DESAIN TEKNOLOGI RAID PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DESAIN TEKNOLOGI RAID PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA SELATAN"

Transkripsi

1 DESAIN TEKNOLOGI RAID PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA SELATAN Medi Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk. Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Kata Kunci : Raid5, mdadm, linux, PENDAHULUAN Kemajuan suatu teknologi semakin berkembang terutama teknologi komputer. Kemudahan demi kemudahan yang terus diciptakan melahirkan budaya atau lebih hemat biaya dan tempat penyimpan data sehingga menjadikan pekerjaan menggunakan komputer tersebut menjadi pilihan utama. Namun kemudahan tersebut menciptakan masalah untuk mewujudkan suatu teknologi yang diinginkan oleh perusahaan. Guna untuk mengatasi permasalahan meningkatkan kinerja penyimpanan data penggunaan komputer maka lahirlah istilah RAID. RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama harddisk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa harddisk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari harddisk. RAID juga merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Teknologi RAID 1

2 (Redundant Array of independent Disk) pada komputer dimana penggunaan atau pemasangan hardisk banyak tidak membagi partisi bila ada penambahan hardisk tidak akan menambah partisi baru tapi menambah kapasitas pada hardisk yang digunakan. Teknologi RAID adalah teknologi yang cukup mahal karena spesifiksi dari komputer tersebut harus sudah menggunakan teknologi yang tercanggih tidak semua computer sudah mendukung teknologi seperti ini, komputer Acer Build Up yang mempunyai kapasitas processor diatas rata rata. Untuk instalasi komputer tersebut hardisk untuk penggunaan teknologi RAID ini hardisk yang digunakan adalah tipe sata karna kelebihan lebih cepat untuk transfer datanya. Tapi sekarang teknologi RAID tidak cukup mahal lagi karena bisa menggunakan komputer yang standar atau komputer processor amd telah bisa untuk mendukung teknologi ini. Pengertian Jaringan Komputer LANDASAN TEORI Menurut Sofana (2011:4) jaringan komputer (computer network) adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Raid RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata "RAID" juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk meningkatkan keandalan data dan/atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk. Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan "RAID Level". Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID. RAID menggabungkan beberapa hard disk fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu, solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi, dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang digunakan untuk melakukan penyimpanan. Berikut ini adalah level teknologi RAID dari level 1 sampai level terahkir yang tentu mempunyai kelebiahn dan kekurangan sehingga selalu mengalami penyempuranan ke level berikut nya secara umum spesifikasinya sebagai berikut: 1. RAID 0 yaitu partama yang RAID 0 sampai bit atau byte berturut-turut partisi data, paralel membaca / menulis ke disk banyak, sehingga memiliki tingkat transfer data yang tinggi, 2

3 tetapi tidak memiliki redundansi data, dan karena itu tidak dapat dianggap sebagai struktur RAID yang benar.raid 0 hanya untuk meningkatkan kinerja, tidak ada jaminan keandalan data dan satu kegagalan disk akan mempengaruhi semua data. Oleh karena itu, RAID 0 keamanan data tidak dapat digunakan untuk acara-acara yang tinggi. 2. RAID 1 adalah melalui mirroring disk untuk redundansi data data berpasangan untuk menghasilkan data disk cadangan saling independen. Sibuk bila data asli dapat dibaca langsung dari cermin salinan data, RAID 1 dapat meningkatkan performa membaca. RAID 1 array disk adalah biaya unit tertinggi, tetapi menyediakan keamanan data yang tinggi dan ketersediaan. Ketika disk yang gagal, sistem dapat secara otomatis beralih ke cermin disk membaca dan menulis, tanpa perlu data ulang kegagalan. 3. RAID 0 +1: RAID 10, juga dikenal sebagai praktek standar adalah untuk RAID 0 dan RAID 1 standar menggabungkan produk, dalam rangka bit terus menerus terpisah atau byte data dan bersamaan membaca / menulis beberapa disk pada saat yang sama, Setiap bagian dari disk untuk mirroring disk untuk redundansi. Keuntungannya adalah bahwa sementara kecepatan luar biasa dengan RAID 0 dan RAID 1 ini mempunyai keandalan data, tetapi juga penggunaan CPU yang lebih tinggi dan utilisasi disk relatif rendah. 4. RAID 2, yaitu RAID yang kompartementalisasi data terdistribusi pada hard disk yang berbeda, irisan dalam bit atau byte, dan digunakan sebagai meningkatkan rata-rata kode error-correcting (Hamming kode), teknik pengkodean untuk memberikan pengecekan error dan pemulihan.teknik pengkodean memerlukan disk lebih banyak inspeksi dan penyimpanan informasi pemulihan, membuat teknis pelaksanaan RAID 2 lebih kompleks, jarang digunakan dalam lingkungan komersial. 5. RAID 3: Hal ini sangat mirip dengan RAID 2, data didistribusikan dalam irisan yang berbeda dari hard disk, perbedaannya terletak pada RAID 3 menggunakan paritas sederhana dan penyimpanan disk dengan satu blok informasi paritas. Jika salah satu disk gagal, paritas disk drive dan data lainnya dapat dihasilkan data kembali, jika kegagalan paritas disk tidak mempengaruhi data yang digunakan.raid 3 untuk sejumlah besar data kontinu dapat menyediakan kecepatan transfer yang baik, tetapi untuk data acak, paritas disk akan menjadi bottleneck dari menulis. 6. RAID 4: RAID 4 juga kompartementalisasi dan distribusi data pada disk yang berbeda, namun unit-unit pusat dan lokal blok atau catatan. Gunakan disk sebagai paritas 4 disk RAID, setiap operasi menulis memerlukan akses ke disk paritas, maka paritas disk akan menjadi bottleneck tulisan, jadi RAID 4 juga di lingkungan bisnis jarang digunakan. 7. RAID 5: RAID 5 paritas disk tidak ditentukan secara terpisah, tapi lintas akses ke semua data dan informasi paritas disk.dalam RAID 5, membaca / menulis pointer ke array peralatan dapat beroperasi secara simultan, menyediakan lalu lintas data yang lebih tinggi.raid 5 lebih cocok untuk blok data kecil dan acak membaca dan menulis data.dibandingkan dengan RAID 3 dan RAID 5, RAID 3 perbedaan utama adalah bahwa setiap kali transfer data yang akan terlibat dalam semua plat array, dan untuk RAID 5, sebagian besar transmisi data hanya satu operasi disk, dan paraleloperasi. Dalam RAID 5 dalam menulis kerugian, yaitu, setiap operasi penulisan akan memiliki empat aktual membaca / menulis operasi, dua di antaranya adalah membaca data lama dan informasi paritas, dua menulis data baru dan informasi paritas. 8. RAID 6: Dibandingkan dengan RAID 5, RAID 6 menambahkan blok paritas informasi kedua independen. Paritas dua sistem independen menggunakan algoritma yang berbeda, data keandalan sangat tinggi, bahkan jika dua disk gagal pada saat yang sama tidak akan 3

4 mempengaruhi penggunaan data.namun, RAID 6 informasi paritas perlu dialokasikan ke ruang disk yang lebih besar, karena bertentangan dengan RAID 5 dengan kerugian ter tulis lebih, jadi menulis kinerja sangat miskin. Kinerja yang buruk dan kompleksitas dari penerapan cara yang RAID 6 jarang aplikasi praktis. RAID 7: Ini adalah standar RAID baru, intelijen sendiri dengan sistem operasi real-time dan perangkat lunak untuk alat manajemen penyimpanan yang dapat menjalankan sepenuhnya independen dari tuan rumah, tidak memakan sumber daya CPU host. User biasanya mengkonfigurasi array disk bisa fleksibel untuk mendapatkan lebih sesuai dengan persyaratan sistem penyimpanan disk yang optimal dengan perfomen dan backup yang baik. Cara Kerja Raid RAID merupakan kependekan dari Redundant Array of Inexpensive Disk dimana menggunakan lebih dari satu hard disk yang bekerja sama untuk memperoleh kinerja yang lebih dibanding menggunakan satu hard disk dan yang paling penting adalah memiliki redundant dimana jika ada hard disk yang bermasalah (mati) data tidak akan hilang. Beberapa RAID yang umum digunakan adalah RAID 0,1,,5,6,10,1E.50 dan 60. Raid 0 (Stripping) Gambar 1. Raid 0 (Striping) Minimal menggunakan 2 hard disk identik. Cara kerja : Keseluruhan hard disk yang dimiliki akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan data. Data dipecah (striped) menjadi beberapa blok data dan masing masing blok disimpan pada anggota dari RAID 0 pada hard disk yang berbeda. Contoh : 2 hard disk berkapasistas 250GB dikonfigurasi dengan RAID 0 maka total hard disk yang dapat dijadikan penyimpanan data adalah keseluruhannya ( 500GB) Kelebihan : Dengan RAID 0, kapasistas hard disk yang dimiliki untuk penyimpanan data adalah total dari keseluruhan hard disk yang dimiliki, tanpa ada pengurangan, proses penyimpanan dan pembacaan data lebih cepat karena data dipecah (striped) dan setiap blok data disimpan pada hard disk yang berbeda. 4

5 Kekurangan : Jika salah satu hard disk bermasalah atau rusak, maka data akan hilang tanpa ada penggantinya karena kehilangan beberapa blok data, menyebabkan dataa tidak utuh lagi. RAID 1 Gambar 2. Raid 1 (Striping) Minimal menggunakan 2 hard disk yang identik Cara kerja : Separuh dari jumlah hard disk yang diposisikan sebagai RAID 1 digunakan sebagai mirror. Dengan kata lain bahwa hanya satu hard disk sebagai penyimpanann data, yang lain berfungsi sebagai mirror atau backup data dari hard disk lainnya. Contoh : Dua hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasikan dengan RAID 1, maka hanya satu hard disk ( 250 GB) yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data, hard disk yang lain (250 GB) diugunakan sebagai mirror atau backup. Kelebihan : Jika salah satu hard disk yang berfungsi sebagai penyimpanan data bermasalah, maka hard disk mirror akan secara otomatis menggantikan hard disk yang rusak atau bermasalah, data tetap utuh. Kekurangan : RAID 1 bisa dikatakan MAHAL, karena hanya setengah dari jumlah hard disk yang dimiliki yang dapat dijadikan tempat penyimpanan data. RAID 10 5

6 Gambar 3. Raid 10 Cara kerja : Hard disk yang dikonfigurasi dalam RAID 10 bisa dikatakan di-stripinyang disimpan dalam hard disk akan dipecah (stripe) dan dan di-mirror, dengan kata lain data didistribusikan ke separuh total hard disk dari RAID 10 tersebut, setengahnya lagi digunakan sebagai mirror dari hasil stripe yang lain. RAID 10 merupakan penggbungan antara RAID 0 dan 1 Contoh : Empat hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasi dengan RAID 10 maka kapasitas yang dapat di gunakan untuk penyimpanan data adalah 500GB dan data yang disimpan akan di-stripping atau dibagikan diantara kedua hard disk tersebut, dua hard disk yang lain berfungsi sebagai mirror. Kelebihan : Bisa dikatakan sama dengan RAID 1 hanya performance dari baca tulis hard disk meningkat dibanding RAID 1 karena lebih cepat dalam read/write. Perlindungan data kuat selama masing masing hard disk dalam anggota group tidak rusak lebih dari satu Kekurangan : MAHAL juga seperti RAID 1 karena hanya separuh yang bisa digunakan untuk penyimpanan data. RAID 5 6

7 Gambar 4. Raid 5 (Striping) Minimum hard disk adalah 3 identik. Cara kerja : Data disebar pada masing-masing hard disk dan masing masing hard disk terdapat sebuah parity yang bisa dianalogikan sebagai image dari masing-masing blok data hard disk lainnya. Efisiensi penyimpanan data menggunakan 3 hard disk adalah 66.7%, bila menggunakan empat hard disk efisiensi menjadi 75% Contoh : Tiga hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasi RAID 5 maka kapasitas yang dapat digunakan untuk penyimpanan data adalah 500GB ((66.7/100 )x 750GB), sisa kapasitas yang tidak terdeteksi digunakan untuk penyimpanan parity. Kelebihan : Memiliki performa read yang bagus dan performa write yang bagus pada mode write back. Kekurangan : Penulisan dataa lebih lambat dibanding RAID 0 dan RAID 1 bila pada mode write through. Hanya memperbolehkan satu hard disk gagal. RAID 6 Gambar 5. Raid 6 (Striping) Cara kerja : Data disebar pada empat hard disk dan masing masing hard disk terdapat dua parity yang bisa dianalogikan sebagai image dari masing-masing blok data hard disk lainnya. 7

8 Efisiensi penyimpanan data menggunakan empat hard disk adalah 50%, bila menggunakan delapan hard disk efisiensi menjadi 75%. Contoh : empat hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasi RAID 6 maka kapasitas yang dapat digunakan untuk penyimpanan data adalah 500GB ((50/100 )x 1000GB), sisa kapasitas yang tidak terdeteksi digunakan untuk penyimpanan parity. Kelebihan : Memiliki performa read yang bagus dan performa write yang bagus pada mode write back (masih dibawah RAID 5). Mengijinkan dua hard disk gagal. Kekurangan : Penulisan data lebih lambat dibanding RAID 0 dan RAID 1 dan RAID 5 bila pada mode write through. RAID 1E Gambar 6. Raid 1E Cara kerja : Cara kerja samaa persis seperti RAID 1 hanya saja RAID 1E memiliki jumlah hard disk minimal tiga hard disk. Setiap blok data memliki duplikat blok data pada kedua hard disk yang lain. Contoh : Tiga hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasikan dengan RAID 1, maka hanya separuh kapasitas yang terseteksi (375GB) yang dapat digunakan sebagai penyimpanan data.kelebihan : Performance RAID 1 yang memperbolehkan lebih dari 1 hard disk. Kekurangan : Hanya memperbolehkan satu hard disk gagal dan hanya separuh dari total kapasitas hard disk yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data. RAID 50 8

9 Gambar 6. Raid 50 (Striping) Cara kerja : Data di-stripe kedua array disk (RAID 0) kemudian pada setiap array data di-stripe lagi dengan satu parity (RAID 5). Minimal membutuhkan enam hard disk. RAID 50 merupakan penggabungan antara RAID 5 dan RAID 0 Contoh : enam hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasi RAID 5 maka kapasitas yang dapat digunakan untuk penyimpanan data adalah 1000GB ((66.7/100 )x 1500GB), sisa kapasitas yang tidak terdeteksi digunakan untuk penyimpanan parity. Kelebihan : Memiliki performa read/write yang lebih baik dari padaa RAID 5. Memperbolehkan total dua hard disk gagal (setiap array maksimal satu hard disk rusak). RAID 60 Gambar 7. Raid 60 (Striping) Cara kerja : Mimimal membutuhkan delapan hard disk. Data dipecah (stripe) pada dua array, dan pada masing-masing array data di-pecah dan didistribusikan ke empat hard disk dan masing masing hard disk pada masing-masing array terdapat dua parity yang bisa dianalogikan 9

10 sebagai image dari masing-masingg blok data hard disk lainnya. Efisiensi penyimpanan data menggunakan delapan hard disk adalah 50%. Contoh : Delapan hard disk berkapasitas 250GB dikonfigurasi RAID 6 maka kapasitas yang dapat digunakan untuk penyimpanan data adalah 1000GB ((50/100 )x 2000GB), sisa kapasitas yang tidak terdeteksi digunakan untuk penyimpanan parity. Kelebihan : Memiliki performa read yang bagus dan performa write yang bagus pada mode write back (masih dibawah RAID 5). Mengijinkan dua hard disk gagal. Cara pembuatannya Pastikan semua ke tiga hardisk terdeteksi disini, dan disini untuk membuat pembagian partisi sekaligus sistem RAID. Laluklik create Gambar 8. Pembagian Partisis Setelah itu pilih mount point : /root, file system type : ext4, allowable Drivers sda, lalu klik ok Gambar 9. Pembagian Partisis klik create lagi, untuk membuat software raid ke dua. Silakan pilih RAID Partitiont, lalu klik Create. 10

11 Gambar 10. RAID Partitiont Dan sampai terbuat 3 pembagian partisinya Gambar 11. Pembagian Tiga Partisisi Silakan pilih RAID Partitiont, lalu klik Create. Gambar 12. RAIDPartitiont Klik sdc, pilih Fill to maximum allowable size, lalu klik ok. 11

12 Gambar 13. Pemilihan Fill to Maximum Selanjutnya di create lagi, maka muncul kotak dialog pilih RAID Devices, lalu klik Create Setelah itu keluar kotak dialog lagi, pada File System Type pilih physical volume (LVM). Lalu pada RAID Level pilih RAID5. Ok Gambar 14. Raid 5 (Striping) Selanjutnya klik Create lagi Pada tahap ini untuk pembuatan group, klik pada LVM Volume Group.Lalu klik Create. Gambar 15. Pembuatan Group 12

13 Ketika muncul kotak dialog, langsung klik add, kemudian pada File System Type pilih Swap dan Logical Volume Name di isi lv_swap. Lalu Ok Gambar 16. File System klik add lagi, kemudian pada mount point pilih slas (/) dan Logical Volume Name di isi lv_root. Lalu Ok Gambar 17. Pemilihan Slas(l) dan Logical Volume Name klik add lagi, kemudian pada mount point pilih /home dan Logical Volume Name di isi lv_home. Lalu Ok Gambar 18. Pemilihan Home dan Logical Volume Name Setelah selesai semua lalu klik ok, Setelah selesai untuk pembagian partition langsungg klik next. 13

14 Gambar Selesai Pembagian Partition Masukan passwaord untuk enkripsi hardisk raid. lalu klik ok Setelah itu keluar kotak dialog klik write charger to disk. Gambar 20. Enkripsi Hardisk Raid Hasil pembuatan raid Gambar 21. Hasil Pembuatan RAID 14

15 PENUTUP Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan serta analisa yang telah dilakukan penulis maka dapat disimpulkan sebagai berikut : RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merupakan organisasi disk memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas / kehandalan. Konsep kunci dari RAID meliputi mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk), striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault tolerance/toleransi kesalahan). Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu :1RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk. 2: Data didistribusikan ke drive fisik array. 3:Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk. RAID dapat dibagi menjadi 8 level, yaitu level 0, level 1, level 2, level 3, level 4, level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya. DAFTAR PUSTAKA Handaya, Wilfridus Bambang Triadi dkk Linux Sistem Administrator. Bandung: Infotmatika Koswara, Eko Jurus Kilat Mahir Ubuntu. Bekasi: Dunia Komputer Kusnadi dkk Sistem Operasi. Yogyakarta: CV Andi Offset Musfiqon, H.M Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya Shivendra Singhh. nvsram Sebagai Tulis Jurnal di RAID Sistem Penyimpana. Diakses pada 2 desember 2012 Timot E, Andrea C. Arpaci-Dusseau dan Remzi H.Arpaci-Dusseau. Jurnaldipandu Resinkronisasi untuk software RAID. diakses pada 2 desember 2012 Andriani, Kiki. (2012). Pembahasan Tentang Open Source. Diunduh pada tanggal 7 Juli 2012, pukul dari Eka. (2010). Pengertian Server. Diunduh pada tanggal 24 April 2012, pukul dari Iswandi, Arie. (2011). Topologi Jaringan Komputer. Diunduh pada tanggal 3 Juni 2012, pukul dari 15

RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi.

RAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. Hasobi Ro id Radityo 1301144086 IF-38-06 RAID MEMORY RAID adalah singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam jaringan komputer, banyaknya client yang mengakses dan mengambil data pada server dalam waktu yang berurutan, dapat mengakibatkan server menjadi sibuk. Server

Lebih terperinci

Tugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana

Tugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana Tugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana 421031053 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI I-Tech JAKARTA 2012

Lebih terperinci

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom

MEDIA PENYIMPANAN. Alif Finandhita, S.Kom MEDIA PENYIMPANAN Gambaran Umum Bentuk Fisik Jenis jenis Media Penyimpanan Cache Memory Main Memory Flash Memory Magnetic Disc Storage Optical Storage Tape Storage Hierarki Media Penyimpanan Data RAID

Lebih terperinci

Peripheral Komputer. Teknik Informatika

Peripheral Komputer. Teknik Informatika Peripheral Komputer Organisasi dan Arsitektur Komputer Kelas Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura 2014 Indikator Keyboard Mouse Monitor CRT RAID Indikator Yang Harus Disampaikan Monitor LCD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama melaksanakan praktek kerja industry di PT. Ultrajaya Milk Industry

BAB I PENDAHULUAN. Selama melaksanakan praktek kerja industry di PT. Ultrajaya Milk Industry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama melaksanakan praktek kerja industry di PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. khususnya pada bagian IT Support kami melaksanakan tugas yang

Lebih terperinci

Cara Menginstall Ubuntu Dekstop bit Lewat Virtualbox

Cara Menginstall Ubuntu Dekstop bit Lewat Virtualbox Cara Menginstall Ubuntu Dekstop 14.04 32bit Lewat Virtualbox Oleh : David Adi Nugroho, 9 September 2014 20:00 XI-TKJ2 SMKN 7 SEMARANG 1. Siapkan perlengkapan untuk penginstalan berupa komputer / laptop

Lebih terperinci

Manajemen Disk II. Kelompok : Aditya Nugraha Dani Supriyadi Wahyu Sulistio

Manajemen Disk II. Kelompok : Aditya Nugraha Dani Supriyadi Wahyu Sulistio 1 Manajemen Disk II Kelompok 119-46: Aditya Nugraha 1204000033 Dani Supriyadi 1204000211 Wahyu Sulistio 1204000912 2 Komponen Disk (1) Disk formatting: Dilakukan oleh software (low level formatting). Pembagian

Lebih terperinci

MEMORY EKSTERNAL. Memori Eksternal

MEMORY EKSTERNAL. Memori Eksternal PERTEMUAN 5 MEMORY EKSTERNAL Arsitektur Komputer Disusun Oleh : Rini Agustina, S.Kom, M.Pd Dari berbagai sumber Jenis- Jenis 1. Semiconductor Memory - ROM, EEPROM, FLASH Memory 2. Magnetic Memory a. Berbentuk

Lebih terperinci

LINGKUP PEMBAHASAN BIMTEK

LINGKUP PEMBAHASAN BIMTEK LINGKUP PEMBAHASAN BIMTEK RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB CONTACT PERSON KPPN RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB SUB BAGIAN DUKTEK KANWIL RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB SUBDIT PENGOLAHAN BASIS DATA DAN

Lebih terperinci

3.1 Cara install Ubuntu Server 12.04

3.1 Cara install Ubuntu Server 12.04 3.1 Cara install Ubuntu Server 12.04 1. Pilih bahasa yang digunakan instalasi ubuntu server Gambar 1.1 Pengaturan Bahasa 2. Pilih instalasi ubuntu server untuk memulai Gambar 1.2 Menu Insatalasi Ubuntu

Lebih terperinci

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1 Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1.1 Persiapan Instalasi Sistem operasi DEPDIKnux adalah sistem operasi yang dibuat dari Debian Linux serta di kustomisasi khusus untuk ICT Center yang terhubung

Lebih terperinci

Maintenance & Disaster Recovery

Maintenance & Disaster Recovery Modul 41: Overview 2 41.1. Backup & Restore Tujuan utama dari backup adalah untuk menjamin bahwa jikanterjadi kehilangan data, maka data tersebut bisa disalin kembali secara efisien dan cepat. Agar tujuan

Lebih terperinci

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) Jurnal Integrasi vol. 4, no. 1, 2012, 78-82 ISSN: 2085-3858 (print version) Article History Received 13 February 2012 Accepted 16 March 2012 Klasifikasi dan Manfaat (Redundant Array of Inexpensive Disks)

Lebih terperinci

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)

Klasifikasi dan Manfaat RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) Klasifikasi dan Manfaat (Redundant Array of Inexpensive Disks) Basuki Winoto, Agus Fatulloh Politeknik Negeri Batam Parkway, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia bas@polibatam.ac.id, agus@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

RAID 0 (1) No redundancy Data striped across all disks Round Robin striping Increase speed

RAID 0 (1) No redundancy Data striped across all disks Round Robin striping Increase speed MEMORI EKSTERNAL RAID (1) Redundant Array of Independent Disks Redundant Array of Inexpensive Disks 6 levels in common use Not a hierarchy Set of physical disks viewed as single logical drive by O/S Data

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI 2012/2013. NAMA : Adysta Galang Iman A. S NIM : ASISTEN : Rahman Dattebayo KELAS : H2 BAB Ke- : 1

JURNAL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI 2012/2013. NAMA : Adysta Galang Iman A. S NIM : ASISTEN : Rahman Dattebayo KELAS : H2 BAB Ke- : 1 JURNAL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI 2012/2013 NAMA : Adysta Galang Iman A. S NIM : 12523254 ASISTEN : Rahman Dattebayo KELAS : H2 BAB Ke- : 1 BAB 1 Sistem Operasi GNU/Linux Berikut merupakan instalasi system

Lebih terperinci

WORKSHEET ADMINISTRASI SERVER

WORKSHEET ADMINISTRASI SERVER WORKSHEET ADMINISTRASI SERVER BACKUP DAN RECOVERY PADA DEBIAN 7 SERVER OLEH : OMAR M. A. A. JL. SRAGEN SAWANG, KEC. TAPIN SELATAN, KAB. TAPIN KALIMANTAN SELATAN. 71181 ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Seperangkat

Lebih terperinci

1. Setting Vbox Untuk booting melalui ISO dan untuk membuat hardisk virtual. Gambar 1 klik New untuk membuat VM baru

1. Setting Vbox Untuk booting melalui ISO dan untuk membuat hardisk virtual. Gambar 1 klik New untuk membuat VM baru Cihuii dear all, salam kenal sebut saja farid pria 21 tahun ini kerab akrab di panggi itu XD, jadi gini ceritanya, ay anak baru di sini, sebelumnya ay di TK Cendrawasih, nah ay dapet PR dari Pak Guru di

Lebih terperinci

Disusun oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Disusun oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Memori Sekunder (Pertemuan ke-4) Disusun oleh: Endro Ariyanto Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom Januari 2015 RAID (1) Redundant Array of Independent Disks Redundant Array

Lebih terperinci

1. Saat server anda (HP Proliant DL 380 G8) booting pertama kali, anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini:

1. Saat server anda (HP Proliant DL 380 G8) booting pertama kali, anda akan melihat tampilan seperti di bawah ini: Konfigurasi ini sebenarnya saya lakukan sebelum saya melakukan instalasi Ubuntu server tersebut. Perangkat keras RAID ini menghubungkan antara Harddisk dengan Mainboard. Perangkat keras RAID yang saya

Lebih terperinci

TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE

TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE TUTORIAL PENGGUNAAN VIRTUAL BOX & VMWARE Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Organisasi & Arsitektur Komputer Mohammad Rizky Alimansyah 3411141040 JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C

LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : KELAS : C LAPORAN AWAL Perangkat Lunak Jaringan 1 NAMA : DIAN BAYU NIM : 2008 31 080 KELAS : C TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA 2011 Bab 1. Installasi Linux CentOS 5.3 1.1 Persiapan Sebelum instalasi

Lebih terperinci

A. Tujuan. B. Alat dan Bahan 1. Komputer multimedia. 2. Software Sistem Operasi Linux Ubuntu.

A. Tujuan. B. Alat dan Bahan 1. Komputer multimedia. 2. Software Sistem Operasi Linux Ubuntu. A. Tujuan 1. Dengan mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memahami fungsi dan peranan sistem operasi pada komputer. 2. Mahasiswa diharapkan mampu melakukan Partisi dan Format harddisk pada sistem

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9

LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9 LANKAH INSTALLASI LINUX REDHAT 9 Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

Reza Lutfi Ananda

Reza Lutfi Ananda Install Proxmox VE di VM VirtualBox Reza Lutfi Ananda reza_lutfi19@yahoo.co.id http://erela19.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box

Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box Tugas Pengantar Sistem Operasi Dual Booting pada Virtual Box Nama: Wasis Witjaksono 5214100196 Kelas E INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SEMESTER 2 PENGENALAN DUAL BOOT DAN APLIKASI YANG DIGUNAKAN Dual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran yang penting di dalam pemerintahan. Beberapa peran TIK adalah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi

Lebih terperinci

A. FILE SERVER. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini :

A. FILE SERVER. Sehingga minimal sebuah file server mempunyai beberpa karakter seperti tersebut di bawah ini : A. FILE SERVER Pengertian file server Sebuah file server merupakan jantungnya kebayakan Jaringan, merupakan komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yangmemiliki kapasitas besar,

Lebih terperinci

Organisasi & Arsitektur Komputer

Organisasi & Arsitektur Komputer Organisasi & Arsitektur Komputer 1 Media Penyimpanan Data Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T. Eko Budi Setiawan mail@ekobudisetiawan.com www.ekobudisetiawan.com Teknik Informatika - UNIKOM 2013 The Problem?

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Memory Eksternal (Storage)

DASAR KOMPUTER. Memory Eksternal (Storage) DASAR KOMPUTER Memory Eksternal (Storage) Memory Eksternal Memory Eksternal Media Penyimpanan data yang bersifat sekunder Beberapa Memory Eksternal Magnetic Disc Optical Disc Tape Magnetik Mekanisne Read/Write

Lebih terperinci

PROSES INSTALASI LINUX DISTRO UBUNTU 11.10

PROSES INSTALASI LINUX DISTRO UBUNTU 11.10 PROSES INSTALASI LINUX DISTRO UBUNTU 11.10 Sediakan CD/DVD drive linux distro ubuntu, kita akan mulai proses menginstal Ubuntu 11.10. Masukkan CD/DVD Ubuntu 11.10 desktop kedalam CD/DVD drive, reboot komputer

Lebih terperinci

Tutorial Instalasi SUSE LINUX ENTERPRISE SERVER 11

Tutorial Instalasi SUSE LINUX ENTERPRISE SERVER 11 Tutorial Instalasi SUSE LINUX ENTERPRISE SERVER 11 Oleh : Maskie Z.Oematan Ketika anda akan menginstal system Operasi Linux, hal pertama yang musti diperhatikan ialah proses penyediaan partisi yang minimal

Lebih terperinci

Masukkan CD/DVD yang sudah diburn dengan ubuntu lalu lakukan booting sampai keluar tampilan pada slide dibawah ini.

Masukkan CD/DVD yang sudah diburn dengan ubuntu lalu lakukan booting sampai keluar tampilan pada slide dibawah ini. INSTALASI LINUX Langkah langkah Instalasi Booting Live CD/DVD Masukkan CD/DVD yang sudah diburn dengan ubuntu lalu lakukan booting sampai keluar tampilan pada slide dibawah ini. Welcome Dalam tampilan

Lebih terperinci

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan

Panduan Instalasi. 1.Pendahuluan Panduan Instalasi 1.Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan banyaknya pelayanan data yang dapat dilakukan melalui media internet maupun intranet, misalnya

Lebih terperinci

Panduan Installasi Fedora 16 (Verne)

Panduan Installasi Fedora 16 (Verne) Fedora 16 Panduan Installasi Fedora 16 (Verne) Theliberty Catatan Berbisik Gambar 1: Grub2 Install or upgrade Fedora Pilihan untuk melakukan instalasi Fedora ataupun mengupgradenya. Troubleshooting Berisi

Lebih terperinci

PENGERTIAN PARTISI HARDDISK

PENGERTIAN PARTISI HARDDISK MENU PARTISI HARDDISK PENGERTIAN PARTISI HARDDISK Partisi harddisk merupakan suatu bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive yang bisa diakses

Lebih terperinci

Instalasi Ubuntu Server

Instalasi Ubuntu Server Instalasi Ubuntu Server Download Ubuntu Server 14.04.X LTS Anda bisa mendownload pada situs resmi Ubuntu di halaman http://releases.ubuntu.com/14.04/. Lihat bagian Server install image, ada 2(dua) pilihan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi

1. Pendahuluan. 2. Memulai Instalasi Panduan Instalasi 1. Pendahuluan Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USB, hard disk atau jaringan) dimana komputer dapat mendukung tipe media boot tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI RAID PADA DATA STORAGE INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) CLOUD COMPUTING

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI RAID PADA DATA STORAGE INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) CLOUD COMPUTING IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI RAID PADA DATA STORAGE INFRASTRUCTURE AS A SERVICE (IAAS) CLOUD COMPUTING Delvia Santi 1, R. Rumani M 2, Yudha Purwanto 3 1,2,3 Gedung N-203, Departemen Elektro &

Lebih terperinci

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN Integritas Pemrosesan A. Pengendalian Input Adanya pengendalian input adalah hal yang penting karena apabila input yang masuk tidak akurat,

Lebih terperinci

LAPORAN INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 6. pada VIRTUAL BOX

LAPORAN INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 6. pada VIRTUAL BOX LAPORAN INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 6 pada VIRTUAL BOX Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cimahi Teknik Komputer dan Jaringan Jl. Mahar Martanegara No. 48 Leuwigajah Tahun Ajaran 2014/2015 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Partisi & Format Disk. Bambang Pujiarto, S.Kom

Partisi & Format Disk. Bambang Pujiarto, S.Kom Partisi & Format Disk Bambang Pujiarto, S.Kom Partisi Tindakan membagi Hard disk drive menjadi beberapa unit penyimpanan logis Menjadikan seolah-olah dalam satu hardisk terdiri dari beberapa disk Partisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi HA atau High Availability adalah metode jaringan yang sering digunakan untuk mengurangi kemungkinan down-time terhadap server dengan menggunakan dua unit

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN PPTP DAN FILE SERVER PADA PT. PALEM BAJA PALEMBANG M. Adri Ramadhan Jurusan Teknik Informatika STMIK Palcomtech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX REDHAT Persiapan Instalasi Beberapa hal yang patut anda catat sebelum memulai instalasi adalah : 1. siapkan PC yang memungkinkan untuk menginstal linux 2. siapkan CD instalasi

Lebih terperinci

VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC

VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC Victor Tengker VirtualBox adalah aplikasi virtualisasi untuk komputer x86 atau x64 Berfungsi sebagai aplikasi virtual machine pengganti fisik dari PC 2 Spesifikasi PC Host untuk menjalankan VirtualBox

Lebih terperinci

Sebelum melakukan instalasi Linux Ubuntu, kita lakukan instalasi VM VirtualBox dahulu. Berikut langkah langkahnya :

Sebelum melakukan instalasi Linux Ubuntu, kita lakukan instalasi VM VirtualBox dahulu. Berikut langkah langkahnya : Instalasi Linux Ubuntu pada VM VirtualBox Insani Ning Arum insani_arum@yahoo.com http://insani-arum.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Pengantar Hardware: Partisi dan Format Harddisk. Hanif Fakhrurroja, MT

Pengantar Hardware: Partisi dan Format Harddisk. Hanif Fakhrurroja, MT Pengantar Hardware: Partisi dan Format Harddisk Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com http://hanifoza.wordpress.com Partisi Merupakan pembagian ruang

Lebih terperinci

BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH

BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH BAB 2 INSTALASI DEBIAN ETCH Instalasi debian etch sudah tersedia dalam mode GUI dan mode text yang tidak dijumpai pada proses instalasi debian versi sebelumnya. Berikut proses instalasi debian etch dalam

Lebih terperinci

MENGATASI BAD SECTOR TANPA APLIKASI ATAU SECARA MANUAL

MENGATASI BAD SECTOR TANPA APLIKASI ATAU SECARA MANUAL MENGATASI BAD SECTOR TANPA APLIKASI ATAU SECARA MANUAL Kusumawardani wardhanik24@gmail.com :: http://ilmuti.org/author/kusumawardani/ Abstrak Harddisk merupakan storage atau tempat penyimpanan data yang

Lebih terperinci

Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu :

Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu : Alasan kita menggunakan SO Debian dan mengapa tidak memakai SO yang lainnya difaktori oleh banyak hal, yaitu : 1. Karena SO Debian umum digunakan banyak orang. 2. Debian merupakan pure dari GNU/Linux.

Lebih terperinci

OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan

OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan OpenSuse juga termasuk dalam jajaran 10 besar distro linux di dunia bersama-sama dengan Ubuntu, Fedora, Debian, PCLinuxOS, Slackware, Gentoo dan CentOS. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Suse adalah

Lebih terperinci

CARA MENGINSTAL UBUNTU DARI VIRTUAL BOX YENI NOVITA YANTI. Abstrak. Pendahuluan.

CARA MENGINSTAL UBUNTU DARI VIRTUAL BOX YENI NOVITA YANTI. Abstrak. Pendahuluan. CARA MENGINSTAL UBUNTU DARI VIRTUAL BOX YENI NOVITA YANTI yeni@raharja.info Abstrak Bagi sebagian orang awam, mungkin sistem operasi open source dianggap sulit pengoperasiannya dibandingkan dengan sistem

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04

PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04 PANDUAN INSTALASI UBUNTU 8.04 Sebelum melakukan instalasi ubuntu 8.04, persiapan untuk komputer yaitu: a) Memory / RAM Lebih dari 256 MB b) Space Harddisk untuk ubuntu diatas 4 GB Langkah 1: Siapkan CD

Lebih terperinci

BACK UP DAN RECOVERY Dell Backup dan Recovery. Kelompok 1 : Aam Hermawan Cecep Dicky P. Enung Nurhayati Fitty Azkia F. Gita Rebianti M.

BACK UP DAN RECOVERY Dell Backup dan Recovery. Kelompok 1 : Aam Hermawan Cecep Dicky P. Enung Nurhayati Fitty Azkia F. Gita Rebianti M. BACK UP DAN RECOVERY Dell Backup dan Recovery Kelompok 1 : Aam Hermawan Cecep Dicky P. Enung Nurhayati Fitty Azkia F. Gita Rebianti M. Mugi BAB I Dell Backup dan Recovery PENGERTIAN Dell Backup dan Recovery

Lebih terperinci

Instalasi Debian 7. Oleh: Rizky Agung W

Instalasi Debian 7. Oleh: Rizky Agung W Instalasi Debian 7 Oleh: Rizky Agung W Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop LTS (Lucid Lynx)

Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop LTS (Lucid Lynx) Panduan Installasi Linux Ubuntu Desktop 10.04.3 LTS (Lucid Lynx) Pada tanggal 29 April 2010, tim Ubuntu telah merilis versi terbaru dari distronya, yakni Ubuntu 10.04 LTS dengan nama kode Lucid Lynx. Sistem

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Basis Data. Keamanan Basis Data. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Diterjemahkan dan disusun oleh

MODUL PERKULIAHAN. Basis Data. Keamanan Basis Data. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Diterjemahkan dan disusun oleh MODUL PERKULIAHAN Keamanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Diterjemahkan dan disusun oleh Ilmu Komputer Teknik Informatika 13 87010 Abstract Modul ini berisi materi tentang lingkup kemanan basis

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure

Standard Operating Procedure Standard Operating Procedure -Instalasi Cyberindo Diskless- Versi 08062015 Panduan ini dikhususkan untuk penggunaan oleh teknisi CyberIndo dan kalangan internal Garena Index Halaman Bagian 1: Pengaturan

Lebih terperinci

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan

Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY. Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan Oracle Case Study HIGH AVAILABILITY Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Memahami manfaat dan kegunaan dari High Availability Memahami konsep dari High Availability Mengerti komponen-komponen dalam Oracle

Lebih terperinci

INSTALASI LINUX DEBIAN 6 MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX

INSTALASI LINUX DEBIAN 6 MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX INSTALASI LINUX DEBIAN 6 MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Perkembangan teknologi informatika yang semakin hari semakin berkembang dengan pesat, menuntut kita untuk

Lebih terperinci

Insani Ning Arum

Insani Ning Arum Menginstal Linux Ubuntu di VMware Workstation Insani Ning Arum insani_arum@yahoo.com http://insani-arum.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Di lingkungan file-server, pemrosesan didistribusikan ke jaringan yang Local Area Network (LAN). File-Server menunjang kebutuhan file dengan aplikasi-aplikasi dan DBMS. Aplikasi

Lebih terperinci

Ika Nur Khana

Ika Nur Khana Installasi Windows XP SP 2 di Oracle VM Ware Ika Nur Khana Ikanur.khana@yahoo.co.id http://ikha-khana.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI Manajemen Memori Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik baiknya.

Lebih terperinci

I. Tujuan - Agar siswa dapat memahami dan melakukan Instalasi OS Debian dengan benar dan tepat dengan menggunakan mesin VM Virtual Box

I. Tujuan - Agar siswa dapat memahami dan melakukan Instalasi OS Debian dengan benar dan tepat dengan menggunakan mesin VM Virtual Box Minggu, 14 September 2014 Sandy Djuda Pratama XI TKJ A Tugas OS Jaringan Install Debian Paraf : Adi Setiadi Trimans Yogiana I. Tujuan - Agar siswa dapat memahami dan melakukan Instalasi OS Debian dengan

Lebih terperinci

Bab 4. Secondary Storage

Bab 4. Secondary Storage Bab 4 Secondary Storage Pokok Bahasan: 1. Pengertian Storage 2. Hardisk Komponen hardisk Jenis hardisk Disk ATA/EIDE Disk SCSI Disk Raid Disk SATA 3. SSD Fitur SSD Teknologi SSD SSD Berbasis Flash SSD

Lebih terperinci

6/26/2011. Database Terdistribusi. Database Terdesentralisasi

6/26/2011. Database Terdistribusi. Database Terdesentralisasi Sekumpulan database independen pada komputer komputer yang tidak saling berhubungan melalui jaringan Suatu database logis secara fisik tersebar pada beberapa komputer (di beberapa lokasi) dihubungkan melalui

Lebih terperinci

Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode

Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode Cara Menginstal Ubuntu dan Windows 7 dalam Satu Komputer - Dual Boot Mode Tugas Oleh : Kania Khairunnisa 12/331233/PA/14519 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada 2012 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System File System Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Konsep dan Atribut File System Konsep File Atribut File Operasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER JOB I Instalasi Sistem Operasi Windows Server 2008 Di susun oleh: Nama : Gurandi Imam A.B NIM : 3.33.13.1.12 Kelas : TK 3B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

Panduan Setting Hardisk RAID 5

Panduan Setting Hardisk RAID 5 Panduan Setting Hardisk RAID 5 A. HardDisk SERVER E-KTP KABUPATEN / KOTA Perangkat server e-ktp Kab / Kota memiliki 8 unit harddisk terpasang dan dengan mempertimbangkan untuk menampung kapasitas data

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 54 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah : Processor

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI Makalah Tentang Virtual Memory

SISTEM OPERASI Makalah Tentang Virtual Memory SISTEM OPERASI Makalah Tentang Virtual Memory Anggota : 1. Muhammad Nur Alamsyah 59413912 2. Reza Febriano Ramadhan 57413500 3. Rizky Andhika Putra 57413975 4. Sity UNIVERSITAS GUNADARMA 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45 Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut guest sementara

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN BERBASIS GUI 1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS komputer/ laptop/ netbook anda. 2. Pastikan Harddisk dan DVD-ROM sudah terdeteksi

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SQUID PROXY MENGGUNAKAN AUTHENTIFIKASI DATABASE SERVER PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SQUID PROXY MENGGUNAKAN AUTHENTIFIKASI DATABASE SERVER PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN DESAIN DAN IMPLEMENTASI SQUID PROXY MENGGUNAKAN AUTHENTIFIKASI DATABASE SERVER PADA DINAS SOSIAL PROVINSI SUMATERA SELATAN Budiman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Internet

Lebih terperinci

~ Q u i c k N o t e s ~

~ Q u i c k N o t e s ~ ~ Q u i c k N o t e s ~ Tutorial RedHat Server WEB dan DNS LEMBAGA KURSUS LINUX Hamda Linux Center ~ e v e r y t h i n g a b o u t l i n u x ~ Pendahuluan Latar Belakang Tutorial ini dibuat sebagai jawaban

Lebih terperinci

HARD DISK. Mengenal Teknologi. Pendahuluan

HARD DISK. Mengenal Teknologi. Pendahuluan Mengenal Teknologi HARD DISK Deris Stiawan 1 Pendahuluan Hardisk sebagai media penyimpanan Eksternal Memiliki interface IDE dan SCSI. Kemampuan kerja sebuah PC ditentukan juga oleh kinerja HD Setting dan

Lebih terperinci

Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox

Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox Tutorial Dual Boot Windows 7 dan Linux Ubuntu Menggunakan VirtualBox Oleh Nody Risky Pratomo 5214100166 Sistem Informasi FTIF INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DESKRIPSI SECARA UMUM Pada laporan ini,

Lebih terperinci

Tuturial Dual Boot Windows - Linux. Nama : Muhammad Fikry Hazmi NRP :

Tuturial Dual Boot Windows - Linux. Nama : Muhammad Fikry Hazmi NRP : Tuturial Dual Boot Windows - Linux Nama : Muhammad Fikry Hazmi NRP : 5214100143 i Daftar Isi 1. Vitual Box, Windows, Linux 1 2. Menginstall Windows pada Virtual Box... 1 3. Menginstall Linux dengan dual

Lebih terperinci

KARTU SOAL. Kurikulum Acuan Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal. Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian. : SMKN I Doko : TIK : TKJ

KARTU SOAL. Kurikulum Acuan Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal. Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian. : SMKN I Doko : TIK : TKJ Jumlah Bentuk : 0 soal Rumusan Butir Jelaskan definisi sistem operasi berbasis GUI dan CLI! sistem operasi berbasis GUI dan CLI Definisi sistem operasi berbasis GUI dan CLI Sistem operasi berbasis GUI

Lebih terperinci

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI

LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI LANGKAH LANGKAH INSTALASI LINUX DEBIAN 4 BERBASIS GUI 1. Masuk BIOS dengan menekan tombol Delete / F2 sesuai dengan jenis BIOS anda 2. Pastikan Harddisk dan CD-ROM sudah terdeteksi 3. Rubah urutan booting

Lebih terperinci

DATABASE SECURITY. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT

DATABASE SECURITY. Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT DATABASE SECURITY Oleh: Ir. M. Ramadhan, MT Sekuritas Basis Data (Database security) Definisi: proteksi basis data terhadap ancaman / gangguan melalui kendali yang bersifat teknis maupun administrasi.

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INSTANT MESSENGER SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA HOTEL ARYADUTA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INSTANT MESSENGER SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA HOTEL ARYADUTA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI INSTANT MESSENGER SERVER BERBASIS OPEN SOURCE PADA HOTEL ARYADUTA PALEMBANG Abdul Haris Ardhana Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Jaringan komputer adalah

Lebih terperinci

Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04

Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04 Panduan Installasi Linux GnackTrack 10.04 Linux GnackTrack merupakan Linux BackTrack yang menggunakan base system Linux Ubuntu (Distro Turunan). Linux GnackTrack bisa disebut juga Linux BackTrack versi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970 5. FILE SERVICE File Sistem Terdistribusi ( Distributed File System/DFS) : file sistem yang mendukung sharing files dan resources dalam bentuk penyimpanan persistent di sebuah network. - File server pertama

Lebih terperinci

MEMBANGUN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OPEN SOURCE PADA PT. MUARA DUA PALEMBANG

MEMBANGUN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OPEN SOURCE PADA PT. MUARA DUA PALEMBANG MEMBANGUN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OPEN SOURCE PADA PT. MUARA DUA PALEMBANG Harry Nugraha Putra Nanda Erlangga Robby Wijaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech

Lebih terperinci

Konsep dasar memori virtual

Konsep dasar memori virtual Konsep dasar memori virtual Pengertian Memori virtual merupakan suatu teknik yang memisahkan antara memori logis dan memori fisiknya. Teknik ini mengizinkan program untuk dieksekusi tanpa seluruh bagian

Lebih terperinci

Instalasi Windows XP Pada VirtualBOX

Instalasi Windows XP Pada VirtualBOX Instalasi Windows XP Pada VirtualBOX Ricky Bagus Hija rickybagushija@gmail.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch

Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch Langkah Instalasi Debian 4.0 Etch Ardiansyah Yuli Saputro ardiansyah.putra99@gmail.com http://sharinginpoh.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Qemu, Virtual Machine yang Ringan

Qemu, Virtual Machine yang Ringan Qemu, Virtual Machine yang Ringan Alif Zulfa Khasanah alief.alfarih@gmail.com http://aliefngeshare.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Kode Sumber dan Kode Kanal

Kode Sumber dan Kode Kanal Kode Sumber dan Kode Kanal Sulistyaningsih, 05912-SIE Jurusan Teknik Elektro Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 8.2 Kode Awalan Untuk sebuah kode sumber menjadi praktis digunakan, kode harus dapat

Lebih terperinci