PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT ANNE PARLINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT ANNE PARLINA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT ANNE PARLINA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

2

3 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2013 Anne Parlina NIM G

4 RINGKASAN ANNE PARLINA. Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT. Dibimbing oleh FIRMAN ARDIANSYAH dan HARY BUDIARTO. Salah satu fungsi yang dimiliki oleh Perpustakaan BPPT adalah memberikan layanan informasi publik BPPT kepada masyarakat. Menerbitkan informasi publik melalui situs web yang mudah diakses merupakan salah satu cara untuk melaksanakan fungsi tersebut. Permasalahan yang dihadapi adalah tersebarnya informasi publik BPPT dalam beberapa situs web. Penelitian ini membahas tentang mashup, salah satu teknologi teknologi web 2.0 berupa aplikasi atau situs web yang mengumpulkan dan mengombinasikan konten dari sumbersumber online eksternal. Dengan menggunakan teknologi ini, data-data yang tersebar dalam berbagai situs dapat dikumpulkan, dikombinasikan dan divisualisasikan kembali. Mashup memerlukan perancangan arsitektur informasi yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan rancangan arsitektur informasi dan prototipe mashup layanan informasi publik BPPT. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juli 2013 di Perpustakaan BPPT. Dalam penelitian ini dihasilkan dua buah mashup. Mashup pertama adalah berita terkait koleksi local content Perpustakaan BPPT. Mashup ini menampilkan berita mengenai BPPT dari media massa online yang terkait dengan koleksi local content tertentu. Data koleksi local content diambil dari basis data koleksi perpustakaan digital BPPT, sedangkan data berita diambil dari data yang disediakan Google melalui API (Google Custom Search Engine). Mashup kedua adalah kliping berita BPPT online. Mashup ini menggabungkan data berita terbaru mengenai BPPT yang diambil dari mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo melalui RSS. Prototipe dikembangkan dengan HTML dan CSS. Untuk mengevaluasi desain yang telah dibuat, dilakukan pengujian usabilitas. Hasil pengujian usabilitas menunjukkan bahwa fitur dan fungsi yang tersedia cukup mudah digunakan oleh pengguna. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa perpustakaan dapat menggunakan teknologi mashup untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber online yang tersedia secara bebas guna menciptakan layanan informasi baru. Kata kunci: arsitektur informasi, desain antarmuka, layanan perpustakaan, mashup

5 SUMMARY ANNE PARLINA. Development of Information Architecture and BPPT Libraries Public Information Services Mashup Prototype. Supervised by FIRMAN ARDIANSYAH and HARY BUDIARTO. One of BPPT Library functions is to provide public information to the community. Publishing public information using an easy accessible website is one of the methods to perform this function. The problem occurs when BPPT's Public information is widely spread across different websites. The topic of this study is a mashup, one of the web 2.0 technologies that collects and combines content from online external sources. By using this technology, information that scattered in various sites can be collected, combined and visualized as new information. A mashup requires good information architecture design. This research was intended to acquire information architecture design and to develop BPPT's mashup prototype for public information service. The study was conducted from March 2013 to July 2013 at the BPPT Library. Two mashups were developed during this study. The first mashup is a news related local content collection of BPPT Library. It features news about BPPT related to a certain local content collection. Data about local content collection were taken from the database of BPPTs digital library collections, while the news data is provided by Google Custom Search Engine API. The second mashup is BPPT online news clippings. It combines the latest news about BPPT. Data were taken from data which is provided by news search engine Google, Bing and Yahoo via RSS. A prototype was developed utilizing HTML and CSS. A usability test was conducted in order to evaluate prototype design that has been developed. According to the usability test, features and functions in this mashup prototype were all perceived easy enough to be used by users. This study has proven that mashup technology can be utilized in a library context in order to gather data from online sources that is freely available. Keywords: information architecture, user interface design, library service, mashup

6 Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

7 PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT ANNE PARLINA Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

8 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Drs. Badollahi Mustafa, M.Lib.

9 Judul Tesis : Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT Nama : Anne Parlina NIM : G Disetujui oleh Komisi Pembimbing Firman Ardiansyah, S.Kom., M.Si. Ketua Dr. Hary Budiarto, M.Kom Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan Dekan Sekolah Pascasarjana Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom. Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr Tanggal Ujian: 25 September 2013 Tanggal Lulus:

10 Judul Tesis : Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Pu blik Perpustakaan BPPT Nama : Anne Parlina NIM : G Disetujui oleh Komisi Pembimbing irman Ardiansyah, S.Kom., M.si. Ketua Dr. Hary Budiarto, M.Kom Anggota Diketahui oleh Ketua Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan lah Pascasarjana Aziz Kustiyo, S.Si., M.Kom. Tanggal Ujian: 25 September 2013 Tanggal Lulus: 04 NOV 2013

11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya. Hanya berkat rahmat-nya saja karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah mashup, dengan judul Pengembangan Arsitektur Informasi dan Prototipe Mashup Layanan Informasi Publik Perpustakaan BPPT. Penelitian ini dapat terlaksana atas kesempatan dan beasiswa yang telah diberikan oleh RISTEK kepada penulis. Terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada Bapak Firman Ardiansyah, SKom., MSi. dan Bapak Dr. Hary Budiarto MKom. selaku pembimbing, yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak bimbingan, arahan, masukan dan dukungan moril sejak pembuatan usulan penelitian hingga diselesaikannya penelitian ini. Secara khusus penulis juga berterima kasih kepada Bapak Aziz Kustiyo, SSi., MKom. selaku Kepala Program Studi atas segala kebaikan dan dukungan fasilitas yang diberikan, serta kepada Bapak Drs. Badollahi Mustafa M.Lib. atas kesediaannya menjadi dosen penguji. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada rekan-rekan Bidang Perpustakaan dan Bidang Data dan Informasi PDIS BPPT yang telah membantu memberikan data, kepada teman-teman MTIP 2010 atas kebersamaannya selama masa kuliah, dan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga tercinta, Ayahanda Ahmad Sabur, Ibunda Nina Purnama, Ibunda Moertina, untuk segala cinta, kasih sayang dan pengorbanannya yang tak pernah putus. Teristimewa untuk suami Tri Budi Setyawan, ananda: Azizah, Afifah dan Muthiah, terima kasih atas segala doa, perhatian, dukungan dan kasih sayangnya yang menyejukkan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, September 2013 Anne Parlina

12 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian 2 2 TINJAUAN PUSTAKA Keterbukaan Informasi Publik Definisi Arsitektur Informasi Mashup Profil Perpustakaan BPPT 7 3 METODE Desain Penelitian Tahapan Penelitian 8 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Konten Formulasi Query Analisis Implementasi Query Desain Antarmuka Pengguna 25 SIMPULAN DAN SARAN 49 Simpulan 49 Saran 50 DAFTAR PUSTAKA 50 RIWAYAT HIDUP 75 vi vi vii

13 DAFTAR TABEL 1 Jenis bahan pustaka 11 2 Koleksi local content Perpustakaan BPPT 12 3 Skema metadata koleksi Perpustakaan BPPT 13 4 Jumlah artikel yang dikliping per bulan (Juli-November 2012) 14 5 Sumber data dalam format RSS 14 6 Skema biaya pemakaian layanan Bing search API a 15 7 Skema fitur dan biaya layanan Yahoo! BOSS Search API a 16 8 Operator dalam pencarian Google 18 9 Operator pencarian Bing Operator pencarian Yahoo Hasil pencarian berita BPPT dengan operator OR a Hasil pencarian berita BPPT dengan operator AND a Relevansi hasil pencarian a Perbandingan antara pengaturan lebar layout fixed dan fluid Hasil Pengujian Usabilitas Butir uji yang memperoleh nilai sama dari semua penguji 48 DAFTAR GAMBAR 1 Informasi Publik BPPT 3 2 Tahapan penelitian 8 3 GUI Yahoo! Pipes untuk mashup berita BPPT (kliping online) 24 4 Kelompok pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT (2012) 25 5 Diagram alur proses penelusuran informasi 26 6 Diagram alur proses pencarian informasi 27 7 Diagram struktur situs 28 8 Navigasi global 29 9 Beranda Kliping Kontak Menu pencarian Menu Penelusuran Menu permohonan informasi Navigasi kontekstual Pencarian sederhana Pencarian canggih Pencarian khusus dalam subyek tertentu Pencarian khusus dalam jenis dokumen tertentu Layout situs Header Navigation Content Sidebar Footer Desain layout untuk perangkat desktop, tablet dan mobile phone 39

14 DAFTAR GAMBAR (lanjutan) 27 Contoh tampilan pada ketiga jenis perangkat Contoh button Contoh entry field pada formulir permohonan informasi Contoh pemakaian radio button Contoh drop down list Skema warna Beranda Tampilan koleksi berdasarkan urutan tahun terbit Bibliografi Tampilan berita terkait Pencarian sederhana dengan kata kunci "e-ktp" Hasil pencarian Tampilan bibliografi Berita terkait 46 DAFTAR LAMPIRAN 1 Struktur data hasil pencarian web dan berita menggunakan API search Google, Bing dan Yahoo 52 2 Pembentukan query untuk mashup 54 3 Hasil implementasi query dalam mesin pencari 57 4 Sumber berita dari media online 60 5 Expert review checkpoints 61 6 Hasil pengujian usabilitas 71 7 Ringkasan hasil pengujian usabilitas 74

15

16 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU nomor 14 tahun 2008 mengenai Keterbukaan Informasi Publik (KIP), setiap badan publik wajib menyediakan, memberikan dan menerbitkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannya kepada pemohon informasi publik. Dalam rangka mendukung pelaksanaan UU KIP tersebut, Perpustakaan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapat tugas dan wewenang untuk memberikan layanan informasi publik kepada masyarakat. Salah satu caranya adalah melalui situs resmi yang mudah diakses. Menurut hasil polling yang diadakan di situs layanan informasi publik BPPT, implementasi UU KIP di BPPT pada saat ini belum memberikan kualitas layanan yang memadai bagi pengguna. Sebanyak 57,9 % dari 38 responden menyatakan pelayanan informasi publik yang diberikan oleh BPPT kurang membantu. Permasalahan yang dihadapi ialah, informasi publik BPPT yang dapat diakses melalui internet letaknya tersebar dalam beberapa situs web dan kurang terorganisir dengan baik. Akibatnya, pengguna mengalami kesulitan dalam penelusuran informasi publik BPPT. Penelitian yang dilakukan oleh Chua dan Goh (2010) menunjukkan bahwa kehadiran aplikasi web 2.0 pada situs web perpustakaan akan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Mashup adalah suatu istilah baru di dunia web 2.0 yang merupakan perpanjangan dari bentuk portal yang sudah ada sebelumnya. Mashup dapat berupa situs atau aplikasi web yang mengombinasikan konten atau elemen dari beberapa situs web (Sari dan Wicaksana 2011). Oleh karena itu, mashup bisa digunakan untuk mengumpulkan konten informasi publik BPPT yang tersebar. Sama seperti situs web yang lain, pengembangan mashup juga memerlukan perancangan arsitektur informasi yang baik. Perancangan arsitektur informasi yang tidak baik dapat menimbulkan banyak biaya dan kerugian. Arsitektur informasi merupakan keselarasan atau irisan antara konteks, konten, dan pengguna (Morville dan Rosenfeld 2006). Dengan demikian, perlu dilakukan analisis terhadap ketiga hal tersebut sebelum dilanjutkan dengan proses desain dan implementasi. Penelitian mengenai implementasi mashup di bidang perpustakaan diantaranya adalah penelitian oleh Dissauer (2008) tentang penerapan mashup dalam pengembangan jurnal digital, penelitian yang dilakukan oleh Absher et al. (2007) mengenai pengembangan layanan perpustakaan (current awareness services) berbasis mashup untuk kampus virtual, penelitian mengenai otomatisasi inklusi table of content (TOC) dari penerbit ke dalam OPAC perpustakaan oleh Emerald Group Publishing Limited et al. (2006), dan penelitian oleh Hedges et al. (2008) mengenai federated database search mashup. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah yang tercakup dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

17 2 a. Bagaimana mengorganisir dan mengemas informasi publik di Perpustakaan BPPT agar pengguna dapat memperoleh manfaat secara maksimal? b. Bagaimana mashup dapat dimanfaatkan agar informasi yang tersebar dalam berbagai situs web dapat disatukan dalam satu situs? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: a. Menghasilkan analisis dan rancangan arsitektur informasi layanan informasi publik Perpustakaan BPPT. b. Memperoleh prototipe mashup layanan informasi publik Perpustakaan BPPT. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Memudahkan pengguna agar dapat mengakses informasi publik di Perpustakaan BPPT secara cepat, tepat waktu, biaya ringan dan dengan cara yang sederhana. b. Peningkatan layanan Perpustakaan BPPT 1.5 Ruang Lingkup Penelitian a. Penelitian dilaksanakan dalam lingkup Perpustakaan BPPT. b. Informasi yang ingin ditampilkan adalah informasi publik BPPT yang wajib ditampilkan dan berada dalam koleksi Perpustakaan BPPT. Sumber informasi adalah local content dari perpustakaan digital BPPT dan data berita mengenai BPPT yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterbukaan Informasi Publik UU No 7 Tahun 1971 Jo PP No 34 Tahun 1979 menyatakan bahwa semua informasi yang diciptakan oleh Pencipta Arsip/Badan Publik tertutup bagi publik kecuali yang dibuka. Paradigma ini berubah menjadi kebalikannya sejak munculnya UU No 14 Tahun 2008 Jo UU No 43 Tahun 2009, dimana semua informasi yang diciptakan oleh Pencipta Arsip/Badan Publik sifatnya menjadi terbuka bagi publik dan merupakan bentuk pelayanan publik (public services), kecuali yang ditutup.

18 Informasi Publik di Perpustakaan BPPT Informasi Publik menurut UU No 14 Tahun 2008 adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU KIP ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Jenis informasi publik yang ada di BPPT berdasarkan kategori dan prosedur pelayanannya dapat dilihat pada Gambar 1. Informasi publik yang ada di Perpustakaan BPPT termasuk dalam kategori informasi terbuka yang wajib tersedia setiap saat. Koleksi local content Perpustakaan BPPT merupakan bagian dari informasi publik di lingkungan BPPT. Gambar 1 Informasi Publik BPPT 2.2 Definisi Arsitektur Informasi Morville dan Rosenfeld (2006) mendefinisikan arsitektur informasi sebagai berikut: a. Desain struktur dari lingkungan informasi yang dapat dibagi (the structural design of shared information environments). b. Kombinasi dari sistem pengorganisasian, pelabelan, penelusuran dan navigasi dalam situs web dan intranet (The combination of organization, labeling, search, and navigation systems within web sites and intranets).

19 4 c. Seni dan ilmu dalam membentuk produk informasi dan pengalaman untuk mendukung usability dan findability (The art and science of shaping information products and experiences to support usability and findability). d. Cabang ilmu dan komunitas praktek yang tumbuh dan difokuskan untuk membawa prinsip-prinsip desain dan arsitektur pada lanskap digital (An emerging discipline and community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape) Komponen Arsitektur Informasi Menurut Morville dan Rosenfeld (2006), arsitektur informasi terdiri dari empat komponen utama: a. Sistem Organisasi (organization systems) Sistem organisasi adalah cara mengkategorikan atau mengklasifikasi informasi sehingga mudah ditemukan kembali. Sistem organisasi terdiri dari dua hal, yaitu skema dan struktur organisasi informasi. Skema organisasi menyusun informasi berdasarkan kategori tertentu, seperti alfabetis, kronologis, geografis, berdasarkan topik, berdasarkan pekerjaan (task), berdasarkan audiens, metafora, atau gabungannya. Struktur organisasi informasi membahas tentang taksonomi informasi. Pendekatan yang dipakai seperti: hirarki (top-down approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan lain-lain. b. Sistem Pelabelan (labelling systems) Sistem pelabelan adalah representasi informasi, yaitu menentukan istilah yang tepat agar sekelompok informasi/konsep dapat diwakili. Terdapat empat jenis label yang umum dikenal: i. Tautan kontekstual (contextual links), yaitu hyperlink ke informasi lain yang terdapat di halaman lain atau halaman yang sama. ii. Tajuk (headings), yaitu label yang secara tepat dan sederhana mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya. iii. Sistem navigasi, yaitu label yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada sistem navigasi. iv. Istilah-istilah pengindeksan (index terms), yaitu kata kunci dan tajuk subyek (subject headings) yang merepresentasikan konten untuk keperluan browsing dan searching. c. Sistem Navigasi (navigation systems) Sistem navigasi membantu pengguna web agar dapat berpindah-pindah dari satu informasi ke informasi lain tanpa perlu kehilangan orientasi. Sistem navigasi yang paling umum terdiri dari tiga jenis: navigasi global, navigasi lokal, dan navigasi kontekstual. Sistem navigasi tambahan lain yang dikenal misalnya: peta situs (sitemaps), indeks situs (site indexes), daftar isi (table of contents) dan panduan (guides, wizards). Pendekatan baru dalam sistem navigasi yang muncul dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web antara lain: personalisasi, kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial.

20 d. Sistem Pencarian (searching systems). Sistem pencarian membahas tentang pencarian informasi melalui mesin pencari, antara lain: query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms), zona pencarian, dan bagaimana mendesain antarmuka (interface) penelusuran. Sistem pencarian juga membicarakan masalahmasalah dalam temu kembali informasi (information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking). Di samping keempat komponen utama yang telah dipaparkan di atas, arsitektur informasi juga memiliki komponen-komponen yang tak tampak tapi sangat membantu proses pencarian informasi. Contohnya adalah: metadata dan tesaurus. Hasil yang diperoleh dari perancangan arsitektur informasi adalah wireframe, blueprint, dan skema metadata Definisi Mashup 2.3 Mashup Istilah mashup pada awalnya berasal dari dunia musik pop, yaitu ketika dua lagu atau lebih digabungkan dan dimainkan bersamaan sehingga tercipta sebuah lagu yang benar-benar baru. Mashup merupakan istilah baru di dunia web 2.0. Istilah mashup muncul pada tahun 2006 dan merupakan paradigma baru yang diharapkan dapat menjadi pemicu kemajuan web 2.0. Tidak seperti kebanyakan standar internet dan protokol, mashup tidak muncul dari proses desain. Mashup muncul ketika standar dan protokol yang ada dikombinasikan dengan cara-cara yang inovatif. Sebagai akibatnya, meskipun banyak orang tahu apa itu mashup ketika mereka melihat atau menciptakannya, definisi mashup yang jelas dan tidak ambigu menjadi sulit dipahami (Feiler 2008). Menurut Feiler (2008), mashup adalah halaman web yang menggunakan teknologi web 2.0, yang mungkin termasuk javascript, PHP, dan XML, untuk menyajikan informasi dari berbagai sumber atau dalam berbagai cara. Sebuah mashup umumnya ditandai dengan menyajikan informasi spesifik tanpa memaksa pengguna untuk mengklik melalui berbagai layar dan URL. Sintesis data dilakukan secara otomatis oleh mashup, bukan oleh pengguna. Menurut Bagindo (2010), konsep mashup pada web bukanlah hal baru. Sejak awal permulaan teknologi web, informasi dari berbagai sumber dikumpulkan dan digabungkan menggunakan kode HTML secara manual oleh pengembang web untuk menyajikannya ke dalam bentuk yang baru agar dapat ditampilkan dan diakses melalui internet. Mashup menggunakan web itu sendiri sebagai platform pemrograman dan pengiriman isi. Mashup mengakses data atau informasi secara langsung dari situs web dan secara programatik menciptakan situs web atau aplikasi web dinamis yang baru, menampilkan data yang lebih terintegrasi atau lebih bermanfaat. Proses mashup akan secara otomatis membaca, memproses, menampilkan, dan meng-update isi dan data yang dikumpulkan dari sumber - sumber yang berbeda dalam bentuk suatu situs web dan ditampilkan bagi pengguna. 5

21 Komponen Mashup Menurut Meza dan Zhu (2008), mashup memiliki 3 (tiga) komponen penting yang terdiri dari: a. Konten dan sumber data. Komponen ini adalah pondasi dari semua mashup. Tanpa konten dan data, sebuah mashup tidak ada artinya. Akses ke data diperoleh dengan cara-cara berikut: i. Menggunakan API, web feeds, atau screen scraping techniques untuk mendapatkan data dari database atau sumber online lain yang tidak berada dalam kontrol. Sekarang ini, banyak penyedia konten telah mengambil langkah untuk membuat konten dan data mereka lebih mudah diakses. Beberapa telah mengembangkan API untuk memberikan akses kepada konten dan data untuk pengembang aplikasi melalui protokol web seperti REST (Representational State Transfer) dan juga melalui Web Services. Yang lain menyediakan web feeds (dokumen XML sederhana untuk content syndication) dalam format populer seperti RSS atau Atom sebagai alat untuk mengakses isi dan data mereka. Tetapi tidak semua sumber data menyediakan tools seperti itu. Untuk mendapatkan data dari penyedia konten semacam ini, perlu dilakukan suatu teknik yang dikenal dengan screen scraping. Screen scraping adalah proses pengekstraksian data dari display output program lain. ii. Mengambil data dari sumber daya yang dapat dikontrol. Contohnya data bisa didapat dari database, flat file, atau data yang dimasukkan ke dalam mashup dengan hard code. Data dapat dibaca secara langsung atau menggunakan API. b. Algoritma atau proses mashup. Dalam komponen ini, konten dan data dari sumber yang berbeda diintegrasikan. Proses mashup dapat berada pada server atau pada klien atau kombinasi keduanya. Pada sisi server, mashup dapat di-deploy menggunakan teknik server side scripting seperti CGI, PHP, ASP, servlet Java dan lain-lain seperti web aplikasi tradisional pada umumnya. Data dari berbagai sumber dikumpulkan di sisi server dan hasil akhir ditampilkan pada browser klien. Pada sisi klien, mashup dapat dihasilkan langsung dari browser pengguna akhir melalui teknologi scripting seperti JavaScript. Mashup di sisi klien sering juga disebut sebagai Rich Internet Application (RIA). Salah satu keuntungan mashup di sisi klien adalah cepatnya respon karena data dipra-proses pada peramban klien dengan memanfaatkan teknik AJAX. Sebagai contoh, sebuah halaman web dapat diperbarui bagian isinya tanpa harus memperbarui seluruh halaman. c. Platform presentasi. Platform presentasi akan berinteraksi dengan pengguna, mengeksekusi proses mashup, lalu menghasilkan konten mashup. Di sini pengguna akan melihat produk akhir mashup dan berinteraksi dengan isi mashup.

22 7 2.4 Profil Perpustakaan BPPT Perpustakaan BPPT adalah perpustakaan khusus di bawah instansi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka/informasi di lingkungan BPPT dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia. Perpustakaan BPPT mempunyai visi untuk menjadi institusi terdepan di bidang pelayanan dokumentasi dan informasi ilmiah bidang iptek serta mendukung penyebarluasan dan pemasyarakatan hasil-hasil penelitian BPPT serta menjalankan misi untuk melaksanakan kegiatan pembinaan, penelitian, dan pemberian jasa dokumentasi dan informasi ilmiah bidang iptek. Tugas pokok Perpustakaan BPPT adalah melaksanakan penyediaan, pengolahan, dan pelayanan bahan pustaka, informasi perpustakaan serta pemasyarakatan hasil-hasil perekayasaan BPPT. Secara organisasi, Perpustakaan BPPT adalah salah satu bidang di bawah Pusat Data Informasi dan Standardisasi (PDIS). Bidang Perpustakaan BPPT merupakan unit kerja setingkat eselon 3, dipimpin oleh Kepala Bidang Perpustakaan yang membawahi 3 Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Akuisisi dan Pengolahan Bahan Pustaka, bertugas melakukan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, pengelolaan data bibliografi dan deposit bahan pustaka, serta menerbitkan buku-buku bidang iptek karya peneliti BPPT. b. Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi dan Otomasi Perpustakaan, bertugas menyiapkan pengembangan sistem informasi dalam rangka mendukung otomasi perpustakaan. c. Sub Bidang Pelayanan Jasa Perpustakaan, bertugas menyiapkan dan menyajikan bahan pustaka serta pelayanan jasa perpustakaan. Koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan BPPT sampai dengan tahun 2012 terdiri dari berbagai jenis, antara lain: buku teks (9800 judul), majalah (114 judul), local content ( judul), thesis/disertasi (92 judul), prosiding/ laporan penelitian (1500 judul), referens (2000 judul), dan CD ROM ( IEEE, AST, PROQUEST). Selain itu Perpustakaan BPPT juga memiliki sumber informasi online yang dapat diakses melalui jaringan intranet BPPT, yaitu: Science Direct, EBSCO, KNOVEL. Perpustakaan BPPT melayani anggota dan pengguna umum sesuai jam buka perpustakaan, yaitu setiap hari kerja (Senin Jumat) jam Perpustakaan BPPT menyediakan fasilitas layanan seperti printer, fotocopy, katalog online serta hotspot. Selain itu, Perpustakaan BPPT juga menyediakan jenis-jenis layanan sebagai berikut: a. Layanan sirkulasi, yaitu layanan peminjaman dan pengembalian koleksi, khususnya untuk anggota perpustakaan. b. Layanan referens, yaitu layanan yang diberikan kepada pemakai untuk membantu menjawab berbagai pertanyaan singkat maupun mendalam mengenai berbagai hal. c. Layanan penelusuran literatur, yaitu layanan yang diberikan kepada pemakai yang sedang mencari atau membutuhkan literatur ilmiah

23 8 mengenai subjek tertentu maupun berdasarkan judul-judul yang diajukan pemakai. d. Menfasilitasi penulis BPPT yang akan menerbitkan buku dan jurnal dengan membantu pengurusan KDT/ISBN ke Perpustakaan Nasional serta pengurusan ISSN ke PDII-LIPI 3 METODE 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study), yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus tertentu dengan menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya (Hasibuan 2007). Penelitian ini difokuskan untuk menggali dan mengumpulkan data secara mendalam terhadap pengelolaan informasi layanan publik di Perpustakaan BPPT dan kemungkinan implementasi teknologi mashup untuk menjawab permasalahan yang sedang terjadi, sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ini bersifat deskriptif dan eksploratif. 3.2 Tahapan Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam dua tahapan umum, yaitu perancangan mashup dan desain antarmuka. Kedua tahapan umum tersebut kemudian dirinci lebih lanjut seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Gambar 2 Tahapan penelitian

24 9 Masing-masing tahapan dijelaskan lebih detail dalam bagian berikut Perancangan Mashup a. Analisis Konten Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan dan analisis sumber data yang akan dipakai dalam pembentukan mashup. Sumber data terdiri dari koleksi local content di Perpustakaan BPPT serta data berita mengenai BPPT yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo dan dapat diakses melalui API atau RSS. Pemilihan ketiga mesin pencari tersebut didasarkan pada posisi ketiganya sebagai tiga besar dalam pemeringkatan mesin pencari per Februari 2013 versi situs comscore (2013). ComScore merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengukuran dan analisis digital mengenai perilaku pengguna web, TV dan seluler. Menurut situs tersebut, Google memimpin pasar pencarian di AS secara eksplisit dengan total 67,5% dari seluruh query pencarian yang dilakukan, diikuti oleh Bing (16,7%), dan Yahoo (11,6%). b. Formulasi Query Formulasi query adalah proses pembentukan query yang akan diimplementasikan ke dalam mesin pencari Google, Bing dan Yahoo. Masing-masing mesin pencari memiliki karakteristik tersendiri sehingga untuk memperoleh query yang sesuai perlu diketahui perbedaan teknik pencarian antara ketiga mesin pencari tersebut. c. Analisis Implementasi Query Query yang dihasilkan dari tahap formulasi query kemudian diujikan ke dalam mesin pencari web dan berita, lokal dan global, dari Google, Bing, dan Yahoo. Analisis dilakukan untuk mengetahui relevansi dan presisi hasil pencarian yang diperoleh Desain Antarmuka Pengguna Dalam tahap desain antarmuka pengguna dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Analisis pengguna Analisis dilakukan terhadap pengguna layanan referens dan penelusuran literatur Perpustakaan BPPT sepanjang tahun Data pengguna diperoleh dari laporan tahunan Subbidang Pelayanan Perpustakaan BPPT. b. Analisis Tugas Analisis tugas (task) bertujuan memperoleh gambaran prosedur yang perlu dilakukan oleh pengguna dalam upayanya mendapatkan informasi publik di Perpustakaan BPPT dengan memanfaatkan situs layanan informasi publik Perpustakaan BPPT. c. Desain navigasi Desain navigasi adalah perancangan sistem navigasi untuk memudahkan pengguna dalam menjelajahi situs layanan informasi publik Perpustakaan BPPT dan melakukan pencarian informasi publik.

25 10 d. Desain layout Desain layout meliputi perancangan tata letak situs layanan informasi publik, penetapan lebar layout dan penentuan teknik pengaturan lebar layout situs web. e. Pemilihan kontrol berbasis layar Pemilihan kontrol berbasis layar (widget) yang tepat diperlukan untuk memudahkan pengguna berinteraksi dengan situs layanan informasi publik. f. Pemilihan warna Setiap warna memiliki karakter dan memberikan dampak psikologis terhadap audiens. Agar dapat memadupadankan warna, seorang perancang situs web perlu mengetahui teori dasar warna. Pembentukan skema warna dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi Color Scheme Designer ( g. Pengembangan Prototipe Prototipe merupakan model atau hasil perancangan sederhana yang belum lengkap dan dibuat sebagai alat untuk eksplorasi, evaluasi dan komunikasi. Prototipe membantu memvisualisasikan hasil desain dan memberikan gambaran bagaimana suatu perangkat lunak bekerja (Galitz 2007). Prototipe dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan HTML dan CSS. Perangkat lunak yang dipakai dalam pengembangan prototipe adalah Dreamweaver MX 2004 dan Paint. h. Pengujian usabilitas Pengujian usabilitas dilakukan untuk mengevaluasi desain dan mengidentifikasi masalah-masalah usabilitas yang mungkin akan muncul. Metode pengujian usabilitas yang dipakai pada penelitian ini adalah expert review, yaitu memeriksa kecocokan antara desain yang dibuat dengan pedoman konseptual (Quesenbery 2008). 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Konten Konten Perpustakaan Digital BPPT Bahan pustaka yang dikoleksi oleh Perpustakaan BPPT terdiri dari berbagai jenis dan dapat dilihat dalam Tabel 1. Hak akses terhadap koleksi bahan pustaka tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu umum dan khusus. Koleksi yang memiliki hak akses umum dapat diakses secara lengkap (full text) oleh siapapun juga, sedangkan koleksi yang berhak akses khusus hanya dapat diakses secara lengkap oleh anggota perpustakaan yang telah masuk (login) ke dalam sistem.

26 11 Tabel 1 Jenis bahan pustaka Kode Jenis Dokumen Hak Akses IL Intern Laporan Umum IP Intern Prosiding Umum IB Intern Buku Umum IR Intern Referens Umum IAV Intern Audio Visual Umum IM Intern Majalah Umum M Majalah Umum IA Intern Artikel Khusus IT Intern Tesis Khusus IS Intern Standar Khusus B Buku Khusus R Referens Khusus P Prosiding Khusus H Habibie Khusus A Artikel Khusus S Standar Khusus Pt Paten Khusus T Tesis Khusus L Laporan Khusus EB Buku Elektronik Khusus EJ Jurnal Elektronik Khusus EA Artikel Elektronik Khusus Local Content Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat di BPPT antara lain adalah hasil-hasil penelitian yang dilakukan serta informasi mengenai program atau kegiatan yang dilaksanakan di BPPT. Bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan BPPT dan termasuk dalam kategori informasi publik adalah local content, yaitu bahan pustaka yang dihasilkan oleh BPPT dan/atau mengenai BPPT. Koleksi local content dapat berupa literatur kelabu (grey literature) yang meliputi semua karya ilmiah yang dihasilkan atau dipublikasikan oleh BPPT dalam bentuk: makalah seminar/ simposium/konferensi, tesis, disertasi, laporan penelitian, pidato pengukuhan, artikel yang dipublikasikan, publikasi internal, majalah, buletin, buku, dsb. Menurut KaSubbid Pelayanan Jasa Perpustakaan BPPT, local content merupakan jenis bahan pustaka yang paling banyak dicari oleh pengguna perpustakaan. Koleksi local content dalam basis data perpustakaan digital BPPT ( terdiri dari sembilan jenis dokumen dan ditunjukkan dalam Tabel 2.

27 12 Tabel 2 Koleksi local content Perpustakaan BPPT Kode Jenis Dokumen Deskripsi IL Intern Laporan Koleksi Perpustakaan BPPT berupa laporan hasil penelitian pegawai BPPT dan/atau dibiayai oleh BPPT dan atau diterbitkan oleh BPPT IP Intern Prosiding Koleksi Perpustakaan BPPT berupa prosiding dari kegiatan seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh BPPT IB Intern Buku Koleksi Perpustakaan BPPT berupa buku dan merupakan hasil karya pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT IR Intern Referens Koleksi Perpustakaan BPPT berupa bahan referensi atau rujukan yang dibuat oleh pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT IA Intern Artikel Koleksi Perpustakaan BPPT berupa artikel yang ditulis oleh pegawai BPPT IT Intern Tesis Koleksi Perpustakaan BPPT berupa hasil skripsi, tesis atau disertasi pegawai BPPT IS Intern Standar Koleksi Perpustakaan BPPT berupa standar yang dibuat oleh pegawai BPPT dan/atau diterbitkan oleh BPPT IAV Intern Audio Visual Koleksi Perpustakaan BPPT berupa multimedia yang diterbitkan dan/atau dibuat oleh BPPT IM Intern Majalah Koleksi Perpustakaan BPPT berupa majalah atau terbitan berseri yang diterbitkan oleh BPPT Skema Metadata Dalam lingkungan perpustakaan, metadata biasa dipakai sebagai format deskripsi untuk sumber informasi, baik informasi dalam bentuk digital maupun non-digital. Metadata sangat membantu dalam kegiatan pengelolaan dan temu kembali informasi di perpustakaan. ALA (1999) memberikan definisi metadata sebagai berikut: Metadata are structured, encoded data that describe characteristics of information bearing entitites to aid in the identification, discovery, assessment and management of the described entities. Contoh skema metadata yang umum dipakai untuk obyek digital antara lain: DCMES (Dublin Core Metadata Element Set), MARC (Machine Readable Cataloguing), MODS (Metadata Object Description Standard). Perpustakaan BPPT tidak memakai skema metadata yang telah ada, tetapi memiliki skema metadata tersendiri yang dibuat serta disesuaikan dengan kebutuhan lokal di Perpustakaan BPPT. Skema metadata yang dipakai di Perpustakaan BPPT ditunjukkan dalam Tabel 3.

28 13 Tabel 3 Skema metadata koleksi Perpustakaan BPPT Elemen Jenis Dokumen Judul Pengarang Penerbit Tahun Terbit Tempat Terbit Nomor ISBN/ISSN Jumlah Halaman Format Dokumen Abstrak Klasifikasi Subyek Kata Kunci Bahasa Deskripsi Jenis sumber informasi (artikel, buku, laporan, dll) Judul dari sumber informasi Pencipta sumber informasi Badan atau lembaga yang mempublikasikan sumber informasi Tahun dipublikasikannya sumber informasi Domisili dari badan atau lembaga yang mempublikasikan sumber informasi Standar internasional penomoran buku atau majalah yang diterbitkan Jumlah halaman dalam sebuah sumber informasi Bentuk fisik dari sumber informasi Representasi dari sumber informasi berupa deskripsi isi dan cakupan secara ringkas Pengelompokan sumber informasi berdasarkan standar klasifikasi tertentu. Klasifikasi subyek bahan pustaka di Perpustakaan BPPT mengikuti standar NTIS (National Technical Information Service) Kata-kata standar yang digunakan untuk mencari sumber informasi Bahasa yang dipakai dalam sumber informasi Berita Berita mengenai BPPT di media massa menunjukkan sejauh mana hasil penelitian dan kegiatan/program di BPPT telah disosialisasikan kepada masyarakat. Artikel mengenai BPPT dari media cetak dan online dikumpulkan dan didokumentasikan oleh Humas BPPT dalam bentuk kliping. Kliping merupakan pemotongan bagian dari surat kabar atau majalah yang kemudian disusun kembali berdasarkan sistem tertentu. Kliping berita BPPT disusun berdasarkan format sumber berita (media cetak atau online) dan urutan waktu dimuatnya berita. Selanjutnya kumpulan berita dalam satu bulan dijilid dan diterbitkan. Analisis Kliping Kliping berita mengenai BPPT yang tersimpan di Perpustakaan BPPT pada bulan April 2013 adalah kliping berita terbitan bulan Juli sampai dengan November Dalam jangka waktu lima bulan tersebut total jumlah artikel berita mengenai BPPT terkumpul sebanyak 215 artikel, 113 berasal dari media cetak dan 102 dari media online. Jumlah artikel terbanyak yaitu 90 artikel ada di bulan September 2012 (Tabel 4). Pada bulan tersebut banyak diselenggarakan kegiatan dalam rangka memperingati HUT BPPT, antara lain pameran teknologi, pemberian penghargaan Habibie Award dan Perekayasa Utama Kehormatan. Topik terbanyak yang dimuat dalam artikel berita secara berurutan adalah

29 14 mengenai hujan buatan (39 artikel), penganugerahan penghargaan perekayasa utama kehormatan (20 artikel), e-voting (18 artikel), dan energi (17 artikel). Mesin Pencari (Search Engine) Data berita mengenai BPPT di media massa online dapat diambil dari data yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo menggunakan API atau RSS. RSS Tabel 4 Jumlah artikel yang dikliping per bulan (Juli-November 2012) Bulan Media Cetak Media Online Total Artikel Juli Agustus September Oktober November Total Baik Google, Bing dan Yahoo, semuanya menyediakan fitur pencarian berita. Data hasil penelusuran berita oleh mesin pencari tersebut tersedia dalam format RSS (Really Simple Syndication atau Rich Site Summary). Tetapi di antara ketiga mesin pencari tersebut hanya Bing yang menyediakan hasil pencarian web dalam format RSS, sementara Google dan Yahoo tidak menyediakan hasil pencarian web dalam format RSS. Sumber data dan struktur data dalam format RSS dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Sumber data dalam format RSS No URL Struktur Data 1. news.google.com <title>, <link>, <pubdate>, <description> 2. news.google.co.id <title>, <link>, <pubdate>, <description> 3. <title>, <link>, <description>, <pubdate>, <News:Source> 4. <title>, <link>, <description>, <pubdate> (Cara untuk mendapatkan hasil pencarian dalam format RSS adalah dengan menambahkan &format=rss di belakang url hasil pencarian web) 5. news.search.yahoo.com <title>, <link>, <description>, <pubdate> 6. id.news.search.yahoo.com <title>, <link>, <description>, <pubdate> API Search Selain melalui RSS, data dari mesin pencari Google, Bing dan Yahoo juga dapat diambil dengan menggunakan API (application programming interface). API search memungkinkan pengembangan situs web dan program aplikasi untuk

30 menampilkan hasil pencarian secara programatik, menambahkan fungsi pencarian ke situs web atau mengembangkan mashup. Perbandingan antara API search yang disediakan oleh Google, Bing dan Yahoo diuraikan lebih detail sebagai berikut: a. Syarat dan ketentuan Google Custom Search Google Custom Search API mensyaratkan penggunaan API key yang dapat diperoleh dari API Google konsol. API ini menyediakan seratus query pencarian per hari secara gratis. Lebih dari itu akan dikenakan biaya, dan harus mendaftar melalui Google konsol untuk penagihan biaya. Bing Search API Bing Search API memberikan lima ribu transaksi per bulan secara gratis. Transaksi yang dimaksud di sini adalah satu request yang mengembalikan satu halaman hasil. Pengambilan beberapa halaman akan menyebabkan eksekusi beberapa transaksi. Transaksi di atas lima ribu dikenai biaya sesuai dengan skema biaya yang telah ditetapkan oleh Microsoft seperti ditunjukkan dalam Tabel Tabel 6 Skema biaya pemakaian layanan Bing search API a Jumlah Transaksi/Bulan Biaya (USD) $ $ $ $ $ $ $ $ $ $ a Sumber: (Maret 2013). Yahoo! BOSS Search API Yahoo! BOSS Search API memungkinkan pengembang situs web untuk membuat produk pencarian skala web dengan memanfaatkan teknologi pencarian dan data dari Yahoo!. Yahoo! sama sekali tidak memberikan layanan secara gratis, tetapi biaya yang dikenakan berdasarkan jenis query relatif cukup murah. Skema biaya penggunaan layanan dan fitur yang ditawarkan dapat dilihat dalam Tabel 7.

31 16 Tabel 7 Skema fitur dan biaya layanan Yahoo! BOSS Search API a Tipe Query Deskripsi Biaya/ 1000 query (USD) Full Web Hasil pencarian dari web secara umum $ Limited Web Hasil pencarian web dari index yang terbatas dan pembaruan data yang lebih lambat (kira-kira 3 hari) $ Image Terbatas pada pencarian gambar $ News Terbatas pada pencarian berita $ Ejaan (spelling) Saran ejaan $ Pencarian Blog Hasil pencarian dari blog $ (versi beta) Pencarian terkait (related search) Hasil pencarian terkait $ a Sumber: (Maret 2013). Hasil Max/ Query b. Fitur dan layanan untuk perbaikan hasil pencarian Google Custom Search Fitur-fitur yang disediakan oleh Google Custum Search API antara lain: i. Pembuatan search engine khusus untuk melakukan pencarian pada situs atau halaman web tertentu, atau berfokus pada suatu topik tertentu. ii. Penyesuaian tampilan hasil pencarian dan penambahan fitur searchas-you-type autocompletion. Fitur ini memberikan saran, memprediksi dan menampilkan permintaan pencarian saat pengguna mengetik query, berdasarkan query yang umum dipakai oleh pengguna lainnya. Saran yang diberikan oleh algoritma Google berubah seiring dengan setiap huruf baru yang diketikkan. Misalnya, ketika pengguna mulai mengetik "Fa..." algoritma yang dipakai Google akan menebak bahwa pengguna mungkin mencari kata Facebook. Bing Search API Fitur yang ditawarkan oleh Bing untuk meningkatkan dan memperbaiki hasil pencarian adalah: i. Pencarian terkait (related search), yaitu saran query yang lebih spesifik kepada pengguna yang diberikan oleh Bing sesuai dengan query yang dimasukkan oleh pengguna. ii. Saran Ejaan (spelling sugestions), yaitu saran koreksi yang diberikan jika terjadi kesalahan ejaan dalam query yang dimasukkan oleh pengguna.

32 17 Yahoo! BOSS Search API Fitur-fitur yang dapat ditemukan dalam layanan Yahoo! BOSS Search API adalah: i. Pencarian terkait (related search), yaitu saran query yang lebih spesifik untuk pengguna. ii. Saran Ejaan (spelling sugestions), yaitu saran koreksi ejaan yang diberikan jika terjadi kesalahan ejaan dalam query yang dimasukkan oleh pengguna. c. Kategori Pencarian Google Custom Search Bing Search API Yahoo! BOSS Search API : web dan gambar, tidak memberikan fasilitas pencarian berita. : web, gambar, video dan berita : full web, limited web, gambar, berita, blog d. Format hasil pencarian Google Custom Search Bing Search API Yahoo! BOSS Search API : JSON, Atom. Tersedia juga format XML khusus untuk pelanggan Google Site Search. : JSON, XML. : JSON, XML e. Struktur data hasil pencarian web dan berita Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data berita mengenai BPPT yang diambil dari hasil pencarian web dan berita. Google Custom Search API menyediakan data hasil pencarian web, tetapi tidak menyediakan data hasil pencarian berita. Data hasil pencarian berita dari Google hanya dapat diakses dan diambil dengan menggunakan RSS. Bing Search API dan Yahoo! BOSS Search API menyediakan akses data hasil pencarian web dan berita. Struktur data hasil pencarian web dan berita yang disediakan masing-masing mesin pencari dapat dilihat dalam Lampiran Karakteristik Mesin Pencari 4.2 Formulasi Query Masing-masing mesin pencari memiliki karakteristik tersendiri dan menyediakan teknik pencarian yang berbeda pula. Agar dapat memformulasikan query dengan tepat, diperlukan pengetahuan tentang perbedaan-perbedaan tersebut. Persamaan dan perbedaan penggunaan operator untuk melakukan pencarian dalam mesin pencari Google, Bing dan Yahoo dijelaskan sebagai berikut:

33 18 a. Google Secara default Google melakukan pencarian AND sehingga tidak perlu mengetikkan AND ke dalam search engine, cukup menggunakan spasi. AND dan OR harus ditulis dalam huruf besar, jika tidak akan diabaikan oleh Google. Google tidak mendukung operator NOT, tetapi pengguna dapat menambahkan operator dash (-) sebelum sebuah kata atau site untuk mengecualikan semua hasil yang mencakup kata atau situs tersebut. Hal ini sangat berguna dalam pencarian kata yang memiliki sinonim, contohnya seperti Jaguar sebagai merek mobil atau jaguar sebagai nama hewan. [kecepatan jaguar -mobil] atau [jaguar -site:wikipedia.org] Tanda plus (+) tidak berarti keharusan penyertaan suatu kata atau term pencarian, tetapi Google dapat mencari tanda (+) tertentu yang berada di belakang kata, seperti C++ atau Google+. Simbol berikut diabaikan oleh Google:,,,,,,, %, Penjelasan lebih lanjut mengenai pemakaian simbol atau operator untuk pencarian dengan mesin pencari Google dapat dilihat dalam Tabel 8. Tabel 8 Operator dalam pencarian Google Simbol Fungsi Menemukan frase yang persis sama dengan frase dalam tanda kutip AND atau & Menemukan dokumen atau halaman web yang memuat semua term atau frase yang dimasukkan. - Mengecualikan semua halaman web yang memuat kata atau menghilangkan site tertentu. Dalam penulisannya harus ada spasi sebelum tanda minus dan tidak boleh ada ruang antara tanda minus dan kata yang ingin dihilangkan. Contoh: [tesla -coil] OR atau atau Menemukan halaman web yang memuat salah satu atau lebih term atau frase b. Bing Secara default semua pencarian adalah pencarian AND sehingga tidak perlu mengetikkan AND ke dalam mesin pencari. Operator NOT dan OR harus ditulis dalam huruf besar, jika tidak akan dianggap sebagai stop word. Hanya 10 term pertama yang akan dipakai untuk mendapatkan hasil pencarian. Pengelompokan term dan operator boolean didukung dengan urutan prioritas sebagai berikut: i. Tanda kurung ( ) ii. Tanda kutip iii. NOT, +, -

34 19 iv. AND, &, && v. OR,, OR adalah operator yang memiliki prioritas paling rendah, sehingga perlu diperhatikan untuk menggunakan tanda kurung jika dikombinasikan dengan operator lain dalam pencarian. Beberapa fitur dan fungsi mungkin tidak tersedia untuk mesin pencari lokal. Stop word dan tanda baca semua akan diabaikan kecuali dengan pemakaian simbol seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 9, dan jika diapit oleh tanda kutip atau diawali dengan simbol + (plus). Tabel 9 Operator pencarian Bing Symbol Fungsi + Semua term yang diawali dengan simbol + harus ada dalam dokumen atau halaman web yang dicari. Juga memungkinkan untuk memasukkan term yang biasanya diabaikan (stop word). Menemukan frase yang persis sama dengan frase dalam tanda kutip ( ) Mencari atau mengecualikan halaman web yang memuat kumpulan kata tertentu AND atau & atau && Menemukan halaman web yang memuat semua term atau frase NOT atau - Mengecualikan semua halaman web yang memuat term atau frase tertentu OR atau atau Menemukan halaman web yang memuat salah satu atau lebih term atau frase c. Yahoo Yahoo secara default menggunakan operator AND dalam pencariannya, namun perlu diperhatikan untuk pencarian berita, pencarian dengan atau tanpa operator AND memberikan hasil yang berbeda. Dalam pencarian berita, operator AND dianggap sebagai term pencarian. Operator OR harus ditulis dengan huruf besar. Detail pemakaian operator dalam pencarian Yahoo dapat dilihat dalam Tabel 10. Tabel 10 Operator pencarian Yahoo Simbol Fungsi + Digunakan di depan tiap kata yang harus ada dalam hasil pencarian. - Digunakan untuk menghilangkan kata atau site yang tidak diinginkan ada dalam hasil pencarian. Digunakan untuk mencari frase yang persis sama dengan frase yang ada dalam tanda kutip. AND Mencari dokumen atau halaman web yang memuat semua term OR Melakukan pencarian beberapa term secara simultan untuk menemukan dokumen atau halaman web yang memuat salah satu term atau lebih.

35 Berita BPPT dalam Mesin Pencari Berita Query berikut dimasukkan ke dalam mesin pencari berita (news search engine) untuk mendapatkan hasil pencarian berita mengenai BPPT: bppt OR badan pengkajian dan penerapan teknologi -site:bppt.go.id bppt badan pengkajian dan penerapan teknologi -site:bppt.go.id Pencarian dalam mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo hanya akan menampilkan artikel yang muncul dalam sekitar tiga puluh hari terakhir. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap lima mesin pencari berita global dan lokal dari Google, Bing dan Yahoo, yaitu: a. news.google.com b. news.google.co.id c. d. news.search.yahoo.com e. id.news.search.yahoo.com Formulasi Query untuk Pembentukan Mashup Local Content dan Berita Teknik mashup dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan berita-berita atau informasi mengenai BPPT dari media massa online serta menggabungkannya dengan informasi koleksi local content dari Perpustakaan BPPT. Langkahlangkah formulasi query untuk pembentukan mashup local content dan pencarian berita dalam fitur mesin pencari adalah sebagai berikut: a. Melakukan pencarian dengan memasukkan kata kunci ke dalam mesin pencari pada situs perpustakaan digital BPPT. b. Memilih salah satu hasil pencarian, kemudian menambahkan metadata (judul, pengarang, dan kata kunci) dari koleksi local content perpustakaan BPPT tersebut ke dalam query. Penambahan metadata dalam query tersebut bertujuan memperbaiki dan meningkatkan relevansi hasil pencarian query Query yang terbentuk selanjutnya diujikan ke dalam mesin pencari Google, Bing, dan Yahoo untuk mencari berita terkait koleksi yang telah terpilih. Formula yang dipakai untuk masing-masing mesin pencari adalah sebagai berikut: Google: <judul> OR <pengarang> OR <kata kunci> bppt OR badan pengkajian dan penerapan teknologi site:bppt.go.id Yahoo: (<judul> OR <pengarang> OR <kata kunci>) bppt OR badan pengkajian dan penerapan teknologi site:bppt.go.id Bing: (<judul> OR <pengarang> OR <kata kunci>) (bppt OR badan pengkajian dan penerapan teknologi Tahapan formulasi query ini menghasilkan dua puluh query yang dapat dilihat secara rinci dalam Lampiran 2.

36 Analisis Implementasi Query Berita BPPT dalam Mesin Pencari Berita (News Search Engine) A. Query: bppt OR badan pengkajian dan penerapan teknologi -site:bppt.go.id Penggunaan operator OR dalam query dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pencarian berita yang di dalamnya memuat salah satu atau lebih term pencarian yang dimasukkan, yaitu BPPT atau badan pengkajian dan penerapan teknologi. Hasil pencarian dengan query tersebut pada masing-masing mesin pencari berita ditunjukkan dalam Tabel 11. Tabel 11 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator OR a Search Engine Σ Hasil Σ Relevan Precision Pencarian news.google.com ,25 % news.google.co.id ,25 % % news.search.yahoo.com id.news.search.yahoo.com ,38 % a Pencarian dilakukan pada tanggal 4 Maret Hasil pencarian yang diperoleh dari mesin pencari news.google.com dan news.google.co.id dapat dikatakan hampir sama, hanya urutan tampilan berdasarkan relevansinya yang berbeda. Berbeda dengan Google, mesin pencari global (news.search.yahoo.com) dan lokal (id.news.search.yahoo.com) milik Yahoo memberikan jumlah hasil pencarian yang jauh berbeda. Situs news.search.yahoo.com sama sekali tidak memberikan hasil pencarian, sedangkan situs id.news.search.yahoo.com memberikan hasil pencarian sebanyak 52. Situs global Yahoo hanya menyajikan data berita dalam bahasa Inggris. Hasil pencarian yang ditampilkan oleh situs juga relatif sedikit, hanya dua. Penyebab hasil pencarian berita mengenai BPPT dianggap tidak relevan antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: singkatan BPPT juga dipakai oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu; acara yang tidak relevan dengan BPPT tapi diadakan di gedung BPPT; dan hasil pencarian dalam bahasa asing (Vietnam, Austria, Turki). B. Query: bppt badan pengkajian dan penerapan teknologi -site:bppt.go.id Pada query yang kedua digunakan operator AND. Secara default semua mesin pencari akan melakukan pencarian AND sehingga tidak perlu mengetikkan AND ke dalam query, cukup memakai spasi. Operator AND digunakan untuk mendapatkan hasil pencarian yang memuat semua term pencarian yang dimasukkan. Hasil pencarian berita dengan menggunakan operator AND berjumlah lebih sedikit bila dibandingkan dengan pencarian OR, tetapi

37 22 memberikan precision yang lebih tinggi (Tabel 12). Pencarian dalam mesin pencari berita Bing ( dan Yahoo global (news.search.yahoo.com) tidak memberikan hasil pencarian sama sekali. Tabel 12 Hasil pencarian berita BPPT dengan operator AND a Search Engine Σ Hasil Pencarian Σ Relevan Precision news.google.com % news.google.co.id % news.search.yahoo.com id.news.search.yahoo.com % a Pencarian dilakukan pada tanggal 4 Maret Implementasi Query untuk Mashup Local Content dan Berita Tahapan formulasi query menghasilkan dua puluh query yang kemudian diimplementasikan ke dalam mesin pencari web dan berita, lokal dan global dari Google, Bing, dan Yahoo sebagai berikut: a. b. c. d. search.yahoo.com e. id.search.yahoo.com f. news.google.com g. news.google.co.id h. i. news.search.yahoo.com j. id.news.search.yahoo.com Langkah selanjutnya adalah memeriksa relevansi dari hasil pencarian masing-masing mesin pencari yang berada pada urutan pertama sampai dengan ketiga. Query yang diujikan berjumlah dua puluh, sehingga maksimal jumlah hasil pencarian dari masing-masing mesin pencari yang diperiksa relevansinya adalah enam puluh. Hasil pemeriksaan relevansi dari masing-masing mesin pencari secara detail dapat dilihat dalam Lampiran 3. Hasil pencarian web dan berita dari mesin pencari web Google menunjukkan tingkat relevansi yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan hasil dari mesin pencari Bing dan Yahoo seperti yang terlihat dalam Tabel 13. Hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari web Bing dan Yahoo kebanyakan berasal dari blog sehingga dianggap tidak relevan. Pencarian dalam mesin pencari berita Bing tidak menampilkan hasil sama sekali. Mesin pencari web dan berita Yahoo global menampilkan hasil tetapi dari semua hasil pencarian tersebut tidak didapatkan hasil yang relevan sama sekali. Sebanyak 80 % dari query yang dimasukkan menghasilkan daftar hasil pencarian yang sama persis antara dan id.search.yahoo.com. Hal ini disebabkan oleh adanya kerja sama antara Microsoft dan Yahoo berkaitan dengan teknologi pencarian web dan telah diumumkan dalam press release yang dikeluarkan oleh Microsoft pada tahun Yahoo menggunakan teknologi dari

38 Microsoft Bing untuk memberikan hasil pencarian bagi penggunanya, tetapi masing-masing perusahaan tetap mengembangkan inovasi teknologi pencariannya. Perjanjian kerja sama ini berlaku selama sepuluh tahun. Tabel 13 Relevansi hasil pencarian a Search Engine Hasil Relevan Precision 20 query x % ,33% ,33% search.yahoo.com % id.search.yahoo.com ,33% news.google.com % news.google.co.id ,86% news.search.yahoo.com % id.news.search.yahoo.com ,53% a Pencarian dilakukan dalam bulan April Mesin pencari berita (news search engine) menawarkan keterbaruan data berita hasil pencariannya. Apabila query yang dimasukkan mengandung topik terkini maka jumlah hasil pencarian yang ditampilkan oleh mesin pencari berita Google dan lokal Yahoo cukup banyak dan tingkat relevansinya tinggi. Jika topik yang terkandung dalam query bukan topik yang terkini maka mesin pencari berita Google hanya menampilkan satu hasil pencarian saja, sementara mesin pencari berita Yahoo tetap menampilkan hasil pencarian yang cukup banyak tetapi tingkat relevansinya rendah Pemanfaatan Fitur Google Custom Search untuk Mashup Local Content dan Berita BPPT Pencarian web memberikan hasil pencarian yang sangat banyak tetapi tingkat relevansinya rendah, sementara pencarian dalam mesin pencari berita memberikan jumlah hasil pencarian sedikit tetapi relevansinya tinggi. Penyebab hasil yang diberikan oleh pencarian web tidak relevan adalah karena banyak menampilkan hasil dari sumber selain media massa online, seperti dari blog. Salah satu fitur yang disediakan oleh Google Custom Search adalah pembuatan mesin pencari khusus yang membatasi pencarian pada situs-situs atau halaman-halaman web tertentu. Fitur ini dapat digunakan untuk menentukan situs mana saja yang akan disertakan dalam pencarian, sehingga hasil pencarian dapat dibatasi atau diprioritaskan berdasarkan situs yang telah ditentukan. Fitur ini dapat dimanfaatkan untuk membatasi hasil pencarian web hanya dari media massa online. Query yang sama sejumlah dua puluh query seperti pada pengujian sebelumnya dimasukkan ke dalam mesin pencari khusus yang pencariannya dibatasi pada 33 situs media massa online. Sumber media massa online yang dipakai tersebut diperoleh dari sumber-sumber media massa online kliping berita BPPT bulan Juli-November Daftar sumber media massa online secara

39 24 lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 4. Hasil pengujian dengan memasukkan dua puluh query menunjukkan bahwa precision tiga hasil pencarian yang berada pada urutan atas dari masing-masing query meningkat menjadi 97% Pemanfaatan Yahoo! Pipes untuk Kliping Berita BPPT Online Yahoo! Pipes ( adalah sebuah aplikasi internet yang dapat dipakai untuk membuat mashup dari sumber yang bervariasi, seperti web feed, RSS feed, CSV, XML, JSON dan sebagainya. Aplikasi ini dikembangkan oleh Yahoo!, tersedia dalam graphical user interface (GUI) dan terdiri dari modul-modul yang dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan aplikasi ini pengguna dapat menggabungkan data dari berbagai sumber kemudian membuat aturan bagaimana data tersebut dimodifikasi untuk kemudian dipublikasikan kembali. Yahoo! Pipes dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis. Penggunanya hanya perlu memiliki Yahoo! ID yang dapat dibuat di situs Yahoo! tanpa dipungut biaya. Format keluaran dari Yahoo! Pipes bisa berupa RSS, JSON, atau berupa script untuk ditanamkan pada situs web. Yahoo! Pipes dapat dimanfaatkan untuk membuat mashup dari data berita terbaru mengenai BPPT hasil pencarian mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo. RSS feed hasil pencarian berita mengenai BPPT dengan query: bppt badan pengkajian dan penerapan teknologi dari mesin pencari berita Google, Bing dan Yahoo digabungkan dengan menggunakan modul Fetch Feed. Selanjutnya modul Unique digunakan untuk memfilter item berita yang tidak unik atau muncul lebih dari sekali. Setelah itu hasil filter disortir berdasarkan waktu terbit item berita dengan menggunakan modul Sort. Keluaran dari pipes yang telah dibuat tersebut adalah daftar berita mengenai BPPT yang diurutkan berdasarkan waktu. GUI dari aplikasi Yahoo! Pipes ditunjukkan dalam Gambar 3. Gambar 3 GUI Yahoo! Pipes untuk mashup berita BPPT (kliping online)

40 Analisis Pengguna 4.4 Desain Antarmuka Pengguna Layanan yang akan diberikan kepada pengguna adalah layanan informasi publik dalam bentuk sebuah situs web. Dalam situs tersebut pengguna dapat melakukan penelusuran, pencarian dan mengajukan permohonan informasi publik BPPT berupa koleksi local content (muatan lokal) BPPT melalui Perpustakaan BPPT. Layanan informasi yang ada di Perpustakaan BPPT saat ini meliputi pemberian layanan informasi secara umum oleh pustakawan kepada pengguna perpustakaan berupa bimbingan pemakai, rujukan singkat, rujukan mendalam dan penelusuran literatur. Pada umumnya pengguna layanan informasi meminta informasi berdasarkan topik tertentu, karya pengarang tertentu, judul tertentu, atau keterbaruannya. Pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT pada tahun 2012 tercatat 209 orang dan dapat dikelompokkan berdasarkan asalnya menjadi lima kelompok (Gambar 4). Pengguna layanan terbanyak berasal dari BPPT sebanyak 101 orang. Pengguna layanan lainnya berasal dari Ristek (6 orang), perguruan tinggi (9 orang), instansi lain (16 orang) dan umum (77 orang). Pengguna dari BPPT dan Ristek merupakan anggota perpustakaan BPPT (51 %), sedangkan pengguna dari kelompok lainnya adalah non anggota (49 %). 37% BPPT 48% RISTEK Perguruan Tinggi 8% 4% 3% Instansi Lain Umum Gambar 4 Kelompok pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT (2012) Pengguna layanan informasi Perpustakaan BPPT cenderung homogen, sebagian besar berasal dari instansi pemerintah dan perguruan tinggi dengan rentang usia antara tahun. Umumnya pengguna telah terbiasa menggunakan perangkat komputer sebagai alat bantu kerja sehari-hari, memiliki akses internet baik melalui perangkat mobile atau desktop, serta mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam mengeksplorasi dan mencari informasi di internet.

41 Task Analysis Tujuan pengembangan situs web layanan informasi publik adalah agar pengguna dapat memperoleh informasi publik BPPT tanpa perlu datang secara langsung ke BPPT. Prosedur untuk memperoleh informasi publik dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Penelusuran informasi: pengguna dapat menelusuri informasi publik berupa koleksi local content berdasarkan subyek, jenis dokumen, pengarang dan tahun terbit. Selain itu pengguna dapat menelusuri kliping berita yang tersedia di situs layanan informasi publik BPPT. b. Pencarian informasi: pengguna dapa:t menggunakan fitur pencarian sederhana dan pencarian canggih untuk mencari informasi. c. Permintaan informasi: pengguna dapat meminta bantuan penelusuran informasi dengan mengisi formulir permintaan penelusuran informasi atau pengguna dapat menghubungi perpustakaan BPPT melalui telpon dan . Procedural Task Analysis a. Diagram alur proses penelusuran informasi dapat dilihat dalam Gambar 5. Gambar 5 Diagram alur proses penelusuran informasi

42 27 b. Diagram alur proses pencarian informasi ditunjukkan dalam Gambar 6. Gambar 6 Diagram alur proses pencarian informasi c. Prosedur permohonan informasi dapat diuraikan menjadi langkah langkah berikut: i. Pengguna memilih menu kontak ii. Pengguna dapat menghubungi Perpustakaan BPPT langsung melalui telepon atau pada alamat kontak yang tertera. iii. Pengguna juga dapat memilih menu formulir permintaan informasi, kemudian mengisi formulir permintaan informasi. Informasi yang perlu diisi adalah sebagai berikut: iv. identitas diri: nama lengkap, nomor ktp, alamat lengkap, nomor telepon pribadi, alamat ; identitas pekerjaaan/organisasi: pekerjaan/organisasi, jabatan, alamat organisasi, nomor telepon organisasi; dan permohonan informasi: Rincian informasi yang dibutuhkan, tujuan penggunaan informasi, cara mendapatkan salinan informasi, tanggal permintaan informasi. Pengguna menekan tombol submit setelah mengisi formulir.

43 Diagram Struktur Situs (Site Structure Diagram) Diagram struktur situs adalah representasi arsitektur dari sebuah situs web berupa dokumen yang digunakan sebagai alat bantu untuk perancangan situs. Diagram struktur situs memiliki beberapa fungsi. Bagi klien, dokumen ini membantu untuk memberikan gambaran tentang skala situs dan untuk pengaturan sumber daya internal. Sementara bagi pengembang, dokumen tersebut adalah alat penting untuk memahami ruang lingkup situs web dan struktur keseluruhan. Diagram struktur situs menunjukkan struktur dan pengorganisasian konten atau informasi dalam suatu situs (helloux 2013). Informasi yang akan dimunculkan dalam situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: a. koleksi local content BPPT; b. kontak Perpustakaan BPPT; c. kliping; dan d. link menuju website utama BPPT. Diagram struktur situs layanan informasi Perpustakaan BPPT ditunjukkan dalam Gambar 7. Gambar 7 Diagram struktur situs

44 Navigasi dan Menu Navigasi pada sebuah situs web membantu pengguna untuk berpindah dari satu halaman web ke halaman yang lain tanpa kehilangan orientasi. Morville dan Rosenfeld (2006) membedakan sistem navigasi dalam sebuah situs web menjadi tiga jenis, yaitu: sistem navigasi tertanam (embedded navigation system), sistem navigasi pelengkap (supplemental navigation system), dan pendekatan navigasi canggih (advanced navigation approach). Sistem navigasi yang dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT adalah embedded navigation system dan supplemental navigation system. Sistem navigasi tertanam (embedded navigation system) yang dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dapat diuraikan menjadi: a. Navigasi global (Global navigation) Navigasi global selalu muncul pada setiap halaman. Umumnya navigasi global diimplementasikan dalam bentuk panel navigasi dan ditempatkan di bagian atas halaman web (Gambar 8). Gambar 8 Navigasi global Navigasi global pada situs layanan informasi Perpustakaan BPPT membawa pengguna pada halaman-halaman berikut: i. Beranda Beranda adalah halaman utama situs layanan informasi BPPT. Pada halaman ini ditampilkan daftar koleksi muatan lokal BPPT. Tampilan halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Beranda

45 30 ii. Kliping Halaman ini memuat kliping berita terbaru mengenai BPPT yang didapat dari mashup hasil pencarian berita Google, Yahoo dan Bing menggunakan Yahoo! Pipes. Tampilan halaman kliping ditunjukkan dalam Gambar 10. Gambar 10 Kliping iii. Kontak Halaman ini memuat alamat kontak Perpustakaan BPPT. Tampilan halaman kontak terlihat dalam Gambar 11. Gambar 11 Kontak

46 31 iv. BPPT Menu ini adalah link menuju situs web utama BPPT ( b. Navigasi lokal (Local navigation) Pada banyak situs web, navigasi global dilengkapi dengan sistem navigasi lokal yang akan membantu pengguna mengeksplorasi area situs yang lebih luas dan dalam. Navigasi lokal pada situs layanan informasi BPPT merupakan pengelompokan menu berdasarkan task yang dilakukan oleh pengguna, yaitu: i. Pencarian Kelompok menu pencarian terdiri dari pencarian sederhana dan pencarian canggih. Tampilan menu pencarian ditunjukkan dalam Gambar 12. Gambar 12 Menu pencarian ii. Penelusuran Kelompok menu penelusuran menuntun pengguna untuk melakukan penelusuran koleksi local content Perpustakaan BPPT berdasarkan subyek, jenis dokumen, pengarang serta tahun terbit. Tampilan menu penelusuran dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 Menu Penelusuran iii. Permohonan Informasi Kelompok menu permohonan informasi terdiri dari prosedur dan formulir permohonan informasi. Tampilan menu permohonan informasi terlihat pada Gambar 14. Gambar 14 Menu permohonan informasi

47 32 c. Navigasi kontekstual (Context navigation) Beberapa relasi antar halaman web tidak sesuai jika dimasukkan ke dalam struktur navigasi global atau lokal sehingga diperlukan adanya navigasi kontekstual berupa link dari bagian konten sebuah halaman web menuju ke halaman web, dokumen atau obyek lainnya. Contoh navigasi kontekstual dapat dilihat dalam Gambar 15. Gambar 15 Navigasi kontekstual Selain sistem navigasi tertanam (embedded navigation system), jenis sistem navigasi yang juga dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT adalah sistem navigasi pelengkap (supplemental navigation system), yaitu sistem pencarian (search). Sistem pencarian memungkinkan pengguna memilih sendiri kata kunci dalam pencarian informasi. Sistem pencarian yang dirancang untuk situs layanan informasi Perpustakaan BPPT terdiri dari: a. Pencarian sederhana Tampilan antarmuka pengguna untuk pencarian sederhana dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16 Pencarian sederhana b. Pencarian canggih Tampilan antarmuka pengguna untuk pencarian canggih dapat dilihat pada Gambar 17.

48 33 Gambar 17 Pencarian canggih c. Pencarian khusus pada subyek tertentu Tampilan pencarian khusus pada subyek tertentu dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 18 Pencarian khusus dalam subyek tertentu d. Pencarian khusus pada jenis dokumen tertentu Tampilan pencarian khusus pada jenis dokumen tertentu dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19 Pencarian khusus dalam jenis dokumen tertentu

49 Layout Layout situs layanan informasi Perpustakaan BPPT terdiri dari lima komponen, yaitu header, navigation, content, sidebar dan footer. Tata letak komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20 Layout situs Detail dari kelima komponen tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Header Header merupakan komponen yang terletak di bagian paling atas dan umumnya mengandung informasi tentang identitas situs seperti nama, logo, tagline, dll. Tampilan header dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21 Header

50 b. Navigation Komponen navigation berada pada posisi di bawah header, merupakan tempat untuk meletakkan navigasi global situs. Gambar 22 menunjukkan tampilan komponen navigation. 35 Gambar 22 Navigation c. Content Sesuai dengan namanya, bagian ini adalah wadah untuk menempatkan informasi berupa konten utama dari halaman situs web. Contoh tampilan untuk komponen ini dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23 Content d. Sidebar Sidebar umumnya digunakan sebagai tempat meletakkan sub konten atau sub navigasi. Posisinya dapat berada di sebelah kiri atau kanan konten utama. Pada situs layanan informasi Perpustakaan BPPT komponen sidebar diletakkan di sisi sebelah kanan konten. Tampilan sidebar terlihat dalam Gambar 24.

51 36 Gambar 24 Sidebar e. Footer Footer terletak pada bagian paling bawah dan berfungsi sebagai penanda bahwa pengguna sudah sampai pada akhir halaman situs. Pada umumnya bagian footer mengandung informasi kontak dan hak cipta. Gambar 25 menunjukkan tampilan footer. Gambar 25 Footer Pengaturan Lebar Layout Tidak ada standar khusus untuk menentukan lebar sebuah situs web. Dalam desain web perlu diperhatikan bahwa resolusi layar tidak identik dengan resolusi peramban. Elemen peramban seperti taskbar, toolbar dan ekstensi dapat mengurangi ruang konten dalam peramban.ukuran ruang konten dalam peramban penting diketahui untuk menentukan lebar sebuah situs web. Teknik pengaturan lebar layout halaman sebuah situs web secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu fixed atau fluid. Perbandingan antara kedua jenis pengaturan lebar layout tersebut dapat dilihat dalam Tabel 14. Desain situs layanan informasi Perpustakaan BPPT dalam penelitian ini menggunakan gabungan antara fixed dan fluid. Lebar layout untuk desktop ditetapkan sebesar 960 pixel. Lebar 960 umum digunakan oleh perancang situs web karena banyaknya faktor pembagi yang dimiliki angka 960 memungkinkan perancang

52 untuk memiliki banyak pilihan layout dan jumlah kolom. Lebar 960 dapat dengan mudah dibagi menjadi 2,3,4,5,6,8 kolom dst. Tabel 14 Perbandingan antara pengaturan lebar layout fixed dan fluid 37 Fixed Karakteristik Lebar tetap memakai satuan pixel Diatur pada posisi tetap dan tidak bergerak Tidak terpengaruh oleh pengaturan layar atau peramban pengguna Kelebihan Lebih mudah untuk dibuat dan memberikan jaminan bahwa apa yang dilihat perancang sama dengan apa yang dilihat oleh pengguna Perancang memiliki kontrol yang lebih besar terhadap penempatan elemen-elemen desain, konten dan navigasi Mengurangi kerumitan layout konten yang mempunyai lebar tetap seperti gambar, video, formulir Kekurangan Dapat menimbulkan adanya white space yang berlebihan pada layar dengan resolusi tinggi sehingga mengganggu keseimbangan desain secara keseluruhan. Resolusi layar yang lebih kecil akan menyebabkan keharusan pemakaian horizontal scroll bar. Fluid Lebarnya menyesuaikan dengan resolusi layar pengguna atau lebar browser lebar komponen layout web dinyatakan dengan prosentase (%) lebih user friendly karena menyesuaikan dengan pengaturan layar browser pengguna jika dirancang dengan baik dapat menghilangkan horizontal scroll bar untuk tampilan di layar kecil. perancang memiliki lebih sedikit kontrol terhadap tampilan yang dilihat oleh pengguna. Ada kemungkinan perancang tidak melihat masalah yang timbul karena hasil desain web pada resolusi layar tertentu terlihat baikbaik saja. kurangnya konten dapat menciptakan white space yang berlebihan dan mengurangi estetika pada layar dengan resolusi yang sangat besar. Konten seperti gambar, video, dan jenis konten yang memerlukan lebar tertentu harus diatur dengan beberapa ukuran untuk mengakomodasi resolusi layar yang berbeda

53 Responsive Web Design (RWD) Peningkatan akses internet melalui perangkat seluler membuat target pengguna bertambah, bukan hanya pengguna dengan perangkat stationer yang menggunakan monitor dengan resolusi layar besar tetapi juga mencakup pengguna yang memakai perangkat mobile dengan layar medium dan kecil. Tugas seorang perancang situs web menjadi lebih rumit karena harus membuat desain untuk ukuran layar dan resolusi yang berbeda-beda. Menurut Google (2013) terdapat tiga jenis pendekatan yang bisa dipakai untuk membangun situs web yang dioptimasi untuk tablet atau smartphone, yaitu: a. Menggunakan teknik responsive web design. Teknik ini memakai URL dan HTML yang sama untuk semua perangkat, hanya memakai CSS yang berbeda untuk mengubah tampilan pada perangkat yang berbeda. b. Mengembangkan situs yang melayani semua jenis perangkat pada URL yang sama tetapi secara dinamis memberikan HTML (dan CSS) yang berbeda tergantung pada perangkat yang mengaksesnya. c. Situs yang memiliki URL untuk perangkat mobile dan desktop yang terpisah. Google (2013) merekomendasikan teknik responsive web design (RWD) untuk mengembangkan situs yang melayani pengguna desktop, tablet dan smartphone. Teknik ini memungkinkan tampilan situs web beradaptasi dengan resolusi layar di berbagai perangkat tempat situs tersebut ditampilkan. Tata letak situs web dirancang sedemikian rupa untuk menjadi cukup fleksibel dan sesuai untuk ditampilkan dalam setiap resolusi layar yang mungkin dipakai oleh pengguna. RWD mendeteksi resolusi perangkat atau ukuran peramban yang dipakai pengguna dan menampilkan situs web dalam skala desain layout dan konten yang pas untuk peramban pada layar. Situs web yang responsif dibangun dengan menggunakan fitur yang terdapat dalam CSS3, yaitu media query. Fitur ini memungkinkan perancang situs web untuk menargetkan ukuran layar tertentu dan menyesuaikan dengan CSS yang tepat. Menurut Wendweb GmbH (2013), standar perangkat dan resolusi layar yang dipakai untuk mengakses sebuah situs dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: a. mobile Phone (320px 480px); b. tablet (768px 1024px); dan c. desktop (1024px atau lebih). Dengan demikian, untuk merancang sebuah situs web yang responsif diperlukan perancangan tiga layout desain seperti dapat dilihat pada Gambar 26. Pendekatan jenis layout yang dipakai untuk membangun situs web yang responsif dapat berupa gabungan antara fixed dan fluid, atau murni fluid. Tampilan halaman depan situs web pada ketiga jenis perangkat dapat dilihat dalam Gambar 27.

54 39 Gambar 26 Desain layout untuk perangkat desktop, tablet dan mobile phone Gambar 27 Contoh tampilan pada ketiga jenis perangkat Screen Based Control (Widget) Kontrol berbasis layar (screen based control) atau kadang disebut widget diperlukan agar pengguna dapat berinteraksi dengan situs web. Jenis widget yang dipakai dalam situs layanan informasi Perpustakaan BPPT adalah sebagai berikut: a. Button (tombol) Tombol umumnya berbentuk persegi empat atau elips dengan label yang menunjukkan tindakan yang harus diselesaikan di atasnya. Tombol dipakai untuk memulai sebuah tindakan. Contoh penggunaan dalam

55 40 situs layanan informasi Perpustakaan BPPT adalah tombol cari untuk memulai pencarian dan tombol berita terkait untuk melihat berita yang terkait sebuah koleksi. Contoh tampilan button dapat dilihat pada Gambar 28. Gambar 28 Contoh button b. Entry Field (kotak input) Entry field adalah kotak persegi panjang yang di dalamnya dapat dimasukkan teks atau digunakan untuk mengedit teks. Entry field sering dipakai dalam pengisian formulir atau untuk memasukkan kata kunci dalam pencarian. Pada pengisian formulir, kotak input juga memiliki label untuk menjelaskan informasi apa yang harus dimasukkan. Selain itu juga perlu dijelaskan informasi mana yang wajib dimasukkan atau hanya opsional. Contoh tampilan entry field dalam formulir permohonan informasi dapat dilihat dalam Gambar 29. Tanda bintang merah menunjukkan bahwa informasi tersebut wajib diisi. Gambar 29 Contoh entry field pada formulir permohonan informasi

56 c. Radio button Radio button umumnya berbentuk lingkaran kecil dan dipakai untuk memilih hanya satu pilihan di antara dua atau lebih opsi yang tersedia. Pada situs layanan informasi Perpustakaan BPPT radio button digunakan agar pengguna dapat memilih opsi penelusuran koleksi untuk semua tahun terbit atau membatasi penelusuran pada tahun terbit tertentu (Gambar 30). Sebaiknya diberikan pilihan default untuk lebih memudahkan pengguna. 41 Gambar 30 Contoh pemakaian radio button d. Drop down list Widget ini biasa dipakai untuk memilih salah satu di antara banyak item. Nilai default dapat ditentukan di awal untuk mempercepat kinerja pengguna. Contoh penggunaannya dalam situs layanan informasi publik Perpustakaan BPPT adalah untuk memilih salah satu tahun pencarian di antara banyak tahun pencarian yang disediakan. Tampilan drop down list pada pemilihan tahun untuk penelusuran berdasarkan tahun terbit koleksi dapat dilihat pada Gambar 31. Gambar 31 Contoh drop down list

57 Skema Warna Skema warna adalah salah satu komponen perancangan situs web yang sangat penting. Pembentukan skema warna merupakan upaya untuk membuat tampilan situs menjadi harmoni dan seimbang. Langkah-langkah pembentukan skema warna yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penentuan warna dasar, yaitu warna biru (#0074bf) yang dipakai dalam logo BPPT. b. Jenis skema warna yang dipilih adalah monokromatik. Skema warna monokromatik dibuat dengan mengatur intensitas gelap dan terang pada satu warna. c. Pemilihan padanan warna yang sesuai dilakukan dengan bantuan aplikasi Color Scheme Designer ( Aplikasi ini berbasis web dan dapat dipakai secara cuma-cuma. d. Langkah tersebut diulang beberapa kali dengan warna dasar yang berbeda intensitas gelap atau terangnya sampai didapatkan skema warna sesuai kebutuhan. Skema warna yang dihasilkan merupakan perpaduan antara warna biru, abuabu dan putih (Gambar 32). Gambar 32 Skema warna Task Scenario Skenario tugas (task scenario) adalah representasi dari apa yang mungkin dilakukan pengguna saat menggunakan situs web dan merupakan deskripsi dari interaksi pengguna dengan sistem. Skenario tugas memberikan contoh bagaimana

58 pengguna melakukan suatu pekerjaan dalam konteks tertentu untuk memberikan masukan bagi perancang dan menjadi landasan pada pengujian selanjutnya. Dalam penelitian ini dibuat dua skenario sebagai berikut: a. Penelusuran berdasarkan tahun terbit Pengguna situs layanan informasi Perpustakaan BPPT ingin melihat terbitan BPPT yang terbaru dan berita yang terkait. Agar dapat mencapai tujuannya pengguna perlu melakukan langkah-langkah berikut: i. Pengguna membuka situs layanan informasi Perpustakaan BPPT. ii. Pengguna akan melihat tampilan halaman beranda. Pengguna memilih dan menekan menu telusur berdasarkan tahun terbit (Gambar 33). 43 Gambar 33 Beranda iii. Muncul tampilan koleksi berdasarkan urutan tahun terbit (Gambar 34). Koleksi terbaru berada pada urutan paling atas. Selanjutnya pengguna memilih dan menekan tautan judul koleksi pada urutan pertama. Gambar 34 Tampilan koleksi berdasarkan urutan tahun terbit

59 44 iv. Muncul tampilan bibliografi dari koleksi yang dipilih. Pengguna menekan tombol berita terkait yang terletak di bagian bawah tampilan bibliografi koleksi (Gambar 35). Gambar 35 Bibliografi v. Muncul tampilan berita yang terkait dengan koleksi yang terpilih seperti yang terlihat pada Gambar 36. Gambar 36 Tampilan berita terkait

60 b. Pencarian sederhana Pengguna ingin mencari koleksi terbitan BPPT dengan topik e-ktp dan melihat berita di media massa yang terkait dengan topik tersebut. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengguna dalam mencapai tujuannya diuraikan sebagai berikut: i. Pengguna membuka situs layanan informasi Perpustakaan BPPT. ii. Pengguna akan melihat tampilan halaman beranda. Selanjutnya pengguna memasukkan kata kunci e-ktp ke dalam kotak pencarian yang terlihat pada kolom menu pencarian dan menekan tombol cari (Gambar 37). 45 Gambar 37 Pencarian sederhana dengan kata kunci "e-ktp" iii. Muncul halaman hasil pencarian koleksi sesuai dengan kata kunci yang telah dimasukkan. Pengguna menekan tautan judul koleksi untuk melihat bibliografinya (Gambar 38). Gambar 38 Hasil pencarian

61 46 iv. Selanjutnya muncul tampilan bibliografi dari koleksi yang dipilih, kemudian pengguna menekan tombol berita terkait (Gambar 39) Gambar 39 Tampilan bibliografi v. Setelah tombol berita terkait ditekan, muncul tampilan berita yang terkait dengan koleksi yang telah dipilih sebelumnya (Gambar 40). Gambar 40 Berita terkait

PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT

PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT Anne Parlina 1 *, Firman Ardiansyah 2, Hary Budiarto 3 1 Staf Perpustakaan BPPT 2 Dosen Magister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan IPB 3

Lebih terperinci

ARSITEKTUR INFORMASI

ARSITEKTUR INFORMASI ARSITEKTUR INFORMASI Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Kelompok 1-S1 Lintas Jalur Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Kampus Undip

Lebih terperinci

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie

Matakuliah Otomasi Perpustakaan. Miyarso Dwi Ajie Matakuliah Otomasi Perpustakaan Miyarso Dwi Ajie Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

Modul VI BIBLIOGRAFI

Modul VI BIBLIOGRAFI Modul VI FORMAT STANDAR DATA BIBLIOGRAFI Setelah mempelajari materi ini, mendiskusikan, dan latihan mahasiswa dapat membuat deskripsi bibliografi bahan pustaka berdasarkan standar format MARC dan Dublin

Lebih terperinci

PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA

PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA PROTOTIPE PERPUSTAKAAN DIGITAL DENGAN GANESHA DIGITAL LIBRARY (GDL) 4.2 PADA PERPUSTAKAAN THE HABIBIE CENTER AMRAN BANUREA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TUGAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. bentuk web. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP, HTML, CSS, AJAX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. bentuk web. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP, HTML, CSS, AJAX BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nurkolis diimplementasikan dalam bentuk web. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP, HTML, CSS, AJAX dengan

Lebih terperinci

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML

Perancangan Website Ujian. Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI Perancangan Website Ujian Teknik Elektro UNDIP Berbasis HTML OLEH: AULIA RAHMAN 21060113120007 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Abstrak

Lebih terperinci

MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG

MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG MANUAL BOOK MADANI CMS KOTA SERANG Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan ini. Semoga aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. sebuah sistem pencarian lokasi kuliner berbasis mobile web untuk wilayah BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2011) tentang aplikasi pencarian lokasi kuliner di Yogyakarta. Penelitian tersebut telah menghasilkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 104 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 102 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN WEBSITE RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet (WWW) terus meningkat pesat dari 16 juta di tahun 1995 (0,4% penduduk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dunia Internet semakin pesat. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan Internet. Internet berkembang menjadi media yang kuat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di BAB IV PEMBAHASAN Layanan penelusuran informasi koleksi di Perpustakaan Nasional RI merupakan layanan yang sangat penting dengan layanan-layanan yang ada di perpustakaan. Karena layanan penelusuran merupakan

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web Pemrograman Web Adam Hendra Brata Konsep Dasar Desain Web HTML CSS HTML HTML (HyperText Markup Language) Bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan document web. Mengontrol tampilan

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH

APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH APLIKASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL PADA SMA NEGERI 5 BINJAI TUGAS AKHIR FATIMAH 062406065 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat indonesia. Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas hal-hal yang mendasari dibuatnya aplikasi JOGIFT, arsitektur, bahasa pemrograman dan tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi JOGIFT. 3.1 Produk Pengertian

Lebih terperinci

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Latar Belakang Latar belakang harus diredesign (surat edaran) Surat Edaran Setjen No. SE.14/Setjen-Pusdatin/2015

Lebih terperinci

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten?

16 Apakah pihak yang berwenang pada situs web jelas? 17 Apakah penyedia sumberdaya situs web berkompeten? NO 1 Aksesibilitas dan Kecepatan INDIKATOR YANG DIUKUR HASIL PEROLEHAN DATA YA TIDAK 1 Apakah pengguna dapat melihat sesuatu pada halaman situs web dalam waktu 8 detik? 2 Apakah situs web dapat diakses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Penerapan teknologi informasi saat ini menyebar hampir di semua bidang termasuk di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi maju sekarang ini, intensitas interaksi manusia melalui internet menuntut adanya teknologi yang memungkinkan komunikasi antar user secara cepat.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1 Pendahuluan Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik atau lagu sebagai sarana hiburan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Infrastruktur Website yang semakin berkembang menyediakan informasi beragam

Lebih terperinci

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel

Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Aplikasi Web Direktori Jurnal Menggunakan Feature Harvester Metadata Artikel Iwan Handoyo Putro 1, Resmana Lim 2, Rocky Y. Dillak 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K.

INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

Pengenalan Teknologi Informasi

Pengenalan Teknologi Informasi Prodi Teknik Informatika FMIPA Unsyiah November 1, 2011 Pencarian di internet yang efektif adalah sebuah keterampilan yang sangat penting Situs web khusus dirancang untuk membantu pengguna mencari halaman

Lebih terperinci

Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal. Yang disediakan oleh

Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal. Yang disediakan oleh Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal Yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Cara Mendapatkan dan Setting Akses, serta cara

Lebih terperinci

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL i SKRIPSI S U L H A N 041401025 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa

VISI & MISI. Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa VISI & MISI sumber: www.pastordorrell.com Visi Menjadi acuan pertama dan utama untuk akses informasi ilmiah demi pengembangan ilmu dan kemajuan peradaban bangsa Misi 1. Menyediakan layanan dan akses global

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Irwinda Putri W.

Kata Pengantar. Irwinda Putri W. Kata Pengantar Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta ala, yang berkat rahmat serta karunia-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berjudul Implementasi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR WEB DESIGN

DASAR-DASAR WEB DESIGN DASAR-DASAR WEB DESIGN Pengenalan website dan istilah-istilah internet By Reynaldi Wilianata Web Design? Asal Design hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem

Lebih terperinci

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM Ide Yunianto 2016 Discovery Search merupakan layanan pencarian koleksi terintegrasi. Layanan ini digunakan untuk mempermudah pencarian koleksi dari sumber sumber

Lebih terperinci

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN

Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak 10 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Manajemen Konten Sebuah Sistem Manajemen Konten atau istilah asingnya Content Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak dimana isi dari

Lebih terperinci

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1 Oleh: Ir. Abdul R. Saleh, M.Sc dan Drs. B. Mustafa, M.Lib. 2 PENDAHULUAN Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi Web Pada awalnya aplikasi web dibangun dengan hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN PERMAINAN CATUR CHINA BERBASIS WEB SKRIPSI. Oleh. Hengky Frans Winardi Cristian

ANALISA DAN PERANCANGAN PERMAINAN CATUR CHINA BERBASIS WEB SKRIPSI. Oleh. Hengky Frans Winardi Cristian ANALISA DAN PERANCANGAN PERMAINAN CATUR CHINA BERBASIS WEB SKRIPSI Oleh Hengky Frans 1100048052 Winardi Cristian 1100047900 Universitas Bina Nusantara Jakarta 2011 ANALISA DAN PERANCANGAN PERMAINAN CATUR

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN

IV KONSEP PERANCANGAN IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Perancangan website FDSK UMB ini bertujuan sebagai media promosi dan informasi untuk para siswa sekolah SMA/sederajat yang akan segera melanjutkan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan digital merupakan aplikasi praktis yang mengelola koleksi berbagai macam dokumen dalam bentuk digital dan dapat diakses melalui komputer. Melalui aplikasi

Lebih terperinci

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012

ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims. #SLiMSCommeet2012 ISU- ISU Seputar Implementasi Dan Development slims #SLiMSCommeet2012 Hendro Wicaksono twitter.com/hendrowicaksono facebook.com/hendrowicaksono hendrowicaksono@yahoo.com SLiMS lead developer 5 tahun Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen merupakan kekayaan penting yang dimiliki organisasi. Dokumen menarasikan apa yang terjadi dalam organisasi, sehingga mengandung pengetahuan yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini, musik klasik masih berperanan penting dalam kehidupan manusia sebagai sarana hiburan dan juga pengetahuan. Peran penting tersebut terbukti

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG 072406029 PROGRAM STUDI D-3 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com

Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Materi 1 Komputer Aplikasi IT (KAIT) 2 SKS Semester 1 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami cakupan materi dan sistem perkuliahan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA

RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA RANCANG BANGUN PORTAL AKADEMIK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Adnan Amirwan, Novi Safriadi, Helen Sasty Pratiwi. Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura,,. adnanamirwan08@gmail.com,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, web, permainan tradisional, Indonesia, JAVA, Play framework. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, web, permainan tradisional, Indonesia, JAVA, Play framework. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Indonesia memiliki berbagai macam budaya. Budaya Indonesia merupakan salah satu ciri khas dari bangsa Indonesia. Asal dari berbagai budaya tersebut salah satunya adalah beragam jenis permainan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 : Information Architecture for The Web 1. Evaluation Criteria : Background Information 2. Evaluation Criteria : Overall Impression 3. Evaluation Criteria : Content Aspects. 4. Evaluation Criteria

Lebih terperinci

INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K.

INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. INTEGRASI DATA SEMITERSTRUKTUR SECARA SKEMATIK BERBASIS XML (EXTENSIBLE MARKUP LANGUAGE) TITIN PRAMIYATI K. SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA

WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA WEB SERVICE SEBAGAI METODE PENGHUBUNG ANTARAPLIKASI KOMPUTER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN YANG BERBEDA SKRIPSI LITA ELISABETH 031401054 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI)

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Server Biro Sistem Informasi (BSI) yang berlokasi di Gedung AR Fachruddin B Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Rekayasa Perangkat Lunak Lanjut Pengenalan Web App + Req. Web App Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seni dan kebudayaan adalah suatu media yang memiliki peran cukup besar dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah satu wilayah yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN WEB KORAN PELAJAR YOGYAKARTA BERBASIS WEB SERVICE SOAP DAN CSS FRAMEWORK FOUNDATION 4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Saddam Habibie 10.11.4067 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN OLEH - OLEH KHAS MEDAN PADA RANIA HOME MADE BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENJUALAN OLEH - OLEH KHAS MEDAN PADA RANIA HOME MADE BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PENJUALAN OLEH - OLEH KHAS MEDAN PADA RANIA HOME MADE BERBASIS WEB LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Oleh NOVITA SARI NIM :

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI

PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI MODUL PENGABDIAN MASYRAKAT PELATIHAN PEMBUATAN WEB UNTUK USTADZ DAN PENGELOLA PONDOK PESANTREN SEBAGAI MEDIA INFORMASI DI KABUPATEN/KOTA KEDIRI Modul ini merupakan pentunjuk awal untuk pembuatan web hosting

Lebih terperinci

APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB. Sir Kalifatullah Ermaya. Abstrak

APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB. Sir Kalifatullah Ermaya. Abstrak APLIKASI INVENTARIS BUKU UNTUK PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Sir Kalifatullah Ermaya Abstrak Perkembangan teknologi yang pesat membawa banyak perubahan dalam bertukar informasi. Pertukaran informasi yang dulunya

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses.

Pengumpulan Data. Analisa Data. Pembuatan Use Case,Activity dan Sequence Diagram. Perancangan Database. Bisnis Proses. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang bagian analisa dan perancangan sistem. Analisa sistem dilakukan dengan mendeskripsikan, kebutuhan perangkat lunak yang meliputi use

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI lain ; Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang akan dicoba dilakukan antara 3.1. Desain dan Metode penelitian Desain penelitian ini adalah sebuah prototype direktori

Lebih terperinci

PORTAL WEB. memantau dan mengawasi pembuatan dan pengembangan portal web (website) di Unit Organisasi masing-masing.

PORTAL WEB. memantau dan mengawasi pembuatan dan pengembangan portal web (website) di Unit Organisasi masing-masing. LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Inovatif dalam arti harus menjual produk-produk yang sesuai BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen suatu bidang usaha penjualan harus inovatif dan selalu memberikan yang terbaik bagi konsumen. Inovatif dalam arti harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah

BAB I PENDAHULUAN. Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Institutional Repositories (IR) pertama kali dijelaskan oleh SPARC, adalah sebagai koleksi digital yang menangkap dan mempertahankan output intelektual dari suatu

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata

Dasar Pemrograman Web. Pemrograman Web. Adam Hendra Brata Dasar Pemrograman Web 2 Pemrograman Web Adam Hendra Brata Teknologi Client Server Konsep Dasar Desain Web Teknologi Client Server Arsitektur Client Server Model komunikasi yang terdiri server sebagai pemberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

BAB II LANDASAN TEORI. di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Web Internet sudah menjadi hal yang sangat dekat bagi masyarakat ataupun penggunanya di jaman sekarang, namun apakah Anda mengetahui sejarah nya itu?. Mungkin,

Lebih terperinci

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BLOG DOSEN MENGGUNAKAN

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BLOG DOSEN MENGGUNAKAN LANGKAH MUDAH MEMBUAT BLOG DOSEN MENGGUNAKAN Sites Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPANDA) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 1 LANGKAH MUDAH MEMBUAT BLOG DOSEN

Lebih terperinci

Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal. Yang disediakan oleh

Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal. Yang disediakan oleh Manual Pelatihan Pemakaian Elektronik Jurnal Yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Cara Mendapatkan dan Setting Akses, serta cara

Lebih terperinci

Panduan Dasar Membuat Website

Panduan Dasar Membuat Website Tutorial singkat cara menggunakan WordPress mulai dari masuk ke Dashboard Admin hingga cara membuat postingan. Panduan Dasar Membuat Website Menggunakan WordPress Versi 3.x By Webhostmu.Com Daftar Isi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan metodologi tentang pembangunan aplikasi mobile Online Public Access Catalog (OPAC). 1.1.

Lebih terperinci

KKN SISDAMAS Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

KKN SISDAMAS Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data KKN SISDAMAS 2017 Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 Panduan Penggunaan Blog KKN ( UIN SGD BANDUNG) Berikut ini

Lebih terperinci

LM107_Otomasi Perpustakaan

LM107_Otomasi Perpustakaan LM107_Otomasi Perpustakaan Kerjasama antar perpustakaan secara elektronik telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan untuk menggunakan sumber daya bersama. Bentuk tukar-menukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi digital berkaitan erat dengan digitalisasi media. Hal ini mendorong setiap media dan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN 1 Febri Yana Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL. H.M. Joni No. 70C Medan 20152 Indonesia twentyone_february@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PAPAN INFORMASI DIGITAL UNTUK MENYIARKAN ULANG INFORMASI YANG DITERBITKAN PADA SITUS WEBSITE

PENGEMBANGAN PAPAN INFORMASI DIGITAL UNTUK MENYIARKAN ULANG INFORMASI YANG DITERBITKAN PADA SITUS WEBSITE PENGEMBANGAN PAPAN INFORMASI DIGITAL UNTUK MENYIARKAN ULANG INFORMASI YANG DITERBITKAN PADA SITUS WEBSITE Muhammad Imam Zakariya 1, Rinda Cahyana 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manajemen pengetahuan pada awalnya diterapkan dalam dunia bisnis yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian operasional untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan luaran dari penelitian yaitu terbuatnya website sekolah sebagai sarana komunikasi interaktif antara pihak sekolah dengan wali siswa pada khususnya dan masyarakat

Lebih terperinci

2.2. Fitur Produk Perangkat Lunak Fitur Pengolahan Data Fakultas Fitur Pengolahan Data Jurusan

2.2. Fitur Produk Perangkat Lunak Fitur Pengolahan Data Fakultas Fitur Pengolahan Data Jurusan Abstract This search engine application is a tool used in topic research concerning practical work and final assignment made by Maranatha Christian University s students. The users can do research based

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi.

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. 3.1 E-Commerce E-commerce merupakan suatu kumpulan teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

Apa itu CMS? Baiklah, kembali ke judul tulisan ini, Apa itu CMS?

Apa itu CMS? Baiklah, kembali ke judul tulisan ini, Apa itu CMS? Bismillah, teman-teman sekalian, semoga ini merupakan materi yang dinanti-nantikan oleh para peserta Belajar Membuat Website di Grup WhatsApp yang saya asuh. Mungkin tulisan kali ini agak sedikit lebih

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi. Karena topik dari penulis memiliki sedikit nilai fotografi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi bagian pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, metodologi pengerjaan, serta sistematika pembahasan dari Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR

Lebih terperinci

SKRIPSI IMPLEMENTASI FUNGSI REST PADA WEB SERVICE UNTUK PORTAL BERITA DI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA. Oleh : HILMI TAIB

SKRIPSI IMPLEMENTASI FUNGSI REST PADA WEB SERVICE UNTUK PORTAL BERITA DI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA. Oleh : HILMI TAIB SKRIPSI IMPLEMENTASI FUNGSI REST PADA WEB SERVICE UNTUK PORTAL BERITA DI SMK ISLAM AL HIKMAH MAYONG JEPARA Oleh : HILMI TAIB 2010-51-063 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA

Lebih terperinci

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi BAB II LANDASAN TEORI 2.1Perangkat Lunak Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom

PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom PENDAHULUAN Yosef Murya Kusuma Ardhana. ST., M.Kom WWW World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI WEB SCRAPING UNTUK KOLEKSI KONTEN RESEP MASAKAN TRADISIONAL JAWA BERBASIS XML

PERANCANGAN APLIKASI WEB SCRAPING UNTUK KOLEKSI KONTEN RESEP MASAKAN TRADISIONAL JAWA BERBASIS XML PERANCANGAN APLIKASI WEB SCRAPING UNTUK KOLEKSI KONTEN RESEP MASAKAN TRADISIONAL JAWA BERBASIS XML Setyawan Wibisono 1), Mardi Siswo Utomo 2) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO

STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO STUDI PERBANDINGAN FASILITAS DAN KINERJA SEARCH ENGINES DALAM PENCARIAN DOKUMEN BERBASIS WEB HERY WIDHIARTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 PERNYATAAN MENGENAI TESIS Dengan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir disetiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang pendidikan, yang dengan

Lebih terperinci

Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS

Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS Panduan Pengelolaan Web Berbasis WordPress IICACS 1 Fransisca Pramesti, S.Si, M.Eng. UPT. Teknologi Informasi dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Surakarta A. Web Berbasis WordPress Web dibangun menggunakan

Lebih terperinci

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY Oleh : Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. Email : karno@undip.ac.id Workshop Penelusuran dan Penulisan Jurnal Internasional Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID 1 PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG BIMBINGAN OLINE TUGAS AKHIR (BIOTA) BERBASIS ANDROID Kadek Yudhimas Septyadi Putra 1, Herry Sujaini 2, Tursina 3. Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura 1,2,3.

Lebih terperinci

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL

PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL PANDUAN MANUAL PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL DAFTAR ISI PANDUAN MANUAL... 1 PT QWORDS COMPANY INTERNATIONAL... 1 DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENGENALAN... 3 a. Tampilan Desa01... 3 b. Tampilan Desa02... 3

Lebih terperinci