Budaya Supir Angkot di Kota Bandung. Kelompok 10 B Antropologi
|
|
- Yanti Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Budaya Supir Angkot di Kota Bandung Kelompok 10 B Antropologi
2 Anggota kelompok Putri Indah P Herdi Arman Putra Hidayatus Syufyan Johan Kartono M. Fajar Gunawan Fatimatuz Zahra
3 PENDAHULUAN
4 Latar Belakang Angkutan kota (angkot) sudah menjadi kebutuhan utama dalam mendukung kehidupan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat, terutama di kota Bandung. Pengemudi angkot prinsip atau budaya hidup yang berbeda dengan pekerja lain dan mendapat respon yang beragam di masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan itu dapat menjadi kebudayaan, yang menarik untuk diteliti.
5 Tujuan Penelitian Mengenal kebiasaan-kebiasaan supir angkot Mengenal sistem yang berlaku pada perangkutan angkot di Kota bandung.
6 Metode Pengumpulan data Kuantitatif pembagian kuesioner kepada pengguna jasa angkot Kualitatif wawancara dan pengamatan
7 Teori dasar Teori Geertz: Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang dijadikan sebagai pedoman atau penginterpretasi keseluruhan tindakan manusia Teori R. Firth: seluruh perilaku manusia dalam organisasi dan pranata yang mengatur penggunaan sumber -sumber terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam suatu masyarakat tertentu. Teori Sathe: Kebudayaan adalah gagasan-gagasan dan asumsi-asumsi penting yang dimiliki suatu masyarakat yang menentukan atau mempengaruhi komunikasi, pembenaran, dan perilaku anggotaanggotanya
8 Unsur Budaya yang diamati Bahasa Teknologi Pengetahuan Sosial Ekonomi
9 Definisi menurut Perda Kota Bandung Angkutan adalah perpindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran.
10 Perizinan usaha angkot Menurut Perda Kota Bandung No. 02/2008 Pasal 131: Setiap orang, badan hukum yang akan berusaha dibidang angkutan umum untuk mengangkut orang, wajib memiliki izin yang terdiri dari : a. Izin Usaha Angkutan (IUA); b. Izin Trayek; c. Izin Operasi;
11 Tarif Angkot menurut Perda Kota Bandung No. 02/2008: Pasal 153 ayat (1): Besarnya tarif angkutan kota yang sepenuhnya beroperasi di Daerah ditetapkan berdasarkan perhitungan jarak tempuh dikalikan dengan tarif dasar. Pasal 153 ayat (3): Tarif angkutan kota dan angkutan pedesaan yang beroperasi di wilayah perbatasan, ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antar Bupati/Walikota yang terkait dalam kerjasama transportasi antar daerah.
12 Rute/Trayek Angkot Kota Bandung LintasanTrayek Jarak Jumlah 1 Abdul Muis Cicaheum Via Binong Abdul Muis Cicaheum Via Aceh Abdul Muis Dago Abdul Muis Ledeng Abdul Muis Elang Cicaheum Ledeng Cicaheum Ciroyom Cicaheum Ciwastra Derwati Cicaheum Cibaduyut 18, Stasiun Hall Dago Stasiun Hall Sadang Serang Stasiun Hall CiumbuleuitVia Eykman Stasiun Hall CiumbuleuitVia Cihampelas 8 40
13 Rute/Trayek Angkot Kota Bandung (2) LintasanTrayek Jarak Jumlah 14 Stasiun Hall Gede Bage Stasiun Hall Sarijadi 7, Stasiun Hall Gunung Batu Margahayu Raya Ledeng Dago Riung Bandung Pasar Induk Caringin Dago Panghegar Permai Dipatiukur Dago 18, Ciroyom Sarijadi Ciroyom Bumi Asri Ciroyom Cikudapateuh Sederhana Cipagalo 13, Sederhana Cijerah Sederhana Cimindi 9 55
14 Rute/Trayek Angkot Kota Bandung (3) LintasanTrayek Jarak Jumlah 27 Ciwastra Ujungberung (sudah tidak beroperasi) 17, Cisitu Tegallega 10, Cijerah Ciwastra Derwati Elang Gede Bage Ujungberung Abdul Muis Mengger Cicadas Elang Antapani Ciroyom Cicadas Cibiru Panyileukan Bumi Panyileukan Sekemirung Sadang Serang Caringin Cibaduyut Karang Setra 18, Cibogo Elang 6 35
15 PEMBAHASAN
16 Kepemilikan angkot Milik sendiri Tidak memiliki target setoran. Perawatan ditanggung sendiri. Milik orang lain (juragan angkot) Pengemudi memakai sistem setoran, ditetapkan oleh juragan angkot. Untuk perawatan, sesuai kesepakatan.
17 Jam kerja Ada angkot yang beroperasi di jam-jam tertentu, dan ada yang selama 24 jam. Untuk angkot yang bukan milik sendiri, ada supir yang bekerja full-time, dan ada juga yang dibagi dengan supir lain.
18 Retribusi Terbagi menjadi dua Pemerintah Organisasi
19 Retribusi (2) Perda Kota Bandung No. 12/2008: Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai Pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khususnya disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang Pribadi dan/atau Badan. Pasal 6 ayat (1): Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. Pasal 7 ayat (1): Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai/lunas.
20 Retribusi (3) Retribusi Pengujian kendaraan bermotor pertama kali: Rp ,00/kendaraan Pengujian Berkala Perpanjangan: Rp ,00/kendaraan/6 bulan Penilaian KondisiTeknis Kendaraan: Rp ,00/ kendaraan Retribusi Izin Usaha Angkutan ( IUA) penumpang dan barang adalah sebesar Rp ,- tiap perusahaan selama usaha. Retribusi pelayanan jasa terminal penumpang: Rp ,00/hari/terminal
21 Unsur Budaya yang diamati Bahasa Teknologi Pengetahuan Sosial Ekonomi
22 Bahasa 40% 16% 44% Sunda Indonesia Campur
23 Teknologi Kepemilikan HP 46% 54% Ya Tidak Mengerti tentang mesin
24 Pengetahuan Tingkat Pendidikan supir angkot di Bandung rata-rata antara SD dan SMP Namun dari segi pengetahuan mereka cukup memadai, dilihat dari kepemilikan HP, pengetahuan tentang mesin, dan kebiasaan membaca koran.
25 Ekonomi Karena sistem per-angkotan adalah sistem kejar setoran, maka para supir angkot melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut untuk memenuhi target setoran mereka. Ngetem Memaksa 7-5 Putar balik ditengah jalan
26 Ngetem 26% 74% Ya Tidak
27 Lama ngetem 19% 51% 30% 1-5 menit 5-10 menit menit
28 Memaksa harus % 68% Ya Tidak
29 Kesesuaian ongkos 15% 85% Ya Tidak
30 Kesesuaian kembalian 33% 67% Ya Tidak Apabila pengguna membayar bukan dengan uang pas, supir angkot. Rata-rata tidak memberikan kembalian yang seharusnya.
31 Kasus Khusus Terkadang angkot tidak berjalan sesuai rutenya. Angkutan sering kali berhenti ditengah dan putar arah. Hal ini terjadi apabila supir merasa sudah cukup jam kerjanya atau angkutan terlalu sepi
32 Putar balik 22% 78% Ya Tidak
33 Alasan putar balik 14% 86% Sepi penumpang Mau pulang
34 Ongkos yang dibayar 41% 9% 50% Bayar penuh Bayar setengahnya Tidak bayar
35 Sosial Aspek sosial yang diamati disini adalah Usia Cara menyetir Organisasi
36 Usia sopir angkot 8% 27% 65% Tahun Tahun Di atas 40 Tahun Para supir angkot sering berkumpul dan menghabiskan waktu bersama ketika mereka sedang ngetem, dan perkumpulan ini biasanya berdasarkan usia.
37 Cara menyetir 39% 61% Kasar Tidak Kebiasaan menyetir ugal-ugalan sudah menjadi kebiasaan Bagi para supir angkot. Hal ini adalah salah satu hal yang dikritik oleh para pengguna angkutan.
38 Organisasi Para supir angkot memiliki organisasi yang disebut dengan KOBANTER BARU Organisasi ini berbeda tiap trayek Para supir angkot membayar retribusi kepada petugas untuk digunakan apabila supir angkot membutuhkan (bantuan tilang polisi, dsb)
39 KESIMPULAN
40 Kesimpulan (1) Kebiasaan supir angkot yang berhasil diamati adalah ngetem Memaksa 7-5 Putar balik Ugal-ugalan Menaikkan ongkos secara sepihak
41 Kesimpulan (2) Supir angkot secara pengetahuan dan teknologi sudah cukup baik. Secara sosial supir angkot memiliki organisasi untuk membantu mereka sehingga ikatan antar mereka cukup kuat. Sistem perangkutan angkot di Bandung rata-rata menggunakan sistem setoran.
BUDAYA SOPIR ANGKUTAN KOTA DI KOTA BANDUNG
LAPORAN PENELITIAN ANTROPOLOGI BUDAYA SOPIR ANGKUTAN KOTA DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Kelompok 10 B Putri Indah Pertiwi 10506003 Johan Kartono 10706018 Herdi Arman Putra 12206037 Hidayatus Syufyan 12206087
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pengembangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan industri jasa yang memiliki fungsi pelayanan publik dan misi pengembangan nasional, yang secara umum menjalankan fungsi sebagai pendukung
Lebih terperinciBAB III PERKEMBANGAN KOTA DAN KARAKTERISTIK SARANA ANGKUTAN UMUM KOTA BANDUNG. III.1.1. Pertumbuhan Penduduk dan Luas Wilayah
BAB III PERKEMBANGAN KOTA DAN KARAKTERISTIK SARANA ANGKUTAN UMUM KOTA BANDUNG Bab ini menguraikan perkembangan fisik Kota Bandung, perkembangan dan pertumbuhan penduduk, sistem penyediaan dan pengelolaan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. A. Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN A. Metode Penelitian, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data. 1. Metode Penelitian Sebuah penelitian senantiasa memerlukan suatu metode penelitian yang disesuaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari-hari. Angkutan kota atau yang biasa disebut angkot adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah alat yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
Lebih terperinciLampiran. Lampiran Data Kota Bandung
Lampiran Data Kota Bandung No Trayek Lampiran 1. Trayek Angkutan Kota Bandung Panjang Trayek (km) SK Walikota Jumlah Kendaraan SK DISHUB Ber operasi Koperasi 1 Abdul Muis - Cicaheum via Binong 32 427 394
Lebih terperinciKAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG
KAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG Oleh : Aditiya Ramdani 1 1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, Bandung email : adityaramdani@mail.unpas.ac.id ABSTRAK Rencana
Lebih terperinciGambar II.1 bis sekolah gratis kota Bandung (Sumber : Dokumen pribadi 2014)
BAB II BIS SEKOLAH GRATIS KOTA BANDUNG II.1 Bis Sekolah Gratis kota Bandung II.1.1 Latar Belakang Bis Sekolah Gratis kota Bandung Pemerintah kota Bandung mengadakan bis sekolah gratis untuk para pelajar
Lebih terperinciPengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat
Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat Rachel Sidney Devianti/13515124 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN KELEMAHAN PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN KELEMAHAN PENELITIAN Bab ini memuat kesimpulan dari uraian pada bab-bab sebelumnya serta rekomendasi terkait dengan hasil kesimpulan tersebut. Bab ini juga menguraikan
Lebih terperinciTRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA. Perhubungan meliputi hubungan darat, laut dan udara, telekomunikasi
8.1. PERHUBUNGAN Perhubungan meliputi hubungan darat, laut dan udara, telekomunikasi serta pos dan giro yang diarahkan untuk memperlancar arus manusia, barang dan jasa serta informasi keseluruh penjuru
Lebih terperinciAplikasi Graf Berbobot dalam Menentukan Jalur Angkot (Angkutan Kota) Tercepat
Aplikasi Graf Berbobot dalam Menentukan Jalur Angkot (Angkutan Kota) Tercepat Nicholas Rio - 13510024 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda hidup mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya. Kegiatan transportasi ini membutuhkan
Lebih terperinciAPLIKASI GRAF UNTUK MENENTUKAN JALUR ANGKOT TERCEPAT. Data dari rute-rute angkot di sekeliling ITB (Institut Teknologi Bandung).
Nama : Muhammad Kadri NIM :15111019 Prodi : Teknik Informatika APLIKASI GRAF UNTUK MENENTUKAN JALUR ANGKOT TERCEPAT Data dari rute-rute angkot di sekeliling ITB (Institut Teknologi Bandung). Keterangan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM TRANS METRO BANDUNG KORIDOR 2 CICAHEUM-CIBEUREUM
BAB III GAMBARAN UMUM TRANS METRO BANDUNG KORIDOR 2 CICAHEUM-CIBEUREUM Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum TMB yang meliputi; gambaran umum angkutan umum di Kota Bandung, Gambaran umum
Lebih terperinciOptimasi Rute Angkutan Kota Secara Simultan Menggunakan Algoritma Exhaustive Search (Studi Kasus: Sepuluh Trayek Kota Bandung)
OPEN ACCESS ISSN 2460-9056 socj.telkomuniversity.ac.id/indojc Ind. Journal on Computing Vol. 2, Issue. 2, Sept 2017. pp. 47-54 doi:10.21108/indojc.2017.22.178 Optimasi Rute Angkutan Kota Secara Simultan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan perancangan sistem yang digunakan dan langkah-langkah yang dilakukan dalam pencarian rute angkutan kota dan Bus
Lebih terperinciDATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG
DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG (Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2008 Tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 Tentang Pemekaran
Lebih terperinciKONDISI EKSISTING. Data hasil survei angkot jalur ABG/H
Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Kota Malang Jalur ABG/H ( Arjosari Borobudur Gadang/Hamid Rusdi ) Arif Rachman Julianto ( 201210340311186 ) Artikel Tugas Sistem Transportasi Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciINFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU SD Salman Al Farisi Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019 ALUR PENDAFTARAN
INFORMASI PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU SD Salman Al Farisi Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019 ALUR PENDAFTARAN Mengisi form pendaftaran Mulai 05 Des 17 Pembayaran Uang Pendaftaran Melalui BMI Observasi
Lebih terperinciSTUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL ABSTRAK
STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render Bakti Diputra Nrp:9621099 NIRM:41077011960378 Pembimbing: Budi Hartanto S., Ir., M.Sc UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN
Lebih terperinci1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 173-180 MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG 1 Aviasti, 2 Asep Nana Rukmana, 3 Jamaludin 1,2,3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciPANDUAN RUTE TRANSPORTASI UMUM DAN TRANSPORTASI DARING KE LOKASI MUSYAWARAH NASIONAL FORUM LINGKAR PENA DI KOTA BANDUNG 3-5 NOVEMBER 2017
PANDUAN RUTE TRANSPORTASI UMUM DAN TRANSPORTASI DARING KE LOKASI MUSYAWARAH NASIONAL FORUM LINGKAR PENA DI KOTA BANDUNG 3-5 NOVEMBER 2017 Disarankan panduan ini dicetak dan dibawa serta saat perjalanan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG
- 1 - PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG TERMINAL ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DALAM KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG
BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil studi mengenai indentifkasi pengaruh pembangunan PASUPATI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat akan transportasi semakin lama semakin meningkat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Transportasi telah menjadi media untuk melakukan perpindahan barang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot
Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot Rakhmatullah Yoga Sutrisna (13512053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan
Lebih terperinciBAB II KARAKTERISTIK KORIDOR CIBIRU-DAGO
BAB II KARAKTERISTIK KORIDOR CIBIRU-DAGO 2.1 Umum Sebelum melakukan analisis, sebaiknya diketahui terlebih dahulu mengenai kondisi eksisting koridor yang ditinjau. Hal ini berguna untuk mendapatkan data
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisa data dan pembahasannya, maka dapat diketahui tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kepuasan responden, tingkat kesenjangan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Absolut Kota Bandung terletak diwilayah Jawa Barat dan merupakan Ibu Kota Provinsi. Secara astronomis Kota Bandung terletak diantara 107 o 36
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO Astrid Fermilasari NRP : 0021060 Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciKOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 12...TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI DI BIDANG PERHUBUNGAN
RaraRAraraNCANGANR LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 12...TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI DI BIDANG PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. informasi angkot. Aplikasi ini dilengkapi dengan Google maps untuk mengetahui rute
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Aplikasi Trayek Angkot untuk ponsel berbasis android adalah aplikasi ponsel dengan sistem operasi android yang berguna untuk menyebarkan informasi mengenai informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik diperlukan urutan langkah penelitian yang terstruktur. Adapun langkah-langkah dalam pemecahan masalah
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 08 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB III KONDISI FISIK DAN SISTEM AKTIFITAS JALAN JENDRAL IBRAHIM ADJIE
41 BAB III KONDISI FISIK DAN SISTEM AKTIFITAS JALAN JENDRAL IBRAHIM ADJIE Pada bab ini akan dibahas mengenai gambaran umum daerah sekitar ruas Jalan Jendral Ibrahim Adjie yang meliputi : Kondisi Jaringan
Lebih terperinciDAFTAR SASARAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2008 JML PDD JML PDD NEON LANSIA WILAYAH KERJA BUMI. ANAK REM (Kelurahan) BALITA K SI (1.
DAFTAR SASARAN PROGRAM DNAS ESEHATAN OTA BANDUNG TAHUN BAY BAY L AJA 45-59 60-69 =Ž70 NO ECAMATAN ESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 SUASAR 1 Sukarasa 1 Sukarasa 10,832 154
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus ibukota dari Provinsi Jawa Barat yang mempunyai aktifitas Kota
Pertumbuhan Ekonomi (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kota Bandung dikenal sebagai salah satu wilayah Metropolitan sekaligus ibukota dari Provinsi Jawa Barat yang mempunyai aktifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara atau daerah tidak terlepas dari pengaruh perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana transportasi. Transportasi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang maupun barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan. Secara umum, kebutuhan akan jasa transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Transportasi sangat berperan besar untuk pembangunan di suatu daerah. Pergerakan manusia, barang, dan jasa dari suatu tempat ke tempat lain dapat diperlancar dengan
Lebih terperincidan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo.
a. Wawancara dengan Bapak Agung Prijanto Hadi selaku KASUBAG Umum dan Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo. 1. Apakah pemungutan retribusi di terminal seloajai Kabupaten Ponorogo sudah optimal?
Lebih terperinciSTUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc
STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc Abstrak: Di Indonesia, DAMRI merupakan salah satu sarana kendaraan umum perkotaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi telah menjadi media untuk melakukan perpindahan barang ataupun orang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Transportasi telah menjadi media untuk melakukan perpindahan barang ataupun
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN MASSAL
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN MASSAL WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Pasal
Lebih terperinciTAHUN : 2006 NOMOR : 06
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMEKARAN DAN PEMBENTUKAN WILAYAH KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat pendapatan masih menjadi indikator utama tingkat kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya. Perkembangan tingkat pendapatan
Lebih terperinciOPTIMALISASI UMUR GUNA KENDARAAN ANGKUTAN UMUM ABSTRAK
OPTIMALISASI UMUR GUNA KENDARAAN ANGKUTAN UMUM ABSTRAK Pengoperasian angkutan umum di kotamadya Banjarmasin ke kota kota lain dipusatkan pada Terminal Induk km. 6 Banjarmasin, dimana terlihat secara visual
Lebih terperinciAPLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA
APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA Kenny Enrich NIM : 13506111 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16111@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA A* PADA APLIKASI ANGKOT-FINDER DI KOTA BANDUNG UNTUK SMARTPHONE BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA A* PADA APLIKASI ANGKOT-FINDER DI KOTA BANDUNG UNTUK SMARTPHONE BERBASIS ANDROID DESIGN AND IMPLEMENTATION OF A* ALGORITHM IN BANDUNG ANGKOT- FINDER APPLICATION FOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sebuah alat yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia dalam pengembangan ekonomi suatu bangsa. Menurut Nasution
Lebih terperinciPenerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71
Penerapan Greedy pada Jalan Jalan Di Bandung Yuk! V1.71 Wiko Putrawan (13509066) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IJIN TRAYEK ANGKUTAN DARAT DI KABUPATEN MURUNG RAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI POLEWALI MANDAR
BUPATI POLEWALI MANDAR PERATURAN BUPATI POLEWALI MANDAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci2015 SUBJECTIVE WELL-BEING PENGEMUDI ANGKUTAN KOTA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap pengemudi angkutan kota (angkot) karena peneliti sadar bahwa peranan pengemudi angkot dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi sudah lama ada dalam perkembangan kehidupan manusia, dari masyarakat kuno sampai pada masyarakat modern saat ini. Aktivitas yang terjadi dalam
Lebih terperinciTPS DI KOTA BANDUNG. Existing Kontainer. Sampah Masuk/ Timbulan Sampah (M 3 /hari) atau 3. Jalan Kartika 1 ± 15,86 13 atau 1 Umum/masya
TPS DI KOTA BANDUNG No Nama Lokasi Lokasi/Alamat TPS I. TPS WILAYAH OPERASIONAL BANDUNG UTARA Kecamatan Sukasari 1 TPS. ORARI Jl Lemah Neundeut 2 TPS Sarimadu Jl Sarimadu Komp Sarijadi 3 TPS Komp KPAD
Lebih terperinciDaftar Kode Pos Kota Bandung
Daftar Kode Pos Kota Bandung Berikut ini adalah daftar kode pos sekaligus nama-nama Kelurahan dan Kecamatan di Kota Bandung 1. Kecamatan Andir - Kelurahan/Desa Kebon Jeruk (Kodepos : 40181) - Kelurahan/Desa
Lebih terperinciLAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH
C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak
Lebih terperinciLAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH
LAMPIRAN A GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kota Medan. Geografis Kota Medan Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor 40.22/2772.K/996 tanggal 30 September 996 tentang pendefitipan
Lebih terperinciDaftar Kelurahan Di Kota Bandung. No. Kecamatan. Kelurahan. Alamat Kecamatan Andir. Kebon Jeruk. Jl. Babatan 2, Telp
Daftar Kelurahan Di Kota Bandung No. Kecamatan Kelurahan Alamat Kecamatan Andir Kebon Jeruk Jl. Babatan 2, Telp. 421-2036 Ciroyom Jl. Ciroyom 27, Telp. 601-6697 Dungus Cariang Jl. Terusan Rajawali 20,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN DI BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang
Lebih terperinciStruktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Struktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA KEPALA BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA SEKSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DAN PERBENGKELAN SEKSI TERMINAL DAN PERPARKIRAN SEKSI ANGKUTAN Bidang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1991
PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1991 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 1986 TENTANG IZIN TRAYEK OTO BIS UMUM DAN MOBIL PENUMPANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BUS UMUM ANGKUTAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON,
PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL BUS UMUM ANGKUTAN ORANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang
Lebih terperinciNo Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan maupun secara berk
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5346 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 187) PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan komponen utama dalam sistem kehidupan, sistem pemerintahan, dan sistem kemasyarakatan. Transportasi juga sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
1 BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa Retribusi Terminal merupakan salah
Lebih terperinciAPLIKASI WEB PENCARIAN RUTE ANGKUTAN UMUM YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG IRFAN ARROFI KUSMARA
APLIKASI WEB PENCARIAN RUTE ANGKUTAN UMUM YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG IRFAN ARROFI KUSMARA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang Mengingat a.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 108 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DENGAN KENDARAAN BERMOTOR UMUM TIDAK DALAM TRAYEK
Lebih terperinciKAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung)
KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung) ABSTRAK KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung) Oleh Desmon Manurung Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung Sebagian besar
Lebih terperinciDALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL TRANSPORTASI JALAN DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2004 TAHUN : 2004 NOMOR : 29 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELUARAHAN KOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angkutan umum merupakan sarana untuk memindahkan barang dan orang dari satu tempat ke tempat yang lain. Tujuan dari sarana ini adalah untuk membantu orang atau
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,
1 WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa angkutan jalan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, saat ini aktivitas kehidupan manusia telah mencapai taraf kemajuan semakin kompleks
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN TAKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinci2 Perpanjangan IMTA. Retribusi Pengendalian Lalu Lintas merupakan salah satu cara pembatasan lalu lintas kendaraan bermotor pada ruas jalan tertentu,
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI EKONOMI. Pajak. Retribusi. Lalu Lintas. Tenaga Kerja Asing. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 216) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI DAERAH I. UMUM Bahwa dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah yang nyata, luas dan bertanggung jawab, pemerintah
Lebih terperinci2012, No Mengingat Peraturan Pemerintah tentang Retribusi Pengendalian Lalu Lintas dan Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja As
No.216, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Pajak. Retribusi. Lalu Lintas. Tenaga Kerja Asing. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5358) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciBAB III PROSUDER PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
43 BAB III PROSUDER PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Ali (1983:120) yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah metode
Lebih terperinciBAB VI PENGUMPULAN DATA
BAB VI PENGUMPULAN DATA 6.1. Umum Pengumpulan data dalam tugas akhir ini dibagi dalam 2 jenis. Yaitu pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metoda
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN
WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a.
Lebih terperinciANALISIS KEPEMILIKAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PADA SOPIR ANGKOT DI KOTA SALATIGA
ANALISIS KEPEMILIKAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN PADA SOPIR ANGKOT DI KOTA SALATIGA Rahmanita Lestari 1), Nurul Hidayah 2) 1 Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta officialrahmanita@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangkutan terbagi dalam dua hal, yaitu pengangkutan orang dan/ atau barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Transportasi merupakan sarana yang dibutuhkan banyak orang sejak jaman dahulu dalam melaksanakan kegiatannya yang diwujudkan dalam bentuk angkutan. Pengangkutan terbagi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU TAHUN : 2005 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN TERMINAL TRANSPORTASI JALAN DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU. DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciESTIMASI PELAYANAN OPERASIONAL BUS LANE DI BANDUNG
ESTIMASI PELAYANAN OPERASIONAL BUS LANE DI BANDUNG Gatot Perdana Kusuma Mahasiswa S-1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit 94 Bandung, 40141 P:022-2033691 F:022-2033692
Lebih terperinciBAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bagan Alir Penelitian Agar penelitian lebih sistematis maka pada bab ini dijelaskan mengenai tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 15 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM ANGKUTAN UMUM MASSAL (SAUM) DI KOTA BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB IV POLA OPERASIONAL ANGKOT CICAHEUM-CIROYOM
BAB IV POLA OPERASIONAL ANGKOT CICAHEUM-CIROYOM Bab ini menguraikan kondisi supply dan demand layanan angkot, pola operator dalam memaksimalkan tingkat utilitas dari input layanan angkutan yang diberikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2008 IZIN USAHA ANGKUTAN DAN IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga terjaminnya kelangsungan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 201 6 TENTANG GERAKAN BUDAYA ANGKUTAN YANG BERKESELAMATAN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci