DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO
|
|
- Leony Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 DESKRIPSI KECERDASAN KINESTETIK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO PARASTITI PAPUTUNGAN Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo Dra. Rapi Us. Djuko, M.Pd dan Samsiah, S.Pd, M.Pd ABSTRAK Parastiti Paputungan Deskripsi Kecerdasan Kinestetik Kelompok B di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dra. Rapi Us. Djuko, M.Pd, dan Pembimbing II, Samsiah, S.Pd, M.Pd. Masalah dalam penelitian ini: Bagaimanakah Deskripsi kecerdasan kinestetik di kelompok B TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo?. Tujuan dalam Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara jelas tentang kecerdasan kinestetik di kelompok B Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain deskriptif serta teknik pengumpulan data adalah Observasi, Wawancara, dan Studi Dokumen Data dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan kinestetik kelompok B di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo dapat dideskripsikan melalui tiga hal yaitu: Anak mampu melakukan gerakan senam, Anak mampu berjalan diatas papan titian, dan Anak mampu melompat dengan satu kaki. Guru mengajarkan anak melakukan dengan cara terus mengajarkan anak yang belum mampu melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Deskripsi Kecerdasan Kinestetik dengan kegiatan senam, berjalan diatas papan titian, dan melompat dengan satu kaki pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota gorontalo sudah maksimal. Kata Kunci: kecerdasan, kinestetik
3 Pendidikan adalah suatu kegiataan umum yang dapat menghasilkan perubahan yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia. Pendidikan biasanya berawal dari seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Ini dapat membuktikan bahwa pendidikan dapat ditempuhdengan cara apapun dan dapat dilakukan kapanpun. Pendidikan Anak Usia Dini adalah bentuk penyelengaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Setiap anak mempunyai banyak bentuk kecerdasan (multiple intelligences), yang menurut Howard gardner terdapat delapan domain kecerdasan atau intellegensi yang dimiliki semua orang, termasuk anak. Salah satu aspek perkembangan anak yang harus di stimulasi adalah kecerdasan kinestetik yang berkaitan dengan gerakan-gerakan seluruh anggota tubuh. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik biasanya anak tidak bisa duduk manis, dia akan selalu bergerak dan bergerak. Pengembangan kecerdasan kinestetik tubuh memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan keterampilanketerampilan fisik yang halus. Pengembangan jasmani yang dapat dilakukan dengan mengajak anak menjalani latihan-latihan, baik latihan gerak tubuh menyeluruh (koordinasi motorik kasar) seperti berlari, melompat, menari, senam, berjalan diatas papan titian maupun latihan-latihan koordinasi panca indra dan gerak badan (koordinasi motorik halus) seperti menggambar, mewarnai, dan lainlain. Meskipun guru sudah berupaya mengembangkan kecerdasan kinestetik anak, sesuai hasil pada Wawancara dengan guru Kelompok B Di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo bahwa Kecerdasan kinestetik telah dilakukan melalui kegiatan (1) Senam, (2) Berjalan diatas papan titian, (3) Melompat dengan satu kaki, Namun hasilnya belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan 28 anak hanya 10 anak yang mampu melakukan Senam, Berjalan diatas papan titian, dan melompat dengan
4 satu kaki, sedangkan 18 anak yang belum mampu melakukan senam, berjalan diatas papan titian, dan melompat dengan satu kaki. Rendahnya kecerdasan kinestetik anak di duga disebabkan oleh beberapa hal, seperti anggota tubuh yang belum terstimulus dengan baik, kurangnya kepercayaan diri anak dalam menggerakan tubuh, kurangnya motivasi yang diberikan guru pada anak dalam mengembangkan kinestetik anak, dan gerakangerakan yang menoton. Oleh karena itu anak tidak terfokus pada saat gerakan yang dilakukan oleh guru tersebut sehingga anak merasa bosan dan sebagian anak hanya bermain dengan teman sebayanya. Kecerdasan kinestetik sangat bermanfaat bagi Anak usia Dini karena dengan adanya kecerdasan kinestetik maka seluruh anggota tubuh akan berkembang dengan baik sesuai usia Anak. Rumusan Masalah, Dari latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kecerdasan kinestetik anak di kelompok B TK Negeri Pembina Ki Hadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo?. Tujuan Penelitian, Dari rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah mendeskripsikan kecerdasan kinestetik anak Di kelompok B TK Negeri Pembina Ki Hadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Manfaat Penelitian, Manfaat Secara Teoritis dan Praktis. Adapun manfaat teoritis yaitu: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna khususnya menambah pengetahuan tentang cara mendeskripsikan kecerdasan kinestetik pada anak. Manfaat Praktis yaitu: 1. Bagi Guru sebagai masukan bagi para guru dalam mendeskripsikan kecerdasan kinestetik anak. 2. Bagi Peneliti dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan penulis mengenai cara mendeskripsikan kecerdasan kinestetik anak dengan segala keterbatasan fasilitas penunjang. 3. Bagi sekolah sebagai masukan dengan adanya penelitian ini maka diharapkan agar lebih memperhatikan anak-anak yang belum mampu melakukan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan kecerdasan kinestetik. 1. Pengertian Kecerdasan Menurut Bainbridge (Dalam Yaumi 2012:9) kecerdasan adalah istilah yang sulit untuk didefinisikan hingga menimbulkan pemahaman yang berbeda-beda
5 diantara para ilmuan. Dalam pengertian yang populer, kecerdasan sering didefinisikan sebagai kemampuan umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berfikir abstrak. 2. Pengertian Kinestetik Gerak (kinestetik) juga menjadi bagian penting kehidupan anak. Kinestetik anak menunjukkan apakah anak-anak akan berkembang optimal atau tidak, terutama karena kualitas kehidupan anak sangat ditampakkan oleh aktivitas kinestetik mereka. Anak beraktivitas melalui bermain, berinteraksi, dan bereksplorasi yang di dalamnya terdominasi oleh aktivitas berkinestetik. Howard Gardner memasukkan kinestetik sebagai salah satu kecerdasan. 3. Pengertian Kecerdasan Kinestetik Menurut Armstrong (Dalam Kurniawan, 2013:4-5) Kecerdasan kinestetik tubuh merupakan kecerdasan seseorang dalam menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaan -perasaan (misalnya, sebagai aktor, pemain pantomime, atlit atau penari), dan kelincahan dalam menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu ( misalnya, sebagai seorang pengrajin, pematung, mekanik, atau ahli bedah ). Kecerdasan ini meliputi keterampilan fisik tertentu seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, ketepatan, taktil, dan haptic. 4. Karakteristik Kecerdasan Kinestetik Menurut Suyadi (Dalam Rahmawati 2014) Ciri-ciri Anak Usia Dini yang mempunyai Kecerdasan Kinestetik pada anak Usia 5-6 tahun dapat dijabarkan sebagai Berikut : Usia 5-6 Tahun: (1) Mampu menjaga keseimbangan badan ketika berjalan di atas papan titian (papan keci menyerupai jembatan tanpa berpegangan. (2) Mampu senam dengan gerakan. (3) Mampu melompat dengan satu atau dua kaki secara bervariasi memakai baju kaos dan sepatu sederhana. (tanpa tali) sendiri tanpa dibantu. (4) Mampu mengendarai sepeda roda tiga. (5) Mampu melakukan gerak akrobat. (6) Mampu menggunting kertas dan menempelnya.
6 5. Manfaat Kelemahan Dan Kelebihan Kecerdasan Kinestetik Orang yang memiliki kelebihan dalam kecerdasan kinestetik cenderung mempunyai perasaan yang kuat dan kesadaran mendalam tentang gerakangerakan fisik. Mereka mampu berkomunikasi dengan baik melalui bahasa tubuh dan sikap dalam bentuk fisik lainya. Mereka juga mampu melakukan tugas dengan baik setelah melihat orang lain melakukanya terlebih dahulu, kemudian meniru dan mengikuti tindakanya. Namun, orang yang memiliki kecerdasan ini sering merasa tidak tenang ketika duduk dalam waktu yang relatif lama bahkan merasa bosan jika segala sesuatu yang dipelajari atau disampaikan tanpa disertai dengan tindakan yang demonstratif. Adapun Kelemahan dari anak kinestetik, yaitu cenderung tidak bisa diam dalam jangka waktu lama. Maunya bergerak terus. Namun, orangtua tidak perlu khawatir karena mereka anak normal dan seiring perkembangan usianya, anak kinestetik juga bisa lebih tenang seperti anak-anak lain. Sebab, kinestetik ini bukan gangguan atau kekurangan dari seseorang melainkan salah satu cara kemampuan mengekpresikan diri. Perlu diketahui, semua orang mempunyai kecerdasan kinestetik dengan level yang berbeda. Ada yang lebih dominan, tapi ada juga yang kecerdasan fisiknya tidak unggul dibandingkan kecerdasan lain. 6. Kecerdasan Gerak Kinestetik Pada Anak Kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaannya serta keterampilan menggunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu (Musfiroh, 2008: 50). Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan keakuratan menerima rangsang, sentuhan, dan tekstur.
7 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskritif sedangkan jenis penelitian yaitu kualitatif. Pemelihan jenis dan pendekatan ini dilakukan untuk menjaga objektivitas dalam penelitian. Sedangkan sumber data yang diwawancarai yaitu pempinan TK, guru, dan orang tua. Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini di tempuh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo guna untuk melihat lebih jelas apakah perkembangan kecerdasan kinestetik pada anak di sekolah sudah berkembang. Dari hasil observasi lebih lanjut yang di lakukan oleh peneliti dalam mendeskripsikan kecerdasan kinestetik pada anak di kelompok B TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota gorontalo Dimana anak yang sudah mampu melakukan senam berjumlah 86 %, sedangkan anak yang belum mampu melakukan senam berjumlah 14 %, kemudian kegiatan berjalan diatas papan titian semua anak sudah mampu melakukanya atau sudah 100 %, dan yang terakhir kegiatan melompat dengan satu kaki itu sudah sekitar 90 % anak yang sudah mampu sedangkan yang belum mampu berjumlah 10 %. PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana perkembangan kinestetik melalui senam, berjalan diatas papan titian, dan melompat dengan satu kaki pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo yang di tinjau dari apa anak mampu melakukan senam, anak mampu berjalan diatas papan titian, dan anak mampu melompat dengan satu kaki.
8 a. Mampu melakukan gerakan senam Anak mampu melakukan gerakan senam sesuai dengan usia anak dan contoh yang diberikan oleh guru. Disamping itu Anak-anak juga selalu terlibat setiap paginya pada saat senam, akan tetapi sebelum melakukan senam guru terlebih dahulu mengatur barisan dan mengambil posisi tiap anak satu kotak supaya anak-anak tidak bisa saling dorong mendorong antar teman. Meskipun guru sudah berupaya mencontohkan kegiatan senam namun masih ada kendalakendala yang ditemukan misalnya masih ada anak-anak yang malu bila saat melakukan senam, ada juga yang tidak mau beraktifitas setiap paginya. Solusi untuk kendala-kendala tersebut yakni guru harus lebih memperhatikan anak-anak yang belum bisa senam. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian. Meskipun masih ada anak-anak yang tidak bisa melakukanya namun guru selalu bersikap sabar dalam mengajarkan senam kepada anak-anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan anak mampu melakukan gerakan senam maka dapat dilihat bahwa dari anak yang berjumlah 28 orang anak ada sekitar 86 % anak yang sudah mampu melakukan gerakan senam dan anak yang belum melakukan gerakan senam ada sekitar 14 %. Hal ini dapat dilihat dari pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti guna untuk membandingkan berapa orang anak yang mampu dan berapa orang anak yang belum mampu. Hasil kesimpulan diatas didukung oleh teori Suyadi (Dalam Rahmawati 2014:18) bahwa anak yang sudah mempunyai kecerdasan kinestetik berdasarkan usia anak dapat dilihat dari anak sudah mampu melakukan senam gerakan senam yang diberikan oleh guru dan perkembangan kinestetik anak sudah berkembang dengan baik.
9 b. Mampu menjaga keseimbangan ketika berjalan diatas papan titian Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diketahui bahwa anak sudah bisa menjaga keseimbangan badan ketika berjalan diatas papan titian. Hal ini dikarenakan guru selalu mengajarkan agar anak bisa menyeimbangkan badannya ketika berjalan. Meskipun begitu ada juga kendala-kendala yang ditemukan dimana anak yang belum bisa menyeimbangkan badannya hal ini dikarenakan ada anak yang hanya bermain pada saat melakukan kegiatan tersebut, dan ada juga anak masih merasa takut saat berjalan diatas papan titian. Meskipun masih ada anak-anak yang tidak bisa melakukanya namun guru selalu bersikap sabar dalam mengajarkan anak untuk berjalan diatas papan titian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan dilakukannya kegiatan berjalan diatas papan titian maka dapat dilihat bahwa dari anak yang berjumlah 28 orang anak, sudah mencapai 100 % anak yang sudah mampu melakukan kegiatan berjalan diatas papan titian. Hal ini dapat dilihat dari pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti guna untuk membandingkan berapa orang anak yang mampu dan berapa orang anak yang belum mampu. Pendapat ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Suyadi (dalam Rahmawati 2014:18) bahwa anak usia 5-6 sudah mampu menjaga keseimbangan badan saat berjalan diatas papan titian tanpa dibantu. c. Mampu melompat dengan satu kaki Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara bahwa anak sudah mampu melompat dengan satu kaki dan sudah bisa menyeimbangkan badan. Karena guru memperlakukan anak dengan sama supaya anak mempunyai rasa percaya diri untuk melakukan kegiatan melompat dengan satu kaki. Namun disamping itu masih ada anak yang belum bisa melakukan kegiatan tersebut karena anak yang ukuran badanya terlalu besar sehingga hanya bisa melakukan satu kali lompatan dan ada juga yang anak-anak melompat dengan cepat sehingga membahayakan untuk diri anak. Meskipun masih ada anak yang belum bisa
10 namun guru selalu berusaha untuk mengajarkan anak agar bisa melakukan kegiatan tersebut dan selalu mengawasi anak-anak pada saat melakukan kegiatan melompat dengan satu kaki. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan dilakukanya kegiatan melompat dengan satu kaki maka dapat dilihat bahwa dari anak yang berjumlah 28 orang anak ada sekitar 90 % anak yang sudah mampu melompat dengan satu kaki dan ada juga anak yang belum mampu melompat dengan satu kaki berjumlah 3 orang atau 10 %. Hal ini dapat dilihat dari pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti guna untuk membandingkan berapa orang anak yang mampu dan berapa orang anak yang belum mampu. Mampu melompat dengan satu kaki tanpa di bantu oleh siapapun, Hasil kesimpulan diatas didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Suyadi (Dalam Rahmawati 2014:18) bahwa anak mampu melompat dengan satu kaki tanpa di bantu oleh guru dan orang tua.
11 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil uraian diatas maka kesimpulan dari hasil deskripsi kecerdasan kinestetik pada anak Kelompok B di TK Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo telah dilakukan dengan mengarah pada ketiga indikator yang telah digunakan dalam penelitian ini Maka hasil kesimpulan ketiga kegiatan yang telah dilakukan, di mana anak-anak yang berada di Tk Negeri Pembina Kihadjar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo sudah mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang diberikan oleh guru dan sudah maksimal. Saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas maka disarankan agar guru kelompok B di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota Selatan Kota gorontalo agar lebih memperhatikan anak-anak yang belum mampu melakukan kegiatan senam, berjalan diatas papan titian, dan melompat dengan satu kaki, karena ketiga kegiatan tersebut sangat berhubungan dengan anggota tubuh anak dan terus mengajarkan anak dalam tiga kegiatan yang sudah di berikan oleh guru agar perkembangan kinestetik anak akan terus berkembang dengan baik.
12 DAFTAR PUSTAKA Gardner, H.(2007) kecerdasan-dengan-berbagai-metode. Kurniawan,H ;Laely, T.A. (2014). 30 Permainan Kreatif Untuk Kecerdasan logika Matematika Anak. Alfabeta Bandung Musfiroh, T. (2008). Cerdas Melalui Bermain, Jakarta: PT Grasindo. Rahmawati, B Deskripsi Kecrdasan Kinestetik Anak program S1 Pendidikan Anak Usia Dini. Gorontalo. Yaumi M.(2012) Pembelajaran Berbasis Multiple Intelegences.jakarta: PT Dian Rakyat
BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam hal mendewasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa dan dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapat pembinaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Setiap anak selalu memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi proses perkembangan selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu jenjang pendidikan yang berfungsi untuk mengembangkan setiap kemampuan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Perkembangan Kecerdasan Kinestetik. berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Perkembangan Kecerdasan Kinestetik Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti di alami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun perilakunya (gerakan anggota tubuh). Tubuh manusia akan terlihat kelenturannya apabila sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan bagi anak usia dini memiliki manfaat yang besar bagi dirinya sendiri dan bagi perkembangan sosialnya karena tingkat kecerdasan anak yang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu hendaknya pendidikan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia 4-5 tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan. yang lebih baik, pendidikan ini berupa pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Blakang Pendidikan merupakan proses membantu mengembangkan dan meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan kemampuan untuk menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci kesuksesan pembangunan suatu bangsa, karena itu berbagai upaya pengembangan sumber daya manusia haruslah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut undang undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14 merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam. proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sosok yang unik. Anak usia dini mengalami suatu proses. perkembangan anak selanjutnya ( Santoso 2005:2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk sosiokultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN
PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN Nisnayeni Abstrak: Perkembangan motorik kasar anak di TK Bina Ummat Pesisir Selatan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPESONAL ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KOTA SELATAN
PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTRAPESONAL ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KIHADJAR DEWANTORO KOTA SELATAN Nurjana B. Giasi Haris Mahmud, Rapi Us. Djuko Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI GERAK DAN LAGU DI TK AISYIYAH CABANG KARTASURA KELOMPOK B TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya manusia ( Depdiknas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dapat menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional di bidang pendidikan menitikberatkan pada perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang pendidikan, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan kepada anak dan ditujukan untuk merangsang setiap perkembangan dan pertumbuhan anak dalam memasuki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam seluruh rangkaian tumbuh kembang manusia, usia dini merupakan usia yang sangat menentukan. Pada usia dini itulah seluruh peletak dasar tumbuh kembang fisik
Lebih terperinciMenstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah
Menstimulasi Kecerdasan Kinestetik dan Musikal pada Anak-anak Prasekolah Rita Eka Izzaty, M.Si, Psi (Psikolog Psikologi Perkembangan Anak) Dosen Jur. Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, FIP, UNY Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak merupakan anugerah terbesar yang dititipkan oleh Allah SWT. untuk dididik dan dibimbing agar menjadi individu yang beriman serta bertaqwa kepada Allah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kualitas suatu sistem pendidikan dapat memengaruhi kualitas suatu bangsa di masa depan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum Sekolah Dasar (SD) yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
Lebih terperinciDESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO
1 DESKRIPSI PENGENALAN BENTUK GEOMETRI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK TERATAI KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO NURNANINGSIH AHMAD Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga
Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tubuh memang memerlukan keseimbangan dalam kehidupan. Selain. keseimbangan fisik manusia juga memerlukan keseimbangan jiwa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memang memerlukan keseimbangan dalam kehidupan. Selain keseimbangan fisik manusia juga memerlukan keseimbangan jiwa. Keseimbangan tubuh anak sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma terkini tentang pendidikan bagi anak usia dini telah menumbuhkan pendekatan yang holistik. Anak dipandang sebagai individu yang utuh sehingga membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang lebih tinggi dari kedudukan harta dan benda, bahkan jauh lebih berharga di atas segala sesuatu yang di miliki. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa (peserta didik) untuk memperoleh kedewasaan, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Diana Mutiah (2010) usia 0-5 tahun sering disebut sebagai usia emas (The Golden Age) dimana fisik dan otak anak sedang berada di masa pertumbuhan terbaiknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senam sangat erat kaitannya dengan gerakan. Setiap hari, tubuh manusia pasti selalu bergerak walau hanya sebentar. Limbangan (2012) mengungkapkan bahwa ketika manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan terutama, karena anak lahir dalam keluarga dan anak dibesarkan oleh keluarga. Apa yang dilihat, didengar,
Lebih terperinci2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINIMELALUI BERMAIN CLAY
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Setiap orang tua sangat menginginkan anaknya lebih baik, lebih hebat dan lebih berhasil dari mereka. Sebaliknya tidak ada orang tua di muka bumi ini yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menentukan perkembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang dimiliki anak karena keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimilikinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai perkembangan karena usia yang tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari tahapan anak usia dini yang memiliki kepekaan dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika/pengenalan konsep bilangan wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari usia PAUD, untuk membekali peserta didik dengan hasil belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini atau pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan ini dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak memiliki potensi kemampuan serta kecerdasan yang luar biasa, baik dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang dimiliki tidak bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia dari 0 sampai dengan usia 8 tahun (Solehudin, 1997 : 23). Dan usia ini juga disebut dengan golden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prinsip pembelajaran anak usia dini sejatinya bersifat kolaboratif, tidak hanya menitikberatkan satu aspek saja, akan tetapi berorientasi pada pengembangan seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada pendidikan anak usia dini. Taman Kanak-kanak yang disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatu kemutlakan yang perlu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatu kemutlakan yang perlu dilakukan sebagai suatu bentuk tanggung jawab atas peningkatan kualitas anak Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada anak usia dini. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini merupakan masa keemasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan diri secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
Lebih terperinciBUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN
BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan kualitas diri bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan kualitas diri bagi setiap manusia. Kualitas diri dapat dibentuk sejak usia anak-anak sebagai generasi penerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang merupakan masa emas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia empat sampai dengan enam tahun (Masitoh, 2006:16). Pendidikan TK memiliki peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG Febriani Effendi* Abstrak; Penelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya kemampuan motorik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh Anisa Ayu Lestari ( )
HUBUNGAN ANTARA LATIHAN SENAM IRAMA DENGAN KEMAMPUAN GERAKAN TERKOORDINASI ANAK USIA DINI JURNAL Oleh Anisa Ayu Lestari (1113054006) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinci