INFO MURIA. Media Komunikasi Antar Sivitas Akademika UMK. Cerdas dan Santun ISSN: Optimalkan Smart Phone Secara Bijak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INFO MURIA. Media Komunikasi Antar Sivitas Akademika UMK. Cerdas dan Santun ISSN: 2088-2920. Optimalkan Smart Phone Secara Bijak"

Transkripsi

1 INFO MURIA Culture University Media Komunikasi Antar Sivitas Akademika UMK Cerdas dan Santun ISSN: Optimalkan Smart Phone Secara Bijak Perkembangan teknologi beserta feature phone yang ditawarkan secara tidak langsung turut mempengaruhi penggunaan ponsel pintar atau smart phone di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan ramainya penggunaan internet melalui smart phone di Indonesia yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Sebab, dari data yang merupakan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan jika pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 63 juta orang. Sementara itu sebesar 70,1% pengguna menggunakan smart phone untuk surfing di internet, dan sebanyak 64,2% pengguna berada di rentan usia tahun. (Dewi Widya Tahun 2013, Vserv yang merupakan salah satu jaringan periklanan mobile terbesar di dunia, baru saja merilis sejumlah hasil penelitiannya tentang peta konsumen mobile internet untuk wilayah Asia Tenggara. Hasilnya, Indonesia masuk dalam pengguna mobile internet dengan rentan usia paling muda se-asia Tenggara yaitu dengan persentase 21% pengguna mobile internet di Indonesia berada di rentang usia di bawah 18 tahun, diikuti dengan 32% pengguna di usia tahun, 33% di rentang usia tahun, dan terakhir sebanyak 14% pengguna mobile internet di Indonesia berada di rentang usia lebih dari 35 tahun. (Avi Tejo Bhaskoro, vserv-rilis-laporan-pola-pengguna-mobile-internet-se-asiatenggara/) Ningrum, read/467387/2012-pengguna-internetindonesia-capai-63-juta) Sisi positif dari penggunaan smart phone dapat memperluas wawasan, pergaulan, dan jaringan. Juga dapat digunakan sebagai media penyambung sillaturrahmi. Bagi remaja yang introvert atau pendiam pun dapat dengan lancar berkomunikasi dengan teman-temn di dunia maya terutama untuk sharing, katarsis (curhat) sehingga dapat memacu rasa percaya diri karena tidak ketinggalan zaman. Yudha Pandu Wibisono, salah satu mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Teknik UMK pun menjadi salah satu pengguna smart phone. Yudha menuturkan, jika Operating System Android yang Open Source lebih bebas untuk dioperasikan atau di utak-atik sesuka hati. Yudha pun menambahkan, jika smart phone yang ia gunakan sangat mempermudah proses pembelajaran, ataupun untuk hiburan karena aplikasi yang ditawarkan cukup bagus dan menarik. Apalagi kalau mau membuka file Office tidak perlu laptop atau netbook jadi bisa mengefisienkan waktu. Tab juga praktis Mahasiswa UMK sedang asyik menggunakan Samrtphone (Dok. Info Muria) Info Muria / Edisi XV/ Agustus - Oktober2013 mudah dibawa, dan untuk searching oke juga, aku mahasiswa yang sering memakai aplikasi Path untuk mengedit foto dan terkoneksi ke berbagai media sosial (medsos) twitter, facebook, flipster, dan medsos lain. Fajar Kawuryan, S.Psi, M,Si selaku Dosen Fakultas Psikologi UMK pun melihat penggunaan smart phone dikalangan remaja dari dua sisi. Menurutnya, sisi positif dari penggunaan smart phone dapat memperluas wawasan, pergaulan, dan jaringan. Juga dapat digunakan sebagai media penyambung sillaturrahmi. Bagi remaja yang introvert atau pendiam pun dapat dengan lancar berkomunikasi dengan teman-teman di dunia maya terutama untuk sharing, katarsis (curhat) sehingga dapat memacu rasa percaya diri karena tidak ketinggalan zaman. Lanjutnya, dampak negatif dari penggunaan smart phone ini dapat menyebabkan remaja jadi lupa waktu dan lupa diri, konsumtif, dan gampang diperdaya jika tidak selektif dan teliti dalam memilih teman dan kegiatan di dunia maya. Jadi idealnya, ketika sudah tahu efek positif dan negatifnya, sebaiknya manjauhi efek negatifnya dan mengoptimalkan efek positif dari penggunaan smart phone. tuturnya. (Nabila-Desi/Info Muria)

2 Fokus 2 Tajuk Generasi (Muda) Connected Gadget, kini bukan lagi barang mewah. Di kalangan anak muda dan remaja varian teknologi produk gadget dari berbagai merek populer telah mereka miliki. Mereka sangat familier dan lihai memainkan tombol keyboar mini atau sentuhan tangan pada piranti produk android. Jika tidak digenggam, biasanya diletakkan di saku celana atau baju. Dalam kesehariannya, mereka tak pernah mau dan bisa lepas dari perangkat canggih teknologi informasi ini. Rhenald Kasali dalam bukunya Cracking Zone, mengindetifikasi anak muda yang tergila-gila dengan gadget ini digategorikan sebagai generasi Gen C. Gen C adalah generasi connected, generasi komputer, generasi chameleon (bunglon). Mereka kebanyakan lahir pada tahun 90-an ke atas. Gadget sendiri memberikan fasilitas yang memanjakan pemiliknya. Karena itu, generasi muda dan remaja yang selama ini terbuai oleh layanan gadget tidak terasa telah membentuk perilaku dan budaya baru. Bahkan terkadang generasi gadget ini sulit difahami oleh orang tua, apabila tidak ngeh dengan keberadaan dan perkembangannya. Salah satunya adalah cara mereka berkomunikasi. Mereka seringkali menyatukan tulisan (huruf) dengan angka, atau menyingkat-nyingkatnya sehingga susah membacanya kecuali sesama mereka. Dalam berdandan mereka juga seringkali menginginkan tampil beda (eksklusif), pakaiannya serba mathcing. Mulai dari baju, celana, sepatu, kaos kai, bahkan warna rambutnya pun dibuat sewarna. Ada yang menyebut mereka sebagai Generasi Alay. Entah apa yang dimaksud secara filosofis dengan penamaan alay. Perubahan culture, dan derasnya informasi dapat dengan cepat diserap dan diikuti oleh mereka. Tak peduli mereka dikatakan aneh, norak atau bahkan melanggar norma, yang terpenting bagi mereka adalah gaul. Generasi gaul inilah yang sekarang ini sedang menunggu estafet zaman. Bagaimana dengan konteks sumpah pemuda? Agaknya, perlu kreatifitas mengemas isu agar mereka bisa memahami nilai luhur momen sumpah pemuda. Bagi mereka, jika kemasan lebih menarik, gaul dan up to date tentu akan diburu dan ditiru. *** Pengabdian Pemuda Pemuda disebut-sebut sebagai tonggak kemajuan suatu bangsa. Peran pemuda sangatlah penting. Siapa lagi yang akan melanjutkan jika bukan pemuda, para orang tua pastinya akan segera selesai dengan segala rutinitas di kehidupan bermasyarakat. Harapan besar yang ditujukan kepada pemuda tidak serta merta membuat pemuda berlomba-lomba memajukan negeri ini. Banyak pula pemuda yang lari, bekerja ke negara lain demi mendapat pendapatan yang berjumlah besar. Alhasil, pemuda tergiur menyeberang ke negeri orang dan melupakan nasib ibu pertiwi di masa depan. Sungguh malang ibu pertiwi saat ini. Jauh di pelosok negeri ini, terdapat masyarakat dengan segala keterbatasan. Mereka menunggu tangan pemuda untuk memajukan kehidupan di daerah mereka. Jarang sekali ditemui anak-anak bersekolah sampai jenjang pendidikan tinggi. Pengalaman penulis sebagai peserta Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) di daerah Datukeli, Kabupaten Ende, provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai bukti. Di daerah ini, baru dua bulan didirikan sebuah sekolah kejuruan, ada 31 anak yang mendaftar bersekolah. Mereka bukan berasal dari lulusan SMP yang baru lulus saja, namun terdapat lulusan SMP yang telah 2 tahun berhenti masih memiliki semangat sekolah. Alasan mereka memang sederhana, bisa bersekolah dengan biaya murah. Bagaimana tidak, daerah Datukeli berada di pegunungan yang meski rata namun membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan ke sekolah dengan melalui jalan yang berliku termasuk jurang. Di sinilah seharusnya peran pemuda ditegaskan. Berkembangnya suatu negara sangat dekat dengan pendidikan. Sebenarnya jika kita mau melihat keadaan Indonesia, banyak sekali anak-anak negeri ini ingin bersekolah. Sayangnya tidak semua keadaan baik menjangkau mereka. Sebut saja, di sebuah Kabupaten Yahukimo di Papua. Seorang guru terkadang pergi ke sekolah lima bulan sekali. mengapa? Karena daerah itu berada di pegunungan tanpa jalur darat. Masyarakat di sana dapat pergi ke laut atau daerah lain dengan menggunakan pesawat kecil. Coba bayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika harus bolak-balik menuju dan keluar daerah itu. Alangkah baiknya jika para pemuda mau menengok saudara-saudara jauh di pelosok negeri. Memberikan pengabdian kepada ibu pertiwi. Tidak ada satupun anak di negeri ini tidak ingin merasakan sekolah, minimnya guru membuat mereka semakin jauh dari pendidikan (Dian/Info Muria).

3 Betapa perih hati ini, manakala di media cetak dan elektronik memberitakan dan mempublikasikan kenakalan generasi muda yang sifatnya kriminal, misalnya melakukan pelanggaran hukum yaitu korupsi, tawuran sampai ada yang meninggal, membunuh gara-gara alasan yang sepele, diejek. Tindak kriminal yang lain seperti mencuri, menjabret, merampok, minum-minuman keras dan narkoba serta melakukan pelanggaran seksual untuk kesenangan semata. Inikah potret generasi bangsa yang diidamkan oleh para pahlawan dan pendiri negara? Angkatan 20-an telah meletakkan pondasi dengan menggelar sumpah pemuda dalam situasi belum merdeka, angkatan 45 mengumandangkan proklamasi kemerdekaan, angkatan 66 membuat terobosan melawan gelombang orde lama dan angkatan 90 mendobrak kebekuan tirani, orde baru. Apa yang bisa dilakukan angkatan selanjutnya? Apakah remaja atau pemuda sekarang mengalami degradasi moral dan tidak lagi memiliki rasa nasionalis? Para mahasiswa penulis yang terlibat dalam pengabdian dan penelitian di kawasan Muria, selalu bergembira dan bersemangat dalam setiap kegiatan. Dari bertemu dengan ibu-ibu untuk mengajari membuat sirup parijoto, membuat tas dari bahan bekas sampai bertemu dengan remaja untuk menginformasikan potensi desa dan bertemu anak-anak untuk melakukan penyadaran perlunya peduli lingkungan. Bahkan sampai menelusuri keragaman hayati dan sosial budaya di desa pinggir hutan Muria di Kabupaten Kudus, Pati dan Jepara. Semua kegiatan tanpa honorarium artinya semua kegiatan tidak harus dengan bertransaksi dengan materi (baca: uang). Keperluan di lapangan seperti makan, minum, peralatan lapangan dan akomodasi dalam kegiatan penulis dan tim yang menanggung. Hasilnya, mereka, anak-anak muda menjadi pribadi yang tangguh, bisa belajar memahami kehidupan di luar kampus, di luar masih banyak yang bisa dilakukan untuk sesama dan mendapatkan proses pembelajaran yang nyata, tidak terjebak dalam katanya-katanya. Dari sini, penulis berharap, lima sampai sepuluh tahun mereka akan menjadi individu yang memiliki kepedulian terhadap sesama, dengan lingkungannya dan menjadi pribadi yang tangguh dan kritis serta bertanggungjawab. Di sisi lain, dalam proses yang resmi dan terjalur, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) telah melakukan hal yang bombastis, Semangat Pemuda Fokus memberikan peluang kepada anak bangsa untuk berbagi dengan sesamanya di daerah yang tertinggal. Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru. Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori daerah 3T di empat provinsi, yaitu Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Maluku. Salah seorang mahasiswa yang sering terlibat dalam kegiatan penulis, ikut lolos menuju NTT, Ende. Saya sangat bersemangat untuk mengikuti program ini, mencari pengalaman baru, saya baru pertama naik pesawat, pertama pergi jauh dari rumah dan dalam waktu yang lama. Pada kesempatan langka dan waktu yang berbeda, secara serius saya bertanya pada anak usia SMP, apa arti sumpah pemuda bagi dirinya, jawabannya Membangkitkan rasa nasionalisme anak muda yang banyak hilang karena globalisasi. Apa yang bisa kamu lakukan? Belajar dengan giat karena anak muda adalah pemimpin bangsa di masa depan. Bagaimana caranya? kecuali dengan belajar, harus jujur, mengerjakan pekerjaan rumah dan disiplin, tidak membolos sekolah. Kecuali itu, saya suka menonton bola dari klub luar negeri, tapi kalau kesebelasan nasional kita main, saya juga menonton, senang dan bangga kalau menang. Saya juga menyukai musik dari Indonesia, bukan yang k-pop. Saya seperti pelajar yang lain, suka bermain game dalam komputer tetapi hanya di hari libur atau tidak ada pelajaran. Banyak versi lain, yang bisa kita tangkap. Bagaimana anak muda di sekeliling kita memaknai sumpah pemuda. Artinya di sekeliling kita perlu terus menerus di gemakan dan diaplikasikan kebanggaan dalam diri bahwa generasi muda harus belajar memahami kehidupan dan mengetahui bahwa negara kita memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang beragam dan tidak kalah dengan luar negeri, generasi muda yang nantinya akan bekerja sesuai dengan profesi dan keminatan serta keahlian akan mengelola dan menjaganya dengan bijak dan adil. Tentu saja, dengan perilaku yang peduli dengan sesama dan bertanggungjawab. Setuju? (Widjanarko/Info Muria) Susunan Redaksi Info Muria Penanggung Jawab: Rektor UMK, Pengarah: Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor III, Wakil Rektor IV Pimpinan Redaksi: Zamhuri, Redaktur Pelaksana: M Widjanarko, Sekretaris Redaksi: Noor Athiyah, Staf Redaksi: Much Harun, Milla, Anggi, Faisal, Nabila, Atik, Anik, Sofi, Desi. Diterbitkan oleh Humas Universitas Muria Kudus. Alamat: Gondangmanis PO. Box 53 Bae Kudus (0291) Redaksi menerima artikel, foto dan tulisan lainnya dilampiri kartu identitas melalui muria@umk.ac.id. atau humas@umk.ac.id. Epaper Info Muria bisa diunduh di

4 Rembug Aktor Itu Bernama Pemuda Oleh Agus Khrisna Pambudi * Pemuda merupakan sekuel kehidupan manusia yang penuh cita dan semangat menggebu. Pemuda berada diantara anak-anak dan orang tua. Pemuda itu rawan. Ia rawan larut dalam suka cita anak-anak dan rawan terlanjur memasuki kehampaan orang tua. Dalam kondisi ini ia akan kehilangan ciri khasnya yang penuh cita dan semangat. Padahal setiap pemuda memiliki peran sebagai the leader of tomorrow. Pemuda juga memiliki peran sebagai tangan Tuhan karena pada tangan merekalah nasib suatu bangsa dipertaruhkan. Jika kita memiliki semangat dan kemampuan untuk mengembangkan bangsa dan negaranya, maka sebenarnya semua itu akan kembali kepada kita. Hasil dari pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah kepentingan pribadi dan lingkungan kita. Di suatu negeri gemah ripah lohjinawi, tapi pada suatu zaman yang dianggap kalatidha oleh pujangga terakhir Jawa, Ranggawarsita, pemuda tidak sadar akan dirinya sendiri, ia tidak menyadari potensinya yang penuh cita dan semangat. Pemuda kehilangan perannya dalam panggung sandiwara. Atau mungkin ia hanya berperan sebagai penonton yang mencaci. Pada tahun 2020 pemuda menemukan kembali peran -nya dalam negeri dan (mungkin) kehidupan ini. Setidaknya masih ada waktu untuk merayakan 100 tahun negeri ini merdeka. Bonus demografi yang kita peroleh pada tahun 2045, merupakan dua mata pisau. Jika peran pemuda dikelola dengan baik, merdeka -lah negeri ini, namun jika tidak, entah apa jadinya. Lantas sebenarnya apa peran kita sebagai pemuda bagi negeri ini atau kehidupan ini? Dengan atau tanpa adanya kita, apakah kehidupan tetap berjalan? Peran Pemuda cukup sederhana, mengambil peran dalam kehidupan ini. Apapun peran itu. Ironisnya, pemuda seperti kehilangan jati dirinya. Kita tidak berani mengambil peran dalam lingkungannya. Peran dengan tanggung jawab yang besar masih dipandang sebagai sesuatu yang membelenggu. Ketika disodori sebuah tanggung jawab (baca: peran), yang ada adalah saling lempar batu. Kita semua saling berebut dan adu cepat, tetapi bukan untuk mengambil peran tersebut melainkan berlomba-lomba untuk menolak. Kita (mungkin) masih larut dalam keceriaan anak-anak, sehingga tidak menganggap tanggungjawab sebagai sebuah kewajiban tetapi beban.setiap pemuda memikul tanggungjawab yang besar di pundaknya karena setiap pemuda dengan kemampuannya untuk masyarakat dengan kebutuhannya. Pemuda masih mengungkung diri dalan ke-aku-an. Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyarakat sungguh menurun drastis. Dulu pada setiap kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan dan adat istiadat, pemuda berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan tersebut. Kini pemuda melarutkan diri dalam suka cita anak-anak dan lebih suka berperan dalam dunia maya daripada duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Desa, Universitas, Provinsi bahkan di tingkat yang lebih tinggi. Pemuda itu penuh cita dan semangat. Tetapi itu saja tidaklah cukup. Seharusnya pemuda dengan penuh semangat menyambut peran mulai dari lingkungan terdekatnya. Mulai dari lingkungan keluarga, desa, perkuliahan, universitas dan seterusnya. Pemuda terlalu sering mengambil peran sebagai penonton dan pencaci, yang tidak diimbangi dengan capaian-capaian yang ada. Terkadang cacian (kritik) tidak sepenuhnya didasari atas idealisme tetapi ada bumbu-bumbu perasaan iri karena berada di luar sistem dan ambisi yang besar untuk berada di dalam sistem. Sehingga hal ini mengingatkan kita pada istilah lama MAJOI (Malu Aku Jadi Orang Indonesia). Kalau sudah begini, darimana ke-cinta-an pada diri bangsa dapat tumbuh? Jika top down kurang efektif dan efisien sehingga menyisakan mental korup dan jurang ketimpangan antar daerah yang begitu jauh, dari sinilah pemuda memulai perannya melalui arus bottom up sebagai pengiring arus top down. Seperti halnya membangun rumah yang dimulai dari pondasi, bukan dari atapnya. Wahai para pemuda, khususnya mahasiswa, ambillah peran -mu. Jika kemarin kita hanya sebagai penonton, mulailah untuk menjadi pemeran atau pun sutradara. Jika kemarin kita hanya menjadi pencaci, mulailah menjadi orang yang dicaci. Jika kemarin kita menjadi orang yang dilayani, mulailah menjadi seorang pelayan. Jika kemarin kita sebagai pendoa, mulailah menjadi seorang pengabul doa. Mulailah dari diri sendiri, dari sekarang, dari hal yang terkecil dan terdekat. Dengan begitu, kita dapat menjawab tulisan cak nun Indonesia bagian dari desa saya karena begitu berpengaruhnya bagi desanya tetapi tidak sebaliknya dengan Desa saya (juga) bagian dari Indonesia karena lingkungan terkecil dan terdekat kita juga memberikan sumbangsih pada negeri ini. * Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muria Kudus

5 Karakter Bangsa di Tengah Liberalisasi Teknologi Tanggal 28 Oktober merupakan momentum yang harus selalu diingat oleh masyarakat Indonesia, yang muda dan yang pernah muda. Karena lebih dari 50 tahun yang lalu, pemuda Indonesia dengan segala kondisi dan keterbatasannya telah menggaungkan semangat patriotik yang menggelorakan nasionalisme dan kesepakatan secara nasional bahwa bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang satu yaitu Indonesia. Hanya tiga hal tetapi maknanya sangat besar, selalu relevan dan up to date dengan kondisi Indonesia, yang majemuk dan beragam. Perubahan yang terjadi didukung dan didorong oleh teknologi dan perkembangannya menyentuh segala aspek kehidupan di berbagai aras, dari aras paling tinggi sampai pada kehidupan keseharian masyarakat secara individu dan kelompok di berbagai pelosok negeri. Perkembangan teknologi, mendorong berbagai inovasi yang menghasilkan semakin banyak kemudahan bagi yang dapat mengakses dan mengendalikannya untuk kemasalahan diri dan komunitasnya. Permasalahannya teknologi berkembang tidak memilih dan memilah! Sebaliknya diperlukan aktor yang dapat mengendalikannya agar menjadi sumberdaya untuk menopang kehidupan agar semakin bermakna dan berkualitas. Bank Dunia (2009), dalam laporannya yang dikutip dari Dewa Rahman yang dimuat dalam Jurnal Perempuan vol 18 nomor 3 yang terbit pada bulan Agustus 2013, menyatakan bahwa akses terhadap internet (broadband) sebesar 10% akan mendorong kemajuan ekonomi di negara berkembang sebesar 1,38% dan di negara maju sebesar 1,12 %. Penambahan akses selama setahun terhadap internet tersebut akan berkorelasi dengan peningkatan 1,5 % produktivitas tenaga kerja dalam lima tahun dan serta penurunan pengangguran sebanyak 10%. Hal tersebut terjadi karena melalui internet dapat diperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, yang pada akhirnya mendorong tumbuhnya wirausaha baru yang berbasis teknologi. Dampak positif dapat dihitung dengan berbagai asumsi yang digunakan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai negara. Berbagai asumsi harus dibuat bukan hanya sebagai upaya pencapaian target dan dampak ekonominya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan ekses sosialbudaya yang negatif. Hal tersebut mengingat karakteristik masyarakat yang majemuk secara kualitas, bersifat dualisme disatu sisi kelompok masyarakat yang maju dan dapat mengikuti derasnya arus modernisasi tekonologi informasi sekaligus menyeleksi makna dan manfaat sesuai kebutuhannya dan disisi lain masyarakat yang hanya Oleh Dr. Mamik Indaryani, MS* Pakar mengikuti dan hanyut oleh derasnya arus perubahan untuk tujuan kemudahan tanpa dapat memilah dan memilih sesuai kebutuhannya. Pasar potensial bagi barang dan jasa layanan berbasis tekonologi adalah kelompok muda. Karakteristik dan sifatnya yang agresif dengan keingintahuan yang tinggi harus didukung oleh nilai dan norma, etika dan estetika, sifat kritis dan cermat dalam menghadapi daya tarik pasar teknologi. Sebagai aset bangsa kelompok muda memiliki fungsi yang sangat strategis. Alfin Tofler telah mengingatkan bahwa ada masanya pada gelombang ketiga dunia (saat ini) hanya orang yang dapat menguasai informasi yang dapat menggengggam dunia. Kuasai internet dan berbagai bentuk teknologi informasi, bukan sebaliknya manusia yang dikuasai dan diperbudak teknologi. Hanya karena meng update status dapat melupakan kewajiban dan tanggung jawab lainnya yang lebih penting (karena menyangkut orang banyak). Human relation digantikan dengan gadget, bahkan sudah ditanamkan dan dibudayakan sejak dini kepada anggota keluarga, anakanak dengan segala kebanggaannya. Jika hal ini dibiarkan maka akan menimbulkan dampak kontra produktif yang lebih hebat dari meningkatnya produktivitas ekonomi dan berkurangnya angka pengangguran. Namun, dapat dipastikan semakin memudarkan modal sosial, toleransi dan solidaritas sosial. Kecanggihan penguasaaan teknologi tidak akan bermakna apapun jika hanya berorientasi pada terbentuknya karakter yang individualism, opportunism dan lainnya dengan melupakan asas sebagai manusia seutuhnya yang bukan hanya dikendalikan otak kiri tetapi harus ada keseimbangan dengan fungsi otak kanan. Pemuda dan orang muda harus disiapkan sejak dini dengan pendidikan karakter. Pendidikan karakter berbasis teknologi dengan tetap berpegang pada nilai- nilai luhur sebagai bangsa yang adiluhung. Bukan karena teknologi ada kemerdekaan yang tak terbatas untuk belajar pada berbagai situs yang tidak semua sesuai dengan kebutuhannya. Hal inilah yang saat ini kita alami, sehingga semakin banyak orang muda dan pemuda yang matang sebelum waktunya, mencoba hal-hal tidak pada saat dan tempat yang tepat. Realitas semakin banyaknya tindakan destruktif, arogansi, suka melawan, kekerasan, pelecehan, sampai angka penderita HIV/AIDS dan narkoba yang semakin tinggi adalah indikasi kesalahan informasi yang diperoleh dengan bebas melalui kebebasan dalam mengakses teknologi informasi yang tersedia dalam berbagai bentuk, jenis dan media. * Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus 5

6 Fokus Mendewasakan Diri Melalui Organisasi Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia! Penggalan kalimat tersebut tentu sudah tak asing lagi di telinga kita. Ya, itu adalah penggalan pidato sang presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Begitu besarnya kepercayaan Bung Karno akan kekuatan pemuda, sehingga beliau dengan lantangnya berani mengatakan hal itu. Kekuatan Pemuda telah terbukti dalam sejarah kita. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia membuat sebuah pernyataan bahwa mereka bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia, yang disebut Sumpah Pemuda. Momentum inilah yang menjadi pertanda awal pergerakan pemuda dan cerminan komitmen pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tahun Pemuda yang digadang sebagai agent of change mampu membuktikan bahwa kesungguhan dan tekad bulatnya mampu mengubah keadaan menjadi lebih bersemangat dan bersatu. Lantas bagaimana dengan pemuda pada era Reformasi ini? Danny Lutvi Hidayat, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang juga Presiden BEM FKIP 2011/2012 menuturkan bahwa peran pemuda sangatlah penting dalam pembangunan bangsa. Mereka dapat berkontribusi sesuai dengan bidang ahli mereka masing-masing. Pemuda adalah seseorang yang memiliki jiwa muda, berpikiran maju dan terbuka. Lanjut Dani, pemuda sebagai generasi pembangun bangsa dapat mengasah dirinya dengan berorganisasi. Disana, mereka dapat mengembangkan kemampuan, berproses untuk mendewasakan diri, memimpin, mengkoordinasi, memecahkan konflik dan memutuskan pilihan. Pemuda dapat bebas memilih organisasi sesuai dengan minatnya. Dalam ruang lingkup universitas, pemuda yang notabenenya seorang mahasiswa dapat bergabung dalam organisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ/HIMA), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Disamping dapat mengembangkan kapasitas dirinya, dengan organisasi mereka dapat berlatih bermasyarakat dengan merealisasikan tri darma perguruan tinggi yakni, pendidikan, penelitian dan pengabdian Masyarakat. Berawal dari sanalah mereka mendapatkan bekal untuk hidup bermasyarakat. Bekal kemampuan atau skill, bekal komunikasi yang santun guna mencapai tujuan hidup mereka masing-masing. Senada dengan Danny, Mega Kusumawardhani, mantan ketua departemen Keilmuan dan Penalaran Akdemik BEM Psikologi 2012/2013, turut memberikan pendapat yang serupa. Diskusi mahasiswa untuk berfikir out of the box (Doc. info Muria) Bagi gadis mungil berkacamata ini, peran organisasi bagi pemuda sangatlah penting. Melalui organisasi, pemuda dapat belajar untuk menyampaikan pemikiran mereka serta menjalankan kewajiban sesuai dengan job description masing-masing. Pemuda juga belajar untuk berinteraksi dengan berbagai macam karakter serta menghadapi dan menyelesaikan konflik. Singkatnya organisasi sebagai sarana mendewasakan diri, tuturnya. Menurut Mega, pengalaman belajar yang didapat dari organisasi inilah yang nantinya akan membuat pemuda lebih kritis, peka, berpikiran terbuka, serta memiliki dedikasi lebih tinggi dibanding pemuda yang tidak berorganisasi. Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Febra Robiyanto, S.E, M.Si, Akt menegaskan bahwa mahasiswa yang bergabung dalam organisasi akan berimbas positif untuk dirinya sendiri, dengan berorganisasi mereka dapat mengembangkan potensi melalui berbagai proses yang ada. Jika proses-proses ini dimanfaatkan dengan baik tentu saja pengalaman-pengalaman ini dapat dipergunakan di lingkungan kerja dan kehidupan bermasyarakat. Tambah Febra, dengan bergabungnya pemuda di dalam sebuah organisasi, maka mereka akan belajar memanajemen konflik guna mencapai tujuan hidup mereka. (Atik & Anggi/Info Muria)

7 Produk mahasiswa Poetoe Boemboeng (Doc. info Muria) Di era modern dan serba mudah ini, masyarakat dimanjakan dengan kemudahan dan kenyamanan dalam segala hal seperti makanan telah banyak yang dikemas dalam bentuk jadi atau dengan istilah junk food, sehingga memudahkan dalam konsumsi tanpa repot-repot meracik terlebih dahulu. Semua ingin serba instan, karena terbiasa dengan kemudahan. Berawal dari pemikiran bahwa banyak masyarakat yang mulai meninggalkan makanan tradisional, Nabila dan tiga orang temannya Fauziah, Afib, dan Puji terinspirasi untuk menjadikan Poetoe Boemboeng sebagai suatu program kreativitas. Nabila ingin memunculkan kembali cita rasa makanan itu dengan variasi rasa melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Salah satu hasil kreativitas mahasiswa penerima beasiswa PKM 2012 Poetoe Boemboeng Koedoes berhasil lolos sebagai PKM terpilih untuk dibiayai pelaksanaannya. Poetoe Boemboeng merupakan makanan tradisional yang mulai hilang keberadaannya karena posisinya tergeser dengan semakin maraknya junk food yang lebih diminati masyarakat. Untuk itu, Poetoe Boemboeng kembali dihadirkan dengan beberapa varian rasa, berbeda dengan yang dijual pedagang pada umumnya yang berisi gula merah. Makanan tradisional yang berbahan dasar tepung beras ini mendapatkan respon yang positif dan mampu mengambil perhatian para penggemar Poetoe Boemboeng. Rasanya enak dan lebih banyak varian rasanya sehingga ingin mencoba Yang Muda yang Berkarya Poetoe Boemboeng hadir dengan inovasi baru. Poetoe Boemboeng Koedoes bisa jadi menjadi oleh-oleh khas Kudus selain jenang Kudus. semua rasa yang ada, ungkap Geshar. Fokus Poetoe Boemboeng hadir dengan inovasi baru. Poetoe Boemboeng Koedoes bisa jadi menjadi oleh-oleh khas Kudus selain jenang Kudus. Akan tetapi, karena Poetoe Boemboeng adalah makanan yang tidak bisa bertahan lama maka keinginan tersebut belum bisa terwujud. Nabila dan kawan-kawan sempat berjualan Poetoe Boemboeng di depan pasar Jember dan mendapatkan respon yang positif dari para pembeli. Poetoe Boemboeng juga di jual di beberapa Fakultas seperti Fakultas Psikologi dan Fakultas Teknik, harganya pun cukup terjangkau yaitu Rp 2000,- per-bungkus yang berisi 4 buah Poetoe Boemboeng. Proses pembuatan Poetoe Boemboeng tidak mudah. Untuk bisa membuat Poetoe Boemboeng dengan cita rasa yang tinggi, Nabila dan teman-temannya membutuhkan waktu 3 minggu untuk belajar kepada pak Sapari, seorang pedagang Poetoe Boemboeng di Gang 1. Namun usaha dan ketekunan Nabila tidak sia-sia, Nabila mampu membuat Poetoe Boemboeng dengan rasa yang enak dan lezat berkat keseriusannya dalam belajar membuat Poetoe Boemboeng. Bagi para pemuda dan pemudi teruslah berkarya, saatnya yang muda yang berkarya, dengan mengikuti jejak Nabila dan kawan-kawan dengan hal yang berbeda di luar sana. Meskipun Salah satu mahasiswa memamerkan produknya. (Doc. info Muria) masih muda sebagai mahasiswa, Nabila tidak segan ataupun malu melakukan berkreasi, mau belajar membuat dan berjualan makanan tradisional seperti Poetoe Boemboeng sehingga dapat bangkit kembali dengan varian rasa. (Milla- Anik/Info Muria).

8 Kampus Teliti Illegal Rokok antar Mamik Raih Doktor Ujian terbuka Mamik Indaryani untuk memperoleh gelar Dr di Salatiga (Doc. info Muria) Keberadaan industri hasil tembakau (IHT) telah berlangsung lama. Tembakau dan IHT telah ada sejak masa kolonial, dengan demikian dari sisi historis keberadaan bisnis asap ini usianya jauh lebih tua dari pemerintah Indonesia itu sendiri. Namun, anehnya dari sisi eksitensi, tembakau dan IHT masih mendulang kontroversi. Pro kontra IHT selalu menyertai walau dari sisi kemanfaatan tidak dapat diragukan lagi. Sementara masyarakat yang masih mempersoalkan keberadaan IHT melihat semata dari satu perspektif yaitu kesehatan. Padahal IHT, terutama produk kretek yang sangat khas sebagai produk budaya bangsa Indonesia memiliki dampak ikutan yang multi perspektif dan mengakar dalam kehidupan masyarakat. Suara kontra yang melakukan penentangan terhadap eksistensi kretek belakangan semakin lantang dan massif. Bahkan telah menempatkan isu kretek menjadi trending topik dari berbagai pertemuan dan forum baik dalam skala lokal, nasional maupun dalam percaturan global. Justru yang terjadi derasnya penentangan ini telah mempengaruhi pola keberadaan IHT dan kretek dalam posisi yang tertekan. Baik dari sisi supplay bahan baku, produksi, kemasan, promosi, pemasaran, komsumsi, bahkan sampai CSR mendapatkan pegaturan yang restrictif. Demikian salah satu persoalan pokok yang melatari DR. Mamik Indaryani, MS, mengangkat isu kretek menjadi tema disertasi yang dipertahankan dalam ujian terbuka Program Pasca Sarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2 Oktober Menurut Mamik, tekanan yang dialami oleh IHT selain oleh penolakan masyarakat anti rokok (tobacco control), juga disebabkan oleh kebijakan (regulasi) pemerintah, terutama dalam hal regulasi sebagai barang kena cukai, serta persaingan usaha sesama pelaku usaha. Disertasi Mamik mengangkat isu tentang Stigma Illegal Rokok, dan Kompleksitas Relasi di dalamnya. Menurut Mamik stigma illegal merupakan label yang diberikan oleh pemerintah sebagai barang kena cukai, karena melanggar peraturan yang diatur di dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 1997 tentang Cukai yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 39 tahun 2007 tentang Cukai. Pada disertasi tersebut, Mamik mengidentifkasi illegal dari sisi ketiadaan lisensi produk, peralatan, dan tempat usaha, tidak memiliki pita cukai, berpita cukai palsu atau berpita cukai bekas. Produk kretek yang diberi label illegal oleh pemerintah tersebut, menurut Mamik sejatinya adalah dampak kebijakan sekaligus sebagai strategi para pelaku usaha agar tetap survive. Bahkan Mamik menilai sebagai langkah inovasi sebagai strategi untuk memenangkan persaingan. Mamik memberi catatan terhadap kebijakan pemerintah yang ambigu, tidak konsisten dan diskriminatif yang sebetulnya akan melahirkan perilaku opportunis. Perilaku ini akan menimbulkan biaya transaksi yang menyebabkan industri tidak efisien dan memiliki daya saing. Mamik lebih fokus menyoroti pada pelaku IHT dalam skala kecil dan rumahan. Karena kelompok pelaku usaha tersebut sangat rentan terhadap diskriminasi. Padahal menurut Mamik, posisi mereka sangat lemah yang seharusnya mendapatkan affirmative action dari negara. Menurut Mamik IHT dalam skala kecil sampai rumahan memiliki masalah yang komplek, karena itu, dalam memberi perlakuan jenis usaha ini memakai pendekatan New Institusional Economic (NIE) yang dikemukan oleh Neli Freigstein (1990), Richard Swedberg (2004), dan Victor Nee (2004). Teori NIE memiliki karekteristik interdisipliner, holistik dan kualitatif. Dengan demikian, menurut Mamik, negara (pemerintah) harus mengakomodasi dan keberadaan kretek yang dinilai illegal. Dengan disertasi tersebut Mamik mendapatkan hasil ujian sangat memuaskan yang diberikan oleh Dr Gatot Sasongko, SE, MS, Marwata, SE, MSi, Akt., Ph.D. dan Prof. Dr. FX Sugiyanto, MS. Ujian dihadiri juga oleh promotor Dr. Ir. Ketut Suwondo, MS dan copromotor Prof. Daniel D Kameo, Se, MA., Ph.D. Ujian juga disaksikan oleh sejumlah tamu undangan antara lain dari kalangan usahawan, Sekjen GAPPRI, Suwarno M Serad (PT Djarum), Prof. Dr. Haryono Suyono, mantan Bupati Kudus, Soedarsono, Pimpinan Universitas dan Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus (UMK), dan teman sejawat Mamik Indaryani, baik di UMK, maupun UKSW. (Hoery-Info Muria) 8

9 Kuliner Kreasi Mahasiswa Semarakkan Ekspo Kewirausahaan Lalu lalang ratusan mobil klasik Volkswagen (Vw) memadati lingkungan Universitas Muria Kudus (UMK) medio September lalu. Temu sedulur komunitas Vw dari berbagai daerah se Indonesia tersebut diselenggarakan bersamaan dengan Expo Kewirausahaan dan kreatifitas mahasiswa serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hasil binaan UMK. Tampak pula belasan stand memenuhi lahan parkir kampus UMK dan ratusan pengunjung yang berantusias untuk mencoba inovasi makanan baru mahasiswa. Seperti stand Poetoe Boemboeng yang didirikan Nabila Luthvita bersama ketiga temannya yaitu Afib Ermawan, Puji Ulin Niam, dan Dwi fauziyah. Keempat mahasiswa ini tergabung dalam satu tim Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang proposalnya telah lolos hingga tingkat provinsi beberapa waktu lalu. Nabila menuturkan, respon pengunjung yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum sangat baik. Mereka sangat berantusias, baik membeli maupun memasak putu bumbung sendiri. Jadi selain jualan, malah seperti demo masak Poetoe Boemboeng, ungkapnya. Mahasiswa Fakultas Hukum UMK semester tujuh ini mengaku senang dengan adanya ekspo Kewirausahaan dan kreatifitas mahasiswa. Pasalnya, ia dapat memperkenalkan hasil olahannya yang terbilang baru di masyarakat pada umumnya. Bersama timnya, Kampus Nabila mengkombinasikan berbagai rasa baru pada produknya tersebut. Kami menyediakan rasa coklat, abon, nangka, dan stroberi pada olahan putu bumbung, jelasnya. Ketua panitia kegiatan, Dr. Sukresno, SH, M. Hum mengatakan tujuan ekspo yang bertemakan Penguatan Program Kewirausahaan Untuk Mahasiswa yang Berdaya Saing dan Mandiri tersebut untuk meningkatkan jiwa entrepreneur mahasiswa dan masyarakat sekitar, juga sebagai sarana publikasi hasil kewirausahaan mahasiswa. Jadi Universitas itu bukan kuburan, tapi market value, terangnya. Menurut Sukresno, ekspo kewirausahaan akan dilaksanakan tiap tahun. Karena kampus merupakan tempat yang efektif untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan. Kalau perlu di kampus ada technopreneur, kuliner yang berteknologi, imbuh dosen Fakultas Hukum ini. Kewirausahaan sendiri, lanjut Sukresno, sebaiknya tidak hanya dilakukan satu semester, tapi dua semester. Semester pertama untuk teori, dan selanjutnya untuk praktik penerapan ilmu yang telah didapatkan, tuturnya. Sukresno menambahkan kedepannya Universitas berencana akan mengadakan kantin mahasiswa sebagai wadah kuliner inovasi mahasiswa, serta sekolah kewirausahaan yang terbuka untuk umum dan mahasiswa selama delapan bulan. Tentu saja hal ini akan bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Transmigrasi Kabupaten Kudus, pungkasnya (Ulum/Info Muria). Dekan Psikologi Sosialisasikan PM Dalam rangka memberikan informasi yang utuh mengenai penjaminan mutu, Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK) mengadakan kegiatan sosialisasi penjaminan mutu (PM) bertempat di ruang seminar gedung rektorat lantai IV (26/09/2013) dan di ikuti oleh mahasiswa Fakultas Psikologi UMK. Trubus Raharjo, S.Psi,M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi UMK dan Latifah Nur Ahyani,S.Psi, MA Kepala Program Studi (progdi) Fakultas Psikologi UMK menjadi pembicara pada acara sosialisasi ini. Menurut Trubus untuk membentuk budaya mutu tidaklah mudah, diperlukan kerjasama dosen atau staff dan mahasiswa. Trubus berharap agar mahasiswa memberikan kontribusi yang baik untuk meningkatkan mutu Fakultas Psikologi UMK. Dengan mutu pendidikan yang baik mahasiswa akan mendapatkan keahlian yang ada di bidang Psikologi, jelas Trubus. Selaku Dekan, Trubus menekankan pentingnya pemahaman sivitas mengenai spesifikasi progdi Psikologi. Spesifikasi tersebut terdiri dari identitas Fakultas Psikologi UMK, visi, misi, dan tujuan, profil sarjana Psikologi, dukungan mahasiswa dalam proses pembelajaran, metode evaluasi dan peningkatan kualitas dan standar proses pembelajaran, serta kriteria lulusan, jelas Trubus. Sementara itu Latifah Nur Ahyani selaku pembicara pada acara tersebut menekankan pemahaman dan implementasi berkaitan dengan proses-proses yang dijalani oleh dosen dan mahasiswa seperti instruksi bimbingan akademik, instruksi perkuliahan, manual prosedur Kuliah Kerja Lapangan (KKL), manual prosedur ujian skripsi, manual prosedur bimbingan skripsi dan manual prosedur permohonan beasiswa. Menurut Latifah, semua yang akan dilakukan oleh mahasiswa telah ada prosedur dan aturan yang terarah. Manfaatkanlah dosen pembimbing akademik sebaik-baiknya untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh nilai yang baik dan bagus sehingga bisa lulus dengan waktu 3,5 tahun jelas Latifah. (Milla/Info Muria) 9

10 Kudusan Menara Kudus, Ikon Kota Kudus Ketika kata Kudus disebutkan terbesit dalam benak kita tentang Menara Kudus. Ini merupakan ikon kota yang disebut juga sebagai Kota Kretek. Menara Kudus dipercayai masyarakat sebagai bukti catatan sejarah penyebaran agama Islam di Jawa oleh Syech Ja far Shodiq (Sunan Kudus). Menara Kudus diperkirakan berdiri pada abad ke XVI, pada tahun 1549 m atau 956 H. Ini hampir bebarengan dengan pembuatan Masjid Al Aqsha yang berada di utara Menara. Hal ini dapat diketahui dari inskripsi batu yang berada pada masjid dan fungsi masing-masing yaitu Menara sebagai tempat mengumandangkan adzan, masjid sebagai tempat ibadah. Bentuk Menara yang menyerupai candi dipercayai beberapa orang sebagai peninggalan agama Hindu. Tetapi, hal ini tidak dibenarkan oleh Denny, Staf Yayasan Masjid dan Makam Sunan Kudus. Wajah Menara Kudus menghadap ke arah timur, jika ini peninggalan Hindu wajah Menara akan menghadap ke arah gunung yaitu ke arah utara. Selain itu, dinding pada Menara Kudus tidak ber-relief sehingga tidak mengandung cerita. Satu hal lain, tidak ditemukan arca di sekitar kompleks Menara. Sehingga, kita tidak dapat membenarkan bahwa Menara adalah peninggalan Hindu sebelum adanya data dan fakta yang valid tuturnya. Lanjut Denny, Pembuatan Menara Kudus yang berbentuk candi, bertujuan untuk mendapatkan simpati masyarakat Kudus dan sekitarnya untuk memeluk agama Islam, yang mana dahulu mereka sebagai pengikut ajaran agama Hindu. Karena telah lama berdiri, Menara yang berhiaskan piringanpiringan Belanda ini, membutuhkan perawatan agar terjaga kelestariannya. Perawatan ini meliputi pembersihan secara rutin dan renovasi bangunan. Renovasi dilakukan melihat kondisi dari komponen Menara Kudus. Apakah masih layak digunakan atau perlu pembenahan. Tanpa menambah dan mengurangi komponen Menara sebagai warisan cagar budaya, terang Denny. Menara yang berdiri di Desa Kauman Kecamatan Kota Kabupaten Kudus ini, dibuka hanya pada jam sebelum sholat untuk membunyikan bedug dan kentongan. Ini tidak dibuka untuk umum agar tetap lestari dan berdiri kokoh (Atik-Info Muria). Joglo Pencu, Ciri Rumah Adat Kudus Rumah adat Kudus memiliki simbol sejarah monumental. Keberadannya patut dipertahankan. Simbol sejarah ini sebagai ciri khas bentuk rumah yang hanya bisa ditemukan di daerah Kudus. Namun, kenyataannya rumah adat yang dikenal dengan Joglo Pencu ini semakin lama terancam keberadaannya. Hanya sebagian kecil dari masyarakat (pemilik) yang peduli dan mempertahankan bangunan rumah adat Kudus. Rumah adat kudus atau Joglo Pencu sendiri merupakan simbol dari wujud akulturasi kebudayaan Hindu dengan Islam. Keberadanan rumah adat di kudus sendiri idak lepas dari seorang tokoh yang bernama Telingshinng. Beliau adalah seorang sodagar atau pedagang dari China yang mukim dan menetap di Kudus. Joglo Pencu memiliki 4 (empat) tiang penyangga dan 1 (satu) tiang besar yang dinamakan soko geder yang melambangkan bahwa Allah SWT bersifat Esa. Kepala bagian Museum Kretek, Suyanto, menjelaskan bahwa rumah adat Kudus Joglo Pencu memiliki 3 bagian ruangan yang disebut Jogo Satru, Gedongan, dan Pawon. Jogo Satru adalah nama untuk bagian depan dari rumah tersebut. Secara makna kata Jogo Satru bisa diterjemahkan jogo artinya menjaga dan Satru artinya musuh. Namun untuk sehari-hari Ruangan ini sering digunakan sebagai tempat menerima tamu yang berkunjung. Gedongan adalah bagian ruang keluarga. Ruangan ini biasa digunakan untuk tempat tidur kepala keluarga. Untuk Pawon sendiri letaknya berada pada bagian samping. Pawon biasa digunakan untuk masak, belajar dan melihat televisi. Untuk halaman depan rumah, terdapat sumur pada sebelah kiri yang dinamakan Pakiwan, tutur Suyanto. Rumah ini diperkirakan mulai dibangun pada tahun 1500-an M dengan bahan baku utama dari kayu jati berkualitas tinggi dengan sistem pemasangan knock-down (bongkar pasang tanpa paku). Pada permukaan kayu juga terdapat ukiran dengan bentuk dan ukirannya yang mengikuti pola binatang, rangkaian bunga melati, motif ular naga, buah nanas (sarang lebah),motif burung, dan lain-lain. Mulai Dilupakan. Seiring dengan perkembangan masyarakat, keberadaan rumah adat Kudus sendiri sebagai penentu tingkat perekonomian seseorang. Tidak dapat dipungkiri untuk pengrajin yang membuat rumah adat ini mematok harga yang sangat mahal, sehingga hanya sebagian kecil masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah ke atas yang bisa membelinya. Sedangkan kelemahan budaya lokal adalah kurangnya sumber informasi yang dibukukan, sehingga tidak ada sumber yang bisa dijadikan acuan atau referensi dalam pengenalan budaya lokal tersebut. Dibutuhkan sebuah kajian, jika ada yang tahu sepenggal dan memberanikan diri untuk menulis dan tanpa ada sumber yang jelas adalah kesalahan, tambah Suyanto memberi info penegasan pada Info Muria. (Zanri-Info Muria) 10

11 Tidak mengurangi rasa hormat, jika pembaca belum membaca dua buku sebelumnya, yaitu negeri 5 menara dan ranah 3 warna maka membaca buku ini tidak akan kehilangan makna di dalamnya. Buku ketiga dari trilogi negeri 5 menara ini sangat bagus untuk memotivasi anak bangsa yang sekarang baru didera dengan kompleksivitas kegaluan, seperti kebingungan dalam mencari arti kehidupan atau merasa tidak memiliki harapan ketika putus dengan orang yang dicintai dan keresahan yang lain dalam kehidupan. Buku ini mendorong para pembaca untuk meraih cita-cita dengan proses yang berdarah-darah, tidak melalui perilaku Resensi Kerja Keras Anak Muda dalam Menggapai Impian Judul Buku : Rantau 1 Muara Penulis Penerbit : Ahmad Fuadi : PT Gramedia Pustaka Utama Cetakan : Pertama, Mei 2013 Tebal : IX halaman ISBN : ISBN : Setiap insan baik muda atau tua pasti memiliki pengalaman hidup masing-masing. Pengalaman hidup dapat dipelajari dari pengalaman hidup orang lain sehingga seseorang bisa saja memiliki pengalaman hidup yang luar biasa jika bisa mengambil pelajaran dari suatu peristiwa atau tantangan. Sebagian berpendapat bahwa masa muda adalah masa untuk bersenangsenang sehingga sebagian dari mereka melewatkan kesempatan yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kebanyakan orang merasa tidak mampu karena tantangan yang di hadapi terasa begitu sulit, namun sesungguhnya jika seseorang dapat melewati tantangan tersebut dengan baik dan memaknai bahwa untuk meraih suatu mimpi dan kesuksesan tidaklah mudah, dalam mencapainya di butuhkan usaha dan kerja keras maka mimpi tersebut akan terwujud. instan, sekejap dengan fasilitas yang ada. Bacalah, bagaimana sang tokoh dalam buku ini mengalami kehidupannya, tidak berpunya, harus mengandalkan kemampuan diri sendiri dalam berkehidupan, belajar lebih keras daripada umumnya dan tentunya semua aktivitas dilakukan dengan cara yang bertanggungjawab. Buku ini sangat bagus untuk di baca semua kalangan, tidak terbatas pada individu yang mengaku sebagai alumni pondok pesantren, tetapi juga yang bersekolah umum dan kalangan muda yang menyukai kehidupan petualangan, generasi muda Indonesia yang akan dan mau menggapai cita-cita keluar dari zona nyaman. Narasi cerita yang membumi, berbalut realisme-humanis menjadi suguhan yang menarik. Penulis tidak saja berteori, tetapi juga telah melakukan hal yang menurut banyak orang adalah kemustahilan. Ini akan menjadi contoh bagi para pembaca untuk serius dalam menjalani kehidupan, mengisi dengan banyak aktivitas yang positif sebagai bekal kehidupan besoknya. (Widjanarko/Info Muria). Meraih Kesuksesan di Usia Muda Judul Buku : Indonesia Bangga, 30 Anak Muda Indonesia dengan Prestasi Dunia Penulis : Muhamad Alfan dan Arimy Adi Savitri Penerbit : Caesar Media Pustaka Cetakan : Juli 2013 Buku Indonesia Bangga, 30 Anak Muda Indonesia dengan Prestasi Dunia menceritakan sosok 30 anak muda yang luar biasa dan bisa dijadikan inspirator bagi mereka yang merindukan kesuksesan dalam mewujudkan mimpi dan cita-cita. Mereka mampu meraih mimpi-mimpi dan kesuksesan di usia yang terbilang masih muda. Berbagai rintangan dan tantangan mereka lewati. Karena mereka fokus pada prioritas dan tujuan. Pada buku ini, pembaca akan menemukan kisah dari para tokoh seperti Peter Firmansyah (Peter Says Denim), Andrea Hirata, Anne Ahira, Merry Riana dan lain-lain yang mengandung nilai-nilai dan pesan yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, utamanya untuk para anak muda yang ingin meraih impian dan cita-cita. Untuk meraih suatu impian tidaklah mudah, di butuhkan usaha dan kerja keras bahkan air mata untuk meraihnya. Buku ini patut dibaca untuk para generasi muda yang ingin mewujudkan impian dan meraih kesuksesan. Langkah awal untuk mewujudkan mimpi adalah bangun dari tidur. (Milla/Info Muria). 11

12 Kopi Luwak Muria (Doc. Info Muria) Potensi Alam Desa Tempur di Muria Kekayaan alam di Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Berbagai keanekaragam hayati tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari wilayah pantai, desa, kota, lembah hingga pegunungan. Seperti yang tersimpan di Pegunungan Muria, tepatnya di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Info Muria bersama dengan tim Jelajah Muria MRC (Muria Research Center) Indonesia memasuki wilayah Desa Tempur. Terlihat hamparan sawah dan topografi pegunungan berkelok asri dan sejuk. Jalanan yang menanjak atau menikung menjadi satu-satunya jalan yang harus dilewati untuk memasuki kawasan desa ini. Lamanya perjalanan, kurang lebih dua jam dari Kota Kudus, seolah terbayar dengan keindahan panorama alamnya. Desa Tempur memiliki berbagai kekayaan lokal yang dikelola oleh masyarakat. Salah satunya, minyak nilam yang merupakan bahan dasar pembuatan minyak wangi atau sabun mandi yang diproduksi oleh Ali Alaydrus, warga Kudus yang tinggal di Dukuh Duplak, Desa Tempur. Tanaman nilam dapat ditemukan di sekitar Desa Tempur di ketinggian mdpl. Harga minyak nilam turun naik tergantung kesepakatan harga dengan pembeli. Saat ini mencapai /kg. Tanaman Kopi Muria. (Doc. Info Muria) Untuk menghasilkan minyak nilam, daun nilam yang telah dikeringkan direbus dalam sebuah tungku tradisional yang tingginya mencapai 3 meter. Setelah proses tersebut selesai, air hasil perebusan tersebut baru dapat dipisahkan dari minyaknya. Sari nilam yang telah terpisah itulah yang dicari sebagai minyak nilam untuk selanjutnya dikemas dan siap diserahkan kepada produsen mi- nyak atau dieksport ke Negara Perancis untuk proses pematangnnya. 12 Info Muria / Edisi XV/ Agustus - Oktober 2013 Menurut Ali, pemasaran minyak nilam tidak sulit. Sebab banyak produsen minyak wangi yang justru mendatanginya untuk membeli minyak nilam hasil produksinya. Sehingga, minyak nilam yang telah dihasilkannya pun tidak sia-sia. Kopi Tempur dan Luwak Selain minyak nilam, kekayaan lokal yang menjadi kebanggaan warga Desa Tempur adalah Kopi Tempur dan Kopi Luwak. Desa Tempur yang berada di daerah pegunungan Muria menjadi wilayah yang bagus untuk ditanami tumbuhan kopi karena berada diketinggian hingga meter. Sehingga, Tempur menjadi penghasil biji kopi Robusta yang menjanjikan secara ekonomi. Luas lahan tanaman kopi di Desa Tempur kirakira 500 ha, sekali panen 1 ha bisa mendapatkan 1,2 ton, harga perkilogram bisa mencapai Rp ,-. Tanaman kopi di Desa Tempur menggunakan setek tempel, naungan pohon dikurangi, model perawatan selapanan. Dengan mengunakan setek, buah kopi lebih banyak, tidak jarang dan memiliki bobot yang berat juga mengkilat. Petik merah menjadi andalan petani, jika dimasukkan ke goni, makin lama, makin bagus, aroma kopinya tidak hilang. Menurut salah seorang petani kopi, Pak Anwar, begitu ia disapa, menjelaskan ciri khas Kopi Tempur terdapat dalam rasa karena proses peracikannya dicampur dengan kapulaga. Pencampuran ini meninggalkan rasa khas rempah yang kuat dan mampu menandingi rasa asam dan pahit kopi. Terlebih jika disantap dengan air mendidih, aroma nya pun keluar harum. Pemasaran Kopi Tempur sudah meluas ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Indonesia. Bahkan, salah seorang pengusaha asal Korea tertarik untuk mengunjungi Desa Tempur karena ingin mengetahui keunikan Kopi Tempur. Area pemasaran Kopi Tempur yang luas disebabkan karena para petani sering mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh berbagai instansi pemerintah atau swasta. Kecuali kopi Robusta, di Desa Tempur tepatnya di Dukuh Duplak, terdapat seorang petani kopi yang mempunyai usaha kopi luwak. Pak Djamal menuturkan untuk peternakan luwak (baca: musang) perlu modal 2,6 juta termasuk empat ekor luwak, kandang dan kegiatan pelatihan. Kopi luwak biji dijual 200 ribu/kg dan kopi luwak bubuk dijual 1 kg/400 ribu. Untuk kopi luwak bubuk yang 1 kg bisa dipergunakan sebagai minuman minimal 200 gelas@ 2 sendok teh. Banyak orang yang meyakini minum kopi luwak membuat baik kesehatannya, kata Anwar. (Nabila-Anik/ Info Muria).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cinta Tanah Air dan bangsa menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin membuat sesuatu yang mengharumkan tanah air dan bangsa.

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011

SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011 1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-83 TAHUN 2011 TANGGAL 28 OKTOBER 2011 (DIKIR NEGERI ASSALAMU ALAIKUM WR.

Lebih terperinci

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga

Lebih terperinci

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari Kemerdekaan. Bisa juga dalam acara kepemudaan. Silahkan

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

Sekalipun Dibenci, Tetapi Selalu Dirindukan

Sekalipun Dibenci, Tetapi Selalu Dirindukan Bab 9 Kesimpulan Di era ekonomi global persaingan industri semakin ketat. Peran teknologi informasi sangat besar yang menyebabkan cakupan wilayah produksi dan pemasaran barang dan jasa tidak dapat dibatasi

Lebih terperinci

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( )

Contact Person: Ruhut Marhata S ( ) Afnaan Alanza ( ) I. PENDAHULUAN Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari unsur-unsur ke-khas-an yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa depan bangsa Indonesia ditentukan oleh para generasi muda bangsa ini. Karena generasi muda Indonesia merupakan faktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kepribadian seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus. Secara psikologis masa remaja adalah usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah

Lebih terperinci

Oleh : Izza Akbarani*

Oleh : Izza Akbarani* Oleh : Izza Akbarani* Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, kita harus dengan cepat sekali cepat check up mengejar keterbelakangan kita ini! Mengejar di segala lapangan. Lapangan politik kita kejar,

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa

B. Modernisasi Menyebabkan Terkikisnya Perhatian Generasi Muda Terhadap Budaya Bangsa A. Latar Belakang KOPI, Dewasa ini, tradisi masyarakat menjadi perhatian aset warisan bangsa. Hal ini disebabkan karena dinamika zaman telah mengubah sikap dan perilaku masyarakat. Tradisi masyarakat selalu

Lebih terperinci

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa

Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Menumbuhkan dan Mengembangkan Jiwa Wirausaha Mahasiswa Oleh : Nama : Angga Dwi Saputra NIM : 10.12.4714 Kelas : S1 SI 2E STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : Devit Surtianingsih NIM : 11.01.2851 Kelompok : B Program Studi : Pancasila Jurusan : D3-TI Dosen : Irton. SE., M.Si STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, Indonesia berhak menentukan nasib bangsanya sendiri, hal ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan. Pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA SALINAN - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015

Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Mempersiapkan Generasi Muda yang Kompetitif, Produktif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Global di Era MEA 2015 Pada tahun 2003, para pemimpin negara-negara ASEAN sepakat bahwa Masyarakat ASEAN harus

Lebih terperinci

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku

Lebih terperinci

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk

BAB I. Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk BAB I Seni Pertunjukan Daerah Dulmuluk 1.1 Bagaimana Kabar Seni Pertunjukan Dulmuluk Dewasa Ini? Seni adalah bagian dari kebudayaan. Sebagai bagian dari kebudayaan, sebagai perwujudan keberakalan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, suku, ras dan agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia. Berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini terlihat dari keberagaman suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangatlah kompleks, salah satunya memudarnya semangat nasionalisme. Para pemuda pada zaman kolonialisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maupun elektronik, maka telah menciptakan suatu gaya hidup bagi masyarakat. Menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah realita kehidupan pada era globalisasi seperti sekarang ini masih terbilang cukup unik. Karena dengan menawarkan begitu banyak

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI Nama : yatno subagyo NIM : 11.12.5804 Kelompok : Hak Asasi Program Studi : Pancasila Jurusan : S1-SI Dosen : Drs.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah tindakan yang fundamental, yaitu perbuatan yang menyentuh akar-akar kehidupan bangsa sehingga mengubah dan menentukan hidup manusia.

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari 2014 17:15. Oleh Ahmad Turmudzi*

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari 2014 17:15. Oleh Ahmad Turmudzi* Oleh Ahmad Turmudzi* Sebelum masuk ke inti tulisan singkat ini, saya ingin mengulas terlebih dahulu arti remaja. Menurut akar katanya, remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemikiran Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan, perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentu saja membawa dampak dalam kehidupan manusia, baik dampak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman telah menunjukkan kemajuan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain menunjukkan kemajuan juga memunculkan gaya hidup baru

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan Kelas : 7 Waktu : 12.45-14.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai :

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 155 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian yang berjudul PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP REMAJA (Studi Kasus terhadap Grup Cover

Lebih terperinci

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan kaum muda melakukan pekerjaan paruh waktu dan mengetahui dampak pekerjaan paruh waktu tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya dilatarbelakangi oleh adanya suatu sejarah kebudayaan yang beragam. Keberagaman yang tercipta merupakan hasil dari adanya berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan kelompok yang sangat berpotensi untuk bertindak agresif. Remaja yang sedang berada dalam masa transisi yang banyak menimbulkan konflik, frustasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia di jajah oleh bangsa Eropa kurang lebih 350 tahun atau 3.5 abad, hal ini di hitung dari awal masuk sampai berakhir kekuasaannya pada tahun 1942. Negara eropa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan kemampuan dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan yang ditempuh dapat melalui

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 1 Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah

Lebih terperinci

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

Lebih terperinci

Indonesia di Tangan Kaum Muda

Indonesia di Tangan Kaum Muda Mimbar Mahasiswa Indonesia di Tangan Kaum Muda Aiman Nabilah Rahmadita - detiknews https://news.detik.com/kolom/d-3940969/indonesia-di-tangan-kaum-muda Rabu 28 Maret 2018, 12:20 WIB Ilustrasi: Mindra Purnomo

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sajian pemberitaan media oleh para wartawan narasumber penelitian ini merepresentasikan pemahaman mereka terhadap reputasi lingkungan sosial dan budaya Kota Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan anak-anak supaya memiliki visi dan masa depan sangat penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan generasi penerus bangsa. Di pundaknya teremban amanat guna melangsungkan cita-cita luhur bangsa. Oleh karena itu, penyiapan kader bangsa yang

Lebih terperinci

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertujuan agar pendidikan tidak hanya membentuk insan manusia yang pintar namun juga berkepribadian,

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cerita pahlawan Indonesia melalui sebuah game dengan menggunakan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. cerita pahlawan Indonesia melalui sebuah game dengan menggunakan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah mengangkat kembali cerita pahlawan Indonesia melalui sebuah game dengan menggunakan kemampuan scan QR Code. Hal

Lebih terperinci

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN

BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN 68 BAB VI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENCIPTAKAN PERUBAHAN Pengorganisasian lebih dimaknai sebagai suatu kerangka menyeluruh dalam rangka memecahkan masalah ketidakadilan sekaligus membangun tatanan

Lebih terperinci

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian Indonesia merupakan sektor yang masih dianggap krusial dalam menopang kehidupan masyarakat. Selain diperlukan sebagai penyedia pangan nasional, pertanian menyerap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game

BAB I PENDAHULUAN. lihat di kota-kota besar, tidak terkecuali juga kota-kota kecil, banyak sekali game A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam 10 tahun terakhir, permainan elektronik atau yang kita sering sebut dengan game online telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ini bisa kita lihat

Lebih terperinci

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Contoh Artikel Konseptual PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI oleh Kholis Rahmat Riyadi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Korupsi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pengangguran yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini diakibatkan oleh jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan keterbatasan lapangan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010

Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010 Jumat, 15 Januari 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS PERTANAHAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah institusi pendidikan yang menjadi wadah dan berlangsungya proses pendidikan, memiliki sistem yang komplek dan dinamis dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu memproduksi film sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi adegan-adegan

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen PJMK : H. Muhammad Adib Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini) OLEH: NADHILA WIRIANI (071211531003) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN

Lebih terperinci

Presiden Jokowi Berpesan Estafetkan Nilai-nilai Positif bagi Generasi Penerus Senin, 19 September 2016

Presiden Jokowi Berpesan Estafetkan Nilai-nilai Positif bagi Generasi Penerus Senin, 19 September 2016 Presiden Jokowi Berpesan Estafetkan Nilai-nilai Positif bagi Generasi Penerus Senin, 19 September 2016 Presiden Joko Widodo merasa prihatin dengan mulai hilangnya nilai-nilai khas Bangsa Indonesia yang

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena yang terdapat dikalangan masyarakat seperti saat ini, telah menunjukan adanya penurunan budaya dan karakter bangsa. Hal ini terlihat dari gaya hidup,

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN WIRAUSAHA BERBASIS KEAHLIAN DAN TEKNOLOGI (STUDI PADA MAHASISWA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG) Oleh Dewi Ayu Hidayati *), Puji Lestari Ningsih **) *) Staf Pengajar

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 2017 PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 I. LATAR BELAKANG Anak

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015

SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 SAMBUTAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA RI PADA ACARA PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA KE-87 TAHUN 2015 Hari/tanggal : Rabu, 28 Oktober 2015 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita

Lebih terperinci

Bidikmisi UNS: Anugerah dan Masalah

Bidikmisi UNS: Anugerah dan Masalah Bidikmisi UNS: Anugerah dan Masalah Oleh: Gun Gun Gunawan Sastra Arab 2013 Pendidikan adalah kunci untuk menjadikan manusia lebih berkualitas dan bermartabat. Jika penduduk suatu bangsa berkualitas, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GambarI.1 Teknik pembuatan batik Sumber: <www.expat.or.id/infi/info.html#culture>

BAB I PENDAHULUAN. GambarI.1 Teknik pembuatan batik Sumber: <www.expat.or.id/infi/info.html#culture> BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan museum tidak hanya sekedar untuk menyimpan berbagai bendabenda bersejarah saja. Namun dari museum dapat diuraikan sebuah perjalanan kehidupan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terbesar di dunia, yang terdiri dari 5 pulau besar dan belasan ribu pulau kecil lainnya. Negara kepulauan yang terletak

Lebih terperinci

pesimis, tidak percaya diri, bahkan tidak ikut andil dalam kegiatan apa pun. Perbedaan itulah yang membuatnya merasa minder.

pesimis, tidak percaya diri, bahkan tidak ikut andil dalam kegiatan apa pun. Perbedaan itulah yang membuatnya merasa minder. Episode # 1 YAKIN Marilah kita mempunyai keyakinan bahwa kebenaran menghasilkan kekuatan, dan dengan keyakinan itu marilah kita menuju tantangan akhir untuk melakukan tugas kita seperti yang kita pahami.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh tahun1995 dan hasil Musyawarah

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB

Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Buku Panduan Permohonan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bagi Sivitas Akademika IPB Kantor Hak Kekayaan Intelektual Institut Pertanian Bogor (Kantor HKI-IPB) Gedung Rektorat IPB Lantai 5 Kampus IPB Darmaga,

Lebih terperinci

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda Sejarah Indonesia tidak bisa dipisahkan dari peran pemuda sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang telah ada saat ini adalah sebuah kenyataan yang tidak bisa kita hindari. Revolusi di berbagai bidang baik dalam bidang teknologi, informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedudukan manusia di muka bumi adalah sebagai wakil Allah yang harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta mengelola kekayaan alam untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan para mahasiswa yang tanggap akan masalah, tangguh, dapat di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu generasi harapan bangsa dimana masa depan yang dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah provinsi kepulauan dengan ciri khas sekumpulan gugusan pulau-pulau kecil di bagian timur wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS SELEKSI CALON PESERTA BHAKTI PEMUDA ANTAR DAERAH DAN KEMAH KESATUAN PEMUDA DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 SELATBARU, 21 APRIL 2017 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK!

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK! PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK! PENCIPTAAN KARYA DESAIN Oleh : Yusup Amy Purwadi NIM 0911932024 PROGRAM STUDI S-1 DISAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DISAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT

Lebih terperinci

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Produksi Berita TV. Daya Pengaruh Siaran TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting. Modul ke: 11 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Daya Pengaruh Siaran TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Daya Pengaruh Siaran TV Televisi saat ini

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS Konstantinus Dua Dhiu, 2) Nikodemus Bate Program Studi Pendidikan Guru PAUD, STKIP Citra Bakti, NTT 2) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang memiliki ragam budaya, suku, bahasa dan agama. Selama kurang lebih 350 tahun Indonesia mengalami masa penjajahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di negara berkembang, seperti indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat

Lebih terperinci

MENULIS ITU BERCERITA!

MENULIS ITU BERCERITA! SERI JURNALISME DESA MENULIS ITU BERCERITA! Menulis itu (terasa) sulit. Demikian komentar banyak orang ketika mereka harus menulis. Benar kah demikian? Atau barangkali itu hanya pikiran kita saja? Sebelum

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci