Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial. Fabio Veras Soares IPC-IG/SAE/IPEA Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia Mei 2013
|
|
- Benny Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perlindungan Sosial dan Inklusi Sosial Fabio Veras Soares IPC-IG/SAE/IPEA Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia Mei
2 Perlindungan Sosial: Membangun konsep Belum ada kesepakatan dalam pendefinisian perlindungan sosial,... namun banyak definisi kerjanya. Di IPC-IG kami mencoba merumuskan pengertian untuk membantu menghubungkan perlindungan sosial dengan pertumbuhan inklusif Pengertian ini menekankan perlindungan sosial bukan saja sebagai respons awal dan kelanjutannya dari sebuah kejadian (quick and ex post fix) untuk setiap kesenjangan yang muncul sebagai akibat proses pertumbuhan, namun juga memiliki potensi untuk menjadi bagian penting dari proses pertumbuhan itu sendiri. 1
3 Perlindungan Sosial: Membangun konsep Perlindungan sosial untuk pertumbuhan inklusif pada pendekatan ini terdiri dari serangkaian aksi yang di danai oleh pemerintah yang ditujukan untuk: 1) mendukung individu dan keluarga dalam mengatasi kerentanan hidup mereka; 2) untuk membantu, terutama warga miskin dan rentan, membangun ketahanan dalam mengatasi krisis/ancaman/guncangan, termasuk ancaman lingkungan. 3) untuk mengembangkan inklusi sosial dan membantu masyarakat, terutama mereka yang lebih rentan terhadap kemiskinan, untuk membangun modal SDM dan sosial melalui pemberian fasilitas untuk memperlancar pendapatan/konsumsi dan mendorong/memastikan akses atas barang dan jasa sosial dasar; 4) untuk mendukung produktivitas secara menyeluruh melalui peningkatan kemampuan, hak-hak, dan kesempatan warga miskin dan marginal, serta mereka yang bekerja di sektor formal agar juga mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan. 2
4 Perlindungan Sosial: Membangun konsep Pengertian tersebut menggabungkan fitur tradisional pengertian perlindungan/keamanan sosial, yaitu: asuransi sosial; bantuan sosial; dan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif,... namun juga memperluas cakupan berbagai intervensi tersebut untuk juga menyertakan berbagai sasaran pembangunan melalui hubungan langsung dengan akses atas barang dan jasa sosial serta dengan inklusi produktif, terutama, bagi mereka yang tidak memiliki (atau lemah) hubungan dengan pasar tenaga kerja formal. 3
5 Perlindungan Sosial dan Dampak Produktif Sistem perlindungan sosial dapat memberikan dampak produktif pada tingkat makro dengan menstimulasi keseluruhan permintaan dan bekerja sebagai stabilisator otomatis;... pada tingkat meso/menengah dengan menumbuhkan ekonomi setempat dan meningkatkan aset setempat; dan... pada tingkat mikro dengan meningkatkan produktivitas rumah tangga dan individu dan menurunkan kerentanan mereka terhadap guncangan negatif (Baca Yemtsov, 2011). Rancangan penting Program - Program Unggulan bukan peluru ajaib 4
6 Perlindungan Sosial dan Dampak Produktif Meskipun ada perbedaan tingkat kekuatan (robustness) terkait temuan empiris, perlindungan sosial dapat berperan untuk membuat proses pertumbuhan menjadi semakin inklusif (dan tidak hanya sebagai ukuran pelengkap saja). Ini makin tampak jelas ketika kita berusaha mencoba menganalisa program perlindungan sosial yang memiliki komponen produktif dengan dampak "ekonomi" yang meluas......namun juga dengan program bantuan tunai yang lebih sederhana, yang dapat menimbulkan dampak lanjutan pada tingkat makro dan meso, dan berbagai dampak langsung pada tingkat rumah tangga. 5
7 Perlindungan Sosial dan ketergantungan kekhawatiran yang kembali muncul mengenai ketergantungan tampaknya tidak pada tempatnya... Wacana mengenai keberhasilan" tidak pernah jelas apakah ini berarti keberhasilan keluar dari kemiskinan atau... atau berhasil menyelesaikan program karena pertimbangan anggaran. Secara umum, kekhawatiran tentang keberhasilan ini dibarengi dengan sangat sedikitnya (jika ada) temuan empiris tentang ketergantungan penerima bantuan. Eyal dan Wollard (2011) menunjukkan bahwa Hibah Bantuan Anak di Afrika Selatan memungkinkan para ibu untuk menyekolahkan anak, menitipkan anak, sehingga mereka punya waktu lebih untuk terjun ke dunia kerja. Rancangan itu Penting - insentif - dampak yang tidak diinginkan - seberapa besar dampak tersebut? 6
8 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Ini tidak serta merta berarti bahwa program perlindungan sosial tidak perlu mempertimbangkan kebijakan "pengaktifan" bagi para penerima bantuan. Namun, untuk memfasilitasi proses aktivasi" ini dibutuhkan informasi yang lebih komprehensif mengenai berbagai kebutuhan penerima bantuan dan potensi pasar tenaga kerja setempat dan kebutuhan masyarakat. Sebenarnya, penyebar luasan registri tunggal/database bersama atau database yang saling terhubung tampaknya menjadi satu inovasi penting yang bahkan meskipun pada awalnya terhubung dengan beberapa program unggulan namun mampu diterapkan secara lebih luas. 7
9 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Di Amerika Latin, sistem seperti itu menjadi cukup populer dan terbukti manfaatnya serta memiliki banyak fungsi ketika terjadi krisis keuangan. Jika di satu sisi, pengembangan sistem ini terasa memberatkan dan mahal, di sisi lainnya sinergi dan keuntungan berupa potensi peningkatan efektivitas program perlindungan sosial menjadi sangat jelas. 8
10 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Tanpa mengesampingkan arti penting pemeriksaan database untuk menghindari duplikasi dan identifikasi kesalahan inklusi......sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk memperluas rangkaian kesempatan bagi para keluarga, menurunkan kesalahan eksklusi dan meningkatkan koordinasi serta dampak program dan......juga berfungsi sebagai input evaluasi proses dan dampak yang hasilnya menjadi umpan balik bagi keberlanjutan proses merancang kembali program dan memfokuskan kembali tujuan dari berbagai program dalam suatu sistem. 9
11 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Namun perlu juga untuk diingat bahwa kemampuan negara berbeda-beda dalam menerapkan program perlindungan sosial dan lapangan kerja. Negara-negara Berpenghasilan Menengah (Middle Income Countries) cenderung lebih memiliki kebebasan fiskal untuk mengembangkan kebijakan seperti itu, tidak seperti Negara Berpenghasilan Rendah (Low Income Countries) yang kebebasan fiskalnya lebih terbatas dan sangat tergantung pada dana hibah (ODA). 10
12 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Dalam kondisi seperti itu, upaya untuk mengarah pada suatu sistem perlindungan sosial yang lebih komprehensif memerlukan kehati-hatian dalam mengidentifikasi prioritas dengan jelas dan memilih program dengan sinergi lebih kuat dan lebih produktif, serta memiliki potensi untuk berintegrasi dengan berbagai prioritas masyarakat setempat dalam agenda pembangunan. 11
13 Perlindungan Sosial, integrasi dan inovasi Sebagian besar dari usaha untuk berbagi pengalaman di antara negara masih berkisar pada "komponen/instrumen" yang erat kaitannya dengan program tertentu, bukan pada usaha memperluas sistem perlindungan sosial untuk menjamin bahwa keluarga/individu terlindungi di sepanjang siklus kehidupan mereka. Usaha untuk mencapai pendekatan yang lebih komprehensif ini butuh usaha yang lebih besar dari para praktisi dan peneliti untuk mengembangkan alat yang sesuai untuk mengkaji sistem dan mengidentifikasi pengalaman (termasuk yang negatif) untuk dipelajari bersama. 12
14 Terima Kasih Banyak 13
MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA
1 MENGEJAR KETERTINGGALAN: AKSI MASYARAKAT DAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI INDONESIA Forum Kebijakan Publik Asia Robert Wrobel, Fasilitas Pendukung PNPM Indonesia 2 Pertanyaan Pembatas Apa yang menjadi tantangan
Lebih terperinciPENJELASAN SUBTEMA IDF. Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago
PENJELASAN SUBTEMA IDF Pathways to Tackle Regional Disparities Across the Archipelago 2018 DISPARITAS REGIONAL Dalam Nawacita, salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo adalah membangun Indonesia
Lebih terperinciMENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO
MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK 9 Juli 2015 Oleh : DPN APINDO Intervensi khusus diperlukan untuk mengatasi masalah tingginya insiden pekerjaan berupah rendah, termasuk
Lebih terperinciBERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL
KANTOR WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL Dr. Bambang Widianto Deputi Bidang
Lebih terperinciBANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya
Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya Melindungi
Lebih terperinciRingkasan eksekutif. Tantangan
Ringkasan eksekutif Tantangan Berbagai tantangan sosial yang kini tengah dihadapi dunia tidak bisa dianggap remeh. Pada tahun 2010, Produk Domestik Bruto (PDB) global tercatat 10 kali lebih besar dibandingkan
Lebih terperinciPertumbuhan Inklusif - Kemiskinan, Kesenjangan dan Kesempatan Kerja
Pertumbuhan Inklusif - Kemiskinan, Kesenjangan dan Kesempatan Kerja Fabio Veras Soares, Raquel Ramos and Rafael Ranieri IPC-IG Forum Kebijakan Publik Asia 2013 Jakarta, Indonesia 28-30 Mei 2013 0 Pertumbuhan
Lebih terperinciOptimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional
Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional I. LATAR BELAKANG Wacana kemiskinan di Indonesia tetap menjadi wacana yang menarik untuk didiskusikan dan dicarikan solusi pemecahannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era teknologi seperti saat ini banyak sekali muncul inovasi dari layanan keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun 2012Bank Indonesia
Lebih terperinciKajian Tengah Waktu Strategi 2020. Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik
Kajian Tengah Waktu Strategi 2020 Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik Kajian Tengah Waktu (Mid-Term Review/MTR) atas Strategi 2020 merupakan
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciPENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI KUKM (Tantangan dan Harapan)
9/12/2015 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PENINGKATAN AKSES PEMBIAYAAN BAGI KUKM (Tantangan dan Harapan) Disampaikan Oleh: Choirul Djamhari LOGO SEMINAR STIMA IMMI
Lebih terperinciBAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR
BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya industri pengolahan nonmigas (manufaktur) menempati
Lebih terperinciOutline Presentasi. PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II. Proses Penyusunan SDGs. Proses Penyusunan SDGs
Outline Presentasi PRB dan API dalam Draft Sasaran Pembangunan Berkelanjutan Pasca 2015 dan HFA II Bengkulu, 14 Oktober 2014 Kristanto Sinandang UNDP Indonesia Proses Penyusunan SDGs Tujuan dan sasaran
Lebih terperinciPERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K
PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K TOPIK BAHASAN Apa itu perundingan bersama? Mengapa berunding tentang upah dan kondisi kerja lainnya?
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1
MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 A. KONDISI KEMISKINAN 1. Asia telah mencapai kemajuan pesat dalam pengurangan kemiskinan dan kelaparan pada dua dekade yang lalu, namun
Lebih terperinciBAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR
BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR A. KONDISI UMUM Sebagai motor penggerak (prime mover) pertumbuhan ekonomi, sektor industri khususnya
Lebih terperinciData Akses ke Lembaga Keuangan Formal
Inklusi Keuangan Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ditandai dengan terciptanya suatu sistem keuangan yang stabil dan memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Institusi keuangan memainkan
Lebih terperinciPerluasan Lapangan Kerja
VII Perluasan Lapangan Kerja Perluasan lapangan kerja untuk menciptakan lapangan kerja dalam jumlah dan mutu yang makin meningkat, merupakan sebuah keniscayaan untuk menyerap angkatan kerja baru yang terus
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap warga negara berhak untuk
Lebih terperinciIndustri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan
Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan Yogyakarta 21 s.d. 23 Maret 2017 Agenda Direktorat IKNB Syariah Perkembangan IKNB Syariah Isu Strategis IKNB Syariah Arah Kebijakan Pengembangan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MASYARAKAT
PENGEMBANGAN MASYARAKAT Kode: : 131142482 Pertemuan Ke-2 PEMBANGUNAN DESA TERPADU Teguh Kismantoroadji Eko Murdiyanto APAKAH Pembangunan Desa Terpadu? Suatu strategi untuk mencapai tujuan melalui sinkronisasi
Lebih terperinciNARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan
Lebih terperinciKesenjangan di Indonesia: Tren, penyebab, kebijakan. World Bank September 2014
Kesenjangan di Indonesia: Tren, penyebab, kebijakan World Bank September 2014 Indonesia tumbuh dengan kuat sejak krisis keuangan Asia, dan kelas menengahnya terus bertambah Pertumbuhan PDB Riil (%) 1996
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Pemikiran Saat ini komitmen global menempatkan masalah kemiskinan sebagai prioritas utama. Begitu pentingnya masalah kemiskinan, sehingga Rencana Kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang : a. bahwa sistem
Lebih terperinciMenyeimbangkan Lapangan Kerja dan Kebijakan-Kebijakan Perlindungan Sosial
Menyeimbangkan Lapangan Kerja dan Kebijakan-Kebijakan Perlindungan Sosial Shamika Ravi Indian School of Business Forum Kebijakan Publik Asia, Jakarta, 2013 Kesempatan Kerja dan Perlindungan Sosial Lapangan
Lebih terperinciTujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs): Refleksi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia Wahyuningsih Darajati Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan cukup penting karena dengan anggaran manajemen dapat merencanakan, mengatur dan mengevaluasi jalannya
Lebih terperinciTARGET PEMBANGUNAN TAHUN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
Lampiran. 200 20 202 203 204 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 67,7 68 68,5 7 72,2 DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA. Meningkatkan indek kualitas pembangunan manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional yang memiliki peran penting di Indonesia, selain dikenal sebagai sektor yang tahan
Lebih terperinciInformasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction
Informasi dalam buku ini bersumber dari National Strategy for Financial Inclusion Fostering Economic Growth and Accelerating Poverty Reduction (Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Juni 2012)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi dunia saat ini berada pada posisi tiga kejadian penting yaitu harga minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika Serikat.
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN
105 VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6. 1. Kesimpulan Penelitian ini memfokuskan kepada upaya untuk memahami persepsi dan strategi petani di dalam menjalankan usaha tanaman kayu rakyat. Pemahaman terhadap aspek-aspek
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi
97 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Hasil dari dilakukannya penelitian terkait penerapan kebijakan branchless banking di perbankan syariah dalam mencapai financial inclusion dengan studi kasus pada BCA Syariah
Lebih terperinciMengukur Kerentanan Terhadap Kemiskinan
Mengukur Kerentanan Terhadap Kemiskinan Forum Kebijakan Publik Asia 2013, Jakarta, Indonesia Matthew Wai-Poi, Bank Dunia Mei 2013 Apa yang kami maksud ketika kami berbicara tentang pengukuran kerentanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN BAB I 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat terkait erat dengan pembangunan sosial masyarakatnya. Pada awalnya pembangunan ekonomi lebih diprioritaskan pada pertumbuhannya saja, sedangkan
Lebih terperinciBUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG
. BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian ini yang merupakan bagian penutup dari laporan penelitian memuat kesimpulan berupa hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan demi keberhasilan proses
Lebih terperinci- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
Lebih terperinci- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 51 /POJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN KEUANGAN BERKELANJUTAN BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN, EMITEN, DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. UMUM Untuk mewujudkan perekonomian
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan. Lukita Dinarsyah Tuwo
Kebijakan Pemerataan Ekonomi Dalam Rangka Menurunkan Kemiskinan Lukita Dinarsyah Tuwo Solo, 26 Agustus 2017 DAFTAR ISI 1. LATAR BELAKANG 2. KEBIJAKAN PEMERATAAN EKONOMI 3. PRIORITAS QUICK WIN Arah Kebijakan
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016 TENTANG PENINGKATAN LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN UNTUK KONSUMEN DAN/ATAU
Lebih terperinci5 / 7
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Otonomi daerah adalah suatu konsekuensi reformasi yang harus. dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah adalah suatu konsekuensi reformasi yang harus dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, terutama kabupaten dan kota sebagai unit pelaksana otonomi daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pedesaan adalah bagian integral dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Idealnya, program-program
Lebih terperinciBAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM
BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG UTARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciInklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017
Inklusi Keuangan dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) UIN Syarif Hidayatullah, 17-18 Juli 2017 OUTLINE I. Inklusi dan Literasi Keuangan II. Pembentukan TPAKD III. Program Kerja TPAKD Provinsi
Lebih terperinciPENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN
PENGARUH BELANJA MODAL, PENGANGGURAN DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN AGAM DAN KABUPATEN PASAMAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program
Lebih terperinciLaporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja
Ringkasan Eksekutif Ketimpangan upah di tempat kerja 1 2 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif 3 Bagian I. Tren utama dalam upah Konteks Dalam beberapa tahun terakhir semakin diakui perlunya memantau
Lebih terperinciKELUARGA BERBASIS KOMUNITAS
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN KELUARGA BERBASIS KOMUNITAS PEDOMAN PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Anggaran Berbasis Kinerja Anggaran Berbasis Kinerja adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat terhadap
Lebih terperincixvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif
xvii Ringkasan Eksekutif Pada tanggal 30 September 2009, gempa yang berkekuatan 7.6 mengguncang Propinsi Sumatera Barat. Kerusakan yang terjadi akibat gempa ini tersebar di 13 dari 19 kabupaten/kota dan
Lebih terperinciMenyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia
Menyasar Warga Miskin dan Memilih Instrumen yang Tepat: Studi Kasus Indonesia Indonesia mencoba beralih dari sekumpulan program bantuan sosial menjadi suatu jaring pengaman yang terintegrasi Usaha menyasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara pemerintah pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses integrasi di berbagai belahan dunia telah terjadi selama beberapa dekade terakhir, terutama dalam bidang ekonomi. Proses integrasi ini penting dilakukan oleh masing-masing
Lebih terperinciOleh : Iman Sugema. Membangun Ekonomi Mandiri & Merata
Oleh : Iman Sugema Membangun Ekonomi Mandiri & Merata Pertumbuhan melambat, ketimpangan melebar, & kalah dagang GDP Growth 7.00 6.81 6.50 6.00 5.99 6.29 5.81 6.44 6.58 6.49 6.44 6.33 6.34 6.21 6.18 6.03
Lebih terperinciRingkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia
Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter
Lebih terperinciKEMENTERIAN SOSIAL RI BADAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012
Y_1_presentasi_evaluasi_pkpp2012 PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI REKAYASA PEMBESARAN UDANG GALAH DI DESA BUDAKELING KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANG ASEM PROVINSI BALI Istiana
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciMuslich Mahmud Eky S. Soeria Soemantri AFDOKGI
Muslich Mahmud Eky S. Soeria Soemantri AFDOKGI Merupakan serangkaian strategi yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan responsivitas dari kinerja pemerintahan, dengan memusatkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara terbesar ketiga yang mempunyai hutan tropis terluas di dunia dan menduduki peringkat pertama di Asia Pasifik. Hal ini membuat Indonesia
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a.bahwa setiap warga negara berhak untuk
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi dalam RPJMD Kabupaten Cilacap 2012 2017 dirumuskan dengan mengacu kepada visi Bupati terpilih Kabupaten Cilacap periode 2012 2017 yakni Bekerja dan Berkarya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat perkembangan pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat perkembangan pembangunan yang telah dilakukan bangsa itu sendiri. Pembangunan merupakan proses perubahan
Lebih terperinciLaporan Perekonomian Indonesia
1 Key Messages Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi spillover dan gejolak pasar keuangan global. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat mewujudkan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, tetapi pembangunan ekonomi juga menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PROGRAM ANTI KEMISKINAN (ANTI POVERTY PROGRAM) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami
Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang terhormat
Lebih terperinciPELAYANAN INFORMASI PUBLIK
KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting
Lebih terperinciNaskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial
Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial 2 Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang lazim dipergunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi sangat penting
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PROGRAM SOLUSI KEMISKINAN (POVERTY SOLUTION PROGRAM/ PSP) DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap Peran Pemerintah Kota Yogyakarta dalam Pemenuhan Hak Pendidikan Kaum Difabel dapat diambil kesimpulan
Lebih terperinciP E N D A H U L U A N
P E N D A H U L U A N Latar Belakang Krisis di Indonesia berlangsung panjang, karena Indonesia memiliki faktor internal yang kurang menguntungkan. Faktor internal tersebut berupa konflik kebangsaan, disintegrasi
Lebih terperinciBAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM
BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM A. SASARAN STRATEJIK yang ditetapkan Koperasi dan UKM selama periode tahun 2005-2009 disusun berdasarkan berbagai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang memiliki
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia diperhadapkan pada masalah krisis ekonomi global yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika sehingga akan berdampak buruk
Lebih terperinciBAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Kerangka Ekonomi Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah merupakan kerangka implementatif atas pelaksanaan RKPD Kabupaten Sijunjung Tahun
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan nasional terdiri atas perencanaan pembangunan
Lebih terperinciMUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 30 April 2018 2 Pendahuluan: Agenda Penyusunan RKP 2019 Januari
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DR. TJAHJANULIN DOMAI, MS Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya 1. Pendahuluan - Pengantar - Tujuan - Definisi 2. Perencanaan
Lebih terperinciCatatan Penting Jaring Pengaman Sosial
Bank Dunia Catatan Penting Jaring Pengaman Sosial 2006 No. 15 Pendekatan Baru terhadap Bantuan Sosial: Pengalaman Amerika Latin dengan Program Tranfer Tunai Bersyarat (TTB) Transfer tunai bersyarat (TTB)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG
GUBERNUR JAMBI Menimbang PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kesehatan fisik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kesehatan fisik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan
Lebih terperinci