Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Anggrek di Kalimantan Tengah"

Transkripsi

1 Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman di Kalimantan Tengah M. Sabran, A. Krismawati, Y.R. Galingging, dan M.A. Firmansyah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Kalimantan Selatan ABSTRACT Orchid is one of comodities that have economic values found in primary forest of Central Kalimantan. Some rare orchid species found in this area are often seek by orchid collector. Due to increasing forest exploitation and land-clearning, those orchid species are endangered of extinction. To conserve those species, exploration and characterization are necessary. The purpose of these activities are to collect, conserve and characterize orchid species from Central Kalimantan. The result af these activities is an ex situ collection of 30 acession of orchids. Key words: Orchids, exploration, ex situ conservation. ABSTRAK Komoditas bernilai ekonomi banyak dijumpai di Kalimantan Tengah adalah anggrek. Berbagai spesies anggrek langka banyak terdapat di hutan primer Kalimantan Tengah. langka ini sering diburu oleh orang-orang mempunyai hobi mengumpulkan berbagai jenis anggrek. Adanya eksploitasi hutan dan industri perkayuan semakin meningkat, serta pembukaan hutan untuk perkebunan dan pemukiman transmigrasi, maka spesies-spesies anggrek langka ini dikhawatirkan akan punah. Untuk melindungi spesies anggrek terancam punah diperlukan kegiatan eksplorasi dan karakterisasi tujuan melestarikan spesies anggrek berasal dari Kalimantan Tengah. Dari hasil kegiatan ini terkoleksi secara ex situ tanaman anggrek sebanyak 30 aksesi. Kata kunci:, eksplorasi, konservasi ex situ. PENDAHULUAN Tanaman hias memiliki arti penting se sejarah peradaban manusia. Sejak dulu tanaman hias banyak digunakan untuk mengungkapkan perasaan sekaligus sebagai bahan untuk menambah keasrian lingkungan. Berbagai suku bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin masih melestarikan kebiasaan penggunaan tanaman hias untuk menyemarakkan upacara adat, keagamaan, dan perayaan hari besar nasional. Pada masa kini, ketika kehidupan masyarakat mulai mapan, penggunaan tanaman hias menjadi populer (Hasim dan Reza 1995). Salah satu jenis tanaman hias penting di dunia adalah anggrek. Menurut para ahli botani, di dunia terdapat lebih dari spesies anggrek. Di Indonesia, plasma nutfah anggrek diperkirakan lebih dari jenis (Rukmana 000), sekitar 80% genera dan spesies anggrek berada di kawasan Asean (Amiarsi et al., 1996). dari famili Orchidaceae merupakan salah satu tumbuhan ber banyak tersebar dan beraneka ragam di dunia. Anggota dari suku ini dapat ditemukan di seluruh dunia, kecuali ng pasir kering dan daerah selalu tertutup salju. Jenis anggrek terdapat di dunia berkisar antara Kontribusi anggrek Indonesia khasanah anggrek dunia cukup besar. Dari spesies anggrek tersebar di seluruh dunia, di antaranya berada di hutan Indonesia (Widiastoety et al., 1998; Sandra 00). merupakan tanaman hias mempunyai nilai estetika tinggi. dan warna serta karakteristik lainnya unik menjadi daya tarik tersendiri dari spesies tanaman hias ini sehingga banyak diminati oleh konsumen, baik di maupun luar negeri. disukai adalah bentuk potong dan tanaman pot. Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia. Pulau ini dipertimbangkan sebagai pulau buah-buahan tetapi bisa juga disebut sebagai pulau anggrek. Lamb (1991) Chan et al. (1994) telah memperkirakan bahwa jenis anggrek terdapat di Kalimantan atau 75% dari tumbuhan anggrek Malesian. Dari angka ini, 30-40% di antaranya diperkirakan merupakan endemik di pulau ini. Menurut Wood dan Cribb Chan et al. (1994) mencatat lebih dari jenis anggrek terdapat di Kalimantan. Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003 1

2 Berbagai spesies anggrek langka diduga banyak terdapat di hutan primer Kalimantan Tengah. Jenis anggrek spesifik dan langka ini banyak belum diketahui identitasnya. Spesies anggrek spesifik Kalimantan Tengah dikhawatirkan akan punah sehun pembukaan hutan untuk area perkebunan dan pemukiman transmigrasi. Punahnya anggrek di Kalimantan Tengah juga dapat disebabkan oleh perluasan industri kayu. Sebagai upaya pelestarian plasma nutfah tanaman anggrek di Kalimantan Tengah dilakukan eksplorasi dan karakterisasi. BAHAN DAN METODE Waktu dan Eksplorasi tanaman anggrek dilaksanakan Mei sampai Desember 00 di sentra komoditas anggrek Kabupaten Barito Selatan, yaitu hutan Sanggu dan Kalahien. Daerah ini dapat dijangkau lewat darat sekitar 1 jam dari Buntok, Ibukota Kabupaten Barito Selatan. Ketinggian lokasi dari permukaan laut berkisar antara m. Hutan alami daerah ini umumnya adalah hutan dipterocarp berbukit. Kawasan hutan terdiri dari pasir kuarsa humus serasah setebal kurang lebih 9, kelembaban relatif tinggi karena dinaungi oleh pohon-pohon sudah berumur lebih dari 5. Di Sanggu terdapat hutan memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan tanaman hias seperti anggrek dan jenis anggrek ditemukan adalah terrestrial tumbuh di atas tanah. Habitat anggrek di hutan Sanggu menurut penduduk setempat, dapat dikelompokkan menjadi dua lokasi memiliki jalur bekas penebangan kayu, dimulai dari tepi danau Sanggu, yaitu: (1). Mabohor kecil jarak tempuh km dan (). Mabohor besar jarak tempuh 3 km. Hutan Kalahien dijangkau menelusuri sungai se 7 km, tidak dapat dijangkau melalui darat. ditemukan di hutan ini umumnya dari jenis epifit hidup di pohon. Eksplorasi Eksplorasi adalah pelacakan atau penjelajahan atau plasma nutfah tanaman dimaksudkan sebagai kegiatan mencari, mengumpulkan, dan meneliti jenis plasma nutfah tertentu untuk mengamankan dari kepunahan. Plasma nutfah ditemukan perlu diamati sifat dan asalnya. Kegiatan ini dilaksanakan di sentra anggrek dan daerah terisolir. Eksplorasi dilengkapi denah penjelajahan menggambarkan tempat tujuan eksplorasi dan data paspor (memuat nama daerah plasma nutfah anggrek, kondisi biogeografi, dan ekologi). diperoleh dibersihkan bagian perakarannya dan dimasukkan ke kantong plastik. Setiap jenis anggrek ditemukan diberi nama. -anggrek tersebut kemudian dibawa ke Palangkaraya untuk dikoleksi secara ex situ. Konservasi Konservasi dilakukan bersifat aktif (konservasi ex situ), yaitu memindahkan tanaman anggrek dari tempat asalnya ke lingkungan baru atau tempat pemeliharaan baru, sehingga keanakaragaman plasma nutfah dapat dipertahankan kebun koleksi dan pot-pot pemeliharaan. Plasma nutfah anggrek hasil eksplorasi dipelihara menggunakan pupuk dasar (urea, SP- 36, dan KCl). Pupuk Gandasil B dan Gandasil D digunakan untuk merangsang pembentukan. Selain itu, dilakukan penyiraman, pemangkasan bagian dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, serta pengendalian hama dan penyakit. Karakterisasi Karakterisasi dilakukan terhadap,, dan. Karakter kualitatif diamati meliputi warna, warna bulb, warna, warna, lama mekar, dan warna bibir. Data karakterisasi disimpan file khusus untuk kemudian dibuatkan deskripsi masing-masing jenis anggrek. Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003

3 Dokumentasi Dokumentasi sangat penting dilakukan karena beranekaragamnya sifat setiap koleksi. Data dihasilkan dari identifikasi dan karakterisasi didokumentasikan file khusus, katalog, dan komputer untuk memudahkan pengamanan dan pengaksesan kembali data disimpan. Setiap jenis anggrek ditemukan juga didokumentasikan bentuk foto. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi dari masing-masing jenis anggrek disajikan Tabel 1. Ciri Utama Bagian-bagian dari tanaman anggrek tersusun jelas. Bunga dari setiap anggrek biasanya terdiri dari (1) Daun, () Daun mahkota, (3) Kombinasi dari susunan benang sari, corak, bercak, dan bibir, dan (4) Modifikasi mahkota Serbuk sari anggrek tidak bertepung seperti kebanyakan -an, tetapi berkelompok menjadi massa kecil disebut polinia. Setiap polinia terdiri dari ribuan butiran serbuk sari. Sebuah kepala sari mengandung, 4, 6 atau 8 menyerupai massa. Marga Selama eksplorasi dilakukan, sebanyak 30 jenis anggrek telah berhasil dikoleksi. Marga anggrek umumnya terdapat di hutan Sanggu dan Kalahien Kalimantan Tengah, yaitu Dendrobium, Coelogyne, Grammatophyum, Phalalaenopsis, Spathoglottis, dan Paphiopedilum. Dendrobium merupakan marga anggrek terbanyak kedua di dunia. Marga ini tersebar di daratan Asia seperti Indonesia dan Filipina, serta Kepulauan Pasifik dan Australia. Di Kalimantan diperkirakan terdapat 143 jenis. Jarang ditemukan di 1800 m. Kebanyakan anggrek jenis Kalimantan ditemukan di hutan lokasi antara m. Hampir semuanya epifit, pertumbuhan simpodial tangkai berdaging. Daun- berbagai bentuk menyatu di dasarnya. cabang mahkota mirip segitiga, bagian dasarnya menyatu dasar kolom membentuk sebuah mentum. Daun mahkota lebih kecil atau lebih besar dari. Bibir terdiri dari tiga, bagian dasar biasanya dan sempit, menyatu bagian ujung dasar kolom dan kadang-kadang sebagian di bagian pinggir dasar kolom luas membujur. Polinia terdiri dari delapan dua kelompok dari empat pasang. Holttum (1957) menyatakan, tanaman ini hanya cocok ditanam dataran rendah dan membutuhkan musim panas teratur untuk mematangkan tangkainya supaya dapat mudah menghasilkan buah. Coelogyne merupakan marga terbanyak, terdiri dari sekitar 150 jenis, tersebar di Himalaya dan China bagian selatan sampai Srilangka dan Malaysia. Kebanyakan memiliki indah dan dikembangkan sebagai komersial. Batang semu letaknya berdekatan atau berjauhan, berjumlah atau 3 helai, lebar atau bulat. Sistem peran tegak lurus atau bergantungan beberapa atau banyak. Daun biasanya sangat cekung, mahkota lebih sempit dibandingkan. Bibir agak melengkung ke bagian dasar. Terdapat tiga cuping, cuping bagian pinggir melebar secara berangsur-angsur dari bagian dasar bibir dan juga tegak lurus pinggir kolomnya. Coelogyne terdapat di Kalimantan Tengah adalah C. pandurata (anggrek hitam) dan C. foerstermanni (anggrek meteor). C. foerstermanni merupakan epifit, kadang-kadang tumbuh di atas tanah, biasanya rumpun besar, menempel terjepit percabangan pohon atau bergerombol di atas tanah lereng curam. Tinggi mencapai 40, tumbuh tegak, timbul ke arah tua, bagian dasarnya tertutup oleh pelepah. mencapai 15, 3-4, lebar mm. Bibir berwarna bagian tengah berwarna kuning. Bau sangat menyengat. Bunga akan layu 5-7 hari setelah mekar. Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003 3

4 Tabel 1. Deskripsi beberapa jenis anggrek koleksi BPTP Kalimantan Tengah. Parameter Batang Daun Bunga Lama mekar Musim ber bulan Sangat pendek Bercabang keluar dari pangkal 1 m tiap : 5 macan Pendek -3 Berakar rimpang pendek pita 10-0 Lebar: - 3,5 hijau bintikbintik hijau tua Terdapat ujung tangkai berbulu Muncul dari pucuk tiap tangkai satu Garis tengah: 8-10 tebu Tertutup 3-7 m pita Lebar: 3 meteor ke atas Berlekuk berdekatan satu sama lain 1-18 Berlipatan Hijau Lebar: 5-7 atau sedikit merunduk tiap 15 atau lebih Masingmasing bergaris tengah 5-6 bambu buluh Tertutup pelepah 0,5-1,5 pita tersusun jarang 0 Lebar: 0,5- tumbuh dari ujung Panjang tiap Tandan: 8-15 hitam Panjang 1-15 Berlipatlipat Lebar: tiap : 14 Garis tengah tiap : 10 kantung Panjang ke ujung Berlekuk berdekatan satu sama lain 1-18 Berlipatan Hijau Lebar: 5-7 Atau sedikit merunduk tiap Tandan 15 atau lebih Masingmasing bergaris tengah: 5-6 kipas Sangat pendek seringkali bercabang keluar dari pangkal 1 m tiap : 5 Bergaris tengah: 6-1 pensil seringkali bercabang keluar dari pangkal 1 m tiap : 5 Bergaris tengah: 6-1 coklat 15-0 Lebar: -3 atau sedikit merunduk tiap : 15 atau lebih Masingmasing bergaris tengah: bulan 10 hari 5 hari 5-6 hari 4 hari 5-6 hari 5-6 hari 1 bulan 1 bulan 4-5 hari 4 hari Se September- Nopember Juni-Maret September Februari Februari September Se Se Se tanah buluh Tertutup oleh pelepah 0,5- pita jarang 0 Lebar: 0,5- tumbuh di di ujung nya tiap adalah 8-15 mekar satu per satu Garis tengah: 6-8 Se 4 Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003

5 Tabel 1. Lanjutan. Parameter bulan macan tebu meteor bambu hitam kantung kipas pensil coklat tanah Daun Daun mahkota Ekologi melebar Pangkal kecil tumpul dan lembab Di hutanhutan basah m Kelopak atas dan bawah bulat telur kuning kehijauan garis tegak sejajar berwarna hijau tua atau merah kehijauan berwarna merah tua berbintik gelap Di daerah 1300 m di tempat curam berhumus tebal, telur 5,5 Lebar:, m, 3-4 Lebar: Putih kuning lebih ramping di daerah tidak terlalu tinggi 5-6 Lebar: Lebar: -3 Lebih besar di daerah m Lerenglereng gunung, 3-4 Lebar: hijau muda melancip hijau muda di dataran rendah pohonpohon tua dekat sungaisungai hutan basah, 3-4 Lebar: lebih ramping di daerah Pegunungan tidak terlalu tinggi ujung melebar Pangkalnya kecil nya tumpul dan lembab Di hutanhutan basah m ujung melebar Pangkalnya kecil dan ujungnya tumpul dan lembab Di hutanhutan basah m Coklat hijau sampai coklat 3 Lebih pendek dari nya kekuningan Makin ke ujung makin lebar dan semakin kuning bintik ungu Daerah pantai pasir 600 m 5-6 Lebar: Lebar: -3 Lebih besar Bagian atas Daerah m Di antara alang-alang Lerenglereng gunung Kondisi Lingkungan Tumbuh hasil eksplorasi hidup menempel di pohon, bukan merupakan parasit. Beberapa anggrek menggunakan pohon sebagai tenggeran untuk tegak. Ini disebut sebagai anggrek jenis epifit, menggunakan kulit kayu membusuk, mati, dan puing-puing lain digunakan sebagai sumber hara bagi tanaman setelah diolah bantuan jamur. Selain jenis epifit, terdapat juga anggrek terrestrial tumbuh di atas tanah maupun di air. Beberapa anggrek terrestrial tidak mempunyai berwarna hijau disebut anggrek saprofit. Hara diperlukan tanaman disediakan oleh jamur sebagian ada di sekitar tanah dan akar anggrek. Jamur menghancurkan humus tanah menjadi bentuk dapat diserap tanaman anggrek. Kebutuhan sinar matahari dan kelembaban berbeda, tergantung jenis anggrek. Beberapa jenis anggrek dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dan ada juga terbatas penyebarannya. penyebarannya cukup luas biasanya mempunyai banyak keanekaragaman. Hal ini dapat dilihat dari bentuk,, dan warna seperti anggrek antel-antel (Sphothoglottis plicata) dan anggrek bambu (Arundina bambusoides). Keanekaragaman bergantung penyesuaian tanaman tempat tumbuhnya. Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003 5

6 Tabel. Koleksi plasma nutfah anggrek BPTP Kalimantan Tengah, 00. Jenis aksesi bulan (Phalaenopsis amabilis) macan (Paphiopedilum tonsum) tebu (Grammatophylum speciosum) meteor (Coelogyne foerstermannii) bambu (Arundina speciosa) hitam (Coelogyne pandurata) kantung (Paphiopedilum violascens) kipas (Phalaenopsis gigantea) pensil (Phalaenopsis kunstleri) coklat (Gymbidium finlaysmanum) tanah (Spathoglottis plicata) kantung (Paphiopedilum violascens) merupakan carniflora tabung besar, berwarna coklat, dan ujung menjuntai ditemukan di hutan Sanggu. jenis ini cukup potensial dikembangkan karena harganya tinggi dan peminatnya cukup banyak. Permintaan datang dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan beberapa kota di Jawa. Harga cukup mahal, dapat mencapai Rp per pot. 6 Upaya Pelestarian Tumbuhan anggrek hasil eksplorasi merupakan jenis anggrek umum terdapat di hutan dipertocarp Kalimantan Tengah. Pengelolaan baik sangat penting dilakukan untuk perlindungan jangka terhadap anggrek-anggrek saat ini tidak terancam, tetapi kelangkaannya meningkat di masa akan datang. Untuk itu, hutan dipertocarp di Kalimantan Tengah harus tetap terpelihara dari penebangan, kebakaran, dan pengrusakan. Untuk melestarikan jenis anggrek hasil eksplorasi dilakukan pelestarian secara ex situ pot agar mudah pemeliharaan. Koleksi plasma nutfah tanaman anggrek hasil eksplorasi BPTP Kalimantan Tengah disajikan Tabel. KESIMPULAN 1. Tanaman anggrek hasil eksplorasi merupakan jenis umum terdapat di hutan dipertocarpt dataran tinggi Kalimantan Tengah. Hutan dipertocarpt di propinsi ini, merupakan habitat anggrek, perlu dipelihara dari penebangan, kebakaran, dan pengrusakan. Pengelolaan dan pelestarian kawasan hutan sangat penting untuk perlindungan jangka terhadap anggrek saat ini tidak terancam tetapi kelangkaannya meningkat di masa akan datang.. Sebagian besar jenis anggrek ditemukan dan dikoleksi merupakan anggrek terrestrial, sedang anggrek epifit di pohon-pohon tinggi jarang ditemukan. DAFTAR PUSTAKA Amiarsi, D., Syaifullah, dan Yulianingsih Komposisi terbaik untuk larutan perendaman anggrek potong Dendrobium Sovia Deep Pink. J. Hortikultura 9(1): Chan, C.L., A. Lamb, P.S. Shim, and J.J. Wood Orchid of Borneo Vol I: Introduction and Selection of Taxa. The sabah Society. Hasim, I. dan M. Reza Krisan. PT Penebar Swadaya. Jakarta. hal Holttum, R.E A revised flora of Malaya Vol I: Orchids of Malaya Government Printing Office. Singapore. Rukmana, R Budi daya anggrek bulan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. hal Sandra, E. 00. Membuat anggrek rajin ber. Agro Media Pustaka. hal. 1-. Widiastoety, D., N. Solvia, dan Syafni Kultur embrio anggrek Dendrobium. J. Hortikultura 7(4): Buletin Plasma Nutfah Vol.9 No.1 Th.003

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Coelogyne asperata dan Coelogyne pandurata Indonesia terletak di daerah katulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropika yang sampai saat ini dikenal sebagai tipe

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Lokasi a. Letak dan Luas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike secara administratif berada di Dusun Pancur Nauli Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi Propinsi

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw. DESKRIPSI TANAMAN Acriopsis javanica Reinw. Marga : Acriopsis Jenis : Acriopsis javanica Reinw Batang : Bulat mirip bawang Daun : Daun 2-3 helai, tipis berbentuk pita, menyempit ke arah pangkal Bunga :

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.) Menurut Cronquist (1981), klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang

hingga dapat mencapai cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut berbentuk silinder berongga yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales, famili liliaceae, genus Allium,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang mempunyai lebih dari 4000 spesies anggrek yang tersebar di pulau. Kalimantan, Papua, Sumatera, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggrek Dendrobium Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae, suatu famili yang sangat besar dan sangat bervariasi. Famili ini terdiri dari 800 genus dan tidak kurang dari 25.000

Lebih terperinci

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga Bunga Anggrek, Ciri-ciri, Jenis dan Klasifikasi Anggrek Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. flora yang dapat ditemukan adalah anggrek. Berdasarkan eksplorasi dan

BAB I PENDAHULUAN. flora yang dapat ditemukan adalah anggrek. Berdasarkan eksplorasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan Gunung Merapi menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Salah satu jenis flora yang dapat ditemukan

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1 PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1 Abstrak: Paphiopedillum javanicum (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer memiliki bunga menarik

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.

Lebih terperinci

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid. TAMBAHAN PUSTAKA Distribution between terestrial and epiphyte orchid. Menurut Steeward (2000), distribusi antara anggrek terestrial dan epifit dipengaruhi oleh ada atau tidaknya vegetasi lain dan juga

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya keanekaragaman tanaman khususnya anggrek. Anggrek yang ada di Indonesia dikategorikan terbesar kedua didunia setelah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Keragaman Vegetasi Mangrove Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada 20 plot yang masing-masing petak ukur 5x5 m, 10x10 m dan 20x20 m diketahui bahwa vegetasi mangrove

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioekologi Bambu Sembilang 2.1.1 Klasifikasi Dalam pengelompokannya, bambu termasuk kedalam salah satu jenis rumput-rumputan. Menurut Sutarno (1996) bambu adalah tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sancang, Kecamatan Cibalong,, Jawa Barat, merupakan kawasan yang terletak di Selatan Pulau Jawa, yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Hutan Sancang memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer di Indonesia, karena saat ada tanaman lain yang muncul menjadi pusat perhatian, anggrek tetap bertahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Menurut Setyosari (2010) penelitian deskriptif

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Interpretasi Visual Penggunaan Lahan Melalui Citra Landsat Interpretasi visual penggunaan lahan dengan menggunakan citra Landsat kombinasi band 542 (RGB) pada daerah penelitian

Lebih terperinci

Ini Dia Si Pemakan Serangga

Ini Dia Si Pemakan Serangga 1 Ini Dia Si Pemakan Serangga N. bicalcarata Alam masih menyembunyikan rahasia proses munculnya ratusan spesies tanaman pemakan serangga yang hidup sangat adaptif, dapat ditemukan di dataran rendah sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perencanaan Hutan Kota Arti kata perencanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Fak. Ilmu Komputer UI 2008) adalah proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggrek (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan kelompok tanaman yang memiliki keanekaragaman cukup besar. Tanaman anggrek meliputi 25.000 30.000 spesies dan merupakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 16 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi Bambu Sembilang Bambu memiliki bagian-bagian yang menjadi ciri-ciri morfologinya sehingga dapat digunakan untuk membedakan bambu dengan tumbuhan lain maupun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman

PENDAHULUAN. dengan megabiodiversity terbesar kedua. Tingginya tingkat keanekaragaman 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis dengan kekayaan sumber daya genetik (plasma nutfah) yang sangat besar. Oleh karena itu Indonesia termasuk negara dengan megabiodiversity terbesar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nyamplung Nyamplung memiliki sebaran yang luas di dunia, dari Afrika, India, Asia Tenggara, Australia Utara, dan lain-lain. Karakteristik pohon nyamplung bertajuk rimbun-menghijau

Lebih terperinci

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut.

Karena hal-hal diatas tersebut, kita harus mencari cara agar hewan dan tumbuhan tetap lestari. Caranya antara lain sebagai berikut. JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD VI (ENAM) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) PELESTARIAN MAKHLUK HIDUP Kehadiran hewan dan tumbuhan itu sesungguhnya dapat menjaga keseimbangan alam. Satu makhluk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hutan Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan Bentuk tanaman Tinggi tanaman Umur tanaman : hibrida : tegak : 110-140 cm : mulai berbunga 65 hari mulai panen 90 hari Bentuk kanopi : bulat Warna batang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh

Lebih terperinci

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU EDY HENDRAS WAHYONO Penerbitan ini didukung oleh : 2 BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU Ceritera oleh Edy Hendras Wahyono Illustrasi Indra Foto-foto Dokumen

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal memiliki banyak hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan tropis Indonesia adalah

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku

Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku ISSN 1829-9288 Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku Diversity of orchid species in the Lamasi Forest, Murnaten Village,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan pada bulan Mei sampai bulan Desember 2015 di kebun salak Tapansari, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Salak yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN EKSPLORASI DAN INVENTARISASI ANGGREK DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI : DATA TERAKHIR SEBELUM ERUPSI 2010 Orchid Exploration and Inventory in Southern Slope of Mount Merapi: Last Data Before Eruption 2010

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saninten (Castanopsis argentea Blume A.DC) Sifat Botani Pohon saninten memiliki tinggi hingga 35 40 m, kulit batang pohon berwarna hitam, kasar dan pecah-pecah dengan permukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian. 1.1 Latar Belakang Anggrek (bahasa latin : Orchidaceae) adalah salah satu tanaman

Lebih terperinci

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga Lampiran 1. Spesifikasi bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bambu tali (G. apus (Schult.f.) Kurz) yang terdapat di pinggiran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya (mega biodiversity). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), keanekaragaman hayati

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Orangutan Orangutan termasuk kera besar dari ordo Primata dan famili Pongidae (Groves, 2001). Ada dua jenis orangutan yang masih hidup, yaitu jenis dari Sumatera

Lebih terperinci

ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH

ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 1, Ed. April 2015, Hal. 1-8 ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH 1 Djufri, 2 Hasanuddin dan 3 Fauzi 1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

Amomum cardamomum Willd

Amomum cardamomum Willd Amomum cardamomum Willd Kapulaga Sinonim Amomum kapulaga Sprague Amomum compactum Solad ex Maton Alpinia striata Horst. Cardamomum minum Rumph Elettaria cardamomum Maton Elettaria major Smith Familia Zingiberaceae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bunga di Indonesia sangatlah berlimpah. Menurut Dirjen Hortikultura Indonesia tahun 2006-2007, permintaan bunga hias di pasar dunia cenderung meningkat setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, keanekaragaman tersebut ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, susunan tubuh, warna serta ciri lainnya yang

Lebih terperinci

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD. Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD. Tujuan Memahami makna dan manfaat hutan kota pada penerapannya untuk Lanskap Kota. Memiliki

Lebih terperinci

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada; Universitas Gadjah Mada ABSTRAK

Universitas Gadjah Mada;   Universitas Gadjah Mada ABSTRAK SB/O/KR/05 EKSPLORASI DAN INVENTARISASI ANGGREK DI BUKIT COKRO, KRENGSENG, NGASINAN DAN WATUBLENCONG PEGUNUNGAN MENOREH, KABUPATEN KULONPROGO, YOGYAKARTA Imam Bagus N. 1), Hendra Wardhana 2), Aninda Retno

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

E U C A L Y P T U S A.

E U C A L Y P T U S A. E U C A L Y P T U S A. Umum Sub jenis Eucalyptus spp, merupakan jenis yang tidak membutuhkan persyaratan yang tinggi terhadap tanah dan tempat tumbuhnya. Kayunya mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berasal dari Afrika dan termasuk famili Aracaceae (dahulu: Palmaceae). Tanaman kelapa sawit adalah tanaman monokotil

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong yang berpotensi untuk dibudidayakan secara intensif. Prospek agribisnis

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jumlah dan Diameter Pembuluh Lateks Klon BPM 1 dan PB 260 KLON Jumlah Pembuluh Lateks Diameter Pembuluh Lateks 22.00 22.19 24.00 24.09 20.00 20.29 7.00 27.76 9.00 24.13 5.00 25.94 8.00 28.00

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tinggi yang tersebar di ekosistem hutan dataran rendah Dipterocarpaceae sampai hutan

TINJAUAN PUSTAKA. tinggi yang tersebar di ekosistem hutan dataran rendah Dipterocarpaceae sampai hutan TINJAUAN PUSTAKA Taman Nasional Gunung Leuser Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ditetapkan sebagai kawasan strategis karena kawasan penyangga ini memiliki peranan yang sangat besar dalam melindungi dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar xii TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar Jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang sering disebut pamelo berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, India, Cina Selatan dan beberapa jenis berasal dari Florida,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Klasifikasi ilmiah dari Katak Pohon Bergaris (P. Leucomystax Gravenhorst 1829 ) menurut Irawan (2008) adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia, Phyllum: Chordata,

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun

II.TINJAUAN PUSTAKA. Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun II.TINJAUAN PUSTAKA A. Burung Mamalia lebih dikenal dari pada burung (Whitten et al, 1999). Walaupun demikian burung adalah satwa yang dapat ditemui dimana saja sehingga keberadaanya sangat sulit dipisahkan

Lebih terperinci