BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor lain yang mengakibatkan perubahan pada pola atau sikap manusia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor lain yang mengakibatkan perubahan pada pola atau sikap manusia"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh kemajuan atau perkembangan baru dalam teknologi, ekonomi, pendidikan, serta berbagai faktor lain yang mengakibatkan perubahan pada pola atau sikap manusia dalam memenuhi kebutuhan akan barang atau jasa, serta pesatnya perkembangan baru dalam teknologi komunikasi dan transportasi yang menyebabkan batas tegas antar negara menjadi tipis, maka persaingan dalam dunia bisnis barang dan jasa semakin ketat pula. Persaingan dalam perekonomian menuntut adanya perubahan perilaku organisasi dan manajemen perusahaan agar lebih tanggap terhadap perubahan-perubahan yang semakin cepat dan tidak pasti yang terjadi pada lingkungan internal dan eksternalnya. Oleh karena itu perusahaan di dalam menghadapi abad ke-1 dituntut untuk proaktif dan memandang setiap perubahan sebagai suatu yang tidak dapat dihindarkan. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan menghasilkan suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelanggan dan masyarakat sudah semakin kritis terhadap kualitas produk jasa dan pelayanan yang diberikan perusahaan. Oleh sebab itu untuk menjaga kehidupan perusahaan di masa mendatang, maka perusahaan harus adaptif terhadap setiap perubahan. Perusahaan yang mampu bersaing di masa yang akan datang adalah 1

2 suatu perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang berbasis pengetahuan dan memiliki berbagai ketrampilan dan keahlian. Keunggulan komparatif (comparative advantage) yang mengandalkan tenaga kerja yang banyak dan murah akan tidak relevan lagi menghadapi globalisasi ekonomi. Paradigma keunggulan komparatif yang bertumpu pada tenaga skills akan menjadi tuntutan kebutuhan organisasi di masa mendatang, karena kualitas suatu barang, jasa dan pelayanan sangat tergantung pada unsur manusianya. Salah satu alternatif untuk meningkatkan daya saing di industri biasanya adalah dengan menciptakan produk yang unik (unique) dan asli (original). Dengan demikian diharapkan industri jasa mempunyai konsep pengembangan produk yang jelas dengan menerapkan format strategi Total Quality Manajemen (TQM) atau derivasinya Total Quality Service (TQS) seperti yang telah banyak digunakan oleh industri riil saat ini. Perusahaan jasa dalam menyampaikan high quality service (service excellenf) pada konsumen mempunyai peranan yang signifikan pada stategi perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan menekan biaya dengan peningkatan pelayanan jasa dan loyalitas nasabah (effectiveness and efficiency). Banyak perusahaan jasa melakukan investasi besar untuk mengembangkan sistem penyampaian jasa yang ramping dan efisien. Mereka ingin memastikan bahwa pelanggan akan menerima pelayanan bermutu tinggi secara konsisten dalam setiap penyampaian pelayanan. Akan tetapi, tidak seperti produk manufaktur yang dapat menyesuaikan mesin dan input secara tepat, mutu jasa selalu bervariasi, tergantung pada interaksi antara karyawan dan pelanggan. Cara memulihkan

3 3 pelayanan yang baik dapat mengubah pelanggan yang marah menjadi pelanggan setia. Sebenarnya, pemulihan yang baik dapat membuat pelanggan membeli lebih banyak dan menjadi setia dari pada bila segala sesuatu berjalan mulus. Oleh karena itu, menurut Kotler (1999:667), perusahaan sebaiknya mengambil langkah-langkah tidak hanya menyediakan pelayanan jasa yang lebih baik setiap kali, melainkan juga memulihkan keadaan dari pelayanan yang keliru, kalau terjadi, melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberdayakan (empower) karyawan yang berada di garis depan dengan memberikan kepada mereka wewenang, tanggung jawab, dan insentif yang mereka butuhkan untuk memperhatikan, peduli, dan mengurus kebutuhan pelanggan.. Perusahaan jasa yang dikelola dengan baik mempunyai sejarah komitmen terhadap mutu dari manajemen puncak yang tidak hanya memperhatikan kinerja keuangan, tetapi juga kinerja pelayanan. 3. Penyedia jasa terbaik standar menetapkan mutu pelayanan tinggi. Standar mutu harus ditetapkan cukup tinggi. Mereka mengejar pelayanan tanpa cacat 100 persen. 4. Perusahaan jasa terkemuka mengamati kinerja pelayanan dengan cermat, baik kinerja sendiri maupun pesaing. Mereka menggunakan metode seperti belanja untuk membandingkan, survai pelanggan, serta formulir saran dan keluhan. Keberhasilan sebuah perusahaan jasa dalam menyampaikan sebuah produk jasa terletak pada ekspektasi konsumen terhadap kualitas pelayanan (service

4 4 quality). Ekspektasi (harapan) konsumen terbentuk dari pengalaman dan advertensi (iklan atau promosi) dari perusahaan tersebut. Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan hal tersebut di atas dan setelah menerima atau menggunakan produk jasa tersebut akan dibandingkan dengan kenyataan sesungguhnya. Apabila kenyataan yang diterima memberikan kepuasan di bawah ekspektasi dari pelanggan maka produk tersebut tidak menarik lagi bagi pelanggan (konsumen). PT Pos Indonesia sebagai lembaga yang berorientasi bisnis sekaligus sosial, perlu mempersiapkan kemampuan untuk bersaing. Era mendatang menuntut setiap perusahaan termasuk PT Pos Indonesia menjadi proaktif dan memandang perubahan sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. PT Pos Indonesia sebagai Perum (perusahaan umum) diharapkan mampu menunjukkan kinerja atau performance yang tidak kalah dengan perusahaan-perusahaan lain. PT Pos Indonesia dalam merealisasikan konsep yang berorientasi pada konsumen, menetapkan suatu standar kinerja pelayanan (service), mengukur kinerja perusahaan dengan mengenali dan memberikan perilaku yang baik serta memelihara daya tarik bagi pelanggan setiap saat dalam upaya meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Disini, PT Pos Indonesia berupaya menciptakan pelayanan yang berkualitas guna memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan jasanya. Atas dasar itu, maka perlu dilakukan penelitian untuk memahami sejauh mana pelayanan yang diberikan PT Pos Indonesia kepada konsumen pengguna jasanya.

5 5 1.. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana profil konsumen pengguna jasa PT Pos Yogyakarta? b. Sejauh mana tingkat kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta dan tingkat kepuasan konsumen pengguna jasa PT Pos Yogyakarta? c. Apakah ada keterkaitan antara profil/karakteristik konsumen dengan kepuasan konsumen atas pelayanan PT Pos Yogyakarta? d. Apakah ada hubungan antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta? 1.3. Batasan masalah Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada : a. Tingkat kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta dan kepuasan konsumen atas pelayanan PT Pos Yogyakarta. b. Analisis kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen dibatasi pada 5 dimensi, yaitu: tangible (bukti fisik), reliability (keterandalan), responsiveness (tanggungjawab), assurance(jaminan), dan empathy (kesungguhan/keseriusan).

6 6 c. Ruang lingkup pelayanan dibatasi pada pelayanan dikantor, yang meliputi jasa: 1) Penjualan benda pos (perangko, materai, amplop, kartu pos, dsb) ) Pengiriman (kartu, barang/paket, surat, uang) 3) Tabungan 4) Pembayaran pensiun 5) Informasi d. Subyek penelitian dibatasi pada masyarakat umum pengguna jasa PT Pos Yogyakarta Tujuan Penelitan Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengetahui profil atau karakteristik konsumen pengguna jasa PT Pos Yogyakarta. b. Mengetahui tingkat kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta dan tingkat kepuasan konsumen atas pelayanan PT Pos Yogyakarta. c. Mengetahui bagaimana keterkaitan antara karakteristik konsumen dengan kepuasan konsumen atas pelayanan PT Pos Yogyakarta. d. Mengetahui bagaimana hubungan atau korelasi antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta.

7 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Memberikan masukan kepada manajemen PT Pos Indonesia dalam membuat kebijakan yang bertujuan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan dan melakukan perbaikan pelayanan secara berkesinambungan. b. Memberikan pemahaman praktis bagi penulis dan pembaca sebagai bekal untuk terjun dan menghadapi persaingan dalam dunia bisnis. c. Menambah perbendaharaan kepustakaan sekaligus sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai penerapan total quality service Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian itu adalah : a. Diduga pelayanan yang diberikan PT Pos Yogyakarta tergolong berkualitas tinggi (baik). b. Diduga konsumen pengguna jasa PT Pos Yogyakarta merasa puas atas pelayanan yang diterima. c. Diduga kepuasan konsumen memiliki hubungan atau korelasi yang kuat dan positif dengan kualitas pelayanan PT Pos Yogyakarta Metodologi Penelitian a. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Yogyakarta yaitu di PT Pos Indonesia Kantor Pusat Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Panembahan Senopati No. Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan terhitung mulai dari saat pengumpulan data hingga

8 8 penyusunan laporan hasil penelitian, yang diperkirakan berlangsung bulan mulai Pebruari sampai dengan Maret 005. b. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang disajikan akan berwujud angka-angka yang diolah melalui analisis statistik inferensial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan sifat, sesuatu pada saat sekarang dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 1999 : ). Dalam pelaksanaan metode deskriptif ini, digunakan Riset Korelasi yaitu Riset yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan antar variabel-variabel yang berbeda (Umar, 1999 : 5). Pada penelitian ini, variabel yang dimaksud adalah Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen. c. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Hadi (1981 : 0), "Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki atau universum". Dalam hubungannya dengan penelitian, Arikunto (1996:115) mengemukakan bahwa "Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian." Adapun yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau warga masyarakat kota Yogyakarta yang pernah dan sedang menggunakan jasa pelayanan PT Pos Yogyakarta. Sampel adalah bagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi (Hadi, 1981 : 1). Dalam hubungannya dengan penelitian, Arikunto (1996 : 117) menyatakan bahwa "Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti." Menurut Sumanto (1995 : 46) teknik pengambilan sampel untuk

9 9 populasi yang bersifat infinit (jumlahnya terbatas) digunakan teknik Random (acak) sedangkan untuk populasi Infinit (jumlahnya tak terbatas) digunakan teknik Non Random (tidak acak). Oleh karena populasi penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dan tidak terbatas (infinit), maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode Non Random, yaitu Accidental Sampling. Metode Accidental Sampling adalah metode pengambilan sampel dimana peneliti langsung mengambil data dari unit sampling yang di jumpai sampai jumlah yang dibutuhkan terpenuhi (Margono, 1997:17). Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 sampel. d. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam analisis. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah : 1). Kuesioner Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kedua variabel tersebut diberikan kepada responden untuk diisi atau dijawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. ). Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data lain yang terkait dengan penelitian dengan cara mencatat data-data tersebut di lokasi penelitian (PT Pos Indonesia Kantor Pusat Yogyakarta).

10 10 3). Wawancara Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari nara sumber yang mendukung dan melengkapi data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, metode kuisioner merupakan instrumen pokok dalam pengumpulan data. e. Pengukuran Variabel Ada dua varibel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Data kedua variabel tersebut diperoleh dari kuisioner yang berupa data (jawaban) kualitatif. Oleh karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maka data tersebut diubah kebentuk kuantitatif dengan menggunakan skala Likert. Menurut Kinnear (dalam Umar, 1999 : 69-70), skala Likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Dalam skala Likert ini, jawaban pertanyaan dari responden dibagi dalam 5 kategori penilaian dengan bobot masing-masing kategori sebagai berikut : 1) Untuk Tingkat kualitas Pelayanan : Kategori: sangat baik diberi bobot 5 baik diberi bobot 4 cukup baik diberi bobot 3 buruk diberi bobot sangat buruk diberi bobot 1 ) Untuk Tingkat Kepuasan Konsumen Kategori : sangat puas diberi bobot 5 puas diberi bobot 4 cukup puas diberi bobot 3

11 11 tidak puas diberi bobot sangat tidak puas diberi bobot 1 Berdasarkan ke 5 dimensi yang dikemukakan pada batasan masalah, maka beberapa atribut yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen, adalah : a) Ketersediaan fasilitas utama (ruang dan benda-benda pos) b) Ketersediaan fasilitas pendukung (AC, lem, media informasi, ruang tunggu dan sebagainya) c) Prosedur pelayanan d) Kecepatan pelayanan e) Ketepatan waktu pelayanan f) Kesediaan menerima komplain g) Keterandalan pelayanan h) Tanggung jawab dalam penanganan masalah i) Tanggung jawab dalam penyelesaian masalah j) Jaminan/kepastian atas pelayanan yang terbaik k) Kompensasi (ganti rugi) l)kesungguhan/keseriusan (profesionalisme) dalam pelayanan Dari atribut-atribut tersebut akan disusun 1 pertanyaan untuk variabel kualitas pelayanan dan 1 pertanyaan untuk variabel kepuasan konsumen. Setiap pertanyaan terdiri dari 5 alternatif jawaban dengan kategori penilaian seperti tersebut diatas. Dengan demikian untuk setiap variabel akan diperoleh jumlah skor tertinggi

12 1 adalah 1x5 = 60 dan jumlah skor terendah adalah 1x1 =1. Rentang skala untuk menentukan kategori penilaian adalah : Rentang skala = Jumlah Skor Tertinggi - Jumlah Skor Terendah Banyaknya Kategori = =9,6 Jadi kategori penilaian secara keseluruhan untuk masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Variabel Kualitas Pelayanan Kategori : sangat baik : Kisaran skor 50,4-60,0 ( 84,0%-100% ) baik : Kisaran skor 40,8-50,3 ( 68,0%-83,9% ) cukup baik : Kisaran skor 31,3-40,7 ( 5,1%-67,9%) buruk : Kisaran skor1,7-31,(36,l%-5,0%) sangat buruk : Kisaran skor 1,0-1,6 ( 0,0%-36,0% ). Variabel Kepuasan Konsumen Kategori : sangat puas : Kisaran skor 50,4-60,0 ( 84,0%-100% ) Puas : Kisaran skor 40,8-50,3 (68,0%-83,9%) Cukup puas : Kisaran skor 31,3-40,7 (5,1%-67,9%) Tidak puas : Kisaran skor 1,7-31, ( 36,1%-5,0%) sangat tidak puas : Kisaran skor 1,0-1,6 (0,0%-36,0% ) 1.8. Metode Pengujian Instrumen Instrumen pokok untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah kuisioner. Sebelum kuisioner digunakan untuk mengambil data, terlebih dahulu diuji Validitas (kesahihan atau ketepatan) dan Reliabilitas (keterandalan atau

13 13 stabilitas) kuisioner tersebut, yang akan diuji cobakan pada sampel sebanyal 30 orang. a. Validitas Validitas diartikan sebagai kesahihan atau ketepatan. Suatu instrument (alat ukur) disebut memiliki validitas jika instrument tersebut layak mengukur obyek yang seharusnya diukur, artinya ada kesesuaian antara instrument dengan fungsi dan sasaran pengukuran. Jadi validitas menunjukkan tingkat kesahihan atau ketepatan instrument (Thoha, 1994 : ). Pengujian validitas instrument (kuisioner) menggunakan teknik Korelasi Item Total yaitu mengkorelasikan distribusi skor item dengan skor total tes. Rumus yang digunakan adalah Korelasi Product Moment (Umar, 1999 : 133) : r xy = ( n n XY X Y X ( X ) ( N Y ( Y ) ) Keterangan : r xy X = Koefisien korelasi produk moment = Distribusi skor item Y = Distribusi skor total n = Jumlah sampel Validitas dilihat pada tingkat kepercayaan 95% ( α= 5% ) dengan kriteria, jika r xy hitung lebih besar dari r tabel maka item bersangkutan dinyatakan valid sebagai alat ukur.

14 14 b. Reliabilitas Reliabilitas diartikan sebagai keterandalan atau kestabilan. Jadi reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan atau kestabilan instrument (Thoha, 1994 : 118). Pengujian reliabilitas instrument (kuisioner) menggunakan teknik belah dua yaitu memisahkan item-item kedalam nomor ganjil-genap kemudian mengkorelasikan distribusi skor item ganjil dengan skor item genap menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Umar, 1999 : 133) : r xy = ( n n XY X Y X ( X ) ( N Y ( Y ) ) Keterangan : r xy X = Koefisien korelasi produk moment = Distribusi skor item Y = Distribusi skor total n = Jumlah sampel Setelah mengetahui harga r (korelasi antara belahan ganjil dan belahan genap), selanjutnya menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut (Thoha, 1994 : 18) : r SB ( rxy ) = 1 + r xy

15 15 Reliabilitas dilihat pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) dengan kriteria, jika r SB hitung lebih besar dari r tabel maka instrumen (kuisioner) sebagai alat ukur dinyatakan Reliable (andal atau stabil) Metode Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian sekaligus untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun metode analisis yang digunakan adalah Analisis statistik dan analisis Korelasi. Teknik statistik digunakan untuk menganalisis tingkat kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, sedangkan teknik korelasi digunakan untuk menganalisis hubungan atau korelasi antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan. a. Tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen Deskripsi tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen dianalisis dengan menggunakan Analisis Persentase Skor. Analisis ini sekaligus untuk menguji hipotesis 1 dan TotalSkor persentase = 100% TotalNilaiMaksimum Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1). Apabila P terletak pada kisaran 68,00%-83,93% atau lebih berarti hipotesis 1 dan yang diajukan, diterima (terbukti) ). Apabila P < 68,00% berarti hipotesis 1 dan yang diajukan, ditolak (tidak terbukti) b. Keterkaitan profil konsumen dengan kepuasan konsumen

16 16 Keterkaitan antara profil konsumen dengan kepuasan konsumen mula-mula dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode tabulasi silang, kemudian dilanjutkan dengan analisis chi-kuarat (X ). Menurut Umar (1999:111), tabulasi silang digunakan untuk menjelaskan secara deskriptif hubungan antara variabel, yang ditampilkan dalam satu tabel dimana satu variabel disajikan dalam baris tabel dan variabel lainnya dalam kolom tabel. Dalam analisis ini, gambaran deskriptif keterkaitan antara profil dengan kepuasan konsumen dijelaskan dalam tabulasi silang presentasi (%) sebaran responden. Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara profil konsumen dengan kepuasan konsumen, misalnya apakah ada keterkaitan antara tingkat pendidikan konsumen dengan kepuasan maka dilakukan analisis chi-kuadrat (X ). Menurut Margono (1997-0), analisis X digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subyek, obyek, peristiwa dan sebagainya. Dalam contoh diatas, jika analisis x menunjukkan ada perbedaan antara proporsi responden yang merasa puas berdasarkan tingkat pendidikan, berarti kepuasan konsumen terkait atau berhubungan dengan tingkat pendidikan. Nilai chi-kuadrat (X ) dihitung dengan menggunakan rumus (Margono,1997:0) : ( fo fe) X hitung = fe Keterangan : X = nilai chi-kuadrat Fo = frekuensi observasi (hasil) Fe = frekuensi ekspektasi (harapan)

17 17 Untuk mengetahui ada-tidaknya perbedaan nilai X hitung dibandingkan dengan nilai X tabel pada taraf nyata 5% dan derajat bebas (b-1)(k-1). Kriteria untuk menentukan ada-tidaknya perbedaan proporsi responden, sebagai berikut : - Jika X hitung <X tabel, berarti tidak ada perbedaan proporsi subyek (tidak ada keterkaitan antara variabel yang diuji). - jika X hitung >X tabel, berarti ada perbedaan proporsi subyek (ada keterkaitan antara variabel yang diuji). c. Hubungan kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan Analisis hubungan antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan dilakukan untuk menguji hipotesis 3. Hipotesis 3 ini diuji dengan menggunakan Analisis Korelasi Product Moment. Menurut Arikunto (1996 : 49), analisis korelasi bertujuan untuk menemukan ada - tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti (signifikan) atau tidak hubungan itu. Untuk mengetahui bagaimana hubungan atau korelasi antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan, maka dihitung Koefisien Korelasi (r) dengan menggunakan rumus Korelasi product Moment (Umar, 1999:113): r xy = ( n n XY X Y X ( X ) ( N Y ( Y ) ) keterangan: r xy X = Koefisien Korelasi Product Moment = Distribusi skor variabel kualitas pelayanan

18 18 n Y = Jumlah sampel = Distribusi skor variabel kepuasan konsumen Kriteria pengujian terhadap nilai r xy sebagai berikut : 1). Untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan antara kepuasaan konsumen dan kualitas pelayanan, digunakan kriteria berikut: a). Jika r xy = 0 berarti tidak ada hubungan antara kepuasan konsumen dan kualitas pelayanan. b). Jika 0<r xy <1 atau l<r xy <0 berarti ada hubungan antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan. ). Untuk mengetahui sifat hubungan antara kedua variabel, digunakan kriteria berikut : a). Jika r xy positif berarti hubungan searah (+) b). Jika r xy negatif berarti hubungan berlawanan (-) 3). Untuk mengetahui keeratan atau lemah kuatnya (signifikansi) hubungan antara kedua variabel, dilakukan perbandingan nilai r xy dengan nilai r tabel product moment pada taraf signifikansi 5 %, Kriterianya adalah: a). Jika r xy > r tabel berarti hubungan signifikan (kuat) b). Jika r xy < r tabel berarti hubungan tidak signifikan (lemah)

19 Sistimatika Penulisan Bab I : Pendahuluan Berisi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Masalah, Manfaat Penelitian, Hipotesis, Metodelogi Penelitian Dan Sistimatika Penulisan. Bab II : Landasan Teori Berisi tentang dasar-dasar teori yang dipergunakan atau yang mendukung dalam penelitian. Bab III : Gambaran Umum Perusahaan Berisi tentang gambaran umum tentang tempat dilakukan penelitian, serta gambaran umum dari apa yang akan diteliti. Bab IV : Analisis Data Bagian ini berisi tentang jenis penelitian, Metode pengambilan sampel, Analisis validitas dan reliabilitas. Bab V : Kesimpulan dan Saran Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang dikemukakan atas dasar analisis yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin lajunya tingkat peradaban manusia yang diakibatkan oleh kemajuan atau perkembangan baru dalam teknologi, ekonomi, pendidikan serta berbagai faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat terlebih tingkat persaingan antar perusahaan satu dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat terlebih tingkat persaingan antar perusahaan satu dengan yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha diindonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat terlebih tingkat persaingan antar perusahaan satu dengan yang lainnya. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis karena kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman yang semakin maju dan modern, ketatnya persaingan dalam dunia industri menuntut setiap perusahaan untuk peka dalam mengantisipasi segala kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri sepeda motor untuk dapat berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah satu sarana transportasi utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan harapan kosumen. Taktik dan strategi inilah yang ditempuh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan harapan kosumen. Taktik dan strategi inilah yang ditempuh perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan kosumen. Taktik dan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini menuntut adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan era globalisasi, dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat. Globalisasi mempunyai dampak yang luas tidak hanya pada sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pengelolaan kegiatan bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk mendapatkan konsumen yang loyal adalah dengan memuaskan kebutuhannya secara konsisten dari waktu ke

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOYALITAS NASABAH POLIS ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE LATAR BELAKANG Pada saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kemajuan yang cukup baik. Hal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar pada keadaan perekonomian Indonesia. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang cukup besar pada keadaan perekonomian Indonesia. Dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan jaman yang begitu pesat dewasa ini menyebabkan suatu perubahan dampak yang cukup besar pada keadaan perekonomian Indonesia. Dengan adanya perubahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Alur Penelitian Mulai Studi Pustaka Idenifikasi Masalah Pengumpulan Data Data Primer (Data Kuesioner) Data Responden Persepsi Pelanggan Harapan Pelanggan Data Skunder:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang

Pendahuluan. tokoh dari kaum wanita di Indonesia yaitu beliau R.A.Kartini yang 1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Ditengahnya perkembangan tehnologi yang ada di muka dunia ini, tidak kalah pentingnya Sumber Daya Manusia harus berkembang juga. Melihat tentang peranan wanita dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga, maka

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dalam lingkungan bisnis yang semakin komplek dan selalu berubah-ubah seperti saat ini diperlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja agar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, berbagai aspek kehidupan berkembang begitu sangat cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 00:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 00 juta orang lebih, sehingga persaingan mereka di dunia kerja semakin ketat. Oleh karena itu, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Selain hal tersebut, penciptaan produk atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan, dibandingkan dengan sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Saat ini perkembangan ekonomi dunia ditandai dengan proses globalisasi menuju ke arah pasar bebas. Persaingan bisnis dalam pasar bebas akan menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan BAB III METODOLODI PENELITIAN III.1 Jenis Metode Penelitian Jenis metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis dependensi untuk mendapatkan gambaran keterkaitan antara kinerja kerja dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya macam produk dalam dunia bisnis sekarang ini, menimbulkan semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri yang sama. Produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank

BAB III METODE PENELITIAN. dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu penelitian pengaruh periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Muamalat Cabang Palangka

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode sangat diperlukan untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Muhammad Ali (1985:120), adalah: Metode yang digunakan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan metode yang akan digunakan. Karena dengan menggunakan metode, maka terdapat cara untuk menyelesaikan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan pedagang lebih terfokus pada pasar tradisional. Dalam pasar tradisional tersebut, metode belanja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Jasa Kereta Api X Ray Farandy 15209111 Fitriansyah Hambali, SE, MM Latar Belakang Pada jaman sekarang ini sarana transportasi merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur. 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, karena dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 1 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, diperlukan langkah-langkah pengkajian untuk menentukan data yang valid. Penggunaan dari suatu metode itu sendiri harus juga

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional, 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Menurut sugiyono (2009 : 6) metode survey digunakan untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pemilihan Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian yang dipilih oleh penulis adalah pelayanan yang telah dihasilkan oleh PT. Asahi Kemas Utama. Sedangkan obyek yang dipilih

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Kota Surakarta dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan budaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia adalah asuransi kerugian dan asuransi jiwa. Bahkan, di masa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja yang digunakan untuk memahami, mengerti, segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci