Membangun Image Pustakawan Melalui Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skill)
|
|
- Sudomo Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Membangun Image Pustakawan Melalui Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skill) Pendahuluan Sampai saat ini image masyarakat tentang pustakawan masih belum banyak berubah. Di Amerika Serikat, orang kalau ditanya atau diminta menggambarkan tentang sosok seorang pustakawan, maka mereka akan menyebutkan Marian, seorang pustakawan dalam film The Music Man. Di film tersebut Marian digambarkan sebagai seorang yang picky, hardworking, bookish, dan pitiable. Walaupun usia filmnya sendiri telah mencapai 41 tahunan, gambaran tentang sosok pustakawan sedikit banyak masih terpengaruh. Memang pada umumnya seorang pustakawan itu harus mampu menguasai informasi yang berkembang yaitu dengan cara bookish, atau pustakawan itu harus hardworking untuk mengatur atau menciptakan suasana buku dan ruang baca yang kondusif. Di Negara maju lainnya seperti di Inggris, Ruth A. Kneale dalam tulisannya yang berjudul You Don t Look Like Librarian, yang merupakan hasil survey menjelaskan bahwa pustakawan masih dipersepsikan sebagai sosok, jika perempuan dia memakai kacamata, suka mengenakan baju hangat tertutup rapat, mengenakan sepatu yang tidak menarik, sangat menyukai buku, pendiam, tidak suka tertawa, selalu mengucapkan sshhh untuk mengingatkan pengguna agar tidak ribut, dia berkulit pucat karena jarang terkena matahari, dan dia penuh debu karena selalu ada di antara tumpukan buku, sebagaimana dikutip dalam Damayani (Kneale, 2002: 1). Delapan belas tahun yang lalu, ketika saya memilih jurusan perpustakaan dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), itulah untuk pertama kalinya saya mendengar kata perpustakaan. Dan saya merasa kurang yakin dengan pilihan saya tersebut. Karena selama itu saya hanya terbayang image-image kuno tentang pustakawan yang dianggap sebagai profesi yang kurang menarik. Anggapan bahwa pustakawan itu biasanya berada di belakang rak buku dengan memegang bulu pembersih, memakai
3 kacamata dengan model rambut kepang dua, dan ia dapat menghabiskan membaca buku minimal 5 judul dalam sehari. Beberapa persepsi seperti yang dikemukakan di atas sering kita jumpai dan tampaknya persepsi itu masih melekat dalam benak masyarakat, sehingga apabila kita berjumpa dengan pustakawan yang keren, pintar, mengenal teknologi informasi, gaul, ramah, maka banyak komentar masuk Masak sih. Dia pustakawan?.... Atau ia seperti sosok seorang pengacara yang mempunyai kemampuan analisis yang kuat. Atau seorang sekretaris dengan penampilan yang menarik. Atau sebagai hucker yang mampu menjebol kartu kredit nasabah. Jadi, pustakawan itu siapa?... Ada beberapa catatan kecil yang membuat profesi pustakawan itu lebih baik dari profesi lainnya. Pustakawan itu adalah gudang informasi bagi para pencari informasi. Selalu siap dengan berita-berita yang up to date. Pustakawan mampu menguasai semua bidang ilmu pengetahuan, baik itu eksakta maupun non eksakta. Oleh karena itu, pustakawan masa kini harus membuang image-image negatif dalam masyarakat. Sebaliknya pustakawan masa kini harus mampu menciptakan image-image yang positif dalam masyarakat. Agar keberadaan pustakawan semakin dikenal dan dihargai oleh masyarakat. Salah satu pembentukan image positif ini adalah melalui keterampilan berkomunikasi (Communication Skill). Image adalah gambaran tentang realitas atau gambaran dunia menurut persepsi kita. Image terbentuk melalui pengalaman berinteraksi dengan objek (Damayani, 2005: 24). Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skill) Perpustakaan adalah tempat untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Sebagai pusat informasi, di perpustakaan selalu terjadi kegiatan komunikasi yaitu antara pustakawan sebagai komunikator dan pengguna perpustakaan sebagai komunikan.
4 Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk kesamaan makna atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lainnya. Yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Perpustakaan dan komunikasi jika dilihat dari defenisi di atas keduanya saling membutuhkan untuk menyambung informasi pada pengguna perpustakaan. Keduanya melekat bagaikan kertas surat dan perangko yang harus tertempel agar informasi itu sampai kepada sasaran yang tepat, sehingga tercapailah kepuasan bagi pengguna perpustakan. Perpustakan dan komunikasi jika tidak kondusif bagaikan makan sayur tanpa garam tentu rasanya hambar. Coba bayangkan jika ada sebuah perpustakaan yang sangat besar, memiliki koleksi yang lengkap, fasilitas yang baik, tapi perpustakaan itu kurang diketahui oleh orang banyak, bahkan masyarakat sekitar tidak mengetahui bahwa di dekat rumahnya ada perpustakaan yang menyediakan berbagai informasi yang lengkap. Sangat disayangkan, perpustakaan tersebut kurang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Karena itu, untuk menunjang keberhasilan suatu perpustakaan maka pustakawannya membutuhkan tehnik berkomunikasi yang baik dan mengikuti perkembangan zaman. Agar pengguna perpustakaan mendapatkan pelayanan yang baik, maka keterampilan berkomunikasi (communication skill) sangat diperlukan. Kemahiran pustakawan dalam memberikan informasi sangat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalan memberikan pelayanan kepada para penggunanya. Mengapa demikian? Karena pustakawan tidak hanya memberikan informasi semata, atau menyusun buku di rak menurut nomor klasifikasi saja, namun pustakawan yang professional dituntut untuk dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, ramah, sopan santun, dan menguasai cakupan segala ilmu pengetahuan dan dapat memahami kebutuhan pengguna. Keterampilan berkomunikasi (communication skill) adalah kemampuan pustakawan untuk menjalin komunikasi yang baik antara pustakawan dengan pengguna
5 perpustakaan yang sering dipergunakan dalam kegiatan memberikan jasa pelayanan perpustakaan. Untuk menciptakan suatu komunikasi yang touching, pustakawan harus mengingat 3 hal dalam berinteraksi dengan pengguna perpustakaan, yaitu: 1. Kontribusi pustakawan dalam komunikasi tersebut. Kalau pustakawan tidak tahu apa-apa, tentunya ia tidak dapat memberikan informasi apapun kepada penggunanya. Untuk dapat menghadapi tantangan begitu cepatnya arus informasi dan perubahan, tentunya seorang pustakawan tidaklah dapat tulalit seperti telepon yang tidak nyambung. Ditanya ini tidak tahu dan ditanya itu tidak mengerti. Hal ini tentunya akan semakin runyam bila menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Meskipun menghadapi buku-buku kuno sehari-hari, tidak berarti ia tidak tahu tentang bagaimana mengakses informasi mengenai bukubuku yang ada dan tidak ada di perpustakaannya. 2. Kemampuan mendengar pustakawan Kita memang selalu mendengar, akan tetapi fahamkah kita terhadap keinginan orang lain yang suaranya sedang kita dengar? Kelihatannya memang mudah, akan tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah itu. Kita masih sering mendengar kesalah pahaman dalam menangkap apa yang dikatakan orang lain kepada kita. 3. Bagaimana pustakawan hadir dihadapan penggunanya Hal ini dimaksudkan agar pustakawan tidak hanya mengerti apa yang dikatakan oleh pengguna, akan tetapi juga mengetahui bagaimana perasan si pengguna ketika menyampaikan pesannya. Defenisi ini memang terdengar mudah, namun dalam praktek masih sering ditemui ketegangan antara pustakawan dengan penggunanya, misalnya mahasiswa. Dalam kehidupanpun kita masih sering menghadapi ketegangan dengan teman sekantor, atasan, suami atau istri, orang tua, bahkan dengan anak sendiri. Hal ini terjadi karena adanya mis-komunikasi dimana pesan yang diterima ternyata berbeda dengan yang dikirim atau dimaksudkan oleh komunikator. Banyak hal yang menyebabkan ini terjadi, antara lain: pengalaman si komunikan, komunikan
6 yang cenderung mengacuhkan pesan yang berlawanan dengan informasi yang diketahuinya, kredibilitas komunikator di mata komunikan, kondisi emosi komunikator maupun komunikan, kerangka berfikir yang berbeda, keterbukaan antara komunikator dan komunikan, perbedaan pendidikan, kemampuan berbicara, dan lain sebagainya. Dalam masalah ketiga di atas, komunikasi dalam pelayanan perpustakaan lebih ditinjau dari segi komunikasi non-verbalnya. Pernahkan kita mendengar komentarkomentar pengunjung perpustakaan, misalnya: Tampaknya ia terpaksa menjelaskannya. Kelihatannya kok galak sekali, saya tidak dapat menyela pembicaraan sedikitpun. Dia tidak tulus, omongannya cuma basa-basi Saya tidak mengerti dan saya tidak mendapatkan kesimpulan apapun dari apa yang anda bicarakan. Mungkin saja komentar di atas bukan karena sikap atau perilaku yang sengaja dilakukan oleh pustakawan. Dengan kata lain hal itu muncul dari persepsi pengguna saja. Apapun itu, komentar-komentar yang tidak mengenakkan tersebut tentunya dapat dihindari dengan tahu dan mempraktekkan cara-cara berinteraksi yang menyenangkan. Dan interkasi seperti itu merupakan keterampilan biasa yang dapat dipelajari dan dilatih sehingga pustakawan perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Dalam mempelajari dan melatih kemampuan berkomunikasi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang pustakawan: 1. Ia harus dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan tidak membingungkan. 2. Menciptakan kesan positif terhadap pengguna perpustakaan. 3. Menciptakan iklim kerja yang baik sehingga mampu membantu mengangkat citra institusi di mata pengguna perpustakaan.
7 Untuk mencapai hal tersebut maka seorang pustakawan haruslah memiliki: 1. Emphaty, yaitu kemauan untuk mengerti orang lain. 2. Kepercayaan diri 3. Ketulusan untuk berhubungan dengan orang lain. 4. Keramahan, rasa simpati dan sikap hormat terhadap orang lain. Dalam bekerja umumnya pustakawan lebih banyak diam (tidak berbicara) dan interaksinya seringkali lebih banyak dengan bahasa-bahasa non verbal, karena ruangan perpustakaan haruslah diciptakan sedemikian rupa sehingga pengguna mendapatkan suasana yang tenang dan nyaman untuk berpikir. Akibatnya hal ini menimbulkan suasana yang tidak kondusif untuk berkomunikasi secara verbal. Informasi-informasi seringkali diberikan secara minimal. Karena minimalisasi interaksi verbal inilah yang akhirnya menyebabkan pustakawan kaku dalam berinteraksi dengan pengguna, misalnya senyum menjadi mahal, malas berkata-kata, dan ekspresi suara tidak menyenangkan. Informasi tentang bagaimana pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal, belum tentu dipahami oleh semua pengguna tanpa meminta penjelasan dari pustakawan. Keadaan terkadang bertambah runyam dengan adanya kebiasaan di antara pengguna yang seringkali bertanya di mana ini?, di mana itu?. Informasi-informasi yang menempel di sana-sini terkadang belumlah maksimal, sehingga kita masih sering mendengar pengguna perpustakaan mengajukan pertanyaan yang sangat sederhana: Pak, toiletnya di mana?, atau Bu, kalau cari buku prosesnya bagaimana?, dan pertanyaanpertanyaan lain yang sebenarnya dapat dicari sendiri. Pengguna perpustakaanpun belum tentu terbiasa membaca petunjuk karena mereka terbiasa bertanya karena banyak orang yang berada di sekelilingnya yang bersedia memberikan informasi. Hal ini menyebabkan pustakawan menjadi sumber informasi yang vital terhadap beroperasinya perpustakaan. Mereka berperan sangat penting dalam berinteraksi lisan dengan pengguna. Padahal seperti telah dijelaskan sebelumnya, mereka bukanlah orang yang banyak menggunakan mulut dalam bekerja. Ini belum terhitung dengan perpustakaan yang menyelenggarakan sistem pelayanan tertututup dalam pelayanannnya. Untuk meminjam buku misalnya,
8 mahasiswa harus meminta kepada petugas untuk mencarikan. Sehingga fungsi pustakawan menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan operasional perpustakaan. Ada hal lain yang menyebabkan pelayanan perpustakaan menjadi kurang maksimal. Sering kita mendengar ada mahasiswa yang merobek-robek buku referensi, mencuri buku, atau tidak mengembalikan buku yang dipinjamnya, atau memindah-mindahkan letak buku seenaknya, mencoret-coret buku, melipat-lipat buku, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan para pustakawan terbiasa curiga terhadap pengguna. Pengawasan dan peraturannya menjadi ketat karena menghindari kebiasaan mahasiswa yang tidak baik tersebut. Akibatnya, pustakawan selalu berpikir negatif. Padahal seseorang akan dapat melayani dengan baik kalau terbiasa berpikir positif. Bagaimana kita dapat tersenyum kalau dalam pikiran kita selalu berjaga-jaga terhadap bahaya yang selalu menghadang kita. Akan tetapi, sesulit apapun kemampuan seseorang dalam berkomunikasi yang baik dan menyenangkan orang lain dapatlah dilatih asalkan kita mau. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh seorang pustakawan dalam menciptakan komunikasi yang menyenangkan antara pengguna dengan si pustakawaan, yaitu hendaknya pustakawan mempertanyakan pada dirinya: Apakah saya tahu apa yang akan saya katakana atau tanyakan? Apakah orang lain dapat menangkap makna kata-kata atau pertanyaan saya? Apakah saya menerima dan menanggapi apa yang dikatakan orang? Apakah saya mengajukan pertanyaan atau menyampaikan informasi dengan ramah dan bersahabat? Apakah saya cukup waktu untuk mendengarkan mereka? Apakah saya tahu apa yang sebenarnya ingin mereka katakana? Apakah jawaban-jawaban saya membuat pengguna perpustakaan puas? Apakah saya cukup baik bila memberikan penjelasan. Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut senantiasa akan dapat mengkondisikan pustakawan untuk selalu meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi atau berkomunikasi yang menyenangkan dengan pengguna perpustakaan.
9 Penutup Pekerjaan menuntut pustakawan banyak berinteraksi, berkomunikasi, dan membangun hubungan baik dengan pengguna, maka kemampuan berkomunikasi dengan baik akan berpengaruh pada hasil pekerjaan mereka. Kemampuan ini tidak saja menuntut keterampilan dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif, tapi juga keterampilan membina hubungan yang baik dengan individu lain (pengguna). Dengan keterampilan ini seorang pustakawan diharapkan dapat membangun dan menanamkan image positif seperti yang diinginkan, karena dia tahu bagaimana memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan karakter pengguna. Seorang pustakawan yang professional harus dapat menguasai keterampilan berkomunikasi (communication skill) yang baik, guna tercapainya tujuan yakni memberikan informasi yang tepat dan mempengaruhi pengguna perpustakaan untuk selalu memakai jasa perpustakaan. *****
10 Daftar Rujukan 1. Adi, Ida Rochani. Interaksi Pustakawan dan Pemakai. Bandung: Universitas Gajah Mada, Atau: 2. Budyatna, Muhammad. Manajemen Komunikasi. Dibawakan Pada Lokakarya Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri se-indonesia. Bali: DEPDIKBUD Proyek pengembangan Staf dan Sarana Perguruan Tinggi, Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Damayani, Ninis Agustina. Interpersonal Skill Dalam Pelayanan Perpustakaan. Jurnal Pustaha. Vol. 1, No. 1. Medan: USU Press, Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.
Keterampilan Sosial Pustakawan Dalam Berkomunikasi Interpersonal
Keterampilan Sosial Pustakawan Dalam Berkomunikasi Interpersonal Nurul Rahmi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta A. Pendahuluan Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat sering dilakukan oleh manusia
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan
Lebih terperinciAPLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS
APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertemu dalam waktu yang cukup lama. Long Distance Relationship yang kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Long Distance Relationship adalah suatu hubungan dimana para pasangan yang menjalaninya dipisahkan oleh jarak yang membuat mereka tidak dapat saling bertemu
Lebih terperinciPRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI
PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI TUGAS INDIVIDUAL Disusun untuk memenuhi tugas Managemen Konflik yang dibina oleh Bapak Suparlan Al Hakim oleh Naning Febriana 109811415575
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE
BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar
Lebih terperinciPromosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan
Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya keberadaan manusia sangat bergantung kepada individu-individu lain yang berada disekitarnya, hal ini terbukti dengan adanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai macam inovasi baru bermunculan dalam dunia kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan semakin mengutamakan komunikasi dalam
Lebih terperinci09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)
Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT Eka Nopera Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information about
Lebih terperinciKecakapan Antar Personal
Kecakapan Antar Personal Essay Sopan santun dalam Komunikasi Oleh : Andrian Ramadhan Febriana 10512318 Sistem Informasi 8 Berkomunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam melaksanakan kehidupan
Lebih terperinciProses Komunikasi Di Perpustakaan
Proses Komunikasi Di Perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat mempengaruhi aktivitas kehidupan manusia. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reza Febri Abadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri karena selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan fungsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bisa dibayangkan jika orang tidak pernah berkomunikasi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Untuk dapat menjalin hubungan yang baik maka dibutuhkan komunikasi. Bisa dibayangkan
Lebih terperinciStandar Penampilan Pribadi.
Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta
Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya
Lebih terperinciMenerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu
Pertemuan ke 5 s.d 6 Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu Syarat Penting Penerima Tamu : 1. Sopan dan ramah 2. Berkepribadian menarik 3. Bijaksana dan cerdas
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciMempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)
Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Berdasarkan pengalaman klinik dalam menangani masalah anak-anak, hampir sebagian besar kasus berasal dari masalah komunikasi antara orang tua dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hubungannya dengan hukum perbankan, bank memiliki peran utama dalam sistem keuangan di sebuah Negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sales promotion girl atau SPG merupakan sumber daya manusia dengan peran penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi suatu
Lebih terperinciABSTRAK STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA
1 STUDI DESKRIPTIF PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN OPINI NASABAH BCA KANTOR CABANG PEMBANTU MEDAN WURI HANDAYANI SIMAMORA 110922022 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pelayanan Customer service dan Opini Nasabah
Lebih terperinciO u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n
Proses Komunikasi O u t l I n e T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n T P U Diharapkan mampu ampu menjelaskan dan menerapkan konsep-konsep dasar dalam komunikasi, jenis dan teknik komunikasi,
Lebih terperinciMENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)
MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT) By: Diah Pramesti Staff Penunjang & Administrasi Medis Jogja International Hospital Meredakan (Pahami) Kemarahan Customer Sebagai bagian dari Customer Satisfaction
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara
Lebih terperinciMAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI
MAKNA NOISE & UMPAN BALIK DALAM KOMUNIKASI Pengertian Noise Kata noise dipinjam dari istilah ilmu kelistrikan yang mengartikan noise sebagai suatu keadaan tertentu dalam sistem kelistrikan yang mengkibatkan
Lebih terperinciKomunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki
Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
Lebih terperinciKOMUNIKASI ASERTIF MENDONGKRAK TINGKAT KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN
KOMUNIKASI ASERTIF MENDONGKRAK TINGKAT KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN Oleh Sumaryo Widyaiswara Madya BDK Palembang I. Pendahuluan Seorang pejabat/ pegawai tertentu, seperti pegawai yang bertugas yang melayani
Lebih terperinciAPPENDIX I. Koesioner
APPENDIX I Koesioner Peneliti sedang melakukan studi tentang strategi yang sedang digunakan oleh orang dalam mengungkapkan permintaan maaf. Anda diminta dengan sangat untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. laki-laki, guru matematika perempuan dalam pembelajaran dan. 1. Hasil observasi diantaranya sebagai berikut
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sesuai dengan pertanyaan pada bab 1 maka data yang dianalisis adalah Bagaimanakah kecenderungan gaya komunikasi guru matematika laki-laki, guru matematika
Lebih terperinciPANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN
PANDUAN MENGATASI HAMBATAN DALAM POPULASI PASIEN I Pendahuluan Rumah sakit sering kali harus melayani komunitas dengan berbagai keragaman. Ada pasien-pasien yang mungkin telah berumur, atau menderita cacat,
Lebih terperinciHuman Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM
Modul ke: Human Relations Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan Fakultas FIKOM Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Isi
Lebih terperinciDASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.
DASAR PRESENTASI PERSIAPAN Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik. Persiapan Dasar Persiapan yang baik bisa dimulai dengan menganalisis tiga faktor di bawah ini: - pada acara apa kita
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK
Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,
Lebih terperinciTEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH
TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH Disusun sebagai UJIAN UAS Mata Kuliah : Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen Pengampu : Nanik
Lebih terperinciPOLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN. (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)
POLA KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN (study kasus : pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara) *Elisabeth Manga**Marsia Sumule G. ***Asrul Jaya Jurusan Ilmu Komunikasi
Lebih terperinciSetelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi
Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi lain Menjelaskan tujuan KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Lebih terperinciKOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.
KOMUNIKASI DOKTER PADA PASIEN GANGGUAN JIWA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Pasien Gangguan Jiwa Di RSJ.Prof.Dr.Hb.Sa anin Padang) SKRIPSI Oleh YUKE IRZANI BP. 0810862017 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS
Lebih terperinciBUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN
(DALAM MEMFASILITASI) 1 61 1 62 BAB 3 Teknik Bertanya/ Mendengarkan (Dalam Memfasilitasi) Banyak orang berpikir bahwa yang paling diperlukan fasilitator adalah keterampilan berbicara di depan orang banyak.
Lebih terperinciHUBUNGAN DIADIK (RELATIONAL DYADIC) TUTOR DENGAN PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN. Asep Dion Nugraha. STKIP Siliwangi Bandung
HUBUNGAN DIADIK (RELATIONAL DYADIC) TUTOR DENGAN PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Asep Dion Nugraha STKIP Siliwangi Bandung Abstrak Sistem pembelajaran modern saat ini, perserta didik tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dapat dikatakan dengan melakukan komunikasi. Komunikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Peneliti Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciPANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA
PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA A. PENGERTIAN Marah adalah perasaan seseorang akibat pengalaman yang tidak memuaskan atau mengganggu. Luapan tersebut
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
Modul ke: 03Fakultas Eppstian Fakultas Ilmu Komunikasi Interpersonal Communication Skill Mendengarkan Syah As'ari, M.Si Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Mendengarkan Interpersonal Communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logam yang sisi-sisinya saling melengkapi. Dalam menulis dan membaca terdapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern yang ditandai oleh pesatnya perkembangan bahasa tulis menuntut pendukungnya supaya dapat mengembangkan tradisi menulis dan membaca. Tradisi menulis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2)
4 BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Hakikat Perilaku Tanggung Jawab Pengertian perilaku bertanggung jawab Menurut Adiwiyoto (2001: 2) Dalam bukunya melatih anak bertanggung jawab, arti tanggung jawab adalah mengambil
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan setelah dikonfirmasikan dengan teori yang ada, peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang menjadi fokus dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu sangat penting bagi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Wenny Hulukati, Murhima A. Kau, Ramlah ABSTRAK Meningkatkan
Lebih terperinciKOMUNIKASI TERAPEUTIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK A. Pendahuluan Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah
Lebih terperinciKOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI
KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI KUSTIADI BASUKI SENIN,22MEI 2017 PERTEMUAN 10 Pendahuluan Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang bekejasama untuk mencapai tujuan. Komunikasi adalah perekat
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KREATIVITAS PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun oleh: CITA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Definisi Komunikasi Terapeutik Menurut Machfoedz, (2009) Komunikasi terapeutik ialah pengalaman interaktif bersama antara perawat dan pasien dalam
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK INTERNAL, EKSTERNAL, DAN PERSEPSI DENGAN KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM TALKSHOW DI RADIO RRI BOGOR
77 Lampiran 1. Kuisioner penelitian KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK INTERNAL, EKSTERNAL, DAN PERSEPSI DENGAN KEPUASAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM TALKSHOW DI RADIO RRI BOGOR (Kasus pelanggan PLN dan PDAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skills termasuk komunikasi dan kemampuan berinkteraksi, kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) adalah hal yang paling penting bagi kelangsungan suatu organisasi. Karena persaingan organisasi yang semakin ketat dan kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik melalui lambang-lambang isyarat (nonverbal), lisan (verbal), maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN Pendahuluan Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia Peran perawat dan tenga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Persepsi 1.1 Defenisi Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan yang dialaminya (Suliswati, 2005). Persepsi
Lebih terperinciInterpersonal Skill dalam Pelayanan Perpustakaan
Interpersonal Skill dalam Pelayanan Perpustakaan Ninis Agustini Damayani Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Padjajaran Abstract The image of librarians in the world today has not changed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran, kegiatan pengajaran ini diselenggarakan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah
1.1.Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN Keberadaan bimbingan belajar di kota-kota besar di Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar sangat diminati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beranjak dewasa. Selain tugas-tugas akademis yang dikerjakan, mahasiswa juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa memiliki tugas yang beragam meliputi tugas-tugas kehidupannya yaitu sebagai seorang remaja ataupun seseorang yang sedang beranjak dewasa. Selain tugas-tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan yang terbentuk antara pria dan wanita yang di dalamnya terdapat unsur keintiman, pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan hasrat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan dari penelitian dan penyajian data beserta analisisnya. 1. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Seks di SMP Hang Tuah 2
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian dan penyajian data beserta analisisnya kesimpulan sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Seks di SMP Hang Tuah 2 Surabaya. Adapun ruang
Lebih terperinciTUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA
TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBENTUKAN CITRA PERPUSTAKAAN Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA 07540021 PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
Lebih terperinciRELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI
RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI 1 Diskusi pengalaman RELASI INTERPERSONAL Relasi interpersonal adalah suatu proses interaksi sosial antar seorang pribadi dengan pribadi yang
Lebih terperinciPERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik
PERSONAL GROOMING 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik Apa yang ditangkap oleh customer,adalah sebuah persepsi yang ia anggap adalah benar dan akan melekat di benaknya kemudian mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja sejak dahulu dianggap sebagai masa pertumbuhan yang sulit, dibandingkan pertengahan masa kanak-kanak bagi remaja itu sendiri maupun orang tua. Masa
Lebih terperinciPROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:
Lebih terperinci4.3. Kendala Penerapan Soft skills Pustakawan Sirkulasi Menurut Pemustaka.
58 Dari uraian yang disampaikan informan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap pustakawan sirkulasi dalam memberikan pelayanan harus dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dengan cepat. Pustakawan harus
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap suatu objek dan situasi lingkunganya. Dengan kata lain, tingkah laku seseorang
Lebih terperinciKomunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi. Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Komunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi Abstrak Komunikasi non-verbal merupakan komunikasi yang tercipta secara non-lisan yang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar mengenali kemampuan diri dan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat merupakan salah satu karya manusia sebagai pemimpin di bumi ini. Memecahkan misteri alam, menemukan sumber energi baru, dan
Lebih terperinciTine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa
62 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Sosiometri Setelah data yang berasal dari sosiometri yang diberikan kepada siswa kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa
Lebih terperinciAku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.
1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia pasti akan mengalami perkembangan ke arah yang lebih sempurna. Salah satu tahap perkembangan dalam kehidupan manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan
15 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa terhadap Kepuasan Para Pengguna Jasa Kereta Api pada PT. Kereta Api (Persero) Medan oleh Elmasnun
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis di Dusun Kedungringin Kertosono Nganjuk dengan judul Komunikasi Simbolik Dalam Ritual Bari an studi pada masyarakat Dusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah, dikelola, sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama mendukung terlaksananya
Lebih terperinciKOMUNIKASI YANG EFEKTIF
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF Oleh: Muslikhah Dwihartanti Disampaikan pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2004 Penyuluhan tentang Komunikasi yang Efektif bagi Guru TK di Kecamatan Panjatan A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal
117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN
LAMPIRAN Kuesioner Penelitian PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN Saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner dalam rangka penelitian tentang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
15 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Interpersonal 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi mencakup pengertian yang luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tertentu, sehingga
Lebih terperinciETIKA DALAM BERKOMONIKASI
ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu
Lebih terperinci