Prosedur dan hubungan antar pendekatan pada pembentukan proses titik 6 Mat 14OP Elis Ratna Wulan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Prosedur dan hubungan antar pendekatan pada pembentukan proses titik 6 Mat 14OP Elis Ratna Wulan"

Transkripsi

1 Bidang Ilmu : MATEMATIKA Ruang : Rancage 1 (Lantai 4) 1 Mat 8OP Imanuel M R Smooth Isotonic Regression 2 Mat 9PO Sukono Global optimisasi untuk portofolio investasi Mean Cvar di bawah model aset liabilitas dengan menggunakan algoritma Greedy Search 3 Mat 10OP Saras Ayu H Enkripsi citra digital dengan menggunakan fungsi Chaos Sine Map 4 Mat 11OP Julita Nahar Menentukan waktu penggantian optimum salah satu komponen mesin pada bus penumpang damri dengan model Age Replacement 5 Mat 13OP Rini Cahyandari Prosedur dan hubungan antar pendekatan pada pembentukan proses titik 6 Mat 14OP Elis Ratna Wulan Model EOQ Fuzzy untuk barang terdeteriorasi dengan kondisi shortage diperbolehkan 7 Mat 16OP Lita Cecillya Model Autoregressive Integrated Exogenous dan penerapannya pada data curah hujan 8 Mat 17OP Nelson N Pengembangan model Gstar Arch dan prosedur penaksiran parameter menggunakan Splus 9 Mat 18OP Endang R Fungsi Mittag Leffler sebagai alternatif untuk mencari solusi persamaan diferensial fraksional 10 Mat 20OP Marisa Yulistiana Model optimisasi penjadwalan mata kuliah dengan metode hungarian (studi kasus di departemen matematika FMIPA Unpad) Bidang Ilmu : MATEMATIKA Ruang : Ruang Rapat LPPM (Lantai 4) 1 Mat 1OP Umi Kalsum Pengembangan soal matematika model trends international mathematics and scince study (TIMSS) materi aljabar kelas VIII 2 Mat 2PO Abdul Aziz Metode beda hingga Crank Nicholson pada perhitungan harga opsi asia 3 Mat 3OP Didi Suhaedi Analisis kemampuan memahami materi aljabar sekolah dan disposisi matematis guru sekolah dasar 4 Mat 4OP Rezki Yurika C Pengembangan multimedia interaktif pada materi vektor di kelas XI SMK 5 Mat 5OP Tesi Aryanti Pengembangan soal Open Ended pokok bahasan segi empat untuk mengetahui penalaran matematika siswa kelas VII SMP 6 Mat 6OP Adi Fu Tazakka A Penerapan model pembelajaran kooperative tipe TGT (team games tournament) di kelas X IPA SMA Negeri 10 Palembang 7 Mat 7OP Neneng Khairani Analisis kemampuain penalaran matematika siswa SMA kota Palembang 8 Mat 12OP Dianne Amor Peran matematika dalam pembangunan yang berkelanjutan 9 Mat 15OP Idda Mawaddah Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif materi limit fungsi aljabar 10 Mat 19OP Hendra Setiawan Turunan orde pecahan dan tinjauan kekonvergenan barisan fungsi turunan orde pecahan

2 Bidang Ilmu : KIMIA Ruang : Bale Rucita 1 (Lantai 1) Ki 21OP Karakterisasi fisiko kimia tepung biji nangka (Artocarpus Ade Heri Mulyati heterophyllus) dengan penggilingan basah dan kering dalam upaya diversifikasi pangan fungsional 2 Ki 24OP Aktivitas senyawa dari Buah Merah (Pandanus conoideus lam.) Harold Eka A terhadap Enterococcus faecalis ATCC Ki 27OP Isolasi senyawa dan uji aktivitas antibakteri umbi tumbuhan Boima Situmeang Sarang Semut (Myrmecodia pendans) 4 Ki 28OP Konstruksi dan optimasi gen pretrombin 2 manusia untuk Soronom Silaban produksi dan pemurnian trombin sebagai komponen lem fibrin Ki 32OP Bioaktivitas senyawa asamh dan β sitosterol isolat dari Hydroid Eva Johanes aglaophenia cupressina Lamoureoux sebagai bahan antimokroba pada bakteri Staphilococcus aureus dan jamur Aspergillus flavus 6 Ki 33OP Studi ab initio senyawa dopamin dan metil katekol sebagai zat Soni Setiadji pewarna untuk aplikasi sel surya tersensitasi zat pewarna (DSSC) Ki 34OP Pengaruh ekstrak daun Medang Perawas (Litsea odorifera val.) Dewi Handayani terhadap tukak lambung Mus musculus dan karakterisasi gugus fungsi dengan spektroskopi FTIR 8 Ki 36OP Variasi konsentrasi iptg pada ekspresi gen Pretrombin 2 DI Rizky Rhimadania Escherichia coli ArcticExpress(DE3) menggunakan vektor ptwin1 9 Ki 38OP Isolasi senyawa dari daun Ki Encok (Plantago zeylanica) dan Euis Julaeha aktivitasnya terhadap bakteri penyebab penyakit mulut dan gigi 10 Ki 40OP Analisis gizi biskuit fortifikasi ekstrak kulit buah manggis (Garcinia Nenden Indrayati mangostana L) berdasarkan pemanggangan Bidang Ilmu : KIMIA Ruang : Bale Rucita 2 (Lantai 1) 1 Ki 22OP Totok Eka Suharto Pembuatan dan karakterisasi karbon aktif tersulfonasi dari cangkang sawit sebagai katalis hidrolisis selulosa tandan kosong kelapa sawit 2 Ki 23OP Uji Pratomo Sifat bioadsorpsi daun Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) terhadap logam kadmium dan kromium 3 Ki 25OP Titin Sofyatin Pelarutan senotim menggunakan akuaregia dan pemisahan unsur tanah jarang dengan metode pengendapan 4 Ki 26OP Anni Anggraeni Pelarutan monasit dalam sistem tertutup dengan menggunakan basa serta pemisahan unsur tanah jarangnya 5 Ki 29OP Mochamad Zen Sintesis hidrotalsit MG/FE/AL/CE dengan metode kopresipitasihidrotermalpada berbagai suhu kalsinasi 6 Ki 30OP Muhdarina Aplikasi koagulan cair Al Fe berbasis lempung alam pada pengolahan air gambut: efek temperatur kalsinasi dan pelindian 7 Ki 31OP Rubianto A Lubis Nisbah daya oksidasi Pt Vs Fe dalam proses MEO 8 Ki 35OP Salastri Rohiat Analisis kimia tanah dengan perangkat uji tanah kering (PUTK) untuk rekomendasi pemupukan tanaman kedelai (Glycine max, linn.) di kabupaten Bengkulu Selatan 9 Ki 37OP Solihudin Sintesis silikalit 1 menggunakan bahan dasar abu sekam padi dari pembakaran bata dan karakterisasinya 10 Ki 39OP Iman Rahayu Penambahan polianilin untuk meningkatkan konduktivitas baterai LiFePO 4

3 Bidang Ilmu : FISIKA & GEOFISIKA Ruang : Ruang Rapat (Lantai 1) 1 Fi 41OP Riesma Tasomara Studi penumbuhan single kristal sistem spin ferromagnetik satu dimensi (1D) RbFeCl 3 Pengaruh penambahan bahan manetik fe terhadap nilai reduksi 2 Fi 42OP Siska Pratiwi oksigen dan struktur kristal bahan superkonduktor Eu1.85+yCe0.15 ycu1 yfeyo4+α δ 3 Fi 43OP Yayah Yuliah Sintesis dan karakterisasi nanopartikel ZnO 4 Fi 44OP Tuti Susilawati Sintesis dan karakterisasi poli(glymo) cerium untuk bahan proteksi korosi pipa baja karbon 5 Fi 45OP Marrisa Alrinkha Rancang bangun solar water heater dan pelat absorber untuk pemanfaatan panas buangan panel surya 6 Fi 46OP Erna Rusliana MS Pengaruh variasi frekuensi, beban dan tegangan terhadap gelombang kotak pada desain sensor kapasitansi 7 GF 47OP Asep Harja Virtual Drilling Resistivity Chargebiliy (VD RES CHARG) untuk pendugaan jenis mineral 8 GF 48OP Kartika Hajar K Studi awal identifikasi pencemaran pada tanah permukaan akibat kendaraan bermotor 9 Fi 49OP Julaeha Mabud Pengaruh variasi capasitor dan tegangan terhadap gelombang sinus pada desain sensor kapasitansi 10 Fi 50OP M. Taufik Desain dan simulasi DC DC converter untuk rumah DC Unpad Bidang Ilmu : BIOLOGI Ruang : Rancage 2 (Lantai 4) 1 Bio 52OP Erna Rusliana Penentuan kodisi proses terbaik pembuatan biofoam dari limbah pertanian lokal aluku utara 2 Bio 53OP Reginawati H Inokulan cair Azotobacter berbasis molase untuk menekan kerusakan tanaman sawi akibat infestasi Rhizoctonia solani 3 Bio 54OP Fahruddin Pengaruh pemberian sedimen bakau dan sedimen rawa terhadap populasi bakteri pada air asam tambang Ida Indrawati Potensi antibakteri ekstrak etanol dan minyak atsiri buah paprika 4 Bio 57OP (Capsicum annum var. Grossum) terhadap bakteri Streptococcus pyogenes dan Klebsiella pneumoniae 5 Bio 58OP Nia Rossiana Optimisasi ph medium kultur untuk produksi biosurfaktan pada bakteri indigenous oily sludge 6 Bio 60OP Zaraswati D Studi berbagai sumber karbon sebagai bahan fermentasi probiotik dan aplikasinya pada pemeliharaan udang vaname di bak terkontrol 7 Bio 61OP Magdalena L Skrining aktivitas antibakteri dari bakteri simbion abalon tropis Haliotis asinina L. 8 Bio 68OP Nur Haedar Efektifitas produksi poli β hidroksi butirat (PHB) oleh isolat bakteri dari limbah pabrik gula pada beberapa sumber karbon dalam 9 Bio 71OP Zohrah Hasyim Isolasi dan karakterisasi bakteri simbion pada cacing tanah Lumbricus rubellus dari berbagai substrat 10 Bio 74OP Sri Rezeki R Karakterisasi probiotik asal sayuran bayam (Amaranthus tricolor L.) sebagai agen anti Helicobacter pylori

4 Bidang Ilmu : BIOLOGI Ruang : Rancage 3 (Lantai 4) 1 Bio 52OP Tonny Haryo Pengaruh perbedaan konsentrasi detergen terhadap perilaku Angganganggang sebagai bioindikator pencemaran sungai 2 Bio 63OP A. Masniawati Pemuliaan tanaman padi aromatik lokal kabupaten Enrekang Sulawesi selatan 3 Bio 65OP Rosana Agus Kloning gen Pab Mycobacterium tuberculosis ke vektor ekspresi pqe30 sebagai antigen untuk kit diagnostik tuberkulosis laten 4 Bio 67OP Sjafaraenan Hubungan nutrisi kekerangan dengan gen folikel stimulating hormonreseptor pada wanita perimenopause Sri Suhadiyah Korelasi kondisi daun terhadap kadar Pb, dan klorofil daun Hibiscus 5 Bio 72OP tiliaceus L. dan Swietenia macrophylla King.) di kampus Universitas Hasanuddin Makassar Juhriah Keragaman genetik generasi 1 selfing jagung lokal Tana Toraja Sulawesi 6 Bio 73OP Selatan dan karotenoid syn 3 asal Cimmyt berdasarkan marka molekuler simple sequence repeat (SSR) 7 Bio 75OP Madihah Pencegahan kebotakan akibat pemberian etoposid dengan menggunakan berbagai produk olahan kedelai (Glycine max (L.) Merr.) 8 Bio 76OP Nining R Pengaruh pemberian limbah padat penyamakan kulit terhadap struktur hati mencit (Mus musculus L.) Desak Made M Aktivitas ekstrak etanol dan senyawa spinasterol daun Senggugu 9 Bio 79OP (Clerodendron serratum L.) dalam menurunkan kadar kolesterol total serum Mencit (Mus musculus) jantan 10 Bio 80OP Asri Peni W Studi molekular dari gen pengkode pektinase (PGA) pada Rhizopus sp. Bidang Ilmu : BIOLOGI Ruang : Rancage 4 (Lantai 4) 1 Bio 51OP Johan Iskandar Studi keanekaan jenis dan populasi burung di kawasan Bandung Timur 2 Bio 55OP Suryana Studi komparatif kekerabatan dan keanekaragaman jenis tumbuhan paku (Pteridophyta) di sekitar kawah di beberapa gunung di Jawa Barat 3 Bio 56OP Eddy S Kandungan gizi ikan Nila Oreochromis niloticus asal kabupaten Soppeng dan kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 4 Bio 59OP Ratna Santi Potensi fungi indigenus asal tailing lahan pasca tambang timah dalam kemampuan ketahanan terhadap logam dan menghasilkan hormon 5 Bio 62OP Rose O.S.E. M Mysida Mesopodopsis sebagai bahan pembuat terasi 6 Bio 64OP Nana Mulyana Efektivitas inokulan mikroba terpilih berbasis kompos iradiasi terhadap degradasi TPH di dalam tanah tercemar lumpur minyak bumi 7 Bio 69OP Dody P Status konservasi dan endemisitas burung di daerah pesisir Halmahera Timur propinsi Maluku Utara 8 Bio 70OP Irma Andriani Potensi ikan medaka, Oryzias sp sebagai hewan uji dan bioindikator pencemaran 9 Bio 77OP Inggit Winarni Potensi bakteri heterotrofik dalam mengurangi tingkat pencemaran perairan tawar 10 Bio 78OP Ruhyat P Populasi minimum lestari Rusa Timor (Cervus timorensis) di savana sadengan taman nasional Alas Purwo

5 Bidang Ilmu : Statistika Ruang : Ruang Rapat Bersama (Lantai 2) 1 Stat 81OP Candra Agus S Analisa statistik keragaman dan indikasi perubahan sosial ekonomi masyarakat Madura pasca Suramadu bagi perkembangan Madura dengan manova dan factor analysis method 2 Stat 82OP Siti Subanti Konsumsi pariwisata pada rumah tangga di provinsi Jawa Tengah (studi data susenas 2008/09) 3 Stat 83OP Dwi Susanti Perhitungan premi dengan laju transisi konstan dan cadangan klaim asuransi 4 Stat 84OP Renny Elfira W Calendar anomaly in the netflow of currency of Indonesia: time series analysis 5 Stat 85OP Entin Hartini Pengembangan perangkat lunak analisis ketidakpastian pada perhitungan struktur material 6 Stat 86OP M Masjkur Perbandingan fungsi respons stokastik hasil kedelai terhadap pemupukan kalium 7 Stat 87OP I Gede Nyoman M.J Perbandingan metode pemetaan penyakit dengan simulasi Monte Carlo 8 Stat 88OP Jadi Suprijadi Datamining pada database Espacenet menggunakan Matheo Patent Bidang Ilmu : Teknik Informatika Ruang : Ruang Rapat WR (Lantai 2) 1 Ti 89OP R. Sudrajat Analisis optimisasi Query Tree dalam data base terdistribusi 2 Ti 90OP Mike Susmikanti Optimasi tegangan sisa pada pengelasan bahan menggunakan algoritma genetik 3 Ti 91OP Juli Rejito Optimasi Query Cbir Database citra berukuran besar menggunakan klaster indeks k means 4 Ti 92OP Asep Solahudin Aplikasi gelombang otak pada lampu led menggunakan mindflex 5 Ti 93OP Setiawan Hadi Pemanfaatan dewa framework untuk deteksi dini kanker kulit pada citra biomedis 6 Ti 94OP Atje Setiawan A Penerapan indeks moran untuk data akreditasi sekolah di Jawa Barat

6 DATA PESERTA PRESENTASI POSTER Bidang Ilmu : MATEMATIKA 1 Mat 01PP D. Chaerani Model optimisasi untuk masalah strategi vaksinasi dengan menggunakan pendekatan metode titik interior Penerapan model belajar aktif tipe Group to Group Exchange (GGE) pada 2 Mat 02PP Oktarina Tri Utami pembelajaran geometri di kelas VII SMP Islam Az Zahrah 2 Palembang 3 Mat 03PP Dewi Sartika Keefektifan penggunaan Social Media Edmodo dalam pembelajaran matematika 4 Mat 04PP Ema Carnia Suatu tinjauan Perfect Codes pada Hamming Metric 5 Mat 05PP Aris Prasetya Model optimisasi perencanaan produksi rantai pasok loop tertutup dengan tingkat permintaan dan pengembalian produk yang tidak tentu menggunakan metode wolfe 6 Mat 06PP Ayudia Permata Sari Pengaruh pendidikan matematika realistik indonesiaterhadap pemahaman konsep siswa pada materi untung dan persentase untung di kelas VII SMP Negeri 9 Palembang 7 Mat 07PP Siti Wahyuningsih Enkripsi citra digital dengan menggunakan fungsi chaos skew tent map 8 Mat 08PP Dwi Susanti Manfaat dan kewajiban akuarial dengan laju transisi tak konstan berdasarkan tingkat suku bunga 9 Mat 46PP Eddy Djauhari Pemecahan persamaan diferensial non homogen tingkat dua dengan koefisien konstan menggunakan fungsi green Bidang Ilmu : KIMIA 1 Ki 09PP Herlan Herdiawan Pembuatan resin berbasis epoksi termodifikasi poliuretan dengan dan tanpa penambahan katalis dibutil tin dilaurat 2 Ki 10PP Meilinah Hidayat Aktivitas lipase tertinggi pada kombinasi fraksi air ekstrak kedelai Detam 1 dan daun Jati Belanda Studi produksi virgin coconut oil (VCO) dengan cara fermentasi menggunakan Sadiah Djajasoepena 3 Ki 11PP campuran Rhizopus oligosporus, Saccharomyces cerevisiae dan Neurospora sitophila 4 Ki 12PP Putri P Pengolahan limbah cantinamipa dengan proses adsorpsi menggunakan batang pisang dan ampas Teh 5 Ki 13PP Sijani Prahastuti Efek ekstrak etanol kedelai Detam 1, daun Jati Belanda dan kombinasinya terhadap kadar kolesterol total tikus wistar jantan dan sel kultur HEPG 2 6 Ki 30PP Lena Damongilala Isolasi senyawa antioksidan pada alga laut Eucheuma spinosum 7 Ki 32PP Verly Dotulong Isolasi senyawa antioksidan pada alga laut (laurencia troni) dari perairan Sulawesi Utara Penurunan konsentrasi tembaga dan asam asetat dalam limbah laboratorium 8 Ki 33PP Nina Andhini Pratiwi kimia universitas padjadjaran dengan penggunaan ampas teh 9 Ki 36PP Tati Herlina Senyawa antimalaria dan uji toksisitas subkronis dari daun Erythrina variegata (Leguminosae) 10 Ki 37PP Shabarni Gaffar Sub Kloning Gen α amilase Saccharomyces fibuligera (Sfamy) dalam inang Escherichia coli Cloning of Saccharomyces fibuligera a amylase gene (Sfamy) in Escherichia coli 11 Ki 38PP Yeni Wahyuni Hartati Biosensor dna secara voltammetri untuk penentuan kadmium(ii) menggunakan elektrode grafit pensil 12 Ki 39PP Juliandri Potential energy surfaces of reaction of F + with O 3 Analisis senyawa metabolit sekunder dan uji toksisitas ekstrak daun Bawang 13 Ki 44PP Meiske S. Sangi Laut (Proiphys amboinensis (L.) Herb.) 14 Ki 45PP Atiek Rostika N Ekstraksi silika dari sekam padi dengan metode presipitasi dan aplikasinya sebagai pelapis hidrofobik 15 Ki 47PP Tiara Arindy Isolasi senyawa dari daun tumbuhan gambir (Uncaria gambir Roxb.)

7 16 Ki 48PP Zenith Putri Dewianti Pengaruh ph dan kecepatan alir pada pemisahan enansiomer ofloksasin melalui pembentukan diastereoisomer dengan L isoleusin secara kromatografi cair kinerja tinggi 17 Ki 49PP Iwan Hastiawan Pemisahan dan penentuan konsentrasi unsur besi dari batuan kalkopirit tasikmalaya dengan menggunakan Armfield UOP4 solid liquid extraction unit 18 Ki 50PP Indah Permata Yuda Terpenoid dari umbi tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendans) yang beraktivitas antikanker ovarium SKOV 3 19 Ki 51PP Hilmana Radhia P Isolasi senyawa terpenoid dari umbi sarang semut (Myrmecodia pendans Merr. & L.M. Perry) 20 Ki 47PP Tiara Arindy Isolasi senyawa dari daun tumbuhan gambir (Uncaria gambir Roxb.) 21 Ki 53PP Rustaman Studi interaksi antara kation klor dengan molekul ozon menggunakan metode komputasi semi empirik 22 Ki 54PP Noni Liza Muliza Analisis korosi retak tegang baja ST 40 dalam lingkungan H 2O, NaCl 3,5%, dan Na 2SO 4 3,5% 23 Ki 55PP Vanda Selvana Kamu Analisis in silico protein MatK tanaman Leilem (Clerodendrum minahassae) Bidang Ilmu : FISIKA 1 Fi 14PP H. S. Nusa 2 Fi 15PP Dadan Suhendar 3 Fi 16PP Siti Halimah T 4 Fi 57PP Setiadi Identifikasi gugus fungsi silicone oil 5500 CST sebagai cairan tamponade pada bedah vitreoretina Pengaruh perlakuan anealing terhadap kandungan oksigen dan kualitas bahan superkonduktor doping elektron Eu2 yceycuo4+α δ Pengaruh Capping Molekul Squaraine terhadap sifat optik material campuran polimer Poli(3 Heksiltiofen):Zinc oksida nanopartikel (P3HT:ZnO NP) Heat flux sebagai dasar perhitungan tegangan panas aplikasi pada material SS 304 Bidang Ilmu : BIOLOGI 1 Bio 17PP Muhammad Iqbal P Isolasi dan karakterisasi bakteri asam laktat dari tempe bosok 2 Bio 18PP Budi Irawan Jenis jenis tumbuhan pesisir di wilayah Oba dan Oba Tengah Halmahera Maluku Utara 3 Bio 19PP Alberta Widhi A. Putri Struktur komunitas lamun di pantai pancur taman nasional Alas Purwo 4 Bio 20PP Dirga Sapta Sara Peningkatan populasi Bradyrhizobium di rizosfer dan pertumbuhan vegetatif kedelai melalui aplikasi eksopolisakarida Azotobacter 5 Bio 21PP Wanda Irawan Pengolahan limbah daun kering dan kulit ganyong dengan sedimen selokan sebagai sumber biogas 6 Bio 22PP Nurwinda Ekawati Efektivitas ragi tempe berbahan tepung Ganyong terhadap produksi tempe 7 Bio 23PP Lenna Lisbeth Minarno Potensi flaxseed oil sebagai obat pengering luka pada mencit penderita diabetes 8 Bio 24PP Wulandari Fitria Analisis vegetasi indikator kondisi ekosistem hutan alam: Studi kasus ekosistem Sartika hutan pengunungan sub Montana Kawah Putih Gn Patuha Ciwidey Jawa Barat Pengaruh faktor lingkungan terhadap vegetasi tumbuhan bawah: Studi kasus 9 Bio 25PP Fithriya Karimah ekosistem hutan pengunungan sub Montana Kawah Putih Gn Patuha Ciwidey Jawa Barat 10 Bio 26PP Rahayu Apriyanti Uji fitokimia pada tumbuhan obatdi triangulasi sadengan taman nasional Alas Purwo 11 Bio 27PP Nurullia Fitriani Penggunaan filtrat daun dan biji sirsak (Annona muricata L.) sebagai bahan pengawet kayu terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes sp.)

8 12 Bio 31PP Hilyati Melida Putri Pengaruh konsentrasi pakan hijauan Sorghum terhadap fermentasi cairan rumen kerbau secara in vitro 13 Bio 40PP Eddyman W. Ferial Kajian klinik intervensi pemberian nutrisi kerang darah Anadara granosa L. terhadap konsentrasi dan volume spermatozoa manusia Studi awal potensi antigenotoksik dari beberapa kultivar daun mangga pada 14 Bio 42PP Dhita A Ruspendi mencit (Mus musculus) yang diinduksi kadmium klorida 15 Bio 43PP Joko Kusmoro Identifikasi spora endomikoriza indigenous lahan terkontaminasi merkuri asal limbah emas Pongkor Bidang Ilmu : STATISTIKA 1 Stat 28PP Entin Hartini 2 Stat 29PP Entin Hartini 3 Stat 52PP Gatot Riwi 4 Stat 56PP Anik Purwaningsih Analisis ketidakpastian input pada perhitungan tegangan dan ketahanan fatik pipa Hotleg Tipe PWR Analisis ketidakpastian input pada perhitungan tegangan dan ketahanan fatik pada pipa Menentukan disability normal cost dengan mempertimbangkan foreign exchange rate Perhitungan fungsi dosis radial dan fungsi anisotropi sumber brakiterapi I 125 TIPE S01 menggunakan simulasi MCNPX Bidang Ilmu : GEOFISIKA 1 GF 34PP Bambang Wijatmoko 2 GF 41PP Marselina Sitinjak Pemetaan 3D dan monitoring potensi bencana longsor untuk daerah bandung utara dan sekitarnya Interpretasi data geolistrik untuk penentuan pola perlapisan atau sedimentasi bawah permukaan daerah aliran sungai Lok Ulo, Karangsambung Bidang Ilmu : TEKNIK INFORMATIKA 1 Ti 35PP Atje Setiawan Abdullah Pemetaan hasil akreditasi sekolah di provinsi jawa barat menggunakan korelasi moran

Daftar Isi. Sambutan Ketua Panitia Seminar Nasional MIPA

Daftar Isi. Sambutan Ketua Panitia Seminar Nasional MIPA Daftar Isi Daftar Isi... Sambutan Rektor Unpad... Sambutan Ketua Panitia Seminar Nasional MIPA 2014... Air Pollution and Perception-Based Averting Behavior The Case of The Jinchuan Mining Area, China...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman sawi merupakan jenis sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menurut Hamli (2015) salah satu jenis tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia karena rasa dan aromanya. Minuman ini di gemari oleh segala umur secara turun temurun.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011).

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya usia harapan hidup di beberapa negara termasuk Indonesia berpotensi menimbulkan sejumlah masalah kesehatan karena pada usia senja organ-organ tubuh mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Silika merupakan unsur kedua terbesar pada lapisan kerak bumi setelah oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai dari jaringan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan

I. PENDAHULUAN. endemik di Indonesia (Indriani dan Suminarsih, 1997). Tumbuhan-tumbuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keanekaragaman hayatinya dan menduduki peringkat lima besar di dunia dalam hal keanekaragaman tumbuhan, dengan 38.000 spesies

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat telah mendorong terjadinya perubahan pola konsumsi makanan dan minuman. Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau proses produksi baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini jamur yang sangat populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan bahan tambahan yang dibutuhkan oleh tumbuhan seperti halnya manusia yang membutuhkan makanan untuk energi, tumbuh dan berkembang. Pupuk dapat menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) sering disebut tanaman kehidupan karena bermanfaat bagi kehidupan manusia diseluruh dunia. Hampir semua bagian tanaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, disebabkan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan cadangan BBM semakin berkurang, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Industri mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungan, karena dalam prosesnya akan dihasilkan produk utama dan juga produk samping berupa limbah produksi, baik limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan energi berupa bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil seperti solar, bensin dan minyak tanah pada berbagai sektor ekonomi makin meningkat, sedangkan ketersediaan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A PEMANFAATAN LIMBAH AIR LERI BERAS IR 64 SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SIRUP HASIL FERMENTASI RAGI TEMPE DENGAN PENAMBAHAN KELOPAK BUNGA ROSELLA SEBAGAI PEWARNA ALAMI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : PUJI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat TINJAUAN PUSTAKA Ekosistem Air Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat di daratan, perairan lepas pantai (off shore water) dan perairan laut. Ekosistem air yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya tongkol jagung tersebut umumnya dibuang begitu saja, sehingga hanya akan meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004).

I. PENDAHULUAN. zat kimia lain seperti etanol, aseton, dan asam-asam organik sehingga. memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi (Gunam et al., 2004). 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enzim merupakan senyawa protein yang disintesis di dalam sel secara biokimiawi. Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan penting adalah enzim selulase. Enzim selulase

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. anorganik dan limbah organik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Limbah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah terpakai, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan dan lainlain. Limbah berdasarkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan substansi / bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk mengandung zat zat yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan baik udara, tanah, ataupun air banyak terjadi akibat dari aktivitas manusia. Menurut UU No.32 tahun 2009, yang dimaksud dengan pencemaran adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi ini memicu terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua orang mengenal alpukat karena buah ini dapat ditemukan di pasar-pasar setiap saat, tanpa mengenal musim. Menurut sejarahnya, tanaman alpukat berasal dari

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP

BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na + BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bentonit Bentonit merupakan salah satu jenis lempung yang mempunyai kandungan utama mineral smektit (montmorillonit) dengan kadar 85-95% bersifat plastis dan koloidal tinggi.

Lebih terperinci

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan yang terjadi pada suatu material bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu penyebabnya adalah korosi. Korosi adalah suatu kerusakan yang terjadi pada

Lebih terperinci

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup

Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lipida merupakan salah satu unsur utama dalam makanan yang berkontribusi terhadap rasa lezat dan aroma sedap pada makanan. Lipida pada makanan digolongkan atas lipida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Limbah merupakan hasil sisa produksi dari pabrik maupun rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan. Sisa hasil produksi tersebut jika tidak dimanfaatkan kembali akan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya. terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro yang

BAB V PEMBAHASAN. graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya. terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro yang 1 BAB V PEMBAHASAN Penelitian mengenai efek antifungi ekstrak etanolik seledri (Apium graveolens L.), kemangi (Ocimum bacilicum L.) serta campuran keduanya terhadap pertumbuhan Candida albicans in vitro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai sumber daya perkebunan yang berpotensi untuk dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah sampai dengan produk pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan karakteristik fisik dan kimianya, tanaman jagung (Zea mays) memiliki banyak kegunaan, berpotensi sebagai sumber bio energi dan produk samping yang bernilai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya. Salah satu bahan tambang yang banyak fungsinya yaitu batu bara, misalnya untuk produksi besi

Lebih terperinci

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan permintaan pasar yang terus meningkat. Menurut Trubus (2012), permintaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 AREN (Arenga pinnata) Pohon aren (Arenga pinnata) merupakan pohon yang belum banyak dikenal. Banyak bagian yang bisa dimanfaatkan dari pohon ini, misalnya akar untuk obat tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat meningkat di Indonesia, bahkan beberapa bahan alam telah diproduksi dalam skala besar. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Noor Azizah, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Noor Azizah, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Energi fosil khususnya minyak bumi merupakan sumber energi utama dan sumber devisa negara bagi Indonesia. Kenyataan menunjukan bahwa cadangan energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. yang aman dan beberapa spesies digunakan sebagai terapi dalam proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan bakteri asam laktat di dunia pangan dan kesehatan sudah banyak diaplikasikan. Dalam pengolahan pangan, bakteri ini telah lama dikenal dan digunakan, yaitu

Lebih terperinci

Media Kultur. Pendahuluan

Media Kultur. Pendahuluan Media Kultur Materi Kuliah Bioindustri Minggu ke 4 Nur Hidayat Pendahuluan Medium untuk pertumbuhan skala laboratorium umumnya mahal sehingga dibutuhkan perubahan agar dapat dipakai medium yang murah sehingga

Lebih terperinci

Daftar Peserta Pemakalah Seminar Nasional MIPA

Daftar Peserta Pemakalah Seminar Nasional MIPA Daftar Peserta Pemakalah Seminar Nasional MIPA No. Kode Abstrak Nama Judul Instansi 1 Mat 1OP Umi Kalsum Pengembangan Soal Matematika Model Trends International Mathematics And Scince Study (Timss)Materi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi berbasis fosil (bahan bakar minyak) di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk 23 tahun lagi dengan cadangan yang ada sekitar 9.1 milyar barel (ESDM 2006),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditumbuhkan dalam substrat. Starter merupakan populasi mikroba dalam jumlah 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fermentasi Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme (Suprihatin, 2010). Proses

Lebih terperinci

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang

dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki senyawa bioaktif metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa diantaranya memiliki sifat antibakteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioetanol merupakan salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi yang ramah lingkungan. Selain dapat mengurangi polusi, penggunaan bioetanol juga dapat menghemat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahan makanan pada umumnya sangat sensitif dan mudah mengalami penurunan kualitas karena faktor lingkungan, kimia, biokimia, dan mikrobiologi. Penurunan kualitas bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung

I. PENDAHULUAN. Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Jumlah pasar tradisional yang cukup banyak menjadikan salah satu pendukung tersedianya sampah khususnya sampah organik. Sampah organik yang berpeluang digunakan

Lebih terperinci

DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Nomor : Un.3.6/ HK.00.5/1318/2017 Tentang NARASUMBER SEMINAR PENELITIAN PENGUATAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan, karena selain dikonsumsi, juga digunakan dalam berbagai aktivitas kehidupan seperti memasak, mandi, mencuci, dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakterisasi Tepung Onggok Karakterisasi tepung onggok dapat dilakukan dengan menganalisa kandungan atau komponen tepung onggok melalui uji proximat. Analisis proximat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi menempati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat modern dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan kemakmuran dan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang sangat berperan dalam berbagai industri. Air pendingin dalam cooling tower system didistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus pencemaran terhadap sumber-sumber air, tanah, dan udara. Banyak industri yang tidak menyadari bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (±

I. PENDAHULUAN. Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pakchoy (Brassica sinensis L.) merupakan tanaman sayuran berumur pendek (± 45 hari), termasuk dalam famili Brassicaceae. Umumnya, pakchoy jarang dimakan mentah,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN PEMANFAATAN JENIS POHON MANGROVE API-API (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN PANGAN DAN OBAT-OBATAN Ketua : Dr. Ir. Cahyo Wibowo, MScF. Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS. 2. Dr. Ir. Ani Suryani,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Sayuran Menurut Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Salah satu limbah yang banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroorganisme Lokal (MOL) Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI FERMENTASI

BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BIOTEKNOLOGI FERMENTASI A. Pengertian Fermentasi Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam yang potensial, didukung dengan keadaan geografisnya. Adapun salah satu sumber daya alam yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat) Abstrak Kulit buah langsat diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut yang berbeda

Lebih terperinci

bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA

bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA II. TELAAH PUSTAKA Limbah cair tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dari tahap pengkanjian, penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Katalis merupakan suatu zat yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Katalis yang digunakan merupakan katalis heterogen. Katalis heterogen merupakan katalis yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras yang berasal dari tanaman padi merupakan bahan makanan pokok bagi setengah penduduk dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, tanaman padi banyak dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur ini dapat ditemui di alam bebas sepanjang tahun. Jamur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran logam berat yang berlebihan di lingkungan akibat dari aktivitas industri merupakan masalah besar yang banyak dihadapi oleh negaranegara di seluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah selain menghasilkan air susu juga menghasilkan limbah. Limbah tersebut sebagian besar terdiri atas limbah ternak berupa limbah padat (feses) dan limbah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bayam (Amaranthus tricolor L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi. Keunggulan nilai nutrisi bayam terutama pada kandungan vitamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. tangga, industri, pertambangan dan lain-lain. Limbah berdasarkan sifatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi maupun konsumsi yang dilakukan oleh manusia, baik dalam skala rumah tangga, industri, pertambangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam

PENDAHULUAN. laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam PENDAHULUAN Latar Belakang Logam dan mineral lainnya hampir selalu ditemukan dalam air tawar dan air laut, walaupun jumlahnya sangat terbatas. Dalam kondisi normal, beberapa macam logam baik logam ringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah lapuk. Jamur tiram putih dapat ditemui di alam bebas sepanjang

Lebih terperinci

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia telah banyak memanfaatkan logam untuk berbagai keperluan di dalam hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam timbal atau Pb adalah jenis logam lunak berwarna coklat kehitaman dan mudah dimurnikan. Logam Pb lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya

Lebih terperinci

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. organik disamping pupuk anorganik (Rubiyo dkk., 2003). Pupuk organik tersebut

I. PENDAHULUAN. organik disamping pupuk anorganik (Rubiyo dkk., 2003). Pupuk organik tersebut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini sistem pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sedang digalakkan. Semakin mahalnya pupuk anorganik dan adanya efek samping yang merugikan, memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai

Lebih terperinci

KUALITAS BIOETANOL LIMBAH PADAT BASAH TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA. Skripsi

KUALITAS BIOETANOL LIMBAH PADAT BASAH TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA. Skripsi 0 KUALITAS BIOETANOL LIMBAH PADAT BASAH TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi membran telah banyak digunakan dalam berbagai proses pemisahan dan pemekatan karena berbagai keunggulan yang dimilikinya, antara lain pemisahannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar seperti suhu, kelembaban,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasannya, membentuk sebuah bidang pewarnaan. Batik merupakan salah satu kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari suatu kegiatan industri merupakan suatu masalah yang sangat umum dan sulit untuk dipecahkan pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan bahan-bahan yang mengandung satu atau lebih zat senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Selain dibutuhkan oleh tanaman pupuk

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permintaan konsumen terhadap makanan dengan kualitas tinggi tanpa pengawet kimia merupakan suatu tantangan bagi industri pangan saat ini. Pencemaran mikroorganisme pada

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah berkembang dengan cepat. Pangan fungsional yang merupakan konvergensi antara industri, farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Energi berperan penting dalam kehidupan manusia yang mana merupakan kunci utama dalam berbagai sektor ekonomi yang dapat mempengaruhi kualitas kehidupan manusia. Kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan Bab IV Hasil dan Pembahasan Secara garis besar, penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu penyiapan aditif dan analisa sifat-sifat fisik biodiesel tanpa dan dengan penambahan aditif. IV.1 Penyiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Terkait dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per 1 Juli 2010 dan Bahan Bakar Minyak (BBM) per Januari 2011, maka tidak ada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan asap kendaraan bermotor meningkatkan resiko terkenanya paparan radikal bebas. Radikal bebas dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar. Total penjualan protease di dunia mencapai 50-60%. Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. besar. Total penjualan protease di dunia mencapai 50-60%. Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protease merupakan enzim industrial yang memiliki nilai ekonomi paling besar. Total penjualan protease di dunia mencapai 50-60%. Indonesia merupakan salah satu negara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Pasal 72 KETENTUAN PIDANA SANGSI PELANGGARAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA. Pasal 72 KETENTUAN PIDANA SANGSI PELANGGARAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA Pasal 72 KETENTUAN PIDANA SANGSI PELANGGARAN 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak 4000 SM, manusia telah mengenal dan mengolah emas, berdasarkan penemuan arkeolog di Bulgaria. Pengolahan emas berlanjut hingga sekarang. Emas menjadi salah satu

Lebih terperinci