BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Instansi Gambaran Umum Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Sesuai dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur Junto Undang-Undang nomor 18 tahun 1950 tentang mengadakan perubahan dalam Undang-Undang tahun 1950 nomor 2 dari hal Pembentukan Provinsi Jawa Timur (lembaran daerah tahun 1950 nomor 32). Serta Undang-Undang nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah (lembaran negara tahun 1974 nomor 387, tambahan lembaga negara tahun 1974 nomor 3037), dan dibentuknya Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur nomor 23 tahun 1987 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Pertambangan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Dan pada tahun 2000 Dinas Pertambangan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur berubah nama menjadi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Jawa Timur no.38 tahun 2000 tanggal 18 Desember Dibentuknya Dinas ESDM dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan tugas dan fungsi bidang pertambangan dan energi dilingkungan pemerintah Provinsi Jawa Timur sesuai kewenangan yang diatur dalam 34

2 UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Penyempurnaan struktur organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur yang diatur dalam : Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur dengan suatu peraturan : 1. Undang-Undang No.32 tahun 2003 tentang Peraturan pemerintah 2. Undang-Undang No.31 tentang Kewenangan Pemerintah Visi dan Misi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang. Dalam menjalankan aktivitas serta fungsinya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur mempunyai visi yaitu : Terwujudnya Pembangunan Energi dan Sumber Daya Mineral yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat Visi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur adalah suatu upaya mengembangkan energi dan sumber daya mineral yang terdiri dari energi, ketenagalistrikan, migas dan bahan tambang melalui proses yang terencana dan terarah dengan memperhatikan prinsip konservasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Timur. 35

3 Untuk mewujudkan Visi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur tersebut, maka dalam pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral di Jawa Timur tahun ditetappkan misi sebagai berikut : 1. Mendorong terlaksananya pengelolaan sumber daya mineral dan energi yang berkelanjutan serta berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk perperan serta dalam pembangunan sumber daya mineral dan energi 3. Meningkatkan penyediaan informasi yang tepat dan akurat untuk pelayanan investi dan fasilitas pelaksanaan otonomi daerah 4. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya mineral dan energi melalui diversifikasi dan penerapan teknologi tepat guna 5. Mendorong peningkatan keterkaitan usaha bidang sumber daya mineral dan energi dengan sektor lain 6. Meningkatkan kerjasama dengan instuisi terkait dalam pengelolaan sumber daya mineral dan energi 7. meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi aparatur Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, disusun program/kegiatan yang terencana diarahkan untuk mendukung penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualias hidup, pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan dan pembangunan pedesaan, melalui upaya pemenuhan 36

4 kebutuhan energi, kelistrikan, migas, dan air bersih serta pemberdayaan masyarakat dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup Tujuan dan Sasaran Program Misi mewujudkan pembangunan energi dan sumber daya mineral untuk rakyat bertujuan meningkatkan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral yang meliputi pertambangan umum, migas, air tanah, energi dan ketenagalistrikan serta kegeologian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Jawa Timur. Pembangunan energi dan sumber daya mineral yang akan diwujudkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain : 1. Pembangunan pertambangan untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan mineral bagi masyarakat Jawa Timur serta meningkatkan usaha pertambangan rakyat. 2. Penyediaan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik industri, masyarakat pedesaan dan kepulauan. 3. Memenuhi kebutuhan air bersih untuk industri, masyarakat dan daerah sulit air. 4. Pemanfaatan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan enrgi masyarakat pedesaan dan terpencil 5. Mengurangi tingkat risiko masyarakat akibat bencana geologi 37

5 6. Terpenuhinya kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat Jawa Timur Rencana Strategi Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Rencana strategik (RENSTRA) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun merupakan salah satu dokumen yang tidak dapat terlepas dari subtansi dokumen-dokumen perencanaan yang menjadi landasan dan acuan penyusunannya. Adapun Landasan yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategik ini sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara Yang Bersih dan Bebas korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2286); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 (Lembaran Negara 38

6 Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencaana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 8. Peratutan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); 39

7 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun ; 10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tata Kerja, Tugas dan Fungsi Organisasi Sejak berlakunya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Seksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur tanggal 25 agustus Organisasi dan tata kerja serta tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur mengalami perubahan dibanding dengan yang tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, mempunyai tugas melaksanakan urusan 40

8 pemerintahan daaerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang energi dan sumber daya mineral. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang energi dan sumber daya mineral: 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang energi dan sumber daya mineral; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Organisasi Dinas ESDM terdiri atas : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahi : a. Sub Bagian Tata Usaha b. Sub Bagian Penyusunan Program c. Sub Bagian Keuangan 41

9 3. Bidang Pertambangan Umum dan Migas, membawahi : a. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Migas b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Pertambangan Umum dan Migas c. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas 4. Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, membawahi : a. Seksi Inventarisasi Energi dan Ketenagalistrikan b. Seksi Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan c. Seksi Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan 5. Bidang Airtanah, membawahi : a. Seksi Inventarisasi Airtanah b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Airtanah c. Seksi Pengawasan Airtanah 6. Bidang Geologi, membawahi : a. Seksi Inventarisasi Geologi b. Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi c. Seksi Geologi Tata Lingkungan 42

10 Gambar 4.1. Struktur Organisasi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur 43

11 Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan, hubungan masyarakat (humas) dan protokol ; Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Sekretariat mempunyai fungsi: a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum ; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. Pengelolaan administrasi keuangan ; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan ; e. Pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol; f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan ; g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; h. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas ; i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana ; j. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas ; Susunan Organisasi Sekretariat, terdiri atas : a. Sub Bagian Tata Usaha ; b. Sub Bagian Penyusunan Program ; c. Sub Bagian Keuangan. 44

12 Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : a. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dan perpustakaan Dinas ; b. Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan ; c. Melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; d. Mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan, usulan pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, DP-3, DUK, Sumpah/Janji Pegawai, Gaji Berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis, tenaga fungsional, analisis jabatan, analisis beban kerja, budaya kerja, dan tugas tata usaha kepegawaian lainnya ; e. Melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan penghapusan asset dan menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris ; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas : a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program ; b. Melaksanakan pengolahan data ; c. Melaksanakan perencanaan program ; d. Menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundangundangan ; e. Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran ; f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi; 45

13 g. Melaksanakan penyusunan laporan ; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; b. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan ; c. Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Bidang Pertambangan Umum dan Migas Bidang Pertambangan Umum dan Migas mempunyai tugas melak-sanakan inventarisasi, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan migas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Pertambangan Umum dan Migas, mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan inventarisasi sumber daya mineral dan migas ; b. Pengelolaan pemanfaatan dan konservasi pertambangan umum dan migas ; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan migas; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pertambangan Umum dan Migas, terdiri atas : a. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Migas ; b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Pertambangan Umum dan Migas ; c. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas. 46

14 Masing-masing seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan Migas, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan di bidang pertambangan umum dan migas ; b. Menyiapkan bahan penyusunan data dan informasi pertambangan umum dan migas; c. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi dan menyusun neraca sumberdaya mineral; d. Menyiapkan bahan penelitian sumberdaya mineral dan migas dalam rangka pengembangan pemanfaatan, pengembangan teknologi, pengolahan dan pemurnian; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Pertambangan Umum dan Migas, tugas: mempunyai a. Menyiapkan bahan pemberian izin usaha pertambangan umum dan migas dan izin operasi produksi yang berdampaklingkungan langsung, pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau kearah perairan kepulauan ; b. Menyiapkan bahan pemberian izin usaha badan usaha jasa pertambangan umum dan migas dalam rangka PMA dan PMDN lintas Kabupaten/Kota ; c. Menyiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha pertambangan umum dan migas di daerah operasi 47

15 daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai kearah laut lepas dan/atau kearah perairan kepulauan; d. Menyiapkan bahan rekomendasi dan izin pembelian, pengangkutan, penyimpanan/penimbunan dan pemakaian bahan peledak dan bahan cair berbahaya ; e. Menyiapkan bahan rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas Kabupaten/Kota ; f. Menyiapkan bahan inventarisasi jumlah usaha kegiatan hilir yang beroperasi di wilayah provinsi; g. Menyiapkan bahan penetapan harga BBM jenis minyak tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil; h. Menyiapkan bahan penyertaan dan atau memfasilitasi penyelenggaraan penilaian (assessment) sub bidang migas ; i. Menyiapkan bahan penghitungan produksi dan realisasi Hitting minyak bumi dan gas bumi bersama pemerintah. j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha jasa pertambangan umum dan migas dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota; b. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan umum dan migas pada wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (duabelas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan atau kearah perairan kepulauan ; 48

16 c. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan migas pada wilayah lintas Kabupaten/Kota yang berdampak regional atau berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota ; d. Menyiapkan bahan fasilitasi pembinaan teknis bidang pertambangan umum dan migas untuk aparat Kabupaten/Kota dan pemberian Kartu Izin Meledakkan (KIM); e. Melakukan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM) serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM ; f. Menyiapkan bahan koordinasi pengawasan, pengendalian, pendistribusian dan tata niaga BBM dari agen ke pangkalan sampai ke konsumen ; g. Menyiapkan bahan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang migas untuk bidang usaha jasa penyediaan komoditi, jasa boga, jasa penyedia material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual; h. Menyiapkan bahan pengawasan jumlah armada pengangkut BBM dan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar (NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran ; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan energi dan ketenagalistrikan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Energi dan Ketenagalistrikan mempunyai fungsi: 49

17 a. Pelaksanaan inventarisasi energi dan ketenagalistrikan ; b. Pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan energi dan ketenaga listrikan ; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan energi dan Ketenagalistrikan ; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Energi dan Ketenagalistrikan, terdiri atas : a. Seksi Inventarisasi Energi dan Ketenagalistrikan ; b. Seksi Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan ; c. Seksi Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan ; Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. Seksi Inventarisasi Energi dan Ketenagalistrikan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusun rancangan peraturan di bidang energi dan ketenagalistrikan ; b. Melaksanakan inventarisasi, survei serta penelitian potensi energi dan ketenagalistrikan ; c. Menyiapkan bahan penyusunan data dan informasi energi dan ketenagalistrikan ; d. Menyiapkan bahan pengembangan teknologi pemanfaatan energi dan ketenagalistrikkan ; e. Menyiapkan bahan penyusunan neraca sumber daya energi; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Seksi Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD); 50

18 b. Menyiapkan bahan pemberian Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum (IUKU) dan Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Sendiri (IUKS) yang sarana maupun energi listriknya lintas Kabupaten/Kota; c. Menyiapkan bahan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk konsumen dan pemegang IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh provinsi; d. Menyiapkan bahan peningkatan penyediaan listrik pedesaan dan kepulauan ; e. Menyiapkan bahan pemberian izin usaha pertambangan panas bumi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota ; f. Menyiapkan bahan pemberian izin badan usaha jasa pertambangan panas bumi dalam rangka Penanaman ModalAsing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lintas Kabupaten/Kota ; g. Menyiapkan bahan pemberian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik oleh pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh provinsi; h. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan ; i. Menyiapkan bahan pelaksanaan diversifikasi dan konservasi energi; j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Seksi Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi; b. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan panas bumi; 51

19 c. Menyiapkan bahan monitoring, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan hemat energi dan konservasi energi; d. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan panas bumi, pada wilayah lintas Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional; e. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pengusahaan Kuasa Pertambangan (KP) panas bumi lintas Kabupaten/Kota ; f. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota ; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan terhadap pemanfaatan energi dan ketenagalistrikan ; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang ; Bidang Air Tanah Bidang Air Tanah mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi air tanah, pemanfaatan dan konservasi air tanah serta pembinaan dan pengawasan air tanah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang AirTanah mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan inventarisasi air tanah (penelitian, survei dan penyelidikan hidrogeologi secara sistematis terhadap potensi air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota); b. Pengelolaan pemanfaatan dan konservasi air tanah; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air tanah lintas Kabupaten/Kota; 52

20 d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas ; Bidang AirTanah, terdiri atas : a. Seksi Inventarisasi AirTanah ; b. Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah ; c. Seksi Pengawasan Air Tanah ; Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang ; Seksi Inventarisasi AirTanah, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan di bidang air tanah ; b. Menyiapkan bahan inventarisasi potensi air tanah pada cekungan air tanah (CAT) lintas Kabupaten/Kota ; c. Menyiapkan bahan penyusunan neraca sumber daya air tanah ; d. Menyiapkan bahan penetapan nilai perolehan air tanah (NPA) pada cekungan air tanah (CAT) lintas Kabupaten/Kota ; e. Menyiapkan bahan penyelidikan dan pengembangan air tanah daerah sulit air; f. Menyiapkan bahan pengembangan sistem data dan informasi air tanah : g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Bidan ; Seksi Pemanfaatan dan Konservasi Air Tanah, mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis untuk izin pengeboran air tanah, izin pengambilan air tanah, izin penurapan mata air, dan izin pengambilan mataair serta untuk pembuatan sumur pantau dan sumur imbuhan pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota ; 53

21 b. Menyiapkan bahan penetapan kawasan resapan air tanah dan membuat imbuhan buatan pada wilayah cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota ; c. Menyiapkan bahan penetapan jaringan sumur pantau dan membuat sumur pantau pada wilayah cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota ; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemetaan zona konservasi air tanah pada CAT lintas Kabupaten/Kota ; e. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kualitas dan kuantitas air tanah; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Bidang ; Seksi Pengawasan Air Tanah, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan pembinaan teknik kepada aparatur pengelola air tanah, pelaksana pengeboran air tanah, dan pengguna air tanah ; b. Menyiapkan bahan pengawasan terhadap pelaksanaan rekomendasi teknik untuk izin pengeboran air tanah, izin pengambilan air tanah, izin penurapan mata air, dan izin pengambilan mata air pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota ; c. Menyiapkan bahan penertiban terhadap pelanggaran pengambilan air tanah pada cekungan air tanah lintas Kabupaten/Kota ; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 54

22 Bidang Geologi Bidang Geologi mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, lingkungan geologi dan pengembangan wilayah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Geologi, mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan inventarisasi geologi pada wilayah provinsi; b. Pelaksanaan dan koordinasi subbidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota; c. Penyusunan pedoman pengelolaan lingkungan geologi dan pengembangan wilayah pada wilayah lintas kabupaten/kota; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepaia Dinas ; Bidang Geologi, terdiri atas : a. Seksi Inventarisasi Geologi; b. Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi; c. Seksi Geologi Tata Lingkungan ; Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Geologi. Seksi Inventarisasi Geologi, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan di bidang kegeologian ; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi geologi; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi kawasan kars dan kawasan lindung geologi; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan data dan informasi geologi; 55

23 e. Menyiapkan bahan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang ; Seksi Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan pelaksanaan kebijakan sub bidang vulkanologi dan mitigasi bencana geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota ; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan kawasan rawan bencana geologi yang berdampak lintas Kabupaten/Kota ; c. Penyiapkan bahan pelaksanaan pemetaan kawasan rawan bencana gunung api dan geologi; d. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi mitigasi bencana geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota ; e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan fungsional penyelidik bumi; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan pada daerah-daerah rawan bencana geologi; g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemeriksaan lokasi bencana geologi serta memberikan saran penanggulangannya ; h. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi rawan bencana geologi; i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang ; Seksi Geologi Tata Lingkungan, mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan penetapan zonasi pemanfaatan kawasan kars dan kawasan lindung geologi pada wilayah lintas Kabupaten/Kota ; b. Menyiapkan bahan pelaksanaan penelitian dan penyelidikan,rekayasa teknologi, rancang bangun dan permodelan untuk lingkungan geologi dan geologi teknik ; c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemetaan lingkungan geologi dan geologi teknik; 56

24 d. Menyiapkan bahan pelaksanaan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik, dan kawasan lingkungan geologi; e. Menyiapkan bahan rekomendasi konservasi dan kawasan lindung geologi; f. Menyiapkan bahan pelaksanaan sosialisasi geologi lingkungan ; g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang ; Gambaran Umum Kepegawaian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Keberadaan manusia merupakan variabel penting bagi kelangsungan hidup organisasi, sedangkan variabel-variabel lainnya hanya sebagai variabel pelengkap suatu organisasi. Oleh karena itu keberadaan manusia di dalam organisasi harus diperhatikan lebih serius, agar dalam organisasi mereka dapat bekerja secara efisien, efektif dan bertindak ekonomis dalam mempergunakan dan mengelola sumber daya yang ada. Dalam upaya mendukung kinerja organisasi serta program kerja yang telah tersusun pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur didukung oleh sebesar 127 orang pegawai yang mana data pegawai berdasar jenis kelamin dapat peneliti sajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.1 Data Pegawai Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Berdasar Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (Orang) (%) 1 2 Laki-laki Perempuan ,17 % 22,83 % Jumlah % Sumber : Buku Data Pengembangan Pegawai Dinas ESDM Jatim

25 Berdasar data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai di Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, untuk pegawai laki-laki terdapat 77,17% dan pegawai perempuannya sebesar 22,83%. Besarnya prosentase tersebut menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur sebagian besar adalah pegawai laki-laki. Kemudian data pegawai berdasa usia peneliti sajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.2 Data Pegawai Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Berdasar Umur Pegawai No. Usia Jumlah Prosentase (Orang) (%) tahun tahun tahun tahun tahun ,15 % 13,39 % 54,33 % 29,13 % Jumlah % Sumber : Buku Data Pengembangan Pegawai Dinas ESDM Jatim 2011 Data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 127 orang pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur yang berusia antara tahun sebesar 3,15%, pegawai yang berusia antara tahun sebesar 13,397% dan sebesar 57,33% adalah pegawai yang berusia antara tahun sedangkan pegawai yang berusia antara tahun sebesar 29,13%. Dengan demikian pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur sebagian besar berusia antara tahun. 58

26 Untuk selanjutnya akan disajikan data pegawai Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur berdasar Pangkat/Golongan Ruang, lebih jelasnya seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini : Tabel 4.3 Data Pegawai Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Berdasar Golongan/Kepangkatan No. Golongan Jumlah Prosentase (Orang) (%) Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV ,94 % 21,26 % 64,57 % 10,24 % Jumlah % Sumber : Buku Data Pengembangan Pegawai Dinas ESDM Jatim 2011 Data pegawai berdasar pada golongan/pangkat dalam tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah terbanyak pegawai di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur sebagian besar pegawai dengan golongan kepangkatan III. Untuk data berikutnya adalah data pegawai berdasar pada jenjang pendidikan yang telah diselesaikan. Untuk lebih jelasnya seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini : 59

27 Tabel 4.4 Data Pegawai Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Berdasar Jenjang Pendidikan No. Jenjang Pendidikan Jumlah Prosentase (Orang) (%) SD SLTP SLTA D3 (Sarjana Muda) Sarjana (S1) Pascasarjana (S2) ,15% 22,05 % 7,87 % 52,76 % 14,17 % Jumlah % Sumber : Buku Data Pengembangan Pegawai Dinas ESDM Jatim 2011 Data mengenai jenjang pendidikan pegawai di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur, sebagian besar adalah pegawai dengan jenjang pendidikan terakhir Sarjana (S1). Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber daya manusia menjadi hal yang perlu diperhatikan. 60

28 4.2. Analisis Data Karakteristik Responden Karakteristik responden adalah merupakan ciri khas secara garis besar populasi yang dijadikan sebagai sampel penelitian dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 orang pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur yang terpilih secara acak untuk dijadikan sebagai responden. Adapun distribusi karateristik responden dapat disajikan dalam penelitian berikut ini : Tabel 4.5 Karateristik Responden Berdasar Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 2 Laki-laki Perempuan % 30% Jumlah Sumber : Data Primer (diolah) 2014 Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki yang terpilih adalah sebesar 70% dan responden perempuan adalah sebesar 30%. Data responden berdasar umur responden dapat disajikan dalam tabel 4.6 berikut ini : 61

29 Tabel 4.6 Karateristik Responden Berdasar Umur No. Umur (Tahun) Jumlah Prosentase < > % 20% 22% 38% Jumlah Sumber : Data Primer (diolah) 2014 Berdasar hasil pengambilan sampel, maka responden dengan umur kurang dari 35 tahun sebesar 18% dan responden yang berumur antara tahun sebesar 20%, kemudian untuk umur responden tahun sebesar 22% dan responden yang berumur 45 keatas tahun sebesar 38%. Untuk selanjutnya adalah data responden berdasar atas tingkat pendidikan, data tersebut seperti tersaji dalam tabel 4.7 berikut ini : 62

30 Tabel 4.7 Karateristik Responden Berdasar Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Prosentase SMA (Sederajat) Sarjana Muda (D.III) Sarjana (S1) Pascasarjana (S2) % 16% 46% 10% Jumlah Sumber : Data Primer (diolah) 2014 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan SMA (sederajat) sebesar 28%, sedangkan untuk responden dengan jenjang pendidikan Sarjana Muda (D.III) adalah sebesar 16%, dan untuk S1 sebesar 46%, sementara responden dengan tingkat pendidikan S2 sebesar 10%. INDIKATOR KUALITAS ( QUALITY) Deskripsi data menjelaskan mengenai hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan, baik data kuantitatif maupun kualitatif, Dalam penelitian ini mengenai KUALITAS KINERJA PEGAWAI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR, maka variabel penelitianya adalah pelaksanaan kualitas kerja pegawai yang dilakukan oleh pegawai di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dengan jumlah responden 50 orang pegawai. 63

31 Kualitas ( Quality ) merupakan tingkatan di mana proses atau hasil dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna,sub indikator kualitas adalah : 1. Pegawai selalu teliti dan rapi dalam menyelsaikan suatu pekerjaan 2. Pegawai sudah terampil dalam setiap pekerjaan yang diberikan 3. Pegawai selalu disiplin dan bertanggung jawab jawab dalam pekerjaan 4. Pimpinan Dinas ESDM selalu memberikan motivasi pegawai,untuk memberikan semagat kerja 5. Susunan struktur organisasi selalu ditempatkan pegawai yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Untuk mengukur nilai indikator kualitas pekerjaan ( quality ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, berikut disajikan data perolehan jawaban responden beserta nilainya sebagai berikut : 64

32 Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Jawaban Responden Tentang Indikator Quality (KUALITAS PEKERJAAN ) Nomer pertanyaan Jawab Nilai Jumlah NIlai SS KK SJ TP JUMLAH TOTAL NILAI 951 Sumber : Diolah dari Data Kuesioner 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai yang diperoleh adalah 951. Sedangkan nilai yang diharapkan adalah 50 (jumlah responden) x 5 (Pertanyaan) x 4 (nilai tertinggi ) = Jadi nilai presentase dari quality ( kualitas pekerjaan adalah ) (951 : 1000) x 100% = 95,10%. Setelah di konsultasikan dengan tolok ukur yang digunakan ternyata presentase nilai indikator quality ( kualitas pekerjaan ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Sangat baik sebagaimana ditunjukan dalam beberapa jawaban responden terhadap indikator tersebut diatas. 65

33 INDIKATOR KUANTITAS (QUANTITIY) Mempunyai Keterkaitan yang Strategis (strategic congruence). Suatu pengukuran kuantitas dikatakan mempunyai keterkaitan yang strategis jika sistem pengukuran kinerjanya menggambarkan atau berkaitan dengan tujuan-tujuan. Sebagai contoh, jika kuantitas tersebut menekankan pada pentingnya pelayanan pada publik, maka pengukuran kuantitas yang digunakan harus mampu menilai seberapa jauh pegawai melakukan pelayanan terhadap masyarakat.kuantitas ( Quantity ) merupakan pekerjaan yang diberikan diselsaikan dengan usaha maksimal. sub indicator kuantitas adalah sebagai berikut: 1. Hubungan komunikasi dengan sesama pegawai selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan dalam satu seksi. 2. Setiap pekerjaan yang diberikan diselesaikan dengan usaha maksimal. 3. Pegawai sudah bekerja sesuai dengan Tupoksi. 4. Pegawai selalu diajak mengikuti rapat kerja dan mengeluarkan pendapat dalam setiap rapat dengan kepala dinas ESDM prov jawa timur. Untuk mengukur nilai indikator kuantitas pekerjaan ( quantity ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, berikut disajikan data perolehan jawaban responden beserta nilainya sebagai berikut : 66

34 Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Jawaban Responden Tentang Indikator Quantity (KUANTITAS PEKERJAAN ) Nomer pertanyaan Jawab Nilai Jumlah NIlai SS KK SJ TP JUMLAH TOTAL NILAI 758 Sumber : Diolah dari Data Kuesioner 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai yang diperoleh adalah 758. Sedangkan nilai yang diharapkan adalah 50 (jumlah responden) x 4 (Pertanyaan) x 4 (nilai tertinggi ) = 800. Jadi nilai presentase dari quantity ( kuantitas pekerjaan adalah ) (758 : 800) x 100% = 94,75%. Setelah di konsultasikan dengan tolok ukur yang digunakan ternyata presentase nilai indikator quantity ( kuantitas pekerjaan ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Sangat baik sebagaimana ditunjukan dalam beberapa jawaban responden terhadap indikator tersebut diatas. 67

35 INDIKATOR TIMELINESS ( KETEPATAN WAKTU ) Ketepatan waktu ( Timeliness ) merupakan di mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. Sub indikator ketepatan waktu adalah sebagai berikut : 1. Pegawai menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu tanpa menundanunda pekerjaan 2. Memiliki inisiatif untuk memprcepat penyelsaian pekerjaan yang diberikan dalam upaya meningkatkan kinerja 3. Pegawai cepat tanggap dalam menanggapi keluhan yang dihadapi masyarakat Untuk mengukur nilai indikator ketepatan waktu ( Timeliness ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, berikut disajikan data perolehan jawaban responden beserta nilainya sebagai berikut : 68

36 Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Jawaban Responden Tentang Indikator Timeliness (KETEPATAN WAKTU ) Nomer pertanyaan Jawab Nilai Jumlah NIlai SS KK SJ TP JUMLAH TOTAL NILAI 578 Sumber : Diolah dari Data Kuesioner 2014 Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai yang diperoleh adalah 578. Sedangkan nilai yang diharapkan adalah 50 (jumlah responden) x 3 (Pertanyaan) x 4 (nilai tertinggi ) = 600. Jadi nilai presentase dari Ketepatan waktu ( Timeliness ) (578 : 600) x 100% = 96,33%. Setelah di konsultasikan dengan tolok ukur yang digunakan ternyata presentase nilai indikator ketepatan waktu ( Timeliness) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Sangat baik sebagaimana ditunjukan dalam beberapa jawaban responden terhadap indikator tersebut diatas. 69

37 Tabel 4.11 Nilai Presentase kualitas Kinerja Pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur No Indikator Persentase Kategori 1 Kualitas Pekerjaan ( Qualitas ) 95,10% Sangat Baik 2 Kuantitas ( Quantity ) 94,75% Sangat Baik 3 Ketepatan waktu ( Timeliness) 96,33% Sangat Baik Jumlah Rata - rata 95,39% Sangat Baik Sumber : Diolah dari Data Kuesioner 2014 Dari rangkuman hasil penelitian persentase sebagaimana table diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai persentase indikator tertinggi adalah ketepatan waktu ( timeliness ) dengan nilai persentase 96,33% sedangkan nilai persentase terendah adalah indikator kuantitas ( Quantity ) dengan nilai presentase 94,75%. Nilai rata-rata dari 3 ( tiga ) indikator sebagaimana tersebut diatas adalah 95,39%. Dengan demikian jika dikonsultasikan dengan tolok ukur yang digunakan dalam analisis dan interpretasi maka kualitas kinerja pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dikatakan Sangat Baik. 70

38 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pengolahan data jawaban responden terhadap kuisoner tentang beberapa indikator kualitas kinerja pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : a. Indikator kualitas pekerjaan ( Quality ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur memperoleh nilai presentase 95,10% dalam kategori sangat baik. b. Indikator kuantitas ( Quantity ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur memperoleh nilai presentase 94,75% dalam kategori sangat baik. c. Indikator ketepatan waktu ( Timeliness ) di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur memperoleh presentase 96,33% dalam kategori sangat baik. 2. Kualitas Kinerja Pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Memperoleh nilai rata-rata presentase 95,70%, maka berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, secara umum kualitas kinerja pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur adalah dalam katagori sangat baik atau sangat efektif. 71

39 5.2 Saran Dalam kesimpulan yang diperoleh, peneliti mengajukan saran saran yang dapat membantu para pegawai di Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan kinerja agar dapat mencapai suatu kualitas kinerja yang diharapkan. Terdapat 1 item indikator yang menjadi acuan dalam penulisan saran penelitian yang berdasarkan pada persentase yang paling rendah yaitu : 1. Pegawai di ESDM Provinsi Jawa Timur diharapkan lebih meningkatkan Kuantitas ( Quantity ) pekerjaan yang maksimal dalam bekerja.suatu pengukuran kuantitas dikatakan mempunyai keterkaitan yang strategis (strategic congruence) jika sistem pengukuran kinerjanya menggambarkan atau berkaitan dengan tujuan-tujuan. Sebagai contoh, jika kuantitas tersebut menekankan pada pentingnya pelayanan pada publik, maka pengukuran kuantitas yang digunakan harus mampu menilai seberapa jauh pegawai melakukan pelayanan terhadap masyarakat. 2. Penelitian ini masih banyak terdapat kelemahan, seperti halnya besarnya sampel yang diteliti, dan hanya memfokuskan pada satu variabel saja untuk mengetahui kualitas kinerja pegawai. Untuk itu diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini baik jumlah sampel maupun penambahan variabel yang diteliti. 72

40 Daftar Pustaka Atep Adya Brata Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Gramedia. Asian Development Bank, Public Administration in the 21-st Century. Agus Dwiyanto (editor) Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta : JICA bekerjasama dengan Gajah Mada University Press. Alex, S.N Manajemen Personalia. Cetakan Kesembilan. Jakarta: Ghafia Indonesia. Arikunto, S Prosedur Penelitian: Suafu Pendekatan Praktek. CetakanKesembilan. Edisi Revisi 11. Jakarta: Penerbit PT Rieka Cipta. Dwiyanto, Agus,2006, Reformasi Birokrasi Publik diindonesia, Gama Press,Jogjakarta. Handoko, T.H Sumber Daya Manusia. Cetakan Kedelapan. Balai Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Hasibuan, M.S.P Manajemen Sunrber Daya Manusia. Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hartoyo, S Manajemen Sumber Dajva Manusia. Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada, University Press. hhtp://id.wikipedia.org/wiki/administrasi_publik. Lembaga Administrasi Negara Jakarta: Penyusunan Standar Pelayanan Publik. LAN. 73

41 Ranupandojo, H., dan Suad, H Manajemen Personalia. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Penerb'it Balai Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Gajah Mada. Siagian, S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bina Aksara. Siswanto, B Manajemen Tenaga Kerja. Edisi Pertama. Bandung: Sinar Baru. Soekanto, Soerjano Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sugiiyono Statistik untuk Penelitian. Cetakan Pertama. Bandung: Penerbit CV Alpha Beta. Umar, H Riset: Sumber Daya Manusia daiam Organisasi. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Wiardi Kepemimpinan dalam Manajemen. Cetakan ke 2. Jakarta: Rineka Cipta. 74

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR.. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

Lebih terperinci

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional. - 583 - BB. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH - 763 - BB. PEMBAGIAN URUSAN AN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah 1. Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1-2 BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAMPIRAN XXVIII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Mineral, Batu

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN, PERTAMBANGAN DAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI, KEPALA DINAS, SEKRETARIS, SUB BAGIAN, BIDANG DAN SEKSI PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN ENERGI, SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 54 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERTAMBANGAN, ENERGI DAN PERTANAHAN KABUPATEN SUMEDANG

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN7 BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534 BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat 33215 Bangka Telp. (0717) 92536 Faximile (0717) 92534 SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 14 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG 1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 85.763.726.000

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU Menimbang : a. Bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 82.723.809.000 79.547.819.863 96,16 5 1

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp.) Persentase (%) 1 2 3 4 5 5 BELANJA DAERAH 66.458.723.000

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

Lebih terperinci

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); - 2-3. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA - 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH SKPD : 2.03.01. - DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 Kode Rekening Uraian Jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL Menimbang : Mengingat : PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA

Lebih terperinci

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN,

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 18 TAHUN 2008 T E N T A N G URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013 Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Tahun Anggaran 2013 KODE REKENING/ KEGIATAN U R A I A N JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp.) SISA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 66 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

BUPATI KUTAI KARTANEGARA, BUPATI KUTAI KARTANEGARA PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS PEJABAT STRUKTURAL PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA BUPATI KUTAI KARTANEGARA,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali ddari terbentuknya Kantor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4

DAFTAR ISI BAB I : KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI... 3 BAB II : SUSUNAN ORGANISASI... 4 i DAFTAR ISI Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 18 Tahun 2010 Tanggal : 22 November 2010 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral BAB I : KEDUDUKAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 88 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH II PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU Menimbang Mengingat : : a. bahwa sebagai tindak lanjut pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG TUGAS POKOK FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROPINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 90 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL TAHUN ANGGARAN 203 NAMA FORMULIR DPA SKPD DPA SKPD DPA SKPD 2. Ringkasan Dokumen Pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 98 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

LAKIP 2015 DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan disusun dengan mengacu pada Renstra Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, Renstra

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 - 1 - SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 95 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor 59

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci