SURVEI USAHA NON RUMAH TANGGA (NRT) HORTIKULTURA TAHUN 2015
|
|
- Erlin Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VN-HORTI NRT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI USAHA NON RUMAH TANGGA (NRT) HORTIKULTURA TAHUN 2015 RAHASIA KIN I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura a. Alamat Lengkap NRT hortikultura : Kode Pos : Telepon : - Fax : - b. Provinsi c. Kabupaten/Kota *) d. Kecamatan e. Desa/Kelurahan *) f. Nomor Blok Sensus g. Satuan Lingkungan Setempat (SLS) (RT/RW, Dusun, Lingkungan, Jorong, dsb) h. Nama Contact Person/Jabatan i. Nomor HP/Telp/ Nama Penanggung Jawab Usaha a. Jenis Kelamin: Laki-laki -1 Perempuan -2 b. Umur c. Telepon 103 Tahun berdiri usaha NRT *) Coret yang tidak sesuai PERHATIAN Tujuan Survei Memperoleh data statistik hortikultura yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk perencanaan pembangunan sektor hortikultura. Kewenangan pengumpulan data, kerahasiaan data yang diberikan dan kewajiban memberikan jawaban Pelaksaan survei ini berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Pasal 11. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Pasal 21. Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan Pusat Statistik sesuai dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik Pasal 27. Perlu bantuan atau penjelasan : Bila perlu bantuan atau penjelasan lebih lanjut tentang survei ini, silahkan hubungi pada hari Senin Jum at, pukul WIB Kepala Subdit. Statistik Hortikultura Jl. Dr Sutomo No. 6-8, Jakarta Telp : (021) , ext , Fax : (021) , HP hortikultura@bps.go.id atau Badan Pusat Statistik Provinsi setempat (lihat halaman terakhir) 1
2 I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura Tuliskan nama NRT hortikultura yang resmi digunakan NRT. Rincian 101a Rincian 101b-101g Rincian 1h-1i : Tuliskan alamat lengkap NRT yang biasa digunakan dalam surat menyurat melalui pos, beserta kode pos, nomor telepon, alamat dan nomor faksimili. : Tuliskan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus serta satuan lingkungan setempat (SLS) dimana NRT hortikultura berada. Isian kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok sensus, dan satuan lingkungan setempat dalam kotak diisi oleh BPS. : Tuliskan nama Contact Person beserta nomor HP dan atau nomor telepon yang dapat dihubungi Nama Penanggung jawab NRT Hortikultura Tuliskan nama penanggung jawab NRT hortikultura ini. Rincian 102a Rincian 102b Rincian 102c : Lingkari jenis kelamin penanggung jawab usaha hortikultura kemudian pindahkan kode kedalam kotak yang disediakan. : Tuliskan umur penanggung jawab NRT hortikultura. Umur didasarkan pada ulang tahun terakhir. : Tuliskan nomor HP/Telepon penanggung jawab NRT Hortikultura Tahun Berdiri usaha NRT Tuliskan tahun berdiri usaha NRT. II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN Rincian 201 : aktif adalah Jika NRT berhasil diwawancarai untuk kagiatan usahanya, baik yang sudah maupun yang belum berproduksi. Tidak dapat diwawancarai, jika unit usaha pertanian ditemukan, tetapi tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode pencacahan berakhir. Bukan usaha pertanian/ Tutup, jika unit usaha pertanian yang ditemui tidak melakukan kegiatan usaha pertanian/hasil kegiatan pertanian tidak untuk dijual atau tutup. Rincian 203 : Usaha mandiri, apabila mengelola usaha pertanian dengan modal sendiri. Contoh: Pondok pesantren yang mengusahakan sapi perah dengan modal sendiri. Binaan dari instansi pemerintah, apabila kegiatan usaha di bawah binaan instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Contoh: - Balai Benih Ikan (binaan Dinas Perikanan). - Kelompok Usaha Produktif (binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Binaan dari non pemerintah, apabila kegiatan usaha di bawah binaan lembaga non pemerintah, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan perusahaan swasta. Rincian 205 : Tuliskan seluruh jenis tanaman hortikultura tahunan dan atau tanaman hortikultura semusim yang diusahakan pada tahun 2015 serta nomor registrasi kebun hortikultura (GAP) jika ada. Jika tanaman hortikultura yang diusahakan belum mempunyai nomor registrasi, maka nama tanaman tetap tertulis di kolom jenis tanaman, namun kolom registrasi kebun hortikultura dikosongkan. Isian kode jenis tanaman dalam kotak diisi oleh BPS. Jenis tanaman (kode diisi BPS) Registrasi kebun hortikultura Masa Berlaku a. Anggrek. GAP IV.001 Januari 2015 s/d Januari 2016 b. Cabai Rawit s/d... Rincian 206 : Usaha perbenihan meliputi pemuliaan, produksi benih, dan sertifikasi. 2
3 II. KETERANGAN UMUM NRT 201. Kondisi NRT Berdasarkan Hasil Kunjungan? (Lingkari salah satu kode yang sesuai) Aktif - 1 Tidak dapat diwawancarai - 2 Bukan usaha pertanian/ Tutup Bentuk Ijin usaha NRT (Lingkari salah satu kode yang sesuai) Kementrian/Lembaga Non Kementrian -1 Gurbernur -2 Persero -3 Bupati/Walikota -4 Dinas Terkait Tingkat Kabupaten/Kota -5 Camat -6 Kepala Desa -7 RT/RW Status NRT (Lingkari salah satu kode yang sesuai) Usaha Tunggal/murni -1 Binaan dari instansi pemerintah -3 Bagian dari usaha/kegiatan lain Luas lahan usaha budi daya tanaman hortikultura... m Tuliskan Jenis Hortikultura Tahunan dan atau Hortikultura Semusim yang diusahakan serta nomor registrasi kebun hortikultura Good Agriculture Practices for Fruit and Vegetables (GAP) jika ada. Jenis tanaman (kode diisi BPS) Registrasi kebun hortikultura Masa Berlaku a s/d... b s/d... c s/d... d s/d... e s/d... f s/d... g s/d... h s/d... i s/d... 3
4 Jenis Jenis tanaman, bentuk produksi primer, dan Satuan Produksi Bentuk Satuan Produksi Jenis Bentuk Produksi Primer Satuan Produksi (3) (4) (5) (6) Buah-buahan Tahunan Tomat Buah segar kg Alpukat Buah segar kg Terung Buah segar kg Belimbing Buah segar kg Buncis Polong basah kg Duku/ Buah segar kg Ketimun Buah segar kg Langsat/Kokosan Durian Buah segar kg Labu Siam Buah segar kg Jambu Biji Buah segar kg Kangkung Sayuran segar kg Jambu Air Buah segar kg Bayam Sayuran segar kg Jeruk Siam/Keprok Buah segar kg Sayuran semusim lainnya Sayuran segar kg Jeruk Besar Buah segar kg Hias Mangga Buah segar kg Anggrek Bunga potong tangkai Manggis Buah segar kg Anthurium Bunga Bunga potong tangkai Nangka/Cempedak Buah segar kg Anyelir Bunga potong tangkai Nenas Buah segar kg Gerbera (Herbras) Bunga potong tangkai dengan mahkota Pepaya Buah segar kg Gladiol Bunga potong tangkai Pisang Buah segar kg Heliconia (Pisangpisangan) Bunga potong tangkai dengan tandan Rambutan Buah segar kg Krisan Bunga potong tangkai Salak Buah segar kg Mawar Bunga potong tangkai Sawo Buah segar kg Sedap Malam Bunga potong tangkai Markisa/Konyal Buah segar kg Dracaena Pohon pohon Sirsak Buah segar kg Melati Bunga kg Sukun Buah segar kg Palem Pohon pohon Apel Buah segar kg Aglaonema Pohon pohon Anggur Buah segar kg Adenium (Kamboja Pohon pohon Jepang) Buah-buahan Tahunan Buah Segar kg Euphorbia Pohon pohon lainnya Buah-buahan Semusim Phylodendron Pohon pohon Melon Buah Segar kg Pakis Pohon pohon Semangka Buah Segar kg Monstera Pohon pohon Blewah Buah Segar kg Ixora (Soka) Pohon pohon Stroberi Buah Segar kg Cordyline Pohon pohon Buah-buahan semusim Buah Segar kg Diffenbachia Pohon pohon lainnya Sayuran Tahunan Sansiviera (Pedangpedangan) Rumpun rumpun Melinjo Buah segar kg Anthurium Daun Pohon pohon Petai Buah segar kg Caladium Pohon pohon Jengkol Buah segar kg hias lainnya Sayuran tahunan Buah segar kg lainnya Obat/Biofarmaka Sayuran Semusim Jahe Rimpang kg Bawang Merah Umbi kering kg Laos/Lengkuasa Rimpang kg dengan daun Bawang Putih Umbi kering kg Kencur Rimpang kg dengan daun Bawang Daun Daun segar kg Kunyit Rimpang kg Kentang Umbi basah kg Lempuyang Rimpang kg Kubis Daun krop kg Temulawak Rimpang kg Kembang Kol Sayuran segar kg Temuireng Rimpang kg Petsai/Sawi Sayuran segar kg Temukunci Rimpang kg Wortel Umbi dengan kg Dlingo/Dringo Rimpang kg gagang Lobak Umbi dengan kg Kapulaga Biji kg daun Kacang Merah Polong basah kg Mengkudu/Pace Buah kg Kacang panjang Polong basah kg Mahkota Dewa Buah kg Cabai Besar Buah segar kg Keji Beling Daun kg Cabai Rawit Buah segar kg Sambiloto Daun kg Paprika Buah segar kg Lidah Buaya Daun kg Jamur Sayuran segar kg Obat Lainnya 4
5 206. Usaha Perbenihan Hortikultura II. KETERANGAN UMUM NRT (Lanjutan) Jenis Benih yang Diusahakan 1. Cabai Merah 2. Kentang 3. Ketimun 4. Tomat 5. Jamur Kode (diisi oleh BPS) Apakah Melakukan Usaha Perbenihan Ya -1 Tidak -2 Nilai Produksi (3) (4) 6. Melon 7. Semangka 8. Mangga 9. Pisang 10. Durian 11. Adenium 12. Krisan 13. Palem 14. Anggrek 15. Jahe lembar Blok III yang terisi harus sama dengan jumlah jenis tanaman hortikultura tahunan yang diusahakan (Blok II Rincian 5 jumlah jenis tanaman tahunan). lembar Blok IV yang terisi harus sama dengan jumlah jenis tanaman hortikultura semusim yang diusahakan (Blok II Rincian 5 jumlah jenis tanaman semusim). 5
6 Jenis buah-buahan dan sayuran Tahunan Tuliskan jenis tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang diusahakan oleh NRT pada sudut kanan atas Blok III lembar Blok IIIA yang terisi sesuai dengan banyaknya jenis tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang diusahakan oleh NRT. Apabila jenis tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang diusahakan oleh NRT lebih dari 5 jenis, untuk jenis ke 6 dan seterusnya mohon agar lembar pengisiannya ditambah. Isian kode jenis tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan dalam kotak diisi oleh BPS Luas tanaman akhir tahun 2015 menurut tahun tanam. Rincian 1 : Tuliskan tahun tanam pada kolom (1), dan luas tanaman pada akhir tahun 2015 dalam hektar pada kolom (2) Jika banyaknya tahun tanam tanaman buah-buahan dan sayuran lebih dari 9 baris, maka tambahkan lembar untuk penulisan tahun tanam ini. III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut lokasi budi daya dan Perkiraan Tahun 2016 Kolom (1) : Isikan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa dimana budi daya tanaman hortikultura terletak. Kolom (2) : Isikan jumlah tanaman belum menghasilkan sesuai lokasi budi daya. belum menghasilkan adalah tanaman yang selama setahun yang lalu belum dapat memberikan hasil karena masih muda (termasuk tanaman baru/penanaman baru/penyisipan) Kolom (3) : Isikan jumlah tanaman produktif yang sedang menghasilkan sesuai lokasi budi daya. Produktif yang sedang menghasilkan adalah tanaman yang benar-benar dipetik hasilnya pada tahun 2015 Kolom (4) : Isikan jumlah tanaman produktif yang sedang tidak menghasilkan sesuai lokasi budi daya. Produktif yang sedang tidak menghasilkan adalah tanaman yang sudah pernah memberikan hasil walaupun pada referensi survei sedang tidak menghasilkan tetapi masih dapat diharapkan hasilnya pada periode berikutnya. Kolom (5) : Isikan jumlah tanaman tua/rusak sesuai lokasi budi daya. Tua/Rusak adalah tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan yang sudah tua, rusak, mandul dan tidak memberikan hasil yang memadai lagi, walaupun ada hasilnya secara ekonomis sudah tidak produktif lagi. Kolom (6) : Tuliskan banyaknya produksi primer pada tahun 2015 dalam kg dari masing-masing lokasi budi daya. Kolom (7) : Tuliskan nilai produksi primer pada tahun 2015 dalam ribuan rupiah dari masing-masing lokasi budi daya. Rincian c : Total = Rincian (2a + 2b) per triwulan untuk setiap kolom dari kolom (3) sampai dengan kolom (7). Rincian d : Target/Perkiraan Tahun 2016 Bentuk produksi primer dan satuan produksi dari tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan terdapat pada halaman 4 kuesioner ini Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Isikan besarnya nilai yang dikeluarkan untuk penggunaan sarana produksi selama tahun 2015 sesuai dengan jenis tanaman hortikultura yang diusahakan yang terdapat pada sudut kanan atas Blok III. Rincian a : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk penggunaan bibit dalam ribuan rupiah. Rincian b : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk penggunaan pupuk/stimulan cair dalam ribuan rupiah. Rincian c : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk penggunaan pestisida dalam ribuan rupiah. Rincian d : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk penggunaan bahan bakar untuk budi daya dalam ribuan rupiah. Rincian e : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk sewa lahan/perkiraan lahan milik sendiri dalam ribuan rupiah. Rincian f : Isikan nilai yang dikeluarkan untuk pengeluaran lainnya dalam ribuan rupiah. Pengeluaran lainnya adalah pengeluaran selain yang terdapat pada rincian a s/d e yang meliputi pengeluaran untuk pembelian alat tulis dan keperluan kantor, pemakaian listrik, transportasi dan komunikasi, sewa gedung dan peralatan lain, bunga pinjaman, pajak tak langsung, shading net, rumah kaca, mulsa, polibag, dan lain-lain. Rincian g : Total = Rincian (a + b + c + d + e + f) pada kolom (2) Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). Isian rincian ini merupakan pengurangan dari isian rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2) dengan isian Blok IIIA rincian 3h kolom (2). 6
7 Jenis Buah-buahan/sayuran Tahunan I :... Kode diisi BPS III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 301. Luas Akhir Tahun 2015 menurut Tahun Tanam Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 a. f. b. g. c. h. d. i. e. Jumlah 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut Lokasi Budi Daya dan Perkiraan Tahun 2016 Jumlah /Rumpun Pada Akhir Periode Lokasi Budi Daya Hortikultura Triwulan (TW) Belum Produktif Sedang Tidak Sedang tua/rusak (Kg) Nilai (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Lokasi I b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 304. Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). 7
8 Kode diisi BPS Jenis Buah-buahan/sayuran Tahunan II :... III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 301. Luas Akhir Tahun 2015 menurut Tahun Tanam Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 a. f. b. g. c. h. d. i. e. Jumlah 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut Lokasi Budi Daya dan Perkiraan Tahun 2016 Jumlah /Rumpun Pada Akhir Periode Lokasi Budi Daya Hortikultura Triwulan (TW) Belum Produktif Sedang Tidak Sedang tua/rusak (Kg) Nilai (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Lokasi I b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 304. Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). 8
9 Kode diisi BPS Jenis Buah-buahan/sayuran Tahunan III :... III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 301. Luas Akhir Tahun 2015 menurut Tahun Tanam Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 a. f. b. g. c. h. d. i. e. Jumlah 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut Lokasi Budi Daya dan Perkiraan Tahun 2016 Jumlah /Rumpun Pada Akhir Periode Lokasi Budi Daya Hortikultura Triwulan (TW) Belum Produktif Sedang Tidak Sedang tua/rusak (Kg) Nilai (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Lokasi I b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 304. Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). 9
10 Kode diisi BPS Jenis Buah-buahan/sayuran Tahunan IV :... III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 301. Luas Akhir Tahun 2015 menurut Tahun Tanam Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 a. f. b. g. c. h. d. i. e. Jumlah 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut Lokasi Budi Daya dan Perkiraan Tahun 2016 Jumlah /Rumpun Pada Akhir Periode Lokasi Budi Daya Hortikultura Triwulan (TW) Belum Produktif Sedang Tidak Sedang tua/rusak (Kg) Nilai (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Lokasi I b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 304. Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). 10
11 Kode diisi BPS Jenis Buah-buahan/sayuran Tahunan V :... III. TAHUN TANAM, LUAS TANAMAN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN BUAH-BUAHAN DAN SAYURAN TAHUNAN 301. Luas Akhir Tahun 2015 menurut Tahun Tanam Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 Tahun Tanam Luas Pada Akhir Tahun 2015 a. f. b. g. c. h. d. i. e. Jumlah 302. Jumlah dan Tahun 2015 menurut Lokasi Budi Daya dan Perkiraan Tahun 2016 Jumlah /Rumpun Pada Akhir Periode Lokasi Budi Daya Hortikultura Triwulan (TW) Belum Produktif Sedang Tidak Sedang tua/rusak (Kg) Nilai (3) (4) (5) (6) (7) (8) a. Lokasi I b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 304. Pendapatan (Rincian 302c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (8) Rincian 303g kol. (2)). 11
12 Jenis Sayuran/Buah Semusim, Hias dan Biofarmaka I :... Kode diisi BPS IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA 401. Lokasi, Luas, Luas Panen, Tahun 2015, dan Perkiraan Tahun 2016 Lokasi Budi Daya Hortikultura Periode Luas Tanam Luas Panen Habis Luas Panen Belum Habis (satuan)* Nilai a. Lokasi I (3) (4) (5) (6) (7) b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 403. P e n d a p a t a n (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)). *) Satuan sesuai dengan satuan produksi pada halaman 4. 12
13 Jenis Sayuran/Buah Semusim, Hias dan Biofarmaka II :... Kode diisi BPS IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA 401. Lokasi, Luas, Luas Panen, Tahun 2015, dan Perkiraan Tahun 2016 Lokasi Budi Daya Hortikultura Periode Luas Tanam Luas Panen Habis Luas Panen Belum Habis (satuan)* Nilai a. Lokasi I (3) (4) (5) (6) (7) b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 403. P e n d a p a t a n (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)). *) Satuan sesuai dengan satuan produksi pada halaman 4. 13
14 Jenis Sayuran/Buah Semusim, Hias dan Biofarmaka III :... Kode diisi BPS IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA 401. Lokasi, Luas, Luas Panen, Tahun 2015, dan Perkiraan Tahun 2016 Lokasi Budi Daya Hortikultura Periode Luas Tanam Luas Panen Habis Luas Panen Belum Habis (satuan)* Nilai a. Lokasi I (3) (4) (5) (6) (7) b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 403. P e n d a p a t a n (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)). *) Satuan sesuai dengan satuan produksi pada halaman 4. 14
15 Jenis Sayuran/Buah Semusim, Hias dan Biofarmaka IV :... Kode diisi BPS IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA 401. Lokasi, Luas, Luas Panen, Tahun 2015, dan Perkiraan Tahun 2016 Lokasi Budi Daya Hortikultura Periode Luas Tanam Luas Panen Habis Luas Panen Belum Habis (satuan)* Nilai a. Lokasi I (3) (4) (5) (6) (7) b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 403. P e n d a p a t a n (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)) *) Satuan sesuai dengan satuan produksi pada halaman 4. 15
16 Jenis Sayuran/Buah Semusim, Hias dan Biofarmaka III :... Kode diisi BPS IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA 401. Lokasi, Luas, Luas Panen, Tahun 2015, dan Perkiraan Tahun 2016 Lokasi Budi Daya Hortikultura Periode Luas Tanam Luas Panen Habis Luas Panen Belum Habis (satuan)* Nilai a. Lokasi I (3) (4) (5) (6) (7) b. Lokasi II c. Total (a+b) Tahun 2015 TW I 2016 d. Target/Perkiraan Tahun 2016 TW II 2016 TW III 2016 TW IV Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Jenis Sarana Produksi Nilai a. Bibit b. Pupuk/Stimulan c. Pestisida d. Bahan bakar untuk budi daya hortikultura e. Sewa Lahan f. Pengeluaran lainnya (shading net, rumah kaca, mulsa. polibag, dll) g. T o t a l 403. P e n d a p a t a n (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)) *) Satuan sesuai dengan satuan produksi pada halaman 4. 16
17 Uraian Jenis Kelamin V. TENAGA KERJA NRT HORTIKULTURA PADA AKHIR TAHUN 2015 Pekerja Pekerja Tetap Pekerja Tidak Tetap Jumlah Upah/Gaji Pekerja Upah/Gaji Pekerja Upah/Gaji (3) (4) (5) (6) (7) (8) 501. Pekerja Kantor / Administrasi L P 502. Pekerja Lapangan L P L 503. Pekerja Asing P 504. Pekerja Harian Lepas/Borongan 505. T o t a l VI. PENDAPATAN/PENERIMAAN NRT HORTIKULTURA SELAMA TAHUN 2015 Jenis Pendapatan/Penerimaan Nilai 601. Pendapatan dari Usaha Hortikultura ( Blok III R 304 masing-masing jenis tanaman tahunan + Blok IV R 403 masing-masing jenis tanaman semusim - Blok V R 505 Kol.(8 ) 602. Pendapatan Bersih dari Usaha Pertanian Lainnya ( Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan) 603. Pendapatan Bersih dari penyewaan (Peralatan, Mesin-mesin, Transportasi dll) 604. Pendapatan Bersih dari Penjualan Benih 605. Pendapatan Bersih Lainnya (industri pengolahan, perdagangan, jasa, 606. J u m l a h ( R 601 s.d R 605 ) 17
18 IV. LUAS TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN SARANA PRODUKSI TANAMAN SAYURAN/BUAH SEMUSIM, TANAMAN HIAS DAN TANAMAN BIOFARMAKA Jenis Semusim Tuliskan jenis tanaman sayuran/buah-buahan semusim, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka yang diusahakan oleh NRT pada sudut kanan atas Blok IV, lembar Blok IV yang terisi sesuai dengan banyaknya jenis tanaman sayuran/buah-buahan semusim, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka yang diusahakan oleh NRT. Apabila jenis tanaman sayuran/buah-buahan semusim, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka yang diusahakan oleh NRT lebih dari 5 jenis, untuk jenis ke 6 dan seterusnya mohon agar lembar pengisiannya ditambah. Isian kode jenis tanaman sayuran/buah-buahan semusim, tanaman hias, dan tanaman biofarmaka dalam kotak diisi oleh BPS Lokasi, luas tanam, luas panen, dan produksi primer 2015 Kolom (1) : Isikan nama provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa dimana budi daya tanaman hortikultura terletak. Kolom (2) : Isikan luas tanam dalam satuan hektar. Kolom (3) : Isikan luas panen habis dalam satuan hektar. Luas Panen Habis adalah luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang dipanen habis atau yang biasanya dipanen lebih dari sekali dan pada periode pelaporan dibongkar. Kolom (4) : Isikan luas panen habis dalam satuan hektar. Luas Panen Belum Habis adalah luas tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, tanaman biofarmaka atau tanaman hias yang biasanya dipanen lebih dari satu kali dan pada periode pelaporan belum dibongkar. Kolom (5) : Tuliskan banyaknya produksi primer pada tahun 2015 dalam kg dari masing-masing lokasi budi daya. Kolom (6) : Tuliskan nilai produksi primer pada tahun 2015 dalam ribuan rupiah dari masing-masing lokasi budi daya. Rincian g : Total = Rincian (2a + 2b + 2c + 2d + 2e + 2f ) untuk setiap kolom dari kolom (3) sampai dengan kolom (7). Wujud produksi primer dari tanaman hortikultura semusim yang dimaksud pada survei ini pada halaman 4 kuesioner ini Penggunaan Sarana Produksi Selama Tahun 2015 Pengeluaran lainnya adalah pengeluaran selain yang terdapat pada rincian a s/d e yang meliputi pengeluaran untuk pembelian alat tulis dan keperluan kantor, pemakaian listrik, transportasi dan komunikasi, sewa gedung dan peralatan lain, bunga pinjaman, pajak tak langsung, shading net, rumah kaca, mulsa, polibag, dan lain-lain. Rincian g : Total = Rincian (a + b + c + d + e + f) pada kolom (2) Pendapatan (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)). Isian rincian ini merupakan pengurangan dari isian (Rincian 401c [TW I+TW II+TW III+TW IV] kol. (7) Rincian 402g kol. (2)). V. TENAGA KERJA PERUSAHAAN HORTIKULTURA PADA AKHIR TAHUN 2015 Pekerja Kantor/administrasi adalah pekerja yang kegiatannya berkaitan erat dengan masalah-masalah ketatalaksanaan/administrasi. Pekerja Kebun/Lapangan adalah pekerja yang kegiatannya berkaitan langsung dengan kebun/lapangan, seperti pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemanenan serta perawatan perkebunan. Pekerja harian lepas/borongan adalah pekerja yang memperoleh upah/gaji berdasarkan banyaknya hari kerja dan apabila diberhentikan tidak mendapat pesangon. Pekerja tetap adalah pekerja yang memperoleh upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada banyaknya hari kerja. Biasanya apabila diberhentikan akan mendapat pesangon. Pekerja Tidak Tetap adalah pekerja yang dibayar secara bulanan dengan tidak memperhitungkan jumlah hari kerja dan apabila diberhentikan tidak diberi pesangon. Jika perusahaan/kantor administratur mengusahakan lebih dari satu jenis tanaman perkebunan maka isikan jumlah dan upah/gaji tenaga kerja dari seluruh jenis tanaman. VI. PENDAPATAN/PENERIMAAN PERUSAHAAN SELAMA TAHUN 2015 Pendapatan bersih adalah jumlah seluruh pendapatan usaha dikurangi seluruh biaya produksi dan biaya operasional. Usaha pertanian lainnya meliputi usaha tanaman pangan, perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan dan kehutanan. Pendapatan bersih dari penjualan benih Pendapatan bersih dari usaha pertanian lainnya adalah jumlah pendapatan bersih dari seluruh jenis usaha pertanian selain usaha tanaman perkebunan. 18
19 VII. CATATAN Beri Catatan/Penjelasan apabila ada masalah atau tambahan penjelasan dalam rangka pengisian dokumen ini. VIII. KETERANGAN PENCACAHAN 1. Nama Pencacah 2. Tanggal Pencacahan 3. No HP/Telepon Pencacah 4. Tanda Tangan Pencacah 5. Nama Pemeriksa 6. Tanggal Pemeriksa 7. No HP/Telepon Pemeriksa 8. Tanda Tangan Pemeriksa IX. PENGESAHAN Diisi dengan Sebenarnya Di :. Pada Tanggal :. Administratur/Pegurus ( Nama jelas, tanda tangan dan stempel perusahaan ) TERIMA KASIH TELAH MELAKSANAKAN AMANAT UU NO. 16 TAHUN 1997 BPS RI 19
20 DAFTAR ALAMAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. BPS Provinsi Alamat No. Telepon No. Fax 1. A c e h Jl. Tgk. H. M. Daud Beureuh No. 50, Banda Aceh (0651) (0651) Sumatera Utara Jl. Asrama no. 179, Medan (061) (061) Sumatera Barat Jl. Khatib Sulaiman No. 48, Padang (0751) (0751) R i a u Jl. Pattimura No. 12, Pekanbaru (0761) (0761) Kepulauan Riau Jl. Kijang Lama No. A-8, Kel. Melayu, Kota Piring (0771) (0771) Jambi Jl. A. Yani No. 4, Telanaipura, Jambi (0741) (0741) Sumatera Selatan Jl. Kapten Anwar Sastro No. 1694, Palembang (0711) (0711) Bangka Belitung Komplek Perkantoran Pemprov Air Itam, Pangkal Pinang (0717) (0717) Bengkulu Jl. Adam Malik Km. 8, Bengkulu (0736) (0736) Lampung Jl. Basuki Rahmat No. 54, Teluk Betung, Bdr Lampung (0721) (0721) DKI Jakarta Jl. Salemba Tengah No , Kel Paseban, Jakarta Pusat (021) (021) Jawa Barat Jl. Penghulu Hasan Mustapa No. 43, Bandung (022) (022) Banten Jl. Syech Nawawi Al Bantani, KP3B Kav. H1-2, Serang (0254) (0254) Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 6, Semarang (024) (024) DI. Yogyakarta Jl. Ring Road Selatan, Taman Tirto, Kasihan, Bantul (0274) (0274) Jawa Timur Jl. Raya Kendangsari Industri 43-44, Surabaya (031) (031) B a l i Jl. Raya puputan No. 1, Renon, Denpasar (0361) (0361) Nusa Tenggara Barat Jl. Gunung Rinjani 2, Mataram (0370) (0370) Nusa Tenggara Timur Jl. R. Suprapto No. 5, Kupang (0380) (0380) Kalimantan Barat Jl. Sutan Syahrir 24/42, Pontianak (0561) (0561) Kalimantan Tengah Jl. Kapten P. Tendean No. 6, Palangkaraya (0536) (0536) Kalimantan Selatan Jl. KS. Tubun No. 117, Banjarmasin (0511) (0511) Kalimantan Timur Jl. Kemakmuran No. 4, Samarinda (0541) (0541) Sulawesi Utara Jl. 17 Agustus, Manado (0431) (0431) Gorontalo Jl. Taman Pendidikan No. 117, Gorontalo (0435) (0435) Sulawesi Tengah Jl. Prof Moh. Yamin No. 48, Palu (0451) (0451) Sulawesi Selatan Jl. Hají Bau No. 6, Makasar (0411) (0411) Sulawesi Tenggara Jl. Boulevard No. 1, Kel. Mokau, Kambu, Kendari (0401) (0401) Sulawesi Barat Jl. Kh. Ahad No. 4, Mamuju (0426) (0426) Maluku Jl. Haruhun, Karang Panjang Komplek Puleh, Ambon (0911) (0911) Maluku Utara Jl. Stadion No. 65, Ternate (0921) (0921) Papua Jl. Dr. Sam Ratulangi Dok II, Jayapura (0967) (0967) Papua Barat Jl. Trikora Sowi IV No. 99, Manokwari, Papua Barat (0986) (0986)
SURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2014
PB14-PERKEBUNAN ADMINISTRATUR KEBUN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2014 RAHASIA I. PENGENALAN TEMPAT 1. Nama Perusahaan/Kantor Administratur a. Alamat Lengkap
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2014
PB14PERKEBUNAN ADMINISTRATUR KEBUN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2014 RAHASIA I. PENGENALAN TEMPAT 1. Nama Perusahaan/Kantor Administratur a. Alamat Lengkap
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2015
VP-HORTI PERUSAHAAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 RAHASIA KIP I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama Perusahaan Hortikultura a. Alamat Lengkap Perusahaan :
Lebih terperinciSURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016
BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA HORTIKULTURA LAINNYA (NRT) TAHUN 2016 RAHASIA KIN : (Kode diisi BPS) VN-HORTI NRT I. KETERANGAN TEMPAT 101. Nama NRT Hortikultura a. Alamat Lengkap
Lebih terperinciLUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 Komoditas Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des TOTAL 1 Kacang Panjang 1 2-1 - - 1 5 2 Cabe Besar 1 2 - - - 1-4 3 Cabe Rawit - 1 1-1
Lebih terperinciBAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2016
BADAN PUSAT STATSTK REPUBLK NDONESA SURVE PERUSAHAAN HORTKULTURA TAHUN 2016 RAHASA KP : 101. Nama Perusahaan Hortikultura a. Alamat Lengkap Perusahaan :. KETERANGAN TEMPAT Kode Pos : Telepon : - E-mail
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5
Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2012
PB12-PERKEBUNAN ADMINISTRATUR KEBUN REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN PERKEBUNAN TAHUN 2012 RAHASIA I. PENGENALAN TEMPAT 1. Nama Perusahaan/Kantor Administratur a. Alamat Lengkap
Lebih terperinciTabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun
9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi
Lebih terperinciLEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser
Lebih terperinciSURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK TAHUN 2014
RAHASIA LISTRIK REPUBLIK INDONESIA SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK TAHUN 2014 Diisi Oleh BPS 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nama Perusahaan :.. 6. Alamat......
Lebih terperinciBadan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah
Lebih terperinciI. PENGENALAN TEMPAT BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN
I. PENGENALAN TEMPAT 1. Nama Perusahaan/Kantor Administratur Tuliskan nama Perusahaan/Kantor Administratur perkebunan yang resmi digunakan perusahaan. Rincian 1a : Tuliskan alamat lengkap Perusahaan/Kantor
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
G A S REPUBLIK INDONESIA SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN GAS TAHUN 2014 Diisi Oleh BPS 1. Provinsi :... 2. Kabupaten/Kota *) :... 3. Kecamatan :... 4. Desa/Kelurahan *) :... 5. Nama Perusahaan :... 6. Alamat
Lebih terperinciBLOK I. KETERANGAN TEMPAT
BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN I II III IV Berilah Tanda Cek ( ) BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi. KIP Contact Person F 2. Kabupaten / Kota *). Nama Perusahaan Telepon / Fax 3. Kecamatan. Alamat Email
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
R A H A S I A AIR BERSIH REPUBLIK INDONESIA SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN AIR BERSIH TAHUN 2014 Diisi Oleh BPS 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nama Perusahaan :
Lebih terperinciBLOK I. KETERANGAN TEMPAT BLOK II. TENAGA KERJA, BALAS JASA, DAN RATA-RATA UPAH. Triwulan I-2016 (Jan - Mar) (5)
BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN I II III IV Berilah Tanda Cek ( ) BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Provinsi:. KIP : Contact Person : 2. Kabupaten / Kota *) :. Nama Perusahaan : Telepon / Fax : 3. Kecamatan:.
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)
RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani
Lebih terperinciKatalog BPS:
Katalog BPS: 5205.003.32 PRODUKSI HORTIKULTURA JAWA BARAT 2014 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, BPS Provinsi Jawa Barat tahun ini kembali mempublikasikan data statistik
Lebih terperinci2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura
IV. KONSEP DAN DEFINISI 4.1. Tanaman Sayuran Semusim Tanaman Sayuran Semusim adalah tanaman sumber vitamin, mineral dan lainlain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah dan umbinya,
Lebih terperinciTabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi
Tabel 39., dan Bawang Merah Menurut 6.325 7.884 854.064 7,4 7,4 2 Sumatera 25.43 9.70 3.39 2.628 7,50 7,50 3 Sumatera Barat 8.57 3.873.238.757 6,59 7,90 4 Riau - - - - - - 5 Jambi.466.80 79 89 8,9 6,24
Lebih terperinciPENGUMUMAN. https:llwww.stis.ac.id/spmb/ tanggal Mei 2012 puku WIB. NOMOR:
Jl. Otto Iskandardinata No. 64C Jakarta 13330 PENGUMUMAN NOMOR: 02700.0074 Panitia penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi IImu Statistik Tahun Akademik 2012/2013 mengumumkan bahwa: 1. Oari hasil evaluasi
Lebih terperinciSTATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017
STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 ISBN : Ukuran Buku : 21 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : viii + 55 halaman
Lebih terperinci2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas.
V. CARA PENGISIAN DAFTAR Semua isian daftar SPH-SBS, SPH-BST, SPH-TBF, SPH-TH, SPH-ALSIN dan SPH-BN adalah dalam bilangan bulat (dibulatkan) dan ditulis dengan pensil hitam, untuk memudahkan pengisian
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI TAHUN 2014
R A H A S I A GALIAN - BH REPUBLIK INDONESIA SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN PENGGALIAN BAHAN INDUSTRI DAN KONSTRUKSI TAHUN 2014 Diisi Oleh BPS 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*)
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING
VSLK15-VALAS REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Pedagang Valuta Asing Tahun 2013-2014.
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEGADAIAN
VSLK15-GADAI REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEGADAIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Perusahaan Pegadaian Tahun 2013-2014. Setelah terisi
Lebih terperinci(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas
BA PUSAT STATISTIK DEPARTEMEN PERTANIAN LAPORAN TANAMAN SAYURAN BUAH-BUAHAN SEMUSIM RKSPH-SBS (Isian dalam Bilangan Bulat) PROPINSI : BANTEN 3 6 Bulan JANUARI 1 KAB./KOTA : LEBAK 2 Tahun 217 1 7 Luas Luas
Lebih terperinciPenyusunan Matriks PMTB Tahun 2015
RAHASIA MI-02 Hortikultura REPUBLIK INDONESIA Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015 Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai: 1. Kuantitas (jumlah) komoditi yang menjadi barang modal (fixed
Lebih terperinciBab 5 H O R T I K U L T U R A
Bab 5 H O R T I K U L T U R A Komoditas hortikultura yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Pengelolaan
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT KANTOR GUBERNUR SE INDONESIA
DAFTAR ALAMAT KANTOR GUBERNUR SE INDONESIA NO ALAMAT LAMBANG DAERAH 1. Provinsi Nangro Aceh Darussalam Jl. T. Nyak Arief No. 219 Banda Aceh Telepon: (0651) 51377 Fax.: (0651) 32386 Website: www.acehprov.go.id
Lebih terperinci(SPH Online) PANDUAN PENGOLAHAN SPH BADAN PUSAT STATISTIK (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) Revisi Juni 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PANDUAN PENGOLAHAN SPH (STATISTIK PERTANIAN HORTIKULTURA) (SPH Online) Revisi Juni 2016 2015 Pedoman Pengolahan SPH 0 h t t p : / / p e n g o l a h a n. b p s. g o. i d / p r o d
Lebih terperinciSURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2012
RAHASIA VP-HORTI REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI PERUSAHAAN HORTIKULTURA TAHUN 2012 BLOK I. PENGENALAN TEMPAT KIP : (diisi oleh BPS) 1. Propinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Nama
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK
BADAN PUSAT STATISTIK www.bps.go.id PENGUMUMAN NOMOR: 02300.043 TENTANG PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2008 Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Lebih terperinciBADAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT PROPINSI YANG TELAH MEMBENTUK BADAN
BADAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT PROPINSI YANG TELAH MEMBENTUK BADAN 1 SUMATERA UTARA Badan Ketahanan Pangan Perda No.4 Thn.2001 Jl. Jend. Besar Dr. Abd. Haris Nasution No. 24 Medan 20143 Telp. ( 061) 7865366-7863636
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Direktorat Jenderal Hortikultura, sebagai salah satu institusi lingkup Kementerian Pertanian, telah berperan sebagai pendukung pembangunan pertanian di Indonesia melalui
Lebih terperinciPETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR
PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR Universitas Brawijaya, 5 November 2014 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN DANA PENSIUN
VSLK15-DAPEN REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN DANA PENSIUN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari Dana Pensiun Tahun 2013-2014. Setelah terisi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001
Lebih terperinciNAMA DAN ALAMAT DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Nama Dinas. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NAD. Alamat Kantor
NAMA DAN ALAMAT DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. PROVINSI NANGRO Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NAD Jl. T Nyak Arief 105 Banda Aceh 23114 0651-7551773 1 / 42 0651-7553080 2. PROVINSI SUMATE
Lebih terperinciKOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 13/03/31/Th. XV, 1 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI MENGALAMI INFLASI 0,65 PERSEN Bulan Februari, harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN Nomor SE- 7 /PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENERIMAAN
Lebih terperinciPERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM ANGKA 2014
PERTANIAN DAN KEHUTANAN DALAM ANGKA 2014 A. TANAMAN PANGAN A.1. Padi Palawija Luas Panen (ha) 1 Padi Sawah 17.148 20.943 19.116 17.614 18.692 6,12 2 Padi Gogo 328 512 707 788 439 (44,29) Jumlah Padi 17.476
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 18/04/Th. X, 2 April 2007 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2007 INFLASI SEBESAR 0,24 PERSEN Pada bulan 2007 terjadi inflasi 0,24 persen. Dari 45 kota tercatat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2013 INFLASI 0,75 PERSEN Pada Februari 2013 terjadi inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU
No. 16/04/14/Th. XIV, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN PROVINSI RIAU MARET, PEKANBARU INFLASI 0,04 PERSEN DAN DUMAI DEFLASI 0,01 PERSEN Bulan, Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,04 persen
Lebih terperinciStatistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi
Lebih terperinciSTRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014
No. 79/12/19/Th.II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, DAN JERUK TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI USAHA TANAMAN CABAI MERAH PER SATU HEKTAR UNTUK SEKALI MUSIM TANAM
Lebih terperinciDASAR-DASAR HORTIKULTURA
DASAR-DASAR HORTIKULTURA Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor 2/10/2013 1 Satuan Kredit Semester kegiatan tatap muka terjadwal dengan dosen selama 50 menit, kegiatan
Lebih terperinciREVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN
REVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2015-2019 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/08/53/Th. XIV, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Bulan Juli Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami Inflasi sebesar
Lebih terperinci2. KANTOR CABANG JAKARTA SELATAN Grand Panglima Polim Kav Jl. Panglima Polim Raya, Jakarta Selatan 12160
KANTOR PUSAT JL. Letjen Suprapto No. 45 Cempaka Putih Jakarta Pusat 10520 Telp. (021) 424 1808 Fax. (021) 420 3809 E-mail. taspen@taspen.com www.taspen.com 1. KANTOR CABANG UTAMA JAKARTA JI. Letjen Suprapto
Lebih terperinciDESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS
DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS 148 Statistik Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Deskriptif Statistik Guru PAIS A. Tempat Mengajar Pendataan Guru PAIS Tahun 2008 mencakup 33 propinsi. Jumlah
Lebih terperinciSTRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014
No. 76/12/33 Th. VIII, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, JERUK, DAN PISANG JAWA TENGAH TAHUN 2014 TOTAL BIAYA PRODUKSI USAHA TANAMAN CABAI MERAH PER
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan
No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN
Lebih terperinciPerkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Ternate September 2017, Ternate mengalami Deflasi sebesar 0,51 persen Pada September 2017, Ternate mengalami deflasi sebesar
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016 Disampaikan pada acara : Pramusrenbangtannas Tahun 2016 Auditorium Kementerian Pertanian Ragunan - Tanggal, 12 Mei 201 KEBIJAKAN OPERASIONAL DIREKTORATJENDERALHORTIKULTURA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 06/02/63/Th.XX, 1 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,49 persen. Laju inflasi kumulatif tahun ( terhadap ) sebesar 0,49 persen dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN
No. 9 / 5 / 940 /Th. V, 3 Mei 207 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 207 DEFLASI 0,42 PERSEN Bulan April 207 Kabupaten Merauke mengalami deflasi 0,42 persen, dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JUNI 2016 INFLASI 1,46 PERSEN
No. /07/2171/Th.IV, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JUNI 2016 INFLASI 1,46 PERSEN Pada Juni 2016 di Kota Batam terjadi inflasi sebesar 1,46 persen. Dari 23 kota IHK di
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Yth. (Daftar terlampir) SURAT EDARAN NomorSE- 2./PB/2018 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENCAIRAN DANA DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 33/06/63/Th.XIX, 1 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,31 persen. Laju kumulatif tahun ( terhadap Desember ) terjadi inflasi sebesar
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JULI 2016 INFLASI 1,41 PERSEN
No. /08/2171/Th.IV, 1 Agustus 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM JULI 2016 INFLASI 1,41 PERSEN Pada bulan Juli 2016 di Kota Batam terjadi inflasi sebesar 1,41 persen dengan Indeks
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA BUKITTINGGI No. 6/6/1375/Th.IV, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BUKITTINGGI MEI 2017 KOTA BUKITTINGGI DEFLASI SEBESAR -0.44 PERSEN Pada bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA JAYAPURA INFLASI 0,22 PERSEN DAN MERAUKE DEFLASI -0,88 PERSEN
No.49/08/94/Th.XIX, 04 September 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KOTA JAYAPURA INFLASI 0,22 PERSEN DAN MERAUKE DEFLASI -0,88 PERSEN Pada Bulan Agustus 2017 kedua kota IHK di Provinsi Papua tercatat
Lebih terperinciKOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)
BPS PROVINSI LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JULI 2016 INFLASI SEBESAR 0,53 PERSEN No. 02/08/18/Th.XVI, 1 Agustus 2016 Juli 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar 0,53 persen. Dari
Lebih terperinciKOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN
BPS PROVINSI LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,49 PERSEN No. 02/04/18/Th.XVI, 1 April 2016 Maret 2016, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi yaitu sebesar 0,49 persen setelah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KOTA BUKITTINGGI No. 5/5/1375/Th.IV, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BUKITTINGGI APRIL 2017 KOTA BUKITTINGGI DEFLASI SEBESAR 0.18 PERSEN Pada bulan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/09/Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2011 INFLASI 0,93 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 2. STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH
Lampiran 1.b. BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 71/12/73/Th. II, 23 Desember 2014 STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN CABAI MERAH, CABAI RAWIT, BAWANG MERAH, DAN JERUK TAHUN 2014 PROVINSI SULAWESI SELATAN TOTAL
Lebih terperinciBPS PROVINSI LAMPUNG APRIL 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,21 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 14/05/18/Th.IV, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN April 2017, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari 129,93
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
-1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 09/03/31/Th. XI, 2 Maret PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI DEFLASI SEBESAR 0,22 PERSEN Bulan Februari, harga-harga di DKI Jakarta mengalami
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
VSLK15-KSP REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 1. Daftar isian ini digunakan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai profil dari usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun 2013-2014.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.05.21.3592 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 05018/SK/KBPOM TAHUN 2001 TENTANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI
KEPUTUSAN MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 118 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM OKTOBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN
No. /11/2171/Th.IV, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM OKTOBER INFLASI 0,07 PERSEN Pada bulan Oktober di Kota Batam terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciII. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN
ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.
Lebih terperinciKOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JANUARI 2014 INFLASI SEBESAR 0,74 PERSEN
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 02/01/18/Th.XIV, 3 Februari 2014 KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN JANUARI 2014 INFLASI SEBESAR 0,74 PERSEN Januari 2014, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,74 persen. Lima
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN
l No. 32/08/14/Th. XII, 1 Agustus PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Kota Pekanbaru mengalami inflasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM
- BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No.108/05/21/Th. IV, 1 Mei PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA BATAM A. BULAN APRIL DEFLASI 0,61 PERSEN Pada Bulan April di Kota Batam terjadi deflasi sebesar
Lebih terperinciSensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik
Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. 006/02/63/Th.XVIII, 3 Februari PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,64 persen. Laju inflasi kumulatif tahun dan
Lebih terperinciBULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN
No. 21/06/14/Th. XI, 1 Juni 2010 BULAN MEI 2010 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI SEBESAR 0,29 PERSEN Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan 2010 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,29
Lebih terperinciKOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)
BPS PROVINSI LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN No. 02/05/18/Th.XVII, 2 Mei 2017 April 2017, Kota Bandar Lampung kembali mengalami deflasi sebesar 0,21 persen karena
Lebih terperinciPerkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura
Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia Agronomi & Hortikultura Kecenderungan Perubahan Perubahan gaya hidup &cara pandang terhadap pangan akan berubah: tuntutan konsumen terhadap keamanan, nilai
Lebih terperinciAPRIL 2008 KOTA KUPANG INFLASI 0,43 %
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/05/53/Th. XI, 2 Mei APRIL KOTA KUPANG INFLASI 0,43 % Setelah bulan Maret mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, maka pada bulan Kota Kupang mengalami inflasi sebesar
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 01/07/53/Th. XVIII, 1 Juli 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 NUSA TENGGARA TIMUR INFLASI 0,59 PERSEN Pada Juni 2015, Nusa Tenggara Timur terjadi
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi No. 27/04/Th. XXI, 2 April 2018 BERITA RESMI STATISTIK Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Maret 2018 inflasi sebesar 0,20 persen. Inflasi tertinggi terjadi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/MENKES/SK/VI/2012 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/MENKES/SK/VI/2012 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM PEMERIKSAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 29/06/63/Th.XX, 1 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Bulan, di Kota Banjarmasin terjadi inflasi sebesar 0,30 persen. Laju inflasi kumulatif tahun ( terhadap Desember ) sebesar 1,16 persen
Lebih terperinci