FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOPERASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOPERASI"

Transkripsi

1 RUANG KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KOPERASI Oleh : Abdul Muis Abstract Cooperatives as a social character of economic organization must be able to stand alone and thrive. But in his journey is still much that needs improvement here and there. For example, managerial factors, there are still many who lack an understanding of the board of Cooperative management, so that the journey often experience various obstacles. In this paper put forward in how to manage a cooperative with an effective and efficient management. Starting from the careful planning and good organization, and direction by management to employees and their members until the issue of control or supervision. Including how the financial management conducted by the board. This need for perseverance, patience and a high fighting spirit and that must be owned by the board. So that the MFI can perceived benefits not only for members but for society at large. Keywords : Cooperatives, Economic Organization, Social Welfare Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus mampu berkembang dan menjalankan kegiatannya secara seimbang, antara menjalankan kegiatan ekonomi juga diisi dengan kegiatan yang mengandung nilainilai kemasyarakatan. Sebagai badan usaha, koperasi merupakan badan usaha yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kehidupannya yang lebih sehat dan sejahtera bagi para anggotanya. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya, melalui pembentukan atau pendirian sebuah usaha yang dikelola secara

2 demokratis. Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai pedoman atau pegangan untuk mengenal apa itu Koperasi secara lebih jauh: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Untuk mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta, 1954). Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. (ILO, 1966 dikutip dari Sumarsono, 2003). Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa Koperasi setidak-tidaknya memiliki atau terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur yang kedua adalah unsur sosial. Untuk dapat mencapai kedua unsur tersebut, maka manajemen koperasi merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan untuk dapat mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Karena manajemen dapat memecahkan berbagai persoalan yang selama ini sering dihadapi oleh pengurus koperasi di berbagai tempat. Karena seringkali sasaran yang dikehendaki jauh dari apa yang diharapkan. Dengan manajemen kegiatan yang akan dilaksanakan sudah melalui proses perencanaan yang matang, melalui pengorganisasian, melalui pengarahan serta pengawasan yang efektif. 1. Perencanaan. Perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dimana harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, mengapa itu semua harus dikerjakan, dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Dengan perencanaan ini maka akan terlihat bagaimana masalah yang akan dihadapi, seberapa besar hasil yang akan didapat, serta kendala-kendala apa yang akan dihadapi. Ini semuanya sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu melalui sebuah perencanaan tadi. Dalam perencanaan tadi perlu dirumuskan tujuan dan sasaran apa yang hendak dicapai dari Koperasi. Hal ini penting karena : (a) Tujuan atau sasaran dapat memberikan arah, dengan adanya tujuan dan sasaran tersebut akan membantu para pengurus untuk termotivasi; (b) Dengan tujuan dan sasaran akan dapat lebih fokus bagi pengurus, karena disadari bahwa sumber daya yang ada sangat terbatas, sehingga pengurus dapat lebih memprioritaskan terhadap sejumlah kebutuhan yang ada. (c) Dengan tujuan dan sasaran tadi akan dapat menjadi sebuah pedoman bagi penyusunan rencana, baik yang bersifat strategis maupun bersifat operasional serta berbagai alternative pilihan akan lebih nampak jelas. (d) Tujuan dan sasaran dapat pula membantu para pengurus untuk melakukan evaluasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Pencapaian tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk 45

3 pencapaian periode atau tahun berikutnya. Dengan demikian maka perencanaan merupakan suatu prinsip yang harus dilaksanakn dalam menjalani Koperasi. Karena perencanaan merupakan strategi dalam mencapai tujuan organisasi, dan berbagai kegiatan yang akan dilakukan sudah melalui berbagai pertimbangan secara sermat, yaitu seprti : - Kekuatan-kekuatan internal koperasi; - Kelemahan-kelemahan internal yang dihadapi; - Kesempatan atau peluangpeluang usaha yang tersedia yang memungkinkan unuk dapat dilakukan; - Hambatan-hambatan apa saja yang mungkin dapat mengganggu untuk menacapai langkah tersebut. Dari paparan di atas, maka jelas bahwa perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen sangat mutlak harus dilaksanakan. Karena mengabaikan perencanaan maka akan mendapatkan berbagai kesulitan untuk mencapai suatu tujuan 2. Pengorganisasian. Tujuan dari pengorganisasi ini adalah untuk mengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan melalui penyusunan sebuah struktur organisasi, sehingga akan terlihat siapa melakukan apa dan siapa bertanggung jawab kepada 46 siapa. Dengan pengorganisasi pula akan dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan bagi para pengurus. Karena berbagai hal sudah dikelompokan, baik yang bersifat materi, maupun yang non material. 3. Pengarahan Organisasi yang sudah ada, struktur yang sudah ada serta sumber daya manusia yang sudah tersedia tidak mungkin dapat berkerja dengan maksimal, tanpa adanya suatu pengarah. Pengarahan di sini adalah bagaimana para karyawan yang ada dapat bertugas lebih serius dan konsentrasi. Semua karyawan yang ada bekerja dalam suatu arahan, sehingga tidak berjalan sendirisendiri. 4. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk menentapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran. Atau suatu kegiatan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan rencana semula atau tidak. Pengawasan ini bisa dilakukan oleh para pengurus kepada para karyawannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pengawasan juga dapat dilakukan oleh Badan Pengawas Koperasi kepada para pengurus di dalam menjalankan amanah Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dengan adanya pengawasan, maka kegiatan koperasi dapat berjalan seperti yang diharapkan bersama. Jadi pengawasan tersebut adalah, agar lebih dapat memastikan apakah pelaksanaan kegiatan sudah berada pada rel yang sebenarnya atau malah terjadi penyimpangan. Kalaupun ada terjadi suatu

4 penyimpangan, maka dengan adanya pengawasan diharapkan dapat diketahui sedini mungkin sehingga tidak sampai pada tarap yang sangat membahayakan koperasi. Jadi dengan pengawasan atau pengendalian diharapkan : a. Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan program-program yang telah dibuat; b. Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai; c. Dapat menentukan tindakantindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang dihadapi pengurus koperasi; d. Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk dapat memperbaiki perencanaan yang akan datang; e. Mengetahui adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan perencanaan sedini mungkin. Dengan demikian, maka jika para pengurus koperasi dapat menerapkan seluruh fungsifungsi manajemen dengan baik, maka tujuan koperasi yaitu untuk dapat mensejahterakan para anggotanya akan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sehingga tidak lagi terjadi Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tertunda, yang selama ini banyak terjadi di berbagai koperasi sekunder maupun primer. Oleh karena kesadaran para pengurus untuk dapat menerapkan manajemen koperasi dengan baik sangatlah penting. Karena tidak mungkin suatu organisasi dapat dilaksanakan tanpa menerapkan apa yang disebut dengan manajemen. Manajemen Keuangan Pusat perhatian manajemen keuangan, yaitu terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan suatu usaha. Sebagai salah satu sumberdaya strategis untuk menjalankan usaha. Sehingga salah pengelolaan keuangan tersebut, maka akan berdampak sangat luas terhadap keberlangsungan koperasi kedepan. Masalah yang sering terjadi yang berkaitan dengan keuangan yaitu, masalah menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana yang bisa diperoleh dengan dana relative murah. Kemudian masalah pengunaan untuk membiayai berbagai kegiatan yang kurang prioritas. Dan kemudian kemampuan pengurus itu sendiri dalam hal ini adalah bendahara yang kurang mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan koperasi. a. Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Karena kebutuhan modal kerja pasti selalu ada dalam setiap koperasi. Misalnya dalam penyelenggaraan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar hutang, membayar bunga bank serta kegiatan rutin lainnya yang berhubungan dengan modal. b. Manajemen Kas Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow). Kas adalah aktiva yang sifatnya paling likuid. Selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak mempunyai identitas pemilikan yang jelas, karena itu sangat besar kemungkinannya 47

5 menjadi sasaran penyimpangan, sehingga kas harus diarahkan agar tercapainya hal seperti berikut : - tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksi-transaksi koperasi selama periode berjalan; - menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah relative besar; - Menghindari terjadinya penyalahgunaan pengunaan kas koperasi. c. Manajemen Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak-pihak di luar koperasi, yang timbul karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi, yang sifatnya ada jangka pendek dan ada yang jangka panjang. Untuk tidak terjadinya piutang lebih besar, maka pelanggan yang mempunyai hutang untuk membayarnya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah terjadinya penyelewengan yang menagihnya atau penagih piutang di dalam koperasi sendiri. d. Manajemen Persediaan Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka persediaan dapat dibedakan menjadi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Untuk bahan baku adalah bagaimana pembelian bahan baku dilakukan secara efisien dan tepat waktu. Untuk barang jadi, cenderung memiliki lingkup yang lebih luas. Barang jadi adalah hasil transformasi bahan baku setelah ditambah dengan jasa tenaga kerja dan jasa fasilitas. Karena itu pengamanan fisik dari terjadinya penyelewengan, maka perlu perhatian manajemen persediaan barang jadi. Sehingga kualitasnya dapat dipertahankan. e. Manajemen Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian suratsurat berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Hal ini karena adanya kelebihan kas koperasi. Hasilnya berupa bunga, deviden, atau keuntungan selisih kurs transaksi jual beli mata uang asing. Walaupun investasi jangka pendek ini hanya bersifat sementara waktu, tapi juga mengandung risiko, seperti investasi mata uang asing dapat mengalami kerugian karena terjadinya penurunan nilai kurs pada saat menjual kembali. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para pengurus koperasi dalam melakukan kegiatan investasi tersebut. Demikianlah sekelumit mengenai manajemen koperasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan kemajuan koperasi di Indonesia. Karena manajemen dengan sejumlah fungsifungsinya sudah terbukti kemampuannya dalam menjalankan roda organisasi baik organisasi besar maupun organisasi dalam skup yang kecil. Baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dari hal tersebut sudah barang tentu, yang menjadi pertanyaan mengapa banyak koperasi yang didirikan tetapi tidak banyak yang mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan para pengurus dan pengelola tidak memiliki kemampun manajerial. how to manage adalah kalimat yang harus dijawab bagi setiap pengelola koperasi agar tujuan koperasi dapat tercapai. Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus 48

6 mampu berkembang dan menjalankan kegiatannya secara seimbang, antara menjalankan kegiatan ekonomi juga diisi dengan kegiatan yang mengandung nilainilai kemasyarakatan. Sebagai badan usaha, koperasi merupakan badan usaha yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kehidupannya yang lebih sehat dan sejahtera bagi para anggotanya. Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya, melalui pembentukan atau pendirian sebuah usaha yang dikelola secara demokratis. Berikut adalah dua pengertian koperasi sebagai pedoman atau pegangan untuk mengenal apa itu Koperasi secara lebih jauh: Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Untuk mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Hatta, 1954). Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. (ILO, 1966 dikutip dari Sumarsono, 2003). Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat diketahui bahwa Koperasi setidak-tidaknya memiliki atau terdapat dua unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Unsur pertama adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur yang kedua adalah unsur sosial. Untuk dapat mencapai kedua unsur tersebut, maka manajemen koperasi merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan atau ditinggalkan untuk dapat mengelola koperasi secara efektif dan efisien. Karena manajemen dapat memecahkan berbagai persoalan yang selama ini sering dihadapi oleh pengurus koperasi di berbagai tempat. Karena seringkali sasaran yang dikehendaki jauh dari apa yang diharapkan. Dengan manajemen kegiatan yang akan dilaksanakan sudah melalui proses perencanaan yang matang, melalui pengorganisasian, melalui pengarahan serta pengawasan yang efektif. 5. Perencanaan. Perencanaan merupakan penentuan terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan, kapan harus dikerjakan, dimana harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, mengapa itu semua harus dikerjakan, dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan. Dengan perencanaan ini maka akan terlihat bagaimana masalah yang akan dihadapi, seberapa besar hasil yang akan didapat, serta kendala-kendala apa yang akan dihadapi. Ini semuanya sudah dapat diprediksi sebelumnya, yaitu melalui sebuah perencanaan tadi. Dalam perencanaan tadi perlu dirumuskan tujuan dan sasaran apa yang hendak dicapai dari Koperasi. Hal ini penting karena : a) Tujuan atau sasaran dapat memberikan arah, dengan adanya tujuan dan sasaran tersebut akan membantu para pengurus untuk termotivasi; b) Dengan tujuan dan sasaran akan dapat lebih fokus bagi pengurus, karena disadari bahwa sumber daya yang ada sangat terbatas, sehingga pengurus dapat lebih memprioritaskan terhadap sejumlah kebutuhan yang ada. 49

7 c) Dengan tujuan dan sasaran tadi akan dapat menjadi sebuah pedoman bagi penyusunan rencana, baik yang bersifat strategis maupun bersifat operasional serta berbagai alternative pilihan akan lebih nampak jelas. d) Tujuan dan sasaran dapat pula membantu para pengurus untuk melakukan evaluasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Pencapaian tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk pencapaian periode atau tahun berikutnya. Dengan demikian maka perencanaan merupakan suatu prinsip yang harus dilaksanakn dalam menjalani Koperasi. Karena perencanaan merupakan strategi dalam mencapai tujuan organisasi, dan berbagai kegiatan yang akan dilakukan sudah melalui berbagai pertimbangan secara sermat, yaitu seprti : - Kekuatan-kekuatan internal koperasi; - Kelemahan-kelemahan internal yang dihadapi; - Kesempatan atau peluang-peluang usaha yang tersedia yang memungkinkan unuk dapat dilakukan; - Hambatan-hambatan apa saja yang mungkin dapat mengganggu untuk menacapai langkah tersebut. Dari paparan di atas, maka jelas bahwa perencanaan merupakan salah satu dari fungsi manajemen sangat mutlak harus dilaksanakan. Karena mengabaikan perencanaan maka akan mendapatkan berbagai kesulitan untuk mencapai suatu tujuan 6. Pengorganisasian. Tujuan dari pengorganisasi ini adalah untuk mengelompokan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki koperasi 50 agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dengan melalui penyusunan sebuah struktur organisasi, sehingga akan terlihat siapa melakukan apa dan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Dengan pengorganisasi pula akan dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan bagi para pengurus. Karena berbagai hal sudah dikelompokan, baik yang bersifat materi, maupun yang non material. 7. Pengarahan Organisasi yang sudah ada, struktur yang sudah ada serta sumber daya manusia yang sudah tersedia tidak mungkin dapat berkerja dengan maksimal, tanpa adanya suatu pengarah. Pengarahan di sini adalah bagaimana para karyawan yang ada dapat bertugas lebih serius dan konsentrasi. Semua karyawan yang ada bekerja dalam suatu arahan, sehingga tidak berjalan sendirisendiri. 8. Pengawasan Pengawasan merupakan suatu upaya yang sistematis untuk menentapkan standar prestasi dengan sasaran-sasaran. Atau suatu kegiatan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan rencana semula atau tidak. Pengawasan ini bisa dilakukan oleh para pengurus kepada para karyawannya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Pengawasan juga dapat dilakukan oleh Badan Pengawas Koperasi kepada para pengurus di dalam menjalankan amanah Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dengan adanya pengawasan, maka kegiatan koperasi dapat berjalan seperti yang diharapkan bersama.

8 Jadi pengawasan tersebut adalah, agar lebih dapat memastikan apakah pelaksanaan kegiatan sudah berada pada rel yang sebenarnya atau malah terjadi penyimpangan. Kalaupun ada terjadi suatu penyimpangan, maka dengan adanya pengawasan diharapkan dapat diketahui sedini mungkin sehingga tidak sampai pada tarap yang sangat membahayakan koperasi. Jadi dengan pengawasan atau pengendalian diharapkan : a. Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan program-program yang telah dibuat; b. Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai; c. Dapat menentukan tindakantindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang dihadapi pengurus koperasi; d. Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk dapat memperbaiki perencanaan yang akan datang; e. Mengetahui adanya penyimpangan terhadap pelaksanaan perencanaan sedini mungkin. Dengan demikian, maka jika para pengurus koperasi dapat menerapkan seluruh fungsi-fungsi manajemen dengan baik, maka tujuan koperasi yaitu untuk dapat mensejahterakan para anggotanya akan dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Sehingga tidak lagi terjadi Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tertunda, yang selama ini banyak terjadi di berbagai koperasi sekunder maupun primer. Oleh karena kesadaran para pengurus untuk dapat menerapkan manajemen koperasi dengan baik sangatlah penting. Karena tidak mungkin suatu organisasi dapat dilaksanakan tanpa menerapkan apa yang disebut dengan manajemen. Manajemen Keuangan Pusat perhatian manajemen keuangan, yaitu terhadap pengelolaan berbagai aspek keuangan suatu usaha. Sebagai salah satu sumberdaya strategis untuk menjalankan usaha. Sehingga salah pengelolaan keuangan tersebut, maka akan berdampak sangat luas terhadap keberlangsungan koperasi kedepan. Masalah yang sering terjadi yang berkaitan dengan keuangan yaitu, masalah menentukan berbagai kemungkinan perolehan sumber dana yang bisa diperoleh dengan dana relative murah. Kemudian masalah pengunaan untuk membiayai berbagai kegiatan yang kurang prioritas. Dan kemudian kemampuan pengurus itu sendiri dalam hal ini adalah bendahara yang kurang mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan koperasi. a. Manajemen Modal Kerja Manajemen modal kerja juga merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Karena kebutuhan modal kerja pasti selalu ada dalam setiap koperasi. Misalnya dalam penyelenggaraan usaha, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar hutang, membayar bunga bank serta kegiatan rutin lainnya yang berhubungan dengan modal. b. Manajemen Kas Pusat perhatian manajemen kas adalah pada tercapainya keseimbangan antara kas yang dikeluarkan (cash outflow) dengan kas yang diterima (cash inflow). Kas adalah aktiva yang sifatnya paling likuid. Selain itu kas juga merupakan aktiva yang tidak mempunyai identitas pemilikan yang jelas, karena itu sangat besar kemungkinannya menjadi 51

9 sasaran penyimpangan, sehingga kas harus diarahkan agar tercapainya hal seperti berikut : - tersedianya kas dalam jumlah yang cukup untuk membiayai transaksitransaksi koperasi selama periode berjalan; - menghindari terjadinya pengangguran kas koperasi dalam jumlah relative besar; - Menghindari terjadinya penyalahgunaan pengunaan kas koperasi. c. Manajemen Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihakpihak di luar koperasi, yang timbul karena terjadinya penjualan atau penyerahan jasa-jasa koperasi, yang sifatnya ada jangka pendek dan ada yang jangka panjang. Untuk tidak terjadinya piutang lebih besar, maka pelanggan yang mempunyai hutang untuk membayarnya. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah terjadinya penyelewengan yang menagihnya atau penagih piutang di dalam koperasi sendiri. d. Manajemen Persediaan Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh koperasi, dengan maksud untuk dijual kembali atau diproses lebih lanjut menjadi produk baru yang mempunyai nilai ekonomis lebih tinggi. Sesuai dengan jenisnya, maka persediaan dapat dibedakan menjadi persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi. Untuk bahan baku adalah bagaimana pembelian bahan baku dilakukan secara efisien dan tepat waktu. Untuk barang jadi, cenderung memiliki lingkup yang lebih luas. Barang jadi adalah hasil transformasi bahan baku setelah ditambah dengan jasa tenaga kerja dan jasa fasilitas. Karena itu pengamanan fisik dari terjadinya penyelewengan, maka perlu perhatian manajemen persediaan barang jadi. Sehingga kualitasnya dapat dipertahankan. e. Manajemen Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek adalah investasi berupa pembelian suratsurat berharga jangka pendek dengan tujuan untuk segera dijual kembali. Hal ini karena adanya kelebihan kas koperasi. Hasilnya berupa bunga, deviden, atau keuntungan selisih kurs transaksi jual beli mata uang asing. Walaupun investasi jangka pendek ini hanya bersifat sementara waktu, tapi juga mengandung risiko, seperti investasi mata uang asing dapat mengalami kerugian karena terjadinya penurunan nilai kurs pada saat menjual kembali. Hal ini harus menjadi perhatian bagi para pengurus koperasi dalam melakukan kegiatan investasi tersebut. Demikianlah sekelumit mengenai manajemen koperasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam meningkatkan kemajuan koperasi di Indonesia. Karena manajemen dengan sejumlah fungsifungsinya sudah terbukti kemampuannya dalam menjalankan roda organisasi baik organisasi besar maupun organisasi dalam skup yang kecil. Baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta. Dari hal tersebut sudah barang tentu, yang menjadi pertanyaan mengapa banyak koperasi yang didirikan tetapi tidak banyak yang mengalami kemajuan. Hal ini dikarenakan para pengurus dan pengelola tidak memiliki kemampun manajerial. how to manage adalah kalimat yang harus dijawab bagi setiap pengelola koperasi agar tujuan koperasi dapat tercapai. 52

10 Daftar Pustaka : - Drucker, F. Peter, 1983, Manajemen, Gramedia, Jakarta. - Winardi, 1990, Asas-asas Manajemen, Mandar Maju, Bandung. - Hadiistriyatno, Harries, 1995, Pengaruh Faktor Budaya Terhadap Perkembangan - Kopersi, LPPM Unisma Bekasi. - Kusnandi, Hendar, 1999, Ekonomi Koperasi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. - Sumarsono, Sonny, 2003, Manajemen Koperasi, Graha Ilmu, Yogyakarta. 53

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI DASAR PENELITIAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) NGUPOYO MINO BATANG

ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI DASAR PENELITIAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) NGUPOYO MINO BATANG ANALISIS CASH FLOW SEBAGAI DASAR PENELITIAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) NGUPOYO MINO BATANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) Oleh: Mirna Nurwenda dan Hidayat Effendi Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. (google, wikipedia) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan/instansi (dalam hal ini perusahaan jasa asuransi) sebagai suatu organisasi mempunyai berbagai kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi,

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis, sehingga dalam menjalankan suatu usaha perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar maupun kecil, baik bersifat profit motif maupun

Lebih terperinci

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS

Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS Pertemuan 5 MANAJEMEN KAS Objektif: 4. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tujuan pokok dari masalah. 5. Mahasiswa dapat mendefinisikan memprediksi penggunaan dalam kas. 6. Mahasiswa dapat menentukan rencana

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep, Kontruksi, dan Variabel Penelitian Secara umum pengertian likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya yang jatuh tempo. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. 2.1 Akuntansi Pemerintahan Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan lap oran keuangan mengandung

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

RUANG KAJIAN MENGENAL KOPERASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Oleh : Abdul Muis. Abstract

RUANG KAJIAN MENGENAL KOPERASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA. Oleh : Abdul Muis. Abstract RUANG KAJIAN MENGENAL KOPERASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Oleh : Abdul Muis Abstract Cooperative is an agency that is strategic to be developed in the State of Indonesia. This is because the principle

Lebih terperinci

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA NERACA KOPERASI BAKTI PRAJA PERKIRAAN 2000 1999 1998 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas 587.358.001,77 810.992.465,77 241.817.307,68 Piutang 2.637.350.089,00 2.467.715.865,61

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal

SUMBER DANA KOPERASI. koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal Manajemen keuangan koperasi berkaitan dengan aktivitas pengumpulan dana dan penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien (Hendar 2010). Ini kerap menjadi masalah klasik yang kerap menjadi awal perselisihan

Lebih terperinci

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

PERPAJAKAN II. Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan PERPAJAKAN II Modul ke: Penyajian Laporan Keuangan dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27

ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 Shofiyah Hasanah,Okianna,Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Rentabilitas yaitu: Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) Rasio Rentabilitas atau disebut

Lebih terperinci

2014 FUNGSI KOPERASI SIMPAN PINJAM D ALAM MENGUBAH PERILAKU EKONOMI ANGGOTA SEBAGAI BENTUK PEMBERD AYAAN MASYARAKAT

2014 FUNGSI KOPERASI SIMPAN PINJAM D ALAM MENGUBAH PERILAKU EKONOMI ANGGOTA SEBAGAI BENTUK PEMBERD AYAAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu yang menentukan keberhasilan pembangunan adalah adanya sistem pendidikan yang mantap, terarah, dan serasi yang dapat membentuk manusia yang mampu mempersiapkan

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 70.490.918.058 100.111.129.147 Deposito berjangka 5 2.062.615.652 2.179.143.834 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan pada bagian keuangan, BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Penulis melaksanakan kuliah kerja praktek di lembaga pendidikan bahasa Inggris Victory English School. Penulis ditempatkan

Lebih terperinci

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak

MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak Masalah keuangan merupakan masalah sensitif dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas, baik aktivitas organisasi usaha (yang berorientasi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki laju

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekshibit A NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2p,3,25 1,349,564,406,813 1,205,030,845,882 Investasi jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering kali dihubungkan dengan modal yang terbatas, yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dalam melakukan sebuah usaha.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan industri, perniagaan maupun perusahaan jasa mempunyai tujuan yang sama yakni memperoleh keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan

Lebih terperinci

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama. AKUNTANSI PERKOPERASIAN PSAK NO. (REVISI ) 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) AKUTANSI PERKOPERASIAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta perkembangan di Indonesia, maka pembangunan dari suatu saluran air sangat berperan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan. rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan. rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang financial akan sangat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Laporan Keuangan 1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826) KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI.

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 2, Edisi Juni 2012 (ISSN : 2252_7826) KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI. KEPATUHAN KOPERASI DIKOTA SEMARANG DALAM MEMBUAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI Warno Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Of the data showed that the cooperative's annual financial reports, especially reports

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Lebih terperinci

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 L1 PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012 No Uraian Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (Dalam Rp) (Dalam Rp) (Dalam Rp) I PENDAPATAN OPERASIONAL Penjualan Harga Pokok Penjualan Jumlah laba

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persediaan merupakan aspek penting dalam setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri manufaktur, perdagangan maupun dalam bidang jasa. Persediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan bertujuan unutk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan usahanya. Ketelitian perusahaan dalam menjalankan usahanya berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren PENDAHULUAN Tujuan dari penyusunan Pedoman Akuntansi Pesantren adalah untuk memberi panduan akuntansi

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 1 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA KPRI SETIA KAWAN KECAMATAN TEKUNG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN BUKU 2010 2012 Analysis Of Liquidity Ratio And Profitability

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam bidang keamanan dan pertahanan yang berorientasi pada laba dan selalu berupaya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes MANAJEMEN KAS Pengertian Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial,

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan pembahasan atas laporan keuangan PT Sari Husada Tbk dengan menggunakan analisis rasio, analisis horizontal dan vertikal. Analisis horizontal dan vertikal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Liabilitas Menurut kerangka dasar pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan (KDP2LK) adalah utang entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas perusahan akan selalu memerlukan dana dan biaya baik untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka panjang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Pengertian koperasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Secara etimologi, koperasi itu berasal dari bahasa Inggris co dan operation. Co memiliki arti bersama dan operation yang berarti bekerja. Dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Bab 1 Pasal 1 ayat 1, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bank dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas, oleh karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang dilakukan bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern saat ini, perkembangan perdagangan bebas semakin pesat. Dengan didukung oleh kemajuan teknologi diberbagai bidang usaha sehingga mengakibatkan persaingan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pusataka 2.1.1 Rasio Profitabilitas Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI Menimbang : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta I. Pendahuluan 1. Fungsi Manajemen Keuangan 1.1. Keputusan Alokasi Dana Keputusan alokasi dana meliputi: investasi jangka pendek (kas, piutang, persediaan dan efek atau short term investment) maupun keputusan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan keuangan mengandung informasi mengenai profitabilitas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 Secara umum pendapatan dapat diartikan sebagai peningkatan penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. keras dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki kondisi alam dan letak geografis di khatulistiwa. Indonesia sangat berpotensi dalam industri pulp dan kertas di dunia, antara lain karena

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan 2007 PT Asahimas Flat Glass Tbk Rusli Pranadi Manager Corporate Finance Samuel Rumbajan Direktur Keuangan NERACA (Tidak diaudit) 30 September 2008

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap KOPKAR ADIS adalah berdasarkan akun-akun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi

Lebih terperinci