Lampiran 15. Tanaman Koleksi Dinas Pertanian dan Kebun Binatang Surabaya. Habitus Pohon
|
|
- Widya Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 15. Tanaman Koleksi Dinas Pertanian dan Kebun Binatang Surabaya Habitus Pohon Nama Lokal: Abiu, Aboi Pouteria caimito Nama Lokal: Akasia Golden Cassia surattensis Burm,F Nama Lokal: Antiaris Antiaris toxicaria Lesch. Nama Lokal: Bambu Cina / Bambu Kuning Bambusa multiplex (Lour) Raeuschel Nama Lokal: Bambu Hijau Bambusa sp. Nama Lokal: Bambu philipina Bambusa sp. 701
2 Nama Lokal: Barbadas Malpighia glabra Mill. Nama Lokal: Buah Ara / tin Ficus carica L. Nama Lokal: Bungur putih Lagerstroemia gudiosa Nama Lokal: Canon Caurophyta novoguinensis Nama Lokal: Damar Agathis dammara (Lamb.) Rich. Nama Lokal: Delima Hitam Punica granatum L. "Hitam" 702
3 Nama Lokal: Dewandaru Eugenia uniflora L. Nama Lokal: Doro Putih Phyllanthus sp. Nama Lokal: Empedu Singa Nama Lokal: Gading - Nama Lokal: Gatot kaca - Nama Lokal: Gayam Inocarpus edulis Forst. 703
4 Nama Lokal: Gempol Nauclea orientalis L. Nama Lokal: Jambu Jamaika Eugenia sp. Nama Lokal: Jambu Varigata Psidium sp. Nama Lokal: Jaranan Crataeva nurvala Buch. Ham. Nama Lokal: Jati Tectona grandis L.f. Nama Lokal: Johar Cassia siamea Lamk 704
5 Nama Lokal: Jeruk Pamelo Citrus maxima (Burm.) Merr. Nama Lokal: Jeruk Sitrun Citrus medica L. Nama Lokal: Kantil Kuning Michelia champaca L. Nama Lokal: Kawista Limonia acidissima L. Nama Lokal: Kayu Arang Diospyros frutescens Bl. Nama Lokal: Kayu Hitam Diospyros celebica Bakh. 705
6 Nama Lokal: Kayu Manis Cinnmomun burmanii Nama Lokal: Kecapi / Sentul Sandoricum koetjape (Burm.F.) Merr. Nama Lokal: Kedawung Parkia javanica (Lam.) Merr. Nama Lokal: Kedondong Cina Spondias mombin L. Nama Lokal: Kelengkeng Diamond Euphoria longana (Lour.) Steud. Nama Lokal: Kemenyan Styrax benzoin Dryand. 706
7 Nama Lokal: Kemiri Hutan Aleurites moluccana (L.) Willd. Nama Lokal: Kemuning Cina Murraya paniculata L. Jack. Nama Lokal: Kenari Canarium commune L. Nama Lokal: Kendal Cordia dichotoma Forst.F. Nama Lokal: Kepel Stelechocarpus burahol (Bl.)Hook.F.& Th. Nama Lokal: Kesambi Schleichera oleosa (Lour.) Oken 707
8 Zoom Out Nama Lokal: Kepuh Sterculia foetida L. Nama Lokal: Klerak Sapindus rarak Dc. Nama Lokal: Kopi Coffea robusta Lindl.Ex De Will. Nama Lokal: Kunto bimo/buah Gandul Kigelia piñata 708
9 Nama Lokal: Luteng Hydnocarpus anthelmintica Pierre. Nama Lokal: Makadania Macadamia hildebrandii Sten. Nama Lokal: Mangga Madu Mangifera indica L. Nama Lokal: Mangga Okyong Mangifera indica L. Nama Lokal: Matoa Pometia pinnata J.R.& G.Forst. Nama Lokal: Merbau Intsia bijuga 709
10 Nama Lokal: Mulwo Annona reticulata L. Nama Lokal: Mundu Garcinia dulcis Kurz. Nama Lokal: Naga Sari Mesua ferrea L. Nama Lokal: Nam - nam Cynometra cauliflora L. Nama Daerah : Nyamplung Nama Ilmiah : Colophyllum inophyllum L. Nama Lokal: Pedaka Cempedak Artocarpus integer Thunb. Merr. 710
11 Nama Lokal: Pilang Acacia leucophloea Willd. Nama Lokal: Poh-pohan Pilea melastomoides (Poir.) Bl. Nama Lokal: Preh Ficus ribes Reinw Nama Lokal: Prono Jiwo Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn. Nama Lokal: Putsa / Apel India Ziziphus mauritiana Lamk. Nama Lokal: Randu Alas Bombax malabaricum DC. 711
12 Nama Lokal: Rukem Flacourtia rukam Zoll.& Mor. Nama Lokal: Saga pohon Adenanthera microsperma T. & B. Nama Lokal: Saga telik Abrus precatorius L. Nama Lokal: Sengon laut Albizia falcataria (L.) Fosberg. Nama Lokal: Siwil Kutil Pterocymbium javanicum R. Br. Nama Lokal: Sumber air Talena sp. 712
13 Nama Lokal: Tekik Albizzia lebbeck Nama Lokal: Trengguli Cassia fistula L. Nama Lokal: Trenggulun Protium javanicum Burm. Habitus Palm, Perdu, Semak, Herba dan Merambat Nama Lokal: Kelapa Kopyor Cocos nucifera Nama Lokal: Baleria Barleria cristata Nama Lokal: Cincau Cyclea barbata Miers. 713
14 Nama Lokal: Lompong- Lompongan Begonia sp. Nama Lokal: Odontonema Odontonema strictum (Nees) Kuntz. Nama Lokal: Syngonium Syngonium podophyllum 714
Judul Penelitian : Kebijakan pengelolaan Cagar Alam Gunung Celering Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah
LAMPIRAN 97 98 Lampiran 1. : Daftar panduan wawancara Judul Penelitian : Kebijakan pengelolaan Cagar Alam Gunung Celering Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah Oleh : Didik Trinugraha Herlambang / NIM
Lebih terperinciBAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola tanam agroforestri yang diterapkan petani di Desa Pesawaran Indah terdapat pada 3 (tiga) fisiografi berdasarkan ketinggian tempat/elevasi lahan. Menurut Indra, dkk (2006)
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan. Lampiran 2. Nilai Biomassa dan Karbon Tersimpan Pada RTH Hutan Kota Taman Beringin a.
Lampiran 1. Perhitungan dan Karbon Tersimpan Contoh : Diketahui Angsana (Pterocarpus indicus) yang memiliki berat jenis 0,65 gr/cm 3 terdapat pada RTH Ahmad Yani dengan diameter 40 cm, maka nilai biomassa
Lebih terperinciBAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK
BAB IV PROFIL VEGETASI GUNUNG PARAKASAK A. Kehadiran dan Keragaman Jenis Tanaman Pada lokasi gunung parakasak, tidak dilakukan pembuatan plot vegetasi dan hanya dilakukan kegiatan eksplorasi. Terdapat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Tanaman Sebagai Penyerap Karbondioksida
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karbondioksida Gas CO 2 adalah bahan baku bagi fotosintesis dan laju fotosintesis dipengaruhi oleh kadar CO 2 di udara (Ardiansyah 2009). June (2006) menyatakan peningkatan
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Lampiran 2. Foto Objek Fokal Orangutan Dalam Penelitian Individu jantan dewasa Individu jantan remaja Individu betina dewasa Individu betina dewasa bersama anaknya Lampiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai hutan tropis dengan luas terbesar ketiga setelah Brazil dan Zaire, sehingga memiliki tanggung jawab dalam melestarikan agar tetap dapat berfungsi
Lebih terperinciDaerah Aliran Atas: Pohon: -Pinus (Pinus mercusii) Semak: -Pakis (Davillia denticula) -Kirinyu (Cromolaena odorata) -Pokak
Daerah Aliran Atas: Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro: Vegetasi tepi sungai berupa semak campuran pepohonan yang tumbuh di atas tebing curam (20 m). Agak jauh dari sungai terdapat hutan Pinus (Perhutani);
Lebih terperinciIdentifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Bangli
AGROTROP, 5 (2): 179-186 (2015) ISSN: 2008-155X Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal di Kabupaten Bangli
Lebih terperinciIsi Materi. Tujuan Pemilihan Jenis Faktor Pertumbuhan Tanaman Strategi Pemilihan Jenis
Isi Materi Tujuan Pemilihan Jenis Faktor Pertumbuhan Tanaman Strategi Pemilihan Jenis Tujuan Pemilihan Jenis Tanaman Agar tanaman yang dipilih dapat tumbuh baik sesuai dengan kondisi lingkungan sehingga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.33/Menhut-II/2007
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P.33/Menhut-II/2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.51/MENHUT-II/2006 TENTANG PENGGUNAAN SURAT KETERANGAN ASAL USUL (SKAU) UNTUK PENGANGKUTAN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Taman Agro Satwa Wisata Bumi Kedaton. Keberadaan Taman Agro Satwa dan Wisata Bumi Kedaton Resort di Kota
24 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Taman Agro Satwa Wisata Bumi Kedaton Keberadaan Taman Agro Satwa dan Wisata Bumi Kedaton Resort di Kota Bandar Lampung, merupakan area yang pada awalnya berupa sebidang
Lebih terperinci-1 DUA,.( KESATU. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN BENIH TANAMAN HUTAN
MENIERI,KBFUTANAN I,EPUBLIK INDONE$II. KEPUTUS_AN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor :.SK. 877 /Menhut-II/2O14 TENTANG PENETAPAN BENIH TANAMAN HUTAN DENGAN RAIIMAT TUHAN YANG MAHA ESA!/TENTERI
Lebih terperinciREKAYASA VEGETATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO LONGSOR
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan REKAYASA VEGETATIF UNTUK MENGURANGI RISIKO LONGSOR Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jl. Jend. A. Yani Pabelan, Kartasura
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI EKOSISTEM DARAT KORIDOR SUNGAI TERHADAP DANAU RAWA PENING
JRL Vol. 4 No.2 Hal 81-86 Jakarta, Mei 2008 ISSN : 2085-3866 PENGARUH KONDISI EKOSISTEM DARAT KORIDOR SUNGAI TERHADAP DANAU RAWA PENING E. Hanggari Sittadewi Peneliti Madya Pada Pusat Teknologi Lahan,
Lebih terperinciPedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Etnobotani Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur I. TINGKAT PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT A.
Lebih terperinciTugas Makala Agroforestry. Oleh (A ) SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
Tugas Makala Agroforestry SISTEM AGROFORESTRY DI KAWASAN HUTAN HAK Oleh H Herman W Tubur T b (A252080051) SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 1. Pendahuluan 2. Perhutanan Sosial (Social
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Biomassa dan Karbon Tersimpan
Lampiran 1. Perhitungan dan Contoh Diketahui : RTH Hutan Kota Bumi Perkemahan Pramuka Cadika dengan luas 1,911 Ha Berat Jenis Jabon (Anthocephalus cadamba ) adalah 0,42 gr/cm 3 Diameter Jabon (Anthocephalus
Lebih terperinciKEANE SKRIPSI. Disusun oleh: FAKULTAS
KEANE EKARAGAMAN TUMBUHAN DAN POPULASINYA DI GUNUNG KELUD PASCA ERUPSI 2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi Disusun oleh: SITI WILDA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17% dari jumlah seluruh spesies burung dunia. Tiga ratus delapan puluh satu spesies di antaranya merupakan endemik Indonesia
Lebih terperinciIDENTIFIKASI TUMBUHAN PENGHIJAUAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BIOLOGI
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012 IDENTIFIKASI TUMBUHAN PENGHIJAUAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BIOLOGI Suraida Abstrak Identifikasi tumbuhan merupakan suatu cara untuk mempelajari ilmu botani dalam pembelajaran biologi
Lebih terperinciPbaik agar menghasilkan benih bermutu.
3 Penanganan Benih Teknik Penanganan Benih Rekalsitran 11 25 Teknik Penanganan Benih Ortodok penanganan benih adalah proses penting yang harus dilakukan dengan Pbaik agar menghasilkan benih bermutu. Benih
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Amsyari, F Prinsip Prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan. Mutiara. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA Affandi, M. J. 1994. Pengembangan Hutan Kota dalam Kaitannya dengan Pembangunan Wilayah di Kotamadya Bandar Lampung. Tesis Program Pascasarjana IPB. Bogor. Amsyari, F. 1977. Prinsip Prinsip
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Agroforestry dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah wanatani atau
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroforestry dalam Bahasa Indonesia, dikenal dengan istilah wanatani atau agroforestri, arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan pertanian. Sistem ini telah
Lebih terperinciTahun mulai kegiatan* Lokasi TBT 1, KHDTK
LAMPIRAN 1. PROGRESS PEMBANGUNAN SUMBER BENIH BADAN LITBANG KEHUTANAN S/D 29 AGUSTUS 2014 I. REGION I (WILAYAH SUMATERA) Jumlah sumber benih Konservasi Total luas Jumlah Jenis Tersertifikasi : 12 unit
Lebih terperinciBuah-buahan Lokal Jawa Timur
Potensi dan Konservasi Buah-buahan Lokal Jawa Timur LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA UPT-BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA PURWODADI Jalan Raya Surabaya-Malang Km.65 Purwodadi - Pasuruan 67163 Telepon
Lebih terperinciV. HASIL 5.1 Hasil Survey Perubahan Perilaku
V. HASIL 5.1 Hasil Survey Perubahan Perilaku Analisa tentang perubahan perilaku dilakukan dengan membandingkan hasil survey setelah kegiatan kampanye pride dengan hasil survey sebelum melakukan kampanye.
Lebih terperinci2 Tropenbos International. Jl.Gunung Batu No.5 PO Box 165;Telp.0251-8633234;Fax 0251-8638111 Bogor
KESESUAIAN TEMPAT TUMBUH JENIS-JENIS POHON DI DAS PEMALI JRATUN, JAWA TENGAH (Land Suitability of Trees Species in Pemali Jratun Watershed, Central Java)* Pratiwi 1, I Wayan S.D. 1, G.M. Eko Hartoyo 2,
Lebih terperinciLampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1)
Lampiran 4. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kehutanan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan (1) Kelas kesesuaian (2) Kemiri (Aleuriteus Moluccana WILLD) (3) Durian (Durio zibethinus MURR) (4) Tanaman
Lebih terperinciGambar 58. Konsep ruang sebagai habitat burung
92 BAB V PERENCANAAN LANSKAP 5.1 Konsep Perencanaan Konsep dasar dalam penelitian ini adalah untuk merencanakan lanskap ruang terbuka hijau ekologis sebagai habitat burung di kawasan permukiman. Berdasarkan
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG BESARAN GANTI RUGI ATAS TANAMAN PADA TANAH YANG TERKENA PEMBEBASAN UNTUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BAGI KEPENTINGAN
Lebih terperinciDIVERSITAS POHON SEKITAR ALIRAN MATA AIR DI KAWASAN PULAU MOYO NUSA TENGGARA BARAT. Trimanto Kebun Raya Purwodadi - LIPI ABSTRAK
18-176 DIVERSITAS POHON SEKITAR ALIRAN MATA AIR DI KAWASAN PULAU MOYO NUSA TENGGARA BARAT Trimanto Kebun Raya Purwodadi - LIPI E-mail: triman.bios08@gmail.com ABSTRAK Jenis tumbuhan di sekitar aliran mata
Lebih terperinciSTUDI DENDROLGIS JENIS-JENIS POHON DI AREAL KAMPUS POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
Ni Kade A. D. Aryani, dkk., Studi Dendrologs Jenis-Jenis 215 STUDI DENDROLGIS JENIS-JENIS POHON DI AREAL KAMPUS POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG Ni Kade A.D. Aryani, Yudhistira A.N.R. Ora Fransiskus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hutan dan Hutan Rakyat Menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
Lebih terperinciKESESUAIAN TEMPAT TUMBUH JENIS-JENIS POHON DI DAS PEMALI JRATUN, JAWA TENGAH
KESESUAIAN TEMPAT TUMBUH JENIS-JENIS POHON DI DAS PEMALI JRATUN, JAWA TENGAH (Land Suitability of Trees Species in Pemali Jratun Watershed, Central Java)* Pratiwi 1, I Wayan S.D. 1, G.M. Eko Hartoyo 2,
Lebih terperinciPengalaman Melaksanakan Program Restorasi di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sei Betung 2007-2011
Pengalaman Melaksanakan Program Restorasi di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Resort Sei Betung 2007-2011 Kondisi Umum Sei Betung Hutan primer Sei Betung, memiliki keanekaragaman hayati yang
Lebih terperinciDIREKTORI PENGHASIL BIBIT POHON BUAH-BUAHAN, BUAHAN, KAYU-KAYUAN, KAYUAN, DAN PERKEBUNAN
DIREKTORI PENGHASIL BIBIT POHON BUAH-BUAHAN, BUAHAN, KAYU-KAYUAN KAYUAN DAN PERKEBUNAN DI PROPINSI LAMPUNG Yuliyanti James M. Roshetko ICRAF SEA & WINROCK INTERNATIONAL 2002 International Centre for Research
Lebih terperinciPopulasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) E-186 Populasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling
Lebih terperinciPENDAHULUAN. dengan yang lainnya tidak terpisahkan (Awang, 2002). kehutanan Indonesia adalah membagi lahan hutan kedalam pengelolaan yang
PENDAHULUAN Hutan Menurut Undang-Undang Kehutanan No. 41/1999 hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan
Lebih terperinciStruktur dan Komposisi Jenis Agroforestry Kebun-Campuran pada Berbagai Luas Pemilikan Lahan Di Desa Pattalikang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa
Biocelebes, Desember 2009, hlm. 64-73 ISSN: 1978-6417 Vol. 3 No. 2 Struktur dan Komposisi Jenis Agroforestry Kebun-Campuran pada Berbagai Luas Pemilikan Lahan Di Desa Pattalikang Kecamatan Manuju Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun Hutan Kota
23 IV. GAMBARAN UMUM A. Status Hukum Kawasan Kawasan Hutan Kota Srengseng ditetapkan berdasarkan surat keputusan Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun 1995. Hutan Kota Srengseng dalam surat keputusan
Lebih terperinciGeo Image (Spatial-Ecological-Regional)
Geo Image 3 (2) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage KAJIAN CEMARAN UDARA PADA TAMAN KOTA KB DAN SIMPANG LIMA KECAMATAN SEMARANG SELATAN KOTA
Lebih terperinciBAGIAN KEENAM PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN PENGHIJAUAN KOTA GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.03/MENHUT-V/2004 TANGGAL : 22 JULI 2004 A. Latar Belakang BAGIAN KEENAM PEDOMAN PEMBUATAN TANAMAN PENGHIJAUAN KOTA GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN
Lebih terperinciBUAH SEJATI. Buah sejati 1. Tugas II Nama : Nurlindah Mkamun Nim : Kelas : Pendidikan Biologi
BUAH SEJATI Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah saja dan karena buah ini biasanya tidak diselubungi oleh bagian-bagian lainnya, maka dinamakan juga buah telanjang (fructus nudus). Buah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (Sujatnika, Joseph, Soehartono, Crosby, dan Mardiastuti, 1995). Kekayaan jenis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki 1539 spesies burung atau 17 persen dari jumlah seluruh spesies burung dunia, 381 spesies diantaranya merupakan spesies endemik (Sujatnika, Joseph, Soehartono,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS KEHUTANAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR MAJOR INTERDEPARTEMEN, STRATA 1 (S-1) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) II. PRAKTIKUM A. Mata
Lebih terperinciAnalisis Vegetasi di Kawasan Sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Putri Nur Azizah
Analisis Vegetasi di Kawasan Sekitar Mata Air Ngembel, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul Putri Nur Azizah Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 085740995597 c.junghuniana@yahoo.com
Lebih terperinciPernahkah kita renungkan, Kejadian Besar berikut?
Aspek-Aspek Penting Budidaya Tanaman Buah (Sri Setyati Harjadi Winarso D Widodo - Ketty Suketi) Courtesy: Ketty Suketi 1 Pernahkah kita renungkan, Kejadian Besar berikut? 27. Dan golongan kanan, alangkah
Lebih terperinciAVIFAUNA DI AREA REKLAMASI PT ADARO INDONESIA
AVIFAUNA DI AREA REKLAMASI PT ADARO INDONESIA Mochamad Arief Soendjoto Maulana Khalid Riefani Didik Triwibowo Fazlul Wahyudi Universitas Lambung Mangkurat Press Banjarbaru i ii AVIFAUNA DI AREA REKLAMASI
Lebih terperinci*) Diterima : 5 Desember 2007; Disetujui : 28 Agustus 2008
EVALUASI KEANEKARAGAMAN VEGETASI DALAM KEGIATAN REBOISASI DI PULAU NUSAKAMBANGAN (Evaluation of Vegetation Diversity in the Reforestation Program in Nusakambangan Island)*) Oleh/By : Susi Abdiyani 1 Balai
Lebih terperinciJENIS-JENIS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL OLEH NELAYAN PUGER KABUPATEN JEMBER SKRIPSI
JENIS-JENIS TUMBUHAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK PEMBUATAN PERAHU TRADISIONAL OLEH NELAYAN PUGER KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Rani Tri Sulistyowati NIM 051810401078 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciTALLY SHEET PENGAMBILAN DATA SARANG ORANGUTAN. Lokasi : Aek Nabara Cuaca : Cerah mendung Habitat : Hutan Arah transek : Selatan
TALLY SHEET PENGAMBILAN DATA SARANG ORANGUTAN Lokasi : Aek Nabara Cuaca : Cerah mendung Habitat : Hutan Arah transek : Selatan Tanggal : 29 Mei 2014 Posisi (GPS) waypoint permulaan jalur/transek : Akhir
Lebih terperinciDINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN PADA EKOSISTEM BATAS CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG
DINAMIKA KOMUNITAS TUMBUHAN PADA EKOSISTEM BATAS CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG PLANT COMMUNITIES DYNAMICS IN THE LIMIT ECOSYSTEMS OF GUNUNG AMBANG NATURE RESERVE Hendra Amon 1), Johny Tasirin ) dan Martina
Lebih terperinciHASIL. lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan.
2 lorong kembara di batang tanaman (b) Data ukuran sarang rayap yang ditemukan. Identifikasi rayap Identifikasi rayap menggunakan rayap kasta prajurit. Rayap kasta prajurit mayor digunakan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kegiatan Rehabilitasi di Taman Nasional Meru Betiri Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, memberikan batasan bahwa
Lebih terperinciPENGANGKUTAN KAYU BUDIDAYA DARI HUTAN HAK (P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016)
PENGANGKUTAN KAYU BUDIDAYA DARI HUTAN HAK (P.85/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2016) NURUDIN, SP., MSi Kepala UPT. Kesatuan Pengelolaan Hutan Pogogul Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah Hutan Hak Hutan Hak
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN KLUNGKUNG SKRIPSI
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SUMBER DAYA GENETIK BUAH-BUAHAN LOKAL DI KABUPATEN KLUNGKUNG SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas
Lebih terperinciPERWUJUDAN SIMBOLISME TATA HIJAU SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT PADA ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR Rully. Abstrak
PERWUJUDAN SIMBOLISME TATA HIJAU SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT PADA ASPEK PERANCANGAN ARSITEKTUR Rully Abstrak Tumbuhan yang ditanam pada Sitihinggil Utara memiliki penataan yang terencana
Lebih terperinciASOSIASI EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DENGAN JENIS POHON LAIN PADA SEBARAN ALAMNYA DI SULAWESI TENGAH
WARTA RIMBA ISSN: 0- Volume, Nomor Hal: 9-5 Juni 0 ASOSIASI EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DENGAN JENIS POHON LAIN PADA SEBARAN ALAMNYA DI SULAWESI TENGAH Retno Wulandari, Wawan Kustiawan, Sukartiningsih,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undangundang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciUSAHA KEBUN KAYU DENGAN JENIS POHON CEPAT TUMBUH
USAHA KEBUN KAYU DENGAN JENIS POHON CEPAT TUMBUH Atok Subiakto PUSKONSER, Bogor Antusias masyarakat menanam jabon meningkat pesat Mudah menanamnya Dapat ditanam dimana saja Pertumbuhan cepat Harga kayu
Lebih terperinciANALISIS DOMINANSI KOMUNITAS TEGAKAN DI HUTAN SEKITAR KAWASAN WISATA AIR TERJUN TIRTA RIMBA MORAMO
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) ANALISIS DOMINANSI KOMUNITAS TEGAKAN DI HUTAN SEKITAR KAWASAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan
TINJAUAN PUSTAKA Hutan Hutan sebagai bagian dari sumber daya alam nasional memiliki arti dan peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan lingkungan hidup. Hutan merupakan sumber
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN SINTESIS
BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS 4.1 Analisis Pengaruh Peningkatan Emisi CO 2 di Dunia terhadap Peningkatan Pencairan Es di Berbagai Benua Peningkatan Emisi CO 2 yang menyebabkan pemanasan global secara fakta
Lebih terperinciPERWUJUDAN SIMBOLISME LANSEKAP SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT Rully. Abstrak
PERWUJUDAN SIMBOLISME LANSEKAP SITIHINGGIL UTARA KERATON SURAKARTA HADININGRAT Rully Abstrak Lansekap pada Sitihinggil Utara memiliki penataan yang terencana (planting design) sehingga tujuan perencanaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pohon-pohon yang secara. keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Hutan Hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya, dan ditetapkan oleh pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hutan pada hakekatnya mempunyai karakteristik multi fungsi yang bersifat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan pada hakekatnya mempunyai karakteristik multi fungsi yang bersifat holistik dan jangka panjang. Keberadaan hutan senantiasa berkaitan erat dengan isu-isu strategis
Lebih terperinciLaporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan. Labelisasi Pohon
Laporan Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Labelisasi Pohon BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN 2006 I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kawasan Taman Nasional Baluran memiliki beberapa tipe ekosistem yang tersebar
Lebih terperinciKonsep Perencanaan Taman Museum Kars Indonesia Wonogiri, Jawa Tengah Berdasarkan Potensi Tanaman Lokal
Vegetalika. 2018. 7(1): 39-51 39 Konsep Perencanaan Taman Museum Kars Indonesia Wonogiri, Jawa Tengah Berdasarkan Potensi Tanaman Lokal Plan Concept of Museum Kars Indonesia Park Wonogiri, Central Java
Lebih terperinciSikap Masyarakat terhadap Fungsi RTH Pekarangan untuk Mereduksi Dampak Partikel Debu (Studi Kasus Di Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri, Bogor)
LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1 Lembar pernyataan Tanggal pengisian: Jarak dari titik acuan: Kriteria vegetasi pekarangan: Sikap Masyarakat terhadap Fungsi RTH Pekarangan untuk Mereduksi Dampak Partikel Debu
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. buah-buahan (kelapa, pisang, MPTS). Klasifikasi untuk komposisi tanaman
41 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komposisi Jenis Tanaman Agroforestri Komposisi tanaman yang menjadi penyusun kebun campuran ini terdiri dari tanaman pertanian (padi, kakao, kopi, cengkeh), tanaman kayu,
Lebih terperinciHASIL HUTAN NON KAYU:
HASIL HUTAN NON KAYU: GAMBARAN MASA LAMPAU UNTU PROSPEK MASA DEPAN 1 Oleh: Ir Sadikin Djajapertjunda, M.Sc Ir Lisman Sumardjani, MBA 1 Makalah untuk Kongres Kehutanan Indonesia III, Oktober 2001 dikutip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi ekonomi, ekologi maupun sosial. Menurut Undang-undang Kehutanan No. 41
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan komponen alam yang memiliki banyak fungsi, baik dari segi ekonomi, ekologi maupun sosial. Menurut Undang-undang Kehutanan No. 41 tahun 1999, hutan didefinisikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif, Desa Cipadang
23 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survai, yaitu pengambilan sampel semut pada tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif,
Lebih terperinciNo Nama Lokal Nama Ilmiah Famili
Lampiran 1. Daftar jenis vegetasi Hutan alam TWA Gn. Pancar, Kebun bambu, Kebun campuran, Pekarangan dan RTH Publik Area Sentul City pada Hulu DAS Kali Bekasi No Nama Lokal Nama Ilmiah Famili Hutan Alam
Lebih terperinciPOTENSI KAYU RAKYAT PADA KEBUN CAMPURAN di DESA PESAWARAN INDAH KABUPATEN PESAWARAN
POTENSI KAYU RAKYAT PADA KEBUN CAMPURAN di DESA PESAWARAN INDAH KABUPATEN PESAWARAN (THE FOLK WOOD POTENTIAL AT THE MIX GARDEN OF PESAWARAN INDAH VILLAGE, PESAWARAN DISTRICT) Susni Herwanti Jurusan Kehutanan,
Lebih terperinciKERANGKA KERJA RPPI 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF
KERANGKA KERJA RPPI 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF Koordinator Wakil Koordinator Pembina : Dr. Murniati : Dr M. Hesti Lestari Tata : Prof Dr. Pratiwi Balikpapan 10 Juni 2015 RPJMN 2015-2019 Bidang SDA dan
Lebih terperinciPENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN
Komponen 4 PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN Bimbingan Teknis Adiwiyata 2014, Jakarta 25-27 Maret 2014 Linda Krisnawati & Stien J. Matakupan 1 Lader of Participation developed by Hart (1992)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Hutan Gaharu (Aquilaria malaccensis) pohon Aquilaria yang sangat berharga terutama karena wangi, dapat digunakan
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Hutan Gaharu (Aquilaria malaccensis) Gaharu adalah kayu wangi yang sudah diresapi resin yang dijumpai pada pohon Aquilaria yang sangat berharga terutama karena wangi, dapat digunakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau. 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang
48 Lampiran 1. Nilai biomassa, simpanan karbon dan serapan CO 2 per jalur hijau 1. Jalur Setia Budi Kecamatan Medan Selayang No Jenis Jumlah D ratarata (cm) (Kg/L.jalan) Karbon Serapan CO 2 1 Palem Raja
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Deneke (1993) diacu dalam Kenney & Wassenaer (2002) menyatakan bahwa hutan kota mempunyai fungsi ekonomi, kesehatan lingkungan dan sosial bagi masyarakat. Fungsi hutan kota dapat
Lebih terperinciManfaat hutan kota diantaranya adalah sebagai berikut :
BENTUK DAN FUNGSI HUTAN KOTA 1. Bentuk Hutan Kota Pembangunan hutan kota dan pengembangannya ditentukan berdasarkan pada objek yang dilindungi, hasil yang dicapai dan letak dari hutan kota tersebut. Berdasarkan
Lebih terperinciBunga, Buah, Batang, dan Akar
Bunga, Buah, Batang, dan Akar B. BUNGA Ranting dan daun-daun yg berubah fungsi Organ perkembangbiakan generatif 1. Bagian-bagian bunga : a. Putik (pistil) b. Benang sari (stamen) c. Daun mahkota (petal,
Lebih terperinciTREES OF THE CITYProfil
TREES OF THE CITYProfil W i l a y a h J a w a B a r a t, B a n t e n d a n D K I J a k a r t a Tanaman Hutan Untuk Perkotaan PENYUSUN Yulianti Bramasto Nurhasybi Danu Dida Syamsuwida M. Zanzibar Endang
Lebih terperinciIdentifikasi Pohon di Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X
JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 Halaman 224-229 Identifikasi Pohon di Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X Ratna Murdiyati,
Lebih terperinciREKOMENDASI Peredam Kebisingan
83 REKOMENDASI Dari hasil analisis dan evaluasi berdasarkan penilaian, maka telah disimpulkan bahwa keragaman vegetasi di cluster BGH memiliki fungsi ekologis yang berbeda-beda berdasarkan keragaman kriteria
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2013) Pringsewu merupakan Kabupaten
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Geografi dan Iklim Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2013) Pringsewu merupakan Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus dan
Lebih terperinciHUTAN: FUNGSI DAN PERANANNYA BAGI MASYARAKAT
HUTAN: FUNGSI DAN PERANANNYA BAGI MASYARAKAT RAHMAWATY, S. Hut., MSi. Fakultas Pertanian Program Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Seperti telah kita ketahui bersama,
Lebih terperinciIRED LEMBAR INFORMASI. Prioritas Tanaman Pilihan Masyarakat di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
LEMBAR INFORMASI No. 1 - Juli 2016 Prioritas Pilihan Masyarakat di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Foto oleh: ICRAF / Suci Anggrayani Latar Belakang Haharu merupakan salah
Lebih terperinciSPECIES COMPOSITION AND STAND STRUCTURE PLANT IN BLOCK CURAH JARAK DECIDUOUS FOREST BALURAN NATIONAL PARK
SPECIES COMPOSITION AND STAND STRUCTURE PLANT IN BLOCK CURAH JARAK DECIDUOUS FOREST BALURAN NATIONAL PARK Rahmawati, Rizka,S. 1, Suhadi. 2, & Sulasmi, E.S. 2 Department of Biology, State University of
Lebih terperinciPandanus dubius Spreng Sinonim P. bidur Jungh. Ex Mig., P. compressus Martelli, P. pasificus Hort. Klasifikasi :
Pandanus dubius Spreng Sinonim P. bidur Jungh. Ex Mig., P. compressus Martelli, P. pasificus Hort. Divisi Sub divisi Kelas Bangsa Suku Marga Jenis Nama Indonesia Nama Daerah : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciKomoditi Dagang Masyarakat Jawa Kuna. Oleh : Titi Surti Nastiti
Komoditi Dagang Masyarakat Jawa Kuna Oleh : Titi Surti Nastiti (ringkasan dalam buku Pasar di Jawa Masa Mataram Kuna Abad VIII-XI Masehi, bab perdagangan) Jalur sungai mempunyai peranan yang tidak kecil
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PRIVAT WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG PENYEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PRIVAT WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan
Lebih terperinciPOHON DAN KLASIFIKASINYA. Materi Kuliah : Silvika. Oleh Febian F. Tetelay, S.Hut, MP
POHON DAN KLASIFIKASINYA Materi Kuliah : Silvika Oleh Febian F. Tetelay, S.Hut, MP 1. Pengertian Pohon Di Kehutanan pada umumnya orang berhubangan dengan pohon,begitu juga dalam defenisi hutan juga terdapat
Lebih terperinciKAJIAN STRUKTUR TEGAKAN VEGETASI DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN PADA HABITAT JENIS BURUNG PARUH BENGKOK (PSITTACIDAE) DI PULAU ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR
J. Tek. Ling Edisi Khusus Hari Lingkungan Hidup Hal. 97-106 Jakarta, Juni 2012 ISSN 1441-318X KAJIAN STRUKTUR TEGAKAN VEGETASI DAN KOMPOSISI JENIS TUMBUHAN PADA HABITAT JENIS BURUNG PARUH BENGKOK (PSITTACIDAE)
Lebih terperinciLaporan Survey. Monitoring Poupulasi dan Pengamatan Aspek Ekologi Kakatua-kecil Jambul-kuning (Cacatua sulphurea abbotti) di Kepulauan Masalembu.
Laporan Survey Monitoring Poupulasi dan Pengamatan Aspek Ekologi Kakatua-kecil Jambul-kuning (Cacatua sulphurea abbotti) di Kepulauan Masalembu. Oleh : Elga Putra Ige Kristianto Y.I. Christanto 2 RINGKASAN
Lebih terperinciKERANGKA KERJA RPPI 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF
KERANGKA KERJA RPPI 4 SUMBER PANGAN ALTERNATIF Koordinator Wakil Koordinator Pembina : Dr. Murniati : Dr M. Hesti Lestari Tata : Prof Dr. Pratiwi Balikpapan, 10 Juni 2015 RPJMN 2015-2019 Bidang SDA dan
Lebih terperinciPopulasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali
1 Populasi Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi, Stresemann 1912) Hasil Pelepasliaran di Desa Ped dan Hutan Tembeling Pulau Nusa Penida, Bali Citra Fitrie Riany 1, Aunurohim 2 Jurusan Biologi, Fakultas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Kebijakan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu yang Berasal dari Hutan yang dibebani hak Pengelolaan hutan yang dibebani hak bukan hanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat dalam
Lebih terperinci