BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga
|
|
- Siska Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Hakikat Atletik Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan penting, karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Oleh karena itu fokus penelitian ini lebih pada cabang atletik. Hafid dan Rithaudin (2011:189). Menjelaskan bahwa atletik merupakan olahraga perseorangan yang terdiri atas olahraga lari, lompat, lempar atau tolak. Pada zaman sekarang, mengikuti olahraga atletik dilakukan untuk mencapai prestasi bukan hanya untuk hobi, kesenangan, atau hanya meningkatkan kesegaran jasmani. Menurut Chandra dan Sanoesi (2010:63), atletik merupakan olahraga yang tertua. Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal olahraga, yaitu berlari, berburu, lempar lembing, dan lain-lain. Olahraga atletik berkembang menjadi cabang olahraga lainnya sehingga atletik disebut mother of sport, yaitu ibu dari segala cabang olahraga lainnya. Pada zaman Yunani Kuno, juga diadakan dengan tujuan mencari orang yang terkuat, tercepat, dan tertinggi (portius, atletis, sitius). Atletik diperlombakan di Olimpiade modern tahun 1896 di kota Athena Yunani. Di Indonesia, atletik dipertandingkan pertama kali pada PON ke-1 di Solo tahun Atletik meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Dari beberapa cabang olahraga lari, lompat, dan lempat ini masih dipecahkan lagi dalam beberapa kategori nomor. Misalnya, dalam cabang olahraga lari dibagai menjadi 3 nomor, yaitu nomor lari jarang pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak
2 jauh dan sebagainya. Biasanya, cabang atletik ini dilakukan di sebuah lapangan yang disebut track and fields atau lintasan dan lapangan. Menurut Hidayat dkk (2010:152), Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah athletis (baha Inggris), athletiak (bahasa Belanda), athletique (bahasa prancis) dan athletic (bahasa Jerman). Menurut Sutrisno dan Khafadi (2009:29), bahwa perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari lompat dan lempar yang disebut dalam bahasa Inggris dengan istilah track and field yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah perlombaan yang dilakukan dilintasan (track) dan lapangan (field). Istilah atletik dalam bahasa Inggris mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan. Atletik adalah cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan manusia. Terkait dengan nomor-nomor dalam Atletik, ada beberapa nomor yang diperlomabakan dalam atletik. Ada beberapa jenis cabang olahraga dalam atletik yang sering diperlombakan antara lain : Ivent Lintasan-ivent lari di lintasan 400m. Sprint: ivent yang termasuk 400m. Ivent yang umum adalah 60m (hanya di dalam ruangan), 100m, 200m dan 400m. Jarak Menengah: ivent dari 800m sampai 3000m, 800m, 1500m, satu mil dan 3000 m. a. Lari berintang lomba (biasanya 300m) dimana pelarinya harus melewati rintangan seperti penghalang dan rintangan air. o jarak Jauh: berlari diatas 5000 m. Biasanya 5000 m dan m. yang kurang lazim ialah 1, 6, 12, 24 jam perlombaan. o Halang Rintang: 110 m halang rintang tinggi (100 m untuk wanita) dan 400 m haling rintang menengah (300 m di beberapa SMA). o Estafet: 4 x 100m estafet, 4 x 400 m estafet, 4 x 200 m
3 estafet, 4 x 800 m estafet, dll. Beberapa event, seperti estafet medley, jarang dilangsungkan kecuali estafet karnaval besar. b. Lari jalanan: dilangsungkan di jalanan terbuka, tapi biasanya diakhiri di lintasan. Ivent biasa adalah 5km, 10km, setengah marathon dan marathon. c. Lomba jalan cepat ivent biasa adalah 10km, 20 km dan 50 km. d. Ivent lapangan : Event melempar, tolak peluru, lempar peluru, lempar lembing, lempar cakram, e. Ivent lompat lompat tinggi, lompat galah, lompat jauh, lompat jungkit lompat ganda, yang sangat tidak biasa lompat tinggi berdiri, lompat jauh berdiri, lompat ganda berdiri. Dari beberapa nomor yang diperlombakan dalam cabang atletik, peneliti membatasi atau memfokuskan penelitian ini lebih pada lari cepat atau Sprint, dan Lompat jauh. Untuk mencapai hasil lompatan yang baik tentunya harus didukung oleh kekuatan otot. Oleh karena itu kekuatan otot tungkai atau daya ledak otot tungkai merupakan salah satu objek atau variabel yang akan diteliti. Lari cepat atau Sprint yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lari 30 meter Hakikat Lari Jarak Pendek (Lari 30 meter) Sutrisno dan Khafadi (2010:30), menjelaskan bahwa lari jarak pendek (sprint) adalah suatu perlombaan lari di mana semua peserta berlari dengan kecepatan penuh untuk menempuh jarak tertentu. Nomor lari jarak pendek, meliputi 100 m, 200 m, 400 m, m, m, 100 m gawang, 200 m gawang, dan 400 m gawang. Dalam perlombaan lari jarak pendek, yang menentukan keberhasilan lari adalah teknik start, teknik lari, dan teknik finish. Menurut Margono dan Aryanto (2010:10), Lari cepat disebut juga sprint. Lari cepat merupakan salah satu
4 nomor atletik yang sering dilombakan. Nomor yang termasuk lari cepat adalah lari sampai dengan jarak 400 meter. Perlombaan nomor lari cepat diadakan dilintasan yang umumnya berada di dalam stadion. Pelari yang lebih dahulu melewati garis akhir adalah pemenangnya. Wahyuni dkk (2010: 38), Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai dengan jarak 400 m. Oleh karena itu, faktor utama yang menentukan lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan yang sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Nomor-nomor lari jarak pendek yang dilombakan meliputi 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari jarak pendek biasanya disebut lari sprint. Pelari jarak pendek dikenal dengan sebutan sprinter. Menurut Lasinem dan Sabarini (2010:11), Pelari cepat juga disebut sprinter. Lari cepat mengutamakan kekuatan dan kecepatan. Lari ini dapat dilakukan oleh perorangan maupun dilombakan. Teknik berlari cepat adalah langkah kaki panjang panjang, posisi badan condong ke depan, siku ditekuk, dan menggunakan ujung kaki. Suwandi dkk (2010:13-14), menjelaskan bahwa lari jarak pendek disebut juga sprint. Jarak tempuh lari jarak pendek adalah 100 m, 200 m, dan 400 m. Gerakan-gerakan lari jarak pendek adalah sebagai berikut. 1) Mengambil sikap start jongkok di belakang garis start. Pandangan lurus ke depan. 2) Mendengarkan aba-aba, Siap kemudian Ya. 3) Berlari secepatnya. Pandangan lurus ke depan. 4) Lengan berayun seirama gerak kaki, dari depan ke belakang.
5 Hal ini dilakukan karena menyesuaikan dengan variabel penelitian yang lain, dalam hal ini lompat jauh sebagai variabel Y. Panjang lintasan yang dilalui dalam melakukan lompat jauh pada siswa SMP berkisar pada meter. a. Teknik Lari Jarak Pendek 1. Teknik gerakan tungkai Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Berdiri tegak, kedua lengan bebas di samping badan, angkat tumit kaki kanan dengan ujung jari kakinya tetap di tanah. b) Turunkan tumit kaki kanan ke bawah dan angkat tumit kaki kiri ke atas dengan ujung jari tetap di tanah. c) Tangan dibengkokkan sehingga bersudut 90 derajat dan digerakkan mengikuti irama gerakan tungkai. 2. Teknik gerakan lutut Cara melakukannya adalah: a) Berdiri tegak, kedua lengan bebas di samping badan. b) Lari di tempat dengan mengangkat lutut tinggi, tumit kaki belakang tidak mengenai tanah. c) Lakukan gerakan tersebut di atas dari pelan-pelan dan makin cepat. 3. Teknik gerakan tangan Cara melakukannya adalah: a) Berdiri tegak, kedua lengan dibengkokkan sehingga membentuk sudut 90 derajat.
6 b) Ayunkan lengan kanan ke depan setinggi pundak dan kepalan tangan sejengkal di depan dada. c) Ayunkan lengan kiri ke belakang sampai pinggul. d) Lakukan gerakan tersebut di atas berganti-ganti mulai dari pelan-pelan kemudian makin lama makin cepat. e) Badan tetap tegak, leher rileks, dan tidak tegang. 4. Teknik gabungan gerakan tungkai dan gerakan lengan Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a) Berdiri tegak, kedua lengan dibengkokkan sehingga membentuk sudut 90 derajat. b) Lari di tempat dengan gerakan angkat lutut tinggi disertai dengan gerakan lengan seperti teknik gerakan lengan. c) Bila tungkai kanan diangkat dengan lutut tinggi, lengan kiri diayunkan ke depan dengan kuat sehingga bahu dan kepalan tangan sejengkal di depan dada. e) Sebaliknya, bila tungkai kiri diangkat dengan lutut tinggi, maka lengan kanan diayun ke depan dengan kuat setinggi pundak, kepalan tangan sejengkal di depan dada. f) Lakukan gerakan ini di tempat berulang-ulang, kemudian mulai melangkah maju sehingga menjadi lari penuh. 5. Teknik Finish Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finish. Caracara tersebut adalah:
7 a. Lari terus tanpa perubahan apapun, dan berusaha berhenti kira kira 5 meter setelah melewati garis finish. b. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang atau sering disebut the lunge. b. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan disebut the shrug. Selain itu menurut S. Jaya dan Marjuki (2010:75-76), teknik-teknik lari jarak pendek itu melipiti: I. Teknik Dasar Star Start merupakan tahapan pertama sebelum lari. Lari jarak pendek menggunakan start jongkok. Aba-aba dalam start jongkok, yaitu bersedia, siap, dan ya/bunyi pistol. Cara-cara melakukan start jongkok adalah sebagai berikut: 1) Tahap aba-aba bersedia a) Pelari menempatkan diri di belakang garis start. b) Pelari berjongkok menurunkan kedua lengan. c) Ibu jari dan keempat jari diletakkan pada tanah tepat di belakang garis start. d) Pandangan ke arah depan. 2) Tahap aba-aba siap a) Angkat pinggul ke atas sedikit ke depan. b) Kedua lutut diangkat ke atas tetapi kaki belakang jangan sampai lurus. c) Pandangan ke arah depan.
8 Gambar 2 sikap saat aba-aba siap 3) Tahap aba-aba Ya/bunyi pistol a) Kaki kanan ditolakkan dengan kuat. b) Lari secepat-cepatnya. Gambar 3 sikap saat aba-aba Ya/bunyi pistol II. Teknik dasar lari 1) Gerakan kaki a) Kaki melangkah selebar dan secepat mungkin. b) Saat menolak tanah, kaki belakang lurus dengan cepat serta lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan. c) Pendaratan telapak kaki menggunakan ujung telapak kaki dengan lutut agak tertekuk. 2) Gerakan kedua lengan a) Diayunkan ke depan dan ke belakang. b) Ayunan sebatas hidung. c) Saat lengan terayun, sikut tertekuk membentuk sudut kira-kira 90. 3) Sikap badan a) Sikap badan rileks dan kepala segaris dengan punggung. b) Pandangan dan berat badan condong ke depan. c)
9 III. Teknik dasar memasuki garis finish Ada tiga cara dalam memasuki garis finish saat berlari jarak pendek, yaitu 1) Lari terus tanpa mengubah arah, 2) Memutar salah satu bahu ke depan, dan 3) Merebahkan badan ke depan Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai Dalam melakukan aktivitas tentunya dapat didukung oleh daya ledak otot tungkai yang sifatnya membutuhkan gabungan kekuatan dan kecepatan. Menurut Huda (2012:28), unsur kecepatan dan kekuatan merupakan unsur-unsur fisik yang membentuk daya ledak, yaitu sebagai salah satu komponen yang sangat diperlukan dalam lompatan. Komponen daya ledak merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting dan diperlukan bagi semua cabang olahraga. Hal ini dapat dimengerti karena komponen daya ledak merupakan salah satu komponen penting bagi keberhasilan melakukan lompatan. Daya ledak yang dimaksud disini adalah daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan tolakan pada papan tumpuan dan pada saat mendarat pada bak lompatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wendry dkk (2012:53), Daya Ledak otot tungkai memiliki peranan yang penting dalam keberhasilan melakukan tolakkan untuk memberikan dorongan tenaga dari bawah. Selain memberikan dorongan tenaga dari bawah saat melakukan tolakan, tungkai juga memberikan keseimbangan pada tubuh saat melakukan. Menurut Amin dkk, (2012:9), daya ledak (Power) otot adalah kekuatan explosive. Power dari otot tergantung pada dua faktor yang saling berkaitan, yaitu antara kekuatan otot berkontraksi dan kecepatan. Syarifudin (dalam Budhiarta, 2010:18) menjelaskan bahwa kebanyakan cabang olahraga membutuhkan kekuatan dan kecepatan. Daya ledak (explosive
10 pawer) merupakan unsur penting bagi seseorang agar dapat memiliki kemampuan fisik, yang prima sebab daya ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga explosive sepefti lompat, loncat, lari cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar, dan lain-lain. Daya ledak banyak di butuhkan dalam cabang-cabang olahraga yang predominan kontraksi otot cepat dan kuat, kedua unsur ini saling mempengaruhi. Otot yang kuat mempunyai daya ledak besar, begitu juga sebaliknya otot yang memiliki daya ledak yang besar hampir dapat dipastikan mempunyai kekuatan yang besar pula. Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkam bahwa dalam melakukan lompat jauh salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik. Oleh karena itu salah satu faktor yang harus dimiliki oleh pelompat jauh adalah daya fisik. Hal ini senada dengan penjelasan Muhamad M (2011:2), bahwa untuk dapat mencapai dan meningkatkan prestasi lompat jauh harus dikembangkan unsur fisik, terutama kecepatan dan power untuk melakukan tolakan. Huda dkk (2012:), daya ledak otot merupakan gabungan unsur kondisi fisik, yaitu kekuatan dan kecepatan. Semakin kuat dan cepat otot bekerja maka semakain bagus daya ledak otot sesorang/atlet, dengan bagusnya daya ledak otot, maka apapun gerakan/kegiatan yang berhubungan dengan daya ladak otot dapat dilakukan dengan maksimal, tentunya hasilnya menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan dalam buku bahan ajar Hartono (2010:35) bahwa daya ledak otot tungkai yang baik dapat membuat kerja otot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja secara maksimal dan efisian seperti halnya pada otot tungkai yang memiliki kemampuan daya ledak akan membuat kerja otot tungkai dapat maksimal dan efisien dalam melakukan berbagai aktivitas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa untuk mengahsilkan lompatan yang baik maka perlu memperhatikan kemampuan daya ledak otot tungkai.
11 2.1.4 Hakikat Lompat Jauh Menurut Kurniadi dan Prapanca (2010:19), lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Pada lompat jauh awalan dan tolakan adalah kemampuan yang sangat menentukan untuk mencapai jarak lompatan yang jauh. Sutrisno dan Khafadi (2010:35), mejelaskan bahwa, lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat galah. Tujuan lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik tertentu ke titik lainnya. Caranya dengan berlari secepat-cepatnya, kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat. Hal ini senada dengan apa yang dijelaskan oleh Chandra dan Sanoesi (2010:69), tantang lompat jauh. Ia menjelaskan bahwa lompat jauh merupakan gerakan melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai satu kejuahan yang dapat dijangkau. Sarjana dan Sunarto (2010:56), menegaskan bahwa lompat jauh merupakan salah satu cabang atletik yang sering dilombakan. Agar dapat memperolah hasil lompatan yang jauh maka ada beberapa teknik dasar yang dikuasai, misalnya: teknik dasar awalan, tolakan/tumpuan, sikap badan di udara, dan sikap mendarat. Hal ini senada dengan pendapat Nuryono dkk (2010:72-73), bahwa teknik yang harus dikuasai dalam lompat jauh adalah teknik awalan, tolakan, melayang dan mendarat. 1. Teknik Awalan Awalan merupakan gerakan penting yang turut menentukan jaunya lompatan.latihan awalan bertujuan untuk mengatur dan memperhitungkan langkah. Kedua hal tersebut merupakan gerak dasar dalam latihan lompat jauh. 2. Teknik Menolak (Tumpuan)
12 Tolakan dalam lompat jauh dilakukan dengan salah satu kaki yang terkuat. Hal ini dilakukan agar tercapai tinggi lompatan yang cukup, tanpa kehilangan kecepatan awalan. 3. Teknik Melayang (Gaya) Pada saat melayang, usahakan mempertahankan keseimbangan badan. Hal ini dilakukan agar dapat melayang lebih lama. Gerakan selanjutnya adalah membungkuk kedua lutut dan bersiap untuk melakuka pendaratan. 4. Mendarat (Jatuh) Gerakan mendarat/jatuh yang baik adalah gerakan pendaratan yang tidak mengurangi hasil lompatan. Untuk itu, perlu adanya koordinasi gerakan kaki, kepala, tangan, badan, dan tumit pada saat akan menyentu pasir. Pada saat tumit menyentu pasir, badan digerakan ke depan untuk menghindari pendaratan pinggul. Selain itu menurut Huda dkk (Jurnal of Sport Sciences and Fitness, 2012:28 ) Lompat jauh membutuhkan kelengkapan kondisi fisik agar mampu mendapatkan prestasi lebih tinggi, di samping penguasaan teknik, taktik, serta strategi. Dipengaruhi kemampuan biomotorik yang kompleks meliputi unsur-unsur kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan, kelenturan, daya ledak, ketepatan dan koordinasi. Unsur-unsur tersebut harus selalu dibina dan dilatih agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai pola kekhususan cabang olahraga yang diperlombakan, sehingga cabang olahraga lompat jauh masih perlu dibina dan diarahkan untuk diberikan latihan-latihan kondisi fisik, antara lain adalah kecepatan lari, berat badan, dan daya ledak otot tungkai. Unsur utama adalah kecepatan dan kekuatan yang dikaji dalam lompat jauh. Javer (2010:25), membagi empat tahap dalam lompat jauh secara terpisah, yaitu tahap lari, take off, tahap melayang di udara, dan tahap mendarat (landing). 1. Tahap Lari
13 Tahap lari merupakan tahap pertama dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan lari sebelum melompat, pada lompat jauh, antara lain: a. Jarak lari harus cukup panjang, sehingga memungkinkan peningkatan kecepatan sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan pada saat take off. b. Dalam keadaan lari, atlit harus tetap mampu mengontrol posisi tubuhnya sehingga dapat melakukan take off yang efektif. c. Gerakan lari harus dilakukan secara konsisten dan uniform (seragam), sehingga atlit dapat mencapai titik take off dengan tepat. d. Untuk seorang pemula sebaiknya jarak lari cukup meter saja, sedangkan untuk yang suda berpengalaman maka jarak lari tersebut dapat ditingkatkan hingga sejauh meter tergantung pada kemampuan yang bersangkutan dalam menambah kecepatannya. Selain itu, ada beberapa saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap ini. Saran yang dimaksud antara lain sebagai berikut: a. Hindarkan ketegangan yang berlebihan, dengan menekankan akumulasi kecepatan secara bertahap. b. Hindarkan penurunan kecepatan pada saat menginjak papan lompat. c. Hindarkan langkah berlebihan denganmenekan pada kecepatan kaki sejauh kurang lebih 10 terakhir. d. Hindarkan memotong langkah, dengan memanjangkan jarak kaki. e. Hindarkan tecapainya kecepatan maksimum yang terlalu dini, dengan mengurangi jarak lari.
14 2. Tahap Take Off Tahap Take Off merupakan tahap kedua dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan Teke Off pada lompat jauh, antara lain: a. Perubahan gerakan maju ke muka menjadi gerakan bersudut didapat dengan cara memberikan tenaga maksimum pada kaki yang akan take off. b. Pusat gaya besar si pelompat harus langsung jatu di atas papan lompat begitu kaki yang akan take off menyentu papan, dan sekali lagi, pada saat kaki terlepas dari papan lompat tadi. c. Kaki yang akan take off, diletakkan di atas papan lompat dengan lutu yang sedikit ditekuk untuk mendapatkan kekuatan. d. Gerakan ke dapan dank e atas dilakukan dengan sekuat tenaga, dibantu oleh lutut dari kaki yang memimpin, dan tangan yang berlawanan dengan kaki yang digunakan untuk take off. Tujuannya adalah untuk memperkuat daya lompat. e. Paling baik kalau sudut take off berkisar di bawah 30 0, tergantung pada kemampuan si pelompat mengkombinasikan kecepatan horizontal dan gerakan membuat sudut tadi. f. Lompatan yang jauh dapat diperoleh bila pelompat menurunkan pinggunlnya sejak dua langkah sebelum take off dan pada saat take off. Selain itu, ada beberapa saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap ini. Saran yang dimaksud antara lain sebagai berikut: a. Supaya lompatan cukup jauh, usahakan untuk menekankan gerak pada lutut yang memimpin dan sesuaikan panjang langkah kedua
15 terakhir sebelum melompat. b. Hindarkan dorongan dengan cara memper pendek langkah take off. c. Keterbatasan gerak kaki yang melakukan take off dapat dihindarkan dengan cara memperpanjang langkah sewaltu take off. 3. Tahap Melayang di Udara Tahap melayang di uadara merupakan tahap ketiga dari serangkaian gerakan dalam cabang lompat jauh. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam latihan melayang di udara pada lompat jauh, antara lain: a. Sekali pelompat melepaskan kakinya dari tana, pusat gaya gerak tubuhnya akan bergerak ke dalam lintasan parabola. b. Tidak ada suatu apapun yang dapat mempengaruhi atau mengubah kecepatan atau arah gerakan dari pusat gaya berat tubuh pelompat tadi. Tetapi ia dapat mengatur tungkainya sedemikian rupa, sehingga dapat menghindarakan terjadinya rotasi. c. Gerakan dari tungkai ini terutama ditujukan untuk mendapatkan posisi mendarat yang lebih efisien. 4. Tahap Mendarat Tahap mendarat merupakan tahap ke empat atau tahap terakhir dari serangkaian gerakan dalam lompat jauh. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam mealukukan pendaratan pada lompat jauh, antara lain: a. Posisi landing yang terbaik hendaknya merupakan lanjutan dari pola melayangkan pusat gaya berat tubuh, tentunya harus terletak sejuah mungkin, yaitu pada jarak horizontal terbesar antara tumit dan pusat gaya berat tubuh.
16 b. Tubuh bagian atas hurus setegak mungkin dengan tungkai terjulurjur lurus kedepan. c. Tangan yang terletek di belakang tubuh sebelum landing, harus segara di lempar kemuka begitu kaki menyentuh pasir. d. Gerakan segera dari tangan akan membantu tubuh untuk bertumpu di atas kaki e. Posisi landing yang efisien tergantung pada teknik yang digunakan Pada waktu yang melayang. Jika si pelompat dapat menggabungkan kecepatan awal dengan kekuatan tolakan kaki, ia akan membawa seluruh tubuh ke atas ke arah depan melayang di udara. Jadi si pelompat dapat membawa titik berat badan ke atas, melayang di udara kearah depan dengan waktu lama. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan tolakan,. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa melakukan tolakan berarti jarak merubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertical. Gambar 4. Cara melakukan lompat jauh Isnaini dan Sabarini (2010:29) menjelaskan bahwa dalam perlombaan yang sebenarnya nomor lompat jauh dilakukan pada sebuah lapangan khusus dengan ukuran sebagai berikut : 1) Panjang awalan m. 2) Lebar awalan 1,22 m.
17 3) Panjang bak lompat 9 m. 4) Lebar bak lompat 2,75 m. 5) Jarak bak lompat dengan balok tolakan 1 m. 6) Balok tolakan panjang 2,75 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Gambar 5. Lapangan lompat Jauh Sumber : (http: lompat juah.html Internet. diunduh 2 Desember 2012). Faktor non teknis juga dapat berpengaruh dalam hal hasil lompat jauh ini, faktor yang mempengaruhi tersebut antara lain : 1. Motivasi dari orang tua 2. Guru dan pelatih yang propesional 3. Adanya dana yang cukup untuk melakukan latihan 4. Lingkungan yang baik untuk latihan 5. Organisasi yang baik
18 6. Dukungan masyarakat 2.2 Kerangka Berpikir Upaya meningkatkan prestasi olahraga atletik khususnya nomor lompat jauh dalam hal ini hasil lompat jauh, di mana praktek olahraga atau latihan pada umumnya melibatkan berbagai metode latihan. Kemampuan melompat seseorang seorang tergantung dari beberapa faktor seperti : disiplin, kemampuan penguasaan teknik, taktik, persiapan mental, dan kemampuan fisik. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling utama untuk mendukung peningkatan prestasi lompat jauh adalah kemampuan teknik melakukan lompat jauh baik dari ancangancang/awalan, melayang dan mendarat. Khususnya teknik melakukan awalan lari cepat atau sprint. Agar lari cepat atau sprint dapat maksimal maka yang perlu diperhatikan adalah komponen daya ledak otot tungkai, yang sifatnya memebtuhkan gabungan kekuatan dan kecepatan. Kebanyakan cabang olahraga membutuhkan kekuatan dan kecepatan termasuk lari dan lompat. Awalan atau berupa lari sprint sebelum bertumpu merupakan salah satu teknik dasar dalam lompat jauh yang banyak manfaatnya, karena hasil akhir lompat jauh akan dilihat katika dia melakukan ancang-ancang dan berlari. Untuk itu salah satu yang turut memberikan kontribusi dalam usaha memperoleh hasil lompat jauh yang maksimal adalah anacang-ancang berupa lari sprint, sehingga dengan adanya lari yang cepat 30 meter ini yang maksimal, akan mampu melakukan lompatan yang jauh dan menghasilkan prestasi yang memuaskan. Dari uraian-uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa dengan lari sprint 30 meter yang baik akan mendukung kemampuan melakukan lompatan yang baik dan menghasilkan jarak lompatan
19 yang jauh. Dengan demikian penulis berasumsi, lari sprint 30 meter mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil lompat jauh. 2.3 Hipotesis Berdasarkan uraian teori dan kerangka berfikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini dirimuskan sebagai berikut: Ada Hubungan Antara lari 30 Meter dan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Hasil Lompat Jauh Pada Siswa Putra Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Gorontalo.
Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh
Lompat Jauh A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dari cabang olahraga atletik yang paling populer dan paling sering dilombakan dalam kompetisi kelas dunia, termasuk Olimpiade.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh
1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun
Lebih terperinciLompat jangkit ( Triple Jump ) 1
Lompat Jangkit Lompat jangkit (triple jump), di Indonesia dalam perlombaan adalah (hop step jump) atau lompat jangkit. Dimana lompatan terdiri dari sebuah jingkat (hop), sebuah langkah (step), dan sebuah
Lebih terperinciLatihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas
Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh
Lebih terperincimelalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Atletik merupakan istilah dalam olahraga yang berasal dari bahasa yunani yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pembelajaran atletik di sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat atletik Pembelajaran atletik di sekolah sangat penting dikarenakan cabang atletik sering diperlombakan. Atletik itu sendiri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Atletik Menurut Mukholid, (2004:100) bahwa istilah atletik berasal dari kata athlon (bahasa Yunani) yang artinya berlomba atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan dasar dari seluruh gerakan olahraga. Oleh karena itu atletik menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Gaya Jongkok a. Pengertian Lompat Jauh Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau
Lebih terperinciLARI JARAK PENDEK (SPRINT)
LARI JARAK PENDEK (SPRINT) Lari jarak pendek (sprint) adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh/maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh. Kelangsungan gerak pada sprint
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2)
6 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Jasmani Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2) mengatakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan jasmani Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian pendidikan jasmani, salah satu diantaranya Engkos Kosasih (1995 : 2) mengatakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Kecepatan Lari a. Pengertian Kecepatan Lari Lari merupakan salah satu nomor dalam atletik, yang terdiri dari empat tahap yaitu menumpu ke depan, mendorong, pemulihan,
Lebih terperinciBERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. SMK Negeri 1 Kediri
Lompat Jauh Kelas XI sem. 1 STANDAR Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya DASAR Mempraktikkan keterampilan atletik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga. Jenis latihan ini telah dikenal dan sering digunakan oleh sebagian besar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Pengertian Atletik Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis yaitu jalan, lari, lompat, dan lempar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakangerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan lempar (Eddy Purnomo, 2007:1).
Lebih terperinciMETHODIK DASAR GERAK ATHLETIK
METHODIK DASAR GERAK ATHLETIK Oleh Drs. H.M.Husni Thamrin, M.Pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA METHODIK ATHLETIK Mengajar Gerak Dasar Atletik 1. Atletik merupakan aktivitas jasmani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dibidang ilmu dan teknologi serta dibidang lainnya termasuk olahraga. Olahraga adalah salah
Lebih terperinciA. Daya Tahan dan Kekuatan Otot
Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik sebagai cabang olahraga paling tua di dunia merupakan induk dari semua cabang olahraga, maka tidak mengherankan sering disebut sebagai the mother of
Lebih terperinciLOMPAT JANGKIT. B. Pengertian Lompat Jangkit (Triple Jump)
LOMPAT JANGKIT A. Sejarah Lompat Jangkit Triple melompat, atau paling tidak melibatkan tiga varian melompat satu demi satu, berakar pada Olimpiade Yunani Kuno, dengan catatan yang menunjukkan para atlet
Lebih terperinciBerbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini
Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.
Lebih terperinciTOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH
TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.
Lebih terperinciBAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya
Lebih terperinciMAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH
MAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pedidikan Jasmani, dan Kesehatan Disusun oleh Nitya Nurul Fadilah Kelas 12.IPA 4 SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Lompat Jauh a. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat,
Lebih terperinciLOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra
LOMPAT JANGKIT Definisi lompat jangkit : Lompat jangkit disebut juga lompat-lompat tiga, karena dilakukan dengan tiga lompatan yaitu jingkat (hop), langkah (step), lompat (jump) atau jingkat langkah lompat.
Lebih terperinci2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam event lomba sama yaitu melompat sejauh mungkin. Prestasi Lompat semangkin
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
46 Lampiran 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SD Negeri 2 Sawah Lama Bandar Lampung Mata Pelajaran : Pendidikan jasmani Olahraga dan kesehatan Kelas/Semester : 5/2 Pertemuan :
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis Lopmpat Jauh Gaya Menggantung 1. Lompat Jauh Olahraga lompat jauh terdiri dari dua kata, yaitu lompat dan jauh. Lompat berarti bergerak dengan mengangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atletik di ambil dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang artinya bertanding atau berlomba, menurut Syarifuddin (1992: 2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon
Lebih terperinciBAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh
15 BAB II HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MENGGUNAKAN ALAT BANTU BAN BEKAS DAN KARDUS A. Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompatdalam cabang olahraga atletik. Lompat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. memberikan keuntungan dalam jangkauan langkahnya, hal ini dikarenakan. melakukan berbagai macam gerak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik 1. Hakikat Panjang Tungkai Seorang olahragawan yang memiliki proporsi badan tinggi biasanya diikuti dengan ukuran tungkai yang panjang, meskipun hal itu tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendukung kehidupan manusia yang sehat dan berkualitas adalah melalui olahraga. Hal ini disebabkan karena kondisi jasmani dan rohani yang kuat akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar Sekolah berfungsi menciptakan lingkungan belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan, kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak jaman peradaban manusia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh
PP 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan cabang olahraga tertua, karena gerakan-gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciterdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani
Gerak Berirama Gerak berirama disebut juga gerak ritmik. Gerak ini dilakukan dalam gerakan dasar di tempat. Contoh dari gerakan yang berirama adalah gerak jalan, menekuk, mengayun, dan sebagainya. Ayo
Lebih terperinciH. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau mengumpulkan berbagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, gerakan dalam atletik merupakan gerakan yang dilakukan dalam kehidupan
Lebih terperinciMENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI)
MENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI) Titin Kuntum Mandalawati, M.Or PGSD IKIP PGRI Madiun titinmandalawati@yahoo.com ABSTRAK Lompat jauh merupakan suatu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE. straddle.(farida Mulyaningsih dkk, 2010:64)
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. HAKEKAT LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE Lompat tinggi termasuk cabang olahraga atletik nomor lompat. Untuk pemula, lompat tinggi yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga saat ini cukup mengembirakan buktinya dapat dilihat banyaknya masyarakat melakukan olahraga pada pagi
Lebih terperinciSejarah Lempar Lembing
Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia secara terus menerus melasanakan pembangunan di segala bidang termasuk pembinaan di bidang olahraga. Melalui
Lebih terperinciBAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117
BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan
Lebih terperincibab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang
bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang meloncat menggiring setiap hari kamu
Lebih terperinciPermainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli
B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita
Lebih terperinciHUBUNGAN LARI 60 METER DENGAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KEDUNGWUNI TAHUN PELAJARAN 2008/2009
HUBUNGAN LARI 60 METER DENGAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 KEDUNGWUNI TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk mencapai gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan
Lebih terperinciLAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan
LAMPIRAN 7 Prosedur Pelaksanaan Tes 1. Tes Daya Tahan (Endurance) menggunakan Balke Test Prosedur tes : a. Tujuan untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2
Lebih terperinciPendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik nasional maupun internasional. Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu alat dalam pendidikan yang dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menjadi manusia secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. olahraga yang diperlombakan dan meliputi nomor-nomor lompat jauh lari, lempar,
2.1. Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Atletik BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS Menurut pendapat dari Syarifuddin (1992: 2), atletik adalah satu cabang olahraga yang diperlombakan dan meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba yang sangat menarik untuk disaksikan. Dari beberapa nomor tersebut, lompat jauh adalah salah
Lebih terperinciMemperagakan teknik dasar permainan dan olahraga berdasarkan konsep yang benar dan memiliki sikap serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Kelas VII PERMAINAN DAN OLAHRAGA ATLETIK Standar Kompetensi: Memperagakan teknik dasar permainan dan olahraga berdasarkan konsep yang benar dan memiliki sikap serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Menurut Mochamad Djumidar (2004: 65) lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suati titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terdiri atas nomor lari, jalan, tolak dan lempar. Pada nomor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu bagian dari nomor lompat dalam olahraga atletik. Ada banyak pakar yang mengartikan lompat jauh, diantaranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pendidikan jasmani di sekolah harus ada usaha ke arah perbaikan metode melatih dalam kemampuan gerak siswa. Perbaikan metode dalam proses belajar melatih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meroda merupakan salah satu gerak dasar yang kompleks, karena dalam melakukan gerakan meroda memerlukan berbagai aspek, seperti fisik antara lain kekuatan, keseimbangan
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi
PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi para pemuda untuk berlari, melompat dan melempar. Permainan dengan bentuk
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa
Lebih terperinciYan Indra Siregar. Abstrak
120 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLIDE JUMP SPRINT DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH LATERAL MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LARI 100 METER PADA MAHASISWA PKO STAMBUK 2014 TAHUN 2016
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATU ACARA PERKULIAH (SAP) Kode dan Mata Kuliah : PO 402. DIDAKTIK D METODIK PENGAJAR ATLETIK (2 SKS) Topik Bahasan : Pengertian didaktik dan metodik pengajaran atletik. serta karakteristik dan struktur
Lebih terperinciAbdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang perlu mendapat perhatian, pembinaan, dan pengembangan serta peningkatan prestasi. Peningkatan ini perlu, karena atletik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena,
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat kangkang merupakan unsur keterampilan gerak manipulatif karena, selain unsur kelincahan untuk melewati rintangan berupa peti lompta (box), juga didukung
Lebih terperinciRINGKASAN MATERI. Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan :
RINGKASAN MATERI A. Pola Gerak Dasar Anak Usia Dini Pengembangan gerak dasar adalah merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan : 1. Proses pengembangan syaraf
Lebih terperinciTolak Peluru. Presented By Suci Munasharah
Tolak Peluru Presented By Suci Munasharah A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Daya Ledak Otot Tungkai a. Pengertian Daya Ledak Daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosive. Daya ledak menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi aktivitas manusia berupa sikap, tindakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kajian Teori 1. Hakikat Kecepatan Upaya pencapaian prestasi atau hasil optimal dalam berolahraga, memerlukan beberapa macam penerapan unsur pendukung keberhasilan seperti kecepatan.
Lebih terperinci1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat
Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH Zukrur Rahmat 1 Abstrak Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Pendidikan Jasmani BAB II KAJIAN PUSTAKA Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang tidak hanya mencakup aspek fisik, tetapi terdapat beberapa aspek lain yang dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pendekatan ilmiah sangat diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Untuk meningkatkan olahraga diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Asrama PPLP Sumatera Utara di Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal 2.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Istilah atletik berasal dari kata athlon(bahasa yunani) yang berarti berlomba
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Hakikat Atletik Istilah atletik berasal dari kata athlon(bahasa yunani) yang berarti berlomba atau bertanding, istilah lain yang menggunakn kata atletik adalah
Lebih terperinciBAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG
BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG bab 1 gerak dasar sumber www.sdialazhar14.wordpress.com tanggal 11 Juni 2009 kata kunci berjalan
Lebih terperinciNama Sekolah : SMA KARYA PEMBANGUNAN : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : Pertemuan pertama
46 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah : SMA KARYA PEMBANGUNAN Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X / 1 Pertemuan : Pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. namun dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani
Lebih terperinciTES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI) Pengantar : Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen
Lebih terperinciATLETIK. Bahan Belajar Mandiri
ATLETIK Bahan Belajar Mandiri PENDAHULUAN Atletik menjadi salah satu kegiatan primadona dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam setiap kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata penthatlon yang terdiri atas kata
A. Kajian Teoritis 1. Hakikat Atletik BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS Muhajir,( 2006:35) Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)
LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi
Lebih terperinci