Perancangan dan Realisasi Pencatat Nirkawat Pemakaian Energi Listrik Berbasis Pengendali Mikro
|
|
- Yenny Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 59 ISSN (print) Electrical Engineering Journal Vol. 4 (2013) No. 1, pp Perancangan dan Realisasi Pencatat Nirkawat Pemakaian Energi Listrik Berbasis Pengendali Mikro Andre Yosef Mumuh dan Daniel Setiadikarunia Jurusan eknik Elektro, Universitas Kristen Maranatha, Bandung Jl. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia andreyosef07@gmail.com; daniel.sk@ieee.org Abstrak: Pemakaian energi listrik pada setiap rumah diukur dengan menggunakan kwh meter dan dicatat secara manual oleh petugas setiap bulan. Pencatatan pemakaian energi listrik dapat dibuat lebih praktis dengan menggunakan perangkat yang dapat mencatat pemakaian energi listrik secara otomatis dan nirkawat, sehingga petugas pencatat tidak perlu masuk ke dalam rumah atau ke dalam pekarangan rumah pelanggan dan mencatat secara manual. Dalam artikel ini dibahas perancangan dan realisasi suatu perangkat pencatat pemakaian energi listrik secara nirkawat berbasis pengendali mikro. Perangkat yang direalisasikan terdiri dari dua bagian perangkat, yaitu perangkat pengukur yang dipasang pada setiap rumah pelanggan, dan perangkat pencatat. Petugas pencatat membawa perangkat pencatat dan mendatangi rumah pelanggan, cukup di luar rumah atau pekarangan rumah, kemudian mengaktifkan perangkat pengukur untuk mengirimkan data pelanggan dan jumlah pemakaian energi listriknya, yang akan diterima oleh perangkat pencatat dan disimpan dalam memori SD card. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa perangkat yang direalisasikan dapat berfungsi sesuai dengan perancangan. Data yang dikirim dari perangkat pengukur dapat diterima dan disimpan dalam SD card dengan benar oleh perangkat pencatat. Rata-rata perbedaan hasil pengukuran energi listrik antara perangkat pengukur yang dibuat dengan Clamp Meter sebesar 11,51 %. Kata kunci: energi listrik, kwh meter, pencatat nirkawat Abstract: Electrical energy consumption in each house is measured by using the kwh meter and recorded manually by the registrar every month. Recording of electrical energy consumption can be made more practical by using a device that can record the electrical energy consumption automatically and wirelessly, so that the registrar does not need to go into the house or into the customer's yard and recorded manually. In this article discussed the design and realization of a microcontroller based wireless recording device of electrical energy consumption. he realized device consists of two parts, namely measuring device mounted on each customer's house, and the recording device. he registrar brings the recording device to the customer's house, just outside the house or yard, then activates the measuring device to transmit customer data and the amount of electric energy consumption, which will be received by the recording device and stored in the SD card memory. est results show that the realized device can be function according to the design. Data sent from the measuring device can be received and stored in the SD card correctly by the recording device.
2 60 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 he average difference in measurement results of electrical energy between the realized measuring device and Clamp Meter is equal to %. Keywords: electrical energy, kwh meter, wireless recorder I. PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia pemakaian energi listrik di setiap rumah masih banyak diukur menggunakan kwh meter analog dan dicatat oleh petugas secara manual setiap bulan. Pencatatan secara manual ini, dapat menimbulkan beberapa persoalan. Seringkali petugas tidak dapat mencatat pemakaian energi listrik pelanggan yang tertera pada kwh meter, karena petugas tidak dapat masuk ke dalam rumah pelanggan, atau ke dalam halaman rumah pelanggan, karena pemilik rumah tidak ada. Pencatatan secara manual oleh petugas juga rentan terhadap kesalahan. Salah satu solusinya adalah membuat suatu perangkat pencatat pemakaian energi listrik secara otomatis dan nirkawat, supaya petugas pencatat tidak perlu masuk ke dalam rumah atau ke dalam pekarangan rumah pelanggan dan mencatat secara manual. Untuk membuat pencatatan dapat dilakukan secara otomatis dan nirkawat, jumlah pemakaian energi listrik hasil pengukuran diubah menjadi data digital. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi kwh meter analog, sehingga dapat memberikan hasil pengukuran dalam bentuk data digital [1], atau mengganti kwh meter analog dengan kwh meter digital [2]. KWh atau kilowatt hour adalah satuan energi listrik yang biasa digunakan dalam perhitungan pemakaian energi listrik. Satu kwh artinya adalah pemakaian energi listrik sebesar seribu watt dalam satu jam. Jika pada kwh meter analog tercantum x-putaran per kwh, artinya untuk mencapai satu kwh dibutuhkan putaran sebanyak x kali putaran dalam setiap jamnya. Contoh, jika 1000 putaran per kwh, maka harus ada 1000 putaran dalam satu jam untuk mencapai satu kwh. KWh meter analog supaya dapat memberikan hasil pengukuran pemakaian energi listrik berupa data digital dapat dilakukan dengan menambah perangkat tambahan berupa sensor optocoupler dan mikrokontroler untuk menghitung jumlah putaran atau laju putaran piringan yang ada dalam kwh meter analog. Laju putaran piringan ini akan sebanding dengan jumlah energi listrik yang digunakan. Untuk mengukur pemakaian energi listrik secara digital, dibutuhkan tiga besaran dalam bentuk data digital yang harus diketahui, yaitu arus, tegangan, dan faktor daya beban. Untuk mengukur arus diperlukan sensor arus dan mengubah besarnya arus yang terdeteksi menjadi tegangan, kemudian diubah ke dalam bentuk digital. Untuk mengukur faktor daya diperlukan sudut fasa antara arus dan tegangan pada beban yang hasilnya diubah ke dalam bentuk digital. Apabila besaran arus, tegangan, dan sudut fasa antara arus dan tegangan pada beban dapat diperoleh dalam bentuk digital, maka kwh meter digital dapat dibuat. Dalam artikel ini dibahas perancangan dan realisasi pencatat otomatis nirkawat pemakaian energi listrik berbasis pengendali mikro. Data pelanggan dan data pemakaian energi listriknya dikirimkan secara nirkawat melalui gelombang radio dari perangkat pengukur dan diterima oleh perangkat pencatat yang dibawa oleh petugas dan disimpan dalam memori SD card. Untuk mengukur pemakaian energi listrik dibuat kwh meter digital pada perangkat pengukur. Pemancar radio pada perangkat pengukur hanya akan aktif jika diaktifkan oleh petugas pencatat ketika akan mengirimkan data. Setelah selesai mengirimkan data, pemancar akan tidak aktif kembali secara otomatis.
3 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK II. PERANCANGAN SISEM Diagram blok dari sistem pencatat otomatis nirkawat pemakaian energi listrik berbasis pengendali mikro yang dirancang ditunjukkan dalam Gambar 1. Beban Satu Fasa Pengukur Arus Pengukur egangan Pengukur Sudut Fasa LCD Pengendali Mikro Pengirim RF Penerima Infra Merah (a) Penerima RF Pengirim Infra Merah LCD Pengendali Mikro SD Card (b) Gambar 1. Diagram Blok Sistem (a) Perangkat Pengukur (b) Perangkat Pencatat Dari diagram blok pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa sistem yang dirancang terdiri dari dua bagian besar, yaitu Perangkat Pengukur dan Perangkat Pencatat. Perangkat Pengukur merupakan perangkat kwh meter digital yang dilengkapi dengan pengirim frekuensi radio (RF transmitter) dan penerima inframerah (IR receiver). Perangkat Pengukur akan mengukur pemakaian energi atau daya listrik pada beban. Prinsip pengukuran energi listrik pada beban adalah dengan mengukur arus, tegangan, dan sudut fasa antara arus dan tegangan pada beban. Hasil pengukuran arus, tegangan, dan sudut fasa tersebut akan dibaca dan dihitung oleh pengendali mikro untuk menghasilkan besarnya energi listrik yang dikonsumsi beban dalam satuan kwh. Besarnya energi listrik yang digunakan akan diakumulasi setiap saat dan hasilnya akan ditampilkan dalam LCD dan disimpan dalam memori dari pengendali mikro. Apabila petugas pencatat akan mencatat jumlah pemakaian energi listrik, maka petugas akan mengaktifkan Pengirim RF pada Perangkat Pengukur dengan cara mengirimkan perintah untuk mengaktifkan melalui Pengirim inframerah pada Perangkat Pencatat yang dibawa oleh petugas ke Penerima inframerah pada Perangkat Pengukur. Pengendali mikro pada Perangkat Pengukur menerima perintah dari Penerima inframerah dan mengaktifkan Pengirim RF, kemudian mengirimkan data pelanggan dan data pemakaian energi
4 62 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 listriknya ke Perangkat Pencatat. Setelah selesai mengirimkan data, Pengirim RF akan kembali dinonaktifkan agar tidak menggangu perangkat-perangkat yang ada di sekitarnya. Perangkat Pencatat akan menerima data yang dikirim, kemudian menampilkan data tersebut pada LCD dan menyimpannya dalam memori SD card. II.1. Pendeteksi Arus Arus yang mengalir dalam beban dapat dideteksi menggunakan sensor arus ACS712. Sensor arus ini menggunakan prinsip efek Hall. [3] Keluaran dari sensor arus ini berupa tegangan yang besarnya sebanding dengan besarnya arus yang mengalir. Pada sensor arus ACS712 sudah dilengkapi dengan amplifier, pengatur offset tegangan DC dan filter. [3] Rangkaian pendeteksi arus yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 2. AC Beban IP+ IP- V out ACS K 100n V m masukan zero crossing detektor + - 1K 50K PORA ADC0 Amega16 Gambar 2. Rangkaian Pendeteksi Arus V out pada sensor arus masih banyak mengandung noise sehingga dipasang filter low-pass RC untuk meredam noise. Dari hasil pengujian, filter RC dapat meredam dengan baik noise yang terjadi ketika nilai R = 100 k dan C = 100 nf. Keluaran dari filter RC ini diubah menjadi tegangan DC menggunakan diode dan filter kapasitor sebelum masuk ke penguat non-inverting. Pada penguat non-inverting digunakan potensiometer untuk mengatur besarnya gain agar keluaran sensor arus tersebut sesuai dengan rentang masukan ADC (analog to digital converter) pengendali mikro Amega16. Keluaran dari penguat ini dihubungkan dengan PORA ADC0 dari Atmega16. Keluaran dari filter RC juga dihubungkan dengan masukan dari Zero Crossing Detector yang digunakan untuk mengukur sudut fasa antara arus dan tegangan pada beban. II.2. Pendeteksi egangan Untuk mendeteksi besarnya tegangan jala-jala listrik pada kwh meter yang dibuat digunakan rangkaian yang terdiri dari transformator untuk menurunkan tegangan, diode sebagai penyearah dan kapasitor sebagai filter digunakan untuk mengubah keluaran transformator menjadi tegangan DC. Rangkaian pendeteksi tegangan yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3. AC V 2 masukan zero crossing detektor 220 V 3 V 2200 m PORA ADC1 Beban Amega16 Gambar 3. Rangkaian Pendeteksi egangan
5 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK egangan yang diturunkan oleh transformator akan digunakan sebagai masukan ADC pada pengendali mikro dengan rentang tegangan DC antara 0 sampai dengan maksimum 5 V. Oleh karena itu digunakan transformator yang menurunkan tegangan dari 220 V menjadi 3 V, sehingga tegangan DC yang diperoleh maksimum 4,24 V. egangan yang dibaca oleh pengendali mikro melalui PORA ADC1 akan menghasilkan besarnya tegangan jala-jala listrik pada beban. egangan keluaran transformator juga dimasukkan ke rangkaian zero crossing detector untuk mengukur besarnya beda fasa antara tegangan dan arus pada beban. II.3. Pendeteksi Beda Fasa Untuk mendeteksi beda fasa antara tegangan dan arus pada beban digunakan zero crossing detector. Zero crossing detector digunakan untuk mengetahui saat gelombang arus dan gelombang tegangan masing-masing melewati nol. Perbedaan waktu antara saat gelombang arus dan gelombang tegangan melewati nol menunjukkan beda fasa antara gelombang arus dan gelombang tegangan. Rangkaian pendeteksi beda fasa menggunakan zero crossing detector ditunjukkan pada Gambar 4. V CC dari Pendeteksi Arus v 1 V CC 50K R v k1 v x POR B0 V CC 50K R V CC v k2 Amega16 v 2 dari Pendeteksi egangan Gambar 4. Rangkaian Pendeteksi Beda Fasa Rangkaian pendeteksi beda fasa ini dibuat menggunakan komparator dan gerbang logika XOR. Komparator menggunakan LM393 dengan catu daya tunggal (V CC = 5V) dan gerbang XOR menggunakan 74LS86. Komparator sebagai zero crossing detector digunakan untuk mendapatkan informasi saat gelombang tegangan dan gelombang arus masing-masing tepat melewati titik nol. Gerbang logika XOR digunakan untuk mengetahui nilai perbedaan sudut fasa antara gelombang tegangan dan gelombang arus. Nilai perbedaan sudut fasa didapat dengan menghitung selang waktu antara transisi logika 0 ke logika 1 dan transisi logika 1 ke logika 0 pada pulsa keluaran gerbang logika XOR. v 1 adalah masukan komparator yang berasal dari pendeteksi arus, sedangkan v 2 adalah masukan komparator yang berasal dari pendeteksi tegangan. v 1 dan v 2 adalah sinyal-sinyal berbentuk gelombang sinusoidal yang masing-masing mewakili arus dan tegangan. Potensiometer R1 (50K) dan R2 (50K) pada masing-masing komparator digunakan sebagai pengatur tegangan referensi, agar komparator dapat mendeteksi dengan tepat ketika gelombang arus dan gelombang tegangan melewati titik nol. Keluaran masing-masing komparator atau zero crossing detector, yaitu v k1 dan v k2 ditunjukkan pada Gambar 5.
6 64 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 v 1 Df t v k1 t v 2 Df t v k2 Dt t Gambar 5. Bentuk gelombang masukan dan keluaran masing-masing zero crossing detector Keluaran masing-masing komparator (zero crossing detector) v k1 dan v k2 merupakan sinyal digital yang berubah (mengalami transisi) ketika sinyal masukan v 1 atau v 2 melewati nol, seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Antara gelombang v 1 dan v 2 terdapat beda fasa sebesar f yang sebanding dengan perbedaan waktu (delay) t antara v k1 dan v k2. Keluaran dari kedua zero crossing detector v k1 dan v k2 akan dijadikan masukan dari gerbang XOR, dan keluaran dari gerbang XOR v x akan menjadi masukan POR B0 dari pengendali mikro. Keluaran dari gerbang XOR akan menghasilkan logika 1 jika kedua masukan gerbang XOR mempunyai logika yang berbeda. Perbedaan fasa f antara gelombang v 1 dan v 2 akan menghasilkan perbedaan waktu (delay) t antara v k1 dan v k2. Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa pada interval f, v k1 akan berlogika 1 dan v k2 akan berlogika 0, sehingga keluaran gerbang XOR akan berlogika 1. Perbedaan sudut fasa f didapat dengan menghitung interval waktu ketika keluaran XOR berlogika 1 (selang waktu antara transisi logika 0 ke logika 1 dan transisi logika 1 ke logika 0). Bentuk keluaran gerbang XOR ditunjukkan pada Gambar 6. Perhitungan interval waktu ( t) ketika keluaran XOR berlogika 1 dilakukan oleh pengendali mikro melalui POR B0. Perbedaan fasa antara gelombang sinusoidal yang merepresentasikan arus (v 1 ) dan gelombang sinusoidal yang merepresentasikan tegangan (v 2 ) dapat dihitung dengan
7 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK Persamaan 1: f = t 360 (1) dengan = 1/50 detik, adalah periode gelombang sinusoidal. v k1 t v k2 t v x Dt t Gambar 6. Bentuk gelombang masukan dan keluaran gerbang XOR II.4. Pengirim RF dan Penerima IR MODUL Receiver IR POR B2 POR D0 POR D1 Gambar 7. Hubungan Pengirim RF dan Penerima IR dengan Pengendali Mikro (POR B2, D0, D1)
8 66 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 Untuk Pengirim RF digunakan modul XBee, yaitu sebuah modul yang didesain untuk memenuhi standar Zigbee/IEEE [4] Modul ini bekerja pada pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific & Medical) 2,4 GHz. Modul XBee ini merupakan modul transceiver yang bekerja pada catu daya 3,3V. Supaya modul XBee ini dapat dihubungkan dengan Pengendali Mikro yang bekerja dengan catu daya 5V dan untuk menghasilkan tegangan 3,3V, maka digunakan modul konverter level. Data yang akan dikirimkan dari Perangkat Pengukur melalui modul XBee diambil dari POR D1 Pengendali Mikro Amega16, sedangkan data yang diterima diperoleh dari POR D0 seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Untuk Penerima IR digunakan modul penerima infra-red D I/O. Penerima infra-red D-I/O adalah modul penerima data melalui gelombang infra merah dengan frekuensi carrier sebesar 38 khz. [5] Keluaran dari modul ini dihubungkan ke POR B2 Pengendali Mikro Amega16 seperti ditunjukkan pada Gambar 7. II.5. Perangkat Pencatat Perangkat Pencatat terdiri dari Pengendali Mikro Amega16, Penerima RF menggunakan modul XBee, Pengirim IR menggunakan modul pengirim infra-red D I/O [5], LCD, dan Embedded Module Series (EMS) SD/MMC. EMS merupakan modul untuk mempermudah antarmuka SD card dengan Pengendali Mikro. Koneksi masing-masing komponen tersebut dalam Perangkat Pencatat ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 8. Rangkaian Perangkat Pencatat
9 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK Pada Perangkat Pencatat, push button dihubungkan dengan POR PA0 dan masukan Pengirim IR dihubungkan dengan POR PB0 Pengendali Mikro Amega16. Jika push button ditekan, maka POR PA0 akan mendapat logika 1 (high) dan POR B0 akan mengeluarkan logika 0 (low) ke Pengirim IR, sehingga Pengirim IR akan memancarkan gelombang inframerah 38 khz ke Penerima IR pada Perangkat Pengukur. Keluaran Penerima IR akan menginterupsi Pengendali Mikro untuk mengaktifkan Pengirim RF dan mengirimkan data pelanggan berserta data pemakaian energi listriknya ke Perangkat Pencatat. Penerima RF pada Perangkat Pencatat akan menerima data yang dikirim Perangkat Pengukur. Keluaran data dari Penerima RF setelah melewati konverter level akan dibaca oleh Pengendali Mikro melalui POR D0. Data yang dibaca oleh Pengendali Mikro akan ditampilkan pada LCD dan disimpan dalam memori SD card Perangkat Pencatat. II.6. Relasi Besar Arus dan egangan dengan Nilai Keluaran ADC Besarnya arus maupun tegangan hasil pengukuran yang dibaca oleh Pengendali Mikro sesuai dengan besarnya hasil konversi analog ke digital keluaran pendeteksi arus maupun pendeteksi tegangan. Untuk itu perlu diperoleh relasi antara besarnya tegangan atau arus dengan nilai keluaran masing-masing ADC. Untuk mengetahui relasi tersebut dilakukan percobaan pengukuran besarnya tegangan maupun arus dengan alat ukur Clamp Meter untuk beberapa beban resistif dan membaca keluaran ADC nya masing-masing. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada abel 1. ABEL 1. HASIL PENGUKURAN DENGAN CLAMP MEER DAN NILAI KELUARAN ADC Daya Beban Hasil Clamp Meter Nilai Keluaran ADC (W) Arus (A) egangan (V) Arus egangan 10 0,07 221, ,08 221, ,11 221, ,14 220, ,15 220, ,17 220, ,24 220, ,26 221, ,28 220, ,32 219, ,34 221, ,36 218, ,39 219, ,42 219, ,49 219, ,53 218, Dari data pada abel 1 didapat relasi antara arus AC hasil pengukuran dengan Clamp Meter dan nilai keluaran ADC untuk arus, dan relasi antara tegangan AC hasil pengukuran dengan Clamp Meter dan nilai keluaran ADC untuk tegangan. Gambar 9 menunjukkan relasi antara arus AC hasil pengukuran dengan Clamp Meter dan nilai keluaran ADC untuk arus. Gambar 10 menunjukkan relasi antara tegangan AC hasil pengukuran dengan Clamp Meter dan nilai keluaran ADC untuk tegangan. Relasi ini pada dasarnya menunjukkan relasi antara arus atau tegangan sebenarnya yang diukur oleh Clamp Meter dan hasil pendeteksi arus atau
10 egangan AC (V) Arus AC (A) 68 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 pendeteksi tegangan dalam bentuk data digital (keluaran ADC) Nilai Keluaran ADC Gambar 9. Relasi antara Arus hasil pengukuran Clamp Meter dan Nilai ADC keluaran Pendeteksi Arus Dari Gambar 9 terlihat bahwa pendeteksi arus yang direalisasikan kurang linier. Oleh karena itu untuk mendapatkan persamaan hubungan antara arus dan nilai ADC dilakukan linearisasi sepotong demi sepotong, yaitu dengan membagi menjadi dua daerah. Daerah pertama adalah rentang nilai ADC 635 sampai 679, dengan regresi linear diperoleh persamaan Arus = 0,0018 nilai ADC 1,094. Daerah kedua adalah untuk nilai ADC lebih besar dari 679, dengan regresi linear diperoleh persamaan Arus = 0,080 nilai ADC 54, Nilai Keluaran ADC Gambar 10. Relasi antara egangan hasil pengukuran Clamp Meter dan Nilai ADC keluaran Pendeteksi egangan Dari Gambar 10 terlihat bahwa pendeteksi tegangan yang direalisasikan menghasilkan nilai ADC antara untuk variasi tegangan antara 218,2V 221,5V. Untuk mendapatkan persamaan hubungan antara tegangan dan nilai ADC dilakukan regresi linier.
11 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK Persamaan regresi linier yang diproleh adalah egangan = 0,412 nilai ADC 99,976. II.7. Perangkat Lunak pada Perangkat Pengukur SAR Energi = 0 = 0 Delay 1s A = + 1 kwh = Energi/ 1000 Baca ADC egangan Data kwh disimpan dlm EEPROM Volt = 0,412*(ADC) 99,976 ampilan kwh pada LCD Baca ADC Arus POWER OFF? 635<=ADC<=679 Ampere = 0,08*(ADC)-54,165 Y END Y Ampere = 0,0018*(ADC)-1,094 Baca Beda Fasa Daya = Volt*Ampere* cos(beda fasa) Energi = Energi + Daya Y While < 3600s? A Gambar 11. Diagram Alir Program pada Perangkat Pengukur
12 70 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 Perangkat lunak pada Perangkat Pengukur dirancang untuk menghitung jumlah pemakaian energi listrik dalam kwh. Dari diagram alir Gambar 11, dapat dilihat pertama-tama program akan membaca nilai ADC tegangan dan nilai ADC arus untuk mengetahui besarnya tegangan dan arus yang mengalir pada beban, serta beda fasa antara arus dan tegangan. Kemudian hasilnya dipakai untuk menghitung daya yang digunakan. Hal ini dilakukan setiap detik, sehingga dapat diperoleh jumlah energi listrik yang digunakan dalam satu detik. Jumlah energi yang digunakan akan diakumulasi setiap detik. Hasil akumulasi yang berlangsung selama 3600 detik akan menghasilkan perubahan energi sebesar seperseribu kwh. Kemudian hasilnya disimpan dalam memori dan ditampilkan pada LCD. II.8. Perangkat Lunak pada Perangkat Pencatat SAR Inisialisasi SD Card Push Button ditekan? Y Pengirim IR Aktif Zigbee Logic = 1? Y Zigbee Menerima Data Data disimpan dalam SD Card ampilan data kwh pada LCD Power OFF? END Y Gambar 12. Diagram Alir Program pada Perangkat Pencatat Permintaan untuk mengirimkan data pelanggan dan jumlah pemakaian energi
13 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK listriknya dilakukan ketika Push Button pada Perangkat Pencatat ditekan. Pengirim IR akan aktif dan memancarkan gelombang infra-merah ke Penerima IR pada Perangkat Pengukur. Keluaran Penerima IR akan menginterupsi Pengendali Mikro untuk mengaktifkan Pengirim RF dan mengirimkan data pelanggan berserta data pemakaian energi listriknya ke Perangkat Pencatat. Penerima RF (Zigbee) pada Perangkat Pencatat akan menerima data yang dikirim Perangkat Pengukur, kemudian disimpan dalam memori SD card dan ditampilkan pada LCD. III. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian dilakukan untuk melihat sejauh mana sistem Pencatat Nirkawat Pemakaian Energi Listrik Berasis Pengendali Mikro yang direalisasikan dapat berfungsi. III.1. Pengujian Perangkat Pengukur abel 2 menunjukkan energi listrik dan faktor daya hasil pengukuran dari Perangkat Pengukur yang direalisasikan dan Clamp Meter untuk beberapa beban. Hasil pengukuran energi listrik yang diperoleh merupakan energi yang dikonsumsi masingmasing beban selama satu menit. ABEL 2. HASIL PENGUKURAN PERANGKA PENGUKUR DAN CLAMP MEER Perangkat Pengukur Clamp Meter Beban (W) egangan Faktor Energi Faktor Energi Arus (A) (V) Daya (Wh) Daya (Wh) 10 0, , ,1867 0,966 0, , , ,4324 0,977 0, , , ,4390 0,983 0, , , ,4563 0,987 0, , , ,4704 0,989 0, , , ,4704 0,990 0, , , ,8639 0,993 0, , , ,1601 0,984 0, , , ,8655 0,995 1, , , ,4520 0,996 1, , , ,1579 0,996 1, , , ,4520 0,996 1, , , ,4493 0,997 1, , , ,7526 0,997 1, , , ,7559 0,998 1, , , ,3255 0,998 2,0000 Neon 10 0, ,3840 0,545 0,3117 0,550 0,3000 Monitor CR 65 0, ,1480 0,877 1,7859 0,866 1,9000 V Samsung 80 0, ,3840 0,886 1,2913 0,898 1,3500 Dari abel 2 dapat dilihat bahwa energi listrik hasil pengukuran Perangkat Pengukur yang dibuat terdapat perbedaan dibandingkan dengan hasil pengukuran Clamp Meter. Dari data pengujian pada abel 2 tersebut dapat dihitung bahwa rata-rata perbedaan hasil pengukuran energi listriknya adalah 11,51%. Perbedaan hasil pengukuran energi listrik ini terjadi terutama disebabkan karena kurang tepatnya pendeteksi arus, karena untuk pendeteksi tegangan dan pendeteksi beda fasa dapat dilihat cukup baik hasilnya. Untuk pendeteksi tegangan, dapat dilihat
14 72 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013 bahwa tegangan yang terukur cukup akurat, yaitu sekitar 220V sesuai dengan tegangan sebenarnya. Untuk pendeteksi beda fasa, dapat dilihat dari hasil faktor daya yang diperoleh, ternyata sangat mendekati hasil yang diperoleh Clamp Meter. Pendeteksi arus yang dibuat kurang akurat, ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu relasi antara besarnya arus yang diukur dengan nilai keluaran ADC tidak linier, pemilihan rentang linierisasi sepotong demi sepotong yang kurang tepat, sensor arus yang digunakan tidak linier dan rangkaian pendeteksi arus yang dibuat kurang baik sehingga dapat menghasilkan nilai keluaran ADC yang sama walaupun besarnya arus yang diukur berbeda. III.2. Pengujian Pengiriman Data ke Perangkat Pencatat Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah pengiriman data dari Perangkat Pengukur ke Perangkat Pencatat dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian dilakukan pada pelanggan yang memiliki identitas 123 dengan beban berupa lampu pijar 75 watt. Energi listrik yang dikonsumsi yaitu sebesar 0,07 kwh akan dikirimkan ke bagian pencatat lalu disimpan dalam SD card. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 13. Proses Pengiriman data dari Perangkat Pengukur ke Perangkat Pencatat. (a) Pemakaian energi listrik yang terukur pada Perangkat Pengukur. (b) ekan ombol 1 pada Perangkat Pencatat. (c) Data sedang dikirim oleh Perangkat Pengukur. (d) Data yang diterima dan ditampilkan pada LCD Perangkat Pencatat. (e) Data yang disimpan dalam SD card Gambar 13.a menunjukkan pemakaian energi listrik pelanggan yang terukur pada
15 PERANCANGAN DAN REALISASI PENCAA NIRKAWA PEMAKAIAN ENERGI LISRIK Perangkat Pengukur. Jika pada Perangkat Pencatat tombol 1 ditekan (Gambar 13.b), maka Perangkat Pengukur akan mengirimkan identitas pelanggan dan data pemakaian energi listriknya ke Perangkat Pencatat (Gambar 13.c). Perangkat Pencatat akan menerima data yang dikirim, menyimpannya dalam memori SD card, dan menampilkannya pada LCD seperti ditunjukkan pada Gambar 13.d. Data yang disimpan dalam SD card dapat dibaca melalui komputer seperti ditunjukkan pada Gambar 13.e. Pengujian-pengujian pengiriman data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengiriman data dari Perangkat Pengukur ke Perangkat Pencatat dapat bekerja dengan baik. Data yang dikirim berhasil diterima, disimpan dalam memori SD card dan ditampilkan dalam LCD oleh Perangkat Pencatat dengan benar. IV. KESIMPULAN Sistem pencatat nirkawat pemakaian energi listrik berbasis Pengendali Mikro telah berhasil direalisasikan. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa perangkat yang direalisasikan dapat berfungsi sesuai dengan perancangan. Data yang dikirim dari Perangkat Pengukur dapat diterima, disimpan dalam SD card, dan ditampilkan pada LCD dengan benar oleh Perangkat Pencatat. Namun hasil pengukuran energi listrik masih terdapat perbedaan dibandingkan dengan hasil pengukuran Clamp Meter. Rata-rata perbedaan hasil pengukuran energi listrik antara Perangkat Pengukur yang dibuat dengan Clamp Meter sebesar 11,51%. Perbedaan hasil pengukuran ini terutama disebabkan oleh Perangkat Pendeteksi Arus yang kurang akurat, karena sensor arus yang digunakan kurang linier, dan rangkaian pendeteksi arus yang dibuat masih perlu disempurnakan. DAFAR REFERENSI [1] Pasurono, S. Handoko, I. Setyawan, Perancangan kwh Meter Digital Menggunakan kwh Meter Konvensional, tugas akhir S1 Jurusan eknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang, Februari [2] A. Setiono, Suharto, Prototipe Aplikasi kwh Meter Digital Menggunakan Mikrokontroler AMEGA8535 untuk Ruang Lingkup Kamar, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan eknologi ELAAH, vol. 26, pp , Nov [3] Data Sheets of ACS712: Fully Integrated, Hall-Effect-Based Linear Current Sensor IC with 2.1 kvrms Voltage Isolation and a Low-Resistance Current Conductor, Allegro MicroSystems LLC, Worcester, Massachusetts, [4] XBee /XBee-PRO RF Modules Product Manual, Digi International Inc Bren Road East Minnetonka, MN, [5] D-I/O Infrared ransmitter & Receiver Modules Data Sheets, Innovative Electronics 2005
16 74 ELECRICAL ENGINEERING JOURNAL, VOL. 4, NO. 1, OCOBER 2013
WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK
WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Andre Yosef M 0722080 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia,
Lebih terperinciPENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEMENRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAAN UNIVERSIAS BRAWIJAA FAKULAS EKNIK JURUSAN EKNIK ELEKRO Jalan M Haryono 167 elp & Fax. 0341 554166 Malang 65145 KODE PJ-01 PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELIIAN SKRIPSI
Lebih terperinciSistem Monitoring Pencurian Energi Listrik
Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik Bondan Dwi Cahyono 1) Yahya Chusna Arif 2) Suryono 3) 1) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: bondi@student.eepis-its.edu 2) PENS-ITS, Surabaya 60111, email: yahya@yahoo.com
Lebih terperinciAlat Pengatur Temperatur Melalui Saluran Jala-jala Listrik
120 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (2015) No. 2, pp. 120-135 Alat Pengatur Temperatur Melalui Saluran Jala-jala Listrik Ricky Gunawan dan Yohana Susanthi Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciREMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI. Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : ABSTRAK
REMOTE CONTROL INFRARED DENGAN KODE KEAMANAN YANG BEROTASI Disusun Oleh : Nama : Yoshua Wibawa Chahyadi Nrp : 0222051 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciWigiandoko, et al., Prototipe Monitoring Tarif Dasar Listrik Pada Kamar Kos Menggunakan Wireless...
PROTOTIPE MONITORING TARIF DASAR LISTRIK PADA KAMAR KOS MENGGUNAKAN WIRELESS SEBAGAI PENGIRIMAN DATA (ELECTRICITY RATES MONITORING PROTOTYPE ON BOARDING ROOM USING WIRELESS AS DATA DELIVERY) Arya Wigiandoko,
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRACT... xiv INTISARI...
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK
KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK Disusun Oleh : Muhammad Nur Fuadi D 400 090 007 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 KWH METER
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciPerancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel
Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Nama Fasilitas Kamar Hotel Disusun oleh: : Indra Ardian NRP : 1022037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem
BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan alat Kompor Listrik Digital IoT dengan menggunakan Microcontroller Open Source Wemos. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK
BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK 4.1 Rangkaian Pengontrol Bagian pengontrol sistem kontrol daya listrik, menggunakan mikrokontroler PIC18F4520 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 30. Dengan osilator
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Alat Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang direncanakan diperlihatkan pada Gambar 3.1. Sinyal masukan carrier recovery yang berasal
Lebih terperinciSistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS
Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data nirkabel Adi Tomi 2206100721 TE 091399 Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS LATAR BELAKANG Pengukuran kadar keasaman (ph) dan suhu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai bulan Januari 2015, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI THERMOMETER INFRA MERAH UNTUK MENGUKUR SUHU BADAN. Efendy/ ABSTRAK
PERANCANGAN DAN REALISASI THERMOMETER INFRA MERAH UNTUK MENGUKUR SUHU BADAN Efendy/0222175 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia Alamat Email
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Bab ini akan membahas pembuatan seluruh perangkat yang ada pada Tugas Akhir tersebut. Secara garis besar dibagi atas dua bagian perangkat yaitu: 1.
Lebih terperinciPerancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis
1 Perancangan Alat Perbaikan Faktor Daya Beban Rumah Tangga dengan Menggunakan Switching Kapasitor dan Induktor Otomatis Temmy Nanda Hartono, Pembimbing 1: Mahfudz Shidiq, Pembimbing 2: Hari Santoso. Abstrak
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung perancangan dan realisasi sistem. Penjelasan ini meliputi mikrokontroler AVR, perangkat sensor, radio frequency, RTC (Real Time
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Philips Master LED. Sistem ini dapat mengatur intensitas cahaya lampu baik secara
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang dirancang merupakan sistem pengatur intensitas cahaya lampu Philips Master LED. Sistem ini dapat mengatur intensitas cahaya lampu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciyaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali
BAB III PERANCANGAN 3.1. Blok Diagram Pada dasarnya rangkaian elektronik penggerak kamera ini menggunakan beberapa rangkaian analok yang terbagi menjadi beberapa blok rangkaian utama, yaitu, rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir
RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sistem sensor infra merah terdiri dari LED infra merah dan fotodioda. Fotodioda merupakan detektor cahaya infra merah yang dibantu penguat transistor. Dalam perancangan ini digunakan untuk mendeteksi
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah penjelasan dan cara kerja alat ini, maka dibuat blok diagram. Masing-masing blok diagram akan dijelaskan lebih rinci
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA DENGAN MOTOR LISTRIK. Novan Susilo/
PERANCANGAN DAN REALISASI PROTOTIPE KURSI RODA DENGAN MOTOR LISTRIK Novan Susilo/0322125 Email: ns_petra@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO
RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi listrik yang memanfaatkan suatu kumparan arus untuk mengindra arus serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kilo Watt Hour Meter (KWH Meter) merupakan suatu alat ukur energi listrik yang memanfaatkan suatu kumparan arus untuk mengindra arus serta kumparan tegangan untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat
Lebih terperinciKWh METER DIGITAL DENGAN KELUARAN NILAI RUPIAH TUGAS AKHIR
KWh METER DIGITAL DENGAN KELUARAN NILAI RUPIAH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Pelaksanaan Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Elektro Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis
BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KECEPATAN KENDARAAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA32 DAN MODUL BLUETOOTH DBM 01 Disusun Oleh : Nama : Mulyawan NRP : 0622038 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :
PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp : 0422015 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS
BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS Konsep dasar dari sistem ini terdiri dari tiga buah komponen utama yang saling berkaitan. Komponen pertama adalah pelanggan,
Lebih terperinciClamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller
Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
25 BAB III PERANCANGAN SISTEM Sistem monitoring ini terdiri dari perangkat keras (hadware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari bagian blok pengirim (transmitter) dan blok penerima
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS ABSTRAK
PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM PEMILIHAN SUARA MENGGUNAKAN WIFI DENGAN IP STATIS Adhitya Putra Pamungkas NRP: 1122020 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini
BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8
Perancangan dan Pembuatan Konverter USB ke RS485 Untuk Mengatur Inverter Nama : Arif Dharma NRP : 9622031 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560
RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM Konsep dasar sistem pada depo pengisian ulang air minum terdiri dari tiga komponen utama yang saling berhubungan. Komponen pertama yaitu terdapat pembeli
Lebih terperinciPurwarupa Alat Ukur Daya Listrik Berbasis Netduino Plus
IJEIS, Vol.5, No.1, April 2015, pp. 21~30 ISSN: 2088-3714 21 Purwarupa Alat Ukur Daya Listrik Berbasis Netduino Plus Irma Nirmalasari *1, Agfianto Eko Putra 2, Bambang Nurcahyo Prastowo 3 1 Prodi Elektronika
Lebih terperinciPerancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time
Perancangan Persistence of Vision Display Dengan Masukan Secara Real Time Disusun Oleh: Nama : Felicia Clara NRP : 0922015 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria
Lebih terperinciALAT PENGUKUR PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN SENSOR OPTOCOUPLER DAN MIKROKONTROLER AT89S52
ALAT PENGUKUR PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN SENSOR OPTOCOUPLER DAN MIKROKONTROLER AT89S52 Mery Subito 1, Rizal 2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako 1 Email: mery_subito@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:
BAB II DASAR TEORI 2.1 Instrumentasi Pengukuran Dalam hal ini, instrumentasi merupakan alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dan kontrol pada proses industri. Sedangkan pengukuran merupakan suatu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciSISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012
SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang
Lebih terperinciPERANCANGAN KWH METER DIGITAL MENGGUNAKAN KWH METER KONVENSIONAL
PERANCANGAN KWH METER DIGITAL MENGGUNAKAN KWH METER KONVENSIONAL Pasurono *), Susatyo Handoko, and Iwan Setyawan Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data
Lebih terperinciBAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE
BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE 2.1 Gambaran Alat Adjustable Fuse yang dirancang merupakan smart device yang berperan sebagai pengganti sekering konvensional. Sekering konvensional yang dimaksud adalah
Lebih terperinciBAB II KWH-METER ELEKTRONIK
3 BAB II KWH-METER ELEKTRONIK 2.1. UMUM Energi ialah besar daya terpakai oleh beban dikalikan dengan lamanya pemakaian daya tersebut atau daya yang dikeluarkan oleh pembangkit energi listrik dikalikan
Lebih terperinciRancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet
Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet Oleh: Syarif Hidayatullah 2205 100 158 Pembimbing: Ir. Harris Pirngadji, MT.ID. BIDANG STUDI ELEKTRONIKA Jurusan Teknik
Lebih terperinciREALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM ABSTRAK
REALISASI SISTEM KEYLESS CAR ENTRY BERBASIS DIRECT SEQUENCE SPREAD SPECTRUM Nama : Aditya Nugraha Pradana Nrp : 0622039 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL
PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT PENDETEKSI WARNA CAT NIRKABEL Disusun Oleh: Nama : Robert Anthony Koroa NRP : 0722016 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika
Lebih terperinciPENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535
PENGATUR ALIRAN CAIRAN INFUS BERBASIS ATMEGA8535 Amanda Amelia & Kiki Prawiroredjo Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti Jalan Kiai Tapa No.1, Jakarta Barat 11440 E-mail:
Lebih terperinciAPLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT. Disusun Oleh : Nama : Astron Adrian Nrp :
APLIKASI PERINTAH SUARA UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT Disusun Oleh : Nama : Astron Adrian Nrp : 0422014 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia.
Lebih terperinciUltrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8
Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8 Thiang, Indra Permadi Widjaja, Muliadi Tedjotjahjono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jalan Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236
Lebih terperinciAUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32
AUTOMATISASI PERBAIKAN FAKTOR DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega32 Hendra Gunawan 067002088 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Nilai faktor daya yang rendah
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian
Lebih terperinciPerancangan Sistim Elektronika Analog
Petunjuk Praktikum Perancangan Sistim Elektronika Analog Lab. Elektronika Industri Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Lab 1. Amplifier Penguat Dengan
Lebih terperincimelibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak
PINTU GERBANG OTOMATIS DENGAN REMOTE CONTROL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Robby Nurmansyah Jurusan Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Kalimalang Bekasi Email: robby_taal@yahoo.co.id ABSTRAK Berkembangnya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciPERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK
PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 Disusun Oleh: Jhon Presley 0322094 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universita Kristen
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa perangkat keras, perangkat lunak, kesatuan sistem secara keseluruhan serta eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan
Lebih terperinciPERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM KONTROL DAN MONITORING PEMBATAS DAYA LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun oleh : Riny Sulistyowati, Dedi Dwi Febriantoro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perencanaan pembuatan alat telemetri suhu tubuh.perencanaan dilakukan dengan menentukan spesfikasi system secara umum,membuat system blok
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAUAN PEMAKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN ARUS
RANCANG BANGUN SISEM PEMANAUAN PEMAKAIAN LISRIK MENGGUNAKAN MEODE PENGUKURAN ARUS Fondra Dwi Darmawan 1) 1) Program Studi S-1 Sistem Komputer, SIKOM Surabaya, email: bonjal_qpot@yahoo.co.id Abstract: Indonesia
Lebih terperinciPENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV. Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp :
PENGENDALIAN PERALATAN LISTRIK MENGGUNAKAN REMOTE CONTROL TV Disusun Oleh : Nama : Jimmy Susanto Nrp : 0422119 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Nama : Daniel Tjondro Wibowo NRP : 0622010 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciPerancangan Dan Realisasi Sistem Monitoring Kadar Oksigen Di Dalam Darah Berbasis Nirkabel
Perancangan Dan Realisasi Sistem Monitoring Kadar Oksigen Di Dalam Darah Berbasis Nirkabel Disusun oleh : Aryci Putra Pramana (0922065) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciDESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16
DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD 128 64 PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16 Anggi Marsetio Halim/0422129 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciREALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 ABSTRAK
REALISASI ACTIVE NOISE REDUCTION MENGGUNAKAN ADAPTIVE FILTER DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) BERBASIS MIKROKONTROLER LM3S6965 Nama : Wito Chandra NRP : 0822081 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Lebih terperinci