SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR"

Transkripsi

1 SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR Oleh : NI LUH KOMPIANG ARIANI Nim PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i

2 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : NI LUH KOMPIANG ARIANI NIM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 ii

3 iii

4 iv

5 RINGKASAN PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN PENATALAKSANAAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2012 OLEH : NI LUH KOMPIANG ARIANI (NIM ) Rumah sakit merupakan suatu tempat yang berisiko terjadinya cedera. Hal ini disebabkan karena berbagai kegiatan di rumah sakit sangat berhubungan dengan penyakit-penyakit berbahaya, prosedur kritis dengan alat/ benda tajam beserta tindakan tindakan yang berhubungan dengan paparan/ radiasi zat berbahaya. Kecelakaan akibat kerja di rumah sakit : ± 120 juta insiden/tahun, kasus berakibat fatal, juta kasus baru akibat pemajanan setiap tahunnya (Iswanto, 2013). Di RSUP Sanglah pada tahun 2012 terdapat 39 insiden pajanan jarum/ needle stick injury. Tertusuk adalah kejadian dimana benda menusuk bagian perkutan yang biasanya menyebabkan luka, tapi mungkin juga disebabkan oleh benda tajam atau benda lainnya. Biasa terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan jarum dalam kegiatan medis. Cedera akibat tusukan jarum pada petugas kesehatan merupakan masalah yang signifikan dalam institusi pelayanan kesehatan dewasa ini maka diharapkan petugas kesehatan tahu dan memahami prosedur penatalaksanaan needle stick injury. Terkadang paparan terhadap darah yang disebabkan oleh tertusuk jarum meningkatkan risiko infeksi oleh virus yang ditularkan melalui darah seperti virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV) dan human immunodeficiency virus (HIV). HBV risiko = 5-40%. Risiko HCV = 3-10%. Risiko HIV = % " (WHO, 2013). Berdasarkan data PPI-RSUP Sanglah tahun 2012, tercatat bahwa hanya 45% (dari 39 kasus) insiden pajanan yang melaksanakan prosedur penanganan yang tepat dan benar. Dari studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap 5 orang staf medis (dokter dan perawat) yang mengalami pajanan selama tahun 2012 dan tidak melaksanakan prosedur penanganan yang benar, secara retrospetif tercatat bahwa alasan mereka tidak melaksanakan prosedur penatalaksanaan needle stick injury

6 dengan baik, karena mereka tidak mengetahui bahwa ada prosedur penatalaksanaan needle stick injury. tidak memahami bahwa pajanan jarum dapat mengakibatkan penularan penyakit, tidak mendapat informasi yang cukup tentang cara melaporkan insiden pajanan tersebut dan enggan melaksanakan prosedur penanganan pasca pajanan dan alur pemeriksaan laboratorium, sebab mereka harus meninggalkan pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan retrospektif. Pendekatan retrospektif digunakan dalam penelitian ini agar memudahkan peneliti untuk menentukan sampel, karena penemuan kasus needle stick injury tergolong jarang ditemukan dan tidak dapat dipantau secara terus menerus. Penelitian dilakukan di RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Desember 2013 sampai dengan Januari Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang pernah mengalami needle stick injury selama bekerja di RSUP Sanglah Denpasar mulai dari tanggal 1 januari 2013 sampai dengan 2 September 2013 dengan kriteria inklusi : berprofesi sebagai perawat, dokter atau bidan, telah bekerja > 2 tahun di RSUP Sanglah Denpasar, bersedia menjadi responden, tercatat dalam buku catatan PPI bahwa pernah melapor karena mengalami needle stick injury pada kurun waktu yang ditentukan. Adapun kriteria eksklusi : tidak dapat dihubungi atau pada saat penelitian sedang cuti atau tugas belajar, catatan dokumentasi PPI yang kurang lengkap. Adapun jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 28 orang yang terdiri dari dokter sebanyak 14 orang dan perawat sebanyak 14 orang dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk mengumpulkan data sesuai dengan alur penelitian dimulai dari pengurusan ijin, informed consent, sampai dengan pengumpulan data dengan kuesioner dan pedoman observasi. Analisa data yang dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan analisa univariat melalui penghitungan prosentase dan uji analisis bivariat untuk mengetahui mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tindakan di atas dilakukan uji korelasi dengan menggunakan uji rank spearman dengan batas kemaknaan p<0,05.

7 Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman didapatkan nilai p = 0,014 yang berarti p < 0,05 dengan kekuatan korelasi 0,459 menunjukkan korelasi yang cukup kuat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan petugas kesehatan tentang penatalaksanaan Needle Stick Injury, dari total 28 responden ada sebanyak 15 responden (53,6%) memiliki pengetahuan yang baik tentang penatalaksanaan needle stick injury, sebanyak 8 responden (28,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan ada sebanyak 5 responden (17,9%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang penatalaksanaan needle stick injury, sebanyak 16 responden (57,1%) yang telah melakukan penatalaksanaan sesuai dengan prosedur dan 12 responden (42,9%) melakukan penatalaksanaan Needle Stick Injury tidak sesuai prosedur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tingkat pengetahuan petugas kesehatan tentang penatalaksanaan needle stick injury maka semakin besar pula tindakan penatalaksanaan petugas kesehatan yang sesuai dengan prosedur. Saran bagi RSUP Sanglah Denpasar agar mengadakan reedukasi tentang penatalaksanaan needle stick injury dalam bentuk in hause trenning untuk semua pegawai dengan melibatkan Tim PPI. dan agar Rumah Sakit mempertimbangkan penggunaan jarum suntik misalnya IVcatheter yang bisa langsung menutup ujung jarum setelah mandrin ditarik dari tubuh pasien misalnya Introcan Safety.

8

9 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACK... viii RINGKASAN PENELITIAN... ix DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR TABEL... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 9 E. Keaslian Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prilaku Pengertian Bentuk Prilaku a. Perilaku tertutup b. Prilaku Terbuka Faktor- faktor yang mempengaruhi prilaku xii

10 a.faktor intern b. Faktor extern Domain prilaku a. Pengetahuan b. Sikap c. Praktik/ tindakan Pembentukan dan perubahan prilaku Prosedur Penanganan Pajanan a. Pengertian b. Pedoman PPI di Rumah Sakit c. Prosedur BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel C. Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Kerangka Kerja C. Tempat Dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Teknik Sampling xiii

11 E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis Data yang Dikumpulkan Cara Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas F. Pengolahan dan Analisa Data Teknik Pengolahan Data Teknik Analisa Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian Kondisi Lokasi Penelitian Karakteristik Responden Hasil Pengamatan Hasil Analisa Data B. Pembahasan Hasil Penelitian Tingkat Pengetahuan Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Penatalaksanaan...52 C. Keterbatasan Penelitian...54 BAB VI PENUTUP A.Simpulan B.Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury di RSUP Sanglah Denpasar Gambar 4.2 Kerangka Kerja Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury di RSUP Sanglah Denpasar Gambar 5.1 Gambaran Tingkat Pengetahuan Petugas Kesehatan yang mengalami Needle Stick Injur di RSUP Sanglah Denpasar..43 Gambar 5.2 Gambaran Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury di RSUP Sanglah Denpasar...44 xv

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Tingkat Pengetahuan Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury di RSUP Sanglah Denpasar 31 Tabel 4.1 Keterangan Koefisiensi Korelasi.41 Tabel 5.1 Hubungan Antara Pengetahuan Petugas Kesehatan dengan Tindakan Penatalaksanaan Needle Stick Injury di RSUP Sanglah Denpasar..45 xvi

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 2 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Pengantar Kuesioner Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Pengetahuan Petugas Kesehatan tentang Penatalaksanaan Pasca Pajanan Needle Stick Injury Lampiran 5 : Lembar Pedoman Wawancara Penatalaksanaan Pajanan Needle Stick Injury Lampiran 6 : Realisasi Anggaran Biaya Penelitian Lampiran 7 : Jadwal Rencana Penelitian Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Penelitian Lampiran 9 : Master Tabel Penelitian Lampiran 10 : Hasil Uji Statistik Penelitian Lampiran 11 :SPO Penatalaksanaan Pajanan RSUP Sanglah Denpasar Lampiran 12 : Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal Lampiran 13 : Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data Lampiran 14 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 15 : Ethical clearance Lampiran 16: Lembar Konsultasi xvii

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) issue penting yang terkait dengan keselamatan (safety) rumah sakit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi 385.000 kejadian luka akibat benda tajam yang terkontaminasi darah pada tenaga kesehatan di rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka akibat jarum suntik dan benda tajam adalah luka yang di sebabkan oleh benda yang telah terkontaminasi cairan tubuh orang lain. Cidera ini kebanyakan terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk pada tahun 2000 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penduduk pada tahun 2000 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat, berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2000 menyatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 205 juta jiwa, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang teroganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan gigi dalam menjalankan profesinya tidak terlepas dari kemungkinan untuk mengalami kecelakan dalam pekerjaannya. Perilaku dan kesadaran yang baik yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME... PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME... PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME... MOTTO... PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT.... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH: LIA DWI JAYANTI NIM

SKRIPSI OLEH: LIA DWI JAYANTI NIM SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER VIII PROGRAM A UNIVERSITAS UDAYANA OLEH: LIA DWI JAYANTI NIM. 1002105036

Lebih terperinci

DIAN KUSUMA DEWI

DIAN KUSUMA DEWI GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN NEEDLE STICK INJURY DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI KOMANG EMI APRILIANTARI NIM. 1302115033 KEMENTERIAN KEPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang semakin kompleks membawa banyak perubahan di berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa ini, bidang

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LAMANYA PERAWATAN PADA PASIEN PASCA OPERASI LAPARATOMI DI INSTALASI RAWAT INAP BRSU TABANAN

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LAMANYA PERAWATAN PADA PASIEN PASCA OPERASI LAPARATOMI DI INSTALASI RAWAT INAP BRSU TABANAN SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP LAMANYA PERAWATAN PADA PASIEN PASCA OPERASI LAPARATOMI DI INSTALASI RAWAT INAP BRSU TABANAN OLEH: NI LUH PUTU DEVI KUSUMAYANTI NIM : 1002105053 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH MEDITASI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ORANG HIPERTENSI DI DESA BUNGBUNGAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG

PENGARUH MEDITASI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ORANG HIPERTENSI DI DESA BUNGBUNGAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG SKRIPSI PENGARUH MEDITASI TERHADAP TEKANAN DARAH PADA ORANG HIPERTENSI DI DESA BUNGBUNGAN KECAMATAN BANJARANGKAN KABUPATEN KLUNGKUNG OLEH: BAGUS ADI MARTHAYOGA NIM 1002105056 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya persaingan global dan produktifitas ekonomi, manusia dituntut untuk terus berkarya dan meningkatkan potensinya. Setiap pekerja memiliki hak untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB 1. PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii LEMBAR PEMBIMBINGAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTO... v HALAMAN PERNYATAAN... vi LEMBAR PERSETUJUAN... vii ABSTRAK... viii RINGKASAN...

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA POST SEKSIO SESARIA

EFEKTIFITAS RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA POST SEKSIO SESARIA EFEKTIFITAS RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA POST SEKSIO SESARIA Studi dilakukan di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah Denpasar Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara

Lebih terperinci

PENGARUH COG CO NITIV

PENGARUH COG CO NITIV SKRIPSI PENGARUH COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY (CBT) TERHADAP POST TRAUMATIC STRESS DISORDER (PTSD) PADA PASIEN POST KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH : NI PUTU DIAH PRABANDARI NIM. 1002105085

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT.. ii ABSTRAK. iii ABSTRACT... iv PENGESAHAN SKRIPSI..... v PERNYATAAN PERSETUJUAN. vi RIWAYAT HIDUP PENULIS... vii LEMBAR PERSEMBAHAN... viii

Lebih terperinci

ANALISIS JALUR TENTANG FAKTOR ORGANISASIONAL RUMAH SAKIT YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TESIS

ANALISIS JALUR TENTANG FAKTOR ORGANISASIONAL RUMAH SAKIT YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TESIS ANALISIS JALUR TENTANG FAKTOR ORGANISASIONAL RUMAH SAKIT YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran gigi. Oleh: SHANGITA BALA JOTHY NIM:

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran gigi. Oleh: SHANGITA BALA JOTHY NIM: PENGETAHUAN PASIEN YANG BERKUNJUNG KE PRAKTEK DOKTER GIGI DI KOTAMADYA MEDAN TERHADAP PENULARAN HIV/AIDS MELALUI TINDAKAN KEDOKTERAN GIGI DI PRAKTEK DOKTER GIGI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi dokter gigi tidak terlepas dari kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien. Penyebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berisiko tinggi terhadap penularan penyakit, mengingat ruang lingkup kerjanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berisiko tinggi terhadap penularan penyakit, mengingat ruang lingkup kerjanya xvii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Petugas di bidang pelayanan kesehatan umum maupun gigi, baik dokter gigi, perawat gigi maupun pembantu rawat gigi, telah lama disadari merupakan kelompok yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi di rumah sakit merupakan masalah yang cukup besar pada pelayanan kesehatan di berbagai belahan dunia dan merupakan risiko terhadap sistem pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, KOMPETENSI, LAMA KERJA, BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, KOMPETENSI, LAMA KERJA, BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, KOMPETENSI, LAMA KERJA, BEBAN KERJA DENGAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RSUD LIUN KENDAGE TAHUNA RELATIONSHIP BETWEEN, KNOWLEDGE, COMPETENCE, DURATION OF

Lebih terperinci

PENGESAHAN SKRIPSI...

PENGESAHAN SKRIPSI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii PENGESAHAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah industri jasa yang mempunyai beragam masalah ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja di rumah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4. 2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS PAYANGAN

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS PAYANGAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA UPT KESMAS PAYANGAN Oleh : NI WAYAN DEVIANI Nim. 1202115009 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA Studi Dilakukan Di Wilayah Subak Desa Kenderan Tahun 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT... DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... PERSETUJUAN PEMBIMBING... i ii iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) SKRIPSI Oleh Eny Nurmaida NIM 112010101019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS). iv ABSTRAK HIV positif merupakan kondisi ketika terdapat infeksi Human Immunodeficiency Virus di dalam darah seseorang. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala yang timbul

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS UDAYANA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (PSIK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNVERSITAS UDAYANA Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN

PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang jarum suntik dan merupakan luka tembus pada kulit karena pada saat tenaga kesehatan melakukan aktiitas klinis di lembaga kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, puskesmas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kesehariannya disibukkan dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kesehariannya disibukkan dengan berbagai macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam kesehariannya disibukkan dengan berbagai macam aktivitas, termasuk bekerja. Pada saat manusia bekerja dituntut untuk dapat mengerjakan pekrjaannya secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup keilmuan mencakup bidang Ilmu Kesehatan Mata dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN DARI KLIEN HIV/AIDS DI RUANG MELATI 1 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Meraih

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI MADE ARTINI NIM. 1302115010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu bagaimana sesuatu dapat terjadi (Potter & Perry, 2009). Anak

BAB I PENDAHULUAN. mencari tahu bagaimana sesuatu dapat terjadi (Potter & Perry, 2009). Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Toddler ialah anak yang usianya 12-36 bulan atau 1-3 tahun (Hockenberry & Wilson, 2015). Usia tersebut merupakan masa anak mengeksplorasi lingkungan yang intensif karena

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PAJANAN JARUM SUNTIK PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR ABSTRAK

KARAKTERISTIK PAJANAN JARUM SUNTIK PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR ABSTRAK KARAKTERISTIK PAJANAN JARUM SUNTIK PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT SANGLAH DENPASAR Putu Herdita Sudiantara 1, I Ketut Agus Somia 2 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.. ABSTRAK. PENGESAHAN SKRIPSI... PERNYATAAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN CEDERA TERTUSUK JARUM SUNTIK PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT GMIM KALOORAN AMURANG Cheisy M. Pangalila*, Sekplin A.S. Sekeon*, Diana V. Doda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah

ABSTRAK. di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah ABSTRAK Menurut WHO, kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia, tepatnya penyakit kedua terbanyak setelah penyakit kardio vaskular. Salah satu jenis kanker yang tingkat kejadiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan menghasilkan bermacam-macam buangan limbah yang dapat mempengaruhi kesehatan. Rumah sakit sebagai salah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik

BAB I PENDAHULUAN. tersering dan terbanyak dari hepatitis akut. Terdapat 6 jenis virus hepatotropik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hepatitis didefinisikan sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan terdapatnya peradangan pada organ tubuh yaitu hati. Hepatitis merupakan suatu proses terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu infeksi oleh salah satu dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu penyakit dalam yang menitikberatkan pada hubungan status gizi dengan kualitas hidup pada ODHA di

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN KEMAMPUAN MENILAI NYERI PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu saraf dan rehabilitasi medik 2. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini berlokasi di RSUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Universal precautions merupakan pedoman pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh seluruh petugas pelayanan kesehatan terhadap semua pasien, pada setiap tindakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: MADE RATIH KHRISNA NURPENI NIM. 1002105037 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... v ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. RSUD dr M Ashari Pemalang merupakan salah satu Rumah. Sakit bentuk Badan Layanan Umum Daerah di wilayah Kabupaten

BAB IV PENUTUP. RSUD dr M Ashari Pemalang merupakan salah satu Rumah. Sakit bentuk Badan Layanan Umum Daerah di wilayah Kabupaten BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN RSUD dr M Ashari Pemalang merupakan salah satu Rumah Sakit bentuk Badan Layanan Umum Daerah di wilayah Kabupaten Pemalang, Rumah Sakit tipe C ini memiliki kewajiban memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality

BAB I PENDAHULUAN. maju bahkan telah menggeser paradigma quality kearah paradigma quality BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan upaya keselamatan pasien sudah merupakan gerakan universal. Berbagai negara maju bahkan telah menggeser paradigma

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa dengan berakhirnya kehidupan seseorang, mikro-organisme. tidak diwaspadai dapat ditularkan kepada orang orang yang menangani

BAB I PENDAHULUAN. bahwa dengan berakhirnya kehidupan seseorang, mikro-organisme. tidak diwaspadai dapat ditularkan kepada orang orang yang menangani 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kamar jenazah merupakan sumber infeksi yang potensial, tidak hanya untuk ahli patologi anatomi otopsi, tetapi juga untuk pengunjung dan petugas pemulasaran jenazah.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN ANAK DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA SISWA KELAS V DI SD X DI KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN ANAK DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA SISWA KELAS V DI SD X DI KABUPATEN BADUNG SKRIPSI HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN ANAK DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA SISWA KELAS V DI SD X DI KABUPATEN BADUNG OLEH : NI KADEK DIYANTINI NIM. 1102105023 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

ISNANIAR BP PEMBIMBING I: HUBUNGAN ANTARA FAKTOR MANUSIA, LINGKUNGAN, MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAWATDI RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TESIS OLEH: ISNANIAR BP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perawat profesional dalam melaksanakan peran dan fungsinya sehari hari, selalu beresiko tertular terhadap berbagai penyakit. Penularan penyakit dapat terjadi secara kontak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI

ANALISIS MANFAAT PEMBERIAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN DHF DI SMF PENYAKIT DALAM RSUD DR. SOEBANDI JEMBER SKRIPSI //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup bersih dan sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai masa depan dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat, penduduknya berperilaku hidup bersih dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari* HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI Devi Permatasari* Latar belakang : Dalam tindakan kewaspadaan universal diperlukan kemampuan dan pengetahuan perawat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kebidanan dan kandungan divisi obstetri sosial dan ilmu penyakit dalam divisi penyakit infeksi dan tropis. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak. terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh manusia. 1 HIV yang tidak terkendali akan menyebabkan AIDS atau Acquired

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT TENTANG UNIVERSAL PRECAUTION DI RUANG IMAM BONJOL RSUD KANJURUHAN KEPANJEN KARYA TULIS ILMIAH OLEH : KAWALUDDIN 05010017 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih difokuskan pada upaya promosi

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 3 1.3 Tujuan Studi...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Risiko Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitu memberikan perlindungan utama kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungan dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit (RS) merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskular serta SMF Rehabilitasi Medik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konstitusi World Health Organizatin (WHO) dan amandemen UUD 1945 pasal 28 menegaskan bahwa kesehatan adalah hak azasi manusia yang fundamental bagi setiap individu.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena dua

Lebih terperinci

Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang

Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang Jadwal Konsultasi Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang Identifikasi fenomena, pengumpulan referensi 8 Juni 2016 BAB I Acc judul, Revisi BAB I 1 September

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN 54 Lampiran 1 Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Kesiapan Perawat Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan Pada Pasien HIV/AIDS di RSUD Kota Dumai Oleh: Ummi Umaina Saya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) sebagai institusi pelayanan kesehatan, di dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan pengunjung) serta kegiatan pelayanan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Pada penelitian ini tidak semua variabel pada kerangka teori akan diteliti. Karena peneliti ingin lebih fokus terhadap variabel Sikap, pengetahuan, motivasi,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH:

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1) Tempat penelitian: Ruang ICU (Intensive Care Unit)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME...ii. HALAMAN PERSETUJUAN...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. ABSTRAK...v. ABSTRACT...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME...ii. HALAMAN PERSETUJUAN...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. ABSTRAK...v. ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME...ii HALAMAN PERSETUJUAN...iii HALAMAN PENGESAHAN...iv ABSTRAK...v ABSTRACT...vi KATA PENGANTAR...ix DAFTAR ISI...xii DAFTAR TABEL...xvii

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dari mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh NI MADE SUWASTINI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut. menunjang dinamika dunia kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut. menunjang dinamika dunia kesehatan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transfusi darah merupakan bagian penting yang turut menunjang dinamika dunia kesehatan. Apabila berjalan dengan baik, transfusi dapat menyelamatkan nyawa pasien dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI Reni Sulistyowati 1, Septi Kurniawati 1 1. Dosen Prodi D III Kebidanan Akademi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif. Menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan prospective

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas medis untuk kesehatan masyarakat bisa dilakukan di poliklinik maupun di rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu

Lebih terperinci