Bayangan (Shadow) TEKNIK PENCAHA AHAYAAN AAN (LIGHTING) 21
|
|
- Johan Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 21 Bayangan (Shadow) Pada dunia nyata maupun dunia maya, rasanya tidak mungkin kita membicarakan cahaya tanpa membicarakan bayangan. Kedua hal tersebut tidak terpisah dan saling berhubungan karena bayangan akan muncul saat cahaya jatuh menyinari suatu objek. Pada dunia maya, layaknya cahaya, terdapat beberapa jenis bayangan yang dapat dihasilkan oleh komputer. Pada bagian kita akan membahas mengenai bayangan untuk memahami karakteristiknya dengan tujuan agar kita dapat mengeksploitasi bayangan semaksimal mungkin pada scene yang akan dibuat. Bayangan dalam MAYA Bayangan bekerja sama dengan cahaya untuk memberi kesan natural atau realistik pada scene Anda. Bayangan dapat membantu mendefinisikan posisi objek-objek, apakah berada di lantai atau melayang di u- dara. Bayangan yang dihasilkan bisa tajam dan solid namun bisa juga lembut dan buram (blurry). Keberadaan bayangan atau ketiadaannya dapat digunakan untuk memberi keseimbangan dan kontras pada objek-objek di dalam scene. Bayangan di Dunia Maya: Dengan permainan cahaya yang kompleks bayangan yang dihasilkan juga cukup rumit. Default Shadow Secara default, cahaya pada Maya tidak langsung menghasilkan bayangan. Anda harus menentukan cahaya mana saja pada scene yang akan menimbulkan bayangan, bergantung pada tujuan visualisasi Anda. Terlalu banyak bayangan dapat mengacaukan scene Anda; dan karena waktu render juga menjadi lebih lama, kemungkinan besar Anda akan menggunakan sesedikit mungkin bayangan; bayangan yang memang dibutuhkan. Jika semua cahaya pada scene Anda disetting agar tidak menimbulkan bayangan, maka semua objek maupun permukaan yang menghadap langsung ke cahaya akan tersinari; walaupun terhalangi oleh objek lain. Hal ini mengurangi kenaturalan atau kerealistisan scene Anda. Untuk itu Anda dapat menambahkan bayangan pada scene dengan mengontrol kombinasi cahaya dan objek
2 22 mana saja yang akan menghasilkan bayangan. Dengan membatasi bayangan hanya timbul oleh kombinasi cahaya dan objek tersebut, Anda dapat mengurangi waktu render. Jenis Bayangan Pada Maya, suatu sumber cahaya bisa tidak menghasilkan bayangan (default) atau bisa menghasilkan bayangan depth map maupun raytraced. Anda dapat mengombinasikan kedua jenis bayangan ini depth map maupun raytraced pada scene Anda. Dengan mengatur atribut bayangan depth map atau raytraced, Anda dapat mensimulasikan bayangan yang dihasilkan oleh berbagai tipe cahaya di dunia nyata. Bayangan depth map maupun raytraced memberikan efek yang hampir sama, namun bayangan depth map waktu render-nya lebih cepat. Umumnya kebanyakan orang akan memilih ba- Depth Map Shadow: yangan depth map kecuali jika tipe bayangan tersebut tidak dapat membantu mencapai visualisasi yang diinginkan. Depth Map Shadow Bayangan depth map memberikan hasil yang baik pada hampir semua situasi di scene Anda, dengan waktu render yang dapat diterima. Depth map merupakan jarak antara sumber cahaya dan permukaan yang tersinari oleh cahaya tersebut. Depth map merupakan file data berisi ukuran-ukuran yang akan di-render terlihat dari sudut pandang sumber cahaya. Tiap pixel pada depth map merupakan jarak dari sumber cahaya ke objek terdekat yang akan menimbulkan bayangan pada arah tertentu. Jika pada suatu scene terdapat cahaya yang menghasilkan bayangan depth map, Maya akan membuat suatu file depth map untuk cahaya tersebut pada saat rendering Depth Map Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangan depth map. Tampak efek bayangan vas bunga muncul di dinding. dan Maya akan menggunakan file tersebut untuk menentukan permukaan mana saja yang terkena bayangan. Pada beberapa kasus, Anda dapat mengurangi waktu render dengan cara menyimpan dan menggunakan kembali file depth map tersebut.
3 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 23 Raytraced Shadow Bayangan raytraced dapat menghasilkan bayangan yang transparan dan halus namun proses render-nya cukup memakan waktu dibanding bayangan depth map. Proses raytracing merupakan proser merender bayangan di mana jejak rambatan tiap sinar dikalkulasi dari sumber cahaya ke tujuan rambatan sinar (kamera). Gunakan bayangan raytraced hanya saat ingin menghasilkan bayangan yang akurat secara fisik, seperti halnya bayangan di dunia nyata. Contoh umum penggunaannya: l Untuk menghasilkan tepi bayangan yang buram (blur) (hanya untuk cahaya jenis area light). l Untuk menghasilkan bayangan yang ditimbulkan oleh objek berwarna dan transparan. Catatan: Untuk menghasilkan bayangan lembut yang natural menggunakan Maya, Anda mempunyai dua pilihan: l Dengan Raytraced Shadow: cara ini hasilnya sangat baik, namun semakin kompleks sumber cahaya yang menimbulkan bayangan maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan komputer untuk me-render. l Dengan Depth Map Shadow: cara ini merupakan cara tercepat namun memiliki keterbatasan untuk menghasilkan gambar render yang realistik. Raytraced Shadow: Scene pada gambar ini menggunakan bayangan raytraced. Efeknya terlihat pada adanya refleksi pada permukaan vas dan dinding.
4 24 Tutorial 1: Swinging Light (Cahaya Berayun) Sampailah kita pada bagian yang memanjakan mata. Pada bagian ini Anda diajak untuk langsung menambahkan cahaya pada scene. Bagi kebanyakan pengguna, lighting merupakan tahapan yang paling menarik sekaligus membosankan. Menarik karena dapat menghasilkan image yang natural, namun membosankan karena harus me-render berulang kali hingga mendapatkan setting yang sesuai. Sayang sekali, tidak ada cara/metode yang benar-benar signifikan untuk mempercepat waktu render. Animasi pencahayaan yang halus dapat memberi kesan karakter atau mood pada suatu scene sederhana yang dapat menjadi nilai tambah dari scene tersebut. Tutorial ini mengajak Anda memberi pencahayaan pada satu ruang sederhana dengan menggunakan ambient light. 1. Membangun Ruang Untuk model ruang dapat Anda gunakan file Tutorial1.mb yang terdapat pada CD terlampir. Pada menu bar, pilih File > Open Scene untuk mengambil file tersebut. Ruang sederhana ini berisi beberapa objek geometri yaitu cone, cube, dan cylinder yang semuanya dibuat menggunakan polygon primitives, bahkan ruang tersebut adalah cube polygon yang telah dibuang bagian atas dan sampingnya. Semua objek pada ruang ini telah diberi material. 2. Menambahkan Cahaya Tambahkan cahaya pada ruang ini dengan menggunakan ambient light sebagai sumber cahaya. Pada menu bar klik Create > Lights > Ambient Light lalu posisikan cahaya sedikit ke atas. Ambient Light: Posisi cahaya pada ruang agak sedikit ke atas. 3. Setting Atribut Ruang Primitif: Ruang sederhana berisi kerucut, kubus, dan silinder yang telah diberi material. Dengan ambient light masih terpilih, buka attribute editor (Ctrl+A). Pada attribute editor pastikan nilai Ambient Shade lebih besar dari 0 atau gunakan nilai default =
5 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 25 Ambient Shade: Pada ambient light, setting atribut ini menentukan jauhnya rambatan sinar yang ditimbulkan. Semakin kecil nilai ambient shade maka semakin luas lingkup efek cahaya yang ditimbulkan oleh ambient light. Walapun secara definitif cahaya yang menyebar (diffuse) bersinar ke segala arah, Maya memungkinkan kita untuk menaikkan intensitas ambient light secara lokal. Untuk tutorial ini kita membutuhkan cahaya dengan karakter tersebut agar cahaya bersinar lebih terang di area di mana sumber cahaya berada, namun tetap menyinari bagian-bagian lain pada scene. Dengan nilai default (0.450), cahaya lebih terang pada tempatnya berada dan pengaruhnya berkurang saat merambat menjauhi sumbernya. Ambient light dengan nilai ambient shade = 1 bekerja kurang lebih seperti point light. 4. Rendering Lakukan render untuk melihat efek yang ditimbulkan dan untuk memastikan apakah Anda sudah puas dengan posisi maupun intensitas efek yang ditimbulkan ambient shade. Jika belum, posisikan ulang cahaya di ruangan dan ubah setting ambient shade di attribute editor. Perlu diingat untuk tutorial ini Anda membutuhkan cahaya dengan nilai ambient shade lebih besar dari 0. Hasil Render: Efek ambient light lebih kuat di titik pusat ruang dan tampak sedikit redup di sudut-sudut ruang. Seperti tampak pada gambar hasil render, cahaya bersinar lebih terang pada posisinya dibanding area di sekelilingnya, namun sinarnya juga berpengaruh pada bagian-bagian objek yang tidak menghadap langsung. Tidak seperti sumber cahaya lainnya, efek cahaya ambient light mampu mencapai sisisisi gelap pada objek. Dengan point light, sisi-sisi tersebut tampak gelap. 5. Dynamics Pada tahap ini dan selanjutnya kita akan membuat simulasi cahaya berayun menggunakan perintah-perintah pada di modul Dynamics. Ubah pilihan modul pada menu set menjadi dynamics. Modul: Di bagian kiri status line terdapat menu set yang berfungsi untuk mengganti modul.
6 26 Simulasi dynamics hanya bekerja pada objek geometri; cahaya dan objek nongeometri lainnya seperti kamera tidak dapat berpartisipasi langsung pada simulasi dynamics. Untuk mengatasinya kita gunakan semacam trik yaitu kita tempelkan cahaya pada objek geometri misalnya bola. Bola inilah yang akan kita gantung dan ayunkan pada tali. 6. Membuat Bola Buatlah sebuah bola dengan langkah Create > NURBS Primitives > Sphere lalu posisikan seperti tampak pada gambar di bawah. Option: Option box yang berada di kanan submenu berisi setting yang dapat Anda ubah sesuai kebutuhan. Constraint Options: Langkah ini menambahkan semacam tali pada bola. Bola: Ambient light akan kita tempelkan pada bola ini agar dapat disimulasikan pada dynamics. Dengan menjalankan langkah di atas Anda memberi perintah pada Maya untuk melakukan dua hal: membuat tali dan mengubah bola menjadi rigid body. 7. Membuat Tali Dengan bola masih dalam keadaan terpilih, pada menu bar pilih Soft/Rigid Bodies > Create Constraint > Option. Option adalah simbol kotak kecil di sebelah kanan submenu. Pada kotak dialog Constraint Options pastikan Constraint Type = Nail lalu klik tombol Create. 8. Menggantung Tali Agar lampu dapat berayun, Anda harus memposisikan tali menjadi berada di atas bola. Pada jendela outliner pastikan tali (rigidnailconstraint1) dalam keadaan terpilih. Untuk membuka jendela outliner klik Window > Outliner pada menu bar. Aktifkan tool move lalu geser hingga ke langit-langit.
7 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 27 Nail: Posisikan tali pada langit-langit ruang. 9. Memberi Gaya pada Bola Pada dynamics, diperlukan semacam gaya layaknya pada dunia nyata agar objek dapat bergerak. Untuk itu Anda perlu menambahkan gaya gravitasi pada bola. Pastikan bola terpilih lalu pada menu bar klik Fields > Gravity. Pilih bola lalu geser dan posisikan bola seperti tampak pada gambar di bawah. Timeline: Area ini terdiri dari berbagai tool maupun setting untuk animasi. Timeline berada di bagian bawah interface Maya. 11. Simulasi Bola Jalankan simulasi bola berayun dengan cara klik tombol Play pada Playback Controls. Playback control berada di area kanan dari timeline. Posisi Baru: Posisikan bola seperti pada gambar agar dapat berayun pada tali. 10. Setting Frame Untuk menjalankan simulasi bola berayun agar tampak lebih natural, Anda perlu mengubah setting frame pada time slider. Ubah nilai Range End Frame dan Animation End Frame menjadi 150. Playback Controls: Bagian ini berada di area kanan timeline. Layaknya pada tape recorder atau vcd player, tombol-tombol pada playback controls juga berfungsi sama. Setelah Anda klik tombol play, tampak bola berayun-ayun pada tali seperti pendulum. Agar tidak terlalu membosankan kita modifikasi sedikit gerakannya.
8 Modifikasi Simulasi Dengan bola dalam keadaan terpilih, klik rigidbody1 pada Channel Box. Tentukan Initial Velocity X = 4 dan Initial Velocity Y = 4. Klik tombol play untuk menjalankan simulasi dan melihat perubahan yang terjadi. tekan Ctrl pada keyboard lalu pilih keduanya. Lalu pada menu bar pilih Constrain > Point untuk menyatukan keduanya. Perhatikan pada workspace Anda, tampak keduanya telah menyatu. Constrain: Dengan langkah ini Anda menyatukan cahaya dan bola. 14. Menyembunyikan Bola Channel Box: Anda dapat mengubah setting pada bola untuk mengubah gerakan simulasi. Setelah kita ubah sedikit setting pada bola nampak ayunan bola menjadi bervariasi dengan berayun ke sekeliling ruang. Walau kita memerlukan bola hanya sebagai tempat menempelkan cahaya, namun karena cahaya tidak berfungsi di modul dynamics jadi tidak mungkin kita hilangkan atau delete bola dari scene. Triknya adalah kita sembunyikan bola. Caranya, pastikan bola dalam keadaan terpilih lalu tekan Ctrl+H pada keyboard. Voila, bola sudah hilang dari scene. 13. Menyatukan Cahaya ke Bola Ide awal tutorial ini adalah membuat animasi cahaya berayun, kini saatnya anda menyatukan bola dengan cahaya. Terlebih dahulu ubah modul menjadi Animation dengan cara mengubahnya pada menu set seperti pada langkah 5 di atas atau tekan F2 pada keyboard. Pada jendela outliner pilih bola dan cahaya ambient light dengan cara Hide: Dengan menggunakan shortcut Ctrl+H, Anda dapat menyembunyikan objek terpilih.
9 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 29 Pastikan ambient light dalam keadaan terpilih lalu tekan tombol play untuk menjalankan simulasi. Tampak sekarang cahaya berayun-ayun di ruangan, namun animasi ini bukanlah seperti yang kita bayangkan. Untuk visualisasi yang sempurna Anda membutuhkan gambar animasi hasil rendering. Untuk itu mari kita lanjutkan ke langkah terakhir dari tutorial ini. 15. Batch Render Sampailah kita pada langkah akhir yang menentukan hasil akhir simulasi ini. Tahap ini adalah proses render animasi atau Batch Render. Kita perlu mengubah beberapa setting karena render untuk still image sedikit berbeda dengan render animasi. Buka jendela Render Global Settings. Pada tab common tentukan nama file Anda dan tentu- kan image format adalah AVI. Pastikan nilai start frame = 1 dan end frame = 150. Pada kolom input renderable objects pastikan pilihannya adalah render all. Untuk ukuran resolution tentukan sesuai keinginan Anda (disarankan untuk menggunakan 320x240 atau 640x480). Selanjutnya beralih ke tab maya software, pada area anti-aliasing quality Anda dapat menentukan kualitas hasil akhir render. Semakin baik kualitas semakin lama waktu render. Tab ab Maya a Softw twar are: Perhatikan setting yang perlu diubah. Tab ab Common ommon: Perhatikan setting yang perlu diubah sebelum batch render. Klik tombol close untuk menutup jendela render global settings. Ubah modul pada menu set menjadi Rendering lalu pada menu bar pilih Render > Batch Render > Option. Pada kotak dialog Batch Render Animation yang muncul Anda dapat menen-
10 Akhir Tutorial Batch Render Animation: Tentukan jumlah prosesor yang akan digunakan. tukan jumlah prosesor yang akan digunakan pada proses render. Jika Anda memiliki lebih dari satu prosesor, aktifkan pilihan Use all Available Processors. Klik tombol Batch Render dan tunggu hasilnya. Untuk melihat file hasil render pabila Anda tidak menentukan tempat penyimpanan hasil batch render (setting ini berada pada tab common di jendela render global settings) maka Anda dapat menemukannya di folder maya/projects/default/images pada harddisk Anda. Folder ini merupakan folder default penyimpan hasil render. Latihan ini berakhir pada tahap ini, jangan lupa untuk menyimpan hasil kerja Anda. Perlu diingat, pada tutorial ini Anda tidak menggunakan efek bayangan baik depth map shadows maupun raytrace shadows karena penekanan pada latihan ini adalah pada efek cahaya yang ditimbulkan. Selain itu dengan menambahkan efek bayangan maka waktu render menjadi lebih lama, terutama apabila menggunakan raytrace shadows. File kerja tutorial ini dapat Anda temukan pada CD lampiran dengan nama Tutorial_Akhir1.mb dan dapat Anda gunakan sebagai pembanding. Hasil akhir batch render dapat Anda temukan dengan nama Tutorial_Akhir1.avi. Tiga gambar di bawah adalah gambar render hasil akhir tutorial. Kita gunakan tiga buah gambar untuk melihat sekuen berayunnya cahaya. Render 1: Gambar ini menunjukkan cahaya masih berada di posisi semula.
11 AHAYAAN AAN (LIGHTING) 31 Render 2: Nampak cahaya berayun ke arah dinding sebelah kiri. Render 3: Sekarang cahaya berayun mendekati dinding sebelah kanan.
3D STUDIO MAX. Setting awal 3D Studio Max 9
3D STUDIO MAX Setting awal 3D Studio Max 9 1. Untuk kerja yang leluasa, aturlah resolusi desktop windows anda setinggi mungkin di Control Panel Display. Disarankan menggunakan monitor 17 atau lebih besar.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan
Lebih terperinciFinishing Pemodelan Objek 3D
BAB 2 Finishing Pemodelan Objek 3D 2.1 Finishing Desain Objek Untuk bisa mempresentasikan dengan bagus dan realistis sebuah desain objek 3D, perlu dilakukan beberapa hal penting dalam proses finishing.
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia
Lebih terperinci4.1 Konsep Dasar Animasi
BAB 4 Animasi 4.1 Konsep Dasar Animasi Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis. Sebelum era komputerisasi seperti sekarang, animasi merupakan proses yang rumit
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Tahap analisa dilakukan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana merancang suatu aplikasi Animasi 3D Rumah Ramah Lingkungan dengan menggunakan
Lebih terperinciTrik Seleksi SAP2000
2 Trik Seleksi SAP2000 Seleksi sangat diperlukan dalam aplikasi grafis. SAP2000 adalah komputer aplikasi dengan tampilan grafis yang sangat baik sehingga keterampilan kita dalam seleksi objek akan memberi
Lebih terperinciBAB 7 ANIMASI DAN RENDERING
BAB 7 ANIMASI DAN RENDERING Perintah dan tombol animasi terletak pada daerah sebelah bawah dari jendela 3DSMax. Pengertian animasi adalah hal yang berhubungan dengan pergerakan. Dalam hal ini objek yang
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN MODELING ARSITEKTUR 1. PENGATURAN BACKGROUND IMAGE
PROSES PEMBUATAN MODELING ARSITEKTUR 1. PENGATURAN BACKGROUND IMAGE Untuk memunculkan tab Transform yang ada di sebelah kanan klik N pada keyboard.lalu scroll ke bawah dan cari option background image
Lebih terperinciCloudy Morning. Project 2
Project 2 Cloudy Morning Langit dan awan kadang memiliki peran penting dalam gambar landscape, di mana objek langit biasanya memiliki porsi ruang yang lebih dominan dari objek yang lain. Bentuk awan dan
Lebih terperinciKata Pengantar... v Daftar Isi... vii BAGIAN I DASAR... 1
DAFTAR ISI Kata Pengantar... v Daftar Isi... vii BAGIAN I DASAR... 1 Bab 1 Pendahuluan... 3 1.1 Rendering dengan 3DS Max...3 1.2 Radiosity Itu Sulit?...5 1.3 Tentang Buku Ini...7 Bab 2 Radiosity... 9 2.1
Lebih terperinciMODUL III. VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title
MODUL III VIDEO (Part 3) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan animasi motion/grafhics dan membuat title B. TEORI dan PRAKTEK Animasi Motion/grafics 1. Animasi Position Animasi position disebut
Lebih terperinciBasic 3D Modelling dan Animasi Menggunakan 3DS MAX
Basic 3D Modelling dan Animasi Menggunakan 3DS MAX 3ds max 2010 adalah program tiga dimensi dari perusahaan Autodesk yang memiliki banyak kelebihan. Fitur baru dan tampilannya menjadi daya tarik tersendiri
Lebih terperinciBekasi, Januari 2007
Kata Pengantar 3DS Max adalah program untuk modeling, rendering, dan animasi, yang memungkinkan Anda untuk mempresentasikan desain Anda, seperti desain interior, arsitektur, dan iklan, secara realistik
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI
PERTEMUAN 2 MEMBERIKAN TRANSISI Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami konsep transisi editing, 2. Mahasiswa mampu melakukan editing transisi antar frame dalam sebuah video. Metode pemberian transisi
Lebih terperinciMembuat Tombol Enter dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando
Membuat Tombol Enter dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando Pembuatan tombol enter di bawah ini adalah pembuatan tombol dengan menggunakan alat seleksi lingkaran dan gradient, langkah-langkah
Lebih terperinciMartil. Gambar 5.1. Animasi Martil yang Sedang Memaku Kayu. Berikut langkah-langkah pembuatannya.
Martil Pada bab ini kita akan membuat animasi martil yang sedang memaku. Gerakan martil dan paku terjadi secara berulang sampai paku benar-benar menancap sepenuhnya dalam kayu. Gambar 5.1. Animasi Martil
Lebih terperinciPENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX
PENGENALAN INTERFACE MACROMEDIA DITECTOR MX Sebelum kita mempraktekkan tutorial singkat ini, sebaiknya software Macromedia Director di-install terlebih dahulu. Untuk menjalankan program Macromedia Director
Lebih terperinciAnimation. Semua gerakan yang Anda pikirkan, dapat dilakukan dalam Maya.
Pengenalan Autodesk Maya 2009! BAB 1 Pada maya versi ini Anda akan diberi kemudahan dalam pembuatan games, film, TV, dan desain grafis. Maya 2009 memberikan sejumlah fitur baru dan perangkat tambahan yang
Lebih terperinciModul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro
Modul 10: Mengolah Video dengan Adobe Premiere Pro A. Tujuan: Mahasiswa mampu melakukan proses editing, pemberian efek transisi, dan memproduksi file video dengan menggunakan Premiere Pro. B. Langkah Dasar
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan
Lebih terperinciBekasi, Desember 2006
Kata Pengantar 3DS Max adalah program untuk modeling, rendering, dan animasi yang memungkinkan Anda untuk mempresentasikan desain Anda, seperti desain interior, arsitektur, dan iklan, secara realistik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan (Harsokusoemo, 2000) Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan
Lebih terperinciPemodelan Objek Pena Cantik 3D
DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis
Lebih terperinciMemberi Efek Transisi
MODUL III VIDEO (Part 2) A. TUJUAN Mahasiswa mengerti cara memberikan efek transisi, efek video dan teknik editing tingkat lanjut B. TEORI dan PRAKTEK Memberi Efek Transisi Transisi video adalah efek yang
Lebih terperinciLangkah pembuatan efek foto blending dengan Photoshop
Langkah pembuatan efek foto blending dengan Photoshop Langkah 1 Buatlah sebuah file baru dengan Photoshop. Caranya ya dengan memilih menu File > New. Saat muncul kotak dialog New, silahkan diisi dengan
Lebih terperinciMenambahkan Efek Cuaca pada Gambar
Menambahkan Efek Cuaca pada Gambar Pada bab ketujuh ini Anda akan mempelajari penambahan spesial efek pada gambar untuk memberikan tampilan akhir gambar yang mempunyai ekspresi pengaruh dari cuaca terhadap
Lebih terperinciMODUL IV EFEK VIDEO Memberi Efek Pada Clip Video PAL,
MODUL IV EFEK VIDEO Sebagai alat editing profesional maka Adobe Premiere Pro juga dilengkapi dengan fasilitas Visual Effects. Kita dapat mengaplikasikan efek-efek visual yang menarik pada clip-clip yang
Lebih terperinciMengenal Adobe Photoshop CS3
Bab 1 Mengenal Adobe Photoshop CS3 Bab ini akan membahas sekilas dasar-dasar Photoshop CS3. Kebanyakan pembahasan ini disediakan untuk para newby, tapi saya tambahkan juga beberapa tip dan trik yang pasti
Lebih terperinciTUTORIAL AUTODESK 3DS MAX 2011 MEMBUAT BALON ANEKA WARNA 3 DIMENSI
MEMBUAT BALON ANEKA WARNA 3 DIMENSI Gambar 1. Balon Aneka Warna Untuk membuat balon aneka warna dengan Autodesk 3DS max 2011 ada beberapa langkah yang harus kita lakukan. Dalam langkah-langkah tersebut
Lebih terperinciLatihan Animasi Flash
Latihan Animasi Flash Dalam latihan kali ini kita akan membuat animasi Flash pergerakan objek mobil dengan metode tweening motion yang disertai dengan action script untuk mengendalikan animasi. Berikut
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Aplikasi Dengan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dalam skripsi ini, implementasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan membahas tentang implementasi dari konsep yang dibuat, serta melakukan demo hasil aplikasi yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Ir. Sofi Ansori Penulis
KATA PENGANTAR Sebagai prakata, pertama kali yang sangat ingin penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu proses penulisan
Lebih terperinciPemodelan Objek Monitor 3D
DISCLAIMER Seluruh dokumen E-Trik di dalam CD ini dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk tujuan belajar bukan komersial (non-profit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis
Lebih terperinci3. Kegiatan Belajar 4 : Membuat animasi menjadi sebuah movie.
3. Kegiatan Belajar 4 : Membuat animasi menjadi sebuah movie. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1) Peserta Diklat dapat menggunakan menu-menu dan shortcut dalam proses pembuatan animasi dimensi 3 dan menjadikannya
Lebih terperinci3. Hapus kubus (cube). Dengan cara seleksi kubus (klik kanan) lalu tekan X pada keyborad.
1. Buka software Blender 2. Tampilan awal akan seperti ini 3. Hapus kubus (cube). Dengan cara seleksi kubus (klik kanan) lalu tekan X pada keyborad. 4. Gantikan dengan bola (UV Sphere) karena kita akan
Lebih terperinciBAB 1 Pengenalan 3ds Max
BAB 1 Pengenalan 3ds Max 1.1 Rekomendasi Sistem Komputer 3ds max merupakan program permodelan 3 dimensi yang lebih komunikatif, baik desain produk maupun periklanan. Agar bisa bekerja dengan baik, tentunya
Lebih terperinci1 Blender animation club. Book material.
1 Blender animation club. Book material. Book material material merupakan hal wajib dalam animasi. Karena itu bila kita ingin membuat memberikan suatu warna, kita bisa memberinya dengan material. Material
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI
MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MODUL VII MENGEKSPOR MOVIE Clip-clip yang telah kita susun dan edit dalam Timeline
Lebih terperinciBab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah model proses Prototype. Model prototype (Prototyping model)
Lebih terperinciBAB 10 Bouncing Ball / Bola memantul
BAB 10 Bouncing Ball / Bola memantul Bouncing Ball / Bola memantul Merupakan sebuah latihan yang paling terkenal dan biasa dilakukan oleh para animator pemula, pada latihan bola memantul akan ada banyak
Lebih terperinciModul #8: Membuat Model 3D dengan Adobe After Effect 3D Invigorator
Modul #8: Membuat Model 3D dengan Adobe After Effect 3D Invigorator A. Tujuan Mahasiswa mampu menguasai penggunaan efek 3D invigorator sebagai efek yang menghasilkan objek 3D dalam after effect. B. Langkah-langkah
Lebih terperinciMengganti Warna Background Pas Foto dengan Menggunakan
Mengganti Warna Background Pas Foto dengan Menggunakan Adobe Photoshop Oleh : Tomy Meilando Selamat datang di tutorial mengganti warna background pas foto dengan menggunakan software adobe photoshop. Tutorial
Lebih terperinciMengatur Tampilan AutoCAD
Mengatur Tampilan AutoCAD Untuk berinteraksi dengan sebuah program, Anda pasti akan disuguhkan dengan sebuah tampilan (interface) program tersebut. Ini tentunya untuk memudahkan Anda sebagai user dalam
Lebih terperinciMODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR
MODUL 1 SWISHMAX ANIMASI TEKS & ANIMASI GAMBAR 1.1 SwishMax merupakan aplikasi untuk membuat animasi flash seperti halnya Macromedia Flash MX. Namun perbedaannya, SwishMax lebih mudah dalam penerapannya
Lebih terperinciHeryzal Heryandi
Tutorial Adobe Premiere Pro Heryzal Heryandi pretts2@yahoo.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial
Lebih terperinciProduksi Iklan Audio _ Visual
Modul ke: Produksi Iklan Audio _ Visual Pengenalan Adobe Premiere Fakultas ILMU KOMUNIKASI Dudi Hartono, S. Komp, M. Ikom Program Studi MARCOMM & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Adobe Premiere Adobe Premiere
Lebih terperinciRENCANA PEMELAJARAN SISWA
Bab II Pemelajaran A. RENCANA PEMELAJARAN SISWA Kompetensi : Mengoperasikan animasi dimensi tiga (3) Sub Kompetensi : 1.Mempersiapkan software 3D Studio Max 6 2.Mengenali menu dan kontrol animasi pada
Lebih terperinciBAB II MENU DAN IKON PADA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANIMASI
BAB II MENU DAN IKON PADA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANIMASI Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi menu ikon pada perangkat lunak pengolah animasi Indikator : - Mengidentifikasi menu dan ikon pada Menu Bar
Lebih terperinci3D Graphic Architecture - 1 POKOK BAHASAN
3D Graphic Architecture - 1 10 POKOK BAHASAN Materi Lanjutan 2 Material/Texture : Membuat Material/Texture, Mengaplikasikan Material/Texture, Mengaktifkan Texture, Men-Skala-Kan Material/Texture Lighting/Pencahayaan
Lebih terperinciPenyuntingan Digital I 2011
MODUL 4 Adobe Premiere Cs3 Oleh: Handriyotopo, M.Sn A. Pengantar Adobe premiere pro adalah merupakan salah satu sofware editing atau penyuntingan audiovisual yang sekarang cukup familier di dunia broadcasting
Lebih terperinciPERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE
PERTEMUAN 6 MENGEKSPOR MOVIE Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa memahami berbagai encoder video di Adobe Premiere 2. Mahasiswa mampu melakukan export video ke beberapa format encoder di Adobe Premiere. Clip-clip
Lebih terperinciModul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form
Modul Praktikum Basis Data 11 Membuat Menu dengan Form Pokok Bahasan : - Membuat dan menggunakan switchboard - Membuat Menu Navigasi Berupa Form Tujuan : - Mahasiswa mampu membuat dan menggunakan switchboard
Lebih terperinciMembuat banner web berbasis Flash Membuat tombol untuk navigasi movie klip Membuat jam digital
Kata Pengantar Buku Student Exercise Series Flash merupakan pasangan dan pelengkap dari seri buku Student Guide Series yang cocok dan pas untuk dijadikan pegangan belajar dan latihan secara mudah, praktis,
Lebih terperinci1.1 Koreksi Warna Menggunakan Levels dan Auto Levels
Student Guide Series: Mengedit Foto dengan Photoshop CS. Koreksi Warna Menggunakan Levels dan Auto Levels Untuk mengoreksi warna, Anda bisa menggunakan Levels dan Auto Levels. Kedua fitur ini memiliki
Lebih terperinciMENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO
1 MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA UNTUK MEMBUAT TUTORIAL VIDEO Setelah program terinstall dengan sempurna, kini saat bagi anda untuk konsentrasi merekam Tutorial yang akan dibuat. Namun sebelum itu, anda
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dapat dilakukan, sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya
Lebih terperinciEditing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro
Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB VIII. ANIMASI CLIP/MOTION GRAPHICS Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini
Lebih terperinciBAB 4 MATERIAL OBJEK. Material Objek. Tombol Material Editor. Slot material : tempat meracik material
BAB 4 MATERIAL OBJEK Perintah objek terletak pada kelompok menu Tool Bar yaitu terletak pada sebelah atas dari jendela 3DSMax. Atau dengan menekan tombol M pada keyboard sebagai shortcut. Untuk menutup/mengakhiri
Lebih terperinciEditing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro
Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB V. MEMBERIKAN TRANSISI Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen ini dapat digunakan,
Lebih terperinciMODUL V DESAIN DENGAN OBYEK FOTO
MODUL V DESAIN DENGAN OBYEK FOTO A. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Memberikan pengenalan tentang pengolahan foto dalam desain grafis dengan menggunakan aplikasi Photoshop. 2. TUJUAN Agar mahasiswa dapat menggunakan
Lebih terperinciMengelola File, Folder, dan Album
BAB 2 Mengelola File, Folder, dan Album Pada bagian ini akan dipelajari bagaimana Google Picasa memberikan kemudahan pengguna untuk mengoleksi dan mengelola data-data, baik foto maupun video yang ada dalam
Lebih terperinciTUTORIAL AUTODESK 3DS MAX 2011 MODELING GELAS CANTIK 3 DIMENSI
MODELING GELAS CANTIK 3 DIMENSI Gambar 1. Aneka Macam Gelas. Untuk membuat gelas cantik seperti salah satu dari contoh gelas-gelas cantik di atas dengan Autodesk 3DS max 2011, ada beberapa langkah yang
Lebih terperinciBAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana
49 4.1 Implementasi Program Aplikasi BAB 4 IMPLEM ENTASI DAN EVALUASI Dengan aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat dalam skripsi ini, implemntasi akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
Lebih terperinciANIMASI PEMBELAHAN SEL
ANIMASI PEMBELAHAN SEL A. Tujuan 1. Membuat animasi benda bergerak 2. Membuat animasi sederhana pembelajaran biologi tentang pembelahan sel menggunakan macromedia flash B. Alat dan Bahan 1. Petunjuk Pratikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PHOTOSHOP CS2
BAB I PENDAHULUAN PHOTOSHOP CS Photoshop merupakan aplikasi desain grafis yang sangat kompleks. Hasil olahan Photoshop dapat berupa iklan, poster, film, video games hingga animasi.. Memulai Photoshop CS
Lebih terperinciBAB Desain Tempat Puntung Rokok
BAB 3 DESAIN PRODUK MERCHANDISE 3.1 Desain Tempat Puntung Rokok Desain tempat puntung rokok/asbak bisa dibuat dengan beberapa perintah gambar seperti Line dan Arc, serta Circle. Selain itu diperlukan juga
Lebih terperinciAli Salim
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Tutorial Flash 4.0 Ali Salim alisalim@inbox.lv Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciBab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form
Bab 15 Menggunakan Menu Navigasi Berupa Switchboard dan Form Pokok Bahasan Membuat dan Menggunakan Switchboard Membuat Menu Navigasi Berupa Form Untuk memudahkan navigasi semua obyek pada file database
Lebih terperinciAutoCAD. untuk. Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D
AutoCAD untuk Desain dan Finishing Rancang Bangun 3D Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
Lebih terperinciPengembangan Animasi Dasar Pada Flash 8 Professional
Pengembangan Animasi Dasar Pada Flash 8 Professional 1. Buka file dasar-1.fla (file flash document yang dibuat pada tutorial 3). 2. Simpan pekerjaan dengan nama file dasar-2. Klik menu File > pilih dan
Lebih terperinciMEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO
MEMBUAT EFEK TRANSISI VIDEO Transisi video adalah efek yang menampilkan perubahan tampilan dari satu klip ke klip yang lain. Pada umumnya penerapan transisi video digunakan untuk proses penggantian tampilan
Lebih terperinciLatihan 1. Pertemuan 7
Pertemuan 7 Latihan 1 Membuat Teks 1. Aktifkan After Effect CS 3 2. klik menu composition New Composition (Beri Nama: Latihan1), pilih Presets : PAL D1/DV Square Pixel. Atur Durasi menjadi 4 detik 3. Importkan
Lebih terperinciModul Praktikum Dasar Broadcasting
Modul Praktikum Dasar Broadcasting Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere adalah aplikasi editing video yang sesuai dengan standar penyiaran. Hadirnya modul ini diharapkan dapat memberikan panduan dasar
Lebih terperinciA. Area Kerja Flash MX
AREA KERJA DAN TOOLS FLASH A. Area Kerja Flash MX Menu Timeline Panel Toolbox Action Frame dan Propeties Stage Area gambar pada Flash MX Profesional 2004 terdiri dari beberapa bagian: 1. Menu, berisi kumpulan
Lebih terperinciTIK CERDA S. Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP TIK CERDAS. TIK CERDAS Surabaya, Indonesia
TIK CERDA S Adobe Photoshop MODUL ADOBE PHOTOSHOP Surabaya, Indonesia Memulai adobe photoshop cs 4 1. Klik menu file new 2. Atur ukuran dokumen sesuai kebutuhan, setelah itu klik ok 3. Mengenal elemen
Lebih terperinciBAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA
BAB IV MEMBUAT KARYA GRAFIS SEDERHANA Kompetensi Dasar : Membuat karya grafis sederhana Indikator : - Membuat proyek baru - Melakukan format pada teks - Melakukan format pada grafis - Melakukan penggabungan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita dalam desain dan pembuatan game bergenre vehicular combat untuk anak-anak. Sebelum memulai mendesain,
Lebih terperinci6.1 Praktek Penggunaan Panel Layer
6.1 Praktek Penggunaan Panel Layer Untuk melakukan editing di Adobe Photoshop yang harus diperhatikan dan minimal menguasai dan mengenal tab layer yang disediakan, karena tab layer tersebut merupakan map
Lebih terperinciPembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio
Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Camtasia Studio Dody Firmansyah SMK Informatika Bina Generasi Bogor Jl. Pagelaran No.2 Ciomas Bogor (0251) 639985 Pembuatan Media Pembelajaran menggunakan Camtasia
Lebih terperinciSession #1. 1.introducing 3ds max.
Materi: 1. introducing 3ds max. 2. basic text. 3. bevel. 4. extrude. 5. mapping. 6. lightning. 7. rendering. 8. importing vector from illustrator. 1.introducing 3ds max. Session #1 diatas adalah tampilan
Lebih terperinci1. TUJUAN Mahasiswa dapat menganimasikan objek 3D dengan menggunakan Blender Mahasiswa dapat membuat animasi 3D sederhana dari objek di sekitar
Modul 10 ANIMASI 3D Bagian 2 KOMPETENSI Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan dan memanfaatkan Blender dengan baik 1. TUJUAN Mahasiswa dapat menganimasikan objek 3D dengan
Lebih terperinciAplikasi AutoCAD. untuk Desain Rancang Bangun 3D
Aplikasi AutoCAD untuk Desain Rancang Bangun 3D Aplikasi AutoCAD untuk Desain Rancang Bangun 3D Suparno Sastra M. PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Aplikasi AutoCAD untuk Desain Rancang Bangun 3D Suparno
Lebih terperinci5.1 Pelajaran: Menggunakan Map Composer
BAB 5 Modul: Membuat Peta Pada modul ini, Anda akan mempelajari bagaimana menggunakan Map Composer QGIS untuk menghasilkan peta yang berkualitas lengkap dengan semua komponen peta yang diperlukan. 5.1
Lebih terperinci3.1 Mengenal Audacity Portable
Audacity Portable Sesuai dengan namanya Audacity Portable adalah program audio editor yang bersifat portabel. Bersifat portable artinya software ini dapat Anda tempatkan dalam drive penyimpanan yang dapat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI Menurut konsep dan perancangan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dibawah ini akan membahas langkah - langkah pembuatan aplikasi tersebut.
Lebih terperinciII. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 A. DEFINISI PIRANTI LUNAK ANIMASI Aplikasi Ulead VideoStudio adalah sebagai salah satu piranti untuk membuat video, gambar, dan mengolah suara/musik. Jadi anda dituntut untuk
Lebih terperinciMICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan
MICROSOFT POWERPOINT Pendahuluan Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point akan membantu
Lebih terperinciGajah Bermata Satu. Project 1
Project 1 Gajah Bermata Satu Dalam project pertama ini kita akan membuat manipulasi gajah yang mempunyai mata satu, mungkin di kehidupan nyata ini jarang terjadi namun dengan Photoshop kita bisa membuatnya.
Lebih terperinciBAB IX MACROMEDIA FLASH (5) MASK DAN MASKING
BAB IX MACROMEDIA FLASH (5) MASK DAN MASKING Materi yang dipelajari pada bagian ini adalah: Membuat layer mask, animasi mask dan multilayer masking Mask adalah fasilitas dari Flash yang membuat Anda bisa
Lebih terperinciPRAKTIKUM MULTIMEDIA MODUL VII DASAR ADOBE AFTER EFFECTS 6.5. Disusun Oleh : Munengsih Sari Bunga
PRAKTIKUM MULTIMEDIA MODUL VII DASAR ADOBE AFTER EFFECTS 6.5 Disusun Oleh : POLITEKNIK INDRAMAYU 2012 2 MODUL VII DASAR ADOBE AFTER EFFECTS 6.5 A. TUJUAN Pada modul 7, akan mengenal efek visual dengan
Lebih terperinciMengekspos Sinar Matahari dan Bulan
Mengekspos Sinar Matahari dan Bulan Pada pembahasan berikut ini, Anda akan mempelajari teknik aplikasi Photoshop yang digunakan untuk membuat desain kreatif, sehingga Anda akan mendapatkan gambar yang
Lebih terperinciBasic Modelling, Shading, Lighting & Rendering Menggunakan MAYA 2009
Tutorial Basic Modelling, Shading, Lighting & Rendering Menggunakan MAYA 2009 Metadata: By: Bhanu Sri Nugraha, M.Kom e-mail: bhanu@amikom.ac.id Office: STMIK AMIKOM YOGYAKARTA First published : 2012 Spesifikasi
Lebih terperinciSpesifikasi: Ukuran: 11x18 cm Tebal: 200 hlm Harga: Rp Terbit pertama: September 2005 Sinopsis singkat:
Spesifikasi: Ukuran: 11x18 cm Tebal: 200 hlm Harga: Rp 22.800 Terbit pertama: September 2005 Sinopsis singkat: Buku ini mengulas rahasia dan sisi tersembunyi Adobe Photoshop CS2 yang biasanya jarang diungkap
Lebih terperinciIBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM
TUTORIAL MEMBUAT PRESENTASI MENGGUNAKAN IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM Tugas Aplikasi Komputer II Dosen : Ni Komang Yossy Trisna Sukawati Disusun Oleh : JEFFRY RAHMATULLAH KHOIRI 131020700074 SEKOLAH
Lebih terperinci03ILMU. Microsoft Word Mata Kuliah: Aplikasi Komputer. Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. KOMPUTER. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Microsoft Word 2007 Mata Kuliah: Aplikasi Komputer Fakultas 03ILMU KOMPUTER Sabar Rudiarto, S.Kom., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika Materi Yang Akan Disampaikan Pendahuluan Membuat Dokumen
Lebih terperinciMATERI : Create : AEC Extended : Wall, Stairs, Door, Windows Modifier : Bevel Material : Multi - Sub / Object, Matte / Shadow
PENDAHULUAN Dalam pembuatan desain rumah bertingkat dengan komponen arsitektur seperti dinding, pintu, jendela, tangga, dll. Tingkat presisi diatur agar menyerupai AutoCad sehingga bangunan tampak menyatu
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Rancangan Awal Pemodelan Blender merupakan software grafis 3 Dimensi yang sangat baik. Tidak hanya menyediakan fasilitas untuk membuat object 3D dengan mudah tapi juga
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Kapal laut adalah sebuah alat transportasi laut yang sangat banyak digunakan masyarakat selama ini. Di Indonesia, kecelakan transportasi laut sering kali
Lebih terperinci