hoshizora Peduli Merapi Charity Activity Report Period: November to December 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "hoshizora Peduli Merapi Charity Activity Report Period: November to December 2010"

Transkripsi

1 hoshizora Peduli Merapi Charity Activity Report Period: November to December 2010 OFFICE : KOMPLEKS SD MUHAMMADIYAH KALAKIJO, GUWOSARI, PAJANGAN, BANTUL, YOGYAKARTA, INDONESIA, TELP contact@hoshi-zora.org Facebook : hoshizora NGO F o r T h e C h i l d r e n, F o r A B e t t e r W o r l d

2 Selasa pagi 1 November 2010, Pukul sepuluh lebih 4 menit. Gunung Merapi kembali meletus dan mengeluarkan awan panas. Ini letusan ke empat. Letusan pertama berlangsung petang, 26 Oktober Sejumlah 37 orang meninggal. Dihabisi awan panas, yang sohor disebut wedhus gembel. Juga Mbah Maridjan si penjaga gunung dan wartawan VIVAnews.com, Yuniawan Nugroho. Letusan Merapi kali ini tiga kali lebih besar dari letusan Merapi tahun 1997, 2001, dan

3 Sejak diberlakukannya status Darurat Merapi Tanggap tanggal 26 Oktober 2010, para penduduk yang tinggal di daerah sekitar merapi diungsikan ke posko-posko di Zona Aman. Namun k a r e n a a k t i v i t a s m e r a p i y a n g s e m a k i n mengkhawatirkan radius zona aman pun ditingkatkan dari 5 Km menjadi 10 Km, dan terakhir 25 Km dari puncak Merapi. Sejak saat itu hoshizora Community berinisiatif melakukan kegiatan penggalangan dana serta terjun l a n g s u n g ke l o k a s i p e n g u n g s i a n u n t u k mendistribusikan bantuan baik yang berwujud material logistik, sampai dengan kegiatan trauma healing untuk anak-anak. 02

4 Merapi Charity Day 1 th November 5, 2010 Pada masa awal Tanggap Darurat, petugas serta relawan masih disibukkan dengan proses evakuasi korban di berbagai wilayah bahaya erupsi, sehingga dapur umum belum ada. Setelah melakukan survey langsung di beberapa tempat, hoshizora memutuskan untuk mendistribusikan nasi bungkus, susu instant untuk pengungsi dan 50 box multivitamin untuk para relawan Merapi. team relawan hoshizora Community (staff & field advisor) 03

5 Lokasi Distribusi 1 Gedung Olah Raga KONI Sleman foto-foto dokumentasi hoshizora Community 04

6 Lokasi Distribusi 2 Youth Center Sleman foto-foto dokumentasi hoshizora Community 05

7 Lokasi Distribusi 3 Stadion Maguwoharjo foto-foto dokumentasi hoshizora Community 06

8 sebagian pengungsi memilih tinggal di truk, supaya lebih siap jika sewaktu-waktu dievakuasi ke tempat lain Evaluasi Merapi Charity Day nasi bungkus yang kami bagikan, dibandingkan jumlah pengungsi di Stadion Maguwoharjo yang mencapai jiwa mungkin pada awalnya kami nilai akan cukup membantu beban kebutuhan makan harian pengungsi. Namun pada pelaksanaannya ternyata untuk mempersiapkan nasi bungkus sebanyak itu dalam 1 hari ternyata cukup menyita waktu. Padahal kami sudah membagi-bagi tugas pembungkusan di 8 tempat/warung makan. Akibatnya pendistribusian terlampau sore, ditambah hujan & kondisi cuaca yang kurang mendukung sedikit menghambat perjalanan. Kedepannya, jumlah bantuan hendaknya dipertimbangkan lagi dengan sumberdaya manusianya. 07

9 Merapi Charity Day 2 th th November 6 & 13, 2010 hoshizora bekerjasama dengan Forum Anak DIY & Lembaga Perlindungan Anak Provinsi D.I. Yogyakarta mengadakan kegiatan 'trauma healing' di beberapa barak pengungsian. Selain mengadakan trauma healing, kami juga menggalang dan mendistribusikan bantuan berupa donasi, makanan, pakaian, mainan, alat sekolah, susu, dll. Anak anak pengungsi korban erupsi Merapi diajak bermain bersama. Kami menyajikan game motivasi yang menghibur, seru dan unik. Game tersebut memerlukan team-work sehingga anak anak di barak pengungsian bisa saling mendekatkan diri dan kompak satu sama lain. Materi tentang Hak Anak, Undang-Undang Perlindungan Anak, dan Tepuk Hak Anak turut kami sampaikan. foto-foto dokumentasi hoshizora Community 08

10 Hari/Tgl : Sabtu, 6 November 2010 Waktu : WIB Lokasi 1 : Barak Pengungsian Trimulyo (Jumlah pengungsi 530 orang dengan 188 anak-anak) Lokasi 2 : Barak Pengungsian Pandowoharjo (Jumlah pengungsi 321 orang dengan 71 anak-anak) Hari/Tgl : Sabtu, 13 November 2010 Waktu : WIB Lokasi 3 : Barak Pengungsian Caturharjo (Jumlah pengungsi 873 orang dengan 201 anak-anak) Team Relawan : - Aan Fajar Lestari (hoshizora Community) - Bapak Pranowo (Lembaga Perlindungan Anak DIY) - Ibu Mitha (Lembaga Perlindungan Anak DIY) - Kenchu Hikaru (Mahasiswa S2 Universitas Ritsumeikan) - Nuky Adi Kurniawan (Forum Anak Provinsi DIY) - Rr. Retno Wiyati (Forum Anak Kota Yogyakarta) - Lisnan Marinda (Forum Anak Bantul) - Achmad Chanifudin (Forum Anak Gunung Kidul) - M. Taufik Rio Sanjaya (Forum Anak Kulon Progo) - Miftakh Fauziah (Forum Anak Sleman) 09 foto-foto dokumentasi hoshizora Community

11 konsumsi susu untuk menjaga stamina & tambahan gizi selama di pengungsian Evaluasi Trauma Healing Kegiatan trauma healing untuk anak anak pengungsi Merapi berjalan sesuai rencana. Tidak ada kendala berarti selain waktu keberangkatan yang sedikit terlambat dikarenakan mobil macet. 10

12 Merapi Charity Day 3 th November 9, 2010 Lokasi : Aula SD Internasional, Blotan, Wedomartani, Sleman Data pengungsi: berasal dari Dukuh Kalitengah Lor & Kali Tengah Kidul. Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan. Koordinasi dilakukan melalui 2 kepala Dukuhnya, yaitu Bpk. Suwondo & Bpk. Jamin. Jenis Bantuan : Alat kebersihan, pakaian pantas pakai, pakaian dalam wanita & pembalut. Relawan hoshizora : Ahmad Bukhori (General Secretary of hoshizora) Hafidzan Khoiriza (Sub.Koord Adik Bintang) Dwi Ambarwati (Sub.Koord Kakak Bintang) Ahmad Hadi Royani (Public Relation) Ibu Endang Puspo (Field Advisor) foto-foto dokumentasi hoshizora Community 11

13 foto-foto dokumentasi hoshizora Community Evaluasi Merapi Charity Day 3 Komunikasi dengan Kepala Dukuh kami nilai sangat efektif karena cukup mewakili aspirasi warganya. Dan agar bantuan lebih tepat sasaran, distribusi pakaian secara teknis kami serahkan sepenuhnya kepada Bpk. Suwondo & Bpk. Jamin. 12

14 Merapi Charity Day 4 th November 14, 2010 Lokasi : Gedung Olahraga (GOR) Pangukan, Sleman, Yogyakarta Data pengungsi: kami tidak memiliki data jumlah pengungsi. Namun di posko ini terdapat banyak pengungsi usia anak-anak. Jenis Bantuan : Makanan ringan (snack), Susu, Baju dewasa, Pampers, pembalut, dan selimut, Trauma healing kit (Balon, Alat menggambar, atraksi Om Badhut + Acara Mendongeng). Relawan : hoshizora Staff : Ahmad Bukhori, Ahmad Hadi Royani, Megarini Puspasari ; hoshizora Field Advisor : Dr. Sri Aminah, Andang Kirana; Mas Heru dari Rumah Dongeng, dibantu teman-teman dari Obor Community, & Komunitas Pemuda Bantul. persiapan team relawan sebelum berangkat ke GOR Pangukan 13

15 14 foto-foto dokumentasi hoshizora Community

16 anak-anak pengungsi sangat terhibur dengan aksi Om Badut-Mr.Andang Kirana,SH (Field Advisor hoshizora) Evaluasi Merapi Charity Day 4 Tempat kurang kondusif, struktur bangunan yang bertangga dan jadi satu dengan para pengungsi dewasa membuat anakanak jadi kurang fokus. Walaupun sudah menggunakan mic wireless, namun suaranya sedikit terganggu oleh pengumumanpengumuman yang disampaikan dari pos informasi. 15

17 special thanks to... Nippon Foundation, CERDAS Foundation, Palang Merah Indonesia cabang Sleman & Bantul, Kampoeng Obor Community, Forum Anak Kota Yogyakarta (FAKTA), Lembaga Perlindungan Anak Provinsi D.I. Yogyakarta, Relawan Information Center (RIC) for Merapi, serta para donatur yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas bantuan, dukungan, serta kerjasamanya. Sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami hambatan yang berarti. Semoga kerjasama baik yang telah terjalin ini dapat terus berlanjut dan membawa berkah Allah SWT untuk kita semua. Teriring doa untuk korban letusan gunung Merapi semoga diberi ketabahan dan keselamatan. Amin. Relawan Information Center 16

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua daerah tidak pernah terhindar dari terjadinya suatu bencana. Bencana bisa terjadi kapan dan dimana saja pada waktu yang tidak diprediksi. Hal ini membuat

Lebih terperinci

KEGIATAN PENANGANAN PROGRAM GIZI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN 2010

KEGIATAN PENANGANAN PROGRAM GIZI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN 2010 KEGIATAN PENANGANAN BENCANA ERUPSI MERAPI PROGRAM GIZI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN 2010 PERIODE PENANGANAN 26 OKTOBER 4 NOPEMBER 2010 Pendataan sasaran langsung ke Barak Pengungsian Wil Pakem, Turi

Lebih terperinci

NEWS READER : data korban gempa bumi di DIY 01 mei 2006 sampai pukul 11.00

NEWS READER : data korban gempa bumi di DIY 01 mei 2006 sampai pukul 11.00 NEWS READER : data korban gempa bumi di DIY 01 mei 2006 sampai pukul 11.00 GEMPA BUMI BERSKALA 5,9 RICHTER / SABTU PAGI KEMARIN / TELAH MEMPORAK-PORANDAKAN BERBAGAI BANGUNAN / RUMAH / DAN PERKANTORAN /

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu fase penting dalam penanggulangan bencana adalah fase respon atau fase tanggap darurat. Fase tanggap darurat membutuhkan suatu sistem yang terintegritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki karakteristik bencana yang kompleks, karena terletak pada tiga lempengan aktif yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara, Indo-Australia di bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter dari permukaan laut. Secara geografis terletak pada posisi 7 32 31 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana. Badan Nasional Penanggulangan

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-16 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gunung Merapi merupakan gunung api tipe strato, dengan ketinggian 2.980 meter diatas permukaan laut. secara geografis terletak pada posisi 7 32.5 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA

POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA POKOK DOA BENCANA ALAM TSUNAMI, GUNUNG MELETUS DAN BANJIR DI INDONESIA Bapak/Ibu/Sdr/i terkasih dalam Tuhan, Indonesia sedang mengalami bencana alam yg bertubi-tubi melanda negeri tercinta ini. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia adalah negara yang kaya akan gunung api dan merupakan salah satu negara yang terpenting dalam menghadapi masalah gunung api. Tidak kurang dari 30

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijadikan permukiman sehingga muncul larangan bermukim. Merapi terletak antara dua provinsi yakni Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijadikan permukiman sehingga muncul larangan bermukim. Merapi terletak antara dua provinsi yakni Daerah Istimewa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Permukiman merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat terelakkan. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin banyak kebutuhan lahan yang harus disiapkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa dekade terakhir, skala bencana semakin meningkat seiring dengan peningkatan urbanisasi, deforestasi, dan degradasi lingkungan. Hal itu didukung oleh iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, Hal ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan.

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Likupang (Februari 2011), kunjungan kasih ke Panti Asuhan Pononiungan di Kotamobagu,

LATAR BELAKANG. Likupang (Februari 2011), kunjungan kasih ke Panti Asuhan Pononiungan di Kotamobagu, LATAR BELAKANG Pada dasarnya memperoleh kesehatan merupakan hak dasar bagi semua orang tanpa memandang status ekonomi dan sosial dari masyarakat itu sendiri. Namun dalam praktiknya, pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Oleh Iis Prasetyo, S.Pd

Oleh Iis Prasetyo, S.Pd Program Pendampingan Korban Bencana Merapi di Desa Girikerto dan Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Oleh Iis Prasetyo,

Lebih terperinci

Mondelez Indonesia ~ Global Volunteering month 01. The Beauty from within 04 Story Telling Indonesia 07

Mondelez Indonesia ~ Global Volunteering month 01. The Beauty from within 04 Story Telling Indonesia 07 Edisi Feburari 2014 Mondelez Indonesia ~ Global Volunteering month 01 The Beauty from within 04 Story Telling Indonesia 07 Bencana Manado & Jakarta 08 Kalender kegiatan 11 Global Volunteering Month www.hopeindonesia.org

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bandang Wasior di Irian, Tsunami di Mentawai, Sumatera Barat hingga

BAB I PENDAHULUAN. bandang Wasior di Irian, Tsunami di Mentawai, Sumatera Barat hingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana alam 2010 mengguncang Indonesia, mulai dari banjir bandang Wasior di Irian, Tsunami di Mentawai, Sumatera Barat hingga Letusan Gunung Merapi di Yogyakarta.

Lebih terperinci

Tanah Longsor Watukumpul

Tanah Longsor Watukumpul Situation Report Tanah Longsor Watukumpul DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA 20 27 Februari 2014 Laporan Situasi Informasi Kunci Hujan lebat pada Sabtu malam (01/02/2014) membuat 879 rumah di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS,

BAB 1 PENDAHULUAN. individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan setiap individu membutuhkannya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, dijelaskan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

Proposal Kegiatan Posko Tanggap Bencana Merapi 2010 Satu Bumi. Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang

Proposal Kegiatan Posko Tanggap Bencana Merapi 2010 Satu Bumi. Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Proposal Kegiatan Posko Tanggap Bencana Merapi 2010 Satu Bumi Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang I. Latar Belakang Gunung Merapi ditingkatkan dari Normal menjadi Waspada pada tanggal 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan hidup seseorang, baik sebagai individu maupun sebagai warga

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan hidup seseorang, baik sebagai individu maupun sebagai warga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidup seseorang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu 9 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengenang kembali peristiwa erupsi Gunung Merapi hampir dua tahun lalu masih menyisakan pilu bagi banyak pihak, terutama bagi orang yang terkena dampak langsung

Lebih terperinci

GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA

GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA GUIDELINE AKSI TANGGAP BENCANA KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya, guideline pelaksanaan program Aksi Tanggap Bencana dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember 2010 tercatat sebagai bencana terbesar selama periode 100 tahun terakhir siklus gunung berapi teraktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui berbagai proses dalam waktu yang

Lebih terperinci

Kakak Bintang Handbook

Kakak Bintang Handbook Kakak Bintang Handbook Selamat bergabung di keluarga hoshizora! Terima kasih atas bantuan kakak dalam mendukung masa depan anak bangsa. Mari kita bersama-sama mendukung anak bangsa menggapai cita citanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan negara kepulauan terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wilayah negara Indonesia memiliki kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam merupakan suatu kejadian alam yang dapat merugikan masyarakat yang mengalaminya dan dapat terjadi secara tiba-tiba (Kurniawan et al., 2013). Apalagi negara

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat, ribuan hektar sawah terendam

Laporan Situasi. Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat, ribuan hektar sawah terendam RESPON BENCANA BANJIR DAN LONGSOR PURWOREJO, JAWA TENGAH DMC DOMPET DHUAFA 21-23 Desember 2013 Laporan Situasi Informasi Kunci Banjir besar dan longsor terjadi di 53 desa di 11 kecamatan di Purworejo,

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Bencana cluster kesehatan Kasus: Bencana Merapi yang berkepanjangan di Propinsi DIY dan Jawa Tengah

Sistem Manajemen Bencana cluster kesehatan Kasus: Bencana Merapi yang berkepanjangan di Propinsi DIY dan Jawa Tengah Sistem Manajemen Bencana cluster kesehatan Kasus: Bencana Merapi yang berkepanjangan di Propinsi DIY dan Jawa Tengah Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi DIY dan Jawa Tengah serta Pusat Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia, karena memiliki lebih dari 400 gunung berapi. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1.Sampah Plastik Perkembangan teknologi membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, salah satu aspeknya adalah pada produk konsumsi sehari-hari. Berbagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Ringkasan Temuan Penahapan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud terdapat lima tahap, yaitu tahap perencanaan penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud 2014, tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga

BAB I PENDAHULUAN. termasuk wilayah pacific ring of fire (deretan Gunung berapi Pasifik), juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada zona rawan bencana. Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik menyebabkan Indonesia termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana

BAB I PENDAHULUAN. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Skripsi ini menganalisis tentang partisipasi masyarakat dalam mitigasi bencana. Artinya, bagaimana partisipasi/keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana terutama

Lebih terperinci

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014

Laporan Situasi. Gambaran Situasi. Tanah Longsor. Banjarnegara-Jawa Tengah. Informasi Kunci. Situation Report Desember 2014 Situation Report Tanah Longsor Banjarnegara-Jawa Tengah DISASTER MANAGEMENT CENTER DOMPET DHUAFA Laporan Situasi Informasi Kunci 12-18 Desember 2014 Longsor kembali landa wilayah Kabupaten Banjarnegara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan BAB I PENDAHULUAN 1. Pengantar 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan bencana alam besar yang melanda Indonesia dan menimbulkan banyaknya kerugian baik secara materil maupun

Lebih terperinci

Studi Kasus 2: Tim Pelayanan kesehatan Fakultas Kedokteran UGM yang tergabung dalam DERU-FK UGM

Studi Kasus 2: Tim Pelayanan kesehatan Fakultas Kedokteran UGM yang tergabung dalam DERU-FK UGM Studi Kasus 2: Tim Pelayanan kesehatan Fakultas Kedokteran UGM yang tergabung dalam DERU-FK UGM UGM DERU DISASTER RESPONSE UNIT Cluster KESEHATAN PROMKES & GIZI SURVEILANCE DATA & INFORMASI KESLING & SANITASI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUN YAYASAN LADBAIQ MU AMALAH SYAR IYYAH

LAPORAN TAHUN YAYASAN LADBAIQ MU AMALAH SYAR IYYAH LAPORAN TAHUN 2014 - YAYASAN LADBAIQ MU AMALAH SYAR IYYAH KELEMBAGAAN LADBAIQ terus memperbaiki berbagai aspek kelembagaan agar bisa lebih efisien dalam memberikan bantuan dan melayani kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi geografis Indonesia yang berada di atas sabuk vulkanis yang memanjang dari Sumatra hingga Maluku disertai pengaruh global warming menyebabkan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN pulau, terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua

BAB I PENDAHULUAN pulau, terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki lebih dari 17.480 pulau, terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampanye Public Relations merupakan aspek penting dalam kegiatan PR dan menentukan keberhasilan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atau sebuah institusi. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan

BAB I PENDAHULUAN. (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilintasi oleh jalur api (Ring of fire) dan diapit oleh pertemuan lempeng tektonik Eurasia dan Australia. Letak wilayah

Lebih terperinci

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. A ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. Juga ada makna di balik daun yang rontok. Semua makna itu Tuhan berikan untuk

Lebih terperinci

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VI SEMESTER 2 CARA- CARA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM A. CARA- CARA MENGHADAPI BENCANA ALAM 1. Menghadapi Peristiwa Gempa Bumi Berikut adalah upaya yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis serta demografis. Dampak dari terjadinya suatu bencana akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Terjadinya bencana alam di suatu wilayah merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena bencana alam merupakan suatu gejala alam yang tidak

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan kepulauan Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng bumi dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan curah hujan yang relatif

Lebih terperinci

SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung?

SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI. Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Sinabung? SUSUNAN PERTANYAAN WAWANCARA PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA INFORMAN KUNCI 1. Bagaimana proses pembentukan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Karo? 2. Apa saja program BPBD Kabupaten Karo

Lebih terperinci

LAPORAN SITUASI BANJIR BANDANG RINJANI, DESA BELANTING, KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT Senin, 2 April 2012

LAPORAN SITUASI BANJIR BANDANG RINJANI, DESA BELANTING, KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT Senin, 2 April 2012 LAPORAN SITUASI BANJIR BANDANG RINJANI, DESA BELANTING, KECAMATAN SAMBELIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT Senin, 2 April 2012 I. Informasi Kunci Banjir kiriman ini terjadi karena hujan yang

Lebih terperinci

Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dr. Supriyatiningsih, Sp.OG, M.Kes MTCC Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pendahuluan Angka perokok di Indonesia terus meningkat dari

Lebih terperinci

LAPORAN SITUASI-3 TANAH LONGSOR, KABUPATEN TUMANGGUNG JAWA TENGAH Senin, 14 Mei 2012

LAPORAN SITUASI-3 TANAH LONGSOR, KABUPATEN TUMANGGUNG JAWA TENGAH Senin, 14 Mei 2012 LAPORAN SITUASI-3 TANAH LONGSOR, KABUPATEN TUMANGGUNG JAWA TENGAH Senin, 14 Mei 2012 I. Informasi Kunci 1. Bencana Longsor terjadi pada hari Rabu 9 Mei 2012, yang di awali dengan suara gemuruh yang sangat

Lebih terperinci

NEWS READER : MALAGAN SENTRA KERAJINAN BAMBU SEBAGAI SENTRA KERAJINAN / TENTUNYA PENGEMBANGAN POTENSI YANG DIMILIKI / TENTUNYA TIDAK BERHENTI BEGITU

NEWS READER : MALAGAN SENTRA KERAJINAN BAMBU SEBAGAI SENTRA KERAJINAN / TENTUNYA PENGEMBANGAN POTENSI YANG DIMILIKI / TENTUNYA TIDAK BERHENTI BEGITU NEWS READER : MALAGAN SENTRA KERAJINAN BAMBU SEBAGAI SENTRA KERAJINAN / TENTUNYA PENGEMBANGAN POTENSI YANG DIMILIKI / TENTUNYA TIDAK BERHENTI BEGITU SAJA // PENINGKATAN KUALITAS DAN MUTU SDM / TERUS DITINGKATKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam, selain menyimpan potensi kekayaan yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam, selain menyimpan potensi kekayaan yang berguna bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alam, selain menyimpan potensi kekayaan yang berguna bagi kehidupan manusia, juga menyimpan potensi bahaya dan bencana. Erupsi (letusan) gunung api merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 KEADAAN KOTA YOGYAKARTA Kota Yogyakarta merupakan kota yang sangat kaya akan warisan budaya, masyarakat kota Yogyakarta sebagian besar berkebudayaan jawa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya pada usia ini sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap mulai bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Disaster Reduction) 2005, dalam rangka mengadopsi Kerangka Kerja Aksi

BAB I PENDAHULUAN. Disaster Reduction) 2005, dalam rangka mengadopsi Kerangka Kerja Aksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konferensi Sedunia tentang Pengurangan Resiko Bencana (World Conference on Disaster Reduction) 2005, dalam rangka mengadopsi Kerangka Kerja Aksi 2005-2015 dengan tema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Respon bencana secara umum di bagi menjadi tiga periode yaitu kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rekonstruksi serta rehabilitasi. Masingmasing periode bencana memerlukan

Lebih terperinci

SITUATION REPORT #2 19 JANUARI 2014 RESPON BENCANA NASIONAL 1. ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA ) 2

SITUATION REPORT #2 19 JANUARI 2014 RESPON BENCANA NASIONAL 1. ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA ) 2 SITUATION REPORT #2 19 JANUARI 2014 RESPON BENCANA NASIONAL 1. ERUPSI GUNUNG SINABUNG, SUMATERA UTARA (September 2013 Januari 2014) 2. BANJIR JAKARTA DAN SEKITARNYA (Januari 2014) 3. BANJIR BANDANG MANADO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 13.466 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Wilayah Indonesia terbentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari pentingnya sektor pariwisata dan sibuk mereposisi industri tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah The World Travel and Tourism Council (1991) mengungkapkan bahwa pariwisata adalah industri penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kepulauan Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan tingkat pemanasan dan kelembaban tinggi. Hal tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

Saya yang bernama Nanda Nugraha P. Lubis, mahasiswa tingkat akhir Departemen

Saya yang bernama Nanda Nugraha P. Lubis, mahasiswa tingkat akhir Departemen Kuesioner Penelitian No Responden:... Dengan Hormat, Saya yang bernama Nanda Nugraha P. Lubis, mahasiswa tingkat akhir Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip USU sedang mengadakan penelitian, dalam

Lebih terperinci

TATA TERTIB SEKOLAH SD NEGERI 01 DUKUH

TATA TERTIB SEKOLAH SD NEGERI 01 DUKUH Lampiran PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPT PUD, NFI DAN SEKOLAH DASAR KECAMATAN NGARGOYOSO SEKOLAH DASAR NEGERI 01 DUKUH Alamat : Karangrejo, Dukuh, Kec.Ngargoyoso,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan

BAB VI PENUTUP. Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010, Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan kebijakan relokasi atas dasar pertimbangan Peta

Lebih terperinci

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB)

PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) PENANGANAN DARURAT BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Oleh : Ir, Tri Budiarto, M.Si (Direktur Tanggap Darurat BNPB) Jakarta, 17 Juli 2013 Waktu Kejadian 22 Juni 2013 (12:42:36 WIB), Magnitude

Lebih terperinci

Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam

Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam Dwi Utari Nugroho *), Nurulia Unggul P.R *), Nur Shinta Rengganis *), Putri Asmita Wigati **) *) Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki kurang lebih 17.504 buah pulau, 9.634 pulau belum diberi nama dan 6.000 pulau tidak berpenghuni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan the ring of fire. Wilayah ini berupa sebuah zona

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal dengan the ring of fire. Wilayah ini berupa sebuah zona BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah Indonesia berada di dalam area yang sangat tidak stabil. Penyebab tidak stabilnya wilayah indonesia karena Indonesia terletak di wilayah yang dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu subsektor yang potensial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan devisa melalui upaya pengembangan dan pengelolaan dari berbagai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak pada zona rawan bencana. Posisi geografis kepulauan Indonesia yang sangat unik menyebabkan Indonesia termasuk daerah yang

Lebih terperinci

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TUGAS BROADCASTING Nama : Rahmadi Nim : 08.12.3059 Kelas : S1-SI-5E STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 ANAK KORBAN MERAPI Written By Rahmad Cp : Rahmad Puluhdadi, Depok, Sleman E-mail : rahmad_taurus@ymail.com

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Korban meninggal 80 orang, luka-luka orang, hilang 45 orang, yang mengungsi (data BNPB per 14 September 2009).

I. PENDAHULUAN. Korban meninggal 80 orang, luka-luka orang, hilang 45 orang, yang mengungsi (data BNPB per 14 September 2009). 1 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. AKTIVITAS PROGRAM 2.1 Distribusi Selimut 2.2 Pembangunan Rumah Darurat 2.2.1 Detail Aktivitas 2.2.2 Distribusi Program 2.2.3 Spesifikasi Rumah 2.2.4 Penerima Manfaat III.

Lebih terperinci

Kebijakan Kesehatan Jiwa Paska Bencana: Terapi Pemberdayaan Diri Secara Kelompok Sebagai Sebuah Alternatif

Kebijakan Kesehatan Jiwa Paska Bencana: Terapi Pemberdayaan Diri Secara Kelompok Sebagai Sebuah Alternatif Kebijakan Kesehatan Jiwa Paska Bencana: Terapi Pemberdayaan Diri Secara Kelompok Sebagai Sebuah Alternatif Ni Wayan Suriastini 1, Bondan Sikoki 1, Nur Suci Arnashanti 1 1 SurveyMETER Erupsi Merapi 2010

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara rawan bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, tanah longsor, badai dan banjir. Bencana tersebut datang hampir setiap

Lebih terperinci

PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-71

PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-71 PROPOSAL KEGIATAN DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-71 KARANG TARUNA PADUKUHAN WONODOYO DESA SUMBERGIRI KECAMATAN PONJONG TAHUN 2016 PROPOSAL KEGIATAN PERAYAAN

Lebih terperinci

Bencana Banjir DKI dan Sekitarnya Januari 2013

Bencana Banjir DKI dan Sekitarnya Januari 2013 DKI & Bekasi Berduka Assalamu alaikum Wr. Wb. Innalillahi Wa Innailaihi Roji un. Bencana Banjir telah melanda ibu kota Indonesia, Jakarta dan sekitarnya menyebabkan Jakarta dinyatakan dalam keadaan darurat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkaran gunung api (ring of fire). Posisi tersebut menyebabkan Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan alamnya, tetapi merupakan salah satu Negara yang rawan bencana karena berada dipertemuan tiga lempeng yaitu lempeng Indo Australia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DAFTAR LAMPIRAN 1. Peta Lokasi Huntap Komunal Di Kecamatan Cangkringan, Sleman 2. Peta Persil Huntap Banjarsari, Desa Glagahharjo, Kecamatan Cangkringan 3. Peta Persil Huntap Batur, Desa Kepuhharjo, Kecamatan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 9. MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACALatihan Soal 9.5 1. Perhatikanlah kalimat berikut! Ridho. Pergilah ke Toko Abadi untuk membeli

Lebih terperinci

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM CHARITY HIJABMORFOSA FESTIVAL. Incomm Creative dan Komunitas Jendela Jogja KOMUNITAS JENDELA JOGJA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM CHARITY HIJABMORFOSA FESTIVAL. Incomm Creative dan Komunitas Jendela Jogja KOMUNITAS JENDELA JOGJA LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM CHARITY HIJABMORFOSA FESTIVAL Incomm Creative dan Komunitas Jendela Jogja KOMUNITAS JENDELA JOGJA 2015 I. Profil Komunitas Jendela Komunitas Jendela adalah sebuah komunitas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN 1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa, serta mengakibatkan kerusakan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Erupsi Gunung Merapi merupakan fenomena alam yang terjadi secara periodik setiap tiga tahun, empat tahun atau lima tahun. Krisis Merapi yang berlangsung lebih dari

Lebih terperinci

10/03/2014. Periode 23 Januari 5 Maret A. Laporan Sumbangan. B. Laporan Kegiatan. C. Laporan Keuangan. Posko Bersama: Posko Bersama:

10/03/2014. Periode 23 Januari 5 Maret A. Laporan Sumbangan. B. Laporan Kegiatan. C. Laporan Keuangan. Posko Bersama: Posko Bersama: Periode 23 Januari 5 Maret 2014 A. Laporan Sumbangan B. Laporan Kegiatan C. Laporan Keuangan 1 1. Keuangan 2. Barang dan Obat-obatan 3. Tenaga & Pikiran (Relawan) Rekening KOMPAYO = Rp. 9.600.000,- Cash

Lebih terperinci

POSKO PB PMI PUSAT. Laporan Situasi 13 Gunung Merapi DIY dan Jawa Tengah Update: 07 November 2010 pukul WIB

POSKO PB PMI PUSAT. Laporan Situasi 13 Gunung Merapi DIY dan Jawa Tengah Update: 07 November 2010 pukul WIB POSKO PB PMI PUSAT Laporan Situasi 13 Gunung Merapi DIY dan Jawa Tengah Update: 07 November 2010 pukul 24.00 WIB Laporan ini disusun berdasarkan informasi yang diterima dan dikompilasi oleh Posko Penanggulangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan Indonesia tersebar sepanjang nusantara mulai ujung barat Pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan sebuah lembaga independen yang memiliki jaringan dengan Palang Merah Internasional, Palang Merah Indonesia bekerja sama dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah yang mempunyai keunikan dan keistimewaan yang khas di dunia. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.000

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan. Satu Juta Buku Untuk Anak Indonesia. Disusun Oleh : Yayasan Inspirasi Anak Bangsa

Laporan Kegiatan. Satu Juta Buku Untuk Anak Indonesia. Disusun Oleh : Yayasan Inspirasi Anak Bangsa Laporan Kegiatan Satu Juta Buku Untuk Anak Indonesia Disusun Oleh : Yayasan Inspirasi Anak Bangsa Sebagai Laporan Pertanggung Jawaban kepada : PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) 12 Desember 2014

Lebih terperinci

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014

Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 Arahan Presiden RI pd Peninjauan Korban Gunung Sinabung, Tgl 23 Jan 2014, di Sumut Kamis, 23 Januari 2014 ARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PENINJAUAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG DI KABANJAHE,

Lebih terperinci

RENCANA DIKLAT PEMBANGUNAN KARAKTER CALON TARUNA/I KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017 DI BP3K SDM TRANSPORTASI BEKERJA SAMA DGN PUSDIKLAT PASKHAS

RENCANA DIKLAT PEMBANGUNAN KARAKTER CALON TARUNA/I KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017 DI BP3K SDM TRANSPORTASI BEKERJA SAMA DGN PUSDIKLAT PASKHAS RENCANA DIKLAT PEMBANGUNAN KARAKTER CALON TARUNA/I KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017 DI BP3K SDM TRANSPORTASI BEKERJA SAMA DGN PUSDIKLAT PASKHAS 20 SD 31 AGUSTUS 2017 TAHAP I KEDATANGAN : Pembagian Kelompok

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MISI KEMANUSIAAN DAN ADVOKASI PENANGANAN KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MISI KEMANUSIAAN DAN ADVOKASI PENANGANAN KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MISI KEMANUSIAAN DAN ADVOKASI PENANGANAN KORBAN GEMPA DAN TSUNAMI KEPULAUAN MENTAWAI SUMATERA BARAT LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL INDONESIA Pelaksanaan Kegiatan Tanggal 13 25

Lebih terperinci

Grand Desain Simulasi Bencana Merapi 2014 Solusi Perencanaan dan Pengelolaan Aspek Kesehatan Masyarakat Pengungsi

Grand Desain Simulasi Bencana Merapi 2014 Solusi Perencanaan dan Pengelolaan Aspek Kesehatan Masyarakat Pengungsi Grand Desain Simulasi... Muh Fauzi, Evika P.P, Agus I, Yunisa R.R, Febita R Grand Desain Simulasi Bencana Merapi 2014 Solusi Perencanaan dan Pengelolaan Aspek Kesehatan Masyarakat Pengungsi Muh Fauzi *),

Lebih terperinci

LAPORAN KEPALA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI DIY PADA ACARA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN

LAPORAN KEPALA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI DIY PADA ACARA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN LAPORAN KEPALA BPK RI PERWAKILAN PROVINSI DIY PADA ACARA PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI DAERAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

BAB 1 PENDAHULUAN. peristiwa atau serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Indonesia menjadi negara yang paling rawan terhadap bencana di duniakarena posisi geografis Indonesia terletak di ujung pergerakan tiga lempeng dunia yaitu Eurasia,

Lebih terperinci