BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Bambang Sonny Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Harian Pagi Radar Bogor Sejarah Pendirian Harian Pagi Radar Bogor merupakan surat kabar lokal yang hadir di tengah perkembangan dan reformasi yang terjadi di negara ini. Jatuhnya pemerintahan Soeharto membuat begitu banyak institusi maupun organisasi yang berlomba-lomba untuk menerbitkan surat kabarnya sendiri, Muhammad Yunus Yosfiah yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Penerangan, menerapkan kebijakan pers yang lebih liberal dengan memberikan kemudahan bagi siapa pun untuk bisa memperoleh Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Disaat itu SIUPP dapat diperoleh hanya dalam waktu satu minggu, tanpa harus membayar. Kondisi itulah yang membuat Alfian Mujani bersama dengan Wahyudi Diani, Dahlan Iskan dan H. Margiono untuk mendirikan Harian Pagi Radar Bogor pada 7 Oktober Kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi juga menjadi alasan utama mengapa Harian Pagi Radar Bogor didirikan. Sebagai media massa nasional yang tidak memberitakan setiap daerah, membuat Harian Pagi Radar Bogor mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat Bogor. Hal ini disebabkan harian ini fokus dalam memberitakan setiap detil masalah dan peristiwa yang berhubungan dengan daerah Bogor. Harian Pagi Radar Bogor lahir di tengah masyarakat Bogor khususnya dan rakyat Indonesia umumnya untuk menyampaikan informasi yang aktual sesuai dengan motto Radar Bogor KORAN NASIONAL DARI BOGOR. Sebagai anggota baru dalam dunia Pers, Harian Pagi Radar Bogor hadir menawarkan sesuatu yang berbeda untuk pembacanya dengan lebih menekankan kepada beritaberita aktual yang terjadi di sekitar masyarakat, khususnya masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya. Sebesar 75 persen halamannya berisi berita lokal Harian Pagi Radar Bogor berlokasi di Jl. Abdullah Bin Nuh No 30 Taman Yasmin Bogor. Menempati gedung Graha Pena dengan luas tanah 1956 m2 dan luas bangunan sekitar lebih dari 5000 m2. Koran tersebut terbit pertama kali tanggal 2 November 1998, dengan Surat Izin Penerbitan Pers (SIUPP) dari Departemen Penerangan (Deppen) No. 651 / MENPEN/SIUP/28 Oktober 1998, dan diterbitkan oleh PT. BOGOR EXPRESS MEDIA. Pada mulanya Harian Pagi Radar
2 32 Bogor bernama Harian Radar Bogor Express, karena memberi kesan seperti perusahaan transportasi maka nama Harian Radar Bogor Express diubah menjadi Radar Bogor. Radar Bogor sendiri merupakan singkatan bahasa inggris yaitu Radio Detected and Range yang memiliki pengertian penyelidikan dan penelusuran. Disamping itu Harian Pagi Radar Bogor dapat diartikan juga: sebagai sebuah koran yang membuat berita-berita kejadian atau peristiwa terkini, cepat, mendalam, dan eksklusif. Pada awal terbitnya tahun 1998 Harian Pagi Radar Bogor hanya menghasilkan oplah koran eksemplar yang tersebar kota, kabupaten Bogor dan Sukabumi. Pada era perintisan tersebut dengan jumlah wartawan dan redaktur yang terbatas sekitar 10 orang. Fasilitas kantor seperti peralatan dalam peliputan dalam menulis berita juga sangat terbatas. Gaji yang diterima oleh wartawan pun berkisar Rp tanpa ada tunjangan dan insentif. Pengembangan karir belum tertata dengan baik hal ini mengakibatkan banyak wartawan yang keluar atau pindah kerja ke tempat lain. Karena belum terbentuk sistem manajemen yang baik, pihak pengelola media hanya kuat di bagian redaksi tetapi lemah dalam manajemen sehingga membuat perusahaan untuk biaya operasional wartawan dan percetakan kesulitan. Pada akhir tahun 2001 pihak Jawa Pos mengirimkan tim untuk pembenahan manajemen. Pembenahan tersebut meliputi bagian keuangan, iklan, pemasaran dan keredaksian. Akhirnya dalam waktu satu tahun Harian Pagi Radar Bogor bisa menyewa ruko Mega M di Jl. Soleh Iskandar Bogor, yang sebelumnya menempati kantor di kawasan Dadali Bogor. Dengan pembenahan tersebut secara bertahap bisa membayar hutang percetakan. Sudah bisa untuk memberikan gaji wartawan dan karyawan. Pada tahun 2002, Harian Pagi Radar Bogor masuk ke dalam kelompok 10 besar perusahaan penerbitan pers di bawah bendera Jawa Pos Group. Pada Tahun 2003, koran kebanggaan masyarakat Bogor dan sekitarnya, mencapai urutan ketiga perusahaan dengan kinerja manajemen terbaik dengan nilai AA. Rating Jawa Pos Group, Harian Pagi Radar Bogor meraih posisi sebagai perusahaan unggulan terbaik dari hampir 100 perusahaan yang ada di Jawa Pos Group Pada tanggal 14 April 2003, Radar Bogor telah membuka koran baru di Bandung dengan nama Radar Bandung, dan tanggal 1 April 2006, akhirnya Harian
3 33 Pagi Radar Bogor telah menempati gedung sendiri yang diresmikan oleh Wakil Presiden RI, M. Jusuf Kalla dengan nama Graha Pena Bogor. Harian Pagi Radar Bogor merupakan koran anak perusahaan Jawa Pos yang pertumbuhannya pesat. Pada enam bulan pertama terbit, Radar Bogor meraih oplah yang cukup besar yaitu antara eksemplar perhari. Atas kemajuan itu pada tahun 1999, Pimpinan Jawa Pos Group mengadakan rapat evaluasi tahunan seluruh perusahaan dibawah naungan Jawa Pos Group yang jumlahnya ketika itu diatas 70 perusahaan di Bogor. Nama Radar kemudian menjadi semacam maskot untuk perusahaan Jawa Pos di daerah lain. Beberapa nama koran seperti Radar Lampung, Radar Cirebon, Radar Malang dan Radar Sulteng, muncul setelah Radar Bogor. Radar Bogor saat ini menjadi koran terbesar di Bogor dan sekitarnya, koran ini bahkan masuk hitungan budget iklan secara nasional di biro iklan Jakarta maupun di daerah propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berkat kerja keras semua pihak, kepercayaan masyarakat serta mitra bisnis, manajemen Harian Pagi Radar Bogor terus berkembang dan memiliki gedung milik sendiri dengan lokasi yang strategis di kota Bogor. Pada tahun 2011 menginjak usianya yang ke 13 Harian Pagi Radar Bogor telah mencapai oplah lebih dari eksemplar. Secara bertahap pengembangan bisnis media diperluas ke daerah lain diantaranya Radar Sukabumi, Radar Depok, Radar Bandung, Radar Bekasi dan Radar Sumedang. Untuk mengakomodir keinginan dan kebutuhan masyarakat Jawa barat (sunda), Harian Pagi Radar Bogor membuat tabloid Sunda Urang dengan karakter khas budaya Sunda. Dari aspek penggunaan bahasa yang digunakan dalam tabloid tersebut sepenuhnya menggunakan bahasa sunda Logo, Fungsi, Visi/ Misi dan Fokus Pemberitaan Radar Bogor memiliki logo perusahaan sebagaimana disajikan pada Gambar 5: Gambar 5. Logo Harian Pagi Radar Bogor
4 34 Motto dari Harian Pagi Radar Bogor adalah Besar karena tersebar, sedangkan visi dan misi dari Radar Bogor adalah Radar Bogor adalah memberi informasi sebagai fungsi edukasi (mendidik), fungsi kontrol sosial dan fungsi menghibur. Radar Bogor Maju dalam kebersamaan. Harian Pagi Radar Bogor dalam menyajikan isi beritanya sangat beragam. Mayoritas isi beritanya berasal dari berita lokal, khusunya Bogor dengan persentase 75 persen. Selain berita lokal, berita nasional dan berita internasional juga terdapat di Harian Pagi Radar Bogor. Ketiga kategori tersebut, menyajikan berita-berita aktual dan faktual yang terjadi saat ini mulai berita (news), olahraga (sport) hingga gaya hidup masyarakat metropolis (lifestyle). Muatan isi berita Harian Pagi Radar Bogor dapat dilihat di Tabel 4 Tabel 4. Muatan Isi Berita Harian Pagi Radar Bogor No. Isi Berita Presentase (%) 1. Internasional 5 2. Nasional Lokal 75 Jumlah 100 Sumber: Harian Pagi Radar Bogor, Distribusi Harian Pagi Radar Bogor Oplah yang dimiliki Harian Pagi Radar Bogor dari hari ke hari terus bertambah dan volume iklannya terus berkembang lebih baik. Setiap hari banyak surat tamu antara lain dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Sukabumi, Bandung dan daerah lain di Jawa Barat. Pada akhir April 2003, Radar Bogor telah membuka jaringan redaksional dan pemasaran di Cibinong, Sukabumi, Cianjur dan Bandung, di kota-kota tersebut pun telah ada kantor Biro. Harian Pagi Radar Bogor juga terus melakukan ekspansi hingga Depok, Bekasi, dan Sumedang Radar Bogor grup kini membangun jaringan terbesar di Jawa Barat. Harian Pagi Radar Bogor telah melakukan pendistribusian secara meluas ke berbagai daerah di Bogor, sehingga surat kabar harian lokal ini mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penyebaran Koran ini terbukti telah meluas ke berbagai wilayah di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Depok. Pendistribusian terbesar Harian Pagi Radar Bogor berada di wilayah Kota Bogor. Hal tersebut disebabkan Bogor sebagai pusat aktivitas masyarakat dari sekolah
5 35 hingga perkantoran, sehingga kebutuhan akan pentingnya informasi sangat dibutuhkan. Pendistribusian Harian Pagi Radar Bogor seperti pada Tabel 5 Tabel 5. Distribusi Harian Pagi Radar Bogor 2011 No. Wilayah Eksemplar 1. Kota Bogor Kabupaten Bogor Kota Sukabumi Kabupaten sukabumi Cianjur Cipanas Jumlah Sumber: Harian Pagi Radar Bogor, Struktur Organisasi Harian Pagi Radar Bogor Organisasi Harian Pagi Radar Bogor dipimpin oleh Direktur dan seharihari kepemimpinannya dijalankan oleh seorang Direktur Pelaksana. Direktur Pelaksana membawahi Pemimpin Redaksi, Manajer Percetakan, Manajer Personalia/ Umum, Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan dan Manajer Accounting (Lampiran 1). Dari struktur organisasi terlihat bahwa organisasi Harian Pagi Radar Bogor bersifat flat karena di bawah manajer, pada umumnya hanya ada staf yang membantu tugas manajer. Kondisi ini berbeda untuk jabatan Pemimpin Redaksi yang posisinya sejajar dengan para manajer dan berada langsung di bawah Direktur. Pelaksana. Hal ini disebabkan Pemimpin Redaksi dan Redaktur Pelaksana membawahi Koordinator Liputan dan Sekretaris Redaksi. Selanjutnya Koordinator Liputan membawahi Redaktur, sedangkan Redaktur membawahi para Wartawan/ Reporter. Dengan demikian, struktur organisasi cukup banyak stratanya. Organisasi yang flat memudahkan dalam koordinasi karena memiliki rentang koordinasi dan kendali yang lebih pendek. Sehinggga memudahkan dalam komunikasi dan pertukaran informasi diantara orang-orang yang menduduki posisi dalam struktur tersebut. Hal ini berbeda apabila perusahaan menggunakan stuktur organisasi yang bersifat vertical, dimana membutuhkan jenjang koordinasi atau kendali lebih panjang. Padahal sistem kerja perusahaan media harian selalu berada pada tekanan deadline yang membutuhkan kerja tim dalam jangka waktu yang relatif singkat.
6 36 Uraian tugas dari pejabat dalam organisasi untuk Direktur Pelaksana, Pemimpin Redaksi dan Manajer seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Uraian Tugas Pelaksana Direktur, Pemimpin Redaksi dan Para Manajer Harian Pagi Radar Bogor. Jabatan Direktur Pelaksana Pemimpin Redaksi Uraian Tugas Mengelola dan mengendalikan di bidang keredaksian, percetakan, personalia, bisnis, dan keuangan. Bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi setiap pekerjaan dari bagian-bagian dibawahnya. Menyusun peta berita untuk mengarahkan kebijakan redaksi, melakukan evaluasi pemberitaan. Manajer Percetakan Sebagai penanggung jawab terhadap percetakan, Manajer Personalia dan Umum Manajer Pemasaran Manajer Iklan Manajer Keuangan Manajer Accounting penerbitan, kerja operator dan mekanik. Melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan, mengatur tenaga kerja (karyawan dan wartawan), kesejahteraan karyawan, pertimbangan kenaikan jabatan dan pemeliharaan gedung. Melakukan pemasaran produk penerbitan koran dan tabloid, mengawasi alur pemasaran produk dari keluar percetakan sampai kepada pelanggan atau pembaca Menentukan harga iklan, mengkoordinasikan sales dalam mencari iklan, mengatur pemuatan, mengontrol jumlah iklan yang masuk dan menjalin kerjasama dengan biro-brio iklan. Mengendalikan keuangan perusahaan yang meliputi menghitung pemasukan dan pengeluaran uang, menyimpan dan membayarkan ke karyawan. Selain itu membayar pajak, membayar kebutuhan operasional perusahaan. Melakukan pembukuan keuangan, memberikan analisis kondisi keuangan perusahaan untuk pengambilan kebijakan manajemen
7 37 Tata kerja Harian Pagi Radar Bogor belum ada dalam bentuk tertulis. Hubungan kerja, bagian personalia dengan bagian redaksi adalah dalam hal mengontrol kehadiran (absensi), penegakan disiplin dan penerbitan surat peringatan (SP). Penilaian kinerja dan prestasi karyawan dilakukan masing-masing bagian. Bagian personalia hanya memberikan bahan pertimbangan dalam hal penilaian kinerja/ prestasi, pengembangan karir serta kenaikan jabatan. Wartawan di Harian Pagi Radar Bogor gaji pokoknya langsung ditransfer oleh Bagian Keuangan melalui rekening masing-masing. Adapun untuk tunjangan prestasi (berita), pada setiap akhir bulan Sekretaris Redaksi (Sekred) melakukan rekapitulasi jumlah berita wartawan yang dimuat. Sekred mengkategorikan beritaberita mana saja yang dimuat di halaman satu, halaman dalam dan Box (feature). Setelah dikategorisasi diberikan pembobotan sesuai dengan kategori halaman. Halaman satu memiliki bobot 5, halaman dalam memiliki bobot 1 dan box (feature) bobotnya 3. Semakin banyak berita yang dibuat wartawan dimuat di halaman satu bobotnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Total bobot tersebut akan berpengaruh terhadap jumlah tunjangan yang diterima. Setelah dilakukan pembobotan dan dikonversikan ke nilai nominal, Pemimpin Redaksi atau Redaktur Pelaksana melakukan validasi. Hasil validasi diserahkan ke Manajer Keuangan untuk selanjutnya didisposisikan ke bagian Kasir. Wartawan setiap akhir bulan mengambil tunjangan prestasi (berita) tersebut ke Kasir. 4.2 Karakteristik Responden Pada penelitian ini, responden adalah seluruh wartawan Harian Pagi Radar Bogor yang terbagi atas beberapa bagian, setiap bagian bertanggung jawab terhadap bidang masing-masing. Bagian redaksi merupakan bagian penting dalam harian ini, karena bagian ini bertanggung jawab setiap pemberitaan dibuat. Bagian redaksi terdiri dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Sekretaris Redaksi, Redaktur, Koordinator Liputan dan Wartawan. Harian Pagi Radar Bogor membagi setiap bagian redaksi dalam beberapa kategori. Kategori ini bertujuan untuk menentukan posisi bagi setiap staf redaksi tersebut. Tabel 7 merupakan Jumlah dan Persentase Wartawan Harian Pagi Radar Bogor berdasarkan golongan umur.
8 38 Tabel 7. Jumlah dan Persentase Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Berdasarkan Golongan Umur. No. Usia Jumlah (Orang) Presentase (%) th - <25 th th<28 th th<30 th >30 th keatas 2 5 Jumlah Sumber: Harian Pagi Radar Bogor, 2011 Berdasarkan hasil persentase pada Tabel 7 tersebut jumlah wartawan dengan usia tahun sebesar 85 persen. Persentase terbesar wartawan dengan usia tahun, ini menunjukkan bahwa sebagian besar wartawan Harian Pagi Radar Bogor berada pada usia relatif muda. Hal tersebut mengindikasikan bahwa 85 persen wartawan Harian Pagi Radar Bogor fresh graduate sehingga belum banyak memiliki pengalaman dalam bekerja. Banyak wartawan dengan usia tersebut memiliki tingkat emosional yang tinggi dalam menerima penugasan dari Redaktur sehingga Redaktur kesulitan dalam melakukan pembinaan. Selain itu wartawan dengan usia muda belum bisa membangun jaringan informasi sehingga mobilitas kerjanya tinggi sementara gaji yang diterima tidak sesuai dengan beban kerja. Hal itulah yang menyebabkan banyak wartawan yang keluar kerja pindah ke tempat lain, karena tidak kuat dengan ritme kerja di Harian Pagi Radar Bogor. Selain dikategorikan berdasarkan usia, wartawan Harian Pagi Radar Bogor juga dikategorikan berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang terlihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. SMA 1 2,86 2. D3 (ahli madya) 3 8,57 3. S1 (sarjana) 31 88,57 Jumlah Sumber: Harian Pagi Radar Bogor, 2011 Pada Tabel 8 ini Harian Pagi Radar Bogor mengkategorikan wartawan berdasarkan tingkat pendidikan mereka, ini bertujuan untuk bisa menempatkan
9 39 mereka pada wilayah atau rubrik yang sesuai. Tingkat pendidikan SMA dan D3 dengan persentase 2,86 persen dan sebesar 8,57 persen adalah wartawan dengan status tidak tetap atau magang sebagai fotografer. Sebesar 88,57 persen wartawan memiliki tingkat pendidikan S1. Tingkat pendidikan S1 ini merupakan standar yang harus dimiliki oleh setiap wartawan di harian ini, supaya bisa mengembangkan setiap isu yang ada dengan lebih dalam dan luas. Jenis kelamin wartawan di Harian Pagi Radar Bogor didominasi pria seperti yang terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%) 1. Pria Wanita 4 12 Jumlah Sumber : Harian Pagi Radar Bogor, 2011 Tabel 9 menjelaskan kategori jenis kelamin wartawan. Jumlah wartawan pria sebesar 88 persen atau 31 orang, jauh melampaui jumlah wartawan wanita yang hanya 12 persen atau empat orang. Hal itu menunjukkan bahwa pria masih mendominasi pekerjaan ini, karena pria dianggap lebih mampu menghadapi tekanan dan lebih rasional dalam menyelesaikan atau menuliskan pemberitaan. Jumlah dan persentase wartawan Harian Pagi Radar Bogor juga dikategorikan berdasarkan lama bekerja masing-masing wartawan yang ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Berdasarkan Lama Bekerja No. Lama Kerja Jumlah (orang) Persentase % 1. < 1 tahun tahun >2-3 tahun > 3 tahun 6 17 Jumlah Sumber: Harian Pagi Radar Bogor, 2011 Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa sebagian besar wartawan memiliki masa kerja dibawah atau sama dengan tiga tahun (83%). Hal ini menunjukkan kecenderungan tingkat turn over relatif tinggi karena Harian Pagi Radar Bogor
10 40 telah berumur 13 tahun (didirikan pada tahun 1998). Ada kemungkinan banyak wartawan yang telah memiliki masa kerja lebih tiga tahun, jika karirnya tidak meningkat menjadi wartawan madya (Redaktur) atau diatasnya mereka akan keluar atau pindah ke perusahaan lain. Hal ini dikarenakan Harian Pagi Radar Bogor belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk jenjang karir wartawan dan redaktur. Tidak adanya SOP tersebut mengakibatkan wartawan mengalami frustasi, semangat kerja menurun karena tidak ada karir planning yang jelas di Harian Pagi Radar Bogor. Sehingga karir wartawan dan Redaktur lebih banyak ditentukan oleh Pemimpin Redaksi. 4.3 Kepuasan Kerja Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Kepuasan kerja wartawan merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Wartawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa meskipun balas jasa itu penting. Secara historis, wartawan yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Masalahnya adalah terdapat wartawan yang kepuasan kerjanya tinggi tidak menjadi wartawan yang produktivitasnya tinggi. Banyak pendapat mengemukakan bahwa kepuasan kerja yang lebih tinggi, terutama dihasilkan oleh prestasi kerja. Prestasi kerja lebih baik mengakibatkan penghargaan lebih tinggi. Apabila penghargaan tersebut dirasakan adil dan memadai, maka kepuasan kerja wartawan akan meningkat karena mereka menerima penghargaan dalam proporsi yang sesuai dengan prestasi kerja mereka. Kondisi kepuasan atau ketidakpuasan kerja tersebut menjadi umpan balik yang akan mempengaruhi prestasi kerja di waktu yang akan datang. Jadi, hubungan prestasi dan kepuasan kerja menjadi suatu sistem yang berlanjut. Menurut Strauss dan Sayles (1980) kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi diri. Wartawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Wartawan seperti ini akan
11 41 sering melamun, semangat untuk bekerja rendah, cepat lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen dan tidak melakukan kesibukan yang tidak ada hubungan dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Dalam rangka penilaian kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor, langkah awal yang dilakukan adalah penentuan bobot kriteria menggunakan teknik pembandingan berpasangan dari AHP. Pada penelitian ini digunakan tiga orang tenaga ahli (berpengalaman) dalam hal kewartawanan, untuk menilai bobot kriteria dan sub kriteria sesuai skala penilaian perbandingan. Hasil teknik pembandingan berpasangan terhadap kriteria adalah seperti Tabel 11. Tabel 11. Bobot Kriteria Kepuasan Kerja Wartawan Kriteria Bobot Kriteria Kepuasan Psikologi Kepuasan Sosial Kepuasan Fisik Kepuasan Finansial Jumlah Dari Tabel 11 terlihat bahwa kepuasan finansial memiliki bobot kriteria tertinggi, yaitu sebesar 0.661, sedangkan kepuasan psikologi, sosial dan fisik relatif sangat jauh bedanya, yaitu masing-masing 0.099, 0,055 dan 0,185. Fakta ini menunjukkan bahwa kondisi finansial yang berkaitan dengan gaji, tunjangan, jaminan sosial, insentif dan sebagainya perlu mendapat perhatian yang serius dari perusahaan. Gaji yang diterima oleh wartawan honorer (CR) didasarkan pada jumlah berita yang mereka buat dimuat dalam surat kabar tersebut. Hal tersebut dirasakan sangat kurang terlebih gaji yang mereka peroleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Mereka berharap mendapat gaji pokok yang akan mereka terima disamping gaji yang dihitung berdasarkan jumlah berita yang mereka buat dimuat dalam surat kabar tersebut. Tunjangan, jaminan sosial dan insentif dari perusahaan juga dirasakan kurang bagi para wartawan, hal ini sangat mempengaruhi kepuasan finansial para wartawan Harian Pagi Radar Bogor. Disamping itu sistem promosi jabatan dianggap kurang memuaskan bagi para wartawan. Wartawan Harian Pagi Radar
12 42 Bogor sebelum diangkat menjadi wartawan muda (tetap) harus menjadi wartawan honorer (CR) terlebih dahulu selama satu-dua tahun dengan gaji hanya didasarkan pada berita yang dibuat dimuat oleh surat kabar tersebut. Jangka waktu selama satudua tahun ini dirasakan relatif lama dengan gaji maupun insentif yang diberlakukan di Harian Pagi Radar Bogor. Selain permasalahan pada gaji wartawan honorer, masalah jenjang karir pada wartawan tetap juga dirasa perlu dikaji ulang. Selama ini sistem jenjang karir yang berlaku relatif lebih ke arah horizontal, artinya wartawan hanya dipindahkan ke rubrik atau dipindahkan ke bidang tugas lain, dengan tingkatan jabatan yang sama. Jangka waktu pemindahan relatif pendek, seringnya terjadi perpindahan ini juga menyebakan pegawai merasa kurang nyaman dalam melaksanakan pekerjaan. Wartawan Harian Pagi Radar Bogor dalam menjalankan tugas sehariharinya memerlukan pula dukungan fasilitas fisik, seperti kalau di kantor jumlah komputer yang dapat digunakan wartawan harus memadai. Pada saat liputan dibutuhkan pula peralatan reportase, antara lain kamera, alat perekam dan fasilitas internet seperti penyediaaan modem. Ruang kerja wartawan yang memenuhi standar kerja yang baik dibutuhkan pula untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kewartawanan secara optimum. Wartawan juga menginginkan pemanfaatan waktu kerja yang lebih tertata dan efisien, seperti wartawan lebih menyukai menggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengiriman berita ke kantor. Penggunaan waktu yang lebih efisien akan sangat membantu wartawan untuk memanfaatkannya dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas pemberitaan. Wartawan membutuhkan pula hal-hal yang bersifat kemanusiaan, seperti sosialisasi dengan lingkungannya. Komunikasi dan kerjasama tim yang lancar, akan menimbulkan rasa yang menyenangkan bagi wartawan. Oleh karena itu, perlu diciptakan suasana yang lebih harmonis diantara pimpinan dan kelompok wartawan. Tabel 12 memperlihatkan bobot subkriteria kepuasan kerja wartawan. Dari Tabel 12, terlihat bahwa untuk kriteria kepuasan psikologi, sub kriteria tertinggi bobotnya adalah minat (0.688), untuk kriteria kepuasan sosial, sub kriteria tertinggi bobotnya adalah hubungan dengan pemimpin redaksi (0.737), untuk kepuasan fisik adalah fasilitas (0.534) dan kepuasan finansial adalah insentif (0.393). Akan tetapi
13 43 jika dinilai hubungan secara terpisah maka subkriteria yang paling tinggi bobotnya adalah berturut-turut insentif (0,260), promosi jabatan (0,183), gaji (0,122), fasilitas (0,099) dan Minat (0,068). Tabel 12. Bobot Subkriteria Kepuasan Kerja Wartawan Kriteria dan Sub-Kriteria Bobot Bobot Sub Kriteria terhadap Kriteria Kepuasan Kerja Wartawan Kepuasan Psikologi (0.099) Minat Kenyamanan Keterampilan Sub total Kepuasan Psikologi Kepuasan Sosial (0.055) Hubungan dengan wartawan lain Hubungan dengan pimpinan redaksi Hubungan dengan unit lain Sub total Kepuasan Sosial Kepuasan Fisik (0.185) Pekerjaan Waktu kerja Ruang kerja Fasilitas Sub total Kepuasan Sosial Kepuasan Finansial (0.661) Gaji Tunjangan Jaminan sosial Insentif Promosi Jabatan Sub total Kepuasan Finansial Total Kepuasan Kerja Dapat dilihat hasil survei kepuasan kerja terhadap 35 orang wartawan Harian Pagi Radar Bogor dapat dilihat pada Tabel 13. Dari Tabel 13 di bawah memperlihatkan bahwa kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor rata-rata ditinjau dari aspek kepuasan psikologi dan kepuasan sosial berada pada skala likert antara 3-4 (puas-sangat puas) yaitu masing-masing dengan nilai rata-rata 3,234 dan 3,211. Adapun kepuasan fisik aspek yang relatif rendah adalah fasilitas (2,876) mendesak untuk diperbaiki. untuk
14 44 kepuasan finansial, semua aspek memiliki nilai rata-rata dibawah 3, padahal bobot cukup besar terhadap kepuasan kerja secara keseluruhan. Tabel 13. Tingkat Kepuasan Kerja Wartawan Harian Pagi Radar Bogor menurut Kriteria/Subkriteria Kepuasan Kerja Kriteria dan Sub-Kriteria Tingkat Kepuasan Bobot Tingkat Kepuasan Terbobot Kepuasan Psikologi (0.099) Minat Kenyamanan Keterampilan Sub total Kepuasan Psikologi Kepuasan Sosial (0.055) Hubungan dengan wartawan lain Hubungan dengan pemimpin redaksi Hubungan dengan unit lain Sub total Kepuasan Sosial Kepuasan Fisik (0.185) Pekerjaan Waktu kerja Ruang kerja Fasilitas Sub total Kepuasan Sosial Kepuasan Finansial (0.661) Gaji Tunjangan Jaminan sosial Insentif Promosi Jabatan Sub total Kepuasan Finansial Minat Minat adalah kecenderungan tingkah laku umum seseorang untuk tertarik kepada kelompok bidang kegiatan, aktivitas, atau pekerjaan tertentu sebagai hasil proses belajar. Berdasarkan Tabel 13 kriteria kepuasan psikologi didapatkan bahwa sub kriteria minat wartawan untuk bekerja sebagai jurnalis di Harian Pagi Radar Bogor memiliki peringkat tertinggi. Hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya; keinginan wartawan segera menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah, ingin mendapatkan penghasilan sendiri, untuk mendapatkan pengalaman
15 45 kerja sebagai wartawan media cetak dan berusaha untuk mencari jaringan kerja. Alasan lainnya adalah sulitnya lapangan pekerjaan, hal tersebut membuat wartawan berusaha mempertahankan pekerjaanya. Diharapkan apabila dari segi minatnya tinggi maka hasil kinerja wartawan akan semakin baik. Namun kenyataanya sub kriteria minat saja belum cukup adanya faktor lain seperti kondisi pekerjaan, beratnya tekanan dari Redaktur dan kenyamanan kerja di Harian Pagi Radar Bogor. Minat wartawan untuk bekerja di Harian Pagi Radar Bogor tidak hanya bersumber dari diri sendiri, namun terbentuk berdasarkan kondisi lingkungan kerjanya. Di Harian Pagi Radar Bogor untuk membangun kesesuaian antara minat dan hasil kerjanya memerlukan waktu yang bersifat relatif, artinya tergantung kepada seberapa jauh kekuatan lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi minat wartawan dan seberapa kuat resistensi wartawan terhadap minatnya untuk bekerja di Harian Pagi Radar Bogor. Hal tersebut dapat disimpulkan untuk mempercepat terjadinya adaptasi kesesuaian kerja, maka aspek lingkungan seperti rekan wartawan, organisasi pekerja, Pemimpin Redaksi, Redaktur, merupakan kekuatankekuatan yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Hubungan dengan Pemimpin Redaksi Dari Tabel 13 sub kriteria tertinggi untuk kriteria kepuasan sosial adalah Hubungan wartawan di Harian Pagi Radar Bogor dengan Pemimpin Redaksi (Pemred). Hal tersebut dinilai paling penting karena berpengaruh terhadap kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor. Bagi para wartawan di Harian Pagi Radar Bogor, Pemimpin Redaksi dianggap sebagai figur ayah dan sekaligus atasannya sehingga harus memiliki komunikasi yang lancar dengan wartawan. Pemred juga berperan sebagai supervisor bagi pekerjaan wartawan dengan memberikan saran dan contoh. Selain itu Pemred berperan sebagai orang tua yang membantu penyelesaian masalah para wartawan, apalagi banyak wartawan yang baru bekerja umumnya masih fresh graduate belum banyak memiliki pengalaman. Pemred dalam menempatkan wartawan di beberapa lokasi dan rubrikasi bukan pada persoalan administratif tetapi pada pemberian arahan, pengalaman baru, memberikan pengawasan atas hasil kerja wartawan, memberikan pendapat dan pertimbangan tentang suatu masalah maupun memberikan kepercayaan untuk penugasan yang diberikan kepada wartawan. Hubungan yang baik dengan Pemred sering dipakai para wartawan Harian Pagi Radar Bogor sebagai alasan untuk
16 46 menyukai pekerjaanya. Untuk itu adanya kesediaan Pemred mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi wartawan sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap pekerjaanya. Selain itu Pemred tidak hanya berperan sebagai atasan tetapi juga sebagai sahabat untuk bisa berdiskusi dan bertukar pikiran. Pemred Harian Pagi Radar Bogor hendaknya harus mewaspadai setiap usaha yang dilakukan wartawannya. Karena bukan tidak mungkin wartawan yang hanya menunjukkan inisiatif tetapi berharap untuk mendapatkan pujian dari Pemred. Kinerja yang ditunjukkan dengan adanya inisiatif kerja lebih baik dan seharusnya lebih dihargai Pemred dibandingkan dengan kinerja yang ditampilkan tanpa melakukan inisiatif kerja. Untuk itu Pemred harus mampu menunjukkan kepada wartawannya bahwa Pemred lebih menghargai kinerja wartawan yang ditunjukkan dengan adanya usaha inisiatif kerja daripada kinerja wartawan yang ditunjukkan tanpa usaha inisiatif kerja. Pemred harus mampu mendorong wartawan Harian Pagi Radar Bogor dalam membangkitkan kreatifitas kerja sehingga akan meningkatkan produktifitas kerja. Wartawan Harian Pagi Radar Bogor harus dibiasakan untuk ikut bertanggung jawab atas hasil kerjanya seperti hasil tulisan berita yang berimbang, tidak ada keberpihakan sehingga tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Bentuk tanggung jawab yang lain, Pemred Harian Pagi Radar Bogor adalah dengan Memberikan penghargaan kepada wartawan. Dengan demikian wartawan Harian Pagi Radar Bogor diharapkan mau dan memiliki inisiatif dalam kinerja sehingga produktivitas kerja dapat dicapai secara optimal. Fasilitas Kerja Fasilitas atau peralatan kerja merupakan suatu unsur perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Fasilitas diperlukan agar dapat mendukung pekerjaan wartawan yang nantinya untuk meningkatkan kinerja sehingga kepuasan kerja dapat tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pada sub kriteria fasilitas tertinggi jika dibandingkan dengan nilai sub kriteria kepuasan fisik lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sub kriteria yang paling besar menentukan tingkat kepuasan fisik wartawan adalah fasilitas yang diberikan perusahaan kepada mereka, guna menunjang kerja dari wartawan itu sendiri.
17 47 Fasilitas peliput berita seperti kamera di Harian Pagi Radar Bogor dirasakan masih terbatas yaitu hanya berjumlah tiga unit dengan spesifikasi semi profesional. Kamera tersebut diperuntukkan hanya fotografer. Apabila wartawan dalam peliputan memerlukan dokumentasi foto di lapangan harus berkoordinasi dengan fotografer. Hal tersebut secara tidak langsung akan menghambat kerja wartawan karena terkait dengan jarak dan kondisi lokasi liputan. Selain itu wartawan yang melakukan liputan tidak diberikan fasilitas kendaraan operasioanl seperti sepeda motor. Kendaraan operasional hanya diberikan untuk Pemimpin Redaksi dan para manajer. Namun Harian Pagi Radar Bogor telah memfasilitasi ruang kerja yang representasif, komputer dengan program linux untuk memudahkan wartawan dalam mengolah dan menulis berita. Kondisi ruangan kerja di Harian Pagi Radar Bogor sudah baik untuk memberikan kenyamanan serta membangkitkan semangat kerja wartawan. Sehingga wartawan dapat mengerjakan tugas-tugas dengan baik. Disamping itu wartawan Harian Pagi Radar Bogor akan lebih senang dan nyaman dalam bekerja apabila fasilitas yang ada dalam keadaan bersih, tidak bising, pertukaran udara (Air conditioner) yang cukup baik dan peralatan yang memadai serta relatif modern. Fasilitas lain alat komunikasi seperti telepon juga diberikan oleh Harian Pagi Radar Bogor namun jumlahnya terbatas. Telepon tersebut digunakan untuk mengembangkan wawancara narasumber yang belum lengkap pada saat wawancara di lapangan. Insentif Sub kriteria Insentif memiliki prioritas pertama pada kepuasan finansial yang berpengaruh dalam tingkat kepuasan kerja. Ada hubungan antara insentif terhadap kepuasan kerja. Insentif merupakan pemberian penghargaan dalam bentuk materi kepada seorang wartawan sesuai dengan prestasi kerjanya. Berdasarkan definisi ini, maka dimungkinkan wartawan Harian Pagi Radar Bogor mendapatkan insentif berbeda antara satu orang dengan orang lain, karena seorang mempunyai prestasi kerja yang berbeda. Ketika wartawan sudah dipenuhi haknya oleh pihak Harian Pagi Radar Bogor dalam mendapatkan insentif maka akan mendorong wartawan lainnya untuk merasakan kepuasan atas apa yang dirasakannya.
18 48 Promosi kerja Ada hubungan antara promosi kerja (pengembangan diri) terhadap kepuasan kerja. Pengembangan diri bagi wartawan di Harian Pagi Radar Bogor merupakan aspek penting dalam menjalankan kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan kebutuhan masyarakat mengenai informasi informasi yang ada disekitarnya. Kesempatan untuk pengembangan diri secara adil sesuai potensi dan kemampuan wartawan. Penghambatan pengembangan diri akan mengurangi kepuasan kerja wartawan yang akan berakibat pada penurunan kinerja wartawan. Pengembangan diri bertujuan meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan efisiensi, mengurangi kerusakan, mengurangi kecelakaan, meningkatkan pelayanan, meningkatkan moral, meningkatkan karir, meningkatkan kemampuan konseptual dan kepemimpinan. Wartawan Harian Pagi Radar Bogor mendapatkan kesempatan untuk dipromosikan karena pengalaman kerjanya atau senioritas yang telah dimiliki. Dengan demikian kepuasan akan lebih besar bagi individu yang mendapat promosi untuk menduduki suatu jabatan, dibandingkan wartawan Harian Pagi Radar Bogor yang dipromosikan karena senioritasnya sehingga memperoleh kenaikan imbalan. Hasil penelitian menunjukkan sub kriteria promosi kerja menduduki prioritas kedua, sehingga dapat disimpulkan bahwa wartawan Harian Pagi Radar Bogor membutuhkan sarana untuk pengembangan diri guna meningkatkan kepuasan kerjanya. Berdasarkan indikator yang menimbulkan kepuasan kerja tersebut di atas akan dapat dipahami sikap individu wartawan Harian Pagi Radar Bogor terhadap pekerjaan yang dilakukan. Karena setiap wartawan akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan persepsi pada masing-masing wartawan. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan wartawan tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakannya. Oleh karenanya sumber kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor secara subyektif menentukan bagaimana pekerjaan yang dilakukan memuaskan. Meskipun untuk batasan kepuasan kerja ini belum ada keseragaman tetapi yang jelas dapat dikatakan bahwa tidak ada prinsip-prinsip ketetapan kepuasan kerja yang mengikat dari padanya.
19 49 Tingkat kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Kepuasan Kerja Wartawan Radar Bogor Secara keseluruhan Kriteria Tingkat Kepuasan Rata Rata Bobot Kriteria Tingkat Kepuasan Terbobot Kepuasan Psikologi Kepuasan Sosial Kepuasan Fisik Kepuasan Finansial Total Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa tingkat kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor secara keseluruhan rata-rata adalah 2.76, berada pada skala likert antara 2-3 (tidak puas sampai puas). Nilai ini sebenarnya lebih mengarah ketingkat puas namun masih perlu diperbaiki di masa mendatang. Dari Tabel 14 juga terlihat, bahwa kepuasan fisik dan kepuasan finansial yang bobot relatif lebih tinggi, justru memiliki tingkat kepuasan kerja terendah. dengan demikian, kedua aspek kepuasan kerja ini di masa mendatang perlu diperbaiki dengan prioritas utama kepada kepuasan kerja finansial kedua bobot kepentingannya tertinggi (0,661) sedangkan tingkat kepuasannya terendah (2,58). 4.4 Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Wartawan Harian Pagi Radar Bogor Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan kerja Wartawan Harian Pagi Radar Bogor adalah analisis regresi berganda. Pemilihan penggunaan analisis regresi berganda ini disesuaikan dengan tujuan penelitiannya yaitu untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini mengkaji secara empiris pengaruh kepuasan psikologi, sosial, fisik dan finansial terhadap tingkat kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor. Model yang digunakan adalah model regresi berganda. Data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 35 wartawan harian tersebut. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS Hasil analisis regresi Berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor seperti yang ditunjukkan pada Tabel 15.
20 50 Tabel 15. Hasil Analisis Regresi Berganda Tingkat Kepuasan Kerja Wartawan Harian Pagi Radar Bogor. Variabel Bebas Koefisien Regresi ( a ) Koefisien Regresi Standar t hitung Konstanta - 0,004-0,660 0,514 X1 0,250 0,143 18,168 0,000 X2 0,275 0,067 7,783 0,000 X3 0,245 0,200 20,624 0,000 X4 0,251 0,786 95,582 0,000 Variabel terikat = Y N = 35 R = 0.999; R²adj = 0.998; F hitung = 174,517; Sig. =0,000 Statistik Durbin-Watson, Dw = 2,078 Sig. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang disajikan dalam Tabel 15 di atas, maka dapat ditulis model regresi sebagai berikut; Keterangan: Y = - 0, ,250X 1 + 0,275X 2 + 0,245X 3 + 0,251X 4 Y = Kepuasan Kerja a 0 = Intersep X 1 = Kepuasan Psikologi X 2 = Kepuasan Sosial X 3 = Kepuasan Fisik X 4 = Kepuasan Finansial Sebelum digunakan untuk menguji hipotesis atau mengambil keputusan, maka model regresi tersebut secara ekonometri harus dikenai uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dikenakan terhadap model regresi meliputi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas residu. Pengujian model terhadap asumsi klasik dapat ditunjukkan sebagai berikut. 1. Uji Multikolinieritas Menurut pendapat Gujarati (2003), uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan uji VIF. Kriterianya untuk mengetahui suatu variabel bebas mengalami multikol dengan variabel bebas yang lainnya adalah dengan membandingkan nilai VIF nya dengan angkat 10. Jika VIF<10 disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas yang berarti.
21 51 Variabel X 1 memiliki nilai VIF=1,292. Oleh karena nilai VIF tersebut <10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X 1 (kepuasan psikologi) tidak mengalami multikolinieritas dengan variabel bebas yang lain. Variabel X 2 memiliki nilai VIF=1,535. Oleh karena nilai VIF tersebut <10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X 2 (kepuasan sosial) tidak mengalami multikolinieritas dengan variabel bebas yang lain. Variabel X 3 memiliki nilai VIF=1,946. Oleh karena nilai VIF tersebut <10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas variabel X 3 (kepuasan fisik) tidak mengalami multikolinieritas dengan variabel bebas yang lain. Variabel X 4 memiliki nilai VIF=1,495. Oleh karena nilai VIF tersebut <10, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas variabel X 4 (kepuasan financial) tidak mengalami multikolinieritas dengan variabel bebas yang lain. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dengan metode VIF di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam model terbebas masalah multikolinieritas sehingga memenuhi asumsi klasik. 2. Uji Autokorelasi Pengujian terhadap adanya fenomena autokorelasi dilakukan dengan menggunakan melihat statistika Durbin Watson seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16. Tabel 16. Kriteria Uji Autokorelasi Durbin-Watson Hipotesis Nol (Ho) Keputusan Jika Tidak terjadi autokorelasi + Tolak 0<d<d L Tidak terjadi autokorelasi + Tidak ada keputusan d L d d U Tidak terjadi autokorelasi - Tolak 4-d L <d<4 Tidak terjadi autokorelasi - Tidak ada keputusan 4-d U d 4-d L Tidak terjadi autokorelasi + atau f Terima d U <d<4-d U Sumber: Gujarati (2003) Pengujian tersebut memerlukan nilai dl dan du, yang dapat diperoleh dari Tabel 16 dl dan du (Gujarati, 2003). Pada tingkat signifikansi α=5%, jumlah data n=35, dan jumlah variabel bebas k'=4, maka diperoleh nilai dl=1,222 du=1,726. Dengan demikian diperoleh nilai-nilai sebagai berikut; d = 2,078 (hasil olahan SPSS 15.0 lihat Tabel 4.6)
22 52 dl=1,222 du=1,726 4-dU = 4-1,726 = 2,274 Jadi d terletak pada interval: d U <d<4-d U atau 1,726<2,078<2,274; sehingga dapat disimpulkan bahwa, pernyataan "tidak terjadi autokorelasi positif (+) atau negatif (- ) diterima"; artinya, model regresi tidak mengalami fenomena autokorelasi. Berdasarkan hasil uji autokorelasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam model tidak mengalami autokorelasi sehingga memenuhi asumsi klasik. 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut pendapat Gujarati (2003), uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman antara variabel bebas dengan nilai mutlak/absolut residu; disimbolkan dengan r s. Kriterianya untuk mengetahui suatu variabel bebas mengalami heteroskedastisitas adalah menguji signifikansi korelasi rank tersebut. Jika korelasi rank tersebut tidak signifikan, yang ditunjukkan oleh nilai Sig.2 tailed > 0,05; maka variabel bebas yang diuji tidak mengalami heteroskedastisitas. Variabel X 1 (kepuasan psikologi) memiliki nilai korelasi rank Spearman r s = -0,051 dengan Sig. = 0,771. Oleh karena nilai Sig. (0,771)>0,05, maka dapat korelasi rank Spearman tersebut tidak signifikan; sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 tidak mengalami heteroskedastisitas. Variabel X 2 (kepuasan sosial) memiliki nilai korelasi rank Spearman r s =-0,178 dengan Sig. = 0,305. Oleh karena nilai Sig. (0,305) > 0,05, maka dapat korelasi rank Spearman tersebut tidak signifikan; sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X 2 tidak mengalami heteroskedastisitas. Variabel X 3 (kepuasan fisik) memiliki nilai korelasi rank Spearman r s =- 0,084 dengan Sig. = 0,633. Oleh karena nilai Sig. (0,633) > 0,05, maka dapat korelasi rank Spearman tersebut tidak signifikan; sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X 3 tidak mengalami heteroskedastisitas. Variabel X 4 (kepuasan finansial) memiliki nilai korelasi rank Spearman r s =-0,040 dengan Sig. = 0,817. Oleh karena nilai p (0,817)>0,05, maka dapat korelasi rank Spearman tersebut tidak
23 53 signifikan; sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X 4 tidak mengalami heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas dalam model tidak mengalami heteroskedastisitas sehingga memenuhi asumsi klasik. 4. Uji Normalitas Residu Uji normalitas residu ini bukan merupakan uji asumsi klasik, tetapi uji persyaratan regresi; di mana dalam setiap model regresi, nilai residunya harus memliki distribusi normal (Gujarati, 2003). Dalam penelitian ini, pengujian normalitas dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov, tidak menggunakan metode grafis karena metode grafis tidak luput bahkan cenderung banyak terpengaruh oleh pandangan mata peneliti, sehingga subyektivitasnya lebih tinggi dibanding metode Kolmogorov-Smirnov. Kriterianya adalah jika statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) tidak signifikan yang ditunjukkan oleh p>0,05; maka data yang diuji memiliki distribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan dengan program SPSS, diperoleh: KS = 0,139 p = 0,085 Oleh karena nilai Sig. (0,085) > 0,05 maka KS tidak signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa residu (disturbance error) model regresi penelitian ini memiliki distribusi normal. 5. Uji Signifikansi Model Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam rangka peningkatan kinerjanya antara lain: (a) faktor psikologi, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan; (b) faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya; (c) faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi. Jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur, dan sebagainya; (d) faktor finansial,
24 54 merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya. Pengujian terhadap koefisien regresi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja wartawan secara keseluruhan yang nantinya akan mempengaruhi kinerja dari wartawan tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh bahwa nilai P value model sebesar Menurut uji F apabilai nilai Sig. < alpha (0,05 persen) maka variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kepuasan wartawan Harian Pagi Radar Bogor. Pengaruh secara simultan atau bersama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat juga dapat dilihat pada nilai R²adj = atau 99.8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa, tinggi rendahnya tingkat kepuasan kerja wartawan sebesar 99,8 persen dipengaruhi variabel kepuasan psikologi, sosial, fisik dan finansial. Secara individual, tingkat signifikansi masing masing kepuasan psikologi, kepuasan sosial, kepuasan fisik dan kepuasan finansial adalah sama yaitu sebasar 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan psikologi, sosial, fisik dan finansial secara sendiri sendiri berpengaruh nyata terhadap kepuasan kerja wartawan. Dalam kasus kepuasan kerja wartawan Harian Pagi Radar Bogor ini meskipun bobot kriterianya bervariasi antara sampai dengan 0.661, akan tetapi tingkat kepuasan masing masing sebelum dibobot variasianya tidak terlalu besar yaitu antara dan justru yang bobot kriterianya lebih besar, tingkat kepuasan rata-ratanya terendah. Oleh karena itu, meskipun semua faktor perlu diperhatikan, tetapi perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan finansial perlu diprioritaskan, terutama yang tingkat kepuasan relatif rendah yaitu gaji, tunjangan, dan insentif yang tingkat kepuasan kerja masing-masing 2.51, 2.49 dan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Harian Pagi Radar Bogor Secara umum, sistem manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Harian Pagi Radar Bogor masih sederhana dan bersifat konvensional. Hal ini terlihat dari struktur organisasi dimana SDM masih ditangani oleh seorang Manajer yang
25 55 menangani personalia dan masalah Umum (Manajer Personalia dan Umum). Manajer Personalia dan Umum ini, untuk urusan personalia hanya dibantu oleh dua orang staf yang lebih ditekankan kepada penilaian berkas lamaran calon karyawan (terutama wartawan), pengecekan absensi dan pembuatan draft surat peringatan dan rekomendasi kenaikan jabatan. Manajer Personalia dan Umum juga melaksanakan pengadaan karyawan selain wartawan (rekrutmen dan seleksi serta penilaian kerja dan kenaikan jabatannya. Pengadaan, pelatihan dan pengembangan serta penilaian kinerja wartawan, dilakukan oleh pemimpin Redaksi atau tim yang dibentuknya. Penentuan jenis dan besarnya kompensasi, baik kompensasi keuangan (gaji, honorarium dll) dan kompensasi non keuangan (asuransi), ditetapkan oleh Direktur dan Pelaksana Direktur. Pada pembahasan berikutnya, akan dititikberatkan pada pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen SDM terhadap wartawan Harian Pagi Radar Bogor, karena wartawan merupakan karyawan inti yang menjalankan usaha suatu media cetak. Manajemen di Bagian Personalia Harian Pagi Radar Bogor saat ini merupakan faktor yang sangat penting dalam mengelola SDM (wartawan). Namun kenyataanya peran tersebut belum dilaksanakan secara maksimal oleh Manajer Personalia. Keterlibatan manajer personalia seharusnya tidak hanya terbatas mengecek kehadiran wartawan dan pegawai. Tetapi lebih memahami profesi pekerjaan wartawan (pengembangan karir) serta memberikan penilaian kemampuan, minat dan potensi wartawan Sistem Rekrutmen Wartawan Proses rekrutmen wartawan di Harian Pagi Radar Bogor selama ini dilakukan dengan tiga cara yaitu, (1) melalui iklan di koran, (2) jalur rekomendasi dan (3) jalur mahasiswa magang. Rekrutmen melalui iklan dilaksanakan dengan membuat iklan lowongan kerja di Harian Pagi Radar Bogor sendiri. Iklan ini dimuat setiap hari selama satu bulan penuh. Draft naskah iklan dibuat oleh staf personalia, kemudian dikoreksi oleh Pemimpin Redaksi. Pada naskah iklan, calon pelamar diminta menyampaikan surat lamaran disertai biodata dan fotocopi ijazah, transkrip nilai dan surat pengalaman kerja. Dengan rekrutmen ini diterima sekitar 300 surat lamaran kerja.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Harian Pagi Radar Bogor, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri media massa. Hal terpenting yang menjadi
Lebih terperinciV. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN
V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan) Darmastuti Ariani Hamidah Nayati Utami Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Surat kabar atau yang biasa disebut koran merupakan salah satu media informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi Harian Pagi Radar Bogor 2011
LAMPIRAN 73 74 Lampiran. Struktur Organisasi Harian Pagi Radar Bogor 20 Direktur Pelaksana Direktur Pimpinan Redaksi Manajer Percetakan Manajer Personalia & Umum Manajer Pemasaran Manajer Iklan Manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu sistem, dimana bagian yang satu dengan bagian yang lain berinteraksi di dalam menjalankan kegiatannya untuk mencapai berbagai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin canggih sangat mempengaruhi keberadaan dan persaingan media informasi. Menurut Ishadi (2010)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di Bandung pada tahun 1968. Perusahaan ini bergerak di bidang penerbitan surat kabar, nama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT Sinar Sosro adalah perusahaan pelopor untuk minuman teh dalam kemasan. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan industri minuman di Indonesia, PT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, agar dapat menciptakan keunggulan yang diharapkan. Dalam hal ini fungsi menejemen memang peran
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan dimana tempat peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal Olympic
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penentuan tempat penelitian secara purpose (sengaja) yaitu Kabupaten Ngawi, dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Manajemen Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik agar pemerintahan dapat terus dijamin. Karena tanpa adanya manjemen yang baik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berasal dari berbagai status yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peranan utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan dan pelaku
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. responden dan berdasarkan jenis kelamin responden. Untuk lebih jelasnya dapat di
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden Analisis identitas responden dalam penelitian ini di lihat dari beberapa sisi, diantaranya adalah berdasarkan tingkat usia responden, tingkat
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK Ester Email Esteraling@gmail.com. Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 GambaranUmum Perusahaan Objek penelitian ini adalah para karyawan yang bekerja pada PT Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan
Lebih terperinciDIDIK HERMAWAN B
ANALISIS PENGARUH HUBUNGAN KARYAWAN (EMPLOYEE RELATION) TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. MENARA KARTIKA BUANA DI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBab III METODELOGI PENELITIAN
Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam
Lebih terperinciBAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI
BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Jawa Pos Koran PT. Jawa Pos Koran didirikan pada tahun 1949 dengan nama Djava-Post didirikan oleh The Chung Shen. PT. Jawa Pos Koran merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di
53 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kabupaten Malang yang terletak di JL. Raya Kebonagung No. 115 Pakisaji Malang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung. sekarang dipimpin oleh Dahlan Iskan, memiliki sejarah yang sangat panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Harian Pagi Radar Bandung Berbicara tentang Radar Bandung, ada baiknya kita membicarakan terlebih dahulu JAWA POS sebagai perusahaan induk Radar Bandung. Jawa Pos
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi pos dan giro, yang sahamnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan dan menguji antar variabel yang dihipotesiskan (Supriyanto dan
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode yang paling tepat untuk memecahkan permasalahan yang ada. Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PELAKSANAAN
BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Proses hubungan kerja di Bidang Redaksi 1. Pemimpin Redaksi Memimpin bagian redaksi Bertanggung jawab terhadap mekanisme dan kegiatan kerja redaksi
Lebih terperinciBAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA
AGORA Vol. 4, No. 2, (2016) 389 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN HIGH POINT SERVICED APARTMENT SURABAYA Rossalia Mahadewi Tanuwijaya dan Dhyah Harjanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini, perusahaan dituntut untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas kerja dan kuantitas kerja pelayanannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ.
69 Lampiran 1. Struktur Organisasi Karyawan PT. XYZ. MANAJER KEUANGAN/AKT DAN UMUM PERSONALIA Lilik Hartini MR/EMR MomonD/Agus W MANAJER PEMASARAN Putut H DIREKTUR UTAMA Mara Amikal,SE SPI Yayat Kusmiyati
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan PT MBK (Mitra Bisnis Keluarga) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan mikro. PT. MBK didirikan pada tanggal 19 September 2003, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan Sistem Informasi (SI)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan Sistem Informasi (SI) tidak lagi menjadi sesuatu yang luar biasa, terutama bagi perusahaan. Untuk menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pandang manajemen ada beberapa persyaratan agar suatu tujuan perusahan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang terjadi di dunia mengalami peningkatan yang signifikan. Sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang penting dalam perusahaan, unsur sumber daya manusia merupakan kekuatan sentral yang menggerakkan dinamika organisasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sumber: diakses pada 25/04/2014 pukul WIB)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tuntutan hidup, banyak masyarakat yang berbondong-bondong mencari pekerjaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bursa kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia yang tersedia. Sekalipun
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini diawali dengan membagikan kuesioner kepada seluruh pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)
BAB III PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data Berikut ini penyajian data berdasarkan penelitian yang dilakukan di harian surat kabar Pekanbaru Pos. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang analisis
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka menghadapi perubahan dan persaingan bisnis yang semakin ketat antar perusahaan, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Kondisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum. Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Berdasarkan penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun anggaran 2013 diperoleh data anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang seperti dalam bidang ekonomi yang menjadi pusat perhatian utama dunia.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perusahaan dapat terjamin dan dapat mengembangkan usaha usahanya.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan yang telah didirikan mempunyai harapan bahwa kelak dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan karyawan Koperasi Prima Mandiri Pati. Penentuan jenis populasi ini didasarkan atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuan sangat di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi organisasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Tinjauan Umum Perusahaan Pada awalnya, dengan dilatarbelakangi keinginan untuk menerbitkan sebuah surat kabar lokal khusus yang memenuhi kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan : PT Satya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
Lebih terperinciPENGELOLAAN MEDIA WARGA
PENGELOLAAN MEDIA WARGA WARGA / Komunitas Pengelolaan dapat juga diartikan sebagai pengaturan. Bagaimana mengatur media? Susahkan mengatur media? Atau bagaimana membuat media yang bagus? Marilah kita bahas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu yang dilakukan dalam penelitian ini dimulai pada april 2015. Lokasi penulisan skripsi ini adalah karyawan pada Pranaya Suites Hotel, yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap
160 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja pegawai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti dalam penelitian dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Insentif terhadap Kinerja Multi-Dimensional
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Deskriptif. adalah 120 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 104
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden dan tanggapan responden. Jumlah kuesioner yang diedarkan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co
BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co merupakan salah satu merek produk yang fenomenal di pasar. Yang menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu & tempat penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT Millenium Muda Makmur. Jl. Basuki Rahmat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Muamalah Indonesia, Tbk Cabang Malang, Jl. Kawi Atas, No. 36A Malang. Obyek penelitian yang diambil adalah karyawan PT.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II 2.1 Data Perusahaan 2.1.1 Identitas Perusahaan TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN Jawa Pos TV (sebelumnya bernama JPMC) adalah sebuah stasiun televisi swasta berjaringan di indonesia. Jawa Pos TV merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, perusahaan ini bergerak
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA Frendy Bong Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak PT. Sinar Bodhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory Menurut Frederick Herzberg (dalam Ardana, dkk., 2009: 34) mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan pabriknya di Jl. Sudamala Sedit Bebalang, Bangli Bali. Produk air minum
53 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Sumber Alam Semesta didirikan di Bangli pada tahun 2001. Perusahaan ini bergerak didalam bidang industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada PT. Suka Fajar Pekanbaru. Dengan alamat Jln.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Gambaran Umum Perusahaan Lembaga Les Privat dan Kelompok Belajar Bintang Pelajar pertama kali berdiri di kota Bogor dan merupakan salah satu perintis bimbingan belajar.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitan ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Peneliti melakukan penelitian di PT. Indocitra Anugerah Semesta. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti melakukan penelitian di PT. Indocitra Anugerah Semesta. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data, keterangan, dan pemilihan sampel yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas yang menjadi tanggung jawab guru tersebut secara tepat waktu, disamping
Lebih terperinci