itu sendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi dan Fungsi Konsumsi Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Barangbarang

Lebih terperinci

Permintaan pasar. Hariyatno Meet -5

Permintaan pasar. Hariyatno Meet -5 Permintaan pasar Hariyatno Meet -5 Permintaan keinginan konsumen mengkonsumsi suatu barang pada betbagai tingkat haraga selama periode waktu tertentu (PR : 0 ) barang itu sendiri / murah banyak ( Px )

Lebih terperinci

3 KERANGKA PEMIKIRAN

3 KERANGKA PEMIKIRAN 19 3 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Perdagangan Internasional Pola perdagangan antar negara disebabkan oleh perbedaan bawaan faktor (factor endowment), dimana suatu negara akan mengekspor

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS 3.1. Teori Perdagangan Internasional Teori tentang perdagangan internasional telah mengalami perkembangan yang sangat maju, yaitu dimulai dengan teori klasik tentang keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Dalam kajian pustaka ini terdapat berbagai hasil penelitian sebelumnya oleh peneliti lain, baik itu dalam penelitian pada umumnya maupun penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi

Pertemuan 1. Konsep Ekonomi Pertemuan 1 Konsep Ekonomi Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu: Menjelaskan beberapa konsep dasar mikroekonomi seperti faktor penggerak kegiatan ekonomi, definisi

Lebih terperinci

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF. Wahono Diphayana TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT, DAN KEUNGGULAN KOMPARATIF Wahono Diphayana 1. MERKANTILISME a. Pandangan Merkantilisme Mengenai PI Suatu negara akan kaya atau makmur dan kuat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli oleh konsumen selama periode tertentu (Pappas & Hirschey

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perdagangan antar negara. Nopirin (1996:26) mengatakan bahwa perdagangan internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Permintaan dan penawaran pada dasarnya merupakan penyebab terjadinya perdagangan antar negara.

Lebih terperinci

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian

Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. harga selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Permintaan diartikan sebagai suatu hukum yang menjelaskan tentang keinginan atau kesediaan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Perdagangan antarnegara atau dikenal dengan perdagangan internasional,

BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Perdagangan antarnegara atau dikenal dengan perdagangan internasional, BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Perdagangan Internasional. Perdagangan antarnegara atau dikenal dengan perdagangan internasional, sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu,

Lebih terperinci

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI KONSUMSI, DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI A. PENDAHULUAN Pendapatan (Income) adalah jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi selama 1 tahun. Pendapatan disimbolkan dengan (Y). Konsumsi (Consumption)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan barang-barang dan jasa, yang dilakukan

Lebih terperinci

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan. EKONOMI MAKRO Lingkup Ekonomi Makro Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori-teori 2.1.1 Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003)

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. dengan kekuatan permintaan dan penawaran (Waluya, 2003) TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Harga suatu barang ekspor dan impor merupakan variabel penting dalam merncanakan suatu perdagangan internasional. Harga barang ekspor berhadapan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Penawaran Menurut Sukirno (2013) teori penawaran menerangkan tentang ciri hubungan antara harga sesuatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan para

Lebih terperinci

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya

BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian 1 Model ini sangat sederhana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masingmasing BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2001:48) perdagangan atau pertukaran dilakukan oleh penduduk suatu negara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Produksi Menurut Joesron dan Fathorozzi (2003) produksi adalah berkaitan dengan bagaimana sumber daya (input) digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat didefinisikan sebagai perdagangan antar negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan

Lebih terperinci

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan

III. KERANGKA TEORITIS. adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan III. KERANGKA TEORITIS 3.1 Konsep Pemikiran Teoritis Pada pasar kopi (negara kecil), keinginan untuk memperdagangkannya adalah perbedaan antara permintaan dan penawaran di suatu negara. Perbedaan antara

Lebih terperinci

IV. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. KERANGKA PEMIKIRAN 52 IV. KERANGKA PEMIKIRAN 4.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka teori yang mendasari penelitian ini disajikan pada Gambar 10. P P w e P d Se t Se P Sd P NPM=D CP O

Lebih terperinci

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor

Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor 4. Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor Mengapa Anda Perlu Tahu Ketika seseorang bekerja pada perusahaan atau pemerintah maka dia akan mendapatkan gaji. Tentu, gaji yang didapatkan perlu dipotong

Lebih terperinci

Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP

Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP Model Perdagangan Hecksher-Ohlin (Teori, Kritik dan Perbaikan) Darwanto, S.E., M.Si. FE UNDIP Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher (1919) dan Bertil Ohlin

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat meningkatkan perekonomian di negaranya masing-masing, dimana bagi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsepsi 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah proses jual beli baik berupa barang maupun jasa yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Pengertian Perdagangan Internasional BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perdagangan Internasional Menurut Boediono (2005:10) perdagangan diartika n sebagai proses tukar menukar yang didasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses

Lebih terperinci

TEORI TEORI BISNIS INTERNASIONAL

TEORI TEORI BISNIS INTERNASIONAL TEORI-TEORI BISNIS INTERNASIONAL MERKANTILISME (Th 1700) Intinya: Falsafah ekonomi berkeyakinan: (1) Kemakmuran sebuah negera bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas (2) Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dalam arti sempit adalah merupakan suatu gugus masalah yang timbul sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk kemudian didatangkan ke negara tersebut dengan tujuan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara adalah kegiatan perdagangan internasional. Sehingga perdagangan internasional harus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 25 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai analisis konsumsi masyarakat di Indonesia sebelumnya telah dilakukan. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori perdagangan internasional Perdagangan merupakan kegiatan tukar menukar yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya paksaaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Menurut penelitian Fery (2013) tentang analisis daya saing usahatani kopi Robusta di kabupaten Rejang Lebong dengan menggunakan metode Policy Analiysis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang ataupun jasa yang dilakukan

Lebih terperinci

Andri Wijanarko,SE,ME

Andri Wijanarko,SE,ME Andri Wijanarko,SE,ME Andri_wijanarko@yahoo.com 2 A.Pengeluaran Pemerintah B. Pengeluaran Rumah tangga 3 JENIS PENGGUNAAN 2006 2007 2008 2009 Pengeluaran Konsumsi 210,260,292 223,820,060 235,432,864 254,791,295

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. negara yang berbeda serta mengakibatkan timbulnya pertukaran akan valuta asing BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Perdagangan Internasional Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang dilaksanakan antar negara yang berbeda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi perdagangan antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah (crumb

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah (crumb 13 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Definisi Karet Remah (crumb rubber) Karet remah (crumb rubber) adalah karet alam yang dibuat secara khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan

Lebih terperinci

Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar

Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar Kekuatan Permintaan dan Penawaran Pasar Pasar dan Kompetisi Pasar adalah sekelompok pembeli dan penjual dari suatu barang dan jasa Pasar kompetitif adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli

Lebih terperinci

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Modern (H-O) Teori ini dikenal dengan sebutan teori Heksher-Ohlin (H-O). Nama teori ini diambil dari kedua pencetusnya yang berasal dari

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Landasan Teori Landasan teori mengenai penawaran dan permintaan barang dan jasa serta elastisitas harga dan mekanisme keseimbangan pasar secara umum berlaku sebagai landasan

Lebih terperinci

teori distribusi neoklasik

teori distribusi neoklasik BAB 3 Pendapatan Nasional : Dari Mana Berasal dan Ke Mana Perginya Tutorial PowerPoint untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6 N. Gregory Mankiw Model ini sangat sederhana namun kuat, dibangun antara

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Teori Perdagangan Internasional Perdagangan internasional dalam arti yang sederhana adalah suatu proses yang timbul sehubungan dengan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Uang mempermudah manusia untuk saling memenuhi kebutuhan hidup dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Komposisi dan arah pandangan antara beberapa negara serta bagaimana pengaruhnya terhadap perekonomian

Lebih terperinci

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel)

Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut (sertakan perhitungannya di bawah tabel) Tugas PIE Makro 1. Diketahui: C = 50 + 0,8 Yd S = - 50 + 0,2 Yd I = 40 Pendapatan Nasional Konsumsi RT Tabungan RT Investasi Pengeluaran Agregat 0 150 200 450 600 750 Pertanyaan: Isi semua kolom tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Beras bagi kehidupan Bangsa Indonesia memiliki arti yang sangat penting. Dari jenis bahan pangan

Lebih terperinci

digambarkan sebagai berikut: C/S

digambarkan sebagai berikut: C/S FUNGSI KONSUMSI, FUNGSI TABUNGAN DAN PENDAPATAN NASIONAL Seorang ahli dalam bidang ekonomi bernama Keyness, mempunyai pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Komsumen a. Pendekatan Kardinal Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subyek yang memberikan penilian. Jadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari Daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari Daerah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tentang Ekspor (Perdagangan Internasional) Menurut Undang-Undang Perdagangan Tahun 1996 tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )

KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Apel Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 9 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Menurut Salvatore (1997) perdagangan internasional merupakan bagian dari ekonomi internasional

Lebih terperinci

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO

Add your company slogan. Permintaan Pasar LOGO Add your company slogan Permintaan Pasar LOGO Pokok Bahasan Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Elastisitas Individu dan Elastisitas Pasar Elastisitas dan penerimaan (revenue) Elastisitas konstan

Lebih terperinci

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO. Yopi Nisa Febianti Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK PERMINTAAN DALAM EKONOMI MIKRO Yopi Nisa Febianti 1 1. Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai konsumen selalu melakukan berbagai permintaan untuk berbagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Nilai Tukar ( Exchange Rate

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Nilai Tukar ( Exchange Rate 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam hubungan dengan penelitian ini, maka beberapa teori yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yangn memengaruhi impor di kawasan ASEAN+6 dan non

Lebih terperinci

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran

ekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subyek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subyek digilib.uns.ac.id 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perdagangan Internasional Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi Indonesia. Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Persaingan dalam perdagangan global merupakan tantangan dan kendala bagi Indonesia. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian tentang penawaran ekspor karet alam, ada beberapa teori yang dijadikan kerangka berpikir. Teori-teori tersebut adalah : teori

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS P ENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.2.1 Tinjauan tentang Impor Menurut Tambunan (2001:1), perdagangan internasional diartikan sebagai perdagangan antar atau

Lebih terperinci

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag.

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. KONSUMSI DAN INVESTASI Oleh : AGUS ARWANI, SE, M.Ag. MEMAHAMI KONSUMSI DAN TABUNGAN Konsumsi Tabungan Fungsi Konsumsi APC MPC Garis 45 0 Fungsi Tabungan APS Grafis Matematis Grafis Matematis Komponen Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari kegiatan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini interaksi antar negara merupakan hal yang tidak bisa dihindari dan hampir dilakukan oleh setiap negara di dunia, interaksi tersebut biasanya tercermin dari

Lebih terperinci

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permintaan merupakan banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permintaan merupakan banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan dan Penawaran Menurut Rahardja dan Manurung (2006:20), Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini akan disampaikan teori-teori yang digunakan untuk menerangkan pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), kurs, cadangan devisa, tingkat suku bunga riil, dan

Lebih terperinci

TEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi

TEORI KONSUMSI 1. Faktor Ekonomi TEORI KONSUMSI Pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pemerintah (government consumption) dan konsumsi rumah tangga (household consumption/private consumption). Factor-faktor yang mempengaruhi besarnya

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1 Pengertian Globalisasi Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan menyulut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dan melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dan melaksanakan pembangunan di segala bidang fisik material maupun bidang mental spiritual. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kebutuhannya sendiri tanpa mengimpor barang dan jasa dari negara lain. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Perdagangan Internasional Dewasa ini perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh setiap negara di dunia

Lebih terperinci

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN FLUKTUASI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Enni Sari Siregar STKIP Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan Email : ennisari056@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro)

IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro) IV. FUNGSI PENDAPATAN (Penerapan Fungsi Linear dalam Teori Ekonomi Makro) Yang dimaksud fungsi pendapatan disini adalah Pendapatan Nasional (Y) yaitu pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Suherwin (2012), tentang harga Crude Palm Oil dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga CPO dunia. Tujuan umum penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB merupakan total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di wilayah (regional)

Lebih terperinci

Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern)

Materi Minggu 4. Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 24 Materi Minggu 4 Teori Perdagangan Internasional (Teori Modern) 4.1. Proportional Factor Theory El Hecksher Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kaum klasik menerangkan

Lebih terperinci

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5 1 PENGERTIAN GLOBALISASI Globalisasi: Perekonomian dunia yang menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya Beberapa kekuatan yang digabungkan

Lebih terperinci

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM

VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan. Karena adanya kebutuhan ini, maka BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Permintaan Menurut Sugiarto (2002), pengertian permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang diminta

Lebih terperinci

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017 1. Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas? : C. Perekonomian secara agregatif Alasan : Teori Ekonomi Makro adalah suatu cabang ilmu ekonomi

Lebih terperinci

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL

FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL FUNGSI KONSUMSI, TABUNGAN, PENDAPATAN NASIONAL 6.1 Pendahuluan Dalam ekonomi makro, pengeluaran seseorang yang digunakan untuk konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatannya. Konsumsi akan semakain tinggi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TUGAS MAKALAH KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA Oleh : IRFAN NUR DIANSYAH (121116014) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN TERBUKA

PEREKONOMIAN TERBUKA 1. Arus Modal dan Barang Internasional PEREKONOMIAN TERBUKA Dalam perekonomian terbuka pengeluaran suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yg mereka hasilkan dr meproduksi barang

Lebih terperinci