BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan"

Transkripsi

1 BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT Produk SMESS Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk memberikan deskriptif (penggambaran) mengenai subyek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Sedangkan Teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui potret BMT Istiqlal dan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk SMESS di BMT Istiqlal digunakan matrik SWOT. Dengan demikian dapat diketahui langkah-langkah untuk menetapkan pengembangan produk SMESS dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan dan ancaman yang terjadi. Analisis SWOT produk SMESS adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strenght) Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. 62 Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberi keunggulan pada produk SMESS di pasaran. Kekuatan yang ada dalam produk SMESS meliputi hal-hal sebagai berikut: Freddy rangkuti, Analisis SWOT Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT.Gramedia Utama, 2006), hlm Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16 Maret

2 67 a. Nyaman : Dana nasabah dikelola secara syariah, sehingga memberikan ketenangan batin pada masing-masing nasabah dalam menyimpan uangnya di BMT Istiqlal Pekalongan. Bukan hanya dari pihak BMT, hal ini juga didukung dari berbagai pendapat dari beberapa nasabah tentang produk simpanan SMESS. b. Menguntungkan Memperoleh bagi hasil atas pendapatan dana tersebut sesuai dengan waktu setoran tabungan tersebut, jika waktu pembayaran dilakukan di awal bulan maka bagi hasil untuk nasabah semakin besar dan berkesempatan masuk undian bulanan. c. Menarik Setiap nasabah berkesempatan mendapatkan undian tiap bulannya dan bagi nasabah yang beruntung mendapatkan grandprize utama berkesempatan untuk menjalankan ibadah umroh yang akan diundi di akhir periode. Beberapa nasabah juga beranggapan demikian karena mereka melihat sendiri adanya hadiah yang disediakan BMT sehingga menarik minat nasabah. d. Terencana Nasabah dapat merencanakan kebutuhannya setelah jatuh tempo yaitu 30 bulan dengan mengikuti tabungan SMESS e. Bebas Biaya Administrasi Layanan Bulanan Nasabah peserta produk SMESS bebas dari administrasi layanan bulanan.

3 68 f. Bebas Biaya Administrasi Penutupan Rekening Nasabah peserta produk SMESS dibebaskan dari biaya administrasi penutupan rekening pada akhir periode. 2. Kelemahan (Weakness) Keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan, dan kapabilitas yang secara efektif dapat menghambat perkembangan produk SMESS.Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuanga, ketrampilan manajemen dan ketrampilan marketer dalam mempromosikan produk SMESS. Adapun yang menjadi kelemahan dalam produk SMESS adalah sebagai berikut : 64 a. Setoran per Bulan masih terlalu tinggi Produk SMESS ini ditujukan untuk kalangan menengah, sifatnya yang berjangka dan wajib tiap bulannya bagi nasabah yang ekonominya minimum akan merasa keberatan dengan jumlah angsuran simpanan SMESS yang tiap bulannya diwajibkan menyetorkan uang Rp ,- karena kebutuhan tiap nasabah tidak menentu. b. Undian tiap bulan yang kurang bervariasi Sebagian dari nasabah produk SMESS masih merasa kurang dengan undian yang diberikan BMT Istiqlal. Maret Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16

4 69 c. Kurangnya Promosi Jika dilihat dari nasabah yang ada saat ini merupakan perolehan nasabah yang sudah tergolong bagus, 80% dari target yang ditentukan BMT. Namun juga bisa dikatakan belum maksimal dalam mempromosikan produk SMESS sehingga belum mencapai target yang diinginkan. 3. Peluang (Opprtunities) Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. 65 Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu peluang, sesuatu yang dilihat memiliki potensi besar dalam perkembangan produk SMESS untuk kedepannya. Berikut yang termasuk peluang produk SMESS antara lain: a. Mayoritas penduduk kalangan menengah Produk SMESS ini sebenarnya ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah, bukan menengah ke atas ataupun menengah kebawah. Jadi dalam penciptaan produk SMESS ini berpeluang besar dalam menarik nasabah kalangan menengah, karena mereka akan berpikir setoran tabungan sebulan sekali tanpa terasa mereka akan memiliki sejumlah tabungan setelah jatuh tempo disertai bagi hasil dari pendapatan saldo mereka selama 2,5 tahun. b. Membaiknya Image masyarakat terhadap BMT Eksistensi lembaga keuangan syariah seperti BMT, jelas memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi berwawasan syariah terutama dalam 65 Freddy Rangkuti, Ibid, hal.44

5 70 memeberikan solusi bagi pemberdayaan usaha kecil dan menengah serta menjadi inti kekuatan ekonomi yang berbasis kerakyatan dan sekaligus menjadi penyangga utama sistem peekonomian nasional. c. Memiliki Undang-undang yang mendukung BMT BMT berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan berlandaskan syariah Islam, keimanan, keterpaduan(kaffah), kekeluargaan/koperasi, kebersamaan, kemandirian, & profesionalisme. Secara hukum BMT berpayung pada koperasi tetapi sistem operasionalnya tidak jauh berbeda dengan Bank Syariah sehingga produk-produk yang berkembang dalam BMT seperti apa yang ada di Bank Syariah. d. Promosi melalui media elektronik Pada era globalisasi ini media elektronik adalah adalah salah satu tempat pemasaran yang baik. Masyarakat sekarang lebih banyak mengakses media eletronik dibanding media cetak, selain lebih cepat, lebih mudah, juga mudah dicerna sekalipun untuk orang yang tidak bisa membaca dan menulis. 4. Ancaman (Threats) Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. 66 Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang tidak diinginkan perusahaan. Ancaman merupakan kebalikan dari peluang yaitu sesuatu yang dapat mengancam 66 Ibid, hal.44

6 71 keeksistensian produk SMESS dalam berkembang. Yang menjadi ancaman dalam produk SMESS sebgai berikut: 67 a. Kurangnya antusias masyarakat Pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa produk SMESS yang ditawarkan BMT Istiqlal merupakan simpanan wajib setiap bulan yang setorannya masih tinggi, sedangkan tingkat kebutuhan nasabah tidak menentu dan tidak sama satu sama lainnya, sehingga mereka khawatir jika tidak bisa mengikuti secara rutin setoran simpanan tersebut. b. Banyaknya produk sejenis di BMT lain Pada Bank-bank Formal seperti Bank konvensional maupun Bank syariah serta lembaga keuangan syariah lainnya seperti koperasi dan BMT yang lain juga banyak menawarkan produk yang serupa dengan produk SMESS yang dimiliki BMT Istiqlal, dengan adanya produk sejenis itu di Bank-bank maupun BMT lain akan mengancam keeksistensian produk SMESS dalam perkembangannya. Oleh karena dibutuhkan kerja yang ekstra untuk mencapai hasil yang maksimal. c. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk Dampak dari kenaikan harga BBM dunia yang sangat signifikan menyebabkan daya beli dari masyarakat semakin terpuruk, karena tidak diimbangi dengan membaiknya income perkapita dari penduduk Indonesia, sehingga terjadi aksi-aksi protes yang menyebabkan stabilitas politik Indonesia tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu kedaan Maret Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16

7 72 ekonomi masyarakat Indonesia sangat lemah dan tidak dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. B. Ancangan Strategi SWOT produk SMESS 68 Berdasarkan Analisis matrik SWOT dapat dirumuskan berbagai kemungkinan alternatif strategi dalam pengembangan produk SMESS dan daya tarik nasabah terhadap produk SMESS di KJKS BMT Istiqlal Pekalongan. Kombinasi komponen-komponen SWOT merupakan strategi-strategi yang mendukung pengembagan produk SMESS seperti: strategi Strenght Opportunity (SO), strategi Strenght Threats (ST), strategi Weakness Opportunity (WO), strategi Weakness Threaths (WT). 1. Strategi S-O Merupakan posisi yang sangat menguntungkan, dimana BMT memiliki kekuatan dan peluang terhadap produk SMESS sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. 2. Strategi S-T Meskipun menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keeksistensian produk SMESS, namun juga memiliki kekuatan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. 68 Freddy Rangkuti, Business Plan Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus, (Jakarta: PT.Gramedia pustaka Utama,2001), hal.51

8 73 3. Strategi W-O Dalam hal ini BMT Istiqlal melihat peluang pasar yang besar, tetapi sumber dayanya lemah, karena itu tidak dapat memnfaatkan peluang yang ada secara optimal. 4. Strategi W-T Merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, BMT Istiqlal menghadapi ancaman-ancaman produk SMESS dari luar sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan. Tabel 4.1 Tabel matrik SWOT produk SMESS : STRENGHT WEAKNESS IFAS ( KEKUATAN) (KELEMAHAN) 1. Dikelola dengan sistem Syariah 1. Terlalu tingginya setoran EFAS OPPORTUNITIES (PELUANG) 1. Mayoritas Penduduk 2. Memperoleh bagi hasil 3. Ada undian dan grandprize 4. Terencana 5. Bebas biaya administrasi S-O 1. Meningkatkan 2. Kurangnya Promosi W-O 1. Menjaga citra BMT kalangan menengah pengembangan produk dengan menjaga 2. Membaiknya image 2. Meningkatkat kepercayaan nasabah. 2. Menambah jaringan

9 74 masyarakat terhadap pelayanan kepada pemasaran BMT nasabah 3. Memiliki Undang- 3. Membuat kiat-kiat 3. BMT harus undang yang pemasaran produk mengoptimalkan mendukung BMT bagian humasnya 4. Promosi melalui 4. Melakukan promosi karena melalui promosi media elektronik yang lebih gencar akan meningkatkan THREATS (ANCAMAN) 1. Kurangnya antusias masyarakat 2. Banyaknya produk S-T 1. Melakukan berbagai macam kegiatan sosial di masyarakat. 2. Nilai nominal yang pendapatan. W-T 1. Mencari kiat-kiat baru dalam mensosialisakan produk SMESS. 2. Mengoptimalkan sejenis di BMT lain lebih dikhususkan bagi Sumber Daya tingkatan orang. Pemasaran. 3. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk Sumber: Wawancara dengan Muhammad Khotib kabag Pemasaran tanggal 16 Maret 2015 Melalui mekanisme koleksi data akan menghasilkan beberapa temuan/identifikasi yang berupa data panjang di tiap aspek SWOT yang ada, dengan kedalaman informasi yang berbeda-beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun persepsi yang sama diantara stakeholder, yakni dengan cara menyusun bobot tiap temuan di masig-masing aspek SWOT, seperti tabel berikut :

10 75 Tabel 4.2 Tabel bobot tiap aspek SWOT produk SMESS : Sumber:Data olahan dari hasil wawancara dengan Muhammad Khotib, Kabag Aspek SWOT Hasil identifikasi Bobot A B C Kekuatan 1. Dikelola dengan sistem syariah 2. Memperoleh bagi hasil 3. Ada undian dan grandprizenya 4. Terencana 5. Bebas biaya administrasi Kelemahan 1. Terlalu tingginya setoran 2. Kurangnya promosi Peluang 1. Mayoritas penduduk kalangan menengah 2. Membaiknya image masyarakat terhadap BMT 3. Memiliki undang-undang yang mendukung BMT 4. Promosi melalui media elektronik. Ancaman 1. Kurangnya antusias masyarakat 2. Banyaknya produk sejenis di BMT lain 3. Keadaan ekonomi dan politik yang buruk. Pemasaran tanggal 16 Maret 2015 Keterangan : Katagori bobot A adalah yang paling diutamakan/ signifikan nyata berpengaruh paling perlu diantisipasi segera, demikian selanjutnya sampai katagori C sebagai ukuran yang paling rendah.

11 76 Berdasarkan pendekatan tersebut, kita dapat menentukan berbagai kemungkinan yang dapat diambil oleh BMT Istiqlal Pekalongan dalam hal strategi-strategi yang dapat diambil dalam memasarkan produk SMESS : Meningkatkan pengembangan produk Meningkatkan pelayanan kepada calon nasabah dengan menciptakan suasana yang nyaman akan menjaga citra BMT sehingga nasabah tidak akan beralih ke BMT lain. 2. Promosi yang lebih gencar Dengan mempromosikan produk ini secara lebih luas lagi baik dengan cara menggunakan media elektronik, media cetak, ataupun dengan cara memanfaatkan SDM marketing lebih efektif. 3. Meningkatkan kualitas produk Kita harus menyadari bahwa keadaan ekonomi dan politik di negara ini sedang dalam keadaan yang tidak baik, oleh karena itu dengan menetapkan setoran per bulan yang rendah akan dapat terjangkau oleh masyarakat yang tergolong kalangan menengah kebawah. 4. Meningkatkan SDM Pemasaran Memberikan pelatihan motivasi kepada para marketer akan meningkatkan semangat dan menumbuhkan rasa juang untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam memasarkan produk tersebut. 5. Melakukan berbagai macam kegiatan sosial di masyarakat 2015, pukul WIB 69 Wawancara dengan Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, tanggal 16 maret

12 77 Dengan pendekatan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial baik itu yang bersifat apapun, itu dapat menarik simpatik masyarakat untuk beralih ke BMT Istiqlal sekaligus promosi dan sosialisasi tentang BMT. C. Penerapan Analisis SWOT dalam Pengembangan Produk SMESS Pengembangan produk adalah penyempurnaan dan penambahan produk yang ditawarkan kepada nasabah. Usaha pengembangannya bisa dilakukan dengan melakukan riset mengenai produk atau kebutuhan dari konsumen yang dapat dikembangkan dan menjadi produk yang dibutuhkan nasabah di masa yang akan datang. 70 Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan BMT Istiqlal Pekalongan dalam menentukan kebijakan pengembangan produk SMESS perlu melihat matrik SWOT produk SMESS terlebih dahulu yang menunjukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman produk SMESS di BMT Istiqlal Pekalongan. Sehingga kemungkinan salah dalam mengambil keputusan dalam pengembangan bisa dihindari. Dari matrik SWOT yang sudah dibahas sebelumnya dapat dilihat bahwa faktor kekuatan lebih besar dibandingkan dengan faktor kelemahan yang dimiliki produk SMESS di BMT Istiqlal, dan faktor peluang juga lebih besar jika dibandingkan dengan faktor ancaman. Oleh sebab itu dengan kondisi seperti itu BMT Istiqlal dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya dalam memasarkan produknya. 70 Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, hal. 38

13 78 BMT Istiqlal Pekalongan tidak mau kalah dari lembaga keuangan syariah lain dalam hal pengembangan produk-produknya. Ketatnya persaingan saat ini membuat BMT Istiqlal Pekalongan harus mampu meciptakan podukproduk yang tepat dengan ukuran sederhana (mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun penerapannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah). 71 Pengembangan produk-produk BMT dimulai dengan langkah awal identifikasi masalah kebutuhan dan keinginan nasabah terhadap pelayanan. Ketika langkah tersebut sudah mewujudkan output maka penciptaan pengembangan produk pun dilakukan. Dalam mencapai tujuannya tersebut BMT Istiqlal harus mampu menciptakan strategi pengembangan produk yang cukup baik dan mampu bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Salah satu cara yang dilakukan BMT Istiqlal dalam pengembangan produk-produk yang dimilikinya adalah dengan cara mengembangkan produk yang sudah ada, seperti pada produk Simpanan Menuju Sejahtera Pluss (SMESS) yaitu salah satu produk simpanan berjangka yang ada di BMT Istiqlal Pekalongan. Tujuan dari pengembangan produk SMESS yaitu : 1. Memenuhi keinginan konsumen yang belum puas akan kualitas produk SMESS 2. Untuk menambah jumlah nasabah sebelumnya 3. Untuk memenangkan persaingan bisnis yang sejenis dengan produk SMESS Kita pasti pernah mendengar product life cycle (PLC). PLC atau siklus hidup produk menggambarkan siklushidup untuk setiap produk yang Maret Muhammad Khotib, Kabag Pemasaran, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 16

14 79 dilemparkan ke pasaran yang dimulai dari fase atau tahap perkenalan, kemudian fase pertumbuhan dimana pertumbuhan permintaan terhadap produk oleh pasar tinggi dan memasuki tahap kematangan dimana permintaan terhadap produk relatif stabil dan akhirnya tahap penurunan dimana tahap permintaan terhadap sebuah produk cenderung mengalami penurunan dan ujung-ujungnya ketika permintaan menjadi sangat sedikit atau secara matematis mendekati angka nol maka biasanya produk tersebut tidak diproduksi lagi. 72 Perusahaan tentu saja menginginkan untuk berada dalam fase kematangan produk selama mungkin untuk mengeruk keinginan sebanyakbanyaknya. Oleh karena itu perusahaan harus dengan benar menjalankan perubahan-perubahan tersebut serta melakukan perbaikan-perbaikan yang juga sangat dinamis untuk menyiasatinya. Kalau tidak maka dia akan tertinggal atau ditinggalkan, apalagi perubahan-perubahan yang terjadi tersebut berlangsung secara terus menerus dengan kecepatan yang sangat tinggi. Produk SMESS dimulai sejak tahun 2005, produk ini termasuk produk simpanan berjangka yang unggul dalam BMT Istiqlal karena sejak tahun 2005 dalam perkembangannya terus mengalami peningkatan. Untuk SMESS 1 jumlah nasabah 452 dengan angsuran Rp ,- dan grandprize sepeda motor serta undian perbulan free satu kali angsuran bagi yang beruntung mendapat undian. Kemudian untuk SMESS 2 jumlah 100 nasabah, disini terjadi penurunan karena grandprize yang ditawarkan BMT kurang menarik minat nasabah, untuk SMESS 3 jumlah nasabah 480, disini mengalami peningkatan, Grasindo, 2001), hal Crown Dirgantoro, Keunggulan Bersaing Melalui Proses Bisnis, ( Jakarta: PT.

15 80 untuk SMESS 4 jumlah nasabah 500 nasabah dengan setoran Rp ,- disini juga kembali mengalami peningkatan karena undian akhir tahun yang menarik minat nasabah juga jumlah undian bulanan yang menarik. Dan untuk yang sedang berjalan saat ini yaitu SMESS 5 jumlah nasabah 842 dari target 1000 nasabah, ini menunjukan BMT sudah mencapai 80% dari target BMT Istiqlal. Dilihat dari perkembangan produk SMESS tersebut BMT akan selalu meningkatkan pengembangan produk SMESS agar kedepannya semakin bagus dan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada nasabah produk SMESS sehingga kemungkinan nasabah untuk beralih ke lembaga lain sangat kecil. Berikut ini grafik perkembangan produk SMESS selama 5 periode: Grafik 4.1 Perkembangan produk SMESS di BMT Istiqlal: 0 SMESS SMESS SMESS SMESS SMESS Sumber: Data dari KJKS BMT Istiqlal Pekalongan Berdasarkan pendekatan analisis SWOT produk SMESS yang sudah dijelaskan sebelumnya, BMT Istiqlal mengambil keputusan memasarkan

16 81 produk SMESS dengan cara meningkatkan pengembangan produk SMESS. Berikut ini langkah-langkah penerapan analisis SWOT produk SMESS yang diterapkan terhadap pengembangan produk tersebut: 1. Menambah atau mengurai setoran tiap bulannya BMT Istiqlal akan melakukan pengurangan atau penambahan setoran produk SMESS melihat pangsa pasar selama satu periode terakhir. 2. Selalu memonitoring tiap bulannya Para marketer harus selalu memonitoring setoran tiap bulannya agar fungsi peningkatan pengawasan setoran nasabah bisa terkontrol dengan baik sehingga target dan harapan dari BMT Istiqlal bisa tercapai dengan baik. 3. Meningkatkan service excellent Produk SMESS yang ditawarkan oleh BMT Istiqlal adalah produk jasa yang tidak bisa dilihat kualitasnya oleh orang yang menggunakan. Sehingga untuk mendorong terjualnya produk SMESS tersebut, BMT Istiqlal harus lebih meningkatkan service yang prima, cepat, tepat sesuai apa yang menjadi keinginan nasabah. Hal inilah yang dilakukan BMT Istiqlal Pekalongan dalam melayani nasabahnya, meskipun pernah juga BMT Istiqlal mendapat nasabah yang protes yang tidak puas dengan undian produk SMESS. Service excellent ini merupakan salah satu nilai lebih yang ditonjolkan agar kepuasan dan kepercayaan nasabah akan produk SMESS semakin meningkat.

17 82 4. Menambah undian setiap bulannya BMT Istiqlal menambah undian tiap bulannya yang semula hanya berjumlah 5 kini sudah bertambah menjadi 7, sehingga menambah kesempatan nasabah untuk mendapatkan undian setiap bulannya. 5. Meningkatkan loyalitas nasabah Peran nasabah baik nasabah di pasar maupun nasabah pembiayaan sangat berpengaruh terhadap kemajuan BMT Istiqlal Pekalongan. Rasionalnya tidak ada nasabah maka tidak ada Bank/ lembaga keuangan. BMT Istiqlal perlu memupuk dan memelihara rasa kekeluargaan dan kepercayaan dengan memberikan pelayanan yang prima dan memfasilitasi produk-produk yang ada baik pembiayaan maupun simpanan, terlebih produk simpanan SMESS sehingga nasabah lebih tertarik terhadap produk SMESS di BMT Istiqlal dibandingkan dengan produk sejenis di BMT lain. Pola pengembangan produk SMESS yang dilakukan oleh BMT Istiqlal yaitu dengan menggunakan sistem Analisis SWOT. 73 Dalam menghadapi persaingan usaha yang begitu keras BMT Istiqlal selalu berupaya menerapkan strategi baru dan baik guna terus dapat bersaing dengan para pesaingnya. pukul WIB 73 Wawancara dengan Wahyu Hidayat, bagian Pemasaran, tanggal 16 Maret 2015,

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI A. Analisis Data Analisis data dari penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH

BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH BAB IV PEMBAHASAN KARAKTERISTIK PRODUK SIHAJI DAN ANALISIS SWOT PRODUK SIHAJI DI KSPPS BMT AL HIKMAH A. Karakteristik Produk Sihaji (Simpanan Ibadah Haji) di KSPPS BMT Al Hikmah Ungaran KSPPS BMT Al Hikmah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Marketing Mix Pada Produk Tabungan ib Siaga Di Bank Syariah Bukopin Cabang Semarang. Persaingan Perbankan di Indonesia saat ini semakin ketat, oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran yang Dilakukan BMT Al Hikmah Cabang Gunungpati dalam Upaya Meningkatkan Minat Menabung Masyarakat Strategi pemasaran dijalankan pada setiap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS BAB V PEMBAHASAN A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di BAZNAS Tulungagung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut: yang pertama yaitu wawancara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar )

BAB IV PEMBAHASAN. A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) BAB IV PEMBAHASAN A. Mekanisme Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) 1. Produk SIRELA ( Simpanan Sukarela Lancar ) SIRELA adalah produk simpanan yang ada di BMT BUS yang dikelola berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented 91 BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Bisnis Dengan Menggunakan Analisa SWOT Pada BMT Berkah Trenggalek BMT Berkah Trenggalek pada penilaian peneliti berada pada posisi kuadran I yaitu dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran KSPPS BMT Al-Hikmah Ungaran KSPPS BMT Al-Hikmah mulai memperkenalkan produk penyaluran dana melalui pembiayaan yang diberikan anggotanya sejak

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

Judul Penelitian Ilmiah :

Judul Penelitian Ilmiah : Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah.

IV. PEMBAHASAN. Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk. perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah. 27 IV. PEMBAHASAN 4.1 gambaran Umum perusahaan 4.1.1 Sejarah singkat Perusahaan Perumnas adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ekonomi Syariah semakin menunjukkan keeksistensiannya di kalangan masyarakat terutama di Indonesia. Dari sekian banyaknya Lembaga Keuangan Konvensional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan marketing mix (bauran pemasaran) di BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Ginggang Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa BMT BUS Cabang Ginggang memliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Produk Simpanan Sukarela Berjangka. lembaga keuangan tersebut, tak terkecuali pada KJKS Binama.

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Produk Simpanan Sukarela Berjangka. lembaga keuangan tersebut, tak terkecuali pada KJKS Binama. 30 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Produk Simpanan Sukarela Berjangka Funding merupakan salah satu kegiatan penting pada lembaga keuangan. Dengan funding, dana terkumpul yang nantinya akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti

BAB IV PEMBAHASAN. A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT. Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti BAB IV PEMBAHASAN A. Strategi Promosi Pada Produk SIM A (Simpanan Anak-Anak) di BMT Citra Keuangan Syariah Comal Dalam memasarkan produk-produknya BMT CKS Comal mengikuti teori-teori promosi yang ada.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh Dewi Sambi Tenun dan Perancangan saluran distribusi multi channel Marketing,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. antar lembaga keuangan, dan juga bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB V PEMBAHASAN. antar lembaga keuangan, dan juga bagian yang tidak dapat dipisahkan dari BAB V PEMBAHASAN A. Konsep Pelayanan Prima Dalam bab pembahasan ini akan disajikan uraian bahasan pengintengrasian hasil penelitian dengan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Data-data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB IV PENERAPAN ANALISIS SWOT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN WADIAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG

BAB IV PENERAPAN ANALISIS SWOT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN WADIAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG 77 BAB IV PENERAPAN ANALISIS SWOT DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN WADIAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG A. PENERAPAN ANALISIS SWOT DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG BMT NU SEJAHTERA Semarang adalah salah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi dan Upaya Pemasaran Pembiayaan Mudharabah 1. Strategi Pemasaran Pembiayaan Mudharabah Salah satu komponen yang mendukung dalam bidang pemasaran yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Alasan nasabah Bank BTN Syariah Semarang memilih Produk Tabungan Batara ib dibandingkan dengan produk lainnya Tabungan merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA A. Analisis Strategi Yang Digunakan Untuk Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks, bukan hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi utama perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan suatu langkah yang direncanakan produsen sebelum produk dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah entitas bisnis tidak terkecuali koperasi jasa keuangan syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah entitas bisnis tidak terkecuali koperasi jasa keuangan syariah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah entitas bisnis tidak terkecuali koperasi jasa keuangan syariah (BMT) yang tidak mampu mengidentifikasi bagaimana respon, persepsi dan preferensi publik

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA SIMPANAN SUKARELA (SIRELA) DI BMT HARAPAN UMAT KCP SLEKO PATI A. Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Keunggulan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Identitas Informan Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan cara wawancara dan dokumenter penulis mendapatkan data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pandai dalam memilih bank. Bank yang baik adalah bank yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin pandai dalam memilih bank. Bank yang baik adalah bank yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan adalah sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bagi masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yang juga secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 Abstrak: Strategi pemasaran sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sangat diperlukan untuk memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO MITRA BIKE NAMA : PRAMUDITHA RIZKY NPM : 15210358 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : SRI KURNIASIH AGUSTIN, SE.,MM LATAR BELAKANG MASALAH Pemasran merupakan aspek yang

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi

I. PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kegiatan pelayanan jasa sangat mendominasi kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan jasa yang sangat dibutuhkan saat ini adalah jasa

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN BANK. /

MANAJEMEN PEMASARAN BANK. / MANAJEMEN PEMASARAN BANK 1. Riset Pemasaran Langkah-Langkah Pemasaran Merupakan suatu kegiatan perancangan, pengumpulan, analisa dan pelaporan data serta temuan-temuannya secara sistematik sistematik yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH A. Tugas dan Persiapan Kerja yang Dilakukan Customer Service Sebelum Melayani Nasabah pada PT. BPRS PNM Binama Semarang. Dalam melayani nasabah khusunya produk dan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tersebut. 1 Persaingan antar lembaga keuangan syariah saat ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Bersaing Produk Sirela Yang Diterapkan KSPPS BMT Bina Umat Sejahtera Dalam Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga

BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data 5.2.1 Variabel Produk Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumnya maka dapat kita lihat dari gambar 4.1 yang menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mengenai strategi pemasaran produk Tabungan Investa Batara ib di Bank. Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang dapat

BAB IV PENUTUP. mengenai strategi pemasaran produk Tabungan Investa Batara ib di Bank. Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang dapat BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan diatas mengenai strategi pemasaran produk Tabungan Investa Batara ib di Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah membaiknya perbankan nasional yang sempat menurun karena krisis moneter, perbankan syariah mulai menunjukkan perkembangan eksistensinya dalam membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian pada umumnya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB 1V ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN IDUL FITRI DI KJKS SUBAH BATANG. A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Simpanan Idul Fitri di KJKS Mitra

BAB 1V ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN IDUL FITRI DI KJKS SUBAH BATANG. A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Simpanan Idul Fitri di KJKS Mitra BAB 1V ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN IDUL FITRI DI KJKS SUBAH BATANG A. Pelaksanaan Strategi Pemasaran Simpanan Idul Fitri di KJKS Mitra Sejahtera Subah Batang Persiapan awal semua karyawan di Di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Nasabah Produk Sitabel di BMT Minna Lana Pekalongan BMT mempunyai kedudukan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena bank syariah di Indonesia memberikan pemahaman pada umat Islam Indonesia adanya kelembagaan ekonomi dalam perspektif Islam. Berdirinya bank syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Tabungan SHaRi 1. Pengertian Tabungan SHaRi Menurut Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, tabungan dalah simpanan berdasarkan wadi ah/atau investasi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA 2009-2010 Liberalisasi di sektor perbankan telah mendorong munculnya bank-bank baru dan masuknya cabang-cabang bank asing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN

BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 67 BAB IV ANALISIS SWOT TERHADAP PENINGKATAN ASET BMT DANA UKHUWAH TAHUN 2011-2013 IV.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini akan menjawab identifikasi masalah yang berkaitan dengan Peningkatan Aset

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SCABIMITE DAN LAXADINE PADA PT. GALENIUM PHARMASIA LABORATORIES Nama : DEWI SAWITRI NPM : 12214888 Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M LATAR BELAKANG MASALAH Strategi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan strategis sangat bergantung pada hasil analisis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini Periklanan (advertising) sangat diperlukan dalam kemajuan produksi suatu perusahaan untuk memperkenalkan barangnya begitu juga dalam kegiatan

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia, pertumbuhan cabang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia, pertumbuhan cabang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Baitul Maal Wat Tamwil atau yang lebih dikenal dengan BMT merupakan salah satu lembaga keuangan syariah mikro yang menggunakan prinsip bagi hasil sesuai syariah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Cabang Bandungan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Cabang Bandungan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Cabang Bandungan Produk Simpanan pelajar merupakan simpanan yang ditujukan kepada para pelajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan. Para nasabah juga harus semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Qurban Amanah di KSPPS El Amanah Kendal Strategi pemasaran diperlukan pada sebuah lembaga keuangan syariah mikro seperti KSPPS

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pemasaran Global sudah tidak dapat dihindarkan lagi, terutama Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk import. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Pembiayaan Oto ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Bekasi Perkembangan pembiayaan Oto ib Hasanah dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 mengalami perkembangan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Pemasaran telah menjadi subyek yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Product dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Keikutsertaan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Product dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Keikutsertaan BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Product dalam Simpanan Arisan Terhadap Minat Keikutsertaan Anggota di Baitut Tamwil Muhammadiyah Surya Madinah Tulungagung Berdasarkan hasil pengujian data, bahwa variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Agar perusahaan unggul dalam persaingan, selain berwawasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan dalam upaya menarik konsumen untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara secara keselurahan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab industri perbankan yang maju

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Kurang Minatnya Nasabah pada Produk Tabungan SIHAJI DI KJKS BMT AL HIKMAH Ungaran Terkait dengan hasrat untuk menunaikan ibadah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan hotel bintang dan non-bintang di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan mulai tahun 2011 hingga 2013. Menurut data yang dihimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama

Lebih terperinci

ancaman dan peluang perusahaan dan variabel eksternal yang merupakan variabel

ancaman dan peluang perusahaan dan variabel eksternal yang merupakan variabel 29 BAB Til METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di PT. INDO SUNMOTOR GEM1LANG Semarang memilih lokasi perusahaannya di Jalan.lend. Sudinnan No. 303 Semarang. 3.2 Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA A. Analisis aspek Studi Kelayakan Bisnis pada UD Sinar Terang Wonocolo Surabaya 1. Aspek Hukum a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor : 503/5428.A/436.6.11/2010 b.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal

BAB I PENDAHULUAN. dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga yang terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK Uray Ari Yadi, F.Y. Khosmas, dan Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan Email : uray.ariyadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci