LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
|
|
- Leony Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANDIRI LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT SURVEY DAN PENGEMBANGAN JARINGAN AIR MINUM KECAMATAN LEMBAH SABIL DAN MANGGENG ACEH BARAT DAYA OLEH: DR. AZMERI, ST. MT. / NIDN (KETUA) AMIR FAUZI, ST. DIPL. WRM / NIDN (ANGGOTA 1) CUT MUTIAWATI, ST. MT. / NIP (ANGGOTA 2) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisa Situasi Di Kabupaten Abdya setidaknya terdapat 2 (dua) lokasi sumber air sangat berpotensi yang dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Abdya, yaitu di Alue sungai Pinang dan Krueng Baroe. Kondisi pelayanan air minum saat ini belum optimal, baik kuantitas, kualitas, kontinuitasnya pada UPTD SPAM di Dinas Pekerjaan Umum, sebagai UPTD yang bergerak di bidang pengelolaan dan penyediaan air minum serta banyaknya daerah-daerah yang belum mempunyai sistem pelayanan air minum bagi penduduknya. Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk melaksanakan kegiatan perencanaan sistem pelayanan air minum berupa kegiatan perencanaan untuk mengoptimalkan sistem pelayanan di kawasan baru dan perbaikanperbaikan di kawasan yang telah tersedia pelayanan air minum, sehingga dapat memenuhi kebutuhan penduduk yang berada di daerah layanan Kabupaten Abdya untuk masa yang akan datang Perumusan Masalah Pada tahun 2011 telah dibangun IPA Krueng Baroe di Kecamatan Lembah Sabil dengan kapasitas debit 20 liter/detik. Namun sampai saat ini IPA belum beroperasi. Jaringan yang telah dibangun hanya sebatas jaringan transmisi yang berada di jalan Meulaboh Tapak Tuan sepanjang kurang lebih 2 km sampai ke Desa Cot Bak u. Dari sumber Air Krueng Baroe melalui intake yang telah dibangun dilakukan sistem pompanisasi ke IPA Krueng Baroe dan selanjunya diharapkan dapat dioperasikan secara gravitasi. Sehingga diperlukan suatu survey oleh para ahli yang dapat menyimpulkan kondisi dan kelayakan untuk pembangunan sistem penyediaan air bersih Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng. Dengan tercukupinya kebutuhan air bersih maka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Memanfaatkan sebanyak-banyaknya "availability of water" pada desa-desa yang belum 2
3 terpenuhi kebutuhannya dan dapat memproyeksi sampai dengan 20 (dua puluh) mendatang. 2. Perencanaan teknis sistem instalasi distribusi air baku untuk pelaksanaan tahapan konstruksi instalasi air bersih untuk masyarakat Manfaat Kegiatan Kegiatan ini dapat digunakan oleh pihak UPTD SPAM Keabupaten Abdya dalam melakukan kajian bagi pengembangan sistem air minum yang akan segera dilaksanakan, sehingga hasil kajian ini secara tidak langsung juga merupakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana pengembangan sistem air minum Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng. 3
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jenis Pelayanan Jenis pelayanan sambungan pelanggan air bersih di daerah pelayanan Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng meliputi: a. Domestik Sambungan Rumah Hidran Umum b. Non Domestik Kecil 2.2 Proyeksi Tingkat Pelayanan Air Bersih Yang dimaksud dengan tingkat pelayanan air minum adalah pelayanan melalui perpipaan dan non perpipaan. Daerah pelayanan yang akan dijangkau oleh sistem penyediaan air minum dirancang dan disesuaikan berdasarkan: a. Urgensi kebutuhan air b. Kepadatan hunian c. Kemudahan atas penjangkauan sistem daerah pelayanan d. Efisiensi 2.3 Proyeksi Jumlah Sambungan Berdasarkan proyeksi penduduk dan cakupan pelayanan sistem penyediaan air minum maka potensi pasar sambungan perpipan akan meningkat di masa yang akan datang. Tingkat pelayanan sambungan di suatu wilayah tergantung dari Sambungan Domestik: Kebutuhan air untuk keperluan sehari hari seperti mandi, cuci, masak dan minum, Ketersediaan sumber air alternatif seperti sumur dangkal, Kemampuan membeli air. Berdasarkan tingkat pelayanan yang ada sekarang dan faktor-faktor tersebut di atas maka dapat diperkirakan proyeksi prosentase pelayanan sampai 20 tahun ke depan. Berdasarkan proyeksi penduduk dan prosentase pelayanan tersebut dapat dihitung proyeksi jumlah sambungan sesuai dengan klasifikasi pelanggan yang ada, hal ini dituangkan dalam tabel perhitungan kebutuhan air. 4
5 2.4 Rencana Pengembangan Jaringan Air Bersih Air bersih mempunyai peranan penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Dalam kehidupan sehari-hari air bersih juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air domestik, non domestik, energi, dan industri. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka dilaksanakan pengembangan jaringan distribusi air bersih Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya dengan mendesain kembali sistem penyediaan air minum yang belum optimal, dan menambah jaringan pipa baru untuk yang daerah yang belum mendapatkan pelayanan. Untuk mengetahui tingkat pelayanan air bersih, jenis pelayanan dan jumlah sambungan kebutuhan domestik dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini : Tabel 1. Standar Kebutuhan Domestik dan Non-Domestik No. 1 Uraian Konsumsi Unit Sambungan Rumah (SR) liter/orang/hari 2 Konsumsi unit Hidran Umum 3 (HU) liter/orang/hari Konsumsi Unit Non domestik (%) Kategori kota berdasarkan jumlah penduduk (jiwa) > < Metro Besar Sedang Kecil Desa Kehilangan Air (%) Faktor Maksimum Day Faktor Peak Hour Jumlah Jiwa per SR Jumlah Jiwa per HU Sisa Tekan di jaringan distribusi (mka) Jam Operasi Volume Reservoir SR : HU 50:50 s/d :50 s/d :20 s/d 80: Cakupan Pelayanan (*) (**) 90 (**) 90 (**) 90 (**) 90 (***)70 *) tergantung dari survey sosial ekonomi *) 60% perpipaan, 30 % non perpipaan ***) 20% perpipaan, 45 % non perpipaan 5
6 2.5 Pengukuran Topografi a) Persiapan Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan adalah segala kegiatan dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi : Usaha-usaha untuk memperoleh perijinan yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan dan kantor; Penyediaan data-data dan blangka-blangko yang diperlukan antara lain data dasar, penyediaan blangko-blangko pengukuran dan sebagainya; Menyediakan Base Camp/ Kantor Pelaksanaan; Membuat dan menyusun jadwal waktu pelaksanaan, jadwal kebutuhan alat dan material secara rinci dan terpadu. b) Pembuatan dan Pemasangan Patok Kayu Dalam hal ini konsultan mengadakan dan memasang patok-patok kayu pada salah satu sisi Sungai Krueng Baroe guna menentukan lokasi pengukuran tampang melintang (cross section) dan tampang memanjang profil sungai. Selanjutnya ketentuan-ketentuan mengenai dimensi, kuantitas serta jarak pemasangannya dan lain-lain mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaiu berikut: Patok kayu berukuran (5 x 7) cm2, panjang 70 cm; Patok kayu dipilih dari jenis kayu yang keras dan tidak mudah lapuk; Patok kayu dipasang tepat pada jalur pengukuran dan betul-betul tegak; Patok kayu ditanam cukup kuat sedalam 40 cm serhingga yang tampak di permukaan tanah asli 30 cm dan dicat Patok kayu dipasang setiap jarak 50 m sepanjang sungai yang akan diukur; Semua patok diberi tanda/ nomor yang jelas; Bagian atas patok diberi paku, untukc enterin g dalam pengukuran poligon; Semua patok yang telah dipasang diberi tanda acir supaya mudah dicari. c) Pembuatan dan Pemasangan Patok Beton BM dan CP Dalam Pengukuran Topografi, patok-patok beton BM dan CP akan berfugsi sebagai titik-titik ikatpada pengukuran berikutnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh sebab itupatok-patok BM dan CP ini diletakkan di tempat-tempat yang strategis, aman dan tidak mudahberubah posisinya. 6
7 d) Pengukuran Kerangka Horizontal Pengukuran kerangka kontrol horizontal adalah pengukuran kerangka peta yang berupa jaring titik-titik yang terukur dengan lebih teliti koordinat horizontal (X,Y). Pada pengukuran situasi, kerangka horizontal diukur dengan metode travers (poligon atau segibanyak). Jaring kerangka kontrol horizontal harus lebih teliti, karena dari titik inilah akan diikatkan detil-situasi lainnya dari seluruh isi peta. Untuk mendapatkan koordinat X,Y diperlukan pengukuran jarak, sudut, dan azimut. Sudut diukur dengan theodolit, jarak diukur dengan alat meteran atau dengan Electronic Distance Measurement (EDM).Sedangkan azimut adalah sudut jurusan yang diukur pada salah satu sisi poligon saja dengan theodolit dan prisma roelof. Hitungan terhadap hasil ukuran jarak, sudut dan azimut dilakukan untuk memperoleh koordinat (X,Y) titik-titik poligon kerangka peta. e) Pengukuran Kerangka Vertikal Pengukuran kerangka vertikal dimaksudkan untuk mendapatkan ketinggian yang teliti pada titik poligon kerangka peta. Informasi ketinggian (H) biasanya dilakukan pada jaring-jaring titik kerangka peta (baik horizontal dan vertikal) akan terdapat nilai X, Y, H. Penentuan ketinggian (H) dilakukan dengan pengukuran beda tinggi dengan alat sipat datar (leveling). 2.6 Analisis Kebutuhan Air Menurut Bank Dunia, kebutuhan manusia akan air dimulai dengan kebutuhan untuk air minum sampai pada kebutuhan untuk sanitasi. Penentuan kebutuhan air tiap daerah distribusi ditentukan berdasarkan tingkat perkembangan daerah. Untuk wilayah Indonesia, standar konsumsi air bersih penduduk per-orang per-hari telah diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem penyediaan Air Minum, dan juga ditentukan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 61 tahun 1998 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan Pengelolaan Sistem penyediaan Air Minum. Produksi air bersih yang dibutuhkan adalah untuk keperluan pelayanan domestik dan non-domestik. Pelayanan domestik adalah untuk keperluan rumah tangga sehari-hari (minum, masak, mandi, mencuci dan sanitasi). Sedangkan pelayanan non-domestik adalah untuk keperluan komersial (seperti industri, perkantoran, perdagangan dan kegiatan perkotaan lainnya) Untuk dapat menentukan besarnya konsumsi air minum baik untuk pelayanan domestik maupun untuk pelayanan non-domestik pada suatu lokasi daerah pelayanan, harus 7
8 ditentukan berdasarkan studi kelayakan (melakukan survey kebutuhan nyata atau real demand survey). 2.7 Perpipaan Transmisi Kualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan. Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona pelayan sesuai jumlah konsumen yang akan dilayani. Adapun kriteria pipa distribusi sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria pipa distribusi air bersih No. Uraian Notasi Kriteria 1 Debit perencanaan Q peak Kebutuhan air jam puncak Q peak = Fpeak x Qrata-rata 2 Kecepatan aliran dalam pipa Kecepatan minimum V min 0,30 0,60 m/dt Kecepatan maksimum Pipa PVC atau ACP V max 3,00 4,50 m/dt Pipa baja atau DCIP V max 6,00 m/dt 3 Tekanan air dalam pipa Tekanan minimum Tekanan maksimum Pipa PVC atau ACP Pipa baja atau DCIP Pipa PE 100 Pipa PE 80 P min P max Sumber: Permen PU No. 18 tahun 2007 (0,50 1,00 atm), pada titik jangkauan pelayanan terjauh 6 8 atm 10 atm 12,4 Mpa 9 Mpa Kriteria yang digunakan Sesuai kriteria standar 0,30 m/dt 4,5 m/dt 6,00 m/dt 1,00 atm - 10 atm 12,4 Mpa 9 Mpa 8
9 BAB III METODE PELAKSANAAN Pelaksanaan survey ini dilakukan secara survey fisik dengan langsung meninjau dan mengambil data di lapangan. Lokasi studi ini berada di Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Jaya. Survey dan pengukuran dilakukan atas: 1. Sumber air 2. Water Treatment Plan (WTP) 3. Mekanikal dan elektrikal 4. Kondisi pemipaan dan fasilitas lainnya 5. Kondisi elevasi pipa 6. Topografi Analisis yang dilakukan adalah: 1. Lingkungan fisik 2. Ketersediaan dan kebutuhan air 3. Skematis dan simulasi pengaliran air minum 9
10 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Koordinasi Awal dan Survey Pendahuluan Koordinasi dan diskusi pendahuluan dilakukan antara direksi pekerjaan yaitu PPTK Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Aceh, core team, pihak UPTD SPAM Kab. Abdya, serta pihak konsultan. Koordinasi ini untuk membahas lingkup perencanaan dan rencana tinjauan lapangan pendahuluan pada survey lanjutan ke Kabupaten Abdya. Gambar 1. Koordinasi Awal dengan pihak UPTD SPAM Kabupaten Abdya 4.2 Survey Lanjutan dan Topografi Kegiatan survey lanjutan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2012 di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Abdya (Gambar 2). Koordinasi ini dimaksudkan untuk membahas lebih detail lingkup perencanaan, pengumpulan data dan peta sekunder, serta hal lain terkait dengan perencanaan sistem air bersih Kabupaten Abdya. Gambar 2. Koordinasi tim studi dengan UPTD SPAM Kabupaten Abdya 10
11 Kegiatan koordinasi dengan pihak UPTD SPAM Kabupaten Abdya juga dilanjutkan dengan melakukan tinjauan lapangan bersama-sama dengan Kepala UPTD SPAM Kabupaten Abdya dan staf teknisnya. Secara umum, pihak UPTD SPAM sangat mendukung kegiatan perencanaan ini, dan mengharapkan desain yang dihasilkan dapat segera di laksanakan konstruksinya sehingga mengatasi permasalahan jaringan air bersih dan penyediaan air di khususnya di Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng. Kegiatan tinjauan lapangan pendahuluan tersebut didampingi langsung oleh pihak UPTD SPAM Abdya (Gambar 3). Tim yang melakukan tinjauan lapangan terdiri atas Direktur perusahaan, team leader dan tenaga ahli dari konsultan, Kepala dan staf teknis UPTD SPAM Abdya, serta staf yang sedang bertugas di unit pengolahan. Gambar 3. Tinjauan lapangan bersama pihak UPTD SPAM Kab. Abdya Kegiatan tinjauan lapangan menghasilkan beberapa kesimpulan awal mengenai kondisi sistem jaringan air bersih eksisting (Gambar 5.4), diantaranya: 1. Pada tahun 2011 telah dibangun IPA Krueng Baroe di Kecamatan Lembah Sabil dengan kapasitas debit 20 liter/detik. Namun sampai saat ini IPA belum beroperasi. 2. Jaringan yang telah dibangun hanya sebatas jaringan transmisi yang berada di jalan Meulaboh Tapak Tuan sepanjang kurang lebih 2 km sampai ke Desa Cot Bak u. 11
12 3. Dari sumber Air Krueng Baroe melalui intake yang telah dibangun dilakukan sistem pompanisasi ke IPA Krueng Baroe dan selanjunya diharapkan dapat dioperasikan secara gravitasi. 4. Jaringan pipa eksisting adalah pipa PVC dengan diameter 200 mm pada Kecamatan lembah Sabil dan diameter 100 mm pada Kecamatan Manggeng. Gambar 4. Intake dan Perangkat IPA Krueng Baroe Abdya 12
13 Rekomendasi hasil koordinasi dan tinjauan lapangan pendahuluan adalah: 1. Perencanaan sistem jaringan air bersih Kabupaten Abdya dilakukan pada jaringan air mulai dari IPA Krueng Baroe (Kecamatan Lembah Sabil) sampai Simpang Pasar Manggeng. Perencanaan dimulai dengan memetakan jaringan perpipaan eksisting dan dilanjutkan dengan perencanaan pipa transmisinya. 2. Detail desain jaringan air bersih dilakukan untuk wilayah pengembangan daerah layanan, dengan panjang pengukuran jaringan sekitar 10,2 km. 3. Kegiatan survey dan pengukuran topografi dilakukan sesuai dengan arahan dan permintaan pihak UPTD SPAM Abdya. 4. Perencanaan sistem jaringan air bersih mengacu pada: Standar dan SNI terkait dengan perencanaan sistem penyediaan air bersih. Konsumsi air untuk domestik adalah 100 Liter/orang/hari. Jumlah pengguna air untuk setiap sambungan rumah adalah 5 orang. Proyeksi kebutuhan air dianalisa setiap 5 tahun sampai Perencanaan jaringan baru menggunakan pipa HDPE. Koordinat pengukutan topografi mengacu pada titik referensi nasional. 4.3 Denah dan Gambar Survey Topografi Pengukuran topografi situasi di lokasi studi dilakukan pada lokasi rencana pengembangan jaringan PDAM serta pada lokasi eksisting untuk rencana mengoptimalkan jaringan yang sudah ada, sesuai dengan arahan dari direksi dan staf teknik UPTD SPAM Kabupaten Abdya. Sebagai titik referensi, pengukuran topografi mengacu pada patok BM yang telah ada di lokasi studi. Tim topografi mengukur trase rencana perpipaan dan melakukan pemetaan situasi sepanjang 10,495 kilometer. Hasil pengukuran situasi topografi menunjukan kawasan Lembah Sabil dan Manggeng merupakan daerah yang relatif datar, namun terdapat beberapa lokasi yang bergelombang. Selengkapnya diberikan pada Gambar Dokumentasi Survey Topografi Berikut beberapa photo dokumentasi kegiatan pengukuran topografi jalur rencana pengembangan sistem dan jaringan PDAM Keecamatan Lembah Sabil dan Manggeng. 13
14 Pasar Manggeng Sp. Meunasah Sukon IPA Krueng Baro Gambar 5. Peta pengukuran topografi jaringan pipa PDAM Kec. Lembah Sabil dan Manggeng Gambar 6. Dokumentasi Survey Topografi pada STA 0+000, 3+000, 7+000, (searah jarum jam) 14
15 4.5 Data Perencanaan Kebutuhan Air Perencanaan jaringan distribusi ini dirancang untuk tinjauan ke masa yang akan datang dalam kurun waktu 20 tahun, sehingga kemampuan proyeksi penduduk sangat diperlukan. Untuk mengetahui metode proyeksi yang tepat maka perlu dihitung terlebih dahulu trend dari perkembangan penduduk tersebut dan kemudian dapat dilakukan proyeksi sesuai dengan trend yang ada. Metode yang digunakan adalah metode polinomial (Muliakusuma, 2000:254). Adapun rekap kebutuhan air bersih di Kecamatan Lembah Sabil sampai tahun 2032 diberikan pada Tabel 3 dan Manggeng diberikan pada Tabel 4 berikut. Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Air di Kecamatan Lembah Sabil Desa Ujong Tanah 0,58 0,60 0,71 0,85 Kuta Paya 0,15 0,15 0,18 0,22 Geulanggang Batee 0,78 0,81 0,97 1,15 Meunasah Tengah 0,93 0,96 1,14 1,36 Meunasah Sukon 0,79 0,82 0,97 1,16 Cot Bak U 1,20 1,24 1,48 1,76 Meurandeh 1,06 1,10 1,31 1,56 Padang Keulele 0,80 0,83 0,99 1,17 Ladang Tuha I 1,34 1,39 1,65 1,97 Ladang Tuha II 0,94 0,97 1,16 1,38 Alue Rambot 1,00 1,04 1,24 1,47 Suka Damai 0,85 0,88 1,05 1,25 Tokoh II 0,56 0,58 0,69 0,82 Kayee Aceh 1,22 1,27 1,51 1,80 Sumber: Hasil Analisis Tabel 4. Proyeksi Kebutuhan Air di Kecamatan Manggeng Desa Sejahtera 2,84 2,94 3,51 4,17 Blang Manggeng 0,74 0,77 0,92 1,09 Tokoh 0,66 0,68 0,81 0,97 Tengah 0,57 0,59 0,70 0,83 Padang 1,21 1,25 1,49 1,77 Kedai 1,47 1,52 1,81 2,15 Paya 0,45 0,46 0,55 0,66 Seunelop 1,13 1,17 1,39 1,65 Lhok Puntoy 0,49 0,51 0,60 0,72 Ladang Panah 0,40 0,42 0,50 0,59 Pusu 0,81 0,84 1,00 1,19 Ujung Padang 0,80 0,83 0,99 1,18 Lhung Baro 0,75 0,78 0,92 1,10 Panton Makmur 0,52 0,54 0,64 0,76 Pante Raja 0,77 0,79 0,95 1,13 Lhok Pawoh 0,81 0,84 1,00 1,19 Pante Pirak 1,53 1,58 1,88 2,24 Jumlah 15,94 16,51 19,65 23,40 Sumber: Hasil Analisis 15
16 4.6 Skematis dan Simulasi Pengaliran Air Minum Skematisasi sistem jaringan air bersih rencana PDAM Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng disajikan pada Gambar 7. Secara ringkas sistem jaringan air bersih Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng dapat dijelaskan sebagai berikut. Air bersih berasal dari lokasi sumber air baku yaitu instalasi pengolahan air (IPA) Krueng Baroe dengan kapasitas produksi 1x20 LPS. Panjang total jaringan transmisi mencapai 10,495 kilometer dengan pipa berdiameter 200, 150 mm, 100 mm, 75 mm, dan 50 mm. Pengaliran air di dalam pipa mengikuti alur sebagai berikut: air dari IPA Krueng Baroe mengalir samapai Simpang Meunasah Sukon. Selanjurnya bercabang dua menuju ke Simpang Pasar Manggeng, Persiapan Tokoh II, Alue Rambot berakhir di Ladang Tuha II dan menuju ke Desa di Kecamatan lembah Sabil melalui Meunasah Tengah, Geulanggang Batee, Padang Kelele berakhir di Ladang Tuha II. Gambar 7. Skematisasi Sistem Jaringan Air Minum Rencana PDAM Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng 16
17 BAB V KESIMPULAN Dari hasil survey, desain dan analisa terhadap perencanaan air bersih Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng dapat disimpulkan bahwa: 1. Kondisi jaringan air bersih eksisting Kab. Abdya lokasi Kecamatan Lembah Sabil dan Manggeng, diantaranya: Pada tahun 2011 telah dibangun IPA Krueng Baroe di Kecamatan Lembah Sabil dengan kapasitas debit 20 liter/detik. Namun sampai saat ini IPA belum beroperasi. Jaringan yang telah dibangun hanya sebatas jaringan transmisi yang berada di jalan Meulaboh Tapak Tuan sepanjang kurang lebih 2 km sampai ke Desa Cot Bak u. Dari sumber Air Krueng Baroe melalui intake yang telah dibangun dilakukan sistem pompanisasi ke IPA Krueng Baroe dan selanjunya diharapkan dapat dioperasikan secara gravitasi. Jaringan pipa eksisting adalah pipa PVC dengan diameter 150 mm pada Kecamatan Lembah Sabil dan diameter 100 mm pada Kecamatan Manggeng. 2. Perencanaan sistem jaringan air bersih Kabupaten Abdya dilakukan pada jaringan air mulai dari IPA Krueng Baroe (Kecamatan Lembah Sabil) sampai Simpang Pasar Manggeng. Perencanaan dimulai dengan memetakan jaringan perpipaan eksisting dan dilanjutkan dengan perencanaan pipa transmisinya. 3. Perencanaan sistem jaringan air bersih mengacu pada: Standar dan SNI terkait dengan perencanaan sistem penyediaan air bersih. Konsumsi air untuk domestik adalah 100 Liter/orang/hari Jumlah pengguna air untuk setiap sambungan rumah adalah 5 orang Proyeksi kebutuhan air dianalisis setiap 10 tahun sampai 2032, dengan angka pertumbuhan penduduk konstan sesuai BPS, yaitu untuk Kecamatan Lembah Kecamatan Manggeng 1,76% perannum. Perencanaan jaringan baru menggunakan pipa HDPE. Koordinat pengukuran topografi mengacu pada titik referensi nasional. 17
18 4. Sistem jaringan air bersih Kecamatan Lembah sabil san Kecamatan Manggeng dapat dijelaskan sebagai berikut. Air bersih berasal dari lokasi sumber air baku yaitu instalasi pengolahan air (IPA) Krueng Baroe dengan kapasitas produksi 1x20 LPS. Panjang total jaringan transmisi mencapai 10,495 kilometer dengan pipa berdiameter 200 mm, 150 mm, 100 mm, 75 mm, dan 50 mm. 5. Pengaliran air di dalam pipa mengikuti alur sebagai berikut: air dari IPA Krueng Baroe mengalir samapai Simpang Meunasah Sukon. Selanjurnya bercabang dua menuju ke Simpang Pasar Manggeng, Persiapan Tokoh II, Alue Rambot berakhir di Ladang Tuha II dan menuju ke Desa di Kecamatan lembah Sabil melalui Meunasah Tengah, Geulanggang Batee, Padang Kelele berakhir di Ladang Tuha II. 18
Profil Kabupaten Aceh Barat Daya
Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat Daya : Blang Pidie : Sebelah Utara berbatasan dengan kabupaten Gayo Lues Sebelah Selatan berbatasan dengan samudra Indonesia Sebelah Barat berbatasan dengan
Lebih terperinciRANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
RANCANGAN QANUN KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN GAMPONG DALAM KABUPATEN ACEH BARAT DAYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH BARAT DAYA,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SEA KECAMATAN PINELENG KABUPATEN MINAHASA Risky Yohanes Rottie Tiny Mananoma, Hanny Tangkudung Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Lebih terperinci4.1. PENGUMPULAN DATA
Metodologi adalah acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam suatu analisa permasalahan. Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-25 Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung Firga Yosefa dan Hariwiko Indarjanto
Lebih terperinciINFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017
INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 PEMILIHAN ALTERNATIF JARINGAN DISTRIBUSI UTAMA (JDU) UNTUK PENGEMBANGAN SPAM REGIONAL DI KABUPATEN SUMEDANG, KABUPATEN MAJALENGKA, KABUPATEN CIREBON DAN KOTA CIREBON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air baik kualitas maupun kuantitas akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Sistem penyediaan
Lebih terperinciProfil Kabupaten Aceh Barat Daya
Ibukota Batas Daerah Profil Kabupaten Aceh Barat Daya : Aceh Barat Daya : Sebelah Utara berbatasan dengan Gayo Lues Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia Sebelah Barat berbatasan dengan Nagan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA PILOLODAA KOTA GORONTALO Mohamad Oktora Yassin Lingkan Kawet, Fuad Halim, M. I. Jasin Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT. oleh : TITIEK SUSIANAH
Pemanfaatan air hujan sebagai air minum di Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang Dosen Pembimbing : Dr. ALI MASDUQI, ST. MT oleh : TITIEK SUSIANAH 3309 202 705 MAGISTER TPLP TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS
Lebih terperinciPERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI
PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI Fenny Nelwan E. M. Wuisan, L. Tanudjaja Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Email: nelwanfenny@ymail.com ABSTRAK Air
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KELURAHAN KAYAWU KOTA TOMOHON Brian Victori Langi Isri R. Mangangka, Sukarno Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PERUMAHAN GRIYA PEMULA (WELONG ABADI) KECAMATAN PALDUA MANADO Ismail Abdul Hamid Lingkan Kawet, Alex Binilang, M. I. Jasin Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciPerencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Jawa Timur Oleh : Muhammad Ali Abdur Rosyid *) dan Indah Nurhayati **) Abstrak Cakupan pelayanan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DESA LOBONG, DESA MUNTOI, DAN DESA INUAI KECAMATAN PASSI BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Fachruddin Mokoginta Fuad Halim, Lingkan Kawet, M. I. Jasin Fakultas
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
62 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian awal dilakukan pada periode 10 September 2012 dengan menghimpun data PDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar tahun
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN
PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH DI KELURAHAN GURABUNGA KOTA TIDORE KEPULAUAN A. Rauf Abd. Kadir Fuad Halim, Alex Binilang, M. I. Jasin Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI EKSISTING PELAYANAN PDAM TIRTA DARMA AYU
BAB II II.1 Profil PDAM Tirta Darma Ayu II.1.1 Sejarah PDAM Tirta Darma Ayu Bermula pada tahun 1932 dibangunlah sebuah instalasi pengolahan air di Kabupaten Indramayu dengan kapasitas 20 liter/detik dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH
PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH Ridwan Naway F. Halim, M. I. Jasin, L. Kawet Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: Ridwannaway@ymail.com ABSTRAK Kawasan Perumahan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
160 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian sebelumnya telah dibahas berbagai temuan yang diperoleh dari penelitian. Pada bagian akhir ini selanjutnya akan dibahas mengenai kesimpulan yang didapat
Lebih terperinciSTANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG
STANDAR KEBUTUHAN AIR DAN KOMPONEN UNIT SPAM I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.ENG LANDASAN HUKUM UndangUndang Nomor 7 Tahun 04 tentang Sumber Daya Air Peraturan Pemerintah Repbulik Indonesia Nomor : 42 Tahun
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RI SPAM) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015-2030 DENGAN
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA DUMOGA II KECAMATAN DUMOGA TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Tio Herdin Rismawanto Alex Binilang, Fuad Halim Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam
Lebih terperinciALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA SEA KOTA MANADO
ALTERNATIF PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK ZONA PELAYANAN IPA SEA KOTA MANADO Fandy Rayyan Dasir Fuad Halim, Lingkan Kawet, M. I. Jasin Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciKata Kunci : IPA Penet, Daerah Layanan, Jaringan Distribusi Utama, Suplesi dan software WaterNet
ABSTRAK Peningkatan kebutuhan air di wilayah Kabupaten Badung terutama Kecamatan Kuta dan Kota Denpasar terutama Kecamatan Denpasar Barat disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk yang pesat. Sehingga
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA TANDENGAN, KECAMATAN ERIS, KABUPATEN MINAHASA Priskila Perez Mosesa Liany A. Hendratta, Tiny Mananoma Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciSTRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH
STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH Isye Darlina dan Nieke Karnaningroem Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP Program Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK
PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 34-40 PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK Muhammad Firdaus
Lebih terperinciBAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM
BAB V PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM 5.1. Umum Kegiatan perencanaan untuk sistem distribusi air minum ada dua kategori yaitu : Perencanaan pada daerah yang belum ada sistem distribusi perpipaan
Lebih terperinciDesain Rehabilitasi Air Baku Sungai Brang Dalap Di Kecamatan Alas 8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU LAPORAN AKHIR VIII - 1
8.1. DATA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU Pada jaringan distribusi air bersih pipa merupakan komponen yang paling utama, pipa berfungsi untuk mengalirkan sarana air dari suatu titik simpul ke titik simpul yang
Lebih terperinciSTUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK
STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ulfa Fitriati, M.Eng, Novitasari, M.Eng dan M. Robiyan Noor M Program Studi Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat
Lebih terperincipekerjaan yang sistematis mulai dari awal sampai selesainya pekerjaan, sehingga
BAB HI TAHAPAN PERENCANAAN 3.1 Umum Untuk melaksanakan pekerjaan evaluasi jaringan distribusi PDAM Kulon Progo wilayah Kecamatan Nanggulan memerlukan suatu tahapan perencanaan pekerjaan yang sistematis
Lebih terperinciPERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG
PERENCANAAN PENINGKATAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN TANJUNGPANADN KEBUPATEN BELITUNG Oleh : Bambang Winarno / 3110 040 703 Program Diploma 4 Teknik Perancangan Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik
Lebih terperinciDESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)
DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN) Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja, Tommy Jansen Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E
STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E Agustinus Cornelis Fanda, Hari Wiko Indaryanto Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang 1
DAFTAR ISI Motto Lembar Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar ' H Hl v ix x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Latar Belakang Permasalahan 5 1.3 Perumusan Masalah 5 1.4
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.6 Juni 2016 (357-366) ISSN: 2337-6732 PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RANOLAMBOT KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA Dianty Elisa Umboh Eveline M.
Lebih terperinciSALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH
MODUL KULIAH Modul 11-1 Modul 11 Pengukuran Jalan dan Pengairan Pengukuran dan pemetaan rute dimaksudkan untuk membahas penerapan pengukuran dan pemetaan rute dalam bidang rekayasa teknik sipil, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya air makhluk hidup tidak akan mampu hidup, begitu halnya dengan manusia yang sangat tergantung
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN Ririn Utari 1, Nyimas Arnita Aprilia 2 Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang
Lebih terperinciABSTRAK. : SPAM Kampus, Sistem Pengaliran Kombinasi, Pompa, Menara Reservoir, WaterNet
ABSTRAK Kawasan Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran di masa yang akan datang mengalami beberapa perubahan berupa tata letak kampus dan pengembangan fasilitas tambahan sesuai dengan Master Plan (2017-2026),
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL
LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JARINGAN PIPA UTAMA PDAM KABUPATEN KENDAL Diajukan Untuk Memenuhi salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Strata I Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Yogi S, dan M. Ikhsan. Standar Pelayanan Publik di Daerah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu infrastruktur perkotaan yang paling penting. Air bersih termasuk prasarana kota yang sangat berpengaruh bagi perkembangan kota, disamping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan pada suatu daerah sering membawa dampak, baik dari nilai positif maupun nilai negatif. Semakin berkembangnya suatu daerah tersebut akan meningkatkan
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI
-1- LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR PERENCANAAN TEKNIS TERINCI A. STANDAR DOKUMEN
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO
TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM KOTA MOJOKERTO DISUSUN OLEH: ADE IWAN KURNIAWAN _ 3307100094 1 TEKNIK LINGKUNGAN -ITS Bab I Pendahuluan Latar Belakang * IPA
Lebih terperinciSTUDI PENELITIAN.
STUDI PENELITIAN KAJIAN PRIORITAS DAERAH LAYANAN UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KABUPATEN PIDIE-PROVINSI ACEH Azmeri 1*, Eldina Fatimah 1, dan Sri Hartati 2 1 Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber energi yang terpenting di dunia ini adalah air. Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PATOKAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PATOKAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA Eden Tampubolon Isri R. Mangangka, Liany A. Hendratta Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Air diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan manusia sehari-hari mulai dari minum, memasak,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM LAYANAN JASA KONSULTANSI : Penyusunan DED Pembangunan Air Bersih Desa Lembah Hijau I Desa Lembah Hijau II Dan Desa
Lebih terperinciPengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ali Masduqi Penyediaan Air Minum Aspek Teknis Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Unit Pengelolaan Aspek Keuangan Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii v vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Maksud dan Tujuan... 5 1.4
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sejahtera Alam Energy adalah salah satu perusahaan di bidang pengembangan energi panas bumi yang memiliki wilayah kerja panas bumi di Baturraden,
Lebih terperinciPROFIL IPAL KOTA BANDA ACEH
PROFIL IPAL KOTA BANDA ACEH Pengembangan SPAL-T Kota Banda Aceh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melaksanakan kegiatan Pembangunan IPAL dan Jaringan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN JUDUL ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Judul Tugas Akhir : PERENCANAAN JARINGAN SARANA AIR BERSIH BERBASIS SIG DI IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL
LEMBAR PENGESAHAN Judul Tugas Akhir : PERENCANAAN JARINGAN SARANA AIR BERSIH BERBASIS SIG DI IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL ( Design of Water Supply Network Based GIS in IKK Brangsong Kendal Regency )
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN DAN METODOLOGI PENGUKURAN 3.1 Profil Perusahaan Gagasan pendirian CV. ARYA PUTRA MANDIRI yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi di dirikan dengan pandangan bahwa usaha jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh setiap biota, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Manusia sebagai mahluk hayati dan budaya memerlukan air untuk kehidupan
Lebih terperinciAnalisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten
D150 Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten Ana Tri Lestari dan Hariwiko Indarjanto Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Solok merupakan kota yang sedang berkembang, dimana pertumbuhan penduduknya bertambah kian pesat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Solok, Jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap instalasi pengolahan air tersebut memiliki zona distribusi pengairannya masing-masing, yaitu:
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air bersih merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari penduduk Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem penyediaan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MUNTE KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA MUNTE KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Andronikus Pebakirang Lambertus Tanudjaja, Jeffry S. F. Sumarauw Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) OPTIMALISASI LAHAN KAMPUS STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN ANGGARAN 2013 1) DATA PROYEK Nama Pekerjaan : Optimalisasi Lahan Kampus STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa Lokasi Pekerjaan
Lebih terperinciBAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Pekerjaan Persiapan dan pengumpulan Data 3.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan yang harus dipersiapkan guna memperlancar jalannya pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Teknis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan. Manusia membutuhkan air dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan jumlah konsumen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ketersediaan air dengan tingkat pemenuhan yang dapat ditelorir di daerah yang
4 BAB II LANDASAN TEORI Penyediaan air bersih di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang kemudian dapat berdampak pada perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia akan air bersih untuk kehidupan dan menunjang berbagai kegiatannya harus ditunjang dengan ketersediaan air yang cukup secara kualitas, kuantitas dan
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN
ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN Robi Sahbar Program Studi Teknik Sipi,l Fakultas Teknik, Universitas IBA, Palembang ABSTRAK Air merupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN POSO KOTA SULAWESI TENGAH Cristiandi Richardo Mampuk Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PELAYANAN RESERVOIR PDAM TIRTANADI CABANG PADANGSIDIMPUAN
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RESERVOIR PDAM TIRTANADI CABANG PADANGSIDIMPUAN Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - Tugas Dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil OLEH IRSYAD MAHFUDZ PASA
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : ARIF SETIAWAN NIM I PROGRAM STUDI DIII TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI AIR BERSIH UNTUK PELAYANAN MASYARAKAT KECAMATAN BOYOLALI DARI SUMBER MATA AIR UMBUL TLATAR DESA KEBONBIMO KECAMATAN BOYOLALI PADA TAHUN 2020 TUGAS AKHIR Disusun sebagai Salah
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH BAHAN PRESENTASI DISUSUN OLEH :... NIM :...
BAHAN PRESENTASI TUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH DISUSUN OLEH :... NIM :... DOSEN PEMBIMBING: SALMANI, ST.MT.MS NIP : 196208061991031015 1
Lebih terperinciEVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN KOTA WAINGAPU KABUPATEN SUMBA TIMUR
EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN KOTA WAINGAPU KABUPATEN SUMBA TIMUR THE EVALUATION AND PLANNING OF THE DEVELOPMENT ON CLEAN WATER DISTRIBUTION IN WAINGAPU CITY,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Air Bersih Sistem penyediaan air bersih adalah suatu sistem penyediaan atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap
Lebih terperinciBAB IV DASAR PERENCANAAN
BAB IV DASAR PERENCANAAN IV.1. Umum Pada bab ini berisi dasar-dasar perencanaan yang diperlukan dalam merencanakan sistem penyaluran dan proses pengolahan air buangan domestik di Ujung Berung Regency yang
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Taratara Kecamatan Tomohon Barat Muhammad Chaiddir Hajia Alex Binilang,Eveline M. Wuisan Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado
Lebih terperinciTabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk
86 BAB IV KAJIAN PEMBIAYAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH 4.1 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Proyeksi kebutuhan air bersih pada wilayah pelayanan yang telah ditentukan didapat berdasarkan guna lahan rencana Kabupaten
Lebih terperinciSTUDI PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA INDUK AIR BERSIH PDAM WILAYAH SOREANG DENGAN PROGRAM EPANET
STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA INDUK AIR BERSIH PDAM WILAYAH SOREANG DENGAN PROGRAM EPANET Tria Amiarsa NRP : 0521049 Pembimbing : Ir. Kanjalia Rusli, MT. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Tata Kelola Program Hibah Air Minum Perkotaan APBN Murni TA 2016 1 Program Hibah Air Minum APBN Tahun 2016 Latar Belakang
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG ( Water Supply Planning in the Distric of Batang ) Disusun Oleh : Anggarita Rasmiputri NIM. L2A3
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN
EXECUTIVE SUMMARY JARINGAN IRIGASI PERPIPAAN Desember 2012 KATA PENGANTAR Executive Summary ini merupakan ringkasan dari Laporan Akhir kegiatan Penelitian Jaringan Irigasi Perpipaan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN LAHENDONG KECAMATAN TOMOHON SELATAN KOTA TOMOHON
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN LAHENDONG KECAMATAN TOMOHON SELATAN KOTA TOMOHON Kelvin Bryan Chrystino Wuisan Eveline M. Wuisan, Alex Binilang Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK
Jurnal POROS TEKNIK, Volume 4, No. 1, Juni 2012 : 34-40 PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK Muhammad Firdaus Jauhari (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Lebih terperinciPERENCANAAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI KOTA SANGGAU
PERENCANAAN PENYEDIAAN AIR MINUM DI KOTA SANGGAU Syarifah Melly Maulina 1) Abstrak Kota Sanggau merupakan kota yang berpotensi untuk berkembang yang memerlukan perbaikan sarana dan prasarana, antara lain
Lebih terperinciStasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN ISKANDAR MUDA BANDA ACEH Alamat : Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh Besar Telp : (0651) 24217 Fax : (0651)
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH
PENGARUH PENAMBAHAN DEBIT KEBUTUHAN PADA ZONA PELAYANAN AIR BERSIH DI PDAM TIRTA MEULABOH BENNY SYAHPUTRA 1 ABSTRAK Permasalahan jaringan perpipaan merupakan suatu hal yang rumit dan komplek, disatu sisi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA
BAB V ANALISIS HASIL SIMULASI HIDROLIS JARINGAN DISTRIBUSI PDAM BADAKSINGA Kondisi air pada jaringan distribusi terbagi menjadi dua parameter penting, yaitu berkaitan dengan kualitasnya dan kondisi hidrolisnya.
Lebih terperinciPeningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar
C369 Peningkatan Pelayanan Penyediaan Air Minum Kota Blitar Ichwan Rahmawan Widodo dan Hari Wiko Indarjanto Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup termasuk manusia. Keberadaan air baik kualitas maupun kuantitas akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENGERJAAN
BAB III METODOLOGI PENGERJAAN Tugas akhir ini merupakan pengembangan dari tugas akhir dari Rahmat Satria Dewangga yang berjudul Pemodelan Jaringan dan Sistem Distribusi Air Minum pada Pipa Primer dengan
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK
STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG Bastyo Tafano, Eko Noerhayati, Azizah Rachmawati Email: tyotafa@ymail.com ABSTRAK Kecamatan Ngunut merupakan salah satu
Lebih terperinciPROFIL KABUPATEN / KOTA
PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA SUBANG JAWA BARAT KOTA SUBANG ADMINISTRASI Profil Wilayah Kota Subang merupakan ibukota Kecamatan Subang yang terletak di kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciBAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV OLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Sungai Cisadane 4.1.1 Letak Geografis Sungai Cisadane yang berada di provinsi Banten secara geografis terletak antara 106 0 5 dan 106 0 9 Bujur Timur serta
Lebih terperinciTATA CARA PERENCANAAN
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TATA CARA PERENCANAAN AIR BERSIH PERDESAAN DENGAN KRAN UMUM MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL TATA CARA PERENCANAAN
Lebih terperinciPEDOMAN STANDAR HARGA SATUAN INVESTASI SPAM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 21/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM LAMPIRAN III PEDOMAN STANDAR HARGA
Lebih terperinci-1- DOKUMEN STANDAR EVALUASI
-1- LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DOKUMEN STANDAR EVALUASI A. EVALUASI TEKNIS 1. Ringkasan data
Lebih terperinciMODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI
MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI MODUL SOSIALISASI DAN DISEMINASI STANDAR PEDOMAN DAN MANUAL SUMUR GALI SUMUR GALI Cetakan 1-2014 Modul disusun oleh : Ir. Sri Darwati,
Lebih terperinci